KATA PENGANTAR
Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Teluk Bogam adalah merupakan suatu perencanaan pengelolaan seluruh wilayah pesisir yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Teluk Bogam. Sebagaimana diketahui, potensi sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang ada diwilayah pesisir Desa Teluk Bogam terkenal paling produktif ini mempunyai makna yang sangat penting sebagaimana termuat dalam rencana strategi PWP Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2004. Oleh karenanya, apabila kelestarian dan keberlanjutan pemanfaatan sumberdaya alam dan jasa lingkungan yang ada ingin tetap dipertahankan, maka diperlukan komitmen dari semua pihak (stakeholder) untuk menjaga dan mengelola kualitas dan daya dukung lingkungan wilayah tersebut. Salah satu factor penting yang menjadi kunci keberhasilannya adalah peran dan keterlibatan masyarakat, mengingat upaya menjaga dan mengelola tersebut hanya dapat dicapai jika masyarakat dan pemangku kepentingan lainya mempunyai informasi, pemahaman, dan visi yang sama dalam mengelola sumberdaya. Pembinaan dan pengembangan masyarakat pesisir
bisa berhasil dengan baik
hanya jika
stakeholder, masyarakat pesisir berpartisipasi secara aktif. Secara konseptual, penguatan sopirit (etos) yang mengilhami pembangunan pedesaan yang bertumpu pada kekuatan dan potensi desa, meliputi kelembagaan, social budaya, ekonomi, infrastruktur dan lingkungan. Berdasarkan hal tersebut disusunlah suatu spirit gerakan baru yang disebut Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) yang bertumpu pada potensi warga desa pesisir sebagai mkoreksi atas pendekatan bottom up. Program PDPT ini sejalan dan mendukung kebijakan pembangunan nasional yaitu pro growth (pro pertumbuhan), pro poor (pro kemiskinan) dan pro job (pro penciptaan lapangan kerja). Program PDPT merupakan sebuah gerakan pembangunan desa desa pesisir yang bbertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, pelayanan prasarana dan sarana social ekonomi, kualitas lingkungan hidup, kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam proses keputusan secara partisipatif, serta kesiapsiagaan terhadap bencana dan perubahan iklim. Oleh karenanya, dalam pelaksanaan program PDPT focus pada lima aspek, yaitu : Bina Manusia, Bina Sumberdaya, Bina Lingkungan dan Infrastruktur, Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim, Bina Kelembagaan dan Bina Usaha.
Desa Teluk Bogam merupakan salah satu bagian dari desa – desa yang ada di wilayah pesisir yang masuk dalam wilayah administrasi Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, dipilih sebagai lokasi implementasi PDPT karena beberapa alas an, antara lain tingkat kerentanan yang tinggi terhadap erosi (DKP 2008), merupakan sentar perikanan (memiliki TPI), kondisi lingkungan permukimannya kumuh, penduduknya relative miskin, terjadi degredasi lingkungan pesisirn, tingkat pelayanan dasar rendah, serta mendukung prioritas Renstra KKP. Dalam rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh yang masuk dalam wilayah administrasi Desa Teluk Bogam dirumuskan dan disusun oleh seluruh komponen masyarakat desa melalui proses musyawarah dan mufakat dengan didamping oleh Tim Pemberdayaan Masyarakat Desa Teluk Bogam (Motivator Desa). Sebagai salah satu dokumen rencana pembangunan dan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir berbasis masyarakat yang pertama, rencana pengembangan ini belumlah seutuhnya sempurna namun diharapkan dapat menjadi contoh dalam membantu memperkuat masyarakat dalam pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir secara berkelanjutan. Disamping itu sejalan dengan gerakan reformasi, rencana pengembangan desa ini diharapkan dapat menjadi contoh awal desentralisasi dalam pengelolaan wilayah pesisir terpadu dan contoh perencanaan dari masyarakat “ Bottom Up Planning “ yang dapat diadopsi dan diterapkan oleh desa – desa pesisir lainnya di sekitar Desa Teluk Bogam maupun ditempat lain di Kalimantan Tengah, khususnya di Kabupaten Kotawaringin Barat. Kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, semangat, komitmen dan kerja keras dalam penyusunan Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam ini dan mensukseskan program PDPT secara keseluruhan, kami menyampaikan ucapan terima kasih
Teluk Bogam, 5 Juni 2012
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR BAB 1.
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Maksud dan Tujuan 1.3. Ruang Lingkup
BAB 2.
GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Deskripsi Umum 2.2. Potensi Sumberdaya Alam 2.3. Permasalahan
BAB 3.
METODE PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA 3.1. Kerangka Perencanaan 3.2. Pendekatan 3.3. Unit Analis 3.4. Alur Proses
BAB 4.
KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN
BAB 5.
RENCANA PENGEMBANGAN DESA 5.1. Fokus 5.2. Spirit Perencanaa 5.3. Perencanaan Pengembangan Desa
BAB 6.
PEMANTAUAN DAN EVALUASI 6.1. Konsep dan Devinisi Pemantauan dan Evaluasi 6.2. Rantau Pemantauan dan Evaluasi 6.3. Pengukuran Kinerja 6.4. Evaluasi Substansi Rencana Pengembangan Desa
BAB 7.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
KEPALA DESA TELUK BOGAM PERATURAN DESA TELUK BOGAM KECAMATAN KUMAI Nomor : 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH DESA TELUK BOGAM Menimbang
Mengingat
:
:
a.
bahwa Pengembangan Desa Pesisir adalah pembangunan seluruh wilayah perairan Indonesia dengan segenap sumberdaya alam yang terkandung di dalamnya untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia;
b.
bahwa dengan ditetapkannya kebijakan dan strategi pembangunan wilayah pesisir dan laut yang mantap dan berkesinambungan, maka semakin terbukti negara kita mampu secara mandiri untuk mengelola sumberdaya alam dengan baik sesuai dengan tujuan pembangunan nasional;
c.
bahwa untuk menjaga keseimbangan pembangunan wilayah pesisir dan laut harus mempunyai upaya-upaya yang dilakukan oleh masyarakat untuk melindungi kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan atau dampak negatif yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan agar mampu mendukung peri kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya;
d.
bahwa pengelolaan wilayah pesisir dan laut yang berbasis masyarakat dilaksanakan secara swadaya dan partisipasi aktif dari, oleh dan untuk masyarakat dengan kerjasama aktif antara lembaga pemerintah dan swasta yang menjamin kesinambungan pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir desa;
e.
bahwa untuk Pengembangan Desa Pesisir Tangguh, perlu dituangkan dalam suatu keputusan masyarakat desa yang pengelolaannya secara terpadu antar desa dan pemerintah di Desa Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat.
f.
bahwa hasil musyawarah bersama masyarakat masyarakat Desa Teluk Bogam tanggal 5 Juni 2012.
1.
Undang - Undang Dasar 1945 pasal 4 ayat (1) dan pasal 33 ayat (3);
2.
Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959 tentang Pembentukan DaerahTingkat II di Kalimantan (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1820);
3.
Undang - Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, ( Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3419 );
dan perwakilan
4.
Undang - Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3501);
5.
Undang - Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3647);
6.
Undang - Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3699);
7.
Undang - Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);
8.
Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Kawasan Lindung;
9.
Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.06/MEN/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kelautan danPerikanan;
10. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.15/MEN/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja KementerianKelautan dan Perikanan; 11. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.10/MEN/2002 Tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu; 12. Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 tentang Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM Mandiri); 13. Keputusan Direktur Jendral Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Nomor PER./KP3K/2012 tentang Pedoman Teknis Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT) Tahun 2012; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 24 Tahun 2000 Tentang Rincian Kewenangan Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah tahun 2000 Nomor 14 seri D); 15. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Perubahan Pertama atas Peraturan DaerahKabupaten Kotawaringin Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kelembagaan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor : 19 Seri : D ) dan diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor : 18 Tahun 2002 Nomor : 6 Seri D); 16. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir; 17. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Penangkapan Ikan.
Dengan Persetujuan : BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK BOGAM MEMUTUSKAN Menetapkan
:
PERATURAN DESA TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH DESA TELUK BOGAM
Disahkan di Teluk Bogam Pada tanggal 5 Juni 2012
Ditetapkan di Desa Teluk Bogam Pada tanggal 5 Juni 2012
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK BOGAM KECAMATAN KUMAI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT SURAT KEPUTUSAN NOMOR : 08/KEP/BPD/VI/2012 TENTANG PERSETUJUAN TERHADAP RANCANGAN PERATURAN DESA TELUK BOGAM TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH DESA TELUK BOGAM BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK BOGAM Menimbang
:
1. bahwa menjalankan tugas Pemerintahan Desa Teluk Bogam Kecamatan Kumai Kabupaten Kotawaringin Barat, Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa Teluk Bogam harus berdasarkan pada Peraturan Desa tentang Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Teluk Bogam; 2. bahwa untuk pelaksanaan maksud diatas perlu adanya surat persetujuan Badan Permusyawaratan Desa Teluk Bogam.
Mengingat
:
1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 2. Keputusan Presiden Nomor 32 Tahun 1990 tentang Kawasan Lindung; 3. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor : KEP.10/MEN/2002 Tentang Pedoman Umum Perencanaan Pengelolaan Pesisir Terpadu; 4. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 24 Tahun 2000 Tentang Rincian Kewenangan Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Kotawaringin Barat (Lembaran Daerah tahun 2000 Nomor : 14 seri D); 5. Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Perubahan Pertama atas Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kelembagaan, Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten KOtawaringin Barat (Lembaran Daerah Tahun 2000 Nomor : 19 Seri : D dan diubah untuk kedua kalinya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor : 18 Tahun 2002 Nomor : 6 Seri D).
Memperhatikan
: 1. Hasil Rapat Badan Permusyawaratan Desa Teluk Bogam dengan Pemerintah Desa Teluk Bogam dan berbagai unsur lembaga kemasyarakatan di desa Teluk Bogam; 2. Hasil Rapat Pengurus Badan Permusyawaratan Desa Teluk Bogam terhadap Draf Rancangan Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Teluk Bogam.
MEMUTUSKAN Menetapkan
: PERSETUJUAN TERHADAP PERATURAN DESA TELUK BOGAM TENTANG RENCANA PENGEMBANGAN DESA PESISIR TANGGUH DESA TELUK BOGAM
Ditetapkan di Teluk Bogam Pada tanggal 5 Juni 2012 Badan Permusyawaratan Desa,
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penghujung tahun 2011, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis program Pengembangan Desa Pesisir Tangguh yang disingkat menjadi PDPT. Program ini tidak datang begitu saja, melainkan didasarkan atas realitas persoalan yang dihadapi desa-desa pesisir di Indonesia, yakni: (1) tingginya tingkat kemiskinan masyarakat pesisir. Tercatat, pada tahun 2010 kemiskinan di desa-desa pesisir mencapai angka 7 juta jiwa; (2) tingginya kerusakan sumberdaya pesisir; (3) rendahnya kemandirian organisasi sosial desa dan lunturnya nilai-nilai budaya lokal; dan (4) rendahnya infrastruktur desa dan kesehatan lingkungan pemukiman. Atas dasar tersebut, maka tidak heran jika desa-desa pesisir di Indonesia memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bencana alam dan perubahan iklim. PDPT merupakan terobosan baru dalam hal: (1) menata dan meningkatkan kehidupan desa pesisir/nelayan berbasis masyarakat; (2) kegiatan yang menghasilkan keluaran (output) secara fisik yang dapat memberikan manfaat riil bagi masyarakat pesisir, sesuai dengan permasalahan dan prioritas kebutuhan masyarakat; (3) pembelajaran secara tidak langsung kepada masyarakat pesisir dan pulaupulau kecil agar dapat menemukan cara-cara pemecahan masalah dan kebutuhannya sendiri dengan memberdayakan segenap potensi yang ada; dan (4) masyarakat sebagai agen pembangunan. Terobosan di atas, tidak lain merupakan upaya untuk mencapai 5 (lima) tujuan PDPT yang telah dirumuskan. Adapun tujuan yang dimaksud, yaitu: (1) meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir; (2) meningkatkan pelayanan prasarana dan sarana sosial ekonomi; (3) meningkatkan kualitas lingkungan hidup; (4) meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dan pemerintah daerah dalam proses keputusan secara partisipatif; serta (5) meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana dan perubahan iklim. Untuk mewujudkan tujuan di atas, KKP bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan mengimplementasikan PDPT di 3 (tiga) lokasi desa pesisir di Kabupaten Kotawaringin Barat dengan kriteria yang telah ditetapkan, antara lain: mempunyai potensi
ekonomi unggulan, masyarakat pesisir miskin, kondisi lingkungan permukiman kumuh, kondisi penduduk relatif miskin, terjadinya degradasi lingkungan pesisir, tingkat pelayanan dasar rendah, rawan bencana dan perubahan iklim, serta mendukung prioritas rencana pengembangan KKP. Terkait dengan kriteria di atas, Desa Teluk Bogam merupakan salah satu lokasi desa sasaran yang selama ini telah didampingi dan dilakukan berbagai aktivitas oleh KKP. Dengan demikian, KKP berkewajiban memfasilitasi desa ini keluar dari persoalan-persoalan yang menghimpitnya. Tentunya, agar keluar dari persoalan tersebut, dibutuhkan pendekatan yang melibatkan warga atau kelompokkelompok warga melalui perencanaan pengembangan desa yang bersifat partisipatif. Pentingnya keterlibatan warga dikarenakan merekalah sebagai pelaku (aktor) utama yang dapat mewujudkan ketangguhan desanya. Pelaksanaan konsultasi publik oleh KKP, tidak lain ditujukan untuk memfasilitasi dan mengorganisir warga agar secara bersama-sama (termasuk pemangku kepentingan lainnya) merencanakan pengembangan desa ke depan agar tangguh dalam hal ekonomi, kerawanan bencana alam dan perubahan iklim, dan lainlain.
1.2. Maksud dan Tujuan Maksud penyusunan Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam 2012 - 2016 adalah untuk mewujudkan peningkatan kehidupan nelayan dan masyarakat pesisir melalui pengembangan desa pesisir tangguh. Tujuan umum Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam 2012 - 2016, adalah panduan program desa dalam rangka mewujudkan desa pesisir yang tangguh. Sementara itu, tujuan khusus dari Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam, sebagai berikut: a. Teridentifikasinya kebutuhan dan harapan warga Desa Teluk Bogam terkait dengan pengembangan desa pesisir tangguh; b. Terbentuknya program berdasarkan 5 (lima) bina program, meliputi: manusia, usaha, sumberdaya, lingkungan dan infrastruktur, serta siaga bencana dan perubahan iklim ditambah 1 Bina Kelembagaan; dan c. Tersusunnya program secara sistematis dalam jangka 5 (lima) tahun yang akan dijalankan oleh warga.
1.3. Ruang Lingkup Dokumen Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam 2012 - 2016 terdiri dari enam bab sebagai berikut: Bab 1 Pendahuluan, terdiri dari latar belakang, maksud dan tujuan, arahan perencanaaan dan pemanfaatan, serta ruang lingkup perencanaan. Bab 2 Gambaran Umum Wilayah, mengulas tentang deskripsi umum desa (letak geografis dan administrasi, topografi dan penggunaan lahan, dan kondisi sosial- ekonomi), dampak perubahan iklim yang dirasakan, serta permasalahan yang ada. Bab 3 Metode Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam 2012 - 2016, yang menjelaskan mengenai kerangka perencanaan yang disusun, pendekatan yang digunakan, unit analisis, serta alur proses penyusunannya. Bab 4 Keterkaitan dengan Rencana Lain, mengurai tentang hubungan antara RPJMD Desa Teluk Bogam 2011 – 2015 dengan RPJP Kabupaten Kotawaringin Barat. Bab 5 Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam, menjelaskan fokus perencanaan, spirit nilai yang dijadikan dasar dalam perencanaan, serta rencana pengembangan itu sendiri yang terdiri lima rencana program, yaitu rencana program bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, serta bina siaga bencana dan adaptasi perubahan iklim. Bab 6 Pemantauan dan Evaluasi, membahas tentang konsep, definisi dan rantai proses pemantauan dan evaluasi, serta pengukuran kinerja. Bab 7 Penutup, membahas tentang ucapan syukur karena telah selesainya proses penyusunan rencana pengembangan desa, pengaturan cara perubahan rencana jika terjadi perubahan di paruh waktu, serta validasi pihak terkait dalam penyusunan.
BAB 2 GAMBARAN UMUM WILAYAH
2.1. Deskripsi Umum
2.1.1 Letak Geografis dan Administratif Desa Teluk Bogam merupakan desa yang berada di Pesisir Pantai Barat Kumai yang wilayahnya langsung berhadapan dengan Laut Jawa sebelah selatan Kota Pangkalan Bun, Letak posisi pada 02048’35 derajat “ Lintang Selatan, 04020’11” Bujur Timur, 1970 Azimut dari Pangkalan Bun. Jarak Udara 34,44 Km dari Pangkalan Bun jarak tempuh ke Kecamatan 57 Km. Batas Administrasi Desa. -
Sebelah Utara
:
Desa Pasir Panjang
-
Sebelah Barat
:
Desa Keraya
-
Sebelah Timur
:
Desa Sei. Bakau
-
Sebelah Selatan
:
Laut Jawa
:
7200 Km3.
Luas Wilayah
Peta Thematik Desa Teluk Bogam
2.1.2 Topografi dan Penggunaan Lahan Ketinggian dari Permukaan Laut 1,5 m Kategori wilayah adalah dataran rendah dan Perbukitan. 1. Dataran Rendah
:
1970
2. Dataran Sedang
:
2800
a. Bukit / Natai
:
b. Jenis Tanah Pasir :
2430 Dominan
c. Tanah Hitam/ Putih dan Kapur dan Pasir Kuarsa d. Klimatologi 1.
