Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014: 63-70
ISSN NO:2085-580X
TEPUNG KELAPA SEBAGAI SUBSTITUEN PARSIAL DALAM PEMBUATAN WHITE BREAD COCONUT FLOUR AS PARTIAL SUBSTITUENTS IN MAKING OF WHITE BREAD Nova Kumolontang Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado Jalan Diponegoro No.21-23 Pos-el :
[email protected] Diterima Tanggal 27-10-2014, Disetujui Tanggal 8-11-2014
ABSTRAK Tepung kelapa merupakan hasil proses dari daging kelapa, mengandung lemak, protein dan serat. Tepung yang mengandung serat dapat diolah menjadi makanan fungsional seperti pada substitusi composite flour menjadi white bread. Tujuan penelitian ini adalah mencari formula campuran tepung terigu dengan tepung kelapa dalam pembuatan “white bread” yang berkwalitas dan dapat digunakan sebagai pangan fungsional serta memenuhi selera konsumen. Penelitian ini dilaksanakan menggunakan metode deskriptif dengan perlakuan pengunaan tepung kelapa 0, 5, 10, 15, 20, dan 25%. Analisis dilakukan secara kwantitatif dalam bentuk tabelaris. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata daya kembang roti tawar yang baik diperoleh dari penggunaan 10% dan 15% tepung kelapa. Hasil analisis komposisi kimia roti tawar menunjukkan bahwa kadar air 31,29-32,75, lemak 5,76-9,16, protein 8,32-8,96, karbohidrat 36,64-42,16 dan serat kasar 0,81-1,79. Semakin tinggi konsentrasi tepung kelapa terjadi penurunan kadar karbohidrat, sedangkan kadar lemak, kadar serat dan kadar protein cenderung mengalami peningkatan. Dari pengujian organoleptik terhadap rasa, bau, warna, penampakan dan tekstur ternyata roti tawar yang dihasilkan disukai panelis. Kata kunci : Tepung kelapa, roti tawar ABSTRACT Coconut flour is made from coconut flesh comprising fat, protein and fiber. Coconut flour which contains fibers can be used in making functional food like white bread. The purpose of this research is to find a formula of flour and coconut flour mixture in making white bread as a functional food which meet consumer preference. This study was conducted using descriptive method where the treatment were 0%, 5%, 10%, 15%, 20%, and 25% of coconut flour. Quantitative analysis method using tables was carried out. The results showed that the best flower power of white bread was obtained by using of 10 and 15% of coconut flour. Results analysis showed that chemical composition of white bread (moisture, fat, protein, carbohydrate and crude fiber) were 31.29-32.75%, 5.76-9.16%, 8.32-8.96%, 36.64-42.16% and 0.81-1.79%. An increase in the concentration of coconut flour caused a decrease in the levels of carbohydrates, while the fat content, fiber content and protein content tends to increase. Through organoleptic taste, odor, color, appearance and texture of the resulting bread were preferred by panelists. Keywords: coconut flour, white bread. PENDAHULUAN
khususnya
di
perkotaan
cenderung
berbasis terigu karena bahan makanan
Kebutuhan pangan dalam negeri
yang mengandung terigu lebih adaptif dan
tidak lepas dari persoalan beras dan terigu.
adobtif dari pada pangan domestik. Hal ini
Pola makan penduduk di beberapa wilayah
dapat dilihat dari kebiasaan menyantap 63
Tepung Kelapa Sebagai Substituen Parsial Dalam Pembuatan White Bread - Nova Kumolontang
makanan berbahan dasar tepung terigu
minyak yang jernih serta bermutu tinggi.
seperti mie, kue, roti, dan lain-lain.
Tepung ini
Kecenderungan
menyantap
makanan mengandung karbohidrat
dihasilkan
dengan sistim
pabrikasi dapat digunakan secara langsung
tinggi
untuk dijadikan bahan pangan, misalnya
dan kurang serat mengakibatkan terjadinya
dicampur pada pembuatan roti (2).
berbagai ketidakseimbangan dalam tubuh
Dari
suatu
hasil
evaluasi
di
seperti obesitas, sukar buang air besar dan
Philipina memperlihatkan
lain-lain. Untuk itu perlu dicari alternative
kelapa
sebagai salah satu bentuk pendekatan
menggantikan fungsi tepung gandum dan
dalam
susu bubuk tanpa lemak (3).
menggunakan
tepung
yang
bahwa tepung
dalam jumlah yang sama dapat
Tepung
mengandung serat yang nantinya dapat
kelapa biasanya dihasilkan oleh pabrikasi,
diolah
dapat
namun dapat pula dibuat dengan cara
food
pemarutan dan penghalusan menghasilkan
menjadi
dikategorikan
makanan
sebagai
yang
fungsional
(makanan fungsional).
kelapa
parut
kering.
