TESIS
KAJIAN POLA TATA RUANG KAMPUNG ADAT BENA DI DESA TIWORIWU KABUPATEN NGADA
MARIA CAROLIN TANDAFATU No. Mhs. : 125401864
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA 2015 i
ii
iii
iv
Kupersembahkan untuk kedua matahariku Jo Lionel dan Al Christian ***
v
INTISARI Kampung adat Bena merupakan kampung tradisional megalitikum dengan sejumlah peninggalan bangunan megalitik dan tata kehidupan masyarakat yang masih memegang teguh filosofi nenek moyang. Kampung adat yang terletak di desa Tiworiwu kabupaten Ngada, mempunyai karakteristik yang spesifik dimana rumah-rumah adat mereka memiliki bentuk dan ukuran yang hampir sama. Kampung adat Bena dihuni oleh sembilan suku yang saling berhubungan dalam tradisi adat istiadat yang merupakan budaya lokal warisan para leluhur. Peninggalan budaya leluhur berupa tradisi dan nilai-nilai yang diwariskan masih bertahan dalam pola tatanan kampung adat Bena. Dari latar belakang inilah timbul pertanyaan bagaimanakah konsep dan nilai yang terdapat pada pola tatanan ruang kampung, dan bagaimanakah pengaruh dari perilaku sosial budaya, ekonomi dan religi terhadap tatanan ruang tersebut. Penelitian ini bertujuan mengkaji dan menelusuri konsep dan makna atau nilai pada pola penataan ruang kampung adat, serta mengkaji pengaruh dari perilaku dan perkembangan tradisi budaya masyarakat Bena terhadap pola tatanan ruang kampung adat Bena. Tatanan ruang kampung yang terdiri dari permukiman tradisional, ruang terbuka non hijau, ruang terbuka hijau dan ruang luar lainnya menjadi fokus penelitian. Penelitian ini mau mengkaji kondisi fisik dan nonfisik serta pengaruhnya terhadap tatanan ruang yang ada. Kondisi fisik dan nonfisik saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Penelitian menggunakan metode kualitatif, paradigma naturalistik dan metode pembahasan induktif dengan pendekatan yang lebih menekankan pada kealamian sumber data. Kajian teori digunakan sebagai alat untuk menghubungkan antara permasalahan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara yang berhubungan dengan fokus penelitian mengenai pola tata ruang kampung, yang digabungkan dengan data-data yang telah didapat sebelumnya. Untuk lebih memudahkan pengamatan, penelitian ini dibuat lebih berstruktur dan rasional dengan menggunakan variabel yang memiliki unsur-unsur terkait dengan pola tata ruang kampung baik fisik maupun nonfisik. Dari penelitian ini, bahwa kondisi fisik seperti geografi, rumah adat, ruang tengah kampung dan komponen ruang luar lainnya yang membentuk pola tata ruang kampung sangat dipengaruhi oleh kepercayaan dan sistem kekerabatan antar suku yang diwariskan oleh para leluhur. Selain kondisi fisik, aspek sosial budaya, ekonomi dan religi juga mempengaruhi pola tata ruang, melalui nilai-nilai dan aturan-aturan adat istiadat budaya masyarakat Bena. Sehingga hasil temuan ini menarik untuk dikaji serta diteliti lebih lanjut yang berhubungan dengan peningkatan serta pelestarian tradisi budaya dan adat istiadat serta kearifan lokal kampung adat Bena demi keberlanjutan generasi penerus.
Kata Kunci : pola tata ruang, kampung adat Bena, masyarakat Bena.
