POLA KOMUNIKASI ORGANISASI PASUBAYAN DESA ADAT DI BALI 1)
2)
Pande Ngurah Raditya Abdi Pakumara , Ni Made Ras Amanda Gelgel , Ade Devia Pradipta 1,2,3)
3)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana 1
2
Email :
[email protected] ,
[email protected] ,
[email protected]
3
ABSTRACT Pasubayan Desa Adat organization is an informal organization consisting of 39 Desa Adat in Bali. The organization of Pasubayan Desa Adat was formed on the basis of the purpose to preserve the environment and culture of Bali’s land. The purpose of this research is to explain communication pattern in Pasubayan Desa Adat organization. This research used descriptive qualitative research type. informants in this research are were chosen by using purposive technique and data obtained through interview to informant and documentation studies. Analytical techniques in this study using the stages of data reduction, data presentation, and withdrawal of conclusions. This study found that the organization of Pasubayan Desa Adat has a non-hierarchical organizational structure. Communication pattern in Pasubayan Desa Adat organization is a stellar or all-channel, which occurs during interaction of communication between members in social media (WhatsApp group and SMS) and at the time of formal and informal interaction that occurs directly between members. Keywords: Communication Pattern, Organization, Pasubayan
1. PENDAHULUAN
Adat yang berdiri sejak tanggal 16 Maret
Komunikasi adalah hal terpenting dan menakjubkan, menurut pandangannya masyarakat manusia bisa bertahan dan berkembang
berkat
adanya
komunikasi.
Melalui komunikasi manusia dapat saling berinteraksi dan saling berhubungan dengan manusia lain dalam kehidupannya Dewey 1999 (dalam William L. Rivers, 2003:33). Komunikasi organisasi dapat dilihat sebagai proses untuk mengumpulkan, menyimpan, memproses, dan menyebarkan komunikasi yang memungkinkan untuk keberlangsungan organisasi
tersebut
(Farace,
Monge
&
Russel,1997;4).
2016. Organisasi tersebut merupakan salah satu diantara kelompok atau organisasi yang ada di Bali. Organisasi Pasubayan Desa Adat merupakan
suatu
yang bernama organisasi Pasubayan Desa
yang
anggotanya terdiri dari 39 Desa Adat di Bali. Nama “Pasubayan” di dalam organisasi tersebut diambil dari kata “subaya” yang memiliki arti bahwa adanya suatu persatuan rasa maupun tujuan yang terikat didalam ikatan batin seluruh individu yang tergabung di organisasi tersebut. Organisasi Pasubayan terbentuk
atas dasar suatu tujuan dan
adanya permasalahan yang ada di sekitar masyarakat permasalahan
Terdapat organisasi informal di Bali
organisasi
terbentuknya
Bali.
Secara yang
Pasubayan
khusus mendukung dikarenakan
adanya suatu keputusan pemerintah yang
diatur dalam Perpres No 51 tahun 2014
langsung secara berhadapan muka (face to
mengenai Reklamasi Teluk Benoa,Bali.
face) bisa juga melalui medium, umpamanya
Diketahui sebelumnya, ada 39 Desa
telepon (Effendy,1993;61).
Adat atau Pakraman di seluruh Bali yang
Menurut
tergabung dalam Pasubayan Desa Adat atau
Wiryanto,2004;36),
Pakraman Tolak Reklamasi Teluk Benoa,
antarpribadi
yakni 4 desa di Kabupaten Karangasem, 7
keterbukaan (openness), empati (empathy),
desa di Kabupaten Gianyar, 13 desa di Kota
dukungan
Denpasar,
(positiveness), dan kesetaraan (equality).
dan
15
desa
di
Kabupaten
Kumar,2000 efektifitas
mempunyai
(dalam komunikasi
lima
(supportiveness),
ciri,
yaitu
rasa
positif
Badung. Komunikasi Organisasi Merujuk pada pemaparan di atas, penulis
tertarik
untuk
mengenai
pola
komunikasi
pasubayan
desa
adat
di
organisasi bali
melalui
Bagaimana
organisasi
adalah
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. komunikasi
pertanyaan sebagai berikut : •
Komunikasi
mengangkat topik
pola
komunikasi
organisasi pasubayan desa adat
organisasi memiliki empat fungsi, yaitu fungsi informatif, fungsi regulatif, fungsi persuasif, dan fungsi integratif.
di bali ?
