Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebanarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu (Injil Matius 6 : 33)
kupersembahkan: untuk ayahanda dan ibunda serta kakak-kakakku yang tercinta, yang selalu mendampingi aku dengan doa restu
P111'1
/ 19 iio /00'8
PENGGUNAAN "WHEAT POLLARD" SEBAGAI BAHAN PENGGANTI DEDAK DALAM RANSUM BABI YANG SEDANG BERTUMBUH
KARYA ILMIAH TUNGGUL EDWARD NABABAN
FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN 1980
BOGOR
PENGGUNAAN. "WHiEAT POLLARD" SEBAGAI BAHAN PENGGANTI DEDAK DALAM RANSUM BABI YANG SEDANG BERTUMBUH
Oleh TllNGGUL EDWARD NABABAN
... . '", . . '.~
Karya'Il-mi'lOih iii telah diperiksa dan disetujui oleh :
(
~
Dr.
p,na"T
D.T.H. Sihombing
6~
Ir. S. Simamora Penasehat Anggota
19.?uli 1280 Tanggal
)
"Karya I1miah ini te1ah disidangkan di hadapan suatu komisi ujian 1isan pada tangga1 31 Ju1i 1980"
1;'E11~er:nall:an
Sarjana IPB
PENGGUNAAl'i Il1NHiEAT POLLARD" SEBAGAI BAHAN PENGGANTI DEDAK DALAJ:4 RANSUM BABI YANG SEDAlW BERTUMBUH
KARYA ILHI Al£
Suatu Karya Ilmiah yang Dibuat untuk Memenuhi Sebaghan dari Syarat-syarat untuk Memperoleh gelar Sarjana Peternru~an pada Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor
Oleh TUNGGIJL EDWARD NABABAN
Siborong-borong, Tapanuli Utara
Penasehat Utama : Dr. D.T.H. Sihombing Dosen Ilmu Ternak Babi
FAKULTAS PETERN"AKAN IN"STITUT PEHTANIAl'i BOGOR
1980
DAFTAR LAHPIRAN Lampiran
Halaman
1. Denah Kandang Percoba2.l1 • • • • • • • • • • • .43 2. Hasil Penimbangan Babi Tiap Duo. Minggu Selama Percobaan • • • • • • • • • • • • • • • 44
3. Rata-rata Konsumsi Hakanan per Hari Tiap
Periode Duo. l1inggu • • • • • • • • • • • • • •
4. Rata-rata Konsumsi Hakanan T-lap Hari Selama Percobaan
0
0
"
•
•
If
..
"
0
"
..
•
.,
•
•
•
46
e
•
45
5. Perhitungan Sidik Ragam dan Koefisien Variasi
Pengaruh Perlalman Terhadap Konsumsi Makanan • 46
6. Daftar Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Konsurtlsi l1akanan
0
•
C>
"
*'
•
0
~
IIJ
•
•
•
.,
•
•
7. Rata-rata Pertambahan Bclrat Badal1 per Hari
47
48
Tiap Duo. Hinggu Penimbangan • • • • • • • ••
8. Rata-rata Pertambahan Berat Badan per Hari Selama Percobaan • • • 0 • • ., ., • • • 0 • • • 49 Perhitungan Sidik Ragam dan Koefisiel1 Variasi Pengaruh Perlakuan Terhadap Pertambahan Berat Badan • .. • • • • • • • " • 49
. . . . . ., .0.
10. Daftar Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Pertambahan Berat Badan • • • • • • • • • • • 50 11. Rata-rata Efisiensi Penggunaan Hakanan per Hari Tiap Periode Duo. Hinggu • • • • • • • • • 51 12. Efisiensi Pel1ggunaan l1akanan Selama Percobaan
52
13. Perhitungan Sidik Ragam dan Koefisien Variasi Pengaruh Perlakuan Terhadap Efisiensi Penggunaan Makanan • • • • • .. .. • ., • • • " • 52
14. Daftar Sidik Ragam Pengaruh Perlakuan Terhadap Efisiensi Penggunaan l1akanan • • • • • • • • •
53
• 54
viii
PEl'l:DJ\JIULUAN.
