PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL PERUSAHAAN TERHADAP TIMELINESS (Studi Kajian Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2013) THE INFLUENCE OF INTERNAL AND EXTERNAL FACTORS ON TIMELINESS (Study on Manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange Year 2012-2013) Valent Eiprilia Devi1, Dudi Pratomo, SET., M.Ak2 1
Prodi S1 Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Telkom
[email protected],
[email protected]
ABSTRAK Timeliness merupakan suatu kegiatan yang dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain. Sesuai dengan Keputusan yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan disertai laporan akuntan dengan pendapat yang lazim harus disampaikan kepada kantor tersebut selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga( Sembilan puluh hari ) setelah laporan keuangan tahunan. Dari jumlah 136 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI hanya terdapat 60 perusahaan yang memenuhi syarat pengambilan sampel dan timeliness, hal ini menarik untuk diteliti karena apabila dilihat dari manfaat tepat waktu (timeliness) itu sendiri selain penting dari sisi pengambilan keputusan oleh para pemakainya, lama waktu penyampaian laporan keuangan juga penting jika dilihat dari sisi kepatuhan terhadap hukum yang berlaku dan dari sisi efisiensi biaya dalam kaitannya dengan sanksi keterlambatan penyampaian laporan keuangan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor internal dan eksternal perusahaan terhadap timeliness secara simultan dan parsial. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan 60 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI untuk periode 2012-2013. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Untuk mengetahui pengaruh antara profitabilitas, solvabilitas, intenal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik terhadap timeliness digunakan pengujian statistik yaitu Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test, Overall Model Fit Test, Omnimbus of test model coefficient, Variabel in the equation dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap timeliness. Secara parsial profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap timeliness. Kata Kunci: Timeliness, Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Ukuran Perusahaan, KantorAkuntan Publik ABSTRACT Timeliness is an activity that can be resolved, or a result of production can be achieved, at the beginning of the set at the same time coordination with the results of other products and maximize the time available for other activities. In accordance with a decree stating that the annual financial statements with the auditor's report with unqualified opinion should be submitted to the office no later than the end of the third month (ninety days) after the annual financial statements. This study aims to determine how the influence of internal and external factors on the timeliness simultaneously and partially. The data used is secondary data, that the financial statements of 60 companies listed on the Stock Exchange for the period 2012-2013. The method used is descriptive method verification. To determine the effect of profitability, solvency, intenal auditors, the size of the company, a public accounting firm to the timeliness used statistical tests which test coefficient Omnimbus of test models using SPSS. The results showed that simultaneous profitability, solvency, internal auditors, the size of the company, public accounting firms together have a significant influence on its timeliness. Partially profitability, solvency,
internal auditors, the size of the company, a public accounting firm does not have a significant influence on its timeliness. Keywords: Timeliness, Profitability, Solvency, Internal Auditor, Company Size, Public Accounting Firm
1.
PENDAHULUAN
Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah pasar modal di Indonesia yang merupakan bursa hasil penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES) pada 1 Desember 2007. Untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai sektor manufaktur yang termasuk kedalam salah satu indeks sektoral pada Bursa Efek Indonesia. Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan peralatan dan suatu medium proses untuk transformasi bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual, karakteristik utama industri manufaktur adalah mengolah sumberdaya menjadi barang jadi melalui suatu proses pabrikasi. Tepat waktu ( Timeliness ) merupakan suatu kegiatan yang dapat diselesaikan, atau suatu hasil produksi dapat dicapai, pada permulaan waktu yang ditetapkan bersamaan koordinasi dengan hasil produk yang lain dan memaksimalkan waktu yang tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain (Bernardin & Russel dalam Rachmawati, 2008). Pentingnya penyajian laporan keuangan secara tepat waktu (timeliness) merupakan suatu keunggulan untuk menunjang keberhasilan perusahaan, terutama agar image perusahaan di mata publik menjadi lebih baik, yang kemudian diharapkan timbulnya kepercayaan publik terhadap kualitas informasi yang disajikan oleh pihak perusahaan. Selain itu, penyampaian laporan keuangan dari segi