IZIN PENDAHULUAN DALAM MENDIRIKAN BANGUNAN DI WILAYAH DKI JAKARTA, ANALISIS KASUS BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA NOMOR: 137/G/2010/PTUN-JKT
TESIS
SIWI ENDAH SARITRI 1006738582
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS HUKUM MAGISTER KENOTARIATAN DEPOK JUNI 2012
i
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
IZIN PENDAHULUAN DALAM MENDIRIKAN BANGUNAN DI WILAYAH DKI JAKARTA, ANALISIS KASUS BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA NOMOR: 137/G/2010/PTUN-JKT
TESIS Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan
SIWI ENDAH SARITRI 1006738582
UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS HUKUM MAGISTER KENOTARIATAN DEPOK JUNI 2012 ii
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga tesis yang berjudul “Izin Pendahuluan Dalam MEndirikan Bangunan Di Wilayah DKI Jakarta, Analisis Kasus Berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 137/G/2010/PTUN-JKT” ini dapat selesai tepat pada waktunya. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu dengan rasa syukur dan bangga saya mengucapkan banyak terima kasih kepada: (1)
Ibu Prof. Arie Sukanti Hutagalung, S.H., MLI selaku dosen pembimbing tesis yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing saya dalam penyusunan tesis ini.
(2)
Bapak Dr. Drs. Widodo Suryandono, SH, MH., selaku Ketua Sub Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia;
(3)
Seluruh Bapak/Ibu staff
Kesekretariatan Sub Program Magister
Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Ibu Wismar Ain, Bapak Budi, Bapak Bowo, Bapak Parman, Bapak Zaenal dan Bapak Haji Irfangi yang telah banyak membantu Penulis selama masa perkuliahan dan penyusunan tesis. (4)
Seluruh Dosen Magister Kenotariatan yang telah membimbing saya dan memberikan ilmunya yang bermanfaat, namun yang tidak dapat disebutkan satu persatu;
(5)
Kedua orangtua tercinta, Bapak Bambang Sabariman dan Ibu Tri Wahyu Widayati, adik perempuan tercinta Galuh Isninditari, sebagai sumber inspirasi dan yang selalu memberikan dukungan yang begitu besar, doa-doa yang makbul, serta semangat.
(6)
Suami tercinta Anugerah Sandi Putra dan anak-anak perempuan kecilku Resiya Anindita dan Farah Anindya, belahan jiwa sekaligus sumber v
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
semangat dan kekuatan, terimakasih, sesungguhnya saya tidak bisa sampai disini tanpa pengertian dan doa-doa manis serta sungguh-sungguh dari kalian. (7)
Teman-teman angkatan 2010 yang memberikan banyak informasi, ilmu, kebahagiaan dan kenangan indah selama 2 tahun ini, namun karena terlalu banyak tidak dapat disebutkan satu persatu;
(8)
Cak Ari, sejawat MKN 2010, yang telah memberikan bantuan tanpa diminta, orang yang pertamakali memberikan pengayaan dalam hal kerangka dasar Penulisan ini.
(9)
Shanti Damayanti, sahabatku sejak SMA, terimakasih kesediaannya membantu menerjemahkan beberapa bagian peraturan berbahasa Belanda ke dalam Bahasa Indonesia,
(10) Belinda Rosalina, sahabat sejak kuliah S1 FHUI, yang selalu jadi teman sharing emosional, teman suntuk dan bahagia. (11) Teman-teman Coerpat S1 FHUI 96 (Virda, Devi, Sheilla, Barryl), temanteman berbagi kebahagiaan dan kegilaan, terutama selama waktu-waktu menegangkan di MKNUI 2010. (12) Teman-teman seperjuangan di MKNUI 2010, terutama Silvana, Lala, Destika, Nia, Azti, Patrick, Edwin dan Riva, yang senantiasa memberikan dukungan, bantuan dan saling menyemangati baik selama perkuliahan maupun di detik-detik terakhir sampai menjelang ujian tesis. (13) Seluruh pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu terselesaikannya penulisan tesis ini. Akhir kata, Saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Tesis ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.
Depok, 14 Juni 2012
Penulis vi
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ABSTRAK
Nama
:
Siwi Endah Saritri, 2010
Program Studi
:
Magister Kenotariatan
Judul Tesis
:
Izin Pendahuluan Dalam Mendirikan Bangunan Di Wilayah DKI Jakarta, Analisis Kasus Berdasarkan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Jakarta Nomor: 137/G/2010/PTUN-JKT
Tesis ini mengangkat dua pokok permasalahan yakni mengenai urgensi diberikannya IP dalam proses pemberian IMB dan bagaimana Pengadilan memandang kedudukan IP dalam kaitannya dengan kasus yang diangkat dalam penelitian ini. Untuk menjawab pokok-pokok permasalahan tersebut, maka penelitian diadakan dengan tujuan :(a) Memperoleh data tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB), baik dari sisi teori dasar, sejarah sampai dengan kedudukan perizinan dalam sistem hukum di Indonesia, termasuk pula mengenai kaitan IMB dengan masalah pertanahan, Tata Ruang, serta peraturan-peraturan apa saja yang yang mengatur tentang izin mendirikan bangunan khususnya di DKI Jakarta;(b) Mendapatkan informasi tentang pendapat petugas yang berwenang yakni pegawai kantor Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta mengenai urgensi diadakannya IP sebelum diberikannya IMB; (c) Mengadakanan analisis dari sisi hukum terhadap kasus dalam Penelitian ini dengan menghubungkannya dengan data-data dan informasi tersebut di atas. Metode penelitian yang digunakan adalah bertipe eksplanatoris dan preskriptif dan berbentuk yuridis normatif, sementara pengumpulan data didapatkan dengan cara wawancara langsung dan penelusuran kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat permasalahan dalam pemberian IP dalam proses IMB yang mana dalam kasus dalam Penelitian ini dicetuskan melalui dikeluarkannya putusan Tata Usaha Negara berupa pembekuan IP untuk membangun struktur secara keseluruhan; sehingga dapat disimpulkan bahwa Pembekuan IP merugikan Pemohon IMB yang dinyatakan dalam pembatalan atas Pembekuan IP oleh Pengadilan.
viii
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ABSTRACT
Nama
:
Siwi Endah Saritri, 2010
Program Studi
:
Magister of Notary
Judul Tesis
:
Preliminary Permit Upon Building Process In DKI Jakarta, Analizing The Case Of The State Administration Court In Jakarta Number: 137/G/2010/PTUN-JKT,
There are two main problems chosen to be solved in this research; the urgency for issuing Preliminary Permit and the positition of the Preliminary Permit in accordance with the Court’s opinion in the aforementioned case, in connection with Building Permit. In order to answer those main problems, this Research is therefore conducted with purposes hereafter: (a) To obtain datas on Buliding Permit, such as; the basic theory of permit, the history of permit up to the position of permit within Indonesian Legal System from the point of view of legal theory and State Admnistration Law, including matters on Building Permit in connection with land issues, city spatial plan, and any regulations which stipulates Building Permit in DKI Jakarta (b) To obtain informations from the officer of P2B of DKI Jakarta about the said main problems; (c) Conducting legal analisys upon the aforementioned case by connecting the datas dan the informations gathered as mentioned above. The method that being used for this research are using legal normative, explanatory and prescriptive type, and the datas are gathered byway of direct interviews and literature research. The outcome of this Research indicates that there are problems occur upon the issuance of IP within the process of granting Building Permit, which to this case was iniciated by blocking the Preliminary Permit that had been given to build the structure in full, and it could be concluded that the blockage of Preliminary Permit had deprived the Building Permit Applicant for which upholded by an annulment of such by the Court.
ix
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS.................................................iii HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iv KATA PENGANTAR...........................................................................................v HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...........................vii ABSTRAK (INDONESIA)..................................................................................viii ABSTRACT (ENGLISH)......................................................................................ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... ...x I. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 I.1Latar BelakangMasalah ............................................................................ 1 I.2.Pokok Permasalahan ................................................................................ .4 I.3.Tujuan Penelitian ..................................................................................... .4 I.4.Kegunaan Penelitian ................................................................................ .5 I.5.Metode Penelitian .................................................................................... .6 I.6. Kerangka Konsepsional.............................................................................8 I.7.SistematikaPenulisan ............................................................................... 12 II. ANALISIS KASUS BERDASARKAN PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA JAKARTA NOMOR:137/G/2010/PTUN-JKT ............. II.1.Definisi Izin ........................................................................................... 14 II.2. Fungsi Perizinan……………………………………………………… .15 II.3. Pentingnya Perizinan…………………………………………………...18 II.4. Perizinan Dalam Sistem Hukum Di Indonesia…………………………19 II.4.a. Izin Ditinjau Dari Ilmu Perundang-Undangan................ 20 II.4.b. Izin Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara ........... . 25 II.5. Landasan Hukum Perizinan Di Indonesia............................................. . 30 II.6. Izin Mendirikan Bangunan.................................................................... ..35 II.6.A. Perizinan Di Zaman Hindia Belanda ............................ ..35 II.6. B. Sejarah IMB Di Wilayah DKI Jakarta.......................... .39 II.6.C. Kaitan IMB Dengan Hukum Pertanahan Indonesia ..... .42 II.6.D. Kaitan IMB Dengan Pengaturan Tata Ruang................ . 45 II.6. E. Peraturan-Peraturan IMB Di DKI Jakarta..................... .49 II.6.F. Mekanisme Permohonan Izin Mendirikan Bangunan......52 II.6.G. Izin Pendahuluan.............................................................60 II.6 G.1. Dasar-DasarHukum IP……………………...60 II.6.G.2. Urgensi Pengadaan IP…………………….. .67 II.7. PembahasanKasus ............................................................ .68 II.7.a. DudukPerkara / RingkasanKasus ...................... . 68 II.7.b. Analisa Kasus .................................................... ..79 III. PENUTUP III.1.Simpulan..............................................................................................87 III.2.Saran....................................................................................................88 DAFTAR REFERENSI.........................................................................................i- ii
ii Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
LAMPIRAN 1. LAPORAN WAWANCARA LAMPIRAN 2. LAPORAN FOTOKOPI KASUS
ii Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Dalam proses penerbitan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang merupakan produk hukum bersifat definitif, terdapat fasilitas yang dapat diberikan terlebih dahulu yakni berupa Izin Pendahuluan (IP). Ditinjau dari sifat IP terhadap IMB bagi Pemohon Izin Mendirikan Bangunan (PIMB), maka timbul suatu pertanyaan, tidakkah ada suatu pertentangan antara IP itu sendiri dalam kaitannya atas wewenang-wewenang yang dapat digunakan PIMB sebagai pemegang IP dengan kenyataan bahwa sebenarnya IP itu belum merupakan izin yang bersifat definitif ?
Izin
dapat
dikatakan
sebagai
suatu
bentuk
pengendalian.
Pengendalian oleh Penguasa atas bentuk-bentuk usaha yang dilakukan oleh warga di wilayahnya. Dalam kaitannya dengan IMB, Pemerintah Daerah dapat disamakan sebagai Penguasa yang memegang kendali atas pengaturan mengenai dikeluarkannya izin untuk mendirikan bangunan di wilayah DKI Jakarta. Bahwa dengan diaturnya izin untuk mendirikan bangunan di wilayah DKI Jakarta maka diinginkan adanya ketertiban antara lain di bidang hukum, ekonomi, sosial dan lingkungan1.
Pengaturan mengenai perizinan dapat dikatakan sebagai upaya untuk menciptakan kepastian di bidang hukum terutama bagi dunia usaha. Dunia usaha dalam hal ini diwakili baik dari kalangan investor lokal maupun asing. Kemajuan iklim investasi di Indonesia akan menciptakan
1
Safri Nugraha, et al., Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi (Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hlm. 124 -127
1 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
kemajuan di bidang perekonomian, yang berujung pada tercapainya citacita dari Undang-Undang Dasar 1945, sebagaimana tersebut dalam Pembukaan Alinea IV, yang salah satunya berbunyi : Memajukan Kesejahteraan Umum.
Sebagaimana
dikatakan
dalam
tulisan
Eko
Prasojo,
dkk;
berdasarkan data Studi Bank Dunia 2004, bahwa: “Beberapa faktor yang mendorong buruknya situasi iklim investasi anatara lain adalah akibat adanya proses perizinan yang panjang dan mahal. ..., maka biaya administrasi berinvestasi di Indonesia adalah yang paling mahal. Belum lagi permasalahan seperti rendahnya
kepastian
hukum,
mis-manajemen
pengelolaan
administrasi publik, hingga masalah lemahnya sumberdaya manusia dan terbatasnya infrastruktur”.2
Kasus di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara No. 137/G/2010 antara PT. Ariobimo Laguna Persada (P.T. ALP) sebagai Penggugat melawan Kepala Dinas Pengawasan Dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta (Dinas P2B) Jakarta sebagai Tergugat adalah kasus yang sangat menarik dicermati. Kasus ini adalah contoh keterkaitan antara dunia usaha dengan kebijakan pemerintah yakni dalam perihal izin. Dimana PT.ALP sebagai pengusaha atau investor lokal sebelum mendapatkan IMB telah
lebih
dahulu
mendapat
‘kemudahan’
untuk
dapat
mulai
melaksanakan rencana usahanya memugar Taman Ria Senayan secara menyeluruh dalam bentuk IP Struktur Menyeluruh berdasarkan surat Gubernur Povinsi DKI Jakarta tanggal 8 Juni 2010, No. 39/IPSTR/VI/2010. Sebelum masuk pada pembahasan di bab berikut mengenai kasus, timbul perntanyaan, apakah dapat kita sebut IP ini sebagai
2
Eko Prasojo, et al., Deregulasi & Debirokratisasi Perizinan Di Indonesia, cet. 1, (Departemen Ilmu Administrasi Fisip UI, Desember 2007), hlm. 3
2 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
‘kemudahan’ atau malah sebagai ‘sandungan’ beserta alasan-alasannya, maka sebagai pandangan singkat dapat penulis terangkan sebagai berikut; IP diterbitkan ketika proses permohonan IMB sedang berjalan, dengan kata lain IP diberikan pada PIMB ketika IMB sebagai izin definitif masih dalam proses verifikasi. Jika melihat jenis-jenis IP sesuai pengaturan pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 76 tahun 2000 Pasal 5 ayat 2, kesemuanya memperbolehkan pemohon IMB untuk dapat melaksanakan pekerjaan yang bersifat awal, bahkan sampai menyeluruh. Padahal verifikasi dalam pemberian izin apapun diperlukan untuk mencocokkan data, memperoleh kebenaran datanya, sampai dengan keyakinan penuh dari pemegang wewenang untuk pada akhirnya, memberikan izin pada pemohon, oleh karena semua data-data yang diperlukan telah diberikan dan kesemuanya tidak menyalahi hukum. Dalam pengaturan mengenai IP ini pada Peraturan Daerah maupun Keputusan Gubernur DKI, tidak diberikan batasan yang jelas atas posisinya sebagai Izin yang belum definitif dan bagaimana implikasinya apabila ternyata ada masalah dalam data-data PIMB dalam proses verifikasi baik terhadap pemegang IP maupun terhadap pihak ketiga yang berkepentingan. Wewenang yang diberikan pemegang IP terlihat begitu besar sehingga kemungkinan dapat mengalami kerugian yang terlalu besar pula bila ternyata pemberian IMB-nya ditolak. Proses verifikasi semestinya juga dapat menjadi salah satu cara untuk memberikan kesempatan pada pihak ke-tiga untuk mengetahui adanya pengajuan permohonan ini, dan bila ada, merupakan kesempatan untuk megajukan keberatan. Hal ini dikarenakan IMB terkait erat dengan tanah yang menjadi landasan pendirian bangunan tersebut, dan pemilikan tanah dalam proses pengajuan IMB harus dibuktikan tidak dalam sengketa atau tanah dipastikan tidak diperuntukkan sebagai lahan berfungsi sebagai lahan penghijauan sebagimana yang terjadi pada kasus ini. Pada kasus ini, pihak Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta melalui Kepala Dinas Pengawas Dan Penertiban Bangunan (Dinas P2B) mengeluarkan keputusan untuk membekukan IP yang telah diberikan pada
3 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
penggugat melalui Surat Keputusan No. 84 Tahun 2010 tentang Pembekuan Surat Keputusan Kepala Dinas Pengawasan Dan Penertiban Bangunan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor: 39/IPSTR/VI/2010; padahal IP yang dibekukan tersebut memberikan izin untuk melaksanakan pembangunan struktur secara menyeluruh, dan penggugat atas hal tersebut, telah melaksanakan kegiatan-kegiatan persiapan pembangunan yang nilainya cukup signifikan. Inilah salah satu hal yang akan disoroti dalam penulisan. Karena di dalam peraturan yang mengatur mengenai IMB dan IP tersebut tidak diatur lebih lanjut terhadap perihal semacam ini. Terutama mengenai bagaimana PIMB dapat mendapatkan perlindungan atas pembekuan atau pembatalan dari IP khususnya yang berjenis menyeluruh terhadap segala kerugian yang ditanggung PIMB.
1.2. POKOK PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya, dapat ditarik beberapa pokok permasalahan yang menarik untuk dianalisa dan dikaji di dalam usulan penelitian ini. Pokok permasalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Apa urgensi diberikannya IP dalam proses pemberian IMB, baik ditinjau secara umum dari sisi peraturan perundang-undangan maupun secara khusus dari sudut pandang putusan kasus dalam penulisan ini? 2. Bagaimana Pengadilan memandang kedudukan IP pada kasus ini dalam kaitannya dengan IMB?
4 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
I.3. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan pernyataan-pernyataan tentang apa yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut.3 Dalam pada itu penelitian ini bertujuan sebagai berikut: a. Memperoleh data tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB), baik dari sisi teori dasar mengenai perizinan, sejarah perizinan dan landasan hukum perizinan di Indonesia, perizinan dalam sistem hukum di Indonesia yang ditinjau dari ilmu perundang-undangan dan ditinjau dari Hukum Administrasi Negara,
sampai pada sejarah IMB, kaitannya
dengan masalah pertanahan, kaitannya dengan Tata Ruang, serta peraturan-peraturan apa saja yang yang mengatur tentang izin mendirikan bangunan khususnya di DKI Jakarta; b. Mendapatkan informasi tentang pendapat petugas yang berwenang yakni pegawai kantor Pengawasan dan Penertiban Bangunan (P2B) DKI Jakarta mengenai urgensi diadakannya IP sebelum diberikannya IMB. c. Mengadakan analisis dari sisi hukum terhadap kasus dalam penulisan ini dengan menghubungkannya dengan data-data dan informasi tersebut di atas.
I.4. KEGUNAAN PENELITIAN
Sudah selayaknya suatu penulisan memiliki kegunaan bagi pengembangan ilmu pengetahuan, maupun bagi praktek.4 Dikaitkan dengan kasus yang akan dianalisa dalam penulisan ini, maka diharapkan penulisan ini dapat berguna untuk:
3
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, cet.3, (Jakarta: Badan Penerbit Universitas Indonesia, 1986), Hlm. 119 4 Ibid., Hlm. 20
5 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
a. Mengetahui apakah IP itu dapat dikategorikan sebagai bukan suatu bentuk putusan Tata Usaha Negara yang tidak memiliki dampak hukum karena sifatnya belum definitive atau sebaliknya. b. Mengetahui apakah keberadaan IP dalam mekanisme pemberian IMB meguntungkan atau malah merugikan penerimanya, dalam pada ini PT. ALP. c. Menambah khazanah referensi mengenai perihal IMB pada umumnya dan perihal IP pada khususnya bagi pelajaran dan praktek kenotariatan dalam kaitannya yang erat dengan perihal pertanahan sebagai salah satu subjek perkuliahan utama dalam ilmu kenotariatan.
I.5. METODE PENELITIAN
Sebagaimana dikutip oleh Prof. Soejono Soekanto dalam bukunya, menurut Robert Bogdan dan Steven J. Taylor : 1975, yang dimaksud dengan Metodologi adalah: “ … the process, principles, and procedures by which we approach problems and seek answers. In the social sciences the term applies to how one conducts research”.
Menurut Ibu Sri Mamudji, Metode Penelitian merupakan blueprint suatu penelitian, artinya segala gerak dan aktivitas penelitian tercermin di dalam Metode Penelitian.5
Dalam pada itu, ditinjau dari bentuknya, penelitian ini berbentuk penelitian yuridis normatif dengan tipe penelitian eksplanatoris dan preskriptif. Penelitian yuridis normatif dilaksanakan dengan :6 a. Menarik asas hukum, tujuannya adalah untuk dapat menafsirkan peraturan perundang-undangan. 5
Sri Mamudji et. al., Metode Penelitian dan Penelusuran Hukum, cet. 1, (Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), hal. 21. 6
Ibid, hal. 10
6 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
b. Penelitian sistematik hukum, yakni dilakukan terhadap pengertian dasar sistematik hukum yang melitputi: 1. Subyek hukum, dalam kasus penulisan ini adalah PT ALK dan Dinas P2B; 2. Hak dan kewajiban, secara umum PT ALK adalah pihak Pemohon IMB yang mendapatkan IP yang memiliki kewajiban antara lain mematuhi peraturan perundang-undangan tentang IMB dan berhak menggunakan IP tersebut sesuai peraturan, demikian juga Dinas P2B, wajib dan berhak menjalankan tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; 3. Peristiwa hukum, yakni gugatan PT.ALK terhadap Dinas P2B; 4. Hubungan hukum, adalah antara pemerintah daerah yang dalam hal ini diwakili oleh Dinas P2B dengan pengguna produk hukum yakni PT. ALK yang memiliki permasalahan dengan pelaksanaan IP yang diterimanya; 5. Obyek hukum, adalah keputusan pengadilan PTUN sebagaimana telah disebutkan di atas.
c. Sinkronisasi peraturan perundang-undangan, dilaksanakan baik secara: 1. Vertikal:
menganalisa
peraturan
perundang-undangan
yang
derajatnya berbeda yang mengatur bidang yang sama 2. Horizontal: menganalisa peraturan perundang-undangan yang sederajat yang mengatur bidang yang sama. d. Sejarah
hukum,
dilaksanakan
secara
kronologis
dan
melihat
hubugannya dengan gejala sosial yang ada.
Kemudian selain itu, sebagaimana disebutkna di atas penelitian dilaksanakan dengan menggunakan tipe eksplanatoris dan preskriptif. Maksud dari peneitian eksplanatoris adalah menggambarkan atau menjelaskan lebih dalam suatu gejala.7 Penelitian preskriptif tujuannya memberikan jalan keluar atau saran untuk mengatasi permasalahan.8
7
Ibid., hal 4.
8
Ibid.
7 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari masyarakat, dalam hal ini langsung dari praktisi yaitu berupa wawancara dengan beberapa pihak yang terkait. Sumber data primer digunakan untu dipergunakan dalam penelitian ini terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier: 1. Bahan hukum primer, yaitu bahan hukum yang mempunyai kekuatan mengikat yang berhubungan dengan penulisan ini yang terdiri dari peraturan perundang-undangan mengenai Undang-Undang Gangguan, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Undang-Undang Hukum Tata Usaha Negara, Undang-Undang Tentang Penataan Ruang dan lainlain. 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer. Bahan hukum sekunder yang dipergunakan dalam penelitian ini antara lain buku-buku hukum, tesis dan desertasi. 3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia dan ensiklopedia.
1.6. KERANGKA KONSEPSIONAL
Kerangka konsepsionil disusun berdasarkan atau diambil dari peraturan perundang-undangan tertentu9, dalam hal ini diambil dari peraturan perundang-undangan yang digunakan untuk menganalisis kasus pada penulisan ini; sebagaimana diuraikan dibawah ini:10 -
Daerah adalah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
9
Ibid., Hlm. 137. Menggunakan definisi dalam Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Tata Ruang Wilayah 2030, Pasal 1 dan Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2000, Pasal 5. 10
8 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
-
Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
-
Pemerintah Daerah adalah Penyelenggara urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam system dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
-
Gubernur adalah Kepala Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
-
Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan kosntruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau timggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan social budaya maupu kegiatan khusus.
-
Izin Mendirikan Bangunan gedung selanjutnya disingkat IMB adalah Perizinan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada Pemilik Bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, dan/atau mengurangi gedung sesuai dengan persyaratan administrative dan teknis berlaku.
-
Izin Pendahuluan Dalam Keputusan Gubernur Nomor 76 Tahun 2000 tersebut, Izin Pendahuluan diatur dalam Pasal 5 yang menyebutkan sebagai berikut: (1) Sebelum IMB diterbitkan, Dinas/Suku Dinas dapat menerbitkan Izin Pendahuluan (2) Izin Pendahuluan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Izin Pendahuluan Persiapan yaitu Izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan pagar proyek, bangsal kerja, pematangan tanah, pembongkaran
bangunan/bangun-bangunan
dan
untuk
pemancangan pertama. b. Izin Pendahuluan Pondasi yaitu izin untuk melakukan kegiatan pekerjaan pondasi yang meliputi: penggalian tanah dalam
9 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
pelaksanaan pondasi, dewatering dan pemancangan pondasi bangunan/bangun-bangunan yang diterbitkan atas permohonan; c. Izin Pendahuluan Menyeluruh yaitu izin untuk melakukan kegiatan
pelaksanaan
bangunan/bangun-bangunan
sampai
selesai.
Dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2000 tersebut di atas,
Izin
Pendahuluan
diatur
dalam
Pasal
5
namun
tidak
termasuk/disebutkan dalam Ketentuan Umum-nya pada Pasal 1. Kemudian baru dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 85 Tahun 2006, Izin Pendahuluan merupakan bagian dari Ketentuan Umum Pasal 1 butir 14, 15, 16, 17 dan 18, yang menyatakan: “14. Izin Pendahuluan yang selanjutnya disingkat IP adalah Izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan membangun sesuai tahapan kegiatan pelaksanaan pembangunan sambil menunggu terbitnya izin definitive.” “15. Izin Pendahuluan Persiapan yang selanjutnya disingkat IP Persiapan adalah Izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan pagar proyek, bangsal kerja, pematangan tanah, pembongkaran bangunan bangunan lama.” “16. Izin Pendahuluan Menyeluruh yang selanjutnya disingkat IP Menyeluruh adalah izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan bangunan/ bangun-bangunan sampai selesai.” “17. Izin Pendahuluan Pondasi yang selanjutnya disingkat IP adalah izin untuk melakukan kegiatan pekerjaan pondasi dan/atau pemancangan pondasi bangunan/bangun-bangunan.”
10 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
“18. Izin Pendahuluan Struktur Menyeluruh yan selanjutnya disingkat IP Struktur Menyeluruh adalah izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan struktur bangunan / bangun-bangunan secara menyeluruh.”
-
Rencana Tata Ruang Wilayah yang selanjutnya disebut RTRW adalah hasil perencanaan tata ruang wilayah yang telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
-
Rencana Detail Tata Ruang yang selanjutnya disingkat RDTR adalah penjabaran dari RTRW ke dalam rencana detail kawasan.
-
Peraturan zonasi adalah ketentuan yang mengatur tentang persyaratan pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendalian serta disusun untuk setiap blok/zona peruntukan yang penetapan zonanya dalam rencana rinci tata ruang.
-
Sertipikat Laik Fungsi yang selanjutnya disebut SLF adalah sertipikat yang diberikan oleh Pemerintah Daerah terhadap bangunan gedung yang telah selesai dibangun dan telah memenuhi persyaratan kelaikan fungsi berdasarkan hasil pemeriksaan kelaikan fungsi bengunan gedung sebagai syarat untuk dapat dimanfaatkan.
-
Pemohon adalah orang, badan hukum, kelompok orang atau perkumpulan, yang mengajukan permohonan IMB, SLF, bukti Kepemilikan bangunan gedung dan/atau Persetujuan rencana teknis bongkar bangunan gedung.
-
Penyelenggara bangunan gedung adalah perencana, pelaksana, pengawas, pemelihara, pengkaji teknis, pengelola dan pemilik bangunan gedung.
-
Bukti Kepemilikan Bangunan Gedung adalah surat keterangan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah kepada Pemilik bangunan gedung sebagai bukti kepemilikan bangunan gedung yang telah selesai dibangun berdasarkan IMB dan telah memiliki SLF sesuai dengan persyaratan administrative dan teknis berlaku.
-
Orang adalah perseorangan atau badan hukum.
11 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
-
Pemilik bangunan gedung adalah orang, kelompok orang, atau perkumpulan, yang menurut hukum sah sebagai pemilik bangunan gedung
-
Pengelola bangunan gedung adalah seorang atau sekelompok orang ahli/badan yang bertugas mengelola penggunaan bangunan gedung agar dapat digunakan secara eektif dan efisien.
-
Pengguna bangunan gedung adalah Pemilik bangunan gedung dan/atau bukan Pemilik bangunan gedung berdasarkan kesepakatan dengan Pemilik bangunan gedung, yang menggunakan dan/atau mengelola bangunan gedung atau bagian bangunan gedung sesuai dengan fungsi yang ditetapkan.
-
Pengawasan adalah pemantauan terhadap pelaksanaan penerapan ketentuan undang-undang bidang bangunan gedung dalam upaya penegakan hukum.
-
Dinas adalah Dinas yang bertanggung jawab di bidang pengawasan dan penertiban bangunan gedung.
-
Petugas adalah pegawai Dinas yang bertanggung jawab untuk melayani, menata, mengarahkan, mengawasi dan menertibkan kegiatan fisik dan administrasi pada tahap persiapan, pelaksanaan, dan/atau pemanfaatan bangunan gedung.
-
Ruang Terbuka Hijau (RTH), adalah area memanjang / jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam.
1.7. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan diperlukan agar didapat keteraturan dan kejelasan arah dalam pembahasan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu, penulis membagi penelitian ini dalam 3 bab, yang uraian singkat mengenai isi setiap bab tersebut adalah sebagai berikut:
12 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
-
BAB. 1 PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang permasalahan, pokok permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian, kerangka konsepsional, yang akan digunakan dan sistematika penulisan.
-
BAB. 2 ANALISIS TENTANG IZIN PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis memberikan penjelasan mengenai tinjauan umum mengenai Perizinan mulai dari landasan hukum, fungsi, jenisjenis, hingga posisi perizinan ditinjau dari tata hukum di Indonesia, kemudian mengerucut pada pokok bahasan mengenai IMB yang terdiri dari pengertian, sejarah, peraturan dan dasar hukum dan falsafah, fungsi, asas, jenis-jenis, sistem, timbul dan hapusnya izin, dan hukum mengenai izin termasuk hukum publik; sistem perizinan di Indonesia; tinjauan umum perizinan yang terdiri dari pengertian, subjek, objek, yang
kesemuanya
sebagai
landasan
bagi
pembahasan
kasus
sebagaimana tersebut di atas pada sub bab terakhir dari bab ini.
-
BAB. 3 PENUTUP
Pada bab terakhir ini diuraikan tentang kesimpulan akhir yang menjadi jawaban dari pokok permasalahan yang telah dibahas pada bab sebelumnya disertai dengan saran-saran yang dianggap perlu dan berkaitan dengan hasil analisa permasalahan pada tesis ini serta diharapkan berguna di dalam praktik.
13 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
BAB. II ANALISIS TENTANG IZIN PENDAHULUAN
Sebelum memasuki bahasan mengenai Izin Mendirikan Bangunan, maka bab ini terlebih dahulu akan memaparkan mengenai Izin / Perizinan secara umum serta mengidentifikasi posisi/ letak perizinan dalam tata hukum di Indonesia
II. 1. Definisi Izin
Jika ditinjau dari pendapat beberapa ahli hukum, maka AM Donner mengartikan Izin sebagai suatu tindakan hukum yang dilakukan oleh badan pemerintahan dalam tugasnya sebagai demikian, sesuai dengan dan/atau berdasarkan peraturan yang berlaku umum dengan maksud untuk menetapkan dalam hal yang luar biasa hak dan kewajiban timbal balik dari peserta hukum yang bersangkutan.11 Sedangkan Van der Pot dan Van Vollenhoven memberi batasan arti keputusan administrasi negara sebagai tindakan hukum yang bersifat sepihak dalam bidang pemerintahan, dilakukan oleh suatu badan pemerintah berdasarkan wewenangnya yang luar biasa.12 Sementara itu jika ditinjau dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, Izin artinya: “
pernyataan
mengabulkan
(tiada
melarang
dsb);
persetujuan
membolehkan : ia tetap mendapat – untuk mendirikan perusahaan…”13
11
Prins W.F., Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara (Jakarta : Pradnya Paramita, 1983), Hlm. 41 12 Ibid. Hlm. 42 13 Tim Penyusun kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.3, (Jakarta: Perum Pernebitan dan Percetakan Balai Pustaka, 1990), Hlm.341.
14 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
II.2. Fungsi Perizinan
Fungsi berarti terkait dengan kegunaan. Menurut Prof. Safri Nugraha, dkk, dalam bukunya Hukum Administrasi Negara, apabila disarikan, maka izin pada awalnya berfungsi sebagai:14 1. Pungutan 2. Dokumentasi dan Informasi 3. Ekonomi 4. Kepentingan Penguasa 5. Pengendalian 6. Hukum 7. Kepastian Usaha 8. Lain-Lain
Dikaitkan dengan IMB, maka dapat diuraikan sebagai berikut, bahwa Izin berfungsi sebagai:
1. Alat Menarik Pungutan / Pajak Jika melihat pada Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2000, salah satu konsiderans dibentuknya peraturan daerah ini adalah Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Karena dengan dikeluarkannya IMB, Pemerintah/ Penguasa ingin menarik pajak atas izin tersebut. Dalam bukunya, Prof. Safri Nugraha, dkk menyebutkan bahwa: “Penguasa ingin mendapatkan pajak dan berbagai pungutan lainnya dari orang atau badan yang berusaha di wilayahnya. Pungutan yang dilakukan oleh penguasa dapat diberlakukan secara umum pada setiap kegiatan usaha atau pungutan diberlakukan menurut jenis kegiatan usaha.”15 14
Safri Nugraha, et.al.,Hukum Administrasi Negara, Cet. 1, (Indonesia: Badan Penerbitan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), Hlm. 124 - 127. 15 Safri Nugraha, et.al.,Hukum Administrasi Negara, Cet. 1, (Indonesia: Badan Penerbitan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), Hlm. 124.
15 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
2. Alat Dokumentasi dan Informasi. Dengan dikeluarkannya Izin maka Penguasa / Pemerintah ingin mendapatkan mencatat dan mengetahui orang atau badan yang melakukan kegiatan usaha di wilayahnya.16 Berkaitan dengan dikeluarkannya IMB di wilayah DKI Jakarta, Pemerintah DKI Jakarta tentunya akan memilki kemudahan dalam menjalankan fungsi administrasi dan tata kelola kotanya. Karena di setiap kota ada yang dinamakan rencana kota / rencana tata ruang kota, yang mengatur pemanfaatan ruang-ruang / petak-petak tanah di dalam wilayah kota agar sesuai dengan peruntukkannya. Sesuai dengan Pasal 2 ayat 2 Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2000, bahwa diantara syarat-syarat yang harus di serahkan dalam pengajuan IMB adalah antara lain: Butir 4. Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dari Gubernur bagi yang disyaratkan. Butir 5. Keterangan dan Peta Rencana Kota dari Dinas Tata Kota sebanyak minimal tujuh lembar Butir 6. Peta Kutipan Rencana Kota dari Dinas / Suku Dinas untuk Bangunan rumah tinggal pada lokasi yang telah dikeluarkan IMB sebagai pengganti Keterangan dan Peta Rencana Kota Dokumentasi yang dilakukan akan menjadi sumber data yang penting, yang juga berfungsi sebagai alat untuk penelusuran informasi bagi semua pihak baik instansi lain maupun segenap masyarakat ketika diperlukan.
3. Alat Pengendalian Pengendalian dalam perihal perizinan dapat ditujukan kepada berbagai hal, misal terhadap harga, terhadap persaingan usaha, terhadap lingkungan (tata kota, pencemaran, dsb). Harga dikendalikan agar tidak terjadi penimbunan, atau usaha dikendalikan agar tidak terjadi persaingan yang 16
Ibid., Hlm. 125.
