perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TERJEMAHAN TURN YANG MENGAKOMODASI FLOUTING MAKSIM PRINSIP KERJASAMA DALAM NOVEL THE CAIRO AFFAIR (Kajian Terjemahan dengan Pendekatan Pragmatik) Rozi Hanifia Putri1, Djatmika2, Riyadi Santosa2 Magister Lingusitik Program Pascasarjana UNS
[email protected] Abstrak Latar Belakang: Penelitian ini membahas tentang analisis terjemahan turn yang mengakomodasi terjadinya flouting maksim prinsip kerjasama (PK) dalam novel The Cairo Affair (TCA). Penelitian ini menggunakan pendekatan pragmatik penerjemahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengidentifikasi jenis flouting maksim PK yang terjadi dalam ujaran teks sumber maupun teks sasaran dan menjelaskan makna implikatur pada novel TCA; (2) mendeskripsikan teknik penerjemahan dari turn yang mengakomodasi flouting maksim PK; dan (3) mengetahui hubungan dari teknik penerjemahan terhadap kualitas terjemahan, yang meliputi keakuratan dan keberterimaan Metodologi: Penelitian ini merupakan penelitan kualitatif yang bersifat deskriptif induktif. Sumber data penelitian ini berasal dari novel TCA; dan informan untuk menilai kualitas terjemahan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pengkajian dokumen, kuisioner dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil: Jenis flouting maksim PK dibagi menjadi dua menurut jumlahnya, yaitu tunggal dan ganda, dan mayoritas didominasi oleh flouting maksim tunggal, yaitu flouting maksim relasi pada domain –P –D. Terdapat 12 teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah untuk menerjemahkan turn yang mengakomodasi flouting maksim PK. Kualitas terjemahan dinilai dari dua aspek yaitu keakuratan dan keberterimaan. Dari temuan teknik tersebut dapat dihasilkan terjemahan turn yang akurat dan berterima. Keberterimaan dalam penelitian ini selain dipengaruhi oleh pemilihan kata, dipengaruhi juga oleh domain hubungan antara peserta tutur. Tingkat keberterimaan yang kurang di karenakan penerapan teknik variasi pada domain +P +D. Pemilihan kata yang tidak tepat juga berpengaruh besar terhadap keberterimaan pada domain +P –D. Data pada domain +P –D menunjukkan bahwa penutur yang memiliki kedudukan lebih tinggi dari mitra tuturnya, seharusnya memakai bahasa yang informal bukan formal. Kesimpulan: Teknik kesepadanan lazim memiliki dampak yang positif terhadap kualitas terjemahan dilihat dari aspek keakuratan pesan dan keberterimaan. Sedangkan, teknik harfiah dan kreasi diskursif menghasilkan kualitas terjemahan yang kurang akurat dan kurang berterima. Teknik penerjemahan yang digunakan tidak menimbulkan pergeseran daya pragmatis dalam terjemahannya, namun memiliki pengaruh terhadap kekauratan pesannya. Kata kunci: flouting maksim PK, hubungan antara peserta tutur, teknik penerjemahan, kualitas terjemahan.
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Abstract Background: This research discusses the translation of turn analysis which accommodates a flouting maxim of cooperative principle (CP) in The Cairo Affair novel (TCA). This research applies pragmatics approach. The aims of this research are: (1) to identify the types of flouting maxims CP that occur in source text or target text and to explain the implicature meaning in TCA novel; (2) to describe the translation techniques used in translating turns which accommodate flouting maxim of CP; and (3) to find out the relationship of translation techniques towards the translation quality, which includes accuracy and acceptability. Methodology: This is inductive descriptive- qualitative research. The data sources of this research are TCA novel and informants for assessing the translation quality. The data were collected by a document analysis, questionnaire, and Focus Group Discussion (FGD). Result: The types of flouting maxim of CP are divided into two according to the number of maxim flouted, single flouted and double flouted, and are dominated by a single flouted maxim, such as flouting maxim of relation in –P –D domain. There are 12 translation techniques used in translating turns. The translation quality is assessed in two aspects such as accuracy and acceptability. The translation techniques produce accurate and acceptable turn translation. The acceptability is also influenced by domain of participant’s relationship. Less acceptable quality of translation is caused by the use of variation techniques in +P +D domain. Incorrect word selection influences the acceptability too in +P –D domain. The data shows that the speaker has a superior status than the listener does to, but the speaker prefers to use formal language rather than informal way. Conclussion: It can be concluded that established equivalent techniques have a positive impact to translation quality according to the accuracy of message and the acceptability. Meanwhile, literal and discursive creation techniques produce less accurate and less accebtable translation quality. The translation techniques used do not cause a pragmatic force shift on its translation, but they influence the message accuracy. Keywords: flouting maxim of CP, participant’s relationship, translation techniques, translation quality
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENDAHULUAN
mempelajari tentang makna komunikasi
Penerjemahan adalah proses pengalihan
yang
pesan dari suatu teks ke teks yang lain
penulis) dan dinterpretasikan oleh mitra
dengan
tutur
bahasa
yang
berbeda,
yang
diujarkan (atau
oleh
penutur
pembaca)
(Yule,
(atau
1996:3).
menyangkut penyepadanan suatu pesan
Dengan kata lain, ilmu pragmatik sangat
dari teks bahasa sumber ke dalam teks
dipengaruhi
bahasa sasaran (Newmark, 1988). Hal ini
maksud ujaran seseorang dalam konteks
terjadi
tertentu dan bagaimana konteks tersebut
karena,
dalam
prosesnya,
oleh
pemaknaan
dari
penerjemahan menjadi jembatan yang
mempengaruhi
menghubungkan dua sistem bahasa yang
Sebagai salah satu disiplin ilmu yang
berbeda,
sama-sama
baik
dalam
sisi
linguistik
ataupun non-linguistik. Oleh
karena
itu,
apa
yang
bergelut
diujarkan.
dengan
konteks,
penerjemahan dan pragmatik menjadi penerjemahan
perpaduan
merupakan proses penulisan ulang dari
disiplin
ilmu
yang sangat
menarik untuk dikaji.
teks asli ke teks lainnya yang juga
Prinsip
mencerminkan ideologi yang dianut oleh
pragmatik
penerjemahnya (Venuti, 1995). Dengan
bagaimana seseorang itu berkontribusi
kata lain dalam prosesnya penerjemahan
dalam suatu percakapan. Kontribusi yang
mempunyai
ditunjukkan peserta tutur dalam hal ini
tiga
faktor
yang
saling
kerjasama
dalam
berhubungan
mempengaruhi, yaitu sisi kontekstual, sisi
bisa
tekstual dan sisi penerjemah.
