3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 1 of 14
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Hemasari Dharmabumi Jaminan Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Labour Education Center, Bandung 2001 z
Tenaga yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima Jaminan Kecelakaan Kerja.
(pasal 8 ayat 1) z
Termasuk tenaga kerja dalam Jaminan Kecelakaan Kerja ialah:
a. magang dan murid yang bekerja pada perusahaan baik yang menerima upah maupun tidak; b. Mereka yang memborong pekerjaan kecuali jika yang memborong adalah perusahaan; c. narapidana yang dipekerjakan di perusahaan. (pasal 8 ayat 2) z
a. b. c. d.
Jaminan Kecelakaan Kerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat (1) meliputi: biaya pengangkutan; biaya pemeriksaan, pengobatan, dan/atau perawatan; biaya rehabilitasi; santunan yang berupa uang meliputi : 1. santunan sementara tidak mampu bekerja; 2. santunan cacad sebagian untuk selama-lamanya; 3. santunan cacad total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental; 4. santunan kematian.
(pasal 9) z
Besarnya iuran untuk program jaminan kecelakaan kerja tergantung pada kelompok mana perusahaan tersebut tergolong, yang masing-masing sebesar: Kelompok I
: 0,24 % dari upah sebulan
Kelompok II
: 0,54 % dari upah sebulan
Kelompok III : 0,89 % dari upah sebulan Kelompok IV : 1,27 % dari upah sebulan Kelompok V
: 1,74 % dari upah sebulan
Dan iuran untuk jaminan kecelakaan kerja sepenuhnya ditanggung oleh pihak perusahaan. (pasal 9 ayat (1) sub a dan ayat (2) PP No. 14 tahun 1993)
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
z
Page 2 of 14
Pengelompokan jenis perusahaan tersebut adalah sebagai berikut:
Kelompok I: 1. Penjahitan/konveksi
11. Jasa Pemerintahan (organisasi tentara, polisi, Departemen-departemen)
2. Pabrik topi
12. Pengobatan dan kesehatan lainnya
3. Industri pakaian lainnya (payung, kulit ikatpinggang, gantungan celana/bretel)
13. Organisasi-organisasi keagamaan
4. Pembikinan layar dan krey dari tekstil
14. Lembaga kesejahteraan
5. Pabrik keperluan rumah tangga (sprei, selimut terpal, gorden, dan lain-lain yang ditenun)
15. Persatuan perdagangan dan organisasi buruh
6. Perdagangan ekspor impor
16. Balai penyelidikan yang berdiri sendiri
7. Perdagangan besar lainnya (agen-agen perdagangan besar, distributor, makelar, dan lain-lain)
17. Jasa-jasa umum lainnya seperti musium, perpustakaan, kebun binatang, perkumpulan sosial
8. Toko-toko koperasi konsumsi dan lain-lain
18. Pemangkasan rambut dan salon kecantikan
9. Bank dan Kantor-kantor dagang
19. Peternakan
10. Perusahaan pertanggungan
Kelompok II: 1. Pertanian rakyat
16. Pabrik alat-alat pengangkutan lainnya
2. Perkebunan gula
17. Industri alat-alat pekerjaan, pengetahuan pengukuran dan pemeriksaan laboratorium
3. Perkebunan tembakau
18. Reparasi arloji dan lonceng
4. Perkebunan bukan tahunan, terkecuali gula dan tembakau
19. Industri alat-alat musik
5. Perkebunan tahunan, seperti karet, coklat, kelapa, dan lain-lain
20. Pabrik alat-alat olah raga
6. Pabrik teh
21. Pabrik mainan anak
7. Penggorengan dan pembuatan kopi bubuk
22. Perdagangan barang tak bergerak (penyewaan alat, tanah, rumah, garasi dan lain-lain)
8. Pabrik gula
23. Jasa perhubungan seperti PTT, radio
9. Pabrik sigaret
24. Perusahaan pembuatan film dan pengedaran film
10. Pabrik cerutu
25. Bioskop
11. Pabrik rokok kretek dan lain-lain
26. Sandiwara, komedi, opera, sirkus, band, dll
12. Perusahaan tembakau lainnya
27. Jasa hiburan selain sandiwara dan bioskop
13. Pabrik cat dan lak
28. Perusahaan binatu, celup
14. Pabrik tinta dan lem
29. Perusahaan potret
15. Pabrik kina
Kelompok III:
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 3 of 14
1. Pelayanan pengairan
50. Perusahaan percetakan, penerbitan
2. Perusahaan kehutanan
51. Penyamakan kulit dan pekerjaan lanjutan
3. Pengumpulan hasil hutan
52. Pabrik barang dari kulit seperti kopor, tas dan lainnya
4. Pembakaran arang (di hutan)
53. Remiling karet
5. Perburuan
54. Pabrik barang-barang dari karet (ban kendaraan luar dan dalam, mainan anakanak, dll)
6. Pemeliharaan ikan tawar
55. Perusahaan vulkanisir
7. Pemeliharaan ikan laut
56. Asam garam
8. Penangkapan ikan tawar
57. Pabrik gas/zat asam arang dsb.
9. Pembataian
58. Industri kimia pokok lainnya (celupan warna bahan sintetis, dll)
10. Pemotongan dan pengawetan daging
59. Terpentin dan damar
11. Pemotongan susu dan mentega
60. Industri minyak kelapa
12. Pabrik pengawetan sayuran dan buah
61. Industri minyak kelapa sawit
13. Pabrik pengawetan ikan
62. Industri minyak dan gemuk dari tumbuh-tumbuhan
14. Penggilingan padi
63. Minyak dan gemuk dari hewan
15. Pabrik tepung (beras, tapioka dll)
64. Pabrik sabun
16. Perusahaan pengupasan (kacang tanah, dll)
65. Pabrik obat-obatan/farmasi
17. Pabrik roti dan kue
66. Pabrik wangi-wangian dan kecantikan/kosmetik
18. Pabrik biskuit
67. Pabrik barang-barang untuk mengkilap
19. Pabrik gula (perkebunan)
68. Pabrik kimia lainnya (lilin gambar, obat nyamuk, DDT, dll)
20. Pabrik kembang gula, coklat, dll
69. Cokes oven (distribusi gas)
21. Pabrik mie dan bihun
70. Pabrik bahan bangunan dari tanah liat
22. Pabrik kerupuk
71. Pabrik gelas dan barang-barang dari gelas
23. Pabrik tahu
72. Pabrik barang-barang dari tanah liat dan porselin
24. Pabrik kecap
73. Pabrik semen
25. Pabrik es krim dan es lilin
74. Pembakaran gamping
26. Pabrik margarine, minyak goreng dan lemak
75. Pabrik tegel, ubin, pipa beton
27. Industri makanan lainnya
76. Pabrik pengecoran besi dan pembuatan bajaPabrik barang-barang dari logam batanganbesi, kisi-kisi, lebaran besi, pipa, corong)
28. Pabrik alkohol dan spiritus
77. Pabrik timbangan
29. Pabrik minuman dan alkohol
78. Pabrik klise dan huruf cetak
30. Pabrik anggur
79. Pabrik galvanisir (parnikel)
31. Pabrik bir
80. Pabrik barang-barang logam lainnya
32. Pabrik air soda
81. Pabrik dan reparasi mesin-mesin listrik
33. Pabrik pemintalan
82. Pembikinan dan reparasi kapal dari kayu
34. Pemintalan tali sepatu, perban
83. Reparasi sepeda dan becak
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 4 of 14
35. Pertenunan
84. Industri potret dan optik
36. Permadani
85. Industri arloji dan lonceng
37. Pabrik triko (kaus, kaus kaki dan pabrik rajut)
86. Perusahaan perak
38. Pabrik tali temali (kabel, pukat, rami, sabut, dll)
87. Industri barang-barang dari logam mulia
39. Industri tekstil lainnya
88. Pabrik es
40. Pabrik keperluan kaki, terkecuali sepatu karet, sandal plastik, dan lain-lain termasuk pabrik barang-barang plastik
89. Industri-industri lain seperti perusahaan plastik, perusahaan bulu-bulu burung, pipa tembakau
41. Reparasi barang-barang keperluan kaki