Curah Hujan Rata-rata Pertahun
:
2.
Luas Wilayah Rawan Kekeringan :
1.000 m / tahun Landscape Desa Teluk Bogam
2.1.3 Sosial Ekonomi Berdasarkan data monografi desa, Desa Teluk Bogam Kecamatan Kumai pada tahun 2009 penduduk berjumlah 1206 Dengan jumlah 330 KK terdiri 644 Laki-laki dan 562 Perempuan. Delapan ( 8) Rukun Tetangga Lebih Jelasnya dapat terlihat pada tabel : a. Jumlah Penduduk No
Nama RT
Jumlah Kepala Keluarga
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah Jiwa
1.
Syahrian
43
21
22
169
2.
Aryadi
42
19
21
152
3.
Arsad
40
16
24
148
4.
Aspan
42
17
25
152
5.
Misdan
40
21
19
158
6.
M. Hanafiah, S
39
16
23
133
7.
Joni
40
21
19
152
8.
Yana
44
20
24
142
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam Tahun 2011
Keterangan
b. Jumlah Penduduk Menurut Umur No
Umur
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
01
0-5
35
38
73
02
6 – 10
53
48
121
03
11 - 15
49
71
120
04
16 – 20
52
58
110
05
21 - 25
57
65
122
06
26 – 30
64
79
143
07
31 - 35
60
57
117
08
36 – 40
60
76
136
09
41 – 45
65
51
116
10
46 – 50
46
34
80
11
50 – 55
32
23
55
12
56 – 60
24
21
45
13
61 – 65
10
7
17
14
66 – 70
7
6
13
15
71 - 75
5
8
12
16
> 76
4
3
7
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam Tahun 2011
Penduduk Usia ≥ 30 Tahun lebih peduli lingkungan/abrasi dengan menanam mangrove jenis bakau
Sebagian besar mata pencaharian pokok masyarakat desa Teluk Bogam adalah Nelayan Perikanan untuk usaha Pertanian Desa Teluk Bogam tidak mempunyai lahan pertanian karena Desa Teluk Bogam Sebagian besar wilayahnya pasir dan sebagain kecil masyarakat Desa Teluk Bogam Ikut Bertani dengan Desa Tetangga yaitu Desa Sabuai yang memiliki Kapasaitas Lahan Pertanian yang cukup Luas.
a. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Pekerjaan No
Jenis Pekerjaan
1
Jumlah
Jumlah
Laki-laki
Perempuan
Petani
30
64
94
2
Nelayan
600
5
605
3
Wiraswasta
15
21
36
4
Pegawai Negeri Sipil
12
9
21
5
Buruh
20
10
30
6
Pelajar
160
151
311
7
Ibu Rumah Tangga
8
Karyawan Swasta
9
Tidak Bekerja
10
Lainnya
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam 2011
121 18
7
Nelayan dengan kapalnya mendominasi jumlah penduduk berdasarkan pekerjaan
b. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan No
Tingkat Pendidikan
Jumlah Laki-laki
Perempuan
Jumlah
1
Tidak Tamat SD
279
370
649
2
SD
206
198
404
3
SLTP / Sederajat
43
32
75
4
SLTA / Sederajat
28
24
54
5
Diploma
1
2
3
6
Sarjana
8
2
10
7
Pendidikan Keterampilan
6
7
11
Laki-Laki
Perempuan
Jumlah
644
562
1206
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam 2011
c. Jumlah Penduduk Menurut Agama No
Agama
1
Islam
2
Kristen Protestan
3
Kristen Katolik
4
Hindu
5
Buda
6
Kahariangan
7
Lainnya
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam 2011
d. Penyerapan Tenaga Kerja Industri Perdesaan No 1
Jenis Industri Proses Pengupasan Kepiting
Jumlah Produk Jumlah Tenaga Skala / Bln Kerja Usaha Di atas 3 ton 55 orang 9 Unit
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam 2011
e. Potensi dan Pemanfaatan Lahan
1
Lahan Sawah
-
Sementara Belum diusahakan ( ha ) -
2
Ladang
-
-
-
-
3
Tegalan / Kebun
-
-
-
-
4
Pekarangan
-
-
-
-
5
Padang Pengembalaan
-
-
-
-
6
Kolam / Empang
2 ha
5 ha
7 ha-
-
7
Perkebunan
20 ha
15 ha
35 ha-
-
8
Hutan
4. 600
4.600
4.600
-
9
Rawa
-
-
-
-
10
Lain-lain
2558
2558
2558
-
No
Jenis Lahan
Jumlah Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam 2011
Luas Penggunaan ( ha )
Jumlah (ha)
%
-
-
7200 Ha
Usaha budidaya rumput laut jenis Euchema cottoni di Desa Teluk Bogam memanfaatkan perairan 3 mil laut
2.2 Pengaruh Iklim Terhadap Pemanfaatan Sumber Daya Alam Desa Teluk Bogam Perubahan iklim yang terjadi telah dirasakan di berbagai belahan dunia. Hal ini dapat dirasakan dari pergantian musim yang terjadi. Saat ini pergantian musim telah mengalami perubahan waktu, dan hampir sulit untuk diprediksikan. Sebagai contoh adalah musim kemarau yang panjang, musim dingin yang lebih panjang dari biasanya maupun sebaliknya dan pergantian musim lainnya. Untuk di Indonesia perubahan iklim ditandai dengan pergeseran musim hujan dan musim kemarau. Musim kemarau yang lebih panjang dari waktu normalnya dapat berdampak pada menurunnya produktivitas perikanan dan mempengaruhi ketersediaan pangan. Wilayah pesisir juga merupakan salah satu wilayah yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Perubahan iklim telah mengakibatkan kenaikan paras muka air laut. Kenaikan muka air laut ini mengakibatkan terkikisnya wilayah pesisir melalui abrasi dan semakin menggerus wilayah daratan. Hal ini sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, karena banyak lahan-lahan produktif yang hilang, pemukiman yang tergenang banjir rob dan bahkan ada pemukiman yang tenggelam. Demikian juga yang terjadi di Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Tangerang terjadinya perubahan iklim telah mempengaruhi segala sendi kehidupan masyarakatnya. Sesuai dengan keadaan dan laporan masyarakat sejak tahun 2001, Desa Teluk Bogam merupakan salah satu desa yang memiliki tingkat resiko tinggi terhadap dampak perubahan iklim. Adapun potensi sumberdaya alam yang sering dipengaruhi oleh Iklim dan Cuaca adalah usaha penangkapan ikan.
Hasil tangkapan rajungan di perairan 3 mil laut Desa Teluk Bogam
Hasil budidaya teripang di perairan 3 mil laut Desa Teluk Bogam
1. Jenis Tanaman Penguasaan Perorangan No
Jenis Tanaman
Produksi (ton) 15 ton
Luasan (ha)
Penguasaan Kelompok Swasta, dan BUMN Produksi Luasan (ha) (ton) -
1
Ujung atap
20 ha
2
Sawo
-
-
-
-
3
Kuini
-
-
-
-
4
Mangga
-
-
-
-
5
Kelapa
-
-
-
-
6
Singkong
-
-
-
-
7
Ubi Jalar
-
-
-
-
8
Jagung
-
-
-
-
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam 2011
2. Jenis Ternak Penguasaan Perorangan No Jenis Ternak
Luas Pengelolaan 3 ha
Penguasaan Kelompok Swasta, dan BUMN Jumlah Luas Ternak Pengelolaan (ekor) -
1
Sapi
Jumlah Ternak (ekor) 15
2
Kambing
-
-
-
-
3
Ayam
200
2 ha
-
-
4
Itik
-
-
-
-
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam 2011
3. Jenis Perikanan Penguasaan Perorangan No
Jenis Alat Tangkap
1
Jaring Rajungan
Jumlah Alat Produksi Tangkap (ton) 500 pcs 7 ton
2
Jaring Ikan
300 pic
8 ton
3
Sungkur
12
2 ton
4
Bubu
600 pcs
4 ton
5
Porsain
-
-
Penguasaan Kelompok Swasta, dan BUMN Jumlah Alat Produksi Tangkap (ton)
Sumber : RPJM D Desa Teluk Bogam 2011
Penyu sering tertangkap di perairan laut Desa Teluk Bogam selanjutnya dilepas kembali oleh masyarakat ke laut
Percobaan transplantasi (penanaman kembali) karang yang dilakukan masyarakat bersama Mitra Bahari Provinsi Kalimantan Tengah dalam upaya pelestarian karang dan pengendalian pengaruh cuaca/pola arus bawah
Dampak perubahan iklim yang dirasakan masyarakat ini, memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap pola hidup dan kesejahteraan masyarakat di lokasi terdampak. Untuk itu, dengan dampak perubahan iklim yang semakin nyata dirasakan oleh masyarakat di Desa Teluk Bogam ini, maka perlu kiranya dirumuskan suatu perencanaan yang tepat dan implementatif dalam upaya untuk bisa beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim.
2.3 Permasalahan Beranjak dari ilustrasi di atas, maka beberapa permasalahan yang akan dijawab dari Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam 2012 - 2016, yakni: a. Apa saja kebutuhan dan keinginan warga terkait dengan pembangunan desa pesisir tangguh?
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
MASALAH MITIGASI BENCANA Kurangnya komunikasi antar nelayan dan masyarakat di desa Sering terjadi banjir pasang laut/Rob Sering kecelakaan kandas di gosong/batu (sapi dan beras basah) Sering kebakaran lahan Tidak adanya tempat penampungan/pos tanggap darurat bencana Tidak adanya perahu/kapal penyelamatan Tidak adanya peralatan pelampung Tanah longsor Tidak adanya siring pembatas ombak di lokasi wisata Jalan belum betonisasi
SOLUSI Beli HP pribadi Masak makan di dapur dengan sarana pinjam Penandaan pelampung galon Siram dengan ember dan pemadaman dengan tangkai pohon Memakai aula desa Pakai perahu nelayan Pakai galon Penimbunan tanah merah Pembuatan rumpon kayu/ban bekas Pengerasan jalan dengan tanah liat
No 1. 2. 3.
MASALAH SUMBERDAYA Sering terjadi abrasi pantai Tumbuhan lamun yang ada semakin berkurang Sering adanya nelayan luar yang melakukan penangkapan di wilayah yang dilarang masyarakat Kurangnya hasil tangkap nelayan Ikan yang dilindungi sering tertangkap nelayan secara tidak sengaja Penambangan pasir dan sirkon liar/illegal mining Ikan dan udang semakin berkurang Ikan karang menjauh ke daerah karang yang jauh Ikan konsumsi menjauh ke daerah lain Tanaman Ujung Atap semakin berkurang Belum ada upaya penandaan/taging penyu setelah dilepas Tidak ada makanan sapi yang dibudidayakan sendiri
SOLUSI Pembuatan rumpon Pelarangan penangkapan ikan di daerah lamun Pembentukan Pokmaswas
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Penanaman mangrove liar Penampungan dalam kolam tawar/payau/laut sementara Pelarangan penambangan berlebihan Penangkapan berjangka Pemasangan batang kayu tenggelam Pemasangan ban bekas Penanaman kembali Penyu yang dilepas ditandai dengan ikatan tali/cat Pengembalaan liar
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
MASALAH LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR Pembuangan air tergenang terhambat Keadaan jalan jembatan titian rusak dan tidak bisa dilewati Jalan sering tergenang air dan tidak bisa dilewati Air bersih untuk konsumsi kurang tersedia Kurang pohon pelindung di jalan Kurang pagar secara seragam Bentuk kolam mudah longsor/runtuh Penduduk ada yang belum punya rumah Arena bermaun di PAUD tidak ada Alat pendidikan pendukung dan bangunan pagar kurang baik Arena bermain di Pos Yandu tidak ada Tidak ada dermaga tambat dan jetti Pompa solar dan atap bangunan rusak berat Harga ikan tidak tentu Alat transportasi darat resmi tidak ada Tidak ada tempat belajar untuk pengajian atau belajar agama untuk anak-anak Jalan menuju ke pemakaman tidak layak Sering terjadi tindak pidana Lapangan sepak bola yang ada tidak memenuhi syarat MCK kurang standard an ada yang tidak memiliki
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
MASALAH Kurangnya modal untuk memesan (men-DO) BBM bersubsidi jenis solar Pemilik warung kurang modal membeli sembako Nelayan tidak memiliki perahu/kapal penangkap ikan Alat penangkap ikan yang dimiliki nelayan perlu diganti (rusak) Pengolahan SDI hanya diserap 20 % dari hasil tangkapan Jumlah rakit dan bibit tidak maksimal Tidak memiliki mesin jahit dan bahan-bahan Tidak memiliki bahan usaha kerajinan yang dikelola Tidak memiliki bibit gurami dan pakan Tidak memiliki biji bibit sawit unggul (jenis marihat atau lonsum) dan pupuk Tidak memiliki alat tukang/bengkel Tidak memiliki bibit ayam kampong dan pakan Tidak Ada Bangunan/Pos Pemantau Pariwisata/Kegiatan Usaha dan alat komunikasi
SOLUSI Penggalian saluaran manual Tambal sulam kayu papan Penimbunan seadanya Pengambilan air dengan galon Penanaman pohon bunga Pebuatan seadanya Penyiringan papan Numpang keluarga Bermain seadanya Pagar tanaman Bermain seadanya Tambat di pantai Pompa manual dan rehab biasa Jual tengkulak Mobil pribadi Pinjam PIN Pembuatan tangga kayu bulat Kantor desa untuk pos polisi Penimbunan sedikit Multifungsi WC
SOLUSI Utang dengan yang punya modal Utang dengan yang punya modal Pinjam kapal teman/Ikut kapal teman Pinjam alat teman/Numpang alat orang Utang dengan pemilik modal Utang dengan pemilik modal Pinjam mesin dan utang bahan Tidak ada Tidak ada Mencari bibit alam/di kebun orang lain Pinjam punya orang yang pesan pekerjaan Pinjam modal ke pemilik modal Penggunaan PIN untuk rapat
b. Apa saja bentuk program yang dianggap strategis oleh warga untuk mewujudkan pembangunan desa pesisir tangguh?
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
PROGRAM KEGIATAN MITIGASI BENCANA Pengadaan Handy Talkie Pengadaan sarana dapur umum untuk relawan/korban/tamu Pembuatan tanda ada gosong dan ada batu dengan Mercu Suar/Permanen Pengadaan mesin dan selang pemadam/pemadam tangan Pengadaan Pos tanggap darurat Pengadaan perahu/kapal penyelamatan Pengadaan peralatan pelampung Penyiringan jalan di tebing Pembuatan siring pembatas ombak Pengerasan dan pembuatan tangga jalan dengan aspal/beton
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
PROGRAM KEGIATAN SUMBERDAYA Pembuatan pemecah ombak Penanaman lamun Pembuatan pos pengawas dan pengadaan kapal pengawas untuk Pokmaswas Pembibitan dan penanaman mangrove Pembuatan kolam air laut untuk penampungan sementara dan pengadaan alat tagging
Pembebasan lahan jadi potensi desa Penebaran bibit ikan dan udang Pembuatan karang buatan Pembuatan sarang ikan Kegitatan penanaman kebun ujung atap Pengadaan alat dan bahan penanda/tagging untuk pelepasan penyu Pembudidayaan rumput gajah di lahan sendiri
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
PROGRAM KEGIATAN LINGKUNGAN DAN INFRASTRUKTUR Pembuatan saluran drainase Pembuatan jalan titian Penimbunan tanah merah/keras Pembuatan sumur bor dan tower Penanaman pohon ketapang Pembuatan pagar kayu ulin Penyiringan kolam dengan ulin atau beton Pembangunan rumah sederhana Pengadaan arena/alat bermain Pembuatan pagar dan alat pendidikan Pengadaan arena bermain Pembangunan dermaga tambat dan jetti Pengadaan pompa solar dan rehab atap SPDN Bogam Pembangunan pasar rakyat Pengadaan mobil taksi/carteran Pembangunan Yayasan Pondok Pesantren Miftakhul Zahra Bogam Pembuatan jalan tangga ke pemakaman dari semen Pembangunan pos polisi Rehab Lapangan Sepak Bola Pembangunan MCK
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
PROGRAM KEGIATAN USAHA Penguatan modal untuk SPDN men-DO Penguatan modal untuk warung sembako Penguatan modal untuk nelayan membeli perahu/kapal penangkap ikan Penguatan modal untuk nelayan membeli alat penangkap ikan Penguatan modal untuk pengolahan dan menampungan SDI Penguatan modal untuk budidaya rumput laut Penguatan modal untuk pemuda membeli mesin jahit dan bahan-bahan Penguatan modal untuk pemudi membeli bahan dan alat kerajinan Penguatan modal untuk budidaya ikan gurami Penguatan modal untuk budidaya perkebunan sawit Penguatan modal untuk masyarakat membeli alat tukang rumah dan kapal Penguatan modal usaha untuk peternakan ayam kampong Pembuatan Pos Pemantau/Pengawas
BAB 3 METODE PENYUSUNAN RENCANA PENGEMBANGAN DESA TELUK BOGAM 2012 - 2016
3.1. Kerangka Perencanaan Penyusunan rencana pengembangan dibatasi dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan target yang telah ditentukan. Pada tahun pertama, dilakukan pemetaan sosial dan infrastruktur, meliputi : analisis kebutuhan, analisis institusi, identifikasi modal sosial, identifikasi peran aktor, dan penilaian peran gender. Selanjutnya pada tahun kedua, dilakukan aksi di tingkat desa yang merujuk lima bina, yakni bina manusia, bina sumberdaya, bina usaha, bina lingkungan dan infrastruktur, dan bina siaga bencana ditambah 1 Bina kelembagaan. Kemudian pada tahun ketiga, diharapkan terwujudnya rehabilitasi sumberdaya dan penguatan ekonomi masyarakat di Desa Teluk Bogam. Tentunya semua ini bertujuan untuk mewujudkan Desa Teluk Bogam yang Tangguh terhadap bencana alam dan perubahan iklim, serta ketangguhan dalam hal ekonomi. Untuk menjalankan roda aktivitas sebagaimana yang dimaksud di atas, maka dibutuhkan spirit dan institusi penggerak dalam bentuk group kerjasama (working group) yang memiliki komitmen kuat untuk membangun desa peisisir yang tangguh.
