8
Stefanus Soejanto Sandjaja
. TERAPI KELUARGA STRUKTURAL
Interaksi antar anggota keluarga juga
diarahkan untuk pembentukan nilai – nilai
Dr. Stefanus Soejanto Sandjaja, M.Si., Kons.
kehidupan, terutama oleh orangtua kepada anak
Fakultas Psikologi Universitas Kristen Krida
– anak. Beberapa nilai kehidupan penting yang
Wacana – Jakarta
perlu dikembangkan dalam diri anak adalah
[email protected]
kejujuran, kepedulian, keadilan, dan integritas.
Namun sayang tidak semua orangtua dapat
Pendahuluan
menjalankan fungsinya dalam mendidik anak
Keluarga memiliki arti khusus dan arti
maupun fungsi – fungsi yang lain sehingga
umum. Secara khusus, keluarga adalah suatu
keluarga menjadi bermasalah. Ada dua pola
ikatan persekutuan hidup atas dasar perkawinan
disfungsi keluarga, yaitu ikatan keluarga tumpang
antara orang dewasa (biasanya berlainan jenis)
tindih atau ikatannya kacau serta tidak ada ikatan
yang hidup bersama dengan atau tanpa anak –
antar anggota keluarga satu sama lain. Keluarga
anak. Berdasar pengertian ini, Pujosuwarno
yang tidak berfungsi memerlukan terapi. Salah
(1994) berpendapat ada empat unsur penting
satu terapi keluarga yang efektif, relative praktis
dalam keluarga, yaitu : a) keluarga adalah
dan sederhana pelaksanaannya adalah Terapi
persekutuan hidup antara pria dan wanita yang
Keluarga Struktural.
paling mendasar dan terkecil, b) persekutuan
hidup ini paling sedikit terdiri dari dua orang
Sejarah Singkat Terapi Keluarga Struktural (TKS)
dewasa yang berlawanan jenis, c) persekutuan
terbentuk berdasar atas ikatan darah, perkawinan
2003) mendeskripsikan ada tiga perkembangan
atau adopsi, d) adakalanya keluarga hanya terdiri
paradigma
dari laki – laki dan perempuan dewasa saja tanpa
Paradigma pertama adalah model psikoanalisis.
anak – anak atau dengan anak – anak. Secara
Menurut model psikoanalisis masalah terletak
umum, keluarga adalah institusi sosial yang paling
dalam diri individu, oleh sebab itu terapis fokus
dasar. Artinya dalam keluarga terjadi interaksi
untuk mengubah dunia internal klien. Salah satu
antar
sehingga
hal yang perlu diubah dalam dunia intrapribadi
kebutuhan akan kasih sayang, dihargai dan
klien adalah mekanisme pertahanan diri, misal
diterima apa adanya dapat terpenuhi. Anggota
represi, sublimasi, pemindahan obyek, dll.
keluarga, yang biasanya terdiri dari ayah, ibu dan
Paradigma kedua adalah model komunikasi, yang
anak; dapat merasa aman dan nyaman hidup
berpendapat
bersama di dalam keluarga.
dikomunikasikan dan ditindaklanjuti dengan
anggota
yang
mendalam
Levenson (dalam Sholevar dan Schoweri,
dalam
kemajuan
bahwa
psikoterapi.
masalah
perlu
umpan balik, kemudian terjadi dialog untuk
Terapi Keluarga Struktural
9
menuju ke pemecahan masalah. Paradigma ketiga
dan natural di lingkungan keluarga. Minuchin
adalah model organismik yang berpandangan
adalah seorang dokter yang bertugas di Angkatan
bahwa masalah klien terletak dalam suatu system
Darat Israel. Ia menyelesaikan studi lanjut di
dan untuk memecahkan masalah klien perlu
bidang psikiatri anak di New York dan bertugas
melakukan analisis relasi antar anggota dalam
puluhan tahun di Wiltwyck School, yaitu sekolah
system tersebut.
khusus untuk anak – anak nakal. Minuchin
Terapi Keluarga Struktural (TKS) berbasis
menemukan pentingnya institusi keluarga untuk
pada paradigma ketiga, yaitu model organismik.
menanggulanggi kenakalan anak. Oleh sebab itu
Jika seseorang individu bermasalah, masalah
mulai
bukan terletak dalam diri individu, melainkan
mengembangkan TKS dan mengajarkan TKS
dalam interaksi individu dengan lingkungan sosial
kepada para psikolog, konselor dan psikiater
keluarganya. Ada dua orang tokoh dalam TKS,
untuk menangani masalah – masalah keluarga.
yaitu Gregory Betson dan Salvador Minuchin.