regulasi di Indonesia menyatakan bahwa tepat waktu merupakan kewajiban bagi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu (timeliness) dalam penyajian laporan keuangan kepada publik di Indonesia telah diatur dalam Keputusan Ketua Bapepam No.80/PM/1996 tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan secara berkala, dan pada tahun 2003 dikeluarkan peraturan Nomor X.K.2 Tahun 2003, perihal Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor : KEP-36/PM/2003 yang menyatakan bahwa laporan keuangan tahunan yang disertai laporan akuntan publik dengan pendapat harus disampaikan kepada BAPEPAM selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Selama ini untuk menimbulkan efek jera bagi emiten yang terlambat menyerahkan laporan keuangannya, BEI mengenakan sanksi secara berjenjang (Latif, 2013). Sanksi yang diberikan mulai dari peringatan tertulis, kemudian denda setinggi-tingginya Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah), sampai yang paling berat dengan dikenakan Penghentian Sementara Perdagangan Efek Perusahaan Tercatat (suspensi) di Bursa. Peraturan tersebut termuat dalam Keputusan Direksi PT BEJ Nomor Kep-307/BEJ/07-2004, mengenai sanksi. Dikatakan tepat waktu jika diberikan pada saat yang tepat untuk memungkinkan para pengambil keputusan menggunakannya dalam membuat keputusan (Romney & Steinbart dalam Rachmawati, 2008). Selain itu, banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan manajer, penyusunan dan pelaporan keuangan baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal. Faktor-faktor internal dilihat dari kinerja perusahaan yang tercermin dari laporan keuangan perusahaan, seperti : profitabilitas, struktur aktiva, pertumbuhan penjualan, dan solvabilitas, sedangkan faktor-faktor eksternal merupakan faktor diluar perusahaan, seperti : tingkat bunga, tingkat inflasi, pajak, dan kondisi pasar modal (Listijowati, 2012). Sedangkan berdasarkan hasil penelitian terdahulu terdapat perbedaan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap timeliness maka peneliti akan melakukan penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, yaitu : Faktor internal adalah suatu faktor yang berasal dari dalam yang dapat mempengaruhi jalannya perusahaan. Sedangkan, faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar perusahaan yang dapat mempengaruhi baik atau buruknya suatu perusahaan (Rachmawati, 2008). Maka faktor yang dapat mempengaruhi ketepatanwaktu (timeliness) yaitu Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Ukuran perusahaan, sebagai faktor internal dan faktor eksternal yaitu KAP. Berdasarkan uraian di atas, dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik, dan timeliness pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh secara parsial profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap timeliness, yaitu : a. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap timeliness pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? b. Bagaimana pengaruh solvabilitas terhadap timeliness pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? c. Bagaimana pengaruh internal auditor terhadap tineliness pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia? d. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap timeliness pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? e. Bagaimana pengaruh kantor akuntan publik terhadap timeliness pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? 3. Bagaimana pengaruh secara simultan profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhadap timeliness? 2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Laporan Keuangan Menurut Munawir, 2010 mengatakan bahwa Laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dalam hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, 2009 mengungkapkan bahwa laporan keuangan yang dibuat oleh suatu perusahaan harus memenuhi beberapa tujuan yaitu : a)Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. b)Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan. C)Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk menilai kemampuan perusahaan, laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Auditing Menurut Mulyadi, 2010 Auditing adalah Suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan. 2.2
2.3
Teori Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Menurut Chintya, 2013 menyatakan bahwa faktor eksternal adalah faktor lingkungan luar perusahaan baik langsung maupun tidak langsung. Faktor eksternal ini dapat berdampak positif ataupun negatif bagi perusahaan, artinya ada yang memberikan peluang dan sebaliknya ada yang memberikan ancaman. Sedangkan faktor internal adalah lingkungan yang berada dari dalam perusahan itu sendiri. Faktor inilah yang menunjukkan adanya kekuatan atau kelemahan perusahaan itu sendiri, baik yang sudah lampau, kini maupun yang akan datang. 2.4
Profitabilitas (ROA) Menurut Syamsuddin, 2009 ROA adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan. ROA = Laba Bersih Setelah Pajak Total Aset Solvabilitas Menurut Kasmir, 2008 Solvabilitas adalah Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan 2.5
perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). SLV = Total Hutang / Debt Total Aset
