http://protuslanx.wordpress.com
2010
Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Walt Whitman Rostow Teori pembangunan ekonomi versi Rostow ini sangat populer dan paling banyak mendapat kritikan dari para ahli. Teori ini pada mulanya merupakan artikel Rostow yang dimuat dalam Economics Journal (Maret 1956). Walt Whitman Rostow kemudian membukukan ide tersebut dengan judul: The Stages of Economic Growth: A NonCommunist Manifesto yang diterbitkan pada tahun 1960. Ia meluncurkan teorinya sebagai ‘sebuah manifesto anti-komunis’ sebagaimana tertulis dalam bentuk http://jacketupload subjudul. Rostow menjadikan teorinya .macmilanusa.com sebagai alternatif bagi teori Karl Marx mengenai sejarah modern. Buku itu kemudian mengalami pengembangan dan variasi pada tahun 1978 dan 1980. Rostow pulalah yang membuat distingsi antara sektor tradisional dan sektor kapitalis modern. Frasa-frasa ini terkenal dengan terminologi ‘less developed’, untuk menyebut kondisi suatu negara yang masih mengandalkan sektor tradisional, dan terminologi ’more developed’ untuk menyebut kondisi suatu negara yang sudah mencapai tahap industrialisasi dengan mengandalkan sektor kapitalis modern. http://www.amazon.co.uk
Dalam hal prekondisi untuk meningkatkan ekonomi suatu negara, penekanannya terdapat pada keseluruhan proses di mana masyarakat berkembang dari suatu tahap ke tahap yang lain. Tahap-tahap yang berbeda ini ditujukan untuk mengidentifikasi variabel-variabel kritis atau strategis yang dianggap mengangkat kondisi-kondisi yang cukup dan perlu untuk perubahan dan transisi menuju tahapan baru yang berkualitas. Teori ini secara mendasar bersifat unilinear dan universal, serta dianggap bersifat permanen.
1
http://protuslanx.wordpress.com
2010
Pembangunan, dalam arti proses, diartikan sebagai modernisasi yakni pergerakan dari masyarakat pertanian berbudaya tradisional ke arah ekonomi yang berfokus pada rasional, industri, dan jasa. Untuk menekankan sifat alami ‘pembangunan’ sebagai sebuah proses, Rostow menggunakan analogi dari sebuah pesawat terbang yang bergerak sepanjang lintasan terbang hingga pesawat itu dapat lepas landas dan kemudian melayang di angkasa. Pembangunan, dalam arti tujuan, dianggap sebagai kondisi suatu negara yang ditandai dengan adanya: a) kemampuan konsumsi yang besar pada sebagian besar masyarakat, b) sebagian besar non-pertanian, dan c) sangat berbasis perkotaan. Sebagai bagian teori modernisasi, teori ini mengkonsepsikan pembangunan sebagai modernisasi yang dicapai dengan mengikuti model kesuksesan Barat. Para pakar ekonomi menganggap bahwa teori tahap-tahap pertumbuhan ekonomi ini merupakan contoh terbaik dari apa yang diistilahkan sebagai ‘teori modernisasi’. Tahap-Tahap Linear Pertumbuhan Ekonomi Rostow Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi yang linear (mono-economic approach) inilah yang menjadi syarat pembangunan untuk mencapai ‘status lebih maju’. Rostow membagi proses pembangunan ke dalam lima tahapan yaitu: 1. Tahap masyarakat tradisional (the traditional society), dengan karakteristiknya:
Pertanian padat tenaga kerja; Belum mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi (era Newton); Ekonomi mata pencaharian; Hasil-hasil tidak disimpan atau diperdagangkan; dan Adanya sistem barter.
2. Tahap pembentukan prasyarat tinggal landas (the preconditions for takeoff), yang ditandai dengan:
Pendirian industri-industri pertambangan; Peningkatan penggunaan modal dalam pertanian; Perlunya pendanaan asing; Tabungan dan investasi meningkat; Terdapat lembaga dan organisasi tingkat nasional; Adanya elit-elit baru; Perubahan seringkali dipicu oleh gangguan dari luar.
3. Tahap tinggal landas (the take-off), yaitu ditandai dengan:
Industrialisasi meningkat; Tabungan dan investasi semakin meningkat;
2
http://protuslanx.wordpress.com
2010
Peningkatan pertumbuhan regional; Tenaga kerja di sektor pertanian menurun; Stimulus ekonomi berupa revolusi politik, Inovasi teknologi, Perubahan ekonomi internasional, Laju investasi dan tabungan meningkat 5 – 10 persen dari Pendapatan nasional, Sektor usaha pengolahan (manufaktur), Pengaturan kelembagaan (misalnya sistem perbankan).