Sepuluh tahun kemudian, yaitu tahun 1970; TKS
Betson dianggap sebagai pendahulu TKS dan ia
menjadi salah satu teknik terapi keluarga yang
berpendapat bahwa interaksi khusus dalam
sangat berpengaruh dalam dunia psikologi dan
keluarga dapat menjadi pemicu suatu gangguan
psikiatri serta dipraktikkan di berbagai negara,
psikologis. Ia menemukan bahwa pengaruh konflik
termasuk di Indonesia.
antara ayah dan ibu dapat memperparah
schizophrenia dalam diri anak dan sebaliknya ayah
dan meyakinkan dunia psikiatri dan psikologi klinis
dan ibu yang mengasingkan putra – putri mereka
dengan diterbitkannya buku karya Salvador
yang mengalami schizophrenia dari lingkungan
Minuchin berjudul Keluarga dan Terapi Keluarga
sosial
memperparah
tahun 1974. Dalam buku ini dibahas mengenai
schizophrenia dalam diri anak. Penemuan ini
konsep dasar TKS, kiat membaca struktur
membuka wawasan baru bahwa interaksi dalam
keluarga, cara membuat pemetaan disfungsi
keluarga berpengaruh terhadap kesehatan mental
keluarga dan aplikasi konsep komplementer
individu dalam keluarga.
dalam proses terapi. Tahun 1978 Minuchin
keluarganya
akan
tahun
1960
Minuchin
mulai
Keberadaan TKS menjadi semakin kokoh
Pittman (dalam Sholevar dan Schoweri,
bersama dengan Rosman dan Baker menerbitkan
2003) dan Saputro (2011) berpendapat bahwa
buku Keluarga – keluarga Psikosomatis. Buku ini
Salvador Minuchin adalah tokoh utama yang
berisi
mengembangkan
Minuchin
psikosomatis dan hasil penelitian mengenai
mengembangkan TKS sebagai ujud kepeduliannya
efektivitas TKS untuk menolong remaja anorexia
untuk memahami penderitaan individu dalam
dan
keluarga, masalah relasi antar individu dalam
menunjukkan bahwa 52 orang remaja anorexia
keluarganya dan intervensi klinis secara sitematis
yang mengikuti TKS secara tuntas selama 2 s/d 7
TKS.
Salvador
mengenai
keluarga
konsep
mereka.
dasar
Hasil
keluarga
penelitian
10
Stefanus Soejanto Sandjaja
. tahun, sebanyak 86 % menunjukkan fungsi
mengubah pula system interaksi antar anggota
psikologis yang baik. Tahun 1980 Terapi Keluarga
keluarga menjadi lebih efektif.
Struktural ditetapkan sebagai model terapi
Prinsip kedua adalah keseimbangan yang
keluarga. Satu tahun kemudian, yaitu tahun 1981;
mengatakan bahwa suatu system secara perlahan
Minuchin dan Fishman menerbitkan buku Teknik –
– lahan akan mengalami perubahan dan berubah
teknik Terapi Keluarga yang berisi mengenai
menjadi lebih rumit, kemudian akan kembali
teknik – teknik terapi khusus dalam TKS.
menjadi stabil secara perlahan – lahan pula.
Prinsip keseimbangan adalah salah satu sasaran
Prinsip – prinsip Dasar Terapi Keluarga Struktural
TKS. Keadaan system keluarga yang tetap kacau
Ada tiga prinsip utama dalam teori
dan rumit menunjukkan bahwa keluarga dalam
system, yaitu penyebab sirkular, ekuipotensialitas
kondisi tidak berfungsi dan masih memerlukan
dan
terapi.
komplementer.