2.6
Internal Auditor Menurut Mulyadi, 2010 Internal auditor adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang di buat oleh klienya. Pemeriksaan tersebut terutama di tujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditur, calon kreditur, investor, calon investor dan instansi pemerintah. Cara mengukurnya dengan menggunakan variabel dummy, dimana angka 1 mewakili perusahaan yang memiliki internal auditor dan 0 yang tidak memiliki. 2.7
Ukuran Perusahaan Menurut Bestivano, 2013 ukuran perusahaan adalah Ukuran perusahaan adalah suatu skala, yaitu dapat di klasifikasikan besar atau kecilnya perusahaan menurut total aktiva, nilai pasar saham, dan lain-lain. Ukuran Perusahaan = Log (Total Aktiva) 2.8
Kantor Akuntan Publik Menurut SK. Menkeu No. 470/KMK.017/1999 kantor akuntan public adalah Lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. Menurut Kode Etik Profesi Akuntan Publik 2001 KAP adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah suatu bentuk organisasi akuntan publik yang memperoleh izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berusaha di bidang pemberian jasa profesional dalam praktek akuntan publik. Cara mengukurnya dengan menggunakan variabel dummy, dimana angka 1 mewakili KAP yang bekerjasama dengan Big Four dan 0 yang tidak bekerjasama. 2.9
Timeliness / Ketepatan Waktu Laporan Keuangan Timeliness / tepat waktu dapat diartikan bahwa informasi harus disampaikan sedini mungkin agar dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut (Rachmawati, 2008). Informasi baru dapat bermanfaat bagi pemakai jika informasi tersebut disajikan secara tepat waktu. Relevansi informasi laporan keuangan akan diperoleh apabila ketepat waktuan informasi mengenai kondisi dan proses perusahaan cepat dan tepat sampai kepada pengguna laporan tersebut. Karena laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara manajemen dengan pihak luar perusahaan tentang data keuangan atau aktivitas perusahaan tersebut selama periode tertentu. Cara mengukurnya dengan menggunakan variabel dummy, dimana angka 1 mewakili perusahaan yang mengalami timeliness dan 0 yang tidak mengalami. 2.10
Hipotesis Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran yang didukung oleh teori yang relevan, maka
dapat disimpulkan hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap timeliness. 2. Solvabilitas ber pengaruh signifikan terhadap timeliness. 3. Internal auditor berpengaruh signifikan terhadap timeliness. 4. Ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap timeliness. 5. Kantor akuntan publik berpengaruh signifikan terhadap timeliness. 6. Profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik berpengaruh signifikan secara simultan terhadap timeliness. 2.11
Kerangka Pemikiran
3.
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian Studi ini termasuk jenis penelitian deskriptif dan verifikatif bersifat kausalitas dengan pendekatan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan membuktikan hubungan yang terjadi antara Profitabilitas, Solvabilitas, Ukuran Perusahaan, Internal Auditor, Kantor Akuntan Publik terhadap Timeliness sebagai variabel dependen. 3.2
Variabel Operasional
3.2.1
Profitabilitas Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalam perusahaan (Syamsuddin, 2009). Menurut Agus Sartono, 2008 profitabilitas merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Rasio ini sangat diperhatikan oleh calon investor maupun pemegang saham karena berkaitan dengan harga saham serta dividen yang akan diterima. 3.2.2 Solvabilitas Solvabilitas adalah rasio yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang (Riyanto, 2010). Menurut Kasmir, 2008 Solvabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). 3.2.3 Internal Auditor Internal auditor adalah akuntan profesional yang menjual jasanya kepada masyarakat umum, terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan yang di buat oleh klienya. Pemeriksaan tersebut terutama di tujukan untuk memenuhi kebutuhan para kreditur, calon kreditur, investor, calon investor dan instansi pemerintah (Mulyadi, 2010). 3.2.4 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala, besar atau kecilnya perusahaan menurut total aktiva, nilai pasar saham (Bestivano, 2013). Menurut Brigham dan Houston dalam Wahyuni, 2012 ukuran perusahaan adalah rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. 3.2.5 Kantor Akuntan Publik Kantor akuntan publik adalah Lembaga yang memiliki izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam menjalankan pekerjaannya. (SK. Menkeu No. 470/KMK.017/1999). 3.3
Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012-2013. Sedangkan, sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling atau sampel dengan pertimbangan. Kriteria yang digunakan untuk penentuan sampel, yaitu: 1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2012-2013. 2. Menerbitkan laporan keuangan tahun 2012-2013 secara lengkap dan telah diaudit oleh auditor independen. 3.4
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan studi kepustakaan. Analisis data dengan menggunakan statistik deskriptif dan uji hipotesis menggunakan regresi logistik.
