TEORI UMUM DAN KONSEP RUANG DALAM A. Teori Perancangan Ruang Dalam. Perancangan ruang dalam atau yang lebih populer disebut dengan desain interior adalah suatu proses menata sebuah ruang dalam baik dari aspek penempatan furniture, pemilihan warna, perbandingan antara dimensi ruang dengan furniture, sistem sirkulasi dalam ruang serta tentu saja hal terpentingnya adalah bagaimana arsitek mampu mambuat suasana ruangan menjadi nyaman, aman, indah dan enak dipandang. Dalam ruan dalam terdapat 3 unsur yaitu, element dasar, element samping dan element atas. Selain ketiga unsur tersebut dalam merancang sebuah ruang dalam ada beberapa hal paling dasar yang wajib diketahui oleh seorang arsitek guna menciptakan sebuah elemen penyusun ruang yang yang baik dan enak dipandang oleh penghuninya. Elemen dasar perancangan interior yaitu garis, bentuk/ bidang, ruang, cahaya, warna, pola dan tekstur.
a) Garis
Garis merupakan kumpulan dari beberapa titik yang saling berhungungan. Garis sendiri memilik beberapa sifat yaitu garis memiliki panjang, arah dan posisi tetapi garis tidak memilik lebar dan tinggi. Dalam kaitannya dalam merancang ruang dalam, garis dapat dijadikan sebuah langgam atau ornamen penghias ruang dalam.
b) Bentuk atau Bidang
Bidang merupakan gabungan atau pertemuan antara garis yang satu dengan garis yang lain sehingga hubungan atau pertemuan tersebut menghasilkan sebuah bidang. Beberapa sifat bidang yaitu memiliki panjang, lebar, kedudukan dan arah. Dalam mendesain merupakan komponen terpenting karna mendesain ruang dalam sama halnya kita menyusun bidang-‐bidang sehingga terbentuklah sebuah ruang. Bidang terbagi menjadi 4 jenis yaitu; ⇒ Bidang geometri adalah bidang yang dibuat berdasarkan matematika. Contoh lingkaran, persegi, trapesium dll. ⇒ Bidang organik adalah bentuk yang terbentuk memberikan kesan pertumbuhan. ⇒ Bidang tersudut adalah bidang yang dibentuk oleh garis yang dibeberapa bagiannya membentuk sebuah sudut. ⇒ Bidang bebas adalah bidang yang memiliki bentuk yang bebas atau tidak beraturan. c) Ruang Ruang merupakan gabungan dari beberapa bidang sehingga menciptakan suatu ruang dimensional. Sifat ruang yaitu memiliki panjang, lebar, tinggi, bentuk, permukaan, oriental serta posisi. d) Cahaya
Pada dasarnya cahaya terdiri dari dua jenis yaitu cahaya yang dihasilkan oleh sinar matahari dan api serta cahaya yang berasal dari lampu atau sumber cahaya buatan lainnya. Dalam merancang ruang dalam keberadaan cahaya sangat penting karena tanpa cahaya aktivitas disebuah ruang tidak dapat berjalan dengan baik. Sehingga faktor pemanfatan serta pemilihan jenis pencahayaan nantinya akan mempengaruhi suasana dan kualitas ebuah ruangan. e) Warna Warna merupakan pembiasan dari sebuah cahaya. Keberadaan warna nantinya akan mempengaruhi faktor psikologis penghuninya karena beberapa warna memiliki sifat dan karakteristis yang berbeda-‐beda sehingga seorang arsitek harus cermat dalam menentukan warna agar warna yang digunakan nantinya sangat berhubungan dengan aktivitas yang akan diwadahi dalam sebuah ruangan.
f) Pola Pola adalah desain dekoratif yang digunakan secara berulang. Sebagai seorang arsitek jika ingin menciptakan sebuah ruangan yang lebar makan pola garis-‐garis horisontal dapat digunakan sebagai alternatif untuk memberikan kesan lebar, tetapi jika ingin memberikan kesan ruangan menjadi tinggi maka pola garis-‐garis vertikal dapat menjadi pilhan. Itu hanya beberapa contoh kecil dalam penentuan pola dalam sebuah desain interior yang mampu atau berperan dalam mengubah dimensi ruang dari ukuran aslinya.
g) Tekstur Tekstur adalah sifat, tampilan atau kesan yang ditimbulkan oleh suatu benda. Tekstur dalam sebuah ruangan biasanya ditimbulkan atau dihasilkan pada jenis furniture yang digunakan. Pemilihan tekstur juga nantinya mempengaruhi kesan yang ditimbukan pada suatu ruangan.
B. KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM Konsep merupakan sebuah ide, angan-‐angan dan sebuah mimpi yang ingin diwujudkan oleh seorang arsitek kedalam rancangannya. Dalam perancangan ruang dalam ada beberapa konsep yang dapat menjadi alternatif atau pedomana dalam menentukan suasana ruangan. Beberapa konsep desain interior antara lain yaitu konsep rustik, klasik, modern, futuristik dan eklektik.