Dalam· uSCl.ha
ternal~
babi lllai;cinan adalah merupakan suatu
kategori tunggal yang m(lne1an biaya terbesar dari Ol1gkos produlrsi berkisar antara 70 sampai 75 persen, namun jumlah ini dapat berbeda antar peternall. tergantung dari baik-burul{ nya manajemen (Sihombing, 1975), Ternak bo.bi terkOllal sebagai tel'nak yang sangat efisien mengubah makanan lwnsentrat menjadi daging yang bel'nilai gizi tinggi untul". lI:esejahteraan mallusia, tetapi di lain fihak ternall: babi dengan sifat monogastl'ik serta sis tin alat pencernaan yang sederhana sango.i: terbatas dalam memanf8atkan serat kasal', sehingga tidak mengherankan bila usaha petel'nakan babi berkembang di dael'ah penghasil biji- bijian karena sebagian besar makanannya terdiri dari konsentrat atau penguat. Biji-bijian atau butir-butiran maupun hasil ikutan lainnya berupa bungkil, ampas, dedak, dan hasil ikutan lain nya dapat dipergunakan sebagai bahan lI:onsentrat. Dedak padi ("rice:" bran? yang merupaltan hasil iku tan dal'i proses penggilingan padi, sampai saat ini merupa.!;:an komponen terbesar dalam ransum babi di Indonesia terutama untuk babi yang sedang bertumbuh sampai saat dipasarkan. Salah satu kelemahan dari dedak padi sebagai komponen terbesar dalam ransum babi ada1ah hargallya yang selalu beE fluktuasi mengikuti keadaan musim panen atau musj.m paceklik. Pada musim· panen dedak tersedia dalam jum1ah hanyak dan
1
TINJ AllAN PU,(3'liiKA Dedal~
padi ("rice-bran") yanG merupakan hasil ikutan
dari proses penggilingan padi, sDll1pai saat ini masih merupakan lwmponen terbesar dalam rD,nSlun
ternal~
babi di Indo-
nesia. 'D:i tinjau da1'i segi ekonomi hal iui sebenarnya kurang
menguntungltan l:arena harganya dan ketersediaannya sela1u berfllLl(tuasi,
Fada musim panen dedak tersedia dalam jumlah
banyak dan hargnnya relatif murah, tetapi pada musim pnceklik kete1'sediaannya sangat langka do.n denga,n sendirinya har ganya ma. 11al.
D:i tinjau da1'i segi pro,8es produll:si. dedall:
padi juga ku1'ang menguntungkan karena tingginya kadar lemak akan mengaldbatkan dOll am penyimpanan mUdah menjadi tengik ("rancid") (Cunha, 1957;
Horrison, 1959),
Menu1'ut Ensminger (1961) tir,gkat penggunaan dedak padi dalam ransum babi akan memberikan hasil yang baik bila dibatasi sampai sepertiga dari ransum, tetapi bila dedak padi merupakan komponen terbesar dalam ransUill, akan mengaldbat:I:an nilaj_ makanan secara keseluruhan menjadi rendah dan menghasilkan "soft-fork" atau dagingoabi menjadi 1embek. dedal~
Henurut Horrison (1959) nya rata-rata mengandung 12,4 11,6 % serat kasal'.
padi yang baik kwalitas-
% protein,
13,6
% lemak,
dan
Tetapi hasil analisa yang dilakukan
01eh Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor (Anonymous, 1972), kadar protein dedak halus dari daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawe, Timur, Bali dan lombok berkisar dari 5,20 sampai 13,49
% (rata-rata 4
8,90
%).
Kandungan protein
6 penggilingan gandum menjadi topunG tel'igu dibedakan sesuai dengan musim penggilingan gandum tersebut.
Hasil ikutan
pada musim panas biasanya di!l:ena.l sebagai dedak gandum ("wheat bran")t "standard middlings", "flour middlings", dan "wheat red-dog", sedangkan hasil ikutan pada musim dingin biasanya dikenal sebagai dedak gandum, "brown shorts", "gray shorts" atau "wlli te miClldlings'" "whi te shorts"). Pond and Maner (197L,) m8ngatakan, pada umumnya metodiJ. untuk membedakan hasil ikutan proses penggilingan gand-..un didasarkan atas kandungan serat kasarnya.
Dengan cara ini
Pond and Maner membedakan hasil ikutan terse but menjadi beberapa bagian yaitu:
dedak gandum ("wheat bran") mengan-
dung serat lI:asar lebih dari 9,5 %; serat kasar maksimum 9,5
% disebut
hasil ikutan dengan "middlings" atau "mill-
run",hasil ikutan dengan serat kasar maksimum 7
% adalah
"gray shorts", "gray middlings" atau "flour middlings"; hasil ikutan dengan serat f.:?"sar maksimum 4 % disebut "reddog", "white shorts" atau "white middlings", sedangkan hasil ikutan dengan serat kasar tidak lebih dari 1,5 % disebut "feed flour".