90. Perusahaan listrik/pembangkit, pemindahan dan distribusi tenaga listrik
42. Pabrik kayu gabus
91. Pabrik gas, gas bumi, dan distribusi untuk rumah tangga dan pabrik-pabrik
43. Penggergajian kayu
92. Industri uap untuk tenaga
44. Pabrik peti dan gentong kayu
93. Perusahaan air (pengumpulan penyaringan dan distribusi)
45. Pembikinan barang-barang kayu lainnya (tripplek)
94. Pembersih (sampah dan kotoran)
46. Pembikinan meubel dari rotan dan bambu
95. Jasa pengangkutan seperti ekspedisi laut dan udara
47. Pabrik meubel dari kayu dan bahan-bahan lain-nya
96. Penyiaran radio
48. Pabrik kertas koran dan karton
97. Rumah makan dan minuman
49. Pabrik barang-barang dari kertas dan kerton
98. Hotel, penginapan dan ruang sewa
Kelompok IV: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Pabrik dari hasil minyak tanah Pabrik barang-barang dari minyak tanah atau batu bara Pabrik bata merah dan genteng Pabrik dan reparasi dan mesin-mesin (bengkel motor, mobil dan mesin) Pembikinan dan reparasi kapal dari baja Pembikinan dan reparasi alat-alat perhubungan kereta api Pabrik kendaraan bermotor dan bagian-bagianya Reparasi kendaraan bermotor (mobil, truk, dan sepeda motor) Pabrik dan reparasi kapal udara Perusahaan kereta api Perusahaan trem dan bus Pengangkutan penumpang dijalan selain bus Penimbunan barang/veem
Kelompok V: 1. Penebangan dan pemotongan kayu/panglong
15. Penggalian pasir
2. Penangkapan ikan laut
16. Penggalian gamping
3. Penangkapan ikan laut lainnya
17. Penggalian belerang
4. Pengumpulan hasil laut, terkecuali ikan
18. Tambang intan dan batu perhiasan
5. Asam belerang
19. Pertambangan lainnya
6. Pabrik pupuk
20. Tambang emas dan perak
7. Pabrik kaleng
21. Penghasilan batu bara
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 5 of 14
8. Perbaikan rumah, jalan-jalan, terus-terusan konstruksi berat, pipa air, jembatan kereta api dan instalasi listrik
22. Tambang besi mentah
9. Pengangkutan barang-barang dan penumpang di laut
23. Tambang timah
10. Pengangkutan barang-barang penumpang di udara
24. Tambang bauksit
11. Pabrik korek api
25. Tambang mangan
12. Pertambangan minyak mentah dan gas bumi
26. Tambang logam lainnya
13. Penggalian batu
27. Lori perkebunan
14. Penggalian tanah liat
28. Pabrik bahan peledak, bahan petasan, pabrik kembang api.
Sehingga untuk dapat menentukan berapa besarnya iuran untuk jaminan kecelakaan kerja, kita harus mengetahui dahulu ke dalam kelompok mana perusahaan tempat kita bekerja. (lampiran I PP No. 14 tahun 1993) Contoh soal: Si A adalah buruh di PT Angin Ribut (perusahaan konveksi). Upah si A dalam 1 bulan kerja Rp 120.000,-. Berapakah pengusaha PT Angin Ribut harus membayar iuran jaminan kecelakaan kerja bagi si A? Jawab: Pabrik konveksi termasuk ke dalam kelompok I. Iuran yang harus dibayar untuk kelompok I ialah 0,24% x upah satu bulan. Maka Pengusaha PT Angin Ribut harus membayar iuran Jaminan Kecelakaan Kerja untuk A sebesar : 0,24 % x Rp 120.000,- = Rp 288,- per bulan. z
Bagaimana apabila ada kawan buruh yang terkena kecelakaan kerja?
