THE CONCEPTION AND SOCIAL APPLICATION TO THE ROSPERITY LEVEL OF TRANSMIGRANT FAMILIES IN TERAMANG JAYA DISTRICT, MUKOMUKO REGENCY By: Juliani 1Yeni Erita 2Widya Prari Keslan 3 1. Georaphy Education College Student STKIP PGRI Western Sumatera 2. Education Instructor Staffs STKIP PGRI’S Geographies Western Western Sumatera
ABSTRACT This research is aimed at knowing the conception and social application to the prosperity level of transmigrant families in Teramang Jaya District, Mukomuko Regency. The method of research is a qualitative experiment. It is oral and written words from investigated persons. The subjects of research are communities in Teramang Jaya District consisting of six villages, they are Pasar Bantal Village, Nenggalo Village, Teramang Jaya Village, Bunga Tanjung Village, Pernyah Village and Pondok Baru Village. They are based on the snowball sampling in which the interviews are stopped at the 35th respondent. The technique of data sampling in this research is through field observations and interviews. On the basis of findings and discussion, it can be obtained as the followings: The prosperity level of transmigrant families in Teramang Jaya District has been well-lived in each village. However, there is a little difference in Pasar Bantal and Nenggalo Village in their own conditions of housing and education; the food and wellbeing they have are similar in conception and application to Teramang Jaya, Bunga Tanjung, Pernyah and Pondok Baru that have been also well-lived. The lacks of prosperity experienced in Pasar Bantal and Nenggalo are due to incomplete housing layouts and educations because the economic situations in Pasar Bantal and Nenggalo are rather lower than in Teramang Jaya, Bunga Tanjung, Pernyah and Pondok Baru. All these are because of the hard economic situation among the four villages as a result of tight competition in household expenses.
Key word : Prosperity, housing, application, food, wellbeing
PENDAHULUAN Menurut Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1993, kebijakan program transmigrasi sekarang tidak hanya ditujukan untuk memindahkan penduduk dari suatu daerah kedaerah lain, tetapi juga untuk pembukaan dan pembangunan-pembangunan transmigrasi yang belum mampu meningkatkan taraf hidup keluarganya. Sesuai dengan UndangUndang No 3/1973, pasal 2 tentang pokok-pokok penyelenggaraan transmigrasi menyatakan bahwa tujuan penyelenggaraan transmigrasi adalah untuk tercapainya transmigrasi swakarsa dengan tujuan baik sasarannya antara lain adalah : Peningkatan taraf hidup tranmigrasi dan taraf hidup masyarakat disekitar pemukiman transmigrasi melalui peningkatan pembangunan daerah, Peningkatan pembangunan daerah, Keseimbangan penyebaran penduduk Pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya alam dan sumber daya manusia, Pemerataan pembangunan, Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa, Memperkuat pertahanan dan keamanan nasional. Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat relatif, (tergantung dari besarnya kepuasan yang diperoleh dari konsumsi atau pemuasan kebutuhan hidup keluarga). Kataharja ( 1985 ) dengan teori kebutuhannya menggambarkan hubungan hiraskis dari berbagai kebutuhan. Selanjutnya Kataharja menjelaskan bahwa pemuasan suatu kebutuhan mendorong timbulnya
kebutuhan baru yang bersifat juga pemuasan. Kebutuhan pertama yang dikemukakan itu adalah apa yang di rasakan individu pertama kalinya lapar dan haus, kedua kebutuhan rasa aman adalah kebutuhan tingkat berikutnya sesudah kebutuhan dasar dan fisik, kebutuhan ketiga adalah untuk dicintai dan dikasihi , kebutuhan keempat adalah kebutuhan harga diri yaitu kebutuhan rasa aman kebutuhan rasa aman dan dihargai, kebutuhan terakhir adalah kebutuhan aktulisasi diri yang muncul apabila semua kebutuhan telah dipenuhi. Tingkat kesejahteraan dengan kategori keluarga Prasejahtera dan keluarga sejahtera 1 adalah kategori keluarga yang dinyatakan sebagai keluarga miskin, atau dinyatakan dengan Proporsi penduduk yang termasuk dalam kategori prasejahtera dan Sejahtera I dari seluruh keluarga yang di data tingkat kesejahteraannya. Keluarga PraSejahtera yaitu keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) secara minimal, seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan, kesehatan dan pendidikan. Keluarga Sejahtera Tahap I yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologisnya (socio psychological needs), seperti kebutuhan ibadah, makan protein hewani, pakaian, ruang untuk interaksi keluarga, dalam keadaan sehat, mempunyai penghasilan, biasa baca tulis latin dan keluarga berencana.