Oleh karena itu dedak gandum dan hasil ikutan
lainnya seperti tersebut di atas seba.iknyalah dipandang sebagai sumber enersi dalam ransum babi (Pond and Maner, 1974). Kwalitas protein dedak gandum lebih baik dari jagung, tetapi tidak sebaik "protein supplement" yang lain seperti kacang kedele yang masih mengandung
rr~nyak,
susu, hasil
ikutan pemotolllgan daging, dan hasil ikutanikan (Horrison,
1959).
Dedak gandum mempunyai kelezatan yang tinggi dan
).Lj.
Tabel 3. HUBUNGAN ANTAHA unUH DEHGAN Pli'ODUICSI TINJA BllBl a ======================================================::==
Umur (mil1ggu)
Berat til1jo./ eh:or/hari (kg)
Umur (minggu)
Berat tinja elwr/lwri (kg)
8 - 10
1,4
22 - 2 Lf
2,6
-
12
1,5
24 - 26
2;9
12 - 14
1,6
26 - 28
3,2
1 L/. - 16
1,7
28 - 30
3,6
16 - 18
1,9
30 - 32
Lj.,1
18 - 20
2,2
32 - 34
4,6
20 - 22
2,4
3 Lf
5,1
10
a
= Davidson
-
36
and Coey (1966).
yang dimakannyaj
rata-rata
produl~si
harian terse but ada-
1ah .3.65 lI:g per 45, Lj. kg berat badcll1 hidup dan kira-kira satu kg berat kering kotoran per 10 Ql~g berat badan hidup (Muehling, 1971).
Untuk suatu sistim terkurung diberikan
estimasi yang culwp baik bagi kotoran babi terse but yai tu 10
% dari
berat badan hidup.
Sedangkan pengamatan Indrawan
(1976) di Faku1tas Peternakan, Institut Pertanian Bogor menunjulilial1, babi-babi percobaan yang diberi hijauan menghasi1kan kotoran segar rata-rata 4,24 kg sehari, dan tanpa diberi hijauan menghasi1kan 3,29 kg kotoran segar dalam sehari.
28
Feed) rata-rata 1)01' eltor pGJ.' hari se).;;una percobaan dapat dilihat pada Tabel 9, dan g1'ai':Ll: rata-:-rata efisiensi penggunaan
mal~anan
per hari tiap periode dua llL-Lnggu sela.ma percobaT
an tertera pada. Illustrasi 3.
Hasil analisa statistik
Tabel 9. RATA-RATA EFISIENSI PENGGUNAAN NAKANANAN FEED) PER EKOR PER HAHI SELJlHA PERCOBAAN
~9AINI
===~=============;==================================== =====
Ulangan
Perlakuan - --....:.:..,?=="": Hllr RIV rr
Total Ratarata
-,;:-----yR-:-
RI
1
0,19
0,22
0,19
0,27
0,30
1,17
0,23
2
0,16
0,25
0,17
0,05
0,01
0,64·
0,13
3
0,23
0,23
0,17
0,25
0,27
1,17
0,23
4
0,14
0,19
0,24
0,26
1,03
0,21
5
0,18
0,12
0.32
0,31
0,25
1,18
0,24
Total
0,90
I,m
1,08
1,09
5,17
Ratarata
0,18
0,20
0,22
+) = koefision variasi 7,23
0,22
%.
(Lampiran 14·) menunjvJI:kan bahwa pengaruh perlakuan terhadap efisiensi penggunaan makanan tidal>;: menunjulrll:an perbedaan yang nyata.
Hal ini berarti
tidai~
ada pengaruh altibat pengganth;,ll
dedalr dengan "wheat pollard" dalam ra.nsum terhadap efisionsi penggunaan mabman.
Tingkat "wheat pollard" dalam ransum
juga tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata. arti bahwa semua
deda.~
Hal ini ber-
dapat digantikan dengan "wheat pollard!!
dalam ransum babi yang sedang bertumbuh, atau tingkat.