Pola Komunikasi Pola komunikasi merupakan model
2. KAJIAN PUSTAKA dari Proses Komunikasi
proses
komunikasi
dan
juga
pola
komunikasi merupakan bagian dari proses
Harold D. Laswell mendefinisikan
komunikasi. Dalam konsep De Vito terdapat
bahwa proses komunikasi adalah sebagai
lima model pola komunikasi yang digunakan
proses penyampaian pesan oleh komunikator
membatasi
kepada
yang
organisasi, yaitu: pola model lingkaran, pola
menimbulkan efek tertentu (Effendy,1993;10).
model roda, pola model rantai, pola model Y,
komunikan
melalui
media
Paradigma Lasswel menyatakan: who, says what,in which channel, to whom with, what effect
(siapa,
mengatakan
apa,
aliran
komunikasi
dalam
dan model semua saluran atau bintang De Vito dalam (Aristiani,2012).
melalui
saluran apa, kepada siapa, dengan efek apa).
3. METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Komunikasi Antar Pribadi Komunikasi
antar
Penelitian ini merupakan penelitian pribadi
adalah
komunikasi antara dua orang atau lebih, dimana terjadi kontak langsung dalam bentuk percakapan, komunikasi jenis ini dapat terjadi
kualitatif. Menurut Kriyantono (2006), Riset kualitatif
bertujuan
untuk
menjelaskan
fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui
pengumpulan
data
sedalam-dalamnya.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma post-positivisme.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN POLA KOMUNIKASI
ORGANISASI
PASUBAYAN DESA ADAT DI BALI Sumber Data Struktur Organisasi Bersifat non Hirarki Sumber data primer dengan melakukan
Struktur
organisasi
menunjukkan
wawancara kepada koordinator dan anggota
kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
dari organisasi Pasubayan Desa Adat untuk
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi,
menjawab tujuan penelitian. Sumber data
bagian-bagian atau posisi-posisi maupun
sekunder dari website, situs berita online,
orang-orang yang menunjukkan kedudukan,
buku dan jurnal.
tugas wewenang dan tanggung jawab yang
Unit Analisis
berbeda-beda
Unit analisis dalam penelitian ini yakni organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali.
(Ruliana,2016;78).
Teknik Penentuan Informan
dalam
suatu
organisasi
Organisasi Pasubayan Desa Adat tidak memiliki struktur organisasi yang resmi
Teknik penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Teknik Pengumpulan Data
dan terstruktur, dalam organisasi Pasubayan Desa Adat tidak memiliki ketua organisasi, namun mempunyai dua koordinator yang
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
bertugas untuk menyebarkan pesan atau
ini menggunakan teknik wawancara dan studi
informasi
dokumentasi.
organisasi tersebut.
Teknik Analisa Data
mengenai
Selain
Aktivitas dalam analisis data kualitatif
Pasubayan
itu,
Desa
keberlangsungan
dalam Adat
tidak
organisasi memiliki
dilakukan secara interaktif dan berlangsung
perbedaan kewenangan antara koordinator
secara
dengan anggota karena seluruh anggota
terus
menerus
sampai
tuntas.