16 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
tidak sehat yakni dengan adanya monopoli atau tidak terjadi penguasaan usaha oleh swasta terhadap usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, atau pendirian bangunan diperkotaan dikendalikan agar tidak terjadi pembangunan yang tumpang tindih serta terjaganya kenyamanan lingkungan kota dari keruwetan akibat sengketa tanah dan bangunan serta kota tumbuh menjadi seperti yang direncanakan pemerintah demi kesejahteraan warganya.
4. Hukum Bahwa dalam suatu peraturan termasuk peraturan mengenai izin, Pemerintah akan mengatur hal-hal yang perlu dipatuhi oleh warga atau pemohon izin serta memberikan persyaratan-persyaratan tertentu yang harus dipenuhi agar seseorang bisa mendapatkan suatu Izin. Dan apabila aturan-aturan itu dilanggar, Pemerintah dapat mengenakan sanksi atau dalam hal IMB, Pemerintah Daerah dapat menolak permohonan IMB-nya atau membekukan bahkan sampai dengan mencabut IMB yang sudah diberikan.
5. Kepastian Usaha Izin dikatakan sebagai bentuk kepastian hukum dan kepastian usaha, bahwa : “ Dengan kepastian usaha dan kepastian hukum tersebut, para pemegang izin akan merasa tenang dan pasti untuk menjalankan kegiatan usahanya, tanpa adanya keraguan seditkitpun akan adanya tindakan pemerintah yang merugikan dirinya dalam berbisnis.”17
6. Kepentingan Penguasa dan Perekonomian Sudah barang tentu Penguasa/Pemerintah memiliki kepentingan yang besar dalam pengaturan perizinan ini, selain juga memang sebagai pihak yang berwewenang untuk membuat peraturan. Dengan dibuatnya
17
Ibid., 127
17 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
peraturan mengenai IMB misalnya, pemerintah berkepentingan untuk bisa memajukan perekonomian dan kesejahteraan wilayah yang dipimpinnya. Namun adapula kepentingan lain sebagaimana dimaksudkan Prof Safri Nugraha dalam bukunya: “ Seringkali perizinan digunakan penguasa untuk kepentingan penguasa itu sendiri, misalnya dengan membatasi pemberian izin usaha tertentu dan penguasa hanya memberikan izin kepada orangorang yang mempunyai kepentingan tertentu dengan penguasa tertentu, seperti kedekatan keluarga, rekan bisnis, dsb.”18 Hal tersebut tentunya merupakan bentuk penyimpangan, namun dalam kenyataannya selalu ada di dalam pemerintahan manapun dan di zaman kapanpun.
7. Fungsi Lain-Lain Perizinan juga memiliki fungsi dalam berbagai segi kehidupan bernegara, antara lain segi keamanan (security), segi kesejahteraan (welfare), segi kemasyarakatan (community), segi lingkungan (environtment), dan lain sebagainya.19 Dalam IMB dapat dikatakan terkandung semua unsur tersebut. Bagi pemegangnya terkandung unsur security yakni adanya kepastian hukum, dan bagi masyarakat terdapat sebuah upaya menjamin kesejahteraan, kelestarian dan keamanan lingkungan hidup.
II.3. Pentingnya Perizinan
Dalam kaitannya dengan fungsi perizinan maka perizinan menjadi penting sebagai salah satu jeruji roda perekonomian. Artinya perizinan adalah salah satu alat (tool) penopang yang penting dalam pelaksanaan pembangunan. Karena ia diperlukan untuk menambah pemasukan kas Negara/daerah, alat pengendalian dan
18
Ibid., 125 - 126 Ibid., Hlm. 127.
19
18 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
kepastian hukum alat identifikasi dan sumber data informasi. Penulis menggambarkannya sebagai ‘jeruji roda’, karena bila ia tidak ada atau tidak difungsikan dengan benar, atau rusak, maka roda pemerintahan akan berjalan tersendat / sulit mencapai kemajuan. Hal ini dihubungkan dengan Studi Bank Dunia tahun 2004 yang telah dikutip pada Bab 1, bahwa apabila kita simpulkan dengan logika yang sebaliknya maka sistem perizinan yang baik (debirokratif dan murah) akan menyuburkan iklim investasi (asing maupun lokal) di suatu Negara. Selain daripada itu, ditinjau dari sisi hukum acara, maka perizinan menjadi penting karena hanya perizinan tertulis yang dapat dijadikan dasar gugatan kepada pengadilan, baik melalui Pengadilan Umum atas dasar Pasal 1365 KUHPerdata maupun melalui Pengadilan Tata Usaha Negara.20
II.4. Perizinan Dalam Sistem Hukum Di Indonesia
Izin diberikan oleh pemerintah dengan memberikan syarat-syarat yang tegas dan juga diikuti oleh pemberian hak dan kewajiban kepada pemegang suatu izin.21 Dengan kata lain, izin adalah sesuatu yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berisi norma yang harus dipatuhi. Sementara itu menurut Mr. W.F. Prins, Guru Besar pertama dalam Hukum Administrasi Negara di Universitas Indonesia; Izin adalah keputusan yang terbanyak diambil dalam tata Hukum Administrasi Negara karena sifatnya menguntungkan.22 Dalam menghubungkan izin sebagai norma hukum dengan izin sebagai suatu keputusan Admnistrasi Negara, maka penulis akan mulai membahasnya dari izin sebagai norma hukum dari sisi ilmu perundang-undangan yang kemudian dari sana akan dapat diketahui bahwa izin dikeluarkan oleh administrator Negara/ pemerintah dari sisi ilmu hukumAdministrasi Negara.
20
Ibid., Hlm. 155. Maria Farida Indrati Soeprapto, S.H., M.H., Ilmu Perundang-Undangan, Dasar-Dasar dan Pembentukannya, Cet. 6, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 1998), Hlm. 129 22 W.F. Prins, R. Kosim Adisapoetra, Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara, Cet. 6, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1987), Hlm. 71. 21
19 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
II.4.a. Izin Ditinjau Dari Ilmu Perundang-Undangan
Maka terlebih dahulu kita harus tahu, apa itu Norma. Ibu Maria Farida Indrati Soeprapto S.H., M.H. dalam buku beliau mengenai Ilmu Perundang-Undangan menjelaskan bahwa, Norma adalah: 23 “ Suatu ukuran yang harus dipatuhi oleh seseorang dalam hubungannya dengan sesamanya ataupun dengan lingkungannya.”
Di dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara terdapat berbagai macam norma antara lain norma moral, norma agama, norma adat dan norma hukum. Antara norma hukum dengan norma lainnya dapat dibedakan dengan beberapa ciri sebagai berikut:24 1. Norma hukum bersifat heteronom, dalam arti bahwa norma hukum itu datangnya dari luar diri kita sendiri. Sementara norma-norma lainnya bersifat otonom dalam arti norma itu datangnya dari dalam diri kita sendiri karena
kehendak
dan
keyakinan
kita
sendiri,
sehingga
untuk
menjalankannnya tidak dapat dipaksakan dari luar. 2. Norma hukum itu dapat dilekati dengan sanksi pidana ataupun sanksi pemaksa secara fisik, sedangkan norma lainnya tidak dapat dilekati dengan sanksi pidana maupun sanksi pemaksa fisik. 3. Dalam norma hukum sanksi pidana atau sanksi pemaksa itu dilaksanakan oleh aparat, sedangkan terhadap pelanggaran norma-norma lain sanksi itu datangnya dari diri kita sendiri. Selain itu Hans Kelsen mengatakan bahwa hukum termasuk dalam sistem norma yang dinamik (nomodynamics) karena hukum itu selalu dibentuk dan dihapus oleh lembaga-lembaga atau otoritas-otoritas yang berwenang membentuknya.25
23
Ibid., Hlm. 6 Ibid., Hlm. 11 25 Ibid., Hlm. 9. 24
20 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka sudah jelas bahwa Izin adalah merupakan norma hukum. Karena Izin berciri-berciri sebagai berikut: 1. Berisi syarat-syarat tegas yang harus diikuti oleh pemohon izin, hal ini memenuhi definisi norma yang merupakan suatu ukuran yang harus dipatuhi dan berhubungan dengan orang lain dan lingkungan. Izin diadakan juga dalam hubungannya dengan salah satunya adalah kenyamanan orang lain dan lingkungan. 2. Berasal dari pemerintah, hal ini memenuhi ciri norma hukum yang bersifat heteronom dan nomodynamics. 3. Sanksi dalam norma hukum dinyatakan dengan kata ‘dapat’. Sehingga tidak semua norma hukum dilkati oleh sanksi, termasuk dalam peraturan mengeni IMB seperti dalam penulisan ini. Selanjutnya, ditinjau dari Ilmu Perundang-Undangan, maka berdasarkan teori Jenjang Norma (Stufenboutheorie) dari Hans Kelsen, dan teori Jenjang Norma Hukun (die Theori von Stufenordnung der Rechtsnormen) dari Nawiasky, maka system norma hukum di Indonesia juga memiliki sistem yang berlapis-lapis dan berjenjang-jenjang.26 Maksud dari hal tersebut adalah dimana suatu norma itu selalu berlaku, besumber, dan berdasar pada norma yang lebih tinggi lagi, demikian seterusnya, sampai pada suatu norma dasar Negara (staatsfundamentalnorm) Republik Indonesia yaitu Pancasila. Apabila digambarkan dalam bentuk piramida maka gambaran dari lapisan atau jenjangnya adalah sebagai berikut:
26
Ibid., Hlm. 39.
21 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Nawiasky-Kelsen (Stufenbouwtheorie)
STAATSFUNDA MENTALNORM
PANCASILA
STAATSGRUND GESETZ
ATURAN DASAR NEGARA
FORMELLE GESETZ
UNDANG UNDANG (FORMAL)
VERORDNUNG & AUTONOME SATZUNG
PERATURAN PELAKSANAA N& PERATURAN OTONOM
22 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Berkaitan dengan hal tersebut Benyamin Akzin di dalam bukunya berjudul Law, State And International Legal Order mengemukakan bahwa pembentukan
norma-norma
hukum
Publik
itu
berbeda
dengan
pembentukan norma-norma hukum Privat karena apabila kita lihat pada struktur norma (Norm Structure), maka hukum Publik itu berada di atas hukum Privat, sedangkan apabila dilihat dari struktur lembaga (institutional structure), maka Publik Authorities terletak di atas Population.Selanjutnya dilihat dari pembentukannya, norma-norma hukum Publik itu dibentuk oleh lembaga-lembaga Negara (penguasa Negara, wakil-wakil rakyat) atau disebut juga suprastruktur.Sedangkan normanorma hukum Privat dibentuk oleh masyarakat bersangkutan dengan perjanjian-perjanjian atau transaksi-transaksi yang bersifat perdata, sehingga masyarakat dapat merasakan sendiri apakah norma-norma tersebut sesuai atau tidak dengan keinginan masyarakat.27 Berdasarkan penjelasan dan teori-teori tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Izin adalah norma hukum publik, karena berisi peraturan yang dikeluarkan oleh lembaga Negara yang berisi tentang pengaturan hak dan kewajiban pemegang izin. Selanjutnya, melihat kembali pada Stufenboutheorie, maka Izin termasuk dalam kategori Peraturan Otonom (Autonome Satzung). Peraturan Otonom adalah peraturan
yang yang bersumber dari
kewenangan atribusi. Kewenangan atribusi adalah kewenangan dalam pembentukan
peraturan
perundang-undangan
(atributie
van
wetgwevingsbevoegdheid) ialah pemberian kewenangan membentuk peraturan perundang-undangan yang diberikan oleh Undang-Undang Dasar atau undang-undang kepada suatu lembaga Negara/pemerintahan. Kewenangan tersebut melekat terus menerus dan dapat dilaksanakan atas prakarsa sendiri setiap waktu diperlukan, sesuai dengan batas-batas yang diberikan.28 Dalam hal ini, pengaturan mengenai izin diberikan oleh undang-undang, misalnya: Undang-Undang Wajib Daftar Perusahaan (UU 27
Maria Farida Indrati Soeprapto, S.H., M.H., Ilmu Perundang-Perundangan, Dasar-Dasar Dan Pembentukannya, Cet. 6, (Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1998), Hlm. 26. 28 Ibid., Hlm. 35.
23 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
No. 3 tahun 1982) kepada Kementrian Perdagangan dengan Keputusan Menteri Perdagangan No.1458/Kep/XII/84 tentang Surat Izin Usaha (SIUP).29 Atau dalam kaitannya dengan IMB, maka atribusi diberikan berdasarkan Undang-Undang No.18 tahun1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Undang-Undang No.22 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, Undang-Undang No.34 tahun 1999 tentang Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia, kepada Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus ibukota Jakarta Nomor 76 tahun 2000 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan Dan Kelayakan Menggunakan Bangunan Di Propinsi Daerah khusus Ibukota Jakarta. Mengapa bukan termasuk pada kategori Peraturan Pelaksanaan (Verordnung)? Karena Verordnung bersumber dari kewenangan delegasi, yakni kewenagan dalam pembentukan peraturan perundang-undangan (delegatie van wetgevingsbevoegdheid) ialah pelimpahan kewenangan baik yang dinyatakan tegas maupun tidak, yang sifatnya bukan ‘diberikan’ tapi ‘diwakilkan’, serta bersifat sementara yang artinya dapat dilaksanakan sepanjang pelimpahan tersebut masih ada.30 Perlu diketahui pula bahwa tidak semua Norma Hukum adalah merupakan Peraturan Perundang-Undangan. Norma Hukun Dasar (UUD 1945) tidak sama dengan peraturan perundang-undangan. Norma Hukum Dasar masih merupakan norma hukum tunggal, masih mengatur hal-hal umum yang merupakan pokok-pokok saja sehingga norma-norma dalam suatu Hukum Dasar belum dapat langsung berlaku mengikat umum. Agar Norma Hukum Dasar tersebut dapat berlaku sebagaimana mestinya, norma hukum itu harus dituangkan terlebih dahulu kedalam peraturan perundangundangan dimana norma hukumnya bersifat umum dan mengikat seluruh warga Negara.31 Sehingga dapat disimpulkan, syarat suatu peraturan
29
Safri Nugraha, et.al.,Hukum Administrasi Negara, Cet. 1, (Indonesia: Badan Penerbitan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), Hlm. 145. 30 Ibid., Hlm. 35 31 Maria Farida Indrati Soeprapto, S.H., M.H., Ilmu Perundang-Perundangan, Dasar-Dasar Dan Pembentukannya, Cet. 6, (Yogyakarta : Penerbit Kanisius, 1998), Hlm. 46.
24 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
perundang-undangan adalah bersifat umum, abstrak, dan berlaku terus menerus.32
II.4.b. Izin Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara
Sebagaimana
telah
diuraikan
pada
sub-bab
sebelumnya,
disimpulkan bahwa Izin adalah norma hukum publik yang dikeluarkan oleh lembaga Negara yang bersifat otonom. Maka kesimpulan tersebut adalah sesuai dengan pernyataan W.F. Prins yang menyatakan Izin sebagai keputusan dari lembaga Administrasi Negara. Apa itu Administrasi Negara? Prof. Dr. Mr. Prajudi Atmosudirjo dalam
bukunya Hukum Admnistrasi Negara menerangkan bahwa;
Admnistrasi Negara mempunyai arti yang luas, yaitu kombinasi daripada (a) “tata pemerintahan” (bestuur, government, administration, (b) “tata usaha
negara’,
(c)
“administrasi
Negara”,
(d)
“pembangunan”
(ontwikeling) dan (e) “pengendalian lingkungan.”33
Selanjutnya dinyatakan pula bahwa ada tiga arti dari Administrasi Negara:34 (1). Sebagai aparatur Negara, aparatur pemerintah, atau sebagai institusi politik (kenegaraan) (2). Administrasi Negara sebagai “fungsi” atau sebagai aktivitas melayani Pemerintah yakni sebagai kegiatan “Pemerintah operasional” dan; (3). Administrasi Negara sebagai proses teknis penyelenggaraan Undang-Undang.
32
Ibid., Hlm. 52. Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo, Hukum Administrasi Negara, Cet.10, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995), Hlm. 43. 34 Ibid. 33
25 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Hukum Administrasi Negara berarti Hukum yang menjadi pedoman atau jalan dalam menyelenggarakan undang-undang,atau dalam perumusan lain, Hukum Admnistrasi Negara adalah hukum mengenai struktur dan administrasi.35 Menurut Van Vollenhoven, tahun 1927, Hukum Admnistrasi Negara itu berciri: 36 “...untuk sebagian hukum administrasi Negara merupakan pembatasan terhadap kebebasan Pemerintah, jadi merupakan jaminan bagi mereka, yang harus taat kepada Pemerintah, jadi merupakan jaminan bagi mereka, yang harus taat kepada Pemerintah, akan tetapi untuk sebagian besar hukum admnistrasi Negara mengandung arti pula, bahwa mereka yang harus taat kepada Pemerintah menjadi dibebani pelbagai kewajiban yang tegas bagaimana dan sampai di mana batasnya, dan berhubung dengan ini, berarti juga, bahwa wewenang Pemerintah menjadi luas dan tegas batasnya.”
Pendapat Van Vollenhoven tersebut di atas adalah termasuk sarjana hukum yang berpendirian bahwa Hukum Administrasi Negara berbeda dengan Hukum tata Negara.Vollenhoven membedakan antara hukum tentang distribusi kekuasaan-kekuasaan Negara dan hukum mengenai pelaksanaan atau
penggunaan
daripada
kekuasaan-kekuasaan
atau
kewenangan-
kewenangan tersebut. Seperti juga Professor Openheim yang membedakan hukum Negara dalam dua hal yakni dalam keadaan diam (Tata Negara) dan dalam keadaan bergerak (Admnistrasi Negara). Lalu Professor Logemann, memandang terhadap Hukum Negara sebagai hukum mengenai organisasi jabatan-jabatan Negara (ambteorganisatie) di dalam rangka pandangan mereka
35
Ibid., Hlm. 45. W.F. Prins, Pengantar Ilmu Hukum Admnistrasi Negara, Cet. 6, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1987), Hlm. 1. 36
26 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
terhadap “Negara sebagai organisasi”, sedangkan Hukum Admnistrasi menjadi hukum mengani hubungan-hubungan antara jabatan-jabatan tersebut satu dengan lainnya serta hubungan hukum antara jabatan-jabatan Negara itu dengan para warga masyarakat.37 Dalam melaksanakan kewenangannya, para Admisnistrator Negara melakukan perbuatan-perbuatan hukum (rechtshandelingen) serta keputusankeputusan (beslissingen) daripada Administrasi Negara, yang oleh Prof. Prajudi dibagi dalam empat kategori:38 (1) Penetapan (beschikking), (2) Rencana (plan), (3) Norma jabaran (concrete normgeving), dan (4) Legislasi semu (pseudo wetgeving).
Izin
sendiri
adalah
termasuk
dalam
jenis
Penetapan.Penetapan
(beschikking) dapat dirumuskan sebagai perbuatan hukum sepihak yang bersifat Administrasi Negara dilakukan oleh pejabat atau instansi penguasa (Negara) yang berwenang dan berwajib khusus untuk itu.39 Semua penetapan yang diambil oleh Admnistrasi Negara dimuat atau dituangkan dalam suatu keputusan, dan pada umumnya keputusan dilakukan secara tertulis dalam bentuk: SK (Surat Keputusan), surat biasa, surat edaran, ataupun berupa disposisi di bagian samping surat permohonan yang bersangkutan. Penetapan digolongkan dalam dua bagian:40 1. Penetapan yang bersifat negative yang mana isinya adalah penolakan terhadap permohonan dari warga masyarakat. Penetapan negative berlaku hanya satu kali, artinya: begitu diterbitkan dan disampaikan kepada yang 37
Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudirjo, Hukum Administrasi Negara, Cet.10, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1995), Hlm. 46. 38 Ibid., Hlm. 94 39 Ibid., Hlm. 94 40 Ibid., Hlm. 96
27 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
bersangkutan begitu pula daya lakunya (validitasnya) berakhir, sehingga terbuka
bagi
warga
masyarakat
yang
bersangkutan
mengulangi
permohonannya (melakukan permohonan baru dengan mengemukakan tambahan hal-hal, argumentasi, data dan sebagainya yang baru). 2. Penetapan yang bersifat positif yakni penetapan yang mengabulkan permohonan untuk seluruhnya atau sebagian saja. Penetapan positif dibagi menjadi beberapa jenis: a). Penetapan yang mencipta keadaan hukum (rechtstoestand) baru pada umumnya, misalnya: penetapan yang menyatakan suatu undangundang berlaku bagi suatu wilayah yang tertentu oleh karena timbul suatu peristiwa atau kenalan yang telah diatur oleh suatu standing law, artinya: suatu undang-undang yang tidak selalu berlaku, hanya berlaku apabila suatu peristiwa timbul. b). Penetapan yang mencipta keadaan hukum baru hanya terhadap suatu obyek tertentu saja, misalnya: Penetapan Menteri Perhubungan yang menyatakan suatu pelabuhan tertentu berubah status dari pelabuhan nusantara menjadi pelabuhan samudra. c). Penetapan yang membentuk/mencipta atau membubarkan suatu badan hukum (rechtspersoon, legal person), misalnya: Penetapan Menteri Kehakiman menyetujiu anggaran dasar Perseroan Terbatas yang menjadikan PT itu sebuah badan hukum d). Penetapan memberi beban (kewajiban, obligasio) kepada suatu badan atau perorangan, misalnya: Penetapan pejabat Administrasi Negara yang memerintahkan pembongkaran atas suatu bangunan oleh karena dibangun tanpa IMB. e). Penetapan Admnistrasi Negara yang memberikan keuntungan kepada suatu instansi, badan, perusahaan , atau perorangan . Penetapan yang memberikan keuntungan pada umumnya tidak jarang menimbulkan kehebohan karena pihak oleh pihak – pihak yang merasa dirugikan dianggap tidak ada atau melawan hukum.
28 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Adapun penetapan-penetapan yang memberikan keuntungan adalah:41 1). Dispensasi : adalah suatu penetapan yang bersifat deklaratoir, yang menyatakan, bahwa suatu ketentuan undang-undang memang tidak berlaku bagi kasus sebagaimana dijalankan oleh seorang pemohon. Warga yang mengajukan permintaan dispensasi harus mengajukan bukti alasanalasan nyata dan sah, bahwa dia berhak untuk memperoleh dispensasi sebagaimana ditetapkan oleh undang-undang. Contohnya: “dibebaskan dari kewajiban untuk … (membayar)… (melakukan)…” 2). Izin (Vergunning) : adalah penetapan yang merupakan dispensasi daripada suatu larangan oleh undang-undang. Pada umumnya pasal undang-undang bersangkutan “Dilarang tanpa izin …(melakukan)…dst.” Selanjutnya larangan tersebut diikuti dengan perincian dan syarat-syarat criteria, dan sebagainya yang perlu dipenuhi oleh pemohon untuk memperoleh dispensasi dari larangan tersebut, disertai dengan penetapan prosedur dan juklak (petunjuk pelaksanaan) kepada pejabat-pejabat Admnistrasi Negara yang bersangkutan. 3). Lisensi : adalah suatu pengertian khas Indonesia yang di negeri Belanda tidak ada. Istilah tersebut berasal dari istilah hukumadmnistrasi Amerika Serikat “license” yang berarti dalam Bahasa Belanda “vergunning”. Di Indonesia dulu pada tahun limapuluhan diberikan pada tiap importer yang memerlukan lisensi dari Kantor Pusat Urusan Impor (KPUI) yang bekerja sama dengan kantor urusan devisa. Jadi, lisensi adalah izin untuk melakukan sesuatu yang bersifat komersil serta mendatangkan keuntungan atau laba. Setelah rezim devisa dihapus, lisensi juga makin tidak dikenal penggunaannya. 4). Konsesi : adalah suatu penetapan Admnistrasi Negara yang secara yuridis sangat kompleks oleh karena merupakan seperangkat (set) dispensasi – dispensasi, izin-izin, lisensi-lisensi, disertai dengan pemberian semacam “wewenang pemerintahan” terbatas pada konsesionaris.Konsesi tidak mudah diberikan oleh karena mengandung bahaya penyelundupan, pengrusakan bumi, dan kekayaan alam Negara, dan kadang-kadang merugikan masyarakat setempat yang bersangkutan. Wewenang pemerintahan yang diberikan kepada konsesionaris, walaupun terbatas, 41
Ibid., Halm. 97 – 98.
29 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
dapat menimbulkan masalah-masalah politik atau sosial yang cukup rumit oleh karena perusahaan pemegang konsesi tersebut dapat memindahmindahkan kampung, memmpengaruhi pemilihan kepala kampung, membuat jaringan jalan, lisrtrik sendiri, membentuk barisan keamanan, mendirikan rumah sakit dan sekolah, sampai dengan mempunyai lapangan terbang tersendiri. Maka setiap perusahaan pemohon konsesi harus diteliti benar bonafiditasnya, tidak hanya dari sisi finasial, tapi lebih-lebih pada bonafiditas politik, moral dan susila. Kembali pada perihal Izin, pada masa sekarang ini, izin yang terbanyak bukan dimaksudkan untuk menjadikan suatu peraturan umum jadi tidak berlaku buat suatu hal yang istimewa, melainkan berhubung dengan adanya aturan yang berbunyi: “Dilarang untuk ………. tanpa izin”. Biasanya yang menjadi persoalan di dalam hal ini bukan perbuatan yang berbahaya bagi umum yang pada dasarnya harus dilarang melainkan bermacam-macam usaha yang pada hakikatnya tidak berbahaya, tapi berhubung dengan satu dan lain sebab dianggap baik untuk diawasi oleh admnistrasi Negara.42 Dihubungkan dengan penggunaan tanah mendirikan bangunan di atasnya, sebagaimana dikutip oleh Prof. Arie S. Hutagalung S.H., M.L.I; maka menurut Donald G. Hagman dalam bukunya Urban Planning and Land Development Control Law, Izin berperan sebagai berikut:43 “When a property owner wishes to use property in a manner that would be improper as presently zoned, there may be more than one way by which he can obtain permission. He might seek a legislature change through a textual or zone map amendment, he might proceed administratively and seek a variance or special permit, he might proceed judicially and seek a declaration that the land is zoned improperly or unscontitutionally, or he might seek to qualify the property for an exception or a non-conforming use.”
Dari pernyataan Donald G. Hagman tersebut di atas, Prof. Arie S. Hutagalung menegaskan bahwa izin diperlukan apabila penggunaan tanah
42
W.F. Prins, Pengantar Ilmu Hukum Admnistrasi Negara, Cet. 6, (Jakarta: Pradnya Paramita, 1987), Hlm. 72. 43 Prof. Ny. Arie S. Hutagalung, S.H., Mli., Tebaran Pemikiran Seputar Masalah Hukum Tanah, (Jakarta : Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesia, 2005), Hlm. 109
30 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
bertentangan dengan RUTR (Rencana Umum Tata Ruang) / RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) dan ketentuan-ketentuan yang ada.44
II.5.Landasan Hukum Perizinan Di Indonesia
Sebagai salah satu produk hukum pemerintah, maka landasan hukum yang paling dasar dari adanya perizinan di Indonesia harus dilihat pula dari landasan hukum dari Negara Republik Indonesia. Landasan hukum Negara Republik Indonesia adalah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstusinya. Menurut Prof. Safri Nugraha, SH, LLM, Ph.D (Alm) dkk, dalam bukunya berjudul Administrasi Negara; dasar konstitusi dari perizinan dapat ditemukan dalam:45 a.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, Alinea IV yang menyebutkan tujuan dari pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu:46 1. Melindungi segenap tumpah darah Indonesia; 2. Memajukan kesejahteraan umum; 3. Mencerdaskan kehidupan bangsa; 4. Ikut serta dalam menjaga ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Yang kemudian masing-masing diuraikan kaitannya dengan perizinan sebagai berikut:47 -
Kata “melindungi”, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan tersebut,
perlu
dibuat
peraturan-peraturan
yang
bertujuan
untuk
melindungi tanah air Indonesia dari berbagai hal yang datang dari luar seperti produk-produk asing yang tidak sesuai dengan jiwa dan budaya 44
Ibid., Hlm. 110. Safri Nugraha, et.al., Hukum Administrasi Negara, Cet. 1, (Indonesia: Badan Penerbitan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005), Hlm. 139 -143 46 Ibid., Hlm. 140. 47 Ibid., Hlm. 140 - 141 45
31 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
bangsa Indonesia yang dapat mengganggu hasil karya bangsa Indonesia. Pengaturan untuk mencapai perlindungan terhadap karya bangsa tersebut dapat dilakukan antara lain melalui regulasi perizinan yang mengatur mengenai pemasukan produk-produk asing ke Indonesia. Yang dimaksudkan dengan produk-produk asing yang dapat mengganggu hasil karya bangsa Indonesia di sini menurut penulis contohnya seperti produk batik dari China yang beberapa waktu yang lampau dikatakan membanjiri pasar Indonesia. Produk batik China itu selain dikatakan sangat mirip dengan corak batik Indonesia, harganya jauh lebih murah dibanding batik-batik yang dibuat oleh pengrajin batik lokal. Jika hal ini tidak dibendung oleh izin impor barang yang ketat, maka bisa mengancam kelangsungan usaha pengrajin batik asli Indonesia.48 -
Kata “memajukan kesejahteraan umum”, dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan memajukan kesejahteraan umum tersebut, perlu dibuat peraturan-peraturan yang bertujuan memajukan kesejahteraan seluruh bangsa dan Negara seperti pengaturan tentang larangan pemasukan obatobatan berbahaya dan narkotika, kecuali untuk kepentingan kesehatan, ke dalam wilayah Republik Indonesia. Untuk pengaturan tentang hal tersebut dapat ditempuh antara lain dengan perizinan yang mengatur tentang larangan memasukkan obat berbahaya dan narkotika ke wilayah Indonesia.
-
Kata “mencerdaskan kehidupan bangsa” dapat ditarik kesimpulan bahwa wajib dibuat peraturan-peraturan yang pada pokoknya bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, misalnya dengan pengaturan tata niaga buku-buku yang diperbolehkan dan dilarang masuk ke dalam wilayah Indonesia. Buku-buku yang diperbolehkan masuk adalah buku-buku yang mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Sedangkan buku-buku yang merusak atau tidak mencerdaskan dilarang masuk. Untuk pengaturan
48
IK, Awas Batik China Mengancam, http://www.surabayapagi.com/index.php?3b1ca0a43b79bdf, diunduh Rabu 3/8/2011, 01:24.
32 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
tentang hal tersebut dapat dilakukan antara lain melalui perizinan tentang tata niaga perbukuan. -
Kata “Ikut mensejahterakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi, keadilan sosial”, dapat ditarik kesimpulan bahwa Negara Indonesia mau tidak mau harus terlibat dalam kehidupan dan perkembangan dunia, termasuk perkembangan perekonomiannya dan menjaga tata tertib kehidupan dunia, termasuk tata tertib kehidupan perekonomiannya. Dalam kehidupan perekonomian dunia tersebut, telah ditetapkan berbagai kesepakatan dan perjanjian internasional lainnya, yang mengatur tentang prosedur ekspor – impor dan tata niaga antar masing-masing Negara supaya berjalan tertib. Selanjutnya kepada pemerintah masing-masing diberikan hak untuk mengatur secara lebih terperinci. Pengaturan lebih terperinci tersebut antara lain melalui perizinan.
Seperti yang telah disinggung dalam Bab 1, hal tersebut diatas dengan investasi asing di Indonesia. Bahwa proses perizinan yang panjang dan mahal dapat mendorong buruknya iklim investasi di suatu Negara. Sebagaimana dilaporkan oleh International Finance Corporation (IFC), terkait masalah perizinan, Indonesia ditempatkan sebagai Negara paling tidak efisien dan mahal.49 Oleh karenanya harus ada deregulasi dan debirokratisasi perizinan. Beberapa kunci sebagai prinsip dasar demi kesuksesan deregulasi dan debirokratisasi perizinan antara lain harus diselenggarakan dengan prinsip:50 o Kesederhanaan, prosedur tidak berbelit-belit o Kejelasan, mencakup persyaratan teknis dan administratif dan pelayanan o Kepastian waktu, pelayanan diselesaikan dalam kurun waktu yang terukur
49
Eko Prasojo, et al., Deregulasi & Debirokratisasi Perizinan Di Indonesia, cet. 1, (Departemen Ilmu Administrasi Fisip UI, Desember 2007), Hlm. 24. 50 Ibid., Hlm 27 – 28.
33 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
o Akurasi, produk pelayanan diterima dengan benar, tepat dan sah o Sarana dan prasarana yang memadai, termasuk teknologi komunikasi dan informatika o Kesidiplinan, kesopanan dan keramahan pelayanan o Kenyamanan lingkungan kerja, misal ruang tunggu yang nyaman, toilet bersih, parkir nyaman, dsb. b. Pasal 4 ayat 1 UUD 1945, menyebutkan bahwa Presiden memegang kekuasaan pemerintahan
menurut Undang-Undang Dasar. Presiden bekerja dibantu oleh
wakil presiden dan para menteri, serta didukung oleh seluruh aparat pemerintah, baik di pusat maupun daerah. Mereka semua sehari-hari disebut dengan Pemerintah.Pemerintah
inilah
yang dalam
menjalankan
pemerintahannya,
menerbitkan berbagai kebijaksanaan, kebijakan dan peraturan perundangundangan yang berkaitan dengan perizinan di wilayah Indonesia. Dengan demikian, perizinan di Indonesia secara tidak langsung mempunyai dasar konstitusional, yaitu pasal 4 ayat 1 UUD 1945. c. Batang Tubuh UUD 1945, pasal-pasal yang berkaitan yakni: - Pasal 5 ayat 1 dan Pasal 20 ayat 1: “Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan Rakyat” - Pasal 20 ayat 1: “Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.” Kaitannya dengan perzinan adalah bahwa bila pada suatu saat dibentuk suatu undang-undang yang mengatur bidang tertentu, maka pada saat itu juga diatur bagaimana prosedur perizinan dalam bidang tersebut. -
Pasal 23 ayat 1. Pasal ini mengatur tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang ditetapkan tiap tahun oleh undang-undang. Salah satu keuntungan dari diadakannya perizinan adalah pungutan atau pajak yang didapat pemerintah baik pusat ataupun daerah dari penerbitan izin. Oleh karenanya perizinan dapat dikatakan sebagai salah satu sumber
34 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
pendapatan Negara yang dimaksudkan dalam Undang-Undang mengenai APBN.
II.6. Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Sebelum sampai pada pembahasan mengenai tinjauan hukum terhadap IMB, Penulis terlebih dahulu akan mencoba mengeksplorasi mengenai sejarah dari perizinan sampai pada adanya IMB itu sendiri di Indonesia khususnya di wilayah DKI Jakarta. Dengan demikian sedikit banyak sejarah tersebut di bawah ini dapat memberikan gambaran bahwa kegunaan dan pentingnya serta teori-teori mengenai izin sebagaimana diuraikan pada sub-bab sebelumnya adalah suatu keniscayaan dalam prakteknya di Negara ini.
