Juro.l Kedokt.ru CiSi Un .Bitts lldotrdi{
.ll;(;I I :U)A: - (Ldsi KhtetJ/ 714-181 l, tc rb tIkeh dt.Jakarto
PENATALAKSANAAN PASCATERPAJAN / TERTUSUK INSTRUMEN KEDOKTERAN GIGI KETIKA MERAWAT PASIEN GIGI-MULUT (OCCUPATIONAL EXPOSURE) Harum SasantiYudoyono lrdoncsia Kedoktcmll GiSiUniversitas MulutFakultas BagianIlmuPenyatriit
PascalerpajadTertrNk InstrumenKcdoklerxnGigi Kelika Harum Sasrnti Yudoyono: Penatalaksanaan lndoresia.:00017 Exposure). JumalKedokteran Gig; Universitas I,lera{"t Pasiencig;Mului (occupational (EdisiKhusus):774-781
Abstract ar€in high risk positionto get injurydueto de al instrrnrentaccidentduring D€nralhealthpersonels to knowhowto manageproperlyandhavinga d!.nralpractice.So.thisis imponantfor dentalhealthp€rsonnel polocol is a partof 'tlniversalprecaution. or a pan of guidelines for thissituation.Accidentalmanagenent from patieniThis anicle in orderredu€ingth€possibililyofdiseaseexposure iDfectionconlrolmanagement. how to manageinjuriescausedby dentalinstnnnent for dentalhealthpersonnel revic\s a practicalguidelines duringpractice.
Abstrak pada tenagakesehatargigi ketika melakukankegialatrProlesinyacukup Risiko terjadikecelakaan cede'? gigi pengetahui langlahlangkahpenatalak\anaAn besar ljntuk iru perlu bagi pa|" tenagakes€halan prolisi gigi denganbenar.Penanganan cederakarenamelalulan karerutertusukiarum/instumenkedoktemn infeksi. agaf universaldalam hal pengendalian kedoLtermgigi m€rupakanbagian dari kewaspadaan penatalaksanaan dan ke$ungkinantenular penyakilpasiendapat diperkecil-Padamakalahini dibahas jarum gigi tertusuk bila m€ngalami cedera karena yangperlu dilalukan oleh tenagakes€hatan langkah-langkah atauinsmmenkedollemngiSisaatmera*"1pa\iennla.
TeuruIhniahKPPIKGXII
tlt.lo:t
Infeksi Virus Herpes Simpleks (HSV). Pada orang dengan kekebalan tubuh lang lernah. int'eksi HSV-I maupun FISV-2 memunculkangeiala )ang agresif dan parah. dengandidahului oleh gejala prodromal yang lebih berar dihdndinelan dengan popuh.i urnrun. dan rcspon penlembuhannla lebib lrsi ldmbat!cl.,ln si\rerIl' rJ|rg nrljndahulLr; ncliputi r demant. nralaisc.limfadenopatr senikrl Scdanglangeiala di mulul bcrup.t ulscrasi multipel dan rasn n)cri )n|g menonjoltcrula'napada lesi lirear gingi\al c r i t e m a I t r r t n h u s Ire . i ' r 1 . . : Jr r p , r tm c l i l ' , r t i seluruhmukosalnulul termasukmukosa]ang berkeralin(altachedgingiva.palatumdLrrun. al\eolarridge). Garnbaranlesi berupaulserasikccil {l nrnr).multipel. dangkal.b lat arau loniong. lesi yang bcrdclalandapatrlenlalu beberapa rr)embenlullesi lebih bcsardcngantepi lidak putih abuteratur.ditutupi pscudolnenrbran abu)ang terasan)e.i. Lrmumnlalesi sernbuh dalanr 7- l0 hari. tetrpi pada posrcn imulokonrpronismenjadilehih laDra.dapal '' lebihdari I inggu. t)iagnosisditegakk.rnselaindari gejala subycklil dan ob)ekti1. perlu pula pem
l\hl,o\d !4tint l,.da ht.iirilu de,go, Ih[.kti HIy