Rindengan
(4)
Salah satu bahan pangan yang
menyatakan bahwa kelapa parut kering
dapat dijadikan tepung dan mengandung
adalah bahan baku yang banyak digunakan
serat adalah kelapa. Kelapa merupakan
dalam pengolahan berbagai macam biskuit,
bagian
roti
dari
kehidupan
masyarakat
atau
jenis
kue
tertentu
sehingga
Sulawesi Utara. Berdasarkan data dari
fungsinya sebagai substitusi penggunaan
Badan
Utara
tepung. Dengan demikian, maka kelapa
kelapa
parut kering harus memiliki sebagian dari
sebesar 272.481 ton/tahun (1). Untuk itu
sifat-sifat tepung, antara lain tidak lengket
perlu adanya deversifikasi dalam rangka
(bergumpal) dan berwarna putih.
Pusat
sampai
Statistik
tahun
pengembangan
2012
Sulawesi produksi
pengolahan
“Composite
kelapa
tepung
campuran
antara
diantaranya dalam pemanfaatan tepung
campuran
kelapa.
komoditi non terigu (misalnya palawija, Tepung
(desiccated
tepung ikan, tepung kelapa) dengan tepung
coconut) adalah daging buah kelapa yang
terigu dan dapat diolah dalam berbagai
dikeringkan,
macam makanan.
dibawah
kelapa
adalah
atau
Flour”
dihaluskan
kondisi
diproses untuk
Teknologi Composite Flour (tepung
konsumsi manusia. Desiccated coconut
campuran) dalam pembuatan white bread
mengandung minyak dan protein, dan
tampaknya
diproduksi dalam 4 standard mutu yaitu :
pendorong
sangat halus, halus, sedang dan kasar dan
Pendekatan
dalam berbagai bentuk potongan termasuk
sesederhana yang dibayangkan melainkan
“Threads, Strips, Chips, Slices dan Shreps.
tetap memerlukan berbagai pengkajian.
Penggunaan desiccated coconut terutama
Karena “Composite Flour” antara tepung
adalah untuk industri kembang gula dan
terigu dan tepung kelapa akan membawa
roti.
dapat
konsekwensi perubahan mutu white bread
dipisahkan dan dihasilkan tepung dan
yang dihasilkan. Hal ini dimaksudkan agar
Dengan
yang
dan
cara
higienis
pressing,
64
cukup
prospektif
diversifikasi ini
tentu
sebagai pangan.
saja
tidak
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014: 63-70
dapat menghasilkan produk berupa white bread
yang
merupakan
suatu
ISSN NO:2085-580X
Tepung kelapa (kelapa parut kering)
solusi
yang
telah
dikeringkan,
dipres
untuk
sebagai makanan fungsional. White bread
mengeluarkan minyak dari tepung kelapa,
adalah roti putih yang dibuat dari tepung
menghasilkan tepung kelapa yang masih
terigu kuat (yaitu tepung yang mampu
mengandung
menyerap air dalam jumlah besar) serta
Selanjutnya dilakukan penggilingan dan
bahan
pengayakan agar diperoleh tepung kelapa
tambahan
lainnya
yang
dapat
kadar
lemak
rendah.
mencapai konsistensi adonan yang tepat
yang halus.
serta memiliki elastisitas yang baik.
halus dikemas dengan kantong plastik.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mencari formula campuran tepung
Tepung kelapa yang sudah
b. Pembuatan Roti
terigu
Bahan
dengan tepung kelapa dalam pembuatan
tepung
terigu,
tepung kelapa ditimbang sesuai perlakuan,
white bread yang bekualitas dan dapat
ragi, telur, gula, susu, shortening, air,
digunakan sebagai pangan fungsional serta
garam disiapkan. Kemudian tepung terigu,
memenuhi selera konsumen.
tepung kelapa dan gula serta ragi dicampur sampai merata. Ditambahkan garam aduk
BAHAN DAN METODE
kembali Bahan dan Alat
hingga
ditambahkan
Bahan-bahan
berupa
yang
rata
telur dengan gula sambil
dilakukan pengadukan,
digunakan
selanjutnya
kemudian
air
dalam penelitian ini adalah tepung kelapa,
dimasukkan sedikit demi sedikit sambil
tepung
terus diaduk slanjutnya tambahkan garam
terigu,
ragi
Saccharomices
cereviseae, gula, garam, bread improver,
dan susu.
margarin, telur, air
ditambahkan
serta bahan
kimia
Setelah adonan agak lembut
untuk analisis. Peralatan yang digunakan
demi
dal;am
pengadukan
penelitian
ini
adalah
:
alat
sedikit
penggiling, alat pengepres, alat pencampur
lembut.
adonan,
pengadukan,
oven.