Aktivitas dalam analisis data, yaitu data
yang
reduction,
data
display,
drawing/verification
Miles
tergabung
di
dalam
organisasi
dan
conclusion
Pasubayan Desa Adat merupakan para
&
Huberman
Bendesa Adat (Pemimpin Desa Adat di
(dalam Sugiyono,2011;340). Teknik Penyajian Data
masing-masing Desa), dimana hal tersebut membuat
tidak
adanya
yang
berperan
Bentuk penyajian data dalam penelitian ini
sebagai atasan maupun bawahan di dalam
yakni bentuk teks yang bersifat naratif.
Organisasi Pasubayan Desa Adat. Saluran Komunikasi di Dalam Organisasi Pasubayan Desa Adat
Proses penyampaian pesan atau
seluruh anggota organisasi Pasubayan Desa
informasi agar menjadi efektif dibutuhkan
Adat dapat berkomunikasi dan berinteraksi
media komunikasi sebagai penyalur proses
secara tatap muka.
penyampaian
b) Media Komunikasi
pesan.
Saluran
komunikasiberupa media sangat berperan
Teknologi informasi memiliki peranan
penting di dalam Organisasi Pasubayan Desa
penting
Adat
saluran
informasi dan komunikasi yang sangat pesat
proses
berkembang saat ini, ditemukannya berbagi
komunikasi antar anggota. Adapun media
penemuan baru berupa teknologi-teknologi
komunikasi yang digunakan oleh organisasi
modern khususnya dalam bidang internet.
Pasubayan
Media komunikasi yang digunakan dalam
karena
komunikasi
dengan
dapat
adanya
memudahkan
Desa
Adat
untuk
saling
di
dalam
organisasi.
Teknologi
berinteraksi antar anggota sebagai berikut:
organisasi Pasubayan Desa Adat berupa
a) Komunikasi tatap muka (Face to Face)
SMS (Short Massage Service), dan WhatsApp dan telepon.
Komunikasi tatap muka yang menggunakan panca indera manusia juga
Bentuk
dianggap
Pasubayan Desa Adat
sebagai
media
komunikasi.
Organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali tatap
muka,
karena
komunikasi
Organisasi
a) Komunikasi Antar Pribadi Hubungan yang baik antar anggota
lebih menyukai komunikasi yang dilakukan secara
Komunikasi
organisasi
Pasubayan
secara tatap muka yang dilakukan dianggap
menciptakan
keakraban
akan menciptakan kedekatan dan feedback
dalam
yang lebih baik dan lebih mudah dimengerti
Keakraban yang terbentuk seluruh anggota
dibandingkan menggunakan teknologi dalam
Pasubayan Desa Adat akibat adanya suatu
berkomunikasi. Komunikasi tatap muka yang
kesamaan pemikiran berupa visi dan misi
dilakukan oleh seluruh anggota organisasi
yakni terhadap penolakan reklamasi Teluk
Pasubayan Desa Adat adalah pada saat
Benoa Bali.
dilakukannya rapat di suatu tempat, seperti
b)
cafe dan Balai Banjar.
horizontal
Rapat yang dilakukan merupakan waktu
bertemunya
seluruh
berkomunikasi
Desa dan dan
Komunikasi Organisasi
Struktur
organisasi
Adat
keefektifan berinteraksi.
yang
yang
bersifat
tidak
anggota
membeda-bedakan kedudukan antar anggota
organisasi Pasubayan Desa Adat secara
atau disebut bersifat non hirarki di dalam
langsung dan juga sebagai sarana untuk
orgnanisasi
Pasubayan
saling berkomunikasi dan berinteraksi. Rapat
membentuk
komunikasi
yang dilakukan sangat bermanfaat dalam
horizontal. Komunikasi horizontal yang terjadi
menjaga hubungan yang harmonis antar
di dalam organisasi Pasubayan Desa Adat
anggota, karena dengan adanya rapat
berupa tindakan komunikasi yang
Desa yang
Adat bersifat
berlangsung antar anggota yang memiliki
kepada anggotanya untuk saling berinteraksi
kedudukan yang setara di dalam kondisi
dengan
formal (rapat) maupun non formal.
