EFEK TIFITAS PEM BERIAN JAM INAN PADA AK TA fVA’D DALAM TR A N SA K SI PEM BIAYAAN L IN E FACIL1TY DI PERBA NK AN SYARIAH (Analisis Pelaksanaan Pada PT. Bank Syariah M andiri)
TESIS
SUSIANA SUDIRMAN 0606008866
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS HUKUM PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN DEPOK, Juli 2008
EFEK TIFITA S PEM BER IA N JA M INAN PADA AK TA WA ’D DALAM TR A N SAK SI PEM BIAYAAN L IN E F A C IL IT Y D \ PERBA NK AN SYARIAH (Analisis Pelaksanaan Pada PT. Bank Syariah M andiri)
TESIS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan
SUSIANA SUDIRMAN 0606008866
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS HUKUM PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN DEPOK, Juli 2008
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
EFFECTIVITY OF GUARANTEE TO WA fD DEED ON LIN E FAC ILITY FUNDING TRANSACTION IN SYARIAH BANKING (Analysis of Implementation in PT. Bank Syariah M andiri)
THESIS
Submitted of Fulfill The Requirement of Obtaining Master of Notary
SUSIANA SUDIRMAN 0606008866
UNIVERSITY OF INDONESIA FACULTY OF LAW NOTARY MASTER PROGRAM DEPOK, Juli 2008
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Susiana Sudirman, S.H. NPM : 0606008866 Tanda tangan * Tanggal
: 25 Juli 2008
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
HALAMAN PENGESAHAN
Tesis ini diajukan oleh : Nama : Susiana Sudirman, S.H. NPM : 0606008866 Program Studi: Magister Kenotariatan Judul : EFEKTIFITAS PEMBERIAN JAMINAN PADA AKTA WA V PADA TRANSAKSI PEMBIAYAAN LINE FACILITY DI PERBANKAN SYARIAH (Analisis Pelaksanaan Pada PT. Bank Syariah Mandiri) Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada Program Studi Magister Kenotaritan Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Wirdyaningsih, S.H., M.H. Penguji
: Farida Prihatini, S.H., M.H., C.N.
Penguji
: Theodora Yuni Shah Putri, S.H., M.H.
Ditetapkan di : Depok Tanggal
: 25 Juli 2008
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS A K H IR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Susiana Sudirman, S.H. NPM : 0606008866 Program Studi:Magister Kenotariatan Fakultas : Hukum Jenis karya : Tesis demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty Free Rigltf) atas karya ilmiah saya yang berjudul: EFEKTIFITAS PEMBERIAN JAMINAN PADA AKTA WA'D DALAM TRANSAKSI PEMBIAYAAN LINE FACILITY DI PERBANKAN SYARIAH (Analisis Pelaksanaan Pada PT. Bank Syariah Mandiri) beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya tanpa meminta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Depok
Pada tanggal : 25 Juli 2008-07-28 Yang menyatakan
(Susiana Sudirman, S.H.)
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
KATA PENGANTAR
AlhamduliHahi Rabbal Alamin>segala puji bagi Allah S.W.T. yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan dengan baik. Tesis ini mencoba untuk menggambarkan mengenai sejauh mana efektifitas jaminan yang diberikan pada pembiayaan line facility di perbankan syariah. Masalah hukum yang dihadapi dibahas dengan memberikan argumentasi hukum berdasarkan ilmu fiqh dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penulisan tesis ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang selalu memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1.
Kedua orang tuaku Hj. Nuijanah dan H. Sudirman, kakakQu Nina dan adikQu Lisna atas dukungan moril dan materiil serta do’a yang telah diberikan selama ini.
2.
Ibu
Wirdyaningsih,
S.H., M.H. selaku pembimbing,
yang bersedia
menyediakan waktu disela-sela kesibukannya. 3.
Ibu Farida Prihatini, S.H., M.H., C.N. selaku Ketua Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan penguji pada siding tesis penulis.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
4.
Bapak Pranowo Adi selaku Manager Marketing Bank Syariah Mandiri Cabang Depok, yang bersedia menjadi nara sumber dan mau merelakan waktunya untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian.
5.
Bapak Kanny Hidayah selaku Wakil Sekretaris Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MU1) yang bersedia menjadi nara sumber.
6.
Ibu Darwani Sidi Bakarudin, S.H. terima kasih atas bimbingan dan perhatiannya selama penulis menjadi mahasiswa Magister Kenotariatan.
7.
Para dosen Program Magister Kenotariatan FH-UI yang telah membagi ilmunya dengan penulis.
8.
Seluruh staff Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia atas bantuannya selama penulis menjadi mahasiswa Program Magister Kenotariatan.
9.
Sahabat-sahabatku dita, lina, aim, abud, aryo, rafi, bundi, andri, tia, yeni, susi, yurika, yuni, tya, mbak yuli, mbak fani, acil, yu’ evi terima kasih atas support-nya.
10. Teman-teman sepeijuangan rini, nisa, effie, nuri terima kasih atas segala kebersamaan yang telah kita lewati. 11. Seluruh teman-teman angkatan 2006 Magister Kenotariatan FH-UI. 12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Semoga penulisan ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya dan mohon maaf apabila masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini.
Depok, Juli 2008
Penulis
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
ABSTRAK
Nama Program Studi Judul
: Susiana Sudirman, S.H. : Magister kenotariatan : EFEKTIFITAS PEMBERIAN JAMINAN PADA AKTA WA'D DALAM TRANSAKSI PEMBIAYAAN LINE FACILITY DI PERBANKAN SYARIAH (Analisis Pelaksanaan Pada Bank Syariah Mandiri)
Fasilitas Pembiayaan Line Facility merupakan salah satu produk pembiayaan perbankan syariah. Dibuat dalam bentuk wa'd yang merupakan kesepakatan atau janji dari pihak bank kepada nasabah untuk melaksanakan sesuatu yang dituangkan ke dalam suatu dokumen Memorandum o f Understcmding. Pemberian jaminan diberikan pada akta wa'd yang merupakan janji bank tersebut. Pembiayaan tersebut dilaksanakan dalam berbagai prinsip, rukun dan syarat instrumen pembiayaan syariah sesuai dengan kebutuhan nasabah yang memungkinkan timbulnya permasalahan hukum. Berdasarkan ha! tersebut diatas maka terdapat beberapa permasalahan hukum yaitu bagaimana pengaturan mengenai pemberian jaminan dalam akta wa 'd ditinjau dari hukum Islam dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta bagaimana efektifitas terhadap pemberian jaminan yang dilekatkan pada akta wa'd. Persoalan-persoalan tersebut diteliti dan dianalisis dengan pendekatan kualitatif menggunakan metode kepustakaan dan lapangan. Dari permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pembiayaan line faciliiy di bank syariah pemberian jaminan merupakan hal penting karena merupakan bentuk pengelolaan resiko oleh bank. Pada pembiayaan line facility pemberian jaminan dilekatkan pada akta wa 'd bukan pada pencairan akad pembiayaan hal tersebut tidak sesuai dengan prinsip muamalah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku mengenai jaminan. Line facility tidak difungsikan sebagai janji yang mengikat secara moral tetapi menjadi akad pokok yang telah menimbulkan hubungan hutang piutang antara para pihak. Untuk itu perlu pengaturan yang lebih rinci mengenai pembiayaan line facility dan perlu adanya pengaturan setingkat undang-undang bagi perbankan syariah dan produkproduknya agar konsep muamalah dapat dilaksanakan sesuai dengan prinsip syariah. Hukum-hukum syariah di bidang muamalah harus disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar lebih fleksibel.
Kata kunci: Jaminan, Guarantee.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
ABSTRACT
Name : Susiana Sudirman, S.H. Study Programe ; Master of Notary Topics : EFFECTIV1TY OF GUARANTEE TO W A'D DEED ON LINE FACILITY FUNDINGTRANSACTION IN SYARIAH BANKING (Analysis o f Implementation in PT. Bank Syariah Mandiri) Line facility funding is among one of sharia banking funding product. Made in form o f wa’d which is an agreement or promise from bank to customer to conduct things written in a Memorandum of Understanding document. Warrant granted on wa’d act which is a form of bank promise. Funding is conducted in various principal, item, nd requirements of sharia funding instrument according to customer needs which may arise law dispute. Based on things above, found several law problem, that is how to aiTange the warrant given in wa’d act viewed from Islamic law and valid act and how is the effectivity on warrant given attached in wa’d act. Those problems were examined and analyzed based on qualitative approach using dictum and field method. From that problem, concluded that with Line Facility funding in sharia bank, warrant given in an important matter because it is a form of banking risk management. In line facility funding, warrant granted attached on wa’d act, not on fund agreement payment. That matter is not congruent with muamalah principal and valid act about warrant. Line facility is not functioned as promise that bound morally but as basic agreement that arise debt-credit relationship. Hence, need more detail arrangement about line facility funding and need rule with level equivalent with act to sharia banking and its product so that muamalah concept can be conduct congruent with sharia principal. Sharia law in muamalah sector has to be adjusted with valid rule so can be more flexible.
Key Words: Guarantee.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
i
Abstrak
ii
Abstract
iii
Daftar Isi
iv
BABI
PENDAHULUAN A. Latar B elakang...............................................................................
1
B. Pokok Perm asalahan.....................................................................
7
C. Metode Penelitian..........................................................................
7
D. Sistematika Penulisan.................................................................... 9
BAB II
EFEK TIFITA S PEMBERIAN JAMINAN PADA AKTA WA ’D DALAM TRANSAKSI PEMBIAYAAN LIN E F A C IL IT Y P A D \ PERBANKAN SYAR1AH A. Perbankan Syariah di Indonesia...................................................
11
L Sejarah Perkembangan dan Landasan Y uridis.....................
11
2. Kegiatan Usaha dan Operasional Bank Syariah................... 17 B. Akta Wa 'd Menurut Hukum Perikatan Islam ................................
25
1. Konsep Perikatan Islam ......................................................... 25 2. Asas-asas Perjanjian Syariah................................................. 30 3. Dasar Hukum ......................................................................... 32
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008 i
V
4.
Rukun dan S y a ra t.......................................................................
36
C. Jaminan M enurut Hukum Isla m .....................................................
38
1. Kafalah (Jam inan)......................................................................
39
a.
K o n se p ..................................................................................
39
b. Rukun dan S y arat................................................................
40
c. Masa Tanggungan..............................................................
41
d. Kewajiban Penanggung...................................................... 42 e. Obyek Tanggungan...........................................................
43
f.
Macam-macam K afalah....................................................
43
g. Akibat Hukum K afalah.....................................................
44
h. Landasan Hukum K afalah................................................
45
2. Rahn (G adai)...........................................................................
46
a. Pengertian..........................................................................
46
b. Rukun dan Syarat.............................................................. 47 c. Landasan Hukum ..............................................................
49
D. Pemberian Jaminan Pada Akta Wa 'd Dalam Transaksi Pembiayaan Litie Faility Pada PT. B S M .................... 50 1. Gambaran Umum PT. Bank Syariah M andiri..................... 50 a. Sejarah Pendirian.............................................................. 50 b. Struktur Organisasi........................................................... 53 c. Kegiatan Operasional......................................................
53
d. Budaya Perusahaan.......................................................... 54 e. Visi dan M isi...................................................................
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
56
2.
Pelaksanaan Pemberian Jaminan pada Akta Wa 'd dalam Transaksi Pembiayaan Line Facility pada PT. B S M ..........
57
E. Analisis K a su s.................................................................................
61
1. Pemberian jam inan pada akta wa 'd ditinjau dari Hukum Islam dan peraturan perundang-undangan yang b erlak u .............................................................................. 61 2. Efektifitas pemberian jaminan yang dilekatkan pada akta w a 'd ......................................................................... 66 BAB III
PEN UTU P A.
K esim pulan.................................................................................
70
B. S a ra n ............................................................................................
71
DAFTAR PUSTAKA Lam piran
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
BABI PENDAHULUAN A.
LATAR BELAKANG Pada sebagian besar bangsa Indonesia, unsur keagamaan mempunyai arti dan peranan penting dalam pandangan hidup mereka, hal tersebut ditegaskan dalam dasar negara Pancasila dan Pasal 29 Undang-undang Dasar 1945. Setiap penduduk Indonesia berhak untuk menentukan agama yang akan mereka anut. Indonesia merupakan Negara dengan penduduk yang mayoritas beragama
Islam,
sehingga
mempengaruhi
perkembangan
hukum
di
Indonesia. Oleh karena itu perkembangan sistem perekonomian syariah dapat diterima dengan cepat. Hal tersebut ditandai dengan berdirinya Bank Muamalat pada tahun 1992 yang pada saat itu merupakan satu-satunya bank yang berbasis syariah. Gagasan adanya lembaga perbankan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariat Islam berkaitan erat dengan gagasan terbentuknya suatu sistem ekonomi Islam.'Adapun prinsip-prinsip sistem perekonomian
1 Warkum Sumitro, Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga Terkait (BAMUI, TAKAFUL dan Pasar Modal Syariah di Indonesia)t cet.4, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), hal 1
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
2
Islam yang diadopsi dalam kegiatan operasional Perbankan Syariah adalah sebagai berikut.2 1.
Perekonomian masyarakat luas bukan hanya masyarakat muslim akan menjadi baik bila menggunakan kerangka keija atau acuan normanorma Islami.
2.
Keadilan dan persaudaraan menyeluruh.
3.
Keadilan distribusi pendapatan.
4.
Kebebasan individu dalam konteks kesejahteraan sosial konsep Islam sangat jelas. Bank Syariah atau dengan kata lain disebut Bank Islam adalah
lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah Islam.
Dengan kata lain
merupakan bank yang dijalankan dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah, atau dengan kata lain mengacu pada al-Qur’an dan Hadist. Oleh karena itu setiap transaksi dalam perbankan syariah harus didasarkan pada H ukum Islam, termasuk setiap perjanjian atau perikatan dalam produk dan ja s a perbankan syariah. Dalam setiap transaksi perbankan syariah terdapat perjanjian a tau perikatan yang biasa disebut akad dalam hukum Islam. Pada Buku III K itab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) dijelaskan bahwa:
2 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik%cet.I, (Jakarta: G e Insani Press dan Tazkia Cendekia, 2001), hal. 10-17.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
3
Perikatan adalah suatu hubungan hukum (mengenai kekayaan harta benda) antara dua orang, yang memberi hak pada yang satu untuk menuntut barang sesuatu dari yang lainnya, sedangkan orang yang lainnya ini diwajibkan memenuhi tuntutan itu.3
Dapat disimpulkan bahwa apabila ada dua orang atau dua pihak saling berjanji untuk melakukan atau memberikan sesuatu berarti masing-masing orang atau pihak itu mengikatkan diri kepada yang lain untuk melakukan atau memberikan sesuatu yang mereka perjanjikan. Dengan kata lain, antara keduanya tercipta suatu ikatan yang timbul dari tindakan mereka membuat janji. Ikatan tersebut berwujud adanya hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh masing-masing pihak.4 Sumber-sumber perikatan dalam hukum Indonesia menurut Pasal 1233 KUH Perdata ada 2 (dua) yaitu:5 1. Peijanjian; 2. Undang-undang Sedangkan sumber-sumber perikatan menurut Hukum Islam meliputi 5 (lima) macam yaitu:6 1.
Akad (al- 'aqd),
2.
Kehendak sepihak (al-iradah al-munfandah\
3.
Perbuatan merugikan (al-fi 7 adh-dharr\
3 Subekti, Pokok-pokok Hukum Perdata, Cet.26, (Jakarta: PT. Intermasa, 1994), hal. 122. 4 Syamsul Anwar, Hukum Perjanjian Syariah: Studi Tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalat, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 43. * Ib id t hal. 45. 6 Anwar, op.cii., hal. 60.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
4
4.
Perbuatan bermanfaat (al-ft 'i an-nafi ’),
5.
Syarak. Dua konsep dasar aturan perjanjian dalam Islam adalah w a ’d dan
akad. Wa*d adalah perjanjian satu pihak. Pengingkaran terhadap w a ’d tidak bisa dituntut. Sementara itu, akad adalah kontrak. Dalam akad, dua pihak saling berjanji sehingga ikatan terhadap persetujuan itu kuat. Karena w a 'd saja tidak kuat secara hukum, maka dalam perbankan syariah, w a 'd diubah menjadi wa 'd ala wa 'd (promise over promise)? Akad adalah pertalian ijab dengan qabul menurut cara-cara y an g disyariatkan yang berpengaruh terhadap objeknya.8 Dapat dikatakan bahw a akad merupakan tindakan hukum dua pihak karena akad m erupakan pertemuan ijab yang mempresentasikan kehendak dari satu pihak dan q a b id yang menyatakan kehendak pihak lain 9 Sedangkan wa 'd adalah:
Janji (promese) antara satu pihak kepada pihak lainnya h an y a mengikat satu pihak saja. Terms dan Condition-nya tidak w e//defined, atau belum ada kewajiban yang ditunaikan oleh p ih a k manapun, walaupun terms dan condition-nya sudah w ell-defm ed}0
Di dalam fiqih muamalah, konsep akad dibedakan dengan k o n sep w a'd (janji). Wa'd merupakan janji antara satu pihak kepada pihak lain n y a, yang mengikat satu pihak saja, yaitu pihak yang memberi janji berkew ajiban
7 Adiwarman Karim, "Kuliah Umum SBM: (http;//www itb.ac.id/news/trackback/548). diakses 04 Februari 2008.
Perbankan
Syariah” ,
8 Heri Sudarsono dan Hendi Yogi Prabowo, Istilah-istilah Bank dan Lembaga K eu a n g a n Syariaht Cet.4, (Yogyakarta: Un Press, 2006), hal. 4. 9 Anwar, op.cii., hal. 68-69. 10 Sudarsono dan Prabowo» op.cit., hal. 162.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
5
untuk m elaksanakan kewajibannya, sedangkan pihak yang diberi janji tidak mem ikul kewajiban apa-apa terhadap pihak lainnya. Dalam w a'd, terms and condition-nya belum ditetapkan secara rinci dan spesifik, sehingga pihak yang melakukan wanprestasi (tidak memenuhi janjinya), hanya akan m enerim a sanksi moral saja tanpa ada sanksi hukum .11 W a 'd merupakan satu prinsip penting dalam sistem muamalah Islam. M alah status w a 'd menempati kedudukan yang tinggi dalam Islam sehingga seseorang yang mengingkari janji dianggap munafik dan mengundang malapetaka Allah di akhirat kelak. Dari segi syariah, janji atau w a 'd memberi komitmen kepada seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu di masa depan,12 Dalam perjanjian w a'd ini hanya satu pihak saja yang beijanji dan mengikatkan diri sedangkan pihak yang lain tidak. Sebagai contoh bank berjanji dan mengikatkan diri untuk memberi plafon sejumlah uang tertentu dan untuk jangka waktu tertentu kepada seseorang yang membutuhkan dana, sedangkan pihak yang meminjam uang tidak beijanji apapun akan tetapi pihak yang meminjam uang tersebut tetap menandatangani akta wa'd. Dalam perjanjian w a'd ini dapat dibuat beberapa akad sesuai dengan termin atau kebutuhan pihak yang meminjam uang.
11 ‘‘Dasar Fiqh Ekonomi Islam: (http://kasei.com/artikeU. 04 Februari 2008.
Teori
12 Asyra Wajdi Dusuki, “Menelusuri (http://www.uoogle.com) , diakses 04 Februari 2008.
Akad
dalam
status
Fiqh
janji
Ekonomi
dalam
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Islam,“
muamalah”,
6
Peraturan mengenai wa'd terdapat dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor 45/DSN-MUI/II/2005 Tentang Line Facility (At-Tashhat). Line facility adalah suatu bentuk fasilitas plafon pembiayaan yang diberikan oleh Lembaga Keuangan Syariah (LKS) kepada nasabah tertentu dalam jangka waktu tertentu yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah.13 Perjanjian wa'd ini dituangkan dalam suatu dokumen Memorandum o f Understanding (MoU) sehingga memenuhi asas kebebasan berkontrak dan memenuhi syarat sahnya suatu perjanjian sesuai dalam Pasal 1320 dan Pasal 1338 KUH Perdata Indonesia. Dalam akta wa'd terdapat dua pasal janji, yaitu Pasal pertama berhubungan dengan apa janji itu sendiri, pasal kedua berhubungan dengan apa konsekuensinya bila janji itu tidak dilakukan. Akan tetapi dalam akta wa 'd tidak diatur pasal mengenai pemberian jaminan. Biasanya jaminan atas wa 'd dilekatkan pada akta akad yang merupakan realisasi dari akta wa 'd. Pemberian jaminan dalam pembiayaan pada akta w a'd ini sama dengan pemberian jaminan dalam kredit perbankan konvensional. Mengenai penjaminan utang, dalam hukum positif di Indonesia terdapat berbagai peraturan perundang-undangan yang mengatur atau berkaitan dengan jaminan pinjaman yang sering disebut dengan sebutan hukum jaminan.14
13 Abdul Ghofur Anshori, Payung Hukum Perbankan Syariah (Undang-undang di Bidang Perbankan, Fatwa DSN-MUI, dan Peraturan Bank Indonesia), (Yogyakarta: UII Press, 2007), hal 179. 14 M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafmdo Persada, 2007), hal. 102
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
7
Dari beberapa ketentuan yang berlaku dibidang perbankan dapat disebutkan bahw a jam inan ham pir selalu dipersyaratkan pada setiap pembiayaan. Fungsi dari jam inan atas pembiayaan adalah sebagai b e rik u t:15 1. sebagai pengamanan pelunasan pinjaman (pembiayaan), 2. sebagai pendorong motivasi Debitur, 3. sebagai fungsi yang terkait dengan pelaksanaan ketentuan perbankan.
B.
POKOK PERMASALAHAN Berdasarkan
uraian
latar
belakang
di
atas,
maka
dapat
diidentifikasikan masalah sebagai berikut. 1. Bagaimanakah pengaturan mengenai pemberian jaminan dalam akta wa 'd pada pembiayaan hnefacility ditinjau dari Hukum Islam dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku? 2. Bagaimanakah efektifitas terhadap pemberian jaminan yang dilekatkan dalam akta wa tf? C.
M ETO DE PENELITIAN Pembuatan suatu karya ilmiah harus disusun secara jelas, tegas dan sistematis berdasarkan fakta-fakta dan data-data yang diperoleh di lapangan. Metode yang digunakan dalam penulisan ini antara lain sebagai berikut. 1. Tipe Penelitian Normatif, yaitu dalam hal ini penulis ingin menguraikan pembahasan mengenai pelaksanaan perjanjian Wa'd sebagai salah satu bentuk perjanjian yang digunakan dalam transaksi perbankan syariah.
'*Ibidt hai. 102-105.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
8
2. Sifat Penelitian Menurut sifatnya maka penelitian ini bersifat deskriptif analitis karena bermaksud untuk menjelajahi kaidah hukum dan memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya mengenai pelaksanaan pemberian jaminan dalam perjanjian Wa'd sebagai salah satu bentuk perjanjian yang digunakan dalam transaksi perbankan syariah dan kemudian akan dianalisis secara normatif. 3. Sumber Data a. Sumber Primer Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mengikat, terdiri antara lain peraturan perundang-undangan di bidang perbankan, Peraturan Bank Indonesia mengenai Bank yang melakukan kegiatan di bidang syariah dan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia. b. Sumber Sekunder Bahan hukum sekunder yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil penelitian , dan seterusnya. c. Sumber tertier Bahan yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer dan sekunder contohnya kamus, dan sebagainya.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
9
4. Analisis Data Analisis penelitian dilakukan secara kualitatif baik terhadap data sekunder maupun data primer yang sudah dikum pulkan dan diolah guna perum usan kesimpulan. D ata juga diperoleh melalui penelitian pustaka dengan cara mengkaji bukubuku maupun artikel lain yang berhubungan dengan objek yang hendak diteliti yang terdapat pada perpustakaan Universitas
Indonesia serta
perpustakaan lain dan dengan melakukan wawancara dengan nara sumber yang berkompeten dalam bidang perbankan syariah. Semua data yang telah dikumpulkan disusun secara sistematis dan disajikan dalam bentuk tesis dan akan diambil suatu kesimpulan. D.
SISTEM A TIK A PENULISAN Sistematika dalam penulisan tesis ini adalah terdiri atas 3 (tiga) bab yang saling berkaitan, untuk melihat hubungan yang jelas antara satu bab dengan bab lainnya dibuat sistematika penulisan sebagai berikut. BAB I
PENDAHULUAN Bab I merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, pokok permasalahan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II
PEMBERIAN JAMINAN PADA AKTA W A’D DALAM TRANSAKSI PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH Bab II terdiri dari 5 (lima) sub bab yaitu sub bab pertama membahas perbankan syariah di Indonesia, sub bab kedua
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
10
membahas wa'd menurut hukum perikatan Islam, sub bab ketiga membahas jaminan menurut hukum Islam, sub bab keempat mengenai pemberian jaminan pada akta w a'd dalam transaksi pembiayaan perbankan syariah di Bank Syariah Mandiri dan keseluruhan sub bab akan dianalisa dalam sub bab kelima yaitu analisis efektifitas pemberian jaminan pada akta w a'd dalam transaksi pembiayaan perbankan syariah
di
Bank
Syariah
Mandiri. BAB III PENUTUP Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari pokok permasalahan yang diajukan dan apabila terdapat fakta baru yang tidak termasuk dalam jawaban permasalahan akan dimasukkan kedalam saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat bagi perkembangan hukum perbankan di Indonesia.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
BAB II E FEK TIFITA S PEMBERIAN JAMINAN PADA AKTA WA'D DALAM TRANSAKSI PEMBIAYAAN L IN E FACIL1TY PADA PERBANKAN SYARIAH
A. PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA 1. Sejarah Perkem bangan dan Landasan Yuridis Salah satu kegiatan usaha yang paling dominan dan sangat dibutuhkan keberadaannya di dunia ekonomi adalah kegiatan usaha lembaga keuangan perbankan, oleh karena fungsinya sebagai pengumpul dana yang sangat berperan demi menunjang pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. 16 Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam
bentuk
simpanan dan
menyalurkannya
kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka peningkatan taraf hidup rakyat banyak.17 Bank Islam adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip
16 Gemala Dewi, Aspek-aspek Hukum Dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia, Cet.3, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. 17 Indonesia, Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
12
I A
Syariat Islam.
Istilah lain yang digunakan untuk sebutan bank Islam
adalah bank syariah. Bank Syariah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah.19 Istilah umum yang sering dipakai di dunia perbankan adalah B ank Syariah. Secara akademik, istilah Islam dan Syariah memang m em punyai pengertian yang berbeda. Namun secara teknis untuk penyebutan B ank Islam dan Bank Syariah mempunyai pengertian yang sama.20 Pada prinsipnya bank Syariah merupakan lembaga interm ediasi dan penyedia jasa keuangan yang bekerja berdasarkan etika dan sistem nilai Islam, khususnya yang bebas dari bunga (riba), bebas dari kegiatan spekulatif yang non produktif seperti perjudian (maysir), bebas dari hal-hal yang meragukan dan tidak jelas {gharar), berprinsip keadilan dan hanya membiayai kegiatan usaha yang halal. Dengan kata lain biasa disebut sebagai anti MAGHRIB (maysir, gharar, riba dan bathil)21 Wacana mengenai bank syariah muncul pada awal periode 1980-an Pelaksanaan keinginan untuk menerapkan prinsip syariah di bidang lembaga keuangan di tanah air dimulai dengan berdirinya lem baga 18 Sumitro, op.cii., hal. 5. 19 Ascarya dan Diana Yumanita, Bank Syariah: Gambaran Umum% (Jakarta: Bank Indonesia, 2005), hal. 1. 20 Sumitro, op.cit., hal. 5. 21 Ascarya, o p . c i t hal 4.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
13
keuangan Baitut Tamwil yang berstatus Badan Hukum Koperasi pada tahun 1980-an.22 Dengan adanya Deregulasi Perbankan Paket 1 Juni 1983, memberi keleluasaan penentuan tingkat suku bunga hingga 0%. Hal ini berlangsung hingga dikeluarkannya Paket Kebijaksanaan Pemerintah Bulan Oktober (PAKTO) pada tanggal 27 Oktober 1988 yang berisi tentang liberalisasi perbankan yang memungkinkan pendirian bank-bank baru selain bankbank yang telah ada.23 Dikeluarkannya PAKTO bertujuan untuk membuka peluang bisnis perbankan seluas-luasnya guna memobilisasi dana masyarakat untuk menunjang pembangunan. Setelah dikeluarkannya PAKTO, menjadi awal pendirian Bank-bank Perkreditan Rakyat Syariah di beberapa daerah di Indonesia. Akan tetapi prakarsa lebih khusus untuk mendirikan bank Islam atau bank syariah di Indonesia baru dilakukan pada tahun 1990.24 Secara kelembagaan bank syariah pertama kali yang berdiri di Indonesia adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI), kemudian baru menyusul bank-bank lain yang membuka jendela syariah (isiamic window) dalam menjalankan kegiatan usahanya.25
22 Dewi, op.cit., hal. 58. 23 Wirdyaningsih.e/ a/.. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, cet.2, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 50. 24 Antonio, op.cit., hal. 25. 25 Abdul Ghofiir Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007), hal. 30.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
14
Melalui islamic window ini, bank-bank konvensional dapat memberikan jasa pembiayaan syariah kepada nasabah melalui produkproduk yang bebas dari unsur riba (usury), gharar (uncertainty) dan maysyir (speculative) dengan terlebih dahulu membentuk Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu unit keija pada kantor pusat bank umum konvensional yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor cabang syariah dan atau unit syariah.26 Perbankan syariah di Indonesia mulai dikembangkan sejak berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan. Undang-undang ini telah memberikan Iandasan hukum bagi beroperasinya perbankan syariah secara legal dan menjadi milestone penting yang menandai
berlakunya duai
banking
system
di
Indonesia,
yaitu
beroperasinya Bank Konvensional dan Bank Syariah dalam sistem perbankan Nasional.27 Landasan hukum berlakunya perbankan syariah disempurnakan dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang merupakan amandemen dari Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992. Dengan demikian, legalisasi kegiatan perbankan syariah melalui Undangundang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 merupakan jawaban atas permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem perbankan
26 Ibid. 27 Wcndra Yunaldi, Potret Perbankan Syariah di Indonesia: Melacak Keabsahan txm dasan Yuridis Praktek Perbankan Syariah di Indonesia, (Jakarta; Ccntralis» 2007), hal. 2.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
15
alternatif yang selain menyediakan jasa perbankan atau jasa keuangan yang sehat juga memenuhi prinsip-prinsip syariah. Tujuan bank syariah secara umum adalah untuk mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu masyarakat dengan melakukan kegiatan perbankan, finansial, komersial dan investasi sesuai kaidah syariah.
Hal
ini yang
membedakan
bank
syariah
dengan
bank
konvensional yang tujuan utamanya adalah mencapai keuntungan setinggitingginya. Berbagai pertimbangan mengapa konsep dual banking system yang dipakai adalah.28 a.
Pengembangan perbankan syariah pada awalnya ditujukan dalam rangka
pemenuhan pelayanan
jasa
perbankan bagi
segmen
masyarakat yang belum memperoleh pelayanan jasa perbankan karena sistem perbankan konvensional dipandang tidak sesuai dengan prinsip syariah yang diyakini. b.
Pengalaman krisis
perbankanyang teijadi sejak tahun
membuktikan bahwa bank yang
1998
beroperasi dengan prinsip syariah
dapat bertahan di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat suku bunga bank yang tinggi. Keadaan ini didukung oleh karakteristik kegiatan usaha bank syariah yang melarang bunga bank (riba) dan menggantikannya dengan nisbah bagi hasil sebagai penggantinya (profit/ioss sharing conlract\ serta melarang transaksi keuangan yang
î8 Anshori, op.cit., hal. 34.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
16
bersifat spekulasi (al-gharar) dan tanpa didasarkan pada kegiatan usaha riil. Keberadaan dua sistem perbankan yang berkembang secara pararel (dual banking systcm) serta mempunyai hubungan keuangan yang terbatas satu sama lain akan menciptakan diversifikasi risiko keuangan secara lebih beragam, yang
akhirnya
akan
dapat
mengurangi problem systcmic risk pada saat terjadi krisis keuangan. c.
Pengembangan perbankan syariah juga dilakukan dalam rangka pengembangan
sistem
perbankan
alternatif
yang
memiliki
karakteristik dan keunggulan tertentu dibandingkan dengan sistem perbankan konvensional. d.
Dalam jangka panjang, dengan berkembangnya bank-bank syariah yang sehat serta memberikan jasa pelayanan yang kom petitif akan dapat mendorong peningkatan aliran modal masuk dari dunia internasional, khususnya dari lembaga atau pihak-pihak yang mempersyaratkan pola transaksi dengan prinsip syariah.
e.