vi
ABSTRACT
Bena customary village is a megalithic traditional village with a number of archaeological megalithic building and community life style that remains strictly holding on ancestor’s philosophy. The customary village that is located in Tiworiwu village, Ngada regency has a specific characteristic where in their customary houses have similar shape and size. There are nine ethnicities in Bena customary village. They are related one to another in customary tradition that is a local culture inherited by the ancestors. Their ancestors leave culture of tradition and values taht are inherited and still exist in Bena customary village’s arrangement pattern. From this background emerged a question on how is the concept and value exist in space arrangement, and how is the impact from the socio-culture behavior, economy and religion on the space arrangement. This study aims to investigate and trace the concept and meaning or value of customary village space arrangement pattern, and investigate the impact of socioculture behavior and Bena community’s culture tradition development to Bena customary village’s space arrangement pattern. Village space arrangement that consisted of traditional housings, non-green opened space, green opened space and other outdoor spaces are study’s focus. This study will investigate physical and non-physical conditions and their impact to the existing space arrangement. Physical and non-physical conditions are related to and affecting each other. The study uses qualitative method, naturalistic paradigm and inductive discussion method with an approach that is more emphasizing on data resources originallity. Theory investigation is used to as a tool to relate between the problems and the goals. Data collection used is observation and interview technique that is related to study focus about village space arrangement pattern and combined with previously obtained data. For convenience, this study is made to be more structured and rational by using variables that have elements related to village space arrangement pattern, both physical and non-physical. From this study, it is known that physical condition such as geography, customary houses, village living room, and other outdoor space components that form village space arrangement are very affected by belief and relationship system between ethnicities that are inherited by the ancestors. Other than physical condition, socio-culture, economic and religion aspects also affect space arrangement pattern, through values and rules of Bena community customary culture. Thus, this finding result is exciting to be investigated and further probed that is related to the improvement and conservation of culture tradition and customaries also local wisdom of Bena customary village for the sake of the next generation.
Keywords: space arrangement pattern, Bena customary village, Bena community.
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat kasih dan karunia-Nya, saya telah menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik. Tesis dengan judul Kajian Pola Tata Ruang Kampung Adat Bena di Desa Tiworiwu Kabupaten Ngada mengungkapkan tentang konsep dan nilai-nilai yang terkandung dalam pola penataan ruang kampung adat Bena, serta pengaruh dari perilaku dan tradisi budaya masyarakat Bena. Penulisan tesis ini dapat diselesaikan dengan baik berkat doa, dukungan motivasi, bimbingan, bantuan dan tenaga, oleh karena itu, perkenankan saya mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ir. Lucia Asdra Rudwiarti,M.Phil.,Ph.D. selaku pembimbing yang dengan sabar memberikan pengarahan dan semangat dalam penyusunan tesis ini; 2. Ir. A. Atmadji, MT. dan Ir. MK. Sinta Dewi, M.Sc. selaku penguji yang telah memberikan pengetahuan dan masukan dalam penyusunan tesis ini; 3. Dr. Amos Setiadi, ST, MT. selaku ketua program studi Magister Teknik Arsitektur Universitas Atma Jaya Yogyakarta; 4. Para tokoh masyarakat dan warga kampung adat Bena yang telah banyak membantu selama penelitian lapangan dilakukan; 5. Para dosen Magister Teknik Arsitektur serta para staf administrasi akademis yang selama ini memberikan ilmu pengetahuan, dukungan dan semangat untuk menyelesaikan kuliah S2 ini; 6. Teman-teman Magister Teknik Arsitektur angkatan 2012, Lina, Dita, Cithya, pak Bowo, Jecky, Gemah, Harida, Onie, Septi, Tommy, Nanang, viii
