TESIS KEBAHAGIAAN HAKIKI DALAM PANDANGAN MULLÂ ŚADRÂ
Oleh: FIKRIYAH NIM: 212241007
DIAJUKAN SEBAGAI SYARAT MEMPEROLEH GELAR MAGISTER FILSAFAT ISLAM PADA PROGRAM MAGISTER AGAMA ISLAM (PMAI) ICAS-PARAMADINA JAKARTA 2016/2017
ABSTRAK
Kebahagiaan adalah tema yang selalu menarik untuk dibahas. Konsep kebahagiaan berkaitan erat dengan wacana jiwa. Jiwa memiliki mode keberadaan ganda yaitu sebagai entitas spiritual, yang bersifat simpel dan imateri, dan di sisi lain jiwa adalah entitas badaniah yang bersifat kompleks dan berubah. Dualitas jiwa tersebut telah membawa kerumitan pada wacana jiwa di kalangan filsuf. Mullâ Śadrâ adalah pemikir yang berjasa memberikan solusi terhadap polemik tersebut. Konsep kunci filsafat Hikmah Mutaaliyah memiliki rumusan yang khas, yang bersumber dari gabungan antara filsafat paripatetik, aristotelian, neo-platonik, kalam, isyraq, irfan, al-Quran dan hadits, dan telah menghasilkan kerangka dasar pemikiran seperti teori asolatul wujud, gradasi wujud, ittihad aqil wa ma’qul, dan gerak transubstansial. Kerangka tersebut dapat menghasilkan kesimpulan pemikiran yang unik tentang konsep kebahagiaan. Oleh karena itu, meneliti pandangan Mullâ Śadrâ terhadap wacana kebahagiaan menjadi penting. Karakter pemikiran Mullâ Śadrâ adalah tahtiq arsyi „analisis langit‟, yaitu jika membahas sesuatu, dia selalu memulainya dengan membahas teori-teori filsafatnya dahulu. Dalam tesis ini, penulis meniru apa yang telah dilakukan oleh Mullâ Śadrâ. Oleh karena itu, sebelum sampai pada analisis akhir, terlebih dahulu, penulis menganalisis teori-teori dasar filsafat Śadrâ secara terperinci. Selain itu, dengan menggunakan pendekatan Hermeneutika Paul Ricour, penulis meneliti pandangan Śadrâ secara komprehensif dan kritis disertai analisis tentang puncak kebahagiaan dan upaya dalam mendapatkannya. Penelitian ini melanjutkan dan menyempurnakan penelitian yang sudah ada. Kata Kunci: Puncak kebahagiaan, potensi, aktus, Jiwa, konsep manusia
ii
ABSTRACT Discussing happiness is always interesting. The concept of happiness is related to the discourse of soul. Soul has dual modes; as a spiritual entity, which is simple and immaterial, and as a corporeal entity, which is changeable and complex. The duality of the soul has brought complexity in soul discourse among philosophers. Mullâ Śadrâ is a great thinker who gives the solution to these polemics. The key concept of Hikmah Muta’aliyah philosophy is unique, which is sourced from the Joint of Peripatetic philosophy, Aristotle’s idea, neo-Platonic, kalam, ishraq, irfan, the Koran and the Hadith. It has resulted in basic framework thinking like ashâlat al wujûd, harakah al- jauhariyah, ittihad ‘Aqil wa ma'qul. The framework of thinking can produce a conclusion about unique concept of happiness. Therefore, examining the Mullâ Śadrâ’s view concerning happiness is significant. The character of Mullâ Śadrâ’s philosophy is tahtiq arsyi 'analysis of the sky'. He always starts his thinking with discussing his philosophical theories. In this thesis, the author uses the same technique as Mullâ Śadrâ did. Therefore, before talking about the concept of happiness by Mullâ Śadrâ, the author analyzes his fundamental theories first. Besides, by using Hermeneutics Paul Ricour approach, the author examines the views of Śadrâ about the true of happiness and how to reach it comprehensively and critically. The Research continues and enhances the existing research.
Keywords: the true of happiness, potential, aktus, life, Human concept
iii
PEDOMAN TRANSLITERASI (ARAB-LATIN) A. Konsonan Arab ا ب ت ث ج ح خ د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ع غ ف ق ك ل م ن ه و ء ى ي
B. Vokal Tunggal Simbol Arab َ-----َ َ
Latin B T Ts J H Kh D Dz R Z S Sy Ś dl Ţ zh „ Gh F Q K L M N H W „ Y
Nama Alif Ba Ta tsa, Jim Ha Kha Dal Dza Ra Zai Sin Syin Shad Dladh Tha zha. Iain Gha Fa Qaf Kaf Lam Mim Nun Ha Waw Hamzah Alif Layinah Ya
Nama Fathah Kasrah Dhammah
C. Vokal Rangkap (Madd)/Diftong Simbol Arab Nama ي--Fathah dan Ya و--Fathah dan Waw ix
Keterangan Tidak Dilambangkan Be Te Te dan Es Je Ha dengan garis bawah Ka dan Ha De De dan Zet Er Zet Es Es dan Ye Es dengan tanda petik di atas De dan El Te dengan tanda petik di atas Zet dan Ha Koma di atas Ge dan Ha Ef Ki Ka El Em En Ha We Apostrop Tidak dilambangkan Ye
Latin A I U
Keterangan A I U
Latin Ai Au
Keterangan a dan i a dan u
D. Vokal Panjang (Madd) Simbol Arab Nama Fathah diikuti oleh ى---ا--Alif atau Ya Dhammah diikuti و--oleh Wawu ي--Kasrah diikuti Ya
Latin
Keterangan
Â
a dengan tanda di atas
Û
u dengan tanda di atas
Î
i dengan tanda di atas
E. Partikel ()ال Transliterasi partikel ( )الadalah dengan huruf /l/, baik diikuti oleh huruf-huruf Syamsiyyah maupun huruf-huruf Qomariyah. Contoh: al-Sama’, bukan as-Sama’, alRidha, bukan ar-Ridha. F. Ta Marbûţah ()ۃ Ada 2 trasliterasi atau alih aksara bagi „Ta Marbûţah (‟)ۃ, yaitu: 1. Jika ta terdapat pada kata yang berdiri sendiri, atau diikuti oleh kata sifat (Na‟at), atau harakatnya disukunkan, atau berada pada akhir kalimat, maka transliterasinya adalah dengan huruf /h/. contoh: al-Madrasah, al-Jami’ah al-Islamiyyah, atau hujjah, dan lain sebagainya 2. Jika ta diikuti oleh kata benda (Mudlof Ilaih), maka transliterasinya adalah dengan huruf /t/. G. Tasydîd Transliterasi tasydid adalah dengan menggandakan hurufnya (konsonan), contoh: Allafa, Saqqaf, dan lain sebagainya. H. Kata-kata yang telah populer, ditulis mengikuti kaedah ejaan Bahasa Indonesia, seperti; Rasulullah, Ulama, Kitab, al-Qur‟an, Mufassir dan lain-lain.
x