II.6.A. Perizinan Di Zaman Hindia Belanda
Di Indonesia sendiri, perkembangan perihal perizinan dimulai dari pendudukan Hindia Belanda di masa penjajahan kolonial. Kedatangan pedagangpedagang atau pengusaha-pengusaha dari negeri Belanda yang hendak mendirikan tempat usaha/pabrik di Indonesia menimbulkan adanya perhatian khusus atasnya dari Pemerintah Hindia Belanda, sehingga dibuatlah Resolusi tahun 1836, yang mana Pemerintah Hindia Belanda menaruh perhatian terhadap pembangunan
pabrik-pabrik
dan
perusahaan-perusahaan
(neringen)
yang
menggunakan tungku (fornuizen) yang dapat mengakibatkan:51 1. Bahaya 2. Kebakaran 3. Kerugian 51
John Salindeho, Undang-Undang Gangguan Dan Masalah Lingkungan, Cet. 2 (Jakarta: Sinar Grafika, 1993), Hlm.3
35 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
4. Gangguan kesehatan Oleh
karena
Resolusi
1836
sudah
dianggap
tidak
sesuai
dengan
perkembangan zaman, maka Pemerintah Hindia Belanda membentuk UndangUndang Gangguan (dulu disebut Hinder Ordonantie) yang dimuat dalam Staatsblad 1926 No.226.52 Pada hakekatnya, dengan mengambil kesimpulan dari isi Pasal 1 (1) UUG S. 1926-226, maka UUG adalah Pemberian Izin dengan Syarat tertentu, dan atau tidak memerlukan Izin Tempat Usaha karena berada di luar lokasi atau wilayah tertentu yang tidak membahayakan), tidak akan menimbulkan kerugian atau tidak akan mengakibatkan gangguan terhadap masyarakat sekitarnya.53 Keberadaan UUG dalam ranah industri dan atau perdagangan di Indonesia pada masa itu tidak lepas dari gejolak politik yang menerpa Indonesia. Kedatangan Jepang yang mengusir Penjajah Belanda sebagai penjajah baru, membawa perubahan tersendiri pada kondisi tanah air ketika perang usai; antara lain banyak pabrik yang musnah atau dokumen-dokumen perizinannya dimusnahkan karena perang. Yang kemudian disusul dengan pembentukan Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1950, dimana bersamaan dengan itu berlaku bermacam-macam undang-undang yang mengatur mengenai Pemerintahan Daerah (pembentukan daerah-daerah otonomi) yang baru, atau diperbaharui atau bahkan dihapuskan. Oleh sebab itulah untuk menyikapi perubahan kondisi tersebut Pemerintah banyak mengeluarkan Instruksi-instruksi, edaran guna memberi tafsiran baru berdasarkan perubahanperubahan dalam sekian banyak statuut itu, demi mengatasi kevakuman hukum, sampai pada tahun 1960-an.54 Jadi pada dasarnya dilihat dari sejarahnya, pengaturan mengenai izin di Indonesia pada awalnya hanya diperuntukkan pada bidang perindustrian atau dunia usaha. Dalam perkembangannya kemudian menurut data yang terdapat sampai di tahun 80-an saja, 52
Ibid., Hlm. 5 Ibid., Hlm.13 54 John Salindeho, Undang-Undang Gangguan Dan Masalah Lingkungan, Cet. 2 (Jakarta: Sinar Grafika, 1993), Hlm. 7 - 10 53
36 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
berkembang izin-izin lainnya yang mengiringinya, termasuk adanya surat keputusan dari kementrian terkait bahwa suatu permohonan usaha tidak memerlukan Surat Izin Tempat Usaha (namun memerlukan Surat Izin Usaha Perdagangan). Hal tersebut sudah dimulai pada saat itu misalnya dengan mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) tanggal 19/05/1971 No.58/1971 dimana terdapat pembagian wewenang antara Departemen Dalam Negeri dengan Departemen Perdagangan. Pasal 2 SKB menyebutkan bahwa:55 1. SITU dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah 2. SIUP dikeluarkan oleh Instansi Perdagangan di Daerah masing-masing atas nama Menteri Perdagangan. Selain dari itu terdapat peraturan – peraturan pemerintah lain yang bersifat pelimpahan wewenang seperti misalnya Peraturan Mentri Dalam Negri yang mengatur mengenai perizinan yang menyangkut penanaman modal baik lokal maupun service yang ditangani tersendiri oleh Badan Penanaman Koordinasi Pasar Modal Daerah (BKPMD), lalu peraturan Mentri Dalam Negeri yang mengatur mengenai Tata Cara Pengendalian Pencemaran Bagi Perusahaan-Perusahaan Yang Mengadakan Penanaman Modal,. Kemudian secara khusus mulai diatur tersendiri dengan Instruksi Menteri sebuah pelimpahan wewenang kepada Menteri Departemen Pariwisata, Pos Dan Telekomunikasi mengenai perizinan di dalam bidang pariwisata. Bahwa untuk mendorong kemajuan industri pariwisata nasional tiap Daerah dilimpahi wewenang untuk Menyederhanaan Perizinan dan Retribusi Di Bidang Usaha Pariwisata Khususnya Di Bidang Usaha Hotel, Restoran, Wisata-Tirta dan Objek Wisata sepanjang yang masih menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.56
Terlebih dari itu, seiring dengan berkembang pesatnya usaha di bidang perindustrian, baik kecil, menengah maupun industri yang lebih besar, begitu berjubelnya penduduk dalam kota-kota, begitu padatnya lalu lintas, begitu kompleksnya jalanan di ibu kota dan begitu pesatnya perkembanganperkembangan pembangunan lain yang berhimpitan dengan kebutuhan keamanan dan kesejahteraan masyarakat maka untuk mendirikan suatu usaha tidak cukup 55
Ibid., Hlm. 79 Ibid., Hlm.81- 86
56
37 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
lagi hanya dengan satu macam izin, tapi berbagai macam. Dalam bukunya John Salindeho mencotohkan, di tahun 80-an saja, saat ditulisnya buku beliau, izin-izin yang diperlukan antara lain:57 1. Izin berdasarkan UUG 2. Izin Mendirikan Bangunan 3. Izin berdasarkan pasal 510 KUUHPidana menyangkut keamanan umum, dari Kepolisian Negara 4. Izin Usaha Industri dari Departemen Perindustrian 5. Izin dan atau rekomendasi lainnya bertalian dengan tempat parkir, kepadatan lalu lintas atau kemacetan lalu lintas, sempitnuya jalan raya/umum, kondisi situasi dan suasana lingkungan/lokasi tempat usaha dsb 6. Izin Tempat Usaha dari Departemen Perindustrian atau kuasanya 7. Rekomendasi Amdal dari Komisi Amdal dari Daerah / Pusat
Di era tahun 2000-an seperti saat ini, tentulah sudah banyak perubahan/ pembaharuan mengenai berbagai macam serta mekanisme perizinan yang ada di Indonesia. Semangat yang terus dihembuskan adalah semangat untuk semakin mempermudah pengurusan dengan adanya gerakan deregulasi dan debirokratisasi perizinan, salah satu contoh gerakan awal atas hal tersebut di Indonesia adalah yang dilaksanakan oleh Badan Koordinasi Pasar Modal di tahun 80-an, yakni dengan memberikan pelayanan satu atap. Contoh yang paling fenomenal belum lama ini adalah adanya sistem pelayanan Hukum yang terintegrasi di Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia bernama Sistem Administrasi Badan Hukum yang disingkat SisMinBakum.
57
Ibid., Hlm. 23
38 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
II.6.B. Sejarah IMB Di Wilayah DKI Jakarta
Dalam menelisik latar belakang perundang-undangan sebelum berlakunya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), maka Penulis mencoba meninjaunya dari Peraturan Perundang-Undangan yang lama.58 Dari Peraturan Daerah tersebut di atas diketahui bahwa pengaturan mengenai bangunan di Jakarta pada awal mulanya di zaman Hindia Belanda adalah melalui Bataviasche Bouwverordening (BBV 1919-1941) yang kemudian digantikan dengan Paeraturan Daerah Nomor 94 Tahun 1953, kemudian setelah ada Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 640/691/PUOD Tahun 1983 Tentang Tertib Pelaksanaan Peraturan Daerah Tentang Bangunan, dikeluarkanlah Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 1991 Tentang Bangunan Dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Menengok kembali ke belakang, pengaturan mengenai bangunan atau perumahan di zaman Hindia Belanda, selain BBV 1919-1941 yang hanya berlaku di Batavia / Jakarta, terdapat peraturan lain yang berlaku untuk seluruh pulau Jawa yakni Staatsvorming Ordonantie Tahun 1948 Nomor 168. Sebagaimana dituliskan oleh Delik Hudalah dalam Desertasinya mengenai Peri Urban Planning In Indonesia adalah sebagai berikut: The history of Indonesia’s modern planning sistem can be tracked back to the first quarter of the twentieth century, during the late Dutch colonialperiod. Through the enactment of the Nuisance Ordinance of 1926, the colonial government designed permit and zoning sistems for regulating industrial installations in specific areas (Niessen, 1999). However, the first comprehensive planning regulatory framework was not created until the outbreak of the World War II. The regulatory framework was introduced in 1948 through the promulgation of Stadsvorming Ordonantie (SVO) or Town Planning Ordinance 58
Drs. Marsono, Undang-Undang Peraturan-Peraturan Di Bidang Perumahan Dan Pemukiman, (Jakarta: Penerbit Djambatan, 1995, Hlm. 673 – 681.
39 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
followed by its implementing regulation known as Stadsvormings Verordening (SVV) of 1949 (Dirdjosisworo, 1978). It was focused on improving urban housing conditions (Winarso, 2002b) and was designed for municipalities in the most densely populated island of Java, where problems of urbanisation were already evident at that time (Niessen, 1999). After the independence, this first integrated planning law continued to be enforced by the Indonesian government. In fact, in this period, it wasnot applied only in Java but in all regions in the country.59
Jadi dengan kata lain, Stadsvorming Ordonantie itu adalah peraturan pertama yang mengatur secara komprehensif mengani Tata Kota yang berfokus dalam memperbaiki perihal perumahan di Indonesia, yang mana sebelumnya terdapat peraturan Undang-Undang Gangguan atau Hinder Ordonantie yang hanya mengatur mengenai pendirian pabrik di lokasi tertentu atau lokasi khusus untuk industri. Secara
spesifik,
izin
mendirikan
bangunan
diatur
dalam
Stadsvormingordonantie Tahun 1948 Nomor 168.di dalam Article 7 tentang Bouwverordening ayat 1 menyatakan: “De raad stelt een bouwverordening vast houdende tenmiste de voorschriften, waaran moet worden voldan bij aanleggen en bouwen, alsmede de eisen te stellen aan bestande aanlegwetken en bouwwerken, aan erven en aan binnen het stadsareaal gelegen terreinen.”
Dalam terjemahan bebas article ini bermaksud mengatur bahwa urusan persyaratan pembangunan, konstruksi, pekerja bangunan dan lokasi bangunan ditetapkan oleh Dewan Kota.
59
Delik Hudalah, “Peri Urban Planning In Indonesia” (Desertasi doctor di Universitas Groningen, Belanda, 2010) http://irs.ub.rug.nl/ppn/325573514, diunduh 7 Mei 2012, Hlm. 46.
40 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Selain daripada itu, Article 8 dari peraturan Hindia Belanda ini telah mengatur mengenai izin yang berkaitan dengan bangunan. Article 8 mengatur sebagai berikut: “ … De bouwverordening houdt tenminste de bepaling in, dat een billijk verband wordt in acht genomen tussen aard, omvang en kosten der handelingen, waarvoor vergunning is gevraagd en de te vorderen verbeteringen.”
Dalam terjemahan bebas, bahwa berdasarkan article ini, dari sejak zaman Hindia Belanda telah diatur mengenai diperlukannya izin (vergunning) dalam kaitannya dengan pembuatan atau perbaikan bangunan dalam kota.
Sedangkan
mengenai
BVV
1919-1941,
peraturan
tersebut
diberlakukan khusus di Batavia atau di Jakarta yang mengatur mengenai perihal pelaksanaan membangun di Jakarta pada zaman Belanda. Maka berdasarkan sejarah pengaturan perihal pembangunan di Batavia/Jakarta tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa Tata Kota memang salah satu unsur penting dalam pembangunan sebuah kota terutama kota besar / ibukota seperti DKI Jakarta karena sebagai kota yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, perdagangan dan budaya, pembangunan fisik kota perlu mendapat perhatian khusus. Dalam perkembangan Ibukota DKI Jakarta di masa ini, Prof. Ari S. Hutagalung dalam bukunya menyatakan bahwa:60 “Kenyataan menunjukkan adanya peningkatan kebutuhan atas tanah dan terbatasnya tanah yang tersedia mengakibatkan timbulnya kendala-kendala dalam rangka melaksanakan kebijakan yang tertuang 60
Prof. Ny. Arie S. Hutagalung, S.H., Mli.,Tebaran Pemikiran Seputar Masalah Hukum Tanah, (Jakarta : Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesia, 2005), Hlm. 107.
41 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
dalam
RUTR
(Rencana
Umum
Tata
Ruang)
DKI
Jakarta.
Meningkatnya kebutuhan tanah tanpa suatu pengendalian yang mantap akan menimbulkan hambatan-hambatan dalam pengadaan tanah untuk pembangunan fisik kota dalam rangka RUTR yang hendak dicapai oleh Pemda DKI Jakarta. Dengan demikian keberhasilan pencapaian target tersebut akan sangat didukung oleh mekanisme perencanaan penggunaan tanah berdasarkan kebijakan tanah perkotaan (urban land policy) di DKI Jakarta.”
II.6.C. Kaitan IMB dengan Hukum Pertanahan Indonesia
Berkaitan dengan pernyataan mengenai Tata Kota tersebut di atas, maka kita lihat bahwa IMB memiliki keterkaitan yang erat dengan hukum pertanahan. Sebagaimana diuraikan dalam buku Hukum Tanah Nasional Prof. Boedi Harsono bahwa hukum pertanahan kita mengunakan azas Hukum Adat, yaitu azas pemisahan horizontal. Menurut azas ini bangunan dan tanaman bukan merupakan bagian dari tanah yang bersangkutan. Maka hak atas tanah tidak dengan sendirinya meliputi pemilikan bangunan dan tanaman yang ada di atasnya. Tetapi biarpun demikian dalam praktik dimungkinkan suatu perbuatan hukum mengenai tanah meliputi juga bangunan dan tanaman yang ada di atasnya, asal:61 1. Bangunan dan tanaman tersebut secara fisik merupakan satu kesatuan dengan tanah yang bersangkutan, artinya bangunan yang berfondasi dan tanaman merupakan tanaman keras. 2. Bangunan dan tanaman tersebut milik yang empunya tanah dan
61
Prof. Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, Jilid 1 Hukum Tanah Nasional, Cet. 12 (Penerbit Djambatan, 2008), Hlm. 263
42 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
3. Maksud demikian secara tegas disebutkan dalam akta yang membuktikandilakukannya perbuatan hukum yang bersangkutan.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka secara analogi dapat diterapkan juga pada perbuatan hukum pemindahan hak atas tanah yang dilakukan berikut bangunan dan / atau tanaman yang ada di atasnya. Asal pemilik bangunan dan atau tanaman tersebut turut hadir di hadapan PPAT dan memindahkan haknya kepada penerima hak, maka tidak perlu pemindahan hak atas bangunan dan atau tanaman tersebut dilakukan secara terpisah dengan akta tersendiri.62 Dalam kasus pada penulisan ini, sengketa yang terjadi adalah IMB yang berada di atas tanah yang dikuasai Sekertariat Negara Republik Indonesia. Dalam hukum pertanahan telah diatur secara tersirat dalam UUPA pada bagian Penjelasan Umum bahwa : “... Negara dapat memberikan tanah yang demikian (maksudnya tanah yang tidak dipunyai dengan sesuatu hak oleh seseorang atau pihak lain) kepada seseorang atau badan – badan dengan sesuatu hak menurut peruntukan dan keperluannya, misalnya dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan atau hak pakai atau memberikannya dalam pengelolaan kepada sesuatu Badan Penguasa (Departemen, Jawatan atau Daerah Swatantra) untuk digunakan bagi pelaksanaan tugasnya masing-masing (Pasal 2 ayat ).63 Berdasarkan hal tersebut maka tanah yang dikuasai oleh Sekertariat Negara RI tersebut adalah tanah yang dikuasai dalam bentuk hak pengelolaan karena Sekertariat Negara RI temasuk dalam kategori Badan Penguasa setara Menteri Negara. Hak Pengelolaan pada hakikatnya bukan hak atas tanah, tetapi merupakan gempilan Hak Menguasai dari Negara, dan hak tersebut diberikan pada Badan Penguasa dengan tujuan utama bahwa tanah tersebut disediakan bagi penggunaan oleh pihak-pihak lain yang memerlukan. Pemberian bagian62
Ibid. Ibid., Hlm. 276.
63
43 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
bagian tanah Hak Pengelolaan pada pihak-pihak lain terseut dapat berupa Hak Milik, Hak Guna Bangunan atau Hak Pakai. Pemberiannya dilakukan oleh Pejabat Badan Pertanahan atas usul pemegang Hak Pengelolaan yang bersangkutan. Sebagaimana halnya dengan tanah negara, selama dibebani hak-hak tersebut Hak Pengelolaan yang bersangkutan tetap berlangsung sampai dengan masa pemakaian HGB atau HP-nya selesai yang kemudian kembali dikuasai sepenuhnya oleh pemegang Hak Pengelolaan tersebut.64 Dalam kaitannya dengan kasus pada penulisan ini, salah satu prosedur yang harus dilalui dalam rangka mendapatkan IMB sebagai izin definitif, terdapat fase verifikasi. Pada tahap inilah dilaksanakan pengecekan mengenai status tanah tersebut. Maka menjadi penting untuk mengetahui bahwa tanah dalam sengketa ini adalah tanah Hak Pengelolaan yang dikuasai oleh Sekertariat Negara RI, yang mana untuk dapat mengajukan IMB, ada persyaratan khusus yang harus dilalui PIMB untuk dapat membuktikan bahwa ia pihak yang berhak mengelola tanah tersebut, antara lain sebagaimana yang dijelaskan di atas yakni harus diberikan oleh Pejabat Badan Pertanahan Nasional atas usul Pemegang Hak Pengelolaan (yakni dengan adanya Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT)). Dikatakan SIPPT tersebut adalah salah satu upaya pengendalian penggunaan tanah, yang dalam kasus ini dilaksanakan oleh Pemda DKI Jakarta. Landasan hukum Pengendalian Penggunaan tanah oleh pemegang hak atas tanah tertuang dalam Landasan Hukum Penatagunaan Tanah (Pasal 2 jo. Pasal 14 UU PA) dan Perencanaan Tata Ruang (saat ini UU No.27 Tahun 2007 jo. Perda DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012).65 Sebagaimana diuraikan dalam buku Marihot Pahala mengenai Hukum Bangunan Gedung Di Indonesia, bahwa:
64
Ibid., Hlm. 277 Prof. Ny. Arie S. Hutagalung, S.H., Mli.,Tebaran Pemikiran Seputar Masalah Hukum Tanah, (Jakarta : Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesia, 2005), Hlm. 108.
65
44 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
“ Pengaturan persyaratan administratif bangunan gedung dimaksudkan agar masyarakat mengetahui lebih rinci persyaratan administratif yang diperlukan unuk mendirikan bangunan gedung, baik dari segi kejelasan status tanahnya, kejelasan status kepemilikan bangunan gedungnya, maupun kepastian hukum bahwa bangunan gedung yang didirikan telah memperoleh persetujuan dari pemerintah daerah dalam bentuk izin mendirikan bangunan gedung.”66
II.6.D. Kaitan IMB dengan Pengaturan Tata Ruang
Tata Ruang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Tata Ruang dan saat ini secara khusus Tata Ruang untuk wilayah DKI Jakarta diatur dalam Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030. Dalam peraturan-peraturan tersebut, pengertian Tata Ruang sendiri adalah struktur ruang dan pola ruang, yang dipisahkan dengan pengertian Penataan Ruang yakni suatu system proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pengendalian didefinisikan sebagai upaya untuk mewujudkan tertib tata ruang.Sementara itu Tertib Tata Ruang sendiri tidak diberikan definisinya secara eksplisit namun dapatlah kiranya disamakan maksudnya dengan Penyelenggaraan Tata Ruang yang didefinisikan sebagai kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang. Dalam Pasal 35 UU Nomor 26 Tahun 2007, diatur mengenai Pengendalian Pemanfaatan Ruang, yang mana dilakukan melalui penetapan
66
Marihot Pahala Siahaan, S.E., M.T., Hukum Bangunan Gedung Di Indonesia, ed.1, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008), Hlm. 8
45 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
peraturan zonasi, perizinan, pemberian insentif dan disentif, serta pengenaan sanksi. Dalam pada itu, dalam Perda DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Peraturan Tata Ruang Wilayah 2030 Pasal 199 ditetapkan bahwa dalam pemanfaatan ruang setiap orang wajib memiliki izin pemanfaatan ruang wajib
melaksanakan
setiap
ketentuan
perizinan
dalam
pelaksanaan
pemanfaatan ruang. Kemudian pada Pasal 200 menetapkan bahwa:
(1) Izin pemanfaatan ruang diberikan untuk : a. Menjamin pemanfaatan ruang sesuai dengan rencana tata ruang, peraturan zonasi, dan standard pelayanan minimal bidang penataan ruang; b. Mencegah dampak negatif pemanfaatan ruang; dan c. Melindungi kepentingan umum dan masyarakat luas. (2) Izin pemanfaatan ruang diberikan kepada calon pengguna ruang yang akan melakukan kegiatan pemanfaatan ruang pada suatu kawasan/zona berdasarkan rencana tata ruang.
Dihubungkan dengan Pasal 200 ayat (2) di atas mengenai kawasan/zona berdasarkan tata ruang, Pasal 6 Perda Nomor 1/2012 mengenai Kebijakan Penataan Ruang dalam ayat 5 mengatur bahwa: a. Pelaksanaan konversi kawasan suaka alam, kawasan pelestarian alam, kawasan lindung, sumber daya air, dan pengembangan RTH untuk kesimbangan ekologi Jakarta; b. Pengembangan RTH untuk mencapai 30% (tiga puluh persen), dari luas daratan Provinsi DKI Jakarta terdiri dari RTH Publik dan RTH Privat yang didedikasikan sebagai RTH bersifat publik seluas 20% (dua puluh persen), dan RTH Privat seluas 10 % (sepuluh persen) sebagai upaya peningkatan kualitas kehidupan kota;
46 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
c. Penurunan emisi gas rumah kaca sebagai upaya mengantisipasi pemanasan global dan perubahan iklim; dan d. Penetapan dan pemeliharaan kawasan yang memiliki nilai strategis yang berpengaruh terhadap aspek lingkungan
Kemudian ditetapkan pula mengenai Kawasan Khusus yakni dala Pasal 111, dimana ayat 4 menetapkan beberapa kawasan khusus untuk Provinsi DKI Jakarta yang meliputi: a. Kawasan Medan Merdeka b. Kawasan Tanjung Priok c. Kawasan Gelora Bung Karno/Senayan d. Kawasan ASEAN e. Kawasan Pertanahan dan Keamanan : Kawasan Mabes TNI Cilangkap, Halim Perdana Kusumah, Marinir Cilandak, Kopassus Cijantung, Kementrian Pertahanan Keamanan, dan Kawasan Instalasi Militer lainnya
Selanjutnya pada Bab IX PerDa, pengaturan Rencana Tata Ruang dibagi dalam Wilayah Kota Administrasi dan Kabupaten Administrasi, yakni: -
Kota Administrasi Jakarta Pusat (Bagian Kedua Bab IX)
-
Kota Administrasi Jakarta Utara (Bagian Ketiga Bab IX)
-
Kota Admnistrasi Jakarta Barat (Bagian Keempat Bab IX)
-
Kota Administrasi Jakarta Selatan (Bagian Kelima Bab IX)
-
Kota Administrasi Jakarta Timur (Bagian Keenam Bab IX)
-
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu (Bagian Ketujuh Bab IX)
Dalam kaitannya dengan objek sengketa dalam kasus pada Penelitian ini, pada Perda Nomor 1 Tahun 2012, Bagian Kedua mengenai Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat, Paragraf 2 mengenai Pola Ruang Wilayah, Pasal 117 ayat 1 dinyatakan bahwa terdapat Rencana
47 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
pengembangan kawasan terbuka hijau budi daya yang salah satunya adalah : pemgembangan taman kota dan taman lingkungan. Pada Pasal 117 ayat 3 dinyatakan Rencana pengembangan taman kota sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilaksanakan di kawasan: a. Pelestarian taman kota di kawasan Taman Monumen Nasional, Taman Lapangan Banteng, Kompleks Istana Merdeka, Taman Suropati, Taman Menteng dan Kompleks MPR/ DPR; b. Pengembangan taman
kota dan taman
lingkungan serta taman
rumah/taman bangunan di kompleks olah raga Senayan dan stadion Kuningan serta lahan hijau pemakaman; c. Pelestarian dan meningkatkankuantitas dan kualitas RTH; d. Pengamanan kawasan terbuka hijau dengan tidak mengubah fungsi dan peruntukan RTH Publik; e. Penanaman pohon pelindung di halaman rumah, ruas jalan, dan pinggir sungai; f. Pengembangan jalur hijau di kawasan Gambir dan Tanah Abang; g. Pengembangan jalur hijau jalan, tepian sungai dan kanal, jalur rel kereta api, jalur hijau pengaman rel kereta api atau jaringan transmisi tenaga listrik; h. Pengembangan taman lingkungan dan jalur hijau sebagai sarana resapan air, pengendali polusi udara, sarana sosial warga, dan estetika kota di kawasan pemukiman Kecamatan Tanah Abang, Cempaka Putih, Johar Baru, dan Kemayoran; i. Pelestarian Taman lingkungan di kawasan permukiman melalui program perbaikan dan peremajaan lingkungan dengan melibatkan masyarakat; j. Penanaman dan pemeliharaan tanaman beniji di koridor yang menjadi habitat burung di kawasan Bandar Kemayoran, Lapangan Banteng, Taman Monumen Nasional, Kompleks Olah Raga Senayan, tepi dan median Jalan Sudirman serta jalan MH. Thamrin,
48 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
k. Pembangunan
dan
pemeliharaan
taman
lingkungan
di
kawasan
pemukiman Cempaka Putih, Menteng, Johar Baru, Kemayoran dan Tanah Abang sebagai resapan air, estetika kota, dan sarana sosial.
Disamping itu pada Pasal 229 diatur bahwa: (1) Hak memperoleh penggantian yang layak atas kerugian terhadap perubahan peruntukan sebagai akibat pelaksanaan rencana tata ruang diselenggarakan dengan cara musyawarah untuk mufakat. (2) Dalam hal penyelesaian secara musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (1), tidak diperoleh kesepakatan, para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian sengketa melalui pengadilan.
Pada kedua pasal tersebut diatas, dapatlah kita melihat bahwa telah dikeluarkan Perda yang merenacanakan secara spesifik Tata Ruang untuk Wilayah Kota Administrasi Jakarta Pusat, yang apabila ditilik kedalam Pasalpasal dimaksud, wilayah Kecamatan Tanah Abang yang melingkupi daerah Senayan termasuk juga Kompleks DPR/MPR, sebagai wilayah dari lokasi objek sengketa dalam Penelitian ini, disebut-sebut sebagai wilayah yang termasuk dalam rencana untuk Pengembangan Taman Kota.
I. 6.E. Peraturan-Peraturan Mengenai IMB Khusus Bagi Wilayah DKI Jakarta.
-
Peraturan Awal: Sebagaimana telah diulas di sub-bab sebelumnya, jika diurutkan dari sejak pertama maka peraturan Stadsvormingordonantie Tahun 1948 Nomor 168 sebagaimana tersebut di atas sampai dengan tahun 1991 masih menjadi sumber berlakunya Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta
49 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Nomor 7 Tahun 1991 Tentang Bangunan Dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang didalam Pasal 2 huruf a mengatur: “ Gubernur Kepala Daerah berwenang menerbitkan izin sepanjang persyaratan teknis dan administratif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.”
Kemudian Pasal 2 huruf e mengatur: “ Gubernur Kepala Daerah berwenang mengatur lebih lanjut hal-hal khusus dalam suatu perencanaan dan atau pelaksanaan pembangunan suatu lingkungan.”
Pengaturan terhadap perihal tersebut di atas dikukuhkan kembali dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang, yang pada Pasal 27 mengatur bahwa: Ayat (1).“Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, menyelenggarakan penataan ruang wilayah Propinsi Daerah Tingkat I.” Ayat (2).“ Untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta Pelaksanaan penataan ruang dilakukan Gubernur Kepala Daerah…”.
Maka berdasarkan peraturan-peraturan perundang-undangan di atas, untuk permasalahan perencanaan dan atau pelaksanaan pembangunan suatu lingkungan termasuk juga penataan ruang serta penerbitan izin yang berkaitan
dengan
hal-hal
tersebut,
Undang-Undang
melimpahkan
wewenangnya dalam suatu peraturan pelaksanaan tingkat bawahnya secara atributif, kepada pemerintahan Daerah Tingkat I atau Gubernur Kepala Daerah.
50 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
-
Peraturan Baru: Peraturan-peraturan terkait dengan IMB yang digunakan dalam analisis kasus dalam penulisan ini adalah: o Peraturan Daerah: 1). Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1991 Tentang Bangunan Dalam Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang mana kasus dalam Penulisan ini masih mengacu pada Perda ini, namun Perda ini saat ini telah digantikan67 dengan; 2). Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Bangunan Gedung, yang mana pada Pasal 285 poin (a) dan (b) mengenai Ketentuan Peralihan ditetapkan bahwa: (a). permohonan izin yang diajukandan diterima sebelum tanggal berlakunya Peraturan Daerah ini masih dalam proses penyelesaian, diproses berdasarkan ketentuan lama. (b). IMB yang sudah diterbitkan berdasarkan ketentuan yang lama tetapi izin penggunaannya belum diterbitkan, berlaku ketentuan lama. Maka pembahasan / analisis kasus ini akan tetap mengacu, namun tidak terbatas pada pada perturan lama. o Keputusan Gubernur: 1). Keputusan Gubernur Kepala Daerah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1598 Tahun 1992 mengenai Tata Cara Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan, Izin Penggunaan Bangunan dan izin Perpanjangan Penggunaan Bangunan di DKI Jakarta 67
Indonesia, Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung, Perda No.7 Tahun 2010, Lembaran Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tahun 2010 Nomor 7, Ps. 286.
51 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Keputusan Gubernur tersebut kemudian dicabut secara parsial oleh Keputusan Gubernur Kepala Dearah DKI Jakarta Nomor 554 Tahun 1999 , yang mana pada akhirnya Keputusan Gubernur Nomor 1598 Tahun 1992 tersebut dicabut dan digantikan seluruhnya oleh:
2). Keputusan Gubernur Daerah DKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2000 Tentang tata Cara Memperoleh Izin Bangunan Izin Penggunaan Bangunan Dan Kelayakan Menggunakan Bangunan Di Propinsi Daerah Di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. o Peraturan Gubernur Daerah: Terakhir, telah terbit Peraturan Gubernnur Daerah DKI Jakarta Nomor 85 Tahun 2006 Tentang Pelayanan Penerbitan Bangunan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang mencabut dan menggantikan Peraturan Gubernur Nomo 76 Tahun 2000 serta menghapus Keputusan Gubernur Nomor 554 Tahun 1999.
II.6.F. Mekanisme Permohonan Izin Mendirikan Bangunan
Pada saat sekarang peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam hal Izin Mendirikan Bangunan yang terbaru adalah Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 85 Tahun 2006 Tentang Pelayanan Penerbitan Perizinan Bangunan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Peraturan ini menggantikan secara parsial Peraturan Gubernur yang sebelumnya yakni Keputusan Gubenur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 76 Tahun 2000 Tentang tata Cara Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan, Izin Penggunaan Bangunan dan
52 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Kelayakan Menggunakan Bangunan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota, yakni hanya sepanjang menyangkut jangka waktu penyelesaian perizinan bangunan dan izin khusus/keterangan membangun. Pasal 2 Bab II mengenai Penerbitan Perizinan Bangunan, Bagian Kesatu mengenai Jenis Perizinan Bangunan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 85 Tahun 2006 mengatur bahwa: “Bidang perizinan bangunan meliputi: a. IMB b. IPB c. KMB d. Izin Khusus”
Kemudian Pasal 3 mengenai Izin Mendirikan Bangunan mengatur bahwa: “(1) Untuk melakukan kegiatan membangun terlebih dahulu harus memperoleh IMB (2)
IMB sebagaimana dimaksud ayat (1) diterbitkan berdasarkan PIMB-PB yang disampaikan melalui Seksi Dinas Kecamatan atau Suku Dinas.
(3)
IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diterbitkan oleh Seksi Dinas Kecamatan atau Suku Dinas atau Dinas.
(4)
Terhadap IMB yang diterbitkan oleh Suku Dinas tidak diterbitkan IP, kecuali untuk bangunan tertentu antara lain Bangunan Stasiun Pengisian Bahan Bakar
(5) Terhadap IMB yang diterbitkan oleh Dinas, Suku Dinas dan Dinas dapat menerbitkan berdasarkan hasil penelitian teknis dan Dinas.
Mengenai tertib administrasi secara detil mengenai pengajuan permohonan IMB atau yang disebut sebagai PIMB, masih menggunakan aturan yang ada pada Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota
53 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Jakarta Nomor 76 Tahun 2000, yakni Pada Bab II mengenai IMB, Bagian Pertama tentang Persyaratan dan Cara Pengajuan Permohonan IMB-PB, Pasal 2: “(1) Setiap kegiatan membangun bangunan/bangun-bangunan harus memiliki IMB “(2) Untuk mendapatkan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini pemohona wajib mengajukan permohonan secara tertulis kepada Gubernur dalam hal ini Kepala Dinas melalui Suku Dinas/Seksi Kecamatan dengan mengisi formulir yang tersedia dan melampirkan persyaratan sebagai berikut: a. Untuk Bangunan Rumah Tinggal: (1) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (2) Fotokopi surat-surat tanah (1set), dapat berupa salah satu dari surat
sebagai berikut:
a) Sertipikat tanah b) Surat keputusan pemberian Hak Penggunaan Atas Tanah oleh pejabat yang berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut c) Surat kavling dan Pemerintah Daerah c.q. Walikotanya atau instansi lain yang ditunjuk Gubernur. d) Fatwa tanah atau rekomendasi dari Kanwil BPN Propinsi DKI Jakarta atau Kantor Pertanahan setempat. e) Surat Keputusan Walikotamadya untuk penampungan sementara f) Rekomendasi dari Kantor Pertanahan dengan peta bukti pembebasan tanah; g) Surat pernyataan dari instansi Pemerintah atau pemimpin proyek Tim Pembebasan Tanah, khusus untuk Bangunan Pemerintah;
54 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
h) Hasil Sidang Panitia A yang dikeluarkan kantor Pertanahan disertai Surat Pernyataan Pemilik bahwa tanah dikuasai dan tidak sengketa yang diketahui oleh Lurah setempat; i) Surat Kohir Verponding Indonesia, disertai pernyataan bahwa
Pemilik
sudah
menempati,
menguasai
tanah
Verponding tersebut selama 10 tahun atau lebih, baik sebagian atau seluruhnya dan tidak sengketa yang diketahui oleh Lurah setempat; (3)
Untuk surat tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a. angka 2 a) sampai dengan 2 g) pasal ini harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa;
(4) Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dari Gubernur, bagi yang disyaratkan; (5)
Keterangan dan Peta Rencana Kota dari Dinas/Suku Dinas Tata Kota sebanyak minimal tujuh lembar;
(6) Gambar rancangan Arsitektur Bangunan minimal tujuh set (7)
Fotokopi surat izin bekerja sebagai penanggung jawab rancangan arsitektur, kecuali untuk bangunan Wisma Kecil dan Wisma Sedang di daerah bukan Real Estat dan bukan daerah pemugaran (1 lembar);
(8) Gambar rancangan arsitektur bangunan harus dilengkapi hasil penilaian/penelitian dari Tim Penasehat Arsitektur Kota (TPAK), untuk bangunan rumah tinggal di daerah pemugaran golongan A dan B; (9)
Perhitungan dan gambar struktur bangunan untuk bangunan rumah tinggal dengan bentangan lebih besar dari enam meter serta fotokopi surat izin bekerja Perencanaan Struktur (1 lembar);
B) Untuk bangunan Bukan Rumah Tinggal : 1) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (1 lembar)
55 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
2) Fotokopi surat-surat tanah (1 set), dapat berupa salah satu dari surat sebagai berikut; a) Sertipikat tanah b) Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan Atas Tanah oleh
Pejabat yang berwenang dari instansi pemerintah
yang menguasai tanah tersebut. c) Fatwa tanah atau rekomendasi dari Kanwil BPN Propinsi DKIJakarta atau kantor Pertanhan setempat. d) Surat keputusan Walikotamadya untuk penampungan sementara e) Surat persetujuan / penunjukan Gubernur untuk bangunan bersifat sementara, bangunan di atas prasarana, bangunan di atas air atau bangunan khusus; f) Rekomendasi dari Kantor Pertanahan dengan peta bukti pembebasan tanah g) Surat pernyataan dari instansi Pemerintah dan Peminpin Proyek / Tim Pembebasan Tanah, khusus untuk Bangunan Pemerintah. 3) Untuk surat tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b. angka 2 pasal ini, harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari pemohon; 4) Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dari Gubernur, bagi yang disyaratkan 5) Keterangan dan Peta Rencana Kota dari Dinas/Suku Dinas Tata Kota sebanyak minimal tujuh lembar; 6) Peta Kutipan Rencana Kota dari Dinas/Suku Dinas untk bangunan yang telah memiliki IMB dan digunakan untuk kegiatan perbaikan/perubahan dan atau penambahan sebagai pengganti
56 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Keterangan dan Peta Rencana Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b. angka 5) pasal ini sebanyak minimal tujuh set; 7) Gambar rancangan arsitektur bangunan minimal tujuh set dan fotokopi surat izin bekerja Perancang Arsitektur (1 lembar); 8) Gambar rancangan arsitektur bangunan harus dilengkapi hasil penilaian/penelitian dari Tim Penasehat Arsitektur Kota (TPAK), bagi yang disyaratkan; 9) Perhitungan, gambar struktur bangunan dan laporan hasil penyelidikan tanah sebanyak minimal tiga set serta fotokopi surat izin bekerja Perencanaan Struktur, bagi yang disyaratkan (1 lembar); 10) Perhitungan, gambar instalasi dan perlengkapannya minimal tiga set serta fotokopi surat izin bekerja Perencana Instalasi dan Perlengkapannya, bagi yang disyaratkan (1 lembar); 11) Untuk bangunan tempat ibadah, selain emmenuhi kelengkapan persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf nb angka 1) sampai dengan 10) pasal ini harus dilengkapi juga dengan surat persetujuan Gubernur. C) Untuk Bangunan-bangunan: 1) Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (1 lembar) 2) Fotokopi surat-surat tanah (1 set), dapat berupa salah satu dari surat sebagai berikut: a) Sertipikat tanah b) Surat Keputusan Pemberian Hak Penggunaan Atas Tanah oleh pejabat yang berwenang dari instansi pemerintah yang menguasai tanah tersebut. c) Surat kavling dari Pemerintah Daerah c.q. Walikotamadya atau instansi lainyang ditunjuk Gubernur. d) Fatwa tanah atau rekomendasi dari Kanwil BPN Propinsi DKI Jakarta atau Kantor Pertanahan setempat.
