PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK TERPADU DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 02 PERCONTOHAN BUKITTINGGI
TESIS
Oleh YENNI FITRA SURYA NIM 1203970
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
i
ABSTRACT Yenni Fitra Surya, 2014. The Effect of Using Problem-Based Learning Model on the Third Grade Students’ Activities and Integrated Thematic Learning Achievement at Sekolah Dasar Negeri 02 Percontohan Bukittinggi. Thesis. Graduate Program of Padang State University. This research was derived from the problems found in the third grade of SDN 02 Percontohan Bukittinggi indicating that the students had low activities and low learning achievement. This could be seen from the result of observation and analysis on their Daily Test 1. This research was aimed at revealing the effect of using Problem-Based Learning (PBL) model on the third grade students’ activities and learning achievement at SDN 02 Percontohan Bukittinggi. This was a quasi experimental research which applied the static comparison: randomized control group only design. The population of the research was all of students in the third grade of SDN 02 Percontohan Bukittinggi. By using random sampling technique, class III A (third grade students in group A) was chosen as the control group and class III B (third grade students in group B) was chosen as the experimental group. The data of the research was collected by using observation sheet and learning achievement test. The hypotheses were tested by using chi-quadrate test and t-test. Based on the result of the research and discussion, the following conclusions were drawn. First, there was a significant different between learning activities of the students taught by using PBL model and those taught by using conventional approach. The value of chi-calculated (25,12) was bigger than chitable (7,815) on the significance level 5% indicating that H1 was accepted. Second, there was a significant different between learning achievement of the students taught by using PBL model and those taught by using conventional approach. This could be seen from the value of t-calculated (4,23) which was higher than t-table (1,67) signifying that H1 was accepted.
iiv
v
ABSTRAK Yenni Fitra Surya, 2014. “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Tematik Terpadu Di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 02 Percontohan Bukittinggi”. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Penelitian ini berawal dari masalah yang terjadi di Kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi, yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Hal ini terlihat dari hasil observasi dan analisis terhadap hasil UH I peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap pengaruh model Problem Based Learning (PBL) terhadap aktivitas dan hasil belajar tematik terpadu di kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan rancangan the static camparison: randomized control group only design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi dengan sampel kelas III A sebagai kelas kontrol dan III B sebagai kelas eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan secara random. Data penelitian dikumpulkan melalui lembar observasi aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Hipotesis yang diajukan diuji dengan menggunakan uji chi kuadrad dan uji-t. Berdasarkan temuan penelitian dan pembahasan disimpulkan sebagai berikut ini. Pertama, terdapat perbedaan aktivitas yang signifikan bagi peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Berdasarkan perhitungan diperoleh harga chi kuadrat sebesar 25,12 dengan taraf signifikan 5% adalah 7,815, harga chi hitung lebih besar dari chi tabel sehingga H1 diterima. Kedua, terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan bagi peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Berdasarkan perhitungan diperoleh t hitung sebesar 4,23 dengan taraf signifikan 5% adalah 1,67, harga t hitung lebih besar dari t tabel sehingga H1 diterima.
ii vi
v iii
vii
iv vi
viii
vi
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya, yang telah memberikan kekuatan dan kemampuan untuk dapat menyelesaikan tesis ini yang berjudul “Pengaruh
Model Problem Based
Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Tematik Terpadu Di Kelas III Sekolah Dasar Negeri 02 Percontohan Bukittinggi”. Selanjutnya shalawat beserta salam penulis ucapkan kepada Nabi Muhammad SAW yang menjadi suri tauladan dalam setiap sikap dan tindakan kita sebagai seorang intelektual muslim. Tesis ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan S-2 di Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan, dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini disampaikan rasa terima kasih yang setulusnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Firman, M. S, Kons. Dan Ibu Dr. Farida, F, M.Pd., M.T. selaku Pembimbing I dan II yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan saran dalam penulisan tesis ini. 2. Ibu Dr. Mardiah Harun, M.Ed., Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang, sekaligus bertindak sebagai kontributor, Ibu Dr. Yanti Fitria, M.Pd., dan Ibu Dr. Yuni Ahda, M.Si., selaku kontributor yang telah memberikan masukan dan saran untuk kesempurnaan tesis ini.
vi
viix
3. Ibu Prof. Dr. Nurhizrah Gistituati, M.Ed., selaku Direktur Program Pascasarjana Univeristas Negeri Padang yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat mengikuti perkuliahan dengan baik sampai akhirnya menyelesaikan tesis ini. 4. Bapak dan Ibu Dosen Staf Pengajar Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah memberikan pengetahuan yang bermanfaat selama penulis kuliah. 5. Bapak dan Ibu Staf Tata Usaha Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah memberikan bantuan administrasi dan membantu kemudahan dalam penelitian dan penulisan tesis ini. 6. Rekan-rekan Pendidikan Dasar kelas A, B dan C angkatan 2012 yang seperjuangan dengan penulis yang telah memberikan semangat dan dorongan sehingga penulis mampu menyelesaikan tesis ini. 7. Ibu Ernita, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri 02 Percontohan Bukittinggi yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian. 8. Ibu Ririn Septiananda selaku guru kelas III B SD 02 Percontohan Bukittinggi yang telah bersedia menjadi guru praktisi dalam penelitian ini. 9. Teristimewa untuk kedua orang tua Papa dan Mama tercinta (Syafruddin Ama.Pd. dan Isnaniar) dan Adekku tersayang (Novi Andri) beserta keluarga peneliti, dimana dengan do’a dan kerja keras yang dilakukan hanya untuk kesuksesan penulis dalam menyelesaikan studi dan tesis ini. Semua temanteman dan sahabat-sahabatku yang tidak bisa aku sebutkan satu persatu.
vi
viii xi
10. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu dalam membantu penyelesaian tesis ini. Penulisan tesis ini masih banyak memiliki kekurangan, untuk itu dengan segala kerendahan hati diharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak demi sempurnanya tesis ini. Semoga tesis
ini dapat bermanfaat bagi
Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Padang dan semua pihak pada umumnya.
Padang, Agustus 2014
Penulis
vi
DAFTAR ISI Hal ABSTRACT. ...................................................................................................... i ABSTRAK. ........................................................................................................ ii PERSETUJUAN AKHIR TESIS ..................................................................... iii PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS ...................................................... iv SURAT PERNYATAAN. ................................................................................. v KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi DAFTAR ISI. ..................................................................................................... ix DAFTAR TABEL. ............................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR. ........................................................................................ xiii DAFTAR LAMPIRAN. .................................................................................... xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. .................................................................. 1 B. Identifikasi Masalah ......................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah. ....................................................................... 7 D. Perumusan Masalah. ........................................................................ 8 E. Tujuan Penelitian. ............................................................................ 9 F. Manfaat Penelitian. .......................................................................... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori. ................................................................................ 11 1. Aktivitas Belajar .............................................................................. 11 2. Hasil Belajar ..................................................................................... 14 3. Model Problem Based Learning. ..................................................... 16 a. Pengertian Model Problem Based Learning. ............................ 16 b. Tujuan Model Problem Based Learning ................................... 17 c. Langkah-langkah Model Problem Based Learning. ................. 18 d. Pelaksanaan Model Problem Based Learning. ......................... 19 4. Pendekatan Konvensional. ............................................................... 21
ix
x vii
5. Pembelajaran Tematik. ..................................................................... 22 a. Pengertian Pembelajaran Tematik............................................. 22 b. Karakteristik Pembelajaran Tematik ......................................... 23 c. Manfaat Pembelajaran Tematik ................................................ 24 d. Karakteristik Peserta Didik SD. ................................................ 25 B. Penelitian yang Relevan. .................................................................. 27 C. Kerangka Pemikiran. ........................................................................ 28 D. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian. ................................................................................ 30 B. Tempat dan Waktu Penelitian. ......................................................... 30 C. Populasi dan Sampel. ....................................................................... 30 D. Variabel dan Data. ............................................................................ 33 E. Prosedur Penelitian ........................................................................... 34 F. Defenisi Operasional. ....................................................................... 36 G. Rancangan Penelitian. ...................................................................... 38 H. Instrumen Penelitian......................................................................... 39 I. Teknik Analisis Data. ......................................................................... 45 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian. ................................................................ 52 1. Aktivitas Belajar Peserta Didik . ................................................. 52 2. Hasil Belajar Peserta Didik ......................................................... 60 B. Uji Persyaratan Analisis. .................................................................. 61 1. Analisis Hasil Belajar peserta Didik Kelas Sampel .................... 61 a. Uji Normalitas Data ................................................................ 61 b. Uji Homogenitas Variansi ...................................................... 62 C. Pengujian Hipotesis. ......................................................................... 62 D. Pembahasan. ..................................................................................... 65 E. Keterbatasa Penelitian. ..................................................................... 77
vi
xiviii
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan. ..................................................................................... 78 B. Implikasi. .......................................................................................... 78 C. Saran. ................................................................................................ 79 DAFTAR RUJUKAN LAMPIRAN
vi
ix
DAFTAR TABEL Tabel
Hal
1. Langkah Pembelajaran Menggunakan Model PBL ........................................ 20 2. Perbandingan Pembelajaran Model PBL dengan Pendekatan Konvensional . 22 3. Jumlah Peserta didik kelas III SD N 02 Percontohan
Bukittinggi TA.
2013/2014........................................................................................................ 31 4. Uji Normalitas Populasi .................................................................................. 32 5. Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only Design. .................. 38 6. Indikator Lembar Observasi Aktivitas ............................................................ 39 7. Kriteria Penilaian Mengacu pada Panduan Penilaian Kurikulum 2013 .......... 45 8. Data Hasil Aktivitas Obseravasi Peserta Didik Kelas Sampel........................ 53 9. Hasil Tes Akhir Peserta Didik Kelas Sampel ................................................. 60 10. Hasil Uji Normalitas Data Tes Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Sampel .... 61 11. Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan Aktivitas Peserta Didik............ 63
xii vi
x
DAFTAR GAMBAR Gambar
Hal
1.
Kerangka Pemikiran....................................................................................... 29
2.
Pengembangan Desain Penelitian .................................................................. 38
3.
Data Nilai Rata-Rata Persentase Indikator Aktivitas di Kelas Eksperimen... 54
4.
Data Nilai Rata-Rata Persentase Indikator Aktivitas di Kelas Kontrol ......... 57
xiii vi
xi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Hal
1. Data nilai UH I Tematik Kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi TA 2013/2014 ......................................................................................................... 83 2. Perhitungan Uji Normalitas Populasi ............................................................... 84 3. Uji Homogenitas (Uji Barlet) ........................................................................... 86 4. Uji Kesamaan Rata-Rata dengan Anova Satu Arah ......................................... 87 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen ........................ 89 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol ............................131 7. Teks masalah dan Media dalam Kegiatan PBL..............................................163 8. Kisi-Kisi Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu ........................189 9. Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu ........................................192 10. Kunci Jawaban Soal Uji Coba Hasil Belajar Tematik Terpadu ...................199 11. Distribusi Nilai Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu ............200 12. Perhitungan validitas Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu ...201 13. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu ...........................................................................................................203 14. Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu ...........................................................................................................204 15. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu ...........................................................................................................205 16. Kisi-Kisi Soal Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu ....................................206 17. Soal Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu .....................................................209
vi xiv
xvxii
18. Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu............................216 19. Lembar Penilaian dan Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Pada Penerapan Model PBL Pada Pembelajaran Tematik Terpadu .......................217 20. Data Akhir Tes Hasil Belajar Kelas Sampel ................................................222 21. Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Kelas Sampel ...........................223 22. Uji Homogenitas Kelas Sampel ...................................................................225 23. Uji Hipotesis ................................................................................................226
vi
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan pada saat sekarang, selalu mengalami perkembangan dan perubahan kearah penyempurnaan, seperti yang diketahui bersama penyempurnaan kurikulum selalu terjadi, khususnya pada era globalisasi kurikulum sudah mengalami perubahan tiga kali yaitu,
Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK), Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sekarang ini muncul kurikulum 2013 yang lahir berdasarkan peraturan presiden nomor 8 tahun 2012 yaitu tentang KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia). KTSP merupakan kurikulum yang berlaku semenjak tahun 2006 setelah perubahan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004 yang berlaku untuk jenjang pendidikan yang dimulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Implementasi KTSP yang ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan pada standar isi yang termuat dalam standar nasional pendidikan pada BSNP selaku badan penyusunan kurikulum, pembelajaran pada kelas awal SD (I, II, dan III) dilaksanakan secara terpadu menggunakan pendekatan tematik yaitu menggunakan tema sebagai ciri khas pada setiap pelaksanaan pembelajaran. Depdiknas (2006:5) menyatakan: Pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe/jenis dari pada model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada peserta didik.
1
2
Pembelajaran tematik yang pelaksanaannya tidak lagi terpisah-pisah melainkan menjadi satu kesatuan (holistic) dan keterpaduan (integralistic). Tyler (dalam Jacobs, 1989:25) telah menyarankan agar pembelajaran yang terpisahpisah lebih diintegrasikan, sebab jika pengalaman-pengalaman tidak dikaitkan, peserta didik akan mengembangkan kegiatan belajar yang tidak terkait satu sama lain dan tidak efektif dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik perlu disiapkan dengan maksimal, berbagai variasi kegiatan
dengan
menggunakan
bermacam
model
pembelajaran,
model
pembelajaran berfungsi sebagai pedoman bagi para pengajar dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran atau mengarahkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran tematik peserta didik memperoleh pengalaman langsung dan terlatih untuk menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajari secara holistik, bermakna, autentik dan aktif. Peserta didik kelas III SD merupakan anak dengan rentangan usia 7-11 tahun. Menurut Piaget (dalam Rusman, 2010:251) “Peserta didik dalam usia SD (7-11 tahun) berada pada tahapan operasional konkret”. Selanjutnya Piaget dalam (Rahyubi, 2012:132) “Tahap operasional konkret terjadi pada usia 7-11 tahun, dicirikan dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada aturanaturan tertentu yang logis, anak sudah memperkembangkan operasi-operasi logis”. Dasar dari pelaksanaan pembelajaran tematik di SD, disarikan dari pendahuluan kurikulum 2013 bahwa peserta didik usia SD kelas III belum mampu berpikir abstrak untuk memahami konten mata pelajaran yang terpisah.
3
Pandangan psikologi perkembangan dan Gestalt memberi dasar yang kuat untuk integrasi Kompetensi Dasar yang diorganisasikan dalam pembelajaran tematik. Dari sudut pandang transdisciplinarity maka pengotakan konten kurikulum secara terpisah ketat tidak memberikan keuntungan bagi kemampuan berpikir Kemendikbud (2013:9). Setelah diadakan analisis dari kurikulum 2013, ternyata untuk kelas III substansi materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) terintegrasi kedalam Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran bahasa Indonesia. Kenyataan di lapangan dari hasil observasi yang penulis laksanakan pada tanggal 23 Mei-15 Juli 2013 di SD 02 Percontohan Bukittinggi bahwa tematik belum terlaksana sebagaimana mestinya, (1) proses pembelajaran masih berpusat kepada guru, (2) guru belum memberikan pengalaman langsung dan belum menghadapkan peserta didik pada suatu yang nyata sebagai dasar memahami yang abstrak, (3) guru menjelaskan pembelajaran secara terpisah, (4) guru membelajarkan materi sesuai dengan urutan-urutan yang ada pada buku teks, akibatnya peserta didik tidak terbiasa berpikir secara kritis, tidak peka terhadap permasalahan yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari, serta tidak dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Pada saat proses pembelajaran berlangsung aktivitas belajar peserta didik kurang aktif terlihat dari peserta didik belum berani mengeluarkan pendapatnya, ketika guru bertanya peserta didik hanya diam saja, dikarenakan peserta didik sudah terbiasa dengan mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru di depan kelas kemudian mencatat materi pembelajaran yang ada pada buku teks, hal ini membuktikan bahwa belum terciptanya
4
pembelajaran yang semestinya. Uno (2012:75) menyatakan ”Suasana yang mestinya tercipta dalam proses pembelajaran adalah bagaimana peserta didik berperan aktif dalam belajar”. Dari permasalahan di atas, terlihat bahwa hasil belajar peserta didik banyak yang mendapatkan nilai di bawah KKM. Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang dibuat guru kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi terlihat belum sesuai dengan RPP tematik
yang
semestinya yaitu komponen pada RPP terpisah pada setiap mata pelajaran. Hasil wawancara dengan guru kelas III, belum terlaksananya tematik sesuai dengan hakikatnya adalah, karena buku-buku pembelajaran yang dikirimkan oleh Dinas Pendidikan masih permata pelajaran, sehingga hal tersebut menjadi kendala dalam pelaksanaan pembelajaran tematik. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang penulis lakukan, maka penulis mengemukakan model Problem Based Learning
(PBL) dalam
pembelajaran tematik terpadu yang sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013 sehingga masalah di atas tentang pelaksanaan pembelajaran tematik dan hasil yang ingin dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran dapat diperoleh sebagaimana mestinya. Model pembelajaran yang dipilih untuk melaksanakan tematik terpadu di kelas III adalah model PBL, sebab model tersebut mampu mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik untuk memecahkan masalah. Menurut pendapat Tan (dalam Rusman 2010:229) menyatakan bahwa “Model PBL merupakan inovasi dalam pembelajaran, karena dalam model PBL kemampuan berpikir peseta didik betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga peserta didik dapat
5
memberdayakan,
mengasah,
menguji
dan
mengembangkan
kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan”. Adapun menurut Hasiao (dalam Yamin, 2011:30) model PBL yaitu “Pembelajaran yang dimulai dengan adanya masalah yang harus diselesaikan, bukan dimulai dengan pembelajaran membelajarkan isi pelajaran seperti pada pembelajaran konvesional yang biasa kita temui”. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam model PBL peseta didik dihadapkan pada berbagai permasalahan untuk dicarikan solusinya oleh peserta didik. Permasalahan tersebut bersumber dari masalah nyata di lingkungan peserta didik yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik berpikir secara kritis serta memiliki keterampilan untuk memecahkan suatu masalah. Karakteristik umum yang harus dimiliki model PBL menurut Savoie (dalam Wena, 2009:91) yaitu: (1) Belajar dimulai dengan suatu permasalahan, (2) Permasalahan yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata peserta didik, (3) Mengorganisasikan pembelajaran diseputar permasalahan, bukan diseputar disiplin ilmu (4) Memberikan tanggung jawab yang besar dalam membentuk dan menjalankan secara langsung proses pembelajaran meraka sendiri (5) Menggunakan kelompok kecil (6) Menuntut peserta didik untuk mendemonstrasikan apa yang telah dipelajarinya dalam bentuk produk dan kinerja. Penulis menggunakan model PBL, karena dalam proses pembelajarannya peserta didik dihadapkan pada permasalahan dunia nyata yang autentik, dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk melakukan penyelidikan, secara mandiri atau kelompok yang lebih dikenal dengan sistem pembelajaran student centered. Model PBL memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk
6
memecahkan masalah yang dihadapi. Melalui model PBL peserta didik aktif berpikir,
berkomunikasi,
mencari
dan
mengolah
data
dan
akhirnya
menyimpulkan. Model PBL, lebih mengutamakan proses dalam pembelajaran, sehingga peserta didik mempunyai kemampuan dasar untuk berkembang secara optimal. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Tematik Terpadu di Kelas III SD Negeri 02 Percontohan Bukittinggi”. B. Identifikasi Masalah 1. Kurangnya
kemampuan
guru
untuk
merancang
perencanaan
proses
pembelajaran tematik. 2. Penyajian pembelajaran masih dilakukan dalam bidang studi yang terpisahpisah. 3. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi, dimana guru cenderung menggunakan pendekatan konvensional setiap melakukan proses pembelajaran. Guru menyajikan materi pelajaran dengan metode ceramah. Peserta didik hanya mendengarkan, mencatat dan mengahapal penjelasan guru sehingga hasil belajar peserta didik dibawah KKM. 4. Guru belum memberikan permasalahan kepada peserta didik terkait materi yang dipelajari yang menyebabkan peserta didik tidak mampu memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
7
5. Guru masih jarang menggunakan model pembelajaran yang bervariasi khususnya model PBL. 6. Peserta didik hanya membaca buku teks dan mencatat apa yang disampaikan oleh guru sehingga mengakibatkan peserta didik tidak aktif dalam proses pembelajaran. 7. Kurangnya aktivitas peserta didik dalam belajar dibuktikan dengan banyaknya peserta didik yang diam dalam proses pembelajaran. 8. Peserta didik belum terbiasa dengan pembelajaran yang dimulai dengan masalah karena pembelajaran cenderung berbasis materi. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penelitian ini akan di fokuskan kepada pengaruh model PBL terhadap aktivitas (oral activities dan writing activities) dan hasil belajar kognitif tematik terpadu di kelas III Sekolah Dasar Negeri 02 Percontohan Bukittinggi. Merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk pembelajaran tematik melalui pemecahan masalah dalam kehidupan seharihari yang dekat dengan lingkungan peserta didik. 1.
Model PBL merupakan model yang proses pembelajarannya dimulai dengan peserta didik dihadapkan pada permasalahan dunia nyata yang autentik, dapat memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk melakukan penyelidikan, secara mandiri atau kelompok yang lebih dikenal dengan sistem pembelajaran student
centered.
Menurut
Hsiao
(dalam
martinis,
2011:30)
yaitu
“pembelajaran yang dimulai dengan adanya masalah yang harus diselesaikan,
8
bukan dimulai dengan pembelajaran
membelajarkan isi pelajaran seperti
pada pembelajaran konvesional yang biasa kita temui”. 2.
Setiap orang yang belajar harus aktif sendiri dan tanpa adanya aktivitas maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi. Uno (2011:76) menyatakan “untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, salah satunya adalah anak belajar dari pengalamannya, selain anak harus belajar memecahkan masalah yang dia peroleh”.
3.
Hasil belajar merupakan kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman.Hamalik (2008:2) menyatakan “hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan keterampilan,
kesanggupan
menghargai,
perkembangan
sifat
sosial,
emosional dan pertumbuhan jasmani”. D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah yang dikemukakan di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi? 2. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar
9
menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi? E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah pertama untuk menentukan langkahlangkah dalam kegiatan penelitian. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan terdapat atau tidaknya: 1. Perbedaan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan
model PBL
dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi. 2. Perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi. F. Manfaat Penelitian Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan memperluas wawasan serta keterampilan guru dalam menggunakan model PBL dalam pembelajaran tematik di SD. Sedangkan secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi: 1.
Bagi guru
a)
Memberikan
informasi
sekaligus
sebagai
bahan
masukan
dalam
melaksanakan pembelajaran tematik dengan menggunakan model PBL. b) Meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
10
2. Bagi kepala sekolah Sebagai informasi dalam membina personil guru dalam memberikan sumbangan yang positif untuk perbaikan pembelajaran tematik agar dapat memotivasi guru untuk menggunakan model PBL dalam proses pembelajaran. 3. Bagi pengawas Memberikan pembinaan dan membimbing guru dalam merancang pembelajaran dengan menggunakan model PBL.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1.
Aktivitas Belajar Prinsip belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku,
melakukan kegiatan atau aktivitas. Dapat dikatakan bahwa tanpa aktivitas, maka proses pembelajaran tidak mungkin berlangsung dengan baik. Menurut Dimyati (2010:114) “Keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran mengambil beraneka bentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai kegaitan psikis yang sulit diamati”. Selanjutnya Uno (2011:76) menyatakan “untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, salah satunya adalah anak belajar dari pengalamannya, selain anak harus belajar memecahkan masalah yang dia peroleh”. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:20) menyatakan “Aktivitas berarti keaktifan, kegiatan atau kesibukan. Rousseau dalam (Sardiman, 2001:96) memberikan penjelasan bahwa, “dalam proses pembelajaran segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri, baik secara rohani maupun teknis”. Hal ini menunjukan bahwa setiap orang yang belajar harus aktif sendiri dan tanpa adanya aktivitas maka proses pembelajaran tidak mungkin terjadi. Banyak jenis aktivitas yang dapat dilakukan peserta didik di sekolah. Aktivitas tersebut tidak hanya cukup mendengarkan dan mencatat.
11 11
12
a.
Jenis-Jenis Aktivitas dalam Belajar Menurut Paul D. Dierich (dalam Hamalik, 2001:172), aktivitas belajar dapat
diklasifikasikan menjadi delapan kelompok, yaitu: (1) Kegiatan-kegiatan visual seperti: membaca, melihat gambargambar, mengamati, eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain, (2) Kegiatan-kegiatan lisan seperti: mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu tujuan, mengajukan suatu pertanyaan, memberi saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi dan interupsi, (3)Kegiatan-kegiatan mendengarkan seperti: mendengarkan penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio, (4) Kegiatan-kegiatan menulis seperti: menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, soal-soal latihan, dan mengisikan angket, (5) Kegiatan-kegiatan menggambar seperti: Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola, (6) Kegiatan-kegiatan metrik seperti: melakukan percobaan, memilih alatalat, melaksanakan pameran, menari dan berkebun, (7) Kegiatankegiatan mental seperti: merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan, (8) Kegiatan-kegiatan emosional seperti: minat, membedakan, berani, tenang, dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain. Sementara itu, Sudjana (dalam Erlynda, 2007:12) juga menyatakan bahwa penilaian proses belajar-mengajar itu dapat dilihat dari sejauh mana aktivitas peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar yaitu: (1) Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, (2) Terlibat dalam pemecahan masalah, (3) Bertanya kepada peserta didik lain atau pada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapi, (4) Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah, (6) Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, (7) Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya, (8) Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah sejenisnya.
13
Jenis-jenis aktivitas di atas menunjukkan bahwa aktivitas yang ada di sekolah sangatlah komplek. Dalam peningkatan aktivitas peserta didik, pemilihan pendekatan pembelajaran sangatlah penting. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah pendekatan tematik dengan menggunakan model PBL dengan mengaitkan 5 mata pelajaran yang membuat suasana pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyenangkan serta peningkatan aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik berdasarkan indikator aktivitas yang telah ditetapkan. Dengan model PBL yang dilaksnanakan dakam pembelajaran secara tematik diharapkan dapat terjadinya peningkatan aktivitas peserta didik, sehingga sewaktu diadakan latihan/tes nantinya peserta didik akan memperoleh nilai yang memuaskan. b. Aspek Nilai yang Mempengaruhi Aktivitas Peserta didik Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dapat merangsang dan mengembangkan bakat yang dimilikinya, peserta didik juga dapat berlatih untuk berpikir kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu, guru juga dapat merekayasa sistem pembelajaran secara sistematis, sehingga merangsang aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Hamalik (2001:172) menyatakan, aspek nilai yang mempengaruhi aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran, yaitu: (1) Para peserta didik mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri, (2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik secara integral, (3) Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan peserta didik, (4) Para peserta didik bekerja menurut minat dan kemampuan sendiri, (5) Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi demokratis, (6) Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antara orang tua
14
dengan guru, (7) Pengajaran diselenggarakan secara realistis dan konkret sehingga mengembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindari verbalitis, (8) Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan di masyarakat. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas peserta didik adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik yang dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik pada diri peserta didik karena adanya interaksi antara individu dengan individu baik sesama peserta didik maupun antara peserta didik dengan guru. Dengan mempertimbangkan model pembelajaran yang diteliti, maka pada penelitian ini jenis aktivitas yang akan diamati adalah sebagai berikut: oral activities dan writing activities. 2.