1. Konsep ruang modern minimalis.
Konsep Rungan yang serba minimalis, modern dan elegant membuat penghuni rumah betah dan nyaman. Apalagi jika kita berbicara soal tempat tidur, ruang kamar yang tertata rapi, dipadukan dengan dekorasi kasur atau tempat tidur, lemari pakaian, meja kerja kecil, rak buku, pajangan foto keluarga atau lukisan bernuansa alami, tv, lampu, dll serta perpaduan warna yang tepat akan semakin menambah semarak diruangan tidur Anda. Suasana kamar tidur yang fresh, nyaman, dan rapi tentu akan membuat tidur Anda akan terasa nyenyak, pikiran tenang, badan terasa rileks, dan ketika bangun dipagi hari kita begitu bersemangat untuk beraktivitas kembali.
2. Konsep Rustik
Konsep rustik yaitu konsep yang menekankan pada lingkungan sekitar dengan menggunkan material atau bahan dari alam, biasanya konsep ini sering dipolurkan dengan istilah “back to nature“. Desain dengan konsep rustik biasanya membawa nuansa alam kedalam ruangan sehingga kesan alam dapat dinikmati penghuni di dalam ruangan, biasanya kosenp ini dipilih karena penghuni ingin menciptakan suasana yang sejuk dan nyaman pada ruangan. Jika kita melihat saat ini biasanya ruangan kamar mandi yang paling dominan menggunakan konsep ini sehingga kita dibuat seolah-‐olah sedang mandi di alam yang asri dan sejuk. Kelebihan konsep ini adalah meminimalisirkan penggunaan bahan finishing sehingga sangat mengandalkan kualitas material produknya. Sedangkan kekurangannya adalah jika pemilihannya materialnya kurang tepat maka akan berdampak buruk pada tampilan ruangan.
3. Konsep klasik
Konsep klasik berasal dari gaya Romawi dan Yunani, Konsep ini lebih mengutamakan susunana, keseimbangan, harmonisasi yang sempurna. Desain interior yang menggunakan konsep klasik umumnya memiliki banyak focal point tungku api, meja yang besar, lukisan, tangga, serta sebuah ornamen. Sehingga untuk mendukung focal point tersebut furniture-‐ furniture pada ruangan hanya menjadi penunjang focal point tersebut. Kelebihan dari konsep ini adalah tampilan ruangan akan menjadi mewah, elegan dan mengingatkan kita kemasa lampau. Kekurangannya adalah boros dalam menggunakan material sebagai pusat fokusnya.
4. Konsep Eletric
Konsep Eklektik adalah konsep yang menggabungkan dua jenis gaya dalam penataan ruang dalamnya. Biasanya konsep ini dipilih jika arsitek ingin menghasilkan 2 jenis gaya dalam satu ruangan. Kelebihan dari konsep ini desain ruangan tidak terlihat formal dan kaku karena tampilan ruangan tidak hanya berpaku pada satu konsep saja. Selain itu ruangan juga akan terlibat lebih dinamis. Sedangkan kekurangannya adalah jika arsitek tidak tepat dalam mengatur komposisi-‐komposisi di dalam ruangan maka gaya yang satu dengan gaya yang lainnya akan saling tumpang tindih dan akan menyebabkan suasana ruang kurang enak dipandang dan nilai estetika pada ruang akan berkurang karena keambiguan dari konsep yang dipilih.
5. Konsep Futuristic
Konsep futuristik adalah konsep yang di desain perancang dengan mengandalkan imajinasi tentang ruangan yang akan digunakan di masa depan, biasanya material menggunakan bahan logam. Kelebihan konsep ini adalah biasanya desain dengan konsep ini akan menciptakan suatu hal yang baru sehingga desain menjadi lain dengan lingkungan sekitarnya dan desain mampu menjadi ikon. Sedangkan kekurangannya adalah biaya yang mahal karena materialnya lebih didominasi oleh bahan logam dan proses finishingnya juga sangat sulit serta harus dilakukan oleh orang yang sudah ahli.
SUMBER: https://books.google.co.id/books?id=03rQBgAAQBAJ&pg=PA44&lpg=PA44&dq =teori+dan+konsep+desain+interior&source=bl&ots=SypSaCwpOf&sig=LuyVBTl qhgB4b2Fp3Hh-‐ d0hg8Xo&hl=en&sa=X&ei=8WEHVfDsE8iyuATh5oDQAg&redir_esc=y#v=onepag e&q=teori%20dan%20konsep%20desain%20interior&f=false
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&c d=9&cad=rja&uact=8&ved=0CFsQFjAI&url=http%3A%2F%2Fstaff.u ny.ac.id%2Fsites%2Fdefault%2Ffiles%2Fpendidikan%2FEni%2520 Puji%2520Astuti%2C%2520M.Sn.%2Fmodul%2520dasar%2520de sain.pdf&ei=8WEHVfDsE8iyuATh5oDQAg&usg=AFQjCNHOgj5uCvm21qDR4gH1VOO4O_vBw&bvm=bv.88198703,d.c2E