Penyebab
sirkular
mengatakan bahwa satu pemicu masalah akan
Prinsip ketiga adalah pentingnya konteks
menimbulkan masalah pertama dan masalah
masa kini. Sosial konteks keluarga dapat meliputi
pertama akan menimbulkan masalah kedua, dan
keluarga inti, keluarga yang diperluas (extended
seterusnya. Ekuipotensialitas mengatakan bahwa
family), teman – teman, lingkungan sekolah,
setiap
akan
maupun lingkungan fisik yang berinteraksi dengan
lainnya.
klien dan keluarganya. Konteks masa kini
Komplementer adalah setiap tingkah laku akan
menunjuk pada diri (self) klien, yaitu menunjuk
melengkapi tingkah laku yang lain. Kehidupan
pada ekspresi karakteristik diri klien sekarang;
dunia psikologis individu terdiri dari dua bagian,
bukan perilaku dan emosi yang diekspresikan
yaitu dunia intrapribadi dan ekstrapribadi yang
pada masa lalu dan dipengaruhi oleh factor –
saling mempengaruhi. Tujuan terapi keluarga
factor genetic biologis.
bagian
mempengaruhi
dari
suatu
bagian
system yang
adalah untuk mengubah system interaksi dalam
Prinsip keempat adalah setiap keluarga
keluarga, sebab yang menjadi sumber masalah
memiliki struktur. Menurut Minuchin, struktur
adalah intraksi antar anggota keluarga. Ketika
keluarga adalah tuntutan dan fungsi yang
system interaksi antar anggota dalam keluarga
dijalankan oleh setiap anggota keluarga dalam
berubah, maka posisi atau kedudukan anggota
berinteraksi. Struktur ini nampak samar – samar,
keluarga akan ikut menyesuaikan diri dan
bahkan tidak terlihat ketika keluarga dalam
mengalami perubahan juga. Perubahan ini dialami
keadaan seimbang. Struktur menjadi nyata bila
oleh setiap individu dalam keluarga dan akan
timbul gejolak dan masalah dalam keluarga.
memberikan pengaruh terhadap perubahan
Secara operasional, struktur berarti jarak antar
perilaku dan proses dinamika intrapribadi setiap
anggota keluarga, dapat bersifat dekat atau jauh.
anggota keluarga sehingga pada gilirannya akan
Fungsional
atau
ketidakberfungsian
dalam
Terapi Keluarga Struktural
11
kedekatan atau kejauhan antar anggota keluarga
menggantikan posisi ayah yang sudah meninggal
dipengaruhi oleh tahap perkembangan psikologis
atau bercerai sehingga ada koalisi antara anak
anggota keluarga. Misal jarak orangtua dengan
sulung dengan ibunya dalam berinteraksi dengan
anak saat berusia 3 – 7 tahun relative lebih dekat
anggota keluarga atau anak – anak yang lain.
alih – alih jarak orangtua dengan remaja berusia 13 – 18 tahun.
Selain
boundaries,
dalam
disfungsi
keluarga dapat terjadi enmeshed, disengaged dan
Di dalam struktur ada konsep boundaries,
trianggulasi. Istilah enmeshed menunjukkan relasi
yaitu relasi dan transaksi antar anggota keluarga
antar subsistem yang sangat dekat sehingga
yang memisahkan satu anggota dengan anggota
campur aduk; sedangkan disengaged menunjuk
lain. Antara klien dengan anggota keluarganya ada
pada relasi antar anggota keluarga yang sangat
batas yang semu, artinya batas ini dibuat seolah –
jauh satu dengan yang lain. Trianggulasi menunjuk
olah ada; namun sesungguhnya tidak pernah ada.
pada pengertian seseorang anggota keluarga yang
Dalam proses TKS, batas ini terus dipertahankan
terpecah antara dua anggota keluarga yang lain.
selama proses terapi berlangsung dengan tujuan
Misal dalam satu keluarga sedang terjadi
agar terapis atau konselor dapat melihat dengan
perdebatan dilematis dan orangtua menanyakan
lensa zoom atau diperluas pandangannya untuk
kepada anak; siapa yang benar, apakah ayah yang
mendapat pemahaman intrapsikis klien dalam
benar atau ibu yang benar.