Okki, terima kasih untuk dukungan, kerja sama, semangat dalam keseharian kuliah, tawa dan canda, serta pengalaman company visit yang tak terlupakan; 7. Bapa dan Mama tersayang, terima kasih untuk segalanya, maafkan anakmu ini yang selalu menyusahkan; 8. Adik-adikku Tino, Vania, serta si kecil Jonathan terima kasih untuk bantuan serta dukungan dan semangatnya, Nova dan Lia, terima kasih untuk bantuannya dalam menjaga Jo dan Al, maafkan kakakmu yang cerewet ini; 9. Suamiku tercinta dan kedua matahariku Jo Lionel Rangga dan Al Christian Rangga, terima kasih untuk doa, dukungan, semangat, dan terlebih untuk cinta kalian, Tuhan menjadikan segalanya indah pada waktunya; 10. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam terwujudnya tesis ini. Penyusun menyadari bahwa tesis ini tidak lepas dari kesalahan dan kekurangan, maka dengan penuh kerendahan hati, penyusun akan sangat menghargai segala masukan dan koreksi demi kesempurnaan dan perbaikan tesis ini. Akhir kata mohon maaf bila terdapat banyak kekurangan dalam penulisannya, dan penyusun berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
Yogyakarta,
Maret 2015
Maria Carolin Tandafatu ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING .................................. ii HALAMAN PENGESAHAN TIM PENGUJI ................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v INTISARI .............................................................................................................vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................ x DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR TABEL ............................................................................................. xix DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xx GLOSARIUM .................................................................................................. xxii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 I.1. Latar Belakang ................................................................................... 1 I.1.1 Latar Belakang Eksistensi Penelitian ...................................... 1 I.1.2 Latar Belakang Permasalahan ................................................. 3 I.1.3 Rumusan Masalah .................................................................. 12 I.1.4 Keaslian Penelitian ................................................................ 12 I.1.5 Manfaat Penelitian ................................................................. 14 x
I.2. Tujuan dan Sasaran Penelitian ......................................................... 15 I.2.1 Tujuan Penelitian ................................................................... 15 I.2.2 Sasaran Penelitian .................................................................. 15 I.3. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 16 I.4. Metode Penelitian ............................................................................ 19 I.4.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 19 I.4.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 20 I.4.3 Kebutuhan Data ..................................................................... 22 I.5. Lingkup Penelitian ........................................................................... 23 I.6. Jadwal Penelitian ............................................................................. 23 I.7. Sistimatika Penulisan ....................................................................... 26 I.8. Kerangka Pikir Penelitian ................................................................ 28
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 29 II.1. Pola Tata Ruang ............................................................................. 29 II.2. Permukiman Tradisional ................................................................ 32 II.2.1 Pengertian Permukiman Tradisional .................................... 32 II.2.2 Unsur Permukiman Tradisional ........................................... 35 II.2.3 Pola Permukiman Tradisional .............................................. 36 II.2.4 Struktur Ruang Permukiman Tradisional ............................. 42 II.2.5 Elemen-Elemen Pembentuk Permukiman Tradisional ........ 44 II.3. Hubungan Manusia dan Lingkungan Terhadap Pola Tata Ruang Kampung ........................................................................... 49 II.3.1 Hubungan Aktivitas Sosial dan Budaya Terhadap Pola Tata Ruang Kampung .................................................................. 53 xi
II.3.2 Hubungan Aktivitas Ekonomi Terhadap Pola Tata Ruang Kampung .................................................................. 58 II.3.3 Hubungan Aktivitas Religi Terhadap Pola Tata Ruang Kampung .................................................................. 60
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 63 III.1. Metode Penelitian dan Pendekatan Penelitian .............................. 63 III.2. Persiapan Penelitian ...................................................................... 65 III.2.1 Penentuan Lokasi Penelitian ............................................... 65 III.2.2 Penentuan Fokus Penelitian ................................................ 67 III.2.3 Penentuan Sampel Penelitian .............................................. 67 III.3. Pelaksanaan Penelitian .................................................................. 69 III.3.1 Pra Lapangan ...................................................................... 69 III.3.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 70 III.3.3 Teknik Analisis Data ........................................................... 75 III.3.4 Menarik Kesimpulan Analisis Data .................................... 77 III.4. Rancangan Operasional Penelitian ................................................ 77 III.4.1 Materi Penelitian ................................................................. 77 III.4.2 Variabel Penelitian .............................................................. 78