Hasil Belajar Hasil belajar merupakan tolak ukur untuk melihat keberhasilan peserta didik
dalam menguasai materi pelajaran yang disampaikan selama pembelajaran. Hal ini akan ditentukan dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada peserta didik setelah proses pembelajaran berakhir. Sebagaimana hal yang dikemukakan oleh Suprijono (2009:5) bahwa “Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”. Hamalik (2008:2) menyatakan “Hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani”. Selanjutnya menurut Gagne (dalam Suprijono, 2009:6) hasil belajar berupa: (1) Informasi verbal, (2) Keterampilan intelektual, (3) Strategi kognitif (4) Keterampilan motorik dan (5) Sikap. “Hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya
15
menilai penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan intruksional” Sudjana (2001:34). Bloom (dalam Suharsimi 2008:117) secara garis besar membagi hasil belajar atas tiga kategori yaitu: “(1) Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual, (2) Ranah afektif, berkenaan dengan sikap, (3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan keterampilan dan kemampuan bertindak”. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang berupa keterampilan dan perilaku baru sebagai akibat latihan atau pengalaman. Hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari kemampuannya dalam mengingat pelajaran yang telah disampaikan selama pembelajaran dan bagaimana peserta didik tersebut bisa menerapkannya serta mampu memecahkan masalah yang timbul sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (2006:18) “Hasil belajar peserta didik dapat ditinjau dari beberapa aspek kognitif yaitu kemampuan peserta didik dalam pengetahuan (ingatan), pemahaman, penerapan (aplikasi), analisis, sintesis, dan evaluasi”. Hasil belajar tematik yang dimaksud disini adalah hasil belajar kognitif yang diperoleh peserta didik sebelum dan sesudah mengalami proses pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model PBL dalam setiap aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik.
16
3.
Model Problem Based Learning (PBL)
a.
Pengertian Model Problem Based Learning (PBL) Model PBL merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang
berangkat dari masalah dunia nyata peserta didik untuk belajar tentang cara berpikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan. Menurut Ronis (2009:7) “Problem based learning is based on the idea that individuals fashion their understanding largely throught what the experience”. Pendapat Ronis tersebut jika diterjemahkan mengandung arti pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada gagasan bahwa individu bisa paham terutama melalui pengalaman. Sejalan dengan itu, Bound and Feletti (dalam Barbara, 2001:6) “ The basic principle supporting the concept of PBL, is older than formal education itself., learning is initiated by a posed problem, query, or puzzle taht the learner want to solve”. Pendapat Bound tersebut jika diterjemahkan mengandung arti bahwa prinsip dasar yang mendukung konsep dari PBL lebih tua dari pendidikan formal itu sendiri. Belajar diprakarsai dengan adanya masalah, pertanyaan, atau permainan puzel yang akan diselesaikan oleh perserta didik secara mandiri. Lebih lanjut, Wena (2009:91) mengemukakan bahwa model PBL merupakan “Strategi pembelajaran dengan menghadapkan peserta didik pada permasalahan-permasalahan praktis sebagai pijakan dalam belajar atau dengan kata lain peserta didik belajar melalui permasalahan-permasalahan”. Sejalan dengan itu, Sanjaya (2009:214) mengemukakan, “Model PBL diartikan sebagai rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”.
17
Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa model PBL adalah suatu model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai langkah awal bagi peserta didik untuk belajar dalam mendapatkan pengetahuan dan konsep yang esensi dari setiap materi pembelajaran yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya, sehingga terbentuklah pengetahuan yang baru. b. Tujuan Model Problem Based Learning (PBL) Model PBL merupakan sebuah cara yang memanfaatkan masalah untuk menimbulkan aktivitas belajar, menurut Putra (2012:67) “Model PBL menekankan keaktifan peserta didik, dalam model ini peserta didik dituntut aktif dalam memecahkan suatu masalah”. Tujuan model PBL menurut Amir (2010:27) adalah “(1) Menjadi lebih ingat dan meningkat pemahamannya atas materi ajar, (2) Meningkatkan fokus pada pengetahuan yang relevan, (3) Mendorong untuk berpikir, (4) Membangun kerja tim, (5) Membangun kecakapan belajar, (6) Memotivasi pembelajar”. Sejalan dengan itu Rusman (2012:238) menyatakan tujuan model PBL adalah “Penguasaan isi belajar dari disiplin heuristic dan pengembangan keterampilan pemecahan masalah”. Lebih lanjut Trianto (2009:94) mengemukakan bahwa model PBL bertujuan untuk: “(1) Membantu peserta didik mengembangkan keterampilan berpikir dan keterampilan pemecahan masalah, (2) Belajar peranan orang dewasa yang autentik, (3) Menjadi pembelajar yang mandiri. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa model PBL bertujuan untuk menumbuhkan keyakinan dan kemampuan berpikir
18
dalam diri peserta didik tentang memecahkan jawaban dari suatu masalah melalui diskusi kelompok. c.
Langkah-langkah Pembelajaran menggunakan Model Problem Based Learning (PBL) Model PBL yang digunakan dalam proses pembelajaran memiliki langkah-
langkah yang harus dipahami dengan baik. Hal ini bertujuan agar model PBL yang digunakan terarah dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dalam proses pembelajaran. Menurut Tan, Wee dan Kek (dalam Amir 2010:12) langkahlangkah dalam pelaksanaan PBL yaitu: “(1) Pembelajaran dimulai dengan pemberian masalah, biasanya masalah memiliki konteks dengan dunia nyata, (2) Pembelajar secara berkelompok aktif merumuskan masalah dan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan mereka, (3) Mempelajari dan mencari sendiri materi yang terkait dengan masalah, (4) Melaporkan solusi dari masalah.” Lebih lanjut Rusman (2011:243) menjelaskan langkah PBL sebagai berikut: “(1) Orientasi peserta didik pada masalah, (2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar,
(3)
Membimbing
pengalaman
individual
dan
kelompok,
(4)
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah”. Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah model PBL dirumuskan dari orientasi peserta didik pada masalah,
mengorganisasikan
peserta
didik
untuk
belajar,
membimbing
penyelidikan individual maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisis serta mengevaluasi proses pemecahan masalah.
19
Dalam penelitian ini, langkah yang akan digunakan adalah yang dikemukakan oleh Rusman. d. Pelaksanaan
Pembelajaran
Tematik
Dengan
MenggunakanModel
Problem Based Learning (PBL) Pelaksanaan model PBL dalam pembelajaran tematik dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan pemahamannya tentang apa yang dipelajari sehingga mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari. RPP tematik dengan tema sayangi hewan dan tumbuhan yang ada disekitar pada kelas III SD dapat mengaitkan enam mata pelajaran yaitu: Agama Islam, bahasa Indonesia, Matematika, PPKN, Seni Budaya dan Prakarya, serta PJOK, akan tetapi pada penelitian ini yang akan dilaksanakan hanya lima mata pelajaran sesuai dengan kondisi di lapangan karena mata pelajaran agama di ajar oleh guru bidang studi. Langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dapat dilaksanakan secara sistematis menurut Rusman (2011:243) sebagai berikut:
20
Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran dengan Menggunakan Model Problem Based Learning(PBL) Langkah Indikator Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh guru
1
Orientasi peserta didik pada masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran, mengajukan fenomena/demonstrasi/cerita untuk memunculkan masalah dan memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilih
2
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Membantu peserta didik mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
3
Membimbing pengalaman individual atau kelompok
4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Membantu peserta didik dalam merencanakan dan menyiapkan karya seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
Peserta didik menyiapkan hasil karya seperti laporan hasil kerja kelompok
5
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.
Peserta didik melakukan refleksi dan evaluasi terhadap hasil kerja kelompok.
Peserta didik diberikan permasalahan yang akan dipecahkan melalui kerja kelompok. Mendorong peserta didik Peserta didik mengumpulkan untuk mengumpulkan informasi dari informasi yang sesuai, bahan bacaan melaksanakan eksperimen untuk untuk mendapatkan memecahkan penjelasan dan permasalahan pemecahan masalah yang diberikan.
Sumber: dimodifikasi dari Rusman (2011:243)
21
4.
Pendekatan Konvensional Pendekatan konvensional dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang
lazim dilakukan dalam pembelajaran yang biasanya didominasi oleh guru, dimana guru terlalu banyak berperan sedangkan peserta didik pada umumnya pasif. Peserta didik hanya menerima materi yang dijelaskan guru dan mencatat apa yang telah dijelaskan oleh guru. Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional menekankan pada penyampaian informasi secara verbal dan cenderung searah. Pendekatan konvensional pada umumnya terdiri dari ceramah yang disertai penjelasan yang diiringi dengan pemberian tugas dan latihan. Uno (2011:99) mengemukakan ”Metode pembelajaran melalui ceramah adalah metode yang menghendaki peserta didik harus mendapat informasi yang sama dalam jumlah peserta didik yang banyak”. Selanjutnya Abimanyu (2008:3) mengemukakan ”Metode ceramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan secara lisan kepada peserta didik. Penggunaan metode ceramah sangat tergantung pada kemampuan guru”.
Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan konvensional sangat tergantung kepada kemampuan guru, karena gurulah yang berperan penuh dalam proses pembelajaran. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran, kemampuan berbahasa dan intonasi suara sangat
menentukan pelaksanaan metode ceramah pada pendekatan konvensional.
22
Pembelajaran dengan model PBL di atas dapat dibandingkan dengan pembelajaran menggunakan pendekatan konvensional, yang tergambar pada tabel berikut ini: Tabel 2. Perbandingan Pembelajaran dengan Model PBL dengan Pendekatan Konvensional PBL Konvensional 1. Peserta didik secara aktif terlibat 1. Peserta didik adalah penerima informasi secara pasif. dalam proses pembelajaran 2. Peserta didik diberikan permasalahan yang akan dipecahkan melalui kerja kelompok.
2. Peserta didik belajar secara individual.
3. Pembelajaran dikaitkan dengan dengan kehidupan nyata.
3. Pembelajaran tidak dikaitkan dengan kehidupan nyata.
4. Peserta didik mengumpulkan informasi dari bahan bacaan untuk memecahkan permasalahan yang diberikan.
4. Peserta didik membaca, mendengarkan, mencatat dan manghapal dalam proses pembelajaran.
5. Guru membimbing peserta didik 5. Guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran. menyiapkan hasil karya seperti laporan hasil kerja kelompok 6. Peserta didik melakukan refleksi 6. Pembelajaran tidak memperhatikan pengalaman dan evaluasi terhadap hasil kerja peserta didik. kelompok. Sumber: dimodifikasi dari Rusman (2011:243) dan Uno (2011:99) 5.
Pembelajaran Tematik
a.
Pengertian Pembelajaran Tematik Pembelajaran bagi peserta didik SD (I-VI) dilaksanakan dengan
pembelajaran tematik. Menurut Rusman (2011:254) mengemukakan pembelajaran tematik adalah “pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan peserta didik, baik secara individual atau kelompok, aktif
23
menggali dan menemukan konsep serta prinsip kelimuan secara holistik, bermakna dan autentik. Sejalan dengan itu, Sutirjo (dalam Suryosubroto, 2009:133), menyatakan “ Pembelajaran tematik merupakan salah satu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai atau sikap pembelajaran, serta pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema”. Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema, untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran yang ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sehingga memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. b. Karakteristik Pembelajaran Tematik Sebagai suatu pendekatan pembelajaran di SD, pembelajaran tematik memiliki karakteristik berpusat kepada peserta didik. Adapun karakteristik pembelajaran tematik menurut Rusman (2010:259) adalah sebagai berikut: (1) Berpusat pada peserta didik, pembelajaran tematik berpusat pada peserta didik (student centered), (2) Memberikan pengalaman langsung, pembelajaran tematik dapat memberikan pengalaman langsung kepada peserta didik (direct experiences), (3) Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, (4) Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran, (5) Bersifat fleksibel, (6) Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik, (7) Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan. Pendapat lain juga mengemukakan beberapa cirri khas pembelajaran tematik antara lain menurut Depdiknas (2006:6): (1) Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia dini, (2) Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan peserta didik, (3) Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi peserta didik sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama, (4) Membantu mengembangkan keterampilan berpikir peserta didik, (5) Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat
24
pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui peserta didik dalam lingkungannya, (6) Mengembangkan keterampilan sosial peserta didik seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggapan terhadap gagasan orang lain. Kemendikbud (2013:9)
menyatakan
bahwa
“Kurikulum
SD/MI
menggunakan pendekatan pembelajaran tematik terpadu dari kelas I sampai kelas VI”. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik untuk mendapatkan pengalaman langsung dari konsep-konsep mata pelajaran yang telah disajikan. c.
Manfaat Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik memiliki beberapa manfaat. Menurut Muslich
(2008:164) manfaat pembelajaran tematik adalah: (1) Peserta didik mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu, (2) Peserta didik mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema yang sama, (3) Pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, (4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan lebih baik dengan mengaitkan mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik, (5) Peserta didik mampu lebih merasakan manfaat
25
dan makna belajar karena materi disajikan dalam konteks tema yang jelas, (6) Peserta didik mampu lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, (7) Guru dapat mengehemat waktu karena mata pelajaran yang disajikan secara tematik dapat dipersiapkan sekaligus. Lebih lanjut Trianto (2011:153) menyatakan manfaat pembelajaran tematik diantaranya: (1) Memudahkan pemusatan perhatian, (2) Peserta didik mampu mempelajari kompetensi dasar antar isi mata pelajaran, (3) Pemahaman materi pelajaran lebih berkesan, (4) Kompetensi dasar dapat dikembangkan dengan pengalaman pribadi peserta didik, (5) Bermakna karena materi dalam konteks tema yang jelas, (6) Peserta didik bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, (7) Guru dapat mengehemat waktu sebab disajikan secara tematik. Berdasarkan pendapat di atas, manfaat pembelajaran tematik adalah pada proses pembelajaran, perhatian peserta didik lebih tepusat, pemahaman materi lebih mendalam dan berkesan, peserta didik belajar lebih bergairah karena berkomunikasi dengan dunia nyata, dengan digabungkan beberapa kompetensi dasar akan terjadi penghematan terhadap waktu. 6. Karakteristik Peserta didik Sekolah Dasar Masa usia sekolah dasar (SD) merupakan masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia enam tahun hingga kira-kira usia sebelas tahun atau dua belas tahun. Anwar (2010:58) menyatakan “Karakteristik peserta didik didefenisikan sebagai ciri dari kualitas perseorangan peserta didik yang pada umumnya meliputi kemampuan akademik, usia dan tingkat kedewasaan, pengalaman dan keterampilan”. Menurut Depdiknas (2006:122) “Perkembangan belajar anak secara bertahap mulai dari hal-hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks”. Selanjutnya Ahmadi (2004:90) berpendapat bahwa:
26
Ciri belajar anak usia Sekolah Dasar adalah, (1) Konkret (dapat dilihat, dibau, dikecap, diraba dan diotak atik), (2) Integratif (segala sesuatu dipandang sebagai satu keutuhan), (3) Hierarkis ( urut, logis, keterkaitan antara materi, cakupan keluasan dan kedalaman materi). Peserta didik kelas III SD mengembangkan rasa percaya dirinya terhadap kemampuan dan pencapaian yang baik dan relevan. Meskipun anak-anak membutuhkan keseimbangan antara perasaan dan kemampuan dengan kenyataan yang dapat mereka raih, namun perasaan akan kegagalan dapat memaksa mereka berperasaan negatif terhadap dirinya sendiri, sehingga menghambat mereka dalam belajar. Jean Piaget (dalam Pebriyenni, 2009:2) mengidentifikasikan tahapantahapan perkembangan intelektual yang dilalui anak, yaitu: 1.
Tahap sensorik motor usia 0-2 tahun
2.
Tahap operasional usia 2-6 tahun
3.
Tahap operasional kongkrit usia 7-11 atau 12 tahun
4.
Tahap operasional formal usia 11 atau 12 tahun keatas. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa peserta didik SD berada
pada tahap operasional kongkrit. Pada tahap ini, anak mengembangkan pemikiran logis, masih sangat terikat pada fakta-fakta, anak mampu berpikir logis, tetapi masih terbatas pada objek-objek kongkrit. Hal ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai karakteristik sendiri, di mana dalam proses berpikirnya, mereka belum dapat dipisahkan dari dunia kongkrit atau hal-hal yang faktual.
27
B. Penelitian yang Relevan 1.
Desmayenti (2011) melakukan Penelitian dengan judul “Peningkatan Proses Pembelajaran Tematik dengan Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah di Kelas III SDN 01 Pakan Rabaa Solok Selatan” pada penelitian tindakan temuan yang diperoleh adalah model Pembelajaran Berbasis Masalah sudah berhasil meningkatkan proses pembelajaran tematik di Kelas III SDN 01 Pakan Rabaa Solok Selatan. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan model PBL dapat meningkatkan proses pembelajaran, dimana peserta didik akan mudah memahami materi pembelajaran dan dapat menyerapnya dengan baik, mudah diingat dalam waktu yang lama sehingga hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan, ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar peserta didik di bandingkan pada siklus I yaitu meningkat 20% dengan kategori sangat baik pada siklus II.
2.
Surya Lailana Putra (2012) melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA dengan Menggunakan Pendekatan Problem Based Learning (PBL) di Kelas V SDN 07 Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan menggunakan pendekatan PBL sudah berhasil dengan baik. Melalui percobaan pada tahap penyelidikan saat proses pembelajaran dapat memotivasi peserta didik untuk belajar, dimana peserta didik akan mudah memahami materi pembelajaran dan dapat menyerapnya dengan baik, mudah diingat dalam waktu yang lama sehingga hasil belajar peserta didik dapat ditingkatkan, ini terbukti dengan meningkatnya hasil belajar peserta
28
diidk di bandingkan pada siklus I yaitu meningkat 10,60% dengan kategori sangat baik pada siklus II. C. Kerangka Pemikiran Berdasarkan kajian teori yang telah dikemukakan di atas, pembelajaran dengan menggunakan model PBL melibatkan peserta didik secara penuh dalam pembelajaran. Guru bertindak sebagai fasilisator dan motivator dalam pembelajaran menggunakan model PBL. Sehingga menciptakan peserta didik yang lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dalam model PBL, pembelajaran diawali dengan pemberian masalah dunia nyata sebagai langkah awal bagi peserta didik untuk belajar dalam mendapatkan pengetahuan dan konsep yang esensi dari setiap materi pembelajaran yang telah dimiliki peserta didik sebelumnya, sehingga terbentuklah pengetahuan yang baru, sedangkan dalam pendekatan konvensional guru adalah penentu jalannya proses pembelajaran di kelas, targetnya adalah penguasaan materi, peserta didik mendengar, mencatat dan menghapal. Metode yang digunakan adalah ceramah, yang dimulai dengan guru menerangkan materi kemudian dilanjutkan peserta didik mencatat dan mengerjakan latihan. Penelitian pada kelas eksperimen dilaksanakan dengan menggunakan model PBL dalam pembelajaran tematik diharapkan dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna, karena lebih berpusat pada peserta didik, sedangkan guru hanya memfasilitasi peserta didik dalam belajar. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran dapat digambarkan seperti berikut ini:
29
Peserta Didik Proses Pembelajaran
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Pembelajaran dengan Model PBL
Pembelajaran dengan Pendekatan Konvensional Aktivitas dan Hasil Belajar
Gambar 1. Kerangka Pemikiran D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori dan kerangka pemikiran yang dikemukakan di atas, hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Terdapat perbedaan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi.
2.
Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi.
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dalam bentuk Quasi Eksprimental Design. Desain ini dipilih karena tidak memungkinkan untuk mengontrol variabel penelitian secara penuh. Sesuai dengan desain penelitian maka penelitian menggunakan dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen adalah kelas yang sengaja diberi perlakuan model PBL, sedangkan kelas kontrol menggunakan pendekatan konvensional. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari (1) variabel bebas yaitu model PBL, (2) variabel terikat yaitu aktivitas dan hasil belajar. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD N 02 Percontohan Kecamatan Guguak Panjang Kota Bukittinggi. Penelitian berjalan selama 1 bulan pada kelas III semester Ganjil (23 September-21 Oktober 2013). C. Populasi dan Sampel 1.
Populasi Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas III SD N 02
Percontohan Bukittinggi yang terdaftar pada semester ganjil 2013/2014. Jumlah populasi dapat dilihat pada tabel berikut:
30
31
Tabel 3. Jumlah peserta didik kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi Tahun Ajaran 2013/2014
Sumber: 2.
No.
Kelas
Jumlah peserta didik
1 2 3
III A III B III C
30 orang 29 orang 20 orang
Kepala Sekolah SDN 02 Percontohan Bukittinggi
Sampel Berdasarkan populasi yang ada, untuk memilih sampelnya diperlukan uji
normalitas, homogenitas dan uji kesamaan rata-rata. Setelah data normal, homogen dan rata-rata akan dipilih 2 kelas secara random (acak). Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki sifat dan karakter yang sama sehingga betul-betul mewakili populasinya. Trianto (2009:256) menyatakan bahwa ”Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Agar penelitian lebih terarah maka penelitian dilakukan terhadap sampel yang mewakili populasi. Untuk menentukan kelas eksperimen dan kontrol dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Mengumpulkan nilai ulangan harian I tematik kelas III SDN 02 percontohan Bukittinggi Tahun Ajaran 2013/2014. Data nilai ulangan harian I tematik peserta didik dapat dilihat pada Lampiran 1 halaman 83.
2.
Melakukan uji normalitas dengan uji Lilliefors. Uji normalitas bertujuan untuk melihat apakah data sampel berdistribusi normal atau tidak. Berdasarkan hasil perhitungan dari nilai ulangan harian I kelas III A, III B dan III C diperoleh data seperti berikut.
32
Tabel 4. Uji Normalitas Populasi Kelas
Distribusi data
III A
0,1364
0,161
Normal
III B
0,1195
0,163
Normal
III C
0,1078
0,190
Normal
Dari Tabel 3 dipeoleh
. Ini berarti, data sampel berdistribusi
normal. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 84. 3.
Melakukan uji homogenitas variansi. Uji homogenitas variansi ini dilakukan untuk mengetahui apakah populasi mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 0,9929 pada taraf nyata
0,9228 dan
0,05. Hal ini berarti
, sehingga
dapat disimpulkan populasi memiliki ragam variansi yang sama atau homogen. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 3 halaman 86. 4.
Dari hasil bagian 2 dan 3, dilakukan uji kesamaan rata-rata populasi dengan analisis variansi satu arah. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh 0,100 , sedangkan pada taraf nyata
Karena
0,05 diperoleh
3,12 .
, disimpulkan bahwa rata-rata kelompok peserta didik
dari ketiga kelas sama. Perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 4 halaman 87.
33
Berdasarkan perhitungan di atas, maka data populasi berdistribusi normal, memiliki ragam variansi yang homogen dan memiliki kesamaan rata-rata, diambil dua kelas secara acak dengan cara diundi. Dari hasil pengundian diperoleh kelas III B sebagai kelas eksperimen dan kelas III A sebagai kelas kontrol. D. Variabel dan Data 1. Variabel Variabel merupakan sesuatu yang menjadi objek penelitian, menurut Yusuf (2013:101) “Variabel pada hakikatnya merupakan konsep yang mempunyai variasi nilai”. Maka dalam penelitian ini ada variabel yang menjadi perhatian utama yaitu variabel bebas dan variabel terikat. a. Variabel bebas Variabel bebas dalam penelitian adalah perlakuan yang diberikan pada sampel penelitian yaitu pembelajaran dengan model PBL dan pendekatan konvensional. b. Variabel terikat Variabel terikat pada penelitian adalah data aktivitas dan hasil belajar, data aktivitas peserta didik diperoleh dari data aktivitas peserta didik sebelum dan sesudah diberikan perlakuan, data hasil belajar peserta didik diperoleh dari data hasil belajar sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dan data dari tes akhir hasil belajar dari kelas eksperimen dan kelas kontrol.
34
2.
Data
a.
Jenis data Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk melihat peningkatan aktivitas dan
hasil belajar peserta didik, maka jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif yang digunakan untuk menjawab hipotesis penelitian tentang aktivitas dan hasil belajar tematik terpadu peserta didik. b.
Sumber data Sumber data dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber
data sekunder, yaitu: 1) Data primer yaitu data yang langsung diambil dari lembar observasi aktivitas dan hasil tes belajar peserta didik sebelum dan sesudah diajar menggunakan model PBL dan data tes akhir belajar pada kelas III SD N 02 percontohan Bukittinggi yang menjadi sampel dalam penelitian ini. 2) Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pihak-pihak tertentu, seperti data peserta didik dan nilai
UH I tematik
kelas III SD N 02 Percontohan
Bukittinggi yang diambil dari guru kelas, kepala sekolah, dan tata usaha.
E. Prosedur Penelitian Untuk mengumpulkan data-data hasil penelitian dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Tahap Persiapan
a)
Menetapkan jadwal penelitian, penelitian dilaksanakan pada tanggal 23 September-21 Oktober 2013.
b) Mempersiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
35
c)
Mempersiapkan instrumen penelitian berupa tes (kisi-kisi, soal uji coba, dan kunci jawaban soal uji coba tes).
d) Mempersiapkan lembar observasi aktivitas peserta didik. e)
Memvalidasi instrumen penelitian oleh 3 orang dosen (Dr. Mardiah harun, M.Ed. Dr. Hasnul Fikri, M.Pd. Dra. Zulfa Amrina, M.Pd).
2. Tahapan pelaksanaan Pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model PBL yang terdiri dari lima langkah yaitu: 1) Orientasi peserta didik pada masalah 2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar 3) Membimbing pengalaman individual atau kelompok 4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 5) Menganilisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan pendekatan konvesional dengan metode ceramah. Pelaksanaan penelitian pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dilaksanakan pada tema 1 sayangi hewan dan sayangi tumbuhan yang ada di sekitar sebanyak 6 x pertemuan. 3. Tahap Penyelesaian Setelah melaksanakan proses pembelajaran dengan menerapkan model PBL pada kelas eksperimen dan pendekatan konvensional pada kelas kontrol, diadakanlah tes akhir. Tes akhir dilaksanakan pada hari Senin tanggal 21 Oktober 2013, yang dihadiri 29 peserta didik pada kelas eksperimen dan 29 peserta didik pada kelas kontrol dikarenakan 1 orang peserta didik sakit.
36
F. Defenisi Operasional 1. Model Problem Based Learning merupakan model pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik, karena memberikan kebebasan kepada peserta didik untuk mengimplementasikan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya untuk memecahkan masalah yang ada disekitarnya. Dalam penerapan model Problem Based Learning peserta didik membentuk kelompok-kelompok kecil, melakukan kerjasama dan interaksi, mediskusikan hal-hal yang tidak atau kurang dipahami untuk melaksanakan tugas dan saling melaporkan hasil kerja kelompok. 2. Pendekatan konvensional yang dimaksud disini adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran yang berlangsung secara teacher centere, dimana pembelajaran didominasi oleh guru sementara peserta didik pasif dalam proses pembelajaran. Pendekatan konvensional yang dilkasanakan menggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab dengan peserta didik. 3. Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubah tingkah laku, melakukan kegiatan atau aktivitas. Jadi aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting dalam interaksi proses pembelajaran. Kelangsungan proses pembelajaran yang baik sangat diperlukan adanya aktivitas peserta didik seperti aktivitas mengajukan pertayaan maupun menjawab pertanyaan, aktivitas mengemukakan pendapat dan aktivitas mengerjakan soal-soal latihan. Dapat dikatakan bahwa tanpa adanya aktivitas peserta didik, maka proses pembelajaran tidak mungkin berlangsung dengan baik.