konteks sosial keluarganya. Terapis atau konselor
harus dapat menemukan boundaries yang jelas
Langkah – langkah Terapi Keluarga Struktural
dalam relasi dan transaksi antar subsistem dalam
keluarga. Ada tiga subsistem dalam keluarga, yaitu
melakukan
subsistem pasangan atau suami dengan istri,
menemukan bagaimana fungsi interaksi antar
subsistem parental atau antara orangtua dengan
subsistem dalam sebuah keluarga. Pertanyaan
anak – anak dan subsistem saudara, antara kakak
utama yang perlu dijawab adalah apakah keluarga
dengan adik. Keluarga sehat atau berfungsi positif
berfungsi positif dan optimal ? Artinya keluarga
nampak ketika boundaries orangtua dengan anak
dapat beradaptasi terhadap stress, mampu
jelas. Artinya orangtua berinteraksi dengan anak
mempertahankan boundaries antar subsistem
dalam otoritas yang jelas, cara dan tujuan
secara tetap jelas dan efektif. Hasil asesmen
komunikasi juga jelas. Demikian juga anak
disajikan dalam bentuk pemetaan keluarga (family
menanggapi otoritas orangtua dengan jelas
mapping) sehingga nampak jelas interaksi antar
sehingga membuat mereka berdua dapat
anggota keluarga, terutama jika keluarga
berrelasi dengan efektif. Keluarga disfungsional
menunjukkan disfungsi.
Langkah awal TKS adalah terapis perlu asesmen,
yaitu
meneliti
dan
nampak adanya koalisi antar subsistem. Misal
Dalam keluarga disfungsi akan tergambar
anak sulung memasuki subsistem parental untuk
jelas bahwa boundaries nampak kaku atau kabur,
12
Stefanus Soejanto Sandjaja
. terjadi koalisi, terjadi enmeshed, atau disengaged,
– gejala patologis interaksi antar anggota keluarga
atau trianggulasi. Berdasar hasil asesmen ini,
menjadi hilang dan berubah menjadi interaksi
terapis dapat merumuskan diagnosis, yaitu
dengan batas yang jelas dan efektif. Selain
rumusan
sistematika
interaksi menjadi efektif, terapis juga perlu
interrelasi antar anggota keluarga, relasi yang
mengevaluasi apakah struktur baru berjalan
perlu diubah atau dimodifikasi agar menjadi lebih
dengan sistematis dan stabil.
masalah
mengenai
baik. Berdasar hasil diagnosis, terapis dapat
Aplikasi
merumuskan intervensi yang tepat. Salah satu teknik utama dalam intervensi
dan
Efektivitas
Terapi
Keluarga
Struktural
TKS adalah joining, yaitu terapis bergabung
Terapi Keluarga Struktural berkembang
menjadi satu dengan keluarga klien untuk
pesat di Amerika Serikat. Beberapa terapis
melakukan proses terapi. Terapis bekerja sama
menggunakan konsep TKS untuk menangani
dengan anggota keluarga klien dan perilaku
kasus
terapis menjadi bagian dari konteks interaksi
mengaplikasikannya untuk terapi gangguan
keluarga klien. Terapis dan keluarga klien
makan seperti anorexia, bulimia dan kompulsif.
membentuk system interaksi baru yang bersifat
Terapan mutakhir adalah aplikasi TKS untuk
terapeutik. Interaksi baru dan bersifat terapeutik
mengatasi komunitas dan keluarga miskin.
remaja,
Terapi Keluarga Struktural pada awalnya
pengelolaan emosi dan tindakan anggota keluarga
diterapkan untuk menolong mengatasi kenakalan
klien
dalam
remaja di Wiltwyck School pada tahun 1960.
berinteraksi. Satu komponen keluarga berubah,
Tahun 1989 Jose Szapocznik menggunakan tiga
maka akan merubah pula pola interaksi antar
macam model terapi, yaitu TKS, model
anggota keluarga sesuai dengan prinsip penyebab
psikodinamika dan model aktivitas rekreasi untuk
sirkular, ekuipotensialitas dan komplementer.