4. Tahap pergerakan menuju kematangan ekonomi (the drive to maturity), ciricirinya:
Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan; Diversifikasi industri; Penggunaan teknologi secara meluas; Pembangunan di sektor-sektor baru; Investasi dan tabungan meningkat 10 – 20 persen dari pendapatan nasional.
5. Tahap era konsumsi-massal tingkat tinggi (the age of high mass-consumption) dengan:
Proporsi ketenagakerjaan yang tinggi di bidang jasa; Meluasnya konsumsi atas barang-barang yang tahan lama dan jasa; Peningkatan atas belanja jasa-jasa kemakmuran
Dengan melihat aspek lainnya yaitu sosial, politik, dan aspek nilai-nilai mengenai karakteristik tahap-tahap pertumbuhan ekonomi di atas, maka dapat digambarkan sebagai berikut:
3
http://protuslanx.wordpress.com
2010
Diadaptasi dari http://teacherweb.ftl.pinecrest.edu Menurut Rostow, dalam hal mengenai perubahan dari tahap tradisional ke arah industrial sebagai syarat pembangunan dan kemajuan, pembangunan ekonomi atau proses transformasi masyarakat dari tahap tradisional menjadi masyarakat modern merupakan suatu proses yang multi-dimensional. Pembangunan ekonomi bukan berarti perubahan struktur ekonomi suatu negara yang ditunjukkan oleh menurunnya peranan sektor pertanian dan meningkatnya peran sektor industri saja. Perubahan yang dimaksud selain dari perubahan struktural dari tradisionalitas menuju modernitas, dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Perubahan orientasi organisasi ekonomi, politik, dan sosial yang pada mulanya berorientasi kepada suatu daerah menjadi berorientasi ke luar. 2. Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga, yaitu dari menginginkan banyak anak menjadi keluarga kecil. 3. Perubahan dalam kegiatan investasi masyarkat, dari melakukan investasi yang tidak produktif (seperti halnya menumpuk emas, membeli rumah, dan sebagainya) menjadi investasi yang produktif. 4. Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi kurang merangsang pembangunan ekonomi (misalnya penghargaan terhadap waktu, penghargaan terhadap prestasi perorangan, dan sebagainya)
4
http://protuslanx.wordpress.com
2010
Dengan demikian, dasar pembedaan proses pembangunan ekonomi menjadi lima tahap tersebut adalah karateristik perubahan keadaan ekonomi, sosial, dan politik, serta nilai-nilai dalam masyarakat. Titik sentral dari argumentasi Rostow adalah bahwa cepat atau lambat, semua masyarakat dunia akan melewati rentetan dari kelima tahap pertumbuhan ekonomi di atas. Faktor penentunya adalah kondisi alam, ekonomi, politik, dan budaya. Kritik terhadap Teori Tahap-Tahap Pertumbuhan Ekonomi Sejumlah kritik terhadap teori Rostow dapat digambarkan sebagai berikut: 1. Teori Rostow dianggap terlalu sederhana; 2. Rostow menyebut tentang tabungan dan investasi namun tidak mengklarifikasi mengenai perlunya infrastruktur keuangan untuk menyalurkan tabungan yang ada ke dalam investasi; 3. Bahwa investasi yang dimaksud Rostow belum tentu akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi; 4. Rostow tidak memasukkan unsur-unsur lain sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Perlunya infrastruktur lainnya seperti sumber daya manusia (pendidikan), jalan-jalan, jalur kereta api, jaringan-jaringan komunikasi; 5. Teori Rostow tidak menjelaskan bahwa efisiensi dari penggunaan investasi apakah ditujukan untuk aktivitas-aktivitas produksi ataukah untuk penggunaan lainnya; 6. Bahwa pernyataan Rostow mengenai ekonomi negara-negara di dunia akan saling mempelajari satu sama lain dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pembangunan pada kenyataannya belum pernah terjadi. 7. Argumentasi Rostow tentang pertanian sebagai ciri keterbelakangan tidak beralasan. 8. Rostow berargumentasi bahwa tahapan pertumbuhan ekonomi di Eropa akan juga terjadi di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. 9. Bahwa sejarah pada kenyataannya tidak akan berulang dengan cara yang sama. Dengan kata lain, bahwa setiap pertumbuhan ekonomi negaranegara di dunia tidak selalu sama, tetapi justru punya karakteristik masing-masing. Sumber: Martinussen, John. 1997. Society, State and Market: A Guide to Competing Theories ofDevelopment. United Kingdom: Redwood Books Ltd. Willis, Katie. 2005. Theories and Practices of Development. New York: Routledge
5