BAB IV TINJAUAN UMUM KAMPUNG ADAT BENA ........................... 82 IV.1. Tinjauan Umum ............................................................................ 82 IV.2. Gambaran Kondisi Fisik Kampung Adat Bena ........................... 88 IV.2.1 Identifikasi Kondisi Fisik Dasar Kampung Adat Bena ........................................................................... 88 xii
IV.2.2 Identifikasi Kondisi Fisik Geografis .................................. 92 IV.2.3 Pola Tata Ruang Kampung Adat Bena ............................. 95 IV.2.4 Identifikasi Pola Pencapaian dan Sirkulasi ....................... 102 IV.2.5 Rumah Adat dan Bangunan Umum ................................ 107 IV.2.6 Komponen Ruang Luar Kampung Adat Bena ................. 120 IV.3. Gambaran Kondisi NonFisik Kampung Adat Bena .................. 130 IV.3.1 Karakteristik Masyarakat Bena ........................................ 130 IV.3.2 Sejarah Kampung Adat Bena ........................................... 132 IV.3.3 Aktivitas dan Tradisi Masyarakat Bena ............................ 135 IV.3.4 Latar Belakang dan Aktivitas Sosial Budaya, Ekonomi dan Religi Masyarakat Bena ............................. 144
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 153 V.1. Kajian Kondisi Wilayah Penelitian .............................................. 153 V.2. Kajian Kondisi Fisik Kampung Adat Bena .................................. 155 V.2.1 Kondisi Fisik Dasar Kampung Adat Bena ........................ 155 V.2.2 Kondisi Fisik Geografis ..................................................... 159 V.2.3 Tata Ruang Kampung Adat Bena ...................................... 165 V.2.4 Pencapaian dan Sirkulasi .................................................. 176 V.2.5 Rumah Adat dan Bangunan Umum ................................. 180 V.2.6 Komponen Ruang Luar Kampung Adat Bena .................. 191 V.2.7 Konsep dan Makna yang Tercermin Dalam Identifikasi Elemen-Elemen Fisik Pola Tata Ruang Kampung Adat Bena
.................................................................................
197 xiii
V.3. Kajian Kondisi Non Fisik Kampung Adat Bena .......................... 205 V.3.1 Kajian Ruang Berdasarkan Aktivitas dan Tradisi Masyarakat Bena ............................................................... 205 V.3.2 Karakter Ruang Berdasarkan Kondisi dan Aktivitas Masyarakat Bena dalam Hubungannya dengan Aspek Sosial Budaya, Ekonomi dan Religi............................................. 208
BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...................................... 221 VI.1. Kesimpulan ................................................................................. 221 VI.2. Rekomendasi .............................................................................. 227
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... xxvi
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar I.1 Peta Lokasi Kabupaten Ngadha ......................................................... 3 Gambar I.2 Kampung Adat Bena .......................................................................... 4 Gambar I.3 Foto Udara Kampung Adat Bena ....................................................... 5 Gambar I.4 Tampak Depan Kampung Adat Bena ................................................ 6 Gambar I.5 Site Eksisting Kampung Adat Bena ................................................... 7 Gambar I.6 Ruang Tengah Kampung atau Kisa Loka / Kisa Nata ....................... 9 Gambar I.7 Menhir / Ture Woe (kubur batu sebagai makam leluhur pendiri klan) ........................... 10 Gambar I.8 Ngadhu dan Bhaga ........................................................................... 11 Gambar I.9 Diagram Kerangka Pikir Penelitian .................................................. 28 Gambar II.1 Bentuk Pola Permukiman Memusat ................................................ 38 Gambar II.2 Bentuk Pola Permukiman ................................................................ 39 Gambar II.3 Tipe-Tipe Pola Permukiman ............................................................ 42 Gambar II.4 Diagram Lima Unsur Yang Saling Mempengaruhi Dalam Proses Hubungan Antara Manusia Dengan Lingkungannya ...................... 51 Gambar III.1 Lokasi Penelitian ............................................................................ 66 Gambar III.2 Diagram Kerangka Metodologi Penelitian .................................... 81 Gambar IV.1 Peta Lokasi Kampung Adat Bena ................................................. 83 Gambar IV.2 Posisi Kampung Adat Bena dan Kecamatan Jerebu’u ................ 85 Gambar IV.3 Site Plan Kampung Adat Bena ....................................................... 89 Gambar IV.4 Tampak Atas Kampung adat Bena ................................................. 90 Gambar IV.5 Deretan Rumah Adat yang Memiliki Bentuk dan xv