dengan Gansiklovir atau dengan Foskamet. Masalahnya obaFoba( ini lebih besar efek samping dapal ditimbulkan ),ang dibandingkan asiklovir.'. Infeksi Virus Varicella Zoster (VZV). Komplikasi oleh virus VZV umum rcriadi prda penderira imunokompromis khususnyaIIIVlAIDS. Virus ini mampu nrcnimbulk.nkondisiyang parah dan dapat nltngancam.ir\\a pasien. terutanrabagi ]rang londisi imunnva sudahsangatrendah( < 200 sclrnni). KompUkasiini bukan merupakan i n f c l . r p r t r n c r I. c l c l i r n e r u p a k r rne a l l i \ a s i VZV lalen ]-ang sembunyi pada gan$ion \rral. liren.r fenddhn\dinrunitd,luhuh.\irus ncndapat kcsenrpatauuntuk muncul kembali dan menimhLrlkansakit kcdua (primemla \ aricella). (;eiala I ane timbul bcrupa \esikel bergerornbol )ang segera pecah menjadi ulserasikecil multipel.dangkaldengandasar k e n r . r r h r n,.a r r trst n 1 < r i d . i s t r r r r r s r n*l rau a i dengan cabang sar.rf sensoris )ang terkena dan urrilateral. Saraf Iang paling seiing lcrkcna pada dacrah leher I kepala adalah nenus V dan Vil. sehirgga lesin)a dapat menlebar padarongga rnulut dan kulit rvajah. I)iagnosisnya relatif mudah ditegakkan .hngrn mclihit cirir))a ]dng llas ]aitu distribusinl-ayang "unilateral segmental". Pernberian obal untuk VZV perlu scsegcramungkin untuk menccgahlesi lebih m ( l r i \ l ) r f . r J i h e r i r . i L l , + i r, l e n g a n dosis 800 rns lima kali sehariselamatujuh sampar sepuluh hari Hams diperhatikan bahvva asiklovir dengan dosis lingBi dapat m€rusak ginjal. schjngga untuk menghindari pcrlu konrplikasi tcrscbut diketrhui dengan pasti kondisi ginjal pasien sebelumnya.dan r)ronitoringselamapemakaiannya.' '
(CMV) InfeksiSitomegalovirus M Iif(.rJ.rn\,i b(|lrpn ulser tunelelal tidak spesifik denganukuran besar.nyeri dan
Hatun Sosa,li frdoroi.
sulit sembuh.yang dapat timbul pada bagian mukosa mulut yang manapun. Infeksi oportunis ini biasanyatimbul Padap€nderita HIV/AIDS yang jumlah CD4 nya sudah sangatrendahyaitu dibawah 100 sel/mm3(5) Timbulnya dapai mengindikasikan stadium awal dari infeksi CNfV Yang meluas r. sehclrrrndihcrlaLulanmedikisi (di\eminala profilaksis unluk CMV. virus ini dapat menyebabkan25 % kematian pada pendenta AIDS. Salah satu penelitian melaporkan 53 % dari seluruh ulserasi pada mukosa mulut orang dengan HIV positif memperlihatkan adanyaketerlibatanCMV. Bahkanpada 28 % penderitadijumpai CMv dan tlsv bersamasama. yang diduga ada dua kemungkinan dapat terjadi. Virus tlsv merupakan super infeksi, atau adanya CMV menyebabkan I ISV yang laten mendapatkesempatanuntuk reaklivasi.Komplikasi CMV selain timbul di mulut yang paling sering adalah CMV retinitis. Oleh karena itu bila dijunpai oral Cltfv padapenderitaHIV. maka pasienperhr segera dikonsultasikan ke dokter spesialis mata, agar terjadinya kebutaandapat segera
terkecualimukosamulut. Lesi ulserlBC di mulut merupakan lesi tunggal. kronis, granulomatos:r.diserlai nyeri yang "deep seated''.Lokasi ulser lebih seringpadatepi lidah.palatum.mukosapipi dansudutmulut Diagnosismelalui tes suntikanantigen 'lB pada kondisi HIv positif sulit karena akan memberikanhasil yang false negatif. Maka diagnosjshanya dipastikan dengan pcmeriksaan mikroskopis menggunakan pewamaan basil t?rhan asam. Biasanya 'lB( di mulut tidak berdiri adanla lesi lesi tuberkulosisdi disenai sendiri. tetapi bagiantubuh yang lain. mungkin di paruparu.kelenjarlimfe dan lainlain. Karenaitu perawatannyadilakukan terpadu d€ngan dokter ahli yang terkait. Umumnyapasien diberi obat kombinasiIsoniazid.Ethambulol dan Rifampicin. Dokter gigi bertanggung jawab menanganikebersihanmulutnyaserta perawatansuporlif dan simtomatis terhadap lesioralnya."'