Jawab: Hal-hal yang harus dilakukan oleh pengusaha ialah: 1. Pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi kawan buruh tersebut; 2. Pengusaha kemudian melaporkan kecelakaan tersebut pada kantor Depnaker dan Badan Penyelenggara setempat atau terdekat sebagai laporan kecelakaan kerja tahap I, dalam waktu paling lambat 2x24 jam (dua hari) setelah terjadinya kecelakaan; 3. Pengusaha wajib juga melaporkan akibat kecelakaan tersebut sesuai dengan surat keterangan Dokter pemeriksa atau Dokter penasehat yang menerangkan bahwa kawan buruh tersebut: z z z z
sementara tidak mampu bekerja telah berakhir; cacat sebagian untuk selama-lamanya; cacat total untuk selama-lamanya; meninggal dunia.
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 6 of 14
Laporan tersebut tidak boleh lebih dari 2 x 24 jam setelah adanya surat keterangan dokter tersebut; 4. Laporan ini segaligus merupakan pengajuan pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja kepada Badan Penyelenggara dengan melampirkan: z z z z
foto copy kartu peserta; surat keterangan Dokter tentang tingkat kecacatan yang diderita kawan buruh tersebut; kuitansi biaya pengobatan dan pengangkutan; dokumen pendukung lain yang diperlukan oleh Badan Penyelenggara.
5. Pengusaha sebelum Badan Penyelenggara memberikan biaya ganti rugi, harus membayarkan dahulu segala biaya yang diakibatkan oleh kecelakaan tersebut; 6. Pengusaha wajib membayar upah selama kawan buruh tersebut tidak dapat bekerja, sampai penetapan akibat kecelakaan kerja yang dialami diterima semua pihak atau dilakukan oleh menteri, sehingga kemudian Badan Penyelenggara mengganti santunan sementara tidak mampu bekerja kepada Pengusaha yang telah membayar upah tersebut. Apabila santunan ini lebih besar dari jumlah upah maka sisanya diberikan kepada kawan buruh tersebut. Tetapi apabila santunannya lebih kecil daripada upah, pengusaha tidak boleh meminta kekurangannya kepada kawan buruh yang tertimpa kecelakaan tersebut. (Pasal 18 dan 20 PP No. 14 tahun 1993) z
Bagaimana mengenai kawan buruh yang terkena penyakit akibat hubungan kerja?
Jawab: Sama halnya dengan kecelakaan kerja, maka Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja tersebut dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam (2 hari) setelah ada hasil diagnosis dari Dokter Pemeriksa. Proses selanjutnya sama dengan proses kecelakaan kerja. Hak-hak yang didapat oleh kawan buruh yang terkena penyakit dapat sama dengan akibat kecelakaan kerja (mis.: cacat sebagian atau total dan meninggal dunia) hanya dibatasi oleh waktu yaitu tidak boleh lebih dari 3 tahun setelah berakhirnya hubungan kerja. (Pasal 19 PP No. 14 thn 1993, Pasal 3 ayat (2) Keppres No. 22 thn 1993) z
Apa saja jenis penyakit yang diakibatkan dari hubungan kerja?
Jawab: Penyakit yang timbul karena hubungan kerja, antara lain: 1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut (silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat atau kematian. 2. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras.
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 7 of 14
3. Penyakit paru dan saluran pernapasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis). 4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan. 5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik. 6. Penyakit yang disebabkan oleh berilium atau persenyawaannya yang beracun. 7. Penyakit yang disebabkan kadmium atau persenyawaannya yang beracun. 8. Penyakit yang disebabkan fosfor atau persenyawaannya yang beracun. 9. Penyakit yang disebabkan oleh krom atau persenyawaannya yang beracun. 10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan atau persenyawaannya yang beracun. 11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen atau persenyawaannya yang beracun. 12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa atau persenyawaannya yang beracun. 13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal atau persenyawaannya yang beracun. 14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau persenyawaannya yang beracun. 15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. 16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atu aromatik yang beracun. 17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun. 18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena atau homolognya yang beracun. 19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya. 20. Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton. 21. Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau keracunan seperti karbon monoksida, hidrogensianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel. 22. Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan. 23. Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanik (kelainan-kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau syaraf tepi). 24. Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih. 25. Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektro magnetik dan radiasi yang mengion. 26. Penyakit kulit (dermatoses) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologik. 27. Kanker kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tersebut. 28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes. 29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus. 30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi. 31. Penyakit yang disebabkan bahan kimia lainnya termasuk bahan obat. (Lampiran Keppres No 22 thn 1993) z
Jaminan terhadap apa saja program ini?