3.2 Pendekatan Penyusunan Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam ini menggunakan pendekatan pembangunan berbasis komunitas yang memaksimalkan partisipasi masyarakat dan bertumpu pada sumberdaya lokal yang dimiliki masyarakat Desa Teluk Bogam. Namun demikian, penyusunan rencana pengembangan ini juga melibatkan pemangku kepentingan lainnya, seperti: perguruan tinggi, praktisi, dan birokrasi. Adapun maksud dilibatkannya pemangku kepentingan tersebut adalah untuk melengkapi kekurangan pendekatan yang telah disusun sebelumnya. Untuk itu, beberapa hal yang dilakukan dalam pendekatan penyusunan rencana pengembangan ini, sebagai berikut: a. Melakukan identifikasi sistem nilai sebagai spirit penggerak pembangunan di Desa Teluk Bogam; b. Melakukan need assessment warga di Desa Teluk Bogam, meliputi: kebutuhan dan harapan, kelembagaan/institusi, dan modal sosial; c. Merumuskan bentuk program yang sesuai dengan kebutuhan warga di Desa Teluk Bogam terkait dengan perubahan iklim, bencana alam, dan aktor yang akan melaksanakan program yang dimaksud; dan d. Menyusun roadmap pengembangan desa pesisir di Desa Teluk Bogam. Kemudian, untuk melakukan rumusan poin-poin di atas, maka diperlukan beberapa pemahaman yang harus dimiliki oleh seorang fasilitator. Adapun pemahaman yang dimaksud, sebagai berikut: a. Memahami target pencapaian yang diharapkan; b. Memahami tahapan kerja perencanaan partisipatif pengembangan desa pesisir, dalam hal ini Desa Teluk Bogam; c. Memahami lima bina yang merupakan fokus pengembangan program, seperti: bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, dan bina siaga dan perubahan iklim; serta d. Memahami dan menguasai prinsip-prinsip partisipatif dalam mendampingi proses assessment yang dilakukan kepada warga.
3.3 Unit Analisis Perencanaan pengembangan desa pesisir Teluk Bogam dibuat oleh keterwakilan warga yang berasal dari ragam latar belakang kelompok-kelompok sosial (social institution) yang terdapat di Teluk Bogam. Umumnya, institusi sosial di desa ini dibagi ke dalam dua bagian, yakni: (1) institusi non-formal, terdiri dari: pengajian, paguyuban kematian, arisan ibu-ibu, batari (bandeng tanpa duri), kelompok pengolahan sampah dan jumat bersih; dan (2) institusi formal, terdiri dari: Karang Taruna, Lembaga Pengembangan Masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa, Koperasi Unit Desa, KUB, Koperasi Nelayan SPDN, PKK maupun Posyandu. Berdasarkan institutional assessment, kemudian ditentukan keterwakilan warga melalui institusi sosial yang aktif dan berperan banyak dalam kegiatan - kegiatan warga. Adapun institusi sosial yang dimaksud sebagai wakil dalam penyusunan perencanaan pengembangan Desa Teluk Bogam, sebagai berikut:
1.
Kelompok Sosial (Social Institutional) Aparatur Desa
2.
Ketua RT
8
3.
Kelompok Nelayan
4
4.
Kelompok Ibu-Ibu
1
6.
Karang Taruna
2
Total Daftar Peserta berdasarkan undangan
Jumlah Keterwakilan (orang) 5
20 Peserta penyusunan RPD Desa Teluk Bogam
3.4. Alur Proses Alur proses penyusunan Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam dimulai dari identifikasi dan penyusunan indikator ketangguhan desa pesisir (PDPT). Penyusunan indikator ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi eksisting Teluk Bogam dari aspek sosial budaya, ekonomi, kelembagaan dan pemerintahan desa, infrastruktur, lingkungan, dan sumberdaya manusia. Setelah dihasilkan indikator tersebut, kemudian dilakukan uji kelayakan indikator ke beberapa lokasi, seperti: Keraya, Bakau, dan Sebuai. Uji kelayakan indikator ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana indikator yang disusun sudah sesuai dan mudah diterapkan di desa-desa pesisir. Hasil uji coba tersebut, kemudian didiskusikan kepada para pakar untuk memperkuat validasi indikator sebagai rangkaian untuk memperbaiki indikator PDPT yang akan digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui tingkat ketangguhan desa-desa pesisir. Selanjutnya indikator yang digunakan tersebut, dijadikan sebagai dasar untuk melakukan penguatan kelembagaan sosial di desa pesisir Teluk Bogam. Penguatan kelembagaan sosial ini bertujuan, sebagai berikut: a. Mampu melakukan identifikasi kelembagaan sosial masyarakat untuk menentukan kelembagaan yang dapat dijadikan sebagai wadah pengorganisasian; b. Mampu mengidentifikasi dan mengenali modal sosial yang dimiliki warga sebagai modal dasar memperkuat kelembagaan yang dapat mengantisipasi sedini mungkin terjadinya bencana alam dan perubahan iklim; c. Membangun dan memperkuat kapasitas kelembagaan yang ada di warga agar mampu merespon secara cepat dan tanggap terhadap dampak perubahan iklim dan bencana alam. Adapun hasil pelaksanaan kegiatan ini, berupa: (1) teridentifikasi dan terbentuknya kelembagaan sosial masyarakat sebagai wadah pengorganisasian untuk mengantisipasi perubahan iklim dan bencana alam; (2) terjadinya peningkatan kapasitas kelembagaan sosial di desa pesisir; dan (3) terjalinnya modal sosial sebagai upaya untuk memperkuat kelembagaan.
Agar menuju hasil yang komprehensif, maka dilakukan Workshop Pembangunan Desa Pesisir Tangguh yang bertujuan untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya membangun desa pesisir yang tangguh serta menjaring dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Selain itu, workshop yang dilakukan tersebut dalam rangka menggalang opini untuk perbaikan konsep pembangunan desa pesisir tangguh melalui rumusan dilakukan pembahasan oleh para pakar yang berkompoten dalam bidangnya masing-masing. Dengan demikian, proses-proses yang dilakukan sebelumnya dijadikan sebagai acuan dalam melakukan need assessment perencanaan program pengembangan desa pesisir tangguh yang dilaksanakan di Desa Teluk Bogam, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat.
BAB 4 KETERKAITAN DENGAN RENCANA LAIN
Tingkatan (hierarki) pemerintahan merupakan salah satu pertimbangan dalam penyusunan RPJP Daerah. Sesuai dengan arahan dalam Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 050/2020/SJ tanggal 11 Agustus 2005 perihal Petunjuk Penyusunan Dokumen RPJP Daerah dan RPJM Daerah, diatur ketentuan mengenai RPJP Daerah Provinsi yang mengacu pada RPJP Nasional, RPJP Daerah Kabupaten/Kota mengacu pada RPJP Daerah Provinsi. Seperti yang di amanatkan dalam Undang-Undang No 27 Tahun 2007 yaitu pasal 5 yang berbunyi “Pengelolaan Wilayah Pesisir dan PulauPulau Kecil meliputi kegiatan perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian terhadap interaksi manusia dalam memanfaatkan Sumber Daya Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil serta proses alamiah secara berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia“
selanjutnya pasal 7 yang berbunyi “Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, terdiri
atas : a. Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil yang selanjutnya disebut RSWP-3-K; b. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecilyang selanjutnya disebut RZWP-3-K; c. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RPWP-3-K; dan d. Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RAPWP-3-K”
maka tiap daerah diwajibkan menyusun perencanaan pengelolaan wilayah
pesisirnya dan menguatkannya menjadai peraturan daerah. Salah satu Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat yang mengatur Pengelolaan Wilayah Pesisir adalah Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir. Salah satu rencana pengelolaan wilayah pesisir adalah Rencana Pengembangan Desa (RPD) Desa Teluk Bogam 2012 – 2016 yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari RPJP Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat. Posisi RPD Desa Teluk Bogam setara dengan RPJMD Desa Teluk Bogam. Dengan demikian diharapkan dapat terwujud keselarasan dan konsistensi gerak langkah dan pencapaian pembangunan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota sampai Desa seperti yang tertera pada bagan berikut :
Kementrian Kelautan dan Perikanan
≈
PERENCANAAN PWP : a. Rencana Strategis Wilayah Pesisir dan Pulau-PulauKecil yang selanjutnya disebut RSWP-3-K; b. Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecilyang selanjutnya disebut RZWP-3-K; c. Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RPWP3-K; dan d. Rencana Aksi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang selanjutnya disebut RAPWP-3-K
RPJP/M Nasional
RPJP/M Propinsi
Komisi Bina Usaha Komisi Bina Lingkungan dan Infrastruktur Pembagian ke dalam 6 (enam) kelompok/komisi
Komisi Bina Siaga Bencana
Draf Kebutuhan Proses mekanisme Keperluan Masyarakat
Komisi Bina Sumberdaya Komisi Bina Kelembagaan Komisi Bina Manusia
Bentuk Program
Perencanaan Waktu Indikator
Draf Harapan
PERDA PWP No. 11 Tahun 2008
Dokumen Perencanaan Desa
Kementrian Dalam Negeri
RPJP/M Kabupaten
≈
RPJMD Desa Teluk Bogam
BAB 5 RENCANA PENGEMBANGAN DESA TELUK BOGAM
5.1. Fokus Fokus perencanaan meliputi 5 (lima) aspek bina program, yakni bina manusia, bina usaha, bina sumberdaya, bina lingkungan dan infrastruktur, serta bina siaga bencana dan perubahan iklim ditambak 1 Bina Kelembagaan. Kelima aspek ini merupakan cerminan dari aktivitas yang dijalankan untuk menuju ketangguhan dan kesejahteraan desa pesisir. Adapun uraian dimaksud dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Bina Program 1.
Manusia
2.
Usaha
3.
Bina Sumberdaya
Uraian • • • • • • • • • • • • •
Investasi pada “human capital”, penekanan pada bidang pendidikan dan kesehatan Peningkatan kapasitas organisasi dan kelompok, baik formal maupun informal Memperluas dan meningkatkan kerjasama untuk efisiensi Memperbaiki budaya kerja, gotong royong Meningkatkan keterampilan usaha, perluasan mata pencaharian alternatif, pengelolaan bisnis skala kecil dan penguasaan teknologi Meningkatkan dan mempermudah akses terhadap sumberdaya, teknologi, modal, pasar, dan informasi pembangunan Membangun kemitraan dengan pelaku usaha Membangun sistem insentif administrasi serta pendanaan formal dan informal Memperkuat kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya Revitalisasi hak ulayat dan hak masyarakat lokal Menerapkan MCS dengan prinsip partisipasi masyarakat lokal Menerapkan teknologi ramah lingkungan, mendorong pengembangan teknologi asli (indegenous technology) Merehabilitasi habitat, konservasi dan memperkaya sumberdaya
4.
Lingkungan dan Infrastruktur
5.
Siaga Bencana dan Perubahan Iklim
• Meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola dan menata lingkungan • Membangun infrastruktur (jalan, air bersih, sanitasi) dan Meningkatkan perencanaan dan pembangunan secara spasial di pesisir • Melakukan rehabilitasi vegetasi pantai dan mengendalikan pencemaran • Melakukan usaha-usaha pengurangan risiko bencana, perencanaan tanggap darurat dan rehabilitasi pada tingkat masyarakat. • Memperkuat kearifan lokal dalam antisipasi bencana • Menyusun rencana aksi desa pengurangan risiko bencana, mengadakan penyadaran masyarakat, gladi yang reguler, latihan tanggap darurat, akses data dan informasi bencana, dan aktivitas lain terkait penanggulangan bencana. • Membangun sarana dan prasarana penanggulangan bencana (jalur evakuasi , shelter , struktur pelindung terhadap bencana, fasilitas kesehatan, cadangan strategis desa, dan lain-lain
5.2 Spirit Perencanaan Spirit perencanaan desa pesisir merupakan sistem nilai yang dijadikan sebagai panduan para pemangku kepentingan untuk menyelenggaran pembangunan desa pesisir yang tangguh. Spirit ini merupakan koridor yang mengarahkan para pemangku kepentingan untuk mencapai tujuan, yakni desa pesisir sejahtera dan tangguh terhadap perubahan iklim dan bencana alam. Adapun basis nilai yang dimaksud, terdiri dari: kemandirian, keberlanjutan, keberdaulatan, dan kesejahteraan. Adapun makna dari spirit tersebut, sebagai berikut: 1. Kemandirian, adalah upaya warga agar tidak tergantung ide/gagasan yang tidak bersumber dari kebutuhan dan realitas yang dihadapi warga. Hal ini dimaksudkan agar tumbuhnya kreativitas menciptakan peluang dan menjalankan usaha yang sesuai dengan prinsip kebutuhan yang dirasakan oleh warga.
Tentunya usaha yang dijalankan bersumber dari sumberdaya alam lokal.
Selain itu,
kemandirian dalam kaitannya dengan bencana alam dan perubahan iklim adalah upaya untuk menciptakan kesadaran mengantisipasi dan mencegah terjadinya bencana alam dan perubahan iklim;
2. Keberlanjutan, adalah sikap kemandirian warga yang terus konsisten untuk menjaga keberlanjutan memanfaatkan sumberdaya alam lokal untuk kegiatan usaha. Tentunya keberlanjutan ini terkait dengan dukungan dari institusi internal maupun eksternal. Selain itu, keberlanjutan dimaknai upaya untuk terus menerus menjaga lingkungan dan infrastruktur yang ada. Juga konsistensi dalam hal antisipasi dan pencegahan bencana dan perubahan iklim; 3. Keberdaulatan, adalah kemampuan warga untuk mencukupi kebutuhan hidup tanpa ketergantungan dari pihak luar untuk mengelola sendiri potensi sumberdaya yang dimliki, sehingga keberlanjutan usaha dapat terjaga untuk meningkatkan kekuatan ekonomi warga. Selain itu, keberdaulatan dalam hal lingkungan dan infrastruktur adalah kemampuan warga untuk terus menjaga lingkungannya sehingga terciptanya kesadaran penuh akan problem bencana alam dan perubahan iklim; dan 4. Kesejahteraan, adalah kemampuan warga untuk mencukupi kebutuhan baik secara psikologi maupun ekonomi.
Pihak luar
diharapkan sebagai stimulan untuk mewujudkan kesejahteraan yang dimiliki warga. Berdasarkan kelima spirit di atas, jika dihubungkan dengan fokus perencanaan program di Desa Teluk Bogam, maka teridentifikasi makna dan realitas, serta bentuk aktivitas yang menggambarkan irisan antar spirit dan fokus perencanaan program di Teluk Bogam. Adapun matrik keterkaitan antara spirit dan fokus perencanaan program dapat di lihat pada Tabel dibawah ini. Rencana Spirit
Manusia
Usaha
Sumberdaya •
Makna
Tidak tergantung ide/gagasan
Kreatif menciptakan peluang dan menjalankan usaha
Realitas
Masih ada warga/kel.warga yg masih tergantung
Sudah ada, meski dukungan inter.&eks. belum optimal
Kemandirian
Sadar potensi sumberdaya, shg perlu reorientasi pengelolaan, pemanfaatan dan lain-lain Optimalisasi keberadaan sumberdaya yang masih kurang
• • •
Lingkungan dan Infrastruktur Sadar dan mandiri menjaga dan membersihkan lingkungan Kemandirian memb.sarana&prasarana desa Sudah ada, meski masih terbatas Belum ditemukan
Siaga Bencana dan Perubahan Iklim Kesadaran untuk mengantisipasi dan mencegah terjadinya bencana dan perubahan iklmi Sudah ada kesadaran warga
keswadayaan memb. infrastruktur • Dukungan lembaga internal dan ekternal • Pelatihan untuk memb. Kapasitas kemandirian warga/kel.warga
• Akses pemasaran • Akses modal • Penguatan skill warga/kel.usaha
Sikap kemandirian yang terus konsisten.
Keberlanjutan dalam soal usaha yang telah digeluti. Keberlanjutan terkait dukungan dari institusi internal dan eksternal soal modal hingga pemasaran.
Masih ditemukan ketergantungan warga terhadap bantuan
• Membangun kesadaran warga • Pembentukan kelembagaan yang kuat
• Penyadaran melalui advokasi • Pelatihan produktif
• Operasi bersih • Keswadayaan memb. infrastruktur
Kemampuan masyarakat untuk terus-menerus (sustainable) dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada.
Upaya untuk terus-menerus menjaga lingkungan dan infrastruktur yang ada.