hubungan
Pola Komunikasi Organisasi Pasubayan
Pasubayan Desa Adat di Bali terdapat ciri
Desa Adat
yang pertama yakni keterbukaan (openness).
siapapun yang
sehingga
baik.
terciptanya
Dalam
organisasi
Pola komunikasi di dalam organisasi
Keterbukaan atau openness ini terjadi dalam
Pasubayan Desa Adat dapat dilihat melalui
komunikasi antar individu, dimana individu
interaksi
rapat
satu memberikan suatu sikap keterbukaan
berlangsung. Interaksi yang terjadi selalu
kepada individu yang sebelumnya sama
memprioritaskan keputusan bersama dan
sekali belum mengenal individu lain tersebut
tidak adanya keputusan yang diambil secara
dan
sepihak. Selain itu, posisi duduk pada saat
organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali.
yang
terjadi
pada
saat
dilakukannya pertemuan seperti rapat dapat
juga
belum
mengetahui
adanya
Selain memiliki rasa keterbukaan
membentuk pola interaksi yang terjadi di
(openness),
dalam organisasi Pasubayan Desa Adat.
Pasubayan Desa Adat juga mempunyai rasa
ANALISIS
empati (emphaty) yang kuat dan berloyalitas
POLA
ORGANISASI
KOMUNIKASI
PASUBAYAN
DESA
anggota-anggota
organisasi
sehingga mebentuk suatu ikatan moralitas di
ADAT DI BALI
seluruh anggota. Kesamaan visi dan misi
Proses Komunikasi
yang tertuang dalam organisasi Pasubayan
Proses komunikasi adalah suatu
proses
cara
menyampaikan
komunikator
pesan
kepada
komunikatornya sehingga terciptanya suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Pasubayan
Desa
Dalam Adat
terdapat
proses
reklamasi
di
Proses komunikasi antar pribadi ini terjalin dari satu individu dengan individu Komunikasi
dilakukan
anggota
sendirinya,
karena
yang
terjadi
berjalan didalam
dan
dengan organisasi
Pasubayan Desa Adat proses komunikasinya tidak dibatasi dan mengembalikan lagi
membentuk
pemikiran Teluk
suatu
untuk
menolak
Bali
sehingga
Benoa
antar anggota. Komunikasi
Antar
pribadi
oleh
anggota organisasi Pasubayan Desa Adat dilakukan
menyebabkan (positiveness)
Anggota
Bali
terciptanya hubungan rasa saling memiliki
yang
Proses Komunikasi Antar Pribadi Antar
Adat
kesamaan
organisasi
komunikasi yang meliputi:
lainnya.
Desa
secara adanya
dan
berkelanjutan rasa
hubungan
positif
baik
yang
terbentuk antar anggota semakin erat. Latar belakang yang berbeda-beda antar anggota organisasi
Pasubayan
Desa
Adat
tidak
menjadi suatu hambatan dan masalah, hal tersebut dikarenakan seluruhnya memiliki tujuan yang sama yaitu, menolak reklamasi Teluk Benoa Bali.Dari adanya hubungan
yang baik antar anggota dan memiliki tujuan
memiliki tugas untuk menyampaikan dan
yang
saling
menyebarkan informasi ke seluruh anggota
mendukung (supportiveness) antar anggota
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
organisasi
jalannya tujuan dari organisasi Pasubayan
sama
menimbulkan
satu
dengan
rasa
lainnya.
Dalam
organisasi Pasubayan Desa Adat, rasa saling
Desa
Adat.
Kedudukan
koordinator
mendukung atau supportiveness yang terlihat
organisasi Pasubayan Desa Adat sebagai
dari komunikasi antar anggota organisasi
komunikator dalam hal penyebaran pesan
yaitu berupa membagikan cerita pengalaman
kepada seluruh anggota.
dan memberikan masukan jika terdapat
2) Fungsi Regulatif
masalah yang terjadi pada masing-masing
Fungsi regulatif di dalam organisasi
anggota tanpa membatasi masalah yang
Pasubayan Desa Adat di Bali berkaitan
kenyataannya terjadi. Selanjutnya, pada ciri
dengan peraturan-peraturan yang berlaku
efektifitas
dalam
menyetarakan
(equality),
organisasi.