37
4. Setelah mengalami proses pembelajaran, maka pada akhirnya peserta didik akan memperoleh hasil belajar. Hasil belajar merupakan pengetahuan yang dikuasai peserta didik sebagai hasil dari kemampuan penyerapan pengetahuan dalam proses pembelajaran baik secara perorangan maupun kelompok yang diintegrasikan ke dalam bidang studi. Hasil belajar adalah tindakan atau tingkatan keberhasilan seseorang dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran. Hasil belajar dapat diperoleh melalui penilaian. Tujuan penilaian hasil belajar adalah untuk mengetahui apakah materi yang sudah diberikan telah dipahami oleh peserta didik dan apakah metode yang digunakan sudah tepat atau belum. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat menentukan berhasil atau tidaknya proses pembelajaran dan dapat mengukur sejauh mana tingkat penguasaan materi pelajaran yang diterima peserta didik dari hasil tes mengenai sejumlah mata pelajaran. 5. Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan. Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian pembelajarannya memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia.
38
G. Rancangan Penelitian Rancangan atau desain eksperimen yang akan digunakan pada penelitian ini adalah the static camparison: randomized only control group design (Yusuf, 213:191). Rancangan atau desain penelitian ini dapat digambarkan seperti tabel berikut: Tabel. 5 Rancangan Penelitian Randomized Control Group Only Design Kelas
Perlakuan
Tes akhir
Eksperiment
X
T1
Kontrol
-
T2
Keterangan: X: Perlakuan berupa pembelajaran yang menerapkan model PBL T1: Tes akhir di kelas eksperimen T2: Tes akhir di kelas kontrol Untuk lebih jelasnya pengembangan desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:
Pembelajaran dengan Model PBL Kelas Eksperimen Aktivitas
Peserta Didik
Tes Akhir Aktivitas
Kelas Kontrol
Pembelajaran dengan Pendekatan Konvensional
Gambar 2. Pengembangan Desain Penelitian
Hasil Belajar
39
H. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan pada penelitian ini ada dua intrumen yaitu lembar observasi dan tes hasil belajar. Instrumen penelitian divalidasi oleh 3 orang dosen yaitu (Dr. Mardiah Harun, M.Ed. Dr. Hasnul Fikri, M.Pd dan Dra. Zulfa Amrina, M.Pd.). Kegiatan validasi dilakukan oleh pakar dengan memberikan instrrumen penelitian berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi aktivitas peserta didik dan tes hasil belajar yang telah dibuat beserta lembar validasinya sehingga diperoleh instrumen penelitian yang valid. 1. Lembar observasi Lembar observasi berisi tentang aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dari lembar observasi ini akan diperoleh data tentang aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran tematik pada kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL dan aktivitas peserta didik pada pembelajaran tematik pada kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan kovensional. Lembar observasi ativitas peserta didik dibuat berdasarkan indikator dari aktivitas, seperti terlihat pada tabel berikut: Tabel 6. Indikator- Indikator Lembar Observasi Aktivitas No 1.
Jenis Aktivitas Oral activities,
Indikator a. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya. b. Peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya
40
2.
c. Peserta didik mengerjakan soal-soal latihan Deskriptor untuk masing-masing indikator aktivitas dapat dilihat pada lampiran Writing activities,
19 halaman 222. 2.
Tes hasil belajar Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan insrtumen tes
hasil belajar. Instrumen merupakan alat pengambilan data. Dengan adanya instrumen data yang diinginkan dapat dikumpulkan. Instrumen yang digunakan untuk tes hasil belajar berupa tes objektif (pilihan ganda) dengan 4 option. Tes disusun berdasarkan kisi-kisi yang sesuai dengan indikator. Sebelum tes diberikan kepada kelas sampel, tes diuji cobakan dulu pada sekolah yang KKM-nya hampir sama dengan tempat penelitian. Uji coba dilakukan untuk mengetahui apakah soal itu baik untuk digunakan sebagai alat ukur keberhasilan peserta didik dalam belajar. Peneliti melakukan uji coba tes di kelas III SD N 04 Birugo Bukittinggi, pada hari Senin tanggal 9 September 2013. Tes diadakan di kelas III A dan diikuti oleh 30 orang peserta didik pada jam 09.00 WIB
10.00 WIB. Pertimbangan
dilakukannya uji coba pada sekolah tersebut adalah karena SD N 04 Birugo Bukittinggi memiliki taraf kemampuan peserta didik dan KKM yang sama dengan SD N 02 Percontohan Bukittinggi, yaitu sekolah tempat penelitian berlangsung. Suatu tes sudah dikatakan layak digunakan atau belum, maka ada beberapa hal yang perlu dianalisa dari soal-soal tersebut meliputi :
41
a.
Validitas Item Tes Hasil Belajar Suatu tes dikatakan baik bila mana tes tersebut memiliki ciri sebagai alat
ukur yang baik. Validitas item tes hasil belajar secara nyata (dalam bentuk angka) dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: rpbi =
Mp − Mt SDt
p q
(Sudijono, 2012:185)
Keterangan: rpbi
: Koefisien korelasi biserial
Mp
: Rata-rata skor subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari validasinya.
Mt
: Skor rata-rata dari skor total
SDt
: Deviasi standar dari skor total
P
: Proporsi testee yang menjawab betul terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya.
q
: Proporsi testee yang menjawab salah terhadap butir item yang sedang diuji validitas itemnya Kriteria penilaian: 0.80 – 1.00
: Sangat tinggi
0.60 – 0.80
: Tinggi
0.40 – 0.60
: Cukup
0.20 – 0.40
: Rendah
0.00 – 0.20
: Sangat rendah
42
Validitas item tes hasil belajar pada penelitian ini menggunakan statistik secara manual dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 201. b.
Daya Pembeda. Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi (D). Untuk menentukan daya pembeda dapat digunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2003:213), yaitu:
D=
B A BB − = PA − PB JA JB
Keterangan: D
: Daya pembeda
BA
: Jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB
: Jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar
JA
: Jumlah peserta kelompok atas
JB
: Jumlah peserta kelompok bawah
PA
: Proporsi kelompok atas yang menjawab benar
PB
: Proporsi kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria daya pembeda: D : 0.00 – 0.20 : Jelek (Poor) D : 0.20 – 0.40 : Cukup (Satisfactory) D : 0.40 – 0.60 : Baik (Good) D : 0.60 – 1.00 : Baik sekali (Excellent)
43
D : Negatif, semua tidak baik khusus semua butir soal yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja. Kriteria daya pembeda yang dipakai adalah daya pembeda > 0.20. Hasil perhitungan daya beda tes untuk tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 15 halaman 205. c. Indeks Kesukaran Tes Menurut Arikunto (2003:208) untuk mengetahui indeks kesukaran tes digunakan rumus: p=
B JS
Keterangan: P : Indeks kesukaran B : Jumlah peserta didik yang menjawab dengan benar Js : Jumlah seluruh peserta didik peserta tes Kriteria indeks kesukaran: Soal dengan P 0.10 sampai 0.30 adalah sukar Soal dengan P 0.30 samapi 0.70 adalah sedang Soal dengan P 0.70 samapai 1.00 adalah mudah Soal yang dipakai adalah soal yang mempunyai indeks kesukaran antara 0.30 – 0.70. Hasil indeks kesukaran tes uji coba untuk tes hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 14 halaman 204. Berdasarkan hasil perhitungan validitas, daya beda dan indeks kesukaran, dari 30 butir soal maka soal yang gugur pada tes uji coba hasil belajar sebanyak 5
44
butir soal. Pada tes akhir yang dilaksanakan pada kedua kelas sampel berjumlah 25 butir soal. d. Reliabilitas soal Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan alat pengumpul data yang digunakan. Uji reliabilitas dilakukan pada soal-soal yang dikategorikan dipakai atau direvisi. Untuk menentukan reliabilitas tes dipakai rumus Spearmen-Brown yang dikemukakan oleh Sudijono (2012:216) yaitu:
Rumus Untuk mencari
1
2
1
2
Σ Σ
Σ Σ
Σ Σ
Σ
Keterangan: r11 = reliabilitas soal N = jumlah subjek (sampel/testee) X = Skor-skor hasil tes pada separoh belahan pertama Y = Skor-skor hasil tes pada separoh belahan kedua Dengan kriteria sebagai berikut: 0,80 < r11 ≤ 1,00
reliabilitas tinggi sekali
0,60 < r11 ≤ 0,80
reliabilitas tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60
reliabilitas cukup
0,20 < r11 ≤ 0,40
reliabilitas rendah
0,00< r11 ≤ 0,20
reliabilitas sangat rendah
45
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal tes uji coba untuk tes hasil belajar diperoleh 0,769 dengan kriteria reliabilitas tinggi, dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 203. I. Teknik Analisis Data 1. Lembar Observasi Aktivitas Peserta Didik Hipotesis pertama pada penelitian ini diuji menggunakan rumus chi kuadrat dengan melihat perbedaan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Data aktivitas peserta didik diperoleh melalui lembar observasi aktivitas peserta didik ditentukan dengan penilaian skala 4. Hasil analisis kemudian dikonversikan kedalam kriteria yang diadopsi dari panduan penilaian kurikulum 2013 sebagai berikut: NA=
Skor yang diperoleh Skor maksimal
x 4 = Skor akhir
Tabel 7. Kriteria Penilaian Mengacu pada Panduan Penilaian Kurikulum 2013 Nilai
Predikat
Keterangan
4 3,66
A A-
SB (Sangat Baik)
3,33 3 2,66 2,33 2 1,66 1,33
B+ B BC+ C CD+
B (Baik)
1
D
Sumber: Kemendikbud (2012:256)
C (Cukup) K (Kurang)
46
Data aktivitas belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan data aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional setelah dikonversikan data tersebut dianalisis dengan menggunakan rumus chi kuadrat untuk melihat perbedaan aktivitas peserta didik di kelas eksperimen dan aktivitas peserta didik di kelas kontrol, rumus chi kuadrat yang digunakan menurut (Yusuf, 2013:271) sebagai berikut:
Keterangan: = Chi kuadrat = Frekuensi yang diobservasi = Frekuensi yang diharapan
Dengan
sebagai berikut: ∑
∑ ∑
Keterangan: ∑
= Jumlah frekuensi baris pada sel yang dicari
∑
= Jumlah frekuensi kolom pada sel yang dicari
∑
= Jumlah frekuensi akhir pada tabel
Persentase aktivitas peserta didik untuk masing-masing indikator didapat dari observer yang mengamati tingkah laku dan kegiatan yang dilakukan oleh
47
peserta didik dengan menggunakan lembar observasi pengamatan aktivita peserta didik dengan daftar ceklis. Kemudian hasil ceklis tersebut diberikan penilaian berupa angka. Untuk melihat nilai aktivitas peserta didik per indikator digunakan ketentuan sebagai berikut: Penentuan skor menurut Purwanto, (2002: 102) N = R x 100 JS Keterangan : N
= nilai yang dicari
R = banyak siswa yang melakukan aktivitas JS
= jumlah seluruh siswa
Kategori pencapaian aktivitas peserta didik perindikator: 85%-100%
= Sangat baik (SB )
70%-84%
= Baik (B)
55%-69%
= Cukup (C )
< 54%
= Kurang (K)
2. Data Tes Hasil Belajar Pengujian hipotesis kedua pada penelitan ini dengan melihat perbedaan hasil belajar peserta didik yang di ajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional diadakan tes akhir. Tes akhir diberikan pada kedua kelas sampel untuk menentukan hasil belajar tematik terpadu peserta didik. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji t. Analisa dari data ini penulis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
48
a.
Menentukan rata-rata hasil belajar masing-masing kelompok, simpangan baku (S) dan variansi (S2).
b.
Uji Normalitas Melakukan uji normalitas terhadap masing-masing kelompok data dengan
menggunakan uji Liliefors. Dalam uji normalitas akan diuji hipotesis bahwa data hasil belajar tematik terpadu peserta didik kedua kelas sampel berdistribusi normal. Untuk pengujian hipotesis ini Sudjana (1996: 466-467) mengemukakan langkah-langkah uji Liliefors sebagai berikut: a.
Data x1 , x 2 , x3 ,......., x n diperoleh dan disusun dari data yang terkecil sampai yang terbesar. Data x1 , x 2 , x3 ,......., x n dijadikan bilangan baku z1 , z 2 , z 3 ,......., z n dengan menggunakan rumus: zi =
xi − x s
dengan: s
=
Simpangan baku hasil belajar.
x
=
Skor rata-rata hasil belajar.
xi
=
Skor hasil belajar yang ke-i.
Dengan menggunakan daftar distribusi normal baku dihitung peluang F ( z i ) = P( z ≤ z i ) b. Menghitung jumlah proporsi skor baku yang lebih kecil atau sama
z i yang dinyatakan dengan S( z i ) dengan menggunakan rumus:
49
S (z i ) =
Banyaknya z1 , z 2 ,......... , z n yang ≤ z i n
c. Menghitung selisih antara F( z i ) dengan S( z i ) kemudian tentukan harga mutlaknya. d. Ambil harga mutlak yang terbesar dari harga mutlak selisih itu diberi simbol L0 , , L0 = maks F ( z i ) − S ( z i ) e. Kemudian bandingkan L0 dengan nilai kritis yang diperoleh dari daftar nilai kritis untuk uji Liliefors pada taraf a = 0,05 . Kriterianya adalah terima H0 bahwa data hasil belajar berdistribusi normal jika L0 ≤ Ltabel . c.
Uji Homogenitas Variansi Uji homogenitas variansi dilakukan dengan menggunakan uji F. Uji F ini
dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelas mempunyai variansi yang homogen atau tidak, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Mencari variansi masing-masing data, kemudian dihitung harga F dengan menggunakan rumus:
F=s s
2
1 2
Ket :
2
F = Varians kelompok data S1 = Varians terbesar S2 = Varians terkecil
50
2) Setelah harga Fhitung sudah diperoleh, bandingkan harga Fhitung tersebut dengan harga Ftabel. Jika Fhitung <
Ftabel maka kedua
kelompok data mempunyai varians yang homogen dan demikian sebaliknya (Sudjana, 1996:249). 3) Jika data hasil belajar kedua kelas sampel berdistribusi normal dan mempunyai variansi homogen, maka uji statistik yang digunakan menurut Sudjana (1996: 239) adalah:
x1 − x 2
t= S
1 1 + n1 n 2
dengan S 2 =
(n1 − 1)s12 + (n2 − 1)s22 n1 + n2 − 2
dengan: x1
= Nilai rata-rata kelompok eksperimen
x2
= Nilai rata-rata kelompok kontrol
n1
= Jumlah peserta didik kelompok eksperimen
n2
= Jumlah peserta didik kelompok kontrol
S
= Simpangan baku kedua kelompok data
s12
= Variansi hasil belajar kelas eksperimen
s 22
= Variansi hasil belajar kelas kontrol
Kriteria: Terima H0 jika t hitung < t (a ) , dengan dk = n1 + n 2 − 2 d.
Uji Hipotesis
1.
Hipotesis pertama
51
H 0 : μ1 = μ 2 : Tidak terdapat perbedaan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi. H 1 : μ1 > μ 2 : Terdapat perbedaan aktivitas peserta didik yang diajar
menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi. 2.
Hipotesis kedua
H 0 : μ1 = μ 2 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi. H 1 : μ1 > μ 2 : Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar
menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SDN 02 Percontohan Bukittinggi.
52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan hasil analisis data yang didapatkan setelah serangkaian penelitian yang telah dilaksanakan dari hasil observasi tentang aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL di kelas eksperimen dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional di kelas kontrol dan data tes hasil belajar peserta didik dari kedua kelas sampel selama penelitian berlangsung. A. Deskripsi data
Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, pada bagian ini akan dikemukakan data aktivitas dan hasil belajar peserta didik di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL, aktivitas dan hasil belajar peserta didik di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional yang diperoleh selama penelitian, yaitu: 1. Deskripsi Data Aktivitas Belajar Peserta didik
Data mengenai aktivitas belajar peserta didik diperoleh melalui lembar observasi aktivitas peserta didik pada kelas sampel yang disusun berdasarkan indikator aktivitas belajar. Pengamatan observer yang mencatat atau mendata peserta didik yang melakukan aktivitas sesuai dengan indikator yang terdapat pada lembar observasi aktivitas peserta didik.
52
53
Gambaran umum dari data hasil observasi aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional dalam pembelajaran tematik terpadu yang sudah dikonversikan berdasarkan acuan penilaian kurikulum 2013 dapat dilihat pada tabel 8 sebagai berikut: Tabel 8: Data Hasil Observasi Aktivitas Peserta Didik Kelas Sampel Kelas Sampel Eksperimen Kontrol Jumlah
Sangat baik
0 0 0
Hasil Observasi Aktivitas Baik Cukup Kurang
23 7 30
6 22 28
0 0 0
Jumlah
29 29 58
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa aktivitas peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tergolong pada kategori baik dan cukup. Pada kelas eksperimen aktivitas peseta didik pada kategori baik sebanyak 23 peserta didik dan pada kategori cukup sebanyak 6 peserta didik. Sedangkan pada kelas kontrol aktivitas peserta didik pada kategori baik sebanyak 7 peserta didik dan pada kategori cukup sebanyak 22 peserta didik. Berikut ini akan dijelaskan data nilai rata-rata persentase pada masing-masing indikator aktivitas peserta didik di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL dengan nilai rata-rata persentase indikator aktivitas peseta didik yang di kelas eskperimen di ajar menggunakan pendekatan konvensional selama penelitian berlangsung.
54
a.
Data Nilai Rata-Rata Persentase Aktivitas Peserta Didik Kelas Eksperimen yang Diajar Menggunakan Model PBL.
Data nilai rata-rata persentase pada masing-masing indikator aktivitas peserta didik di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL selama 6 kali pertemuan dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini. 120
100
Persentase
80
60
Series1 Series2 Series3
40
20
0 1
2
3
4
5
6
Pertemuan
Gambar 3.
Data Nilai Rata-Rata Persentase Indikator Aktivitas Peserta Didik di Kelas Eksperimen.
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat persentase pada masing-masing indikator aktivitas peserta didik di kelas eksperimen. Series 1 yaitu Indikator 1 peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya, series 2 yaitu indikator 2 peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya dan series 3 yaitu indikator 3 peserta didik mengerjakan soal-soal latihan.
55
Persentase untuk masing-masing indikator aktivitas peserta didik di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL selama 6 kali pertemuan di uraikan sebagai berikut. Indikator 1 peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL pada pertemuan pertama hingga pertemuan ke enam mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama persentase aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya sebesar 79%, pada pertemuan ke dua persentase aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya sebesar 89%. Pada pertemuan ke tiga hingga pertemuan ke enam persentase aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya sebesar 93%. Berdasarkan persentase indikator 1 aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya tergolong pada aktivitas baik. Indikator 2 aktivitas peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya pada pertemuan pertama, pertemuan ke dua, pertemuan ke tiga hingga pertemuan ke empat mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama dan pertemuan ke dua persentase aktivitas peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebesar 69%, pada pertemuan ke tiga persentase peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebesar 86% dan pada pertemuan ke empat persentase peserta didik mengemukakan pendapat kepda guru atau temannya sebesar 100%.
56
Pada pertemuan ke lima dan pertemuan ke enam persentase aktivitas peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya mengalami penurunan. Pada pertemuan ke lima persentase peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebesar 93%. Pada pertemuan ke enam persentase aktivitas peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebesar 89%. Berdasarkan persentase indikator 2 aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya tergolong pada aktivitas baik dan cukup. Indikator 3 peserta didik mengerjakan soal-soal latihan pada pertemuan pertama hingga pertemuan ke enam mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama hingga pertemuan ke enam persentase aktivitas peserta didik mengerjakan soal-soal latihan sebesar 100%. Berdasarkan persentase indikator 3 aktivitas peserta didik mengerjakan soal-soal latihan tergolong pada aktivitas sangat baik. b. Data Nilai Rata-Rata Persentase Aktivitas Peserta Didik di Kelas Kontrol yang Diajar Menggunakan Pendekatan Konvensional.
Data nilai rata-rata persentase pada masing-masing indikator aktivitas peserta didik di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional dapat dilihat pada gambar 4 berikut ini.
57
100 90 80
Persentase
70 60 50
Series1 Series2
40
Series3 30 20 10 0 1
2
3
4
5
6
Pertemuan
Gambar 4.
Data Nilai Rata-Rata Persentase Indikator Aktivitas Peserta Didik di Kelas Kontrol.
Berdasarkan gambar di atas dapat dilihat persentase pada masing-masing indikator aktivitas peserta didik di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional Series 1 yaitu indikator 1 peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya, series 2 yaitu indikator 2 peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya dan series 3 yaitu indikator 3 peserta didik mengerjakan soal-soal latihan. Persentase untuk masing-masing indikator aktivitas peserta didik selama 6 kali pertemuan diuraikan sebagai berikut.
58
Indikator 1 peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya pada pertemuan pertama ke pertemuan ke dua mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama persentase aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya sebesar 17% dan pada pertemuan ke dua persentase aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya sebesar 27%. Pada pertemuan ke tiga persentase aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya mengalami penurunan yaitu sebesar 24%. Pada pertemuan ke empat sampai pertemuan ke enam indikator 1 aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya kembali meningkat. Persentase aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya sebesar 31% dan pada pertemuan ke lima dan pertemuan ke enam sebesar 34%. Berdasarkan persentase indikator 1 aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya tergolong pada aktivitas kurang. Indikator 2 peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya pada pertemuan pertama, pertemuan ke dua, pertemuan ketiga hingga pertemuan ke empat mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama persentase aktivitas peserta didik mengemukakan pendapat
kepada guru atau temannya
sebesar 27%, pada pertemuan ke dua persentase peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebesar 41%, pada pertemuan ketiga persentase peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebesar 48% dan pada pertemuan ke empat persentase peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebesar 62%. Pada
59
pertemuan ke lima persentase aktivitas peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya mengalami penurunan yaitu sebesar 45%. Pada pertemuan ke enam indikator 2 aktivitas peserta didik kembali meningkat. Persentase aktivitas peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebesar 59%. Berdasarkan persentase indikator 2 aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya tergolong pada aktivitas cukup dan kurang. Indikator 3 peserta didik mengerjakan soal-soal latihan pada pertemuan pertama, pertemuan ke dua hingga pertemuan ke tiga mengalami peningkatan. Pada pertemuan pertama persentase aktivitas peserta didik mengerjakan soal-soal latihan sebesar 69%, pada pertemuan ke dua dan pertemuan ke tiga persentase peserta didik mengerjakan soal-soal latihan sebesar 86%. Pada pertemuan ke empat persentase aktivitas peserta didik mengerjakan soal-soal latihan mengalami penurunan yaitu sebesar 69%. Pada pertemuan ke lima dan pertemuan ke enam indikator 3 aktivitas peserta didik mengerjakan soal-soal latihan kembali meningkat. Persentase aktivitas peserta didik mengerjakan soal-soal latihan pada pertemuan ke lima dan pertemuan ke enam sebesar 86%. Persentase indikator 3 aktivitas peserta didik mengerjakan soal-soal latihan tergolong pada aktivitas baik dan cukup. 2.
Deskripsi Data Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Sampel
Data hasil belajar peserta didik dari kedua kelas sampel diperoleh setelah tes akhir hasil belajar kedua kelas sampel dilaksanakan, diperoleh data hasil belajar tematik terpadu yang terdiri dari hasil belajar tematik terpadu di kelas eksperimen
60
yang diajar menggunakan model PBL dan hasil belajar tematik terpadu di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Pada kelas eksperimen peserta didik yang mengikuti tes berjumlah 29 orang dan kelas kontrol berjumlah 29 orang. Berdasarkan perhitungan data hasil belajar tematik terpadu di kelas eksperimen dan kelas kontrol yang telah dilakukan, diperoleh gambaran sebagai berikut: Tabel 9: Hasil Tes Akhir Peserta Didik Kelas Sampel No 1 2
3 4 5 6
Statistik N X Max Min S S2
Kelas eksperimen 29 82,21 96 68 7,90 62,38
Kelas kontrol 29 72,00 92 58 10,52 110,57
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol. Rata-rata hasil belajar peserta didik kelas eksperimen adalah 82.21 dan rata-rata hasil belajar peserta didik kelas kontrol adalah 72,00 dengan selisih 10,21. Skor maksimal hasil belajar peserta didik di kelas eksperimen adalah 96 dan skor maksimal hasil belajar peserta didik di kelas kontrol adalah 92. Skor minimal hasil belajar peserta didik kelas eksperimen adalah 68 dan skor minimal hasil belajar peserta didik kelas kontrol adalah 58.
61
B. Uji Persayaratan Analisis
Uji persyartan analisis dilakukan untuk melihat kesimpulan tentang data yang diperoleh dari hasil belajar tematik terpadu peserta didik pada kedua kelas sampel. Sebelum melakukan uji hipotesis menggunakan rumus t-test terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi. 1.
Analisis Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Sampel
a.
Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk melihat data hasil belajar kedua kelas sampel berdistribusi normal atau tidak. Untuk melakukan uji normalitas dari data tes hasil belajar baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol digunakan uji Lilliefors. Setelah dilakukan perhitungan data pada kedua kelas sampel, maka diperoleh dan
harga
,
dengan taraf nyata 0,05 sebagai berikut:
Tabel 10: Hasil Uji Normalitas Data dari Tes Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Sampel
Kelas Sampel
N
Kesimpulan
Eksperimen
29
0,0987
0,163
Kontrol
29
0,148
0,163
L0 < Ltabel L0 < Ltabel
Keterangan Data normal Data normal
Dari tabel 10 di atas dapat diketahui bahwa untuk kedua kelas sampel harga ,
, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data tes hasil belajar
tematik terpadu kedua kelas sampel berdistribusi normal pada tingkat kepercayaan 95%.
62
b. Uji Homogenitas Variansi
Uji homogenitas variansi bertujuan untuk melihat data hasil tes belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai variansi yang homogen atau tidak. Dalam uji homogenitas digunakan uji F. Setelah dilakukan perhitungan, diperoleh data dari kedua kelas sampel sebagai berikut: 110,57 62,38
F
1.77
0,05 dari tabel distribusi F,
Perhitungan harga F dengan taraf nyata
ternyata diperoleh harga yaitu Fhitung < Ftabel 1.77 < 1.84. Dapat disimpulkan bahwa data hasil tes akhir kedua kelas sampel memiliki variansi yang homogen pada tingkat kepercayaan 95%. C. Pengujian Hipotesis 1.