(mematuhi)
Faktor-
(PK)
jadi
berkenaan
dengan
atau
sejalan
prinsip-prinsipnya
dan
faktor tersebut menjadi dasar bahwa
sebaliknya
seorang penerjemah harus mempunyai
prinsip
kepiawaian
dalam
oleh Grice (1975) meliputi empat maksim
komunikasi
antara
menjembatani pihak
yang
(tidak
kerjasama
aspek
gramatikanya maupun budayanya (ibid).
mendeskripsikan
Penerjemahan yang merupakan ilmu bersifat
yang
Prinsip-
dikemukakan
yang masing-masing mengandung satu
mempunyai bahasa lain meliputi struktur
yang
mematuhi).
interaksi apa
linguistik
dan
yang diinginkan
dalam percakapan yang kooperatif (Birner
multidisipliner,
2013:42).
Keempat
maksim
tersebut
memungkinkan
untuk
bersangkutan
adalah (1) maksim kuantitas (maxim of
dengan
disiplin
lain.
Dalam
quantity), bicaralah menurut keperluan
penelitian ini, penelitian penerjemahan
tetapi jangan terlalu banyak ataupun
akan
sedikit; (2) maksim kualitas (maxim of
bidang
dipadukan
menggunakan
pendekatan pragmatik. Pragmatik adalahcommit to quality), user bicaralah berdasarkan kenyataan salah satu cabang ilmu lingusituik yang
yang ada; (3) maksim relasi (maxim of
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
relation), bicaralah yang relevan; dan (4)
pakai saja. Sudah sangat jelas bahwa apa
maksim
manner),
yang diharapkan X untuk ditanggapi oleh
bicaralah secara ringkas (tidak berbelit),
Y kurang dari yang ia harapkan. Dalam
jelas, dan tidak ambigu. Dengan adanya
tuturan
empat
jika
flouting maxim quantity, karena informasi
dalam
yang ia berikan sangat sedikit. Disisi lain,
cara
(maxim
of
prinsip kerjasama diatas,
peserta
tutur
menerapkannya
tersebut
percakapan maka peserta tutur disebut
terdapat
mematuhi maxim (observing the maxim).
tersebut
Ada
beberapa
cara
implikatur bahwa
mengaplikasikan
di
balik
dari
tuturan
keseluruhan
bisa
penampilan X, yang bagus hanya baju
ditunjukkan oleh peserta tutur dalam
yang ia kenakan saja. Maka dari itu untuk
mengaplikasikan prinsip kerjasama, yaitu
membesarkan hati X, Y hanya menilai
observe the maxim, violate a maxim, flout
bajunya saja.
a maxim, atau opt out of the maxim
Penelitian
(Birner, 2013:42).
yang
Y
dalam
bidang
Keempat cara ini
penerjemahan dibagi menjadi tiga macam
dikelompokkan lagi menjadi dua yaitu
yaitu peneltian yang berorientasi pada
observance the maxim (mematuhi, yaitu
fungsi
observe the maxim) dan non-observance
berorientasi pada produk
the maxim (tidak mematuhi, yaitu violate
dan penelitian yang berorientasi pada
a maxim, flout a maxim, dan opt out of
proses penerjemahan (Nababan, 2003).
the maxim).
fKajian
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, berkaitan maxim,
dengan
non-observance
merupakan
hal
yang
penerjemahan,
produk
yang
terjemahan,
penerjemahan
berorientasikan
the
penelitian
yang terjemahan
mengusut masalah yang terkait dalam
sangat
terjemahan
yang
meliputi,
teknik
menarik untuk mengkaji flout a maxim.
penerjemahan,
Setiap flouting diaplikasikan dalam suatu
ideologi
percakapan pasti akan ada implikatur
terjemahannya.
dibaliknya (Grundy, 2000:76). Contohnya
menjadi awal kajian penerjemahan yang
adalah sebagaimana tuturan di bawah ini,
berguna untuk mengetahui teknik apa
(1) X : Penampilanku hari ini oke, nggak ? Y : Baju polkadotmu lucu banget sih.
yang
Bila dilihat tuturan di atas X bertanya
digunakan pada tataran mikro dalam
tentang penampilannya hari ini secara
penerjemahan.
keseluruhan
merupakan proses penerjemahan yang
kepada
Y,
namun
penerjemahan Teknik
diaplikasikan
terjemahan.
yang
metode
Teknik Metode
penerjemahan, dan
kualitas
penerjemahan
dalam
teks
penerjemahan penerjemahan
menjadi masalah adalah Y hanya menilaicommit to dilakukan untuk mengetahui tujuan dari user penampilan X hanya pada pakaian yang ia
penerjemah. Metode ini merupakan cara
4
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang global atau makro yang digunakan
yang
untuk melihat hal yang mempengaruhi
terjemahan
keseluruhan
terakhir
penilaian kualitas terjemahan (Nababan,
Ada tiga
dkk 2012). Beberapa contoh kasus di
teks.
Dan
yang
adalah
kualitas terjemahan.
aspek
yang
mempengaruhi
kualitas
besar
bawah
dalam
menilai
berdasarkan
ini
bisa
kualitas parameter
menjadi
gambaran
terjemahan yaitu keakuratan (accuracy),
sementara penelitian ini.
keberterimaan
(2) BSu : Sophie: When did you last talk to Emmet? Stan: Never—I mean, not; since you left. Are you all right? Sophie: Shouldn’t I be ? Yes, I… Well, no. Not right now. But I was angry. BSa: Sophie: Kapan terakhir kali kau berbicara dengan Emmet. Stan: Tidak pernah—maksudku, tidak sejak kau pergi. Apa kau baikbaik saja? Sophie: Apa aku harus menjawab tidak? Ya, aku… tidak. Tidak sekarang. Tetapi aku marah.
(acceptability),
dan
keterbacaan (readability) (Nababan, dkk. 2012). Dewasa
ini
telah
marak
beredar
produk-produk terjemahan yang salah satunya dalam bentuk novel terjemahan. Beberapa
genre
kemenarikan
novel
yang
pun
memiliki
berbeda-beda
bagi
pembaca. Salah satunya adalan novel dengan genre thriller. The Cairo Affair, yang merupakan novel ber-genre thriller spionase, mengisahkan tentang konflik
Percakapan
antara seorang agen atau dinas intilejen
di
atas
menceritakan
rahasia melawan agen lainya. Sebagai
tentang Sophie menelpon Stan dengan
novel yang menceritakan konflik antara
tujuan untuk mengklarifikasi apakah Stan
agen rahasia yang dipadukan dengan
pernah bercerita kepada Emmet tentang
cerita asmara dan pembunuhan yang keji,
wanita
sudah pasti akan ditemukan pelanggaran-
gembira
pelanggaran maksim prinsip kerjasama,
meneleponnya. Namun kegembiraannya
khususnya
itu
flouting
a
maxim
dan
yang
kepada
Dalam novel ini baik dalam teks
setelah
seketika
bertanya
mengandung implikatur di dalamnya.
dicintainya.
ia
Emmett.
begitu
tahu
hilang
kapan
Stan
Sophie
setelah
Sophie
terakhir berbicara Kemarahan
sumber (TSu) maupun teks sasaran (TSa)
menjadi
memungkinkan
unsur
ditunjukkan Sophie dalam percakapan di
yang
atas mengaplikasikan flouting maxim of
pembentuk
untuk
flouting
terdapat a
maxim
berbeda, misalnya cara penyampaiannya.
manner.