Keluarga Sejahtera Tahap II yaitu keluarga-keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan sosial psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan pengembangannya (develop mental needs) seperti kebutuhan untuk peningkatan agama, menabung, berinteraksi dalam keluarga, ikut melaksanakan kegiatan dalam masyarakat dan mampu memperoleh informasi dari media. Keluarga Sejahtera Tahap III yaitu keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan sosial psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur (waktu tertentu) memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan social kemasyarakatan serta berperan secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasan-yayasan sosial, keagamaan, kesenian, olah-raga, pendidikan dan sebagainya. Keluarga Sejahtera Tahap III Plus yaitu keluarga-keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, sosial psikologis maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat. Dari uraian diatas sangat banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh keluarga dalam mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan dalam keluarga.
Kebutuhan oleh keluarga berlainan corak dan ragam nya serta intensitas nya baik dalam pemuasan nya. Menurut badan coordinator keluarga berencana nasional yang sejahtera adalah keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (basic needs) dan kebutuhan sosialnya. Kebutuhan sosial psikologi terdiri dari kebutuhan spiritual, pangan, sandang, papan kesehatan dan kebutuhan pendidikan, interaksi dengan lingkungan tempat tinggal serta kebutuhan transportasi. Konsepsi merupakan kata dasar dari konsep, jadi yang dimaksud dengan konsepsinya itu kata yang melambangkan sejumlah uraian yang mempunyai kegunaan atau arti yang sama, yang mana konsepsi ini dapat mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan perkembangan pengalaman. Dengan demikian ada beberapa cara dalam penggunaan konsep. Konsepsi disini meliputi Makanan, Pendidikan, Perumahan dan Kesehatan keluarga transmigran di Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko. Aplikasi masyarakat dalam penelitian ini adalah suatu penerapan dalam sesuatu kenyataan dan kejadian-kejadian yang ada dalam masyarakat. Yang mana kenyataannya adalah sesuatu yang bisa ditanggapi dengan panca indera manusia yang harus sesuai dengan fakta-fakta yang terjadi yaitu dengan cara menggambarkan, menganalisis, dan mengidentifikasi kenyataan tersebut. Aplikasi disini meliputi Makanan, Pendidikan, Perumahan dan Kesehatan keluarga transmigran di Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Mukomuko.
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk penelitian Kualitatif. Menurut Bagdan dan Taylor sebagaimana yang dikutip Moleong (1993) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau prilaku yang diamati. Penelitian kualitatif adalah suatu jenis penelitian yang bertujuan untuk membuat gambaran, deskripsi dan lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenali fakta-fakta, sifat atau hubungan antara fenomena yang diselidiki. Penelitian ini dilakukan didaerah Kecamatan Teramang Jaya. Masyarakat di Kecamatan Teramang Jaya merupakan sumber daya manusia yang secara langsung bagaimanacara untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga transmigran yang ada di Kecamatan Teramang Jaya Kabupaten Muko-Muko. Subjek penelitian ini berdasarkan Snowball Sampling ( pengambilan sampel secara berantai ) yang dilakukan di masyarakat transmigran seperti Kepala Keluarga/ Ibu Rumah tangga yang berumur 3055 Tahun yang berada di Kecamatan Teramang Jaya yang terbagi atas enam Desa yaitu Desa Pasar Bantal, Nenggalo,Teramang Jaya, Bunga Tanjung, Pernyah dan Desa Pondok Baru. Pengambilan data ini akan berhenti apabila semua data yang diperoleh hasilnya sama. Sumber data yang diperlukan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang dikumpulkan langsung dari responden yakni data yang berkenaan dengan keadaan sosial dan
ekonomi keluarga transmigran atau masyarakat, sedangkan sekunder dikumpulkan dan diperoleh dari Kontor Camat dan Kantor Kepala Desa didaerah penelitian. Data primer dikumpul melalui teknik wawancara dengan responden secara langsung agar sebenarnya dapat terjaga maka digunakan daftar pertanyaan yang disusun sebelumnya.Data sekunder dikumpulkan melalui teknik wawancara berencana pencatatan dan observasi. Sesuai dengan jenis penelitian yaitu penelitian bersifat kualitatif maka teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif. Data yang terkumpul dianalisis langsung dilapangan dan setelah itu barulah dianalisis langsung secara intensif. Jika semua data yang dibutuhkan telah terkumpul. Dalam penelitian ini, peneliti berfungsi instrumen artinya keikutsertaan peneliti pada objek penelitian sangat berarti dalam pengumpulan data,hal ini supaya data yang diperoleh betul-betul dapat dipercaya karena sudah berulang kali di amati. Dengan perpanjangan pengamatan maka hal-hal yang mungkin akan mengotori data dapat dihindari sekecil mungkin. Teknik triangulasi adalah teknik untuk memeriksa keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu diluar data itu dengan keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data yang diperoleh.Teknik triangulasi ada beberapa macam, antara lain adalah triangulasi sumber, metode penyelidik atau teori. Pemeriksaan teman sejawat bertujuan untuk melihat kekuatan