Pengujian hipotesis pertama menggunakan uji chi kuadrat
Data aktivitas peserta didik diperoleh dari lembar observasi aktivitas peserta didik di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik di kelas control yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. 1. Menghitung Harga Chi Kuadrat
Mencari harga chi kuadrat terlebih dahulu menyiapkan tabel frekuensi observasi (fo) dan frekuensi harapan (fh). Menurut (Yusuf 2013:272) adapun cara untuk menghitung fh dapat dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut:
∑
∑ ∑
63
Keterangan: ∑
= Jumlah frekuensi baris pada sel yang dicari
∑
= Jumlah frekuensi kolom pada sel yang dicari
∑
= Jumlah frekuensi akhir pada tabel Tabel 11. Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan Hasil frekuensi observasi dan frekuensi harapan
Kelas Sampel Eksperimen Kontrol Jumlah
Sangat baik fo fh 0 0 0 0 0 0
Baik fo 23 7 30
fh 15 15 30
Cukup fo fh 6 14 22 14 28 28
Kurang fo fh 0 0 0 0 0 0
Berdasarkan tabel 11 di atas di peroleh frekuensi harapan (fh) dari frekuensi observasi (fo).
fo pada kategori baik di kelas eksperimen adalah 23, setelah
dilakukan perhitungan diperoleh fh pada kategori baik di kelas eksperimen adalah 15. fo pada kategori cukup di kelas eksperimen adalah 6, setelah dilakukan perhitungan diperoleh fh pada kategori cukup di kelas eksperimen adalah 14. fo pada kategori baik di kelas kontrol adalah 7, setelah dilakukan perhitungan diperoleh fh pada kategori baik di kelas kontrol adalah 15. fo pada kategori cukup di kelas control adalah 22, setelah dilakukan perhitungan diperoleh kategori cukup di kelas control adalah 14. 2.
Memberikan Interpretasi Terhadap Chi Kuadrat
a.
Menghitung df
2 1
1
1
1 4
1
3
3
fh pada
64
b. Berkonsultasi Dengan Tabel Chi Kuadrat
Dengan df = 3 diperoleh harga chi kuadrat sebagai berikut: Pada taraf signifikan 5 % = 7,815 25,12 berarti lebih dari harga kritik Chi Kuadrat, pada taraf
Dengan
signifikan 5 %. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa dan
diterima
ditolak yang berarti terdapat perbedaan aktivitas belajar peserta didik yang
diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar dengan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi. Pengujian chi kuadrat dapat dilihat pada lampiran 23 halaman 229. 2.
Pengujian hipotesis kedua menggunakan uji t
Pengujian hipotesis kedua dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas variansi
diketahui bahwa kedua kelas sampel memiliki data hasil belajar
berdistribusi normal dan variansi yang homogen, maka untuk menguji hipotesis digunakan rumus t-tes. Sebelum dilakukan uji-t terlebih dahulu dihitung harga simpangan baku gabungan dari data kedua kelompok sampel, yaitu:
S2 =
(n1 − 1) S12 + (n2 − 1) S 22 n1 + n2 − 2
( 29 − 1) .62,38 + ( 29 − 1).110,57 29 + 29 − 2 28(62,38) + 28(110,57) = 56 = 86,47
=
S = 9,29
Selanjutnya digunakan rumus sebagai berikut:
65
x1 − x 2
t= S
=
1 1 + n1 n 2
82,21 − 72,00 9,29
1 1 + 29 29
= 4,23
Dari daftar distribusi t dengan dengan taraf nyata 0,05 dan diperoleh
,
;
1,67 sedangkan
Berdasarkan perhitungan di atas ternyata
56,
4,23. ,
, berarti hipotesis
H0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional di kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi.
D. Pembahasan
Model PBL menurut Sanjaya (2009:214) yaitu, “Rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah”. Penerapan model PBL yang dilaksanakan di kelas eksperimen diawali dengan orientasi peserta didik pada masalah kemudian peserta didik memecahkan permasalahan dengan kerja kelompok. Dalam proses pembelajaran peserta didik dibimbing dan diarahkan oleh guru untuk menyelesaikan permasalahan yang telah diberikan, peserta didik dituntut lebih banyak melakukan aktivitas belajar dengan kerja kelompok. Sesuai dengan
66
pendapat Putra (2012:67) “Model PBL menekankan keaktifan peserta didik. Dalam model ini peserta didik dituntut aktif dalam memecahkan suatu masalah”. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan di kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi, hal di atas memang terbukti. Aktivitas dan hasil belajar tematik terpadu peserta didik yang diperoleh dari kedua kelas sampel, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan aktivitas peserta didik di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional begitu juga dengan hasil belajar, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Berikut ini akan dijelaskan gambaran pembelajaran di kelas eksperimen yang diajar menggunakan model PBL dan gambaran pembelajaran di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. a. Pembelajaran di kelas eksperimen
Pembelajaran yang dilaksanakan di kelas ekperimen yang diajar menggunakan model PBL pada awalnya peserta didik belum mengenal model PBL, tetapi setelah diberi penjelasan dan langkah-langkah tentang model PBL maka peserta didik dapat memahaminya. Pada pertemuan pertama, peserta didik belum terbiasa belajar untuk memecahkan permasalahan, dengan motivasi dan dorongan yang diberikan oleh guru untuk bekerja lebih mandiri dan percaya diri dalam melaksanakan pembelajaran tematik menggunakan model PBL sehingga pada pertemuan kedua, ke tiga hingga pertemuan ke enam peserta didik
67
memperlihatkan ketertarikan pada proses pembelajaran dengan menggunakan model PBL dengan penguatan dan juga bimbingan yang diberikan oleh guru dalam proses pembelajaran berupa sentuhan, acungan jempol dan kata-kata semangat memberikan banyak manfaat yang diperoleh peserta didik. Diantaranya dapat menimbulkan rasa percaya diri dalam proses pembelajaran, peserta didik merasa lebih dekat dengan teman-temannya dan
timbulnya rasa saling
menghargai sesama teman disaat teman bertanya maupun mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru menggunakan model PBL dapat mendorong aktivitas peserta didik sehingga aktivitas cenderung meningkat di setiap pertemuan, hal ini terbukti banyaknya peserta didik yang bertanya, mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya di dalam kerja kelompok. Setiap kelompok harus menguasai materi yang diberikan setelah memecahkan permasalahan dengan bantuan berupa panduan diskusi. Keaktifan belajar peserta didik dalam proses pembelajaran berdampak pada hasil belajar peserta didik menjadi lebih baik. langkah-langlah model PBL yang dilaksanakan di kelas eksperimen menurut Rusman (2011:243) sebagai berikut: “(1) Orientasi peserta didik pada masalah, (2) Mengorganisasi peserta didik untuk belajar, (3) Membimbing pengalaman individual dan kelompok, (4) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya, (5) Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah”. Pembelajaran dengan model PBL pada kelas eksperimen dimulai dengan langkah pertama yaitu orientasi peserta didik pada masalah, pada langkah pertama
68
peserta didik mendengarkan tujuan pembelajaran dan peserta didik akan dihadapkan pada permasalahan yang akan dipecahkan dalam kerja kelompok, pada tahap ini guru membangkitkan skemata peserta didik dengan gambar yang ditayangkan melalui infokus, pada waktu pembangkitan skemata, peserta didik diberi kebebasan untuk mengamati, bertanya dan mengemukakan pendapat terhadap gambar yang sedang ditayangkan. Dengan mengamati gambar, pengetahuan dan pengalaman peserta didik yang berkaitan dengan isi bacaan yang akan dibaca menjadi aktif dan siap memaknai bacaan. Langkah ke dua yaitu mengorganisasi peserta didik untuk belajar, pada langkah ke dua peserta didik diberikan permasalahan yang akan dipecahkan dalam kerja kelompok, setelah peserta didik duduk di dalam kelompoknya, guru mengarahkan peserta didik untuk
memecahkan
permasalahan
yang
telah
diberikan,
peserta
didik
mengumpulkan informasi dari bahan bacaan untuk memecahkan permasalahan, ketika diskusi berlangsung guru bertindak sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran dan memotivasi peserta didik untuk mengajukan pertanyaan ataupun mengemukakan pendapat merupakan langkah ke tiga dalam PBL yaitu membimbing pengalaman individual dan kelompok, dengan dorongan dan penguatan yang diberikan oleh guru kepada peserta didik dalam memecahkan masalah berupa sentuhan, acungan jempol dan kata-kata semangat memberikan banyak manfaat yang diperoleh peserta didik. Diantaranya dapat menimbulkan rasa percaya diri dalam proses pembelajaran, peserta didik merasa lebih dekat dengan teman-temannya dan timbulnya rasa saling menghargai sesama teman disaat teman bertanya maupun mengemukakan pendapat kepada guru atau
69
temannya dalam proses pembelajaran. Langkah ke empat yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya, setelah diskusi berlangsung guru membimbing peserta didik untuk menyiapkan hasil karya kerja kelompok yang akan dipresentasikan. Peserta didik mempresentasikan laporan hasil diskusinya ke depan kelas, semua peserta diskusi memiliki kesempatan untuk bertanya maupun mengemukakan
pendapat
terhadap
hasil
kerja
kelompok
yang
sedang
dipresentasikan. Langkah ke lima menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah, dengan bimbingan guru peserta didik merefleksi dan mengevaluasi
hasil
kerja
kelompok
kemudian
menyimpulkan
terhadap
pembelajaran yang telah dikaksanakan. b. Pembelajaran di kelas kontrol
Pembelajaran di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional dengan metode ceramah dimulai dari materi pembelajaran yang dijelaskan oleh guru sementara peserta didik mendengarkan penjelasan dari guru kemudian guru dan peserta didik melakukan tanya jawab, sesekali guru meminta peserta didik untuk maju ke depan kelas untuk menuliskan jawaban dari pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Sesuai dengan pendapat Abimanyu (2008:3) mengemukakan bahwa ”Metode ceramah adalah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberikan penjelasan secara lisan kepada peserta didik”.
Aktivitas peserta didik mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya di kelas kontrol yang diajar menggunakan pendekatan konvensional tergolong pada kategori kurang dan cukup, hal ini disebabkan karena pendekatan konvensional yang digunakan dengan metode
70
ceramah mengakibatkan peserta didik pasif dalam pembelajaran walau terdapat 5 hingga 8 orang peserta didik yang melakukan aktivitas mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan mengemukakkan pendapat kepada guru atau temannya. Dalam proses pembelajaran di kelas kontrol terlihat masih ada beberapa peserta didik yang tidak mengikuti pembelajaran dengan serius dibuktikan dengan adanya peserta didik yang membuat mainan pesawat-pesawat dari kertas sehingga mengganggu proses pembelajaran yang berlangsung. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas peserta didik di kelas kontrol lebih rendah dibandingkan dengan aktivitas peserta didik di kelas eksperimen, sehingga berdampak pada hasil belajar peserta didik di kelas kontrol lebih rendah dari hasil belajar peserta didik di kelas eksperimen. 1. Terdapat Perbedaan Aktivitas Belajar Peserta Didik yang Diajar Menggunakan Model PBL dengan Aktivitas Peserta Didik yang Diajar Menggunakan Pendekatan Konvensional di Kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi.
Pengujian hipotesis pertama pada penelitian ini untuk melihat terdapat atau tidaknya perbedaan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan
aktivitas
peserta
didik
yang
diajar
menggunakan
pendekatan
konvensional. Hipotesis mengenai aktivitas peserta didik pada kedua kelas sampel diuji menggunakan statistik non prametrik menggunakan rumus chi kuadrat. Berdasarkan perhitungan diperoleh aktivitas peserta didik setelah dikonversikan tergolong pada kategori baik dan cukup. Aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL pada kategori baik berjumlah 23 orang peserta didik
71
dan pada kategori cukup berjumlah 6 orang peserta didik sedangkan kategori sangat baik dan kurang berjumlah 0. Aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada kategori baik berjumlah 7 orang peserta didik dan pada kategori cukup berjumlah 22 orang peserta didik sedangkan pada kategori sangat baik dan kurang berjumlah 0. Berdasarkan jumlah peserta didik yang melaksanakan aktivitas pada kategori baik dan cukup yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional terlihat adanya perbedaan. Dari hasil pembobotan pada kategori aktivitas peserta didik dapat dihitung menggunakan rumus chi kuadrat sehingga diperoleh harga chi kuadrat X2= 25,12 dengan taraf nyata 0,05= 7,85. Harga chi kuadrat lebih besar dari pada harga X
tabel
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya terdapat perbedaan
aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi. Berdasarkan hasil uji hipotesis pertama model PBL dapat meningkatkan aktivitas peserta didik selama proses pembelajaran sesuai dengan pendapat Putra (2012:67) “Model PBL menekankan keaktifan peserta didik. Dalam model ini peserta didik dituntut aktif dalam memecahkan suatu masalah”. Peserta didik yang melakukan aktivitas dengan menggunakan model PBL cenderung mengalami peningkatan di tiap pertemuan, walaupun masih terdapat beberapa indikator yang mengalami penurunan di beberapa pertemuan.
72
Hasil pengamatan observer terhadap aktivitas belajar peserta didik yang terdiri dari tiga aktivitas dapat dibahas secara rinci sebagai berikut: a.
Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya maupun menjawab pertanyaan. Bertanya merupakan kemampuan yang penting dimiliki peserta didik,
karena dengan bertanya peserta didik mendapatkan pengetahuan yang baru. Peserta didik dilatih untuk dapat bertanya kepada guru atau temannya maupun menjawab pertanyaan. Dalam proses pembelajaran menggunakan model PBL terlihat peserta didik yang mengajukan maupun menjawab pertanyaan mengalami peningkatan. Dengan menggunakan model PBL peserta didik dapat memecahkan masalah secara berkelompok sehingga terjadi aktivitas mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya maupun menjawab pertanyaan. Dengan arahan dan bimbingan guru pada saat diskusi kelompok berlangsung, guru memberikan penguatan berupa sentuhan, acungan jempol dan kata-kata seperti “ya, pintar anak ibu” sehingga peserta didik dalam proses pembelajaran menjadi aktif. Hal ini didasarkan karena model PBL yang dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran dapat “menumbuh kembangkan keterampilan peserta didik, memandirikan peserta didik serta meningkatkan kepercayaan peserta didik” (Putra:2012 67). Sementara proses pembelajaran di kelas kontrol yang di ajar menggunakan pendekatan konvensional dengan metode ceramah yang diiringi tanya jawab yang mengakibatkan peserta didik pasif. b.
Peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya
73
Pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan model PBL diawali dengan cara peserta didik diberikan masalah yang harus dipecahkan dan selanjutnya peserta didik diminta untuk mencari informasi untuk memecahkan masalah yang telah diberikan melalui kerja kelompok. Ketajaman analisa peserta didik terhadap informasi menjadi terlatih. Kegiatan memecahkan masalah adalah kegiatan yang paling dominan dilakukan oleh peserta didik di kelas eksperimen, dengan percaya diri peserta didik dapat mengemukakan pendapatnya ketika diskusi kelompok. Kerjasama yang terbina dalam kelompok tidak terlepas dari arahan dan bimbingan guru dan juga peran komunikasi antar peserta didik yang melibatkan tukar pikiran dan mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya. Pada saat proses pembelajaran di kelas eksperimen, guru lebih memaksimalkan kegiatan peserta didik untuk mengemukakan pendapat ketika memecahkan permasalahan melalui diskusi kelompok. Hal ini dapat melatih kemampuan peserta didik mengemukakan didapatkan
pendapat.
untuk
Untuk
memecahkan
memperoleh permasalahan
informasi-informasi peserta
didik
yang bebas
mengemukakakn pendapat terhadap pemecahan masalah kelompok. Hali ini Sesuia dengan pendapat Amir (2008:67) “Sewaktu diskusi, proses PBL menuntut dan
meningkatkan
kemampuan
komunikasi
peserta
didik.
Kemampuan
komunikasi dituntut ketika peserta didik diharuskan melakukan presentasi oral di depan kelas”. Dengan demikian, ketika peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya, semua peserta didik terlibat aktif dalam mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya. c.
Peserta didik mengerjakan soal-soal latihan
74
Pada tahap-tahap awal pembelajaran menggunakan model PBL, peserta didik diarahkan oleh guru untuk membuat persiapan kegiatan pemecahan masalah yang akan dilakukan oleh kelompok. Kegiatan ini menuntut peserta didik untuk menyalin setiap informasi penting, karena akan diperlukan ketika melaksanakan kegiatan pemecahan masalah. Setelah peserta didik menyalin materi yang telah dipelajari, peserta didik mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru. Aktivitas peserta didik dalam mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan oleh guru mengalami peningkatan yang bagus. Pembelajaran dengan menggunakan model PBL merupakan hal baru bagi peserta didik, sehingga dalam pelaksanaannya peserta didik mengalami banyak perubahan cara belajar. Bisanya peserta didik mendapatkan materi hanya dari apa yang diterangkan guru, kemudian peserta didik mengerjakan soal-soal secara individu maupun kelompok, sehingga peserta didik pasif dalam belajar dan sedikit sekali interaksi. Keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran pada umumnya dilihat dari nilai-nilai tinggi, namun aktivitas peserta didik juga memegang peranan dalam menciptakan nilai-nilai yang tinggi tersebut. Karena dengan berpartisipasi sudah menjadi subjek belajar, yaitu mengalami pengalaman belajarnya sendiri berperan aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga dengan meningkatnya aktivitas peserta didik dalam pembelajaran tematik menggunakan model PBL, diharapkan hasil belajar peserta didik juga meningkat, karena sesuai dengan pendapat (Uno 2012:76) “untuk menciptakan pembelajaran yang aktif peserta didik harus belajar memecahkan masalah yang dia peroleh”.
75
2. Terdapat
Perbedaan
Hasil
Belajar
Peserta
Didik
yang
Diajar
Menggunakan Model PBL dengan Hasil Belajar Peserta Didik yang Diajar Menggunakan Pendekatan Konvensional di Kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi.
Pengujian hipotesis ke dua pada penelitian ini adalah melihat terdapat atau tidaknya perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Hipotesis mengenai perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional diuji menggunakan statistik parametrik menggunakan rumus t. Berdasarkan analisa data yang diperoleh setelah penelitian, terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Hal ini dapat dilihat pada tes akhir peserta didik yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan menggunakan model PBL pada kelas eksperimen hasil belajar peserta didik meningkat. Suprijono (2009:5) menyatakan bahwa “hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan”. Bimbingan guru yang mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran serta mencari penyelesaian terhadap masalah, peserta didik belajar untuk menyelesaikan tugas-tugasnya. Sesuai dengan pendapat Sudjana (2001:22) “Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.
76
Hasil belajar pada kedua kelas dapat dilihat pada tes hasil belajar yang dikerjakan peserta didik secara individu. Berdasarkan hasil analisa data hasil belajar diperoleh skor maksimal kelas eksperimen adalah 96 dan skor minimal adalah 68 sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 82,21. Skor maksimal kelas kontrol adalah 92 dan skor minimal adalah 58 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol adalah 72,00. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan
model PBL
dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Tingginya perolehan nilai pada kelas eksperimen dikarenakan pada proses pembelajaran dengan model PBL diawali dengan pemberian masalah yang autentik dan bermakna kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat melakukan penyelidikan dan menyelesaian masalah secara berkelompok. Berdasarkan perhitungan terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional. Hamalik (2008:2) menyatakan “hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat sosial, emosional dan pertumbuhan jasmani. Dengan demikian model PBL dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan menggunakan pendekatan konvensional, materi yang diberikan diperkenalkan dalam bentuk ceramah dan tanya jawab. Peserta didik lebih banyak duduk terdiam mendengarkan informasi-
77
informasi yang disampaikan oleh guru dan tidak banyak dari mereka yang mau mencari informasi dari sumber lain. Dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan konvensional ini hanya beberapa orang saja yang mau bertanya dan memberi tanggapan tentang materi pelajaran yang sedang diajarkan guru. Apabila ditanya atau diminta menjelaskan materi pembelajaran dengan bahasa mereka sendiri, ada yang bisa menanggapi langsung dan ada pula diantara mereka yang membuka kembali catatan bahkan ada yang tidak mau membuka buku catatan apabila ada yang diragukan. E. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan. Adapun keterbatasan tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Dalam penelitian ini, materi pembelajaran yang diteliti hanya 2 sub tema dengan 6 x pertemuan dikarenakan kondisi sekolah tersebut belum melaksanakan kurikulum 2013 pada kelas III.
2.
Hasil belajar yang diteliti berupa hasil belajar ranah kognitif dan ranah afektif, sedangkan hasil belajar ranah psikomotor tidak menyentuh dalam penelitian ini.
3.
Kontrol terhadap karakteristik sampel hanya diteliti pada aspek aktivitas belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu menggunakan model PBL, sehingga variabel-variabel lain seperti kreatifitas, minat dan motivasi tidak menyentuh pada penelitian ini.
78
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada BAB IV dapat disimpulkan: 1.
Terdapat perbedaan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan aktivitas peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi. Dengan demikian model PBL dapat meningkatkan aktivitas peserta didik.
2.
Terdapat perbedaan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan model PBL dengan hasil belajar peserta didik yang diajar menggunakan pendekatan konvensional pada pembelajaran tematik terpadu di kelas III SD N 02 Percontohan Bukittinggi.
B. Implikasi
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian di atas dapat diketahui bahwa, model PBL ternyata efektif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Keuntungan model PBL adalah kegiatan peserta didik selama proses pembelajaran lebih dominan, mencari informasi sendiri untuk memecahkan masalah, menimbulkan rasa puas sehingga mendorong peserta didik menemukan penemuan lagi dan aktivitas belajar peserta didik meningkat. Bertitik tolak dari hal di atas
dengan demikian proses pembelajaran
berpusat pada peserta didik sedangkan guru hanya sebagai fasilitator yang memberikan arahan kepada peserta didik. Dengan demikian model PBL dapat 78
79
dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memperbaiki dan meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Model PBL dapat melatih rasa percaya peserta didik dalam kerja kelompok dan dapat membangkitkan aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran. Nilai rata-rata kelas peserta didik yang diajar dengan menggunakan model PBL lebih tinggi dari nilai rata-rata peserta didik yang diajar denagn menggunakan pendekatan konvensional. Dengan demikian peningkatan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan model PBL lebih besar dari pada hasil belajar peserta didik dengan menggunakan pendekatan konvensional. C. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan beberapa saran untuk perbaikan hasil pembelajaran, antara lain: 1. Bagi guru agar dapat menggunakan model PBL dalam proses pembelajaran tematik terpadu di SD, karena penerapan model PBL dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar peserta didik. 2. Bagi kepala sekolah sebagai informasi dalam Pembina personil guru dalam memberikan sumbangan yang positif untuk perbaikan proses pembelajaran. 3. Bagi LPTK untuk menyiapakan dosen PGSD yang berwawasan ke SD-an. 4. Penelitian ini hanya meneliti aktivitas dan hasil belajar model PBL dengan pendekatan konvensional. Untuk itu, disarankan pada peneliti selanjutnya untuk meneliti aspek-aspek lainnya, seperti kreatifitas, intelegensi dan lainnya. 5. Bagi Peneliti lain yang berminat diharapkan mengadakan penelitian lanjutan dengan dapat mengantisipasi kendala-kendala yang terjadi.
80
DAFTAR RUJUKAN
Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Abimanyu, Soli. 2008. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral. Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Amir, M. Taufik. 2010. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenata Media Group. Anwar, kasful & Harmi, Hendra.2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP. Bandung: Alfabeta. Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. _______. 2003. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara. Barbara, J Duch & Grob Susa, Susan E. 2001. The Power of Problem Based Learning. Jakarta: Prenata Media Group. BNSP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Depdiknas. 2006.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas. Diane, Ronis. 2009. Problem Based Learning for Math and Science: integrating inquiry and the internet. USA: Skylight Professional Development. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Jacobs, D, Ary, L.C. 1989. Pengantar Penelitian Pendidikan . Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional. Kemendikbud. 2012. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Jakarta: Kemendikbud. Kunandar. 2008. Guru Profesional Implementasi KTSP dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: PT Grafindo Persada. Mudjono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan ke-6. Jakarta: Rineka Cipta.
81
Muslich, Masnur. 2009. Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontektual. Jakarta: Bumi Aksara. Putra, Rizema. 2012. Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jember: Diva Press. Rahyubi, Heri. 2012. Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik Deskripsi dan Tinjauan Kritis. Jakarta: Nusa Media. Pebriyenni. 2009. Pembelajaran IPS II (Kelas Tinggi). Padang: Kerjasama Dikti Depdiknas dan Jurusan PGSD FKIP Universitas Bung Hatta. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Press. Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Sudijono, Anas. 2004. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Grafindo Persada. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Suryosubroto. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Rieka Cipta. Trianto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistk. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Trianto. 2010. Mengembangkan Pembelajaran tematik. Jakarta: Kencana. Uno, Hamzah., dan Koni, Satria. 2012. Assessment Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Wena, Made. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
82
Yamin, Martinis. 2011. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada. Yusuf, A. Muri. 2007. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Yusuf, A. Muri. 2013. Metode Penelitian. Padang: UNP Press.
83
LAMPIRAN 1. Data Nilai Ulangan Harian I Kelas III SD 02 Percontohan Bukittinggi TA 2013/2014 KELAS III NO III A III B III C 45 45 45 1 50 45 45 2 50 50 50 3 55 55 55 4 5 55 60 63 69 63 63 6 69 65 63 7 69 65 64 8 69 65 64 9 69 65 65 10 69 65 65 11 69 67 65 12 69 67 67 13 69 67 67 14 69 67 69 15 69 67 70 16 69 70 70 17 70 70 75 18 70 70 77 19 70 73 78 20 70 73 21 74 73 22 74 75 23 74 75 24 77 77 25 77 77 25 79 77 27 79 77 28 79 82 29 82 30 ∑X 2058 1947 1280 68.60 67.14 64.00 ∑ 143540.00 133,091 83,526 S 9.02 9.21 9.19 s2 81.42 84.77 84.53
84
LAMPIRAN 2. Perhitungan Uji Normalitas Populasi Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Kelas III A NO
Xi
F
xi^2
xi - x rata
Zi
F(Zi)
S(Zi)
|F(Zi)S(Zi)|
1
45
1
2025
-23.60
-2.62
0.0044
0.0333
0.0289
2
50
2
2500
-18.60
-2.06
0.0197
0.1000
0.0803
3
55
2
3025
-13.60
-1.51
0.0655
0.1667
0.1012
4
69
12
4761
0.40
0.04
0.484
0.5667
0.0827
5
70
4
4900
1.40
0.16
0.5636
0.7000
0.1364
6
74
3
5476
5.40
0.60
0.7257
0.8000
0.0743
7
77
2
5929
8.40
0.93
0.8238
0.8667
0.0429
8
79
3
6241
10.40
1.15
0.8749
0.9667
0.0918
9
82
1
6724
13.40
1.49
0.9319
1.0000
0.0681
30 ∑x
2058
x rata 68.60
Lo = 0,1364
S^2
Ltabel = 0,161
S
81.42 9.02
Karena Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
Sumber : Sudjana (1996:468) Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Kelas III B NO
Xi
F
xi^2
xi - x rata
Zi
F(Zi)
S(Zi)
|F(Zi)-S(Zi)|
1
45
2
2025
-22,14
-2,40
0,0082
0,0690
0,0608
2
50
1
2500
-17,14
-1,86
0,0314
0,1034
0,0720
3
55
1
3025
-12,14
-1,32
0,0934
0,1379
0,0445
4
60
1
3600
-7,14
-0,78
0,2177
0,1724
0,0453
5
63
1
3969
-4,14
-0,45
0,3264
0,2069
0,1195
6
65
5
4225
-2,14
-0,23
0,4090
0,3793
0,0297
7
67
5
4489
-0,14
-0,02
0,4920
0,5517
0,0597
8
70
3
4900
2,86
0,31
0,6217
0,6552
0,0335
9
73
3
5329
5,86
0,64
0,7389
0,7586
0,0197
10
75
2
5625
7,86
0,85
0,8023
0,8276
0,0253
11
77
4
5929
9,86
1,07
0,8577
0,9655
0,1078
12
82
1
6724
14,86
1,61
0,9463
1,0000
0,0537
∑x
1947
x rata 67,14
Lo =0,1195
S^2
Ltabel = 0,163
S
84,77 9,21
Karena Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
Sumber : Sudjana (1996:468)
85
Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Kelas III C NO
Xi
F
xi^2
xi - x rata
Zi
F(Zi)
S(Zi)
|F(Zi)-S(Zi)|
1
45
2
2025
-19.00
-2.07
0.0192
0.1000
0.0808
2
50
1
2500
-14.00
-1.52
0.0643
0.1500
0.0857
3
55
1
3025
-9.00
-0.98
0.1635
0.2000
0.0365
4
63
3
3969
-1.00
-0.11
0.4562
0.3500
0.1062
5
64
2
4096
0.00
0.00
0.5
0.4500
0.0500
6
65
3
4225
1.00
0.11
0.5438
0.6000
0.0562
7
67
2
4489
3.00
0.33
0.6293
0.7000
0.0707
8
69
1
4761
5.00
0.54
0.7054
0.7500
0.0446
9
70
2
4900
6.00
0.65
0.7422
0.8500
0.1078
10
75
1
5625
11.00
1.20
0.8849
0.9000
0.0151
11
77
1
5929
13.00
1.41
0.9207
0.9500
0.0293
12
78
1
6084
14.00
1.52
0.9357
1.0000
0.0643
∑x x rata
1280 64.00
S^2
84.53
S
9.19
Lo = 0,1078 Ltabel = 0,190 Karena Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
Sumber : Sudjana (1996:468)
86
LAMPIRAN 3. Uji Homogenitas (Uji Barlett) Diketahui n1 = 30, n2 = 29 dan n3 = 20 dengan N = 79 dan k = 3. Untuk ; 30,29,20 .