Ukuran yang Hampir Sama ............................................................ 91 Gambar IV.6 Perletakan Massa Bangunan Yang Mengikuti Kontur Tanah ................................................................................ 92 Gambar IV.7 Dataran Kampung Adat Bena Dapat dari Segala Arah ................. 94 Gambar IV.8 Pola Ruang Kampung Adat Bena ................................................. 97 Gambar IV.9 Struktur Ruang Kampung Adat Bena ......................................... 100 Gambar IV.10 Pola Pencapaian Dalam Kampung ........................................... 103 Gambar IV.11 Tampak Depan Entrance Kampung .......................................... 103 Gambar IV.12 Pencapaian Samping Kiri dan Kanan ........................................ 104 Gambar IV.13 Hamparan Bukit di Kaki Gunung Inerie Dilihat dari Gardu Pandang ........................................................................... 105 Gambar IV.14 Jalur Sirkulasi dalam Kampung Adat Bena .............................. 106 Gambar IV.15 Sa’o Saka Pu’u .......................................................................... 109 Gambar IV.16 Anaie dan Mahkota ................................................................... 109 Gambar IV.17 Sa’o Saka Lobo ......................................................................... 110 Gambar IV.18 Ata dan Mahkota ....................................................................... 110 Gambar IV.19 Sa’o Kaka .................................................................................. 111 Gambar IV.20 Gua Maria dan Gazebo ............................................................. 112 Gambar IV.21 Pos Polisi Pariwisata ................................................................. 112 Gambar IV.22 Rumah Informasi ....................................................................... 113 Gambar IV.23 Toilet Umum ............................................................................. 113 Gambar IV.24 Denah Sa’o Saka Pu’u dan Sa’o Saka Lobo ............................. 115 Gambar IV.25 Potongan Sa’o ........................................................................... 116 Gambar IV.26 Ruang One ................................................................................. 117 xvi
Gambar IV.27 Ruang Teda Wewa ..................................................................... 118 Gambar IV.28 Tata Letak Rumah Adat dan Bangunan Adat ............................ 119 Gambar IV.29 Sembilan Loka ............................................................................ 122 Gambar IV.30 Lokasi Kesembilan Ngadhu dan Bhaga .................................... 123 Gambar IV.31 Ngadhu ...................................................................................... 125 Gambar IV.32 Bhaga ........................................................................................ 126 Gambar IV.33 Ture Bupati ............................................................................... 126 Gambar IV.34 Ture Ago-Ngadha ...................................................................... 127 Gambar IV.35 Ture ........................................................................................... 127 Gambar IV.36 Peo ............................................................................................ 128 Gambar IV.37 Lokasi Makam Pada Kampung Adat Bena ............................... 129 Gambar IV.38 Ruang Luar dari Sa’o ................................................................ 130 Gambar IV.39 Reba di Kampung Bena ............................................................ 137 Gambar IV.40 Upacara Ka Sa’o di kampung Bena .......................................... 142 Gambar IV.41 Kegiatan Menenun di Teda Wewa ............................................ 148 Gambar V.1 Peta Kecamatan Jerebu’u ............................................................. 154 Gambar V.2 Tatanan Kampung dengan Batas Ulu – Eko ................................. 156 Gambar V.3 Susunan Batu Pipih pada Ture ..................................................... 158 Gambar V.4 Orientasi Kampung Adat Bena ...................................................... 159 Gambar V.5 Tampak Depan Kampung Adat Bena yang Berkontur ................ 160 Gambar V.6 Tatanan Unsur Vegetasi Bambu ................................................... 162 Gambar V.7 Letak Rumah Adat yang Saling Berdekatan ................................ 163 Gambar V.8 Ruang-Ruang Dalam Sa’o ............................................................ 165 Gambar V.9 Pola Ruang Kampung Adat Bena ................................................ 167 xvii