dan kelemahan tentang hasil akhir sementara yang diperoleh dari penelitian, hal ini dapat dilakukan dalam bentuk analisis dengan teman sejawat. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pertama, berdasarkan konsepsi dan aplikasi masyarakat tentang makanan sedikit dari responden yang mengetahui konsepsi makanan tersebut dan aplikasinya ada yang sama dengan konsepsi dan ada juga yang tidak sama. Makanan yang di maksud disini adalah makanan yang dikonsumsi masyarakat transmigran, mengenai kualitas makanan, kebersihan makanan, dan tempat penyimpanan makanan serta sisa pembuangan makanan. Menurut Arsad Rahim (2009) bahwa Makanan yang bergizi tidak selalu harus makanan yang mahal, mewah, bahkan dalam banyak bukti makanan yang demikian kurang bergizi. Bahan makanan yang mudah diperoleh dan harga nya pun terjangkau oleh mereka yang berpenghasilan rendah banyak yang bergizi dan bahab-bahan makanan yang demikian perlu mendapat perhatian yang perlu untuk dikonsumsi dengan sebaik-baiknya. Selera dalam gairah untuk memakan nya tergantung dari kepandaian pengolahan dan ketepatan waktu penyajiannya. Kedua, berdasarkan Konsepsi dan aplikasi masyarakat tentang pendidikan bahwasanya pendidikan merupakan sebagian faktor penggerak dalam hidup dan pendidikan dan itu sangatlah penting,
karena masyarakat disini adanya masyarakat yang tidak mampu yang mana kalau kita lihat dari sisi pendidikan tidak begitu baik yang dilihat berdasarkan konsepsi dan kenyataan oleh peneliti selaku penulis yang mana kehidupan mereka dibayang-bayangi oleh kekurangan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari dan tempat pendidikan yang berada jauh dari tempat tinggal mereka menambah kurangnya banyaknya anak-anak yang putus sekolah karena keterbatasan biaya. Menurut Driyarkara (1989) mengatakan bahwa pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia muda. Pengangkatan manusia ditaraf insane itulah yang disebut mendidik. Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda melalui pendidikan seseorang akan memikili wawasan berfikir yang luas dan kritis dapat membimbing keluarga berusaha agar kehidupan keluarganya dapat meningkat kearah yang lebih baik dan terencana, sehingga hasilnya menguntungkan. Disamping itu dapat mencari penghasilan di luar sektor pertanian sebagai tambahan, jadi melalui pendidikan dapat ditingkatkan kualitas manusia. Ketiga, Berdasarkan konsepsi dan aplikasi masyarakat transmigran tentang perumahan, 50% dari masyarakat yang penulis wawancarai mengetahui tentang konsep perumahan, hanya dari aplikasi/ kenyataannya yang berbeda, ini disebabkan oleh faktor ekonomi, masih banyak transmigran yang tinggal dirumah yang didirikan pemerintah, seperti rumah panggung, ini bias kita lihat dari desa Pasar
Bantal dan desa Nenggalo, dimana masyarakatnya masih bertemnpat tinggal dirumah yang diberikan pemerintah yang hanya mempunyai satu kamar, satu ruang tamu dan satu WC yang terdapat di bawah rumah. Menurut Afdal (1989) mengatakan bahwa Pengertian perumahan adalah suatu tempat tinggal dimana keluarga dapat hidup teratur, sehingga pertumbuhan jasmani dan rohani serta sosial terjamin dan terpenuhi untuk mempertebal atau memelihara rasa kekeluargaan. Rumah bukan hanya tempat berlindung dari terik matahari, hujan, angin cuaca buruk lainnya tapi juga harus bisa memberikan kenyamanan dan ketertiban bagi penghuninya. Keempat, Berdasarkan konsepsi dan aplikasi masyarakat transmigran tentang kesehatan, banyak yang mengetahui akan konsepsi kesehatan tersebut, hanya dari aplikasinya banyak yang tidak menerapkan, ini disebabkan faktor pergaulan, yang sedih bergadang di warung-warung, kadang kurangnya istirahat seringkali menyebabkan gampang terserang penyakit, kurangnya olahraga juga menimbulkan penyakit, juga karena tidak mengatur menu makanan dan kebersihan makanan. Kesehatan juga keadaan kesejahteraan dari badan, jiwa dan social yang memungkinkan setiap orang itu produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang baik untuk beraktivitas itu adalah 4 sehat 5 sempurna untuk mengkonsumsi makanan dan bebas dari penyakit dan gangguangangguan dari kesehatan lainnya.