Karena kegiatan pembiayaan bank syariah didasarkan investasi ritl dan participation system suplai uang dari sistem perbankan syariah sangat erat dengan kebutuhan transaksi pelaku ekonomi secara riil, alokasi sumber daya keuangan juga merupakan respons langsung terhadap kapasitas produksi dan output sektor riil.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
17
Dengan demikian secara tegas dapat dikatakan bahwa melalui Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, eksistensi dari perbankan syariah di Indonesia benar-benar telah diakui.29 2. Kegiatan Usaha dan Operasional Bank Syariah Bank syariah merupakan bank dengan prinsip bagi hasil yang merupakan landasan utama dalam segala operasinya, baik dalam pengerahan dananya maupun dalam penyaluran dananya (dalam perbankan syariah penyaluran dana biasa disebut dengan pembiayaan).30 Visi perbankan Islam umumnya adalah menjadi wadah terpercaya bagi masyarakat yang ingin melakukan investasi dengan sistem bagi hasil secara adil sesuai prinsip syariah, sedangkan misi utama perbankan Islam adalah memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak dan memberikan maslahat bagi masyarakat luas.31 Secara garis besar bila merujuk pada Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 32/34/KEP/DIR tentang bank umum berdasarkan prinsip syariah tentang kegiatan yang dapat dilakukan oleh bank syariah sebagaimana diatur dalam Bab VI Pasal 28 menyebutkan bahwa bank wajib menerapkan prinsip syariah dalam melakukan kegiatan usahanya.32
29 Ibid, hal.37. 30 Ascarya. op.cit.. hal. 14. 31 Wirdyaningsih, op.cit,, hal. 15. 32 Yunaldi, op.cit., hal,24-26.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
18
Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian besar, yaitu sebagai berikut.33 a. Produk Penghimpunan Dana (funding); Sebagai salah satu lembaga yang berfungsi untuk m enghimpun d a n a masyarakat, bank syariah harus memiliki sumber dana yang o p tim a l sebelum disalurkan kembali ke masyarakat. Sumber dana yang d a p a t dihimpun dari masyarakat terdiri dari 3 (tiga) jenis dana yaitu m o d a l, titipan (al-Wadi'ah) dan investasi (,mudharabah).34 1) Modal Merupakan dana (dalam bentuk pembelian saham) yang d ise ra h k a n oleh pemilik yang mempunyai hak untuk memperoleh deviden d a n penggunaan
modal
yang
disertakan
tersebut.
M ek a n ism e
penyertaan modal pemegang saham dapat dilakukan m ela lu i musyarakah fi sahm asy-syarikah atau equity participation p a d a saham perseroan bank.35 2) Titipan (Al-Wadi'ah) Salah
satu prinsip yang
digunakan
bank
syariah
d a la m
penghimpunan dana adalah dengan menggunakan prinsip titip an .36 Al-Wadi'ah dapat diartikan sebagai titipan mumi dari satu pihak k e
33 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT. R a ja Grafindo Persada, 2007), hal.97. 34 Dewi, op.cit,, hal.80. 33 Ihid, hal.81. 36 Ihid
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
19
pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.37 Pada umumnya terdapat 2 (dua) jenis Al-Wadi’ah yaitu Wadt'ah Yad Al-Amanah dan Wadi *ah Yad adh-Dhamanah. a) Wadi ’ah Yad Al-Amanah (Trustee Depository) Pihak penyimpan tidak bertanggung jawab terhadap kerusakan atau kehilangan barang yang disimpan, yang tidak diakibatkan oleh perbuatan atau kelalaian penyimpanan.38 Wadt'ah Yad Al-Amanah mempunyai karakteristik sebagai berikut.39 (1)
Harta
atau
benda
yang
dititipkan
tidak
boleh
dimanfaatkan dan digunakan oleh penerima titipan. (2)
Penerima titipan
(Bank) hanya berfungsi
sebagai
penerima amanah yang bertugas dan berkewajiban untuk menjaga barang yang dititipkan
tanpa mengambil
manfaatnya. (3)
Sebagai kompensasi, penerima titipan diperkenankan untuk membebankan biaya {fee) kepada yang menitipkan.
Dalam perbankan syariah bentuk aplikasi Wadt'ah Yad AlAmanah berupa safe deposit box.
37 Antonio, op.cit., hal.85. 38 Sumitro, op.cit.. hal.31. 39 Dewi, op.cit., hal.82.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
20
b) Wadi ’ah Yad adh-Dhamanah (Guarantee Depository) Pihak penyimpan dengan atau tanpa izin pemilik barang dapat memanfaatkan barang yang dititipkan dan bertanggung jawab atas kerusakan atau kehilangan barang yang disimpan.40 Prinsip ini diaplikasikan dalam produk giro dan tabungan. 3) investasi (Mudharabah) Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah^ penyimpan atau deposan bertindak sebagai shahibui moa! (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). 41 Pemilik dana sebagai deposan berperan sebagai investor mumi yang menanggung aspek sharing risk dan return dari bank, jadi deposan bukan sebagai lender atau kreditor bagi bank. Secara garis besar, mitdharabah terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Mudharabah Muthlaqah dan Mudharabah Muqayyadah. a) Mudharabah Muthlagah (General Investmeni) Dalam prinsip ini hal utama yang menjadi cirinya adalah shahibui maal tidak memberikan batasan-batasan atas dana yang diinvestasikannya atau dengan kata lain mudharib diberi wewenang penuh mengelola tanpa terikat waktu, tempat, jenis usaha dan jenis pelayanannya.42
40 Sumitro, op.cit., hal 31-32. 41 Karim, op.cit., hal. 108, 42 Dewi, op.cit., hal.83-84.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
21
b) Mudharabah Muqayyadah (Special Investment) Pada jenis akad ini, shahibui mual memberikan batasan atas dana yang diinvestasikannya. Mudharib hanya bisa mengelola dana tersebut sesuai dengan batasan jenis usaha, tempat dan waktu tertentu saja. Aplikasinya dalam perbankan adalah special investment based on restricted mudharabah,43 b. Produk Penyaluran Dana (fmancing) Dalam menyalurkan dananya kepada masyarakat, secara garis besar produk pembiayaan syariah terbagi ke dalam 4 (empat) kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya, yaitu sebagai berikut44 1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli Prinsip jual
beli dilaksanakan sehubungan dengan
adanya
perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer o f property). Transaksi ini dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya, yaitu sebagai berikut.45 a) Pembiayaan Murabahah Merupakan transaksi jual beli yang menyebutkan jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual sedangkan nasabah sebagai pembeli, dimana harga jual adalah harga beli bank dari pemasok ditambah keuntungan (margin).
43 Ibid., hal.84. 44 Karim, op.cit., hal.97. 45 Ibid, hal.98
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
22
b) Pembiayaan Salam Merupakan transaksi jual beli atas barang yang belum ada sehingga
barang diserahkan
secara
tangguh
sem entara
pembayaran dilakukan tunai. Bank bertindak sebagai pembeli dan nasabah sebagai penjual. Dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang harus ditentukan secara pasti. Harga jual yang ditetapkan oleh bank adalah harga beli bank dari nasabah ditambah keuntungan. c) PembiayaanIstishna' Pembiayaan istishna*hampir sama dengan produk salam, ak an tetapi dalam istishna' pembayaran dapat dilakukan dalam beberapa kali (termin) pembayaran. 2) Pembiayaan dengan prinsip sewa Prinsip sewa (Ijarah) dilandasi dengan adanya perpindahan manfaat. Pada dasarnya ijarah hampir sama dengan prinsip ju a l beli, akan tetapi berbeda pada obyek transaksinya. Pada ju al beli obyek transaksinya adalah barang, sedangkan pada ijarah o b y ek transaksinya adalah jasa. 3) Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil Produk pembiayaan syariah yang didasarkan pada prinsip b ag i hasil adalah sebagai berikut.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
23
a) Pembiayaan Musyarakah Dalam definisi sederhana musyarakah dapat diartikan dimana dua pihak atau lebih menyatukan modalnya untuk membentuk suatu Perseroan Terbatas (PT) sebagai legal entity dan masingmasing mempunyai hak pengawasan sehingga untung dan rugi dibagi
secara
proporsional
sesuai
dengan
modal
yang
diinvestasikan.46 b) Pembiayaan Mudharabah Merupakan akad kerja sama usaha antara dua pihak dimana pihak pertama (,shahibu! maal) menyediakan seluruh (100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.47 c. Produk Jasa Pelayanan (Sa-vice) Selain dari jenis-jenis pembiayaan utama tersebut di atas, perbankan syariah
juga
menyelenggarakan
pelayanan-pelayanan
dengan
memperoleh upah atau fee sebagaimana yang dilakukan perbankan konvensional pada umumnya, jenis-jenis pelayanannya adalah sebagai berikut.48 1) Al-Kafalah Yaitu pemberian jaminan oleh bank sebagai penanggung (kafil) kepada pihak ketiga atas kewajiban pihak kedua (yang ditanggung,
46 Yunaldi, op.cif., hal.33. 47 Antonio, op.cii., hal.95. 48 Wirdyaningsih, el al, op.cit., hal. 130.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
24
makfuul 'anhu atau ashil).49 Tujuan al-Kafaiah adalah untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pem bayaran.50 Untuk jasa-jasa ini bank mendapatkan pengganti biaya atas jasa yang diberikan.51 2)
Al-Hawalah Yaitu jasa pengalihan tanggung jawab pembayaran utang dari seseorang yang berutang kepada orang lain.52 Dalam hal ini ada tiga pihak, yaitu pihak yang berutang (muhlil), pihak yang memberi utang (muhat) dan pihak yang menerima pemindahan (muhal 'alaih)?*
3)
Al-Wakalah Merupakan akad perwakilan antara dua pihak, yaitu jasa melakukan tindakan atau pekeijaan mewakili nasabah sebagai pemberi kuasa.
4)
Ar-Rahn Rahn diartikan sebagai menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Dengan kata lain Rahn adalah jaminan utang atau agunan.
49lbid. 50 Kari m, op.cit., hal. 107.
51m u.
52 Ibid.. hal 132. 53 Dewi, op.cit, hal.93-94.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
25
5)
Al-Qardh Merupakan pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih kembali atau dengan kata lain meminjamkan tanpa mengharapkan imbalan.54 Dalam literatur fiqih klasik, qar<Mi dikategorikan dalam aqd tathawwui atau akad saling membantu dan bukan transaksi komersial.55
B. AKTA WA ’D MENURUT IiUKUM PERIKATAN ISLAM L Konsep perikatan Islam Menurut hukum fiqih, perikatan termasuk kedalam
bidang
muamalah atau kemasyarakatan yang mencakup berbagai aspek kehidupan masyarakat dalam arti yang luas antara lain aspek hukum, sosial, politik, ekonomi, dan sebagainya. Perikatan itu sendiri masuk dalam bidang hukum dari segi keperdataan. Dalam al-Qur’an dikenal 2 (dua) istilah yang berkaitan dengan perjanjian, yaitu akad (aI-Aqdu) dan kata ‘ahd (al-Ahdu). Kata akad, secara etimologis berarti perjanjian, perikatan dan permufakatan (al-Ittiqaf). AlQur’an memakai kata ini dalam arti perikatan dan perjanjian.56 Hal ini dapat uilihat dalam surat al-Maidah ayat 1!
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya 54/b id , hal.95. 55 Antonio, op.cif.. hal. 131. 56 Faturrahman Djaniil “Hukum Perjanjian Syariah", dalam Kompilasi Hukum Perikatan oleh Mariam Darus Badzrulzam anc/a/., Cct.l, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001), hal 247
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
26
Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikendaki-Nya. (QS. Al-Maidah: l)57
Sedangkan kata al-Ahdu, secara etimologis berarti masa, pesan, penyempurnaan dan janji atau perjanjian. Hal ini dapat dilihat dalam alQur’an surat an-Nahl ayat 91 dan al-Isra ayat 34, Surat an-Nahl: 91 Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji d an janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesu d ah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah seb ag ai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya A llah mengetahui apa yang kamu perbuat. (QS. An-Nahl: 91).58
Surat al-Isra: 34
Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali d en g an cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan p en u h ilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjaw abannya. (QS. Al-Isra: 34)59
Kata yang umum digunakan dalam muamalah adalah kata akad. Menurut para ahli hukum Islam, kata akad didefinisikan sebagai b erik u t, yaitu hubungan antara ijab dan qabul sesuai dengan kehendak syariat y a n g menetapkan adanya pengaruh (akibat) hukum pada obyek p erik atan .60 Akad (ikatan, keputusan atau penguatan) atau perjanjian atau kesepakatan
57 Departemen Agama Republik Indonesia, A!-Qur 'an dan Terjemahnya (Bandung: C Gema Risalah Press, 1993), hal. 156. 5* Ib id . hal 415-416 n lbUL. hal. 429. 60 Djamil, op.cit., hal. 247.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
27
atau transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang terbingkai dengan nilai-nilai syariah 61 Dalam istilah tlqih, secara umum akad berarti sesuatu yang menjadi tekad seseorang untuk melaksanakan, baik yang muncul dari satu pihak, seperti wakaf, talak dan sumpah, maupun yang muncul dari dua pihak seperti jual beli, sewa, wakalah dan gadai.62 Secara khusus akad berarti keterkaitan antara ijab (pernyataan penawaran atau pemindahan kepemilikan) dan qabul (pernyataan penerimaan kepemilikan) dalam lingkup yang disyariatkan dan berpengaruh pada sesuatu.63 Istilah akad lebih umum dan mempunyai daya ikat kepada para pihak yang melakukan perikatan. Karena itu istilah akad dapat disamakan dengan istilah perikatan. Rumusan akad tersebut mengindikasikan bahwa perjanjian
harus merupakan perjanjian kedua belah pihak
untuk
mengikatkan diri tentang perbuatan yang akan dilakukan dalam suatu hal yang khusus.64 Dari definisi di atas, tampak bahwa perikatan menurut hukum fiqih Islam (akad) lebih umum sifatnya dan cakupannya lebih luas daripada pengertian perikatan dalam hukum perdata. Hal ini dapat dilihat dari keterkaitan antara Hukum Perikatan itu sendiri dengan Hukum Islam yang melingkupinya yang tidak semata-mata mengatur hubungan antara 61 Ascarya, A kad dan Produk Bank Syariah, (Jakarta: PT. Raja Orafindo Persada, 2007), hal. 35. 62lb id 63 Ibid. 64 Ib id , hal. 248.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
28
manusia dengan manusia saja, tapi juga hubungan antara manusia dengan Sang Pencipta (Allah SWT) dan dengan alam lingkungannya.65 Pendapat lain dari Adiwarman Karim menyatakan bahwa fiqih muamalat Islam membedakan antara Wa 'd dengan Akad. V/a 'd merupakan janji (promise) antara satu pihak kepada pihak lainnya, sementara Akad adalah kontrak dua belah pihak. Wa'd hanya mengikat satu pihak, yakni pihak
yang
memberi
janji
berkewajiban
untuk
melaksanakan
kewajibannya, sedangkan pihak yang memberi janji tidak memikul kewajiban apa-apa terhadap pihak lainnya. Dalam w a'd syarat dan ketentuannya (term and condition) belum ditetapkan secara rinci dan spesifik sehingga bila pihak yang memberikan janji untuk melakukan kewajiban sesuatu tidak melaksanakannya maka yang dapat diberikan hanya sanksi moral karena telah ingkar janji (wanprestasi).66 Dilain pihak, Akad mengikat kedua belah pihak yang saling bersepakat yakni masingmasing pihak terikat untuk melaksanakan kewajibannya terlebih dahulu. Dalam akad syarat dan ketentuannya (term and condition) telah ditentukan secara rinci (well defmed). Bila salah satu pihak atau kedua belah pihak yang terikat dalam kontrak tidak memenuhi kewajibannya (wanprestasi), maka pihak yang wanprestasi akan menerima sanksi seperti yang telah ditentukan dalam akad.
65 Gcmala Dewi, Wirdyaningsih, dan Yeni Salma Barlinti, Hukum Perikatan Istam di Indonesia, Cet.2, (Jakarta: Kencana, 2006), hal.4. 66 Dalam Islam sanksi moral bagi orang yang ingkar janji adalah munafik yang salah satu cirinya adalah bila dipercaya ia khianat dan bila berjanji ia ingkar.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
29
Perbedaan WVrf dan Akad No. 1.
2.
3.
Wa'd
Akad
Hanya 1 (satu) pihak yang berjanji kepada
Merupakan kontrak antara kedua belah
pihak lainnya.
pihak.
Hanya pihak yang memberi janji yang
Mengikat kedua belah pihak yang saling
melakukan kewajibannya, sedangkan pihak
bersepakat untuk melaksanakan
yang lain tidak memiliki kewajiban apa-apa.
kewajibannya masing-masing.
Term and Condition atau syarat dan
Term and Condition atau syarat dan
ketentuannya belum ditetapkan secara rinci.
ketentuannya telah ditetapkan secara rinci dan spesifik (well defmed).
4.
Bagi pihak yang wanprestasi hanya terkena
Bagi pihak yang wanprestasi terkena
sanksi moral.
sanksi yang telah ditetapkan dalam akad.
Dalam perbankan syariah istilah wa ’d dapat dipersamakan dengan MoU. Secara gramatikan MoU diartikan sebagai nota kesepahaman. Dalam Black’s Law Dictionary diartikan bahwa memorandum adalah dasar untuk memulai penyusunan kontrak secara formal pada masa datang (is to serve as the basis o f future formal contract), sedangkan understanding diartikan sebagai pernyataan persetujuan secara tidak langsung terhadap hubungannya dengan persetujuan lain, baik secara lisan maupun secara tertulis (an implied agreement resulting from the express term o f another agreement, whether written or oral.67 Dari terjemahan kedua kata tersebut, dapat dirumuskan pengertian MoU adalah dasar penyusunan kontrak pada masa datang yang didasarkan
67 Salim HS, Abdullah, dan Wiwiek Wahyuningsih, Perancangan Kontrak dan Memorandum o f Understanding, Cet. 2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2007), hal. 46.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
30
pada hasil permufakatan para pihak baik secara tertulis maupun lisan.68 Unsur-unsur dari MoU adalah.69 a. MoU sebagai perjanjian pendahuluan. b. Isi MoU adalah mengenai hal-hal yang pokok. c. Isi MoU dimasukkan dalam kontrak. 2. Asas-asas Perjanjian Syariah Menurut Hukum Islam terdapat asas-asas dari suatu perjanjian. Asas-asas ini akan mempengaruhi sah atau tidaknya suatu akad. Ketika asas-asas ini tidak terpenuhi, maka perikatan (akad) yang dibuat menjadi tidak sah atau batal. Asas-asas ini antara lain:70 a. Al-Hurriyah (kebebasan) Asas ini merupakan prinsip mendasar dari suatu peijanjian. Pihakpihak yang melakukan perikatan memiliki kebebasan untuk membuat perjanjian, baik dalam menentukan obyek yang diperjanjikan maupun syarat-syarat yang akan dimasukkan dalam akad, termasuk cara yang disepakati
untuk
menyelesaikan
perselisihan.
Kebebasan
ini
diperbolehkan selama mengacu atau berpedoman pada ketentuan syariah Islam. Asas ini bertujuan untuk menjaga agar tidak terjadi penganiayaan antara para pihak dalam membuat akad dan juga menghindari semua bentuk paksaan, tekanan dan penipuan dari pihak manapun. 68 Ibid. 69 Ibid, hal. 47. 70 Djamil, op.cit., hal. 249-251.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
31
b. Ai-Musawah (persamaan atau kesetaraan) Asas ini memberikan landasan atau dasar bahwa kedua pihak yang melakukan peijanjian mempunyai kedudukan yang sama, sehingga dalam
menentukan
hak
dan
kewajiban
masing-masing
harus
berdasarkan asas persamaan atau kesetaraan ini. c. Al- *A dalah (keadilan) Salah satu sifat Allah adalah adil, dan al-Qur’an menekankan agar manusia selalu adil (QS. 7:29; QS. 16:90; QS. 42:15). Pelaksanaan asas ini dalam akad dimana para pihak yang melakukan akad dituntut untuk berlaku benar dalam pengungkapan kehendak dan keadaan, memenuhi peijanjian yang telah mereka buat dan memenuhi semua kewajibannya. d. Al-Ridha (kerelaan) Asas ini menyatakan bahwa segala transaksi yang dilakukan harus atas dasar kerelaan antara pihak. Jika dalam transaksi tidak terdapat unsur kerelaan ini, maka itu sama saja artinya dengan memakan sesuatu dengan cara yang bathil. Jadi tidak diperbolehkan adanya unsur paksaan atau tekanan yang menyebabkan salah satu pihak atau lebih tidak melakukan perjanjian secara sukarela. e. Ash-Shidq (kejujuran dan kebenaran) Salah satu etika mendasar yang ditanamkan dalam Islam adalah kejujuran. Islam dengan tegas melarang adanya kebohongan dan penipuan dalam bentuk apapun. Nilai kejujuran dan kebenaran ini akan
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
32
memberi pengaruh pada pihak-pihak yang melakukan peijanjian untuk tidak berdusta, menipu, dan melakukan pemalsuan. Bila asas ini tidak dipenuhi maka akan merusak legalitas akad yang dibuat, f.
Al-Kitabah (tertulis) Prinsip lain yang tidak kalah penting adalah asas tertulis. Seperti yang dinyatakan dalam al-Qur’an surat Al-Baqarah; 282-283, m aka agar akad yang dilakukan benar-benar berada dalam kebaikan semua pihak yang melakukan akad, maka akad itu harus dibuat secara tertu lis (penulisan perjanjian, terutama transaksi dalam bentuk kredit). S elain itu juga dibutuhkan adanya saksi-saksi, rahn (gadai) untuk k asu s tertentu, dan prinsip tanggung jawab individu.
3. D asar Hukum Sumber Hukum Islam berasal dari tiga sumber hukum, yaitu A l-Q ur’a n dan Hadist (sebagai dua sumber utama) serta ar-ra'yu atau akal p ik iran manusia yang terhimpun dalam ijtihad71 a. Al-Qur’an Dalam Al-Qur’an hanya mengatur mengenai kaidah-kaidah um um saja. Hal tersebut dapat dilihat dari isi ayat-ayat Al-Qur’an berikut ini a n ta ra lain: I) QS. al-Baqarah: 188 Dan janganlah sebagian kamu memakan harta sebagian yang la in diantara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) k a m u membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu d a p a t
71 Dewi, op.cit, hal.38.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
33
memakan sebagian dari pada harta benda orang lain itu dengan (Jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.72
2) QS. aI-Baqarah: 275 "Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.”73 3) QS. an-Nisa: 29
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka diantara kamu.74
4) QS. al-Maidah: 1
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikendaki-Nya.75 5) QS. al-Jumu’ah: 9
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sembahyang pada hari jum ’at, maka segeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.76
72 Departemen Agama, op.cit., hal. 46. 73 Ibid., hal. 69. 74 Ibid, hal. 122. 75 W id t hal. 156. 76 Ibid., hal. 933.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
34
b. Hadist Dalam hadist, ketentuan-ketentuan mengenai muamalat lebih terperinci daripada al-Qur’an, namun tidak terlalu mengatur hal-hal yang sangat mendetail, tetap dalam jalur kaidah-kaidah umum.77 1) HR. Abu Dawud dan Hakim
Allah SWT telah berfirman (dalam Hadist Qudsi-Nya), ’Aku adalah yang ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah seorang diantaranya tidak berkhianat terhadap temannya. Apabila salah seorang di antara keduanya berkhianat, maka Aku keluar dari perserikatan keduanya’.78
2) Hadist Nabi Muhammad SAW dari Abu Hurairah Rasulullah SAW telah bersabda, ’’janganlah di antara kamu menjual sesuatu yang sudah dibeli oleh orang lain.”79 3) HR. Muslim dari Abu Hurairah Bahwasanya Rasulullah SAW pernah melalui suatu onggokan makanan yang bakal dijual, lantas beliau memasukkan tangan beliau ke dalam onggokan itu, tiba-tiba didalamnya jarinya beliau meraba yang basah. Beliau keluarkan jari beliau yang basah itu seraya berkata, ’’Apakah ini?” Jawab yang punya makanan, ’’basah karena hujan, ya Rasulullah.” Beliau bersabda”mengapa tidak engkau taruh di bagian atas supaya dapat dilihat orang? Barangsiapa yang menipu, maka ia bukan umatku.”80 4) HR. Ahmad dan Baihaqi
Orang yang mampu membayar hutang, haram atasnya melalaikan utangnya. Maka, apabila salah seorang di antara kamu 77 Dewi, op.cif., hal 41. 78 Jbid 79 Ibid., hal. 42 90 Ibid
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
35
m em indahkan utangnya kepada orang lain, pem indahan hendaklah diterim a, asal yang lain itu mam pu m em bayar.81
itu
5) HR. Bukhari dan M uslim Siapa
saja yang m elakukan jual
beli
Salam
(salaf),
m aka
lakukanlah dalam ukuran (takaran) tertentu, timbangan tertentu dan w aktu terten tu 82 6) HR. Abu Ya’la, Ibnu Majah, Thabrani dan Tarmidzi Berilah upah atau jasa kepada orang yang kamu pekeijakan sebelum kering keringatnya 83 c. Ijtihad Sum ber Hukum Islam yang ketiga adalah ijtihad yang dilakukan dengan menggunakan akal atau ar-ra y w.84 Posisi akal dalam ajaran Islam memiliki kedudukan yang sangat penting. Penggunaan akal untuk berijtihad telah dibenarkan oleh Nabi Muhammad SAW seperti terdapat pada Hadist M u’az bin Jabal, bahkan juga terdapat dalam ketentuan QS. an-Nisa: 59, Mohammad Daud Ali memberikan definisi ijtihad adalah sebagai berikut:85
Ijtihad adalah usaha atau ikhtiar yang sungguh-sungguh dengan menggunakan segenap kemampuan yang ada dilakukan oleh orang (ahli hukum) yang memenuhi syarat untuk merumuskan garis hukum yang belum jelas atau tidak ada ketentuannya AlQur’an dan Sunnah Rasulullah. 81 Ibid. 82 Ibid. 85 Ibid. 84 M d .t hal. 43. 85 Ibid.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
36
Dengan semakin berkembangnya perbankan syariah di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mulai mempersiapkan diri untuk mengantisipasi
perkembangan
LKS.
Berlatar
Belakang
dari
permasalahan tersebut maka pada tanggal 10 Februari 1999 M U I mengeluarkan Surat Keputusan MUI Nomor 754/MUI/II/1999 yang bertujuan untuk mendirikan Dewan Syariah Nasional (DSN). D SN adalah dewan yang dibentuk oleh MUI syariah yang bertugas menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan
aktivitas
LKS.86 Tugas DSN adalah sebagai berikut.87 1) Menumbuhkembangkan
penerapan
nilai-nilai
syariah
kegiatan perekonomian pada umumnya dan keuangan
d alam p ad a
khususnya. 2) Mengeluarkan fatwa atas produk dan jasa keuangan syariah. 4. Rukun dan Syarat Pasal 1320 KUH Perdata menegaskan 4 (empat) syarat sah su atu peijanjian, yaitu kesepakatan dan kecakapan para pihak, suatu hal (objek) tertentu dan karena suatu sebab yang halal. Sedangkan menurut syariat Islam, suatu akad harus memenuhi rukun dan syarat umum perikatan,
86 Muhammad Firdaus NH, et al., Sistem dan Mekanisme Pengawasan Syariah, (Jakarta Renaisan, 2005), hal. 21. hal 22.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
37
selain dari syarat dan rukun yang spesifik sesuai jenis akad. Rukun dan syarat tersebut adalah sebagai berikut.88 a. Shighai al aqad, yailu pernyataan mengikalkan diri para pihak yang diwujudkan dalam ijab dan qabul yang harus memenuhi unsur kejelasan tujuan yang mengacu kepada kehendak para pihak secara pasti dan adanya persesuaian antara ijab dan qabul. b. Mahal al aqady yailu adanya objek akad sesuai dengan bentuk atau jenis akad yang dilakukan. Objek akad harus dibenarkan oleh syara \ dapal ditentukan serta diketahui para pihak dan telah ada dan dapat diserahkan pada saat akad. c. A l Aijiduirt, yaitu adanya para pihak yang melakukan akad. Para pihak tersebut harus sudah dapat dibebani hukum (mukallaj) yang secara lahiriah dapat ditentukan dari usia. Sedangkan syarat yang harus dipenuhi lainnya adalah aqil (berakal), tamyiz (dapat membedakan) dan mukhiar (bebas dati paksaan). d. A l M audu'ul aqd, yaitu adanya tujuan pada saat akad dilaksanakan sesuai ketentuan Allah SWT dalam syariah dan harus berlangsung terus dari awal sampai akhir. Dari uraian yang telah disebutkan di atas dapat dikatakan bahwa w a 'ud merupakan perjanjian pendahuluan yang akan diikuti dengan adanya akadakad sebagai realisasi dari proses pembiayaan yang terdapat di bank syariah.
88 Anshori, op.cit., hal. 52-53.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
38
C. JAM INAN MENURUT HUKUM ISLAM
Seseorang dalam kehidupan sehari-hari ketika hendak melakukan kegiatan meminjam atau hulang kepada uiang lain biasanya diminta untuk memberikan jaminan bahwa ia dikemudian hari pasti membayar utangnya tersebut. Untuk itu ia bisa menjaminkan barangnya yang berupa baiang bergerak dengan sistem gadai atau fidusia, menjaminkan barang yang tidak bergeiak dengan hipotik atau hak tanggungan dan juga dapat meminta orang AA
lain untuk menjadi penjamin atas hutang-hutangnya. Jaminan merupakan salah satu unsur penting dalam akad pembiayaan di bank syariah, oleh karenanya jaminan diatur dalam klausula tersendiri di dalam sualu akad. Jaminan menjadi sangat bermanfaat ketika debitur tidak mampu memenuhi kewajibannya dalam melunasi utangnya. Dengan adanya jaminan maka kreditur tetap akan mendapatkan haknya ketika debilui wanprestasi. Jaminan berasal dari kata ’’jamin” yang berarti tanggungan, sehingga jaminan dapat diartikan sebagai tanggungan. Mariam Darus Badrulzaman merumuskan jaminan adalah sualu tanggungan yang diberikan oleh seoiang debitur dan atau pihak ketiga kepada kreditur untuk menjamin kewajibannya dalam suatu perikatan.90
89 Anshori» op.cit., hal. 149. 90 Fricda Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan Perdata, Hak-hak Yang Memberi Jaminan, Jilid 2, (Jakarta Penerbit Ind, Hill-Co» 2002)» hal. 5.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
39
Dalam Hukum Isian» jaminan alau penanggungan piibadi {personal guaraniee) dikenal dengan istilah kafalah, sedangkan obyek atau barang yang dijaminkan dikenal dengan istilah ralm. L Kafalah (Jam inan) a. Konsep Kafalah dapat diartikan sebagai menggabungkan (al dhammu), menanggung
(humulah\
dan
menjamin
(zu'amuh).
Sedangkan
menurut istilah, kafalah adalah mempersatukan tanggung jawab dengan tanggung jawab lainnya dalam hal tuntutan secara mutlak, baik berkaitan dengan jiwa, utang, materi, maupun pekerjaan. Pengertian lain uari kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafiil) kepada pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung (makfui 'anhu, ashiP)9] Mengenai orang-orang yang dapat ditanggung, para ulama fikih menyatakan, bahwa pada dasarnya setiap orang dapat menerima jaminan atau tanggungan tersebut. Mereka hanya berbeda pendapat mengenai orang yang sudah wafat (mati) yang tidak meninggalkan hatia warisan. MenuruL pendapat Imam Malik dan Syafi’i, hal yang demikian boleh ditanggung. Alasannya
adalah
dengan
berpedoman
pada
Hadis
tentang
ketidaksediaan Nabi SAW. menshalatkan jenazah karena meninggalkan sejumlah hutang. Sedangkan Imam Hanafi menyatakan tidak boleh, dengan
91 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Cet.X, (Jakarta: Pustaka, 1996), hal. 157.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
40
alapan bahwa tanggungan tersebut tidak berkailan sama sekali dengan orang yang tidak ada
O?
Jumltur fuquhu' juga berpendapat tentang bolcluiya memberikan tanggungan kepada orang yang dipenjara atau orang yang sedang dalam
keadaan
musafir.
Telapi
Imam
Abu
Hanifah
lidak
membolehkannya.93 b. Rukun dan Syarat Rukun kafalah adalah sebagai berikut.94 a. Pihak penjamin/penanggung (kafi!) Baligh (dewasa) dan berakal sehat serta berhak penuh melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut. b. Pihak yang berhutang (rnukful 'urihw 'ushil) Sanggup menyerahkan tanggungannya (piutang) kepada penjamin dan dikenal oleh penjamin. c. Pihak yang berpiutang (makful lahu) Diketahui identitasnya, dapal hadir pada waklu akad alau memberikan kuasa dan berakal sehat.
92 Isa Anshori, “ Kafalah, Jaminan Dalam Konsep Fikih dan Aplikasinya Dalam Perbankan Syariah ”
, diakses tanggal 93 Ibnu Rusyd, Bidayatu! Mujtahid wa Nihayatui Mtujfashid, (Jakarta: Trigenda Karya, 1997), hal. 632. 94 “ Fatwa DSN No l l/DSNMUI/IV/2000 Tentang Kafalah ” , diakses tanggal 13 Mei 2008.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
41
d. Obyek jaminan (makful bih) 1) Merupakan tanggungan pihak/orang yang berutang (ashil), baik berupa uang, benda maupun pekeijaan. 2) Bisa dilaksanakan oleh penjamin. 3) Harus merupakan piutang mengikal yang tidak mungkin hapus, kecuali setelah dibayar atau dibebaskan. 4) Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya. 5) Tidak bertentangan dengan syariah. c. M asa Tanggungan Menurut Ibnu Rusyd, para fuqaha berpendapat bahwa masa tanggungan itu berlaku sejak tetapnya hak atas orang yang ditanggung, terutama tanggungan harta. Sedangkan tanggungan dengan badan, tetapnya hak setelah adanya konfirmasi dengan pihak penanggung dan menyatakan kesediaannya menjadi penanggung. Dengan tetapnya hak penanggung untuk menerima haknya.95 Para ulama berbeda pendapat mengenai kapan dan berapa lama efektifnya hak tersebut. Namun secara umum mereka sepakat bahwa efektifnya hak tersebut adalah ketika debitur dapat menyampaikan bukti-bukti yang kuat alau saksi. Sedangkan mengenai
waktu
pembuktian lama waktunya sangat relatif, ada yang mengatakan 5 hari dan ada yang mengatakan 3 hari.%
" Rusyid, op.cit., hal. 631. 9<Jbid
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
42
Munculnya
perbedaan
pendapat
tersebut
hanya
ingin
menegaskan bahwa penanggungan itu harus benar-benar terjadi agar hak uan kewajiban para pihak dapat dijalankan dengan sebaikbaiknya.97 d. Kewajiban Peuangguug Apabila orang yang ditanggung tersebut berpergian jauh atau “menghilang”,
maka
mengenai
tanggung jawab
menanggung ada 3 (tiga) pendapat yaitu sebagai berikut.
oiang
yang
08
1) Penanggung wajib mendatangkan (menemukan) orang yang ditanggung, atau mengganti kerugian. Pendapat ini dikemukakan oleh Imani Malik beserta pengikutnya dan fuqaha' Madinah. Bahwa penanggung dipenjarakan, sehingga orang yang ditanggung telah datang, alau kalau dia wafat, telah diketahui kewafatannya. Ini pandangan Imam Abu Hanifah danfuqahd Irak. 2) Bahwa penanggung tidak terkena kewajiban apapun termasuk dipenjarakan, kecuali ia harus mencarinya atau mendatangkannya, jik a ia mengetahui tempatnya. 3) Penanggung
hanya
berkewajiban
menghadirkan
apa
yang
ditanggungnya, yakni orang yang ditanggungnya. Karenanya, penanggungan tersebut tidak harus menyertakan harta, kecuali apabila penanggungan teiscbut memang diisyaratkan demikian atas dirinya.