57 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
e) Surat Keputusan Walikotamadya untuk penampungan sementara. f) Surat Persetujuan/Penunjukan Gubernur untuk bangunan bersifat sementara di atas taman, prasarana atau di atas air. g) Rekomendasi dari Kantor Pertanahan dengan peta bukti pembebasan tanah h) Surat Pernyataan dari Instansi Pemerintah atau Pemimpin Proyek Tim Pembebasan Tanah, khusus untuk tanah milik Pemerintah; 3) Untuk surat tanah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c. angka 2 pasal ini harus dilampirkan surat pernyataan bahwa tanah yang dikuasai dan atau dimiliki tidak dalam sengketa dari Pemohon serta untk kegiatan pemagaran, pernyataan tersebut harus diketahui lurah; 4) Surat Izin Penunjukan Penggunaan Tanah (SIPPT) dari Gubernur, bagi yang disyaratkan; 5) Keterangan dan Peta Rencana Kota dari Dinas/Suku Dinas Tata Kota sebanyak minimal empat lembar; 6) Gambar rancangan Arsitektur minimal empat set dan fotokopi surat izin bekerja Perencana Arsitektur (1 lembar) 7) Perhitungan, gambar rencana struktur dan laporan hasil penyelidikan tanah sebanyak minimal tiga set fotokopi surat izin bekerja Perencana Struktur, bagi yang disyaratkan (1 lembar); 8) Perhitungan, gambar instalansi dan perlengkapannya sebanyak minimal tiga set serta fotokopi surat izin bekerja Perencana Instalasi dan Perlengkapannya bagi yang disyaratkan (1 lembar); 9) Fotokopi IMB bangunan (1 set) bagi yang disyaratkan, untuk bangun-bangunan yang didirikan baik di halaman, di atas bangunan atau menempel pada bangunan.
58 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Pasal 3 mengatur: “ Permohonan IMB untuk bangunan tambahan dan atau perubahan dari bangunan lama yang telah memiliki IMB, persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dapat menggunakan dokumen izin yang lama.”
Sementara itu Pasal 4 Bagian Kedua tentang Penyelesaian IMB sesuai dengan Pasal Ketentuan Penutup dari Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 85 Tahun 2006, Pasal 26 ayat 3 yang menyatakan bahwa Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 76 Tahun 2000 sepanjang menyangkut jangka waktu penyelesaian perizinan bangunan ddicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Oleh karena itu yang berlaku mengenai jangka waktu adalah Pasal 11 Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 85 Tahun 2006, Pasal 11, yakni: “(1) Waktu penyelesaian penerbitan IMB bangunan rumah tinggal oleh Seksi Dinas Kecamatan di Kabupaten Kepulauan Seribu paling lama 10 (sepuluh) hari kerja.” “(2) Waktu penyelesaian penerbitan IMB oleh Suku Dinas adalah sebagai berikut: a. Untuk bangunan rumah tinggal paling lama 10 (sepuluh hari kerja, dan b. untuk bangunan bukan rumah tinggal dan bangun0bangunan paling lama 14 (empat belas) hari kerja. “(3) Waktu penyelesaian IMB oleh Dinas adalah sebagai berikut: a. Untuk bangunan bukan rumah tinggal dan bangun-bangunan yang berlokasi di Wilayah kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu paling lama 20 (dua puluh) hari kerja.
59 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
b. Untuk bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian sampai dengan 8 (delapan) lantai paling lama 25 dua puluh lima) hari kerja. c. Untuk bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian lebih dari 8 (delapan) lantai paling lama 40 (empat puluh) hari kerja, dan d. Untuk bangun-bangunan paling lama 25 (dua puluh lima) hari kerja. “(4). Waktu penyelesaian penerbitan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat(2) dan ayat (3) berlaku terhitung sejak retribusi dibayar oleh pemohon. “(5). Waktu penyelesaian penerbitan IMB sebagaimana dimaksud pada ayat (4) tidak berlaku apabila berdasarkan hasil penelitian teknis masih memerlukan perbaikan/penyempurnaan.
Selanjutnya dalam bab berikut adalah mengenai Izin Pendahuluan (IP) yang merupakan unsur baru dari proses permohonan IMB yang sebelum tahun 2000 tidak pernah ada.
II.6.G. Izin Pendahuluan (IP) II.6.G.1. Dasar-Dasar Hukum IP Izin Pendahuluan baru diperkenalkan sejak tahun 2000 melalui Keputusan Gubernur Propinsi Derah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 76 Tahun 2000 tentang Tata Cara Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan Izin Penggunaan Bangunan Dan Kelayakan Menggunakan Bangunan Di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pada peraturan-peraturan pendahulunya seperti Peraturan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 Tahun 1991, Bangunan Dalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta, belum dimasukkan pengaturan Izin Pendahuluan dalam mekanisme perolehan IMB.
60 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Dalam Keputusan Gubernur Nomor 76 Tahun 2000 tersebut, Izin Pendahuluan diatur dalam Pasal 5 yang menyebutkan sebagai berikut: (1) Sebelum IMB diterbitkan, Dinas/Suku Dinas dapat menerbitkan Izin Pendahuluan (2) Izin Pendahuluan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: a. Izin Pendahuluan Persiapan yaitu Izin izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan
pagar
proyek,
bangsal
kerja,
pematangan
tanah,
pembongkaran bangunan/bangun-bangunan dan untuk pemancangan pertama. b. Izin Pendahuluan Pondasi yaitu izin untuk melakukan kegiatan pekerjaan pondasi yang meliputi: penggalian tanah dalam pelaksanaan pondasi, dewatering dan pemancangan pondasi bangunan/bangun-bangunan yang diterbitkan atas permohonan; c. Izin Pendahuluan Menyeluruh yaitu izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan bangunan/bangun-bangunan sampai selesai.
Dalam Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2000 tersebut, Izin Pendahuluan diatur dalam Pasal 5 namun tidak termasuk/disebutkan dalam Ketentuan Umum-nya pada Pasal 1. Kemudian baru dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 85 Tahun 2006, Izin Pendahuluan merupakan bagian dari Ketentuan Umum Pasal 1 butir 14, 15, 16, 17 dan 18, yang menyatakan: “14. Izin Pendahuluan yang selanjutnya disingkat IP adalah Izin yang diberikan untuk melakukan kegiatan membangun sesuai tahapan kegiatan pelaksanaan pembangunan sambil menunggu terbitnya izin definitive.” “15. Izin Pendahuluan Persiapan yang selanjutnya disingkat IP Persiapan adalah Izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan pagar proyek, bangsal kerja, pematangan tanah, pembongkaran bangunan bangunan lama.”
61 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
“16. Izin Pendahuluan Menyeluruh yang selanjutnya disingkat IP Menyeluruh adalah izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan bangunan/ bangunbangunan sampai selesai.” “17. Izin Pendahuluan Pondasi yang selanjutnya disingkat IP adalah izin untuk melakukan kegiatan pekerjaan pondasi dan/atau pemancangan pondasi bangunan/bangun-bangunan.” “18. Izin Pendahuluan Struktur Menyeluruh yang selanjutnya disingkat IP Struktur Menyeluruh adalah izin untuk melakukan kegiatan pelaksanaan struktur bangunan/bangun-bangunan secara menyeluruh.”
Menurut keterangan seorang Petugas Dinas Pengawasan Pengawasan Pembangunan Kota (Petugas Dinas) dari divisi Perizinan, Izin Pendahuluan ‘diadakan’ karena terdapat ‘kebutuhan’ atas hal tersebut dalam prakteknya di lapangan.” Pada kesempatan terpisah, dijelaskan pula oleh Dinas dari divisi teknis, yang dimaksud dengan kebutuhan di lapangan adalah; kondisi pembangunan secara teknis yang berlangsung terus menerus tanpa boleh mendapatkan penundaan dari sisi persyaratan administratif, misalnya pembuatan pondasi dan seterusnya serta pembayaran para pekerja yang tidak bisa ditunda hanya karena proses izinnya belum selesai. Karena secara umum, perolehan tiap-tiap surat-surat persetujuan untuk keperluan pembangunan suatu gedung, misalnya menunggu keputusan AMDAL atau keputusan IMB itu sendiri, dapat memakan waktu satu minggu sampai dengan hampir satu bulan. Dalam Pasal 5 Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 85 Tahun 2006, IP diatur lebih lanjut namun sedikit berbeda, yakni: (1) IP yang diterbitkan oleh Suku Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) berupa:
62 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
a. IP Persiapan b. IP Menyeluruh c. IP Pondasi, dan / atau d. IP Struktur Menyeluruh. (2) IP Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diperuntukkan bagi: a. Bangunan bukan rumah tinggal; dan / atau b. Bangun-bangunan dengan struktur lebih dari 72 m (tujuh puluh dua meter). (3) Kriteria bangunan bukan rumah tinggal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a adalah sebagai berikut: a. luas lantai bangunan lebih dari 1500 m2 (seribu lima ratus meter persegi); b. Ketinggian lebih dari 4 (empat) lantai c. Strukstur konvensional dengan bentang lebih dari 8 m (delapan meter); d. Struktur bangunan tipikal dengan atap rangka baja untuk penggunaan bangunan gudang, pabrik, workshop dan sejenisnya dengan bentang dari 20 m (dua puluh meter); dan e. bangunan dengan struktur khusus (4). IP Menyeluruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diperuntukkan bagi: a. Bangunan bukan rumah tinggal dengan luas lebih dari 1500m2 (seribu lima ratus meter persegi); b. Bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian lebih dari 4 (empat) lantai; dan/atau c. Bangun-bangunan berdasarkan penilaian teknis dan Dinas. (5). IP Pondasi dan IP Struktur Menyeluruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dan huruf d diperuntukkan bagi bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian sampai dengan 8 (delapan) lantai berdasarkan penilaian teknis dan Dinas.
63 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Kemudian Pasal 6 mengatur lebih lanjut mengenai IP yang diterbitkan oleh Dinas, Yakni sebagai berikut: (1). IP yang diterbitkan oleh Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (5) berupa: a. IP Persiapan b. IP Menyeluruh c. IP Pondasi; dan/atau d. IP Struktur Menyeluruh
pada ayat (5) adalah sebagai berikut: a. bangunan bukan rumah tinggal dengan luas lebih dari 1500 m2 (seribu lima ratus meter persegi); b. bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian lebih dari 4 (empat) lantai;
IP Pondasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperuntukkan bagi: a. bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian sampai dengan 8 (delapan) lantai berdasarkan penilaian teknis dari Dinas yang berlokasi di WilayahKabupaten Administrasi Kepulauan Seribu; b. bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian bangunan lebih dari 8 (delapan) lantai; dan/atau c. bangunan buan rumah tinggal dengan sistem struktur khusus.
IP
Sturktur
Menyeluruh
sebagaiamana
dimaksud
pada
ayat
(1)
diperuntukkan bagi: a. bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian sampai dengan 8 (delapan) lantai berdasarkan penilaian dari Dinas yang berlokasi di Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu;
64 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
b. bangunan bukan rumah tinggal dengan ketinggian bangunan lebih dari 8 (delapan) lantai; c. bangunan bukan rumah tinggal dengan sistem sturktur khusus; dan/atau d. bangunan-bangunan menara telekomunikasi khusus yang berdiri di atas dengan tinggi struktur lebih dari 72 m (tujuh puluh dua meter).
Perlu diketahui bahwa perbedaan antara Dinas dengan Suku Dinas dan Seksi Dinas sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 85 Tahun 2006 Pasal 5 ayat (2) bahwa IP Persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diperuntukan bagi bangunan bukan rumah tinggal dan bangunan-bangunan yang berlokasi di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Kemudian Pasal 5 ayat (3): Kriteria bangunan bukan rumah tinggal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut: a. luas lantai bangunan lebih dari 1500 m2 (seribu lima ratus meter persegi) b. ketinggian lebih dari 4 (empat) lantai c. struktur konvensional dengan bentang lebih dari 8 m (delapan meter) d. struktur bangunan tipikal dengan atap rangka baja untuk penggunaan bangunan gudang, pabrik, workshop dan sejenisnya dengan bentang lebih dari 20 m (dua puluh meter); dan/atau e. bangunan dengan struktur khusus; Selanjutnya Pasal 5 ayat 4 mengatur: “(1) Kriteria bangun-bangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut: a. bangun-bangunan dengan struktur khusus; dan/atau b. bangun-bangun menara telekomunikasi khusus yang berdiri di atas dengan tinggi struktur lebih dari 72 m (tujuh puluh dua meter)
IP menyeluruh sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dperuntukkan bagi bangunan bukan rumah tinggal dan bangun-bangunan berdasarkan
65 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
penilaian teknis dan Dinas yang berlokasi di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Kriterian bangunan bukan rumah tinggal sebagaimana dimaksud oleh Pasal 5 ayat (5) ada di pasal 6 adalah; -
Dinas adalah Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pasal 1 (2))
-
Suku Dinas adalah Suku Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Kotamadya Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pasal 1(4)) .
-
Seksi Dinas adalah Seksi Dinas Pelayanan Penataan Bangunan Kecamatan atau Seksi Dinas Penataan dan Pengawan Bangunan Kecamatan di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta (Pasal 1(5))
Selanjutnya dalam pengaturan IP yang baru pada Peraturan Gubernur tersebut diatur pula mengenai jangka waktu penerbitan IP, yakni pada Pasal 7 sebagai berikut: “(1) Waktu penyelesaian IP yang diterbitkan oleh Suku Dinas adalah sebagai berikut: a. IP Persiapan paling lama 8 (delapan) hari kerja; b. IP Menyeluruh paling lama 8 (delapan) hari kerja; c. IP Pondasi paling lama 8 (delapan) hari kerja; d. IP Sturktur Menyeluruh paling lama 8 (delapan) hari kerja; “(2) Waktu penyelesaian IP yang diterbitkan oleh Dinas adalah sebagai berikut: a. IP Persiapan, IP Menyeluruh, IP Pondasi dan IP Struktur Menyeluruh untuk bangunan dan/atau bangun-bangunan yang berlokasi di Wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu paling lama 14 (empat belas) hari kerja; b. IP Pondasi paling lama 24 (dua puluh empat) hari kerja; c. IP Struktur Menyeluruh paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja;
66 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
“(3) Waktu penyelesaian penerbitan IP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) berlaku terhitung sejak retribusi dibayar oleh Pemohon. (3) Waktu penyelesaian penerbitan IP sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak berlaku apabila hasil penelitian teknis masih memerlukan pernaikan dan/atau penyempurnaan.
II.6.G.2.Urgensi Pengadaan IP
Ditinjau darikondisi teknis di lapangan, Peraturan Gubernur Nomor 85 Tahun 2006 tersebut tidak mengatur lebih jelas mengenai kondisi apa saja yang perlu dipenuhi sebelum suatu jenis IP dikeluarkan, walaupun hal tersebut sebelumnya telah secara tidak langsung dijelaskan dalam Pasal 5 ayat (2) Keputusan Gubernur Nomor 76 Tahun 2000 mengenai apa yang dapat dibangun melalui tiap jenis IP yang dikeluarkan, namun selain terdapat modifikasi jenis IP pada Pasal 5 dan Pasal 6 peraturan Nomor 85 Tahun 2006 dibandingkan dengan yang ada di Pasal 5 Keputusan Gubernur Nomor 76 Tahun 2000, tetap saja belum ada suatu batasan formal dengan penyebutan yang jelas di dalam peraturan-peraturan tersebut mengenai syarat minimum yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan IP dari Pondasi sampai dengan Struktur Menyeluruh. Menurut keterangan Petugas Dinas Pengawasan Pembangunan Kota dari divisi teknis dalam tiap-tiap jenis IP memiliki kondisi minimum yang harus telah dipenuhi sebelum IP tertentu dikeluarkan untuk pembangunan bangunan tersebut, misalnya untuk IP Pondasi, kondisi bangunan yang sudah harus terpenuhi adalah minimal struktur bangunan bawah telah selesai perencanaannya. Sementara untuk IP Struktur Menyeluruh, kondisi bangunan yang sudah harus terpenuhi adalah; struktur bangunan bagian bawah sudah OK, struktur bangunan bagian atas sudah OK, evaluasi loading test (pengujian tiang pondasi) juga sudah OK.
67 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Lebih lanjut, pemberian IP Sturktur Menyeluruh selain dari sisi kondisi teknis di atas, menurut Petugas Dinas dari divisi perizinan, biasanya secara administratif hanya tinggal menunggu pemberesan perjanjian
kerjasama
dengan
pihak
ketiga
yang
terlibat
dalam
pembangunan, atau tinggal menunggu keluarnya Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dari instansi yang berwenang. Berkaitan dengan AMDAL tersebut, ditegaskan, bahwa pada prinsipnya instansi yang berwenang tersebut sudah menyetujui dalam rapat, jadi tinggal menunggu surat resminya saja, karena pada umumnya hal tersebut harus menunggu sekitar satu atau dua minggu, padahal pembangunan harus segera dilanjutkan. Karena itulah IP Struktur Menyeluruh sudah dapat dikeluarkan.
II.7. PEMBAHASAN KASUS
Pada bab ini, penulisan akan sampai pada kasus sebagai pokok pembahasannya. Dimulai dengan duduk perkara yang disajikan dalam bentuk ringkasan putusan kasus dimaksud, yang dilanjutkan dengan analisa atas kasus tersebut hingga tercapai suatu hipotesa.
II.7.a. Duduk Perkara / Ringkasan Kasus
Subjek Perkara adalah: Penggugat Tergugat
: PT. Ario Bimo Laguna Perkasa;
melawan
: Kepala Dinas Pengawasan Dan Penertiban Bangunam
Propinsi DKI Jakarta.
68 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Objek Perkara: Surat Keputusan yang diterbitkan Tergugat selaku Pejabat Tata Usaha Negara, berupa: Surat Keputusan No. 84 Tahun 2010 tanggal Juli 2010 tentang Pembekuan Surat Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor : 39/IP-STR/VI/2010 tanggal 23 Juni 2010 tentang Izin Pendahuluan Struktur Menyeluruh a.n. Sekneg RI cq. BPGBK qq. PT. Ariobimo Laguna Perkasa berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang Jakarta Pusat.
Duduk Perkara: Dasar alasan Penggugat mengajukan Gugatan adalah: Bahwa Penggugat merupakan badan hukum yang didirikan sebagaimana dimaksud dalam Akta Nomor. 61 tanggal 17 Februari 1995 yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Chufran Hamal, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. G2-6061 HT.01.01 Th.95 tertanggal 16 Mei 1995, Berdasarkan Anggaran Dasar Penggugat adalah suatu Perseroan yang mempunyai maksud dan tujuan menjalankan usaha di bidang-bidang, antara lain: pembangunan, real estate, rekreasi, pusat hiburan dan taman bermain (Play ground), berdasarkan perjanjian terdahulu antara Penggugat dengan BPGBK (Badan Pengelola Gelora Bung Karno CQ MENSESNEG sebagai pemegang Hak Pengelolaan (HPL) No. 2/Gelora An. SETNEG CQ BPGBK dengan luas 279 Ha terikat Perjanjian Kerjasama selama 35 tahun sampai dengan tahun 2027. Dengan urutan perjanjian sebagai berikut: -
Keputusan Sekretaris Negara RI selaku Ketua Badan Pengelola Gelora Bung Karno tentang Pencabutan Keputusan Menteri/Sekeretaris
69 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Negara RI selaku Ketua Badan Pengelola Senayan Nomor 1/K/BP/1992 tentang Izin Pemanfataan Sebagian Tanah di Komplek Senayan Jakarta kepada Yayasan Karya Bakti Rukun Ibu Ampera Pembangunan Untuk Proyek Play Ground Taman Ria Senayan; -
Akta No. 35 tanggal 19 April 1995 tentang Perjanjian Pembangunan Pengelolaan/Pengusahaan Dan Pengalihan Hak Atas Proyek Play Ground Dan Restoran Di Taman Ria Senayan;
-
Akta No.2 Tanggal 5 Mei 1997 tentang Addendum Atas Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan / Pengusahaan Dan Pengalihan Hak Atas Proyek Play Ground Dan Restoran Di Taman Ria Senayan;
-
Kesepakatan Bersama tanggal 18 November 1999 antara Yayasan Karya Rukun Ibu Ampera Pembangunan dengan PT. Ariobimo Laguna Perkasa;
-
Perjanjian Tentang Perubahan Terhadap Perjanjian Pembangunan, Pengelolaan / Pengusahaan Dan Pengalihan Hak Atas Proyek Play Ground dan Restoran Taman Ria Senayan tanggal 11 Juni 2008 yakni untuk jangka waktu 35 tahun atau sampai dengan tanggal 16 Juli 2027;
-
Surat Gubernur DKI Jakarta tanggal 24 Agustus 2009, Nomor 1588/1.711.534 tentang Pemberian Pembaruan SIPPT kepada PT. Ariobimo Laguna Perkasa;
-
Surat
Keputusan
PERSIAPAN/II/2010
Dinas
P2B
tanggal
5
DKI
Jakarta
Pebruari
2010
Nomor tentang
01/IP Izin
Pendahuluan Tahap Pekerjaan Persiapan; -
Tanggal 23 Pebruari 2010 dibuatkan Berita Acara Kerangka Acuan AMDAL untuk Penggugat;
-
Surat Pelaksanaan Asuransi ACA tanggal 10 Maret 2010 dengan Nomor Bond : RP. 58.552.315.000,-
-
Keputusan Dinas Pengawasan Dan Penertiban Bangunan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor: 39/IP-STR/VI/2010 tanggal 23 Juni 2010 tentang Izin Pendahuluan Struktur Menyeluruh a.n.
70 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Sekneg RI cq. PT. Ariobimo Laguna Perkasa Berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, KEl. Gelora, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat
Dalil Penggugat: a. Bahwa Tergugat telah menerbitkan Surat Keputusan yang menyalahi; -
Asas Proporsionalitas karena didasarkan pada keberatan DPR (berdasarkan hasil rapat Komisi II), yang mana menurut Penggugat DPR tidak memiliki kapasitas untuk melakukan hal tersebut, karena sesuai dengan ketentuan Pasal 10 Peraturan Daerah DKI Jakarta No.7 tahun 1991 jo. Pasal 96 Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2005 Tentang Peraturan Pelaksanaan dari Undang_Undang Nomor 38 tahun 2002 tentang Gedung, alasan dari dapat dibekukannya suatu Izin adalah karena adanya: -
Pengaduan tertulis dari pihak ketiga/masyarakat kepada Pemerintah/Pemerintah Daerah Sementara itu devinisi masyarakat menurut Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2005 adalah: perorangan, kelompok, badan hukum atau usaha, dan lembaga atau usaha dan lembaga atau organisasi yang kegiatannya di bidang
gedung,
termasuk
masyarakat
ahli,
yang
berkepentingan dengan penyelenggaraan bangunan gedung; dan pembangunan Taman Ria Senayan tidak menggangu dan/atau
berbahaya
bagi
pengguna
masyarakat
dan
lingkungannya; Selain itu Penggugat berpendapat, sesuai ketentuan Pasal 10 ayat (1) Perda DKI Nomor 7 Tahun 1991, yang berwenang membekukan izin berada pada Gubernur, bukan pada Tergugat – Obyek Sengketa dalam perkara ini diterbitkan oleh Kepala Dinas P2B Jakarta; selain itu Penggugat juga berpendapat
71 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
bahwa menurut Pasal 10 ayat (2) Perda DKI Nomor 7 Tahun 1991 yang menyatakan bahwa pemegang izin (Penggugat) harus diberi kesempatan untuk menjelaskan terlebih dahulu sebelum Keputusan Pembekuan (Obyek Sengketa) diterbitkan oleh Tergugat sebelum Penggugat memberikan penjelasan; -
Asas Keterbukaan karena Surat Keputusan tersebut diterbitkan tanpa ada terlebih dahulu pemberitahuan secara formal kepada Pihak Penggugat tentang adanya keberatan dari DPR;
-
Azas Profesionalitas karena dalam Surat Keputusan No 84 Tahun 2010 tanggal _ Juli 2010 Tentang Pembekuan Surat Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 36/IP-STR/VI/2010 tanggal 23 Juni tentang Izin Pendahuluan Struktur menyeluruh s.n Sekneg RI cq BPGBK qq PT Ariobimo laguna Perkasa; selain tidak mencantumkan tanggal pada surat juga salah dalam penyebutan tanggal dari Izin Pendahuluan yakni seharusnya bukan 23 Juni 2010 tapi 8 Juni 2010.
b. Bahwa surat keputusan Tergugat merugikan Penggugat karena: - Penggugat telah mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mulai melaksanakan pekerjaan yang izinnya dibekukan, yaitu menempatkan jaminan pelaksanaan di Asuransi ACA sebagaimana tersebut diatas sebesar RP. 58.552.315.000 (lima puluh delapan milyar lima ratus lima puluh dua juta tiga ratus lima belas ribu rupiah), sehingga Penggugat mengalami kerugian sebesar 6% dari dana tersebut setiap bulannya karena dana tersebut tidak dapat dimanfaatkan Penggugat. -
Berdasarkan hal tersebut di atas maka sesuai Pasal 53 Undang-Undang Peradilan TUN yang berbunyi: (1) Orang atau badan hukum perdata yang merasa kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis kepada pengadilan yang berwenang
72 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
yang berisi tuntutan agar Keputusan Tata Usaha Negara yang disengketakan itu dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa disertai ganti dan/atau direhabilitasi. (2) Alasan-alasan yang dapat digunakan dalam gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah: (a) Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (b) Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan asas-asas umum pemerintahan yang baik,” -
Bahwa Penggugat sebagai investor dalam negri yang seharusnya dilindungi oleh pemerintah, dan guna mencegah eskalasi kerugian yang diderita oleh Penggugat, yang juga mengakibatkan hilangnya kesempatan kerja bagi ratusan tenaga kerja yang dipekerjakan oleh Penggugat, sesuai dengan ketentuan Pasal 67 ayat (2), ayat (3), dan 4 UU Peradilan Tata Usaha Negara yang berbunyi: “(2) Penggugat dapat mengajukan permohonan agar pelaksanaan Keputusan Tata Usaha Negara itu ditunda selama pemeriksaan sengketa Tata Usaha Negara sedang berjalan, sampai ada putusan Pengadilan yang memperoleh kekuatan hukum tetap. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat diajukan sekaligus dalam gugatan dn dapt diputus terlebih dahulu dari pokok sengketnya. (4) Permohonan penundaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2): Dapat dikabulkan hanya apabila terdapat keadaan yang sangat mendesak yang mengakibatkan kepentingan penggugat sangat dirugikan jika Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu tetap dilaksanakan; Tidak dapat dikabulkan apabila kepentingan umum
dalam
rangka
pembangunan
mengharuskan
dilaksanakannya keputusan tersebut.” c. Maka Penggugat mengajukan :
73 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
-
permohonan penundaan atas Surat Keputusan Tergugat Nomr 84 Tahun 2010 sebagaimana tersebut di atas;
-
Meminta Majelis Hakim mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya dengan menyatakan batal atau tidak sah Surat Keputusan Tergugat tanggal _ Juli 2010 No. 84 Tahun 2010 tentang Pembekuan Surat Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta Nomor 39/IP-STR/VI/2010 tanggal 23 Juni 2010 tentang Izin Pendahuluan Struktur Menyeluruh a.n. Sekneg RI cq. BPGBK qq PT Ariobimo Laguna Perkasa Berlokasi di Jalan Gerbang Pemnuda, Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat;
-
Mewajibkan Tergugat untuk mencabut suratnya tanggal Juli 2010 Nomor 84 Tahun 2010 tersebut di atas.
-
Mewajibkan Tergugat untuk membayar semua biaya perkara.
Dalil Tergugat:
a. Menyatakan bahwa dalil Penggugat adalah keliru, karena menurut Tergugat Surat Keputusan Tergugat tanggal _ Juli 2010 No. 84 Tahun 2010 tentang Pembekuan Surat Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi DKI Jakarta Nomor 39/IP-STR/VI/2010 tanggal 23 Juni 2010 tentang Izin Pendahuluan Struktur Menyeluruh a.n. Sekneg RI cq. BPGBK qq PT Ariobimo Laguna Perkasa Berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, Kel. Gelora, Kec. Tanah Abang, Jakarta Pusat seharusnya bukan termasuk menjadi obyek sengketa Tata Usaha Negara, dengan argumentasi: - bahwa Keputusan Pembekuan sifatnya belum definitif sehingga tidak dapat dijadikan objek sengketa Tata Usaha Negara; -
bahwa langkah pembekuan surat Izin Pendahuluan tersebut ditempuh karena untuk menghindari adanya tuntutan hukum mengingat dokumen yang tercantum dalam konsiderans keputusan tersebut belum dicabut,
74 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
sehingga apabila nantinya dokumen tersebut telah dicabut maka baru dapat diambil langkah pencabutan; - bahwa langkah tersebut di atas menggambarkan langkah pembekuan yang diambil Tergugat belum bersifat final, karena apabila Penggugat tidak memenuhinya atau melanggarnya akan diambil langkah pencabutan dan langkah pencabutan tersebut bersifat final dan dapat menjadi objek sengketa Tata Usaha Negara sebagaimana ketentuan Pasal 1 angka 3 UU Nomor 5 Tahun 1986 yang telah diubah dengan UU Nomor 9 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UU Nomor Tahun 1986 tentang Peradilan TUN. - bahwa Tergugat adalah yang memiliki wewenang dalam menerbitkan Surat Keputusan Pembekuan atas IP tersebut di atas; yang mana hal tersebut sesuai dengan Pasal 83 Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2008 Jo. Pasal 4 Peraturan Gubernur Nomor 123 Tahun 2009 yang menyebutkan susunan organisasi Dinas Pengawasan dan Penerbitan Bangunan terdiri dari : a. Kepala Dinas; b. Sekertaris, c. Bidang Pengawasan Pembangunan; selanjutnya dalam ketentuan Pasal 23 ayat (2) huruf g disebutkan antara lain bahwa bidang perizinan mempunyai fungsi penerbitan IMB, SLF, termasuk balik nama dan pemecahan izin serta pembekuan, pembatalan dan pencabutan izin sesuai lingkup tugas dinas; - Bahwa dengan demikian secara materiil Surat Keputusan Tergugat tersebut di atas sudah tepat dan benar. - Bahwa secara prosedural Tergugat juga telah menempuh langkahlangkah yang benar, karena penerbitan Surat Keputusan Pembekuan atas IP tersebut diambil atas adanya permintaan tegas dari DPR RI agar pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengembalikan lahan bekas Taman Ria Senayan menjadi Kawasan Hijau terbuka dan sebagaimana tercantum dalam asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik dan sesuai ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 1991 sebelum diterbitkan pembekuan Izin Tergugat telah memanggil Penggugat
75 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
dengan memberikan penjelasan lengkap, sehingga keliru dan tidak tepat apabila Tegugat dinyatakan dalam menerbitkan surat in litis obyek telah melanggar Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik - Bahwa dengan demikian Tergugat tidak melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik maupun ketentuan dalam Pasal 10 Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 1991 tentang bangunan di Wilayah DKI Jakarta. - Oleh karena itu Tergugat memohon pada hakim untuk memberikan putusan agar : - Menolak pemohonan penundaan atas pelaksanaan surat Keputusan Tergugat tersebut di atas, serta menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; - Menerima dalil Tergugat seluruhnya; - Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara.