Keberlanjutan usaha khusus untuk usaha yang berisfat pribadi. Namun tidak untuk usaha kelompok
• Ketersediaan tergantung pada kondisi alam (musim/cuaca). • Ketergantungan yang begitu besar terhadap laut membuat potensi sumberdaya lainnya kurang dilirik.
• Sudah ada kesadaran untuk menghargai lingkungan • Beberapa aktivitas terkait dgn bina ini berjalan dengan baik
Terdapat orang atau kelompok yang dapat menggerakkan dan mengarahkan
• Membuka akses modal; • Membuka akses pasar
Mengelola peluang yang ada terkait sumberdaya non laut
• Mempertahankan kesadaran warga akan lingkungan • Pembangunan infstruktur yang rusak
Penguatan kapasitas warga terkait kesiapsiagaan
Kemampuan menjalankan aktifitas usaha tanpa lagi memiliki ketergantungan dari pihak luar.
Kemampuan mengelola sendiri potensi sumberdaya yang dimiliki.
Memiliki kesadaran penuh terhadap lingkungan dan pembangunan infrastruktur.
Adanya kesadaran penuh akan problem bencana dan perubahan iklim
Realitas
Masih ditemukan ketergantungan
Masih tergantung dengan kondisi eksternal
Terbatas pada potensi SDP (tangkap & pariwisata)
Aktivitas
Dukungan penguatan internal manusianya dan dukungan kuat dari
Upaya penyadaran dan pendampingan masyarakat mampu
Memfasilitas masyarakat agar mampu mengelola sendiri potensi sumberdaya yang
Aktivitas
Makna
Keberlanjutan Realitas
Aktivitas
Makna
Keberdaulatan
Tindak lanjut dari setiap proses pelatihan berupa pendampingan sampai benar-benar mereka bias melakukannya sendiri. Manusia yang telah mampu secara paripurna mencukupi kebutuhan hidup tanpa ketergantungan terhadap pelatihan atau pendampingan.
• Minimnya kemampuan membangun infstruktur • Kedasaran akan lingkungan yang tinggi Kesadaran dalam diri juga adanya dukungan dari kelembagaan Desa
Kesadaran yang terus berkelanjutan dalam soal antisipasi dan pencegahan bencana dan perubahan iklim.
Sudah ada aksi untuk antisipasi Sikap ketangguhan mencegah terjadinya bencana dan perubahan
system yang telah ada.
Makna
Kesejahteraan
Realitas
Aktivitas
berdiri di atas kakinya sendiri.
dimilikinya.
Manusia yang mampu mencukupi kebutuhannya baik secara psikologi (kepuasan) maupun ekonomi.
Usaha yang mampu memenuhi kebutuhan hidup paripurna.
Kemampuan mengelola sendiri potensi sumberdaya yang dimiliki.
Memiliki kesadaran penuh terhadap lingkungan dan pembangunan infrastruktur.
Masih banyak warga yang kurang bahkan tidak sejahtera
Menciptakan kesejahteraan diperoleh dengan kemudahan menciptakan peluang dan memasarkan produk.
Sumberdaya laut dikelola sendiri oleh masyarakat karena mayoritas penduduk memiliki mata pencaharian sebagai nelayan.
Belum semua masyarakat memiliki kesadaran penuh (kesadaran memiliki lingkungan dan infrastruktur berusaha untuk menjaganya)
Menciptakan peluang ekonomi warga
Menciptakan kesejahteraan dan menciptakan peluang dan memasarkan produk.
Paket program pengelolaadiusahakan oleh masyarakat.
iklim.
Mengorganisir kesadaran dalam diri dan dukungan kelembagaan Desa
Kemampuan mengantisipasi bencana dan perubahan iklim berimplikasi pada kesejahteraan.
Kelembagaan yang mampu mengorganisir kesadaran melainkan juga dukungan dari pihak-pihak luar (eksternal)
5.3. Perencanaan Pengembangan Desa Teluk Bogam Perencanaan pengembangan Desa Teluk Bogam disusun berdasarkan kebutuhan yang dirasakan warga dan fokus program (manusia, usaha, sumberdaya, lingkungan dan infrastruktur, dan kesiagaan bencana alam dan perubahan iklim) dalam kurung waktu 5 (lima) tahun. Atau dengan kata lain, bentuk program merupakan akumulasi kebutuhan dan harapan yang disesuaikan dengan fokus program pembangunan desa pesisir tangguh. Dalam proses penyusunannya, keterlibatan wakil warga (melalui institusi lokal), dibagi ke dalam empat kelompok, yakni: kelompok bina manusia,kelompok bina usaha dan sumberdaya, kelompok bina lingkungan dan infrastruktur, dan kelompok siaga bencana dan perubahan iklim. Selanjutnya, masing-masing kelompok tersebut diidentifikasi kebutuhan dan harapannya sesuai dengan fokus yang telah ditetapkan.
Berdasarkan daftar kebutuhan dan harapan tersebut, kemudian disusun bentuk program yang mencerminkan konteks desa yang mana menggambarkan mekanisme, perencanaan waktu, dan indikator keberhasilan program yang telah tersusun. Semua ini memberikan gambaran peta perjalanan (roadmap) program Desa Teluk Bogam yang disusun secara partisipatif sebagaimana bagan pada BAB 4, dengan keterkaitan RPD dengan RPJMD setara dalam perencanaan aksinya. Dengan demikian perencanaan pengembangan Desa Teluk Bogam, dibagi ke dalam empat bagian, meliputi: (1) perencanaan bina program manusia; (2) perencanaan bina program usaha dan sumberdaya; (3) perencanaan bina program lingkungan dan infrastruktur; dan (4) perencanaan bina program siaga bencana dan
perubahan iklim.
Adapun penjelasan keempat bagian ini
sebagaimana disajikan pada bagian berikut.
5.3.1 Perencanaan Program Bina Manusia Hasil need assessment yang dilakukan secara partisipatif, teridentifikasi 5 (lima) daftar kebutuhan terkait dengan program bina manusia. Adapun kelima kebutuhan yang dimaksud, meliputi: Peningkatan keterampilan generasi muda (pendidikan keterampilan); Peningkatan kualitan kerja sama antar masyarakat; Perbaikan pada budaya kerja gotong royong (kekompakan); Peningkatan kualitas pelayanan publik di bidang kesehatan; dan Pendidikan teknologi bagi generasi muda. Selanjutnya, hasil identifikasi daftar keinginan warga terkait dengan program bina manusia, meliputi: Adanya keinginan anak-anak dapat bersekolah setinggi-tingginya; Adanya keinginan kekompakan masyarakat lebih meningkat lagi;
Pelatihan untuk POKMASWAS
Adanya keinginan supaya masyarakat Teluk Bogam bisa bekerja sama satu sama lain; Adanya keinginan adanya pelayanan kesehatan yang memadai; Adanya keinginan sandang pangan terpenuhi; dan Adanya keinginan lapangan kerja yang dapat memberikan pendapatan tambahan bagi warga desa. Beranjak dari daftar kebutuhan dan keinginan di atas, maka tersusunlah matrik bentuk program perencanaan pengembangan Desa Teluk Bogam berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Adapun bentuk-bentuk program yang direncanan, antara lain: pelatihan keterampilan generasi muda, pendidikan agama bagi generasi muda, pelatihan peningkatan kualitas kader posyandu, program peningkatan kerjasama antar warga, program peningkatan kemampuan teknologi bagi generasi muda, penyuluhan kesehatan, program rutin bersama, peningkatan pelayanan kesehatan melalui puskesmas keliling, dan peningkatan kualitas SDM anggota organisasi masyarakat. Adapun waktu, aktor, mekanisme kegiatan, dan indikator pencapaiannya dapat dilihat pada Lampiran Masalah dan Potensi pada 5 Bina ditambah 1 Bina Kelembagaan.
5.3.2 Perencanaan Program Bina Usaha dan Sumberdaya Hasil need assessment yang dilakukan secara partisipatif terkait dengan perencanaan program bina usaha dan sumberdaya, maka teridentifikasi kebutuhan terkait dengan program bina usaha dan sumberdaya. Adapun kebutuhan yang dimaksud, meliputi: Kebutuhan penguatan modal 35 warung sembako; Kebutuhan penguatan modal SPDN; Kebutuhan pembuatan terumbu karang di laut; Kebutuhan menanam mangrove;
SPDN di Desa Teluk Bogam
Kebutuhan pembuatan rumpon; Kebutuhan pelatihan nelayan, budidaya dan pengolahan; dan Kebutuhan akses terhadap pemodalan bagi kelompok nelayan, budidaya dan pengolah ikan. Selanjutnya, hasil identifikasi daftar keinginan warga terkait dengan program bina manusia, meliputi:
Penyediaan sembako dan solar nelayan;
Memajukan desa dan menjaga lingkungan;
Menjaga kelestarian SDI sebagai cermin dari masyarakat;
Peningkatan keterampilan;
Meningkatkan sumber penghasilan warga desa; dan
Mengembangkan potensi yang ada di desa sebagai budaya yang harus diunggulkan.
Warung Sembako
Beranjak dari daftar kebutuhan dan keinginan di atas, maka tersusunlah matrik bentuk matrik bentuk program bina usaha dan bina sumberdaya dalam bentuk perencanaan pengembangan Desa Teluk Bogam berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Adapun bentuk-bentuk program yang direncanakan, untuk waktu, aktor, mekanisme kegiatan, dan indikator pencapaiannya dapat dilihat pada Lampiran Masalah dan Potensi pada 5 Bina ditambah 1 Bina Kelembagaan.
5.3.3 Perencanaan Program Bina Lingkungan dan Infrastruktur Hasil need assessment yang dilakukan secara partisipatif, teridentifikasi delapan daftar kebutuhan terkait dengan program bina lingkungan dan infrastruktur. Adapun kedelapan kebutuhan yang dimaksud, meliputi: Kebutuhan air bersih;
Kebutuhan saluran air; Kebutuhan penghijauan lingkungan desa melalui penanaman pohon; Kebutuhan betonisasi jalan makam; Kebutuhan MCK (mandi, cuci, kakus) bersama; Kebutuhan penimbunan jalan produksi/pengolahan rumput laut; Kebutuhan pembangunan jalan titian desa, dan Kebutuhan infrastruktur tempat yayasan pesantren. Selanjutnya, hasil identifikasi daftar keinginan warga terkait dengan program bina lingkungan dan infrastruktur, meliputi:
Adanya keinginan untuk mengurangi pemanasan global;
Adanya keinginan lingkungan desa bersih, terjaga, indah, dan sehat; dan
Adanya keinginan untuk memotivasi pemuda-pemudi desa agar berkelakuan positif. Beranjak dari daftar kebutuhan dan keinginan di atas, maka tersusunlah matrik bentuk matrik bentuk program lingkungan
dan infrastruktur perencanaan pengembangan Desa Teluk Bogam berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Adapun bentukbentuk program yang direncanan, antara lain: pengadaan pengakut sampah, penanaman pohon, pembangunan MCK, penyediaan air bersih, dan perbaikan/betonisasi jalan desa. Untuk waktu, aktor, mekanisme kegiatan, dan indikator pencapaiannya dapat dilihat pada Lampiran Masalah dan Potensi pada 5 Bina ditambah 1 Bina Kelembagaan.
5.3.4 Perencanaan Program Bina Siaga Bencana dan Perubahan Iklim Sejumlah permasalahan yang merupakan potensi bencana di Teluk Bogam, yaitu keadaan alam laut, angin dan naiknya air laut. Keadaan alam berupa adanya gosong dan batu/terumbu karang, menyebabkan kapal kandas terkena gosong dan pecah karena batu. Akibat perubahan iklim, yaitu ketidakteraturan pola angin di Teluk Bogam juga menyebabkan bencana ekonomi yang sangat fatal, dimana para nelayan tidak dapat melaut akibat ancaman angin dan gelombang besar di lautan. Naiknya permukaan air laut menyebabkan banjir rob yang mencapai wilayah-wilayah pemukiman penduduk. Perpaduan dari kenaikan permukaan air laut, angin yang menyebabkan gelombang besar, hingga pasir menyumbat saluran-saluran air, menyebabkan ancaman banjir yang sangat parah yang dapat membahayakan pemukiman penduduk Teluk Bogam, fasilitas-fasilitas umum, serta usaha-usaha masyarakat. Dari beberapa persoalan/permasalahan di atas, maka dirumuskan beberapa kebutuhan masyarakat, meliputi:
Pembuatan saluran drainase.
Sosialisasi dan penyadaran mengenai bahaya angin dan rob
Sarana informasi dan komunikasi.
Bangunan tanda batu dan gosong
Bangunan pemecah gelombang.
Penanaman mangrove.
Adanya tenaga penanggulangan bencana beserta fasilitasnya.
Adanya pelatihan, dan penyediaan fasilitas siaga bencana di Desa Teluk Bogam.
Partisipasi masyarakat dalam penanaman mangrove
Sebagai tindak lanjut dari kebutuhan yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa harapan yang diungkapkan oleh masyarakat, yaitu: Pembangunan pemecah gelombang di wilayah-wilayah rentan gelombang besar, serta penanaman mangrove. Adanya pos siaga bencana yang berfungsi sebagai berikut: (1) Menyediakan informasi data prakiraan cuaca, kondisi angin dan gelombang, (2) Sebagai base camp kelompok pemuda siaga bencana, (3) Pusat informasi dan pelatihan tanggap bencana, (4) Pusat peringatan dini terjadinya bencana, dan (5) Shelter pengungsian bagi penduduk yang terkena bencana. Merujuk dari kebutuhan dan harapan di atas, maka program pembangunan saluran darainase, pemecah gelombang serta penanaman mangrove diharapkan dapat terakomodir di kelompok bina lingkungan dan infrastruktur. Sedangkan pada bina siaga bencana, program yang diharapkan dapat terealisasi adalah Pos Siaga Bencana dan Kelompok Pemuda Siaga Bencana. Adapun rincian dan indikator program bina siaga bencana dan perubahan iklim dapat dilihat pada Lampiran Masalah dan Potensi pada 5 Bina ditambah 1 Bina Kelembagaan.
BAB 6 PEMANTAUAN DAN EVALUASI
6.1. Konsep dan Definisi Pemantauan dan Evaluasi Pemantauan (monitoring) dan Evaluasi (evaluation) adalah suatu proses yang tidak dapat dipisahkan dengan perencanaan dan implementasi dari sebuah program kegiatan atau program kerja. Dengan demikian, Pemantauan dan Evaluasi (PE) adalah salah satu unit kegiatan penting dalam konteks rencana strategis karena salah satu keluaran rencana strategis adalah indikasi program yang merupakan turunan dari stratagi yang telah ditetapkan. Secara umum, tujuan PE adalah mengukur (measurement) dan menduga (assessment) kinerja dari sebuah program agar dapat mengelola hasil (outcomes) dan keluaran (outputs) program tersebut dengan lebih efisien (UNDP, 2002). Dengan demikian kata kunci penting dalam tujuan PE ini adalah kinerja program (perfomances) yang didefinisikan sebagai kemajuan atau hasil yang telah dicapai. Secara tradisional, tujuan dari PE menitikberatkan pada perkiraan input dan implementasi dari sebuah program, namun dalam konteks modern, PE lebih memfokuskan diri pada proses pengukuran dan pendugaan dari faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kinerja yang sedang diteliti. Ada delapan prinsip pemantauan yang baik (good principles of monitoring) yaitu (UNDP, 2002): (1) fokus pada hasil dan follow-upnya; (2) disain pemantauan yang baik; (3) kunjungan reguler terhadap program yang dipantau; (4) melakukan analisis reguler terhadap setiap pencapaian hasil; (5) dilakukan dengan prinsip partisipatif; (6) dilakukan dengan menggunakan pendekatan indikator dan pengembangan garis dasar (baselines) program; (7) menduga relevansi dan keberhasilan dari setiap titik pencapaian hasil dari program; dan (8) menjadikan setiap proses pemantauan sebagai pembelajaran (lesson learned).
Sedangkan menurut definisinya, evaluasi (evaluation) adalah upaya atau proses selektif yang bertujuan untuk memperkirakan kemajuan (progress) dari sebuah program secara sistematik dan berorientasi pada hasil (UNDP, 2002). Ruang lingkup dari evaluasi mencakup empat hal yaitu (1) status hasil (outcomes status) yaitu apakah hasil sudah dicapai atau belum dan apabila belum apakah terdapat kemajuan untuk mencapai hasil yang sudah diperkirakan; (2) faktor yang berpengaruh (underlying factors) yaitu sebuah analisis terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil; (3) kontribusi pengelola (proponent contribution) yaitu kontribusi dari pengelola terhadap proses pencapaian hasil; dan (4) strategi kemitraan (partnership strategy) yaitu apakah dalam evaluasi dilakukan proses kemitraan antara pengelola dengan seluruh stakeholder yang terlibat dalam program yang sedang dievaluasi serta efektivitas pelaksanaannya.
6.2. Rantai Pemantauan dan Evaluasi Rantai Pemantauan dan Evaluasi (PE) yaitu terdiri dari rantai ruang lingkup input (scope of inputs), ruang lingkup keluaran (scope of outputs), ruang lingkup hasil (scope of outcomes), dan ruang lingkup dampak (scope of impacts) dari sebuah program yang sedang mendapatkan perlakuan PE. Dengan demikian, rantai proses PE dimulai dari pendugaan dan estimasi input yang diperlukan dalam implementasi sebuah program yang telah direncanakan di mana prinsip dasar dari estimasi input ini adalah azas efisiensi. Proses ini kemudian dilanjutan dengan menentukan prakiraan keluaran yang diharapkan, hasil program sekaligus dampak yang dapat ditimbulkan dari implementasi sebuah program.