9" lb td %hal. 631-632. 91 Anshori, loc.cit.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
43
e. Obyek Tanggungan Sehubungan dengan kewajiban yang harus dipenuhi oleh penanggung berupa harta, maka hal ini dikategorikan menjadi 3 (tiga) hal yaitu:90 1) Tanggungan dengan hutang, yaitu kewajiban membayar hutang yang menjadi tanggungan orang lain. Dalam masalah tanggungan hutang, disyaratkan bahwa hendaknya, nilai barang tersebut tetap pada waklu teijadinya transaksi tanggungan/jaminan dan bahwa barangnya
diketahui,
karena
apabila
tidak
diketahui,
maka
dikhawatirkan akan teijadi ghurur. 2) Tanggungan dengan materi, yaitu kewajiban menyerahkan materi tertentu yang beraua di tangan orang lain. Jika berbentuk bukan jaminan seperti 'ariyah (pinjaman) atau wadi 'ah (titipan), maka kufaiah tidak sah. 3) Kafalah dengan harta, yaitu jaminan yang diberikan oleh seorang penjual kepaua pembeli karena adanya risiko yang mungkin timbul dari barang yang dijual- belikan f.
M acain-niacaiii Kafalah Secara
fikih
terdapat
5
(lima)
macam
kafalah
yang
dapat
diimplementasikan dalam produk bank syariah yaitu.100 1) Kafalah bi nafs, yaitu jaminan dari diri si peminjam {personal guarurtiee). Dalam hal ini bank uapat bertindak sebagai Juridicul Personality yang dapat memberikan jaminan untuk tujuan tertentu.
100 Anshori, op.cit., hal. 151.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
44
2) Kufuluh bil mual, yaitu jaminan pembayaran hutang atau p e lu n a sa n hutang. Bentuk kafalah ini merupakan sarana yang paling luas bagi bank unluk memberikan jaminan kepada para nasabahnya d en g an imbalan atau fee tertentu. 3) Kafalah bil (ashmy adalah jaminan yang diberikan unluk m en jam in pengembalian barang sewaan pada saat masa sewanya berakhir. J e n is pemberian jaminan ini dapal dilaksanakan oleh bank unluk k ep cilu an nasabahnya dalam bentuk keijasama dengan perusahaan, le a sin g company. Jaminan pembayaran bagi bank dapal berupa deposito a la u tabungan, dan pihak bank diperbolehkan memungut uang ja sa a ta u fee kepada nasabah tersebut 4) Kafalah al-munjazah, adalah jaminan yang tidak dibatasi o l e h waktu tertentu dan untuk tujuan/kepenlingan lertenlu. D alam u u n ia perbankan, kafalah model ini dikenal dengan bentuk p erfo m u m ee botul (jaminan prestasi). 5) Kafalah
al-mu*allaqah,
Bentuk
kafalah
ini
m erupakan
penyederlianaan dari kafalah ul-rmmjuzuh, di mana jaminan dibalaki oleh kurun waktu tertentu dan tujuan tertentu pula. g. Akibat Hukum Kafalah101 1) Penjamin (kaftl) wajib menjamin sepenuhnya apabila orang y an g dtlanggung tidak ada (pergi alau menghilang) dan ia tidak dapal
101 Sabiq, op.ciL, hal. 164.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
45
keluar dari ku/ulah, kecaali dengan jalan memenuhi hutang yang menjadi beban 'ashil (orang yang ditanggung). 2) Pemegang jaminan (mukful lahu) berhak mengembalikan warkat penanggungan sehingga penangguan dengan sendirinya menjadi batal (fusukh). h. Landasan Hukum Kafalah 1) Landasan Syariah a) Al-Qur’an Dasai hukum mengenai akad memberi kepeicayaan ini dapat dilihat dalam QS. Yusuf: 72
Penyeiu-penyeiu itu berseru, ‘Kami kehilangan piala raja dan barang siapa yang dapat mengembalikannya akan memperoleh makanan (seberat) beban unta dan aku menjamin terhadapnya.
b) Hadisi (1) HR. Bukhari
Telah dihadapkan kepada Rasulullah SAW (mayat lakilaki untuk dishalatkan). Rasulullah SAW bertanya “apakah dia pempunyai warisan?” Para sahabat menjawab, “tidak”. Rasulullah bertanya lagi, “apakah dia mempunyai hutang?” sahabat menjawab “ya, sejumlah 3 (tiga) dinar.” Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk menshaiatkannya (tetapi beliau sentiri tidak). Abu Qatadah lalu berkata” saya menjamin ulangnya, ya Rasulullah.” Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut. (H.R. Bukhari).
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
46
(2) Hadis Qubaishah Ibn al-Makhariqi r.a
Aku pernah menahan seseorang sebagai jaminan, lalu aku datang kepada Nabi saw., dan menanyakan hal itu kepadanya. Maka beliau bersabada: "Kami akan membebaskan jaminan itu atas namamu dari onta hasil sedekah, wahai Qubaishah, sesungguhnya perkara ini lidak dapat dipecahkan kecuali dengan liga onta". Kemudian beliau menyebutkan tentang seorang laki-laki yang membawa suatu tanggungan dari laki-laki lain, sehingga ia melunasinya. 2) Ijtiliad Fatwa DSN yang mengatur mengenai Kafalah adalah Fatwa Dewan Syariah Nasional Nomor 1l/DSN-MUI/IV/2000 Tentang Kafalah. 3) Landasan Hukum Positif Dalam tataran teknis kafalah diatur dalam ketentuan pasal 36 huruf c poin ketiga PBI No. 6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yang intinya menyatakan bahwa bank wajib menerapkan prinsip syariah dan prinsip kehali-lialian dalam kegiatan usahanya yang meliputi melakukan pemberian jasa pelayanan perbankan berdasarkan akad kafalah. 2. Rahn (Gadai) a. Pengertian Arti
harfiah
dari
Rahn
adalah
tetap,
kekal
dan
jam inan.102 Sedangkan secara terminologi rahn didefinisikan oleh
102 Muhammad Firdaus NH, et al.t Cara Mudah Memahami Akad-Akad Syariah, (Jak Renaisan, 2007), hal. 90
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
47
ulama fiqh adalah menjadikan materi (barang) sebagai jaminan hutang, yang dapat dijadikan sebagai pembayar hutang apabila orang yang berhutang tidak bisa mengembalikan hutangnya.105 Ada beberapa definisi rahn yang dikemukakan oleh ulama fikih yaitu.104 1) Ulama Mazhab Maliki, mendefinisikan rahn sebagai harta yang oleh pemiliknya dijadikan jaminan ulang yang bersifat mengikat. 2) Ulama Mazhab Hanafi, mendefinisikan rahn yaitu menjadikan sesuatu (barang) sebagai jaminan terhadap hak (piulang) yang mungkin dijadikan sebagai pembayar hak (piutang) tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya. 3) Ulama
Mazhab
Syafi’i
dan
Ulama
Mazhab
Hanbali,
mendefinisikan rahn dalam arti akad yaitu menjadikan materi (barang) sebagai jaminan utang yang dapat dijadikan pembayar utang apabila orang yang berulang tidak bisa inembayai ulangnya itu. b. R ukun dan Syarat Rahn Para ulama fikih berbeda pendapat dalam menetapkan rukun rahn, namun jnm hur uiama rukun rahn itu ada 5 (lima) yaitu.ins 1) sighat (ijab dan kabul). 2) ur-ruhin (orang yang menggadaikan). 103 Sutan Remy Sjahdeini, Perbankan Islam dan Kedudukannya dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia, Cet. 2, (Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2005), hal. 76. 'Q4Ibid 105 Firdaus, op.cit., hal. 91-92.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
48
3) murtahin (orang yang menerima gadai). 4) al-marhun (harta yang dijadikan agunan). 5) al-marhun bih (utang). Ulama fikih mengemukakan syarat-syarat rahn sesuai dengan rukun rahn itu sendiri adalah sebagai berikut.106 1) Rahin dan murtahin, pihak-pihak yang melakukan perjanjian rahn, yakni rahin dan murtahin harus mempunyai kemampuan yaitu berakal sehat. Syarat Sighat (lafal) 2) Sighat (akad), bighut tidak buieh terikal dengan syaral letlenlu dan juga dengan waktu di masa mendatang. Rahn mempunyai sisi pelepasan barang dan pemberian hutang seperti halnya akad jual beli, maka tidak boleh diikat dengan syarat tertentu atau dengan suatu waktu tertentu atau dengan waktu di masa depan. 3) Marhun Bihi (hutang), harus merupakan hak wajib diberikan dan disei ahkan kepada pemiliknya. Memungkinkan pemanfaatannya. Bila sesuatu yang menjadi hutang itu tidak bisa dimanfaatkan, maka tidak sah. Harus dikuantifikasikan atau dapat dihitung jumlahnya. 4) Syaial al Marhun (Barang yang dijadikan agunan) menurut ulama SyafTiyah, gadai bisa sah dengan dipenuhinya tiga syarat sebagai berikut, a)
Harus berupa barang.
106ibid., hal 92-93.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
49
b)
Penetapan
kepemilikan
penggadai
alas
barang
yang
digadaikan tidak terhalang. c)
Barang yang digadaikan bisa dijual manakala sudah tiba masa pelemasan halang gadai. Disamping
syarat-syarat
di
atas,
ulama
fikih
sepakat
menyalakan bahwa ruhn ilu baru dianggap sempurna apabila barang yang di-ra/zrt-kan itu secaia hukum sudah berada di tangan kreditor, uan uang yang dibutuhkan telah diterima debitor. Syarat tersebut adalah ul qubuul tnurhun (barang jaminan dikuasai secara hukum oleh kreditor), maka akad ruhn bersifat mengikat kedua belah pihak.107 c. Landasan Hukum Ruhn 1) Landasan Syariah a) Ai-Qur’an Ayal al-Qur’an yang uapat dijadikan dasar hukum ruhn adalah QS. al-Baqarah: 282-283. b) Hadisi (1) Aisyah berkata bahwa Rasul telah bersabda . Rasulullah membeli
makanan
dari
seorang
yahudi
dan
meminjamkan kepadanya baju besi. (HR. Bukhari dan Muslim).
107 Dewan Redaksi Ensiklopedi Hukum Islam, Ensiklopedi Hukum Islam, Jilid 5, (Jakarta: PT. Ichtiar Baru Van Houve, 1997), hal 1482.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
50
(2)
Dari Abu Hutairah r.a. Nabi SAW bersabda, tidak terlepas kepemilikan barang gadai dai i pemilik yang menggadaikannya.
Ia
memperoleh
manfaat
dan
menanggung resikonya. (HR. Asy Syafi’i, al-Daraqulhni dan Ibnu Majali) c) Ijtihad Ketentuan mengenai ruhn diatur dalam Fatwa DSN Nomor 25/DSN-MUI/III/2000 Tentang Ruhn. 2) Landa^an Hukum Positif Dalam tataran teknis ruhn diatur dalam keteniuan pasal 36 huiuf c poin keempat PBI No. 6/24/PBI/2004 tentang Bank Umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, yang intinya menyatakan bahwa bank wajib menerapkan prinsip syaitali dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan usahanya yang meliputi melakukan pemberian jasa pelayanan perbankan berdasarkan akad ruhn. D. PEMBERIAN JAMINAN PADA AKTA WA'D DALAM TRANSAKSI PEMBIAYAAN
UNE
FACILITY PADA
PT.
BANK
SYARIAH
MANDIRI (PT.BSM) 1. G am baran umum PT. BSM a. Sejarah pendirian10*
108 Sejarah Bank Syariah Mandiri,” http://www/svariahmandiri. co.id/syariah/seiarah h Diakses tanggal 8 Mei 2008.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
51
Krisis moneler dan ekonomi sejak Juli 1997, yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis lersebul lelah inengakibalkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan pemerintah
yang
sangat
Indonesia
merestrukturisasi
dan
parah. terpaksa
Keadaan tersebut mengambil
merekapitalisasi
menyebabkan
tindakan
sebagian
unluk
bank-bank
di
Indonesia. Lahirnya Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun
1992 tentang
Perbankan, pada bulan November 1998 lelah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. UndangUndang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. PT.
Bank
Susila
Bakti
yang
dimiliki
oleh
Yayasan
Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT. Bank Dagang Negaia dan PT. Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai pada akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo ke dalam PT. Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
52
Bank Susila Bakli menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT. Bank Mandiri (Persero). PT.Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan rencana perubahan PT. Bank Susila Bakli menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT. Bank Mandiri (Persero) unluk membentuk unil syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar lenlang nama PT. Bank Susila Bakli menjadi PT. Bank Syaiiah Sakinah berdasarkan Akla Notaris Ny. Machrani M.S. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akla No. 23 langgal 8 September 1999 Nolaris Sutjiplo, SH nama PT. Bank Syariah Sakinah Mandiri diubah menjadi PT. BSM. Pada langgal 25 Oklober 1999, Bank Indonesia melalui Suial Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor 1/24/KEP.BI/1999 lelah memberikan ijin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT. Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Nomor l/l/KEP.DGS/1999 langgal 25 Oklober 1999, Bank Indonesia lelah menyetujui perubahaan nama PT. Bank Susila Bakti menjadi PT. BSM. Senin tanggal 25 Rajab 1420 Hijriah atau langgal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT. BSM. Kelahiran BSM merupakan buah usaha bersama dai i para perintis bank syaiiah di PT. Bank Susila Bakti dan Manajemen PT. Bank Mandiri yang
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
53
memandang penlingnya kehadiian bank syariah dilingkungan PT. Bank Mandiri (Persero). PT.
BSM
hadir sebagai bank yang inengkombinasikan
idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan PT. BSM sebagai alternatif jasa peibankan di Indonesia. b. S tru k iu r O rganisasi Struktur organisasi PT. BSM adalah sebagai berikut.109 (lihat pada lampiran) c. Kegiatan operasional Kegiatan operasional Bank Syariah Mandiri (BSM) yaitu. 1)
Pendanaan a)
Tabungan, meliputi Tabungan Berencana BSM, Tabungan Simpatik BSM, Tabungan BSM, Tabungan BSM Dollai, Tabungan Mabrui BSM, Tabungan Kurban BSM dan Tabungan BSM Invcsta Cendekia.
b)
Deposito, yaitu Deposito Syariah Mandiri.
c)
Giro, yaitu Giro Syariah Mandiri.
d)
Obligasi, yaitu Obligasi Syariah Mandiri.
“Struktur Manajemen Organisasi Bank Syariah “hUp://www.syariahmandiri.co.id/syariah/struktur.htm. Diakses tanggal 8 Mei 2008,
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Mandiri”,
54
2)
Pembiayaan Meliputi Pembiayaan Resi, PKPA, Pembiayaan Edukasi BSM, BSM Impian, Pembiayaan line fucilily (Dana Bergulir), Gadai Emas Syariah Mandiri, Pembiayaan Mudharabah, Pembiayaan Musyarakah, Pembiayaan Talangan Haji BSM.
3) Jasa a)
Jasa Produk, meliputi BSM Card'9 Sentra Bayar BSM, BSM SMS Burtkirtgy Jual Beli Valas BSM, Bank Garansi BSM, BSM Electronic Payroll, SKBDN BSM, BSM Letfer o / Credit, BSM Saudi Umrah and Haj Card.
b)
Jasa Operasional, meliputi layanan Kiriman Uang Domestik dan Luar Negeri (Western Union), Kliring BSM, lilkaso BSM, BSM irtlerciiy Cleuririg, BSM RTGS (Real Time Grosa Selllemen(\ Tiansfer Dalam Kola (LLG), Transfei Valas BSM, Pajak Online BSM, Pajak Import BSM, Referensi Bank BSM dan BSM Siundirig Order.
c)
Jasa Investasi, berupa Reksa Dana BSM.
d. Budaya Perusahaan BSM sebagai bank yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam menetapkan budaya perusahaan yang mengacu kepada sikap akhlaqul
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
55
karimah (budi pekerti mulia), yang terangkum dalam lima pilar yang disingkat SIFAT, yaitu sebagai berikut.110 1) Siddiq (Integritas) Artinya adalah selalu mengawali segala sesuatu dengan niat dan liati tulus, berpikir jernih, bicara benar, sikap terpuji dan perilaku teladan. 2)
Istii|Oinah (Konsistensi) Artinya adalah selalu berpegang teguh pada komitmen, bersikap optimis, pantang menyerah, penuh kesabaran dan percaya diri.
3)
Fathanah (Profesionalisme) Artinya adalah selalu bersikap profesional dalam melakukan segala pekerjaan, selalu memiliki semangat belajar berkelanjutan, cerdas, inovatif, terampil dan adil.
4)
Amanah (Tanggung Jawab) Ariinya adalah dapat menjadi bank yang lerpeicaya karena memiliki tanggung jawab dan disiplin.
5)
Tabligh (Kepemimpinan) Ailinya adalah selalu menerapkan kepemimpinan berlandaskan kasih sayang, selalu membimbing dan komunikatif.
Rumusan
nilai-nilai
Budaya
SIFAT
tersebut
merupakan
penyempurnaan oleh Tim Pengembangan Budaya SIFAT (TPBS)
Budaya Perusahaan Bank Syariah M andiri/’ svariahmandiri co.id/svariah/budavapemsahaan htm Diakses tanggal 8 Mei 2008.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
http://www/
56
e. Visi dan Misi BSM 111 1) Visi Menjadi Bank Syariah terpercaya pilihan initia usaha. 2) Misi a)
Menciplakan suasana pasar perbankan syariah agar dapat berkembang dengan mendorong lerciptanya syarikat dagang yang lerkoordinasi dengan baik.
b)
Mencapai
pertumbuhan
dan
keuntungan
yang
berkesinambungan melalui sinergi uengan mitra strategis agar menjadi bank syariah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan nilai bagi
para
pemegang
saham
daa
memberikan kemaslahatan bagi masyarakat luas. c) Meiiipekeijakan pegawai yang profesional dan sepenuhnya mengerti operasional peibankan syariah. d) Menunjukkan komitmen terhadap standar kineija operasional peibankan dengan pemanfaatan teknologi mutakhir, setia memegang teguh prinsip keadilan, keleibukaan dan kehalihaliun. e) Mengulamakan
mobilisasi
pendanaan
dari
golongan
masyaiakal menengah dan ritel, memperbesai porlofolio pembiayaan
unluk
skala
mendorong lenwujudnya
menengah manajemen
dan zakat,
1,1 Visi Misi Bank Syariah Mandiri,” svariahmandiri.co.id/svariah/visimisi htm. Diakses tanggal 8 Mei 2008.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
kecil, infak
seila dan
http://www/
57
shadaqah yang lebih efektif sebagai cerminan kepedulian sosial. 0
Meningkatkan
permodalan
sendiri
dengan
mengundang
perbankan lain, segenap lapisan masyarakat dan investor asing. 2. Pelaksanaan pem berian jam inan pada akta wa'd dalam transaksi pembiayaan UnefacUUy di Bank Syariah Mandiri Salah
satu
kegiatan
operaional
perbankan
syaiiah
adalah
pembiayaan yaitu berupa fasilitas penyediaan dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-pihak yang merupakan defisil unit. Pada BSM kebutuhan pelaku usaha baik untuk modal keija, konsumtif maupun investasi dilakukan dengan menjalin hubungan purtmrship bukan dengan konsep pinjam semaia, karena dalam islam konsep pinjaman lebih beisifat sosial dan hanya salah satu metode hubungan finansial.112 Salah Satu proauK pembiayaan yang ada pada BSM yaitu pemberian fasilitas lim fuciiily (ui- Tualihul) yang diatur dalam Fatwa Dewan Syaiiah Nasional ivlajelis Ulama Indonesia (DSI^'MUI) Nomoi 45/DSN/II/2005 tanggal 21 Februari 2005. Lim fuciiily adalah suatu bentuk fasilitas plafon pembiayaan bergulir dalam jangka waktu leitcntu yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Merupakan ketentuan yang disepakati oleh paia pihak dan mengikat secaia moial seita dituangkan dalam konsep wu'd. Wu'd merupakan kesepakatan atau janji dari satu pihak yaitu bank kepada nasabah untuk melaksanakan sesuatu yang
112 Antonio, op.cit., hal. 170.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
58
diluangkan ke dalam sualu dokumen Memorandum o f Underslanding (MoU) dan
pelaksanaan dari wa'd dilakukan dalam akad pembiayaan
berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan kebutuhan nasabah. Ketentuan mengenai akad pembiayaan tersebut diatur pada bulir kedua falwa tersebut di alas yang menyatakan sebagai berikut. a.
Akad yang digunakan dalam pembiayaan lirte facility dapat berbentuk akad Murubuhuh, h lis!tria \ Mudhurubuh, Muayarukuh dan Ijuruh.
b.
Bank hanya boleh mengambil margin, bagi hasil dan/atau fee atas akad-akad yang direalisasikan dari lirtefucilily.
c.
Penetapan maigm, ¡¡¡¡>bu!i bagi hasil da*i/aiau lee yang diminta oleli bank harus mengacu pada ketentuan masing-masing akad dan ditetapkan pada saat akad tersebut dibuat. Tahap-tahap yang harus dilalui
oleh
calon
nasabah
yang
mengajukan pembiayaan lirtefucilily yaitu sebagai berikut.113 a.
Tahap Permohonan Pembiayaan Nasabah mengajukan permohonan pembiayaan kepada bank yang berisi informasi mengenai profil perseroan, tujuan dan manfaat pembiayaan, jumlah dan jangka waklu pembiayaan, cara pembayaian dan jaminan pembiayaan. Permohonan tersebut disertai dengan dokumen pendukung lain seperti legalitas nasabah sebagai subjek hukum, legalitas kegiatan usaha, laporan keuangan, rekening koian, salinan bukti kepemilikan jaminan dan dokumen kelengkapan lainnya.
113 Berdasarkan hasil wawancara dengan Pranowo Adi (Managcr Marketing PT Bank Syarlah Mandiri) pada tanggal 5 Juni 2008.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
59
Pada saat proses permohonan pembiayaan sebelum dikabulkannya pembiayaan oleh bank, maka pihak bank akan melakukan verifikasi dan
studi
kelayakan
apakah
nasabah
palui
unluk
dibelikan
pembiayaan line facility oleh bank, b.
Tahap Penelitian Dokumen dan Studi Kelayakan Setelah permohonan pembiayaan diterima oleh bank, maka Account Offtcer melakukan penelitian terhadap berkas aplikasi yang diajukan oleh nasabah. Bentuk penelitian yang dilakukan oleh pihak bank yaitu sebagai berikut. 1) Pemenuhan syarat-syarat dokumen. Syarat-syarat dokumen yang harus dipenuhi oleh setiap nasabah berbeda-beda. Namun secara umum meliputi dokumen-dokumeu yang lelah disebutkan diaias. 2) Verifikasi, dimana bank akan melakukan burik checking guna memastikan bahwa selusuh dokumen yang lelah diserahkan oleh nasabah adalah benar. 3) Investigasi, yailu dengan 2 (dua) cara yailu sebagai berikut. a) Ori (Je.sk Salah satunya dengan cara Bank Indonesia (BI) checkirig dan Daflar Hitam Nasional (DHN), yaitu bank melakukan pengecekan terhadap kar akter nasabah. b) Ori s ide Bank
akan
melakukan
kunjungan
lapangan
memverifikasi usaha nasabah secara fisik.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
unluk
60
4) Studi Kelayakan» pada prinsipnya bank akan melakukan evaluasi secara komprehensif yang dikenal dengan 5C (Churacter, Cupiiul Culluterul, Capusiiy, Cupubilify) sehingga
nasabah dinilai
menurut krileria bank adalah fcusiUc^ prvfiiabie dan bankablc. Apabila dari hasil penelitian tersebut bank berpendapat bahwa semua dokumen sudah lengkap dan memenuhi syarat maka akan dilakukan penilaian kelayakan pembiayaan yang meliputi aspek hukum, pasar keuangan, operasional dan sosial ekonomi, c.
Tahap Persetujuan dan Akad Pembiayaan Hasil pemeriksaan alas kelayakan nasabah tersebut selanjutnya dipresentasikan oleh Account Ojjlcer kepada Komite Pembiayaan yang akan memutuskan hal-hal sebagai berikut. 1) Struktur pembiayaan apa yang cocok bagi nasabah dengan mempeihalikan 3 (liga) aspek yaitu aspek hukum, aspek syaiiah dan aspek banking. 2)
Jumlah pembiayaan yang dibutuhkan.
3)
Jangka waktu pengembalian.
4)
Besarnya margin alau nisbah bagi hasil atau fe e yang haius dipenuhi nasabah.
5)
Syarat pencairan pembiayaan termasuk didalamnya beikailan dengan jaminan pembiayaan.
Berdasaikan pcisetujuan Komite Pembiayaan Icrsebul bank dapat meneibilkan Surai Penegasan Peisetujuan Pembiayaan (SP3).
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
61
Selanjutnya Account OJficcr menyerahkan semua dukumen legalitas nasabah, bukti kepemilikan objek jaminan dan SP3 tersebut kepada Notaris untuk dilakukan pemeriksaan ulang kelengkapan dokumen dan keabsahan bukti hak. Selelah Notaris menyatakan bahwa dokumen lelah lengkap dan jaminan benai milik nasabah maka langkah selanjutnya dilaksanakan
penandalangan akad Komitmen
Limit
Fasilitas Pembiayaan (Jinc Fucilily) dan penandalangan pengikatan jaminan, d.
Tahap Pencairan Pembiayaan Akad lim fucilily yang dituangkan dalam akta wu'd lersebui akan menjadi dasar bagi bank dan nasabah untuk melakukan pencairan pembiayaan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Untuk melakukan pencaiian pembiayaan nasabah menyampaikan Surai Permohonan Realisasi
Pembiayaan
Persetujuan
Pencairan
(SPRP)
dan
Pembiayaan.
bank
menerbitkan
Kesepakatan
Surat
pencaiian
pembiayaan ini dituangkan dalam akad sesuai dengan sliuklur pembiayaan yang lelah disepakati dalam tahap persetujuan dialas dengan melampirkan prurnes (surat sanggup) yang berisi sehedule angsuran
nasabah, tulimu (tanda terima uang) dan dokumen
kelengkapan pencairan lainnya. E. ANALISIS KASUS 1. Pemberian jam inan dalam akta wa'd ditinjau dari Hukum Islam dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
62
Salah satu bentuk jasa pelayanan pembiayaan yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah pembiayaan lim fuctltly, yailu fasilitas plafon pembiayaan untuk jangka waktu lerlenlu dengan ketentuan yang disepakati bersama dan mengikat secara moral. Dalam hal ini bank memberikan sejumlah dana yang dibutuhkan oleh nasabah dalam balas plafon yang lelah disepakati beisama. Pembiayaan lim fucility diluangkan dalam akla w« V yang meiupakan janji dari pihak bank untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah. Wu'd merupakan dasar bagi bank dan nasabah dalam pelaksanaan pembiayaan selanjutnya. Wu'd berbeda dengan akad, akan tetapi seringkah banyak yang menafsiikan bahwa wu'd sama dengan akad, karena dalam istilah fiqih secaia umum akad dapat berarti sesuatu yang menjadi tekad seseorang untuk melaksanakan, baik yang muncul daii satu pihak maupun yang muncul daii dua pihak. Sepeili yang lelah dibahas pada sub bab dialas wu'd dalam pembiayaan lim fucdily dibuai dalam
bentuk
MoU
atau
nola
kesepahaman. Apabila dilihat daii pengertiannya MoU adalah perjanjian pendahuluan yang hanya memuat hal-hal pokok dari sualu akad dan dimasukkan dalam akad. Berarti »w'c/adalah suatu perjanjian pendahuluan anlaia bank dengan nasabah dan akan diikuti oleh akad-akad pencaiian dari pembiayaan lersebul. Sehingga apabila dilihat dari sifatnya wu'd hanya merupakan pernyataan alau janji, maka ulang piutang yang timbul
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
63
dari dari pembiayaan baru akan muncul pada saat dilaksanakannya pembiayaan dalam sualu akad pencairan tersendui. Janji bank kepada nasabah yang diluangkan dalam akla wu'd dibuai dalam bentuk akta nolariil, padalml wu'd sifatnya hanya sebagai mural ubliguliurt dari bank saja lidak bersifat inforee by law dimana saat bank lidak memenuhi janjinya nasabah dapat menuntut bank yang lelah wanpreslasi. Oleh karena itu apabila dilihat dari segi hukum seharusnya akla wu 'd dapat dibuat dibawah tangan saja anlara bank dengan nasabali, karena walaupun dibuai dengan akta nolariil lelap saja akla w u d lidak dapat dituntut ke pengadilan karena hanya berupa janji (promise) salah satu pihak saja. Selanjutnya akad pencairan dari pembiayaan lim fucilily tersebut barulah dibuat dalam bentuk akla nolariil karena merupakan akad yang menimbulkan hak dan kewajiban seria mengikal kedua belah pihak.114 Pemberian jaminan pada pembiayaan lim fucilily diatur dalam akla wu'd bukan
pada akad pencairan yang merupakan realisasi dari
pembiayaan lim fucilily. Seharusnya ketentuan mengenai jaminan belum dapat diatur dalam akla wu 'd karena dalam akla lei sebui hanya bank yang berjanji untuk memberikan fasilitas plafon kepada nasabah sehingga belum menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak, lerularna pengikatan jaminan.
114 Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Kanny Hidayat (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia) pada tanggal 2 Juli 2008.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
64
Menurut fiqih muamalah, di dalam wu'd lidak diatur mengenai syaial dan ketentuan secara spesifik dan rinci. Pelanggaran terhadap wu'd hanya menimbulkan sanksi moral kepada pihak yang memberi janji saja ianpa menimbulkan kewajiban hukum lainnya. Nasabah lidak dapai menunlul ke pengadilan apabila bank tidak menepati janji. Akta pengikatan jaminan hanya dapat dilakukan setelah ada pencairan pembiayaan oleh bank kepada nasabah. Akan tetapi sebagian bank syaiiah menyalakan bahwa pentingnya klausula jaminan dimasukkan dalam akta wu'd adalah sebagai antisipasi bank untuk mengendalikan resiku bank apabila leijadi defuuli atas pembiayaan.115 Pemberian jaminan selalu ada pada setiap fasilitas kredit dalain bank konvensional maupun fasilitas pembiayaan dalam bank syariah. Pemberian jaminan oleh nasabah kepada bank alas pembiayaan berfungsi sebagai dasar keyakinan bank alas kemampuan nasabah untuk melunasi pembiayaan. Jaminan yang biasa digunakan adalah dengan menyerahkan wujud barang kepada pihak bank atau dalam bahasa arab disebut sebagai ur-Ruftn (agunan). Rahn merupakan perjanjian penyerahan barang untuk menjadi agunan dari fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh bank kepada nasabah.