melakukan terapi bagi 69 anak laki – laki berusia
berpengaruh
sehingga
terjadi
cara
kenakalan
berpikir,
ini
terhadap
kasus
–
perubahan
Langkah terakhir adalah evaluasi. Terapis
antara 6 s/d 12 tahun di Miami yang mengalami
melakukan penilaian apakah tujuan TKS telah
gangguan emosi dan tingkah laku. Hasil penelitian
tercapai atau belum. Ada sasaran khusus dalam
menunjukkan
tiap session TKS. Sasaran khusus biasanya
psikodinamika lebih efektif untuk mengatasi
berkaitan dengan disfungsi interaksi keluarga,
gangguan emosi dan tingkah laku pada anak dan
misal memodifikasi boundaries yang kaku dan
keluarganya alih – alih model aktivitas rekreasi.
enmeshed, mendekatkan interaksi yang jauh,
Selain itu ada perbedaan tindak lanjut yang
membubarkan koalisi antar subsistem, dll.
menonjol
Kumpulan sasaran khusus akan mendukung
psikodinamika. Keluarga yang dikenai model TKS
kearah tercapainya tujuan TKS, yaitu semua gejala
tetap melanjutkan untuk memperbaiki terus
bahwa
antara
TKS
TKS
dan
dengan
model
model
Terapi Keluarga Struktural
13
menerus dan mempertahankan interaksi antar
terapis. Peranan ko‐terapis ini cukup signifikan.
anggota keluarga mereka yang sudah efektif
Subyek penelitian yang dikenai model TKS dengan
selama satu tahun pasca eksperimen. Sebaliknya
dibantu ko‐terapis hasilnya menunjukkan 66 %
keluarga – keluarga yang dikenai model
mengalami perubahan struktur keluarga lebih
psikodinamika menunjukkan penurunan interaksi
efektif, sedangkan subyek penelitian yang hanya
efektif antar anggota keluarga selama proses
dikenai TKS saja tanpa dukungan ko‐terapis hanya
intervensi dan makin menurun efektivitas
28 % yang mengalami perubahan struktur
interaksinya setelah satu tahun penelitian
interaksi antar anggota keluarga. Ko‐terapis
berakhir.
menolong remaja sebagai mentor dan menolong
Keluarga – keluarga psikosomatis memiliki
orangtua mereka untuk mendapatkan lapangan
ciri – ciri pola interaksi kacau dan tumpang tindih,
pekerjaan. Ko‐terapis sebagai bagian integral dari
kaku, terlalu banyak campur tangan antar anggota
komunitas menolong memperkuat struktur
keluarga dan menjauhi konflik. Orangtua menjadi
internal dalam keluarga dan relasi eksternal
bersikap permisif terhadap pola makan anak –
dengan masyarakat.
anak sehingga anak – anak menjadi tidak mau
Selain pentingnya melibatkan anggota
makan dan mengalami gangguan anorexia.
komunitas untuk menjadi asisten terapi, TKS
Minuchin menggunakan TKS untuk mengatasi
adalah model psikoterapi yang tidak hanya
anak – anak yang mengalami anorexia dan
bertumpu pada penggunaan pembicaraan untuk
keluarga mereka. Hasil intervensi menunjukkan
proses terapi, tetapi lebih kepada bagaimana
bahwa orangtua berhasil bekerja sama untuk
melibatkan antar anggota keluarga untuk
mengajak anak – anak makan makanan bergizi
mengalami pola pikir dan emosi orang lain secara
dan struktur interaksi dalam keluarga juga ikut
berbeda.
berubah, yaitu gejala – gejala enmeshed menjadi
Di Indonesia TKS mulai diperkenalkan
hilang, boundaries menjadi lebih tegas dan
kepada konselor pastoral, konselor psikologi,
interaksi antar keluarga menjadi lebih harmonis
konselor pendidikan, dokter dan psikolog. Tahun
dan efektif.