Dengan adanya masalah ini maka teknik
perkataan
yang
diaplikasikan
sebabnya.
sophie
Hal
ini
Sophie
Respon
ditunjukan
yang
dengan
yang berbelit
yang
hanya dalamcommit to user menekankan kalau dirinya sangat marah
penerjemahannya mempunyai pengaruh
5
kepada
Stan
yang
telah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
menceritakan perselingkuhannya kepada
novel ini berupa kejadian sehari-hari,
Emmet
kegiatan
suaminya.
Di
sisi
lain
yang
berhubungan
dengan
berhubungan
dengan
penerjemahan kata yang bergaris bawah
intelejensi
“Shouldn’t
diplomasi dan luar negeri.
menjadi
I
be”
“Apa
tidak?”
yang
aku
diterjemahkan
harus
menjawab
mengaplikasikan
teknik
Sumber Data dan Data Penelitian
partikularisasi, dimana terdapat kalimat penjelas
yaitu teknik
penerjemahan
kalimat
mengakomodasi manner
flouting
berikut,
diary,
yang
sekilas
akurat,
kepada
dokumen
laporan,
atau
resmi, reka
seperti kejadian
perkara; karya sastra, seperti novel, film,
dapat
video (Ary, dkk, 2002). Sumber data yang digunakan dalam penelitian bisa berupa
penilaian kualitas terjemahan yang secara kurang
surat;
berkas,
of
mempengaruhi ketiga aspek parameter keakuratan
berorientasi
dokumen pribadi, seperti autobiografi,
dalam maxim
yang
penelitian dokumen bisa berasal dari
“menjawab”.
Pengaplikasian
yang
tempat, informan, kejadian, dokumen,
secara
situs, dan lain sebagainya (Santosa, 2014).
keberterimaan berterima dan termasuk
Sumber data yang akan digunakan dalam
dalam tingkat keterbacaan yang tinggi.
penelitian ini adalah salah satu karya
METODE PENELITIAN
sastra karangan Olen Steinhauer yang
Lokasi Penelitian
berjudul The Cairo Affair.
Lokasi penelitian harus mempunyai
Sampling
unsur-unsur yang meliputi, tempat atau
Kriteria sampling dari penelitian ini harus
setting,
dan
mencakup beberapa aspek di antaranya
Santosa,
adalah setting, kejadian, orang, perilaku
2014:48). Setting dari penelitian ini adalah
dan interaksinya (Patton dalam Santosa,
novel The Cairo Affair karya penulis Olen
2014). Kriteria sampel pada penelitian ini
Steinhauer
berdasarkan
actor
kejadian
atau
(Spradley
dan
partisipan, dalam
terjemahannya.
Novel
pada
turn
yang
dengan genre thriller yang bertemakan
mengakomodasi
spionase ini adalah karyanya pada tahun
maksim prinsip kerjasama pada novel
2014. The Cairo Affair adalah novel
The Cairo Affair.
spionase yang memadukan cerita asmara,
Teknik Pengumpulan Data
pembunuhan keji, dan operasi intelejen.
Teknik
Partisipan dari novel ini adalah semua
digunakan dalam penelitian ini terdiri
tokoh yang terlibat dengan jalannya cerita
dari
commit to user
di dalam novel tersebut. Kejadian dari
6
tiga
terjadinya
pengumpulan tahapan,
yaitu
flouting
data
yang
pengkajian
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dokumen, kuesioner, dan Focus Group
Peneliti menemukan 191 data turn yang
Discussion (FGD).
terdapat dalam novel The Cairo Affair ini
Teknik Analisis Data
telah mengaplikasikan flouting maksim
Setelah semua data terkumpul tahap
PK,
selanjutnya
data
flouting maksim kualitas, flouting maksim
secara
relasi, dan flouting maksim cara. Adapaun
induktif terdiri dari beberapa tahapan,
flouting maksim yang terjadi pada setiap
yaitu analisis domain; analisi taksonomi;
turn berbeda-beda. Satu data turn bisa
analisis komponensial; dan analisis tema
merepresentasikan satu flouting maksim
budaya (Spradley, 2007).
saja,
secara
adalah
induktif.
menganalisis
Analisis
data
adalah
turn,
yaitu
giliran
seseorang yang akan berbicara untuk merespon
ujuaran
yang
disampaikan
lawan bicaranya. Penutur menunjukkan kesengajaan pada saat mengaplikasikan flouting lawan
maksim PK dan berharap agar bicaranya
menangkap
sendiri
maksud dari tuturan yang dikeluarkan si penutur (Birner, 2013). Dengan kata lain, tuturan
yang
mengandung
di
tuturkan
implikatur
(conversational
bisa
maksim
juga
satu
kuantitas,
data
turn
Tabel 4.1. Akumulasi Kemunculan Flouting Maksim PK Jenis Flouting Jumlah Persentase No. Maksim Relation 1. 83 43,46 Manner 2. 38 19,9 Quantity 3. 35 18,32 Quality 4. 27 14,14 Quality + Manner 5. 2 1,05 Relation + Quality 6. 2 1,05 Relation + Quantity 7. 1 0,52 Quantity + Relation 8. 1 0,52 Manner + Quantity 0,52 9. 1 0,52 10. Quality + Quantity 1
Data yang diambil dari novel The Cairo ini
dan
flouting
merepresentasikan dua flouting maksim.
HASIL DAN PEMBAHASAN Affair
yaitu
∑
penutur
percakapan
implicature).
191
100
Temuan Flouting Maksim, Teknik
Namun
Penerjemahan dan Kualitas Terjemahan
beberapa data juga merupakan respon
pada setiap domain
yang diujarkan karena melihat fenomena/
Domain +P +D, +P –D, –P +D, –P –D
kejadian yang terjadi pada set tertentu
merupakan realisasi dari skala solidaritas,
yang kemudian di ucapkan kepada lawan
skala status, skala formalitas dan skala
bicaranya.
fungsi referensial (Holmes, 2013). Dari
Bisa dipastikan, jika seorang sedang mengaplikasikan dalam tuturan
flouting
percakapannya orang
tersebut
maksim maka sudah
keempat
skala
ini
dihasilkan
suatu
PK
hubungan yang menentukan bahasa yang
dalam
perlu digunakan oleh peserta tutur. Pada
pasti
domain
commit to user
mengandung implikatur (Grundy, 2000).
ini
bisa
dikatakan
seorang
penutur memiliki solidaritas yang rendah
7
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang dilihat dari ketidak akraban diantara keduanya,
Penerapan teknik penerjemahan pada
memiliki status kedudukan
terjemahan diatasa adalah menerapkan
yang tinggi, dan menggunakan bahasa
teknik variasi, dan kesepadanan lazim.
yang formal kepada penuturnya.