Peraturan-peraturan
organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali tidak
seperti cara berbicara dan bersikap, namun
memiliki jabatan ketua sebagai pemimpin
didalam organisasi Pasubayan Desa Adat
suatu
kedudukan
terdapat suatu aturan yang ada hanya
seluruh anggotanya setara. Dalam organisasi
berlaku pada calon anggota yang memiliki
Pasubayan Desa Adat di Bali, komunikasi
keinginan untuk bergabung di Organisasi
bisa dilakukan secara langsung ataupun
Pasubayan Desa Adat. Aturan yang harus di
dilakukan melalui media komunikasi.
ikuti oleh calon anggota baru (Desa Adat)
Proses Komunikasi dalam Pasubayan Desa Adat
Organisasi Pasubayan Desa Adat adalah
organisasi
melainkan
Organisasi
bahwa
calon
anggota
tersebut
telah
dalam
menyatakan penolakan reklamasi yang akan
proses
dilakukan di Teluk Benoa Bali secara resmi
pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
yang tertuang dalam hasil rapat di dalam
organisasi
ruang lingkup wilayah Desa Adat calon
Proses organisasi
komunikasi
merupakan di
dalam
di
suatu organisasi
formal
maupun organisasi informal. Komunikasi yang terjadi di dalam
anggota baru tersebut. 3) Fungsi Persuasif
suatu organisasi selain memiliki aktor-aktor
Sikap loyalitas yang dimiliki oleh
komunikasi di dalamnya juga memiliki fungsi.
setiap
Menurut Sendjaja (dalam Burhan,2009;98)
keefektifitasan komunikasi yang ada di dalam
komunikasi organisasi memiliki empat fungsi,
organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali.
yaitu:
Pemberian
1) Fungsi Informatif
secara
Organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali memiliki dua orang koordinator yang
anggota
berefek
persuasi
baik
juga
yang
pada
tingkat
berlangsung
membuat
kualitas
komunikasi yang terjalin menjadi sangat baik yang secara sadar didasari oleh ikatan
moralitas
anggota-anggota
di
dalam
(power) yang sama untuk mempengaruhi anggota yang lainnya.
organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali. 4) Fungsi Integratif
Dalam
hal
ini,
pola
komunikasi
Media komunikasi yang digunakan
berstruktur bintang atau semua saluran dapat
dalam organisasi Pasubayan Desa Adat
dilihat pada struktur organisasinya yang
berupa surat, SMS (Short Message Service),
bersifat non hirarki serta pada saat adanya
telepon dan WhatsApp. Penggunaan media
proses komunikasi secara formal maupun
komunikasi dizaman modern yang berbasis
informal.
IT ini sangat membantu dan sudah disepakati
Desa Adat bersifat non hirarki, yang artinya
untuk kerbelangsungan dan keefektifitasan
terdapat
komunikasi di dalam organisasi Pasubayan
kedudukan yang sama antar anggota dan
Desa Adat di Bali karena dapat dengan cepat
sama sekali tidak ada batasan-batasan di
menyebarkan pesan tanpa hambatan jarak
antara
dan waktu yang berbeda-beda pada setiap
berinteraksi. Oleh karena itu, komunikasi
anggota organisasi Pasubayan Desa Adat di
yang terjadi dapat dengan mudah dan efektif
Bali.
sehingga membentuk pola komunikasi yang
Komunikasi di Dalam Organisasi Pasubayan Desa Adat
terjalin
Struktur
organisasi
kesetaraan
seluruh
kewenangan
anggota
antara
Pasubayan
untuk
komunikator
dan
saling
dengan
komunikan.