6.3. Pengukuran Kinerja Salah satu faktor penting dalam PE adalah pengukuran kinerja dari sebuah program yang telah ditetapkan. Dalam konteks rencana pengembangan desa pesisir tangguh, maka pengukuran kinerja ini dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan indikator. Indikator
yang digunakan harus dapat diukur, mudah pengukurannya dan jumlahnya tidak terlalu banyak proporsional terhadap tujuan pengukuran kinerja itu sendiri. Menurut DKP (2004), indikator kinerja dapat dikelompokkan menjadi 5 jenis yaitu indikator masukan (input), indikator keluaran (output), indikator hasil (outcome), indikator manfaat (benefit) dan indikator dampak (impact). Indikator untuk masing-masing kelompok tersebut harus diestimasi dan ditentukan berdasarkan beberapa prinsip seperti yang ditentukan oleh UNDP (2002) yaitu : (1) estimasi indikator dilakukan dengan basis atau target tertentu; (2) menggunakan indikator proxy apabila perlu; (3) menggunakan data disagregat; (4) melibatkan stakeholder untuk menentukan indikator; (5) membedakan antara indikator kuantitatif dan kualitatif; (6) membatasi jumlah indikator; (7) menggunakan timelines yang tepat sehingga indikator yang diestimasi tepat sasaran dan waktu program. Menurut Thia-Eng (2006) dalam buku the Dynamic of Integrated Coastal Management, salah satu indikator yang disarankan dalam pengelolaan pesisir terpadu adalah dengan menggunakan kerangka kerja (framework) DPSIR. Dalam model ini, indikator monitoring dan evaluasi terhadap komponen faktor pendorong (driving force), tekanan (pressure), status atau kondisi (state), dampak suatu tekanan (impact) dan upaya atau kebijakan yang telah diambil (response) dianalisis secara sistimatis dan berkesinambungan. Indikator Driving forces didefinisikan sebagai perkembangan ekonomi, demograsi dan sosial dalam suatu masyarakat yang terkait dengan perubahan pola produksi dan konsumsi. Atau dapat didefinisikan sebagai berbagai kegiatan ekonomi dan sosial yang berpotensi mempengaruhi sistem alam dan manusia (termasuk wilayah pesisir) di suatu lokasi dan waktu tertentu, seperti kegiatan industri dan pertumbuhan penduduk. Indikator Pressure adalah kondisi perubahan pola konsumsi dan produksi yang menekan sistem alam (ekosistem) dan sosial ekonomi, seperti penggunaan lahan, pertambangan miyak lepas pantai, atau kegiatan penangkapan ikan. Indikator State adalah suatu kondisi terkini suatu ekosistem atau sosekbud pada suatu lokasi tertentu sebagai akibat adanya pressure, yang dideskripsikan secara kuantitatif atau kalau tidak mungkin secara kualitatif dalam indikator-indikator yang dapat diukur. Contoh-contoh indikator state ini seperti konsentrasi bahan pencemar di perairan (mg/l merkuri), jumlah penurunan stok ikan, dan luasan lahan yang tererosi.
Indikator Impact (dampak) adalah gambaran akibat akhir dari suatu perubahan lingkungan alam atau lingkungan sosekbud yang merugikan kesehatan manusia atau kesejahteraan manusia secara ekonomi atau sosial. Hal-hal yang dapat dikategorikan sebagai indikator dampak ini antara lain bajir sebagai akibat penebangan pohon, krisis air sebagai akibat peyedotan air tanah secara tidak kendali, atau pengangguran sebagai akibat penurunan investasi di wilayah pesisir. Indikator Response dapat didefinisikan sebagai berbagai upaya, tindakan yang dilakukan oleh berbagai individu atau masyarakat untuk mengatasi atau menghadapi perubahan kondisi lingkungan alam atau lingkungan sosial yang terjadi. Hal ini dapat juga berupa kebijakan yang diambil oleh pemerintah (daerah) dalam mengatasi suatu masalah pengelolaan wilayah pesisir. Contoh respon ini adalah perda-perda yang dibuat untuk mengatasi suatu masalah, baku mutu kualitas lingkungan yang ditetapkan pemerintah atau berbagai kebijakan lainnya yang diambil untuk mengatasi kemiskinan.
6.4. Evaluasi Substansi Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam 2012 - 2016 Rencana Pengembangan Desa Teluk Bogam 2012 - 2016 perlu ditinjau kembali lima tahun sekali secara teratur dan direvisi mengikuti perkembangan zaman dan dinamika pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Tinjauan lima tahun merupakan bagian dari proses perencanaan pembangunan lima tahun, yang perlu dilakukan untuk mensinkronkan rencana pengembangan desa dengan rencana pembangunan lainnya. Tinjauan ini akan memberikan kesempatan untuk mengkaji kembali dan memperbaharui Tujuan dan Strategi Kebijakan dan melibatkan komunikasi dengan semua unsur terkait. Tinjauan periodik dapat diperlukan saat muncul isu-isu baru atau proyek baru atau saat diperolehnya pengalaman baru selama pelaksanaan rencana pengembangan desa tersebut. rencana pengembangan desa dapat direvisi dan harus mengikuti proses yang sama sebagaimana pembuatan suatu rencana pengembangan desa yang baru. Sebagaimana umumnya suatu revisi, alasan untuk perubahan/tambahan harus didokumentasikan dan dikonsultasikan dengan semua pihak yang berkepentingan.
BAB 7 PENUTUP
Segala usaha dan cita-cita bersama tidak akan sia-sia apabila kesepakatan ini dapat dijalankan serta dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab yang tinggi untuk memajukan masyarakat dan mensejahterakan masyarakat melalui pemanfaatan sumberdaya desa secara bijaksana. Bagi pihak-pihak yang terkait dan terlibat dalam pelaksanaan rencana Pengembangan ini diharapkan akan dukungan dan komitmen yang tinggi dalam menjalankan tugasnya. Tujuan , strategi dan kegiatan pelaksanaan Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh Desa Teluk Bogam ini disusun berdasarkan isu-isu/permasalahan yang diprioritaskan dan kondisi yang ada di masyarakat saat ini. Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan akan adanya perubahan-perubahan terhadap dokumen ini yang disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat. Perubahan terhadap Rencana Pengembangan Desa Pesisir Tangguh ini harus sepengetahuan masyarakat dan dibicarakan didalam musyawarah umum masyarakat. Demikian RPD Desa Teluk Bogam ini dibuat untuk menjadi pedoman dalam pelaksanaan Pembangunan di Desa Teluk Bogam Kecamatan Kumai tahun 2012-2016 yang selanjutnya setiap tahun akan dijabarkan dalam Rencana Aksi Tahunan Desa.
Ditetapkan di Teluk Bogam Pada tanggal 5 Juni 2012 Menyetujui : BPD Desa Teluk Bogam,
Pemerintah Desa Desa Teluk Bogam,
Ketua
Sekretaris
Kepala Desa
Sekretaris Desa
BURHAN
RAMSAN
M. YUSRAN
JURHAM EFENDY
Mengetahui : Camat Kumai,
Memfasilitasi : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kotawaringin Barat,
Drs. TENGKU ALI SYAHBANA, M. Si NIP. 19680730 198911 1 001
HERMANTO, S. Pi NIP. 19720706 199903 1 008
DAFTAR PUSTAKA
Undang-Undang RI No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir, Kementerian Kelautan dan Perikanan, 2007, Jakarta. Pedoman Teknis Pengembangan Desa Pesisir Tangguh (PDPT), Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, 2012. Jakarta. Pedoman Umum PDPT, Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, 2011. Jakarta. Dokumen Hirarki Perencanaan Pengelolaan Wilayah Pesisir Kabupaten Kotawaringin Barat (Rencana Stategi, Rencana Pengelolaan, Rencana Zonasi, Rencana Aksi), Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Barat, 2004. Pangkalan Bun. RPJMD/P Kabupaten Kotawaringin Barat, BAPPEDA Kabupaten Kotawaringin Barat, 2010. Pangkalan Bun. RPJMD Desa Teluk Bogam, Desa Pemerintah Teluk Bogam, 2011, Teluk Bogam. PERDA Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, 2008, Pangkalan Bun.
BINA SIAGA BENCANA Tabel 1. DAFTAR POTENSI DAN MASALAH DARI PROFIL DESA No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
POTENSI Banyaknya nelayan melaut Perairan Laut sepanjang + 3.300 meter Perahu/kapal berlalu lintas banyak Banyaknya rumah masyarakat dan lahan perkebunan Lahan luas dan masyarakat sering rapat Kapal, ABK dan Barang sering tenggelam di laut Masyarakat rekreasi ke laut bogam Tanah tinggi di bukit dan rendah di pantai (ada liringan/jalan turun) Keindahan pantai dan panjang/luas pasir pantai Marka jalan awal untuk evakuasi sudah ada sekitar 100 m
MASALAH Kurangnya komunikasi antar nelayan dan masyarakat di desa Sering terjadi banjir pasang laut/Rob Sering kecelakaan kandas di gosong/batu (sapi dan beras basah) Sering kebakaran Tidak adanya tempat penampungan/pos tanggap darurat Tidak adanya perahu/kapal penyelamatan Tidak adanya peralatan pelampung Tanah longsor Tidak adanya siring pembatas ombak di lokasi wisata Belum betonisasi
Tabel 2. PENENTUAN PERINGKAT MASALAH No
1.
MASALAH
DIRASAKAN OLEH ORANG BANYAK Ya (10)
SANGAT
MENGHAMBAT PENINGKATAN PENDAPATAN
SERING TERJADI
TERSEDIA POTENSI MEMECAHKAN MASALAH Ya (6,5)
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Kurangnya komunikasi antar nelayan dan masyarakat di Ya (10) Ya (10) Ya (10) 46,5 2 desa 2. Sering terjadi banjir pasang laut/Rob Ya Ya Ya Ya Ya 50,0 1 3. Sering Kecelakaan kandas di gosong/batu (sapi dan beras Tidak Tidak Ya Ya Ya 45,5 3 basah) 4. Sering kebakaran Ya Ya Ya Ya Ya 45,0 4 5. Tidak adanya tempat penampungan/pos tanggap darurat Ya Ya Ya Ya Ya 43,0 5 6. Tidak adanya perahu/kapal penyelamatan Ya Ya Ya Ya Ya 40,0 6 7. Tidak adanya peralatan pelampung Ya Ya Ya Ya Ya 38,0 7 8. Tanah longsor Ya Ya Ya Ya Ya 35,5 8 9. Tidak adanya siring pembatas ombak di lokasi wisata Ya Ya Ya Ya Ya 35,0 9 10. Belum betonisasi Ya Ya Ya Ya Ya 30,0 10 Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 5 kolom = 50 atau ranking 1
Tabel 3. PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH MASALAH No 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8. 9. 10.
PENYEBAB
POTENSI
Kurangnya komunikasi antar nelayan dan masyarakat di desa Sering terjadi banjir pasang laut/Rob
Tidak ada alat komunikasi Iklim/Cuaca
Banyaknya nelayan melaut
Sering Kecelakaan kandas di gosong/batu (sapi dan beras basah) Sering kebakaran
Gosong dan Karang alam Alami dan kelalaian
Perahu/kapal berlalu lintas banyak
Tidak adanya tempat penampungan/pos tanggap darurat Tidak adanya perahu/kapal penyelamatan Tidak adanya peralatan pelampung Tanah longsor
Belum ada dana
Lahan luas dan masyarakat sering rapat
Belum ada dana
Kapal, ABK dan Barang sering tenggelam di laut Masyarakat rekreasi ke laut bogam Tanah tinggi di bukit dan rendah di pantai (ada liringan/jalan turun) Keindahan pantai dan panjang/luas pasir pantai Marka jalan awal untuk evakuasi sudah ada sekitar 100 m
Tidak adanya siring pembatas ombak di lokasi wisata Belum betonisasi
Belum ada dana Tekstur tanah pasir Belum ada dana Belum ada dana
Perairan Laut sepanjang + 3.300 meter
Banyaknya rumah masyarakat dan lahan perkebunan
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH Beli HP pribadi Masak makan di dapur dengan sarana pinjam Penandaan pelampung galon Siram dengan ember dan pemadaman dengan tangkai pohon Memakai aula desa Pakai perahu nelayan Pakai galon Penimbunan tanah merah Pembuatan rumpon kayu/ban bekas Pengerasan jalan dengan tanah liat
TINDAKAN YANG LAYAK Pengadaan Handy Talkie Pengadaan sarana dapur umum untuk relawan/korban/tamu Pembuatan tanda ada gosong dan ada batu dengan Mercu Suar/Permanen Pengadaan mesin dan selang pemadam/pemadam tangan Pengadaan Pos tanggap darurat Pengadaan perahu/kapal penyelamatan Pengadaan peralatan pelampung Penyiringan jalan di tebing Pembuatan siring pembatas ombak Pengerasan dan pembuatan tangga jalan dengan aspal/beton
Tabel 4. PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN No
TINDAKAN YANG LAYAK
PEMENUHAN KEBUTUHAN ORANG BANYAK
DUKUNGAN DUKUNGAN JUMLAH URUTAN PENINGKATAN POTENSI NILAI PERINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT 1. Pengadaan Handy Talkie Ya (10) Ya (9,5) Ya (10) 29,5 2 2. Pengadaan sarana dapur umum untuk relawan/korban/tamu Ya Ya Ya 30,0 1 3. Pembuatan tanda ada gosong dan ada batu dengan Mercu Suar/Permanen Ya Ya Ya 29,0 3 4. Pengadaan mesin dan selang pemadam/pemadam tangan Ya Ya Ya 28,0 4 5. Pengadaan Pos tanggap darurat Ya Tidak Ya 27,0 5 6. Pengadaan perahu/kapal penyelamatan Ya Ya Ya 26,0 6 7. Pengadaan peralatan pelampung Ya Tidak Ya 25,0 7 8. Penyiringan jalan di tebing Ya Ya Ya 24,5 8 9. Pembuatan siring pembatas ombak Ya Ya Ya 23,0 9 10. Pengerasan dan pembuatan tangga jalan dengan aspal/beton Ya Ya Ya 22,0 10 Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 3 kolom = 30 atau ranking 1
Tabel 5. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA No 1 1.
2.
3.
4.
5.
PROGRAM KEGIATAN 2 Pengadaan Handy Talkie
TUJUAN KEGIATAN 3 Kelancaran komunikasi
Pengadaan sarana dapur umum untuk relawan/korban/ tamu Pembuatan tanda ada gosong dan ada batu dengan Mercu Suar/Permanen Pengadaan mesin dan selang pemadam/pema dam tangan Pengadaan Pos tanggap darurat
6.
Pengadaan perahu/kapal penyelamatan
7.
Pengadaan peralatan pelampung Penyiringan jalan di tebing
8.
9.
10.
Pembuatan siring pembatas ombak Pembangunan jalan beton untuk jalur evakuasi
LOKASI
SASARAN
TARGET
SIFAT L R 8 9 -
WAKTU PELAKSANAAN P 10 -
2012
2013
Ya
-
BIAYA Sumber Rp 13 12 APBN 250.000.000
14 PDPT
2015
2016
Ya
2014 11 Ya
-
Ket
5 Nelayan
6 250 RTP
Efektif alat konsumsi PKK
4 Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
B 7 B
Masyarakat
1 Set
B
-
-
-
Ya
Ya
-
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Pengamanan jalur transportasi
Desa Teluk Bogam
Nelayan
2 Unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
Penanggulang an kebakaran
Desa Teluk Bogam
Masyarakat
1 Set
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
80.000.000
APBN
PDPT
Tempat rapat dn pemantauan Patroli laut dan sarana transportasi kecelakaan Sarana penyelamatan
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Masyarakat
1 Buah
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
80.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
1 Unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Masyarakat
10 Buah
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
3.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
100 Meter
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
40 Meter
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
100 Meter
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
Pencegahan runtuh/longso r Pencegahan abrasi Pengerasan dan pemberian jalur khusus
BINA SUMBERDAYA Tabel 1. DAFTAR POTENSI DAN MASALAH DARI PROFIL DESA No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
POTENSI Panjang pantai yang dihuni penduduk + 3.300 meter Memiliki padang lamun yang luas Jumlah nelayan cukup banyak Luas Pantai = 3,3 km x (4 mil x1,6 km) = 21,12 km2 Ikan yang dilindungi seperti Dugong dan Penyu Pasir bangunan dan sirkon Kualitas air baik untuk ikan dan udang Jenis ikan karang melimpah Jenis ikan konsumsi banyak Tanaman Ujung Atap Banyaknya penyu hidup tertangkap Banyak masyarakat memelihara sapid an lahan pekarangan banyak kosong
MASALAH Sering terjadi abrasi pantai Tumbuhan lamun yang ada semakin berkurang Sering adanya nelayan luar yang melakukan penangkapan di wilayah yang dilarang masyarakat Kurangnya hasil tangkap nelayan Ikan yang dilindungi sering tertangkap nelayan secara tidak sengaja Penambangan pasir dan sirkon liar/illegal mining Ikan dan udang semakin berkurang Ikan karang menjauh ke daerah karang yang jauh Ikan konsumsi menjauh ke daerah lain Tanaman Ujung Atap semakin berkurang Belum ada upaya penandaan/taging penyu setelah dilepas Tidak ada makanan sapi yang dibudidayakan sendiri
Tabel 2. PENENTUAN PERINGKAT MASALAH NO.
