10+ DESIGN
Heroes of the month
Decision Room by
Yuni Jie Joke Roos Kezia Karin Arini Subianto Santi Alaysius
The Greatness of Design and Designers Karl Lagerfeld’s New Store Concept in Paris
Great Ideas
Fashioning Your Wardrobe Space
Designer Houses in CEBU Milan London Antwerp JUNI-JULI 2013 RP 48.000
Living room di area terbuka. Dinding beton yang didominasi warna putih. Kantilever di atas living room sebagai ruang tidur dengan pintu geser.
190
F
ulfillng nature
Filipina menyimpan aura hangat dari iklim tropisnya yang tenang dan bersahaja. Ruang tinggal di sebuah bukit menjadi impian desainer Filipina, Kenneth Cobonpue. Text GACANTI SWASTIKA Photography FRANCISCO GUERRERo Stylist DEVI DE VEYRA 191
192
K
enneth tidak berdiam diri melihat keragam an yang hidup dalam nadi negaranya. Pekerjaannya sebagai desainer membawa nya menelusuri lekuk kerajinan dan keterampilan tangan yang tak kenal batas. Furnitur dan koleksi aksesori kreasinya mendunia karena ia mem pelopori gerakan yang menggabungkan teknologi cutting-edge dengan tradisi. Kontemporer, organik, alami dengan kesan eksotis merupakan salah satu upaya Kenneth untuk mengapresiasi budaya yang dimilikinya. Ia bahagia bereksperimen di dalam proses pembuatan untuk memperoleh hasil akhir dari material seperti abaca, buri dan serat bambu. Namun, di atas semua itu, rotan masih menjadi ma terial favoritnya. “Rumah ini didesain di antara tiga pohon yang tidak ingin saya tebang. Hal itu berdampak pada setiap ruang yang harus menghadap ke pohon terse but,” tutur Kenneth tentang keinginannya meng gunakan material transparan yang memungkinkan hal ini tercapai. Di atas lahan seluas 1486,4 meter persegi, Kenneth dibantu oleh desainer Budji Layug dan arsitek Royal Pineda. Karena dibangun di lokasi yang berbukit, ini salah satu kelebihan yang tidak dapat disia-siakan. Membagi layer hunian menjadi tiga bagian dengan alur yang mengalir. “Space dan volume adalah hal yang esensial bagi kami,” jelasnya mengenai program ruang yang berupa lima kamar tidur dengan kamar mandi, dua ruang makan dan dua dapur. Ada pula ruang keluarga, dua ruang tamu, gym serta garasi yang tersembunyi dan berbaur dengan sekitarnya. Material utama yang digunakan adalah beton, kaca dan baja yang di bentuk secara elegan sehingga memiliki komposisi yang nyaman dan indah. Faktanya, Kenneth meng gunakan sedikit sekali kayu dalam rumah ini, hanya untuk tangga dan pintu. Rumah ini memiliki banyak open space, dengan jendela terbuka yang memungkinkan pertukaran udara, kesejukan masuk ke dalam rumah setiap hari. “Seperti interior yang saya kerjakan, saya ingin membuat ruang dalam di dalam rumah menjadi ta man dengan material alami,” terang Kenneth. Untuk itulah ia menambahkan beberapa kreasinya seperti stool Luna, dan lampu Hive yang sekaligus mem perkenalkan desainnya ke mata dunia.
Ruang makan dengan meja kayu, lampu dan kursi makan karya Kenneth Cobonpue dikombinasi dengan kursi karya Charles dan Ray Eames. 193
Living room di dalam rumah dengan furnitur Kenneth Cobonpue. Tangga kayu dengan jendela kaca yang memungkinkan cahaya masuk dengan leluasa.
194
1 2
3
“Ada tiga pohon yang tidak kami tebang. Saya ingin setiap ruang memiliki pemandangan yang indah ke luar. Mengalir dan bebas.”
1. Dapur di teras (outdoor) dengan furnitur Kenneth Cobonpue. 2. Suatu sudut di dalam rumah dengan dinding yang dicat hitam dan kursi yang bold. 3. Open kitchen dengan kompor yang menempel di island.
195
Kamar tidur utama dengan wallpaper pada dinding di belakang ranjang. Ranjang dari koleksi furnitur Kenneth Cobonpue.
196
1
2
3
4
1. Ruang main yang merepresentasikan imajinasi dengan lampu gantung, dinding putih dan kaca transparan yang memungkinkan penghuni menikmati pemandangan di luar. 2. Ruang yang dapat dimanfaatkan di bawah tangga sebagai ruang musik. 3. Kamar tidur utama dengan limpahan cahaya alami dan furnitur Kenneth Cobonpue. 4. Kamar mandi terbuka dengan bathtub.
197
198
Living room di teras yang menghadap kolam renang dan taman yang hijau. Furnitur Kenneth Cobonpue. 199