Lembaga jaminan yang paling sering digunakan dalam
pembiayaan Um fucility yailu lembaga hak tanggungan. Pengikatan jaminan dilakukan pada saat penandatangan wu'd antara bank dengan nasabah. Padahal ulama fikih sepakat menyatakan bahwa jaminan baiu
115 Ibid
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
65
dianggap sempurna apabila barang yang dijaminkan itu secara hukum sudah berada di langan kreditor, dan uang yang dibutuhkan telah diterima debitor. Merujuk dai i hukum perjanjian terdapat 2 (dua) jenis perjanjian yaitu perjanjian pokok dan perjanjian uccesuir (perjanjian lurulan), maka pengikatan jaminan dapat dikategorikan sebagai perjanjian uccesuir karena merupakan perjanjian yang timbul karena adanya perjanjian pokok. Perjanjian
pengikatan
jaminan
dibuat
karena
adanya
perjanjian
pembiayaan (dalam bank konvensional disebut perjanjian kredit) yang lelah ditandatangani oleh para pihak, yang berarti lelah timbul hak dan kewajiban para pihak. Bila dilihal dari uraian diatas dapat ditelaah bahwa jaminan dapat dianggap tidak sempurna karena barang yang dijaminkan lelah berada di tangan kreditur padahal debitur belum menerima uang dari kreditur. Dari uraian diatas maka dapal dijelaskan hal-hal sebagai betikul. 1) Seharusnya ketentuan mengenai jaminan belum dapat dimasukkan dalam pembiayaan line facility, karena hanya berupa akta wu'd atau MoU yang hanya merupakan perjanjian pendahuluan sedangkan pelaksanaannya baru direalisasikan dikemudian hari. Sehingga belum menimbulkan hak dan kewajiban antara para pihak, termasuk kewajiban pengikatan jaminan.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
66
2) Pengikatan jaminan seharusnya dilakukan pada saat lelah dilakukan pencairan pembiayaan berdasarkan akad pembiayaan tersendiri dimana sudah timbul hubungan ulang piutang dianlara para pihak. 2. Efektifilas terhadap pemberian jaminan yang dilekatkan dalam akta wa V/ Pembiayaan line facility merupakan bentuk pemberian plafon kepada nasabah yang membutuhkan. Dimana dalam pencairan plafon leiscbul nasabah dapal mencairkannya dengan cara mencicil tidak dilakukan sekaligus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh nasabah (crsebul. Sebagai conloh PT.X mengajukan permohonan pembiayaan line fuctlily kepada BSM untuk modal keija sebesar Rp 100.000.000,- (seratus juta rupiah) dengan jangka waktu 1 (satu) tahun, setelah BSM menyetujui permohonan tersebut maka dibuatlah akta wu'd sebagai perjanjian pendahuluan antara BSM dengan PT.X dimana jenis pembiayaan yang cocok untuk hal tersebut adalah pembiayaan mudharabah. Selelah penandatanganan akta wu'd maka PT.X dapal mencairkan pembiayaan tersebut dengan melakukan akad pencairan berupa akad mudharabah, akan tetapi PT.X tidak langsung mencairakan dana sebesar Rp 100.000.000,(seratus juta rupiah) tersebut kaiena kebutuhan yang diperlukan oleh PT.X belum mencapai seluiuh plafon. Maka PT.X dapal melakukan akad pencairan dalam beberapa lahap Sesuai dengan kebutuhan dai i nasabah. Nasabah juga dapal mengembalikan dana yang lelah dicaiikannya teisebul
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
67
kapan saja walaupun nantinya akan mencaiikan lagi dana yang masih dalam balas plafon yang diajukannya. Jika dilihal dai i contoh kasus dialas maka pemberian jaminan yang dilekatkan pada akta wu'd akan lebih efisien dibandingkan dengan pengikatan jaminan pada akad pencairan, karena apabila pengikatan jaminan dilekatkan pada akad pencairan maka akan leijadi pengulangan pengikatan jaminan dan akan menghabiskan dana lebih besar karena harus berulang kali mengeluaikan dana untuk fe c notaris dalam melakukan pengikatan jaminan. Hal tersebut dijadikan pertimbangan oleh bank dan nasabah. Oleh karena itu apabila dilihat dari perspektif bank maka pengikatan jaminan
yang dilakukan
beiulang
kali
tersebut
akaii
mengakibatkan tidak aua nasabah yang mau mengajukan peimohonan pembiayaan ke BSM.116 Biia diiihat dari perspektif fatwa DSN jaminan yang diberikan pada akta w u'd telah melanggar prinsip syariah karena dalam fatwa leisebut tidak diatur sama sekali mengenai jaminan dan disebutkan bahwa pemberian jaminan baru dapat dilakukan apabila lelah terdapat hak dan kewajiban paia pihak. Oleh Karenanya sekarang banyak bank syariah yang lebih menerapkan pengikatan jaminan yang dilekatkan pada pembiayaan lirte fuciliiy dalam hal ini yang dilekatkan pada akla wu'd dibandingkan liaius melakukan pengikatan jaminan pada akad pencairan. Balikan di beberapa
116 Berdasarkan hasil wawancara dengan Pranowo Adi (Manager Marketing PT. Bank Syariah Mandiri) pada tanggal 5 Juni 2008.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
68
bauk syaiiah sudah lidak lagi menggunakan istilah wu'd maupun akad karena menurutnya hal tersebut hanyalah merupakan judul. Oleh kaiena ilu beberapa bank syaiiah sekarang mengganti istilah wa 'd dan akad dengan petjanjian pembiayaan oleh karena ilu lidak ada lagi istilah wa'd ¡»ebagai perjanjian pendahuluan dan akad pencairan. Nasabah mengajukan peimohonan pembiayaan kepada bank dan apabila semua syarat telah lengkap maka bank menyetujui untuk memberikan peijanjian pembiayaan kepada nasabah yang langsung merupakan akad pembiayaan, dimana hal tersebut sama dengan peijanjian kiedil pada bank konvensional. Sehingga dapai dikatakan beberapa bank syaiiah yang menerapkan hal tersebut sudah melanggar prinsip syaiiah itu sendiri. BSivr sendiri lebih menerapkan pemberian jaminan pada akta wa'd kaiena melihat dari keefeklifilasannya, yaitu bank dan nasabah hanya satu kali melakukan pengikatan jaminan dengan lembaga jaminan dalam hal ini akta jaminan fidusia atau akta pemberian hak tanggungan (APHT) yang dilakukan bersamaan dengan penandatanganan akta wa 'd. Berarti jaminan dapat dikembalikan kepada nasabah setelah pembiayaan lim fa cd lly lelah selesai jangka waktunya dan nasabah lelah mengembalikan seluruh pinjaman berikut nisbah bagi hasil yang telah menjadi hak bank yang besarnya ditetapkan beidasarkan kesepakatan bersama para pihak. Dari seluruh yang lelah diuraikan dialas dapat dikatakan bahwa pemberian pembiayaan lim fucdiiy belum sepenuhnya diterapkan dalam oleh BSM, karena sehaiusnya dalam Falwa Dewan Syaiiah Nasional
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
69
Nomoi 44/DSN-MUI/II/2005 tidak diatur mengenai pengikatan jaminan dalam akta wu 'd. Merujuk dari contoh akta w u 'd yang ada maka dapat dilihat bahwa dalam w u’d tersebut bukan hanya mengatur mengenai janji bank secara sepihak untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada nasabah, akan tetapi telah mengatur mengenai hal-hal sebagai berikut. a.
Pemberian jaminan
b.
Telah terdapat kewajiban nasabah selama pembiayaan.
Bila dilihat dari substansinya maka wu'd hanya merupakan sualu janji bank saja bukan merupakan akad yang mengikat para pihak, maka dalam hal ini arti wu'u itu sendiri lelah disimpangkan karena wu'd sekarang ini bukan hanya sebagai janji bank yang mengikat bauk secara moral akan tetapi merupakan akad yang telah mengikal nasabah unluk melakukan kewajibannya yang telah dialui dalam akta wu'd tersebut. Oleh karena itu dalam praktek perbankan syariah juslru menjadi rancu pengertian antara wu'd dengan akad, maka harus ada pengaturan dan perbedaan yang lebih jelas lagi antara wu 'd dengan akad sehingga dalam prakteknya tidak teijadi lagi kesalahan penerapan antara wu'd yang hanya merupakan janji bank dengan akad yang merupakan peijanjian yang lelah menimbulkan akibat hukum antara kedua belah pihak yaitu antara bank dengan nasabah.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian bab-bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 1. Pemberian jaminan pada akta m i'd dalam pembiayaan line facility bila dilihat dari hukum Islam maka pemberian jaminan seharusnya baru dapat dilaksanakan apabila pihak nasabah telah mendapatkan fasilitas dari bank yaitu pada saat pencairan plafond tersebut. Sedangkan bila dilihat dari perundang-undangan yang berlaku mengenai jaminan maka pemberian jaminan seharusnya tidak berada pada wa'd akan tetapi pada akad sebagai akibat hukum dari wa*dyang menimbulkan hak dan kewajiban para pihak. 2. Bila dilihat dari perspektif bank pemberian jaminan pada akta wa*d akan lebih efektif karena tidak perlu adanya pengulangan pemberian jaminan yang diberikan pada akad pencairan. Sedangkan bila dilihat dari perspektif fatwa DSN maka pemberian jaminan pada akta w a'd merupakan penyimpangan dari fatwa karena pemberian jaminan tidak diatur dalam fatwa mengenai line facility. Sehingga apabila dilihat dari prinsip muamalah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka terdapat beberapa pelanggaran yaitu sebagai berikut.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
71
a. Dalam akta w a'd tidak hanya berisi janji pihak bank
untuk
memberikan pembiayaan, akan tetapi telah timbul hak dan kewajiban antara para pihak. b. Telah diwajibkannya penyerahan jaminan pada akta wa 'd. Pelanggaran tersebut mengakibatkan konsep wa'd yang terdapat dalam pembiayaan line facihty tidak dilaksanakan secara prinsipil. Pembiayaan line facility tidak diterapkan sebagai wa'd yang yang mengikat bank secara moral tetapi difungsikan sebagai akad pokok yang menimbulkan hubungan hutang piutang antara para pihak yang pelunasannya telah dijamin karena telah menyerahkan jaminan pada saat penandatanganan akta wa'd. B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah disebutkan diatas, maka terdapat beberapa saran yaitu sebagai berikut. 1. Sebaiknya akta w a'd tidak perlu dibuat secara notariil karena hanya merupakan janji atau persetujuan secara sepihak dari bank yang hanya mengikat secara moral. 2. Perlu adanya penyesuaian antara Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yang merupakan payung hukum Lembaga Keuangan Syariah (LKS) dengan hukum positif di Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar fatwa DSN-MUI dapat dijalankan dengan lebih fleksibel, dapat diselenggarakan sesuai tujuan dan tidak melanggar ketentuan syariah.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
72
3. Sebaiknya DSN-MUJ melakukan modifikasi terhadap Fatwa DSN-MUl tentang line facility yang menyebutkan bahwa wa 'd hanya merupakan janji pihak bank, akan tetapi pada pelaksanaannya wa W sudah merupakan akad yang menimbulkan hak dan kewajiban para pihak. Juga harus dibedakan antara konsep wa'd dengan akad agar tidak teijadi kesalahan pemahaman yang bertujuan untuk meminimalisir penyimpangan antara peraturan dengan pelaksanaannya di lapangan. 4. Sebaiknya DSN-MUI lebih tegas dalam
menerapkan fatwa yang
dibuatnya, sehingga tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pelaksanaannya. 5. Sebaiknya nasabah harus lebih aktif bertanya dan meminta bank untuk menjelaskan dengan sebaik-baiknya mengenai pembiayaan line facility agar tidak teijadi kesalah pahaman dikemudian hari mengenai konteks wa 'd dengan akad. 6. Perlu diperhatikan perlindungan hukum bagi nasabah dalam hal teijadi kerusakan atau hilangnya barang jaminan yang telah diberikan ke bank dikarenakan musibah atau bencana alam, sedangkan nasabah belum melakukan akad pencairan.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik, Jakarta: Gema insani Press, 2001. Anwar, Syamsul. Hukum Perjanjian Syariah Studi Tentang Teori Akad dalam Fikih Muamalat. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada, 2007. ____dan Diana Yumanita. Bank Syariah: Gambaran Umum. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan Bank Indonesia, 2005. Bahsan, M. Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007. Dewi, Gemala. Aspek-aspek Hukum dalam Perbankan dan Perasuransian Syariah di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2006. _______ , Wirdyaningsih dan Yeni. Hukum Perikatan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2006. Djumhana, Muhamad. Hukum Perbankan di Indonesia. Cet.5. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2006. Firdaus, Muhammad NH, et a i Sistem dan Mekanisme Pengawasan Syariah. Jakarta: Renaisan, 2005. ___ . Konsep dan Implementasi Bank Syariah. Cet. II. Jakarta: Renaisan, 2007. ___ . Cara Mudah Memahami Akad-AkadSyariah. Cet. II. Jakarta: Renaisan, 2007. Ghofur, Abdul Anshori. Payung Hukum Perbankan Syariah (Undangundang Perbankan, Fatwa DSN-MUI dan Peraturan Bank Indonesia). Yogyakarta: UII Press, 2007. ___ . Perbankan Syariah di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007. Hamidi, M. Luthfi. Jejak-jejak Ekonomi Syariah. Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2003.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
74
Hasbullah, Frieda Husni. Hukum Kebendaan Perdata, Hak-hak Yang Memberi Jaminan, Jilid 2. Jakarta: Penerbit Ind, Hill-Co, 2002). HS, Salim; H. Abduliah; dan Wiwiek Wahyuningsih. Perancangan Kontrak dan Memorandum o f Understanding (MoU). Jakarta: Sinar Grafika, 2007. Karim, Adiwarman, Bank Islam; Anilisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT, Raja Grafindo Persada, 2007. Rusyd, Ibnu. Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid. Jakarta: Trigenda Karya, 1997. Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah. Cet.X. Jakarta: Pustaka, 1996. Shandita, Indah. Contoh Surat Perjanjian dan Surat Kuasa. Jakarta: Visimedia, 2007. Sjahdeni, Sutan Remy. Perbankan Islam dan Kedudukannya Dalam Tata Hukum Perbankan Indonesia. Cet.2. Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 2005. Soekanto, Soerjono dan Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan singkat. Cet.4. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,1990. Sudarsono, Heri dan Hendi Yogi Prabowo. Istilah-istilah Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Cet.4. Yogyakarta: UH Press, 2006. Sumitro, Warkum. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait (BAMUI, TAKAFUL dan Pasar Modal Syariah di Indonesia). Cet.4. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada, 2004. Triandaru, Sigit dan Totok Budi Santoso. Bank dan Lembaga Keuangan iMin. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat, 2006. Wirdyaningsih, et a l, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2006. YunaJdi, Wendra. Potret Perbankan Syariah di Indonesia; Melacak Keabsahan Landasan Yuridis Praktek Perbankan Syariah di Indonesia. Jakarta: Centralis, 2007. Zulkifli, Sunarto. Panduan Praktis Transaksi Perbankan Syariah. Jakarta: ZikruI Hakim, 2003.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
75
B.
Peraturan Perundang-undangan Bank Indonesia, Peraturan Bank Indonesia Tentang Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan prinsip Syariah, Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/24/PBI/2004, Tahun 2004. Dewan Syariah Nasional, Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Line Facility (At-Taslihat)y DSN-MUI Nomor 45/DSN-MUI/11/2005. Dewan Syariah Nasional, Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Kafalah, DSN-MUI Nomor 11/DSNMUI/IV/2000 Indonesia, Undang-undang Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan Nomor 10 Tahun 1998, LN No. 182 Tahun 1998, TLN No. 3790. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek). Diteijemahkan oieh R. Subekti dan R. Tjitrosudibio. Cet.28. Jakarta: Pradnya Paramita, 1996.
C
Internet Adiwarman Karim. "Kuliah Umum SBM: (http://www.itb.ac.id/news/trackback/5481 2008. Asyra
Perbankan Syariah”, diakses 04 Februari
Wajdi Dusuki. “Menelusuri status janji dalam muamalah”,(http://perbankankewanganislam.blogspot.comV diakses 04 Februari 2008.
“Dasar Fiqh Ekonomi Islam: Teori Akad dalam Fiqh Ekonomi Islam,“ (http://kasei.com/artikel), 04 Februari 2008. Isa Anshori. “Kafalah, Jaminan Dalam Konsep Fikih dan Aplikasinya Dalam Perbankan Syariah.” , diakses tanggal 16 Mei 2008.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
-truktur Organisasi i'tganization Structure RUPS S h a re h o ld e rs G e n e ra l Meeting
P tn g iw « S T » ^
D ew in Komltarts
^ 0 Supervisory Board
Board of Commissioner*
Direktur Ulam a President Oirector
Komite Audit Audit Committee ■ i • i i ■ ■ • • •
Direktorat Treasury. International & Jaringan
üirenorat SDI & Support
Oirektorat Kepatuhan & Manajemen Risiko
Treasury, International & Network Directorate
Human Resources & Support Directorate
Compliance & Risk Management Directorate
Divisl Treasury & International Treasury & International Division
Divisi Sumber Daya Insani Human Resources Division
Divisl Manajemen Risiko Risk Management Division
Oivisl Pengawasan Intern Internal Audit Division
OMsi
Divisl Restrukturisasi Utigasl
Divisi Sarana & Logistik
Runcing Dwison 2
litigation & Restructuring Division
Logistic & Facility Division
Divisi Kepatuhan & Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah
Divisl Perencanaan. Pengembangan & Manajemen Kinerja
Compliance & Know Your Customer Pnncipie Oivision
Planning, Development & Performance Management Division
Divisi Pembinaan Cabang
Divisi Operasi & Akuntansi
SKD Permodalan
Branch Supervision Division
Operation & Accounting Division
Divisi Pengembangan & Pengendalian Produk Product Management & Development Division
BSS Capital Affairs
Dlvisi Corporate A/fairs & Hukum
Divisi Sistem & Teknologi
BSS Kalimantan Region
Corporate Affairs & legal Division
Technology i System Division
w engOnctorate
OMsf
Wàyanl fr^cng D«ts*on 1
Pmte/un2
Dm s
Pembiayaan 3 FinancingDfvtston 3
OM Pntuyun 4 Rwong Division 4
SKO Wilayah Kalimantan
WSjrutiurfinaflC« Desk Sisdur dan Pengawasan
JSS Structured Finance
Sistem, Procedure and Supervision Desk
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Ketua: Direktur Utama Sekretaris: Kepala Divisi Menejwnen Rlsfco
C l«tf PruMfMCHrectti S e c iriv r H u 4 d Rok U y u g r o r t D »
farw iusl Penyampaian informasi Cw^ncatJon bne
RUPS StiarchoWers General Meeting Koirtsans/Peoflawas Syana h Com m issioner / S to w a Supervisory Direktur/Direktorat Director/Directorate OM$VDtvisk>n
SKO 65S (Board of Directors Special Staff) Komlte Comnutiee
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
BAN K SYAFUAH M A N D I R Jo
Cabang Depok Kompleks Ruko Depok Mas Jl. Margonda Raya No.42 Depok 16431 Tolp. (021) 776 5231. 776 S2S1 776 5269, 7721 3804 Faks (021) 7720 2905
W A ‘ AD (KESEPAHAMAN) No. 06l/8/XI-l 72/01 AVa'ad
B1SM ILAAHIRRAH M AANIRHAH UM "Dili/
o rn n g -o n m g
n t c n ic lih o r a iiiin t iu it - t u m u u il ( if iu ig t l i f u k t i h n / i t l t im i u n iw u / i i
(Q.$ Al Mti'tuimnt:: S) Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini* Selasa tanggal M.hulan November, tahun 2006 oleh dan antara pihak-pihak : 1.
PT BANK SYARIAH MANDIRI, di Komp.Ruko Depok Mas. Jl Margonda Raya No.42, Depok yang dalam hal ini diwakili oleh Edhic Rosman Selanjutnya disebut “ BANK’'
2.
P T. Hadira Karya Persada berkedudukan di Jl Taniung IK Hlok II k.nu«» indah. Tanjung Barai. Jakarta Selaian. Berdasarkan Aki.i Pendirian i Desember 2004 yang dibuai dan ditandatangani dihadapan Nolans Dis Bambang Permadi amiseno, SH.MM dan Akla Pernyataan Keputusan Rapal PT.Hadira Karya Persada No.3, 22 Februari* 2006 yang dibuai dan ditandatangani dihadapan notaries Haryami Sutanio Tanubraia. SM. Noiaiis di Jakarta yang dalam hal ini diwakili oleh Sofynn R a//y selaku direktui Utama, Priyo Setiawan selaku Direktur dan Rctno Indarti selaku Komisaris dan Selanjutnya disebut “ NASABAH".
Para Pihak masing-masing bertindak menerangkan terlebih dahulu : -
dalam
kedudukannya
lersclnn
«Ini.*
Bahwa NASABAH telah mengajukan permohonan kepada BANK untuk Penambahan Modal Kerja yang tertuang dalam surai nonior:198/HKP.S/IX/2006. perihal Permohonan Pembiayaan Modal Kerja .
- ,-Bahwa BANK menyetujui pada waktunya akan menyediakan Fasilias Pembiayaan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana dinyatakan dalam Kesepahaman ini.
iy
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
*
LJJ VI ^
^
..
M A N D IR ^
Bahwa kedua belah pihak lelah setuju dan sepakat untuk mengadakan Kesepahaman ini (WA'AD) dengan syarat dan ketentuan sebagaim.m.i disebutkan didatam pasal-pasal berikut :
Pasal 1 DEFINISI
Wa’ad
adalah Kesepakatan atau janji dan BANK kepada NASABAH untuk melaksanakan sesuatu yang dituangkan ke dalam suatu Kesepahaman.
Line Facility
adalah suatu bentuk fasilitas plafon pcmbu\a,in dalam waktu tertentu yang dijalankan berdasarkan pmiMp svan;ih
Akad
adalah transaksi atau perjanjian syar'iah yang menimbulkan luik dan kewajiban serta merupakan bagian yang lak terpisahkan dengan Line Facility.
Dokumen Jaminan
adalah segala macam dan beniuk surai buku tentang kcpemihk.in atau hak-hak lainnya alas barang yang dijadikan jamin,n; menjamin terlaksananya kewajiban NASABAH terhadap H.WK berdasarkan Akad.
Jangka Waktu
adalah masa berlakunya Wa’ad/Kesepahaman ini sesuai yang ditentukan dalam Pasal 4 Kesepahaman ini
Hari Kerja Bank
adalah Hari Kerja Bank indonesia
Pasal 2 FASILITAS DAN PENGGUNAANNYA BANK" dengan ini bersedia akan menyediakan Linc Fttdlity sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah), yang akan digunakan oleh NASABAH untuk :
(v *
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
D /\iN K ^ 1 A M /
M A N D I-
Memenuhi kebutuhan Modul Kci|;i berdasarkan Sur.it Perintah Keua (Sl’Ki dnri PT.Thames dan PT.JLJ.
Pasal 3 PENARI KAIN PEMBIAYAAN Seliap realisasi atau penarikan fasilitas pembiayaan yang akan dibuikan berdasarkan proses kelayakan usaha NASABAH dan diatur lebih lanjut didalam Akad / Perjanjian tersendiri antara BANK dan NASABAH dengan syarat-syarat dan ketentuan termasuk penetapan nisbah bagi hasil dari fasilitas pembiayaan yang di setujui BANK. Seliap penarikan pembiayaan oleh NASABAH mempunvai langk.i waktu yang berbeda yang diatur selanjutnya dalam Akad/Perjanjian tersendiri antara BANK dan NASABAH dan pelunasan yang dilakukan NASABAH akan mengurangi sis^ outstanding NASABAH dan NASABAH dapat melakukan Penarikan kembali dengan syarat atas dasar kebutuhan d.m selama jangka waktu serta jumlahnya tidak melampaui jumlah maksimum Line Fucility yang ditentukan berdasarkan Kesepahaman ini. Dengan tetap memperhatikan dan mentaati ketentuan-ketentuan lemang pembatasan penyediaan dana yang ditetapkan oleh yang berwenang. B W K berjanji untuk nanti pada waktunya mengizinkan NASABAH m u tin k Pembiayaan dengan jumlah sesuai dengan jenis pembiasaan >ang kesemuanya mutlak menurut penilaian kelayakan BANK serta setelah NASABAH memenuhi seluruh persyaratan sebagai berikut : a. N A S A B A H
t el ah
menandatangani
Sur at
Penegasan
Persetujuan
P e m b i a y a a n ( S P3 ) , b. N A S A B A H te l ah m e n a n d a t a n g a n i a kad P e m b i a y a a n d a n J a m i n a n s e c a r a Not ar iil .
c. NASABAH telah menandatangani Surat Persetujuan Pencaiian .ii.m Surai lain semacam ilu. d. Persyaratan dan ketentuan lain yang akan ditentukan kemudian oleh BANK e. N A S A B A H t el ah m e m b a y a r biaya a d m i n i st r as i p e m b i a y a a n d a n b i a y a biaya
lainnya
yang
mungkin
t imbul
dan
pembiayaan
yang
d i b e ri ka n .
f. Pembiayaan digunakan sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
akan
lJ t u
s t v
i m
i m
/
\ i
«
M A N D IR I
g Selama Pembiayaan belum lunas. NASAMAII h c r k c w u n t u k i Menyalurkan seluruh aUiliias keuangan melaini M W k ii. Memelihara dan mempertahankan seluruh legalitas pun^hM U termasuk namun tidak terbatas pada i/m-i/m perusahaan; iii. Selalu terbuka dan kooperatif dengan petugas BANK. membenkan izin dan kemudahan bagi petugas BANK untuk melakukan peninjauan proyek ataupun melakukan pemeriksaan segala hal >.mg berkaitan dengan Pembiayaan yang nantinya akan diberikan
Pasal 4 JANGKA WAKTU Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 12 (Dua belas) bulan sejak ditandatangani, dengan ketentuan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak dengan kesepakatan bersama.
Pasal 5 BIAYA POTONGAN DAN PAJAK 1.
NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri untuk nanti pada \\.iktun\a menanggung segala biaya yang diperlukan berkenaan dengan pembiayaan vang akan diberikan, termasuk biaya administrasi, jasa Notaris dan jasa lainnya dibayar dimuka sebelum pembiayaan dicairkan.
2.
Setiap pembayaran kembali/pelunasan sehubungan dengan pembiayaan yang akan diberikan yang mengikat NASABAH dan BANK secara tepat waktu. dilakukan oleh NASABAH kepada BANK tanpa potongan pungutan, bea. pajak dan/aiau biaya-biaya lainnya, kecuali jika potongan tersebut diharuskan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
'•
3.
NASABAH berjanji dan dengan ini mengikatkan diri sekarang untuk nanti pada waktunya menyatakan bahwa terhadap seliap potongan yang nantinya diharuskan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku akan dilakukan pembayarannya oleh NASABAH melalui BANK rf
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
'
b A I N ts. i Y A K i j
M A N D I\
Pasal 6 JAMINAN Untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/pelunasan Pembiayaan yang akan diberikan oleh BANK kepada NASABAH baik itu berupa Kewajiban Pokok serta biaya-biaya lainnya tepat pada waktunya, maka NASABAH berjanji sekarang untuk nanti pada waktunya akan menyerahkan jaminan yang menurut jenis dan penilaian BANK layak dan cukup untuk melunasi pembiayaan yang akan dibei ik.m nleli BANK nantinya. Jaminan antara lain : 1. SHGB No.05379 berupa tanah dan bangunan yang terletak di pLTtinwh.m Permata Arcadia Blok B-3 No.15 an. Relno Indarti Ll/Lb.90/I()0 m2 2. SHM No.04478 berupa tanah kosong di Jl. Dongkal. Kp. Babakan Blok B No.6 an. Sofyan Razzy Lt.lOS m2. Pasal 7 CIDERA JANJI Menyimpang dari ketentuan dalam Pasal I dan 3 Kesepahaman ini. BANK berhak untuk membatalkan Kesepahaman ini secara sepihak, tanpa diperlukan adanya surai pemberitahuan, surat teguran, atau surat lainnya, apabila terjadi salah satu hal atau peristiwa tersebut dibawah ini (event o f default) : a. b. c. d. e. f.
^ g.
Dokumen, pernyataan atau keterangan yang diserahkan/diberikan NASABAH kepada BANK ternyata palsu, tidak sah, atau tidak benar. NASABAH tidak dapat memenuhi dan/atau melanggar sebagian atau seluruh syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan tersebut dalam Kesepahaman mi; Apabila berdasarkan peraturan perundang-unclangan yang bcilakn ,n.m kemudian berlaku, NASABAH tidak dapat/berhak menjadi NASABAII. NASABAH dinyatakan dalam keadaan pailit, ditaruh dibawah pengampuan, dibubarkan, insolvensi dan atau dilikuidasi; NASABAH atau Pihak Ketiga telah memohon kepailitan terhadap NASABAH; Apabila pihak yang mewakili NASABAH dalam Kesepahaman ini menjadi pemboros, pemabuk, atau dihukum berdasarkan Putusan Pengadilan yang telah berkekuatan tetap dan pasti (in kracht van gewijsdc) karena perbuatan kejahatan yang dilakukannya, yang diancam dengan hukuman penjara atau kurungan I (satu) tahun atau lebih; / NASABAH tercantum dalam daftar kredit macet BANK INDONLSIA ( BI)
'i
ff
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
b A IN K i YA b a / M i
M A N D IR I
P a s 111 8
PENGAKUAN DAN .JAMINAN NASABAH dengan ini menyatakan mengakui kepada BANK, sebagaimana BANK menerima pernyataan pengakuan NASABAH tcrsebui. bahwa : 1.
NASABAH berhak dan berwenang sepenuhnya, untuk menandatangani Kesepahaman ini dan seluruh dokumen yang menyertainya serta telah memperoleh izin-izin yang diperlukan untuk menjalankan usahanya
2.
NASABAH menjamin, balnva segala dokumen dan akia \ang ul.ilt ditandatangani oleh NASABAH berkaitan dengan Kesepahaman im keberadaannya tidak melanggar atau bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau anggaran dasar NASABAH yang berlaku, sehingga karenanya sah, berkekuatan hukum serta mengikat NASABAH dalam menjalankan Kesepahaman ini, dan demikian NASABAH dalam menjalankan Kesepahaman ini, dan demikian pula tidak dapat menghalang-halangi pelaksanaannya.
3.
NASABAH
z.
m e n j a m i n , b a h w a p a d a saat p e n a n d a t a n g a n a n K e s e p a h a m a n
ini p a r a p e m e g a n g s a h a m , dir eksi serta pa ra a n g g o t a K o m i s a r i s p e r u s a h a a n N A S A B A H telah m en getah ui dan memberikan persetujuannya terhadap K e s e p a h a m a n ini, d a n d e m i k i a n p ul a N A S A B A H m e n j a m i n k a r e n a n y a m e m b e b a s k a n B A N K d a r i s e g a l a t unt ut an atau g u g a t a n y a n g d i a j u k a n o le h pihak Ketiga terhadap N A S A B A H . 4.
N A S A B A H t i d a k t e r l i b a t s e n g k e t a atau p e r k a r a y a n g s e d a n g d i h a d a p i a ta u p e r s o a l a n h u k u m y a n g m a s i h h a r u s d is e le s ai ka n d a n d a p a t m e n i m b u l k a n dan/atau m e m p e n g a r u h i kewajiban-kewajiban N A S A B A H kepada M W K
Pasal 9 BERAKHIRNYA KESEPAHAMAN Kesepahaman ini berakhir apabila jangka waktu sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Kesepahaman ini berakhir dan atau apabila hal-hal sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Kesepahaman ini terpenuhi dan atau apabila jumlah keseluruhan fasilitas pembiayaan yang dijanjikan BANK sebagaimana diatur dalam Pasal 1 Kesepahaman ini telah dilaksanakan dan atau terpenuhi.
/
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
O i.
2
Dalam hal Kesepahaman ini berakhir, maka NASABAH tetap terikat av ketentuan-ketentuan dan syaral-syaral yang tercantum dalam Akad Penani»» yang nantinya akan dbuat oleh NASABAH dan BANK sesuai dengan jenis fasilitas pembiayaan masing-masing yang telah disetujui oleh BANK uniuk diberikan kepada NASABAH.
Pasal 10 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Apabila terjadi perbedaan pendapat dalam memahami atau mcnalWk.m bagianbagian dari isi, atau terjadi perselisihan dalam melaksanakan Kesepahaman -ni. maka NASABAH dan BANK akan berusaha* untuk nienyclcs.uk.m M/uira musyawarah dan mufakat. Apabila usaha menyelesaikan perbedaan pendapat atau perselisihan melalui musyawarah untuk mufakat tidak menghasilkan keputusan yang disepakati oleh kedua belah pihak, maka dengan ini NASABAH dan BANK sepakat untuk menunjuk dan menetapkan serta memberi kuasa kepada BADAN ARBITRASE SYARIAH NASIONAL) untuk memberikan putusannya, menurut tata cara dai.9) prosedur berarbitrase yang ditetapkan oleh dan berlaku di Badan tcrscbui yang bersifat fin a l dan mengikat.
Pasal 11 LAIN-LAIN Perubahan Kesepahaman ini hanya dapat ditandatangani oleh BANK dan NASABAH
dilakukan
secara
tertulis
dan
Kesepahaman ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan Suiai Pciugasan Persetujuan Pembiayaan (SP3). dibawah tangan bermaterai cukup, \o m o r 061 /08/X-085/SPPP Kelalaian atau keterlambatan BANK dalam menggunakan hak kekuasaannya sesuai dengan isi Kesepahaman ini tidak berarti sebagai pelepasan hal. Lain-lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada BANK dan atau akan, ditetapkan kemudian oleh BANK.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Halaman K edelapan
BAN K SYAR1AH M A N D IR L
Pasal 12 PEMBERITAHUAN Setiap p e m b e r it a h u a n d a h k o m u n i k a s i s e h u b u n g a n d e n g a n K e s e p a h a m a n ini d i a n g g a p lelah d is a m p a ik a n s e c a r a b a ik d a n sa h , a p a b ila d ik irim d e n g a n s u r a i i c r c a u u a ta u disa m pa ika n s e c a r a p r ib a d i d e n g a n ta n d a te rim a ke a la m a t di b a w a h ini •i -BA N K
Na ma
P T .B A N K S Y A R IA H M A N D IR I .11. M a r g o n d a R a y a N o .4 2 , D e p o k .
A lam at -N A SA B A H
Nama
PT . H a d ira K arya Persada Jl. T a n j u n g 18, Blok J l , R a n c o Indah. T a n j u n g B a r a i J a k a r t a S e la ta n
A lam a t
P a s a l 13 P E N U T U P A p a b ila a d a h a l- h a l y a n g b e lu m d ia tu r atau b e lu m c u k u p d ia tu r d a l a m K e s e p a h a m a n ini, m a k a N A S A B A H d a n B A N K akan m e n g a tu rn y a b e r s a m a s e c a r a n u K \ a \ ' j i . i h untu k m u f a k a t m e l a lu i su ra t m e n y u r a t atau d a la m suatu AiU Iciulum t e r s e n d u i >.m y m e r u p a k a n s a tu k e s a t u a n d a n tidak d a p a t d ip is a h k a n dari K e s e p a h a m a n mi.