Tabe1 10. PERHITUNG.A1J EKOliO!1lS DfLTi.I SETIJ"P EKOn BABI DAHl l1ASIHG-H.4.SL;(; RANSUH YAI~G DIGUNJlJCAN SELAEA PBl{COBJ!.AN =================================~==================== ====
Uraian
R I
a. Barga ransum per kg (Rp)
96,2
102,.3
108,4
114,5
120,6
b. Jum1ah kOnSU1TIsi ransum rata-rata (kg)
55,2
58,2
57,2
57,7
58,0
c. Ni1ai konsumsi ransum (a x b) (Rp) 5310,2
5953,9
6200,5
10,1
11,9
12,8
12,8
12,9
e. Rupiah yang dibutuhkan untuk satu kg berat badan babi d) (Rp) (c 525,8
500,3
484,1+
516,1
5Lf 1 ,3
f. Ni1ai pertalllbahan berat badan (Rp) 6767,0
7973,0
8576,0
8576,0 8643,0
g. Penerimijan (f - c) (Rp)
2019,1
2375,5
1969,4 1660,3
d. JUJn1ah pertarabahan berat badan ratarata (kg)
.
1456,8
6606,6 6982,7
a = harga daging babi hidup per kg sarna dengan Rp 670,b = penerirnaan ini merupakan keuntungan yang dipero1eh se1ama percobaan tanpa memperhitungkan biaya penyusutan kandang, pera1atan, tenaga kerja, obat-obatan dan biayabiaya lain. berturut-turut ada1ah Rp 96,2,-, Rp 102,3,-, Rp 108,Lj.,-, Rp llLj·,5,-, Rp 120,-, masing-masing untuk ransUJn RI' RII'
RIll' RIV dan RV· Dari Tabel 10 tersebut dapat disimpulkan bahwa perlakuan RIll yai tu ransum dimana jumlah dedak sama dengan "wheat polla.rd!! membtltuhkan biaya· makanan yang palj.ng sedtki t untuk setiap kenaikan satu kg berat badan (Rp
484,~·i-).
Dalara hal ini
38 Tabe1 12. KONSUl1S1 HAKANAN, PER1~.Al1BAHAN BERAT BADiJf, E:F'ISIEHSI PENGGUliAJlH NAl{ANMI, NILAl EKONOHIS RANSUM PERCOBAAIl DAII KVlAN'rUH KOTORPJ'i SEGAR PER EKOR EilBI DJI..RI SE'l'IAP PERLAKUJ1l'l SELAHA PERCOBll.iLH ======~=============================================== ====
Uraian 01 IIv/PIl 1 : 10 Ddk 2 ) , %
RI 0,00 65,00
Konsumsi makanan (g) 1315 Pertambahan berat badan (g)
241
Efisiensi penggunaan makanan (Gain/Feed)
0,18
Rupiah yang dibutuhkan untuk satu kg berat badan babi (Rp) 526 Penerimaan3 (Rp) Kwantum kotoran segar (g)
1) "VIP" 2) Ddls:
= =
RU
Perlakuan RUI
RIV
RV
16,25 48,75
32 ,50 32,50
48,75 16,25
65.00 0,00
1385
1375
1381
1318
282
305
305
307
0,20
0,22
0,22
0,22
500
484
516
541
1457
2019
2376
1969
1660
7%
761
735
752
679
"wheat Pollard"
Dedak 3 = Penerimaan ini merupakan keuntungan yang diperoleh' selama percobaan tanpa memperhitungkan biaya penyusutan kandang, peralatan, tenaga kerja, obat-obatan dan biaya-biaya lain.
2'1. Steel, ReG.D. and
J .H. 'rorrie. 1960. Princj.plGs and Procedur of StatisUc:. HcGraw-Etill Book Company, I'few York,
28. Thrasher, D.M. and ,SimonG c1Hz" 19'13. Supplementary lysine for barrows and gilts. J. Anim. Sci. 3'1 (1) : 292 (Abstr.) •
29. Tjong-A··Hung, H.R., L.E. Hansono, J.W. Rust B.nd R.J. l1.eade, 19'13. Effects of protein levels sequence and sex on rate and efficiency of gain of grow'.Lng swine, and on carcass chracteristics, including composi'doll of lean tissue. J. Anim. Sci.35 (4) : '160.
L A M P I R A N
LJ\}U'IRAI+ 10 DEliAH KAHDAl\"G P:6HCOBMl::
--, 1
2
-
3
.
5
'-1.
IV
III
V
II
(12)
(29)
(4b)
(32)
I (36)
-
6
8
7 V
I (30)
(45b)
12
11 V
(3) 16 (4)
IV
II
(45a)
(58)
(Lfa)
14 II
IV
r:
(73)
(4c)
(9)
(65)
18
20
19 III
V
I
(63b)
(l2a) 23
III
IV
(1)
(6)
(33)
II
(7)
(63) 24
V
Keterangan
15
III
22
21
III
13
17 IV
10
9
25 I
(638.) .