orcegan. melalui dipastikan Diagnosis pemeriksaanhistopatologidenganrnikoskop cahaya atau mikroskop elektron untuk "intranuclear menemukan sel dengan inclusion". Cara lain yaitu dengan les
'I
antibodi monoklonal. Petawatannya dengan mcmberikan antivirus Gansiklovir atau Foskamet secara intravena, dengan demikian Pasien Perlu dirawat di rumah sakit..'
lnfeksi Bakteri
Penyakitini ditularkanmelalui udara. Walau organ yang paling utama terserang kuman Mycobacteriumtutterculosisadalah paru-paru.tetapi pada individu yang lemah kekebalantubuhnya. organ dan iaringan manaprn mudah lerserang olehnya tak
176
Sifrlis kuman ini Penyebab penyakit pallidumyangditularkanmelalui reponema seksual. BeberaPa laPoran kontak bahwa transmisimelalui oIal menyebutkan juga dapat terjadi. Sifilis merupakaninleksi yang berlangsungsecarasistemik dan konik denganperjalananpenyakit melalui beberapa stadium.Bila kontak dengankurnanterjadi pada mukosa mulut, maka manifestasl stadiumI akan timbul pada mukosamulut scsuaidengantempatdimanakuman pertama tempattersebutakanteiadi kali masuk.Pada stadium ulkusdurumyangsoliter.Sedangkan Il lesi bukan berbentukulser tetapi plak berwamaputih datardan licin yang disebut -mucous patches".Bila penyakil ini tidak diobati sampai tlmtas maka bertahun-tahtm set€lah stadiun II akan muncul stadiun III denganmanifestasidi mulut berupa ulser nekrotik(gumma)yang dapatmenyebabkan perforasipadapalatum. Tcrapi diberikan terpadu dengan berupapemberian kulitdankelarnin spesialis
Itl\eat\t thtkre tlrlut tttutu lntl^tdt rldlt"
preparat penisilin dengan suntikan intramuskular.selain terapi lokal yang diperlukanuntuk lesi di mulutnya. Perlu diingatolehdoktergigi bahwalesioral sifilis \angal inl'elsiLl\. .ehingga perlu dilangani dengan hati-hati dan._harus menerapkan universal." kewaspadaan Necrotizing Ukerutive Stomatitis (NUS)Disebabkan oleh kuman golongan Spirochaetadan Fusiformis.sama dengan kuman yang dijumpai pada kasusANUG. dilandaioleh lesi ulserasi Vanifesrasinla di5enainckrusi)ang deslrultil meluasdari periodonsilun ke daerah gingiva yang unattached. Umumnyatinbul pada kondlsr imunilastubuh)ang sangatrendah(CD4 < Diagnosisn5a melalui I00selmml). pemeriksaan kuman. dengan membuat sediaan dari usapanlesidandiberipewamaan !ram. untul menemulankuman berbennrk ' ccrutudanspiral.' Pemwatan untuk kelainan ini secara sistemikdiberikanmetronidazol3 kali 200 lokalnya mg selama3 hari disertaiperawatan berupairigasilesi ataukumur-kumurdengan larutanklorheksidinselamaI menit dua kali sehad. Bila tidak te$edia larutan klorheksidin. dapat dipakai hydrogen perol"ida L5 - I oo. Perlu insrulsi pemeliharaan higienemulut yang baik dan menghilangkan faktor iritan lokal agartidak kembali.'oo terjadikekambuhan lnfeksi Jamur Kandidiasismulu| Samaranayakemelaporkan insidens Kandidiasismulut pada pasiendenganHIV rnencapdia50o. Jadi ridal, diragukanlagi infeksi Kandida hampir selalu timbul menyertai keadaan sistemis pasien vang buruk khususnyapenurunankekebalantubuh. Kandidiasis mulut memiliki manifestasr klinis 4 macam yaitu olal thrush atau