2011 diadakan lokakarya untuk memperkenalkan
Minuchin juga menggunakan model TKS
konsep dasar TKS dalam Konferensi Konseling
untuk menolong kenakalan remaja dan masalah
Kristen IV di Jakarta. Hal ini merupakan langkah
keluarganya di kawasan miskin di New Jersey.
awal untuk meningkatkan pendidikan psikoterapi
Keluarga miskin biasanya mengalami kesulitan
dan konseling keluarga yang lebih berkualitas di
dalam berbahasa Inggris. Namun ternyata TKS
Indonesia. Langkah awal ini perlu ditindaklanjuti
efektif juga untuk memperbaiki interaksi dalam
dengan menyelenggarakan pendidikan psikoterapi
keluarga miskin sebab Minuchin melibatkan nara
dan konseling keluarga yang berbasis penelitian,
sumber di komunitas miskin tersebut sebagai ko‐
pengajaran, pelatihan / pemagangan, dan
14
Stefanus Soejanto Sandjaja
. supervisi klinis yang lebih jelas dan akurat agar
eksperimen untuk mengalihkan terapan psikologi
dihasilkan
dengan
klinis dari aras mikro ke aras makro melalui
kompetensi tinggi. Pendidikan semacam ini perlu
multilevel helping atau pendampingan berjenjang
diadakan mengingat sebagian besar Fakultas
akan menuju pada hasil akhir penerapan
Psikologi dan Pendidikan Profesi Konseling
psikoterapi dalam system masyarakat yang lebih
cenderung untuk menghasilkan psikolog dan
luas dengan beaya yang relative lebih murah.
terapis
dan
konselor
konselor umum yang masih perlu ditingkatkan
Ada satu hal lagi yang perlu diperhatikan
keahliannya untuk menggunakan TKS. Hal ini juga
dalam menerapkan TKS di Indonesia, yaitu
didukung dengan masih sedikitnya publikasi hasil
berkaitan dengan latar belakang sosial budaya di
hasil penelitian mengenai efektifitas TKS terhadap
Indonesia, misal sikap tertutup dalam masalah
masalah – masalah keluarga di Indonesia,
keluarga. Ada keyakinan dalam sebagian besar
terutama masalah kemiskinan yang menjadi inti
keluarga Indonesia bahwa masalah keluarga
persoalan keterbelakangan bangsa.
adalah masalah rahasia. Hanya anggota keluarga
Selain itu masalah beaya terapi keluarga
saja yang boleh tahu; orang lain tidak boleh tahu,
juga menjadi kendala yang perlu mendapat
termasuk terapis, psikolog maupun konselor. Oleh
perhatian untuk menerapkan TKS di Indonesia.
sebab itu perlu diteliti lebih lanjut apakah ada
Sebagian besar keluarga Indonesia nampaknya
korelasi antara sikap tertutup keluarga dengan
keberatan harus mengeluarkan beaya ekstra
resistensi orangtua terhadap TKS. Bila dua hal
untuk terapi keluarga. Apalagi TKS biasanya tidak
tersebut berkorelasi tinggi dan signifikan, berarti
satu kali session terapi dapat selesai sampai
ada tugas tambahan bagi terapis untuk
tuntas, namun membutuhkan paling sedikit dua
mengaplikasikan TKS di bumi Indonesia.
sampai tiga kali pertemuan dalam satu minggu
selama dua sampai empat tahun untuk
Daftar Pustaka
mengembalikan fungsi keluarga secara optimal.
Hal ini sejalan dengan pendapat Prawitasari
Fishman, H.C. and Fishman, T. 2003. Structural
(2011) yang mengatakan bahwa terapan psikologi
Family Therapy dalam Sholevar, G.P. &
klinis dalam aras mikro, yaitu memberikan
Schwoeri, L.D. 2003. Texbook of Family
psikoterapi untuk perorangan, kelompok kecil dan
and Couples Therapy : Clinical
keluarga; membutuhkan waktu panjang dan
Applications.
beaya besar sehingga hanya orang kaya yang
American Psychiatric Publishing, Inc.
Washington,
D.C.
:
mampu membayar. Terobosan yang dilakukan
oleh Minuchin dengan melibatkan sebagian
Prawitasari, J.E. 2011. Psikologi Klinis Pengantar
anggota komunitas untuk menjadi ko‐terapis dan
Terapan Mikro dan Makro. Jakarta :
Prawitasari
Penerbit Erlangga.
yang
mengadakan
berbagai
Terapi Keluarga Struktural
Pujosuwarno, S. 1994. Bimbingan Dan Konseling
Keluarga. Yogyakarta : Menara Mas
Offset.
Saputro, D. 2011. Structural Family Therapy dalam
The Importance of Family Therapy
Toward A Healthy Christian Family.
Jakarta : Asosiasi Konselor Kristen Indonesia.
15