NASABAH
PT. B A N K S Y A R I A H M A N D I R I ^ C A B A N G DEPOK
'
E d hie R o s m a n K e p a la C a b a n g
D ir e k tu r l ' i a m a M e n g e ta h u i d a n M e n y m i j u i ,
Privo S e tia w a n D ir e k tu r
R c tn o Indani K o m is a r is
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
omor. I l/leg/XI/2006 a>i yang bertanda-tangan dibawah ini, IRA KOESOEMA WATl, Saijana Hukum,-----ouns A PPAT di Kota Depok, menerangkan bahwa saya telah membacakan isi sarat ini
fpidi'-----------------------------------------------------------------------------------: -Tuan SOFYAN RAZZY, Direktur Utama PT. Hadira Karya Persada, umur 36 tahun,beralamat di Permata Arcadia Blok B3 No.15, Rt.02, Rw.23, Kel. Sukatani,..................
Kec. Cimanggis, Kota Depok.—.......................................................................... ! -Tuan PRIYO SETIAWAN, Direktur PT. Hadira Karya Persada, umur 49 tahun,----beralamat di Pamulang Estat Blok D. 19/7, Rt.02, Rw.13, Kel. Pamulang Timur,............ Kec. Pamulang, Kabupaten Tangerang................................................................................. ' -Nyonya RETNOINDRIARTI, Komisaris PT. Hadira Karya Persada, umur 35 tahun, beralamat di Permata Arcadia Blok B3 No.15, Rt.02, Rw.23, Kel. Sukatani,....... .......... Kec. Cimanggis, Kota Depok............................................ ...........................................- — -Tuan Ir. EDHIE ROSMAN, Kepala Cabang PT. Bank Syariah Mandiri Kantor------Cabang Depok, umur 39 tahun, beralamat di Jl. Margonda Raya No.42 Depok.--------mg telah saya, notaris kenal dan sesudahnya Tuan SOFYAN RAZZY, Tuan PRIYO— ■7.AWAN, Nyonya RETNO INDRIARTI dan Tuan Ir. EDHIE ROSMAN tersebut — cunda-tangani surat ini dihadapan saya, notaris...................................................................
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Halaman K esatu
BANK SYARJAH M ANDIRL t*hth AJ\I dan MtitnUramkan
Cabang Depok Kompleks Ruko Depok M ;i' Jl Miirgondn Kaya N n 42 Depok 164.11
ADDENDUM
"”""SS:™SS Fftks ( 0 2 1 ) 7 7 2 0 2905
W A ‘AD (KESEPAHAMAN) No. 061/9/X-275/01-Wa’ad
S/SM/LAAHJRRAHMAAN/RR>\H/iM "Dan orang-crang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya" (Q.S A l M u 'm in u n :: 8)
Kesepahaman ini dibuat dan ditandatangani pada hari ini, Senin tanggal 01,bulan Oktober, tahun 2007 oleh dan antara pihak-pihak : 1.
PT BANK SYARJAH MANDIRI, di Komp.Ruko Depok Mas, Jl. Margonda F.aya No.42, Depok yang dalam hal ini diwakili oleh Edhie Fosman Selanjutnya disebut “BANK” PT. Hadira K a y a Persada berkedudukan di Jl. Tanjung 18 Blok J l, Ranco indah, Tanjung Barat, Jakarta Selatan. Berdasarkan Akta Pendirian No.1,01 Desember 2004 yang cibuat dan ditandatangani dihadapan Notaris Drs. Bamt ang P em adi amiseno, SH.MM dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Hadira Karya Persada No.3, 22 Februari 2006 yang dibuat dan ditandatangani dihadapan notaries Haryanti Sutanlo Tanubrata, SH, Notaris di Jakarta yang daiam hal ini diwakili oleh Sofyan Razzy selaku direktur Utama, dan Retno Indarti selaku Komisaris dan Selanjutnya disebut “ NASABAH” .
Para Pihak masing-masing bertindak menerangkan terleb*h dahulu : -
dalam
kedudukannya tersebut
diatas
Bahwa telah ditandatangani sebelumnya Wa’ad No. 061 / 8 /XI-172/01 -Wa'ad tanggal 14 November 2006 antara BANK dengan NASABAH yang menyebutkan bahwa Nasabah mendapatkan Line Facility sebesar Rp. 100.000 .000,00 (seratus juta rupiah) dengan jangka waktu 12 bulan yang berarti jatuh tempo pada 14 November 2007.
fo to co py
SESUAI ASLMYA
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
h a i a w a i Kedua
BANK SYARIAH MANDIRI LtPih A d il dan M tntA ttrom kan
- Bahwa NASABAH telah mengajukan permohonan kepada BANK untuk Penambahan Limit Tambahan Fasilitas Pembiayaan yang tertuang dalam surat nomor:349/HKP/IX/2007 perihal Permohonan Kenaikan Limit Plafond . - Bahwa BANK menyetujui pada waktunya akan menyediakan Fasilitas Pembiayaan sesuai dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana dinyatakan dalam Kesepahaman ini. - Bahwa kedua belah pihak teiah setuju dan sepakat untuk mengadakan Addcndum Kesepahaman ini (W A’AD) dengan syarat dan ketentuan yang berubah yaitu pada pasal-pasal b e rik u t: Semula : Pasal 2 FASILITAS DAN PENGGUNAANNYA BANK dengiin ini bersedia akan menyediakan Line Fdcility sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus juta rupiah), yang akan digunakan oleh NASABAH untuk : Memenuhi kebutuhan Modal Kerja berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) dan PT.Thamei; dan PTJLJ.
Pasal 2 FASILITAS DAN PENGGUNAANNYA dengan ini bersedia akan menyediakan Line Facility sebesar Rp. ,000.000,- (Seratus tujuh puluh lima juta rupiah), yang akan digunakan oleh ^ W A S A B A H u n tu k : Memenuhi kebutuhan Modal Kerja berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) dari PT.Thames dan PT.JLJ. S e m u la :
PassJ 4 JANGKA WAKTU Kesepahaman ini berlaku untuk jangka waktu 12 (Dua belas) bulan sejak ditandatangani, dengan ketentuan dapat diperpanjang oleh kedua belah pihak dengan kesepakatan bersama.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
BANK SYAR1AH M ANDIRI Ltbth A d il dan M tnentrramkan
M e n ja d i:
Pasal 4 JANGKA WAKTU Kesepahaman ini berlaku untuk jangka .waktu 12 (bua belais) bolan sejak Addendum ditandatangani, dengan ketentuan dapat*diperpanjang oleh kedua belah pihak dengan kesepakatan bersama. S e m u la :
1 Pasal 6 JAMINAN
Untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/pelunasan Pembiayaan yang akan diberikan oleh BANK kepada NASABAH baik itu,berupa Kewajiban Pokok serta biaya-biaya lainnya tepat pada waktunya, maka NASABAH berjanji sekarang untuk nanti pada waktunya akan menyerahkan jaminan yang menurut jenis dan penilaian BANK layak dan cukup untuk melunasi pembiayaan yang akan diberikan oleh BANK nantinya. Jaminan antara la in ; 1 1 SHGB No.05379 berupa t^nah dan. bangunan yang terletak di Perumahan Permata Arcadia Blok B-3 No.15 an. Retno Indarti Lt/Lb.90/100 m2. SHM No.04478 berupa tanah kosong di JI. Dongkal, Kp. Babakan Blok B N 0.6 an. Sofyan Razzy Lt. 108 m2. ja d i: Pasal 6 JAMINAN Untuk menjamin tertibnya pembayaran kembali/pelunasan Pembiayaan, yang akan diberikan oleh BANK kepada NASABAH baik itu berupa Kewajiban Pokok serta biaya-biaya lainnya tepat pada waktunya, maka NASABAH berjanji sekarang untuk nanti pada waktunya akan menyerahkan jaminan yang menurut jenis dan penilaian BANK layak dan cukup untuk melunasi pembiayaan *yang akan diberikan oleh BANK nantinya. Jaminan antara lain : 1. SHM No.8528 berupa ta^ah dan bangunan yang terletak di Perumahan Permata Arcadia Blok B-3 No.15 an. Retno Indarti Lt/Lb.90/100 m2. 2. SHM No.04478 berupa tanah kosong di Jl. Dongkal, Kp. Babakan Blok B N 0.6 an. Sofyan Razzy JLt.108 m2 .
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Halaman K e e m p a t/T e ra k h ir'
BANKSYARIAH MAN D I M , L rh ih A M -iait kte n fn te ra m ko n
Addendum ini merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan Akad Pembiayaan Wa’ad Nomor 061/8/XM72/01-Wa’ad (anggai 14 September 2004. Apabila ada hal-hal yang belum diatur atau belum cukup diatur dalam Addcndum ini, maka NASABAH dan BANK akan mengaturnya bersama secara musyawarah untuk mufakat melalui surat menyurat atau dalam suatu Addendum tersendiri yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dari Akad Pembiayaan Akad Pembiayaan Al-Murabahah Nomor 36 tanggal 28 Maret 2005. PT. B A N K SYARLAH MANDIRI CABANG D EPO K -
Edhie Rosman Kepala Cabang
NASABAH
Sofvan Ra/zv Direktur Utama
Ipmor: 24/Leg/X/2007 5aya yang bertanda-tangan dibawah ini, IRA KOESOEMAWATI, Sarjana Hukum, •otaris 8t PPAT di Kota Depok, menerangkan bahwa saya telah membacakan isi -Urat ini kepada:------------------------------------------------------------------------1. rTuan SOFYAN RAZZY, Direktur Utama PT. Hadira Karya Persada, umur 36 — tahun, beralamat di Permata Arcadia Blok B3 No.15, Rt.02, Rw.23, Kel.-------Sukatani, Kec. Cimanggis, Kota Depok.---------- ---------------------------------2. -Nyonya RETNOINDARTI, KomisarisFT. Hadira Karya Persada, umur 36 — tahun, beralamat di Permata Arcadia Blok B3 No.15, Rt.02, Rw.23, Kel.-------Sukatani, Kec. Cimanggis, Kota Depok.-------------------------------------------3. -Tuan H. EDHIE ROSMAN, Kepala Cabang PT. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Depok, umur 40 tahun, beralamat di Jl. Margonda Raya No.42 Depok. ang telah saya, notaris kenal dan sesudahnya Tuan SOFYAN RAZZY, Nyonya — ETNO INDARTI dan Tuan H. EDHIE ROSMAN tersebut menanda-tangani surat--il dihadapan saya, notaris.-------------------------------------------------------------
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
J
BANK SYARJAH M A N D IR I L tb iH A d i l d a n K f t n t n t t ' o m i a *
Cnb*n£ Depok Kompleks Ruko Depok Ma* Jl Mtrgondi Riy« No 42
28 September 2007 No. 061/09/DC-068/SPPP
Depok 1601 Tclp. (021) 776 5231. 776 5251 776 5289. 7721 3804 Fftks (02/) 7720 2905
Kepada, PT. Hadira Karya Persada Jl. Muara No.30 RT 10 RW 07 Tanjung Barat, Jakarta 12530 Up : Sdr. Sofyan Razzy, Direktur
Perihal : SURAT PENEGASAN PERSETUJUAN PEMBIAYAAN (SPPP) A/N. PT. HADIRA
KARYA PERSADA Assalamu’alaikum W r.W b.
Semoga Saudara beserta seluruh staff senantiasa dalam keadaan sehat waKafiat dan mendapat rahmat dan hidayah dari Allah SWT. Menunjuk surat permohonan saudara No. 349/HKP/IX/2O07 Perihal Permohonan Kenaikan Limit Plafond Pembiayaan, kami sampaikan bahwa Komite Pembiayaan PT. Bank Syariah Mandiri Cabang Depok menyetujui pennohonan an. PT. Hadira Karya Persada dimaksud dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut: i. I. S truktur P em biayaan
Jenis Pembiayaan Tujuan Penggunaan Limit Pembiayaan Nisbah bagi hasil Jangka Waktu Cara Pencairan Pelunasan Biaya-Biaya - Biaya Administrasi - Biaya Notaris - Biaya Asuransi
: : : : : :
W a’ad Al Musyarakah Modal keija terbatas pada kontrak PT.JLJ dan PT.Thames Rp. 175.000.000,- (Wa’ad) setara 16% p.a. efektif 12 bulan sejak akad addendum ditandatangani Berdasarkan invoice masuk ke PT.Thames atau PT.JLJ dengan maksimal penarikan sebesar 70% dari nilai proyek yang sedang/akan dijalankan : Pokok + Bagi Hasil disesuaikan dengan term o f payment dar Bouwhcer : 1 % dari limit pembiayaan bank : sesuai tagihan notaris : Akan ditentukan kemudian
Jaminan 1 SHM No.08528 berupa Tanah dan Bangunan terletak di Perumahan Permata Arcadia, Blok B-3, No.15 an. Retno Indarti Lt/Lb.90/100 m2 2 SHM No.04478 berupa Tanah kosong terletak di Jl. Dongkal, KP.Babakan Rt.004> Blok B No.6 an. Sofyan Razzy Lt. 108 m2 II. Syarat Penandatangan Akad
1. Saudara telah menyerahkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan (SP3) yang telah ditandatangani oleh nasabah diatas meterai Rp. 6.000,-. 2. Menyetor dana untuk membayar biaya administrasi dan biaya lainnya sehubungan dengan fasilitas pembiayaan yang diberikan. r
...
:
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
BANK SYARJAH
,3. »Kejadian-kejadianpelanggaran (eventofdefauli) ■a. nasabah tidak memenuhi pelunasan pembiayaan serta kewajiban-kewajiban lainnya \\ j sebagaimana ditetapkan dalam akad pembiayaan; nasabah dinyatakan pailit; i* c, nasabah tidak dapat memenuhi dan/atau melanggar sebagian atau seluruh syarat dan ketentuan yang tercantum dalam akad pembiayaan; ,, d. nasabah menyerahkan laporan-laporan yang tidak benar. Perubahan akad pembiayaan hanya dapat dilakukan secara tertulis dan ditandatangani oleh .. Bank dan Nasabah. .«.Segala biaya yang timbul sehubungan dengan fasilitas pembiayaan dan pengikatan jaminan atau asuransi kerugian menjadi beban Nasabah. >. Selama penandatanganan akad pembiayaan yang disebutkan dalam butir II (Syarat-Syarat Penandatanganan Akad Pembiayaan) belum dilaksanakan terjadi suatu perubahan kebijakan pembiayaan di BSM yang disebabkan adanya pembahan regulasi pemerintah ataupun perubahan peraturan pembiayaan diintemal BSM yang tidak terbatas pada pengaturan pendanaan/likwiditas sehingga persetujuan pembiayaan ini harus ditinjau kembali, maka BSM berhak menunda ataupun membatalkan persetujuan pembiayaan ini dan nasabah bersedia serta membebaskan BSM dari tuntutan ganti rugi apapun atas pembatalan tersebut.
.•Demikian disampaikan. Atas keijasamanya kami ucapkan terima kasih. ' Wassalamu’alaikum W r.W b. • *«• ••
:\. 4|?T^BANK SYARIAH MANDIRI ..t . .
i m
PT. HADIRA KARYA PERSADA
r v n n / \ v 7
s», Edhie Rosman Kepala Cabang
Pranowo Adi Manajer Pemasaran
I S itvan Razzv Direktur Utama
Mengetahui dan menyetujui,
Komisaris
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
BANK SYAFUAH
3.
Telah menyerahkan surat kuasa untuk melakukan pendebetan rekening untuk transaksi Pembayaran biaya notaris, biaya premi asuransi, angsuran setiap bulan, biaya administrasi, biaya keterlambatan jik a teijadi keterlambatan, biaya materai dan biaya-biaya yang timbul akibat transaksi ini. 4. Menyerahkan Invoice atau tagihan PT.Hadira "Karya Persada kepada PT.JLJ atau PT.Tham es yang telah efektif m asa berlakunya. 5. M enyerahkan Standing Instruction dari PT.Hadira Karya Persada untuk m asing-m asing SPK atau PO yang disetujui oleh B ouw heer (PT.JLJ atau PT.Thames) agar seluruh pem bayaran tagihan ditransfer kerening PT.Hadira Karya Persada di Bank Syariah Mandiri dan prioritas untuk pem bayaran kew ajiban PT.Hadira Karya Persada di Bank Syariah Mandiri
III. Syarat Pencairan Pembiayaan 1. Telah m enandatangani A kad Perjanjian Pembiayaan dan pengikatan jam inan 2. Agunan yang insurable telah ditutup dengan asuransi dengan nilai wajar B/C untuk BSM 3. Telah menyerahkan SPK /PO asli per proyek beserta perincian biaya, dan B SM berhak untuk menolak u n tu k m em biayai SPK /PO tertentu apabila tidak layak. 4. Maksimal pem biayaan yang dapat diberikan sebesar 70% dari SPK /PO per proyek yang * sedang atau akan dijalankan. 5. M enyerahkan surat pernyataan bersedia menyiapkan se lf financing untuk m enutup biayabiaya. 6 . Telah m enerim a hasil BI checking atas nama nasabah dan seluruh pengurus perusahaan dengan hasil positif |7. Telah menyerahkan asli bukti kepemilikan obyek agunan dan telah diverifikasi keasliannya
oleh BSM. Jangka waktu setiap pencairan pembiayaan harus disesuaikan dengan jangk a waktu proyek yang dibiayai dan tidak boleh melebihi jangka waktu pembiayaan 9. Telah m em berikan proyeksi cash flow proyek dimana nasabah sanggup m em bay ar p o k ok dan bagi hasil p em biayaan secara berkala •-10. Telah m em perpanjang izin-izin usaha yang telah jatuh tempo masa berlakunya. 8
.
1
IV. Syarat Lain-lain 1, Selama pem biayaan belum lunas, nasabah berkewajiban untuk : i ’ ? '’ a. M engijinkan B an k Syariah Mandiri atau pihak yang ditunjuk untuk m elakukan I pem eriksaan usaha dan aktivitas keuangan nasabah; b. Mutasi keuangan sepenuhnya melalui rekening debitur pada Bank Syariah M and in c. M enggunakan fasilitas pembiayaan sesuai dengan tujuan penggunaan pembiayaan. d. M enyerahkan Laporan progress proyek setiap bulan e. Terhadap legalitas usaha yang masa lakunya telah jatuh tempo agar dipersyaratkan untuk diperbarui dan dim onitor pemenuhannya. 2.
Selama pem biayaan belum lunas, tanpa persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu nasabah tidak d ip e rk e n a n k a n : a. M em indah tangankan barang jaminan. b. M em peroleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman lain dari pihak ketiga, kecuali dalam rangka transaksi yang wajar dan diketahui/disetujui Bank. c. M engikat diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan kepada pihak lain.
2
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
:M l ', I¡.* ï - . ! g ' í ¡ * # ? -
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
AKTA PEM B ERIA N HAK T A N G G U N G A N
No: 22, -
/ 2007
Lem bar Pertam a!Kedua
Pada hari ini, Selasa ——
langgal 09
bulan —— Oktober —— tahun 2007 hadir dihadapan saya
( aembilan--------— (
dua ribu tujuh —
IRA KOESOEMAWATI, Sarjana Hukum--------------
yang berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional
tanggal -----------11 Pebruari 2 005 ..............
nomor 2-X.A-20 0 5 ................ ........................
d iangkat/ditunjuk sebagai Pejabat Pembuat A kta Tanah, yang seh m ju tn y u d tse b u t PPAT, yang dim aksud
dalam
Pasal 7 Peraturan Pem erintah N o m o r
24 Tahttn
1997 tentang Pendaftaran Tanah, dengan daerah kerja
Kota D e p o k ------------- ---------
---------------------------------------------------
Jalan Radar A u r i----------------
(j.|n bcrfcanfor'di
Nomor 82-C, Cimanggis, Kota Depok ----------------------------------------
dengan dihadiri
oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan disebut pada bagian akhir akta ini : ......... I. -Nyonya RETNO INDARTl, lahir di Jakarta pada tanggai 21-12-1970 (d u s ----ouiuh satu Desember seribu sembilan ratus tujuh puluh), ib u Rum ah----------beralamat di Permata Arcadia Blok B3 Nomor 15, Rukun Tetangga— 02, Rukun m ^ r g a - 2 3 t Kelurahan Suka tani. Kecamatan Cimanggis, Kota--------Depok, Warga Nt^ara Indonesia, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor: 32.77.01.1005/65-0/3168505;------------------------------------------------------------menurut keterangannya **ntukmelakukan perbuatan hukum yang disebut— dalam akta ini telah menempa? persetujuan dari suaminya bernama Tuan----SOFYAN RAZZY, lahir di Jakarta pada tanggal 12-10-1970 (dua belas---------Oktober seribu sembilan ratus tujuh puluh). Karyawan, beralamat sam a-----dengan isterinya tersebut diatas, Warga Negara Indonesia, pemegang KartuTanda Penduduk Nomo.*: 32.77.01.1005/6542/3166504; yang turuthadir...... dihadapan saya, PPAT dan ikut menandatangani akta ini sebaqai tanda------persetujuannnya;...................................................... ........................................... selaku Pemberi Hak Tanggungan, untuk selanjutnya disebut'................ ........ ----------------„—-— •— ---- "PIJIAK PCRTAMA"------------------- --------- ------II. -Tuan Hair EDHIE ROSMAN, Kepala Cabang PT. BANKSVAR/AH MANDIRI---C a b a n g D epok, be ra lamar di Mi/tiara n o m o r 6, R u ku n T e t a n g g a 0 0 3 ,-- Rukun W a r g a 0 1 1 , Kcluiohan D aiunangsiang, Kccarr»acan B o g o r T im ur, K otaBogor, W a rq a Negara Indonesia, p e m e a a n a Kartu f a n d a P e n d u d u k N o m o r ;— 1 0 . 5 1 0 2 . 1 3 1 2 6 6 . 0 0 0 1 ; --------------------------------------------------------------- --------------------------
- m e n u r u t keterangannya d alam hai ini bertindak d alam ja b a ta n n y a t e r s e b u t — d ia ta s b erdasarkan Surat )
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
A h il Pri'ihct iitn /fiil Tunuvittiv.ui
Para pcnghadap dikenal oleh saya/IV iigluK lnp--
----------
—
. • ""
saya kenal dan
yang lain d ip e r k e n a J J ^ a u ^ lc h n y a kepada s a y a / P a r a pcnghadap diperkenalkan a - a k h » f-a k t» -m ir—
Para Pihak menerangkan : ....... -.............................................................................. •
bahwa o le h Pihak K ed ua dan
PT. HADIRA KARYA PERSADA, yang beralamat di -
Jalan Tanjung 18, Blok 31, Ranco Indah, Tanjung Barat, Jakarta Selatan.........r -
selaku Debitor, telah dibuat dan ditandatangani perjanjian utang-piutang yang dibuktikan dengan : ............................................................................................. Akta -tanggal---------------------------------- nomef----dibuai dihadapan a-say»-;------
Akta di bawah tangan yang bermeterai cukup, dibuat di Depok Addendum Wa'ad (Kesepahaman)-------------------------------tanggal - 01 Oktober 2007 — nomor 061/9/X-275/01-Wa'ad yang aslinya diperlihatkan kepada saya:................................... ksatv^iang-DebitoF-sejumlah-Rp^
/sejumlah uang yang dapat ditentukan di kemudian hari berdasarkan pcrianjian utang-piutang tersebut di alas dan penambahan, perubahan, perpanjangan serta pembaruannya (selanjutnya disebut perjanjian utang-piutang) sampai sejumlah Nilai T a n g g u n g a n sebesar Rp. 218.750.000,00 ----------
( dua ratus delapan
belas juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah--------------------------------- ---- t oleh Pihak Pertama diberikan dengan akta ini kepada dan untuk kepentingan Pihak Kedua, yang dengan ini menyatakan menerimanya, Hak Tanggungan yang diatur dalam Undang-undang Hak Tanggungan dan peraturan-peraturan pelaksanaannya atas Obyek/Obyek-obyek berupa ( ---------------------
53
^
--------------------
------------- 1 -----------------
) hak alas tanah/H ak Milik A tas Satuan
Rumah Susun yang diuraikan di bawah ini .......................................................... Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
•
Hak Nomor
----------------------8528/Sukatani ----------------------- alas sebidang tanah
sebagaimana diuraikan dalam Surat U kur/G um bar Situasi tanggal 13 Mei 2000 -------------------------seluas
------- 9 0 ----------
-
n r(
N om or
--------------
888/SUKATANI/2000---------------
sembilan puluh --------------------------------------
---------------------------------------------------------------
dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (N IB )
meter persegi)
10.27.01.05.00898
terletak d i : ......................................................................................................................... - Propinsi
JAWA BARAT
- Kobupoton/Kota
DEPOK
- Kecamatan
CIMANGGIS
- Desa/Kelurahan
SUKATANI
- Jalan
yang diperoleh oleh Pemegang-Hak-hordasaFkan-:—
/
/
Hak Milik/Hak Guna Bangunan/Hak Pakai : atas
sebagian
tanah
H ak
M ilik
/H ak
G una
B ang^fian/H ak
Pakai
Nomor dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) yaitu seluas kurang lebih
/ /
dengan batas-batas :•
( meter persegi),
/
/ /.
sebagaimana diuraikan dp am Surat Ukur/peta tanggal Nomor
'
yang dilampirkan pada akta ini.
te rle ta k 'd i: - Propinsi -
K
- K
in/Kota an
fesa/Kelurahan klan
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
ya«g-dif*JH»U>h-GÍt*h-Pemegang44ak-berda&arkarH
Hak Milik atas sebidang lanah : .......................................................... Persil Nomor
Blok
Kohir Nomoi seluas kuning lebih
nf ( mclci dcncan batas-batas : ..........................................................................
/i sebagaimana diuraikan dalam peta tangga) Nomor
yang dilampirkan pada akta mi
terletak di : ................................. - ---................................................................... Propinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kcluraluin Jalan
/ :
/ berdasarkan alat-alat tyíikti berupa : ......................................................................
/ / / /
/
/
/
riulunun Hnl Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
te r le t a k— di-s------------------------------------------------------Propinsi
:
K a b u p a tc n /K o ta
:
K e c a m a tan D e sa /K e lu ra h an -
Jalan
yang diperoleh oleh Pemegang Hak berdasarkan :
•
Hak
/
/.
/ /
Z____ S e r tip ik a t d a n bukti p e m ilik a n yang d is e b u tk a n di atas d is e r a h k a n k e p a d a s a y a . PPAT,
u n tu k k e p e r lu a n p e n d a fta ra n h a k , p e n d a f t a r a n p e r a l i h a n
hak, dan
p e n d a fta ra n H ak T a ng gu ng an yang diberikan d e ng an akta i n i ; ..................................... P em b e ria n H ak T ang gu ngan tersebut di atas meliputi ju g a : ............................................. -B angunan dan seg ala sesu atu yang te rd a p a t d iatas tan ah te rse b u t, baik yanq ad a sek aran g m au p u n yang akan ada dikem udian hari m e n u ru t sifat d a n ................. p eru n tu k an n y a oleh undang-undang dipandang sebagai baran g t i d a k .....................
6
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
M tii P rn ih n mu U u t 'fiiiiKfitnijiuii
t / iih lM t lH t, , f , m
Untuk selanjutnya hak atas lanah/Hak Milik alas Satuan Kumuh Susun dan benda-benda lain tersebut di atas disebut sebagai Obyek Hak Tanggungan yang oleh Pihak Pertama dinyatakan sebagai miliknya.................... ............
bahwa pemberian Hak Tanggungan tersebut disetujui dan dipci janjikan drng.in ketentuan-ketentuan sebagai berikui : Pasal 1
Pihak pertama menjamin bahwa semua Obyek Hak Tanggungan tersebut di al is, betul milik Pihak Pertama, tidak tersangkut dalam suatu sengketa, bebas dari sitaan dan bebas pula dari beban-beban apapun yang tidak tercatat.............................. Pasal 2 Hak Tanggungan tersebut di atas diberikan oleh Pihak Pertama dan diletima oleh Pihak Kedua dengan janji-janji yang disepakati oleh kedua hel.ih pihak sebagaimana diuraikan di bawah ini : ............................................................................. • Debitor dapat melakukan pelunasan ulang yang dijamin dengan
Ilak
Tanggungan di atas, dengan cara angsuran yang besarnya sama dengan nilai masing-masing hak atas tanah yang merupakan bagian dari Obyek Ilak Tanggungan yang akan disebut di bawah ini. dan yang akan dibebaskan dari Hak Tanggungan tersebut, sehingga kemudian Hak Tanggungan itu hanya membebani sisa Obyek Hak Tanggungan untuk menjamin sisa ulang yang belum dilunasi; ........................ -...............................................................................
dengan nilai Rp.
(
- Obyek Hak Tanggungan dengan nilai Rp. - Obyek Hak Tanggungan
A h i t P e m b fn o n f l a i
7 Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
lliih n 'i.itt - .1.1'> r
•
D a la m hal
O byek
Hak
Tanggungan
k e m u d ia n
d ip e c a h
sehingga
H ak
T a n g g u n g a n m e m b e b a n i b eberapa hak atas lanah, D e b ito r dapat m e la k u k a n p e l u n a s a n u ta n g y a n g d ija m in d e n g a n H a k T a n g g u n g a n d e n g a n c a r a a n g s u r a n y a n g b e s a r n y a s a m a d e n g a n nilai m a s in g - m a s in g hak atas ta n a h te r s e b u t, y a n g ak an d ib e b a sk a n dari H ak T an g g u n g an , se h in g g a k e m u d ia n H ak T a n g g u n g .m itu h a n y a m e m b e b a n i s is a O b y e k H ak T a n g g u n g a n u n tu k m e n j a m i n sisa iiia n ^ y a n g b e l u m d i l u n a s i . N ila i m a s i n g - m a s i n g h a k a ta s t a n a h
te r s e b u t
d ite n tu k a n
dengan
b e r d a sa rk a n
kesep akatan
a n tara
Pihak
P e rta m a
akan Pihak
K e d u a : ............................................................................................................................. ........
•
P ih a k
P e r ta m a
tidak
akan
m e n y ew a k a n
k ep ad a
pihak
lain
T a n g g u n g a n ta n p a p e r s e tu ju a n le itu lis te r le b ih d a h u l u d a n
O huk
P ih a k
I hd
K n liu .
t e r m a s u k m e n e n t u k a n atau m e n g u b a h j a n g k a w a k tu s e w a d a n / a t a u m e n e r i m a u a n g se w a d im u k a jik a disetlijui disew akan atau sudah d i s e w a k a n : .............................
•
P i h a k P e r t a m a t id a k a k a n m e n g u b a h a ta u m e r o m b a k s e m u a b e n t u k a t a u ta la susunan O byek
Hak T anggungan, term asuk
m e n g u b a h s if a t
dan
tu ju a n
k e g u n a a n n y a b a ik s e lu ru h n y a m a u p u n s e b a g ia n , ta n p a p e r s e t u j u a n t e r t u l i s terlebih d a h u lu dari Pihak K e d u a ; ............................................................................................
• D a la m hal D e b ito r su n g g u h -s u n g g u h c id c ra janji. Pihak K e d u a o le h
Pih.ik
P e r t a m a d e n g a n a k t a ini d ib e ri d a n m e n y a t a k a n m e n e r i m a k e w e n a n g a n . d a i u n tu k
itu
k u a sa ,
untuk
m engelola
Obyek
Hak T a n g g u n g a n
P e n e ta p a n K e tu a P e n g a d ila n Negeri y a n g d a e r a h
b erdaurkan
h u k u m n y a m r h p u t i h i.ik
O b y e k H a k T a n g g u n g a n yan g b e r s a n g k u t a n : .....................-......................
• J ik a D e b ito r tid a k m e m e n u h i k ew ajib an u n tu k m e lu n a s i u t a n g n y a , b e r d a s a r k a n p e rja n jia n u ta n g -p iu ta n g tersebut di atas, o le h Pihak P e r ta m a . P ih a k K e d u a s e l a k u P e m e g a n g H a k T a n g g u n g a n P e r in g k a t P e r t a m a d e n g a n a k t a ini d i b e r i d a n m e n y a ta k a n m e n e rim a k e w e n a n g a n , d a n u n tu k itu k u a s a , u n tu k t a n p a p e r s e t u j u a n t e r l e b i h d a h u lu dari P ih ak P e r ta m a : ............................................................ a.
m en ju al atau su ru h m enjual d ihadapan u m u m s ecara lelang O b y e k Hak T a n g g u n g an baik seluruhnya m aupun s e b a g ia n - s e b a g ia n :........................................
b.
m e n g a tu r d a n m en e ta p k a n w aktu, te m p a t, c a ra d an s y a ra t-s y a ra t p e n ju a la n :
c.
m e n e rim a u a n g penjualan, m enandatangani d an m e n y e ra h k a n kw itnnsi; —
d.
m e n y e ra h k a n apa y an g dijual itu kepada pem beli y an g b e r s a n g k u t a n . ..............
e. p e n g a m b i l dari uang hasil penjualan itu selu ruhn ya atau s e b a g ia n uniuk m elunasi ulan g D ebitor icrscluit di alas: d a n ........................-.....................................
X
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Akut Pfm hcrw tt liu k Tan vcuii v» h
K
f. melakukan hal-hal lain yang menurut Undang-undang dan peraturan hukum yang berlaku diharuskan alau
menurut pendapat
Pihak
Kedua perlu
dilakukan dalam rangka melaksanakan kuasa tm e b u i;.......................
Pihak Kedua sebagai Pemegang I lak Tanggungan IVrtama atas Ohyek f lak Tanggungan tidak akan membersihkan Hak Tanggungan tersebut kecuali dengan persetujuan dari Pemegang Hak Tanggungan Kedua dan seterusnya, walaupun sudah dieksekusi untuk pelunakan piutang Pemegang Hak Tanggungan Pertama.
Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Kedua, Pihak Pertama tidak
akan
melepaskan
haknya
atas
Obyek
Hak Tanggungan
atau
mengalihkannya secara apapun untuk kepentingan Pihak Keliga;---------- --------Dalam hal Obyek Hak Tanggungan dilepaskan haknya oleh Pihak Pcrlama ai.ui dicabut haknya untuk kepentingan umum, sehingga hak Pihak Pertama alas Obyek Hak Tanggungan berakhir. Pihak Kedua dengan akia ini oleh Pihak Pertama diberi dan menyatakan menerima kewenangan. dan untuk itu kuasa, untuk menuntut atau menagih dan menerima uang ganti rugi dan/atau sceala sesuatu yang karena itu dapat ditagih dari Pomeriniah dan/atau Pihak Keliga lainnya, untuk itu menandatangani dan menyerahkan tanda penerimaan uang dan melakukan tindakan-tindakan yanp perlu dan berguna seria dipandang baik oleh Pihak Kedua serta selanjutnya mengambil seluruh alau sebagian uang gann rugi dan lain-lainnya tersebut guna pelunasan piutangnya; -....................................
Pihak Pertama akan mengasuransikan Obyek Hak Tanggungan terhadap bahaya-bahaya kebakaran dan malapetaka lain yang dianggap perlu oleh Pihak Kedua dengan syarat-syarat untuk suatu jumlah pertanggungan yang dipandang cukup oleh Pihak Kedua pada perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh Pihak Kedua, dengan ketentuan surat polis asuransi yang bersangkutan akan disimpan oleh Pihak Kedua dan Pihak Pertama akan membayar premi pada waktu dan sebagaimana mestinya; Dalam hal terjadi kerugian karena kebakaran alau malapetaka lain atas Obyek I lak Tanggungan Pihak Kedua dengan akta ini diberi dan menyalakan menerima kcwenancan, dan untuk itu kuasa, untuk menerima seluruh alau sebagian uang ganii
kerugian asuransi yang
bersangkutan sebagai pelunasan utang Debitor;...................................................... Pihak Kedua dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima kewenangan, dan untuk itu kuasa, untuk, atas biaya Pihak Pcrlama, melakukan tindakan yang diperlukan untuk menjaga dan mempertahankan serta menyelamatkan Ohyck Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Hak T a n g g u n g a n , jika hal ilu d ip e rlu k a n tinitik p e la k s a n a ¡’t rksrkMM .u.n . n .nl incncigah
m e n ia d i
hapt Miva
al-iit
d d v .ia lk a m n a
hak
ala
I
II
*1
T.in:»giinga:i k nvn.i tidak d - p c m ia m \a alau d d a u f g u n N a k e ir.ih ia n i uda- • m id a n g s e r ta
|ik a d i p ? r . n k a n i n’n r i n i N
(»M p anjan t'an
|.uii*k.
* a) m
«’ i*;
p em baru an hak a ta \ i:ui;*h \ m : m e n iid i f i l u r k llak T a n v u i n j a n .
• Jika Pihak Kedua mempugunakan kekuasaannya (¡nluk nunmal <)*nrk Hak T?.n »gungan. Pi'aak Perl mia akan memberikan kesempatan kepada ya. *' berkepentingan rntuk tnelhai Obyek Hak tanggungan yang ber^ngkuian pada waktu yang ditemukan oleh Piliak Kedua dan segera mengosongkan aian mu uh mengosongkan dan meinerahkan Obyek Hak Tanggungan tersebut kepada Pihi'k Kedua atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak Kedua agar selanjurnya dapal menggunakan dalam arti kafa yang seluas-luasnya;.............................................
-
• Serlipikat tanda bukii hak atas tanah yang menjadi Obyek Hak Tanggungan akan diserahkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua untuk disimpan d m dipergunakan oleh Pihak Kedua dalam melaksanakan hak-haknw Pemegang Hak Tanggungan dan untuk ilu i*ihak Perian»;»
( k n v a i
s e h -it» .n
m;
a i.ia
memberikan kuasa kepada Pihak Kedua unetk mrneiima setiipikai i.im-I ui dan Kan o>‘ PcrMnulum seteluh llak'l.iimgungim uu didahar.
■■■
*
Pasal J
Untuk melaksanak m ; nji-|a 111 da i k *lei*lu. n-l elen uan sebagaimana diuiaik, n Jalani pasal 2, Pihak Pertama dengan akta im incmbrn kuasa kepada Pihak Kedua; vung mengatai m m«*iu 'iion.iva unluk mengharap di hadapan pejabat Efektifitas pemberian..., Susiana 10 Sudirman, FH UI, 2008
U/<»i*ftt/touii Ilui /«/»wiivi (iii>
Ih t,t i .Ml !U i/.n l /
p e jabat p a d a in s ta n s i y a n g b e r w e n a n g , m e m b e r ik a n k e t e r a n g a n , m e n a n d a t a n g a n i f o r m u l i r / s u r a t . m e n e r i m a s e g a la su r a t b e r h a r g a d a n la in s u r a t s e r i a m e m b a y a r sem u a b ia y a dan m e n e rim a se g a la u an g p e m b a y a ra n se ria m e la k u k a n se g a la tin d a k a n y a n g p e r lu d a n b e r g u n a u m u k m e l a k s a n a k a n j a n j i - j a n j i d a n k e i e n i u a n kete n tu a n t e r s e b u t . .......................... - .....................................................................................................
Pasal 4
P a ra p ih a k d a la m h a l- h a l m e n g e n a i H ak T a n g g u n g a n te rs e b u t di a ta s d e n g a n Kantor Panitera Pengadilan Negeri -------
s e g a la a k i b a t n y a m e m i lih d o m isili pada
Depok. .......................................- .............................................................................................................
Pasal 5
B ia y a p e m b u a t a n a k ta in i, u a n g s a k s i d a n s e g a l a b i a y a m e n g e n a i p e m b e b a n a n H ak T a n g g u n g a n te rse b u t di atas d ib a y a r o leh
Debitor. ................................... -.............
A k h ir n y a h a d ir j u g a d ihadapan-sa-ya?-
y a n g m ^ n e f a n g k a n te la h m e n g e t a h u i a p a y a n g d i u r a i k a n di a ta s d a n m e n y e t u j u i »kJEangguttgan-dali»m-ak4a-inir---------------------------------------------------------------
Demikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan : .............................................................
-IRMA NURUA dan SANTI, keduanya pegawai Kantor saya, PPAT, bertempat tinggal di Cimanggis.------------------------------------------------------------------------
II
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Akui Pemberian Hak Tanx£ungtin
se b a g a i s a k s i - s a k s i d a n se te la h d ib a c a k a n seria dijelaskan, m aka scluga» buki \ k e b e n a r a n p e r n y a ta a n y a n g d ik e m u k a k a n oleh Pihak Pertam a dan Pihak Ki'dv». \ tersebut
di a ta s,
ak ta
ini
ditandatan gani
oleh
Pihak
Pertama,
Pihak
K rdu
\
pa ra sa k s i d a n s a y a , PPAT, s eb a n y a k 2 (d u a ) lem bar in nriginali. sahi Icmh ai d i s i m p a n d i k a n t o r s a y a , s e d a n g le m b a r lain n y a d is a m p a ik a n k e p a d a Kep; da K a n t o r P e r t a n a h a n K n tW p a -tc n /K o ta
D e p o k , ---------------------------------------------------
u n tu k k e p e r l u a n p e n d a f ta r a n H ak T a n g g u n g a n y ang d ibe rik a n d e ng an akta im ----
Pihak Pertama
Pihak K edua
ttd .
ttd . 'I h .H .S O H I E flOJMAN
N y .R E IN O IN D aR T I
P e r s e t u j u a n .....................
P e r s e tu ju a n
ttd .
RA2 ZY
Saksi
S ak si
ttd .
ttd#
SANTI
,JMA OTRLIA.
inya,
Pejab at Pe m b u a t A k ta T anah
Cap + t t d .
IRA KD&SOEMAVATI tS .H
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
HAK DAN PENCATATAN LAINNYA
5^S?S®fe£3r^: ;v&'&• N??.!, T R C w A i n d h a l w * ' 1) yt- * * .. i 't v .»
'■ Nam^ 7 aiig,,b‘2 ffialc': / ,:; Vdhri , 4
T anda tangan K epala kantor ' dan Cap Kantor I *.
P e m e g a n g hak lain-lainnya
,!•
1 , Y'
* Mi
(.
- * . V .i *j; .\>^v- i ■:--f;
i
*»
v ‘.
»**??«Y i ' !•'» •• •»* .* » . . . .
■• •
;.'...:,^.";v,v ,v'.,liyj,',.,iv'u’j
r *, ’■•’•.'.! ' '•'»•'•!fi: ' . -
|>vj'*y*7 **-»"v •* ••••• •
' /’ :<<***• >♦* (
•j .
J
_
••••f»»#
'
• I« • « • • * # • > >
i*/’ ‘r <
'*;ti •*,
v *7 '" i
l ' - '.' ' lm■% • «-•. tI .’ »* ••»'t liV t( . ‘■*l.
.
:■ •
' i-»visf. :>{?:. t x(
•*> .¡V •«!(••«>•«1: *:.A»/o *»«•**•••I*«..?*....* t
j.
*
v ' . ( '• ,.•
•*’:.#•*a^SvjvV.*
w i ' t ' i i V ' j ' . ' t O . v J ‘v \ V * . v
u* i*.-m
f >'»
,.•»
*’
•>•;•«. r : •‘ ;.?;*■• v .;--;. *• -.
V : w *•-••• f-*- -•
- >• »••
i .
'1
i * * M A* p
v* * 1 *■•»
!. , ! / /
'iTW
•; 10-
•r*
' j »
.
‘ I iI
t
^«xtCKjy?rr3Vs
•t* - f. f ¿»-'v-r
•.V--'.1* / v - ■v
V
• ......... •■ ..........“
/ r « 4 ^ V { :i' v c
,:-
!?•?■- / < »a-<}<*'>V*S.
. I«
* *'JA *
..... '■’V •»•*’,:/ *• A i '••. ■+M; f
1 i».1
* t ;? '*< -** v ‘ m *
K«-#.- J *V_ * * ’ *
r « ':
*
* :
r
K . »•
*\
,> «• v
4 * ?
1
^/,4U;/;‘/Mr•*M>tV'v?¿}V*4»i;vA4•Vi f-,
<>>tv,»* v,y'?Vv*
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
»{i'wfc'.ih
* * ••
S;
p e n d a f t a r a n p e r a l ih a n h a k d a n p e n c a t a t a n l a in n y a
j»- *“•
• .
•
; ; I^ebab penjbahan, -Tanggal pendaftaran, 'i -. No. • i Daftar , isian . , ' V ' '• . «*
N a m a y a n g berhak dan P e m e g a n g hak lain-lainnya
T anda tangan K e p a la k a n to r d a n C a p K a n to r
v Y*’
r •• » ,
................... ..............
Vfi' ; ; •»:*. v ... :
f » ♦••««• •• •>' «« •«m> ««•• »<• •»• «•«» «*♦**.#.• #*«•<•»•••••#»•♦♦•»«••••*#••»•*■
? * . « • •^• “ •‘• Y ’• . •• i >jy ^ « * ■• •1 1 '
\l\
»^VWWsi:*: * .
*
utfriWj*;* .* •»lV*» • •
i. •............ * X . : v *. . *.
‘
••••«•
. •• ••
* t 1
"?. ■'* ' “>.t'i‘v• /'vt-'.'t.
•' ' J
• *•* ! ‘v .......:—
;•* r • i’ .
..................................■""
* .. t “¿J
••. • . •;
\ " ’ ....................................... l’......................... ..
*1
-t , v
• : .
iyy . i >*... / V* ‘ 1 .¿T • t; **• V
.
.
...........
■ .______________ ,
.......... ......................................................
---------- --
--------- ----------
i *. * ' * ‘/ , , ■' *
k ** i •:
•
1
\ *■ •«■«••••••••••.
•••■•*•««••••••••(••••«••••••............... .
V
...... ., , i\ f
^ *-U5ii*'.r^ii*it:*:?vHi*;V l7 -.‘i ’v*'■”*..... . 1 '■*. *»*•' *.*•'.<•* ■ • . ’"• . •»»♦ »*♦» | ssissJtfr?•f •:^ •*./ ♦•* “ ,^ T T r .... * i - -t»V*! t -'**• ..w.wi.: ,i ; , ’ ‘i v ' *■ *•'^ ' ' - jW 'i
, ' •*• 4 . 1 ’ ~ ~ ~ p,
1
• < •:; r - v 'l\ . ......r **
•
J
.■*•• ' K v - " ~ r -p ■*-........ • * ‘
,¥ 1 J l'' .•♦. 4'wV#»^*.. •(i'’’ *']' •!■
•
'
1
V / *•..w,;;-» :•,* v . . . • 1 . . . i • 04 , f ' *
,* .
i
................................ ................. ....................... mimm»i•<
v*»*
•* *•*
1
1
- i ' !, .* ‘. i . * ; r m f f - i, r v r - r - ■■■.
' ,--------- L
l
i
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
AKTA PEMBERIAN HAK T AN G GU N GA N No :
2 2 .-
/ 2007
Lembur Pertama!Kedua Pada hari ini, S e l a a a -------- langkai
09
b u l a n ---------O k to b er - - - - - tahun 200 7
( s e m b i l a n ----------------------------( d u a r i b u t u j u h — -------------
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
hadir diliadapan saya IRA KOESOEMAWATT, Sanana Hukum........................................ yang berdasarkan Surai Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional-------------------
tanggal -----------11 Pebruari 2005 ..............
nom or 2-X.A-2005-------------------------------
diangkat/ditunjuk sebagai Pc jabal Pembuat Akta Tanah, yang selanjutnya di.vcbiii PPAT, yang dimaksud
dalam
Pasal 7 Peraturan Pemerintah N om or
1997 tentang Pendaftaran Tanah, (lengan daerah kerja ................................................. ............ .
(|an berkantor di
24 Tahun
Kota D epok............................ Ja/an Radar A u n --------------
Nomor 82-C, Cimanggis, Kota Depok---------------------------------------
dengan
d ih a d iri
oleh saksi-saksi yang saya kenal dan akan disebui pada bagian akhir akla ini ; ........ ' I. -Nyonya RETNOINDARTI, lahir di Jakarta pada tanggal 21-12-1970 (dua----puluh satu Desember seribu sembilan ratus tujuh puluh), Ibu Rumah---------Tangga, beralamatdi Permata Arcadia Blok 83 Nomor 15, Rukun T e ta n g g a 02, Rukun Warga 23, Kelurahan Sukatani, Kecamatan Cimanggis, Kota------Depok, Warga Negara Indonesia, pemegang Kartu Tanda Penduduk Nomor; 32.77.01.1005/6542/3168505;--------------------------------------------------------menurut keterangannya untuk melakukan perbuatan hukum yang disebut— dalam akta ini telah mendapat persetujuan dari suaminya bernama Tuan...... SOFtfAN RAZZY, lahir di Jakarta pada tanggal 12-10-1970 (dua be/as---------Oktober seribu sembilan ratus tujuh puluh j, Karyawan, beralamat sama-----dengan isterinya tersebut diatas, Warga Negara Indonesia, pemegang KartuTanda Penduduk Nomor: 3 2 .7 7 .0 1 .1 0 0 5 /6 5 * 1 2 /3 1 6 8 5 0 4 ; y a n g turut had/r---d i n a d a p a n s a y a , PPAT a a n ikut m e n a n d a ta n g a n i a k ta ini s e b a g a i t a n d a ............ p e r s e t u i u a n n n y a ;.........................................................................................................- .................. -s e la k u P e m b e ri H ak T a n g g u n g a n , u n tu k s e la n ju tn y a d is e b u t;............................... ............................................. "PIIIAK PER T A M A " ....................................... ...... II. -T u a n Haji EDH!E ROSMAN, K epala C a b a n g FT. 8ANK SYARIAH MANDIRI ----C a b a n g D ep o k , b e ra la /n n t di Ja la n M utiara n o m o r 6 , R u k u n T e ta n g g a 0 0 3 ,- - R u k u n W a rg a 0 1 1 , K c a .ia h a n fW a n a n g s ia n g , K e c a m a ta n O o g o r T im u r, K o taB o a o r, W a rq a N e g a ra In d o n e sia , p e m e a a n c j K a rtu T a n d a P e n d u d u k N o m o r .-1 0 .5 1 0 2 .1 3 1 2 6 6 0 0 0 1 ;................— ........... - - - - - ...................................... ............................. - m e n u r u t k e te ra n g a n n y a d a la m h a i mi b e rtin d a k dalam jabatannya te r s e b u t — d ia ta s b e rd a s a rk a n S u r a t K uasa D ireksi y a n g dib u 'at s e c a ra d ib a w a h ta n g a n - te r ta n g g a l 1 0 -0 5 -2 0 0 4 (s e p u lu h Mei d u a ribu e m p a t) n o m o r; 6/108-KUA/DIR b e r m e te r a i c u k u p , aslin y a d ip erlih a tk an k e p ad a sa y a , PPAT, selaku kuasa -----d a ri T u a n M.HARYOKO d ? n T u a n ISKANDAR Z.RANGKl/TI, m a s t n g - m a s / n g — b e r tin d a k d a la m j a b a t a n n y a belaku Direktur, j u n c l o Petikan K e p u tu s a n --------Direksi PT. B ank S yariah Mandiri t a n g g a l 2 1 - 0 3 - 2 0 0 6 ( d u a p u /u h s a t u M a re t— d u a ribu e n a m ) N o m o r: fl/OQ7-KFP/OIR te n ta n g P e m in d a h a n Pegawai-----------
Akta P t m b tn u H H ak JannHunutm
1
H ulum u" / th m t i
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
P« 4nogi H>g- l i yk— akan d ib eb an i
- Mi l i k - A u * - -SaU ian-R uivw h Kuxim- yuny.
H ak T a n g g u n g a n . s e la n ju iu y ii ilisc b u i
Pem egang
lla k .
2.
• i V I I.
FT. Bank Syariah Mandiri, selaku dem ikian m ewakili Direksi b e rtin d a k u n tu k dan--*a ta s nam a P ersero an T e rb a ta s PT. Bank Syariah, M andiri, b e rk e d u d u k a n di J a k a rta , y an g a n g g a ra n d a sarn y a dim uat dalam akta P e rn y ataa n K ep u tu san R a p a t n o m o r: 23 ta n g g a l 0 8 -0 9 -1 9 9 9 (d elapan S e p te m b e r seribu sam bilan ra tu s sa m b ila n p u lu h — sem b ilan ), d ib u at dihodapon SU TJirTO , Sorjona H ukum , n o ta ris di J a k a rta , d.*n lelah disah k an oleh Menteri K ehakim an R.I. p ada ta n g g a l 1 6 -0 9 -1 9 9 9 ( e n a m b e 'a s S e p te m b e r seribu sem bilan ra tu s sem bilan puluh se m b ila n ) N o m o r : --------------------C -1 6 4 9 5 H T.01.O 4.TH .99 dan telah dium um kan d alam Berita N e g a ra R epublik ------In d o n e sia ta n g g a l 3 1 -1 0 -2 0 0 0 (tiga puluh sa tu O k to b er d u a rib u ) N om or: 8 7 ............. T a m b a h a n N om or: 6 5 8 8 ............................................................................................................ ^ y
y '
selak u
P en erim a
b ersan g k u tan sebagai
Hak T an g g u n g an , yang selelah
d id aftar pada
Pem egang
Hnk
Hak T a n g g u n g a n
K an to r P ertan ahan se te m p a t
Tanggungan,
u n tu k
selan ju tn y a
akan
s'
y .m g
b ertm d ak
d K c ln ii
Pih.ik
K ed u a. -....................................................................................................................................................
A k ta P o n h c n u n H a i la n m 'i u i i 'i i 't
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
Para Pihak menerangkan : ............................................................................ ............... •
bahwa oleh Pihak Kedua dan FT. HADIRA KARYA PERSADA, yang beralamat di -
selaku Debitor, telah dibuat dan ditandatangani perjanjian utang-piutang y a ng dibuktikan dengan : .......... -....................................................................... - — A kta tane aal-------------------------------------------- notmu:----------------------------------------- ^ -
dibt • yai>¿!-V'dm(ttW^nmya-dip4^UUaU^n-k<^ul;i-N;iy:i;^ Akta di bawah tangan yang bermeterai cukup, dibuat di Depok A ddendum W a'ad ( K e s e p a h a m a n )-------------------------------------------
tanggal - 01 O k to b er 2 0 0 7 — nomor 0 6 i/9 /X -2 7 5 /0 1 -W a ’ad yang aslinya diperlihatkan kepada saya;.................-.................... •
frahmn nnfnk m e njamin pel unasan iil inc D e bitor Koin m lah Rn
/sejumlah uang yang dapat ditentukan di kemudian hari berdasarkan perjanjian utang-piutang tersebut di atas dan penambahan, perubahan, perpanjangan serta pembaruannya (selanjutnya dikebut perjanjian utang-piutang) sampai sejumlah Nilai Tanggungan sebesar Rp. 218.750.000,00
( d u a ra tu s d e la p a n
b elas ju ta tu ju h ra tu s lima puluh ribu rupiah ...................................................................
'■
oleh Pihak Pertama diberikan dengan akta ini kepada dan untuk kepcniing.ni ^ Pihak Kedua, yang dengan ini menyalakan menerimanya. Hak Tanggungan / yang diatur dalam Undang-undang Hak Tanggungan dan p e r a t u r a n - p e r a t u r a n pelaksanaannya atas Obyek/Obyek-obyek berupa satu
1
) h a k a ta s t a n a h / H a k M ilik A ta s S a m a n
Rumah Susun yang diuraikan di bawah ini :
Alta Pcmhriitíit Httl
3
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
IlitltfiHlH * tlatl I .
Hak Nomor
—................ -•------ -------------8528/Sukatani ........................... atas M-lndani: i.mah
sebagaimana diuraikan dalam Suial llkiir/Uautfm^UMM-i.miigiil ............. - . 13 Mei 2000 .................... -......... seluas
------ 9 0 --------
nv (
Nomor
888/SUKATANI/2000 .......... ...... -
sembilan puluh .................................................
.......... ............. ................................................................................................
dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah iNIB)
m c k 'i p e r s e u i )
10.27.01.05.00898
terletak di ................................................................................................................ - Propinsi
JAWA BARAT
-
Kttbttfatett/Kota
DF P OK
’
Kecamatan
CIMANGGIS
-
Desa/Kelurahan
SUKATANI
Jalan
^ ------------------ ------------- --^r*
Hak Milik/Hak Guna Bangunan/Hak Pakai : ........ atas sebagian
tanah
Hak Milik /Hak -Guna Bai
Nomor dengan Nomor Identifikasi Bidang Tanah (NIB) yaitu seluas kurang lebih
i
(
dengan batas-batas :
pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008 \Liul'fmh.'tii it Z/.Efektifitas iL
/ t
/
/
/ • Hak Milik atas sebidang tanah : ...................................................... -V-............... Persil Nomor
Blok
Kohir Nomor seluas kurang lebih
/ /
> m’ i
/ /
/ I I K 'U
I |U r \ c ;* l t
Propinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Jalan
U / «j
f'i'Hthi min l/iil
/ : /i
5
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
H . ,1.
'
./.»r. / '
Propinsi Kabupaien/Kota Kccamatan Desa/Kelurahan /
Jalan
/
yang diperoleh oleh Pemegang I lak berdasarkan / /
coretan
•
Hak
/
t f r f .
/
/
/■
Sertipikat dan bukti pemilikan yang disebutkan di atas diserahkan kepada saya. PPAT,
untuk keperluan pendaftaran hak, pendaftaran peralihan hak. dan
pendaftaran Hak Tanggungan yang diberikan dengan akta in i;............................... Pemberian Hak Tanggungan tersebut di atas meliputi juga : ................... -................ seretan
Ud.
- B a n g u n a n d a n s e g a la s e s u a tu y a n g te r d a p a t d ia ta s ta n a h te rs e b u t, baik y a n q — a d a s e k a r a n g m a u p u n y a n g a k a n a d a d ik e m u d ia n hari m e n u ru t sifa t d a n ------------p e r u n tu k a n n y a o le h u n d a n g - u n d a n g d ip a n d a n g s e b a g a i b a ra n g t i d a k ..................... b e r g e r a k . ........................................................ -..........................................................................................
•i’*1' f% Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
•
Dalam
hal
Obyek
Hak Tanggungan
kemudian dipecah
sehingga
ll.ik
Tanggungan membebani beberapa hak atas tanah, Debitor dapat melakukan pelunasan utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan dengan cara ¡mgsman yang besarnya sama dengan nilai masing-masing hak atas tanah tersebut, y«mu akan dibebaskan dari Hak Tanggungan, sehingga kemudian Hak Tang^unMii ilu hanya membebani sisa Ohyck Hak Tanggungan untuk menjamin sisa n u n ■ yang belum dilunasi. Nilai masing-masing hak ata. tanah tersebut akan ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara Pihak Pertama dengan
Pihak
Kedua ; ................................................................................................................. •
Pihak
Pertama
tidak akan menyewakan
kepada pihak
lam Ohw k
T anggungan tanpa persetujuan tertulis teilebih dahulu dan Pihal
K.dn.-,
term asuk m enentukan atau mengubah jangka waktu sewa
•
D alam
hal D e b ito r su n g g u h -s u n g g u h c id c ra
ja n ji, P ih »k K o d u n o l e h
IV nk
P e r t a m a d e n g a n a k t a in i d i b c n d a n m e n y a l a k a n m e n e n m a k c w i - n a i i i 'a n u n tu k
itu
P en etap an
kuasa, K etu a
u n tu k
m en g elo la
O byek
P en g ad ilan N e g c n
H ak
ranggungan
yang daerah h u k u m n y a
lv n la
<1 m n l.* n
tu o lip u h
O b y e k H a k T a n g g u n g a n y a n g b e r s a n g k u t a n ; ......................... i
• Jika D ebitor tidak memenuhi kewajiban untuk melunasi utangnya, berdagu k.mi perjanjian utang-piutang tersebut di alas, oleh Pihak Pertama, Pihak Kodua selaku Pem egang Hak.Tanggungan Peringkat Pertama dengan akta im dibon dan m enyatakan menerima kewenangan, dan untuk ilu kuasa, untuk tanpa persetujuan terlebih dahulu dari Pihak Pertama : ...................................... ............ a.
menjual atau suruh menjual dihadapan umum secara lelang O lnek Hak Tanggungan baik seluruhnya maupun sebagian-sebagian;...........................
b.
m engatur dan menetapkan waktu, tempat, cara dan syarat-syarat penjualan:-
c.
menerima uang penjualan, menandatangani dan menyerahkan kwiiansi: --
d.
menyerahkan apa yang dijual itu kepada pembeli yang bersangkutan.
e.
mengambil dari uang hasil penjualan itu scluruhny i atau sebagian untuk melunasi utang Debitor tersebut di alas; dan . ........................................
A i l t i f 'r n t h t t i, in I h l i
i n n v .n
S
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
//,«//•
-
I', m elakukan hal-hal lain yang incnunil Undang-undang dan pctatm.m hukn-r yang
hcrlaku
diharuskan
alau menurut
peiul.ip.it Pihak
Krdn.i p» »'n
dilakukan dalam rangka melaksanakan kuasa lerschut;........... •
Pihak Kedua sebagai Pemegang Hak Tanggungan Pcrlama alas O h y k II,ik Tanggungan lidak akan membersihkan llak Tanggungan icr.sehui
kem ah
d> i i ; m m
persetujuan dari Pemegang Hak Tanggungan Kedua dan seleriiMiva. walaupun sudah dieksekusi untuk pelunasan piutang Pemegang Hak Tanggungan Peiiama: •
T an p a. persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Pihak Kedua, Pihak Pcrlama tid ak
akan
m elepaskan
haknya
atas
Obyek
Hak
Tanggungan
atau
mengalihkannya secara apapun untuk kepentingan Pihak K etiga;........................... •
Dalam hal Obyek Hak Tanggungan dilepaskan haknya oleh Pihak Pertama atau dicabut haknya untuk kepentingan umum, sehingga hak Pihak Pertama atas Obyek Hak Tanggungan berakhir, Pihak Kedua dengan akta ini oleh Pihak Pertam a diberi dan menyatakan menerima kewenangaiu dan untuk tiu kuasa, untuk m enuntut atau menauih dan menerima uanu ganti rugi dan/alau segala sesuatu yang karena itu dapat ditagih dari Pemerintah dan/alau Pihak Krliga lainnya, untuk itu menandatangani dan menyerahkan tanda penerimaan tiang dan melakukan tindakan-tindakan yang perlu dan berguna serta dipandang haik oleh Pihak Kedua serta selanjutnya mengambil seluruh atau sebagian tiang ganii rugi dan lain-lainnya tersebut guna pelunasan piutangnya;.............................
•
Pihak
---
Pertama akan mengasuransikan Obyek Hak Tanggungan terhadap
bahaya-bahaya kebakaran dan malapetaka lain yang dianggap perlu oleh Pihak K edua dengan syarat-syarat untuk suatu jumlah pertanggungan yang dipandang cukup oleh Pihak Kedua pada perusahaan asuransi yang ditunjuk oleh Pihak K edua, dengan ketentuan surat polis asuransi yang bersangkutan akan disimpan oleh Pihak Kedua dan Pihak Pertama akan membayar premi pada waktu dan sebagaim ana mestinya; Dalam hal terjadi kerugian karena kebakaran atau malapetaka lain atas Obyek Hak Tanggungan Pihak Kedun dengan akta mi diberi dan menyatakan menerima kewenangan. dan untuk itu kuasa, untuk m enerim a
.seluruh
ptati
sebagian
uang ganti
kerugian
asuransi
>ang
bersangkutan sebagai pelunasan utang D ebitor;.......................................................
•
Pihak Kedua dengan akta ini diberi dan menyatakan menerima kewelumgan, dan untuk itu kuasa, untuk, atas biaya Pihak Pcrlama, melakukan tindakan yang diperlukan untuk m enjaga dan mempertahankan serta menyelamatkan Obyek
A l t a P c m h r r ln n N a k
9 Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
lla h n m m '/ */<<*♦
Hak Tanggungan, jika hal itu diperlukan unluk pelaksanaan eksekusi a!:.u uMiuk menccgnh
menjadi
hapusnya
aiau
dihalalkannya
hak alas f)h \rk
Hal*
Tanggungan karena lidak dipenuhinya atau dilanggarnya keientuan Had.irv undang seria jika diperlukan mengurus perpan¡angan langka uak'.'i d.m pembaruan hak alas tanah yang men;adi Obyek Jlak Tanggungan
•
Jika Pihak Kedua mempergunakan kekuasaannya unluk menjual Oi.w l II.d T anggungan. Pihak Pertama akan memberikan kegempalan kepada v ;me berkepentingan untuk meliha! Obyek Hak Tanggungan >ang hersangl- uiar. pa.'.i waktu yang ditentukan oleh Pihak Kedua dan segera mengosongkan aiaii sund. m engosongkan dan menyerahkan Ohvek Hak Tanggungan tersehui kepada Pihak Kedua atau pihak yang ditunjuk oleh Pihak Kedua agar selanjutnya dapat menggunakan dalam arti kata yang seluas-luasnya;...................................................
• Sertipikat tanda bukti hak atas tanah yang menjadi Obyek Hak Tanggungan akan diserahkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua untuk disimpan dan dipergunakan oleh Pihak Kedua dalam melaksanakan hak-haknya sihagai Pemegang Hak Tanggungan dan untuk itu Pihak Perlama dengan akta
; p i
memberikan kuasa kepada Pihak Kedua uniuk menerima sertipikat tersebut dan Kantor Pertanahan setelah Hak Tanggungan un dulallai.
Untuk m elaksanakan janji-janji dan ketenluan-kelentuan sebagaimana -imiaika dalam pasa! 2, Pihak Pertama denuan akta ini memberi kuasa kepada Puti* K edua, yang m enyatakan m enerim anya untuk menghadap di hadapan peiabai
ALM f'emhct
«//i
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008 10
Uok
pejabat pada instansi yang berwenang, memberikan keierangan. menandai.m
g .
mi
fo rm u lir/su ra t, m enerim a segala suiai betharga dan lain smal scila mem batin sem u a biaya dan m enerim a segala uang pem bayaran seria melakukan srg.ila tindakan yang perlu dan berguna untuk melaksanakan janji-janji dan kcicnmanketentuan te rseb u t................................................................................................................ Pasal 4
Para pihak dalam hal-hal mengenai Ilak Tanggungan tersebut di alas dengan seg a la akibatnya memilih domisili pada
Kantor Panitera Pengadilan Negeri ------
Depok. --------------------------------------------------------------------------------- -------
Pasal 5 B ia y a pem buatan akta ini, uang saksi dan segala biaya mengenai pembebanan H ak Tanggungan tersebut di atas dibayar oleh
D ebitor. ---------------------------------------
A k h i r n y a h a d i r j u g a d i f o d a f t a n - ^ y ^ ^ l c n ^ t n - d U i a d m - o i e h .s a k ^ i ^ a k j a - y .a n g ^ a n j + i d a n a k a n d i s e b u t k a n p a d a a k h i r a k ta ini :
y a n g m eperangkan telah mengetahui apa yang diuraikan di atas dan menyetujui pftffrfSerinn Hak Tanggnnpan.dalam akta ini - - -----.................................. ...........
