Teokrasi, Monarki, Demokrasi
Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM
Mahasiswa memahami definisi, konsep, ruang lingkup, dan problematika tatanan politik dalam demokrasi, monarki, teokrasi, dan otokrasi.
Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM
Dalam ide Kedaulatan Tuhan, kekuasaan tertinggi dianggap ada di tangan Tuhan. Tuhanlah yang dipandang sebagai sumber dari segala sumber kekuasaan manusia di dunia. Manusia hanya lah pelaksana belaka dari kehendak Tuhan. Dapat dikatakan bahwapengertian demikian ini dikenal ada dalam datau oleh semua agama besar dunia dalam sejarah. Agama Hindu, agama Yahudi, Kristen, maupun Islam mempunyai pengalaman yang sama dalam berhubungan dengan ide-ide tentang kekuasaan bernegara. Tuhan lah yang pertama-tama dipandang sebagai sumber dari segala kekuasaan manusia, termasuk dalam urusan bernegara. Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM
Konsep Kedaulatan Raja sama tuanya dengan gagasan Kedaulatan Tuhan. Sampai abad ke-6, semua negara yang tercatat dalam sejarah selalu dipimpin oleh penguasa yang bersifat tuturn temurun, yang biasa disebut sebagai Raja atau Ratu. Semua sumber-sumber ekonomi dalam wilayah kerajaan dianggap sebagai hak milik raja, demikian pula semua warganya dipandang tidak lebih daripada budak-budak dan hamba sahaya bagi para raja dan keluarganya. Raja memiliki kekuasaan yang absolut (monarchy absolute). Di zaman sekarang, konsep kedaulatan rakyat tidak lagi dikaitkan dengan kedaulatan Tuhan, melainkan diintegrasikan dengan konsep kedaulatan rakyat, sehingga negara-negara kerajaan dewasa ini berhasil membedakan dan memisahkan antara fungsi kepala negara dengan kepala pemerintahan. Dari segi yang lain, prinsip kedaulatan raja itu juga diwujudkan dalam gagasan kedaulatan hukum, dimana hukum juga dianggap sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam kerajaan. Karena itu, muncullah konsep monarki konstitusional (constitutional monarchy) dalam praktik. Negaranya adalah kerajaan, tetapi hukum tertinggi yang Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM berlaku adalah konstitusi.
Ajaran kedaulatan rakyat, pada pokoknya terkait dengan konsep yang dikenal sebagai demokrasi. Demokrasi berasal dari perkataan demos yang berarti rakyat dan kratien yang berarti kekuasaan. Demokrasi berarti kekuasaan rakyat, yaitu sebagai suatu konsep tentang pemerintahan oleh rakyat atau “rule by the people‟. Wacana tentang demokrasi itu sudah demikian luas diterima di seluruh penjuru dunia. Namun ada berbagai konsep demokrasi yang diterapkan secara beragam di berbagai negara.
Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM
Spektrum praktik demokrasi yang diterapkan oleh semua negara yang mengaku demokrasi itu sangat beraneka-ragam mulai dari Amerika Serikat sampai ke Uni Soviet yang sekarang sudah tiada, Kuba, dan negara-negara komunis lainnya yang mempunyai penafsiran berbeda satu sama lain. Oleh karena dipandang bahwa rakyat memiliki kemampuan dan kepentingan yang berbeda, maka terdapat sejumlah negara yang memandang bahwa diperlukan suatu pemerintah yang kuat dan cenderung otoriter untuk mengelola keberagaman tersebut supaya semua rakyat bisa memiliki kesejahteraan yang sama. Di negara-negara yang menganut ajaran komunisme, maka demokrasi diwujudkan sebagai otokrasi.
Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM
Liberal
Corak baru??
Komunisme Demokrasi
Monarkikonstitusional
Religius
Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM
Mengapa demokrasi menjadi tatanan politik yang paling diminati dewasa ini? Apakah demokrasi bisa menjamin perlindungan hukum bagi warganegara? Apakah demokrasi bisa menjamin terpenuhinya kesejahteraan ekonomi? Mengapa negara yang demokratis cenderung memiliki situasi politik yang dinamis? Mengapa pemerintahan yang demokratis cenderung tidak bisa cepat mengambil tindakan atau lambat dalam membuat keputusan? Vegitya Ramadhani Putri, MA, LLM