Pertimbangan Majelis Hakim:
-
Atas perihal dalil Tergugat yang menyatakan bahwa Surat Keputusan Tergugat belum merupakan keputusan yang bersifat final atau definitive sehingga belum dapat dikategorikan sebagai suatu Keputusan Tata Usaha Negara, Majelis Hakim berpendapat: Suatu Keputusan Tata Usaha Negara bersifat final atau definitive bila memenuhi unsur-unsur secara akumulatif sebagai berikut: 1. Menimbulkan akibat hukum : dalam penerapannya pada objek sengketa dalam perkara ini, terbukti bahwa Objek Sengketa telah menimbulkan akibat hukum pada Penggugat yakni kerugian bagi Penggugat sebagai investor, baik kerugian moril berupa perasaan kecewa dan was-was serta prihatin dengan nasib karyawan, dan sebagainya. Maupun kerugian materil berupa sejumlah dana yang telah dikeluarkan untuk menyelesaikan
76 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
fondasi, membayar kompensasi awal pada Negara melalui Sekneg Cq BPGBK, membayar retribusi Pengawasan Pembangunan kepada PEMDA DKI dan terancam gagalnya memperoleh keuntungan yang diharapkan dalam jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang sesuai Surat Perjanjian antara Penggugat dengan Sekretaris Negara cq Badan Pengelola Bung Karno (BPGBK); 2. Tidak memerlukan persetujuan instansi atasan maupun instansi lain: Hal ini juga terbukti dipenuhi oleh Objek Sengketa, karena Objek Sengketa tidak memerlukan persetujuamn instansi manapun lagi, karena langsung dapat diterapkan atau diberlakukan oleh Penggugat; 3. Menimbulkan hak atau kewajiban: juga terbukti terpenuhi oleh Objek Sengketa, karena Surat Keputusan Tergugat dimaksud dengan tegas mewajibkan kepada Penggugat untuk menghentikan seluruh aktivitas/kegiatan pembangunan di lapangan maupun proses permohonan IMB; Oleh karena alasan-alasan tersebut di atas Majelis Hakim menyatakan bahwa Objek Sengketa yakni Surat Keputusan Tergugat tersebut telah memenuhi semua unsur sebagai Keputusan Tata Usaha Negara yang final atau definitif. - Atas perihal dalil Penggugat bahwa Objek Sengketa telah melanggar Asasasas Umum Pemerintahan yang Baik dan PERDA terkait debagai katalisatornya, Majelis Hakim berpendapat bahwa: 1. Di dalam Objek Sengketa terbukti Tergugat telah salah menuliskan tanggal Surat Izin yang dibekukan, mestinya tanggal 8 Juni 2010, namun dalam Objek Sengketa Tergugat mencantumkan tanggal 2 Juni 2010, dan kekeliruan tersebut berulang sampai dengan 4 kali, yakni pada judul Objek Sengketa, pada dictum ke satu baris ke tiga, pada dictum ke dua baris ketiga dan pada dictum keempat baris ketiga. 2. Selain itu pada Objek Sengketa yang dikirimkan pada Penggugat, tidak terdapat tanggal surat atau dikosongkan, hanya pada Objek Sengketa yang
77 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ditembuskan kepada Biro Hukum yang ada tanggalnya yakni 28 Juli 2010, tulisan tanggal tersebut ditulis dengan tulisan tangan; berdasarkan point 1 dan 2 tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa Tergugat telah melanggar asas kecermatan sebagai bagian dari Asas-Asas Umum Pemerintahan Yang Baik; 3. Terbitnya Objek Sengketa adalah bukti sikap Tergugat yang tidak konsisten dalam memberikan izin pada Penggugat, karena sebelumnya Tergugat telah menerbitkan berbagai izin pendahuluan pada Penggugat yang seharusnya berlanjut pada izin AMDAL dan IMB, namun yang terjadi adalah sebaliknya yang mana Tergugat malah membekukan Izin Pendahuluan tersebut; 4. Ketidak konsistenan Tergugat tersebut telah menimbulkan ketidak pastian hukum iklim berusaha bagi Penggugat sebagi investor dalam negeri, padahal Penggugat sudah merintis dengan mengelola kawasan tersebut sejak dulu selama 15 tahun lebih atau sejak 19 April 1995, dengan demikian terbukti pula Tergugat melanggar asas kepastian hukum sebagai bagian dari Asas-sas Umum Pemerintahan Yang Baik; 5. Pada Konsideran Objek Sengketa Tergugat tidak mencantumkan pendapat tertulis dari MENSESNEG RI CQ. BPGBK sebagai pemilik berbagai izin yang dikeluarkan Tergugat QQ. Penggugat, karena sebagai pemegang Hak Pengelolaan (HPL) sesuai Sertipikat HPL No.1/Gelora An. SETNEG CQ. BPGBK dan HPL No.2/Gelora An. SETNEG Cq. BPGBK dengan luas 279 Ha, apalagi antara MENSESNEG CQ. BPGBK dengan Penggugat telah terikat perjanjian kerjasama 35 tahun sampai dengan 2027, maka tindakan Tergugat menerbitkan Objek Sengketa tanpa rekomendasi SEKNEG dapart berimplikasi serius pada MENSESNEG CQ BPGBK karena yang bersangkutan dapat dituntut membayar sejumlah ganti rugi yang notabene merugikan pemasukan untuk kas Negara, atau setidaktidaknya
membatalkan
pemasukan
untuk
kas
Negara
berupa
Royalty/kompensasi yang setiap tahunnya bisa mencapai 2 Milyar;
78 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Semua hal dan fakta terkait tersebut membuktikan tindakan Tergugat yang tidak mempertimbangkan asas kecermatan formal sebagai bagian AsasAsas Umum Pemerintahan Yang Baik dan tidak sesuai dengan maksud ketentuan Pasal 10 ayat (2) PERDA Nomor 7 Tahun 1991 Tentang Bangunan Jo. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 yang mana mewajibkan Tergugat untuk mendengarkan keterangan pihak terkait terlebih dahulu; bahwa dengan demikian telah terbukti bahwa Objek Sengketa yang diterbitkan Tergugat mengandung cacat yuridis sehingga cukup alasan untuk membatalkannya; -
Maka gugatan Penggugat dikabulkan, dengan pertimbangan; Permohonan Penggugat untuk menunda berlakunya Objek Sengketa tidak relevan untuk dipertimbangkan karena sesuai dengan Konsideran Menimbang huruf b obyek sengketa yang menyatakan antara lain bahwa Objek Sengketa yang menyatakan antara lain bahwa Objek Sengketa terbit atas permintaan DPR RI yang menginginkan perubahan peruntukan lahan tersebut dari Karya Usaha Taman (KUT) menjadi ruang Terbuaka Hijau (RTH) yang menyangkut kepentingan umum, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 67 ayat (4) huruf b Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yang pada pokoknya melarang dikabulkannya penundaan berlakunya Keputusan Tata Usaha Negara bila berkaitan dengan Kepentingan Umum, namun karena Objek Sengketa tidak relevan untuk ditunda maka perihal penundaan berlakunya Objek Sengketa tersebut tidak perlu dicantumkan dalam amar putusan perkara ini.
II.7.b. ANALISIS KASUS
Dari sub-bab di atas ternyata bahwa, Majelis Hakim berpendapat; terdapat cacat yuridis pada Pembekuan Surat Keputusan Tergugat.
79 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Dalam wawancara penulis ketika menyinggung hal tersebut pada Petugas Dinas Pengawasan Dan Penertiban Bangunan DKI Jakarta dari divisi Perizinan, terdapat permasalahan mengenai integarasi sistem pendataan dalam keperluan verifikasi surat-surat yang diperlukan dalam permohonan IMB. Apabila melihat kembali pada Keputusan Gubernur Nomor 76 Tahun 2000, Pasal 2, ada beberapa beberapa instansi pemerintah yang terlibat dalam proses permohonan IMB: - Badan Pertanahan Nasional / kantor Pertanahan yang mana dalam keperluan ini mengeluarkan surat-surat seperti: sertipikat tanah, fatwa tanah, pernyataan tanah tidak sengketa, peta bukti untuk rekomendasi pembebasan tanah; - Dinas Tata Kota yang mana dalam keperluan ini mengeluarkan surat-surat seperti: Peta Rencana Tata Kota atau Kutipan Peta Rencana Tata Kota; - Tim Penasehat Arsitektur Kota (TPAK) yang dalam hal ini memberikan penilaian atas gambar rancangan arsitektur bangunan; - Instansi Pemerintah yang berwenang yang dalam hal ini apabila diperlukan, memberikan Surat Keputusan Pemberian Hak Atas Tanah, dan atau Surat Pernyataan Pembebasan Tanah; - Walikotamadya, yang dalam hal ini memberikan Surat Keputusan Penampungan Sementara. Dengan tidak adanya sistem yang terintegrasi dengan instansi-instansi tersebut di atas, kebenaran data atau surat-surat yang dikeluarkan untuk keperluan permohonan IMB yang diterima petugas dinas tersebut menurut keterangan Petugas Dinas dari divisi Perizinan tidak lagi diverifikasi, hanya jika petugas bersangkutan merasa curiga ada ketidak beresan baru dilakukan ‘cross check’. Sehingga menurutnya, tanggung jawab mengenai penyajian data yang benar adalah ditangan pemohon dan pihak yang berwenang mengeluarkan data tersebut. Maka jika dihubungkan dengan kasus pada penulisan ini, Petugas Dinas menyatakan, Pemohon juga memiliki tanggung jawab atas kebenaran
80 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
surat-surat yang diserahkannya pada petugas dinas apalagi resiko pemalsuan itu selalu ada, misalnya pemalsuan Peta Rencana Tata Kota. Dalam Kasus pada penulisan ini, IP yang dikeluarkan adalah sudah sampai pada Izin Pendahuluan Struktur Menyeluruh. Yang mana seharusnya dalam tahap ini semua surat-surat yang disyaratkan dalam pengajuan permohonan haruslah sudah lengkap, tinggal menunggu misalnya surat resmi mengenai Analisis Dampak Lingkungan misalnya, dan menurut Petugas Dinas pula, hal tersebut harusnya bukan merupakan penghalang bagi dikeluarkannya IP Menyeluruh, karena sebenarnya tinggal menunggu ‘surat’nya saja, jadi biasanya keputusannya sudah dirapatkan oleh dinas terkait dan sudah disetujui. Jika sudah sampai pada tahap itu, tentunya dapat disimpulkan sementara bahwa Pemohon IMB atau dalam hal ini Penggugat sebenarnya sudah tinggal menunggu waktu saja untuk mendapatkan sertipikat IMB yang definitif, dan kemungkinan untuk IMB-nya ditolak secara teori adalah 0,99 %. Namun pada kenyataannya, IP tersebut dibekukan dengan adanya permintaan secara Khusus dari DPR yang menghendaki tanah tersebut menjadi Kawasan Hijau Terpadu. Apabila dirunut dari awal, kerjasama antara PT.ARIOBIMO dengan pemilik Hak Pengelolaan tanah Objek Sengketa sudah berlangsung sejak tahun 1995 – 1997 yang dibuktikan dengan adanya : -
Keputusan Sekretaris Negara RI selaku Ketua Badan Pengelola Gelora
Bung
Karno
tentang
Pencabutan
Keputusan
Menteri/Sekeretaris Negara RI selaku Ketua Badan Pengelola Senayan Nomor 1/K/BP/1992 tentang Izin Pemanfataan Sebagian Tanah di Komplek Senayan Jakarta kepada Yayasan Karya Bakti Rukun Ibu Ampera Pembangunan Untuk Proyek Play Ground Taman Ria Senayan; -
Akta No. 35 tanggal 19 April 1995 tentang Perjanjian Pembangunan Pengelolaan/Pengusahaan Dan Pengalihan Hak
81 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Atas Proyek Play Ground Dan Restoran Di Taman Ria Senayan; -
Perjanjian
Tentang
Perubahan
Terhadap
Perjanjian
Pembangunan, Pengelolaan / Pengusahaan Dan Pengalihan Hak Atas Proyek Play Ground dan Restoran Taman Ria Senayan tanggal 11 Juni 2008 yakni untuk jangka waktu 35 tahun atau sampai dengan tanggal 16 Juli 2027.
Keberatan DPR Komisi II tersebut kiranya dapat dihubungkan dengan Perda Nomor 1/2012 sebagaimana telah dibahas pada Bab sebelumnya, yang mana terdapat pengaturan Tata Ruang terbaru dalam wilayah DKI Jakarta yang menempatkan Gelora Bung Karno/Senayan sebagai wilayah khusus (Pasal 111), dan disebut-sebut sebagai bagian dari kawasan pengembangan taman kota pada Pasal 117. Lepas dari apakah wilayah dimaksud, dari sejak dahulu yakni sejak pertama kali perjanjian kerjasama antara pihak pengelola Gelora Bung Karno dengan PT. ALK dilangsungkan telah menjadi RTH atau belum, pasal mengenai apabila terdapat adanya Perubahan Tata Ruang dan kemungkinan penggantian kerugian yakni pasal 229 PerDa No.1/2012 seyogyanya dapat menjadi jalan keluar.
Pd amar pertimbangan Majelis Hakim juga disebutkan bahwa: 1. Terbitnya Objek Sengketa adalah bukti sikap Tergugat yang tidak konsisten dalam memberikan izin pada Penggugat, karena sebelumnya Tergugat telah menerbitkan berbagai izin pendahuluan pada Penggugat yang seharusnya berlanjut pada izin AMDAL dan IMB, namun yang terjadi adalah sebaliknya yang mana Tergugat malah membekukan Izin Pendahuluan tersebut;
82 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
2. Ketidak konsistenan Tergugat tersebut telah menimbulkan ketidak pastian hukum iklim berusaha bagi Penggugat sebagi investor dalam negeri, padahal Penggugat sudah merintis dengan mengelola kawasan tersebut sejak dulu selama 15 tahun lebih atau sejak 19 April 1995, dengan demikian terbukti pula Tergugat melanggar asas kepastian hukum sebagai bagian dari Asas-sas Umum Pemerintahan Yang Baik
Selain itu pada amar pertimbangannya Majelis Hakim juga menyinggung tentang perihal ganti rugi tersebut yakni dengan mengatakan: “Pada
Konsideran
Objek
Sengketa
Tergugat
tidak
mencantumkan pendapat tertulis dari MENSESNEG RI CQ. BPGBK sebagai pemilik berbagai izin yang dikeluarkan Tergugat QQ. Penggugat, karena sebagai pemegang Hak Pengelolaan (HPL) sesuai Sertipikat HPL No.1/Gelora An. SETNEG CQ.BPGBK dan HPL No.2/Gelora An. SETNEG Cq.
BPGBK
dengan
luas
279
Ha,
apalagi
antara
MENSESNEG CQ. BPGBK dengan Penggugat telah terikat perjanjian kerjasama 35 tahun sampai dengan 2027, maka tindakan
Tergugat
menerbitkan
Objek
Sengketa
tanpa
rekomendasi SEKNEG dapart berimplikasi serius pada MENSESNEG CQ BPGBK karena yang bersangkutan dapat dituntut membayar sejumlah ganti rugi yang notabene merugikan pemasukan untuk kas Negara, atau setidak-tidaknya membatalkan
pemasukan
untuk
kas
Negara
berupa
Royalty/kompensasi yang setiap tahunnya bisa mencapai 2 Milyar”
83 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Amar pertimbangan ini mengindikasikan bahwa yang dirugikan sebenarnya tidak hanya Penggugat tapi pihak Pemerintah terkait yang terhenti menerima pemasukan kas Negara berupa royalty/kompensasi yang lumayan besar. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dapatlah Penulis menjawab pokok permasalahan 1 (pertama) dalam Bab I penulisan ini yang berbunyi: apa urgensi diberikannya IP dalam proses pemberian IMB, baik ditinjau secara umum dari sisi peraturan perundang-undangan maupun secara khusus dari sudut pandang putusan kasus dalam penulisan ini? -
Sebagaimana telah diuraikan dalam bab sebelumnya dari hasil wawancara dengan petugas P2B, urgensi utama diadakannya IP adalah kondisi pembangunan gedung dilapangan yang tidak dapat menunggu terlalu lama dalam hal keluarnya sertipikat IMB, karena dalam proses pembangunan unsur-unsur perputaran uang, investasi dan kelangsungan kerja karyawan dari sisi upah terikat waktu yang terus berjalan.
-
Ditinjau dari kasus ini, urgensi diberikannya IP sewajarnya adalah sama dengan apa yang disebutkan di atas, karena PT.ALK adalah investor dalam negri dengan kepentingan ekonomi seperti dimaksud.
Kemudian dikaitkan dengan pertanyaan ke-dua dalam Pokok Permasalahan penulisan ini yakni; bagaimana Pengadilan memandang kedudukan IP pada kasus ini dalam kaitannya dengan IMB?
Menurut hemat penulis, melalui preseden putusan kasus ini, perlu diperhatikan bahwa pemberian IP yang kemudian dibekukan ini telah disoroti Majelis Hakim sebagai keputusan Tata Usaha Negara yang selain menimbulkan kerugian juga menimbulkan ketidak pastian hukum karena dianggap tidak konsisten. Karena Majelis Hakim berpendapat bahwa IP seharusnya berlanjut dengan diberikannya izin AMDAL lalu kemudian
84 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
IMB. Sehingga Tergugat dianggap melanggar azas Kepastian Hukum dan Azas-azas Umum Pemerintahan yang baik. Lebih daripada itu permasalahannya, IP dengan sifatnya yang istimewa, dimana keberadaannya masih membutuhkan IMB, yang secara materiil terlihat belum berkekuatan hukum namun secara formil fungsinya tidak berbeda dengan IMB, di dalam peraturan perundang-undangan belum jelas bagaimana memperlakukan pembekuan atau pembatalannya. Secara logis jika dirunut adalah sebagai berikut: -
Pihak yang belum mempunyai IMB belum boleh membangun, sampai semua persyaratannya dipenuhi, sehingga apabila terdapat pembekuan atau pembatalan dengan alasan cacat administrative atau sengketa tertentu, tidak ada pihak yang dirugikan sebagaimana yang terjadi pada Penggugat dalam Kasus ini.
-
Pihak yang sudah memiliki IP boleh membangun sesuai dengan jenis IPnya padahal ia belum memilki IMB, dan sudah tentu dengan telah berjalannya pembangunan dapatlah kita melihat dari satu sisi, sebenarnya IMB yang dinanti itu hanya tinggal formalitas belaka? Jadi dapatkah kita menganggap IP malah lebih ‘berdaya’ ketimbang IMB itu sendiri ketika dikeluarkan? Dalam peraturan-peraturan yang telah disebutkan sebelumnya dalam perihal IMB di DKI Jakarta, perihal pembatalan IP secara khusus belum diatur. Yang diatur adalah pembatalan permohonan68 dan pembekuan dan / atau pembatalan IMB69. Jika IP akan disamakan dengan IMB secara tegas dalam peraturan perundang-undangan, maka Pasal 10 adalah paling tepat untuk memenuhinya. Karena mengapa dibedakan jikalau akibat hukumnya adalah sama ketika dikenakan suatu pembekuan atau pembatalan?
68
Indonesia, Peraturan Daerah Khusus DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 1991 TentangBangunan Dalam Wilayah Khusus DKI Jakarta, Lembaga Daerah DKI Jakarta No. 23, ps. 8 – 9. 69 Ibid., ps. 10
85 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Sementara jika terdapat opsi: Bagaimana jika IP ditiadakan saja? Hal tersebut mungkin akan mempermudah dan mengurangi risiko besar mengenai penggantian kerugian, namun ia akan terbentur pada kondisi lapangan yang membutuhkan adanya IP sebagaimana telah dijabarkan pada sub-bab sebelumnya.
86 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
BAB. III. PENUTUP
III.1.SIMPULAN Berdasarkan semua perihal yang telah dijabarkan dan dibahas pada bab terdahulu, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: -
-
IP yang diberikan pada PIMB sebelum mendapatkan IMB sebagai izin definitif, diadakan dalam urgensi menyangkut kepentingan dari sisi keadaan pembangunan di lapangan, terutama dari sisi perekonomian dan keuangan. Yang dimaksud dengan kepentingan dari sisi perekonomian dan keuangan adalah, dalam investasi pembangunan suatu kawasan yang besar, pihak-pihak yang terlibat sangat banyak dan kritikal dalam hal kerangka waktu penggunaan budget investasi, termasuk penggunaan budget dalam menggaji pekerja. Waktu menunggu diberikannya IMB yang masih agak lama dapat menimbulkan pemborosan/kerugian karena semakin cepat pembangunan dilaksanakan, maka semakin hemat dalam hal biaya atau pengeluaran. Sehingga PIMB sebagai pihak yang memerlukan izin untuk membangun dapat secara sah melaksanakan pembangunan dalam waktu yang lebih cepat sembari menunggu keluarnya IMB sebagai izin definitif.. Ditinjau dari Putusan Pengadilan atas kasus dalam penulisan ini, maka pembekuan IP dipandang Majelis Hakim sebagai tindakan yang melanggar kepastian hukum dan asas pemerintahan yang baik, karena pemberian IP seharusnya berlanjut pada penerbitan AMDAL dan IMB, sementara dengan pembekuannya selain berdampak psikologis juga berdampak kerugian bagi PIMB dan tidak menutup kemungkinan dapat berdampak kerugian penerimaan negara. Namun, jika melihat putusan Hakim di bagian terakhir, putusan mengenai pembekuan IP tersebut kiranya hanya dimaksudkan sebatas pada ketidak adilan bagi pemegang IP atau kerugian yang dideritanya). Dalam pada itu, Majelis Hakim dalam putusannya tersebut tidak menampik adanya Keberatan DPR terhadap pembangunan kawasan Taman Ria Senayan, karena sebenarnya keberatan tersebut adalah beralasan sebab dalam PerDa No.1 tahun 2012 telah ditetapkan bahwa kawasan Gelora Bung Karno aalah kawasan Terbuka Hijau untuk kawasan Walikotamadya Jakarta Pusat. Sehingga dinyatakan
87 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
perihal tersebut tidak diputuskan dalam keputusannya mengenai pembekuan IP ini.
III.2. SARAN Berdasarkan isi dari kesimpulan tersebut di atas maka dapatlah Penulis memberikan beberapa saran yakni: -
-
-
Perlu ditinjau kembali mengenai pengaturan IP dalam proses pemberian IMB tersebut, terutama dalam hal pengaturan secara lebih detail mengenai persyaratan teknis minimum pemberian IP. Berdasarkan hasil penelitian ini, pada kenyataannya keberadaan IP secara fakta dapat disamakan seperti kedudukan IMB sebagai izin definitif, sehingga timbul pertanyaan apakah perlu diadakan IP atau tidak? Namun peniadaan IP juga tidaklah bijak karena dalam proses lapangan IP sangat diperlukan. Perlu juga dipertimbangkan mengenai pengaturan lebih lanjut mengenai persyaratan diadakannya ganti rugi apabila suatu IP yang telah diberikan dibekukan atau dibatalkan. Hal ini dikaitkan pada kenyataan bahwa pembatalan IP pasti berdampak pada kerugian finasial dari sisi PIMB bahkan dalam kasus ini berdampak pada kerugian dalam pemasukan negara. Perlu diselenggarakan suatu sistem yang terintegrasi antar lembaga terkait dalam pengurusan IMB ini. Hal ini akan bermanfaat tidak hanya dari sisi percepatan proses, tapi juga penghindaran dari risiko pemalsuan data.
88 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
DAFTAR REFERENSI
BUKU Atmosudirjo, S. Prajudi, Prof. Dr., Hukum Administrasi Negara, Cet.10, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1994. Farida Indrati Soeprapto, Maria S.H., M.H., IlmuPerundang-Undangan, DasarDasardanPembentukannya, Cet. 6, Yogyakarta: PenerbitKanisius, 1998. Hutagalung, Arie S. Prof., S.H., M.LI, Tebaran Pemikiran, Seputar Masalah Hukum Tanah, Cet 1, Jakarta : Lembaga Pemberdayaan Hukum Indonesia, 2005. Harsono,Boedi, Prof., Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, Jilid 1 Hukum Tanah Nasional, Cet. 12 (Penerbit Djambatan, 2008) Hudalah, Delik, “Peri Urban Planning In Indonesia.” DesertasiDoktor di Universitas Groningen, Belanda, 2010,http://irs.ub.rug.nl/ppn/325573514, diunduh 7 Mei 2012. IK, Awas Batik China Mengancam, http://www.surabayapagi.com/index.php?3b1ca0a43b79bdf, diunduhRabu 3/8/2011, 01:24. Marsono,Drs.,Undang-UndangPeraturan-Peraturan Di BidangPerumahan Dan Pemukiman, Jakarta: PenerbitDjambatan, 1995. Nugraha,Safri,et al., Hukum Administrasi Negara, Edisi Revisi, Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005. Prasojo, Eko, et al., Deregulasi & Debirokratisasi Perizinan Di Indonesia, cet. 1, Departemen Ilmu Administrasi Fisip UI, Desember 2007. Pahala Siahaan, Marihot, S.E., M.T., Hukum Bangunan Gedung Di Indonesia, ed.1, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2008. Soekanto, Soerjono, Pengantar Penelitian Hukum, cet.3, Jakarta: Badan Penerbit Universitas Indonesia, 1986. Salindeho, John, Undang-Undang Gangguan Dan Masalah Lingkungan, Cet. 2, Jakarta: Sinar Grafika, 1993. W.F., Prins. Pengantar Ilmu Hukum Administrasi Negara (Jakarta : Pradnya Paramita, 1983) Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.3, Jakarta: Perum Penerbitan dan Percetakan Balai Pustaka, 1990.
i Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
UNDANG-UNDANG Indonesia, Undang-UndangGangguan (Hinder Ordonantie) Staatsblad 1926 Nomor 226 yang telah diubahterakhirdenganStaatsblad 1940 Nomor 450 ________, Staadsvorming Ordonantie Nomor 168 Tahun 1948. ________, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata ________, Undang-Undang TentangPeraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960, LN Nomor 104 Tahun 1960, TLN Nomor 2043. ________, Undang-Undang Hukum Tata Usaha NegaraNomor 5 Tahun 1986, LN.. ________, Undang-Undang Tentang Penataan Ruang Nomor 24 Tahun 1992,LN 1992/115; TLN NO. 3501 ________, Undang-UndangNomor 12 Tahun 2011 TentangPembentukanPeraturanPerundang-Undangan, TLN No. 82
PERATURAN DAERAH Indonesia, Peraturan Daerah Khusus DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 1991 Tentang Bangunan Dalam Wilayah Khusus DKI Jakarta, Lembaga Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 23 Tahun 1992 ________, Peraturan Daerah Khusus DKI Jakarta Nomor 7 Tahun 2010 Tentang Bangunan Gedung, Lembaga Daerah Disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Khusus Ibukota Jakarta Nomor 7 Tahun 2010 ________, Peraturan Daerah Khusus DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah 2030, Lembaga Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 1 Tahun 2012
PERATURAN GUBERNUR Indonesia, Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tentang Tata Cara Memperoleh Izin Mendirikan Bangunan, Izin Penggunaan Bangunan Dan Kelayakan Menggunakan Bangunan Di Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 76 Tahun 2000, Lembaran Daerah Propinsi DKI Jakarta Nomor 22. ________, Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Tentang Pelayanan Penerbitan Periznan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 85 Tahun 2006, Berita Daerah Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta Tahun 2006 Nomor 88
ii Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
P U T U S A N
ne si a
Nomor : 137 /G /2010 /PTUN- JKT
Tata
Usaha Negara Jaka r t a
memutus dan menye lesa i k a n per t ama
sengke t a
dengan
aca ra
yang memer i k sa ,
Tata Usaha Negara pada
b iasa ,
te l a h
dengan per t imbangan - per t imbangan
da l am
menja t uh kan
sebaga i
ber i k u t ,
lik
pu tusan
perka r a
anta r a
:
Gelo ra ,
Gerbang
Pemuda
Kecamatan
Tanah
Pusat 10270 , d iwak i l i Warganega ra
Pres i d en
Di rek t u r ,
Nurd i n
II
Kelu r ahan
Yantony ,
Peja t e n
Warganegara
12,
Kecamatan
Dalam ha l
in i
ng
Rando lph
Bara t ,
Peker j a a n
dan
Indones i a , Ja l an
Gambi r ,
member i k an
Nio
Peker j a an KH.
Hasy im
Kelu r ahan
Jaka r t a kuasa
RT 006
Kecamatan
RT 001 RW 004,
Peto j o ,
Grogo l
Sela t a n ,
bera l ama t
Nomor
RW 007,
Indah R/3 ,
Pusa t . kepada
do
40 ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / PTUNJKT
A
In
gu
Hal aman 1 da r i
005
Bara t ,
Jaka r t a
R
ah
M
Ashar i
Dokto r
Kecamatan
bera l ama t Bunc i t
Di rek t u r ,
Peker j a a n
Warganega ra Indones i a ,
Minggu ,
Abang ,
Ja l an
RT
Jaka r t a
Kelu r ahan
Pasar
I /10 ,
ep
ka m ah
La tumah ina ,
RW 004 ,
bera l ama t
Grogo l ,
Petamburan ,
Di rek t u r ,
Indones i a ,
Gang
3,
o leh Ef r i j a n t o
ub
A gu
ng
Sal im ,
No.
lik
Jaka r t a
Indones i a ,
s
Ja l an
R
Kelu r ahan
di
Hukum
si
bera l ama t
Badan
ne
PERKASA.
do
LAGUNA
In
ARIOBIMO
ep
PT.
ub
------------------------------------------------
ah
ka
m
ah
t i n g ka t
do
A gu
Pengad i l a n
In
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 1
R ep ub SH. ,
El ima r
SH. ,
Tampubo lon ,
SH. , MBA.
Bud i
Si l a l a h i ,
SH. ,
SH. , dan
Bara
Juang
Maru l i
Ar i o
Peker j a an
Advoka t ,
Indones i a
dar i
Kanto r
Kuasa
Hukum “ Juan Fe l i x
In
dar i . . .
Tampubo lon &
”, bera l ama t d i Ja l an Tulodong Atas
Nomor 88,
m
MBA.,
warganega ra
Par t ne r s
ka
Siag i an ,
Tampubo lon ,
semuanya
P.
MH.,
lik
ah
A gu
ng
Angg i
Danie l
SH. ,
do
Widar t o ,
Tampubo lon ,
ne si a
10
putusan.mahkamahagung.go.id Juan Fe l i x
Jaka r t a
12190 .
Berdasa r kan
ub
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Khusus
tangga l d i sebu t
Agustus
sebaga i
ep
Selan j u t n y a
24
Sura t 2010 .
PENGGUGAT ;
R
ah
-----------------
A gu
Ja t i in i
Baru
berkedudukan
No.
1,
member i kan
Jaka r t a
di
Ja l an
Taman
ne
JAKARTA,
do
DKI
Pusa t .
Dalam ha l
kuasa kepada NOERWENDA, SH. ,
In
ng
KEPALA DINAS PENGAWASAN DAN PENERTIBAN BANGUNAN PROVINSI
si
Me l a w a n
MADE SUARJAYA, SH. , YAYAN YUHANAH, SH. , MH.,
pada Bi r o
ng
ep
tangga l d i sebu t
No.
Pusa t .
Jaka r t a ,
Nomor 29
:
IX ,
8- 9,
Kota
Berdasa r kan Nomor
September
sebaga i
3017 / 2010 .
TERGUGAT
gu
Selan j u t n y a
Khusus
Pemer i n t a h
Ibuko t a
Sela t a n
Jaka r t a
R
ah
1.758 . 1 ,
Pegawai
Hukum Blok G Lan ta i
Medan Merdeka
Kuasa
DENNY
A
In
2
;
s
berkan t o r
Sura t
Khusus
SH. ,
ne
Daerah
Admin i s t r a s i
M
Kesemuanya
Prov i n s i
Ja l an
RADIAH,
do
HARNOKO.,SH.
SH. ,
lik
HARTONO,
ub
ka m ah
BUDI
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 2
ng
membaca Penetapan
Negara
Jaka r t a
2010
A gu
22 September
Negara
ten t a ng
Penetapan
Pemer i k saan
Perka ra
September 2010
Nomor :
Ketua
Pengad i l a n
In
membaca Penetapan
Jaka r t a
Usaha
137/PEN- DIS/2010 /PTUN- JKT tangga l
Tata
137/PEN/2010 /PTUN.JKT
Usaha
tangga l
ten t a ng Penun jukan Susunan Maje l i s
Hak im ;
ub
Negara
Nomor
Maje l i s
:
137/PEN-
23 September 2010
Har i
A gu
Penetapan
Jaka r t a
Ketua
ten t ang
Sidang
;
membaca
dan
memer i k sa
In
----------------------------------------------Te lah
berkas
perka ra
para
p ihak
yang
berpe r ka r a
di
yang d ia j u k an
pers i d a ngan
-----------------------------------------------Ber i t a
Pemer i k saan
Pers i a pan
Pers i d angan
da lam
perka r a
;
Te lah dan
Ber i t a
in i
;
R
Acara
Acara
ep
membaca
yang
lik
o leh
sura t
ub
ka m ah
bersangku t an ; - - - Te lah membaca dan memer i k sa buk t i
si
Usaha
Hakim
do
Tata
Te lah…
ne
ep
Penetapan
ng
Pengad i l a n
membaca
R
Te lah
HS/2010 /PTUN- JKT, te r t a n gga l
ne
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
do
40
A
gu
Hal aman 3 da r i
In
ng
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
s
---------------------------------------------------------
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
22
---------------------------------------------------
ka
ah
Tata
dengan acara b iasa ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Te lah
ah
:
Pengad i l a n
lik
in i
Nomor
Ketua
do
-
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id --------------------------------------------
Te lah
m
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 3
20
A gu
tangga l
te l a h
:
Pengad i l a n
September
d i t e r i ma
Tata 2010
di
Pers i a pan
te l a h
mengemukakan
30
d ida f t a r k a n
di
Negara
bawah
dan
te r t a n gga l
Regi s t e r
te l a h
21
pada
perka r a
d ipe r ba i k i
tangga l
a lasan - a lasan
Jaka r t a
Oktobe r
da lam
2010 ,
sebaga i
ber i k u t
:
lik
Pemer i k saan
dan
Usaha
137/G/2010 /PTUN- JKT,
s idang
guga tannya
----------------------------------------------------------
ub
------------------
Bahwa yang menjad i Sura t
Keputusan
ep
OBYEK SENGKETA
obyek sengke ta da lam perka r a i n i
yang
di te r b i t k an
Terguga t
ada l ah
se l a ku
Pejaba t
si
R
ka
m
ah
Nomor
sura t
guga tan
ne si a
yang
ng
2010
dengan
menga jukan
do
Terguga t
te l a h
In
kepada
Kepan i t e r a a n
Pembekuan Sura t
Pener t i b a n
A gu
dan
Jaka r t a
Nomor
ten t ang
Iz in
:
Ja l an
2010
Prov i n s i
39/ I P - STR/VI / 2 010
Pendahu l uan
Gerbang
Tahun
tangga l
Keputusan Kepa la
Bangunan
cq BPGBK qq PT.
ka m ah
RI
84
St ruk t u r
Ar i o b imo
Pemuda,
Khusus
tangga l
23
Menye lu r uh
Pusa t
Ibuko t a
Jun i
Kec.
2010
a.n .
Sekneg
Ber l o ka s i Tanah
di
Abang , ;
ub
Jaka r t a
Daerah
Gelo ra ,
2010
Dinas Pengawasan
Laguna Perkasa
Kel .
Ju l i
do
ten t ang
No.
In
Keputusan
lik
Sura t
ne
Tata Usaha Negara , berupa :
ng
---------------------------------------------
ep R
DUDUK PERKARA
Duduk…
Pengguga t
merupakan
badan
hukum
yang
gu
Bahwa
:
d id i r i k a n
A
s
In
4
do
ada l ah sebaga i ber i k u t
ne
ng
Adapun dasa r dan a lasan PENGGUGAT mengajukan Gugatan a quo
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
R ep ub
hk am
10
putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang , bahwa Pengguga t
Agus tus
ah
M
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 4
R ep ub yang
Chuf r an
Hamal ,
SH. ,
pengesahan
Indones i a
mela l u i
A gu
mendapa t
Th.95 te r t a n gga l
ah
dar i
tangga l
dan d ihadapan
di
Jaka r t a ,
Mente r i
Kehak iman
Keputusan
No.
Dasar
G2- 6061 HT.01 . 01
Pengguga t ,
perse r oan yang mempunya i
Pengguga t
maksud dan tu j u an
;
ep
ka
Real Esta t e ; Rekreas i
Pusa t Hibu ran ;
R
ah
:
ub
m
Pembangunan :
te l a h
Repub l i k
16 Mei 1995 ; - - - - Anggaran
17
Nota r i s
yang
menja l a n kan usaha d i b idang - b idang , an ta r a l a i n
penge l o l a a n
atas
(se r a t u s
sebe l a s
te r l e t a k
di
r ibu
Pemuda,
Kelu r ahan
Ja l an
Kotamadya Jaka r t a
Bahwa dengan sura t
tanah
enam ra t u s
Senayan ,
dar i
se l uas
ne
dan
penggunaan 111 .600
perseg i )
Subro t o / J l .
Kecamatan
m2
yang
Gerbang
Tanah
Abang ,
Pusa t ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Gubernu r Prov i n s i
atas
d ipe r k enankan un tuk
DKI Jaka r t a
tanah
tangga l
te r s ebu t
1 di
s ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
ne
40
A
gu
Hal aman 5 da r i
d igunakan…
do
ng
R
No. 1139 / - 1.711 . 5
M
Pembangunan
meter
Gato t
Mei 1996 , te l a h
Ria
Pelaksana
b idang
Jende ra l
Olah raga
do
ada lah
Gelanggang
In
ka m ah
dan
Pengguga t
Bhak t i
ep
Pengguga t ,
Karya
anta r a
In
A gu
Yayasan
Badan Penge lo l a
di
lik
Negara ,
te r dahu l u
ub
Seke ta r i a t Senayan ,
per j a n j i a n
ng
berdasa r kan
si
Taman Berma in (P l a y Ground) . Bahwa
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
Nota r i s
Sura t
berdasa r kan
ada l ah sua tu
o leh
61
lik
Bahwa
d ibua t
No.
ne si a
1995 ,
Akta
In
Februa r i
da lam
do
putusan.mahkamahagung.go.id sebaga imana d imaksud
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 5
R ep ub
rek r eas i
Taman
pemugaran
Ria
Remaja
sarana
Senayan
;
ng
--------------
Ju l i
tangga l
penggunaan
te l a h d ibe r i k a n penyempurnaan Sura t
Penun jukan Penggunaan Tanah (S IPPT) ; - - - - - - - - -
Agustus
te l a h
Gubernu r
2009 ,
No.
d ibe r i k a n
Prov i n s i
DKI Jaka r t a ,
1588 / - 1.711 . 534
Pembaruan
kepada
Sura t
Iz i n
tangga l Pengguga t
Penun jukan
sura t
tangga l
31
4007 /178551 ,
Terguga t
“Pe r se t u j u a n
tekn i s
te l a h
member i kan
ars i t e k t u r
ng
Desember
2009 ,
No.
kepada Pengguga t
gambar
rencana
bangunan
sura t
tangga l
PERSIAPAN/ I I / 2 0 10 , Iz i n
Februa r i
Terguga t
Pendahu luan
te l a h
2010 ,
No.
member i k an
Tahap Peker j a an
01/ IP
kepada
Pers i a pan
;
dengan
sura t
STR/VI / 2 010 , Iz i n
tangga l
Terguga t
Pendahu l uan
te l a h
8
Jun i
2010 ,
No.