Dem ikianlah akta ini dibuat dihadapan para pihak dan : ............................................. .... -IRMA NURLIA dan SANTI, keduanya pegawai Kantor saya, PPAT, bertempat tinggal di Cim anggis.-----------------------------------------------------------------------------~>r
Akta Pemberian Hak Tanggungan
M
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
llabwuin It ilnii I?
sebagai saksi-saksi dan '•eielnh dibacakan serta dijelaskan, maka sebagai hukn kebenaran pernyataan yang dikcimikakan oleh Pihak Peitama dan Pihak Kedua tersebut di atas, akta ini ditandatangani oleh Pihak Pertama. IMial
Kedua,
para saksi dan saya, PPAT. sebanyak 2 (dua) lembar in originali \aiu lenihai disimpan di kantor saya, sedang lemku lainnya disampaikan kepada Kepala Kantor Pertanahan Kttbttpaien/Kotn D e p o k ,-----------------------------------------untuk keperluan pendadaran Hak Tanggungan yang diberikan dengan akta mi -* -
^
Pihak Pertama
Pihak Kedua
ttd .
ttd .
J fc .H .BDHIS. ROSHAj*
Ny#?m ra q .M .A R T I,
~ Suami.... Persetujuan.........tT
P e r s e t u j u a n .............
ttd .
'Un.SOFYAN RAZZY
S ak si
Saksi
ttd .
ttd .
IRMA NORLIA
.SAKTI
Pejabat Pembuat Akta Tanah
’SWan untuk. * penerbitan ^T a n g g u n g a n ä)- 10-^ 001 |
Cap + t t d . IRA
^^nahan
J i,...
H^TAfJAH . (ANTaKAii UJ
12 Sudirman, FH UI, 2008 Efektifitas pemberian..., Susiana
Pem bfna t Hat; Tateaunftatt
Ihllllfltlll
J.t'
'
'~*1V
i
*
“*•’*X" •*’*
'•
DAFTAR ISIAN 206
■—¿ V **'■*. " " -r .
•'•♦W
SSif: riil? *
k
. ..
*
•?
.t? - '- ! • > '¿ V "
1
•»•*** . . * *
•
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
¡ J x i r l . ^ ' 's* .-J'-i —' ,
„. > .
• .• \ y .
) •;
I
#» •
.............'•v-:,»f t Ti . .> i *i *•
’V» ii'?*?* , »« ' m
M
* . . .. ,
/• >»v :
i . v ' * . . . . - i -»»
4 * ' , t / r J . r / ^ <> > 'S ¡¡V-.v ■‘'v ■*
. -
••
•*.
i
v-'1*' 'V
rf*r?Wv ‘i ->*.rV .>•m o!
•‘ •»•«.•li..................*.,•
«V**,V:» »• *' *
s
•" .V‘ .•■*'•.*
■♦* i
» **.4“ !••« j •: • ■
|rS?E:JR T i P I K A T
l « « i\V^
••| •i• |
^
(TANDA BIJKTI HAK)
•vZ' . ■t •
?■V r?ir.'
n1 < **
t.
** i . 4‘ ‘. •
t « .• • ■ » ■ , . *,
.«•• •»s * »',1 »«s« am«. ■*« • •' . . . . ♦ .
•
■n n
I
.i;*/*
!»V’
,» X A N I O B . PERTANAHAN t - j g p i s i a i f j K i i . t s fe a ~ -o K M H jr A T ia ty k o t a m a d y a
'f.*•’•> *•“ •••••• i-*,*'i*.*6*••’ ••.•/.'•V;'.’ ■• ‘i
A
A
i f e '
I ^ T -J-■ r ^ T l> T *> V I.W I t .
i
c
r
n
r
r
,■
.. '
*.....?.*>
M
p P OK
*
< *\ •• . Iu ■•-
~
r
7
01
ii*l— i ¥*m**.pt- ?'-.«• i»* .»»J• « -v—
•
f) ¿>, r u
#
♦*#*v •
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
7. J/
A '
nJ K
r* j S'
n a s io n a l 'I / >•i ■;.w .
Q sam Bssgsssxi
' r:?»! < e . f i A \ M j » i ^ k '
feaggfassagsBKsa «^«»^ssïssxæs S w »
í i ,>»*i
fA
ÍAI
'
f
i
.
'f 1
, . :< ■ ,
,
(
•"I; *• '•?...' */j1 , , ; tu 0.1 '1 *,(1 *, , '. . 'i '. U
Kwtré^rí-i.*^\ DMrzf) i
V.f. t ,
f},
i
f,
, . '
r l ^ O A ' ' t u •••.W-t»i../^/».-;*i»N/ll.J,.OA X- ■' U J A l Í«A.;;>;; l . f t U K A l i i N ft/.Ç ift.A i/»;• u . -, .,v . f*lU *J2A H ! | U A íí1iH A N I,A a !'JfM W / 1íi,W - I I ! • •, , . ' . I »^íOVitü/;«./.. ► í*rA JíA h > fi«jL/s it,v .í,i\ j« \ < .. v ,,V _ 'S 1»./j a ,t•*,, í/ A V t f - í a ^ i j a ;v k a s í ; k j /u j * «*>’«.• > * . •ví.A**AN»»A;.fi^V.lM4< A ftff a*Af./»H/ftWA j* O V . | jí/ ;, ^ ). U-’.k C í^ 'A ^ i b ¡ V ■-■
N A tu J tfí^ f ¿ u . B AD A i y ^ r (>Vf?
fS S w ffi
/ M l r. ' / •• ) .'. . A '’< M .'h
/, k'
W ri^ w /
7 r ^ H Í ^ S í O ^ W O ^ADÍ A Í Pj tEo n t A A N^ A l Í A I ^
■•/»•‘f'A
: * 'if ’,.‘JAh/'W S^S»{ji:Al
^ ^ m vto'*<^j|bNkUtM^r>tWW^^z6666UlU*,Ä>iy# W Á l o ^ tBlQAiSWWWWWS j,v.im»/4Mivwi-MANiivwi*»t AWÑtóiONAIU^DA^P£RM^AIt'\WA8l05>h»5®C4nj>iGÚÍsXiiVi.NÄW ^i;,«N H.fi<,.rO TUiV¿flTA»4Ah/*N^avivai ¡>'t.'t.%\
f J J í * é ^ « w s « D s h ¿ ^ a ^ p A n »*í: » m . r . 1a i :* .•*•,.• •.
•*•*•« «-V•: ' -• *.'
k
W f tf M V A to * S K ttW lB
'■‘~'nS® aKT4EF;i-.K?A"T
sWyOriw^HA^fiASiOH
u â * M » w i^ Â N P È rttA iiA M A r;i> y t> A I ^ ' Í O p T Í A ?
ïfc Â
M
1; _ _
J 1•w
" . . ê Ç £ 8
^ 5 •
NA/J3ÄT»"jK'AljfcMU>J5|
>^W t/ÍN AH lA Nfí*W )?Jíkt.cíA O
^ á 'V > .^ W A U V ¿ . ‘f f ^ í-
>WïAiMHA'W«SICÎJAt$40AN»OÎ.'A& 'aittttfttWAlftAtW/'A ^ tíU ,'- ■•,.•. <»; 5 A (t^ W ^ W H !M W î*A t8 A O A \'P E \
** 'o ;:.v.;.;'nV,xJAWA BARAT 11"j/\j. i.- r
- v\
" \ :, l '.'i ?Mi^ u . v - f 1’r ••?” •• ' J
é j W í W í W W 4 V Í ¿ 1. '
'
V ‘'
'?
:
.........
•. •■ / • «
■ i'.Al
< *.•
f :.*
’J i l '
?MÎ iU A U •
■i u ••
urtn/ ; *) M:>‘ i *• •'’*I
»‘A* . * V ù > . ♦I H V . t í V V i n t M « w i « \ M i M ^M Í4¿>W .A ».»/W VM « ' n A H A » i/J4 JJA Ô » -K » « ;./ . .
•r.vv.
“
n K T \
î
m
^Úti^A/ir^PlANP^AWAbl^^^^^«* _ »W.WtÂîaMCî: Vfcl,À-.A*\ x\ / f ^ û H ^ e A ü A ^ G ’X M A N G G I S
'
Ô^W^^SlÔlCiLÏJAÜAM'^tA^AMAis«'l|t \ ** $' OAf.Vfî•.« . î AT ^l^lí^tiÂ^ii;¿^íí^blw«.ÄrAÑAM^w^tSlC*iue4Ci.8Jf{ilr^kM«Nrí<íSlOtl»^^.^AOA*J>ncvK,MA^ M ff iÀ N N' tô t ¿ 5 Â i b A D A ^ f 4 / l; t / ; * i u . v . . v « ; v . u t * v ; ^ \ t w * n ^ « À t t ‘Â s i û w A « « M i K l p N M í A Ó A I I t É r tr A h J A « f t N f - lA a O f f Á lX A p A W H Í r tA ^ \» ^ , l i S , i > í ^ (i*,OA>/< A .' * ^ N á W fM d M tM D A tó y y A K t NKf V C tNC ;N A U » f i ^ n r » Í A %,A n . t i 2 í / f t r í»-‘-’-r^4* Í ^A AH Mr H MAr íSAI S
f**»'•
i>jn->;jcri.\tf •*.»ifr*K4Jv.nri«.‘¿o»jf. ’.*»'• M M S Ö fÄ Ä »TAMAMAWNfctiiOfiA^IA^Atihhl/'NAHiSNlH'i ilWlAu^i. *^ l:U *> Á n iO M A l foAfc w
A".
t * '- * N / r
1
a ft^ > Ü ÍÁ ü ñ ^ N A h Á N T lA r.iO N A ii¡A ^ A M tf» Í A ^ V ^ - U S i O l l . * , ' Ü'.C ; Kî f *1r» .rU M :4 N A ^ ip K v| *■*!•»
.'Á>'AIjf.^ ^ÓK AlUADAM I ft IA* •. -A * 4
*} •
. »»|V •»‘ ‘ V ^U 'W 'Á’* ^ “ ,V" VI
,FTAR í ISI,AN'208 n-/.-. . •awawwm (iaoa*^i •-'•'DAnTARilojAN
^ÁKiPCKTÁN’a K vNfiA SiCri/ iP A fíA Í-n ^WSTQ^XCPAO^PHItT.MlÄPANPJA^iOMAipAp . . >• • ¡S |0 W ^ Í ^ Í í P l - t ó A ^ A K Á W IÁ ? '
* ----------
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
*’
•„V . AfJi
J' <
«;
kt*
" *r<‘,T;ni»gul W 'i*»** t.*M * . .- - .- k
>• rrH »jl
i . M ' . ¡ . U' \ n
■*''
v!*-ïi-n w
,-,»CA*—*.,T... !•« *
i..\
*’
, i ß * *Mi **•* > i
.
* 'î ;
*
-n .
i>
--...........................
»
a
.•
,< •?» . i / * •
t, ■*
; . >M P I.
• •»’
n
c2
Tí
6
, P j .. K'ipa.3; K?niot‘ Pcitanahan »• /..•sdtamadya De p o k * •!
• ..............’ . \ . .I •’ * I I
. <11 ■.
.»
•O *1 * ..• ¿t >.* u'ii J'**'
•
r
->v.
.
/ t..» .
/m «
•A V I » •! A *
}m*” 1
t v . . i,
.■ /.!'. 4M'|( f.\ H\ i "’ I l I. ' |"Î II )/'•< •.(••»•IM•• IJ *.1*1()|l ,
Xf,: *!»•! «.»iA rt«V .V I ' t a ■ v i ■f i • • • ; . / • ,A;:r Vl
• ;. i i a >.'.i .•».•••■«»
» h .,
•* •1 : i ' .
■ '-.ij-í « V •• •* A »- •:■ ,r ü f * • - *•. \.> .t J'V't*1» * . . . . > • • ,.. Il ♦. I ■; •'N I >W Í ' »1 i l *• '" ’■ A i ••*
.l»‘‘*m.«MPI-*''--’>***"'■u'"'i ••■•' :,r ' ’M
».r
., , . • «.•,-i
*•• ¡fV PEIv BUK JAN , * f V i - M i y , o . /i* . •-> - . i ’ . . .
1
; • ¡w.f nvvir*N
......*»—• ”
.;*£!,v?i¡»rí?¡A ïnM.H‘K
• *•
\
.• ama;,:.|«,,:iai
.
-.*» .* »
P 9 S 0 3 - .- 9 9 Ä - -
i • • J' « ' I. M" • •,|< » »i i *t.' i ... /*•■'. V, •' I • • < t V . M'•fj, «|*l *,,» •./, • »I
•r
akla pimdirian. -Ü*
s:
• ' ^ ^ 5 j |t ; ^ r 4 ' S 7 Í b Í 0 o s . ^ « 8 9 é -
zu**•:
.».A1’. .’\ J 0 K ï A.JA-V.'* W Uß ¿ i ■ • [W . tfJfl'F.M fAF.iV''/ M í a .«« . . * • f .r t i: í f l r A m w M f b » U < y ,j f ~ V-
*~*
I* "1
I/.
i' t
ur*t r
ííüWtoTOW rtftrñétmí&si»»*; 1 ^ * 2S r?
-!»A
; r i . v V
t í í :a • * v ÿ ! ‘, ÿ * I | Î
.■*■ • • -i« ■ v . . « r> . f t * . . i L I . ' .f**» ** X • . V-J •*,» *»T- • ♦ > .• •» w i * t i / .. » •* •
»
*• « »♦ %
*WM>*C» > iA*í.»K
í|í<‘> 4 1»« ‘'••••i' V < » i * r r ' f i * • i •( ».»:•*»•f’.-fV
. ,
:y p C f£ ? E T E ^ E p H I %.*ú:. j i V ) 1 »ívs—
i ’M'VIV
‘' ‘HN i *»*.*: i ' i .í -j.: i
.
*
« p ^ iq tÿ tR ^ W v J
M l. it . ? «
•' %• ».• •?* »' rr * * «*•»* •• *t/. t .¿ ' ^(í ) $E ¡jíif REIT^Ñ .SHI<-11I‘jk.A'' ‘ ’ )!
r
^KÍ’f'StrtfíéKwihHiílV» Ut**- i*
n
»\*
X «5
* í f ( r . f. ' . f t . t ' U .
'W.'^isWfAnA'jlM.'^nf 't v ; ' VtM)»'Vrr
- •
i
¡S
. .
i r ‘ »j*': í t -
^ 1
DÇPO> v;]'“':."'
r
i. S»ív•• t* 1 •'. r -i? >».-rTJ.T > \ i‘.\ ». •. ';•* .
jRíiwmv’.wi«u;i
.
aifotReimolmoai^
t
!l.
W Â H ^ T g h 'ÎA .'W iS jfcfM • l * W :».- .;. . . . . .
Hr -II» M ' • »
c$(S
-s~
Kcpula Kan,or.'.Pertanahan itítbuíürt^fi /.’Kotiamadya ¡ D .n p o k !
i
^ í S i M ^ l w i ! i r A » S 8 ti6 t t « j $ w S i e # g «S»(JliffVU-,,r.9 „ o 5 - 2 0 0 0 , ■ :
J/ f ? f « '¿ t H v 4:>/.w I V M V « 1
■;
* A • -, -
*{*f*r
l,* K',,'f »“ >
íiV"!cfíD ítfíV!¿V^;:4M*lftr
•
: i. . i x,\'viOKN,.. I;
aC(»A.»:,V«f ïftIA'WAqK •!<•/. f e>i* !Íffi¿ 8 Í ^ ^ ; A i ^ f / 2 o e o m * [M^rttäu
. . . . . . . . . .
s K
M
lv OAf W ' ay
i
,
iM»t>JLtUn’fnfAWA«Awj>< ,r>MA
; o i. M r . .. i: « t
gí,i SgBJP t f t T T i F T T m m u m tb i m avat z z no t t
*'víV/:'/*.i
./,*..ti|.r! i <161 i 6i i í*. '‘M I . ' * ‘ <
• <•
7*TT*
w i- m n - w r ij.:...
I i l l A i*
• <.r » ;
• *í I *. t. *• ' •*/ V V >4-‘ ' * i t .
-i : i * t
ílI/íwj.tj«'Nv{»jn'¿4ma»/.MH.Í .M .'q,.|r.»í ,nn p;^ \V l>^s/ !MitA-i »,}i>:i¿.v UïMïfi >•’ M
^^éSvt t í f ^ ^ 1
-H5C-KA
t’
l -*rr ~ *, r;WlM *' .*.,IA n *i. kid-.w i - t r * i j. V - « ' ’
títu ^ r íiI fí ;.J AN» <•'*'#»• .Al *.t» j ! 1 ** '^'T'Aíff’f '
...........................
...w .. . »•i»#.
•
i*
• , . < % • ■
?. .>
nM .
.4
......... v v * A rt> tr1 ftt* * r •■_' >i
‘TTj?^’p',v '*«' /«• qv»A>Y’*K;‘ *•*“ • • ’•
( ; U K i * r ,t %»•»»» i \ . f .w ¿a
,
i
, « • •«» • • • •w
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
<
D^{I jlRNW-A^-AN{¿AiljiNYA *, i t < w , » » v.», ll ' J " *
1
*
j,
^
M
v
j
i i
,
•.
1! , ^ ; ; ; , , : ; , ' ; -
<
■« ><
■ —
n !'■>■»■— ............. ..
“i/NN AASj lO l O ^NWU 'W P AA NN ffffeaV> l V V ff VV IIA' . NW ' M M 'JC A " ! V J - ., .*, •nr i h » V. il •• — > . -.. • * . \ , v I j L " . ? \ .i ? " T . " " ’ *"*’ * 1 . N A 1 H ............ r.*» .,. r sr.,«r ^ ^ Z u S 0 ^ ^ ^ ^ l ^ M / t M ^ ’h ^ D a V iH tf f tf a v o w W 'A if lA n A v A L K T ^ J J ._____________________ !.•'.. . , ' *., V ‘ r ?*‘ A' f**' 4 - M f ■ » J I
■^Penaaftaraw
••it:
¿w-jjm*t*rh
*.ndan v/Y-i-mi «~j *\i P<^Vncgp|igl^Hiilci' iain-Jdiiiityh" h
^ w a t
f/ i;A V j?r ,';' -.
.« J S S g » : AJLfl?r1^í^L•!lv4 A a HhAaNnNw/, 2 W ^ U iU
>
rj
frHVtAL^DA»»^^ ■W*Hi >.v.ri'k, ,
f e i s s s a e N U.........^
)
i.
....................... * K i ' v . « -t A * ........... ^ M « i O
i
« •*{ . - i
P
^ &
n
f e
p
K k l t i * '': >»
-i
'1 * ''^ ‘ r.^1 i:-i|
¡ A l i l i . » ............................ »lA;»« * b. -A\ .
i T c i ' i * j 6 ^ ' V - i ' i . o o 6 ’'
l’A'.lA <*%< SlQUViJADAMlEHiAi4AriAli,j!A‘iiC! ' A I J U t ) A l M P e t > -
<•
, *’
-Tanda Banten Kepala Kantc
T' .* »«\, «t
....
4
E
Jj'A
v ;|A p \ M N ^ '.i :R :,a f J \ f * \ ! > 't;T A N ;
'
J
---------- ‘
...............
M ^ 0 k B .^ M r / a a o O } wy f# .t P M ?AN v 1K
" , U * f * W 1Wd7**Vt A‘rana»Yanwi :Y/1.V1*?V.V^Mi;;:**,VAYf7/ ¡^^&AC&ytarAifViAt " \ ' ' >: r.’.A/Un.vrn'-.1.; j/.j \ |j, . '• r,.> PilUASiO.'i.VlW^AxPll^A;j^ \ .JON*M .iVU>A«i . <',\J\ k•-J i .... ., ,,
*
&
&
m
■/¿Y>;i,:tV:V.*;r: v,
‘jKAJJUrX'J. p .ND Ak I■ 'J. m A r .A»I. v \ »;
K^AljlApANKfri^T'^ 'fv ‘i'M«. OilX*4+AO*Wb>H*V‘>i-K.N».-
M! >}/*l)
V\L' B/*CiW*M*' H/vn». ^ I '
;■••“
y .
.
. 'A )'. OJ-i .’ l l ,
Ml'»/,I',*,' IA, •■I, \i •i; »
^VCijVSAl itAfjA\'i'fiirAN,\H'' '
¡4^3/<0<« /.i» * »}■i\ ¿i.’»» '.v ,. . . . . .
' 0\tt o;-r
U«ONAt HACftNfUU ¿ J iAiivi..
v.?;.. !..■.
v
«u\/ /'. •■ T •. ................. ... i.'Llf V J*‘- 1 •' ’ ‘"’t)**v •................................... .....................
, ;
:' . I'l.* 'i.............. -’
,t. i'. \ ,\ : •l*,i / ‘ I* *..
VMA^briA! papftVT't: ■;:■•.1 ■ ;•
- ';
Aw»f^YCrY*Y\.VY’‘,Y*
MNASlUNAUt)>VAV''>Ml/J..' •
11'''l !,m •'
stOf-tw.iu'D'wr-Ffir/•m >r. nrja'-i. g
.? '
. i t v f y i
M m W i'W
'Ai •ViOft\; i ■;<.• -i,v , •. ■ » ■.
,.
...
'
M AA IA I I U I Ij M fc *.J *A iU -U .m jX U J X U JU
»W * 1* * ■ “ M * .. ........
vt/4' >«( U'} i>*
D A N 'S ES U A l DENGAT4, **&FE t fA H vD i P H R \ K S A ^,.-.,.^^,.r..i.....................■ t o ^ ^ F J A R ''b T . K A t } j T '0 R p .E R T A t^ H A N
Jgi^SnSAWviFW.VW
/V<^n t f f t ^ w U . V ^ V / y A '. v . v . lO fi^ / 'A V ^ N 'F f/ u iS i(W 2 |h
S ® i i i j i i !
¿ E j ^ ^ J A W W ’W W N ^ IU ,
£ S UM W f P 4 U { ^ A W A ^ w V ^ y u u tiA ^ ^ ;
F*ut»taavu3ti,Pi(
S
S
f f l M
v
M
|^ y bAN-SE!?UAJ.P.gN.GAN.. /.
R
^lOfJA I ^ O A - V C I H ''A N A H A f N A M i ; 1 K r, . J i K a t
iU
•>. ..
•.
k. ■ ,
/Uia.»ciADAFTAR.DI KANTOR PERTANAHAN , ...... ^Snte’CGCM:^.;'Ati.‘Viii'.i,r>^^uu«v:.’. . a . . . . . K. '^ p ^ A 'r A
m
m
m
m
F
.
y
l
.v . •
:r..;,r.;.L ./,...»....... . ..............
•fi }■:*■ * ..■vr ,.;•*• ’i*, ’ . ■V
■-*f V ]?. HN7»SL;j# f\»iii,'.Aji I • -k'
/
’.
m h «A
E S AStHA2 E * '••¡ClVI.'ii p >-)S■;■.i. S S M 3 '-.l t1 '‘l'. ’■»•■••i> ••
F^kiit; iU /,>|t H A I.A l.^v Aiu &
.
^ < u . . »x • * « * JN -:
A j . r: *
j:*
i--
v.
•> '*(\:> vk •'• f y " ' .................*
■*>*(&• ^
1 ’
{'.‘ i> ;! r ii ,! i\fi M A S >i*V*.*,V,i ‘ ■* *,-f l ' p . ' r f / * . W ^O W A L’^O A M V 19 f ANAMA Jtti! t iJC iK A U .A iA '¡i ’ • iiJ V V ' r ' ’ *• *y»i•■/.'»•'. Vf«y(»»;»*Kk •».•'•*'♦*►i * t ««'♦•»«•♦»t*''Z ? * '* ............. OvP»^Op/j>A'i>if-i» fc?A IJAMAj. »*%V-Av * n l »•-»^ ■0 '• A lt*Aw>: ' . O / J P i * ’■i- ’ >’*; '•' .O fw iitt'»O A V F A i •H.’AW;. f. ’J *.. ^r>4> v- -'“ - *. ..¡»f-..t' •' •■•M /< ‘t-* ^W ^ ^ P A N 'W -n V A ^ A H A K ^ if.ifw H/Ti«»-»! .i«»',;;: W S ^ V ^ a ^ t « 5 W A t l y V U A V i t i ; : a vx u rA — ^ * V tfA O A I^ T A W A H A W j;.s ri$ fM J lA p A ^ C ilM 'V ^ « A .v fl-.! »{.>*f-v.t'MO ’ '• ''• - i
... , H lt-vAt»AWAN Jl^WBADA’l^l^A^H^V^AliaNAI •Ui\.W’lltlAW )
,.ilA .
.iM rtfM 5(<W
jnrirrAuAta.UMACM'LcaifiiftAk?fiV^/,'L\»^A,IHA^K)Nf'lT'AO'\,»n'i{tf-/.WJi ■HiVv»i<W ‘A'>''*i*Ni f.v- ^’iiwiA.iri' m nii/' *>* •
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
ji^ N ^ P E ^ L lH A N HAK, fl&ivilf Ul» AN AN UjVIN'VENCAT/VTAN LAINNYA ktA'EF c t . . .v ;i • ..!• I/l.--*.'V J.» .V %.• ll ¡^^WygySfcMUlLV^V.VASN^-M, .r \ ' t w mm tti i-^n i "r " — ~ ' T »•I.Jt I. «rivAMAfatAVO'-n im \ i \V . .» » • / ,- < ,* * ^*4**1. fil < |> « r/ i.
[¡¿SSan* ^TSo> Daftar Isian 208 i S S f t ^ : P a f ^ r Isian'3'07
V\
' *-iN am a|y a n g berhak MV4I»*t ' )| »n,i '\ : i I «•.*I‘z • • mi
\
i
I • • • • /. il-.vc -
dan > . Tanda tangan Kepala kamto s dan Cap Kantor '. f>enicgangl hak lain-lainnya ..
(•% •
\
i
PT .'BAUK STABIAE MAKDIBI i*''.’■'',i *
■iM ' l ’ it.
’ l
si>\y.ii/ •*• ' • t
' • . ■
¿jr-F«'«
*jFtaw iW iA h ,*> :,
l,V* »i
*****AW^'^Ntn/",
M * , x‘
l l r
<EPALA'KANTOR p e r t a n a h w j
v. < A."*»‘ H M .
ÄtÄW ««&.'. iV.V j:..L:.:. W^rtTAili N^*A '\'V_siO M Ai:;i,%i••
■.;.,*
y.iiWA'DEPDK",........
/ :•
. -v •;. • ' ■ * 1- •* »>
A.S^KSI HAK TANAH . ‘ IDÄFTpRÄN'TAMAH^
•/a .' »v.o j j :.. .‘. . ..i.... y.v. u .v.
..
.A « M IM v U !•>. 0 » •■' -i. * * * a i »x^jv.A^.i . \ i ; y . ; , v * ' * i? .5*!-
i ' A M l i r j i .»iK
'?A&.AUi6lNNS?äWftlS&n.'t P1l*'»»
(MAHAifv xx :u x i\v w ;w XjfjWWtW'in i/www m
■
*>vvm l fc-‘ y* * w» 'H|i» ViA.riil 't* V ' * ‘ r ,,pTWT Yrv 's »^05l ,!A». *’<%•*•& -. ••»•V)*Uli5^
aspsu^ aoa;};j y i * ^ J A l g t t ^ V l M
aVk
y
4
|jr-^"
*<%■♦••%»» mrf.i i i>fi.W|i t fW'jii
«vMiMtMM*iV*.v*.*vfcv v.rv.vA M llt *MM OV , *......»....f r ...........•v»j* 'J* «¡wW*DAFTAR DI k-A N T O R P E R T A N A H A N •1
.....*...i|»«rfSM*..«f...f|.
(Ä450|iMi^0
rm\YMM7
i*«?.?
k '
'7 f oLDOjC i
r^iojOj-Vy i' *i / ■* ’
Nr^r-Ml?HN«*^ 51»i>*
..t: ,
•*r X" Irt I r.r !i} ••luf ^ i ', , B T f N p l v f n ? iN A 'iio ^ : ^ i \r .r Ai ,im^- >a. ? : l l , y. ¡'•«'<.. -9N:>i.l •' ^A’.I ■t* V Vf*V-f*V1V,iS7< Jwa-' ■«wfAjwr^ ?wfv-w•i• i'i'KAmkEPALA, KANTOR P.ERTa n a h a j SfiA(^KViiv*i:^‘ituri^Tt;• r JA^AN.NA-'vr • *54'JiW I ’V«'' ......•*• • -Mi / i ’ i l J i C '’i T v V ' WiW^*' Vwf ^ 'Pw 1 .... u , ,
?l
'V '! ';
A; 1' '' •*'
. . . a « . .«♦.*•.
♦’ »'•-••'Ji iiA^JfijA^iqNAUi^C’AM-tl'!• Arsjjjifkiii. •;» ;'./jL'^'..-’/.i i u . . r<\wvJ»vJu♦•*;vVii..u.-.l; vv;•; •*• •/*v. >:u : • •*VW».M .‘ ' JWi^AStONAlTAP^r'! litA lAM/jiiV* . ^ lliskwi«WJALÄAÜA«Cf OjivNAV/* ' .»«j 1 - -o» ‘ .......... k U M ^ v i s i ^ r ' « ' i
'SEK3I HAK TANAH. / ^ f ß t A R Ä N TANAH k
‘t>,«< .' >‘t " ' <’'«‘>. ' i f’■••' ’’ '\ *1*1*1»•■1 '• » . •» (•• <•*»•»«•♦. f •»V M H v ) , , V ' M M '
¿ U iA f* i
>, I ’ ''i-} ■ > •.A’ ;<e « ’ . W P i i H 1,
ijAN 1A“nu;' ,U ••!’••*.'■>*•.v‘r*^pi;v • iAniA (NÄAM¿.{'A<•:*fep.'A ¿.•V ’/ U/-I fcAi»^» »^1 WrtM ^o» i!?t i >> 1 » »** »>•«•»♦••*•••■• kkv v ‘ i •' .i ■■5iA-’Ji • m '«iJ^!»l~ j'• • ■ ?•»*# +• • i » 0$»••♦•••««»•«••»t 'f i * •" Nf*;htA».A- ' V Uu*f>. L• ; urArjAHA^ti1'MT*|i.v 5. t? •'.H A k V l./ jV '* '• ►iKtfMAM / -i:' ,.»0 V' i U.'l••> r V:'^ A . .'¡-.U»» ttlriAVÄ*!AM. M:l • • M ,. * wirrrtrir^^j'. :y», * 4 » U^Ah ».* , * M*•» • v« • 'AJiriHU.v ■.*r.• *» .< » » SSl5r^1|tiCHA^?A‘’»?.'*4 '
-j
i. • l * '* •
. . . »
•» •«
••
'-
l . !•• '»t» *.’ »* .. .•••* * f •,. *-1 1.**»^
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
L l¿ .4 9 2 2 v ,
D A I 'l'A U 1S1A N 207
e . k i * i i .*
O;
g£ "-*■IV»‘ (Af'••( I •V ’ «.. »*•'
‘
N IB :
O
¿ VÍ7.':
¿> <9 f Á. • t
*•**«*»
I ■ si-)
1 0 .2 7 .0 1 ,0 5 .0 0 8 9 8
SURAT UKUR
L IV*
0 0 > S >
Ú Á !^ .- U * 4 « Í .1I >y t»*:v:Nbi*0 r : '8 88 ^S ^atan iy a0 Ó '6 9 -» --i :><'v »m^r-NMí VJA^tftíAWA^WMUiflf Xiii/C^, i V••*:. ^ X b ‘ ^>WA^V>»D***'1.040AÍJ<,iHK>5^»iAf.WA ► *VJ/.t v1 ':.;r ■."•»• kSMi$ic^M6*t>AW^rtÁiiANW»Cior’\»v.O/*ijr:i|-? . \vA **. •* ifoík
i
k
AHWiX^ouii«A.mHPj:nrANAH^!A«
; *? •* ., r | * •*•;.«
•
•V < A 9 6 t ¿ * 4 M > ^ < W W r « O í iA l. 'lA t h V i^ € H 5 A « '» H * . * » M » . r ,m * a -v r v - - l
;V*\>A¿S20*\«pltÁQANI’tPlANAHtaiMAÍJrVC.*l(t/ :»*wn.iT, \ 1\ '
‘ V »
•?
, : jy .:.r A :i.
• I'
•t. •i
rM
•m í i*
.» i* . *H
»a^Mto^W-i&tamadya^■^sv:úvAR\Sl> W ta«JANn.RT/OMAHA?JNA' \ f ?* * n r r * i . \ K *vA*«tflf40«;‘U EWOANPinT/5|.\HA?iW*PN’ A''O*fí*ltí? r*4^¡-*. Xfl.^0*WEItirANM|&l*i¡\&tnti•*«A0ÁM»F»í1»V-<-wa.h. .. ,\
i •»
.ii/ •
* n h v * T * n * ^ ^ ^ ™ T^*;NÍk*,;i'' '^ G ím a ñ g fr is **'' 'S u k a ta n i
a»• ./ S á a S ' ^ i ' i l — M
*». -VJ
.
i*
..>
rílTA'i* »»« r*. •
•
r
,
•
•* / |
B i d a nJ g •••••♦♦f^ ; T a n a h . N o . 37> T a h u n 2 0 0 0 W | ||í* # 4^f
^ tWa^/W.LSWT)A?^RU»A,>4?^V^i»Vr i *' . ►* ••
Nom or Peta Pendaftaran :
- ry/I-
nj_1. DT/IC
. '.?........ ■ .i r . ..... abar^'WiMtíMrTOMíWf^víCotafc-'-rííi.V).'.'..:......F o*■'■i i.*>f-uKVx>»jM•ií-*riAís rni/*na'* I T ^i!5^9t^pir.a,»pAíTrí
» v :t7-
^ a^ í í ^ f ^ |, K T :'■vSel3i'dOTg.•::ía^khVkasa^g/dara•t•••!, í
i
&
u
C
J
. n
n
r
J
r
r
^
. »«. i? ■ .'