1. 2. 3.
MASALAH
DIRASAKAN OLEH ORANG BANYAK Ya (10) Ya Ya
SANGAT
MENGHAMBAT PENINGKATAN PENDAPATAN
SERING TERJADI
TERSEDIA POTENSI MEMECAHKAN MASALAH Ya (10) Ya Ya
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Sering terjadi abrasi pantai Ya (10) Ya (10) Ya (10) 50 1 Tumbuhan lamun yang ada semakin berkurang Tidak Ya Ya 27 10 Sering adanya nelayan luar yang melakukan Ya Ya YA 35 4 penangkapan di wilayah yang dilarang masyarakat 4. Kurangnya hasil tangkap nelayan Ya Ya Ya Ya Ya 45 2 5. Ikan yang dilindungi sering tertangkap nelayan Ya Ya Ya Ya Ya 31 6 secara tidak sengaja 6. Penambangan pasir dan sirkon liar/illegal Ya Ya Ya Ya Ya 28 9 mining 7. Ikan dan udang semakin berkurang Ya Ya Ya Ya Ya 30 7 8. Ikan karang menjauh ke daerah karang yang Ya Ya Ya Ya Ya 32 5 jauh 9. Ikan konsumsi menjauh ke daerah lain Ya Ya Ya Ya Ya 29 8 10. Tanaman Ujung Atap semakin berkurang Ya Ya Ya Ya Ya 40 3 11. Belum ada upaya penandaan/taging penyu Ya Tidak Ya Ya Ya 25 12 setelah dilepas 12. Tidak ada makanan sapi yang dibudidayakan Ya Ya Ya Ya Ya 26 11 sendiri Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 5 kolom = 50 atau ranking 1
Tabel 3. PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH MASALAH No 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11. 12.
PENYEBAB
Sering terjadi abrasi pantai Tumbuhan lamun yang ada semakin berkurang Sering adanya nelayan luar yang melakukan penangkapan di wilayah yang dilarang masyarakat Kurangnya hasil tangkap nelayan Ikan yang dilindungi sering tertangkap nelayan secara tidak sengaja Penambangan pasir dan sirkon liar/illegal mining Ikan dan udang semakin berkurang
Ikan karang menjauh ke daerah karang yang jauh Ikan konsumsi menjauh ke daerah lain Tanaman Ujung Atap semakin berkurang Belum ada upaya penandaan/taging penyu setelah dilepas Tidak ada makanan sapi yang dibudidayakan sendiri
POTENSI
Iklim/Cuaca Umur
Perairan Laut sepanjang + 3.300 meter Hamparan lamun
Kurang patroli
Lahan luas, masyarakat banyak
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH Pembuatan rumpon Pelarangan penangkapan ikan di daerah lamun Pembentukan Pokmaswas
Tmpat asuhan berkurang Alat tangkap nelayan banyak Tanah dikuasai orang luar Penangkapan ikan yang membabi buta Tidak ada tempat berlindung Tidak ada tempat berkumpul Over panen
Garis pantai dan bibit alam mangrove
Penanaman mangrove liar
Pembibitan dan penanaman mangrove
Lahan luas dan air laut berkualitas
Penampungan dalam kolam tawar/payau/laut sementara Pelarangan penambangan berlebihan Penangkapan berjangka
Pembuatan kolam air laut untuk penampungan sementara dan pengadaan alat tagging
Pembuatan karang buatan
Jenis ikan konsumsi banyak
Pemasangan batang kayu tenggelam Pemasangan ban bekas
Tanaman Ujung Atap
Penanaman kembali
Kegitatan penanaman kebun ujung atap
Belum ada alat penandanya Belum ada rumput gajahnya
Banyaknya penyu hidup tertangkap
Penyu yang dilepas ditandai dengan ikatan tali/cat Pengembalaan liar
Pengadaan alat dan bahan penanda/tagging untuk pelepasan penyu Pembudidayaan rumput gajah di lahan sendiri
Tanah berpasir luas Perairan baik
Jenis ikan karang melimpah
Banyak masyarakat memelihara sapid an lahan pekarangan banyak kosong
TINDAKAN YANG LAYAK Pembuatan pemecah ombak Penanaman lamun Pembuatan pos pengawas dan pengadaan kapal pengawas untuk Pokmaswas
Pembebasan lahan jadi potensi desa Penebaran bibit ikan dan udang
Pembuatan sarang ikan
Tabel 4. PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
TINDAKAN YANG LAYAK
Pembuatan pemecah ombak Penanaman lamun Pembuatan pos pengawas dan pengadaan kapal pengawas untuk Pokmaswas Pembibitan dan penanaman mangrove Pembuatan kolam air laut untuk penampungan sementara dan pengadaan alat tagging Pembebasan lahan jadi potensi desa Penebaran bibit ikan dan udang Pembuatan terumbu karang buatan Pembuatan sarang ikan Kegitatan penanaman kebun ujung atap Pengadaan alat dan bahan penanda/tagging untuk pelepasan penyu Pembudidayaan rumput gajah di lahan sendiri
PEMENUHAN KEBUTUHAN ORANG BANYAK Ya (10) Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya 3
DUKUNGAN PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT Ya (10) Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
DUKUNGAN POTENSI
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Ya (10) Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
30 7 15 25 11 8 10 12 9 20 5 6
1 10 4 2 6 9 7 5 8 3 12 11
Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 3 kolom = 30 atau ranking 1
Tabel 5. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA NO
PROGRAM KEGIATAN
TUJUAN KEGIATA N 3 Pencegahan runtuh/long sor Konservasi
1 1.
2 Pembuatan pemecah ombak
2.
Penanaman lamun
3.
Pembuatan pos pengawas dan pengadaan kapal pengawas untuk Pokmaswas Pembibitan dan penanaman mangrove
Pengamana n Sumberday a
Pembuatan kolam air laut untuk penampungan sementara dan pengadaan alat tagging Pembebasan lahan jadi potensi desa
Penampung an sementara
7.
Penebaran bibit ikan dan udang
Penambaha n jumlah
8.
Pembuatan terumbu karang buatan
Tempat berlindung
9.
Pembuatan sarang ikan
Penangkap an ikan
10.
Kegitatan penanaman kebun ujung atap
Penghijaua n
11.
Pengadaan alat dan bahan penanda/tagging untuk pelepasan penyu
12.
Pembudidayaan rumput gajah di lahan sendiri
Menandai penyu yang tertangkap agar tidak dua kali Pemenuhan kebutuhan pakan
4.
5.
6.
Tempat asuhan
Modal
LOKASI
SASARAN
TARGET B
SIFAT L R
P
2012
WAKTU PELAKSANAAN 2013 2014 2015 2016
BIAYA
Ket
Rp
Sumber
4 Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
5 3,3 km
6 2 km
7 B
8 -
9 -
10 -
Ya
Ya
11 Ya
-
-
12 500.000.000
13 APBN
14 PDPT
2 Ha
1/5 Ha
B
-
-
-
Ya
Ya
-
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Nelayan illegal
2 Unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
300.000.000
APBN
PDPT
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
3,3 km
2 km
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Ikan yang tertangkap
2 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Tanah berpasir
4 kapling
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Nelayan
2 jenis
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
2 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
2 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
5 kebun
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Nelayan dan Pokmaswas
1 set
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Desa Teluk Bogam
Peternak sapi
2 kavling
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
BINA INFRASTRUKTUR DAN LINGKUNGAN Tabel 1. DAFTAR POTENSI DAN MASALAH DARI PROFIL DESA No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21.
POTENSI Luas wilayah RT.01 = 21 Ha dengan jumlah penduduk 33 KK Tersedianya jembatan di RT.02 dengan jumlah penduduk 44 KK Panjang 25 meter, Lebar 1,5 meter. Tersedia jalan lingkungan RT.04 dengan jumlah penduduk 37 KK Panjang 100 meter, Lebar 4 meter Luas wilayah desa Teluk Bogam 8.200 Ha. Dengan jumlah penduduk 315 KK Panjang jalan desa Panjang jalan desa Lahan bekas tambang pasir sirkon Lahan luas Anak-anak usia dini banyak Sekolah SD, SMP, SMK ada Pos Yandu ada Jumlah kapal dan hasil tangkapan SPDN Bogam Tidak ada bangunan pasar ikan Aktivitas penduduk hilir mudik desa ke kota Banyaknya anak-anak dan remaja yang berminat dan mau belajar agama Ada Tempat Pemakaman Umum Desa Letak desa strategis/ditengah dan lahan luas Minat dan bakat remaja dan pemuda untuk olah raga sepak bola + Lahan ada Penduduk hampir 400 KK + Lahan pekarangan untuk MCK ada Lahan kosong dan penduduk beragama muslim hampir 99 %
MASALAH Pembuangan air tergenang terhambat Keadaan jalan jembatan titian rusak dan tidak bisa dilewati Jalan sering tergenang air dan tidak bisa dilewati Air bersih untuk konsumsi kurang tersedia Kurang pohon pelindung di jalan Tidak ada pagar secara seragam Bentuk kolam mudah longsor/runtuh Penduduk ada yang belum punya rumah Arena bermaun di PAUD tidak ada Alat pendidikan pendukung dan bangunan pagar kurang baik Arena bermain tidak ada Tidak ada dermaga tambat dan jetti Pompa solar dan atap bangunan rusak berat Harga ikan tidak tentu Alat transportasi darat resmi tidak ada Tidak ada tempat belajar untuk pengajian atau belajar agama untuk anak-anak Jalan menuju ke pemakaman tidak layak Sering terjadi tindak pidana Lapangan sepak bola yang ada tidak memenuhi syarat MCK kurang standard an ada yang tidak memiliki Belum ada tempat ibadah berupa langgar/mushola
Tabel 2. PENENTUAN PERINGKAT MASALAH No
1. 2.
MASALAH
DIRASAKAN OLEH ORANG BANYAK Ya (10) Ya
SANGAT
MENGHAMBAT PENINGKATAN PENDAPATAN
SERING TERJADI
TERSEDIA POTENSI MEMECAHKAN MASALAH Ya (2,5) Ya
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Pembuangan air tergenang terhambat Ya (9,5) Ya (3,5) Ya (9,5) 35,0 4 Keadaan jalan jembatan titian rusak dan Ya Ya Ya 45,0 2 tidak bisa dilewati 3. Jalan sering tergenang air dan tidak bisa Ya Ya Ya Ya Ya 40,0 3 dilewati 4. Air bersih untuk konsumsi kurang tersedia Ya Ya Ya Ya Ya 50,0 1 5. Kurang pohon pelindung di jalan Ya Ya Tidak Ya Ya 15,0 12 6. Tidak ada pagar secara seragam Ya Ya Ya Ya Ya 14,0 13 7. Bentuk kolam mudah longsor/runtuh Ya Ya Ya Ya Ya 13,5 14 8. Penduduk ada yang belum punya rumah Ya Ya Ya Ya Ya 12,0 15 9. Arena bermaun di PAUD tidak ada Ya Ya Tidak Ya Ya 11,5 16 10. Alat pendidikan pendukung dan bangunan Ya Ya Tidak Ya Ya 10,5 17 pagar kurang baik 11. Arena bermain di Pos Yandu tidak ada Ya Ya Tidak Ya Ya 10,0 18 12. Tidak ada dermaga tambat dan jetti Ya Ya Ya Ya Ya 17,0 10 13. Pompa solar dan atap bangunan rusak berat Ya Ya Ya Ya Ya 18,0 9 14. Harga ikan tidak tentu Ya Ya Ya Ya Ya 30,0 5 15. Alat transportasi darat resmi tidak ada Ya Ya Ya Ya Ya 16,0 11 16. Tidak ada tempat belajar untuk pengajian Ya Ya Tidak Ya Ya 19,0 8 atau belajar agama untuk anak-anak 17. Jalan menuju ke pemakaman tidak layak Ya Ya Tidak Ya Ya 25,5 6 18. Sering terjadi tindak pidana Ya Ya Ya Ya Ya 20,5 7 19. Lapangan sepak bola yang ada tidak Ya Ya Ya Ya Ya 9,5 19 memenuhi syarat 20. MCK kurang standard an ada yang tidak Ya Ya Ya Ya Ya 8,0 20 memiliki 21. Belum ada tempat ibadah berupa Ya Ya Ya Ya Ya 8,0 21 langgar/mushola Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 5 kolom = 50 atau ranking 1
Tabel 3. PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH No
MASALAH
PENYEBAB
POTENSI
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH Penggalian saluaran manual
TINDAKAN YANG LAYAK Pembuatan saluran drainase
Tambal sulam kayu papan
Pembuatan jalan titian
Penimbunan seadanya
Penimbunan tanah merah/keras
Pengambilan air dengan galon
Pembuatan sumur bor dan tower
Penanaman pohon bunga Pebuatan seadanya Penyiringan papan
Penanaman pohon ketapang Pembuatan pagar kayu ulin Penyiringan kolam dengan ulin atau beton Pembangunan rumah sederhana Pengadaan arena/alat bermain Pembuatan pagar dan alat pendidikan Pengadaan arena bermain Pembangunan dermaga tambat dan jetti Pengadaan pompa solar dan rehab atap SPDN Bogam Pembangunan pasar rakyat Pengadaan mobil taksi/carteran
1.
Pembuangan air tergenang terhambat
Saluran tidak ada
2.
Keadaan jalan jembatan titian rusak dan tidak bisa dilewati
Kayu tua/lapuk
3.
Jalan sering tergenang air dan tidak bisa dilewati
Badan jalan rendah
4.
Air bersih untuk konsumsi kurang tersedia
Tidak ada sumur
5. 6. 7.
Kurang pohon pelindung di jalan Kurang pagar secara seragam Bentuk kolam mudah longsor/runtuh
Biaya Biaya Tanah pasir
Luas wilayah RT.01 = 21 Ha dengan jumlah penduduk 33 KK Tersedianya jembatan di RT.02 dengan jumlah penduduk 44 KK Panjang 25 meter, Lebar 1,5 meter. Tersedia jalan lingkungan RT.04 dengan jumlah penduduk 37 KK Panjang 100 meter, Lebar 4 meter Luas wilayah desa Teluk Bogam 8.200 Ha. Dengan jumlah penduduk 315 KK Panjang jalan desa Panjang jalan desa Lahan bekas tambang pasir sirkon
8. 9. 10.
Tidak mampu Belum ada dana Belum ada dana
Lahan luas Anak-anak banyak Sekolah dan murid
Numpang keluarga Bermain seadanya Pagar tanaman
11. 12.
Penduduk ada yang belum punya rumah Arena bermaun di PAUD tidak ada Alat pendidikan pendukung dan bangunan pagar kurang baik Arena bermain di Pos Yandu tidak ada Tidak ada dermaga tambat dan jetti
Dana tidak ada Dana tidak ada
Balita banyak Jumlah kapal dan hasil tangkapan
Bermain seadanya Tambat di pantai
13.
Pompa solar dan atap bangunan rusak berat
Dana tidak ada
SPDN Bogam eksis
14. 15.
Harga ikan tidak tentu Alat transportasi darat resmi tidak ada
Tidak ada pasar Tidak ada mobil
16.
Tidak ada tempat belajar untuk pengajian atau belajar agama untuk anak-anak
Belum ada dana membangun
Ikan hasil tangkapan banyak Aktivitas penduduk hilir mudik desa ke kota Banyaknya anak-anak dan remaja yang berminat dan mau belajar agama
Pompa manual dan rehab biasa Jual tengkulak Mobil pribadi
17.
Jalan menuju ke pemakaman tidak layak
Belum ada dana
Ada Tempat Pemakaman Umum Desa
Pembuatan tangga kayu bulat
18.
Sering terjadi tindak pidana
Polisi jauh
Kantor desa untuk pos polisi
19.
Lapangan sepak bola yang ada tidak memenuhi syarat
Dana kurang
Penimbunan sedikit
Rehab Lapangan Sepak Bola
20.
MCK kurang standard an ada yang tidak memiliki Belum ada tempat ibadah berupa langgar/mushola
Tidak ada dana membangun Tidak ada dana membangun
Letak desa strategis/ditengah dan lahan luas Minat dan bakat remaja dan pemuda untuk olah raga sepak bola + Lahan ada Penduduk hampir 400 KK + Lahan pekarangan untuk MCK ada Penduduk hampir 400 KK + Lahan pekarangan untuk mushola ada
Pembangunan Yayasan Pondok Pesantren Miftakhul Zahra Bogam Pembuatan jalan tangga ke pemakaman dari semen Pembangunan pos polisi
Multifungsi WC
Pembangunan MCK
Beribadat di 1 tempat mesjid
Pembangunan mushola/langgar untuk sembahyang
21.