Gambar V.10 Penzoningan ............................................................................... 169 Gambar V.11 Perubahan Pola Kampung Adat Bena ........................................ 170 Gambar V.12 Sumbu Imajiner Tinggi-Rendah ................................................. 171 Gambar V.13 Struktur Ruang Kampung Adat Bena .........................................172 Gambar V.14 Struktur Pemanfaatan Ruang Loka-Sa’o-Ota ola ...................... 176 Gambar V.15 Pola Sirkulasi ............................................................................... 179 Gambar V.16 Pola Gerak Kago Wana .............................................................. 180 Gambar V.17 Fungsi Ruang Dalam Sa’o .......................................................... 187 Gambar V.18 Personifikasi Rumah Adat .......................................................... 188 Gambar V.19 Pola Tata Letak Rumah Adat dan Bangunan Adat ................... 189 Gambar V.20 Aturan Adat Bhala Ola .............................................................. 190 Gambar V.21 Peta Hubungan Sa’o dan Loka Masing-Masing Suku ................ 191 Gambar V.22 Sembilan Loka, Ngadhu dan Bhaga di Kampung Adat Bena ................................................................................... 192 Gambar V.23 Pembagian Sembilan Loka ......................................................... 210 Gambar V.24 Pola Tata Ruang Dilihat dari Aspek Ekonomi ........................... 216 Gambar V.25 Pola Tata Ruang Dilihat dari Aspek Religi ................................ 219 Gambar VI.1 Konsep ‘saling melindungi’ pada Tata Ruang Kampung Adat Bena .................................................................. 222
xviii
DAFTAR TABEL
Tabel. I.1 Keaslian Penelitian ............................................................................. 13 Tabel. I.2 Kebutuhan Data .................................................................................. 22 Tabel. I.3 Jadwal Kegiatan Penelitian ................................................................. 25 Tabel III.1 Aspek, Informasi Data, Teknik Observasi dan Tujuan Observasi ........................................................................ 71 Tabel III.2 Aspek, Informasi Data, Narasumber dan Tujuan Wawancara ..................................................................... 73 Tabel III.3 Sumber Data, Jenis Data Pustaka dan Tujuan Penggunaan Data ............................................................ 74 Tabel III.4 Variabel Penelitian Kajian Pola Tata Ruang Kampung Adat Bena di Desa Tiworiwu Kabupaten Ngada .............. 78 Tabel IV.1. Sembilan Loka dengan Posisi Letak dan Masing-masing Nama Ngadhu dan Bhaga ............................................................... 123 Tabel V.1. Rangkuman Pola Tatanan Bangunan Pada Ruang Kampung Adat Bena ........................................................................................ 182 Tabel V.2. Tingkatan Sembilan Loka, Ngadhu dan Bhaga di Kampung Adat Bena ....................................................................................... 192 Tabel V.3. Komponen-Komponen Ruang Luar pada Kampung Adat Bena ....................................................................................... 194 Tabel V.4. Kajian Ruang Berdasarkan Aktifitas Ritual Adat ........................... 206
xix
DAFTAR LAMPIRAN
PERTANYAAN WAWANCARA TERSTRUKTUR Identifikasi informan : a. Nama
: ...........................................................
b. Rumah adat/ suku
: ...........................................................
c. Pekerjaan
: ...........................................................
d. Posisi dalam kampung
: ...........................................................
Panduan pertanyaan : 1. Bagaimana sejarah terbentuknya kampung Bena? 2. Unsur-unsur apa saja yang membentuk kampung Bena? 3. Bagaimana ritual atau upacara adat dilaksanakan, dan ritual apa saja yang dilaksanakan di dalam kampung? 4. Bagaimana hubungan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dan dalam proses ritual atau upacara adat? 5. Bagaimana pola tata letak kampung :
Batas depan dan belakang ?
Batas kiri dan kanan?
Batas Loka (halaman bersama)?
Batas Logo (halaman belakang) dan Wewa (halaman depan) Sa’o/rumah adat ?
6. Apa arti dari simbol yang berada di tengah kampung:
Ngadhu?
Bhaga?
Ture?
Peo?
7. Bagaimana pola kepemilikan dan pemanfaatan lahan:
Siapa pemilik tanah dalam kampung dan siapa yang mengatur dan memanfaatkannya?
xx
Siapa pemilik Ngadhu, Bhaga, Ture woe, dan Peo dan siapa yang mengurus dan memanfaatkannya?
Siapa pemilik Loka atau lahan suku, dan siapa yang boleh memanfaatkannya?