Sedangkan
pendukung terdiri dari
peralatan
shortening/minyak sambil sampai
terus
dilakukan
adonan
Dikeluarkan adonan
sedikit
menjadi
dari
tempat
dibiarkan,
tutup
dengan plastik. Didiamkan selama 10
erlenmeyer, gelas
piala, tanur, labu khedall, serta peralatan
menit.
lainnya untuk analisis kimia.
terigu pada meja kerja. Adonan dituang ke meja
Metode Penelitian Penelitian
Selanjutnya ditaburkan tepung
kerja
mengeluarkan ini
dilaksanakan
dan
ditekan-tekan
udara
yang
untuk
berlebihan.
Kemudian dibagi sesuai peruntukan, sambil
menggunakan metode deskriptif secara
dipipihkan, dibuat bulat memanjang sesuai
kwantitatif dengan perlakuan pengunaan
cetakan.
tepung kelapa 0, 5, 10, 15, 20, dan 25%.
kedalam
Selanjutnya adonan dimasukan cetakan
yang
sudah
diolesi
dengan mentega dan tepung terigu biarkan
Prosedur Percobaan
selama
a. Penyiapan Tepung Kelapa
90
mengembang 65
menit.
Setelah
dimasukan
dalam
adonan oven
Tepung Kelapa Sebagai Substituen Parsial Dalam Pembuatan White Bread - Nova Kumolontang
dengan suhu pembakaran 190-200 °C,
dengan tepung terigu dalam pembuatan
selama kurang lebih 30
white bread dapat dilihat pada Tabel 1. Dari
menit. setelah
masak didinginkan sebentar, kemudian
Tabel 1
masih dalam keadaan hangat dikeluarkan
persentasi
dari cetakan. Selanjutnya dalam keadaan
ekstensibilitas daya tahan adonan terhadap
dingin roti diiris-iris tipis-tipis dan dikemas
pengembangan makin berkurang.
dalam kantong plastik.
dapat dilihat
mengalami
Pengamatan dan analisis dilakukan
kadar air (metode oven), kadar
kelapa,
lemak
dari persentasi kenaikkan
serta
organoleptik (skala hedonik)
Pada
pengembangan
berturut-turut 82,34%, 81,00%,
79,72%, 75,79%, 69,98%.
khedall), kadar karbohidrat (titrimetri), dan (grafimetri)
pemasakan.
persentasi
adonan,
(ekstraksi soxhlet), kadar protein (metode
penampakan,
Hal ini
penambahan 0, 10, 15, 20, 25% tepung
pada roti meliputi : Daya kembang roti,
kasar
penggunaan tepung kelapa,
(pengembangan adonan) setelah adonan
Pengamatan
serat
terlihat bahwa semakin tinggi
Hal
ini
disebabkan karena kandungan serat kasar
uji
yang tinggi pada tepung kelapa serta kadar
terhadap
air yang rendah
rasa, bau, warna dan
(3%) dan tidak adanya
kandungan gluten pada tepung kelapa,
tekstur.
mempengaruhi daya kembang adonan. Hal HASIL DAN PEMBAHASAN
lainnya adalah tingkat kehalusan tepung kelapa yang jauh lebih rendah dari tepung
Daya Kembang White Bread
terigu, mengakibatkan konsistensi adonan Hasil pengamatan perubahan sifat
terhadap
(berupa daya kembang) adonan pada
daya
tahan
pengembangan
menjadi tidak sama. Ini berdampak pada
berbagai tingkat persentasi tepung kelapa
tinggi adonan terhadap pengembangan.
Tabel 1. Perubahan daya kembang adonan pada berbagai tingkat persentasi tepung kelapa dalam pembuatan roti
Tepung kelapa (%) 0 10 15 20 25
Berat Adonan (gram)
Tinggi Adonan Awal (cm)
500 500 500 500 500
2.5 2.5 2.5 2.5 2.5
Tinggi adonan sebelum masak (cm) 13.16 12.33 12.00 10.66 10.33
Substitusi tepung kelapa terhadap
Tinggi adonan setelah masak (cm)
adonan.