Meski terletak pada domain yang bersifat
Temuan pada domain +P +D
formal,
Domain +P +D berarti hubungan yang ada
kalimat yang tidak formal serta tidak
antara penutur yang melakukan flouting
menunjukkan adanya kesopan santunan
maksim PK adalah memiliki kedudukan
yang dihasilkan dari domain tersebut
lebih tinggi dari mitra tutur lainya dan
tergolong terjemahan yang berterima. Hal
tidak akrab. Salah satu contoh flouting
ini dipengaruhi oleh konteks situasi yang
maksim yang ada pada domain +P +D
dibangun
adalah flouting maksim relasi.
Percakapan
BSu: Sophie : Who are you? The man : I here for you BSa: Sophie : Kau siapa? Pria : Aku ke sini untukmu Konteks : menghabiskan
suasana
waktu
banyak
makan
karena
penutur
bicara
dengan
menodongkan
Domain +P –D merupakan realisasi dari keempat skala yang diusulkan Holmes (2013).
Domain
ini
menunjukkan
hubungan penutur dan peserta tutur yang
Paparan data di atas menunjukkan
memiliki
flouting maksim relasi karena kontribusi asing
dimana
Temuan dalam domain +P –D
nada
dengan menodongkan Pistol ke arahnya.
Pria
mencekam,
dalam terjemahannya.
itu, lalu si pria mendatangi Emmet
diberikan
konteks
dengan penggunaan kana “aku” dan “mu”
bicaranya. Sophie bertanya siapakah pria
yang
mengambil
ini.
senjata ke arahnya. Hal ini ditandai
Kohl. Sangat terlihat bahwa pria tersebut Hongaria
ini
percakapan
mengancam mitra tuturnya agar tidak
kenal datang dan memanggil Emmet Pria
dalam
yang tidak pernah saling kenal dalam
malamnya, tiba-tiba pria yang tidak di
adalah
terjemahannya berupa
berupa pertemuan dua orang atau lebih
Di dalam Restoran, tempat Emmet dan Sophie
namun
solidaritas
yang
tinggi
dan
mempunyai hubungan yang akrab, serta
tersebut
memiliki status yang lebih tinggi dan
terhadap pertanyaan Sophie tidak relevan.
menggunakan bahasa yang formal.
Makna implikatur yang terkandung dari
BSu
tuturan Pria asing tersebut adalah tidak
Stan: How often are we able to prove anything conclusively? Harry: Often enough that I wasn’t going Emmet tentang siapa pria yang datang to ruin a man’s life. Often enough saat itu. that we’re not going to smear a commit to user dead man’s name. BSa ada yang perlu diketahui sophie maupun
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Stan: Seberapa sering kita bisa membuktikan sesuatu secara meyakinkan? Harry: Cukup sering sehingga aku tidak akan menghancurkan kehidupan seseorang. Cukup sering sehingga kita tidak akan mencoreng nama baik orang yang sudah mati. Konteks
saja. Hal ini beralasan karena penutur mempunyai power terhadap bawahannya sehingga
bahwa
Emmet
Pada
Stan
memberikan
berkebalikan
dengan
setara
makism
atas
cara
transparansi ditunjukkan
karena
oleh
tidak
tidak
Harry.
Makna
gegabah
yang dalam
di atas menerapkan teknik kesepadanan lazim dan variasi dalam terjemahannya. namun pemilihan diksi terjemahan turn berterima kurang
ini
karena
tepat.
menjadi
kurang
pemilihannya
Kata
“sehingga”
yang jika
ditujukan kepada bawahan cenderung terdengar
kaku
dengan
mitra
tuturnya
dan
ini adalah
BSu: Sophie: Beforehand, we were talking, Emmett and me. About the affair I had. He was hurt, really hurt. I don’t know— maybe this had something to do with it . . . do you think? I mean, it lasted so long, right under his nose. Do you think that maybe BSa: Sophie: Sebelumnya, kami berbicara, Emmet dan aku. Tentang perselingkuhan. Dia terluka, benar-benar terluka. Aku tidak tahu—mungkin ini ada hubungannya … menurutmu begitu? Maksudku itu berlangsung begitu lama, tepat dibawah hidungnya. Apakah kau berpikir bahwa mungkin…. Konteks:
yang
membuat kesalahan yang sama. Data turn
domain
yang
sama, yaitu setara.
ada
memutuskan sesuatu dan dia tidak mau
dalam
informasi
keduanya masih memiliki status yang
flouting
kontribusi
mau
tingkat
hubungan antara penutur kepada orang
terkandung dari tuturan di atas adalah Harry
akan
yang baru dikenalnya namun diantara
merupakan
dari
cenderung
pada dtaa dalam domain
Stan,
yang menimpa Emmet. di
dan
2013). Hubungan yang sering muncul
karena ia merasa bersalah dengan apa Data
memiliki
cenderung berbahasa informal (Holmes,
jawaban
pertanyan
penutur
sangat tinggi, serta memiliki status yang
menjawab
dengan
ini
ketidakakraban
pembuktian yang kadang tidak begitu pertanyaan
domain
solidaritas yang rendah karena hubungan
adalah
dialami dalam dunia intelejensi, yaitu pun
bisa
Temuan dalam domain –P +D
Harry dengan kejadian yang sudah umum
Harry
bebas
sekalipun.
seorang penghianat. Stan pun menyindir
meyakinkan.
dengan
menggunakan kata yang tidak formal
Stan sangat kesal ketika Harry tidak membenarkan
ia
yang
seharusnya
terjemahannya cukup dengan “sampai”commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Seorang Polisi Hongaria datang untuk
percakapannya. Dengan adanya hal ini
meminta
para rater sepakat mengenai kualitas
keterangan
kepada
Sophie
mengenai kronologi terbunuhnya Emmet.
keakuratan
Ia
kurang
ditanyai
apakah
Sophie
mengenal
pesannya
akurat
yang
tergolong
karenanya
adanya
pembunuhnya, namun ia sangat gugup
penghilangan pesan yang sangat penting
sehingga
dalam tuturan tersebut. teknik harfiah
jawabannya
pun
tidak
terkendali. Ia sedang dikendalikan oleh
juga
emosinya.
keakuratan pesan dalam penerjemahan
Data
di
maksim
atas
cara
merupakan
karena
flouting
Respon
turn
yang
sangat yang
mempengaruhi
mengakomodasi
tingkat terjadinya
floutuing maksim PK. Teknik harfiah ini
diebrikan Sophie atas pertanyaan Polisi
menjadikan
Hongaria tidak jelas. Makna dari tuturan
kurang akurat. Bisa dilihat pada contoh
di atas adalah Sophie bingung jawaban
frasa
apa yang harus ia berikan kepada polisi
diterjemahkan menjadi “tepat di bawah
yang
hidungnya”.