Jawab: Jaminan terhadap kecelakaan kerja atau penyakit yang ditimbulkan oleh hubungan kerja yang berakibat:
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
z z z z z
Page 8 of 14
tidak mampu bekerja untuk sementara cacat sebagian untuk selama-lamanya cacat total untuk selama-lamanya cacat kekurangan fungsi organ meninggal dunia.
(pasal 18 ayat (3) PP No 14 thn 1993) z
Apa saja jaminan terhadap kecelakaan kerja dan penyakit kerja?
Jawab: 1. Santunan (akan dijelaskan selanjutnya) 2. Pengobatan dan perawatan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan untuk: a. b. c. d. e. f. g. h.
Dokter obat operasi rontgen, laboratorium perawatan Puskesmas, Rumah Sakit Umum Kelas I Gigi Mata Jasa tabib/sinshe/tradisional yang telah mendapatkan ijin resmi dari instansi yang berwenang.
Biaya untuk seluruh perawatan tersebut untuk satu peristiwa kecelakaan maksimum Rp. 3.000.000,(tiga juta rupiah). 3. Biaya rehabilitasi harga berupa penggantian pembelian alat bantu (orthese) dan atau alat pengganti (prothese) diberikan satu kali untuk setiap kasus dengan patokan harga yang ditetapkan oleh Pusat Rehabilitasi Profesor Dokter Suharso Surakarta dan ditambah 40% dari harga tersebut. 4. Ongkos pengangkutan tenaga kerja dari tempat kejadian kecelakaan kerja ke Rumah sakit diberikan penggantian biaya sebagai berikut: a. Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan darat/sungai maksimum sebesar Rp 100.000,b. Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan laut maksimum sebesar Rp 200.000,c. Bilamana hanya menggunakan jasa angkutan udara maksimum sebesar Rp 250.000,(lampiran II PP No 14 thn 1993) z
Berapa besar santunan untuk sementara tidak mampu bekerja?
Jawab: Besarnya santunan ialah dengan tetap membayar upah kawan buruh tersebut, yaitu: 4 bulan pertama
= 100% x upah sebulan
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 9 of 14
4 bulan kedua
= 75% x upah sebulan
bulan seterusnya
= 50% x upah sebulan
Contoh soal: Kawan Badu terkelir saat dia memindahkan bum di pabrik pada bulan 30 April 1994. Diagnosa Dokter Pemeriksa mengatakan bahwa kawan Badu tidak mengalami kecacatan, hanya dia harus beristirahat selama 5 bulan. Upah kawan Badu per bulan adalah Rp 112.000,-. Maka: Kawan Badu masih tetap mendapatkan santunan berupa upah selama dia tidak bekerja, yaitu: Untuk bulan Mei
= 100% x Rp 112.000,- = Rp 112.000,-
Untuk bulan Juni
= 100% x Rp 112.000,- = Rp 112.000,-
Untuk bulan Juli
= 100% x Rp 112.000,- = Rp 112.000,-
Untuk bulan Agustus
= 100% x Rp 112.000,- = Rp 112.000,-
Untuk bulan September
= 75% x Rp 112.000,- = Rp 84.000,(Lampiran II PP No. 14 thn 1993)
z
Berapa besarnya santunan untuk cacat sebagian untuk selama-lamanya?