ltilck\i Htt
Kandidiasis pseudomembran.Kandidiasis eritematosa atau atropik. Kandidiasis hiperplastrl. dan Angularchcilili' Telapi ul"(r hal|)aliga lang daparberpenampilan yaitu atropik. hiperplastik dan angular cheilitis.a Dari ketiga tipe ulserasi kandida te^ebul yang paling sering timbul adalah yang atropik kandidiasisdengangambaran berupalesi merah.erosi. atau ulser dengan indurasi.biasanyapada palatumkerasatau Kandida lunakdandorsumlidah.Penampilan hiperplastikberupa plak putih yang luas. tidak dapatdihilanClandengankerokan.bila lamadapatterbentukulser.Tipe berlangsung in' terjadi menyertaikeadaanimunosupresi yang parah. Pada tipe angular cheilitis seringkali yang berperan tidak hanya C albicanstetapijuga kunan S aureus.Padr radierdengan sudutbibir terjadicelah-celah dasar merah. disenai nyeri. dapat limbul bilateml.Bdgidnmukosa\udul muhrl{inrra timbulle.i ulser)anglinier oralljugadapaL Untuk memastikandiagnosisselain dari gejalaklinis perlupemeriksaan mikologiatau pemeriksaan histopatologi menggunakan pewamaanPAS. Terapi untuk kandidiasis atropik diberikan : Nistatin oral suspensi5 kali 200.000U/ hari selarna1-2 minggu, atau flukonasol/ketokonasol 100-200mg sekali seharisampailesi sembuh.Untukkandidiasis hipertropik dapat diberikan flukonasol atau ketokonasol100-200mg sekalisehari,atau amphotericinB intmvena0.25-1.00mg/kg selama2 sampai6 jam. Sedangkanuntuk angular cheilitis diberi salep mengandung r'" 2o% l cotrimamlel%o. nistatin/miconazole
Infeksi Jamur mycoses)
Dalam (D€ep seated
P€nyakitini dalamkeadaanbiasajarang terjadi. Beberapakasus dilaporkanterjadi padapasiendenganIIIV positif .vangparah dan progresif. Penyebabnya j"-*
Ha ntn' SdsdnI i titutor ono
Histoplasma capsulatun dan Cryptococcus ncofbrmans.Manifestasi ulser ddak spesifik. ukuran besar dan dalam. meluas dan prcgresifdisertai nekrosis Dapatperforasi kc iaringan yang terkail misalnya palatun rembui le Innggd hidung Diagno'is ditegakkan dengan pemeriksaan histo patologl. Perawatan umumnya dilakukan di runah pemberian antijaDlur karcna sakir. amphotericineB dilakukan secaralntra\ena. l:ntul palatum )ang mengalamiperfora\i dapat direhabilitasi dengan dibuatkan oblurator agar fungsi makan dan bicara dapat dipcrbaiki. Penting pemeliharaan oml hlgiene )ang oplimal untuk menccgah Lorrrnlikasi maupun quperrnfcksidentsan n 0oorgaixsmeyang ram.