datang
kepadanya,
sehingga
ia
kualitas
“right
terjemahannya
under
his
Sekilas
nose”
yang
teknik
yang
hanya bisa menerka-nerka. Data turn di
diterapkan
atas
tersebut sudah tepat, namun jika kita
menerapkan
lazim,
variasi,
teknik
kesepadanan
penerjemahan
frasa
murni,
melihat
dalam
dibangun dalam suatu percakapan yang
penerjemahannya. pengaruh penggunaan
menghasilkan frasa tersebut, terjemahan
teknik reduksi yang bersifat penghilangan
frasa tersebut kurang tepat. Penerjemah
adalah dengan menghilangkan satu kata
nampaknya
yang mempengaruhi pesan keseluruhan
idiomatic expression yang ada pada frasa
teks seperti pada kalimat “about the
tersebut yang menyebabkan pesannya
affair I had” yang diterjemahkan menjadi
tidak
“ tentang perselingkuhan”. Frasa “I had”
pembaca
BSa
disini tidak diterjemahkan dan memiliki
tersebut
diterjemahkan
dampak yang buruk terhadap keakuratan
depan matanya”. Selain mempengaruhi
pesan.
menjelaskan
keakuratan,
siapa
mempengaruhi
reduksi,
peminjaman
pada
dan
Pesan
tentang
harfiah
pada
BSu
perselingkuhan
yang
kepada konteks situasi
gagal
sampai
untuk
secara yang
teknik
yang
memahami
tepat
kepada
seharusnya menjadi
harfiah
ini
frasa “di juga
keberterimaannya.
dimaksud, namun berbeda dengan pesan
Pengaplikasian teknik ini bisa membuat
BSa
menyampaikan
bahasa terasa tidak alamiah sehingga
perselingkuhan saja tanpa menambahkan
mungkin akan membingungkan pembaca
yang
informasi sedang
hanya
perselingkuhan
peserta
tutur
siapa
bahasa
yangcommit to BSa. user dalam
Temuan dalam domain –P –D
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Domain –P –D, hubungan yang ada
Jibril tidak relevan dengan pertanyaan
di antara peserta tutur adalah setara dan
yang dilayangkan Jake. Dan makna yang
akrab
terkandung di dalam tuturan tersebut
(Holmes,
hubungan
dan
2013).
Kesetaraan
keakraban
ini
akan
adalah
Jibril
pasti
akan
menghitung
menimbulkan bahasa percakapan yang
setiap sen yang dikeluarkannya dalam
tidak
perjalanan
adanya
formal,
justru
hubungan
mempertahankan
apabila ini
dengan
penerjemah
keformalan
dan
menukarkannya
kemudian dengan
akan
uang
dari
dalam
kantornya. Dalam penerjemahannya data
percakapannya terjemahan akan menjadi
di atas menerapkan teknik transposisi
kurang berterima.
ini
kesepadanan lazim, dan kreasi diskursif.
penutur yang memiliki hubungan akrab
Penerjemahan dalam penggunaan teknik
menurut Skala fungsi referensial akan
ini, nampaknya salah dalam memahami
cenderung memberikan informasi yang
maksud pesan yang tertera dalam BSu.
tingkatannya
Seperti
Dalam
rendah
domain
(Holmes,
2013).
halnya
contoh
berikut,
kata
Namun pada kasus tertentu justru dalam
“reimburse” yang dalam konteks dan
domain ini, karena flouting maksim ini
terjemahan
terjadi pada percakapan yang terjadi
“mengembalikan” diterjemahkan menjadi
diantara sahabat, dan teman kerja, maka
“mengganti”. Para rater sepakat bahwa
informasinya mungkin akan lebih konkrit
kedua kata ini berbeda dalam maknanya.
dan banyak.
Kata “mengembalikan” adalah kata yang
BSu: Jake: Yo’re paying for this out of your own pocket? Jibril: I’ll save my receipts. Research can reimburse me later. BSa: Jake : kau akan membayar ini dari kantongmu sendiri? Jibril : Akan kusimpan kuitansinya. Bagian Penelitian bisa mengembalikan uangku nanti. Konteks
tepat untuk merepresentasikan makna
Jake bertanya kepada Jibril tentang siapa
untuk kemudian dikembalikan. Dengan
yang
diterapkannya
akan
menanggung
dari
aslinya
“reimburse”
memang
adalah
karena
seseorang
maknanya
meminjamkan
sesuatu terlebih dahulu untuk nantinya dikembalikan.
Berbeda
“mengembalikan”, cenderung
biaya
meminjam teknik kualitas
dengan
kata
kata
tersebut
sesuatu
dahulu
tersebut
dapat
perjalanannya, dan untuk sementara ia
mengurangi
terjemahannya,
akan menanggung dulu biaya travelnya
namun tidak dengan keberterimaannya.
yang kemudian akan ditukarkan setelah
Pembahasan
ia kembali dari berpergian.
Telah dtemukan 2 jenis flouting maksim,
Paparan data di atas menunjukkancommit to yaitu userflouting maksim tunggal dan ganda. flouting maksim relasi karena kontribusi
Flouting
11
maksim tunggal terdiri
dari
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
empat maksim, yaitu relasi, kuantitas,
naturalisasi),
kualitas dan cara dan didominasi oleh
kesepadanan lazim, generalisasi, harfiah,
flouting
maksim
kreasi
diskursif,
yang
terbagi
modulasi, reduksi, transposisi dan yang
4
domain.
terakhir adalah variasi. Dari keduabelas
Flouting maksim ganda terdiri dari 6
teknik yang ditemukan ada pembagian-
macam
masing-masing
pembagian tertentu yang dirasa perlu
berbeda kombinasi jenis floutingnya dan
untuk memperjelas temuan teknik yang
jumlahnya.
kualitas-
ada. Teknik amplifikasi dibagi menjadi
manner serta relasi-kualitas adalah yang
teknik amplifikasi eksplisitasi dan teknik
paling
flouting
amplifikasi
maksim ganda. Kemunculan jenis flouting
amplifikasi
maksim PK pada novel ber-genre thriller
mengeksplisitkan
spionase ini memiliki pola hubungan
sumber agar maksudnya lebih jelas di
peserta tutur terbanyak terletak pada
bahasa
domain –P –D karena sebagian besar
amplifikasi penambahan terjadi untuk
tokoh
menambahkan
masing-masing
relasi
kalke,
kedalam
flouting
yang
Flouting
banyak
yang
maksim
jumlahnya
ada
di
dalam
novel
ini
penambahan. eksplisitasi
sasaran,
terjadi
Teknik untuk
makna pada bahasa sedangkan
informasi
yang
teknik dirasa
didominasi oleh hubungan yang akrab
perlu
yang berasal dari kolega kantor dan
memperjelas
sahabat. Hal ini menunjukkan bahwa
sumber. Teknik peminjaman juga terbagi
orang yang mempunyai hubungan yang
menjadi dua yaitu peminjaman murni dan
akrab pasti akan mempunyai dorongan
peminjaman
untuk memberikan praduga atau tidak
besar teknik penerjemahan tidak begitu
yakin dengan apa yang ia katakan kepada
menunjukkan hubungan yang signifikan
mitra tuturnya karena sikap simpatinya
dengan domain hubungan antara peserta
terhadap mitra tutur. Hal ini diperkuat
tutur dan jenis flouting maksim PK dan
dengan tidak adanya bukti yang memadai
menimbulkan masalah yang fatal. Hal ini
atas ucapannya dan tidak sesuai dengan
dikarenakan
penerepan
kenyataan yang ada.