4.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Analisis Statistik Deskriptif
Dari hasil statistik deskriptif diatas dapat dijelaskan bahwa roa, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan memiliki nilai standar deviasi lebih kecil dibandingkan dengan mean yang artinya masing-masing variabel X1-X4 tidak bervariasi dan cenderung mengelompok, sedangkan untuk variabel X5 memiliki standar deviasi lebih besar dibandingkan mean yang memiliki arti bahwa kantor akuntan publik bervariasi dan cenderung tidak mengelompok. 4.2
Pengujian Hipotesis
4.2.1
Pengujian Kelayakan Model Regresi (Goodness of Fit) Goodnes Of Fit Hosmer and Lemeshow Test
Besarnya nilai statistik Hosmer and Lemeshow Test dengan probabilitas signifikansi 0,934 dimana 0,934 > 0.05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak atau dengan kata lain Ho diterima. Hal ini berarti model regresi dipergunakan dalam penelitian ini layak dipakai untuk analisis selanjutnya, karena tidak ada perbedaan yang nyata antara klasifikasi yang diamati. Dan hasil penelitian ini sesuai dengan pernyataan Ghozali, 2013 yaitu : 1. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s goodness of Fit Test sama dengan atau kurang dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Hal ini berarti ada perbedaan signifikan antara model dengan nilai observasinya sehingga Goodness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. 2. Jika nilai statistik Hosmer and Lemeshow’s Goodness of Fit Test lebih besar dari 0,05, maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model mampu memprediksi nilai observasinya atau dapat dikatakan bahwa model dapat diterima karena sesuai dengan data observasinya. 4.2.2
Pengujian Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Overall Model Fit
Statistik -2LogL digunakan untuk menentukan apakah model menjadi lebih baik jika ditambahkan variabel bebas. Selain itu adanya pengurangan nilai antara -2LogL awal (initial -2LL fungcion) dengan nilai -2LogL pada langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang dihipotesiskan fit dengan data. Selain itu pada model regresi penurunan Log Likelhood juga menunjukkan model regresi yang semakin baik (Ghozali, 2013). Pada tabel diatas dapat kita lihat hasil penelitian dari penilaian keseluruhan model dilakukan dengan membandingkan nilai antara 2 Log Likelihood (-2LL) pada awal (Block Number = 0), dimana model hanya memasukkan konstanta dengan nilai -2 Log Likelihood (-2LL) sedangkan pada akhir (Block Number = 1), dimana model memasukkan konstanta dan variabel bebas. Nilai -2LL awal adalah sebesar 70.869 dan setelah dimasukkan lima variabel independen, maka nilai -2LL akhir mengalami penurunan menjadi sebesar 48.333. Penurunan nilai -2LL ini menunjukkan model regresi yang baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. 4.2.3
Estimasi Parameter dan Interpretasinya A. Koefisien Determinasi Model Summary
Berdasarkan pengolahan data pada tabel diatas dengan menggunakan regresi logistik maka didapat koefisien determinasi dilihat dari Nagelkerke R square adalah 0.295, hal ini berarti kombinasi antara profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik mampu menjelaskan variasi dari variabel dependen yaitu timeliness sebesar 29.5% dan sisanya 70.5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model penelitian. B. Hasil Analisis Regresi Logistik (Pengujian Simultan)
Omnibus Tests of Model Coefficients
Pengujian hipotesis menggunakan model logit regresi dengan tingkat signifikan (α) 5%. Logit regresi digunakan untuk menguji pengaruh profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik terhadap timeliness. Jika pengujian Omnibus test of Model Coefficients (Pengujian Simultan) menunjukkan hasil yang signifikansi, maka secara keseluruhan variabel independen dimasukkan dalam model atau dengan kata lain tidak ada variabel yang dikeluarkan dalam model. Dari hasil pengujian regresi logistik, dengan melihat tabel Omnibus Test of Model Coefficients, diketahui nilai chi-square = 15.599 dan tingkat signifikansi sebesar 0,008 (0.008 < 0.05), maka H0 ditolak atau H1 diterima, artinya variabel profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik secara bersama-sama berpengaruh dalam pemberian pernyataan tepat waktu (timeliness) oleh bursa efek indonesia. 4.2.4
Pengujian Koefisien Regresi (Pengujian Parsial)