Neoplasrna Sdrkonaktposi (KS) Dalam kasus HIV/AIDS. Sarkorna kaposi (KS) adalahneoplasmayang palrng seringditemukan.Etiologi KS didugakuat adalahperandari virusherpes8 (HHV-8) ('l) Penelnuanlesi ini di mulut pentingallinya karcna20-70% kasusHIV/AIDS d€nganKS awalnya KS terjadi di rongga manil-estasi Inulut.lelah dilelili bah\aamun(uln)dIesi ini dapatdiiadikanpetunjukuntuk diagnos's AIDS. Selainitu dari penelitiaudibuktikan timbulnya KS erat kaitannt-a dengan rendahnlalimf'ositCD4 yaitu < 200sellnm3 Peiubahanklinis dari rnakuladararmenjadi noduler juga dikaitkan dengan makln buruknyaimunilastubuh. L€si dimulai denganmakula berwama merah. biru atau ungu. Perkembangan selanjuhya berubah menjadi nodul yang inelua\ dcn8an,jcpal dan scring disendi
terdapat rasa sakit- Perlu dibedakan antara lesi KS denganI imloma malignu'ndan lesi Bacillary epithelioid angiomatosisdi mulul yang secar klinis hampit mirip- melalui pemeriksaanhistopatologis. Belurn ada pengobatan yang mamPu men.vembuhLanpenyakit ini. Ierapi yang dilakukan hanya untul nengurangi luas dan jurnlah lesi denganpembcdahanatalLradiasr' Dosis radiasi untuk KS mulut merupakan dosis rendah (800-2000 rad). Walau rendah sudah cukup menycbabkan komplikasi oral stomalitis yang perlu penatalaksanaan tersendiri seperli petrberian obat kumur klorheksidin 0.12 % dan ancstetikumtopical 6 agarpasicntetap dapatmakandenganbaik.r
Limfoma Non Hodgkin (NHL) le'ris l,nrlnma ini Paling .ering bemanifestasidi mutut pasienllv. yang sudahmengalanipenurunan .irnrlahsel CD'l dibawah100sel/mnrl.Dan lcsi rnuluradalah r\!al darr\Hl I irnhulprdattsia Inanrf<slasi denganNHL yang lebih mudadibandingkan tanpaHlv. Secaraklinis dapatberupamakulaatau ulser atau massayang berkembangdengan cepafdi daerahpalatumataugingivalGejala Iarnadalahnleri )ang inlcnspadagigi.Sigip€riodontalligamen, gcligigoyang.pelebaran paraestasia YangProgresif. rr Progno.i\ \(oplasma ini mernPun\ yang buruk. denganmta-rata harapanhidup antara6 bulan sampai9 bulan. Perawatan metiputi eksisi. poli-khemoterapi dan ndioterapi. Dokier gigi perlu melakukan tempi suponif dan simtomatisuntuk rongga mulutagarkeluhanpasicndaparlebihringan danfungsimulu!tetapteiaga.-' Ulserrsi karena obat-obatan:
Palatum lunak dan keras
merupakanlokasi utama untuk manilbstasl KS mulut dari AIDS, diikuti oleh gingival dan mukosamulut lainnyalebihjarang Bila pada daerahlesi ada trauma umunnya akan
HIV/AIDS Kebanyakan pasien perawatan rnengglnakan memperoleh berbagai macam jenis obat. ObaFobatan tersebut ditujukan untuk HIV nya sendiri
I l\(tt:i