penerjemahan
sangat
Teknik
penerjemahan
yang
oleh
kepada
diaplikasikan dalam penerjemahan novel
penerjemah informasi
naturalisasi.
keakuratan
pada
Secara
untuk bahasa
garis
teknik berpengaruh
pesan
dan
keberterimaan.
The Cairo Affair hanya ada 12 teknik
Kualitas terjemahan dalam penelitian
yang masing-masing terbagi kedalam 4
ini dilihat dari dua aspek, yaitu aspek
domain yang ada, yaitu teknik adaptasi,
keakuratan
amplifikasi
(eksplisitasi
pesan
dan
aspek
dancommit to keberterimaan. Dalam aspek keakuratan, user
penambahan), peminjaman (murni dan
nampaknya domain hubungan di antara
12
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
peserta tutur tidak terlalu memberikan
pada
pengaruh yang besar. Namun, tingkat
penerjemahan juga berpengaruh terhadap
keakuratan pesan terjemahan turn yang
terjemahan
mengakomodasi
bahkan
terjadianya
flouting
BSa.
penggunaan yang
bisa
teknik
kurang
sampai
berterima
derajat
tidak
maksim PK ini sangat dipengaruhi oleh
berterima. Teknik tersebut di antaranya
penggunaan
di
adalah teknik variasi, dan harfiah. Hal
yang
terakhir yang mempengaruhi terjemahan
yang
yang kurang atau bahkan tidak berterima
antaranya bersifat
teknik
penerjemahan
adalah
amplifikasi
penambahan,
reduksi
sifatnya penghilangan, harfiah, dan kreasi
adalah
diskursif. Beberapa teknik tersebut bisa
Penggunaan
membuat terjemahannya kurang akurat
diperkenankan dalam BSa karena hal ini
atau bahkan tidak akurat, karena telah
menyangkut norma dan kaidah budaya
terjadi distorsi makna atau terjemahan
sasaran.
makna ganda (taksa) atau ada makna yang
dihilangkan
yang
penerjemahan
swearing
swearing
word.
word
tidak
Pada domain –P –D terdapat jenis
mengganggu
flouting
maksim
tunggal
dan
ganda.
keutuhan pesan. Berbeda dengan teknik
Domain ini adalah domain yang memiliki
lainnya yang justru membuat terjemahan
data
menjadi sangat akurat.
dibandingkan
Dalam
aspek
nampaknya
hubungan
flouting
maksim yang
terbanyak
lainnya.
jika
Flouting
keberterimaan,
maksim tunggal didominasi oleh flouting
domain
maksim
yang
relasi.
Hal
ini
menunjukkan
terjadi di antara peserta tutur sangat
bahwa
berpengaruh besar. Domain hubungan
bertemakan intelejen ditambah dengan
antara
hubungan yang akrab dan status yang
peserta
tutur
sangat
memang
dalam
cerita
yang
mempengaruhi kualitas terjemahan yang
setara,
berterima dan kurang berterima. Keempat
melakukan flouting maksim relasi secara
domain sangat berperan penting dalam
leluasa. Dalam domain ini juga ditemukan
penilaian
flouting
maksim
banyak
jumlahnya
namun
terjemahan hanya
berpengaruh
yang
dua
berterima,
domain
terdorong
kualitas jika
untuk
yang
lebih
dibandingkan
penilaian
dengan domain yang lain baik itu pada
terjemahan yang kurang berterima. Selain
flouting maksim tunggal maupun ganda.
domain,
Hal
hal-hal
terhadap
yang
penutur
yang
menyebabkan
ini
menunjukkan
bahwa
dengan
terjemahan menjadi akurat adalah teknik
status
penerjemahannya. Teknik kesepadanan
diantara peserta tutur, penutur terdorong
yang
setara
dan
keakraban
lazim menjadi teknik yang tepat untukcommit to untuk user lebih banyak melakukan flouting memadankan padanan yang berterima
maksim
13
kualitas
karena
rasa
perpustakaan.uns.ac.id keakrabannya
kepada
digilib.uns.ac.id tutur
menjadi kurang akurat namun ada juga
walaupun harus berbicara tidak sesuai
yang tetap berterima. Penggunaan teknik
dengan kenyataa ataupun tanpa disertai
harfiah dalam domain ini menjadikan
dengan
terjemahannya
barang
penerjemahan
mitra
bukti.
yang
Teknik
digunakan
dalam
kesepadanan
akurat
sasaran.
sehingga
Dalam domain +P +D terdapat jenis
membuat kualitasnya baik, akurat dari
flouting maksim tunggal yang didominasi
segi pesan dan berterima.
oleh
Domain
–P
lazim
tidak
namun masih bisa diterima pada bahasa
domain ini lebih banyak menggunakan teknik
menjadi
+D
adalah
domain
flouting
relasi.
Teknik
penerjemahan pada domain ini paling
terbanyak kedua setelah –P –D. Pada
banyak
domain
ini
maksim
tunggal
ditemukan
maksim
menggunakan
teknik
jenis
flouting
kesepadanan
ganda.
Flouting
kualitas terjemahannya menjadi akurat
maksim relasi juga muncul paling banyak
dan berterima. Kekauratan dalam domain
pada
ini dipengaruhi oleh penggunaan teknik
domain
dan
ini.
Penggunaan
teknik
lazim
yang
menjadikan
kesepadanan lazim membuat terjemahan
penerjemahan
turn yang mengakomodasi flouting PK
keberterimaanya sangat dipengaruhi oleh
menjadi
berterima.
domain hubungan antar peserta tutur.
harfiah menjadikan
Hal ini terjadi karena tuntutan yang
terjemahan pada domain ini menjadi
mengharuskan adanya keformalan bahasa
kurang akurat dan berterima, sedangkan
dalam
penggunaan
menjadi tidak formal.
akurat
Penggunaan teknik
teknik
dan
kreasi
diskursif
membuat terjemahannya menjadi tidak
jenis
flouting
ganda.
tidak
boleh
informasi
rahasia
memberikan
tersebut
kepada
sembarang orang bahkan dengan kerabat
paling
terdekat sekalipun. Maka dari itu tidak
banyak pada domain ini. Penggunaan
heran bahwa penutur cenderung tidak
teknik kesepadanan lazim pada domain
relevan dalam merespon ujaran yang
ini membuat terjemahan menjadi akurat
disampaikan
oleh
dan berterima. Teknik kreasi diskursif,
sebelumnya.