II
(45)
I - V = perlakuan (12), (29), ........... (10.-) = nomor babi 1, 2, 3, ........ 25 = nomor kandang o 0
•••• '
Ll'.HPIRAN 2, HASIL PElJIllBANGfJJl Bi\i3I TL\P DUll HIliGGU SET.J.Al·iA PEE~(»).uAill'i ==============================~~======~~============== ====
PerlaIwal1
U1angan 1 .2
3
§
5 1 2
3
Lf 5
1 2
3 4 5 1 2
3
4
5 1 2
3 4
5
8 ., 5
27,0 26,0 29,0 30,0
24,5 2Lf,
5
26,0 27,0 28,S _, 130,5 X,," 26,1 24-,0 26,0 26,5 27,5 28 132,0 X = 26,Lf 24,5 25,5 26,0 27,5 ...n..2 _ 131,0 X = 26,2 23,5 24,5 27,0 27.0 28.2 _ 130,5 X == 26,1 23,5 211-,5 27,0 27,5 --~-
-=°
--X =~ 30 ,° 26,0
.~3]'.A
kg
31,0 29,0 34,0 33,0
r£2.:t2
143,5 X == 2[) ,'1 28,0 30,0 31,0 30,0 __26 .. :.0.:::. 0 _ 145,0 X = 29,0 28,5 28,5 28,0 32,5
1 2,5 X == 32,5 33,0 35.5 35,0 34,0 ...:,o,p 167.5 X = 33,5 32,0 30,5 32,0 36,5
151,5 X = 30,3 28,0 22,0 31,5 28,5
171,0 X = 3LI-, 2 33,0 24,5 37,5 33,0 1~o 9,6 X = 33,8 33,0 22,0 37,5 38,5
.2~.".o
X
1~ 4-,
= 28,8
26,5 22,0 30,5 3.3,0
X
14 -,0 ~
= 28,8
!±Q.&
X
It~:§
= 33,9
35,6 32 ,7 39,4 51+, 4.3..2..,,0 181,1 X = 36,2 37,_5 41,0 40,2 38,1 34,2", 191 - ,.:> X = 38,3 35.7 35,4 35,6 40,9 !J-7,ll195,0 X == 39,0 39,9 27,2 41,8 38,4 4'7,3. 194,6 X == 38,9 41,1 25,1 43,4 1+3,1 ..1tb.1 19 1h 4 X = 38,8
j.= L·.-./
LAHPIRAlT 3- RATt·-RATA KOH,su;'lSI ;gKAI;J\N PER EARl 'l'HP . PERIODb DUA LIJ;GUU (GH10::i) ========================================================
Per1akuan RI
RrI
RIll
Ulansan 1
(;
Lf
1292,9 1168,6 1376,4 1221, Lj. 1,36~, 1 61+2 ,4 X == 1285,3 J.1+11,4 1415,7 1L1·26,4 1285,0 127211 6810,6 X == 1362,1
1475,0 1280,0 1488,6 1193,6 1L!$.1 b8'!lj., 3 X == 1374.9 J.522,1 1507,9 1514,3 1385,0 1418! 6 7347,9 X =ILI·69,6
130090
1384,3 1336,4 J.265,7 1327,1 -1~g,9 '0 o ,4 X == 1357,3 1415,0 1202,9 1383,6 1400,0
1527,9 1470,0 1440,7 135LJ,3 _.
x= 1363,2 11339,3 981,4 1407,1 1407,9 1371,!± 6)O'! ,1 X == 1'301,4
X'= 1478,0 1532,1 1090,0 1545,0 1537,1 1q.17,2 '7122,1 X == 1424,4
1
127 LI·,6
2.
X
==
1 2 3 4 5
1249,6 1320, Lf 1:2 2!:b'3. 6468,9 1293,8 1320,7 1326,8 1306,8 1226~8
~Q~ 504,3 X
RV
I' . _-1d..1?J;f\U
1336,1 1158,6 1315,7 3 1296, ID 4 5 -p~,O 421,5 X == 1284,3 1 1349,3 2 1337,1 1342,1 3 lj. 1261,8 5 -U:
3 4 5 RID!