Siapa pemilik kebun yang ada, dan siapa yang boleh mengurus dan memanfaatkan kebun tersebut?
8. Bagaimana pengaturan lahan untuk sarana fasilitas umum seperti rumah turis, area service (kamar mandi dan toilet), rumah informasi, kapela, gua Maria, gardu pandang dan bak air, serta siapa yang mengurus dan mengelola sarana-sarana tersebut? 9. Bagaimana fungsi ruang luar yaitu halaman terbuka ditengah kampung, pada saat ritual/upacara adat dan pada kehidupan sehari-hari? 10. Bagaimana pola sirkulasi yang terjadi di dalam kampung :
Bagaimana sirkulasi orang setiap hari keluar dan masuk ke dalam kampung menurut adat istiadat dan kenyataannya?
Bagaimana sirkulasi kendaraan roda dua yang masuk melintasi Loka?
Bagaimana sirkulasi hewan korban dalam ritual/upacara adat, dalam hal ini hewan korban berupa kerbau, kuda, babi dan ayam?
Bagaimana sirkulasi berupa barang peralatan rumah tangga, barang keperluan
untuk
ritual/upacara
adat
dan
barang
untuk
pembangunan rumah adat?
Bagaimana sirkulasi di dalam Loka pada pesta ritual/upacara adat?
xxi
GLOSARIUM
ana
: anak, anggota; ana fai artinya anak perempuan; ana saki artinya anak laki-laki; ana sa’o artinya anggota sa’o; ana woe artinya anggota suku. ata : manusia; mahkota atap berupa boneka laki-laki memegang parang atau sau gala diatas bubungan atap rumah adat Ngada, simbol rumah adat laki-laki. azi ana : tingkat sosial yang ketiga atau terendah dalam masyarakat. bata rengo : jalan setapak berupa ramp menuju kampung adat Bena melalui samping kanan dan kiri. bhaga : rumah (kecil); bangunan adat tempat roh nenek moyang/ leluhur perempuan bersemayam; simbol rumah ibu asal suku. bhala ola : arah tradisional yang selalu diingat oleh orang kampung Bena untuk menunjukan arah kanan dan kiri, atas dan bawah. dewa : Allah; ke-Allahan; Allah yang tertinggi; wujud tertinggi. dewa zeta : Allah yang tertinggi; wujud tertinggi. ebu nusi : leluhur; nenek moyang. eko : ekor; akhir; belakang; ujung bawah. ema : bapak; orang tua (laki-laki) fai : kayu perempuan yang digunakan untuk bahan bangunan pada ruang one. gae kisa : tingkat sosial yang kedua atau tengah dalam masyarakat. gae meze :tingkat sosial yang pertama atau tertinggi dalam masyarakat. hebu : jenis kayu untuk tiang ngadhu. ine : ibu; orang tua (perempuan) ja’i : tarian (umum, resmi) asli kago wana : arah gerak memutar dari kanan ke kiri. kago leu : arah gerak memutar dari kiri ke kanan. kaka : membantu; mendukung. kaka pu’u : rumah adat pendukung; simbolisasi anak perempuan. kaka lobo : rumah adat pendukung; simbolisasi anak laki-laki. kisa : tengah; bagian tengah. kisa loka / kisa nata : tempat; ruang tengah; pelataran; halaman di bagian tengah kampung.