Penutur
menjadi
transposisi,
Flouting
yaitu
seseorang
maksim
relasi
dan
diterjemahakan
karena memang dalam dunia intelejen
maksim
berdasarkan jumlah floutingnya, tunggal
ini
banyak dalam penelitian ini disebebkan
Dalam domain selanjutnya yaitu +P –D dua
domain
Kemunculan flouting relasi yang sangat
akurat dan tidak berterima. terdapat
sedangkan
flouting
harfiah,
dan
yang
mitra
tutur
cenderung
amplifikasicommit to mengalihkan pembicaraan supaya mitra user
penambahan menjadikan terjemahannya
tutur mengetahui bahwa apa yang ia
14
perpustakaan.uns.ac.id tanyakan
kepada
digilib.uns.ac.id
penutur
tidak
tutur dengan menambahkan unsur
semestinya untuk diketahui olehnya.
kondisi yang terjadi pada saat tuturan
SIMPULAN
tersebut
dilakukan.
1. Jenis flouting yang ditemukan terdisi
mengetahui
kondisi
Dengan
tertentu
dari
dari dua macam berdasarkan jumlah
munculnya
flouting yang terjadi pada data, yaitu
dimungkinkan menemukan pola yang
tunggal dan ganda. Masing-masing
lebih
flouting
pemilihan
terbagi
dalam
4
domain
setiap
spesifik
dalam
menerjemahakan
didominasi oleh domain –P –D.
mengakomodasi
Hal
ini
disebabkan
dalam
turn
yang
terjadinya
flouting
maksim.
didominasi oleh teknik kesepadanan lazim.
mengetahui
kata
hubungan antara peserta tutur yang 2. Teknik penerjemahan yang diterapkan
percakapan
2. Dari beberapa genre novel yang ada,
oleh
penelitian selanjutnya mungkin bisa
pengaruh konteks yang membangun
menganalisis genre yang berbeda. Hal
cerita di dalam novel.
ini
bertujuan
agar
peneliti
bisa
3. Penerepan teknik kesepadanan lazim
menemukan pola baru yang lebih
membuat kualitas terjemahan menjadi
beragam dari berbagai macam genre
akurat
novel.
dalam
berterima
segi
dalam
pesan
bahasa
dan
sasaran.
3. Peneliti menyarankan agar penelitian
Namun begitu pengaruh teknik-teknik
selanjutnya bisa mengkaji terjemahan
yang lain menyebabkan terjemahan
tuturan
menjadi kurang akurat (amplifikasi
terjadinya flouting maksim. Hal ini
penambahan,
dikarenakan
reduksi,
harfiah
dan
yang
mengakibatkan
pemilihan
terjemahan
kreasi diskursif). Perlu digaris bawahi,
addressing
pada
respon
tuturan
bahwa dalam penelitian ini domain
menganakomodasi
flouting
maksim
sangat
yang
berpengaruh
dalam
segi
berhubungan
erat
dengan
keberterimaan. Pemilihan diksi yang
domain
salah (dalam hal ini adalah addresing)
sangat dipengaruhi oleh terjemahan
pada
tuturan
domain
menyebabkan
tertentu
dapat
terjemahan
kurang
yang
4. Penerjemah
SARAN
tutur
mengakibatkan
diharapkan
mempertimbangkan selanjutnya
peserta
terjadinya flouting maksim tersebut.
berterima bahkan tidak berterima. 1. Penelitian
hubungan
diharapkan
lagi
untuk pemilihan
kata yang tepat untuk menyampaikan
agar mengkaji lebih dalam domaincommit to user pesan yang sama dalam BSa dengan hubungan yang terjadi antara peserta
tetap
15
mempertahankan
makna
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
implikaturnya. Karena banyak sekali
Diakses pada tanggal 14 oktober
kasus
2015.
yang
ditemukan,
ternyata
www.diva-
penerjemah mengaplikasikan teknik
portal.org/smash/get/diva2:70430
harfiah
1/fulltext01.pdf
sehingga
makna
yang bisa
Ary, D., Jacobs, L.C., & Razavieh, A.
tersampaikan dengan baik kedalam
(2002). Introduction to research in
BSa.
education sixth edition. Wadsworth:
terkandung dalam BSu
5. Penerjemah
tidak
juga
Thomson Learning.
seharusnya
Birner,
memahami konteks hubungan yang
B.J.
(2013).
Introduction
to
terjadi antara peserta tutur. Pemilihan
pragmatics. West Sussex: Willey-
addresing yang tidak setara, misalkan
Blackwell Catford, J.C. (1978). A linguistics theory on
penggunaan kata “aku” dan “anda” dalam satu kalimat, terasa aneh jika
translation.
dikaitkan
dengan
University Press.
sasaran.
Pasangan
budaya
bahasa
kata
Creswell,
dari
addressing
harus
benar-benar
diperhatikan
demi
menghasilkan
Cutting,
Conversational
(flouting
4th
edition.
Grice,
(2002).
Pragmatics
and
H.
P.
(1975).
Logic
and
conversation. Dalam P. Cole &J. L. Morgan
an idiolect spoken at IBB city. sociological
J.
students. New York: Routledge.
Arabic language, Yemeni dialect,
(Eds.),
syntax
and
semantics Volume 3 Speech Act.
research
New York: Academics Press.
Vol. 3, No. 2 pp 376-387. Dapat diakses
research
and
discourse: A resource book for
maxims):
examples taken from non-standard
of
quantitative
qualitative
Applying conversational maxim on
Journal
Educational
Boston: Pearson Education
(2012).
implicature
(2012).
evaluating
DAFTAR PUSTAKA A.M.S.
J.W.
Oxford
research: planning conducting, and
terjemahan yang baik.
Alduais,
London:
Grundy, P, 2000. Doing pragmatics. New
pada
York: Oxford University Press, Inc.
http://www.macrothink.org/journ
Holmes,
al/index.php/jsr/article/view/243
J.
2013.
An
introduction
to
sociolinguistics: Fourth edition. New
3
York: Routledge.
Andresen, N., (2013). Flouting the maxims
Hapsari, P. W. 2016. Kajian terjemahan
in comedy: An analysis of flouting
commit to user kalimat yang merepresentasikan
in the comedy series community.
tindak
16
tutur
asertif
menjawab
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dalam dua versi terjemahan novel
Kleinke, S. 2010. Speaker activity and
Pride and Prejudice. Tesis yang
Grice’s maxim of conversation at
tidak
the interface of pragmatics and
dipublikasikan.
Surakarta:
UNS Huang,
Y.
cognitive linguistics. Journal of 2007.
Pragmatics.