Jawab: Rumus santunan untuk cacat sebagian untuk selama-lamanya ialah: % (prosentase) sesuai tabel x 60 bulan upah Santunan ini dibayarkan sekaligus, paling lambat 1 bulan setelah terjadinya kecelakaan. Tabel Jenis cacat tetap sebagian Macam cacat tetap sebagian
% x upah
z
Lengan kanan dari sendi bahu ke bawah
40
z
Lengan kiri dari sendi bahu ke bawah
35
z
Lengan kanan dari atau dari atas siku ke bawah
35
z
Lengan kiri dari atau dari atas siku ke bawah
30
z
Tangan kanan dari atau dari atas
32
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 10 of 14
pergelangan ke bawah z
Tangan kiri dari atau dari atas pergelangan ke bawah
28
z
Kedua belah kaki dari pangkal paha ke bawah
70
z
Sebelah kaki dari pangkal paha ke bawah
35
z
Kedua belah kaki dari mata kaki ke bawah
50
z
Sebelah kaki dari mata kaki ke bawah
25
z
Kedua belah mata
70
z
Sebelah mata atau diplopia pada penglihatan dekat
35
z
Pendengaran pada kedua belah telinga
40
z
Pendengaran pada sebelah telinga
20
z
Ibu jari tangan kanan
15
z
Ibu jari tangan kiri
12
z
Telunjuk tangan kanan
9
z
Telunjuk tangan kiri
7
z
Salah satu jari lain tangan kanan
4
z
Salah satu jari lain tangan kiri
3
z
Ruas pertama telunjuk kanan
4,5
z
Ruas pertama telunjuk kiri
3,5
z
Ruas pertama jari lain tangan kanan
z
Ruas pertama jari lain tangan kiri
z
Salah satu ibu jari kaki
5
z
Salah satu jari telunjuk kaki
3
z
Salah satu jari kaki lain
2
2 1,5
(Lampiran PP No 14 tahun 1993)
Contoh soal: Kawan Badu mengalami kecelakaan yang menyebabkan telunjuk tangan kanannya harus dipotong
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 11 of 14
sebanyak 3 ruas. Kawan Badu adalah seorang buruh industri kayu dengan upah per bulan Rp 120.000,-. Berapakah santunan yang didapatnya dari Badan Penyelenggara Program Jamsostek? Jawab: - Prosentase untuk telunjuk tangan kanan
= 9 % (lihat tabel)
- Upah satu bulan
= Rp 120.000,-
- Rumus
= ...% x 60 bulan upah
Maka santunan yang harus didapat oleh kawan Badu yaitu: = 9 % x 60 x Rp 120.000,= Rp 648.000,- (enam ratus empat puluh delapan ribu rupiah)
Catatan: z z
z
Santunan ini harus dibayarkan sekaligus kepada kawan Badu. Santunan ini belum termasuk: ongkos pengobatan dan perawatan, ongkos transportasi (pengangkutan) ke rumah sakit, dll Bagaimana dengan santunan untuk cacat total selama-lamanya?
Jawab: Besarnya santunan untuk cacat total selamanya dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: 1. Santunan yang dibayarkan sekaligus. Rumusnya: 70% x 60 bulan upah 2. Santunan yang dibayarkan berkala sebesar Rp 25.000,- selama 24 bulan (2 tahun). (Lampiran PP No 14 thn 1993) Contoh soal: Kawan Prihatini mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan kawan Prihatini mengalami cacat total. Kawan Prihatini adalah seorang buruh pabrik tekstil dengan pendapatan Rp 100.000,- per bulan. Berapakah besarnya santunan untuknya yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja? Jawab: Besarnya santunan ialah: Santunan yang dibayarkan sekaligus: 70 % x 60 x Rp 100.000,-
= Rp. 4.200.000,-
Santunan yang dibayarkan berkala:
= Rp. 25.000,-/bulan selama 2 tahun.
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
z
Page 12 of 14
Bagaimana dengan santunan untuk kawan buruh dengan cacat kekurangan fungsi?