*• '■ .-i ' ¿ h -
•
*
lV íA K Í4 A s ,(O N /'L(iA t)i^ *'i», l M i K : : .-’i - V » ; «: .v^. .• ' k v ' i i / i m " '
.*
■*
*
WNAHX Aw WM MSsbí.'A SlOííALLe.^ot?^ lMDtíJ* r< r'.-.^iX,% TÍffitH U .'} V'^w-1 . T.\I-• M 'rí* :»:j |i ...- • 49ÁVtó$™:u^tA^jAvv.^.>.VvV;^^^ .... AMAMANHAf•ONALBAl’VANMKfc.YJfi
'*KN-V»"! -
a. •
\. .
'm-
AÑ^NNApiONAlBAtíAf^itA . ^ \
i.
i%
•rj#s*-.i'.vNv^i . K
r
# ■ ' ,
Í6MMTl\fk4'¡ |^N>.tPM’j -^Wf*y.».-;
•!' . V * , . J V v . . . j .
, ,/ ^ . v - • . < : . | ; » » i r - í t - . V . ; M . .
:
'^r; • , tK -^v^..-iú^v-.'/, .íaIs;.,-.-*..-•. ••••« •• ♦•••♦•
^j^w»moi«wítr^MAiWí»:'4rir},Aí. *tpi.\ < %
ittfeavrr,KW*:;tepmi^ ^S^VlAKKt^O^’.flA^■••V
.................
v'W. i ¡'
^ jíÍH tí/ V ilC N Í- íh A l> A I^ I? » 'A N A » |.* .f. I.V , r.
I ,v.VO/ •■' I S
»nM^U^toil^MkfUir^Vpih* Ak;A*í* »¿
I
.» fA'-
~nrr n i,\r
l&
'%
;
. j
f•
•;
te VDAAI?Dn^K/A3CUfi(£XMOH^i-*^^VV:!J ^^JUr^J^Uf'KW?' D >»N l -A'^vaV MrXv!/. ^l44l*Ml5Wr^W)IHW?t\.“J ^AtTTA'í •M »;¿l**. LS^cá^4t¿‘Dn^NA»iÁ>./A*v«:Í!A’AUCÁl;u . i rmn^rr-^rr mqii
r
•• 4
\l,.%li .-.r,
L t O L 5 . r w W A w i r f A V A T W s a f i A n i * 1 v ' o j ; w'. > ... • '., v . . i . , ....... .............. t ; ; . '* í .;'»• A.*;>!..• •
i. '»/.t :•
•v
»:»•-• i v.'i» t :• ?
•
V
>
»♦♦♦««••••••»•••I
;;B ^ :a s ^ ta tH s ;- úifu T rju fcfcan - •D -lish ••: \ .. f
• ••
* . n- f i H j •.
¿ ..
,:
, .
ip i n i iiir iiirrfri^iifniiní rr rfinjii r mr n iirij . 1*( ^**«W stów ^W V «^»^w /stowM;'}ft^^k.*i,'f‘nAíj-i:. i \ ««*.; •» .!• : 1 1.MS!|- :*i ■** A‘\»l .',Vi •' ¿WóÁryíA1 i' \!«'\in» v • .: • . r :u ' ; « ‘v»v> > ^\ * itrmjaí r«? ai ^••*;•>* •*; > • • . • • • • • • • • ♦ • * • • ♦ .• • • • ,'y * * ? V V ' * § f - * ^ (* /'*>V‘' * * (^J^^kAjiX^Aí;(o.4/itiiAbA»ÍKíH|!AtÍAM'VN,i<‘'ii»«,/'ífí'i)Ai **• •n-o»**» *u -’u ’* «uní>*»>•» fW¡M%VMfpttÍMM1ÍAl|ANti:frTAfi4«|kNUftft'(WA|.r.>tn*(i(*Mi4>/ f,'. y. V.l»| il.M- SM»!.«t ••,‘¿ v t‘“ !»M\f V.*»j‘*‘- »*1U^. i\>- , I' -!t«t..»I; ¿ ♦, *1*i4*/«>rÍrtN .trA.'Tr»^ ü
i fitóAjgrr nfa^ ♦ ii
Kt;- :\»tp/tiM'»-?rr*'• • .p * »l. i r 't u i .‘j‘.ii ' ’ ' s T * ¿ u ' i t •/ ' ' ^ A r , v t i « i
I^ É fW V ^ H A V N A S íO N A i OA1>>:Nf ! itfV J A i:* *'' t U *f^T A W A ^lA jC H X f.P ‘'> |M ) r t t 'P « » • q u f ^ '•
*«^\A^MAWNA^0HAin-'»>%'H{'í>i.';^ *■ * f(«t« i» »,' i *r .| wUk' . . j i
lá * H iK > lfK ) ¡ j\h A 'h iA i\ j j/ , .
s
:.
r * ' ‘j.t ' -5* \ ’ \ \ o \ ,■•, .» lU ' ' ' * • •, , \ , .i ( . , i # * / *tV
r„*i ,•• • • . ' *• » ‘ • ,. ,
. * •? i r
v , ‘ .......................
■ «i» .
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
í '.
*\ ;•
\.^} •• i v f l . i ., ,
■.•>» ^ »V-* ' 1 ' \ *•»*** f ,
k I
\
•A
,
.
- i^ N J E tA S A N ; '
------------ — — —
.......................... b a t a s t a n a h ini
■•Ah wU ' t . J
‘t . r
\
¿ A '1: ; 1
i.
t. .
•r*
y
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
, - -t' pi-r: : ;i§!i!irC >’ -r
t>H r-
?*' ;'s,'\!
h ^
^
'* \ A '
Ketentuan RR 24 Tahun 1997 yang perlu diperhatikan -•
T*.
•
.
t • S-vrj >*»Ti- r •v • * i •il* ’ ’
Pasal 17
,
.
■-. •i ^«-•-.•(3)*;,-p«n*mpatan tanda-tanda batas termasuk pemeliharaannya wajib dilakukan oleh pemegang hak atas
V /J *-
V* ‘ / tanah yang bersangkutan.
Pasal 32
jy
*urat tanda bukti hak yang berlalcu sebagai alat pembuktian yang kuat mengenal data
*v
W ^ i^ ’fisik dan.data yuridis yang tormuat dl dalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai
k+t&K'*
-i
lV‘
itfttj^Ad.engan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan. f
. . . i «X .'-».. *-. •«?
;
«
)a|arT) Kal.ata»suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertlpikat secara sah atas nama orang atau badan
*•
f -
n^givnRaroleh tanah tersebut dengan Itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka iry^ng'hierasa mempunyai hak atastanah'itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak
^ ^ ^ b i^ ^ p a b ila i dalam waktu 5 (lima) tahun sejak diterbitkan sertipikat itu tidak mengajukan keberatan kepada pemegang sertlpikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat terebu t.
W 3 & ^ w m v v .* :■ A ^ .y y v r ¡
■
,
i
&3f£ J) *•'K'*‘ *' <^ ?> V iv!T tti^ ^ l1 )M P® n iellh araan data i***'«;*» • '• + -
PflSal 3S
:
pendaftaran tanah dilakukan apabila terjadi perubahan pada data fisik atau data
-.r- .^ ^;^^> . v^ ri yijridis: obyek pendaftaran tanah yang telah terdaftar. -
r- ' » V« «* f T A < !,t' v r i ’
I
:-
: >•Pemegang hak yang bersangkutan wajib mendaftarkan perubahan sebagaimana dimaksud pada avat •
‘ |(1)kepada Kantor Pertanahan.
Pasal 40 t
(tujuh) hari kerja sejak tanggal ditandatanganinya akta yang bersangkutan« •menyampaikan akta yang dibuatnya
bfcrikut dokumen* dokumen yang
bersangkutan
r^ i f e L ^ ^ & '^ ’AMcepada Kantor. Pertanahan untuk didaftar.
bentahuan tertulis mepgenai teiah disampaikannya akta sebagaimana
^SAilA'itASi&SA ^ iu k s g d ;p a d va :«yat |1>kepadapara pihak yang bersangkutan. ;i ;« l » • ,i ■• • •
c,.
I
*
Pasal 42
•• • ^ r r ff^ K T ^ fiifi.U n tu k pendaftaran peralihan hak karena pewarisan mengenai bidang tanah hak Yang sudah didaftar dan H n r ^ T i^ f i^ ^ f ’jwfc^m llikatas satuan rumah susun sebagal yang diwajibkan menurut ketentuan sebagaimana dimaksud Hft.*iTiftdalarn:pasal 36, w ajib diserahkan oleh yang menerima hak atas tanah atau hak milik atas satuan rumah ^
.“ .l •r/.v.JM sun yang bersangkutan sebagai warisan kepada Kantor Pertanahan, sertipikat hak yang bersangkutan,
lT^T>TftV.^
¡£;i
3r!v
'
*
orang yang namanya dicatat sebagai pemegang haknya dan surat tanda bukti sebagai
rl*iahli warisi/ • -
---- o------
.r;:v?v*:* • v; . . t .
• •
, i,- W f 'H V ;ir'{yy. v-.-i/.-* i ^ r
‘
o
o o
t.
S*^S c oo
oc.
** >
c
«• •»
**u
•*'
u o
o ft i.
•'
»
...
•
.
•
01385 v a v w w
*
...
...
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
1 0 1 U
1Iri
2001
*:
•
«...
¡ ‘C’............
; 5 U :•• • ■ ••• '••■»*•’ • .?i::-¡ ^:.^.v>
.;..■
ji.t.. :t * .' Vu’'*» •"'■
, . >if«írV;v?y-''4*1
:! v • _. »*.i • ........ . *• \. '.. . •••••• I .**’ »•■
. ,V»;* > ty*}
jiv-;;
. i, • . . - . / . . r * * 6 V 7 r - » j . - .
•' *•. . ‘ "• t *i. ■ Ij •* '. »j»»’ V * n V -ä *' •».V¿i'¿»s^*ñ^'^V>‘« » W ¿ V ^ *.»* ^0 Í>4I h > ' ■<■•■*.( f, > (I ■ ■> • l ) kl
i
+ *•
?{t.: • V•«::v¿. : *•ir?,A,tF*>«urfeN>TÏSÇtET¿*S •.'j v.•**i/;*.m *•. * ; ' V • •♦ ' . .
M ■ ',• • »*. ■.«.
■
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
y..
• ' .* * * \ * « ¿ '¿ I '« • . . . ♦ .* .4 *’ f « V « •
» - V .'
. v \ * .r P ï ' 1 - . U
Hal lain—lain : v......<.<Suxa.t..D kux..iai..kutipan..dar.i..Pe.ta..Bidang..Tanah..No3 .7 ..Tahun..2000 \ • t . ........... f . r*. -\ * 0 J
Z
X
; v ,;.';::;:.t.ta n s g a i..Q 2 r.0 2 T ;2 0 0 0 - . —
•*
a
N '* « 'V
r*> -ahm -n. • 1 ..................... •■ • • • f*í:AíuVv h*;*• ■ 1 -• • . •o— ............................................................•,.... ;............ ;..............v
AN\J
]]****•’•
• ».
-*CA^T*T^UAK^NK^»r.UVNAi t-MiA. 'Vnr.\« . . . N^*<^AVA>AM*A*IO‘íAV.H*C/f.rrV^MSAM. ,f. V».*.
• • ...... :, I • •. .1;:.
1..
..... N o ...........S56/2QQQ.
D A ÍO T?Is!afl,A3 0 7 itg l.^ “ .%\í:A%:.it,.v.»..v................ .\ r > ,» ■• . * v * »4^
^
V ^ W 'N a ^ O n a u d / .L '*
W i»*>
...
..... N o ......................■.........
;
- ‘ tv .r --» * *
*
•
..
»
•
-n
¿Aa*N^EPrAi¿nArJ.'’:HUi.,»Hi-.*<- , a-.i . r,;7A:,;.Mü . ^.*>«^»XkA^K^$rONAijbADÁNi>ffcfANAM/.v .\ ¿« , i • i * v . * ir % * -f * • \ > .4kM * * - . » i ! •• • ■1.(i* ,• Bfc^MSV»reBÍÁBAHUIIUkSJOI*Xt6AOANPLRTANAHM.' >í.'Vi r M o r * i a j A h A i ’ M '• .!•. '» . • II ^x^TOrx^AhA^^jNAibAp/urftiTA^AMA,^/-.«. *• ^>^»iÍPtPrÍWÍÍU|ÍNAÍlhf>tUeAOANPF.ftTAMAHA>fN;\Sr.. A|.f-•»nAí.'-’í ,\TA>,. ^:¿\ft^TAkA^NI^6IOMA;Lj9jM5^\'f'Fr«'íAWAM.J<^A>iOKAI*JA:».>Mr‘h't|;AÍ.rf< | • ^ *i%CA#tWE5TiÍ¿ÁHANftJA3lDNA^fiADAriPrRTA*'ivHArJr4#\SlVN'A«UA^M-f HTAMAl-*^ '. ♦ ♦♦. •« ^rJO^WTAMHAWNAF^W A’lSXr>*Mt>pgfAMAWAÑNA«>tyjA.f./»n,w *••ámai-ammA*» » v:: .!>. . 'i / m rr*TAW.iV.*i,‘ íi^„;„vE !epok..... .;.. T g l. .,....a..-..0.5...T..^.0.CL0t9... 2S^x^OI7AIbNAlÍÍA<>«lNí*eft7Ar.»A4AW,:.<*:^ 'v» "\*. .r:»iv,.Mií ‘ii*. » .1 * kAft^K^ASrObTTijIca'W í ? » - •/ •
•• ' -• *. > I i«*.*> ■K ep ala Sek si Pengukuran dan Pendaftaran Tanah •••ij'í \ i :• t •% *XZ.'AUiifv:
•
....
•- | . | . . . » .
1
• i« .
< . •ir 1
1
•• *
«.*.<
• / n « * . * , i.
1
• .* .
ota r^ d y a ;; !
•1 *
„.:
.■¡W-f* i A** -\'V».%l '
Kantor Pertanahan
•.
K abupaten / Kotam adya
* r n * .’
.................... D e p o k
*
ttd. SURYANTO, SH.
, TW
W
H
T
-,
f
N IP
V:
n .r.
- » * b k ^ t h T A N A l U N f i A t | ) l O l 0 8 0 ' 0 7 6 A ' jA n / 'N , :.< * K .Á ' )\ :1 ^ j ^ B f A ? ^ > U f W 4 S l ! ^ V a i 8 A 6 A W í íí .> T / ^ V 4 ^ » .r ^ f ,« .> j \ V ' ' V
J^DAWfWViNAHiNNAStQNAteAOA^rnrAíJAHAV .1 \ , \ j^TCTTA^U«*¿ASIO»aAL0AOArjr^HTAÍ^^Af^N^Í.'üNAI ' .•
ll.t •.,,AS».\ ' ‘V,V. »I " í 1 9 - .....
.V # i O T A H A H ^ > w ^ 'C > N » i u n L t ^ ‘ H iu >.i ^ l »M 1 • j ' - ' i«
a
»u
J í * 1- l - r ' > • * . . •». , L. s '.» i_
á»>N\UJAf>/.\'? »HWA'IA NAir.AV.í'Pí^f MAM*. •' "‘ I 1 ?*» . 'L* .,A'
4T’ lí.^ o
.
r I ; í ... » *>
N om or
A N A N A V I A » MJ.'iAlT*.M »/-
^
Npjnox jhak ; , ...........
a ü a í^
«TAíü^iqiMSiONAiBpenKfiaBti^ ^ ’' ^ ,,v" /v■/•»*r^i ^W v K l B á n A t ^ < r r i >V A w ,A ^ * f * r .? n M f 1>■*.?»'» r * t »»F*Sí»jñf¿AHa í>>-f£hVAM4; ; t im> c%- Li.f i m j i e . . K c iw r ^ j j j i * ^ s « r v a i A ^ ^ U f O O N V pv. ¡a’/joliuA *;* i»/*.' YA«, i - : ■v ^ t ^ t t H Á r j K X a ' ó f ^ t B A r ^ ; •rf-^Ar'A»
0 1 0 .0 6 8 .5 6 9
w
' Sisa luas
hak
L - l £ A \ V E T O J U W ¿ » í f J .\ ^ O U A l r V
-¿Dí-v íj »
j j ..s*-oí4J
r > • V * ¿ » i l ' i } ’ s>’ r > • ' • * »•* f • \ P £ f i ¥‘/ T l V * \ J 'U y 3 l í i j r
' 1 p ... t. >•
. >\ .1 . •*i w. t fijry nJ.jN.v / ,uV'/.f I>. ^-. JC fAflA)'¿•^/; '-V ’O N .M .r/ u . i*► »«,»
* A C IIV ^ C < ÍV J4 » > % 'W * , ¿ 0 N ¿ Lft*'
w • ^ S A V ^ fik T A T ;A H \ f a tíV i.iü íM n -* w . m » . *• ^ í^ W S A ÍA ^ M JK A S iO f o A lj S A t W .• / ^ Á ^ C V IA l.t jt A f r f lV IO f r .L I A £nr/WlAH.\.'JWA*"JC»fc¿ > ’>*Al'. :
►" ^ V ' l j l W í . f f A H A M i ^ N O ,, \ , ' • f « T A .*{A M '.N ^ A ^ 'iri> >',11 \|>
«.
.
^ á t i ”A / ¿ A > n ;jr;A :> 0 ^ k i|A r> « . .v —
5«Vav
:\ i%‘
'I "• »o I • .. I. i,M. *. u w .v i • :•
1 a •jí?0*'»> rí'A H A M IA 9 IO N ALCA í A i ’ r 'r ^ T .v .1 v 1 u ^VM ar^^ 1 •* oñ Z1Á1
MV^^fN
...
. ,
•.
j.-. ..... . / 19........N om or hak
' I •• " K<si.»VU*1CAi}»«'.<S(aiA*«kir w^WífVHD«AaiAOA»«f'*’A.-4AiiAti;iA: k r^-.i UAi>At.;b.../«siA«i&>*;AN' — #^l**w^f* MHAfHiJ!.t • « • . . > v , W>MQ^¡Wl>ANrtA'ÍAN'»»* ^ *' *' >•■• 'I * . - • - . -:v* ... • • -_-^J^ 0HAttlA&A>irtntArJAhrANl5.xSvT.. l l" '• l .ív .1¿‘II ■' f ♦• t %f W ^ ^ #A»rfrftlAM4MANM/»f.*l,f;?.«^ ♦ '/ rs \ ‘lX.i:* ♦ r ^ W w t ^ ^ ó ^ A ^ I J ArOAHPtMANÁtl^ttNAt C-«. J |4
*.
f'/, • .„I*
•/l ••s* -t
I« *
• • •,• • .
•** \ f
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
*A** •
•!
LINE FACILITY Fatwa Dewan Syari'ah Nasional Majelis Ulama Indonesia Nomor: 45/DSN-MUI/II/2005
tentang Line Faclllty (At-Tashilat)
Menimbang :
a.
Bahwa salah satu bentuk jasa pelayanan keuangan yang menjadi kebutuhan masyarakat
adalahline faa'lity (attashilat), yaitu fasilitas plafon pembiayaan dalamjangka waktu tertentu untuk masabah tertentu dengan ketentuan yang disepakati dan mengikat secara moral, h.
Bahwa Lembaga Keuangan Syari'ah (LKS) perlu merespon kebutuhan masyarakat tersebut dalam berbagai produknya,
c.
Bahwa agar fasilitas tersebut dilaksanakan sesuai dengan Syari'ah Islam, Dewan Syari’ah Nasional memandang perlu menetapkan fatwa untuk dijadikan pedoman. Mengingat : 1.
Firman Allah SV/T, antara lain: a.
QS. al-Ma'idah [5]: 1
“ Hai orang yang beriman! Penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak» kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukumhukum menurut yang dikehendaki-Nya." bi
QS. al-lsra' [17]: 34:
“ Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfa'at) sampai ia dewasa penuhilah janji,, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggunganjawabannya". c. QS. al-Baqarah [2]: 275: "Orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghunipenghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” 2.
Hadis-hadis Nabi s.a.w.; antara lain: a. Hadis Nabi riwayat Imam al-Tirmtdzi dari ‘Amr bin 'Auf alMuzani» Nabi s.auw. bersabda: “Perjanjian boleh dilakukan di antara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuati syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram.” h Hadits Nabi riwayat Imam Ibnu Majah, al-Daraquthni, dan yang lain, dari Abu Sa’id al* Khudri, Nabi s.a.w. bersabda: "Tidak boleh membahayakan (merugikan) diri sendiri maupun orang lain.”
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
3.
(•ml«» m«»«) «ij« |}(|4, Jfka btrfcfU, la 6uH*. «fuUU apabila diberi amanat, u khianat" Kaidah-kaidah Rqh; antara lain:
tataity. wmjVai». 4tn *
a.
"Pada dasarnya, semua bentuk muamalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya."
b.
"Kesulitan dapat menarik kemudahan."
c.
"Hajat dapat menduduki posisi darurat."
d.
"Sesuatu yang berlaku berdasarkan adat kebiasaan sama dengan sesuatu yang berlaku berdasarkan syara' (selama tidak bertentangan dengan syari'at)"
Memperhatikan: 1.
Keputusan Majma' Al-Fiqh Al Islami Organisasi Konferensi Islam (OKI), Nomor: 40 & 41 Tahun 1988 tentang al-Wafa' bial- Wa'd wa al-Murabahah li-al-Amir bi-al-Syira'.
2.
Hasil workshop BPH-DSN, 9-10 Dzulqa’dah 1425/21-22 Desember 2004.
3.
Surat Direksi BSM No.6/552/DlR tertanggal 21 September 2004 perihal permohonan fatwa.
4.
Pendapat peserta Rapat Pleno Dewan »Syari'ah Nasional pada hari Selasa, 13 Muharram 1426/22 Februari 2005. MEMUTUSKAN Menetapkan: FATWA TENTANG LINE FACILITY
Pertama: Ketentuan Umum Dalam fatwa ini, yang dimaksud dengan: a
h
Line Facility adalah suatu bentuk fasilitas plafon pembiayaan yang diberikan oleh LKS kepada nasabah tertentu dalam jangka waktu tertentu yang dijalankan berdasarkan prinsip syari'ah. Wa'd adalah kesepakatan atau janji dari satu pihak (LKS) kepada pihak lain (nasabah) untuk melaksanakan sesuatu yang dituangkan ke dalam suatu dokumen Memorandum of Understanding.
c.
Akad adalah transaksi atau perjanjian syar'i yang menimbulkan hak dan kewajiban seria merupakan realisasi dari Line Facility. Kedua : Ketentuan Akad
a,
Line Facility boleh dilakukan berdasarkan wa’c dan dapat digunakan untbV pemuiavaau pembiayaan tertentu sesuai prinsip syariah.
b.
Akad yang digunakan dalam ocmbiayaan tersebut di atas dapat berbentuk akad Murab^df. Istishna'. Mudharabah, Musyarakah dan Ijarah. G
LKS hanya boleh mengambil margin, bagi hasil tian/ataufee atas at^d»ak?e yang direalisasikan dari Line Facility.
C
°cnetapan margin, nisbah bagi hasiJ daniatau fee (ujrah) yang diminta ole» LKj harus mrngacu kepada ketentuar.ketentuan masing-masing akad dan ditetepkar pada saat akad tersebut dibuat. Pelaksanaan akad-akad pembiayaan yang mengikuti Line Facility harus berpedoman pada Fatwa DSN nomor: 04/DSNMUI/IV/2000 tentang Murabahah, Fatwa DSN nomor. 06/DSN-MUI/IV/2000 tentang Jual Beli Istishna', Fatwa DSN nomor: 07/DSN-MUI/ IV/2000 tentang Pembiayaan Mudharabah (Qiradh), Fatwa DSN nomor: 08/DSN*
T
MUI/IV/2000 tentang Pembiayaan Musyarakah, Fatwa DSNnomorG9/D5N-M(/l/IV/ 2000 tentang Pembiayaan Ijarah.
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
« w
j"»
} * » l l f t l l .« * ' dl * « U I %
p.MU ,-MV itiVatl m»k* fwt\yW»4uMyt 6\ltkuktt m«U)uk badan Arbltr«*# Sy«V«h Nutoiul Mtflah ttdak tercapai kfiepakaUn mtUlul muiyiwanh. F*twi Ini bertata sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan Jika dl kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Jakarta Tanggal
:22Februari 2005/13 Muharam 1426 H
DEWAN SYARI'AH NASIONALMA1EUS ULAMAINDONESIA Ketua,
Sekretaris,
KH.MASahalMahfudh
Prof. Dr. H. M. Din Syamsuddin
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
KEPUTUSAN FATWA KOMISI FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Tentang WAKAF UANG Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia setelah Menimbang : 1.
bahwa bagi mayoritas umat Islam Indonesia, pengertian wakaf yang umumdiketahui, antara lain, adalah: yakni "menahan harta yang dapat dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya, dengan cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda tesebut, disalurkan pada sesuatu yang mubah (tidak haram) yang ada, "(al-Ramli. Nihayah al-Muhtaj ila Syarh al-Minhaj, [Beirut: Dar alFikr, 1984], juz V, h. 357; al-Khathib al-Syarbaini. Mughni al-Muhtaj, [Beirut: Daral-Fikr, t.th](juzll( h.376); atau “ Wakaf adalah perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya guna kepentingan ibadat atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran Islam” dan "Benda wakaf adalah segala benda, baik bergerak atau tidak bergerak, yang memiliki daya tahan yang tidak hanya sekali pakai dan bernilai menurut ajaran Islam" (Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Buku III, Bab I, Pasal 215, (1) dan (4)); sehingga atas dasar pengertian tersebut, bagi mereka hukumwakaf uang (waqfal-nuqud,cash wakaf) adalah tidak sah;
2.
bahwa wakaf uang memiliki fleksibilitas (keluwesan) dan kemaslahatan besar yang tidak dimiliki oleh benda lain;
3.
bahwa oleh karena itu, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia memandang perlu menetapkan fatwa tentang hukum wakaf uang untuk dijadikan pedoman oleh masyarakat. Mengingat : 1.
2.
Firman Allah SWT: "Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebaijakan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya " (QS. Ali Imron [3] :92). Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008 Firman Allah SWT:
» BanLSyariahManc.riKP-CQA
FAX NO. : 02139=3:: 990
Mar. 06 2008 09:48AM Pi
B A N K SYARIAH
MANDTRL
/#-Ai>JJ/l ,i,«/j A/,#». 5 M a re t 2 0 0 8 N o. 1 0 /0 1 3 -3 /D S I L a m p ira n : 1 b e rk a s
Kantor Pu*»! (»ftdJfig Bank S/anoh W aidri Jl M H. Thanvin No. 6 JAkAflA 10340 - Indoretia r«i2 (62-21) 230 CS00 102-21)39« 39000 (Hunting) Faks (C2-21)39W2$09
K epada: P T B a n k S y a r ia h M andiri C a b a n g U ta m a D e p o k Jl. M a r g o n d a R a y a No. 4 2 D e p o k 16431 U .p .; K e p a la C a b a n g
A ssalaam u’alaikum lA/r. Wb. P e rih a l: P E R S E T U J U A N R IS E T M AHASISW A S e m o g a S a u d a r a d a n s e lu ru h s ta f d a la m k e a d a a n s e h a t wal 'afiat d a n se n a n tia s a m e n d a p a t ta u fik s e r t a h id a y a h dari Allah SW T. Amin M e n in d a k la n ju ti s u r a i c a b a n g S a u d a ra No. 10/115-3/061 ta n g g a l 28 F eb ru ari 2008 P e r ih a l P e r m o h o n a n D a ta untu k Penelitian, b e r s a m a ini kam i s a m p a ik a n bahw a p e r m o h o n a n d im a k s u d d a p a t d ila k s a n a k a n . A d a p u n n a m a p e s e r t a p en e litian y a n g d im a k su d a d a l a h s e b a g a i berikut: no 1
1 m a m a /n im » 1 S u s ia n a Sudim ian 1 /0606 008 36 6'
UNIWFAK
JUDUL SKRJPSI
KET.
UI / Hukum
Efektifitas Pemberian Jaminan Pada Akta W a'ad Dalam Transaksi Perbankan Syariah (Studi Kasus P ad a PT Bank Svariah Mandiri)
Riset & Permohonan Data
1 1
P e r l u k a m i t e g a s k a n b a h w a d alam p e l a k s a n a a n penelitian t e r s e b u t a g a r selalu m e m p e r h a tik a n h a l -hal s e b a g a i berikut; 1 . M e r r a lu h i UU P e r b a n k a n No 10 ta h u n 1998 s e r ia k e te n tu a n in te rn B ank Syariah M a n d iri y a n g m e n y a n g k u t prinsip-prinsip k e r a h a s ia a n b an k . 2 . D a ta y a n g d ip e ro le h s e m a ta - m a la u n tu k k e p e n tin g a n ilm iah d a n tidak d ip erk en an k an m e n y e b a r lu a s k a n n y a k e p a d a pihak lain. 3 . P e s e r t a ris e t tid a k d ip e rk e n a n k a n m em fo to co p y d a ta d a n a ta u d o k u m e n n a sa b a h u n tu k k e p e n tin g a n prib ad i. 4 . J a n g k a w a k tu ris e t s e l a m a + 2 (d u a) m inggu d a n bila diperlukan d a p a t diperpanjang d e n g a n j a n g k a w a k tu m a k sim a l 1 (sa tu ) bulan. 5 . Di b a w a h b im b in g a n d a n p e n g a w a s a n s e o r a n g p e ja b a t bank. 6 . S e t e l a h s e l e s a i ris e t, p e s e r t a a g a r m e n y e ra h k a n 1 (sa tu ) b u a h co p y hasi! riset yang t e l a h d ip e rik s a /d is e tu ju i o le h p e m b im b in g d a n p e ja b a t B an k S y a ria h Mandiri. 7 . P e s e r t a w a jib m e n a n d a ta n g a n i S u r a t P e r n y a ta a n b e rm e te ra i (terlam pir). C D em ik ian kam i sa m p a ik a n . W a s s a l a m u 'a l a i k u m Wr. W b. P T BA N K SY A R IA H MANDIRI D IV ISI S U M B E R D A Y A I N S A N I ^ * 7 -
H e rm a n sv a h P j. W a k il K e p a la C iv.si
?
b R idw anh aW K e p a la B a g ia n
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
S l/RAT P E R N Y A T A A N
5.1\M yang bertanda tangan cii bawah ini N a m .-j
:
S O fia ru * •? •
Perguruan Tinggi/l/mv./Sekolali
vJnvv/erritas Vsdonerttf»
A la m a t PT/l/niv./Sekolah
«oT\pOf 01 -
N o m o r Telepon
,
Hviwm Depo*
: oz\-©oi^o7b» /csrt‘6033M29ro
M enghadap pejabat Bank Syariah Mandi'i : N arra
:
Jabal a n
P ran o v o o
Adi
Wuiager VNarwt'«'/» J i- V l a r ^ o n d a
K a y a
Nomor
W
PEPO*
Dalam rangka melaksanakan riset/penelitian llrmah/magang dengan Judul Tesis/Skripsi -
e f€ K T \ F » r A c
^ rru w w jv r
p e M e e w ftN
*apa
p v emu*
ip n O A
a k t o
wfvumN vuh m o w
PAl m
■ m A fO jn rn
P *R e A M « rtM
s s a r ia h
-
cA \> .oepo«i
di P T Bank Syariah Mandiri,
.................................................... dengan ini m en yatakan sancjgup untuk memenuhi ketentuan - ketentuan sbb
1
Bahwa tujuan nset/penehtian/survey/magang mi adalah semata - mata untuk kepeiluan penulisan karya ilmiah dan tidak akan mempergunakannya kecuali untuk kepentingan tsb serta bersedia untuk tetap merahasiakan setiap informasi yang diperoleh dari PT. Bank Saya riah Mandi" dan pihak - pihak yang berkepentingan.
2.
T'klali melanggar ketentuan menyangkut rahasia Bank sesuai dengan tM ang Undang N o *0 tahun 1998 serta ketentuan intern PT Bank Syariah Mand^i.
3
Materi Mset/penelitian/5urvey/maganc|( relevan dengar* kegiatan Bank dan tidak m cnyangk.it hal-hal yang beisifai w a n dan al-an rjembahavakan kepentingan w U keam anan B 4 Palnm
R j i t t ' Si i ai P« mv.iij.«»
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
4
Talam pelaksanaan riset/penelitian/survey/magang tidak akan menggaoggj Operasional Cabang/Pivisi tempat met/peneiltian/survey/magang dilaksanakan.
5
PT Bank Syzrizh Ma/Kliri hanya akan memberikan jawaban atas materi /¿n; disampaikan oleh pemohon dan isinya telah sesuai dengan Outline tesis/skripsi yanc telah memperoleh persetujuan PT Bank Syariah Mandiri-
6.
PT Bank Syariah
Mandiri
benvcnwang untuk menerbitkan Surat keterangan
nset/penelitian/survey/magang, setelah sebelumnya melakukan penelitian dan pengkajian serta telah menyakini bahwa materi tesis/skripsi/penelitian tidak menyimpang dan merugikan kepentingan PT Bank Syariah Mandiri.
7.
Menyerahkan 1 (satu) eksemplar tesis/skripsi kepada Bank Syariah Mandiri Divisi Sumberdaya InsanUl. MH.Thamrin No.5 Jakarta 10340.
Demikian Surat P e rn y a ta a n in i sa y a b u a t d e n g a n s e s u n g g u h n y a tan p a te k a n a n m aupun paksaan dari pihak m anapun
S e la n ju tn y a
a p a b ila
d ik e m u d ia n
h ari
te rn y a ta
te rd a p a t
penyim pangan atas
pelaksanaan p e rn y a ta a n - p e r n y a ta a n y a n g te la h saya b u a t te rs e b u t diatas, m aka saya bersedia untuk iiicneiiiiM mu! -i ‘-citinl k c l c n t i u m y .in g hcrijkci.
H o rm a t saya. Mengetahui: BANKSYAWAH M A N D IR I
(
Efektifitas pemberian..., Susiana Sudirman, FH UI, 2008
;.f *........ )