Oxford:
pragmatics 42 (2010) hal. 3345-
Oxford University Press.
3366.
Ibawardini, C. T. 2014. Penyimpangan prinsip
kerja
sama,
www.elsevier.com/locate/pragma
wujud
Kramsch, C. 1993. Context and culture in
implikatur, dan nilai pendidikan
langue teaching. Oxford: Oxford
karakter dalam novel
University Press.
Bidadari-
bidadari Surga karya Tere Liye:
Larson,
1984
kajian pragmatik. Tesis yang tidak
translation:
dipublikasikan. Surakarta: UNS.
language
Inayati, A., Citraresmana, E., Mahdi, S. 2014.
Flouting
guide
based
to
equivalence.
cross-
Lanham:
University Press of America. Li, S. 2008. A performative perspective of
conversational
flouting and politeness in political
implicature. International journal
interview. dalam SKASE Journal of
of language learning and applied
Theoretical Linguistics [online].
linguistics world (IJLLALW) Volume
2008, vol. 5, no. 2 [cit. 2008-12-18].
6 (3), July 2014 Pp. 53-61.
Dapat di akses pada website
Z.
2014.
maxim
a
Meaning
in
particularized
Karini,
M.L.
Kajian
terjemahan
implikatur
percakapan
dalam
novel
Pray
kajian
Eat
terjemahan
dengan
pragmatik.
Tesis
Love:
http://www.skase.sk/Volumes/JTL 12/pdf_doc/3.pdf Machali,
pendekatan yang
R.
2000.
Pedoman
bagi
penerjemah. Jakarta: Grasindo
tidak
________. 2003. Kesepadanan pragmatik
Dipublikasikan. Surakarta: UNS.
dalam
Khosravizadeh, P., & Sadehvandi, N. 2011.
penerjemahan.
nasional
Some intances of violation and
kongres
penerjemahan
proceeding. Surakarta: UNS
flouting of the maxim of quantity
Mehawesh, M.I., & Jaradat, A.A. 2015.
by the main characters (Barry and
Inshallah:
Tim)
Dinner for Schmucks.
Grice’s maxim of quality. Journal
Internal conference on languages,
of Asian social science; Vol. 11, No.
literature and linguistics. IPEDR
4; 2015.
in
vol. 26. Singapore: IACSIT Press.
extensive
flouting of
Moeschler, J. 2012. Conversational and commit to user conventional
17
implicatures.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
http://www.unige.ch/lettres/lingui
Clevedon,
Philadelphia,
stique/moeschler/publication_pdf
Multilingual Matters .
Adelaide:
Nida, E.A. 1964. Toward a science of
/implicature-moeschler-def.pdf
translating: with special reference to
Molina, L., & Albir, A.H. 2002. Translation techniques revisited: A
principle and procedure involved in
dynamic and functional
bible translating. Leiden: E.J. Brill Nida, E.A. and Taber, C.R. 1982. The
approach. Meta Journal XLVII, 4
theory and practice of translation.
hal 498-512. Mukaromah,
H.
2013.
Leiden: E.J. Brill
Analisis
pelanggaran prinsip kerja sama
Patton, M. (1990). Qualitative evaluation
dan prinsip kesopanan dalam
and research methods (pp. 169-186).
kolom Sing Lucu pada majalah
Beverly Hills, CA: Sage.
Panjebar
Semangat
Februari-Juni
Pop,
edisi
tahun
A.
2010.
Implicatures
derived
through maxim flouting in print
2012.
Jurnal
Pendidikan,
Bahasa,
advertising:
Sastra,
dan
Budaya
empirical
A
conservative
approach.
Jawa_Universitas
Working
Muhammadiyah Purworejo Vol.
twpl.library.utoronto.ca/index.php/
03 / No. 06 / November 2013.
twpl/article/download/6653/9342
Nababan,
M.R.
2003.
Arah
penerjemahan. nasional
Prananta,
penelitian
Papers
A.Y.
2015.
terjemahan
Konggres
in
Toronto
Perbandingan
ujaran
mengandung
penerjemahan:
percakapan
Proceeding. Surakarta: UNS
Linguistics
yang implikatur
pada
subtitle
film
kategori remaja The Avengers dan
Nababan, M.R., Nuraeni, A., Sumardiono. 2012. Pengembangan model
film
penilaian kualitas terjemahan.
Departed. Surakarta : Universitas
Kajian linguistik dan sastra Vol.
Sebelas Maret
P.
1981. Approaches
to
1988. A
Textbook
slogans
of
on
TV
advertisements.
jurnal-online.um.ac.id
translation. Hertfordshire: Prentice
Santosa,
Hall. __________.
The
the quality maxim in baby milk
translation. Oxford : Pergamon Press __________.
dewasa
Putro, SC., & Iragiliati, E. 2013. Flouting
24, no. 1 Juni 2012: 39-57. Newmark,
kategori
R.
2014.
Metode
penelitian
kualitatif kebahasaan. Surakarta: 1991. About
Multilingual
matters
translation:commit to user UNS (Series);74.
18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Santoso, W., Hermintoyo, M., & Tiani, R. 2012.
Pelanggaran
Venuti,
prinsip kerja
1995.
The
translator’s
invisibility a history of translation.
sama, implikatur percakapan, dan
London and New York : Routledge
tema dalam wacana humor politik.
Yule,
SulukIndo Vol 1, Nomor 2, Tahun 2012.
L.
G.
1996.
Pragmatics.
Oxford
:
Oxford University Press.
http://ejournal-
Yuliasri, I. 2014. The shift of Grice’s
s1.undip.ac.id/index.php/sulukindo/
maxim
article/view/123
translation of the Donald Duck
Sobhani,
A.,
Saghebi,
2014.
in
Indonesia
The
comics. AWEJ. Special Issue on
violation of cooperative principles
Translation No. 3 May, 2004 Pp.
and
225-238.
four
A.
flouting
maxims
in
Iranian
psychological consultation. Open
Website:
journal of modern lingusitics, 4, 91-
http://www.bu.edu/linguistics/UG/course
99.
/lx502/_docs/lx502-
http://dx.doi.org/10.4236/ojml.20
implicatures.pdf
14.41009
www.olensteinhauer.com/the-cairo-affair
Spradley, J.P., 2007. Metode etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana Steinhauer, O. 2014. The cairo affair. Jakarta : Pustaka Alvabet Steinhauer, O. 2014. The cairo affair. New York : Minotaur Books Sumardiono. ujaran
2011.
Kajian
yang
terjemahan mengandung
implikatur pada novel the Da Vinci Code: Sebuah tinjuauan pragmatik pada penerjemahan. Tesis yang tidak
dipublikasikan.
Surakarta:
UNS. Suwandana, E. 2014. Pelanggaran prinsip kerjasama dalam tuturan berimplikatur percakapan pada debat kandidat calon kepala desa Sumbersono Jurnal ORASI Volume 7 commit to user No. 2 Tahun 2014
19