maupununtuk mengatasiinfeksi oportunis I ang mcnyertainya tennasuk unrux kcginasan )rne rimbut Karenailu tesi ini disebut .juga kasus karena iarrogenik Be agai obat sepertizidovudin.foscamer. gangciciovir. bleomycin, adriomycm. methotrexate, vincristin.vinblastindan lain_ iain sering m€ngakibatkanulserasi pada mukosamulut, Ulserasipadanukosa Drulut vang rak berkeratinbiasanyadihubungkan dengan efek obal khenoterapeutika. Sedangkan ulscrasipadamukosaberkeratin lebih dipengaruhioleh p€nurunanirtunrtas pasren(llnunokompromis)_ Pcrawatanunfuk kondisi ini, suportif . clan snntomatlsserta memeliharah)grene mulutsernaksimal mungkin.'u UlserasiMulut Idiopatik. Slatnatitis A-ftosa RekurcnMiltor l_esiini tidak lebih seringtimbul pada HIV dibandingkanbukan HIV. Tetapi srrar sell lirniting diseasemungkin berubahdan penampilannyalebih paraL sembuhlebih lama.UlserpadaSAR minor be$entukbulat atauoval! tepin)a reratur.distribusjnyapada mukosa tak berkcmlin. ukuran < I crD. jumlah l-5 ulser. Karcna rendahnyareaksi radangyangtimbul makaciri lesi ulser1.ang dikelilingiolehhalomerahtidaktampak. Untul tipe minor ini rerani dengan lonikoslcroidloprcaldapalmernper\ingkal \r'alitu penyembuhan.Simloln nyeri dapat dialasidenganpembcriananestetikuntopical Jgar pasrenJ.rpdlrnakdnranpt refgnnggu. Seldrnilu pemeliharaan higienenrulul)arg baik dan hilanglan rritan lok.rl perlu ". drperhatikan Stomdlitis AftosaMayoL Pre\ilensiSARDrdlorpaddpa\ienHIV selitarJ.l oo Walaulrekuensinra renrlah tetapi morbiditasnya cukup bclrnakna. GambaEnklasik dari lesi ini berupaulkus
\lnl,6r tlulrt t)atltl tidinh
d?tEdn htlak\t ll['
dalan dengan dianeter lebih dari I um. seperti kawdh dengan nyeri yang menonjol. Lesi dapat bertahan beberapa minggu dnn setelah scmbuh atrianmeninggatkanjarilgan parut. Tedadinya SAR mayor dihubungkan clengan parabnya imunosuprcsi. Suatu penelitianmelaporkannilai medianhitung sel CD,l pada SAR mayor pasiendenganHIV < i00 sel/mm3. Perawaunnva meliputi pengurangan reaksi imunitas serempat. menghilangkaD srmtonl, dan infeksi bila terlihal tanda{anda super infeksi. Dapat diberi glukokorliko steroid topioal atau sitemik. Tetapi perlu diperbatikanbahwa pcrlberian urtuk .iangka \\,aktLr larna dapat memperparah kondisi iinuDosupresi '. Pernah dilaporkan banwa obat kumur ),ang terdiri dari carnpuran
antimikroba. amuamur. dan glul,okortikosrcroid (Mile,smixrure)berhasrl menlenbuhlen lesi ini '. Keberhasilallain pernah dicapai melalui tcrapj dengan lc\ami*'leI kdli50 mg \
Ringkasan. Pasiendenganinfeksi HIV/AIDS dapar mengalamimanifestasipada mulut dengan berbagaimacambentuklesi yang salahsanl di antaranva berupalesi ulser.tJlserasimulut ]'ang menyerraiintiksi UIV bcrhubungan dcngan ctioloer )irng ..rngat hcr\Jrid.i. sepeftivinrs.bakteri.jall1ur.neoplasma. cfek obat/ iatrogenik.dan idioparik.Menegakkan diagnosisberdasarkan gambaranklinis tidak mudah,karenakebanyakan lesi ini berubah karakteristiknya disebabkan olebrnenunrnnya lmunrtas pasien. Diperlulian pemeriksaall penunjangunnrk meobantu diagnosisatau Jidgn,\rs banding <eleni hjslr,patol,.gi kultur.anribodi monuklonal. hemrloloqr dajl lain-bin. Bcberapanenlalrt rnulul pada
Haru
Sosahnlid^oto