39 / IP -
ub
Bahwa
lik
-----------------------------------------
member i kan
St ru k t u r
kepada Pengguga t Menye lu r uh
;
ep
1.774 . 151 ,
tangga l
Komis i
member i k an
Peni l a i
kepada
14
Jun i
Amdal Pengguga t
2010 ,
Prop i n s i
No. DKI
pengesahan
gu
te l a h
sura t
17/KAJaka r t a KA- AMDAL
A
In
6
ne
dengan
ng
Bahwa
R
--------------------
s
--------------------------------------------------------
do
ka m ah
Pengguga t
5
do
dengan
In
A gu
sebaga i persya r a t a n PIMB” ; - - - - - - - - - - - Bahwa
si
dengan
ne
Bahwa
ep
Penggunaan Tanah (S IPPT) ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
R
ka
ah
atas
lik
24
1822 / - 1.1711 . 5
te rmaksud
Bahwa dengan sura t
m
ah
Ij in
No.
DKI Jaka r t a
In
tanah
2003 ,
Prov i n s i
ub
11
Gubernu r
do
A gu
Bahwa dengan sura t
ne si a
hk am
10
putusan.mahkamahagung.go.id d igunakan guna kepen t i n g an
--------------------------------------------------------
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 6
dasa r
mula i
ij in- ijin
te r sebu t
melaksanakan
renovas i
di
d ia t a s ,
Pengguga t
peker j a an
pembangunan
tanah
te rmaksud
atas
dan ;
A gu
do
--------------------------------------------------------
In 2010 ,
Terguga t
Sura t
Dinas
39 / I P - STR/VI / 2 010
ya i t u
Surat
Keputusan
2010
ten tang
Pembekuan
2010
Bangunan
Kepala
Iz in
Dinas
Prov ins i
Daerah tangga l
Pendahuluan
Struk tu r
In
di Jalan Gerbang Pemuda, Kel . Jakar t a t i dak
ijin- ijin
Pengguga t
Keputusan
Nomor 39/ IP - STR/VI / 2 010
ten tang
Abang,
Pengguga t
berdasa r kan
Surat
da lam
Pusat
dapa t yang
(“Obyek
penggunaan
Sengketa” ) ,
melaksanakan
te l a h
Gelora ,
lik
seh i ngga
2010 ,
Sekneg RI cq BPGBK qq PT.Ar iob imo Laguna
Perkasa Ber lokas i Tanah
Jaka r t a
23 Jun i
peke r j a an
d ibe r i k a n
ub
A gu
Juni
Menyeluruh a.n .
Kec.
tangga l
DKI
No. 84 Tahun 2010 tangga l Jul i
Pener t i ban
ng
dan
Khusus Ibukota Jakar ta 23
P2B Prov i n s i
ep
No.
Kepa la
do
Keputusan
ub
Keputusan yang i s i n y a membekukan
Pengawasan
tanah
kepada
te rmaksud
;
---------------------
ep
--------------------------------------------------------
R
ka m ah
27 Ju l i
te l a h menerb i t k a n Sura t
(Te rguga t )
ah
pada tangga l
si
te t a p i ,
R
ka
akan
12. Bahwa…
lik
Bahwa,
m
ah
---------------------
ne
atas
ne si a
Bahwa te l a h
(UU No.
5 Tahun 1986 j i s 40
UU No.
Tata
9 Tahun
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 7 da r i
Perad i l a n
ne
Usaha Negara
da l am UU ten t a ng
do
d imaksud
In
yang
ng
sebaga i
s
Bahwa Obyek Sengke ta merupakan Keputusan Tata Usaha Negara
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id Renovas i Taman Ria dan Fas i l i t a s n y a ; - - - - - - - - - - - - - - - -
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 7
R ep ub
yang bers i f a t
ya i t u
t idak
ng
A gu
ya i t u
ya i t u
sudah
ah
Obyek
def i n i t i f la i n
Sengke ta
ber t e n t a ngan
dan
;
merupakan
dengan
t i dak
Keputusan
Asas- asas
yang
Umum Pemer i n t a han
Yang
ub
Bestuu r )
ya i t u
R
a.
Bahwa Pengguga t
A gu
admin i s t r a t i f
te l a h
memenuhi
dan sya ra t - sya ra t
sya ra t - sya ra t
te kn i s
pembangunan
do
ng
Asas Kepas t i a n Hukum ;
Pasa l
35 dan Pasa l
40 aya t
(2 )
ten t ang
Bangunan Gedung ; Bab I I I
lik
ya i t u
a
Nomor 36 Tahun
Persya ra t a n
Admin i s t r a t i f
ub
2005
huru f
Pemer i n t a h
Pera t u r a n Daerah DKI Jaka r t a
ep
ah
ka m ah
Undang- Undang Nomor 28 Tahun 2002 ;
Bag ian Kedua Pera t u r an
In
bangunan gedung sebaga imana d imaksud da lam : Bab IV
si
1) Asas…
ne
ah
ep
ka
:
memer lukan
TUN
Baik ( Algemene Beg inse l e n van Behoor l i j k e
m
(Obyek
bukan d i t u j u k a n untuk umum ;
perse t u j u a n i n s t a n s i
Bahwa
je l a s
;
Ind i v i d u a l , Fina l ,
wujudnya
do
Sengke ta )
abs t r a k ,
In
Konkr i t ,
:
karena merupakan Putusan
ne si a
10
putusan.mahkamahagung.go.id 2004 dan UU No. 51 Tahun 2009) ,
lik
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
No. 7 Tahun
1991 ten t a ng Bangunan Di Wilayah DKI Jaka r t a
;
maka Terguga t
gu
pembangunan bangunan gedung te r s ebu t ,
s
tekn i s
A
In
8
ne
sya ra t - sya ra t
do
dan
ng
M
admin i s t r a t i f
R
Bahwa karena Pengguga t te l a h memenuhi sya ra t - sya ra t
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 8
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id menerb i t k a n Sura t
Jun i
2010
No.
ten t a ng
39/ I P - STR/VI / 2 010
Iz in
tangga l
Pendahu l uan
8
St ru k t u r
8 Jun i
A gu
tangga l
ah
pembangunan
Sura t
2010 ,
No.
Pengguga t
dan renovas i
dengan
te t a p
Ketu j u h
Pera t u r a n
di
mematuh i Daerah
DKI
tanah
Taman Ria
da l am
Jaka r t a
No.
Obyek
Sengke ta
Sura t
Keputusan
Terguga t
te l a h
Bag ian
7 Tahun
membekukan
ub
demik i a n ,
Nomor
ep
m
ka
peker j a an
ke ten t u an
Namun
tangga l
memula i
atas
1991 ; - - -
pada
39/ IP - STR/VI / 2 010
do
berdasa r kan
lik
Bahwa
In
ng
Menye lu r u h ; - - - - - - - - - - - - -
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
23
39/ IP - STR/VI / 2 010
Jun i
2010
;
si
R
ah
---------------------------------------------------
memenuhi
Jaka r t a
No.
7
Obyek
Pasa l
Tahun
10
1991
Sengke ta
Pera t u r a n
jo
Pasa l
Nomor 36 Tahun 2005 ,
yang dapa t
pengaduan
da lam
te r t u l i s
ub
te r c an t um
Obyek
Sengke ta ,
dar i
p ihak
ep
Tidak
masyaraka t
kepada
di l i h a t
Tidak… adanya
ke t i g a
/
Pemer i n t a h ;
R
Daerah
Pemer i n t a h /
DKI
Pera t u r a n
lik
:
96
t i dak
Daerah
i.
ah
ka m ah
a lasan
ke ten t u an
Pemer i n t a h dar i
dasar
do
Bahwa
A gu
a.
Penye l engga raan Negara :
In
Asas Ter t i b
ne
ng
-------------------------
----
s
do
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
In
40
A
gu
Hal aman 9 da r i
ne
ng
M
----------------------------------------------
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 9
R ep ub 10
putusan.mahkamahagung.go.id Def i n i s i p ihak ke t i g a /masya ra ka t
Undang
Nomor
ng
Pemer i n t a h
28
menuru t
Tahun
2002
36
Tahun
Nomor
dan
Undang-
Pera tu r a n
2005
ada l ah
pero rangan , ke l ompok , badan hukum atau dan
l embaga
atau
organ i s a s i
hukum
ada t
gedung ,
dan
te rmasuk
masyaraka t
In
bangunan
masyaraka t
ah l i ,
yang
lik
ah
keg i a t a n nya d i b idang
yang
do
A gu
usaha ,
ne si a
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
berkepen t i n g an dengan penye l engga raan bangunan
ub
m
gedung ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ka
Pembangunan Taman Ria Senayan t i d a k mengganggu
berbahaya / be r po t e n s i
berbahaya
bag i
pengguna ,
R
ah
dan /a t a u
ep
berpo t en s i
mengganggu /
si
dan l i n g kungannya ; - - -
Senayan ,
d imana rapa t
kebera t a n
kebera t a n
Komis i
II
di
membekukan
Sura t
te r s ebu t ,
dahu l u
23 Jun i
pember i t a h uan ten t a ng
Terguga t
Keputusan
STR/VI / 2 010 tangga l
Terguga t
DPR
;
l angsung
Nomor
39/ IP -
2010 tanpa ada te r l e b i h
seca ra
adanya
Ria
d i sampa i kan
gedung
ub
rapa t
Dewan
Taman
te r s ebu t
ep
Sete l a h
dar i
pembangunan
---------------------
Pengguga t
M
atas
R
ah
ka m ah
da lam
Rakya t
adanya
fo rma l
kebe ra t an
kepada dar i
p ihak DPR
;
gu
do
ng
ne
-------------------------
s
Perwak i l a n
karena
Obyek Sengke ta
do
a lasan
A gu
dengan
menerb i t k a n
In
a. Bahwa kemudian Terguga t
lik
ng
Asas Kete rbukaan ;
ne
masyaraka t
A
In
10
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 10
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
4)Asas…
Asas Propo r s i o na l i t a s
Sengke ta
yang
Propo rs i o na l . yang
sepe r t i
t idak
yang
di
pu tus
Karena memenuhi
te l a h
di
kebe ra t annya
memper t imbangkan
memenuhi
ah
di
fo rma l
di
Pengguga t
sya ra t - sya ra t
kebera t a n
da l am
malah
ep
tanpa
yang
ub
m
ka
demik i a n ,
da l am
persya r a t a n
j e l a s kan
(dua ) d i atas ; - - - - - - - - - Namun
di
dengan per t imbangan
Pihak
t i dak
yang
te r t u a ng
do
Objek
(DPR)
ah
Terguga t
In
putusan
lik
Bahwa
A gu
a.
ne si a
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Tekn i s
po in
kabu l kan
yang
dan
2
sudah
Admin i s t r a t i f
Terguga t bu lan
A gu
hanya
t idak
dan
mencantumkan
tahun
sa j a
Objek
yang
Sengke ta ,
d i can t umkan
Seper t i
in i
dapa t
:
di l i h a t
sura t
yang
di
bawah
” Sura t
Keputusan
No.
84
ub
Bahwa Objek Sengke ta mencan tumkan demik i a n : Tahun
2010
tangga l
Ju l i
ep
2010 ten t a ng Pembekuan Sura t Keputusan Kepa la Dinas
St ru k t u r
Menye lu r uh
2010 a.n .
Iz i n
Pendahu l uan
Sekneg RI cq BPGBK qq PT 40
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 11 da r i
ten t ang
39/ IP - STR/VI / 2 010
s
Juni
ng
23
Nomor
do
tangga l
Jaka r t a
Daerah
In
Ibuko t a
Bangunan Prov i n s i
ne
Pengawasan dan Pener t i b a n Khusus
M
yang
In
d ibekukan .
mencantumkan tangga l
lik
sa l ah
R
ah
ka m ah
----------------------------------------
Bahwa Terguga t
;
do
Bahwa
ng
Asas Pro f es i o n a l i t a s
ne
si
R
da l am membangun bangunan gedung ; - - - - -
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 11
R ep ub
Pemuda,
Kel .
ng
Pusa t ’
Gelo ra ,
Padaha l
Sura t
yang
39/ I P - STR/VI / 2 010
A gu
Kec.
di
Tanah
d imaksud
Ja l an Gerbang Abang ,
ia l ah
tangga l
08
Jaka r t a
Sura t
Juni
Nomor
2010
;
ne si a
10
putusan.mahkamahagung.go.id Ar i ob imo Laguna Perkasa Ber l o kas i
do
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
---------------------------------------------------
ber t e n t a ngan
Pera t u r a n
Daerah
DKI
dan
yang
di te rb i t k an ,
te l a h
te r dapa t
atau
sengke ta ,
pe langga ran
atau
iz in
ke l a yakan apab i l a
pengaduan kesa l ahan
dar i tekn i s
kepada
se te l a h
pemegang
iz in
pemegang
iz in
iz in
d ibe r i t a h u kan dengan
d ibe r i k a n
Karena :
itu
membekukan
10 aya t
menyatakan ijin
berada
ng
M
Terguga t . - Obyek
Perda
o leh
DKI
bahwa
pada
Sengke ta Kepa la
a lasan ,
kesempatan
No.
Gubernu r ,
da lam Dinas
untuk
7 Tahun
wewenang
untuk
bukan
perka r a P2B
gu
di t e r b i t k an
(1 )
ep
1991
Pasa l
R
Keten t uan
d i se r t a i
ub
member i kan pen je l a s an . ”
seca ra
pada in i
Jaka r t a
do
pembekuan
lik
Keputusan
te r t u l i s
ah
ka m ah
(2 )
In
da l am membangun.
s
atau
A gu
ke t i g a
membekukan
menggunakan
bangunan
te r n ya t a
dapa t
si
atau
ng
kemud ian
Daerah
ne
dan
menggunakan
Kepa la
“ (1 ) Gubernu r…
ne
Gubernu r
membangun
:
do
yang berbuny i
ub
ka
ah
(1 )
p ihak
10
No. 7 Tahun 1991 ten t a ng Bangunan Di Wilayah DKI
Jaka r t a ,
“
Pasa l
ep
m
Jaka r t a
dengan
merupakan kepu tusan TUN yang
lik
Objek Sengke ta
R
ah
Bahwa se l a i n
In
---
A
In
12
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 12
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id (Te rguga t ) ; - - - - - - - - - - - - - - - - -
Keten t uan
10 aya t
menyatakan
ng
1991
Pasa l
harus
d ibe r i
(2 )
bahwa
Perda
DKI
pemegang
iz in
kesempatan un tuk
No.
7 Tahun
(Pengguga t )
menje l a s kan
te r l e b i h
sudah
Di
da lam perka ra
di te r b i t k a n
o leh
sebe l um Pengguga t
pen je l a s an
;
lik
ah
Obyek Sengke ta
---------------------------------------------------
di
atas
ya i t u
Asurans i
ACA pada tangga l
A gu
58 .552 . 315 . 0 00 , ra t u s
l ima
r ibu
rup i a h ) ,
(L ima
cukup yang
besar
i j i n nya
pu l uh
dua
d imana
maka
10 Mare t 2010 sebesa r Rp.
ju ta
de lapan
t i ga
o leh
mi l ya r
ra t u s
ka rena
l ima
adanya
l ima
be la s
Obyek
Pengguga t
mengalami…
se t i a p
kerug i a n
bu l annya
sebesa r
ka rena
6% dar i
dana
ub
mengalami
dana
te r s ebu t
te r s ebu t
t i dak
dapa t
cukup
besar
menge lua r kan
mempers i ap kan
a la t - a la t
bahan yang d ipe r l u k an
ng
dana
untuk
yang
dan
membel i
bahan-
melaksanakan peker j a an
yang i j i n n y a d ibekukan ; - - - - - - - - - - - - - - -
do
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
In
40
A
gu
Hal aman 13 da r i
s
te l a h
ne
Pengguga t
ep
d iman faa t k an o leh Pengguga t ; - - - -
un tuk
M
peker j a an
pu l uh
R
ah
ka m ah
Sengke ta
yang
menempatkan j am inan pe laksanaan d i
ng
d ibekukan ,
melaksanakan
dana
ne
mula i
menge lua r kan
kepen t i n g an
do
un tuk
te l a h
R
ah
Pengguga t
:
ep
Pengguga t sebaga i ber i k u t
merug i kan
si
Terguga t
In
sura t
lik
Bahwa
ub
--
ka
m
in i
Terguga t
member i k an
do
di t e r b i t k an . -
In
A gu
dahu l u sebe l um Keputusan Pembekuan (Obyek Sengke ta )
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 13
R ep ub 10
putusan.mahkamahagung.go.id Pengguga t keh i l a n gan
keun tungan ,
ka rena peke r j a an
untuk
mempero l eh
yang sudah d imu la i n y a
A gu
Bahwa dengan demik i a n ,
berdasa r kan
ke ten t u an
ten t ang Perad i l a n TUN, yang berbuny i Orang
atau
badan
hukum
:
perda t a
53 UU
yang
merasa
In
“(1 )
Pasa l
do
ng
t i d a k dapa t d i l a n j u t k a n ; - - -
dapa t
m
Keputusan
yang
ka
d i se r t a i
Usaha
bata l
yang
Negara
te r t u l i s
kepada agar
ber i s i
yang
tun t u t a n
d i sengke t a kan
atau
t idak
sah ,
dengan
tun t u t a n gan t i
Alasan - a lasan
atau
itu tanpa
dan/a t a u d i r e hab i l i t a s i .
yang
dapa t
d igunakan
da lam
guga tan
si
R
ah
(2 )
berwenang
Tata
d inya t a kan
guga tan
ub
pengad i l a n
menga jukan
ep
ah
Negara
lik
kepen t i n gannya d i r u g i k a n o leh sua tu Keputusan Tata Usaha
ber t e n t a ngan
Usaha
dengan
Negaraa
yang
pera t u r a n
d iguga t
itu
perundang - undangan
do
ng
Tata
Usaha
ber t e n t a ngan
Maka Pengguga t sura t
asas - asas
d iguga t
umum
“ berhak
Terguga t
menga jukan
guga tan
itu
pemer i n t a han
guna menuntu t
No. 84 Tahun 2010 te r s ebu t
ub
agar
yang
di
atas
yang
d iba t a l k a n ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ada l ah i n ves t o r
da lam neger i
seha rusnya d i l i n d u ng i
o leh pemer i n t a h ,
dan guna mencegah
ke rug i a n
yang d ide r i t a
o leh
Pengguga t ,
yang
ng
j uga mengak i ba t k a n h i l a n gnya kesempatan
gu
do
ker j a…
s
eska l a s i
R
Bahwa karena Pengguga t
ne
ep
ka m ah
yang ba i k .
dengan
Negara
In
Tata
lik
A gu
yang ber l a k u ;
Keputusan
ne
sebaga imana d imaksud pada aya t (1 ) ada l ah : Keputusan
A
In
14
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
harapan
ne si a
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 14
ra t u san
Pengguga t ,
sesua i
dengan
(3 ) ,
4
Perad i l a n
dan
UU
ke ten t u an
dapa t
Keputusan
pemer i k saan
ber j a l a n ,
(2 ) ,
Usaha
Negara
yang
sampa i
Tata
Usaha
sengke t a
permohonan Negara
Tata
Usaha
itu
d i t u nda
Negara
ada pu tusan Pengad i l a n
ub
Permohonan
agar
sedang
sebaga imana
d imaksud
yang mempero l eh
da lam
aya t
(2 )
ep
m
67 aya t
menga jukan
kekua tan hukum te t a p .
ka
Pasa l
lik
pe laksanaan
(3 )
Tata
o leh
do
Pengguga t
se l ama
yang d ipeke r j a k an
:
A gu “(2 )
ah
tenaga ke r j a
ne si a
bag i
In
ker j a
berbuny i
dapa t d ia j u k an seka l i g u s da lam guga tan dan dapa t d ipu t u s dahu l u dar i
pokok sengke t anya .
si
R
ah
te r l e b i h
A gu
sanga t
mendesak
pengguga t
yang
sanga t
te r dapa t
keadaan yang
mengak i ba t k a n
kepen t i n g an
di rug i k an
j ika
Usaha Negara yang d iguga t i t u
lik
mengharuskan
penundaan
atas
berhak
untuk
menga jukan
ep
Pengguga t
Sura t
d i l a k s anakannya
ub
kepu tusan te r s ebu t . ’ Maka
Tata
kepen t i n gan umum da lam
Keputusan
Terguga t
No.
permohonan 84
Tahun
di
atas ,
Pengguga t
Hakim Pengad i l a n Hal aman 15 da r i 40
menga jukan permohonan
Tata Usaha Negara yang ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
ne
Yth Maje l i s
sebaga imana d iu r a i k a n
do
ha l
perkenankan l a h
A
gu
agar
-
In
bersama i n i
ha l
ng
Berdasa r kan
s
2010 ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
R
ka m ah
pembangunan
Keputusan
te t a p d i l a k s anakan ;
Tidak dapa t d i kabu l k an apab i l a rangka
ne
hanya apab i l a
do
d i kabu l k an
In
Dapat
ng
(4 ) Permohonan penundaan sebaga imana d imaksud da lam aya t (2 ) :
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 15
R ep ub
in i
berkenan
member i k an Putusan dengan amar sebaga i ber i k u t
untuk
:
ne si a
perka ra
A gu
do
Dalam…
Dalam Penundaan :
In
Mener ima permohonan penundaan yang d ia j u kan o leh Pengguga t
Dinas
Prov i n s i
Daerah
39/ I P - STR/VI / 2 010
tangga l
qq
PT.
Ar i ob imo
Khusus
Ibuko t a
23
Jun i
Kel .
Jaka r t a
2010
a.n .
Perkasa
Nomor
ten t ang
Iz in
Sekneg RI cq BPGBK Ber l o ka s i
di
Ja l an
Gelo ra ,
Kec.
Tanah Abang ,
Jaka r t a
se l ama proses perka r a
in i
ber l a ngsung
sampa i
A gu
Pusat , saa t
Laguna
ng
Gerbang Pemuda,
Pengawasan dan Pener t i b a n
Menye lu r uh
R
Pendahu l uan St ru k t u r
Pembekuan
perka ra
in i
kekua tan
Putusan
Pengad i l a n
hukum
yang
te t a p
;
In
mempunya i
mempero l eh
si
Kepa la
ep
ka
84 Tahun 2010 ten t a ng
ne
Keputusan
Bangunan
ah
2010 No.
sura t n ya
do
Sura t
Ju l i
lik
tangga l
untuk menunda pe l aksanaan i s i
ub
Mewaj i b kan Terguga t
m
ah
; ----------
-------------------
lik Pengguga t
tangga l
Ju l i
atau
2010 No.
Keputusan
Kepa la
Prov i n s i
sah sura t
se l u r u hnya
Keputusan
84 Tahun 2010 ten t a ng Dinas
Daerah
;
Terguga t Pembekuan
Pengawasan dan Pener t i b a n
Khusus
Jaka r t a
Nomor
gu
Bangunan
t idak
ng
Sura t
bata l
R
Menyatakan
ep
----------------------------
un tuk
s
guga tan
39 / IP -
ne
Mengabu l kan
ub
Dalam Pokok Perkara :
do
ka m ah
--------------------------------------------------------
A
In
16
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
10
putusan.mahkamahagung.go.id memer i k sa dan mengad i l i
ng
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 16
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id STR/VI / 2 010 tangga l
Pendahu l uan St ru k t u r
Jun i
Menye lu r uh
2010
a.n .
ten t a ng
ng
Pemuda,
Kel .
Gelo ra ,
Kec.
Iz i n
Sekneg RI cq BPGBK
qq PT Ar i ob imo Laguna Perkasa Ber l o kas i
d i Ja l an Gerbang
Tanah Abang ,
Jaka r t a
Pusa t
;
do
A gu
------------------------------------------------------------------------Terguga t
untuk
mencabu t
sura t n ya
tangga l
Keputusan
lik
2010 No. 84 Tahun 2010 ten t ang Pembekuan Sura t
ah
Ju l i
In
Mewaj i b kan
Kepa la Dinas Pengawasan dan Pener t i b a n Bangunan Prov i n s i
a.n
Sekneg
cq
RI
BPGBK qq
St ru k t u r
PT
ng
A gu
di
Tanah
Ja l an
Laguna
Ber l o kas i…
Gerbang
Abang ,
Menye lu r u h
Ar i ob imo
R
ah
Perkasa
Pendahu l uan
si
Iz i n
Pemuda,
Kel .
Gelo ra ,
Jaka r t a
Pusa t
Kec.
ne
2010 ten t a ng
23
do
Jun i
ub
Nomor 39 / I P - STR/VI / 2 010 tangga l
ep
ka
m
Daerah Khusus Jaka r t a
Ber l o kas i
;
In
--------------------------------------------------------
Terguga t
untuk
lik
Mewaj i b kan
membayar
semua b iaya
Terguga t
November
2010 ,
guga tan
menga jukan
yang
Pengguga t
Jawaban
menyampaikan
;
te r s ebu t ,
te r t a n gga l
ha l - ha l
04
sebaga i
dapa t
d i s impu l k a n
ada l ah permohonan pembata l a n 40
sura t
guga tan
Pengguga t
Keputusan Terguga t
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 17 da r i
dar i
ne
yang
ng
Bahwa
s
: -----------------------------------------------
do
ber i k u t
te l a h
atas
perka ra
In
Pihak
bahwa
ep
Menimbang
ub
----------------
R
ka m ah
---------------------------
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
23
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 17
R ep ub
2010
Menye lu r uh Laguna
Ij in
Sekneg
Perkasa
RI
Daerah Khusus tangga l
pendahu l uan Cq BPGBK cq
ber l o ka s i
Gelo ra
Pengawasan
39 / I P - STR/VI / 2 010
ten t a ng
a.n
Kelu r ahan
ah
Nomor
Dinas
di
Kecamatan
ten t a ng
St ruk t u r
PT Ar i ob imo
Ja l an
Gerbang
Pemuda
Tanah
Abang
Jaka r t a
tangga l
Pusa t ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
guga tan
ah
ber i k u t
Nomor
d idasa r kan :
Tahun
pada
Yang
ng
Pemer i n t a h an
ke te r bu kaan ,
A gu
2010
da l i l
in
lit is
obyek
Pengguga t
sebaga i
ber t e n t a ngan dengan Asas- Asas Umum
R
Keputusan Terguga t
84
Baik
ya i t u
asas
kepas t i a n
penye l engga raan Negara ,
asas
propo r s i o n a l l i t a s ,
asas
asas
;
-------------------------------
pasa l
10
Pera t u r a n Bangunan
Daerah di
dengan
ke ten t uan
Nomor
Wilayah
7
DKI
Tahun
1991
Jaka r t a
;
ub
ten t ang
ber t e n t a ngan
lik
ka m ah
Terguga t
In
pro f e s i o n a l i t a s
Keputusan
si
2010
Terguga t
ne
Ju l i
Keputusan
do
ka
28
pembata l a n
ub
m
Bahwa permohonan
hukum, asas te r t i b
------------------------------------------------
karena
da l i l
yang
quo ,
Terguga t
berdasa r kan
ke l i r u
se r t a
menolak
hukum t i dak
gu
merupakan
t idak
a
dan tepa t
s
tegas
Pengguga t
ne
da l i l
3.Bahwa…
do
dengan
R
atas
ng
Bahwa
ep
----
M
A
In
18
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
23
do
Jaka r t a
A gu
Jun i
Bangunan Prov i n s i
2010
In
pener t i b a n
Ibuko t a
Tahun
Keputusan Kepa la
ng
dan
sura t
84
lik
pembekuan
Nomor
ne si a
10
putusan.mahkamahagung.go.id tangga l 28 Ju l i 2010
ep
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 18
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id berdasa r kan ura i a n
ber i k u t
in i
;
------------------------------------
84
39/ IP - STR/VI / 2 010
Gerbang
R dengan
sebaga i sebaga imana
UU Nomor 9 Tahun 2004 ten t a ng
UU
Nomor
5
je l a s
sengke t a
Tahun
1986
Keputusan
a
quo ,
Terguga t Kepa la
Bangunan Prov i n s i
ada l ah
mengena i
Dinas
ten t ang
23 Jun i
Menye lu r u h
ng
Ar i ob imo
Laguna
benderang
kepu tusan
pembekuan dan
Daerah Khusus Ibuko t a
Sr tu k t u r PT
te r ang
Pengawasan
: 39/ IP - STR/VI / 2 010 tangga l
BPGBK cq
ser t a
ub
di t e r b i t k an
dan gamblang
R
ka m ah
ah
Gelo ra
1 angka 3 UU Nomor 5 Tahun 1986 yang
atas
Pendahu l uan
M
Perkasa
Tata Usaha Negara ; - - - - - - - - -
Bahwa sanga t obyek
Negara
ep
Perad i l a n
Laguna
do
Perubahan
Jun i
Menye lu r uh a.n
Pusa t
Usaha
ng d i r u bah
A gu
te l a h
23
Pemuda Kelu rahan
Jaka r t a
Tata
d imaksud pasa l
tangga l
PT Ar i ob imo
Kecamatan Tanah Abang
Ibuko t a
In
ka
ah
Ja l an
Keputusan
Khusus
Pendahu l uan Sr tu k t u r
Cq BPGBK cq di
Daerah
yang sura t
Pener t i b a n
Jaka r t a
Nomor
2010 ten t a ng I j i n a.n
Perkasa
Sekneg
RI
ber l o ka s i
Cq di
Ja l an Gerbang Pemuda Kelu r ahan Gelo ra Kecamatan Tanah
do
sebe l umnya di te r b i t k a n ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
In
Jaka r t a Pusa t yang Hal aman 19 da r i 40
gu
Abang
s
:
Prov i n s i
si
Nomor
ber l o ka s i
ten t a ng
ne
Bangunan
RI
Ju l i
Keputusan Kepa la Dinas Pengawasan dan
2010 ten t a ng I j i n Sekneg
2010
28
lik
ah m
Jaka r t a
Tahun
tangga l
yang
ne
pembekuan su ra t Pener t i b a n
Terguga t
Pengguga t
In
Nomor
da l i l
ep
2010
sura t
tepa t
lik
menyatakan
t idak
do
dan
ub
ke l i r u
A gu
Bahwa
ng
DALAM EKSEPSI
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 19
R ep ub
Bahwa seca ra
hukum ka ta f ina l
karena
ng
bers i f a t
A gu tangga l
27
yang
menyatakan
Gubernu r
Ju l i
2010
dan
A gu
2387 /1 . 3 785 . 1
da lam
27
ber i k u t :
Prov i n s i
DKI
sura t
Kepa la
atas
Jaka r t a Dinas
Bangunan
Ju l i
2010
lit is
kons i de r a n
sebaga i
Pener t i b a n
tangga l
in
Nomor
ha l
l apo r an
rek re as i ,
dan fa s i l i t a s
Gerbang Pemuda Kelu r ahan
rapa t
sebaga imana
Abang
Jaka r t a
Pusat
koord i n a s i
pada
tangga l
26
Jun i
c
di
mengins t r u k s i k a n
pada
sura t
iz in
huru f
pendahu l uan
Nomor 39/ I P - STR/VI / 2 010 Sekneg RI cq BPGBK qq PT.
R
2010 a.n Perkasa
sebaga i 2010 atas ,
St ru k t u r
tangga l
8 Jun i
Ar i ob imo
Laguna untuk
ng
M
Tanah
te r s ebu t
Menye lu r uh
be lan j a
lik
has i l
Kecamatan
Ja l an
ub
Gelo ra
nya d i
wisa t a
In
pembangunan bangunan sarana
ep
ah
ka m ah
mengena i keg i a t a n
d ibekukan
s
d i spos i s i
l ag i
2010
;- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
gu
do
-------------------------
ne
Bahwa
Pengawasan
84 Tahun
si
ub
Nomor
ne
d
yang
do
huru f
sya ra t - sya ra t
da lam kepu tusan Terguga t
d ipe r t e ga s
ng
ah
2010
sengke t a
menimbang
f i na l
R
ka
28 Ju l i
In
d ipenuh i n ya
lik
t i dak
Bahwa be lum adanya s i f a t
obyek
dapa t
I j i n…
apab i l a
tangga l
masih
dengan pencabu t an
te r c an t um da lam i z i n ; - -
m
ah
pembekuan
be l um
do
di t i n dak l an j u t i
ijin,
pembekuan mengandung ar t i
ne si a
10
putusan.mahkamahagung.go.id kepada Pengguga t ; -
ep
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A
In
20
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 20
R ep ub
Pengawasan
dasar
Kepa la
Bangunan
Nomor
27 Ju l i
2010 yang menjad i
per t imbangan
pembekuan
pada
in t i n ya
cq
hukum
karena
PT.