Maka tolak hipotesis nol jika 0,05; 30,29,20
0,05.
30 0,9325 27,975 72,9079 79 0,9228
29 0,9301 20 0,8980 79 26,9729 17,96 79
Diperoleh varians dari ketiga sampel, seperti tabel dibawah ini:
Ket
III.A 81,42
Sehingga: 29 81,42
III.B 84,77
III.C 84,53
28 84,77 76
19 84,53
2361,18 6340,81 76 83,43
2373,56 76
1606,07
81,42
84,77 84,53 83,43 81,42 , 84,77 , 84,53 , 83,43 5,34 5,12 3,03 83,43 82,84 83,43 0,9929 0,05; 30,20,20 (0,9929 > 0,9228) maka disimpulkan bahwa Oleh karena
terima Ho, artinya ragam ketiga populasi adalah sama.
87
LAMPIRAN 4. Uji Kesamaan Rata-Rata dengan Anova Satu Arah 1,
Hipotesis nol akan ditolak jika
pada taraf nyata
= 0,05.
3,12. Adapun prosedur dalam uji
Diamana diketahui bahwa wilayah kritik kesamaan rata-rata adalah sebagai berikut ini. Keterangan
III A
III B
III C
Jumlah
N
30
29
20
79
∑x
2058
1947
1280
5285
∑x2
143.540
133.091
83.526
360.157
68,60
67,14
64,00
-
1. Jumlah kuadrat rataan
2. Jumlah kuadrat antar kelompok 2058 30
∑
:
∑
: 1947 29
141.178,8
130.717,55
353.816,35
353.559,81
353.559,81
1280 20
81.920
353.559,81
353.559,81
256,54
3. Jumlah kuadrat total
∑
:
360.157
4. Jumlah kuadrat dalam kelompok : JK(D) = JK(T) JK(R) – JK(A) JK(D) = 360.157 353.559,81 256.54 = 97.340,65
5. Rata‐rata antar kelompok
:
6. Rata‐rata kuadrat dalam kelompok : RJK(D) =
JK ( A) 256,54 = = 128,27 k −1 2
JK ( D ) 97.340,65 = = 1280,79 76 n−k
88
7. Signifikansi dari kelompok : F = 1
8. Pada taraf = 0,05, adalah
;
,
,
RJK ( A) 128,27 = = 0,100 RJK ( D ) 1280,79
2 dan ; ,
76, maka diperoleh harga
3,12
Hasil perhitungan dicantumkan dalam tabel di bawah ini. Sumber Keragaman Rataan
Dk
JK
1
353.559,81
Antar Kelompok
2
256,54
128,27
Dalam Kelompok
76
97.340,65
1280,79
Total
79
360.157
Kesimpulan: Oleh karena
RJK
F Hitung
F Tabel
0,100
3,12
3,12, maka terima Ho artinya bahwa terdapat
kesamaan rata-rata dari ketiga sampel.
89
LAMPIRAN 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Eksperimen Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi hewan
Alokasi Waktu
: Pertemuan I (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
1. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan
90
bantuan guru/teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antarsatuan waktu, antar satuan panjang, dan antarsatuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. SBDP
4.9 Mengembangkan gerak berdasarkan pengamatan alam sekitar kedalam bentuk tari bertema
III. Indikator :
1. Menuliskan informasi yang terdapat pada cerita perawatan hewan. 2. Memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita perawatan hewan. 3. Membuat teks petunjuk tentang perawatan hewan. 4. Menyebutkan hubungan antarsatuan waktu (jam, hari, minggu) 5. Melaksanakan gerak berdasarkan pengamatan hewan yang ada di alam sekitar. IV. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan percaya diri, peserta didik dapat membaca cerita tentang perawatan hewan dengan benar. 2. Setelah membaca cerita tentang perawatan hewan, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan hewan dengan benar.
91
3. Dengan diskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita tentang perawatan hewan dengan benar. 4. Setelah berdiskusi, peserta didik mengidentifikasi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 5. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan isi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 6. Dengan percaya diri, peserta didik dapat membuat teks petunjuk perawatan hewan dengan benar. 7. Dengan percaya diri, peserta didik dapat menjelaskan cara memelihara hewan peliharaan dengan benar. 8. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan hubungan satuan waktu (jam, hari, minggu) dengan benar. 9. Dengan arahan guru, peserta didik dapat melaksanakan gerak berdasarkan pengamatan hewan yang ada di alam sekitar dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Percaya diri V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
1. Bahasa Indonesia (cerita tentang perawatan hewan dan teks petunjuk perawatan hewan) 2. Matematika (hubungan satuan waktu {jam, hari, minggu}) 3. SBDP (menirukan gerak hewan yang ada di lingkungan sekitar)
92
VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab, pengamatan dan diskusi
Model
: Problem Based Learning (PBL)
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal :
1. Guru membimbing peserta didik untuk berdo’a. 2. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus. 3. Melakukan tanya jawab tentang gambar “Hewan”. 4. Peserta didik menyebutkan hewan peliharaan yang ia miliki. Langkah 1: Orientasi peserta didik pada masalah.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. 6. Peserta didik membaca cerita yang memuat permasalahan (terdapat pada lampiran 7 halaman 167 ). 7. Peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada cerita. 8. Dengan bantuan guru, peserta didik mengungkapkan permasalahan yang terdapat di dalam cerita. 9. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam masalah yang muncul dalam cerita dengan sesekali menanyakan tentang tanggapan peserta didik.
93
B. Kegiatan inti : Langkah 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar.
10. Peserta didik
mendengarkan arahan guru untuk duduk dalam
kelompoknya. 11. Peserta didik duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan dengan rapi dan tertib. 12. Peserta didik menemukan masalah yang ada pada cerita yang telah dibaca. Langkah 3: Membimbing pengalaman individual dan kelompok
13. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita. 14. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menuliskan tanggapan atau saran terhadap permasalahan yang ada pada cerita. 15. Perwakilan kelompok dapat membacakan tanggapan terhadap masalah yang ada pada cerita. 16. Setiap peserta diskusi dapat memberikan saran dan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang sedang dibacakan. 17. Peserta didik dapat menjelaskan alat-alat apa saja yang digunakan ketika merawat hewan dengan benar. 18. Dengan penugasan peserta didik dapat menyebutkan hubungan antar satuan waktu. 19. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus.
94
Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
20. Dengan mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus, peserta didik dapat merancang teks petunjuk perawatan hewan yang akan dibuat. 21. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat membuat teks petunjuk perawatan hewan. 22. Dengan penugasan peserta didik dapat menirukan gerak hewan yang ada di alam sekitar. 23. Masing-masing perwakilan kelompok menampilkan hasil karya yang telah mereka buat ke depan kelas berupa laporan dan teks petujuk perawatan hewan. Kegiatan Akhir Langkah 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
24. Dengan arahan guru, peserta didik dapat mengungkapkan hal yang telah mereka lakukan dengan tepat. 25. Dengan petunjuk yang diberikan guru, peserta didik dapat mengevaluasi kegiatan yang telah mereka lakukan dalam kelompok. 26. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 27. Guru memberikan penguatan yang harus dipahami peserta didik. 28. Dengan
bimbingan
guru,
peserta
pembelajaran yang telah dipelajari.
didik
meyimpulkan
materi
95
VIII. Media Pembelajaran
1. Cerita perawatan hewan 2. Teks petunjuk perawatan hewan 3. Gambar hewan peliharaan IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
96
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi hewan dan umbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi hewan
Alokasi Waktu
: Pertemuan II (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
1. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan
97
bantuan guru/teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. SBDP
3.4 Mengetahui cara mengolah bahan alam dan buatan untuk membuat prakarya
III. Indikator :
1. Menuliskan informasi yang terdapat pada cerita perawatan hewan. 2. Memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita perawatan hewan. 3. Menentukan hubungan antar satuan waktu (jam, hari, minggu, bulan, tahun) dan satuan panjang. 4. Mengidentifikasi bahan-bahan buatan yang ada dilingkungan yang digunakan untuk membuat kandang kelinci. 5. Merancang teks petunjuk membuat kandang kelinci. IV. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan percaya diri, peserta didik dapat membaca cerita tentang perawatan hewan dengan benar. 2. Setelah membaca cerita tentang perawatan hewan, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan hewan dengan benar.
98
3. Dengan diskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita tentang perawatan hewan dengan benar. 4. Setelah berdiskusi, peserta didik mengidentifikasi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 5. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan isi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 6. Dengan penugasan peserta didik dapat menentukan hubungan satuan waktu (jam, hari, minggu, bulan, tahun) dan satuan panjang dengan benar. 7. Dengan arahan guru, peserta didik dapat mengidentifikasi bahan-bahan buatan yang ada di lingkungan yang digunakan untuk membuat kandang kelinci dengan benar. 8. Dengan percaya diri, peserta didik dapat menentukan perilaku yang menunjukkan menyayangi hewan peliharaan dengan benar. 9. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat membuat teks petunjuk membuat kandang kelinci dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Percaya diri V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
1. Bahasa Indonesia (cerita tentang perawatan hewan dan teks petunjuk perawatan hewan) 2. Matematika (hubungan satuan waktu {jam, hari, minggu, bulan, tahun} dan satuan panjang)
99
3. SBDP (bahan buatan yang digunakan untuk membuat prakarya) VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab, pengamatan dan diskusi
Model
: Problem Based Learning (PBL)
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal :
1. Guru membimbing peserta didik untuk berdo’a. 2. Guru membuka skemata peserta didik dengan tanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya. Langkah 1: Orientasi peserta didik pada masalah.
3. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. 4. Peserta didik
membaca cerita yang di dalam cerita tersebut terdapat
permasalahan (terdapat pada lampiran 7 halaman 171) . 5. Peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada cerita. 6. Dengan bantuan guru, peserta didik mengungkapkan permasalahan yang terdapat di dalam cerita. 7. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam masalah yang muncul dalam cerita dengan sesekali menanyakan tentang tanggapan peserta didik.
100
B. Kegiatan inti : Langkah 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
8.
Peserta didik
mendengarkan arahan guru untuk duduk dalam
kelompoknya. 9.
Peserta didik duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan dengan rapi dan tertib.
10. Peserta didik menemukan masalah yang ada pada cerita yang telah dibaca. Langkah 3: Membimbing pengalaman individual dan kelompok
11. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita. 12. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menuliskan tanggapan atau saran terhadap permasalahan yang ada pada cerita. 13. Perwakilan kelompok dapat membacakan tanggapan terhadap masalah yang ada pada cerita. 14. Setiap peserta diskusi dapat memberikan saran dan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang sedang dibacakan. 15. Dengan penugasan peserta didik dapat menyebutkan hubungan antarsatuan waktu dan satuan panjang. 16. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus.
101
Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
17. Dengan mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus, peserta didik dapat menyebutkan bahan-bahan buatan yang digunakan untuk membuat kandang kelinci. 18. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat membuat teks petunjuk membuat kandang kelinci. 19. Dengan penugasan peserta didik dapat membuat kandang kelinci. 20. Masing-masing perwakilan kelompok menampilkan hasil karya yang telah mereka buat ke depan kelas berupa laporan dan teks petunjuk membuat kandang kelinci dan kandang kelinci. Kegiatan Akhir Langkah 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
21. Dengan arahan guru, peserta didik dapat mengungkapkan hal yang telah mereka lakukan dengan tepat. 22. Dengan petunjuk yang diberikan guru, peserta didik dapat mengevaluasi kegaiatan yang telah mereka lakukan dalam kelompok. 23. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 24. Guru memberikan penguatan yang harus dipahami peserta didik. 25. Dengan
bimbingan
guru,
peserta
pembelajaran yang telah dipelajari.
didik
meyimpulkan
materi
102
VIII. Media Pembelajaran
1. Cerita perawatan hewan 2. Teks petunjuk membuat kandang kelinci 3. Gambar hewan peliharaan 4. Gambar kandang kelnci IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
103
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi hewan
Alokasi Waktu
: Pertemuan III (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
1. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. PPKN
3.2 Mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah
104
2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penjasorkes
3.2 Mengetahui waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan.
III. Indikator :
1. Menyebutkan makna lagu “Bangun Tidur” 2. Menuliskan cerita yang isinya kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali 3. Menuliskan kegiatan yang dilakukan di hari libur atau hari minggu 4. Mengidentifikasi contoh hak anak di rumah 5. Menyebutkan pengertian hak 6. Mengidentifikasi contoh kewajiban anak di rumah 7. Menyebutkan pengertian kewajiban IV. Tujuan Pembelajaran:
1. Dengan arahan guru, peserta didik dapat menyanyikan lagu “Bangun Tidur” dengan benar. 2. Setelah menyanyikan lagu, pserta didik dapat menyebutkan makna lagu “bangun Tidur” dengan benar. 3. Dengan penugasan, peserta didik dapat menuliskan cerita yang isinya kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali dengan benar.
105
4. Setelah menuliskan cerita yang isinya kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali, peserta didik dapat menuliskan kegiatan yang dilakukan di hari libur atau hari minggu dengan benar. 5. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan contoh hak anak di rumah dengan benar. 6. Dengan percaya diri, peserta didik dapat menyebutkan pengertian hak dengan benar. 7. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi contoh kewajiban anak di rumah dengan benar. 8. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan contoh kewajiban di rumah dengan benar. 9. Setelah menyebutkan contoh kewajiban anak di rumah, peserta didik dapat menyebutkan pengertian kewajiban dengan benar. 10. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan pentingnya merawat hewan dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Percaya diri V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
1. PPKN ( hak dan kewajiban anak di rumah) 2. Matematika (hubungan satuan waktu) 3. Penjasorkes (kegiatan yang bermanfaat di waktu luang)
106
VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab, pengamatan dan diskusi
Model
: Problem Based Learning (PBL)
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal :
1. Guru membimbing peserta didik untuk berdo’a. 2. Guru membuka skemata peserta didik dengan tanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya. 3. Menyanyikan lagu “Bangun Tidur” Langkah 1: Orientasi peserta didik pada masalah.
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. 5. Peserta didik menyebutkan makna lagu “Bangun Tidur” 6. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus 7. Guru memberikan permasalahan ke pada peserta didik berdasarkan gambar yang ditampilkan melalui infokus (terdapat pada lampiran 7 halaman 175). 8. Dengan bantuan guru, peserta didik dapat menuliskan cerita yang isinya kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali.
107
B. Kegiatan inti : Langkah 2: Mengorganisir peserta didik untuk belajar.
9. Peserta
didik
mendengarkan
arahan
guru
untuk
duduk
dalam
kelompoknya. 10. Peserta didik duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan dengan rapi dan tertib. Langkah 3: Membimbing pengalaman individual dan kelompok
11. Dengan
berdiskusi
kelompok,
peserta
didik
dapat
memecahkan
permasalahan yang diberikan oleh guru. 12. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menuliskan tanggapan atau saran terhadap permasalahan. 13. Perwakilan kelompok dapat membacakan tanggapan terhadap masalah yang ada. 14. Setiap peserta diskusi dapat memberikan saran dan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang sedang dibacakan. 15. Dengan penugasan, peserta didik dapat menuliskan contoh hak dan kewajiban anak di rumah. Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
16. Dengan mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus, peserta didik dapat menceritakan isi gambar. 17. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat peserta didik dapat menuliskan kegiatan yang dilakukan di hari libur atau hari minggu
108
18. Masing-masing perwakilan kelompok menampilkan hasil karya yang telah mereka buat ke depan kelas berupa laporan. Kegiatan Akhir Langkah 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
19. Dengan arahan guru, peserta didik dapat mengungkapkan hal yang telah mereka lakukan dengan tepat. 20. Dengan petunjuk yang diberikan guru, peserta didik dapat mengevaluasi kegiatan yang telah mereka lakukan dalam kelompok. 21. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 22. Guru memberikan penguatan yang harus dipahami peserta didik. 23. Dengan
bimbingan
guru,
peserta
didik
meyimpulkan
materi
pembelajaran yang telah dipelajari. VIII. Media Pembelajaran
1. Cerita perawatan hewan 2. Gambar contoh hak dan kewajiban anak di rumah.. IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
109
X. Sumber Belajar
Nur’aini umri, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Ismoyo, dkk. 2008. Aku Bangga Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Darmadi kaswan, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Fajariyah nur, dkk. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Bestari, Prayoga. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi warganegara yang baik untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Sarjan,dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan bangga menjadi insan pancasila untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Sularmi, dkk. 2008. Sains Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE.
110
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi tumbuhan
Alokasi Waktu
: Pertemuan I (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
5. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar :
1. Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup
111
hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan bantuan guru/teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. SBDP
3.5 Memahami makna karya seni budaya (seni musik) dengan bahasa daerah setempat.
III. Indikator :
6. Menuliskan informasi yang terdapat pada cerita perawatan tumbuhan. 7. Memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita perawatan tumbuhan. 8. Membuat teks petunjuk tentang perawatan tumbuhan. 9. Menyebutkan hubungan antar satuan panjang. 10. Menyanyikan lagu anak-anak yang berhubungan dengan tumbuhan. 11. Menyebutkan makna dari lagu yang telah dinyanyikan. IV. Tujuan Pembelajaran:
10. Dengan arahan guru, peserta didik dapat menyanyikan lagu “Kebunku” dengan benar. 11. Dengan santun, peserta didik dapat menyebutkan makna lagu “Kebunku” dengan benar.
112
12. Dengan santun, peserta didik dapat membaca cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 13. Setelah membaca cerita tentang perawatan tumbuhan, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 14. Dengan diskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 15. Setelah berdiskusi, peserta didik mengidentifikasi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 16. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan isi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 17. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat membuat teks petunjuk perawatan tumbuhan dengan benar. 18. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan hubungan satuan panjang dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Santun V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
4. Bahasa Indonesia (cerita tentang perawatan tumbuhan dan teks petunjuk perawatan tumbuhan) 5. Matematika (hubungan satuan panjang) 6. SBDP (makna karya seni budaya {seni musik})
113
VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab, pengamatan dan diskusi
Model
: Problem Based Learning (PBL)
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal :
29.
Guru membimbing peserta didik untuk berdo’a.
30.
Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus.
31.
Peserta didik menyanyikan lagu “Kebunku”.
32.
Peserta didik menyebutkan makna lagu”Kebunku”.
33.
Peserta didik menyebutkan tumbuhan yang ia miliki di rumah.
Langkah 1: Orientasi peserta didik pada masalah.
34.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik.
35.
Peserta didik membaca cerita yang di dalam cerita tersebut terdapat permasalahan (terdapat pada lampiran 7 halaman 177).
36.
Peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada cerita.
37.
Dengan bantuan guru, peserta didik mengungkapkan permasalahan yang terdapat di dalam cerita.
38.
Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam masalah yang muncul dalam cerita dengan sesekali menanyakan tentang tanggapan peserta didik.
114
B. Kegiatan inti : Langkah 2: Mengorganisir peserta didik untuk belajar.
39. Peserta didik
mendengarkan arahan guru untuk duduk dalam
kelompoknya. 40. Peserta didik duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan dengan rapi dan tertib. 41. Peserta didik menemukan masalah yang ada pada cerita yang telah dibaca. Langkah 3: Membimbing pengalaman individual dan kelompok
42. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita. 43. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menuliskan tanggapan atau saran terhadap permasalahan yang ada pada cerita. 44. Perwakilan kelompok dapat membacakan tanggapan terhadap masalah yang ada pada cerita. 45. Setiap peserta diskusi dapat memberikan saran dan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang sedang dibacakan. 46. Peserta didik dapat menjelaskan alat-alat apa saja yang digunakan ketika merawat tumbuhan dengan benar. 47. Dengan penugasan, peserta didik dapat menyebutkan hubungan antarsatuan panjang. 48. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus.
115
Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
49. Dengan mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus, peserta didik dapat merancang teks petunjuk perawatan tumbuhan yang akan dibuat. 50. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat membuat teks petunjuk perawatan tumbuhan. 51. Masing-masing perwakilan kelompok menampilkan hasil karya yang telah mereka buat ke depan kelas berupa laporan dan teks petujuk perawatan tumbuhan. Kegiatan Akhir Langkah 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
52. Dengan arahan guru, peserta didik dapat mengungkapkan hal yang telah mereka lakukan dengan tepat. 53. Dengan petunjuk yang diberikan guru, peserta didik dapat mengevaluasi kegaiatan yang telah mereka lakukan dalam kelompok. 54. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 55. Guru memberikan penguatan yang harus dipahami peserta didik. 56. Dengan
bimbingan
guru,
peserta
pembelajaran yang telah dipelajari.
didik
meyimpulkan
materi
116
VIII. Media Pembelajaran
5. Teks lagu “Kebunku” 6. Cerita perawatan tumbuhan 7. Teks petunjuk perawatan tumbuhan 8. Gambar tumbuh-tumbuhan IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
117
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi hewan dan tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi tumbuhan
Alokasi Waktu
: Pertemuan II (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
5. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan
118
bantuan guru/teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. SBDP
3.5 Memahami makna karya seni budaya (seni musik) dengan bahasa daerah setempat.
III. Indikator :
6. Menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan. 7. Memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita perawatan tumbuhan. 8. Menyebutkan hubungan antarsatuan berat. 9. Menyanyikan lagu anak-anak yang berhubungan dengan tumbuhan. 10. Menyebutkan makna dari lagu yang telah dinyanyikan. 11. Membuat teks petunjuk membuat sandwitch. IV. Tujuan Pembelajaran:
10. Dengan arahan guru, peserta didik dapat menyanyikan lagu “Menanam Jagung” dengan benar. 11. Dengan santun, peserta didik dapat menyebutkan makna lagu “Menanam Jagung” dengan benar.
119
12. Dengan santun, peserta didik dapat membaca cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 13. Setelah membaca cerita tentang perawatan tumbuhan, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 14. Dengan diskusi kelompok, peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 15. Setelah berdiskusi, peserta didik mengidentifikasi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 16. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan isi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 17. Dengan penugasan peserta didik dapat menyebutkan hubungan satuan berat dengan benar. 18. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat membuat teks petunjuk membuat sandwitch dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Santun V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
4. Bahasa Indonesia (cerita tentang perawatan tumbuhan dan teks petunjuk perawatan tumbuhan) 5. Matematika (hubungan antarsatuan berat) 6. SBDP (makna karya seni budaya {seni musik})
120
VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab, pengamatan dan diskusi
Model
: Problem Based Learning (PBL)
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal :
26. Guru membimbing peserta didik untuk berdo’a. 27. Guru membuka skemata peserta didik dengan tanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya. 28. Peserta didik menyanyikan lagu “Menanam Jagung”. 29. Peserta didik menyebutkan makna lagu “Menanam Jagung”. Langkah 1: Orientasi peserta didik pada masalah.
30. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. 31. Peserta didik
membaca cerita yang di dalam cerita tersebut terdapat
permasalahan (terdapat pada lampiran 7 halaman 180). 32. Peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada cerita. 33. Dengan bantuan guru, peserta didik mengungkapkan permasalahan yang terdapat di dalam cerita. 34. Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam masalah yang muncul dalam cerita dengan sesekali menanyakan tentang tanggapan peserta didik.
121
B. Kegiatan inti : Langkah 2: Mengorganisir peserta didik untuk belajar.
35. Peserta
didik
mendengarkan
arahan
guru
untuk
duduk
dalam
kelompoknya. 36. Peserta didik duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan dengan rapi dan tertib. 37. Peserta didik menemukan masalah yang ada pada cerita yang telah dibaca. Langkah 3: Membimbing pengalaman individual dan kelompok
38. Dengan
berdiskusi
kelompok,
peserta
didik
dapat
memecahkan
permasalahan yang terdapat pada cerita. 39. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menuliskan tanggapan atau saran terhadap permasalahan yang ada pada cerita. 40. Perwakilan kelompok dapat membacakan tanggapan terhadap masalah yang ada pada cerita. 41. Setiap peserta diskusi dapat memberikan saran dan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang sedang dibacakan. 42. Dengan penugasan peserta didik dapat menyebutkan hubungan antar satuan berat. 43. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus.
122
Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
44. Dengan mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus, peserta didik dapat menyebutkan bahan-bahan buatan yang digunakan untuk membuat sandwitch. 45. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik membuat teks petunjuk membuat sandwitch. 46. Dengan penugasan peserta didik membuat sandwitch. 47. Masing-masing perwakilan kelompok menampilkan hasil karya yang telah mereka buat ke depan kelas berupa laporan dan teks petunjuk membuat sandwitch dan sandwitch. Kegiatan Akhir Langkah 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
48. Dengan arahan guru, peserta didik mengungkapkan hal yang telah mereka lakukan dengan tepat. 49. Dengan petunjuk yang diberikan guru, peserta didik mengevaluasi kegaiatan yang telah mereka lakukan dalam kelompok. 50. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 51. Guru memberikan penguatan yang harus dipahami peserta didik. 52. Dengan
bimbingan
guru,
peserta
pembelajaran yang telah dipelajari.
didik
meyimpulkan
materi
123
VIII. Media Pembelajaran
4. Teks lagu “Menanam Jagung” 5. Cerita perawatan tumbuhan 6. Teks petunjuk membuat sandwitch 7. Gambar tumbuh-tumbuhan 9. Gambar sandwitch. IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
124
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS EKSPERIMEN Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi Hewan dan Tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi Tumbuhan
Alokasi Waktu
: Pertemuan III (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
5. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 6. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 7. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 8. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. PPKN
3.2 Mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah
125
2. Matematika
3.7
Mengenal
hubungan
antarsatuan
waktu,
antarsatuan panjang, dan antarsatuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. 3. Penjasorkes
3.3 Mengetahui pemanfaatan pakaian dan atribut yang sesuai untuk jenis aktivitas fisik yang diikuti.
III. Indikator :
8. Menuliskan informasi yang terdapat pada gambar 9. Memecahkan permasalahan yang terdapat pada gambar 10. Mengidentifikasi contoh hak anak di sekolah 11. Mengidentifikasi contoh kewajiban anak di sekolah 12. Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan satuan berat. 13. Menyebutkan manfaat pakaian yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti. 14. Menyebutkan manfaat atribut yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti. IV. Tujuan Pembelajaran:
11. Dengan mengamati gambar, peserta didik dapat menuliskan informasi dengan benar. 12. Setelah menuliskan informasi yang terdapat pada gambar, peserta didik dapat memecahkan permasalahan yang terdapat pada gambar dengan benar. 13. Dengan mengamati gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi contoh hak anak di sekolah dengan benar.