Pengembangan (%)
14.16 13.16 12.33 10.33 8.33
82.34 81.00 79.72 75.79 69.98
Somaatmardjo (5) menyatakan
tepung terigu menyebabkan penurunan
bahwa
kadar gluten dalam adonan, padahal gluten
merupakan bagian terpenting.
merupakan
mempunyai
bersifat keras dan karena itu hardness dan
peranan penting dalam pengembangan
softness dari tepung terigu ditentukan oleh
bahan
yang
66
gluten
dari
tepung
terigu Gluten
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014: 63-70
ISSN NO:2085-580X
kadar protein terbesar yang terdiri dari
pembuatan white bread. Penggunaan
gluten.
dan 25%
Gluten dapat menyebabkan roti
tepung
kelapa menunjukkan
mengembang dan porous-porousnya tetap
daya
kuat sehingga roti menjadi kekar, meskipun
masak lebih
roti kekar tidak dikehendaki.
adonan
sebelum
masak.
disebabkan
karena
kemampuan
Penggunaan tepung kelapa 10 dan 15%
menunjukkan
pengembangan
yang
prosentasi
cukup
kembang
kekuatan
yang
mempertahankan
tepung
pemanasan.
Hal
setelah
Hal
ini
gluten
memperangkap gas CO2 tidak mempunyai
besar,
lainnya.
adonan
rendah dari daya kembang
dibandingkan dengan perlakuan prosentasi kelapa
20
ini
menunjukkan penggunaan tepung kelapa
cukup gas
untuk
setelah
adanya
Analisis Komposisi Kimia White Bread
sampai 15% merupakan toleransi untuk mendapatkan
keseimbangan
Data
adonan
hasil analisis
komposisi
kimia white bread menggunakan tepung
mempertahankan daya kembang dalam
kelapa dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil analisis white bread yang dibuat menggunakan tepung kelapa
Perlakuan tepung kelapa (%) 0
Kadar Air (%) 32.75
Kadar Lemak (%) 5.76
Kadar Protein (%)
Karbohidrat (%)
Serat Kasar (%)
8.965
40.10
0.81
10
33.35
6.58
8.32
42.16
1.03
15
32.73
6.71
8.54
38.84
1.33
20
30.30
8.21
8.865
39.41
1.39
25
31.29
9.16
8.935
36.64
1.79
Dari hasil analisis kadar air (Tabel
berbeda.
Menurut Winarno (6), jumlah
2) terlihat bahwa semakin tinggi persentasi
gugus hidroksil dalam molekul pati yang
tepung
sangat
kelapa
penurunan
terjadi
kecenderungan
kadar air. Hal ini disebabkan
besar
kemampuannya
karena kadar air tepung kelapa rendah
menyebabkan
menyerap
air
sangat
besar.
(3%) sedangkan kadar air tepung terigu
Kadar lemak dari white bread yang
lebih tinggi dari tepung kelapa. Anonim,
dihasilkan (Tabel 2) terlihat bahwa semakin
2008 menyatakan bahwa kadar air tepung
tinggi konsentrasi tepung kelapa semakin
terigu 7,29%.
tinggi kadar lemak roti tawar. Hal ini
Kemampuan menyerap air
tepung kelapa tidak sama dengan tepung
disebabkan
terigu karena perbedaan kandungan pati.
tepung
Kemampuan molekul-molekul pati
dalam
merupakan salah satu bahan pilihan yang
menyerap air berkurang diduga disebabkan
digunakan, Somaatmadja (5) menyatakan
gugus
bahwa lemak, terutama yang dijenuhkan
hidroksil
antara
tepung
yang 67
karena
kelapa
kandungan
cukup
tinggi.
lemak Lemak
Tepung Kelapa Sebagai Substituen Parsial Dalam Pembuatan White Bread - Nova Kumolontang
(hydrogenated
fat)
seperti
margarin,
bermacam-macam roti, yang dibedakan
mempunyai pengaruh memperlunak gluten
atas dasar bahan penyusunnya.
dan dengan demikian memperlunak roti
secara umum roti dibedakan atas roti tawar
yang dihasilkan.
dan roti manis. Kandungan gizi roti sangat
Menurut Wijaya (7) menyatakan bahwa lemak lain
ditentukan oleh bahan penyusunnya.
merupakan bahan pilihan
yang banyak digunakan.
merupakan
Lemak
bahan
makanan
Roti
sumber
karbohidrat, penganti nasi yang sangat
menambah citarasa roti, membuat roti lebih
potensial dan praktis untuk dikonsumsi (9).
lembut, dan membantu pencoklatan roti menjadi lebih baik.
