BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Tempat-tempat umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat, sarana dan kegiatan tetap yang diselenggarakan oleh badan pemerintah, swasta, dan atau perorangan yang dipergunakan langsung oleh masyarakat (Adriyani, 2005). Setiap aktifitas yang dilakukan oleh manusia sangat erat interaksinya dengan tempat-tempat umum, baik untuk bekerja, melakukan interaksi sosial, belajar maupun melakukan aktifitas lainnya. Menurut Chandra (2007), tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya penularan penyakit, pencemaran lingkungan ataupun gangguan kesehatan lainnya. Kondisi lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta pencemaran lingkungan sehingga perlu dilakukan upaya pencegahan dengan menerapkan sanitasi lingkungan yang baik. Pembangunan kesehatan melalui upaya penyehatan lingkungan pelabuhan, merupakan hal mendesak yang harus dilakukan menuju pelabuhan sehat. Di zaman globalisasi dan transformasi dewasa ini ditandai dengan pesatnya mobilitas orang dan barang dari suatu tempat ke tempat lainnya, setiap orang bebas bepergian beserta barang-barang bawaan mereka sepanjang tidak melanggar aturan perundangundangan yang berlaku. Pelabuhan merupakan sarana yang efektif untuk menunjang mobilitas tersebut (Depkes RI, 2007).
Universitas Sumatera Utara
Pelabuhan merupakan titik simpul pertemuan atau aktifitas keluar masuk kapal, barang dan orang serta sekaligus gerbang transformasi penyebaran penyakit. Pelabuhan merupakan ancaman global terhadap kesehatan masyarakat karena adanya penyakit karantina, penyakit menular baru, maupun penyakit menular lama yang timbul kembali. Ancaman penyakit tersebut merupakan dampak negatif dari diberlakukannya pasar bebas atau era globalisasi, dan dapat menimbulkan kerugian besar baik pada sektor ekonomi, perdagangan, sosial budaya, maupun politik yang berdampak besar kepada suatu negara atau daerah (Chandra, 2007). Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) memiliki peranan penting dan strategis untuk mencegah keluar masuknya penyakit terutama penyakit karantina. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) merupakan unit pelaksana teknis di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PPPL) (Depkes RI, 2007). Higiene adalah usaha kesehatan masyarakat yang mempelajari pengaruh kondisi lingkungan terhadap kesehatan manusia, upaya mencegah timbulnya penyakit karena pengaruh lingkungan kesehatan tersebut, serta membuat kondisi lingkungan sedemikian rupa sehingga terjamin pemeliharaan kesehatan. Higiene lebih mengarah kepada perilaku seseorang, jadi higiene sangat berhubungan dengan sanitasi lingkungan, artinya apabila melakukan higiene harus diikuti atau didukung oleh sanitasi lingkungan yang baik, kaitan keduanya dapat dilihat misalnya pada saat
Universitas Sumatera Utara
mencuci tangan sebelum makan dibutuhkan air bersih yang harus memenuhi syarat kesehatan (Azwar, 1993). Pengelolaan sanitasi lingkungan pelabuhan merupakan kegiatan untuk menciptakan lingkungan di wilayah pelabuhan sesuai standar, berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Kegiatan sanitasi lingkungan adalah upaya pengendalian semua faktor lingkungan fisik manusia yang mungkin menimbulkan atau dapat menimbulkan hal-hal yang merugikan bagi perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia (Widyati R, 2002). Berkaitan dengan pengelolaan sanitasi yang baik, WHO menyatakan bahwa tahun 2015 diperkirakan 2 milyar orang di dunia membutuhkan sanitasi yang baik. Upaya yang dilakukan dengan perbaikan sanitasi lingkungan dan penyediaan air minum, pemenuhan sanitasi dasar dan menurunkan angka kematian karena serangan inspeksi sebagai akibat buruknya sanitasi dan penyediaan air minum yang tidak memadai (Chandra, 2007). Kegiatan sanitasi lingkungan pelabuhan merupakan upaya pengawasan yang menggunakan prinsip dasar, acuan dan standar yang sama dengan Kegiatan Sanitasi Tempat Tempat Umum (STTU) pada umumnya. Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah (Depkes RI, 1996).
Universitas Sumatera Utara
Pelabuhan Roro Kota Dumai adalah pelabuhan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada masyarakat yang menggunakan sarana di pelabuhan yang memperhatikan
sanitasi
lingkungan
dengan
tujuan
untuk
mencegah
perkembangbiakan vektor dan penyakit (Kantor Kesehatan Pelabuhan Dumai, 2012). Berdasarkan hasil survei pendahuluan yang telah dilakukan, di terminal pelabuhan Roro Kota Dumai yaitu masih ada tikus dan lalat yang berkeliaran. Tikus dan lalat ini sangat menyukai tempat-tempat penjualan makanan atau kantin yang ada di pelabuhan Roro kota Dumai, hal ini membuat pemandangan para pengunjung menjadi terganggu serta dapat menggangu kebersihan dari makanan yang dijual di kantin tersebut. Beberapa kantin di pelabuhan Roro Kota Dumai ada yang belum bersih seperti lantai yang licin dan kotor, tempat sampah tidak tertutup sehingga menimbulkan bau busuk dari sampah basah dan terlihat lalat yang berterbangan disekitar kantin. Kantin yang tidak bersih dan licin dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan kecelakaan kerja bagi pengunjung dan karyawan serta lalat yang berterbangan disekitar kantin dapat menyebabkan penyakit disentri. Terdapat pula beberapa bangunan di terminal pelabuhan yang tidak bersih dan atap genteng yang bocor. Dengan adanya higiene sanitasi di pelabuhan diharapkan dapat mengurangi, memperkecil, atau menghilangkan dampak negatif yang mungkin akan timbul dari proses kegiatan yang berlangsung di pelabuhan.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan dari uraian latar belakang tersebut, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Higiene dan Sanitasi serta Perilaku Karyawan yang Berkaitan dengan Kesehatan Lingkungan Terminal Pelabuhan Roro Kota Dumai Tahun 2012”. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka yang akan menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana higiene dan sanitasi serta perilaku karyawan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan terminal pelabuhan roro kota Dumai tahun 2012”. 1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui higiene dan sanitasi serta perilaku karyawan yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan terminal pelabuhan Roro Kota Dumai tahun 2012. 1.3.2. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui higiene dan sanitasi yang meliputi halaman, ruangan tunggu, wc, kamar mandi, pembuangan sampah, sanitasi makanan kantin, area datang dan berangkat, penyediaan air bersih, pembuangan air limbah
Universitas Sumatera Utara
serta pemberantasan vektor di terminal pelabuhan Roro Kota Dumai tahun 2012 2. Untuk mengetahui karakteristik karyawan yang bekerja di pelabuhan roro Kota Dumai tahun 2012 3. Untuk mengetahui higiene dan sanitasi dari aspek pengetahuan, sikap dan tindakan karyawan pelabuhan Roro Kota Dumai tahun 2012 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1. Sebagai bahan masukan untuk melakukan upaya perbaikan tentang higiene dan sanitasi di Pelabuhan Roro Kota Dumai. 2. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah daerah dalam meningkatkan program higiene sanitasi. 3. Sebagai proses belajar bagi penulis dalam upaya mengimplementasikan berbagai teori yang diperoleh di bangku kuliah selama proses belajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Universitas Sumatera Utara