Menurut Undang-Undang Negara (1960) Bab 1 pasal 2 bahwa Kesehatan adalah suatu keadaan sehat fisik, mental dan sosial yang merupakan salah satu hak dan kebutuhan dasar manusia, tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan pelayanan kesehatan yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi. yang dimaksud dengan kesehatan dalam Undang-Undang ini ialah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani (mental) dan sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Tingkat kesejahteraan keluarga transmigran sudah sejahtera hidupnya di setiap desanya, tapi hanya ada sedikit perbedaan pasar desa Pasar Bantal dan desa Nenggalo, karena di Desa ini kondisi tata ruang rumah dan pendidikannya kurang baik. 2. Konsepsi makanan dari enam desa tersebut sama, yang mana masyarakat keluarga transmigran beranggapan bahwa setiap orang dalam siklus hidupnya selalu membutuhkan dan mengkonsumsi berbagai macam makanan. Seperti zat gizi mempunyai nilai yang sangat penting dalam memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangannya. 3. Tingkat pendidikan kenyataannya juga sama pendapatan dari ke 6 desa tersebut beranggapan bahwa pendidikan adalah proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan sikap dan bentuk tingkah laku.
4. Sedangkan mengenai kesehatan, yang mana ke-6 desa tersebut juga beranggapan bahwa kesehatan adalah suatu keadaan sehat fisik, mental dan sosial, yang merupakan salah satu hak dan kebutuhan dasar manusia. 5. Sedangkan Saran yang dapat penulis kemukakan: 6. Supaya pemerintah dapat memperhatikan rumah dan pendidikan keluarga transmigran supaya bisa hidup lebih sejahtera dalam keluarganya. 7. supaya masa yang akan datang pemerintah daerah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Pasar Bantal dan desa Nenggalo semoga hidupnya bisa sejahtera sebagaimana seperti desa Teramang Jaya, Bunga Tanjung, Pernyah dan Pondok Baru. 8. Demikian juga hendaknya Desa Teramang Jaya, Bungo Tanjung, Pernyah, Pondok Baru yang keluarga transmigran yang sejahtera dapat mempertahankan kesejahteraan keluarga transmigran dan meningkatkan kesejahteraannya, DAFTAR PUSTAKA Afdal. (1989). Tinggi Rendahnya Kesejahteraan Keluarga Transmigran. FIPS IKIP Padang. Aliasar. (1992). Untuk Mewujudkan Keluarga Sejahtera. FIPS IKIP Padang. BPPL. BKKBH. (1980). Kependidikan Masyarakat. Jakarta
Driyarkara. (1984). Pengembangan Pendidikan Upaya Memajukan Manusia. Jakarta: sumber Widia GBHN. (1993). Kesejahteraan Transmigrasi. Jakarta: Indonesia Kataharja. (1985). Dengan Teori Kebutuhan Mengambarkan Hirarkis dari Berbagai Kebutuhan Dimana Kebutuhan Berikutnya. FIPS IKIP Padang. Moleong. (1993). Penelitian Kualitatif. Jakarta Rahim Arsad. (2009). Tingkat Kesejahteraan. Lembaga Penelitian IPB Simanjuntak. (1984). Pendidikan Kependidikan. Jakarta: Indonesia. Sri Najiyati, dkk. (2001). Studi Peluang Pengembangan Corporate Farming dan Agroestate Untuk Ketranmigrasian. Departemen Tenaga Kerja dan Tranmigrasi UUN. (1960). Devinisi Kesehatan. Jakarta UUN. (1973). Penyelenggaraan Transmigrasi. Jakarta: Indonesia