---z
==
1 2 3 4 5 X
lJ300,9 1318,6 795,0 1310,4 1324,3
-Po3~-1 0'19, ==
1215,9
~J-4.~ 15,
127~.Q.
7361,9
X == 1473.6
1552,9 1280,0 lL,85,0 1515,7 122 6 2!± ~'390,0
" 4-1
12. Uji perbandingan orthogonal : Per1akUan
Ti
1D
-------------------------(C)
' .. emDc311(),-' n,~
i
·---i~-'~ ~-·v-;;--
RI"Y§.(, 'II,III,IV, V
II
-
... .l I --::. C
HIII,IV,V
Rin VS. Rrv,V
p 'IV Y§. •
RV
4
0
0
0
692LI,8
1
- 3
0
0
Rnr 6874,LJ
1
1
2
0
6903,3
1
1
1
- 1
6589,7
1
1
1
1
. Rr Rn R
rv
RV
6574,1
:= L: i Ci Ti 2 K.r:= L L (Ci)·r Q
ss := Q2!K.r
-
- 407,0
995,8
12 (5)
20 ( 5) 9916,17
-
2760,82
255,8 6 (5)
2181,12
-
313,6 2 (5) 9834,49
Total SS := 2LI692,60 LAl!lPrRAN
6. DAFTAR srDIK HAGAl1 PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP KONSUHSI NAKANAN
==============================================================
Sumber keragaman
Derajat bebas
JUmlah kwadrat
Kwadrat tengah
Fhitung
F tabe1 0,05 0,01
Per1akuan Rlvs.Rrr , Irr ,rv ,V
4 1
24692,60 6173,15 9916,18 9916,18
0,68 3,01 1,09 4,LI9
RrrY§.·R rrr , rv ,V
1
2760,82 2760,82
0,30 4,1+9
1
2J-81,12 2181,12
0,24 4,49
1
983LJ,50 9834,50
1,09 LJ·,49
4
94713,62 23678,40
2,62 3,01
. RrrrY§.·Rrv , V Rrv vs.RV Ulangan Acak
16
1LJ·4847,47 9052,97
Total
24
264253,69
LAHPIRAl'T 8. =============~=~========~=====~=~~==================== =======
Ulangan 1 2 3 4
'---"R~-
RI
1204,'1
3 21,4 357,1 326,2 252,4 15L" 8 1l[1l,9
1523,8
2'-1.0,9
282, I,.
30!+. 8
264,3 195,2 319,0 176,3 250,0
5
Total Ratarata
L.IRAi'19
Total Rata-rata
V
266,7 235,7 228,6 319,0 If73,8
Lj19,0 1 1+,3 390,5 3'71, Lj. 338,1
390,5 64,3 352, Lj. 271, Lf 4L,·7,6
1661,9 866,6 1616,'1 1390, Lf 1664,3
332,4 173,3 3 2 3,3 278,1 332,9
1526,2 1533,3 7:Jl99,9 305,2
307,6
288,0
PEmIITUNGAN SIDIK RAGAH DAN KOEFLSIEN VARIASI PEl,GAllUH PERI..AIWAH TEllHADAP PEl(~rl1HB.il.HAJi! BERAT BAD1Ui
1. Fakto1' Ko1'eksi
9 )2 = 2073542,40 ( 719 , 22. )
2. J,K Total = (26l[,3)2+ (195,2)2+ + <338,1)2- 207354;;,40 :: 29512Lj., Lj·9 ... + (1533,3)2 _ r.v 7 t-)2....;'_'->.~;:;14:r:l",,1~,~+ JK P e1'1alman:: -.(,,1::.:2;;.::0'.:!!t;J•..L 5 .c'-'. 3.' .0 ••
0
:: 2089405,09 - 20735!+2,40 4. Kwadrat Tengah Pe1'lakuan :: !286~, 69 5. JK Ulangan
= (1661,9)2+ = 9240'-1,54
6. Kwadrat Tengah Ulangan ::
:=
=:
15862,69
3965,67,.
(866,6)2-1.". + 5
(1664,~ _ 2073542,lf[D
92 !±Z4,54 = 2310:j.,!!l4
7. JK Aeak :: JK Total- JK Perlakuan - JK Ulangan
= 295124,49
- 15862,69 - 92401,,54
:: 186857,26 8. Kwadrat Tengah Aeak = 186~f,26 = 11678,58 9. F .
h~ tung
, 3965,67 perlakua.1 =11678,58
10 • F. h~tung ulangan =
23101,1~
116'18,5
= 0,3 1, = 1,98