126
14. Setelah mengidentifikasi contoh hak anak di sekolah dengan benar, peserta didik dapat menyebutkan contoh hak anak di sekolah dengan benar. 15. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi contoh kewajiban anak di sekolah dengan benar. 16. Dengan santun, peserta didik dapat menyebutkan contoh kewajiban di sekolah dengan benar. 17. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan pentingnya merawat tumbuhan dengan benar. 15. Dengan santun, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan satuan berat dengan benar. 16. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menyebutkan manfaat pakaian yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti dengan benar. 17. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menyebutkan manfaat atribut yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti dengan benar.
Karakter peserta didik yang diharapkan : Santun V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
4. PPKN (hak dan kewajiban anak di sekolah) 5. Matematika (hubungan satuan berat) 6. Penjasorkes (manfaat jenis pakaian dan atribut)
127
VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab, pengamatan dan diskusi
Model
: Problem Based Learning (PBL)
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal :
24. Guru membimbing peserta didik untuk berdo’a. 25. Guru membuka skemata peserta didik dengan tanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya. 26. Tanya jawab tentang cerita perawatan tumbuhan yang dipelajari sebelumnya. Langkah 1: Orientasi peserta didik pada masalah.
27. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh peserta didik. 28. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus 29. Dengan bantuan guru, peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada gambar yang ditampilkan melalui infokus. 30. Guru memberikan permasalahan ke pada peserta didik berdasarkan gambar yang ditampilkan diinfokus (terdapat pada lampiran 7 halaman 190).
128
B. Kegiatan inti : Langkah 2: Mengorganisir peserta didik untuk belajar.
31. Peserta
didik
mendengarkan
arahan
guru
untuk
duduk
dalam
kelompoknya. 32. Peserta didik duduk dalam kelompoknya yang telah ditentukan dengan rapi dan tertib. Langkah 3: Membimbing pengalaman individual dan kelompok
33. Dengan
berdiskusi
kelompok,
peserta
didik
dapat
memecahkan
permasalahan yang diberikan oleh guru. 34. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menuliskan tanggapan atau saran terhadap permasalahan. 35. Perwakilan kelompok dapat membacakan tanggapan terhadap masalah yang ada. 36. Setiap peserta diskusi dapat memberikan saran dan tanggapan terhadap hasil kerja kelompok yang sedang dibacakan. 37. Dengan penugasan peserta didik dapat menuliskan contoh hak dan kewajiban anak di sekolah. 38. Dengan penugasan, peserta didik dapat menyebutkan pentingnya merawat tumbuhan. Langkah 4: Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
39. Dengan mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus, peserta didik dapat menceritakan isi gambar.
129
40. Dengan berdiskusi kelompok, peserta didik dapat menyebutkan manfaat pakaian dan atribut yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti. 41. Masing-masing perwakilan kelompok menampilkan hasil karya yang telah mereka buat ke depan kelas berupa laporan. Kegiatan Akhir Langkah 5: menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
42. Dengan arahan guru, peserta didik dapat mengungkapkan hal yang telah mereka lakukan dengan tepat. 43. Dengan petunjuk yang diberikan guru, peserta didik dapat mengevaluasi kegiatan yang telah mereka lakukan dalam kelompok. 44. Guru bersama peserta didik menyimpulkan kegiatan yang telah dilakukan. 45. Guru memberikan penguatan yang harus dipahami peserta didik. 46. Dengan
bimbingan
guru,
peserta
didik
meyimpulkan
materi
pembelajaran yang telah dipelajari. VIII. Media Pembelajaran
3. Cerita perawatan hewan 4. Gambar contoh hak dan kewajiban anak di sekolah. IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
130
X. Sumber Belajar
Nur’aini umri, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Ismoyo, dkk. 2008. Aku Bangga Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Darmadi kaswan, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Fajariyah nur, dkk. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Bestari, Prayoga. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi warganegara yang baik untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Sarjan,dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan bangga menjadi insan pancasila untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Sularmi, dkk. 2008. Sains Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE.
131
LAMPIRAN 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelas Kontrol Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi Hewan dan Tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi Hewan
Alokasi Waktu
: Pertemuan I (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
9. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 10. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 11. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 12. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan
132
bantuan guru/teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. SBDP
4.9 Mengembangkan gerak berdasarkan pengamatan alam sekitar kedalam bentuk tari bertema
III. Indikator :
12. Menuliskan informasi yang terdapat pada cerita perawatan hewan. 13. Membuat teks petunjuk tentang perawatan hewan. 14. Menyebutkan hubungan antar satuan waktu (jam, hari, minggu) 15. Melaksanakan gerak berdasarkan pengamatan hewan yang ada di alam sekitar. IV. Tujuan Pembelajaran:
19. Dengan penugasan, peserta didik dapat membaca cerita tentang perawatan hewan dengan benar. 20. Setelah membaca cerita tentang perawatan hewan, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan hewan dengan benar. 21. Dengan penugasan peserta didik mengidentifikasi gambar yang ada di depan kelas dengan benar.
133
22. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan isi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 23. Dengan penugasan, peserta didik dapat membuat teks petunjuk perawatan hewan dengan benar. 24. Dengan percaya diri peserta didik dapat menjelaskan cara memelihara hewan peliharaan dengan benar. 25. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan hubungan satuan waktu (jam, hari, minggu) dengan benar. 16. Dengan arahan guru, peserta didik dapat melaksanakan gerak berdasarkan pengamatan hewan yang ada di alam sekitar dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Percaya diri V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
7. Bahasa Indonesia (cerita tentang perawatan hewan dan teks petunjuk perawatan hewan) 8. Matematika (hubungan satuan waktu {jam, hari, minggu}) 9. SBDP (menirukan gerak hewan yang ada di lingkungan sekitar) VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab dan Ceramah
Pendekatan
: Konvensional
134
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal
1. Guru
mengkondisikan
mempersiapkan
segala
kelas
dengan
sesuatu
yang
meminta
anak
berhubungan
untuk dengan
pembelajaran, mempersilahkan anak untuk berdo’a dan mengecek kehadiran siswa. B. Kegiatan inti
2. Guru menuliskan materi pokok yang diajarkan pada hari itu yaitu tentang sayangi hewan 3. Guru meminta siswa untuk mengamati gambar hewan yang ada ditampilkan melalui infokus. 4. Tanya jawab tentang gambar hewan. 5. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan hewan peliharaan yang ia miliki. 6. Guru meminta peserta didik membaca cerita tentang perawatan hewan. 7. Peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada cerita. 8. Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang telah dibaca. 9. Guru menjelaskan alat-alat apa saja yang digunakan ketika merawat hewan. 10. Guru menjelaskan hubungan antara satuan waktu. 11. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus.
135
12. Peserta didik membuat teks petunjuk perawatan hewan. 13. Peserta didik Melaksanakan gerak berdasarkan pengamatan hewan yang ada di alam sekitar. C. Kegiatan akhir
14. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 15. Peserta didik mencatat materi yang telah dipelajari. VIII. Media Pembelajaran
10.
Cerita perawatan hewan
11.
Teks petunjuk perawatan hewan
12.
Gambar hewan peliharaan
IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
136
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi Hewan dan Tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi Hewan
Alokasi Waktu
: Pertemuan II (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
9. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 10. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 11. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 12. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan
137
bantuan guru/teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. SBDP
3.4 Mengetahui cara mengolah bahan alam dan buatan untuk membuat prakarya
III. Indikator :
12. Menuliskan informasi yang terdapat pada cerita perawatan hewan. 13. Menentukan hubungan antar satuan waktu (jam, hari, minggu, bulan, tahun) dan satuan panjang. 14. Mengidentifikasi bahan-bahan buatan yang ada dilingkungan yang digunakan untuk membuat kandang kelinci. 15. Merancang teks petunjuk membuat kandang kelinci. IV. Tujuan Pembelajaran:
19. Dengan penugasan, peserta didik dapat membaca cerita tentang perawatan hewan dengan benar. 20. Setelah membaca cerita tentang perawatan hewan, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan hewan dengan benar. 21. Dengan penugasan, peserta didik mengidentifikasi gambar yang ada di depan kelas dengan benar.
138
22. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan isi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 23. Dengan penugasan peserta didik dapat menentukan hubungan satuan waktu (jam, hari, minggu, bulan, tahun) dan satuan panjang dengan benar. 24. Dengan arahan guru, peserta didik dapat mengidentifikasi bahan-bahan buatan yang ada dilingkungan yang digunakan untuk membuat kandang kelinci dengan benar. 25. Dengan penugasan, peserta didik dapat menentukan perilaku yang menunjukkan menyayangi hewan peliharaan dengan benar. 26. Dengan percaya diri, peserta didik dapat membuat teks petunjuk membuat kandang kelinci dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Percaya diri V. Materi Pokok (Terlampir) : Pembelajaran Tematik
7. Bahasa Indonesia (cerita tentang perawatan hewan dan teks petunjuk perawatan hewan) 8. Matematika (hubungan satuan waktu {jam, hari, minggu, bulan, tahun} dan satuan panjang) 9. SBDP ( bahan buatan yang digunakan untuk membuat prakarya) VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab dan ceramah
Pendekatan
: Konvensional
139
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal
1. Guru
mengkondisikan
mempersiapkan
segala
kelas
dengan
sesuatu
yang
meminta
anak
berhubungan
untuk dengan
pembelajaran, mempersilahkan anak untuk berdo’a dan mengecek kehadiran siswa. 2. Tanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya. B. Kegiatan inti
3. Guru meminta peserta didik membaca cerita tentang perawatan hewan. 4. Peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada cerita. 5. Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang telah dibaca. 6. Guru menjelaskan tentang hubungan antar satuan waktu dan satuan panjang. 7. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus. 8. Peserta didik menyebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kandang kelinci. 9. Peserta didik membuat teks petunujuk membuat kandang kelinci. 10. Dengan penugasan, peserta didik dapat membuat kandang kelinci. C. Kegiatan akhir
11. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 12. Peserta didik mencatat materi yang telah dipelajari.
140
VIII. Media Pembelajaran
8. Cerita perawatan hewan 9. Teks petunjuk membuat kandang kelinci 10. Gambar hewan peliharaan 13.
Gambar kandang kelnci
IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
141
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi Hewan dan Tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi Hewan
Alokasi Waktu
: Pertemuan III (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
9. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 10. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 11. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 12. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. PPKN
3.2 Mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah
142
2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penjasorkes
3.2 Mengetahui waktu luang untuk kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan.
III. Indikator :
18. Menyebutkan makna lagu “bangun Tidur” 19. Menuliskan cerita yang isinya kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali 20. Menuliskan kegiatan yang dilakukan di hari libur atau hari minggu 21. Mengidentifikasi contoh hak anak di rumah 22. Menyebutkan pengertian hak 23. Mengidentifikasi contoh kewajiban anak di rumah 24. Menyebutkan pengertian kewajiban
IV. Tujuan Pembelajaran:
18. Dengan arahan guru, peserta didik dapat menyanyikan lagu “Bangun Tidur” dengan benar. 19. Setelah menyanyikan lagu, pserta didik dapat menyebutkan makna lagu “Bangun Tidur” dengan benar. 20. Dengan penugasan, peserta didik dapat menuliskan cerita yang isinya kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali dengan benar.
143
21. Setelah menuliskan cerita yang isinya kegiatan dari bangun tidur sampai tidur kembali, peserta didik dapat menuliskan kegiatan yang dilakukan di hari libur atau hari minggu dengan benar. 22. Dengan ceramah, guru menjelaskan contoh hak anak di rumah dengan benar. 23. Dengan tanya jawab peserta didik dapat menyebutkan pengertian hak dengan benar. 24. Dengan penugasan, peserta didik dapat mengidentifikasi contoh kewajiban anak di rumah dengan benar. 25. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menyebutkan contoh kewajiban di rumah dengan benar. 26. Setelah menyebutkan contoh kewajiban anak di rumah, peserta didik dapat menyebutkan pengertian kewajiban dengan benar. 27. Dengan arahan guru, peserta didik dapat menjelaskan pentingnya merawat hewan dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Percaya diri V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
7. PPKN (hak dan kewajiban anak di rumah) 8. Matematika (hubungan satuan waktu) 9. Penjasorkes (kegiatan yang bermanfaat di waktu luang)
144
VI. Metode dan Model Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab dan ceramah
Pendekatan
: Konvensional
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal
1. Guru
mengkondisikan
mempersiapkan
segala
kelas
dengan
sesuatu
yang
meminta
anak
berhubungan
untuk dengan
pembelajaran, mempersilahkan anak untuk berdo’a dan mengecek kehadiran siswa. 2. Tanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya. B. Kegiatan inti
3. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus. 4. Dengan arahan guru, peserta didik menyanyikan lagu “Bangun Tidur”. 5. Peserta didik menjelaskan makna lagu “Bangun Tidur”. 6. Guru menjelaskan pengertian hak. 7. Guru meminta peserta didik utuk menyebutkan contoh hak di rumah. 8. Guru menjelaskan pengertian kewajiban. 9. Guru meminta peserta didik utuk menyebutkan kewajiban hak di rumah. 10. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus.
145
11. Dengan penugasan, peserta didik dapat menuliskan kegiatan yang bermanfaat bagi kesehatan diwaktu luang. C. Kegiatan akhir
12. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 13. Peserta didik mencatat materi yang telah dipelajari. VIII. Media Pembelajaran
5. Teks lagu Bangun Tidur 6. Cerita perawatan hewan 7. Gambar contoh hak dan kewajiban anak di rumah. IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini. X. Sumber Belajar
Nur’aini umri, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Ismoyo, dkk. 2008. Aku Bangga Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Darmadi kaswan, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Fajariyah nur, dkk. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE.
146
Bestari, Prayoga. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi warganegara yang baik untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Sarjan,dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan bangga menjadi insan pancasila untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Sularmi, dkk. 2008. Sains Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE.
147
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi Hewan dan Tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi Tumbuhan
Alokasi Waktu
: Pertemuan I (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
13. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 14. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 15. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 16. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar :
1. Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup
148
hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan bantuan guru/teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. SBDP
3.5 Memahami makna karya seni budaya (seni musik) dengan bahasa daerah setempat.
III. Indikator :
17. Menuliskan informasi yang terdapat pada cerita perawatan tumbuhan 18. Membuat teks petunjuk tentang perawatan tumbuhan. 19. Menyebutkan hubungan antar satuan panjang. 20. Menyanyikan lagu anak-anak yang berhubungan dengan tumbuhan. 21. Menyebutkan makna dari lagu yang telah dinyanyikan. IV. Tujuan Pembelajaran:
26. Dengan arahan guru, peserta didik dapat menyanyikan lagu kebunku dengan benar. 27. Dengan santun, peserta didik dapat menyebutkan makna lagu kebunku dengan benar. 28. Dengan santun, peserta didik dapat membaca cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar.
149
29. Setelah membaca cerita tentang perawatan tumbuhan, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 30. Dengan arahan guru, peserta didik mengidentifikasi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 31. Dengan santun, peserta didik dapat menjelaskan isi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 32. Dengan santun, peserta didik dapat membuat teks petunjuk perawatan tumbuhan dengan benar. 33. Dengan penjelasan guru, peserta didik dapat menyebutkan hubungan satuan panjang dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Santun V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
10. Bahasa Indonesia (cerita tentang perawatan tumbuhan dan teks petunjuk perawatan tumbuhan) 11. Matematika (hubungan satuan panjang) 12. SBDP ( makna karya seni budaya {seni musik} ) VI. Metode dan Pendekatan Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab dan Ceramah
Pendekatan
: Konvensional
150
VII. Langkah-langkah pembelajaran : A. Kegiatan awal
a. Guru
mengkondisikan
mempersiapkan
kelas
segala
dengan
sesuatu
yang
meminta
anak
berhubungan
untuk dengan
pembelajaran, mempersilahkan anak untuk berdo’a dan mengecek kehadiran siswa. b. Peserta didik menyanyikan lagu “Kebunku”. c. Peserta didik menyebutkan makna lagu “Kebunku”. B. Kegiatan inti
13. Guru menuliskan materi pokok yang diajarkan pada hari itu yaitu tentang sayangi tumbuhan. 14. Guru meminta peserta didik untuk menyebutkan tumbuhan yang ia miliki. 15. Guru meminta peserta didik membaca cerita tentang perawatan tumbuhan. 16. Peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada cerita 17. Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang telah dibaca. 18. Guru menjelaskan alat-alat apa saja yang digunakan ketika merawat tumbuhan. 19. Guru menjelaskan hubungan antara satuan panjang. 20. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus. 21. Peserta didik membuat teks petunjuk perawatan tumbuhan.
151
C. Kegiatan akhir
22. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 23. Peserta didik mencatat materi yang telah dipelajari.
VIII. Media Pembelajaran
14.
Teks lagu “Kebunku”
15.
Cerita perawatan tumbuhan
16.
Teks petunjuk perawatan tumbuhan
17.
Gambar tumbuh-tumbuhan
IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
152
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi Hewan dan Tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi Tumbuhan
Alokasi Waktu
: Pertemuan II (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
13. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 14. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 15. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 16. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang
perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan
153
bantuan guru/teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman 2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari
3. SBDP
3.5 Memahami makna karya seni budaya (seni musik) dengan bahasa daerah setempat.
III. Indikator :
16. Menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan. 17. Menyebutkan hubungan antar satuan berat. 18. Menyanyikan lagu anak-anak yang berhubungan dengan tumbuhan. 19. Menyebutkan makna dari lagu yang telah dinyanyikan. 20. Membuat teks petunjuk membuat sandwitch. IV. Tujuan Pembelajaran:
27. Dengan arahan guru, peserta didik dapat menyanyikan lagu “Menanam Jagung” dengan benar. 28. Dengan penugasan, peserta didik dapat menyebutkan makna lagu “Menanam Jagung” dengan benar. 29. Dengan santun, peserta didik dapat membaca cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar.
154
30. Setelah membaca cerita tentang perawatan tumbuhan, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 31. Dengan peunugasan, peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan dengan benar. 32. Dengan arahan guru, peserta didik mengidentifikasi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 33. Dengan tanya jawab, peserta didik dapat menjelaskan isi gambar yang ada di depan kelas dengan benar. 34. Dengan penjelasan guru, peserta didik dapat menyebutkan hubungan satuan berat dengan benar. 35. Dengan penugasan, peserta didik dapat membuat teks petunjuk membuat sandwitch dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Santun V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
10. Bahasa Indonesia (cerita tentang perawatan tumbuhan dan teks petunjuk perawatan tumbuhan) 11. Matematika (hubungan satuan berat) 12. SBDP (makna karya seni budaya {seni musik})
155
VI. Metode dan Pendekatan Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab dan ceramah
Pendekatan
: Konvensional
VII. Langkah-langkah pembelajaran : D. Kegiatan awal
a. Guru
mengkondisikan
mempersiapkan
segala
kelas
dengan
sesuatu
yang
meminta
anak
berhubungan
untuk dengan
pembelajaran, mempersilahkan anak untuk berdo’a dan mengecek kehadiran siswa. b. Tanya jawab tentang materi yang dipelajari sebelumnya. c. Peserta didik menyanyikan lagu “Menanam Jagung”. d. Peserta didik menyebutkan makna lagu “Menanam Jagung”. E. Kegiatan inti
e. Guru meminta peserta didik membaca cerita tentang perawatan tumbuhan. f. Peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada cerita tentang perawatan tumbuhan. g. Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan cerita yang telah dibaca. h. Guru menjelaskan tentang hubungan antar satuan berat. i. Peserta didik mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus. j. Peserta didik menyebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sandwitch.
156
k. Peserta didik membuat teks petunujuk membuat sandwitch. l. Dengan penugasan, peserta didik dapat membuat sandwitch. F. Kegiatan akhir
m. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. n. Peserta didik mencatat materi yang telah dipelajari. VIII. Media Pembelajaran
11. Teks lagu “Menanam Jagung” 12. Cerita perawatan tumbuhan 13. Teks petunjuk membuat sandwitch 14. Gambar tumbuh-tumbuhan 18.
Gambar sandwitch
IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini.
157
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) KELAS KONTROL Satuan Pendidikan : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester
: III / 1 (satu)
Tema
: Sayangi Hewan dan Tumbuhan yang ada di sekitar
Subtema
: Sayangi Tumbuhan
Alokasi Waktu
: Pertemuan III (5 x 35 menit)
I. Kompetensi Inti:
13. Menerima, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 14. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. 15. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan sekolah. 16. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia. II. Kompetensi Dasar : 1. PPKN
3.2 Mengetahui hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan di sekolah
158
2. Matematika
3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang, dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penjasorkes
3.3 Mengetahui pemanfaatan pakaian dan atribut yang sesuai untuk jenis aktivitas fisik yang diikuti.
III. Indikator :
25. Menuliskan informasi yang terdapat pada gambar 26. Mengidentifikasi contoh hak anak di sekolah 27. Mengidentifikasi contoh kewajiban anak di sekolah 28. Menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan satuan berat. 29. Menyebutkan manfaat pakaian yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti. 30. Menyebutkan manfaat atribut yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti. IV. Tujuan Pembelajaran:
28. Dengan mengamati gambar, peserta didik dapat menuliskan informasi yang terdapat pada gambar dengan benar. 29. Dengan mengamati gambar, peserta didik dapat mengidentifikasi contoh hak anak di sekolah dengan benar. 30. Setelah mengidentifikasi contoh hak anak di sekolah dengan benar, peserta didik dapat menyebutkan contoh hak anak di sekolah dengan benar. 31. Dengan penugasan, peserta didik dapat mengidentifikasi contoh kewajiban anak di sekolah dengan benar.
159
32. Dengan santun, peserta didik dapat menyebutkan contoh kewajiban di sekolah dengan benar. 33. Dengan penjelasan guru, peserta didik dapat menjelaskan pentingnya merawat tumbuhan dengan benar. 31. Dengan penjelasan guru, peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan satuan berat dengan benar. 32. Dengan penjelasan guru, peserta didik dapat menyebutkan manfaat pakaian yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti dengan benar. 33. Dengan penjelasan guru, peserta didik dapat menyebutkan manfaat atribut yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti dengan benar. Karakter peserta didik yang diharapkan : Santun V. Materi Pokok ( Terlampir) : Pembelajaran Tematik
10. PPKN (hak dan kewajiban anak di sekolah) 11. Matematika (hubungan satuan berat) 12. Penjasorkes (manfaat jenis pakaian dan atribut) VI. Metode dan Pendekatan Pembelajaran :
Metode
: Tanya jawab dan ceramah
Pendekatan
: Konvensional
160
VII. Langkah-langkah pembelajaran : D. Kegiatan awal
1. Guru
mengkondisikan
mempersiapkan
segala
kelas
dengan
sesuatu
yang
meminta
anak
berhubungan
untuk dengan
pembelajaran, mempersilahkan anak untuk berdo’a dan mengecek kehadiran siswa. 2. Tanya jawab tentang certita perawatan tumbuhan yang dipelajari sebelumnya. E. Kegiatan inti
3. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus. 4. Dengan bantuan guru, peserta didik menuliskan informasi yang terdapat pada gambar yang ditampilkan melalui infokus. 5. Peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan gambar yang ditampilkan melalui infokus. 6. Guru meminta peserta didik utuk menyebutkan contoh hak di sekolah. 7. Guru meminta peserta didik utuk menyebutkan kewajiban hak di sekolah. 8. Guru meminta peserta didik untuk mengamati gambar yang ditampilkan melalui infokus. 9. Dengan penjelasan guru, peserta didik dapat menyebutkan pentingnya merawat tumbuhan.
161
10. Guru menjelaskan manfaat pakaian dan atribut yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti F. Kegiatan akhir
11. Membimbing peserta didik untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari. 12. Peserta didik mencatat materi yang telah dipelajari. VIII. Media Pembelajaran
8. Cerita perawatan hewan 9. Gambar contoh hak dan kewajiban anak di sekolah. IX. Penilaian
Penilaian terbatas pada penilaian hasil belajar berupa tes objektif. Tes secara tertulis berupa essay dilaksanakan pada materi pokok bahasan ini. X. Sumber Belajar
Nur’aini umri, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Ismoyo, dkk. 2008. Aku Bangga Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Darmadi kaswan, dkk. 2008. Bahasa Indonesia untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Fajariyah nur, dkk. 2008. Cerdas Berhitung Matematika untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Bestari, Prayoga. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan menjadi warganegara yang baik untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE.
162
Slamet, dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Sarjan,dkk. 2008. Pendidikan Kewarganegaraan bangga menjadi insan pancasila untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Sularmi, dkk. 2008. Sains Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE. Rositawati, dkk. 2008. Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI kelas III. Jakarta: BSE.
163
L LAMPIRAN N 7. a. Tekss Masalah dalam d Kegiaatan PBL Bobi Kucing Kesanyangku
Nam ma ku Aini, aku a memelihhara beberappa hewan di antaranya ada a kucing, a ayam, dan kelinci, k di anntara hewan yang aku pelihara p kuciinglah yang paling aku s sayang. Kuccingku kubeeri nama Boobi. Warna bulunya b perccampuran anntara putih d hitam. Kucingku dan K berjenis kelam min jantan. Hew wan peliharaaanku selalu diberi makaan setiap paggi dan sore hari. h Pukul 0 06.00 pagi ayah selaluu memberi m makan semuua hewan ppeliharaanku. Aku dan k kakak hanyaa bertugas memberi m maakan hewann peliharaankku setiap puukul 17.00 w wib. Aku selalu mem mbersihkan kandangnyaa sekali dalaam satu minnggu yaitu p pada hari miinggu. Aku dan kakak ssering membbantu ayah m membersihkaan kandang a ayam, untukk membersihhkan kandanng ayam banyyak cara yanng digunakaan hal yang p perlu dilaku ukan adalah, pertama guunakan mask ker sebagai penutup mu ulut, kedua k keluarkan ay yam dari kaandangnya, ketiga gunaakan sapu liddi untuk meembersikan k kandang ayyam dan teerakhir siram m kandang ayam mennggunakan air bersih, b begitulah caara yang biasanya b akuu dan kakaak lakukan ketika mem mbersihkan k kandang ayyam. Siangg hari sem mua hewan peliharaannku dikeluaarkan dari k kandangnya , Bobi si kucing kessayanganku suka sekalli bermain ke rumah t tetangga.
164
Aku mempunyaai tetangga namanya Ari. Di ruumah Ari ada a mobil. K Kucingku seering pergi ke k bawah koolong mobill Ari. Ketikaa kucingku bermain b di b bawah kolon ng mobil, Ari A selalu m melemparkan kucingku ke k arah terass rumahku, a sangat sedih dan kasihan aku k kepaada kucingkku. Aku berllari lalu mennggendong k kucing itu. Aku selalu mengatakann kepada Arii bahwa kitaa tidak bolehh melempar k kucing. Akuu juga serinng melihat Ari A melemppar ayam daan menendaang kelinci t tetanggaku. Hatiku seddih sekali melihat m Ari selalu meleempar dan menendang m h hewan. Wallaupun begiitu, aku selaalu menasih hati agar Arri tidak berrlaku kasar k kepada Hew wan.