Berdasarkan hasil temuan mengenai Pola komunikasi bintang atau semua
pola komunikasi Organisasi Pasubayan Desa Adat,
terdapat
pola
komunikasi
pada
organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali, yakni pola komunikasi berstruktur bintang atau semua saluran. Gambar 4.3 Model Bintang
saluran yang terjadi di dalam organisasi Pasubayan Desa Adat juga dapat dilihat pada saat
adanya
interaksi
di
dalam
media
komunikasi berupa grup-grup WhatsApp, SMS (Short Message Service), LINE dan telepon. Koordinator sebagai komunikator yang memberikan pesan kepada seluruh organisasi Pasubayan Desa Adat tentang adanya informasi-informasi yang formal seperti rapat ataupun
Pola komunikasi berstruktur bintang berlaku pada seluruh kegiatan seperti rapat dan interaksi diluar rapat yang sifatnya formal
informasi-informasi lain yang terkait dengan visi dan misi dari organisasi Pasubayan Desa Adat. Selain itu, seluruh anggota organisasi juga dapat memberikan timbal balik atau ikut berpartisipasi
maupun informal. Pola bintang diartikan
dalam media komunikasi yang memperlihatkan
bahwa tidak adanya seorang pemimpin,
kesetaraan yang sama antar
melainkan seluruh anggota memiliki kekuatan
anggota dalam organisasi Pasubayan Desa
anggota lainnya, seluruhnya memiliki hak dan
Adat.
kewajiban yang sama. Organisasi Pasubayan Desa Adat
Organisasi Pasubayan Desa Adat di
juga organisasi yang menjunjung tinggi asas
Bali juga melakukan koordinasi keluar dalam
kekeluargaan. Di mana hal tersebut dapat
hal pembagian informasi. Komunikasi ini
dilihat dari interaksi saat rapat dan pada saat
dilakukan untuk memberitahukan mengenai
melaksanakan berbagai kegiatan organisasi.
keberadaan dan tujuan adanya organisasi
Dalam
organisasi
Pasubayan
Pasubayan Desa Adat di Bali melewati
masyarakat
beberapa proses dari mengucapkan salam di
dinaungi oleh Desa Adat anggota organisasi
dalam grup media sosial, serta mengadakan
Pasubayan Desa Adat di Bali seperti STT
pertemuan atau rapat, dan diskusi yang
(Sekaa Teruna Teruni) di masing-masing
dihadiri oleh seluruh anggota Pasubayan
STT setiap Desa Adat. Dalam koordinasi
Desa Adat. Dalam melaksanakan kegiatan
eksternal yang dilakukan oleh organisasi
rapat organisasi, terdapat koordinator 1 dan
Pasubayan Desa Adat juga memberikan
koordinator
informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang
melakukan
2
kegiatan,
yang
bertugas
untuk
Desa
Adat
maupun
menyiapkan materi atau agenda rapat yang
akan dilakukan.
akan dilaksanakan, berdasarkan diskusi awal
5. KESIMPULAN
di
Bali
kepada
lingkungan
yang
mengenai gagasan yang telah disepakati
Organisasi Pasubayan Desa Adat
bersama antar anggota dalam organisasi
merupakan organisasi informal yang terdiri
Pasubayan Desa Adat.
dari 39 Desa Adat di Bali dan terbentuk
Pembentukan Pola komunikasi juga
karena adanya kesamaan tujuan mengenai
dapat dilihat pada posisi duduk rapat-rapat
penolakan
yang dilaksanakan. Posisi duduk juga tidak
Selain itu, organisasi Pasubayan Desa Adat
ada aturan yang disepakati melainkan posisi
juga merupakan sebuah organisasi yang
duduk
tidak membatasi interaksi antar anggota.
dikondisikan
dengan
tempat
reklamasi
Teluk
Benoa
Bali.