Namun
Analisis kadar serat kasar white
Lemak membuat roti
bread (Tabel 2) menunjukkan adanya
mengembang lebih besar tanpa memberi
peningkatan, seiring dengan
kesempatan gas CO2 terlepas sehingga
tepung kelapa dalam jumlah yang lebih
roti mempunyai volume yang lebih besar.
besar.
Dari hasil analisis kadar protein
pada
pemberian
Peningkatan kadar serat kasar, roti tawar berpengaruh terhadap
dari white bread (Tabel 2) terlihat bahwa
daya kembang roti.
semakin tinggi konsentrasi tepung kelapa
Meddiati
kadar
tidak
kandungan serat kasar tepung ampas
memberikan perbedaan yang berarti. Hal ini
kelapa cukup tinggi yaitu 15,068 persen
disebabkan
lebih
protein
yang
karena
dihasilkan
kadar
penggunaan tepung kelapa
protein
dan
(10)
tinggi
Raghavendra dalam menyatakan
dari
tepung
bahwa
terigu
0,5%.
lebih kecil
Kandungan serat pangan tak larut sangat
dibandingkan dengan kadar protein dan
tinggi yaitu 63,66% dan serat pangan larut
penggunaan tepung terigu. Tepung terigu
sangat rendah 4,53%.
yang digunakan dalam penelitian adalah
mengemukakan bahwa ada dua macam
tepung terigu cap gunung yang mempunyai
golongan serat yaitu yang tidak dapat larut
kadar protein 13,0 persen. Tepung terigu
dalam air dan yang dapat larut dalam air.
dibedakan
protein
Serat yang tidak dapat larut dalam air
(kandungan glutennya). Kandungan gluten
adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin.
tepung terigu mempengaruhi hasil olahan,
Serat yang dapat larut dalam air adalah
karena itu diperlukan jenis tepung terigu
pektin, gum, mucilage, glikan dan alga.
yang sesuai dalam pengolahan pangan
Romulo N (11) menyatakan bahwa tepung
berbasis terigu.
kelapa mengandung serat kasar yang
atas
kandungan
Tepung terigu berprotein
Almatsier
(7)
tinggi, kandungan proteinnya lebih besar
tinggi.
dari 12,5 % (8).
dapat digunakan sebagai suatu ramuan
Hasil analisis kadar karbohidrat
yang
Berkenan dengan aturan makan
fungsional
yang
berguna
bagi
white bread (Tabel 2) menunjukkan bahwa
penurunan cholesterol serum dan index
semakin tinggi persentasi tepung kelapa,
pengukuran glycemic.
kadar karbohidrat penurunan.
roti tawar mengalami
Pengujian Organoleptik
Hal ini disebabkan karena
tepung kelapa mengandung
Hasil
karbohidrat
pengujian
organoleptik
berupa nilai sensorik terhadap rasa, warna,
yang lebih rendah dari tepung terigu. Ada
68
Jurnal Penelitian Teknologi Industri Vol. 6 No. 2 Desember 2014: 63-70
bau, penampakkan/
ISSN NO:2085-580X
tekstur white bread
dengan angka 5 (sangat suka), 4 (suka) 3
dapat dilihat pada Tabel 3. Nilai skala
(agak suka), 2 (tidak suka), 1(sangat tidak
hedonik
suka).
yang
digunakan
ditunjukkan
Tabel.3 Rasa, Warna, Bau, Penampakan dan tekstur white bread menggunakan tepung kelapa hasil penilaian panelis
Perlakuan Tepung kelapa (% 0 10 15 20 25
Sebanyak berpartisipasi
Rasa
Warna
Bau
3,50 3,80 3,75 3,45 3,40
3,60 4,10 3,70 3,70 3,70
4,35 3,80 3,70 3,65 3,60
20
pada
panelis test
terhadap white bread
Penampakkan
Tekstur
3,55 3,90 3,75 3,60 3,45
3,55 3,70 3,45 3,55 3,35
telah
Dari kriteria rasa, perlakuan 10%
organoleptic
dan 15% yang banyak dipilih panelis, dari
yang terbuat dari
kriteria warna perlakuan 10-25%
tepung
campuran tepung terigu dan tepung kelapa.
kelapa yang banyak dipilih panelis. Dari
Dari Table 3. diatas memberikan informasi
kriteria bau perlakuan 10% dan 15% yang
bahwa rata-rata panelis menyatakan dari
banyak
segi
penilaian
rasa,
warna
dan
bau
dipilih
panelis.