Hasil persamaan regresi logistik di atas tidak bisa langsung diinterpretasikan dari nilai koefisiennya seperti dalam regresi linier biasa. Interpretasi bisa dilakukan dengan melihat nilai dari Exp (B) atau nilai eksponen dari koefisien persamaan regresi yang terbentuk (Yamin, 2009). 1. Konstanta dari Exp(B) sebesar 1510770261.478 menyatakan bahwa jika ada profitabilitas, solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik maka kemungkinan timeliness pada perusahaan sebesar 1510770261.478 kali. 2. Koefisien regresi dari Exp(B) 2730759.972 menyatakan bahwa dengan meningkatnya 1 satuan pada profitabilitas, maka kemungkinan timeliness perusahaan sebesar 2730759.972. 3. Koefisien regresi dari Exp(B) 0.144 menyatakan bahwa setiap perubahan 1 satuan pada solvabilitas, maka kemungkinan timeliness perusahaan sebesar 0.144. 4. Koefisien regresi dari Exp(B) 0,000 menyatakan bahwa setiap perubahan 1 satuan pada internal audit, maka kemungkinan timeliness pada perusahaan sebesar 0,000 kali. 5. Koefisien regresi dari Exp(B) 0,865 menyatakan bahwa setiap perubahan 1 satuan pada ukuran perusahaan, maka kemungkinan timeliness pada perusahaan sebesar 0,865 kali. 6. Koefisien regresi dari Exp(B) 357454775,231 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 satuan pada kantor akuntan publik, maka akan meningkatkan kemungkinan timeliness pada perusahaan sebesar 357454775.231 kali. 5.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis variabel-variabel yang mempengaruhi timeliness, yaitu profitabilitas (ROA), solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik. Penelitian ini dilakukan terhadap 60 sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2012-2013. Berdasarkan hasil pengujian dan analisis menggunakan deskriptif, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1.
Profitabilitas (ROA), solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, kantor akuntan publik, dan timeliness pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013 sebagai berikut: a. Profitabilitas pada perusahaan manufaktur rata-rata sebesar 7,34%. Perusahaan dengan hasil profitabilitas yang besar atau diatas rata-rata akan cenderung tepat waktu karena profitabilitas adalah suatu ukuran dari kinerja yang telah dicapai oleh perusahaan. Profitabilitas tertinggi diperoleh PT HM Sampoerna sebesar 39,44% dan yang terendah diperoleh PT Polychem Indonesia dengan nilai minimum sebesar 0%. Dari jumlah sampel 60 perusahaan ada sekitar 27 perusahaan ditahun 2012 dan 20 perusahaan di tahun 2013 yang memiliki profitabilitas (ROA) diatas rata-rata. Sedangkan sisanya berada pada nilai profitabilitas dibawah rata-rata. b. Solvabilitas pada perusahaan manufaktur rata-rata sebesar 43%. Perusahaan yang memiliki nilai solvabilitas yang tinggi akan lebih sering mengalami tidak tepat waktu dibandingkan dengan perusahaan yang memilki nilai solvabilitas yang kecil karena perusahaan tidak ingin apabila publik mengetahui perusahaan terlalu
banyak menggunakan hutang untuk membiayai kegiatan perusahaannya. Solvabilitas tertinggi diperoleh PT Jembo Cable sebesar 80,43% dan yang terendah diperoleh PT Keramika Indonesia Assosiasi sebesar 7,75%. Dari total sampel sebanyak 60 perusahaan yang memiliki nilai solvabilitas diatas rata-rata ada sekitar 28 perusahaan ditahun 2012 dan 29 perusahaan ditahun 2013. c. Pada tahun 2012 dan 2013 ada satu perusahaan yang tidak memiliki internal auditor, tetapi walaupun tidak memiliki internal auditor perusahaan tersebut masih dapat tepat waktu (timeliness) dalam melaporkan laporan keuangannya. d. Ukuran perusahaan pada perusahaan manufaktur rata-rata sebesar 10,22. Ukuran perusahaan tertinggi diperoleh PT Waskita Karya dengan nilai maksimum 29,80 dan ukuran perusahaan terendah diperoleh PT Unggul Indah dengan nilai minimum sebesar 2,40. e. Kantor akuntan publik terbagi menjadi dua yaitu yang termasuk kedalam bigfour dan non-bigfour. Perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan publik yang memiliki kualitas audit yang baik akan cenderung tepat waktu dalam melakukan pelaporan keuangannya. Dari jumlah sampel sebesar 60 perusahaan pada tahun 2012 dan 2013 ada terdapat 25 perusahaan yang menggunakan kantor akuntan publik bigfour dan sisanya menggunakan kantor akuntan publik non bigfour. f. Perusahaan yang tepatwaktu (timeliness) mengalami peningkatan yang semula pada tahun 2012 ada sekitar 53 menjadi 58 perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang sebelumnya tidak tepat waktu berhasil memperbaiki kondisi keuangan yang dihadapi. 2.