Pinjam PIN
Tabel 4. PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN No
TINDAKAN YANG LAYAK
PEMENUHAN KEBUTUHAN ORANG BANYAK
DUKUNGAN DUKUNGAN JUMLAH URUTAN PENINGKATAN POTENSI NILAI PERINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT 1. Pembangunan drainase Ya (10) Ya (10) Ya (5,5) 25,5 4 2. Pembuatan jalan titian Ya Ya Ya 28,0 2 3. Penimbunan tanah merah/keras Ya Ya Ya 27,0 3 4. Pembuatan sumur bor dan tower Ya Ya Ya 30,0 1 5. Penanaman pohon ketapang Ya Ya Ya 19,0 12 6. Pembuatan pagar kayu ulin Ya Ya Ya 18,5 13 7. Penyiringan kolam dengan ulin atau beton Ya Ya Ya 18,0 14 8. Pembangunan rumah sederhana Ya Ya Ya 17,0 15 9. Pengadaan arena/alat bermain Ya Ya Ya 16,0 16 10. Pembuatan pagar dan alat pendidikan Ya Ya Ya 15,0 17 11. Pengadaan arena bermain Ya Ya Ya 14,0 18 12. Pembangunan dermaga tambat dan jetti Ya Ya Ya 21,0 10 13. Pengadaan pompa solar dan rehab atap SPDN Bogam Ya Ya Ya 22,0 9 14. Pembangunan pasar rakyat Ya Ya Ya 25,0 5 15. Pengadaan mobil taksi/carteran Ya Ya Ya 20,0 11 16. Pembangunan Yayasan Pondok Pesantren Miftakhul Zahra Bogam Ya Ya Ya 23,0 8 17. Pembuatan jalan tangga ke pemakaman dari semen Ya Ya Ya 24,5 6 18. Pembangunan pos polisi Ya Ya Ya 23,5 7 19. Rehab Lapangan Sepak Bola Ya Ya Ya 13,5 19 20. Pembangunan MCK Ya Ya Ya 12,0 20 21. Pembangunan mushola/langgar untuk sembahyang Ya Ya Ya 12,0 21 Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 3 kolom = 30 atau ranking 1
Tabel 5. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA No 1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
8. 9. 10. 11. 12.
13.
14. 15. 16.
17.
18. 19. 20. 21.
PROGRAM KEGIATAN 2
TUJUAN KEGIATAN 3
LOKASI
Pembangunan drainase Pembuatan jalan titian Penimbunan tanah merah/keras Pembuatan sumur bor dan tower Penanaman pohon ketapang Pembuatan pagar kayu ulin Penyiringan kolam dengan ulin atau beton Pembangunan rumah sederhana Pengadaan arena/alat bermain Pembuatan pagar dan alat pendidikan Pengadaan arena bermain Pembangunan dermaga tambat dan jetti Pengadaan pompa solar dan rehab atap SPDN Bogam Pembangunan pasar rakyat Pengadaan mobil taksi/carteran Pembangunan Yayasan Pondok Pesantren Miftakhul Zahra Bogam Pembuatan jalan tangga ke pemakaman dari semen Pembangunan pos polisi Rehab Lapangan Sepak Bola Pembangunan MCK
Normalisasi gerakan air Normalisasi jalan lingkungan Normalisasi jalan desa Penyediaan air bersih Teduh
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
100 m
Pembangunan mushola/langgar
SASARAN
TARGET 6
B 7
SIFAT L R 8 9
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20 m
1 paket
-
-
R
-
Ya
Ya
-
-
40 m
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
8 RT
8 unit
-
L
-
-
Ya
Ya
Sepanjang jalan desa Sepanjang jalan desa Kolam eks. Tambang
1 paket
-
L
-
-
Ya
1 paket
-
L
-
-
5 paket
B
-
-
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Nelayan miskin Anak-anak
1 unit
B
-
1 paket
B
Murid/Siswa
1 paket
Balita
BIAYA
14
APBN
PDPT
-
50.000.000
APBN
PDPT
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Ya
-
-
400.000.000
APBN
PDPT
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
300.000.000
APBD
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
10.000.000
APBD
500 m
1 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
500.000.000
APBN
DIKJA R DIKJA R PDPT
Desa Teluk Bogam
Nelayan
2 unit
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Penjual ikan
1 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Pemudik
1 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
250.000.000
APBN
PDPT
Anak-anak dan remaja
1 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Transportasi lancer/mudah
Desa Teluk Bogam
Masyarakat
1 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Pengamanan masyarakat Kaderisasi bakat
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Masyarakat
1 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Pemuda
1 unit
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
Masyarakat
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
60.000.000
APBN
PDPT
Rapi dan seragam Kolam tidak runtuh Punya rumah sendiri Standar PAUD Keamanan sekolah Hiburan Tempat tambat dan bongkar muat Penakaran solar tepat dan bangunan kuat Harga stabil Hilir mudik lancar Peningkatan pengetahuan dan ahklak
Kebersihan dan kesehatan Tempat ibadah umat
Rp 12
Ket
100.000.000
5
2012
WAKTU PELAKSANAAN 2013 2014 2015 2016 11
Sumber 13
4
P 10
BINA USAHA Tabel 1. DAFTAR POTENSI DAN MASALAH DARI PROFIL DESA No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
POTENSI SPDN Bogam 1 buah + Kuota 55 KL/bulan + Nelayan pembeli banyak Warung sembako 35 buah + Pembeli banyak Pekerjaan masyarakat 80 % sebagai nelayan penangkap ikan + SDI banyak Pekerjaan masyarakat 30 % sebagai nelayan penangkap ikan + Sudah memiliki Kapal/Perahu Pekerjaan masyarakat 20 % sebagai pengolah/penampung ikan + Ikan hasil tangkapan banyak Pekerjaan masyarakat 10 % sebagai pembudidaya ikan/rumput laut + Lahan luas Ibu-ibu bisa dan suka menjahit pakaian Remaja dan Pemuda mau membuat produk kerajinan skala rumah tangga Minat masyarakat untuk budidaya ikan gurami + Lahan eks. Tambang ada Masyarakat memiliki lahan usaha untuk perkebunan sawit Masyarakat 5 % sebagai tukang rumah dan tukang kapal Masyarakat ada minat dan bakat beternak ayam kampong Lahan luas dan Minat Masyarakat Memantau Kegiatan Besar Jumlah penduduk pengkonsumsi air minum dan lahan bangunan ada
MASALAH Kurangnya modal untuk memesan (men-DO) BBM bersubsidi jenis solar Pemilik warung kurang modal membeli sembako Nelayan tidak memiliki perahu/kapal penangkap ikan Alat penangkap ikan yang dimiliki nelayan perlu diganti (rusak) Pengolahan SDI hanya diserap 20 % dari hasil tangkapan Pembuatan rakit dan pembelian bibit tidak maksimal Tidak memiliki mesin jahit dan bahan-bahan Tidak memiliki bahan usaha kerajinan yang dikelola Tidak memiliki bibit gurami dan pakan Tidak memiliki biji bibit sawit unggul (jenis marihat atau lonsum) dan pupuk Tidak memiliki alat tukang/bengkel Tidak memiliki bibit ayam kampong dan pakan Tidak Ada Bangunan/Pos Pemantau Pariwisata/Kegiatan Usaha Tidak ada air bersih siap minum
Tabel 2. PENENTUAN PERINGKAT MASALAH No
MASALAH
1.
Kurangnya modal untuk memesan (menDO) BBM bersubsidi jenis solar Pemilik warung kurang modal membeli sembako Nelayan tidak memiliki perahu/kapal penangkap ikan Alat penangkap ikan yang dimiliki nelayan perlu diganti (rusak) Pengolahan SDI hanya diserap 20 % dari hasil tangkapan Pembuatan rakit dan pembelian bibit tidak maksimal Tidak memiliki mesin jahit dan bahan Tidak memiliki bahan usaha kerajinan yang dikelola Tidak memiliki bibit gurami dan pakan Tidak memiliki biji bibit sawit unggul (jenis marihat atau lonsum) dan pupuk Tidak memiliki alat tukang/bengkel Tidak memiliki bibit ayam kampong dan pakan Tidak Ada Bangunan/Pos Pemantau Pariwisata/Kegiatan Usaha Tidak ada air bersih siap minum
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
DIRASAKAN OLEH ORANG BANYAK Ya (10)
SANGAT
MENGHAMBAT PENINGKATAN PENDAPATAN
SERING TERJADI
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Ya (9,5)
TERSEDIA POTENSI MEMECAHKAN MASALAH Ya (2,5)
Ya (9,5)
Ya (3,5)
35,0
4
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
40,0
3
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
45,0
2
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
50,0
1
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
30,0
5
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
22,0
9
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
20,5 23,0
11 8
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
25,5 20,0
6 12
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
Ya Ya
25,0 21,0
7 10
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
19.5
13
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
19.5
14
Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 5 kolom = 50 atau ranking 1
Tabel 3. PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH No 1.
2. 3. 4.
5.
6. 7. 8. 9. 10.
11. 12. 13.
14.
MASALAH
PENYEBAB
POTENSI
Kurangnya modal untuk memesan (men-DO) BBM bersubsidi jenis solar Pemilik warung kurang modal membeli sembako Nelayan tidak memiliki perahu/kapal penangkap ikan Alat penangkap ikan yang dimiliki nelayan perlu diganti (rusak) Pengolahan SDI hanya diserap 20 % dari hasil tangkapan
Kurangnya modal men-DO
SPDN Bogam 1 buah + Kuota 55 KL/bulan + Nelayan pembeli banyak
Kurangnya modal membeli Tidak memiliki modal membeli Kurang modal membeli alat
Utang dengan yang punya modal Pinjam kapal teman/Ikut kapal teman Pinjam alat teman/Numpang alat orang
Penguatan modal untuk warung sembako Penguatan modal untuk nelayan membeli perahu/kapal penangkap ikan Penguatan modal untuk nelayan membeli alat penangkap ikan
Utang dengan pemilik modal
Penguatan modal untuk pengolahan dan menampungan SDI
Jumlah rakit dan bibit tidak maksimal Tidak memiliki mesin jahit dan bahan-bahan Tidak memiliki bahan usaha kerajinan yang dikelola Tidak memiliki bibit gurami dan pakan Tidak memiliki biji bibit sawit unggul (jenis marihat atau lonsum) dan pupuk Tidak memiliki alat tukang/bengkel Tidak memiliki bibit ayam kampong dan pakan Tidak Ada Bangunan/Pos Pemantau Pariwisata/Kegiatan Usaha dan alat komunikasi Tidak ada air bersih siap minum
Kurang modal membeli Modal tidak ada
Warung sembako 35 buah + Pembeli banyak Pekerjaan masyarakat 80 % sebagai nelayan penangkap ikan + SDI banyak Pekerjaan masyarakat 30 % sebagai nelayan penangkap ikan + Sudah memiliki Kapal/Perahu Pekerjaan masyarakat 20 % sebagai pengolah/penampung ikan + Ikan hasil tangkapan banyak Pekerjaan masyarakat 10 % sebagai pembudidaya ikan/rumput laut + Lahan luas Ibu-ibu bisa dan suka menjahit pakaian
Utang dengan pemilik modal
Modal membeli bahan tidak ada Modal membeli tidak ada Modal membeli tidak ada
Remaja dan Pemuda mau membuat produk kerajinan skala rumah tangga Minat masyarakat untuk budidaya ikan gurami + Lahan eks. Tambang ada Masyarakat memiliki lahan usaha untuk perkebunan sawit
Tidak ada
Mencari bibit alam/di kebun orang lain
Penguatan modal untuk budidaya rumput laut Penguatan modal untuk pemuda membeli mesin jahit dan bahan-bahan Penguatan modal untuk pemudi membeli bahan dan alat kerajinan Penguatan modal untuk budidaya ikan gurami Penguatan modal untuk budidaya perkebunan sawit
Modal membeli tidak ada Modal membeli tidak ada Belum Ada dana
Masyarakat 5 % sebagai tukang rumah dan tukang kapal Masyarakat ada minat dan bakat beternak ayam kampong Lahan luas dan Minat Masyarakat Memantau Kegiatan Besar
Pinjam punya orang yang pesan pekerjaan Pinjam modal ke pemilik modal Penggunaan PIN untuk rapat
Penguatan modal untuk masyarakat membeli alat tukang rumah dan kapal Penguatan modal usaha untuk peternakan ayam kampong Pembuatan Pos Pemantau/Pengawas
Belum ada dana
Jumlah penduduk pengkonsumsi air minum dan lahan bangunan ada
Memasak air sumur dan Beli aqua ke kota
Pengadaan air minum isi ulang
Kurang modal membeli SDI
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH Utang dengan yang punya modal
Pinjam mesin dan utang bahan
Tidak ada
TINDAKAN YANG LAYAK Penguatan modal untuk SPDN men-DO
Tabel 4. PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN No
TINDAKAN YANG LAYAK
PEMENUHAN KEBUTUHAN ORANG BANYAK
DUKUNGAN DUKUNGAN JUMLAH URUTAN PENINGKATAN POTENSI NILAI PERINGKAT PENDAPATAN MASYARAKAT 1. Penguatan modal untuk SPDN men-DO Ya (10) Ya (10) Ya (5,5) 24,0 4 2. Penguatan modal untuk warung sembako Ya Ya Ya 26,0 3 3. Penguatan modal untuk nelayan membeli perahu/kapal penangkap ikan Ya Ya Ya 28,0 2 4. Penguatan modal untuk nelayan membeli alat penangkap ikan Ya Ya Ya 30,0 1 5. Penguatan modal untuk pengolahan dan menampungan SDI Ya Ya Ya 22,0 5 6. Penguatan modal untuk budidaya rumput laut Ya Ya Ya 18,5 9 7. Penguatan modal untuk pemuda membeli mesin jahit dan bahan-bahan Ya Ya Ya 17,5 11 8. Penguatan modal untuk pemudi membeli bahan dan alat kerajinan Ya Ya Ya 19,0 8 9. Penguatan modal untuk budidaya ikan gurami Ya Ya Ya 20,5 6 10. Penguatan modal untuk budidaya perkebunan sawit Ya Ya Ya 17,0 12 11. Penguatan modal untuk masyarakat membeli alat tukang rumah dan kapal Ya Ya Ya 20,0 7 12. Penguatan modal usaha untuk peternakan ayam kampung Ya Ya Ya 18,0 10 13. Pembuatan Pos Pemantau/Pengawas lengkap radio komunikasi Ya Ya Ya 16.0 13 14. Pengadaan air minum isi ulang Ya Ya Ya 16.0 14 Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 3 kolom = 30 atau ranking 1
Tabel 5. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA No
PROGRAM KEGIATAN 2 Penguatan modal untuk SPDN men-DO
TUJUAN KEGIATAN 3 Normalisasi pasokan solar
2.
Penguatan modal untuk warung sembako
Pemenuhan sembako desa
3.
Penguatan modal untuk nelayan membeli perahu/kapal penangkap ikan Penguatan modal untuk nelayan membeli alat penangkap ikan Penguatan modal untuk pengolahan dan menampungan SDI Penguatan modal untuk budidaya rumput laut
Peningkatan hasil tangkapan
1 1.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Penguatan modal untuk pemuda membeli mesin jahit dan bahan-bahan Penguatan modal untuk pemudi membeli bahan dan alat kerajinan Penguatan modal untuk budidaya ikan gurami Penguatan modal untuk budidaya perkebunan sawit Pengadaan peralatan bengkel nelayan Penguatan modal usaha untuk peternakan ayam kampung Pembuatan Pos Pemantau/Pengawas lengkap radio FM untuk komuniksai Pengadaan air minum isi ulang
LOKASI
SASARAN
TARGET
SIFAT L R 8 9 -
P 10 -
2012
WAKTU PELAKSANAAN 2013 2014 2015 2016 11 Ya Ya Ya -
BIAYA Rp Sumber 12 13 22.000.000 APBN
Ket 14 PDPT
4 Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
5 1 SPDN
6 1 kali DO
B 7 B
35 Warung
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
-
-
-
350.000.000
APBN
PDPT
200 nelayan
10 perahu
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
200 nelayan
5 jenis alat tangkap
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
250.000.000
APBN
PDPT
40 orang
3 jenis olahan
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
60.000.000
APBN
PDPT
20 orang
1 paket
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Pemudi dan ibu-ibu
2 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Pemudi dan ibu-ibu
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
20 orang
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
20 orang
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
10 orang
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
100 orang
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Pengamanan dan Perekonomian
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Masyarakat
1 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
100.000.000
APBN
PDPT
Pemenuhan air minum
Teluk Bogam
Masyarakat
1 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
50.000.000
APBN
PDPT
Peningkatan hasil tangkapan Pemasaran produk olahan jadi Kontiuitas produk rumput laut Perbaikan dan pembuatan pakaian Penampungan tenaga kerja dan kreatifitas Usaha rumah tangga Usaha kebun pribadi Perbaikan dan pembuatan kapal Usaha rumah tangga
BINA MANUSIA Tabel 1. DAFTAR POTENSI DAN MASALAH DARI PROFIL DESA No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
POTENSI Ada Sekolah SD - SMA Ada penduduk buta huruf sekitar 10 % Nelayan banyak sekitar 80 % dari jumlah KK Pemuda banyak sekitar 30 % dari jumlah jiwa Masyarakat sekitar 315 KK Anak-Anak Usia Sekolah Banyak Banyak Ibu Hamil Banyak Bayi dan Balita Banyak keluarga miskin yang sakit Ada korban/penderita akibat kejadian wabah penyakit seperti DBD dan Malaria Banyak usaha masyarakat yang berkembang Banyak ibu-ibu berminat kerja menjahit Banyak remaja putrid berminat membuat souvenir Banyak minat bapak-bapak bekerja sebagai tukang kapal dan rumah Banyak pemuda berminat membuat batako untuk rumah pribadi Ada Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan (Pokmaswas)
MASALAH Kurangnya tenaga pengajar sekolah Tidak ada sekolah khusus untuk buta huruf Nelayan kurang terampil Ada yang tidak melanjutkan sekolah Masyarakat kurang sadar hukum Banyak tidak bidsa melanjutkan ke SMA dan PT Persalinannya jarang di Bantu oleh Tenaga Medis (Bidan) Pendidikan bayi dan balita kurang dipahami ibu-ibu Tidak memiliki Kartu Jamkesmas Kurang tindakan pencegahan dan pemberantasan DBD dan malaria Kurang mampu manajemen keuangan dan administrasi Tidak punya keterampilan menjahit pakaian secara professional Tidak punya keterampilan dan pengetahuan pembuatan souvenir Tidak punya keterampilan bertukang rumah dan kapal Tidak punya keterampilan membuat batako Kurang paham tentang tugas pokok penegakkan hukum
Tabel 2. PENENTUAN PERINGKAT MASALAH No
1. 2. 3. 4. 5. 6.