Jawab: Berkurangnya fungsi yang dimaksudkan disini ialah berkurangnya fungsi organ tubuh. Santunan untuk berkurangnya fungsi ini ialah dengan rumus: % berkurangnya fungsi x % sesuai tabel x 60 bulan upah Tabel Cacat-Cacat lainnya Yang Dapat Mengakibatkan Berkurangnya Fungsi Cacat-cacat lainnya * Terkelupasnya kulit kepala * Impotensi
% x upah 10 - 30 30
* Kaki memendek sebelah: kurang dari 5 cm
10
5 - 7,5 cm
20
7,5 cm atau lebih
30
* Penurunan daya dengar kedua belah telinga setiap 10 desibel
6
* Penurunan daya dengar sebelah telinga setiap 10 desibel
3
* Kehilangan daun telinga sebelah
5
* Kehilangan kedua belah daun telinga
10
* Cacat hilangnya cuping hidung
30
* Perforasi sekat rongga hidung
15
* Kehilangan daya penciuman
10
* Hilangnya kemampuan kerja fisik + 50% - 70%
40
+ 25% - 50%
20
+ 10% - 25%
5
* Hilangnya kemampuan kerja mental tetap * Kehilangan sebagian fungsi penglihatan
70 7
Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10%. Apabila efisiensi penglihatan kanan dan kiri berbeda, maka efisiensi penglihatan: (3 x % ef. penglihatan terbaik) + % ef. peng. terburuk.
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 13 of 14
Setiap kehilangan efisiensi tajam penglihatan 10%
7
Kehilangan penglihatan warna
10
Setiap kehilangan lapangan pandang 10%
7
(Lampiran II PP No 14 thn 1993)
Contoh soal: Kawan Nahas bekerja pada sebuah perusahaan pertambangan, yang sangat menguras ketahanan fisiknya. Hingga 2 tahun dia bekerja di perusahaan tersebut, ternyata kemampuan kerja fisiknya hilang sampai 30%. Upah yang diterima kawan Nahas ialah Rp 300.000,- sebulan. Berapakah santunan yang dapat diterima oleh kawan Nahas dengan berkurangnya kemampuan fungsi fisiknya itu? Jawab: Upah yang diterima dalam 1 bulan
: Rp 300.000,-
Prosentase kehilangan kemampuan kerja fisik
: 30 %
Prosentase dalam tabel menunjukan
: 20 %
Rumus : % berkurangnya fungsi x % sesuai tabel x 60 bulan upah. Maka santunan yang dapat diterima oleh kawan Nahas ialah: = 30 % x 20 % x 60 x Rp 300.000,= Rp 1.080.000,- (satu juga delapan puluh ribu rupiah)
z
Bagaimana santunan bagi kawan buruh yang meninggal dunia akibat kecelakaan kerja atau penyakit kerja?
Jawab: Ada 2 macam cara pembayaran santunan kematian, yaitu: 1. Santunan yang dibayarkan sekaligus, dengan rumus: 60% x 60 bulan upah (sekurang-kurangnya sebesar jaminan kematian) 2. Santunan yang dibayarkan secara berkala yaitu Rp 25.000,- selama 24 bulan (2 tahun). Selain itu juga ada biaya pemakaman sebesar Rp 200.000,-. (Lampiran II PP No 14 thn 1993) Contoh soal: Kawan Setia mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan kematiannya. Dia adalah seorang
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003
3: Jaminan Kecelakaan Kerja
Page 14 of 14
buruh penangkapan ikan lepas pantai yang menerima upah Rp. 200.000,- setiap bulannya. Berapakah santunan yang harus diberikan oleh Badan Penyelenggara? Dan siapakah yang berhak menerima santunan tersebut? Jawab: Santunan yang harus diterima oleh kawan Setia ialah: - Santunan yang dibayar sekaligus: = 60 % x 60 x Rp 200.000,-
= Rp 7.200.000,-
- Santunan berkala setiap bulan selama 2 thn = Rp 25.000,- x 24 bulan - Biaya pemakaman
= Rp 600.000,= Rp 200.000,-
Total santunan
= Rp 8.000.000,-
Yang berhak mendapatkan santunan itu ialah: a. b. c. d. e. f. g.
janda atau duda; anak; orang tua; cucu; kakek dan nenek; saudara kandung; mertua.
(pasal 13 UU No 3 thn 1992) ooo0ooo
HTML last modified: 16/11/2002 Modified & Authorised by: Edi Cahyono, Webmaster Disclaimer & Copyright Notice © 2002 Edi Cahyono's Page
http://www.geocities.com/nurrachmi/lwg/jamsostek/3.htm
5/26/2003