Ar i ob imo
dokumen
yang
te r s ebu t
be lum
untuk
menginga t
da lam kons i de r a n seh i ngga apab i l a
BPGBK qq
kepu tu san
nan t i n y a
dokumen
maka
baru
dapa t
iz in
demik i a n
ada l ah
l angkah
be lum
bers i f a t
;- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
A gu
f ina l
in i
dengan
do
pembekuan
l angkah pencabu t an…
seh i ngga
ng
pencabu t an
te r s ebu t
d iamb i l
R
d i cabu t
mengh inda r i
Menye lu r uh
M
Sekneg RI cq BPGBK qq PT. Ar i ob imo sebaga imana tangga l
tangga l
be l um bers i f a t Dik t um
28
d i t u angkan 28
Ju l i
f ina l
Memutuskan
te r dapa t
Ju l i 2010
in
j uga
bag i an
Jun i Laguna
Kepu tusan
2010
Nomor 84 Tahun
lit is
obyek
d ipe r kua t
KEEMPAT
peny impangan
Hal aman 21 da r i
sengke t a
dengan
yang
40
dan
atau
adanya
menya takan
t idak
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
da lam
8
:
ng
sebaga i ber i k u t Apab i l a
tangga l
do
2010
39/ IP - STR/VI / 2 010
St ruk t u r
In
Terguga t
pendahu l uan
ub
Perkasa
Nomor
iz in
ep
2010 a.n
sura t
lik
pembekuan
R
ah
ka m ah
Bahwa
In
---------
s
ka
d i cabu t ,
RI
d i t empuh
tun t u t a n
te r c an t um
ah
Sekneg
8
lik
adanya
m
a.n
Perkasa
te l a h
pendahu l uan
Menye lu r uh Nomor 39 / IP - STR/VI / 2 010 tangga l
2010
Laguna
iz in
ep
ah
Jun i
sura t
ub
St ru k t u r
pembekuan
do
l angkah
In
A gu
menyatakan : Bahwa
sa l ah
ne
sa tu
tangga l
da l am sura t
Pener t i b a n
ng
2387 /1 . 3 785 . 1
dan
l an j u t
si
Dinas
l eb i h
ne
putusan.mahkamahagung.go.id Bahwa apab i l a d i ce rma t i
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 21
R ep ub
pendahu l uan St ru k t u r
Iz i n
d i k t um
l an j u t
Mendi r i k a n
13 /P /P IMB/2010 tangga l
Bahwa
2010
te l a h
peno la kan
atas
Bangunan
27 Januar i
d ia t a s ,
yang
Nomor
2010 .
seca ra
je l a s
dan
te r ang
atau
ka
pencabu t an bers i f a t
dan
karena apab i l a
melangga rnya l angkah
f ina l
Pengguga t
akan
pencabu tan
dan dapa t
menjad i
d iamb i l
l angkah
te r s ebu t
d i sebu t
R
ah
Usaha Negara sebaga imana ke ten t uan Pasa l Nomor 5 Tahun 1986 yang te l a h
t i dak
obyek sengke t a
ep
m
memenuhinya
f ina l ,
Terguga t
lik
be l um bers i f a t
ub
ah
menggambarkan l angkah pembekuan yang d iamb i l
Tata
1 angka 3 UU
d i r u bah dengan UU Nomor
ng
9 Tahun 2004 ten t a ng Perubahan atas UU Nomor 5 tahun 1986
ten t a ng
Perad i l a n
TUN
;
in i
sesua i
dengan
pen je l a s an
da l am bukunya Hukum Acara Perad i l a n
hukum,
dan dan
karenanya
da lam
buku
SLAMET
dengan
ada l ah
sudah t i d a k
dapa t
te r s ebu t
d iubah l ag i ,
ng
d i t e r b i t k a n n ya KTUN te r s ebu t
ar t i n y a
menimbu l kan
menyatakan
R
KADAR
j uga
bahwa
sudah
ak i ba t
d i j e l a s k an
KADAR… def i n i t i f
ar t i n y a
dengan
sudah menimbu l kan ak i ba t
yang t i d a k dapa t d i t awa r - tawar l ag i
gu
hukum
dapa t
ep
pendapa t dar i
f ina l
lik
de f i n i t i f
bers i f a t
Tata Usaha Negara
ub
23 yang menyatakan
WIYONO, SH
; ------
do
M
ah
ka m ah
ha l
R.
do
Bahwa ha l
In
A gu
-------------------------------------------
s
permohonan
t i n d ak
Menye lu r uh Nomor
si
dengan
Jun i
berak i b a t
ne
di t e r b i t k an
23
in i
ne
tangga l
ng
39 / IP - STR/VI / 2 010
A gu
da l am kepu tusan
ne si a
d i cabu t n ya i z i n
10
do
putusan.mahkamahagung.go.id d ipa t u h i n y a ke ten t u an
In
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A
In
22
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 22
R ep ub
dan t i d a k obyek
apab i l a
Terguga t
te r hadap
sura t
A gu
dan seha rusnya
sengke t a
ng
menjad i
tepa t
Tata
kemudian
iz in
Jun i
Ar i o b imo
sebaga imana
Menye lu r uh 2010
a.n
Laguna Perkasa
guga tan
a
quo
;
-----------------------------------------------------
perka r a
a quo ,
dengan
memutus
un tuk
d i t e r i ma
mener ima
menyatakan
(ne i t
guga tan
dan mengad i l i
Ekseps i
Terguga t
Pengguga t
Onvanke l i j k
kami
t idak
Verk l a a r d )
;
ng
dapa t
dengan i n i
Hak im yang memer i k sa
berkenan dan
d i atas ,
ep
Maje l i s
R
mohon k i r a n ya
te r s ebu t
do
-------------------
apa
yang
t i dak
da lam
ekseps i
menjad i
te r p i s a h kan
da lam
pokok
penerb i t a n
28
Ju l i
pembekuan sura t
sura t Nomor
Bangunan
Keputusan
84
Prov i n s i
Jaka r t a
Nomor 39/ IP - STR/VI / 2 010
ten t ang
ng
RI
Tahun
2010
Pendahu l uan
Daerah
Khusus
tangga l
yang
Terguga t ten t a ng
St ru k t u r
Ibuko t a
23 Jun i
2010
Menye lu r uh
a.n
cq BPGBK qq PT. Ar i ob imo Laguna Perkasa Hal aman 23 da r i 40 ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
In
gu
Sekneg
Iz i n
Pengguga t
Keputusan Kepa la Dinas Pengawasan dan
R
Pener t i b a n
2010
da l i l
s
tangga l
tepa t
ne
menyatakan
t idak
lik
dan
ub
ke l i r u
do
ah
kesa tuan
d iu r a i k a n
perka r a ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Bahwa
M
te l a h
ep
ka m ah
sa tu
yang
In
A gu
DALAM POKOK PERKARA Bahwa
si
Berdasa r kan ha l - ha l
ne
ub
---------------
m
ka
ah
pembekuan
8
ada lah
pencabu t an
St ruk t u r
tangga l
dapa t
Negara
menge lua r kan
cq BPGBK qq PT.
bukan
yang
aquo
lik
ah
dan
RI
Usaha
pendahu l uan
Nomor 39/ IP - STR/VI / 2 010 Sekneg
da lam perka r a
ne si a
ke l i r u
Pengguga t
do
putusan.mahkamahagung.go.id Bahwa dengan demik i a n da l i l
In
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 23
R ep ub 10
putusan.mahkamahagung.go.id ber l o ka s i d i Ja l an
Kecamatan
Gerbang
Tanah
Pemuda Kelu rahan
Abang
Jaka r t a
Gelo ra
Pusat
te l a h
ng
melangga r Asas-
asas…
Pasa l
10 Pera t u r a n
Yang
Baik
maupun
ke ten t u an
do
Umum Pemer i n t a han
Daerah Nomor 7 Tahun 1991 ten t a ng
di
Wi layah
In
A gu
Asas
Bangunan
ne si a
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
DKI
Jaka r t a
;
lik
Daerah
DKI
tangga l
7
Bangunan
84
di
Terguga t
Tahun 2010
menginga t
ada
beberapa
undangan maupun Pera t u r a n ser t a
pera t u r a n
Gubernu r
yang
In
Jaka r t a
Daerah
dasa r hukum kepu tu san a quo ; - - - - - - -
Pener t i b a n
d i samp ing
Bangunan
da l am
di
7 Tahun
1991 ,
te t a p i
j uga
b idang
wi l a yah
mengacu kepada ke ten t u an
ep
Nomor
Terguga t
lik
dan
tugas - tugas
ub
Pengawasan
DKI
Pera t u r a n
berdasa r kan
ke ten t u an yang te r can t um da lam Pera t u r a n Daerah Nomor
ten t a ng
Prov i n s i Organ i sas i
DKI
Jaka r t a
dan
Tata
Daerah dan Nomor Ker j a
123
Dinas
gu
do
Pengawasan dan Pener t i b a n Bangunan ;
s
2009
ng
tahun
Gubernu r
Perangka t
ne
10 tahun 2008 ten t a ng Organ i sa s i Pera t u r a n
M
Nomor
R
ka m ah
ah
DKI
pe la ksanaan
Daerah
ten t a ng
Pera t u r a n
da l am Keputusan
2010
d i k t um
perundang -
A gu Prov i n s i
Jaka r t a
1991
10
hanya
do
da l am
pera t u r a n
Bahwa
Pasa l
Pengguga t
obyek guga tan
khususnya
menjad i
karena
Ju l i
ng
in l i t i s
Tahun
Jaka r t a
28
apab i l a
ke ten t u an
Nomor
Wi layah
ah
dar i
tepa t
si
mencermat i
t idak
ub
dan
ep
ke l i r u
R
Bahwa
ne
-------------------
ka
m
ah
-----------------------------------------------------
A
In
24
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 24
81 aya t
(1 )
Pera tu r a n Daerah
Nomor 10 tahun 2008 menyebu t kan “D i nas Pengawasan dan bangunan merupakan unsu r pe laksana otonomi
ng
Pener t i b a n daerah
di
b idang
pengawasan
dan
Pener t i b a n ;
A gu
do
Bangunan”
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Bahwa da lam ke ten t u an Pasa l
-----------------------------------------------------
In
------
Kepa la
Bidang
Pener t i b a n Dinas ;
Pengawasan
organ i s a s i
Bangunan b.
te r d i r i
ng
Pembangunan ;
;
A gu
: c.
Pembangunan…
d. Bidang Pengawasan Kela i k a n ;
Per i z i n a n ;
Dinas dar i
Sekre t a r i a t
R
ah
dan
susunan
Nomor 123
f . B i d ang
e. Bidang
Pener t i b a n
;
si
a.
d i sebu t k an
Gubernu r
ne
ka
Pengawasan
4 Pera t u r a n
do
2009
lik
m
Tahun
Pasa l
ub
Tahun 2008 Jo .
83 Pera t u r a n Daerah Nomor 10
ep
ah
Bahwa da lam ke ten t u an Pasa l
---------
g
d i sebu t k an
b idang per i j i n a n te rmasuk
an ta r a
mempunya i
ba l i k
pembekuan ,
ke ten t uan
pembata l a n
la i n fungs i
nama
dan
dan
Pasa l
l i n g k up
23
aya t
lik
huru f
da lam
menyebu t kan
penerb i t a n
ub
se l an j u t n y a
pemecahan
pencabu t an
ep
ka m ah
Bahwa
In
-----------------------------------------------------
ah
(2 )
bahwa
IMB, SLF
iz in iz in
ser t a sesua i
tugas
d inas ;
s
R
-----------------------------------------------------
sesungguhnya 40
yang
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 25 da r i
Terguga t
ne
demik i a n
do
dengan
In
Bahwa
ng
---------------------------
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 25
R ep ub
kewenangan
melaksanakan organ i s a s i
Pasa l
sa l ah d inas
untuk
4
sa tu
b idang
fungs i
Gubernu r
d ipe r k ua t ya i t u
ah
Menye lu r uh 2010
a.n
Sekneg ada lah
dan
bukan
sesua i 123
fak t a
iz in
RI
cq
d i t a nda t a ngan i
o leh
ke ten t uan
Tahun
pendahu l uan
BPGBK qq
Gubernu r
da lam
2009
bahwa sura t
39/ IP - STR/VI / 2 010
ng
Perkasa
dengan
sura t
Nomor
khususnya
Nomor
ep
d ibekukan
st r u k t u r
ub
in i
ser t a
da lam
per i j i n a n
R
Bahwa ha l
seca ra untuk
per i j i n a n
pembekuan
Pera tu r a n
pu l a
---------
ka
m
ah
fungs i
kewenangan
Dinas
8
PT Ar i ob imo
DKI
Jun i Laguna
Terguga t
Prov i n s i
yang
St ru k t u r
tangga l
o leh
send i r i
Jaka r t a
sura t
Pengawasan
kewenangan
28 Ju l i
pembekuan sura t dan
Jun i
Pener t i b a n Jaka r t a
tangga l
23
St ru k t u r
Menye lu t u h
a.n
Ar i ob imo
Laguna Gelo ra
Pusa t
2010
Perkasa
2010 Nomor 84
Keputusan
Kepa la
Bangunan
Prov i n s i
Nomor 39 / I P - STR/VI / 2 010
ep
Daerah Khusus Ibuko t a
Kelu r ahan
ten t ang Sekneg
Ij in
RI
cq
Pendahu l uan BPGBK qq
di
Ja l an
Gerbang
Kecamatan
Tanah
Abang
PT
Pemuda Jaka r t a ;
ng
M
tangga l
R
ah
ka m ah
Tahun 2010 ten t a ng Dinas
Terguga t
do
un tuk menerb i t k a n
mempunya i
In
demik i a n
;
lik
dengan
ub
A gu
-----------------------------------------------Bahwa
;
s
mempunya i
A gu
mer ta
Bangunan
fungs i
-----------------------------------------------------
gu
do
-----------------
ne
Pengawasan dan Pener t i b a n
dan
memimpin
si
tugas
untuk
ne
mengkoord i n a s i k a n
ng
dan
mempunya i
do
Dinas
In
Kepa la
ne si a
10
putusan.mahkamahagung.go.id menjaba t sebaga i
lik
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A
In
26
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 26
R ep ub
Pusa t
DPR
sura t
Ketua
RI
RI
tangga l
29
Abang
Jaka r t a
untuk
Pusat
kebe ra t an
d i t u angkan Ju l i
da lam Nomor
ten t a ng
kawasan
bekas
di j ad i kan
Kawasan
Hi j a u
Laporan Singka t
BPN Pusa t ,
Pemuda
2009
Pan ja Aset - Ase t Negara Komis i
RI ,
PT Ar i ob imo
adanya
resmi
Senayan
dan
st ruk tu r
Gerbang
Tanah
seca ra
DPR.RI /V I I / 2 0 1 0
A gu
Terbuka
Ja l an
berdasa r kan
ng
Taman Ria
di
yang
DPR
PW.01 /5767 /
BPGBK qq
23
dan benar
di te r b i t k an
dar i
cq
Khusus
tangga l
pendahu l uan
Kecamatan
sudah tepa t
karena
RI
ber l o ka s i
Gelo ra
Daerah
Rapat Dengar Pendapa t
II
si
m
Kelu r ahan
iz in
Sekneg
Perkasa
Prov i n s i
ten t a ng
Pengawasan
ub
ah
Laguna
Dinas
39 / I P - STR/VI / 2 010
ten t a ng a.n
2010
ne
2010
Nomor
Tahun
Kepa la
Bangunan
Jaka r t a
menye lu r uh
ka
Keputusan
84
Terguga t
do
A gu Jun i
Nomor
su ra t
do
sura t
Pener t i b a n
Ibuko t a
ah
2010
mate r i i l
In
pembekuan dan
Ju l i
seca ra
DPR RI dengan Sekneg
Penge lo l a an
Komplek Gelo ra
Bung
In
28
ng
tangga l
pu la
lik
demik i a n
ep
Bahwa
11.Bahwa . . .
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id
R
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
September
;
ub
menjad i
mengembal i k a n
d iwu j udkan
agar
mela l u i
te r buka
40
Taman Ria dan
je l as
Prov i n s i
ha l
per i j i n a n
DKI
Senayan te r s ebu t menunggu
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
bekas
pembekuan
Hal aman 27 da r i
DPR RI seca ra
pemer i n t a h
l ahan
Hi j a u
ng
Kawasan
atas ,
s
Jaka r t a
memin ta
di
ne
tegas
te r s ebu t
do
dan
fak t a
In
-------------
ep
ah
2010
-----------------------------------------------------
Bahwa dar i
M
lik
29
R
ka m ah
Karno dan Pusa t Penge lo l a a n Komplek Kemayoran tangga l
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 27
R ep ub per i j i n a n
2010
A gu Laguna
a.n
Kelu r ahan
bangunan
iz in
Sekneg
Perkasa
menjad i khususnya
RI
ber l o ka s i
Gelo ra
pendahu l uan BPGBK qq
di
Ja l an
Gerbang
Tanah
Abang
Kecamatan
23
PT Ar i ob imo
Pemuda
Jaka r t a
;
lik
ah
su ra t
st ruk tu r
cq
Pusa t
-----------------------------------------------------
tangga l
mate r i i l
28
Ju l i
R
Terguga t
seca ra
Tahun 2010 ten t a ng Pengawasan
ng
Dinas
pembekuan sura t
dan
Daerah Khusus Ibuko t a 23 Jun i
A gu
tangga l
struk tu r
Pener t i b a n Jaka r t a
2010
2010
Bangunan
iz in
Abang
Pemuda Kelu rahan
Jaka r t a
Pusa t
pendahu l uan
Kecamatan
sudah
tepa t
dan
benar
;
ub
Pemer i n t a h an
Daerah
Baik
Nomor
ng
Pera t u r a n
Yang
te r c an t um
pembekuan
dan
Asas- Asas
sesua i
7 Tahun iz in
1991
Umum
ke ten t u an ka rena
Terguga t
gu
di t e r b i t k an
menempuh l angkah -
da lam
sebe l um te l a h
s
sebaga imana
te l a h
ne
l angkah
Terguga t
do
--------------
R
ah
Gelo ra
ber l o k a s i
-----------------------------------------------------
Bahwa seca ra prosedu ra l
M
Prov i n s i
lik
Tanah
Gerbang
Kepa la
Sekneg
ep
ka m ah
Ja l an
84
Nomor 39 / I P - STR/VI / 2 010
RI cq BPGBK qq PT Ar i o b imo Laguna Perkasa di
Nomor
Keputusan
ten t ang
menye lu r u h a.n
penerb i t a n
si
kepu tusan
demik i a n
ne
dengan
13.Bahwa . . .
do
Bahwa
ep
ub
m
--------
ah
ka
dasa r
Nomor 39/ I P - STR/VI / 2 010 tangga l
ten t a ng
menye lu r uh
yang
do
ng
kepu tusan Terguga t Jun i
dokumen
In
d i t e r b i t k a n n ya
10
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id pembata l a n data - data
In
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A
In
28
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 28
ke l i r u
t i dak
dan
l engkap , tepa t
Asas- Asas
A gu
melangga r
sura t
member i kan
seh i ngga
apab i l a
Terguga t
in l i t i s
d inya t a kan
obyek sengke ta te l a h
Umum Pemer i n t a han
Yang
Baik
;
ne si a
yang
dengan
do
pen j e l a s an
da l am menerb i t k a n
-----------------------------------------------------
ura i a n
d ia t a s
seca ra
fo rma l ,
dan
kewenangan
melangga r
Asas- Asas Umum Pemer i n t a han
Yang Baik
ke ten t u an
Pasa l
Nomor
10
seh i ngga
Keputusan
Pera t u r an
seca ra
Daerah
hukum
bera l a san
t idak
7
untuk
dan
Tahun te t a p ;
R
d ipe r t a h ankan
Terguga t
ub
mater i i l
1991
ah
te r s ebu t
lik
dengan
ep
ka
m
ah
Bahwa
In
---
da lam
Tahun
1991
maka
permohonan
Pengguga t
10
Baik
Pera t u r a n
bangunan
di
penundaan bera l a san
yang
Nomor
7
DKI
Jaka r t a
d ia j u kan
o leh
dapa t
dan
ne
maupun
Daerah
Wilayah
hukum
te r hadap
k i r a n ya
dan d i kesamp ingkan ; - - - - - - - -
Berdasa r kan
ha l - ha l
Maje l i s
te r s ebu t
Hakim yang
d ia t a s ,
Berdasa r kan…
dengan i n i
memer i k sa
dan
kami
mengad i l i
R
mohon kepada
Pasa l
Yang
ub
di t o l a k
Pemer i n t a h an
ten t a ng
t i dak
pe langga ran
ep
ka m ah
ke ten t u an
Umum
te r dapa t
do
A gu
Asas- Asas
t idak
In
menginga t
lik
ng
---------------
si
-----------------------------------------------------
Bahwa
DALAM PENUNDAAN
do
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
In
40
A
gu
Hal aman 29 da r i
ne
:
ng
ber i k u t
s
perka r a a quo untuk member i kan pu tusan dengan amar sebaga i
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id memanggi l Pengguga t
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 29
Sura t
Pengawasan dan Pener t i b a n Jaka r t a
A gu
Ibuko t a
2010
ten t a ng
a.n
Sekneg
cq
di
2010
BPGBK qq Gerbang
Tanah
Pemuda
Abang
Dinas
23
Jun i
Menye lu r uh
Laguna
Perkasa
Kelu rahan
Jaka r t a
Gelo ra
Pusat
;
ub
--------------------------------------
ep
DALAM EKSEPSI : Mener ima
ah
tangga l
Ar i ob imo
Tahun
Daerah Khusus
St ru k t u r a l
PT
84
Kepa la
Bangunan Prov i n s i
Pendahu l uan
Ja l an
Nomor
Keputusan
39 / IP - STR/VI / 2 010
Ijin
RI
Kecamatan
ka
m
ah
ber l o ka s i
Nomor
Ju l i
ne si a
pembekuan
28
sura t
do
ten t a ng
tangga l
pe la ksanaan
In
Terguga t
atas
lik
Keputusan 2010
Ekseps i
Terguga t
;
t idak
dapa t
d i t e r i ma
(Ne i t
ng
Verk l a a r d )
;
do
--------------------
untuk
membayar
------------------
Pengguga t
bahwa
atas
te l a h
menga jukan
11
te r s ebu t
Pihak Terguga t
2010 ,
te l a h
ng
tangga l
2010 ,
yang
b iaya
perka ra
Terguga t
dan
Repl i k
te r sebu t ,
Repl i k
Pengguga t
menga jukan Dupl i k
te r t a n gga l
un tuk
atas
;
pada pers i d angan
mempers i ng ka t
gu
November
November
Jawaban
ep
Menimbang ,
;
ura i a n
do
Pengguga t
ub
Menghukum
se l u r u hnya
s
-----------------------------
Pihak
18
un tuk
lik
Pengguga t
R
ka m ah
guga tan
In
DALAM POKOK PERKARA :
ne
A gu
-----------------------------------------------------
Menolak
si
Menyatakan guga tan Pengguga t
ne
R
----------------------------------------------------
Onvanke l i j k
A
In
30
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub 10
putusan.mahkamahagung.go.id Menolak permohonan penundaan
ng
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 30
pu tusan
te rmua t
merupakan
bag ian
da lam
t i dak
da lam
d i can t umkan
Ber i t a
Acara
te r p i s a h kan
perka ra
in i ;
Menimbang…
su ra t - sura t
yang
d i sesua i k an
dengan
te l a h
t idak
ada
as l i n y a ,
(Buk t i
P- 4 d i cabu t )
d ibe r i
Keputusan
Pener t i b a n
ng
Ibuko t a Jaka r t a 2010
A gu
In
P- 10,
Pengawasan
Prov i n s i
Dinas
Daerah
dan Khusus
2010
tangga l
Pengawasan
Bangunan Prov i n s i
Jaka r t a
Nomor
:
Menye lu r u h
Ar i ob imo
Laguna
Perkasa
Gerbang
Pemuda,
Kel .
Jaka r t a
dengan
Dan
Daerah
a.n .
Pendahu l uan
Sekneg
RI
Ber l o kas i Gelo ra ,
Pusat
Khusus
39/ I P - STR/VI / 2 010
23 Jun i 2010 ten t a ng Iz i n
ep
ka m ah
s /d
:
St ru k t u r
Abang ,
P- 1
yang
ten t ang Pembekuan Sura t
Pener t i b a n
tangga l
mate ra i
kecua l i
No. 84 Tahun
Keputusan
Ibuko t a
as l i n y a
Dinas
Bangunan
te r t u l i s
d ibe r i
tanda
sebaga i ber i k u t
Sura t
Ju l i
te l a h
ub
:
ser t a
R
P- 1
buk t i
si
dan
da l i l - da l i l
lik
cukup
Bukt i
menga jukan
ub
fo t o copy
te l a h
menguatkan
In
Pengguga t
untuk
ep
ah m
ka
;
cq
di
Kec.
(Fo t o copy
PT.
Ja l an Tanah sesua i
Asl i )
;
s
R
---------------------------------------------
Sura t
Keputusan 40
Pengawasan
dan
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 31 da r i
Dinas
ne
:
do
P- 2
In
Bukt i
ng
---------------------
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
bahwa
lik
Menimbang ,
berupa
do
A gu
-------------------------------------------
guga tannya ,
dar i
ne
pu tusan
yang
te t a p i
ng
Pers i d angan
akan
t i dak
do
da l am
te r s ebu t
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id pu tusan , maka Repl i k dan Dupl i k
ah
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 31
R ep ub Menye lu r u h
Ar i ob imo
Laguna
Gerbang
Pemuda, Jaka r t a
a.n .
39/ IP - STR/VI / 2 010
Kel .
RI
Ber l o ka s i Gelo ra ,
Pusa t
;
dengan
Pendahu luan
Sekneg
Perkasa
Khusus
(
cq di
PT.
Ja l an
Kec.
Tanah
Fotocopy
sesua i
Asl i )
;
lik
ah
A gu
St ru k t u r
Abang,
:
2010 ten t ang Iz i n
ng
08 Jun i
Nomor
Daerah
ne si a
Jaka r t a
Prov i n s i
do
Bangunan
In
Ibuko t a tangga l
---------------------------------------------
:
Sura t 2009 ,
Gubernu r DKI Jaka r t a No.
1588 / - 1.711 . 534
SIPPT
kepada
R
ah
Pembaruan Perkasa
tangga l
;
(Fo to copy
24 Agus tus
ten t ang
PT.
Pember i a n
Ar i o b imo
sesua i
dengan
Laguna Asl i )
;
ng
---------------------------------------------
Keputusan
Dinas
01 / IP
PERSIAPAN/ I I / 2 0 1 0
;
Jaka r t a
No.
tangga l
5
Februa r i
Pendahu l uan Tahap Peker j a an
(Fo t o copy
sesua i
dengan Asl i )
;
ub
Pers i a pan
P2B DKI
In
Sura t
P- 5…
lik
:
2010 ten t a ng I z i n
---------------------------------------------
Jaminan 10
Mare t
2010
dengan
ng
M
240059
Pelaksanaan
di
dengan Ni l a i
58 .552 . 315 . 0 00 , 0 0 , - ;
Asurans i
No.
ACA tangga l
Bond
: Bond
(Fo t o copy dar i
29- 91- 10:
s
:
Rp.
fo t o copy )
gu
do
; ----------
ne
P- 6
ep
------------
ah
Bukt i
P- 5
R
ka m ah
Bukt i
4.Buk t i
do
A gu
------------
si
P- 3
ne
Bukt i
ub
----
ka
m
10
putusan.mahkamahagung.go.id Pener t i b a n
ep
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A
In
32
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 32
R ep ub Tentang
Perubahan
Per j a n j i a n
ng
Penge lo l a an /Pengusahaan
:
Taman
Ria
dan
tangga l
s esua i
11
Resto ran
Jun i
dengan
Hak
2008
;
Asl i )
;
In
-----------------------------------------------------------------Kesepaka tan
Bersama tangga l
18 November 1999
Yayasan Karya Bhakt i
Pembangunan Perkasa
dengan ;
fo t o copy
Rukun Ibu
Ampera
Ar i ob imo
Laguna
(Fo t o copy
dar i
;- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
R
)
PT.
ep
ka
Penga l i h a n
Ground
Senayan
( Fotocopy
an ta r a
ah
Play
Dan
lik
P- 8
Proyek
Pembangunan ,
ub
Bukt i
m
ah
A gu
Atas
Terhadap
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Bukt i P- 7 : Per j a n j i a n
do
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Akta
No.
35
tangga l
19
Apr i l
1995
Per j a n j i a n
ten t a ng
Pembangunan , Dan
A gu
Penge lo l a an /Pengusahaan
Penga l i h a n
ne
:
do
P- 9
ng
Bukt i
si
----------------------------
Hak
In
Atas Proyek Play Ground Dan Resto r an Di Taman Ria Senayan ; (Fo t o copy sesua i
dengan Asl i )
No.
2
Addendum
tangga l
Atas
5
lik
Akta
Mei
1997
Per j a n j i a n
ep
Penge lo l a an /Pengusahaan
Dan
ten t ang
Pembangunan ,
ub
P- 10 :
Penga l i h a n
Hak
Atas Proyek Play Ground Dan Resto r an Di Taman Ria Senayan ; (Fo t o copy sesua i
s ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
40
ne
Hal aman 33 da r i
gu
;
do
ng
M
---------
dengan Asl i )
In
ah
Bukt i
R
ka m ah
-----------------------
;
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 33
R ep ub
kecua l i
T - 1 :
yang
tanda T- 1 s /d T- 15 ,
Keputusan
Kepa la
Pener t i b a n
Bangunan
T – 2 :
ah
Bukt i
Sura t
Dinas
Prov i n s i
DKI
ub Dinas
Bangunan
No. 39 / IP - STR/VI / 2 010 tangga l
8 Jun i
ng
2010 ;
Pengawasan DKI
kepada
PT.
dan
Jaka r t a
Ar i ob imo
Laguna
ten t ang
A gu
Perkasa
dan
; ------
Prov i n s i
2010
ada
Jaka r t a
28 Ju l i
R
Pener t i b a n
t i dak
Pengawasan
dengan as l i )
Kepa la
dan
ada l ah sebaga i
Nomor 84 Tahun 2010 tangga l (Fo t o copy sesua i
cukup
si
d ibe r i
as l i n y a
metera i
Pendahu l uan
St ru k t u r
Menye lu r u h . ;
dengan
(Fo t o copy
as l i )
;
In
sesua i
Ij in
ne
dengan
d ibe r i
berupa
lik
Bukt i
yang te l a h
buk t i
: --------------------------
m
ah
ber i k u t
ser t a
menga jukan
do
as l i n y a ,
te l a h
da l i l - da l i l
ne si a
d i cocokkan
menguatkan
do
sura t - sura t
A gu
te l a h
untuk
Terguga t
ng
fo t o copy
bahwa
Menimbang…
In
Menimbang , ban tahannya ,
ka
10
putusan.mahkamahagung.go.id
ep
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Pemer i k saan
(Fo t ooocopy
lik
Acara
tangga l
ub
Ber i t a 2010 .
sesua i
dengan
28
Ju l i
as l i )
;
----------------------------RI
Nomor
01 /5767 /DPR.R I / V I I / 2 0 1 0
tangga l
2010
Bekas
per i h a l
Senayan
di j ad i k an
(Fo t o copy
dar i
29
Ju l i
Taman
Kawasan
Ria Hi j a u
fo t o copy )
gu
Terbuka .
untuk
Kawasan
PW.
s
DPR
;
ne
Ketua
ng
M
Sura t
do
T – 4 :
ah
Bukt i
T – 3 :
ep
Bukt i
------------
R
ka m ah
-------------------------------------------
A
In
34
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 34
R ep ub Koran
Indones i a
ng
Bisn i s
A gu
resmi
Bukt i
T – 6 :
( Fotocopy
Kl i p i n g
ha l
6
2010 Har i a n
yang
ber j u du l
Pembangunan s esua i
Har i a n
2010 ha l
Bekas
Ria
Ria .
as l i )
;
Merdeka
27
tangga l
12 yang ber j u du l
Taman
j ad i
dar i
DPR
Taman
dengan
Rakya t
(Fo t o copy
m
27 Ju l i
----------------------------
Ju l i
ah
to l a k
DPR sepaka t i
Kawasan
Hi j a u .
fo t o copy )
;
--------------------------------
Nomor :
DKI
Tata
Pener t i b a n
Ker j a
Dinas
Jaka r t a
Organ i sas i
Pengawasan
Bangunan (Fo t o copy sesua i
dan
dengan ;
In
as l i )
si
Prov i n s i
123 Tahun 2009 ten t a ng
A gu
dan
Gubernu r
T- 7…
ne
Pera t u r a n
7. Bukt i
do
T – 7 :
ng
Bukt i
R
ep
ka
ah
tangga l
do
Kl i p i n g
In
T – 5 :
lik
Bukt i
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id --------------------------------------
ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
T – 9 :
Organ i sa s i dengan as l i )
Per j a n j i a n
lik 10
Tahun
Perangka t
2008
Daerah .
; --------
ten t a ng
Perubahan
Per j a n j i a n
Terhadap
Pembangunan ,
Atas
Proyek
40
Ground
dan
Resto r an
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 35 da r i
Play
do
Hak
In
ng
Penge lo l a an /Pengusahaan dan Penga l i h a n
s
(Sesua i
Nomor
ne
ten t ang
Daerah
ub
Pera t u r a n
R
Bukt i
T – 8 :
ep
Bukt i
------------
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
ka m ah
-------------------------------------------
Halaman 35
R ep ub
Ju l i
10
Remaja
Senayan
ng ah
dar i
Fotocopy )
;
do
-------------------------------------------------: 22
Kl i p i n g Ju l i
IMB
Koran Har i an
2010
yang
Repub l i k a
ber j u du l
DKI
tangga l
Kelua r kan
Sementa ra .
(Fo t o coy
dar i
Fotocopy )
;
ub
T – 11
:
Kl i p i n g
Ju l i
2010 yang ber j u du l
Jad i
R
Koran
Mal l .
Warta
Kota
tangga l
22
Taman Ria Tak Boleh
(Fo to copy
dar i
Fotocopy )
;
ne
ng
-------------------------------------------
:
Kl i p i n g
Ju l i
2010
Tempo tangga l
ber j u du l
Taman
Pemer i n t a h
Ria .
22
Stop
(Fo t o copy
dar i ;
lik
Fotocopy )
-------------------------------------------
T – 13
:
Kl i p i n g
Koran
har i a n
Media Indones i a
Tidak
Bisa
Bata l k an
R
(Fo t o copy
ng
M
tangga l
22
Ju l i
yang ber j u du l
Penyewaan
dar i
2010 Setneg
Taman
Ria .
Fotocopy )
;
-----------------------T- 14…
gu
do
14. Bukt i
s
---------
ah
Bukt i
Mal
yang
Har i an
ub
ka m ah
Proyek
Koran
do
T – 12
ep
Bukt i
In
A gu
--------------
ne
Bukt i
ep
--------------
si
m
-------------------------------------------
ah
ka
Olah raga Bung Karno .
lik
A gu
(Fo t o copy
T – 10
11
2008 anta r a Pengguga t
dengan Badan Penge l o l a
Bukt i
tangga l
ne si a
putusan.mahkamahagung.go.id Taman Ria
In
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
A
In
36
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 36
R ep ub Stop
Proyek
yang
Mal
(Fo t o copy
Ju l i
di
dar i
ber j u du l Taman
Badan
Penge lo l a
m
ah
ten t ang
ka
Gelo ra
Negara
Badan
Senayan
Ij in
Pemanfaa t an
R
Komplek Senayan Karya
RI
Bakt i
Karno
se l a ku
Jaka r t a
Rukun
Ibu
Ketua
Nomor 1/K /BP-
Sebag i an
ep
ten t ang
se l a ku
Keputusan
Mente r i / S e k r e t a r i s Penge lo l a
RI
Bung
Pencabu tan
Senayan /1992
ah
Negara
lik
Ketua
Sekre t a r i s
Tanah d i
kepada Yayasan
Ampera
Pembangunan
ng
Untuk Proyek Play Ground Taman Ria Senayan . (Fo t o copy
dar i
Fotocopy )
;
mengajukan saks i
Pengguga t
walaupun te l a h
dan Terguga t
d ibe r i k a n
pers i d angan ,
2010 yang d i t e r i ma dan untuk
t i dak
dan
Terguga t ,
Kes impu l annya
te r t a n gga l
o leh
Maje l i s
mempers i ng ka t
d i can t umkan
da lam
Hakim d i l u a r
ura i a n pu tusan
putusan , in i
;
R
maka
mengi r imkan
Pengguga t
ep
23 Desember
te l a h
Pihak
lik
masing - masing
bahwa,
ub
Menimbang
t i dak
kesempatan untuk
; ------------------------------
ka m ah
itu
bahwa Pihak
do
Menimbang ,
In
A gu
----------------------
Menimbang ,
sega l a
sesua tu
s yang
te r j a d i
do
menunjuk pada ber i t a acara pers i d angan d i Hal aman 37 da r i 40 ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
In
gu
d ipe r s i d a ngan
bahwa
ne
ng
-----------------------------------------
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
;
In
Keputusan
ub
A gu
:
Ria
Fotocopy )
---------------------------
T – 15
2010
si
Setneg
Indones i a
22
ne
Bisn i s
tangga l
ne si a
Har i a n
Senayan .
Bukt i
Koran
do
putusan.mahkamahagung.go.id Bukt i T – 14 : Kl i p i n g
ng
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 37
R ep ub
te r p i s a h kan
merupakan
dengan
bag i an
ura i a n
yang
pu tusan
t idak
in i
;
ng
in i ,
akan
dan
menga jukan
apa- apa
se l an j u t n y a
l ag i
da l am perka r a
mohon
pu tusan
;
In
t idak
A gu
mereka
bahwa akh i r n y a Para Pihak menyatakan bahwa
do
Menimbang ,
ne si a
hk am
10
putusan.mahkamahagung.go.id da l am perka r a in i dan
-----------------------------------------
----------------------------------------------------------
ep
Tentang…
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
ekseps i / j a waban Terguga t , kes impu l an
Sura t
Keputusan
Kepa la
Pener t i b a n
Bangunan
Prov i n s i
Jaka r t a
Nomor
Tahun
2010
Khusus
Tentang
St ru k t u r
Tangga l
Menye lu r uh
Ibuko t a
23 Jun i a.n .
2010 Ten tang
Sekneg
Kec.