pcngidapyirus HIV. DiramalkanAsia akan mendlrdfi tempat terafas menggantftan posisi Afrika sebagai benua dengan penduduliterbanyakmenderitainfeksi HIV lndonesia sebagai salah satu negara di wilayahAsia fenggaratentunyatidak akan lepascl.rri.rtuasitersehu(Cambaraninfelsi IJIV di Indonesiayangtercatatdalamlaporan sampaidenganakhir Kesehatan Departemen Juli tahun dua ribu adalah 180 orang HTV. AlDs. sb I orangpengidap menderila menjad' tetap Jakarta yang rnana DKI propinsidenganpenderitaterbanyak'diikuti olehpropinsiIian Jayadj temPatkedua. penyakitinfeksiHIV sampai Perjalanan berhagai memunculkan alan menjadiAIDS maoarngejala maupun manifestasi penyakil infeksi oportunis dan keganasan.Rongga mulul tidak terlepas sebagaibagian dari sistemorgantubuh.juga mengalamigejalagejala dan memunLulkdnInanife\la:i imunitastubuh Denvakitakibatmelemahnya oportunis di Infeksi HIV. r.r-gun iu."nu juga oleh dialami akan rongga mulut sudah pengidap HIV terutama Yang Inlel.r oportunis AIDS Pcn)ebab Inenderita bemacam jenisnya, dapat karena jamw. bakteri.parasildan \'irus lnfelsi .rpofiunis ini tidak semua merupakan inftksi baru' adalahinfeksiendogenatauinfeksi Sebagian laten yang karena melemahnyaimnnitas ubuh maka mendapat kesempatan untuk mengalamire-aktivasi sehinggaberkembang menjadipenyaki(. Ulserasi merupakanlesi mulut yang palingbanyakdialamioleh penderitainfeksi HlV. Walauulsemsiyangtimbul mempunyal gambaranyang mirip antara kasus satu denganyang lainnla tetapi Iidal berarti penyebabnyasama. Masalahnyaselama mt klinikus lebih cenderungmenganggapsemua kelainanyangterjadidi dalammulut adalah sariawandan peny€babnyaha[rpir selalu mengkambing hitamtran iamur Kandida albikan. Sedangkan infeksi kandida mempunyai,{ macam b€ntuk klinis. dan hanya sebagiansala yang penampllannya
780
berupa ulser. Lagi pula yang berbentuk ul.erasilidal selalusaria\ranauu slomatilis aliosa. Tujuanmenulismakalahini yaitu untuk menginformasikankepada kalangan dokler gigi tentang manifestasi mulut berupa ulserasi yang dapal timbul pada individu terinfeksi HIV. Dengan informasi u! diharapkanpara dolter gigi mempun)ai wauasan)ang benar tenlang lesi ulserasi yang timbul pada penderita,serta dapat yang tepatdan penatalaksanaan memberikan rasional.
Lesi Ulser Pada Infeksi HIV Lesi mulut yang paling banYaltimbul pada penderitainfeksi HIV adalahbentuk ulser.dapalsrngleatau rnuhiple Lesi ini seringkali sulit dibedakankarenabentulinya yang hampir mi p antara satu Penyakit dengan pen)al'il )ang lain. Berbagai penyebab berperan menimbulkan lesi ru pada infeksi HlV, baik karena infeksi oportunis maupun bukan. Virus. bakten, 'amurseringmenjadiagenpenyebabinfekri ulser.Bila bukankarena denganmanifestasi lain adalahkarenaefek infeksi.kemungkinan ataudapat neoplasma. idiopatik. obat-obatan. karena penyebab yang tidak Jetas rrro (miscellaneous). lnfeksi Virus Virus Herpesmerupakankelompokvirus yang paling banyakberperandalaD infeksi oportuiis di ronggamulut. Sampaisaat tnt telah diidentifikasiada delapanjenis virus yangtergolongdalamkelompokvirusherpes. dan diketahuiada empatjenis di antaranya yang dapat menyebabkanlesi ulserasi di muluryaituHsv-l. HsV-2. VZV. danCMV Pada penderitainfeksi HIV, virus herpes mulut peny€bab Lrlserasi simpleksmerupakan yangpalingseringterjadi.'