Mari elesaikan menye pertan nyaan di
1. Siapaa saja tokoh yang ada daalam bacaan?? 2. Siapaakah tokoh yyang kamu sukai? s Menggapa? 3. Siapaakah tokohh yang kam mu tidak sukai s dalam m bacaan? Menggapa? 4. Apa--apa saja hew wan peliharaaan Aini? 5. Pukuul 06.00 ayaah slalu meemberi makkan hewan peliharaan, p kemu udian setiap pukul 17.000 Aini juga m memberi maakan hewan pelihharaannya. C Coba gambarrkan jam yanng menunjuk kkan pukul 06.000 dan pukul 17.00! 6. Kapaan Aini mem mbersihkan kandang k hew wan peliharaaanya? 7. Bagaaimana cara kamu k membbersihkan kanndang ayam m?
165
8. Menggapa kita harrus menyayaangi hewan?? 9. Hewaan apa yang dilempar Arri ke arah terras rumah Aini? A 10. Kerjaakan soal di bawah ini dengan d benarr !
1 jaam =........... menit 1 menit=.......de m etik
1 minggu=......... hari 1 bulan=.........minggu 1 tahun=........bulan
B Buatlah tekss petunjuk p perawatan h hewan, berd dasarkan gaambar di b bawah ini !
166
Teks petunjuk p memberi makan hewan
Oleh-O Oleh dari Kakek K Pagi ini Aku keembali melihhat kalenderr yang terganntung tepat di sebelah l lemari ku. Ternyata T sekkarang hari Kamis tang ggal 8. “Hmm mm.... masiih tiga hari l lagi!” gumaamku. Aku tidak sabaar menunggu u hari Minnggu besok tiba. Hari M Minggu bessok Ayah keembali dari kampung. “Aisyah ayo cepat banngun, nanti t terlambat” suara s terdenngar di depaan kamarku. “Ya, Mam ma aku sudahh bangun”,
167
sembari bergegas mengambil handuk dan menuju kamar mandi. Setelah mandi, aku membersihkan kamar tidur dan bergegas mengenakan seragam sekolahku. Jam sudah menunjukkan pukul 06.20 menit, aku berjalan menuju meja makan untuk sarapan. Setelah sarapan, aku bergegas meninggalkan meja makan dan menuju keluar rumah. Aku biasa berjalan kaki menuju sekolah karena sekolahku dekat, hanya berjarak 200 m dari rumah. Bel terakhir berbunyi seperti biasa aku bergegas pulang ke rumah, karena aku tidak sabar untuk melihat dan memberi makan hewan peliharaanku. Sesampai di rumah aku sangat gembira dan kaget sekali, ternyata Ayah sudah kembali dari kampung, padahal tadi pagi aku menghitung hari kedatangan Ayah. “Aisyah ini oleh-oleh dari kakek untuk Aisyah kata ayah”. Apa ini yah? saat ku angkat ternyata kotak ini lumayan berat. Aku penasaran apa ya kira-kira isinya. Aku ingin cepat sekali membukanya. Aku membuka bungkusan kotak pelan-pelan dan hati-hati, setelah aku lihat ternyata seekor anak kelinci lucu. Aku senang sekali dan aku suka. Aku langsung menelpon kakek untuk mengucapkan terimakasih. Ayah besok kita membuat kandang untuk Bunny, si kelinci kecil ini ya Yah? kira-kira berapa ukurannya yah? “Kotaknya kita buat bangun persegi panjang dengan ukuran 60 cm dan tinggi 50 cm saja, lalu kita hias dengan atap dan jangan lupa beri pintunya. Besok Ayah bantu membuat kandang kelinci dari kardus bekas”. Jawab Ayah.
168
Mari menyeles saikan perttanyaan awah ini de enga benar. di ba
1. Bagaaimana perassaan Aisyah saat menerima oleh-olehh? 2. Apa yang kamu rasakan r jikaa menerima oleh-oleh o sepperti Aisyah? 3. Apa isi bungkusaan kotak itu?? 4. Siapaa yang mem mberi Aisyah oleh-oleh? 5. Apa saja makan nan yang diisukai kelin nci?, Hewann apa saja yang y kamu pelihhara di rumahh? 6. Alat ukur apa yang y dipakaai mengukurr kardus unttuk membuaat kandang kelinnci? 7. Beraapa ukuran kandang kelinnci yang akaan dibuat Ayyah dan Aisyyah? 8. Berb bentuk banguun apakah kaandang kelinnci tersebut? 9. Beraapakah kira-kkira tinggi baadanmu? 10. Alat ukur apa yaang digunakaan untuk menngukur tingggi badanmu??
169
Coba tuliskan teesk petunju uk membuatt kandang kelinci! k Te eks Petun njuk Mem mbuat Kan ndang Kelinc ci
170
Ayo A men nulis puissi
Tulislah T p puisi berd dasarkan n hewan peliharaa p an yang kamu senangi!
171
Mari bernyanyi
Bangun Tidur Bangun tidur kuterus mandi Tidak lupa menggosok gigi Habis mandi ku bantu Ibu Membersihkan tempat tidurku Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa saja kegiatan yang ada di dalam lagu “Bangun Tidur”? 2. Apa yang kamu lakukan biasanya setelah bangun tidur? 3. Berapa kalikah kamu menggosok gigi dalam sehari? 4. Apakah kamu sarapan sebelum berangkat ke sekolah? 5. Siapa yang menyediakan sarapan? 6. Apakah kamu diberi sarapan setiap hari?
172
Ay yo…. Lengk kapi tabel di bawah ini!
No
K Kegiatan appa saja yanng kamu laakukan di rumah r selaama satu hari
Hak yang diperooleh
1 2 3 4 5 6 Mari Menu ulis Cerita a…………
Bu uatlah ceriita yang isinya kegiatan apa saja a yang kam mu laku ukan dari kamu k bangu un tidur hin ngga kamu tidur kemb bali de engan meng ggunakan sa atuan wakttu.
Ma ari Menuliss…………
Buatlah kegiata an yang kam mu lakukan di hari libu ur atau harri minggu dengan d men nggunakan satuan wak ktu.
173
Liburan Telah Tiba T
Hai teman-teman t n, namaku D Didit. Horeeeeee.... Libuuran sekolah telah tiba, b begitu teriak kku ketika Ayah A mengizzinkan aku untuk u liburann ke desa. Akku berlibur k rumah nenek ke n yang ada di desaa Sukamajuu. Aku tidakk sabar ingiin bertemu d dengan neneek, Rafi, Haary, Keisyaddan Salwa. Mereka sem mua sahabatt-sahabatku y yang ada di desa. u bermain ddi kebun dessaku. Dengaan menggunaakan mobil Aku sangat rindu a diantar Ayah ke desa. aku d Jarak ddari rumahk ku ke desa 990 km, yaah kira-kira d ditempuh selama 3 jaam sungguhh melelahkaan, tetapi aaku sangat menikmati p perjalanan. Udara yanng segar ddan pemanndangan yanng indah mengiringi Keesokan harinya p perjalananku u. Sesampai di rumah nnenek, aku beristirahat. b h aku d sahabatt-sahabatku mengunjunggi kebun teempat bermaain yang adda di desa. dan J Jarak rumah h nenek ke kebun k hanya 2 km, jika memakai m mootor/mobil bisa b sampai d dalam waktuu 10 menit, kalau k dengaan berjalan kaki k bisa 25 menit. Lumaayan untuk b berolahraga. . Denggan berjalann kaki, kami akhirnya kaami sampai di kebun. Sesampai di k kebun aku dan sahabaat-sahabatku sangat sed dih dan keceewa sekali. Kebun di d desaku sudaah rusak dann tidak teraw wat. Banyak tanaman buunga, buah dan d sayuran y yang rusak, kering dan layu. l Sampahh-sampah beerserakan dissekitar kebun n. Aku dan sahabbat-sahabatkuu ingin meerawat kembbali kebun itu. Kami b bergotong-ro oyong menaanam bunga, buah dan saayur-sayurann. Ada yang g menyiram t tanaman dann memangkkas tanamann menggunaakan guntingg kebun. Keetika kami m membersihk kan kebun, Ibbu Rafi dan nenekku daatang. Merekka membawaa minuman d buah-buuahan, ada semangka, jeruk dan pisang. dan p “Ayyo anak-anaak istirahat
174
s sebentar, ibu u dan nenek membawa minuman m dann buah-buahhan untuk kaalian”, ucap I Rafi. Ibu b jeruk, Aku melihat Haary sangat ssemangat seekali ketika memakan buah “ “hai Hary kamu sanggat suka sekkali ya buaah jeruk?” ucapku. Hary H hanya m mengangguk k
karena
semakin
semangattnya
mem makan
buaah
jeruk.
“ “Keisya...ke eisya... ayo makan buahhnya, kenapaa berdiri saja di situ, lih hat aku dan t teman-teman n sudah meelahap buah--buahan ini””. “Aku tiddak suka buah-buahan, d kecil akku tidak suk dari ka makan buuah” jawab Keisya. K Setelah selesai minum m dan m memakan buuah-buahan kami bekerrja kembali merawat keebun, Kami juga akan m membuat plaang yang beertuliskan dillarang memeetik bunga, ddengan ukurran panjang 6 cm dan lebar 40 cm. Hari pun teelah sore. Keebun sudah bbersih. Bung 60 ga, sayuran d buah-buuahan telah ditanam. Hasil dan H kerja kami k kini ddapat dinikm mati, kebun y yang dulu tiddak terawat sekarang meenjadi asri.
Mari m menyelesaiikan pertan nyaan di baw wah ini den nga benar.
1.
Siiapa yang beerlibur ke rum mah nenek yang y ada di desa d Sukamaaju?
2.
Baagaimana peerasaan Didiit saat melihaat kebun yanng ada di dessa?
3.
Apa yang dillakukan Diddit dan sahaabat-sahabattnya ketika sampai di keebun?
4.
Apa saja yang g mereka tannam di kebunn?
5.
Mengapa M kita harus meraw wat tumbuhaan?
6.
Apa saja alat yang digunaakan ketika menanam bbunga, memaangkas dan menyiran m tanaaman?
7.
Apa saja buahh-buahan yanng dibawakaan Ibu Rafi ddan Nenek? siapa yang tiddak menyukai buah-buahhan?
8.
Menurut M penddapatmu apaa yang terjaddi jika kamuu tidak memaakan buahbu uahan?
175
Apakah kamu menyukai buahbuahan? Coba gambarkan 2 buah-buahan apa saja yang kamu sukai!
1 km = .........m 1 m = .........dm 1 dm = .......cm 1 cm = .......mm
176
Buatlah tek ks petunjuk menanam bunga b di dalam pot berda asarkan gam mbar yang ada di bawaah ini! Teks P Petunjuk Menana am Bunga a dala am Pot
“ Sandwittch Teeeeeet..........teeeet..............”” begitu bel berbunyi m menandakan istirahat,,, “ “horeeeeyy. ....” teriak teeman-teman sekelasku. Seperti S biasaa aku dan tem man-teman m menikmati b bekal yang dibawa d dari rumah. “Raiisya, Nada, Keyla, Rafaa dan Dani. T Taraaaa aku u mebawa beekal spesial hhari ini,,, gaddo-gado buaatan nenek” ucap Dani. S Seminggu inni aku akan n membawaa bekal yangg sangat sppesial buatann nenekku, k karena semiinggu ini nenek menggaantikan Bund daku yang sedang s bertu ugas keluar k kota. “Ayoo teman-tem man coba perrlihatkan bek kal yang kalian bawa haari ini” ujar D Dani. Semuaa teman-tem manku mengeeluarkan bek kalnya. Raissa seperti biaasa dengan n goreng ayam spesiaal tanpa sayyur. Nada meembawa bubbur kacang hijau. nasi h Rafa m memba nasi dengan laukk pauknya deendeng dan sayur wortell kesukaanny ya.
177
“Ayo Rafa segera pimpin doa sebelum kita menikmati bekal hari ini, aku sudah lapar” ujar Raisya. Tunggu... keyla kenapa tidak memperlihatkan bekal yang kamu bawa? Ayoo buka kotak bekalmu! “ujar Nada”. Aku membawa bekal yang dibeli ayah di dekat rumah, Bundaku lagi sakit dan tidak bisa membuatkanku bekal untuk dibawa hari ini. “Coba lihat teman-teman, Keyla membawa bekal spesial juga hari ini ada sandwitch kesukaanku” ujar Dani. Aku tidak suka sandwitch karena banyak sayuran didalamnya dan aku juga tidak pernah mencicipi rasa sandwitch itu “ujar Keyla”, nah kalo begitu kita tukaran bekal aja Key ajak Dani, nih coba kamu cicipi gado-gado spesial buatan nenekku. Setelah berdoa, merekapun menikmati bekal yang dibawa. Wah ternyata gado-gado buatan nenek Dani enak, walaupun ada sayursayuran di dalam gado-gado ini, aku suka.....ayo dicicipi teman-teman “ujar Keyla”. Teman-temanku mencicipi gado-gado buatan nenekku. Raisa dan Keyla yang tidak suka sayur sekarang menjadi suka sayur. Nah Keyla, Raisa sekarang coba deh cicipi sandwitch ini, pasti kalian suka “ujar Dani”. Waaaahhh ternyata sandwitch juga enak yaa teman-teman “ujar Keyla dan Raisa”. besok aku minta Ibu membuatkan aku bekal sandwitch, bosan ni dengan bekal nasi goreng ayam spesial tanpa sayur “ujar Raisa”. Jam istirhatpun berlalu aku dan teman-teman masuk ke kelas untuk mengikuti pelajaran selanjutnya. “Teeetttttt.....teeeetttt.....teeeettt....... bel” menandakan pelajaran berakhir, ayo kita pulang teman-teman. Sesampai di rumah, Raisya menceritakan kejadian yang terjadi ketika istrahat siang tadi, Raisya mengajak Ibunya ke pasar untuk membeli bahan-bahan untuk membuat sandwitch. “Ayooo Bu... kita kepasar, kita beli bahan-bahan untuk membuat sandwitch” ujar Raisya. Sesampai di pasar, Ibu dan Raisa membeli bahan-bahan untuk membuat sandwitch, 1 kg telur, 500 gr tomat, 1 ons selada, 1 bungkus roti, 1 kg mentimun dan 1 botol saus sambal.
178
Mari elesaikan menye pertan nyaan 1. Siapaa saja tokoh yang ada dii dalam bacaaan? 2. Siapaa tokoh yangg kamu sukaai? Mengapaa? 3. Siapaa yang mem mbawa bekaal gado-gadoo? Apakah kamu k menyu ukai gadogado o? 4. Siapaa yang tidakk menyukai ssayur-sayuraan? 5. Apakkah kamu menyukai m sayuur-sayuran? Sayur apa yang y kamu suukai? 6. Mengapa kita haarus makan ssayur-sayuraan? 7. Apakkah kamu menyukai m sanndwitch? Ap pa-apa saja bahan yang g dibeli Ibu dan Raisya R untukk membuat sandwitch? s 8. Denggan apa menngukur 3 kg ttomat? 9. Ibu membeli m 4 kg kacang untuk memb buat gado-ggado. Berapaa ons total kacanng yang dibeeli ibu. 10. Ibu dan d Raisya membeli 5000 gr seladaa, berapa onns jumlah tomat t yang dibelli Ibu dan Raaisya?
Mari membuat teks peetunjuk membuat sandwittch.
179
Siapa Ya ang Suka Ma akan Sandwittch?
Teks Petunjuk k Membu uat Sandw witch
Coba Tu uliskan a apa-apa saja s baha an yang diguna akan untu uk memb buat sand dwitch?
180
A men Ayo nulis puissi
Tuliislah puissi berdasa arkan gam mbar yang ad da di sam mping
Tulislah T p puisi berd dasarkan n buah-b buahan y yang paliing kamu u sukai!
181
Mari Bernyanyi
KEBUNKU Lihat kebunku Penuh dengan bunga Ada yang merah dan ada yang putih Setiap hari ku siram semua Mawar melati semuanya indah
MENANAM JAGUNG Ayo kawan kita bersama menanam jagung di kebun kita ambil cangkulmu, ambil pangkurmu kita bekerja tak jemu-jemu cangkul, cangkul, cangkul yang dalam tanah yang longgar jagung kutanam beri pupuk supaya subur tanamkan benih dengan teratur jagungnya besar lebat buahnya tentu berguna bagi semua cangkul, cangkul, aku gembira menanam jagung di kebun kita
182
Tuliskanlahmakna dari lagu yang sudah kamu nyanyikan!
Sekarang coba perhatikan suasana kelas kita hari ini.
Berdasarkan gambar yang kamu amati, jawablah pertanyaan yang ada di bawah ini dengan benar! 1. Apa yang kamu lihat pada gambar? 2. Pernahkan kamu melakukan piket kelas? 3. Apakah kamu suka belajar di ruangan kelas yang kotor? 4. Apa menurut kamu yang mesti kamu lakukan ketika melihat ruangan kelas yang kotor? 5. Siapa saja yang bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan sekolah?
Mari Menulis Cerita…………
Buatlah cerita yang isinya kegiatan apa saja yang kamu lakukan di sekolah hingga pulang sekolah dengan menggunakan satuan waktu.
183
Ayo…. Lengkapi tabel di bawah ini!
No 1 2 3 4 5 6
Jenis Pakaian yang kamu miliki
Manfaatnya
184
b. Media dalam Kegiatan PBL
185
186
187
188
Sumber : https://www.google.com/search?q=hewan+peliharaan&safe 22/07/2013. https://www.google.com/search?q=buah-buahandansayuran 22/07/2013.
diakses
tanggal
diakses
tanggal
189
LAMPIRAN 8. Kisi-kisi Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu Nama Sekolah : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas//Semester : III/I Jumlah Soal : 30 buah Kompetensi Dasar
Indikator
Aspek yang diukur C1 C2 C3 1
1. Menyebutkan contoh hewan peliharaan. 3.2 Menguraikan 2. Menjelaskan teks arahan/petunjuk cara tentang perawatan memelihara hewan dan hewan tumbuhan, serta daur peliharaan hidup hewan dan 3. Menentukan perilaku yang pengembangbiakan menunjukkan tumbuhan dengan menyayangi bantuan guru/teman hewan. dalam bahasa lisan 4. Membuat teks dan tulis yang dapat petunjuk diisi dengan kosa perawatan kata bahasa daerah hewan. 8 5. Menyebutkan untuk membantu contoh tumbuhpemahaman. tumbuhan. 6. Menjelaskan cara memelihara tumbuhan 7. Menentukan perilaku yang menunjukkan menyayangi hewan 8. Membuat teks petunjuk menanam bunga. 9. Mengemukaka Bahasa Indonesia
Jumlah
1 3
2, 3, 7 5
1
2 4, 6 1
15
2
12
1
9
1 11
190
n manfaat tumbuhan.
Matematika 3.7 Mengenal hubungan antar satuan waktu, antar satuan panjang dan antar satuan berat yang biasa digunakan dalam kehidupan seharihari.
10. Menentukan hubungan antar satuan waktu 11. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan satuan waktu 12. Menetukan hubungan antar satuan panjang 13. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan satuan panjang 14. Menentukan hubungan antar satuan berat 15. Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan satuan berat
16. Menyebutkan 22 PPKN contoh hak 3.2 Mengetahui hak anak di rumah dan kewajiban 17. 24 Menyebutkan sebagai warga dalam contoh hak kehidupan seharianak di sekolah hari di rumah dan di 18. Mengemukakan sekolah. contoh kewajiban anak di rumah 19. Mengemukakan contoh kewajiban anak di sekolah 20. Melaksanakan
10, 13, 14
3
1
16 17
1
1
18 19
1
1
20 21
1
1 1 23
1
25
1
26
1
191
hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah 21. Menjelaskan kegiatan yang bermanfaat 3.3 Mengetahui yang dapat pemanfaatan pakaian dilakukan yang sesuai untuk diwaktu luang jenis aktivitas fisik 22. Menjelaskan yang diikuti. manfaat pakaian yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti 23. Menentukan SBDP makna karya seni 3.5 Memahami makna karya seni budaya dengan bahasa daerah setempat Penjasorkes
27
1
28, 29
2
30
1
192
LAMPIRAN 9. Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu Kelas/Semester Waktu
: III/I : 60 menit
Petunjuk: 1. Mulailah bekerja dengan membaca Basmalah. 2. Baca dan pahami soal dengan teliti. 3. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu. 4. Periksalah lembar jawaban sebelum dikumpulkan. 5. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat a, b, c, atau d dengan memberi tanda silang (x).
1. Hewan di bawah ini yang termasuk hewan peliharaan, kecuali . . . . a. ayam, kelinci dan kucing b. anjing, burung dan hamster c. kucing, singa dan kelinci d. bebek, burung dan kucing 2. Agar ayam mengalami pertumbuhan badan dengan cepat, maka sebaiknya .... a. dibiarkan mencari makan sendiri b. diberi makanan dan minuman dengan kandungan zat makanan sempurna. c. dilepaskan dari kandang d. diberi makan 3. Ayam, kambing, sapi dan bebek adalah beberapa contoh hewan yang diciptaan oleh Allah SWT, untuk dimanfaatkan oleh manusia, maka sebaiknya hewan-hewan tersebut harus . . . . a. dipelihara dan disayangi b. dikurung terus-menerus di dalam kandang c. dibiarkan hidup begitu saja d. diikat
193
4. Urutan teks petunjuk membersihkan kandang ayam yang benar adalah . . . a. (1) gunakan sapu lidi untuk menyapu kandang, (2) keluarkan ayam, tempat makan dan tempat minum dari kandang, (3) siram kandang ayam dengan air bersih, (4) gunakan masker. b. (1) gunakan masker, (2) keluarkan ayam, tempat makan dan tempat minum dari kandang, 3) gunakan sapu lidi untuk menyapu kandang,(4) siram kandang ayam dengan air bersih. c. (1) siram kandang ayam dengan air bersih, (2) gunakan sapu lidi untuk menyapu kandang, (3) gunakan masker, (4) keluarkan ayam, tempat makan dan tempat minum dari kandang. d. (1) siram kandang ayam dengan air bersih, (2) gunakan masker, (3) keluarkan ayam, tempat makan dan tempat minum dari kandang, (4) gunakan sapu lidi untuk menyapu kandang. 5. Perilaku yang menunjukkan menyayangi hewan, kecuali . . . . a. dipelihara dan diberi makan b. dibersihkan kandangnya c. ditendang dan dilempar d. diberi makan dan dimandikan 6. Urutan teks petunujuk membersihkan kandang kelinci yang benar adalah . ... a. (1) gunakan sarung tangan, (2) keluarkan kelinci dari kandang, (3) keluarkan tempat makan dan tempat minum kelinci, (4) bersihkan semua kotoran yang ada di kandang dengan menggunakan sapu lidi. b. (1) keluarkan kelinci dari kandang, (2) gunakan sarung tangan, (3) keluarkan tempat makan dan tempat minum kelinci, (4) bersihkan semua kotoran yang ada di kandang dengan menggunakan sapu lidi. c. (1) gunakan sarung tangan, (2) bersihkan semua kotoran yang ada di kandang dengan menggunakan sapu lidi, (3) keluarkan kelinci dari kandang, (4) keluarkan tempat makan dan tempat minum kelinci.
194
d. (1) keluarkan kelinci dari kandang, (2) keluarkan tempat makan dan tempat minum kelinci, (3) bersihkan semua kotoran yang ada di kandang dengan menggunakan sapu lidi, (4) gunakan sarung tangan. 7. Supaya tempat tinggal hewan sehat maka harus . . . . a.
diganti dengan yang baru
b.
dibiarkan
c.
dibersihkan dan dipelihara
d.
disayangi
8. Bagian tumbuhan yang berwarna-warni dan terlihat indah adalah . . . . a. daun b. bunga c. ranting d. pohon 9. Jika tanaman layu maka harus . . . . a disiram b dibiarkan c dipupuk d.disiram dan dipupuk 10. Laporan hasil pengamatan Susu, selain berasal dari hewan juga berasal dari tanaman. Salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi susu adalah kedelai. Susu kedelai adalah salah satu minuman yang mengandung protein nabati tinggi, susu kedelai juga mempunyai rasa yang khas, enak dan berkhasiat. Judul yang tepat untuk pendahuluan laporan pengamatan di atas adalah . . . a. Pembuatan susu hewan b. Pembuatan susu kedelai c. Pembuatan susu manis d. Pembuatan susu coklat
195
11. Urutan teks petunjuk menanam bunga dalam pot yang benar adalah . . . . a.
(1) sediakan tanah yang gembur/subur, (2) campur tanah dengan pupuk kandang, (3) masukan tanah ke dalam pot, (4) lobangi tanah bagian tengah yang ada dalam pot, (5) masukkan tanaman/bunga pada lobang yang telah tersedia, (6) timbun dengan tanah, (7) siram dengan air.
b.
(1) masukan tanah ke dalam pot, (2) campur tanah dengan pupuk, (3) sediakan tanah yang gembur/subur, (4) lobangi tanah bagian tengah yang ada dalam pot, (5) masukkan tanaman/ bunga pada lobang yang telah tersedia, (6) timbun dengan tanah, (7) siram dengan air.
c.
(1) sediakan tanah yang gembur/subur, (2) campur tanah dengan pupuk kandang, (3) masukan tanah ke dalam pot, (4) lobangi tanah bagian tengah yang ada dalam pot, (5) masukkan tanaman/ bunga pada lobang yang telah tersedia, (6) siram dengan air, (7) timbun dengan tanah.
d.
(1) lobangi tanah bagian tengah yang ada dalam pot , (2) masukan tanah ke dalam pot, (3) masukkan tanaman/ bunga pada lobang yang telah tersedia, (4) campur tanah dengan pupuk, (5) sediakan tanah yang gembur/subur, (6) timbun dengan tanah, (7) siram dengan air.