Tanah Abang ,
cq
Nomor
Iz in
Sura t
Bangunan 39/ IP -
Pendahu lan
BPGBK
qq
PT.
d i Ja l an Gerbang Pemuda,
Jaka r t a
Pusat ,
gu
Gelo ra
ng
Ar i ob imo Laguna Perkasa ber l o ka s i
RI
Ibuko t a
Pembekuan
Jaka r t a
dan
Tangga l
28
do
STR/VI / 2 010
Khusus
ep
Daerah
perka r a
Pengawasan
Kepa la Dinas Pengawasan dan Pener t i b a n
Prov i n s i
Kel
Dinas
Daerah
R
Keputusan
84
ada lah
Objek Sengke ta
ub
ka m ah
ada l ah
para p ihak ,
d ia t a s ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Menimbang , bahwa yang menjad i
in i
Repl i k - Dupl i k
s
sebaga imana te r s ebu t
ser t a
a lasan
ne
A gu
buk t i
dan
yang
si
maksud / t u j u a n
ha l
In
guga tan Pengguga t ,
menjad i
mengulang i
ne
yang
t i dak
do
apa
dan sura t - sura t
un tuk
lik
sama te r h adap
bahwa
R
Menimbang ,
ng
A
In
38
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
ka
ub
m
lik
ah
---------------------------
ah
M
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 38
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id Ju l i 2010 (Buk t i
P- 1
=
Bukt i
T- 1)
;
----------------------------------------------------------
ng
----------------------------------
menga jukan 1 (sa t u )
kemba l i
da lam
Kes impu l an
Dupl i k
Terguga t
d i t e r i ma
Maje l i s
ekseps i
yang
ekseps i , tangga l
Hakim tangga l
tangga l
4 Nopember 2010
ekseps i
mana d i t e g askan
Nopember
2010
23
Desember
2010
31 Desember 2010) ,
Objek
Sengke ta
dan (yang yakn i
be lum
f ina l
;
bahwa te r hadap
d iban t ah
Pengguga t
2010
dan
da l am
Kes impu l an
Pengguga t
te r s ebu t
tangga l
11
ber t angga l
23
Hakim tangga l
In
Desember 2010 (yang d i t e r i ma Maje l i s
4 Januar i…
2011) ,
te t a p
pada
yang pada pokoknya da l i l
menyatakan
guga tannya
Pengguga t
lik
4 Janua r i
ka m ah
Terguga t
Repl i k n ya
A gu
Nopember
ekseps i
ne
Menimbang ,
do
R
---
si
----------------------------------------------------------
te l a h
semula
;
ub
----------------------------------------------------------
Menimbang ,
bahwa te r hadap
Hakim
ekseps i
memper t imbangkan
Terguga t
sebaga i
te r s ebu t
ber i k u t
:
R
Maje l i s
ep
------------
40
Terguga t
pada
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 39 da r i
ekseps i n ya
ne
da lam
do
bahwa
In
ng
Menimbang ,
s
---------------------------------------------------
M
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
te r s ebu t
ep
menyatakan
Pengguga t
18
ber t a ngga l
do
guga tan
da lam j awaban te r t u l i s n y a
ng
ah
ka
m
ah
te l a h
atas
ub
Terguga t
bahwa
In
Menimbang ,
lik
A gu
DALAM EKSEPSI :
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 39
R ep ub Objek
Sengke ta
karena ka ta pembekuan mengandung ar t i
f ina l
be lum bers i f a t
f ina l
dengan pencabu tan
ng
di t i n dak l an j u t i
be lum
yang
bers i f a t
iz in
f ina l
;
resmi
pasa l
1
but i r
3
Undang No. 5 Tahun 1986 menentukan dengan tegas
bers i f a t
f ina l
karenanya
ar t i n y a
dapa t
menimbu l kan
yang
atasan
masih
atau
ak i ba t
memer lukan
ep
ins t ans i
defen i t i f
ub
-------------------Keputusan
sudah
ins tans i
la i n
dan
hukum
;
perse t u j u a n
be lum bers i f a t
f ina l
yang
bersangku t an .
ng
pengangka t an seorang pegawa i dar i
Badan
Admin i s t r a s i
Umpamanya
neger i
kepu tusan
memer lu kan perse t u j u a n
Kepegawaian
Negara
(seka rang
Menimbang ,
bahwa dar i
pen je l a s an resmi te r s ebu t
Keputusan Tata Usaha Negara d i ka t a kan f i n a l seca ra
Menimbu l kan ak i ba t Tidak
hukum ;
memer lukan
ins t ans i
la i n
perse t u j u a n
ub
:
akumula t i f
ins tans i
sebaga i
atasan
atau
ep
ber i k u t
unsur - unsu r
atau def i n i t i f
lik
memenuh i
;
Menimbu l kan hak atau kewa j i b a n ;
perka r a
in i ,
d i t e r a p kan
te r bu k t i
kepada
bahwa
Objek
:
Menimbu l kan
Objek
Sengke ta
Sengke ta
aquo
s
per t ama
ne
da l am
te r s ebu t
unsur
do
hukum
bi l a
gu
ak i ba t
bahwa
ng
Menimbang ,
R
ka m ah
bi l a
sua tu
In
A gu
BKN) ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ne
p ihak
do
pada
si
karenanya be lum dapa t menimbu l kan sua tu hak atau kewaj i b a n
R
ah
ka
m
ah
bahwa
pen je l a s an
lik
Undang -
bahwa
do
Menimbang ,
In
A gu
-----------------------------------------------------
ne si a
hk am
10
putusan.mahkamahagung.go.id pokoknya mendal i l k a n bahwa
sebab masih dapa t
A
In
40
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 40
R ep ub
dana yang
fondas i ,
membayar
Sekneg
Cq
te l a h
d i ke l u a r k a n
(Buk t i
awal
P- 7
pada
=
te r an cam
Sura t
sesua i
Per j an j i a n
anta r a
cq Badan Penge lo l a
(Buk t i
keun tungan
yang
pendek maupun j angka
waktu
Pengguga t
Gelo ra
dengan Sekre t a r i s
Negara
Bung Karno (BPGBK) (Buk t i
P- 7 =
perse t u j u a n
ins tans i
j uga
te r bu k t i
karena
Objek
ins t ans i
kedua
atasan
Sengke ta l ag i ,
o leh
t i dak
Tidak
memer lu kan
ins tans i
Objek
l ansung
aquo ,
perse t u j u a n
dapa t
d i t e r a p kan
Pengguga t
;
ub
kepada
la i n ,
Sengke ta
memer l ukan
karena
d ibe r l a k u kan
:
maupun
d ipenuh i
manapun
atau
unsu r
In
bahwa
A gu
Menimbang ,
do
T- 9) ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
lik
Bukt i
ka m ah
waktu
membayar
PEMDA DKI
mempero l eh
R
pan j ang
da lam j angka
mela l u i
ep
d iha r apkan
menye le sa i k a n
T- 9) ,
ub
P- 5)
nas i b
berupa
Negara
Bukt i
Pengawasan Pembangunan kepada gaga l n ya
mater i l
un tuk
re t r i b u s i dan
dengan
Maupun kerug i a n
kompensas i
BPGBK
pr i h a t i n
berupa
si
se j um lah
mor i l
bag i
ne
dan sebaga i n ya .
ke rug i a n
kerug i a n
was- was se r t a
ng
----------------------------------------------------------
karena
te r b uk t i
Dik t um Ket i g a
ng
Menimbu l kan
te r penuh i Objek
o leh
Sengke ta
Objek
(Buk t i
T- 1) dengan tegas mewaj i b kan kepada Pengguga t 40
P- 1 untuk
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 41 da r i
hak
do
=Bukt i
j uga
:
s
kewaj i b a n ,
Sengke ta ,
yang ke t i g a
In
atau
bahwa unsu r
R
Menimbang ,
ne
-----------------------
ep
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
ka
m
ah
karyawan ,
ba i k
ne si a
kecewa dan
berbaga i
do
i n ves t o r ,
A gu
perasaan
sebaga i
menimbu l kan
Objek…
In
Pengguga t
te l a h
hukum pada Pengguga t karena
lik
Sengke ta
ng
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id te l a h menimbu l kan ak i ba t
Objek
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 41
R ep ub
l apangan
maupun
proses
pembangunan
permohonan
di
IMB
;
ng
Menimbang ,
Negara
yang
f ina l
sebaga i
Keputusan
atau
de f i n i t i f ,
te r s ebu t
t idak
bera l a san
te r s ebu t
harus
Terguga t
dengan
Tata
Usaha
demik i a n
da l i l
hukum, seh i ngga di to l a k
;
Menimbang , maka
bahwa
karena
seca ra
fo rm i l
ekseps i guga tan
Menimbang…
Terguga t
te r sebu t
Pengguga t
dapa t
si
R
di t o l a k ,
ep
ub
----------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA :
ada l ah
seper t i
guga tan
te r s ebu t
Pengguga t
do
bahwa maksud dan tu j u an
A gu
Menimbang ,
ne
d ipe r t i mbangkan da lam pokok perka r a ;
ng
ah
semua unsu r
Terguga t
Ekseps i
ka
m
ah
ekseps i
bahwa Objek Sengke ta aquo seca ra komula t i f
do
memenuh i
per t imbangan te r s ebu t
In
te l a h
berbaga i
lik
te r bu k t i
A gu
d ia t a s
bahwa dar i
ne si a
hk am
10
putusan.mahkamahagung.go.id menghen t i k a n se l u r u h ak t i v i t a s / k e g i a t a n
------------------------------------------
d ia t a s
;
In
----------------------------------------------------------
t idak
bahwa
d imohonkan sah
Objek
Pengguga t
ada lah
Sengke ta untuk
seper t i
lik
yang
Menimbang ,
Tata
Usaha
Negara
d inya t a kan
bata l
te r s ebu t
d ia t a s
ub
ka m ah
---------
atau ;
ep
----------------------------------------------------------
menjad i
sengke t a d ian t a r a
para
Objek Sengke ta te r s ebu t
gu
ada l ah : Apakah penerb i t a n
te l a h
do
ng
p ihak atau yang merupakan pokok perka r a da lam sengke t a i n i
s
Menimbang , bahwa yang
ne
R
------------------
A
In
42
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 42
R ep ub
ba i k
pera t u r a n
perundang - undangan Baik
seh i ngga
t idak
ng
Yang
maupun
yur i d i s
atau
hukum
Asas- Asas
Umum
mengandung
caca t
seba l i k n y a
?
do
A gu
----------------------------------------------------------
( toe t s i n g )
pera t u r a n
Asas- asas
menjawab
Maje l i s
menggunakan
ke ten t u an
perundang - undangan
Umum Pemer i n t a han
maksud ke ten t u an
pasa l
53 aya t
yang
Yang
Baik
(2 )
huru f
No.
9
hukum
ba i k
ber l a k u
maupun
(AAUPB)
sesua i
a dan b Undang-
Tahun
2004
;
R
Undang
per t a n yaan
Hakim dapa t melakukan
ub
berupa
pokok te r s ebu t
untuk
ep
ah m
ka
dapa t
A gu
te r s ebu t
bahwa
dar i
untuk seg i
mengu j i
kewenangan
Sengke ta
Terguga t ,
prosedu r
seg i
subs t ans i n y a ;
In
resmi proses menerb i t a n n ya maupun dar i
Objek
ne
Menimbang ,
do
--------------
si
----------------------------------------------------------
ng
ah
pengu j i a n
bahwa
lik
Menimbang ,
In
-----------------------
permasa l ahan
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id sesua i dengan prosedu r yang d i t e t a p kan o leh atu r an
Pemer i n t a h an
----------------------------------------------------------
lik Hakim
Objek
Sengke ta
te r l e b i h
da lam
ha l
dahu lu fo rma t
menggunakan Asas- Asas Umum Pemer i n t a h an
Baik
PERDA
te r k a i t
ng
dan
R
subs t ans i n y a
sebaga i
ka ta l i s a t o r n y a
Yang ;
--------------
do
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
In
40
A
gu
Hal aman 43 da r i
s
pengu j i a n
Maje l i s
Menimbang…
ne
melakukan
bahwa
ub
Menimbang ,
ep
ka m ah
---------------
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 43
R ep ub yang
yakn i
keke l i r u a n :
ke t i g a ,
d i k t um
kedua bar i s
ke t i g a ,
pada ha l
tangga l
dar i
sampa i
Objek Sengke ta
d i k t um ke t i g a
sudah
Menimbang , te r bu k t i
beru l a ng
kesa t u
tangga l
4 (empa t )
(Ten tang
…dst )
ke t i g a ,
pada
bar i s
menimbang huru f
menul i s k an
tangga l
bar i s
a bar i s
te r s ebu t
seca ra
8 Jun i 2010 ; - - - - - - - - - - -
bahwa
Terguga t
2010 ,
dan pada d i k t um keempat
pada kons i de r a n
Terguga t
benar yakn i
itu
8 Juni
mencan tumkan
dar i
fak t a
yu r i d i s
te r s ebu t
te l a h
melangga r asas kece rma tan sebaga i
bag i an
R
ke t i g a
Terguga t
pada j udu l pada
tangga l
Asas- Asas
Umum
Pemer i n t a han
Yang
Baik
ng
;
Menimbang ,
ke t i d a k ce rma tan
d i samp ing
Terguga t
itu
fak t a
menerb i t k a n
la i n
Objek
buk t i
Sengke ta
ada tangga l n ya
di t u l i s :
Jul i
d i t embuskan tangga l n ya
atau d i kosongkan (Buk t i
2010 ) ,
kepada yakn i
hanya
pada
Bi r o
Hukum
28 Jul i
2010 ,
Objek
ub
t idak
lik
pada Objek Sengke ta yang d i k i r i m kan pada Pengguga t
(Buk t i
tu l i s a n
P- 1 hanya
Sengke ta
T- 1) tangga l
ep
ka m ah
ada l ah ,
bahwa
In
A gu
-------
do
----------------------------------------------------------
yang
yang
ada
te r s ebu t
la i n
dengan
pu la s i kap Terguga t
da l am
iz in
ng
Sengke ta te r b uk t i
pada
yang t i d a k
Pengguga t ,
ka rena
gu
member i kan
te r b i t n y a
Objek
kons i s t e n sebe l umnya
s
bahwa d i s i s i
do
Menimbang ,
R
dengan menggunakan tu l i s a n tangan ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ne
ah
ka
m
ah
bar i s
Sengke ta
ada l ah
T- 2) ,
si
A gu ka l i ,
2010 ,
benar
P- 2 = Bukt i
ne
tangga l
menul i s k a n
ne si a
yang d ibekukan (Buk t i
namun da lam Objek 23 Juni
sa l ah
ub
mest i n ya
Iz i n
te l a h
do
Sura t
Terguga t
P- 1 =
In
te r bu k t i
(Buk t i
lik
T- 1)
Sengke ta
ep
Bukt i
ng
hk am
10
putusan.mahkamahagung.go.id Menimbang , bahwa da lam Objek
tangga l
A
In
44
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 44
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id Terguga t te l a h menerb i t k a n
pada
Pengguga t
berbaga i
yang mest i n ya
ber l a n j u t
pendahu l uan
pada Iz i n
ng
dan
iz in
AMDAL
namun Terguga t
memi l i h
do
IMB…
A gu IMB,
ne si a
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
seba l i k n y a
dengan menerb i t k a n Sengke ta :
In
Objek
pendahu l uan yang te l a h
tangga l
menanda tangan i
Sura t
waktu
35
(Buk t i
Pengguga t
Ker j a sama
dengan
Perubahan te r hadap
Hak
atas
tahun
Proyek
Ria atau
P- 7
Play
Ground
dan
Remaja Senayan , un tuk j angka sampa i =
tangga l
16
Bukt i
ne
Pembangunan , Penge lo l a an /Pengusahaan dan
Taman
A gu
res t o r a n
2008
do
Penga l i h a n
Per j an j i a n
nama SEKNEG ten t ang
ng
Per j a n j i a n
Jun i
R
BPGBK atas
11
Ju l i
2027
T- 9)
;
In
pada
:
si
Pengguga t ada lah an ta r a l a i n
Bahwa
ah
iz in
ep
d im i l i k i
bahwa berbaga i
ub
Menimbang ,
lik
--------------------------
ka
m
ah
----------------------------------------------------------
pada
Jaka r t a
tangga l
Agus tus
2009
Gubernu r
menerb i t k a n Pembaruan Sura t
Iz i n
DKI
Penun jukan
ep
Penggunaan Tanah (S IPPT) atas nama Pengguga t (Buk t i P- 3) ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Pengguga t Dinas
T- 3) ; - - - - - - - -
Hal aman 45 da r i
40
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
2009
Kete rangan Rencana Kota dar i
ng
Tata Ruang (Buk t i
Oktobe r
s
mempero l eh Sura t
17
ne
tangga l
do
pada
In
Bahwa
M
24
ub
Bahwa
lik
-------------------------
R
ah
ka m ah
---------------------------------------------------
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 45
R ep ub Iz i n
Pers i a pan
atas
nama
d iwa j i b k a n
anta r a
Pendahu l uan
re t r i b u s i
A gu
2010
Terguga t
Tahap
Pengguga t la i n
j uga
Peker j a an dan
kepada
membayar se j um lah
(Buk t i
P- 5)
;
ne si a
Februa r i
do
5
menerb i t k a n
Pengguga t
---------------------------------------------------
pada
tangga l
d ibua t kan
23
Februa r i
2010
Pengguga t
lik
ah
Bahwa
In
-------
Ber i t a
Acara Kerangka Acuan AMDAL (Buk t i
(Buk t i
Menye lu r uh
yang
A gu
dengan
Bukt i
kemud ian
d ibekukan
Objek
o leh
T- 2…
Terguga t
Sengke ta
;
do
ng T- 2)
un tuk
P- 2 =
R
ah
Pengguga t
St ru k t u r
menerb i t k a n
si
Pendahu l uan
2010 Terguga t
ne
Iz i n
8 Jun i
ep
ka
Bahwa pada Tangga l
ub
m
T- 3) ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Bukt i
---------------------------------------------------
menimbu l kan ke t i d a kpas t i a n
dengan
menge lo l a
demik i a n
asas
kepas t i a n
te r bu k t i
hukum sebaga i
dar i
1995 (Buk t i melangga r
Asas- Asas
bahwa se l an j u t n y a
da lam kons i de r a n
gu
Menimbang ,
bag ian
Terguga t
se j a k
Umum
----------
ng
Pemer i n t a h an Yang Baik ;
pu la
Pengguga t
te r s ebu t
atau se j a k 19 Apr i l
R
dengan
padaha l
kawasan
ep
du l u se l ama 15 tahun l eb i h
P- 8) ,
da lam neger i ,
berusaha bag i
s
mer i n t i s
i n ves t o r
hukum i k l i m
Objek
ne
sudah
sebaga i
te r s ebu t
do
Pengguga t
Terguga t
lik
te l a h
bahwa ke t i d a k kons i s t e n an
ub
ka m ah
Menimbang ,
In
--------------------
A
In
46
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
10
putusan.mahkamahagung.go.id Bahwa pada tangga l
ng
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 46
R ep ub
Pengguga t ,
(HPL)
karena
sesua i
MENSESNEG
Iz i n
yang
sebaga i
Ser t i f i k a t
RI
CQ
d i ke l u a r k a n Pemegang
HPL No.
Hak
1/Ge l o r a
An.
SETNEG CQ BPGBK dan HPL No. 2/Ge l o r a
AN. SETNEG Cq BPGBK
dengan l uas 279 Ha (Buk t i
T- 9) ,
per j a n j i a n
ker j a s ama
tahun
2027 ,
tanpa
rekomendas i
pada
MENSESNEG
dapa t
di t un tu t
da lam j angka
t i n d akan
Terguga t
CQ
BPGBK
A gu
2
sampa i
waktu
karena
35
tahun
Objek
Sengke ta
yang se t i a p
gan t i
atau
untuk
ser i u s
yang bersangku t an
se j um lah
keuangan Negara ,
ng
roya l t y / k ompensas i
te r i k a t
ber imp l i k a s i
membayar
pemasukan
te l a h
menerb i t k a n
SEKNEG dapa t
merug i kan
membata l k an
Pengguga t
rug i
yang
se t i d a k - t i d a kn ya
kas
Negara
tahunnya b i sa
berupa
mencapa i
Mi l ya r
Rp. ;
do
no tabene
dengan
In
BPGBK
an ta r a
lik
CQ
apa l ag i
ub
MENSESNEG
P- 7 = Bukt i
ep
m
ah
A gu
Penge lo l a an
ka
berbaga i
t idak
si
QQ
dar i
Terguga t
ne
pemi l i k
ng
Terguga t
ah
te r t u l i s
T- 1)
ne si a
pendapa t
Bukt i
do
mencantumkan
=
R
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id Sengke ta (Buk t i P- 1
BPGBK sebaga i
----------------------------------------------------------
t i n da kan
bag i an
dar i
t idak
sesua i
melangga r
Asas- Asas dengan
asas
yang te r k a i t
Kecerma tan
Umum Pemer i n t a h an maksud
ke ten t u an
Yang pasa l
No. 40
di
Wi layah
36
Tahun
10 aya t
DKI . 2005
Jo . yang
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 47 da r i
dan
No. 7…
bangunan
Pemer i n t a h
Baik
do
Tentang
sebaga i
In
Pera t u r a n
1991
ng
No 7 Tahun
te r s ebu t
Forma l
R
(2 ) PERDA.
t idak
s
pu la
dan fak t a
ep
te r bu k t i
yang
ne
memper t imbangkan semua ha l
Terguga t
lik
bahwa
ub
ka m ah
Menimbang ,
In
---------
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 47
R ep ub
p ihak te r k a i t ,
te r bu k t i
d ibua t kan
mendengarkan
Terguga t
mendengarkan
ng
hanya
la i n
ber i t a
ke te r angan
sebe l um menerb i t k a n
ke te r angan
aca ranya
Objek
Pengguga t
yang
T- 3)
;
(Buk t i
do
A gu
----------------------------------------------------------
yang d i t e r b i t k a n
te l a h
Terguga t
te r bu k t i
bahwa
mengandung caca t
lik
Sengke ta
yur i d i s
seh i ngga cukup a lasan hukum un tuk membata l kannya ;
Sengke ta
seper t i
prosedu r
fo rm i l
dar i
a lasan
aquo
seg i
penerb i t a n t idak
hukum
maka
kewenangan
Objek
un tuk
pengu j i a n
Terguga t
Sengke ta
dan
d ipe r l u k a n
ng
l a i n n ya
cukup
dan
subs t ans i
l ag i
;
do
----------------------------------------------------------
Maje l i s
dar i
Hakim
kese l u r u han
sampa i
ban tahan
Terguga t
da l i l - da l i l
guga tan
Pengguga t
huru f
seper t i
a dan
Usaha Negara ,
d imaksud
b Undang seh i ngga
-
t idak
kes impu l an
te r bu k t i ,
te r b uk t i
ke ten t u an Undang
bera l a san
bahwa
seba l i k n y a
seca ra
pasa l
ub
meyak i nkan
pada
Tentang
sah
dan
53 aya t
(2 )
Perad i l a n
ep
ka m ah
da l i l - da l i l
per t imbangan
In
te r s ebu t
bahwa
lik
A gu
------------
Menimbang ,
si
l a i n n ya
Objek
karena
ne
membata l k an
bahwa
ep
Menimbang ,
ub
-----------------------------------------------
R
hukum untuk
Tata
mengabu l kan
mengabu l kan untuk
cukup
Pengguga t ,
menunda ber l a kunya ob jek
a lasan
namun
hukum
Permohonan
sengke t a
gu
Pengguga t
guga tan
te l a h
t idak
s
walaupun
do
un tuk
bahwa
ng
Menimbang ,
R
guga tan Pengguga t se l u r u hnya ; - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
ne
ah
ka
m
ah
Objek
bahwa dengan demik i a n
In
----------
Menimbang ,
ne si a
hk am
10
putusan.mahkamahagung.go.id mewaj i b kan Terguga t anta r a
sengke t a
A
In
48
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 48
R ep ub
Menimbang
la i n
ng
anta ra
permin t aan
DPR RI
Terbuka
(RTH)
A gu
dar i
b
obyek
bahwa Objek
yang
l ahan te r s ebu t Hi j a u
huru f
sesua i sengke t a
Sengke ta
menging i n kan
dengan yang
te r b i t
perubahan
perun t u kan
Karya Usaha Taman (KUT) menjad i yang
menyangku t
atas
kepen t i n gan
ruang
ne si a
kons i de r a n
karena
do
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id re l e van un tuk d ipe r t i mbangkan
menyatakan
umum
;
In
----------------------------------------------------------
lik
Menimbang…
untuk
penundaan ber l a kunya
ka m ah
bahwa
karena
da l am
l a i n n ya
pu tusan
d i kesamp ingkan
in i ,
te r s ebu t
cukup
un tuk
seca ra
tegas
re l e van
dan
maka da l i l - da l i l
t idak
per l u
per l u
a lasan
d i sebu t
d ipe r t i mbangkan
l ag i ,
da l am berkas perka ra
R
namun d ipe r i n t a h kan te t a p d i l amp i r k a n
yang
bers i f a t
ak t i f 40
(dominus
lit is)
dan
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 49 da r i
kewenangan hak im Tata
ne
Negara
dengan
do
Usaha
ng
Menimbang , bahwa sesua i
s
; -------------------------
In
in i
t i dak
; ------------
t i dak
t idak
umum ;
maka per i h a l
d ianggap
seh i ngga
Tata
(sko r s i n g )
se l u r uhnya ,
yang
Keputusan
ub
buk t i - buk t i
pokoknya
da lam perka r a
ep
dan
pada
1986
Sengke ta
te l a h
mengabu l kan guga tan Pengguga t
Tahun
kepen t i n g an
Objek Sengke ta
d i can t umkan da lam amar putusan i n i Menimbang ,
yang
dengan
d i t u n da
5
si
berka i t a n
No.
ne
Negara
bahwa karena Objek
re l e van
A gu
Undang
do
Menimbang , t idak
ber l a kunya
-
In
bi l a
------
in i
penundaan
Undang
Tata
d i kabu l k an
Negara
Usaha
b
Perad i l a n
mela rang Usaha
huru f
lik
ten t ang
(4 )
ub
aya t
dengan maksud ke ten t u an pasa l
R
67
bahwa sesua i
ep
Menimbang ,
ng
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
ah
ka
m
ah
-----------
ah
M
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 49
R ep ub hanya
( r e ch t sma t i g e he i d s )
memper t imbangkan
dan
seg i
tu j u an
(doe lma t i g e he i d s )
do
A gu
----------------------------------------------------------
maka
karena guga tan
Terguga t
harus
1986
ub
pasa l - pasa l
sebaga imana
dar i
Undang- undang
te l a h
d i t ambah
dan
Pera t u r a n Daerah yang berka i t a n
gedung
ser t a
Undang No.
da lam wi l a yah
Asas- Asas
Daerah
dengan
Khusus
Umum Pemer i n t a han
Ibuko t a
Yang
Baik
----------------
G
A
D
I
L
DALAM EKSEPSI : Terguga t ;
ub
- Menolak ekseps i
I
lik
M E N
In
MENGADILI…
ka m ah
A gu
;
do
Jaka r t a
dan
5
dengan
R
51 Tahun 2009 ser t a
Nomor
d iubah
Undang- undang Nomor 9 Tahun 2004 dan Undang -
bangunan
membayar
; -------------------------------------------
Menginga t , Tahun
dapa t
d i sebu t k an da lam amar
ep
pu tusan i n i
Pengguga t
d ibebankan
b iaya perka r a yang j um lahnya seper t i
ng
----------------------------------------------------------
ep
---
1.
Mengabu l kan
guga tan
Pengguga t
se l u r u hnya
;
s
R
DALAM POKOK PERKARA :
bata l
Sura t
Keputusan
Kepa la
Dinas
do
Menya takan
gu
2.
ng
---------------------------------
ne
ah
ka
m
ah
d i kabu l k an ,
bahwa o leh
lik
Menimbang ,
In
--------------
si
;
seg i
(Wetmat i g ehe i d s ) ,
ng
mempet imbangkan dar i
atu r an
dar i
ne
hukum
10
ne si a
hk am
putusan.mahkamahagung.go.id ba tas kewenangan yang
t idak
A
In
50
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 50
cq di
Tanah Abang,
St ru k t u r
PT.
Ja l an
Gerbang
Jaka r t a
Pusa t ,
Pemuda,
Dinas
Pengawasan
dan
Daerah Khusus Ibuko t a
2010 Ten tang Pembekuan Sura t
Khusus Ibuko t a Jun i
2010
A gu Menye lu r u h
a.n .
Tentang
Sekneg
4.
2010
Tanah
RI
Terguga t
BPGBK qq
Ja l an
Jaka r t a
Ar i ob imo
Tangga l
membayar
b iaya
Kel 28
perka r a
( Dua ra t u s empat
ep
; -------------------------
d ipu t u s
Hak im pada
Daerah
St ruk t u r
PT.
Pusat ,
da lam
rapa t
R
Demik i a n
Dinas
Gerbang Pemuda,
Rp. 214.000 , -
be las r i b u rup i a h )
o leh Maje l i s
di
untuk
sebesa r
Maje l i s
cq
Pendahu l uan
; -----------
Menghukum
Nomor 84 Tahun
Bangunan Prov i n s i
Iz i n
Abang ,
har i
:
RABU tangga l
permusyawara t an 12 Januar i
2011
Hakim Pengad i l a n Tata Usaha
ng
ka m ah
Ju l i
Kec.
Bangunan
Nomor 39 / IP - STR/VI / 2 010 Tangga l
Laguna Perkasa ber l o k a s i Gelo ra
Pener t i b a n
ub
23
;
Keputusan
Keputusan Kepa la
Pener t i b a n
Jaka r t a
Kec.
2010
lik
dan
ng
Pengawasan
Gelo ra
Sura t
Jaka r t a
a.n .
40
ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
A
gu
Hal aman 51 da r i
do
ah
Prov i n s i
mencabu t
ep
Kepa la
Terguga t
2010
Perkasa
28 Ju l i
ub
Mewaj i b kan
Laguna Kel
Tangga l
R
3.
23 Jun i
Menye lu r uh
Ar i ob imo
-------------------
ka
m
ah
ber l o k a s i
BPGBK qq
Tangga l
Ibuko t a
s
RI
Khusus
In
Sekneg
Daerah
39 / IP - STR/VI / 2 010 Pendahu luan
Pengawasan dan
si
Iz i n
Dinas
Tentang
ne
Tentang
Prov i n s i
2010
ne
Nomor
A gu
Jaka r t a
Kepa la
Tahun
do
Bangunan
84
ne si a
Kepu tusan
ng
Pener t i b a n
Nomor
do
Jaka r t a
Daerah
In
Ibuko t a
Prov i n s i
lik
Khusus
Bangunan
In
putusan.mahkamahagung.go.id Pengawasan dan Pener t i b a n
Pembekuan Sura t
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
ah
M
R ep ub
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Halaman 51
R ep ub
un tuk
A gu o leh
ah
Pengguga t
Kuasa
da lam
Kuasa
Hukum
Hak im
pers i d angan
dengan
Pan i t e r a
Hukum Terguga t
maupun
sebaga i
SELASA tangga l
te r s ebu t
sebaga i
---------------------
18
JANUARI
d iban t u
Penggan t i
dan
yang
o leh
tanpa
dengan
d ihad i r i
Pengguga t
;
ep
ka
m
o leh
har i
Hakim SH
masing - masing
d iucapkan
umum pada
MARUBA SILALAHI , d ihad i r i
SH. ,
mana
Maje l i s
sebaga i
bersama- sama dengan BERTHA SITOHANG,
JUMANTO,
pu tusan
MH,
do
te r bu ka
dan
H. MUSTAMAR, SH. ,
In
Anggota ,
ng
Ketua Maje l i s ,
SH. ,
2011
dar i
ne si a
te r d i r i
Negara…
lik
Negara Jaka r t a Hak im
si ne
HAKIM- HAKIM ANGGOTA,
R
HAKIM KETUA MAJELIS,
A gu
do
ng
ah
10
putusan.mahkamahagung.go.id
ub
hk am
PAGE Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
In
H. MUSTAMAR, SH. , MH.
ub
lik
ka m ah
BERTHA SITOHANG, SH.
PANITERA PENGGANTI
s ne
gu
do
ng
M
R
ah
ep
JUMANTO, SH.
A
In
52
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 52
R ep ub
putusan.mahkamahagung.go.id
ne si a
SILALAHI , S.H .
MARUBA
A gu
do
ng
In
Rinc i a n…
2.
A
T
K
…………………………………………….
50.000 , -
ub
Rp.
30.000 , -
lik
1. Pendaf t a r a n …………………………………… Rp.
3. Pangg i l a n ………………...…………………….Rp. …………………………….……………
5. Redaks i
………………………………………….
120 .000 , -
Rp.
ep
4. Matera i
6. Leges …………………………………………….
R
Jumlah
6.000 . , -
Rp.
5.000 , -
Rp.
3.000 , -
----------------------- + Rp.
214 .000 , -
s ha l aman Pu t u s a n Nomor : 137 /G / 2 0 1 0 / P TUN- JKT
do
40
A
gu
Hal aman 53 da r i
In
ng
M
R
ah
ep
ub
lik
ka m ah
In
A gu
do
ng
ne
( Dua ra t u s empat be la s r i b u rup i a h )
ne
ah
ka
m
ah
Rinc i a n Biaya Perka ra :
si
hk am
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
ik
h
Disclaimer Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. N Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui : Email :
[email protected] Telp : 021-384 3348 (ext.318)
Halaman 53
Lampiran 1
LAPORAN WAWANCARA
Wawancara dengan Para Petugas Pengawasan Pembangunan Kota Pemerintah Daerah Ibukota Jakarta. (*Nama-nama narasumber ada pada Penulis karena diminta oleh yang bersangkutan untuk tidak disebutkan dalam penulisan penelitian ini).
Daftar Pertanyaan: 1. 2. 3. 4.
Apa persyaratan minimum dikeluarkannya IP? Apa urgensi dikeluarkannya IP? Pandangan Narasumber mengenai pembekuan IP? Apa saran narasumber untuk menanggulangi permasalahan IP?
Jawaban: I.
Narasumber 1, dari Divisi Teknis Bangunan: Pertanyaan 1: Dari sisi teknis tahap perencanaan bangunan dilapangan ada tiga tahap: -
Arsitektur Struktur Instalasi
Struktur dibagi tiga : - Struktur atas - Struktur bawah - Struktur laoding test
1 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Lampiran 1
Persyaratan dikeluarkan IP Struktur adalah: -
Struktur bawah dinyatakan ok Struktur atas dinyatakan ok Diadakan evaluasi loading test (pengujian tiang pondasi) IP Pondasi dikeluarkan apabila syarat minimumnya sudah dipenuhi yakni paling tidak struktur bawah telah selesai perencanaannya.
Pertanyaan ke 2: IP dikeluarkan karena ada kebutuhan di lapangan yang memiliki perputaran cepat contohnya bangunan pembangunannya terskedul karena terkait budget pembayaran pekerja, jika tertunda karena memnunggu keluarnya IMB yang memakan waktu, akan berkaibat kerugian bagi investor, maka diadakanlah IP untuk menyelesaikan permasalahan itu.
Pertanyaan ke 3: Narasumber menolak menjawab perihal tersebut
Pertanyaan ke 4: Narasumber mempersilahkan Penulis untuk menemui petugas dari Divisi Administrasi.
II.
Narasumber 2, dari Divisi Administrasi Pertanyaan 1 : - IP Konstruksi dikeluarkan : kalau struktur bawahnya disetujui, bahwa ada penilaian secara teknis bahwa struktur bangunan telah layak mendukung bangunan yang ada di bawahnya. - Sebelum IMB keluar, persyaratan administrasi : dasar menilai teknis. – sesuai peraturan perundang-undangan – termasuk 2 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012
Lampiran 1
-
ketentuan dalam aturan Tata Ruang – terutama mengenai blok plan. Pesyaratan administrasi sebelum dikeluarkannya IP dengan IMB sama, hanya bedanya IP dapat dianalogikan sama dengan/ = IMB bertahap. IP dikeluarkan untuk pondasi dari sisi administrasi paling tidak rekomendasi dari PPAK, PPKB. Biasanya ada yg ditunggu penuntasannya seperti perjanjian kerjasama atau pengesahan dokumen AMDAL dari BPLHD.
Pertanyaan ke 2: Tidak ditanyakan lagi pada Narasumber 2.
Pertanyaan ke 3: Jika ada pembekuan atau pembatalan, biasanya akan ada review apakah ada persyaratan-persyaratan yang dahulu telah diserahkan PIMB atau pemegang IP sudah semuanya benar (kebenarannya diuji), dan menurut narasumber PIMB juga memiliki tanggung jawab dalam menjamin kebenaran dokumen-dokumen permohonan yang diserahkannya. Dan ada kemungkinan terjadi ‘kesalahan’ / pemalsuan data dari instansi lain dalam proses verifikasi dokumen. Dokumen dari instansi lain tidak dicek kebenarannya lagi oleh P2B dengan asumsi sudah dianggap sah dikeluarkan dari departemen tersebut.
Pertanyaan 4: Narasumber memberikan contoh mengenai system data yan terintegrasi di Malaysia untuk pengurusan tanah dan bangunan, yang mana sangat memudahkan dan mempercepat pekerjaan, termasuk juga mendukung keamanan data dari pemalsuan. Namun menurutnya, belum tersedia dana yang cukup bagi Pemda DKI untuk bisa menyelenggarakan hal serupa.
3 Izin pendahuluan..., Siwi Endah Saritri, FH UI, 2012