I Letuti il,Ao't
HIV/AIDS tirnbulnya berkaitan erat dengan jumlah sel CD4. Infeksi Kandida penurunan imunitasringan dapattimbul padapenurunan (200-400 sel/mm'). Herpes zoster dan Sarkomakaposi timbul pada supresiimun )ang parah (<200 sel/rnrni). sedangkan inleksi CM\'. NUS. NUI- dan SAR mavor lebih seing timbul padasupresiimun yang slLdah sangatrendah(< 100sel/mlr). lesi ini sesuaipenyebabnya. Penatalaksanaan dan dosis s€rta lananya pengobatan padakondisiimunitaspasienserta tergantung kernungkinanefek samping yang timbul. juga penting lcrapi suportifdan simtomatis penyembuhan untul mempercepat lesi dan rneringanlan keluhanpasien.
Daftar Pustaka ReichartPA. Oral ulcerationsin HIV Infection. Inr Oral Diseases.London: Stockton. 1997;180-2 2. FicarraG. Oral ulc€rs in Hlv-infecied patients:an updateon epid€miology and diagnosis.ln: Oral Diseases.London: Stockton, 1997;183-9 FicarraG. OralUlcerations I in Padenls wlh HIV Infection: Etiolo$/.Diagnosis, and Management. ln: Ol"I Manjfestations ofl{lv Infection. San Francisco:Quintessence books. l99i:205-17 J Kadernani D, Clicl M. Oral ulcerarions in individuals infected with hunan inrnmodeficiency virus: Clinical prcsentations, diagnosis, management. and .elevance to disease progressioD. Int.1998i29: 521-4 Quinlcssence L
\httt
pu.t. r,tti.i.tr
L!.hgu, htc*si H ,
Click M. IntraoralManilestations Associated with HIV Disease. In: DenBlManagement of Patients with HIV. Pennsllvania: books.1994:l5i-7? Quintessence CroserD. EnidgeP. RobinsonP. HIV And Denristr-l". A guide to d€nralrrcrhetrt fbr pati€ntswith HIV andAIDS. BDA 1994i.1: 5-t I 1 . Glick M. Muz_vka BC. LNie D. SalknrLM Oml manif€stations associatedwirh HIV relaled diseaseas markers for imnune suppression andAIDS. Oral Srrg Oral Mcd Oral Pathol1994i77:344-9 8. Hanne( AC. ShiloahJ. The treaimenrof acute necrotizing ulceralive girgivitis lni. l99l i l2;95-100 QuiDtessence I-ucalortoF. EversoleLR Deeprnycoses and palatal peribration *ilh g'"nulomabus parsinusitisin aquired iNmunodeficiency syndrorn€ : Caserepons Quintessence Ifi l99l:24:743-8 1 0 . MacPhailLA. CreenspanD. and crccnspan JS-Recurentaphthousulcersin associatio| wilh HIV infeciion.Oml SurgOfal MedOml Patholl9g2i73:283-8 l l . MuzykaBC. Click M. Major aphtbous ulcer in paiientswith HlV diseaseOral SurgOral Med OralPathol1994;?7r ll6-20 12. Glick M. Altenative therapieslbr major aphthousulc€rs in AIDS patients.JADA I 9 9 2 :1 2 3 : 6 1 - 5