12. Perilaku yang menunjukkan menyayangi tumbuhan, kecuali . . . . a. menyiram tumbuhan b. memberi pupuk c. memetik bunga yang sedang mekar d. membersihkan kebun 13. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang kita makan akan menjadikan tubuh kita . . . . a. lemah b. sakit c. sehat d. sariawan
196
14. Di bawah ini, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sandwitch telur dadar adalah . . . . a. selada, roti, mentimun, saus sambal dan ayam b. telur, roti, selada, mentimun, tomat dan saus sambal c. mentimun, selada, daging, dan tomat d. roti, selada, tomat, kacang, dan mentimun 15. Sinar matahari diperlukan tanaman untuk . . . . a.
membantu tanaman berdiri
b.
membantu membuat makanan di daun
c.
menghangatkan tanaman
d.
menguatkan tanaman
16. Dina belajar selama 2 jam lebih 20 menit. Ia memulai belajar pukul 18.00. Pukul berapakah ia selesai belajar? a. 20.20 b. 20.02 c. 21.20 d. 21.02 17. Gedung SD Almunawarah selesai dibangun dalam waktu 9 bulan lebih 21 hari. Berapa harikah gedung SD Almunawarah selesai dibangun? a. 298 hari b. 290 hari c. 291 hari d. 289 hari 18. Jarak antara rumah Anti dan Diki adalah 8 km. Berapa meter kah jarak rumah Anti dan Diki? a. 800 m b. 800000 m c. 80000 m d. 8000 m
197
19. Santi memiliki pita yang panjangnya 5 m. Sinta memiliki pita dengan panjang yang sama dengan pita Santi. Berapa cm-kah panjang pita Sinta? a. 50 cm b. 50000 cm c. 500 cm d. 5000 cm 20. Linda membeli 4 ons tepung terigu. Berapa gram-kah tepung terigu yang dibeli Linda? a. 400 g b. 40 g c. 4000 g d. 40000 g 21. Ibu Dewi seorang pembuat tahu. Untuk membuat tahu, ia membeli 1.000 ons kedelai. Berapa kg-kah kedelai yang dibeli Ibu Dewi? a. 10 kg b. 100 kg c. 1000 kg d. 10000 kg 22. Salah satu hak anak di rumah adalah …. a. Membantu ayah memberi makan hewan peliharaan b. mencuci piring c. mendapatkan makanan yang bergizi dan minuman d. belajar dengan sungguh-sungguh 23. Menjaga kebersihan rumah adalah kewajiban …. a.
ayah dan ibu
b.
pembantu
c.
semua anggota keluarga
d.
anak
24. Menjaga kebersihan kelas dan menyiram bunga di taman sekolah adalah tugas dari ….
198
a.
semua murid
b.
ketua kelas
c.
kepala sekolah
d.
guru kelas
25. Mendapat pelajaran merupakan ... murid a.
kewajiban
b.
peraturan
c.
tata tertib
d.
hak
26. Bimbingan orang tua dan guru merupakan hak anak di . . . . a.
rumah
b.
sekolah
c.
rumah dan sekolah
d.
masyarakat
27. Kegiatan yang bermanfaat yang dapat dilakukan di waktu luang, kecuali . . a.
bersepeda santai
b.
membaca buku
c.
bermain playstation
d.
menanam bunga
28. Bermain dengan hewan peliharaan sebaiknya menggunakan pakaian . . . . a.
sekolah
b.
olahraga
c.
renang
d.
rumah
29. Pakaian seragam pramuka berwarna . . . . a.
putih dan hitam
b.
putih dan merah
c.
coklat muda dan putih
d.
coklat muda dan coklat tua
30. Makna dari lagu kebunku, kecuali. . . .
199
a.
Merawat dan menjaga tanaman
b.
Memetik bunga yang sedang mekar
c.
Memperindah lingkungan
d.
Memberikan keindahan
LAMPIRAN 10. Kunci Jawaban Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu 1. C 16. A 2. B 17. C 3. A 18. D 4. B 19. C 5. C 20. A 6. A 21. B 7. C 22. C 8. B 23. C 9. D 24. D 10. B 25. A 11. A 26. C 12. C 27. C 13. C 28. D 14. B 29. D 15. B 30. B
200
LAMPIRAN 11. Distribusi Nilai Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu N o
Item Soal 2 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23 4
25
26
27
28
2 9
3 0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
3
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
4
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
5
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
6
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
7
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
8
0
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
9
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
10
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
11
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
12
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
13
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
14
0
1
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
1
15
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
0
1
0
1
16
1
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
1
0
17
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
18
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
19
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
20
0
0
0
0
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
21
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
22
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
23
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
24
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
25
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
26
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
27
0
1
0
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
1
1
1
28
0
0
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
29
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
30
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
1
0
201
LAMPIRAN 12. Perhitungan Validitas Soal Uji Coba Tes Hasil belajar Tematik Terpadu Analisis validitas item tes hasil belajar dengan menggunakan rumus Pearson
product moment, yaitu:
rpbi =
M p − Mt SDt
∑
18,2
Mt= SDt
p q
∑
∑
√381,6
331,24
50,36 7,096
Untuk mencari Mp Soal nomor 1 (N=30) Mp
22,5
Validitas item soal
rpbi 1 =
Mp − M t SDt
p 22,5 − 18,2 0,6 = = 0,7421 q 7,096 0,4
Dengan cara yang sama, diperoleh seperti tabel di bawah ini:
202
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Mp 22,5 22,06 21,88 22,5 21 22,06 121,84 17,68 17,731 22,06 21,84 21,84 18,27 22,5 22,19 22,44 21 22,06 22,07 21,5 21,84 21,88 22,06 21,88 16,25 22,06 21,88 22,07 17,808 22,06
rpbi 0,7421 0,6218 0,5536 0,7421 0,4832 0,6218 0,6745 -0,1638 -0,1686 0,6218 0,6745 0,6745 0,0249 0,7421 0,6007 0,6348 0,4832 0,6218 0,5449 0,4971 0,5536 0,5536 0,6218 0,5536 -0,2938 0,6218 0,5536 0,5449 -0,1490 0,6218
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Valid Tidak valid Valid
203
LAMPIRAN 13. Perhitungan Reliabilitas Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar tematik terpadu Pencarian untuk rumus Speman-Brown
Rumus Untuk mencari 1
2
1
1
2
1
Σ
2
Σ
Σ Σ
30 2764 2
30 3057
285
Σ Σ
Σ
285 261 30 2863
,
,
261
0,625
,
Kesimpulan reliabilitas : Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal tes uji coba, diperoleh reliabilitas tes sebesar r11=0,769 yang berarti soal berada pada kriteria reliabilitas tinggi dan ini menunjukkan soal tes dapat dipercaya.
204
LAMPIRAN 14. Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Uji Coba Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu Taraf kesukaran soal Ketentuan : •
P = 0.00 – 0.30 ( Sukar)
•
P = 0.30 – 0.70 ( sedang)
•
P = lebih dari 0.70 ( Mudah)
Rumus taraf kesukaran : P = 1. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 2. B = 17 → P = 0.57 (Sedang) 3. B = 15 → P = 0.5 (Sedang) 4. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 5. B = 19 → P = 0.63 (Sedang) 6. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 7. B = 20 → P = 0.67 (Sedang) 8. B = 28 → P = 0,93 (Mudah) 9. B = 27 → P = 0.9 (Mudah) 10. B = 20 → P = 0.67 (Sedang) 11. B = 17 → P = 0.57 (Sedang) 12. B = 24 → P = 0.8 (Mudah) 13. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 14. B = 20 → P = 0.67 (Sedang) 15. B = 19 → P = 0.63 (Sedang)
16. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 17. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 18. B = 17→ P = 0.57 (Sedang) 19. B = 18→ P = 0.6 (Sedang) 20. B = 19→ P = 0.63 (Sedang) 21. B = 17 → P = 0.57 (Sedang) 22. B = 19 → P = 0.63 (Sedang) 23. B = 17 → P = 0.57 (Sedang) 24. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 25. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 26. B = 19 → P = 0.63 (Sedang) 27. B = 21 → P = 0.7 (Sedang) 28. B = 18 → P = 0.6 (Sedang) 29. B = 26 → P = 0.87 (Mudah) 30. B = 19 → P = 0.63 (Sedang)
205
LAMPIRAN 15. Perhitungan Daya Pembeda Soal Uji Coba Hasil Belajar Tematik Terpadu Untuk menentukan daya pembeda dapat digunakan rumus yang dikemukakan oleh Arikunto (2003:213), yaitu: B B D = A − B = PA − PB JA JB Untuk soal no 1 diperoleh daya pembeda sebagai berikut: 8 1 D = − = 1 − 0,125 = 0,875 8 8 Dengan cara yang sama, untuk soal no 2-30 diperoleh daya pembeda sebagai berikut:
No
Daya Pembeda
16
0,625
17
0,5
2
0,875
18
0,875
3
0,625
19
0,75
4
0,875
20
0,625
5
0,625
21
0,75
6
0,875
22
0,625
7
0,75
23
0,875
8
-0,125
24
0,625
9
-0,125
25
-0,5
10
0,875
26
0,875
11
0,75
27
0,625
12
0,75
28
0,75
13
0,00
29
-37,5
14
0,875
30
0,875
15
0,625
206
LAMPIRAN 16. Nama Sekolah Kelas//Semester Jumlah Soal
Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu : SDN 02 Percontohan Bukittinggi : III/I : 25 buah
Kompetensi Dasar Bahasa Indonesia 3.2 Menguraikan teks arahan/petunjuk tentang perawatan hewan dan tumbuhan, serta daur hidup hewan dan pengembangbiakan tumbuhan dengan bantuan guru/teman dalam bahasa lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk membantu pemahaman.
Indikator
Aspek yang diukur C1 C2 C3
1 1. Menyebutkan contoh hewan peliharaan. 2. Menjelaskan cara memelihara hewan peliharaan 3. Menentukan perilaku yang menunjukkan menyayangi hewan. 4. Membuat teks petunjuk perawatan hewan 5. Membuat teks petunjuk menanam bunga. 6. perilaku yang menujukkan menyangi tumbuhan 7. Mengemukakan manfaat tumbuhan.
Juml ah 1
2
1
3,5,7
3 4,6
2
9
1
10
1
8,11,12
3
207
Matematika
8. Menentukan
3.7 Mengenal
hubungan antar
hubungan antar
satuan waktu
satuan waktu, antar
9. Menyelesaikan
satuan panjang dan
permasalahan yang
antar satuan berat
berkaitan dengan
yang biasa
satuan waktu
digunakan dalam
1
13
14
1 1
15
10. Menetukan
kehidupan sehari-
hubungan antar
hari.
satuan panjang
16
1
11.Menyelesaika n permasalahan
1
17
yang berkaitan dengan satuan panjang 12. Menentukan hubungan antar satuan berat 13.Menyelesaika n permasalahan yang berkaitan dengan satuan berat
18
1
208
PPKN
14. Menyebutkan
3.2 Mengetahui hak
contoh hak anak di
dan kewajiban
rumah
sebagai warga dalam
15. Menyebutkan
kehidupan sehari-
contoh hak anak di
hari di rumah dan di
sekolah
sekolah.
16. Melaksanakan
1
19
21
1
20,22
2
23
1
24
1
hak dan kewajiban anak di rumah dan di sekolah
Penjasorkes 3.3 Mengetahui pemanfaatan pakaian yang sesuai untuk jenis aktivitas fisik yang diikuti.
SBDP 3.5 Memahami makna karya seni budaya dengan bahasa daerah setempat
18. Menjelaskan kegiatan yang bermanfaat yang dapat dilakukan diwaktu luang 19. Menjelaskan manfaat pakaian yang sesuai untuk jenis kegiatan fisik yang diikuti 20. Menentukan makna karya seni
25
1
209
LAMPIRAN 17. Soal Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu Kelas/Semester Waktu
: III/I : 60 menit
Petunjuk: 1. Mulailah bekerja dengan membaca Basmalah. 2. Baca dan pahami soal dengan teliti. 3. Kerjakan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu. 4. Periksalah lembar jawaban sebelum dikumpulkan. 5. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat a, b, c, atau d dengan memberi tanda silang (x).
1. Hewan di bawah ini yang termasuk hewan peliharaan, kecuali . . . . a. ayam, kelinci dan kucing b. anjing, burung dan hamster c. kucing, singa dan kelinci d. bebek, burung dan kucing 2. Agar ayam mengalami pertumbuhan badan dengan cepat, maka sebaiknya . . . . a. dibiarkan mencari makan sendiri b. diberi makanan dan minuman dengan kandungan zat makanan sempurna. c. dilepaskan dari kandang d. diberi makan 3. Ayam, kambing, sapi dan bebek adalah beberapa contoh hewan yang diciptaan oleh Allah SWT, untuk dimanfaatkan oleh manusia, maka sebaiknya hewan-hewan tersebut harus . . . . a. dipelihara dan disayangi b. dikurung terus-menerus di dalam kandang c. dibiarkan hidup begitu saja
210
d. diikat 4. Urutan teks petunjuk membersihkan kandang ayam yang benar adalah . . . a. (1) gunakan sapu lidi untuk menyapu kandang, (2) keluarkan ayam, tempat makan dan tempat minum dari kandang, (3) siram kandang ayam dengan air bersih, (4) gunakan masker. b. (1) gunakan masker, (2) keluarkan ayam, tempat makan dan tempat minum dari kandang, 3) gunakan sapu lidi untuk menyapu kandang,(4) siram kandang ayam dengan air bersih. c. (1) siram kandang ayam dengan air bersih, (2) gunakan sapu lidi untuk menyapu kandang, (3) gunakan masker, (4) keluarkan ayam, tempat makan dan tempat minum dari kandang. d. (1) siram kandang ayam dengan air bersih, (2) gunakan masker, (3) keluarkan ayam, tempat makan dan tempat minum dari kandang, (4) gunakan sapu lidi untuk menyapu kandang. 5. Perilaku yang menunjukkan menyayangi hewan, kecuali . . . . a. dipelihara dan diberi makan b. dibersihkan kandangnya c. ditendang dan dilempar d. diberi makan dan dimandikan 6. Urutan teks petunujuk membersihkan kandang kelinci yang benar adalah . . . . a. (1) gunakan sarung tangan, (2) keluarkan kelinci dari kandang, (3) keluarkan tempat makan dan tempat minum kelinci, (4) bersihkan semua kotoran yang ada di kandang dengan menggunakan sapu lidi. b. (1) keluarkan kelinci dari kandang, (2) gunakan sarung tangan, (3) keluarkan tempat makan dan tempat minum kelinci, (4) bersihkan semua kotoran yang ada di kandang dengan menggunakan sapu lidi.
211
c. (1) gunakan sarung tangan, (2) bersihkan semua kotoran yang ada di kandang dengan menggunakan sapu lidi, (3) keluarkan kelinci dari kandang, (4) keluarkan tempat makan dan tempat minum kelinci. d. (1) keluarkan kelinci dari kandang, (2) keluarkan tempat makan dan tempat minum kelinci, (3) bersihkan semua kotoran yang ada di kandang dengan menggunakan sapu lidi, (4) gunakan sarung tangan.
7.
Supaya tempat tinggal hewan sehat maka harus . . . . a. diganti dengan yang baru b. dibiarkan c. dibersihkan dan dipelihara d. disayangi
8.
Laporan hasil pengamatan Susu, selain berasal dari hewan juga berasal dari tanaman. Salah satu tanaman yang dapat diolah menjadi susu adalah kedelai. Susu kedelai adalah salah satu minuman yang mengandung protein nabati tinggi, susu kedelai juga mempunyai rasa yang khas, enak dan berkhasiat. Judul yang tepat untuk pendahuluan laporan pengamatan di atas adalah . . . a. Pembuatan susu hewan b. Pembuatan susu kedelai c. Pembuatan susu manis d. Pembuatan susu coklat
9.
Urutan teks petunjuk menanam bunga dalam pot yang benar adalah . . . . a. sediakan tanah yang gembur/subur, (2) campur tanah dengan pupuk kandang, (3) masukan tanah ke dalam pot, (4) lobangi tanah bagian tengah yang ada dalam pot, (5) masukkan tanaman/bunga pada lobang yang telah tersedia, (6) timbun dengan tanah, (7) siram dengan air.
212
b. (1) masukan tanah ke dalam pot, (2) campur tanah dengan pupuk, (3) sediakan tanah yang gembur/subur, (4) lobangi tanah bagian tengah yang ada dalam pot, (5) masukkan tanaman/ bunga pada lobang yang telah tersedia, (6) timbun dengan tanah, (7) siram dengan air. c. (1) sediakan tanah yang gembur/subur, (2) campur tanah dengan pupuk kandang, (3) masukan tanah ke dalam pot, (4) lobangi tanah bagian tengah yang ada dalam pot, (5) masukkan tanaman/ bunga pada lobang yang telah tersedia, (6) siram dengan air, (7) timbun dengan tanah. d. (1) lobangi tanah bagian tengah yang ada dalam pot , (2) masukan tanah ke dalam pot, (3) masukkan tanaman/ bunga pada lobang yang telah tersedia, (4) campur tanah dengan pupuk, (5) sediakan tanah yang gembur/subur, (6) timbun dengan tanah, (7) siram dengan air. 10. Perilaku yang menunjukkan menyayangi tumbuhan, kecuali . . . . a. menyiram tumbuhan b. memberi pupuk c. memetik bunga yang sedang mekar d. membersihkan kebun 11. Di bawah ini, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat sandwitch telur dadar adalah . . . . a. selada, roti, mentimun, saus sambal dan ayam b. telur, roti, selada, mentimun, tomat dan saus sambal c. mentimun, selada, daging, dan tomat d. roti, selada, tomat, kacang, dan mentimun 12. Sinar matahari diperlukan tanaman untuk . . . . a. membantu tanaman berdiri b.
membantu membuat makanan di daun
c. memanaskan tanaman d. menguatkan tanaman
213
13. Dina belajar selama 2 jam lebih 20 menit. Ia memulai belajar pukul 18.00. Pukul berapakah ia selesai belajar? a. 20.20 b. 20.02 c. 21.20 d. 21.02 14. Gedung SD Almunawarah selesai dibangun dalam waktu 9 bulan lebih 21 hari. Berapa harikah gedung SD Almunawarah selesai dibangun? a. 298 hari b. 290 hari c. 291 hari d. 289 hari 15. Jarak antara rumah Anti dan Diki adalah 8 km. Berapa meter kah jarak rumah Anti dan Diki? a. 800 m b. 800000 m c. 80000 m d. 8000 m 16. Santi memiliki pita yang panjangnya 5 m. Sinta memiliki pita dengan panjang yang sama dengan pita Santi. Berapa cm-kah panjang pita Sinta? a. 50 cm b. 50000 cm c. 500 cm d. 5000 cm 17. Linda membeli 4 ons tepung terigu. Berapa gram-kah tepung terigu yang dibeli Linda? a. 400 g
214
b. 40 g c. 4000 g d. 40000 g
18. Ibu Dewi seorang pembuat tahu. Untuk membuat tahu, ia membeli 1.000 ons kedelai. Berapa kg-kah kedelai yang dibeli Ibu Dewi? a. 10 kg b. 100 kg c. 1000 kg d. 10000 kg 19. Salah satu hak anak di rumah adalah …. a. Membantu ayah memberi makan hewan peliharaan b.
mencuci piring
c.
mendapatkan makanan yang bergizi dan minuman
d.
belajar dengan sungguh-sungguh
20. Menjaga kebersihan rumah adalah kewajiban …. a. ayah dan ibu b. pembantu c. semua anggota keluarga d. anak 21. Mendapat pelajaran merupakan ... murid a. Kewajiban b. Peraturan c. tata tertib d. hak
215
22. Bimbingan orang tua dan guru merupakan hak anak di . . . . a. Rumah b. Sekolah c. rumah dan sekolah d. masyarakat
23. Kegiatan yang bermanfaat yang dapat dilakukan di waktu luang, kecuali . . a. bersepeda santai b. membaca buku c. bermain playstation d. menanam bunga 24. Bermain dengan hewan peliharaan sebaiknya menggunakan pakaian . . . . a. Sekolah b. Olahraga c. Renang d. rumah
25. Makna dari lagu kebunku, kecuali. . . . a. Merawat dan menjaga tanaman b. Memetik bunga yang sedang mekar c. Memperindah lingkungan d. Memberikan keindahan
216
LAMPIRAN 18. Kunci Jawaban Soal Tes Hasil Belajar Tematik Terpadu
1. C 2. B 3. A 4. B 5. C 6. A 7. C 8. B 9. A 10. C 11. B 12. B 13. A
14. C 15. D 16. C 17. A 18. B 19. C 20. C 21. D 22. C 23. C 24. D 25. B
217
LAMPIRAN 19. Lembar Penilaian dan Lembar Observasi Aktifitas Peserta Didik Pada Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Kelas III SD 02 Percontohan Bukittinggi LEMBAR PENILAIAN OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR PESERTA DIDIK Nama Sekolah : SDN 02 Percontohan Bukittinggi Kelas/Semester : III / I Indikator I Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada guru atau temannya selama
proses pembelajaran dengan kriteria: a. Peserta didik bertanya sesuai topik pembahasan maupun menjawab pertanyaan sebanyak 4 kali atau lebih selama proses pembelajaran,
bobotnya 4
b. Peserta didik bertanya sesuai topik pembahasan maupun menjawab pertanyaan sebanyak 2-3 kali selama proses pembelajaran,
bobotnya 3
c. Peserta didik bertanya sesuai topik pembehasan maupun menjawab pertanyaan sebanyak 1 kali selama pross pembelajaran
bobotnya 2
d. Peserta didik tidak pernah bertanya maupun menjawab pertanyaan,
bobotnya 1
Indikator II Peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya selama
proses pembelajaran dengan kriteria: a.
Peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebanyak 4 kali atau lebih selama proses pembelajaran,
bobotnya 4
b. Peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebanyak 2-3 kali selama proses pembelajaran,
bobotnya 3
218
c. Peserta didik mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya sebanyak 1 kali selama proses pembelajaran,
bobotnya 2
d. Peserta didik tidak pernah mengemukakan pendapat kepada guru atau temannya,
bobotnya 1
Indikator III Peserta didik mengerjakan soal-soal latihan, dengan kriteria:
a. Peserta didik mengerjakan semua soal-soal latihan yang diberikan dengan benar dan tepat waktu,
bobotnya 4
b. Peserta didik mengerjakan semua soal-soal latihan yang diberikan namun ada beberapa jawaban yang salah,
bobotnya 3
c. Peserta didik mengerjakan sebagian soal-soal latihan yang diberikan
bobotnya 2
d. Peserta didik tidak mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan
bobotnya 1
219
220
221
222
LAMPIRAN L N 20. Data Ak khir Tes Hasil Belajar dari d Kelas S Sampel KEL LAS III NO Eksperiimen III B Konttrol III A 96 92 1 92 92 2 92 92 3 4 92 88 92 84 5 92 84 6 92 76 7 88 76 8 9 88 76 84 76 10 84 76 11 84 76 12 84 72 13 14 84 72 84 72 15 80 72 16 80 64 17 80 64 18 80 64 19 80 64 20 76 64 21 76 64 22 76 64 23 24 76 64 72 64 25 72 60 25 72 60 27 68 58 28 68 58 29 ∑X 22384 2 2088 8 82,21
772,00
223
LAMPIRAN 21. Perhitungan Uji Normalitas Kelas Sampel Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Tes Hasil Belajar Kelas Eksperimen NO
Xi
F
xi^2
xi - x rata
1
68
2
4624
-14,21
2
72
3
5184
-10,21
3
76
4
5776
-6,21
4 5 6 7 8
80 84 88 92 96
5 6 2 6 1 2 9
6400 7056 7744 8464 9216
-2,21 1,79 5,79 9,79 13,79
∑x x rat a
2384
S^2
82,2 1 62,3 8
S
7,90
Zi 1,80 1,29 0,79 0,28 0,23 0,73 1,24 1,75
F(Zi)
S(Zi)
|F(Zi)S(Zi)|
0,0359
0,0690
0,0331
0,0985
0,1724
0,0739
0,2148
0,3103
0,0955
0,3897 0,591 0,7673 0,8925 0,9599
0,4828 0,6897 0,7586 0,9655 1,0000
0,0931 0,0987 0,0087 0,0730 0,0401
Lo = 0,0987 Ltabel = 0,163 Karena Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
224
Perhitungan Uji Normalitas (Uji Liliefors) Tes Hasil Belajar Kelas Kontrol NO
Xi
F
xi^2
xi - x rata
1
58
2
3364
-14,00
2
60
2
3600
-12,00
3 4 5 6 7 8
64 72 76 84 88 92
9 4 6 2 1 3 29
4096 5184 5776 7056 7744 8464
-8,00 0,00 4,00 12,00 16,00 20,00
2088 ∑x x rata 72,00 S^2 110,57 S
10,52
Zi 1,33 1,14 0,76 0,00 0,38 1,14 1,52 1,90
F(Zi)
S(Zi)
|F(Zi)S(Zi)|
0,0918
0,0690
0,0228
0,1271
0,1379
0,0108
0,2236 0,5040 0,6443 0,8023 0,9082 0,9649
0,4483 0,5862 0,7931 0,8621 0,8966 1,0000
0,2247 0,0822 0,148 0,0598 0,0116 0,0351
Lo = 0,148 Ltabel = 0,163 Karena Lo < L tabel maka data berdistribusi normal
225
LAMPIRAN 22. Uji Homogenitas Kelas Sampel
Uji homogenitas dua varian hasil belajar tematik kelas kontrol (III.A)
dengan n = 29 dan eksperimen (III.B) berjumlah n = 29 dengan
varian seperti di tabel berikut: KET
Eksperimen
Kontrol
S2
62,38
110,57
Dengan menggunakan rumus F dalam Sujana (249:1995) sebagai berikut : Variansi _ Terbesar
F
= Variansi _ Terkecil
F
=
F
=
S 12 s 22
110,57 / 62,38 = 1,77
Untuk F( α = 0,05) ( 29,29) = 1,84 Karena F hitung< Ftabel dengan demikian pemahaman konsep tidak terdapat perbedaan
yang signifikan varian antar kelompok. Dengan kata lain
varians hasil belajar tematik homogen.
kelas eksperimen dan kontrol adalah
226
LAMPIRAN 23. Uji Hipotesis Uji Hipotesis 1.
Kelas Sampel Eksperime n Kontrol Jumlah
Frekuensi Observasi dan Frekuensi Harapan Hasil frekuensi observasi dan frekuensi harapan Sangat baik Baik Cukup Kurang fo fh fo fh fo fh fo fh 23 6 0 0 15 14 0 0
0 0
0 0
7 30
15 30
22 28
14 28
0 0
0 0
Perhitungan Chi Kuadrat Kelas Sampel Eksperimen Sangat baik Baik Cukup Kurang
Kontrol Sangat baik Baik Cukup Kurang
Jumlah
0 23 6 0
0 15 14 0
0 8 -8 0
0 91 91 0
0 6,06 6,5 0
0 7 22 0
0 15 14 0
0 8 8 0
0 91 91 0
0 6,06 6,5 0
58
58
0
364
25,12
Dari tabel tersebut diketahui bahwa harga chi kuadrat adalah 25,12.
227
3.
Memberikan Interpretasi Terhadap Chi Kuadrat
c.
Menghitung df
2 1
1
1
1 4
1
3
3 d. Berkonsultasi Dengan Tabel Chi Kuadrat
Dengan df = 3 diperoleh harga chi kuadrat sebagai berikut: Pada taraf signifikan 5 % = 7,815 25,12 berarti lebih dari harga kritik Chi Kuadrat, pada taraf
Dengan signifikan 5%. Uji Hipotesis 2.
karena data kedua kelas berdistribusi normal dan kedua variansinya homogen, rumus uji-t yang digunakan adalah: t hitung =
atau
X1 − X 2 1 1 + s n1 n 2
s=
dengan
( n1 − 1 )s12 + ( n2 − 1 )s22 s = n1 + n2 − 2 2
(n1 − 1) s12 + (n2 − 1) s 22 (Sudjana, 1992: 239). n1 + n2 − 2
Kriteria: terima Ho jika thitung
S2 =
(n1 − 1) S12 + (n2 − 1) S 22 n1 + n2 − 2
α = 0,05.
228
( 29 − 1) .62,38 + ( 29 − 1).110,57 29 + 29 − 2 28(62,38) + 28(110,57) = 56 = 86,47
=
S = 9,29 Selanjutnya digunakan rumus sebagai berikut: x1 − x 2
t= S
=
1 1 + n1 n 2
82,21 − 72,00 9,29
1 1 + 29 29
= 4,23
Dari daftar distribusi t dengan dengan taraf nyata 0,05 dan diperoleh
,
;
1,67 sedangkan
4,23.
56,
229
230