Berdasarkan hasil pengujian menggunakan regresi logistik dapat disimpulkan bahwa secara simultan profitabilitas (ROA), solvabilitas, internal auditor, ukuran perusahaan, dan kantor akuntan publik memiliki pengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu (timeliness) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012-2013.
3. Pengaruh secara parsial masing-masing variabel terhadap timeliness adalah sebagai berikut: a. Profitabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness dengan arah koefisien positif. b. Solvabilitas tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness dengan arah koefisien negatif. c. Internal auditor tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness dengan arah koefisien negatif. d. Ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness dengan arah koefisien negatif. e. Kantor akuntan publik tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap timeliness dengan arah koefisien positif. 5.2
Saran Berdasarkan pada hasil analisis serta kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut : 5.2.1 Aspek Teoritis 1. Peneliti selanjutnya lebih baik jika menambah rentang waktu penelitian yang lebih lama agar mampu untuk melakukan generalisasi atas hasil penelitian tersebut karena semakin banyak data yang digunakan maka akan lebih representatif. 2. Objek penelitian bisa diperluas pada perusahaan selain manufaktur, sehingga dapat mengetahui perusahaan apa saja yang mengalami timeliness selain perusahaan manufaktur. 5.2.2 Aspek Praktis 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi auditor eksternal dalam melaksanakan auditnya agar dapat menyelesaikan laporan hasil auditannya secara tepat waktu sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan. 2. Sebagai sarana informasi untuk menjadi perhatian bagi perusahaan agar memperhatikan ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan. DAFTAR PUSTAKA 1
Agus Sartono. 2008. Manajemen Keuangan Teori, Dan Aplikasi (Edisi 4). Yogyakarta: BPFE
2
Arens, R., & Mark, B. 2011. Auditing and Assurance Service. USA: Pearson Educational International
3
Dewan Standar Profesional Akuntan Publik Ikatan Akuntan Indonesia, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik Per 1 Januari 2001. Jakarta: Salemba
4
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM 21 SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
5
Hadinugroho, Listijowati. 2012. Analisis Faktor-Faktor Internal Perusahaan yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Sektor Barang Konsumsi. [Online].http://repository.library.uksw.edu/handle/123456789/1294.[10 Juli 2014]
6
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.
7
Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Persada.
8
Mulyadi. 2010. Auditing (Edisi 2). Jakarta: Salemba Empat.
9
Munawir. 2010. Analisa Laporan Keuangan (Edisi 4). Liberty
10
Rachmawati, Sistya. 2008. Pengaruh Faktor Internal, dan Eksternal Perusahaan Terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 10, No 1, Mei 2008
11
Riyanto, Bambang. 2010. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE
12
Standar Profesi Auditor Internal. 2008. Jakarta: Yayasan Pendidikan Internal Auditor.
13
Syamsuddin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan: Konsep Aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan Edisi Baru. Jakarta: Rajawali Pers
14
Wahyuni. 2012. Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi http://eprints.uny.ac.id/8032/3/BAB%202-09409131016.pdf [3 Juli 2014].
15
Yamin, Sofyan, dan Heri Kurniawan. (2009). SPSS Complete Teknik Analisis Statistik Terlengkap dengan Software SPSS. Jakarta: Salemba Infotek.
16
http://id.wikipedia.org diakses tanggal 12 Juli 2014
17
http://cynthia-unipdu.blogspot.com diakses tanggal 12 Juli 2014
18
http://www.bapepam.go.id diakses tanggal 10 April 2014
19
www.Idx.co.id diakses tanggal 11 Juli 2014
20
www.google.com Ghazali, Latif. 97/KM/2013 diakses tanggal 11 juli 2014
Profitabilitas.
[Online].