melaksanakannya rapat, bisa saja melingkar
Struktur organisasi Pasubayan Desa
maupun saling berhadapan, yang terpenting
Adat bersifat non hirarki yang dikarenakan
seluruh anggota mendengarkan apa yang
seluruh
dibahas saat rapat.
merupakan para Bendesa (pemimpin Desa
Pola komunikasi berstruktur bintang juga
terjadi
saat
proses
pengambilan
keputusan dan kesetaraan kedudukan dalam
anggota
organisasi
Pasubayan
Adat) di setiap Desa Adat, dimana para pemimpin Desa Adat tersebut tidak boleh dipimpin oleh Desa Adat lainnya.
organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali.
Hubungan komunikasi antar anggota
Dimana tidak adanya posisi lebih tinggi dan
di dalam organisasi Pasubayan Desa Adat
lebih rendah antara anggota satu dengan
memberikan dampak positif bagi seluruh
anggota serta untuk keberlangsungan visi dan misi organisasi Pasubayan Desa Adat. Berdasarkan
hasil
temuan,
pola
komunikasi yang digunakan oleh organisasi Pasubayan Desa Adat terdiri dari pola komunikasi berstruktur bintang atau semua saluran. Pola komunikasi berstruktur bintang atau semua saluran dilakukan pada saat interaksi komunikasi yang dilakukan melalui media sosial berupa grup-grup WhatsApp, SMS( Short Message Service) dan telepon, Serta pola komunikasi berstruktur bintang atau semua saluran juga digunakan pada seluruh
kegiatan
seperti
interaksi
yang
bersifat formal maupun non formal di dalam rapat
serta
posisi
duduk
pada
saat
dilakukannya rapat. SARAN Organisasi Pasubayan Desa Adat di Bali perlu mempertahankan hubungan moralitas antar anggota dan pola komunikasi yang sudah berlangsung sangat baik selama ini, yakni dengan saling bertukar pikiran dan memberikan masukan dan saran.
6. DAFTAR PUSTAKA Arsana, Suci, & Dharmika. (1983). Dampak Modernisasi Terhadap Hubungan Kekerabatan di Daerah Bali. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Djamarah, Bahri, Syaiful. (2004). Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam keluarga. Jakarta: PT. Reneka. Effendy, Onong Uchjana. (1989). Kamus Komunikasi. Bandung: PT. Mandar Maju Effendy, Onong Uchjana. (1993). Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bhakti Farace, Mongge, Russel. (1997). Communicating and Organizing.Jakarta: Professional Books Imam Suprayogo, Tobroni. (2001). Metode Penelitian Sosial Agama. Bandung: RemajaRosdakarya. Mardalis. (1999). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara Maryati, Suryawati. (2005). Sosiologi, Jakarta: Esis Muharto, Ambarita. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi:Mengatasi Masalah Mahasiswa Dalam Menyusun Proposal Penelitian. Yogyakarta: Deepublish Oktavia. (2015). Sistematika Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Deepublish Pace, Faules. (2010). Komunikasi Organisasi: Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Yogyakarta Purwanto. (2006). Komunikasi bisnis. Jakarta: Erlangga
Bungin. (2008). Analisis Data Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada
Ruliana. (2016). Komunikasi Organisasi:Teori dan Studi Kasus. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Devito, (1997). Komunikasi Antarmanusia(edisi kelima). Jakarta: Professional Books
Robbins, Judge. (2008). Perilaku Organisasi: Organizational Behavioral. Jakarta: Salemba Empat
Soekanto. Pengantar. Persada
(1990). Jakarta:
Sosiologi Suatu PT. RajaGrafindo
Soeratno. (2005). Metodologi Penelitian. Yogyakarta : UUP AMP YKPN Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Surapto. (2009). Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: Media Pressindo Wiryanto. (2004). Pengantar Komunikasi. Jakarta: PT. Grasindo
Ilmu