xxii
klan
kosmos
laba go lau leu lobo loka manu mite
mitos
Mosalaki
naja ngadha ngadhu nitu nua one
oja pu’u
: suku; kesatuan kekerabatan yang terdiri atas semua keturunan satu nenek moyang dari garis keturunan perempuan atau laki-laki. : alam semesta; jagat raya; ruang di sekitar manusia. Kosmis adalah kata sifat dari kosmos, artinya hal mengenai kosmos; berhubungan dengan alam semesta atau jagat raya. : gong gendang. : tempat yang rendah; arah ke laut. : kiri; sebelah kiri badan orang yang berorientasi. : ujung; laki-laki; pria. : lahan; tempat; halaman rumah adat. : ayam; unggas; hewan kurban. : cerita sejarah yang dipercayai masyarakat yang dianggap benar-benar terjadi dan suci, mengandung hal-hal yang ajaib dan ditokohi oleh dewa. : cerita tentang dewa atau pahlawan jaman dahulu yang mengandung arti yang mendalam dan secara gaib, menafsirkan asal-usul alam semesta dan manusia. : orang yang dituakan dalam masyarakat suku/klan untuk memimpin. Mosalaki mempunyai tugas yang besar dalam menjaga keberlanjutan budaya dan lingkungan berdasarkan nilai-nilai ajaran yang diwarisi para leluhur suku/klan dan pendiri kampung. : bambu cincang yang berfungsi sebagai penutup lantai pada rumah adat. : nama ibu asal dari suku yang utama dan merupakan nama suku dari sembilan suku yang ada di kampung Bena. : tiang korban; bangunan adat tempat roh nenek moyang/leluhur laki-laki bersemayam. : roh bumi; roh bumi yang tertinggi; ibu bumi. : kampung adat; permukiman tradisional. : ruang inti di dalam rumah adat dan permukaannya lebih tinggi dari teda one dan teda wewa. Ruang yang memiliki posisi tertinggi dalam hirarki, dimana ritual-ritual adat berlangsung. Sebagian besar aktivitas dalam rumah adat terjadi di one. : kayu laki-laki yang dipakai untuk bahan bangunan pada ruang one. : pokok; pangkal; saka pu’u artinya rumah pangkal atau pokok perempuan. xxiii
reba saka sa’o sobhi soka
sua uwi
tangi teda tere leke tere nabe meze tibo ture ture bupati
ube kedhu ubu ngadhu ulu uma wae wake ngadhu wake watu lewa watu lanu watu lengi watu lika watu pali wa’i weti wewa
: pesta adat tahun baru yang dirayakan oleh suku-suku yang berada di wilayah Ngada. : naik. : rumah adat. : simbol dimulainya kalender adat di kampung Bena. : rangkaian kata-kata permohonan kepada leluhur dan dewa yang dilantunkan para mosalaki, ketua suku dan ketua adat dalam upcara adat yang dibwakan dengan gerak tarian ja’i. : sepotong bambu aur yang diyakini sebagai representasi kehadiran roh pendiri rumah adat yang diletakan atau disimpan pada ‘mata raga’ yang tergantung tepat di tengah dinding papan one. : tangga menuju ke teda wewa atau ke bhaga. : serambi rumah adat; teda one adalah serambi dalam, teda wewa adalah serambi luar. : tiang kayu penopang lantai panggung diatas umpak batu. : batu simbol leluhur perempuan pendiri kampung. : sepotong bambu aur yang kecil dan muda untuk keperluan divinasi. : batu bersusun; susunan batu megalith di kampung Bena. : susunan dinding batu penahan tanah; penopang loka Dizi (halaman suku Dizi) yang berada pada bagian paling depan kampung Bena. : dinding papan di one dan teda one. : membuat ngadhu. : kepala; permulaan; asal; atas; ujung atas; bagian depan; pemuka. : kebun; ladang di daerah pegunungan atau hutan, lokasinya berada di luar kampung. : air yang mengalir; sungai. : mendirikan ngadhu pada tiga lubang akar yang sudah disediakan. : batu simbol leluhur laki-laki pendiri kampung : batu megalith tempat hewan korban di uma (ladang/kebun) sebagai simbol kehadiran leluhur penjaga uma. : batu loyang untuk menaruh minyak pada saat upacara membangun rumah adat. : batu yang berjumlah tiga buah untuk tungku api, dapur tradisional. : batu pijakan kaki sebelum naik ke teda wewa. : ukiran tradisional. : halaman bagian depan sa’o. xxiv
woe wolo zale zepa zeta zele zili
: suku/klan; ana woe artinya anggota suku/klan : gunung. : bawah; bagian bawah. : dimensi dalam ukuran tradisional, biasanya yang menjadi patokan adala sebilah bambu. : atas; tinggi. : bagian atas. : bagian paling bawah.
xxv