Untuk
kagetori
penampakan
dan
tekstur
penampakan/tekstur dari roti tawar, disukai
perlakuan 10% yang banyak dipilih panelis.
panelis. Hal ini ditujukkan melalui rata-rata
Dari kriteria rasa ,warna, bau, penampakan
penilaian dengan kategori ”suka” dari segi
dan tekstur/pori-pori menunjukkan bahwa
rasa dengan nilai 3,40-3,80, warna 3,60-
perlakuan
4,10, bau 3,60-4,35 dan penampakan 3,45-
tepung kelapa masuk dalam kategori yang
3,90, serta tekstur 3,35-3,70. Dengan kata
lebih banyak dipilih/disukai panelis. Dengan
lain produk roti tawar yang disubstitusi
kata lain perlakuan penggunaan 10% dan
dengan
15%
tepung
kelapa
dapat
diterima
penggunaan 10% dan 15%
tepung
kelapa
dapat
direkomendasikan untuk kegiatan produksi
dengan baik oleh panelis.
dalam KESIMPULAN
diperoleh
pembuatan pada
perlakuan
roti. dengan
menggunakan 10% tepung kelapa dilihat
Semakin tinggi konsentrasi tepung kelapa terjadi penurunan kadar karbohidrat
dari
sedangkan kadar lemak, kadar serat kasar,
panelis, bentuk/penampakan serta tekstur,
kadar
sehingga dapat direkomendasikan dalam
protein
peningkatan
cenderung dan
dari
mengalami
daya
kembang,
tingkat
resep pembuatan white bread.
pengujian
organoleptik disukai panelis. Hasil terbaik
69
kesukaan
Tepung Kelapa Sebagai Substituen Parsial Dalam Pembuatan White Bread - Nova Kumolontang
DAFTAR PUSTAKA
7.
Wijaya H. Roti Pengganti Nasi Yang Praktis. Majalah Info Pangan. 1974;
1.
Anonim. Sulawesi Utara Dalam Angka [Internet]. Biro Pusat Statistik Provinsi
2.
8.
Sulawesi Utara; 2014. Available from:
[Internet].
Regionalinvesment.bkpm.go.id/newipi
Available from: http/ kamusdapurku.
d/commodilyarea.php?
Blogspot. Com /2007/04
Anonim. Pengembangan Peningkatan Mutu
Tepung
Manado:
Kelapa
Balai
Sesuai
Penelitian
Pengembangan
Industri
9.
[Internet].
Dan
Available
Manado;
2008
Feb
29].
[cited
2008
Feb
21]. from:
http/groups.gougle.co.id /group/mahasiswa/browse thread /18.
Ketaren S. Djdmiko. B. Daya Guna
10. Meddiati F.P. Kandungan Gizi Dan
Hasil Kelapa. Departerment Teknologi
Sifat Fisik Tepung Ampas Kelapa
Hasil Pertanian; 1978.
Sebagai Bahan Pangan Sumber Serat [Internet].
4.
[cited
Keunggulan Gizi Roti Dibanding Beras
SII.
1992. 3.
Mengenal Bermacam-Macam Tepung
2010.
Available
from:
Rindengan, B., Lay, Novarianto MZ.
http://jurnal.unnes.ac.id/index.php/tekn
Pengaruh
obuga/article/view/1176/50078
Jenis
dan
Umur
Buah
Terhadap Sifat Fisiko Kimia Daging Buah
Kelapa
Hibrida
Pemanfaatannya.
J
LITRI
dan ,
11. Romulo N Arancon Jr. Coconut Flour.
Balai
Coco Info Int. 2005;Volume 6 N.
Penelit Kelapa dan Palma Lain Pus Penelit dan Pengemb Tanam Ind. 1996;Vol.1 Nomo. 5.
Somaatmardjo. D. Pembuatan Roti. Bogor: Balai Penelitian Kimia Bogor; 1974.
6.
Winarno. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta:
PT.
Gramedia
Pustaka
Utama; 1991.
70