MASALAH
DIRASAKAN OLEH ORANG BANYAK Ya (10) Ya Ya Ya Ya Ya
SANGAT
MENGHAMBAT PENINGKATAN PENDAPATAN
SERING TERJADI
TERSEDIA POTENSI MEMECAHKAN MASALAH Ya (9) Ya Ya Ya Ya Ya
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Kurangnya tenaga pengajar sekolah Ya (6) Ya (4) Ya (10) 39,0 13 Tidak ada sekolah khusus untuk buta huruf Ya Ya Ya 40,0 12 Nelayan kurang terampil Ya Ya Ya 50,0 1 Ada yang tidak melanjutkan sekolah Ya Ya Ya 38,0 14 Masyarakat kurang sadar hukum Ya Ya Ya 36,0 16 Banyak tidak bidsa melanjutkan ke SMA Ya Ya Ya 37,0 15 dan PT 7. Persalinannya jarang di Bantu oleh Tenaga Ya Ya Ya Ya Ya 40,5 11 Medis (Bidan) 8. Pendidikan bayi dan balita kurang dipahami Ya Ya Ya Ya Ya 41,0 10 ibu-ibu 9. Tidak memiliki Kartu Jamkesmas Ya Ya Ya Ya Ya 49,5 2 10. Kurang tindakan pencegahan dan Ya Ya Ya Ya Ya 42,0 9 pemberantasan DBD dan malaria 11. Kurang mampu manajemen keuangan dan Ya Ya Ya Ya Ya 43,0 8 administrasi 12. Tidak punya keterampilan menjahit pakaian Ya Ya Ya Ya Ya 48,0 3 secara professional 13. Tidak punya keterampilan dan pengetahuan Ya Ya Ya Ya Ya 47,0 4 pembuatan souvenir 14. Tidak punya keterampilan bertukang rumah Ya Ya Ya Ya Ya 46,0 5 dan kapal 15. Tidak punya keterampilan membuat batako Ya Ya Ya Ya Ya 45,0 6 16. Kurang paham tentang tugas pokok Ya Ya Ya Ya Ya 44,0 7 penegakkan hukum Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 5 kolom = 50 atau ranking 1
Tabel 3. PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH No 1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
11. 12.
13.
14. 15. 16.
MASALAH
PENYEBAB
Kurangnya tenaga pengajar sekolah Tidak ada sekolah khusus untuk buta huruf Nelayan kurang terampil
Tidak diusulkan penambahan Tidak ada pengajar Tidak pernah pelatihan
Ada Sekolah SD - SMA
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH Guru rangkap
Ada penduduk buta huruf sekitar 10 %
Belajar dengan yang bisa
Pengusulan masuk Paket A sampai C
Nelayan banyak sekitar 80 % dari jumlah KK
Berlatih dengan kawan yang bisa
Ada yang tidak melanjutkan sekolah SD sampai SMP Masyarakat kurang sadar hukum Banyak tidak bidsa melanjutkan ke SMA dan PT Persalinannya jarang di Bantu oleh Tenaga Medis (Bidan) Pendidikan bayi dan balita kurang dipahami ibu-ibu Tidak memiliki Kartu Jamkesmas Kurang tindakan pencegahan dan pemberantasan DBD dan malaria Kurang mampu manajemen keuangan dan administrasi Tidak punya keterampilan menjahit pakaian secara professional Tidak punya keterampilan dan pengetahuan pembuatan souvenir Tidak punya keterampilan bertukang rumah dan kapal Tidak punya keterampilan membuat batako Kurang paham tentang tugas pokok penegakkan hukum
Tidak ada dana
Pemuda banyak sekitar 30 % dari jumlah jiwa Masyarakat sekitar 315 KK
Bekerja sembarang
Anak-Anak Usia Sekolah Banyak
Bekerja dulu
Bidan tidak ada kendaraan Kurang pelatihan mendidik anak Tidak dapat jatah
Banyak Ibu Hamil
Ojek
Banyak Bayi dan Balita
Belajar dari orang tua
Pelatihan mesin kapal, membuat dan merawat alat tangkap, navigasi dan SKK 60 mil Beasiswa atau pembukaan lapangan kerja Pelatihan hokum pidana umum berdasarkan KUHP dan KUHAP Beasiswa untuk anak melanjutkan ke SMA dan PT Pengadaan kendaraan roda 2 untuk bidan Pelatihan fisiologi anak dan gizi anak
Banyak keluarga miskin yang sakit
Bantuan ke yang mampu
Tidak diusulkan
Ada korban/penderita akibat kejadian wabah penyakit seperti DBD dan Malaria
Pembakaran sampahorganik
Tidak pernah dilatih Tidak pernah dilatih
Banyak usaha masyarakat yang berkembang Banyak ibu-ibu berminat kerja menjahit
Belajar dari teman dan pengalaman Belajar dari teman
Pelatihan menajemen usaha khususnya administrasi keuangan Pelatihan menjahit pakaian
Tidak pernah dilatih
Banyak remaja putrid berminat membuat souvenir
Belajar dari teman
Pelatihan membuat souvenir dari bahan hasil laut
Tidak pernah dilatih Tidak pernah dilatih Tidak pernah pendidikan
Banyak minat bapak-bapak bekerja sebagai tukang kapal dan rumah Banyak pemuda berminat membuat batako untuk rumah pribadi Ada Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan (Pokmaswas)
Belajar dari teman Belajar dari teman
Pelatihan tukang rumah dan tukang kapal Pelatihan membuat batako
Bertanya setiap pertemuan dinas
Pelatihan hokum peraturan kelautan dan perikanan
Kurang pendidikan Kurang dana
POTENSI
Pendidikan agama
TINDAKAN YANG LAYAK Penambahan tenaga pengajar
Pembuatan kolektif kartu JAMKESDA Fogging/pengasapan dan pelatihan pencegahan DBD
Tabel 4. PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN No
1. 2. 3.
TINDAKAN YANG LAYAK
PEMENUHAN KEBUTUHAN ORANG BANYAK
DUKUNGAN PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT Ya (8) Ya Ya
DUKUNGAN POTENSI
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Penambahan tenaga pengajar Ya (8) Ya (4) 20,0 13 Pengusulan masuk Paket A sampai C Ya Ya 21,0 12 Pelatihan mesin kapal, membuat dan merawat alat tangkap, navigasi dan SKK 60 Ya Ya 30,0 1 mil 4. Beasiswa atau pembukaan lapangan kerja untuk SD sampai SMP Ya Ya Ya 19,0 14 5. Pelatihan hokum pidana umum berdasarkan KUHP dan KUHAP Ya Ya Ya 17,0 16 6. Beasiswa untuk anak melanjutkan ke SMA dan PT Ya Ya Ya 18,5 15 7. Pengadaan kendaraan roda 2 untuk bidan Ya Ya Ya 21,5 11 8. Pelatihan fisiologi anak dan gizi anak Ya Ya Ya 22,0 10 9. Pembuatan kolektif kartu JAMKESDA Ya Ya Ya 29,5 2 10. Fogging/pengasapan dan pelatihan pencegahan DBD Ya Ya Ya 23,0 9 11. Pelatihan menajemen usaha khususnya administrasi keuangan Ya Ya Ya 24,0 8 12. Pelatihan menjahit pakaian Ya Ya Ya 29,0 3 13. Pelatihan membuat souvenir dari bahan hasil laut Ya Ya Ya 28,0 4 14. Pelatihan tukang rumah dan tukang kapal Ya Ya Ya 27,5 5 15. Pelatihan membuat batako Ya Ya Ya 26,0 6 16. Pelatihan hokum peraturan kelautan dan perikanan Ya Ya Ya 25,0 7 Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 3 kolom = 30 atau ranking 1
Tabel 5. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA No
PROGRAM KEGIATAN
TUJUAN KEGIATAN
LOKASI
SASARAN
B
SIFAT L R
P
WAKTU PELAKSANAAN 2012
2013
2014 11
2015
2016
BIAYA Sumber Rp
1
2
3
4
6
7
8
9
10
Penambahan tenaga pengajar Pengusulan masuk Paket A sampai C Pelatihan mesin kapal, membuat dan merawat alat tangkap, navigasi dan SKK 60 mil Beasiswa atau pembukaan lapangan kerja untuk SD/SMP Pelatihan hokum pidana umum berdasarkan KUHP dan KUHAP Beasiswa untuk anak melanjutkan ke SMA dan PT Pengadaan kendaraan roda 2 untuk bidan Pelatihan fisiologi anak dan gizi anak Pembuatan kolektif kartu JAMKESDA Fogging/pengasapan dan pelatihan pencegahan DBD Pelatihan menajemen usaha khususnya administrasi keuangan
Peningkatan kualitas siswa Bisa membaca dan ijasah Keterampilan nelayan meningkat
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Guru Baru
6 guru
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
20.000.000
13 APBD
DIKJAR
Masyarakat buta huruf 200 nelayan
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
20.000.000
APBD
DIKJAR
3 paket
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
200.000.000
APBN
PDPT
Melanjutkan sekolah
Desa Teluk Bogam
20 siswa
1 paket
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
20.000.000
APBD
DIKJAR
Sadar hokum pidana umum
Desa Teluk Bogam
40 orang
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
20.000.000
APBD
Bag. Hukum Pemda
Melanjutkan sekolah
Desa Teluk Bogam
20 Siswa
1 paket
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
20.000.000
APBD
DIKJAR
Pelayanan bidan lancer Anak sehat jasmani rohani Jaminan biaya kesehatan Pemberantasan nyamuk
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
Bidan
2 unit
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
35.000.000
APBN
PDPT
Pemudi dan ibu-ibu 50 KK
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
1 paket
-
L
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
50.000.000
APBD
Masyarakat
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
20.000.000
APBD
DINKE S DINKE S
Menambah pengetahuan mengelola dana Terampil mejahit Terampil dan tau membuat souvenir Jadi tukang professional
Desa Teluk Bogam
Pemilik usaha
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
20.000.000
APBD
DINPER INDAG
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
50 IRT
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
50 Pemudi
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Desa Teluk Bogam
20 RTP
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Mampu membuat batako berkualitas Mampu memilah hokum perikanan
Desa Teluk Bogam
20 KK
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Desa Teluk Bogam
Pokmaswas
1 paket
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
3.
4.
5.
6.
7. 8. 9. 10.
11.
12. 13.
14.
15. 16.
Pelatihan menjahit pakaian Pelatihan membuat souvenir dari bahan hasil laut Pelatihan tukang rumah dan tukang kapal Pelatihan membuat batako Pelatihan hokum peraturan kelautan dan perikanan
12
Ket
1. 2.
5
TARGET
14
BINA KELEMBAGAAN Tabel 1. DAFTAR POTENSI DAN MASALAH DARI PROFIL DESA No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
POTENSI Jumlah Penduduk 315 KK dengan Panjang Garis Pantai yang dihuni penduduk + 3.300 meter Pemuda dan pemudi 30 % dari jumlah penduduk Penduduk pengangguran 30 % Kelompok Agama 5 kelompok Kelompok Nelayan 15 kelompok Kelompok usaha 5 kelompok Kelompok perempuan 4 kelompok Kelompok pemuda 3 kelompok Kelompok pengawasan perikanan 1 kelompok Koperasi Nelayan 1 Kelompok Koperasi Unit Desa 1 Unit Kelompok pengolahan ikan 3 kelompok Kelompok pembudidaya ikan 5 kelompok Kelompok peternakan 2 kelompok Kelompok SISKAMLING ada 8 kelompok Kelompok pengelola sumberdaya perikanan
MASALAH Konflik/bentrok antar warga/kelompok warga Kenakalan pemuda seperti minuman keras, perjudian dan perjinahan Tindak pidana banyak seperti pencurian, penganiayaan dan pembunuhan Kelompok Agama 5 kelompok kurang aktif Kelompok Nelayan 15 kelompok kurang aktif Kelompok usaha 5 kelompok kurang aktif Kelompok perempuan 4 kelompok kurang aktif Kelompok pemuda 3 kelompok kurang aktif Kelompok pengawasan perikanan 1 kelompok kurang aktif Koperasi Nelayan 1 Kelompok kurang aktif Koperasi Unit Desa 1 Unit kurang aktif Kelompok pengolahan ikan 3 kelompok kurang aktif Kelompok pembudidaya ikan 5 kelompok kurang aktif Kelompok peternakan 2 kelompok kurang aktif Kelompok SISKAMLING ada 8 kelompok kurang aktif Kelompok pengelola sumberdaya perikanan kurang aktif
Tabel 2. PENENTUAN PERINGKAT MASALAH No
1.
MASALAH
DIRASAKAN OLEH ORANG BANYAK Ya (10)
SANGAT
MENGHAMBAT PENINGKATAN PENDAPATAN
SERING TERJADI
TERSEDIA POTENSI MEMECAHKAN MASALAH Ya (9)
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Konflik/bentrok antar warga/kelompok Ya (6) Ya (4) Ya (10) 39,0 13 warga 2. Kenakalan pemuda seperti minuman keras, Ya Ya Ya Ya Ya 40,0 12 perjudian dan perjinahan 3. Tindak pidana banyak seperti pencurian, Ya Ya Ya Ya Ya 50,0 1 penganiayaan dan pembunuhan 4. Kelompok Agama 5 kelompok kurang Ya Ya Ya Ya Ya 38,0 14 aktif 5. Kelompok Nelayan 15 kelompok kurang Ya Ya Ya Ya Ya 36,0 16 aktif 6. Kelompok usaha 5 kelompok kurang aktif Ya Ya Ya Ya Ya 37,0 15 7. Kelompok perempuan 4 kelompok kurang Ya Ya Ya Ya Ya 40,5 11 aktif 8. Kelompok pemuda 3 kelompok kurang Ya Ya Ya Ya Ya 41,0 10 aktif 9. Kelompok pengawasan perikanan 1 Ya Ya Ya Ya Ya 49,5 2 kelompok kurang aktif 10. Koperasi Nelayan 1 Kelompok kurang Ya Ya Ya Ya Ya 42,0 9 aktif 11. Koperasi Unit Desa 1 Unit kurang aktif Ya Ya Ya Ya Ya 43,0 8 12. Kelompok pengolahan ikan 3 kelompok Ya Ya Ya Ya Ya 48,0 3 kurang aktif 13. Kelompok pembudidaya ikan 5 kelompok Ya Ya Ya Ya Ya 47,0 4 kurang aktif 14. Kelompok peternakan 2 kelompok kurang Ya Ya Ya Ya Ya 46,0 5 aktif 15. Kelompok SISKAMLING ada 8 kelompok Ya Ya Ya Ya Ya 45,0 6 kurang aktif 16. Kelompok pengelola sumberdaya Ya Ya Ya Ya Ya 44,0 7 perikanan kurang aktif Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 5 kolom = 50 atau ranking 1
Tabel 3. PENGKAJIAN TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH No
MASALAH
PENYEBAB
POTENSI
1.
Konflik/bentrok antar warga/kelompok warga
Tidak paham dan terlatih
2.
Kenakalan pemuda seperti minuman keras, perjudian dan perjinahan
Tidak paham dan terlatih
3.
Tindak pidana banyak seperti pencurian, penganiayaan dan pembunuhan
Tidak paham dan terlatih
Penduduk pengangguran 30 %
Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik
4.
Kelompok Agama 5 kelompok kurang aktif Kelompok Nelayan 15 kelompok kurang aktif Kelompok usaha 5 kelompok kurang aktif Kelompok perempuan 4 kelompok kurang aktif Kelompok pemuda 3 kelompok kurang aktif Kelompok pengawasan perikanan 1 kelompok kurang aktif Koperasi Nelayan 1 Kelompok kurang aktif Koperasi Unit Desa 1 Unit kurang aktif
Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih Tidak paham dan terlatih
Kelompok Agama 5 kelompok
Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Kelompok pengolahan ikan 3 kelompok kurang aktif Kelompok pembudidaya ikan 5 kelompok kurang aktif Kelompok peternakan 2 kelompok kurang aktif Kelompok SISKAMLING ada 8 kelompok kurang aktif Kelompok pengelola sumberdaya perikanan kurang aktif
Jumlah Penduduk 315 KK dengan Panjang Garis Pantai yang dihuni penduduk + 3.300 meter Pemuda dan pemudi 30 % dari jumlah penduduk
ALTERNATIF TINDAKAN PEMECAHAN MASALAH Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik
Kelompok Nelayan 15 kelompok Kelompok usaha 5 kelompok Kelompok perempuan 4 kelompok Kelompok pemuda 3 kelompok Kelompok pengawasan perikanan 1 kelompok Koperasi Nelayan 1 Kelompok Koperasi Unit Desa 1 Unit Kelompok pengolahan ikan 3 kelompok Kelompok pembudidaya ikan 5 kelompok Kelompok peternakan 2 kelompok Kelompok SISKAMLING ada 8 kelompok Kelompok pengelola sumberdaya perikanan
Belajar sendiri dan melihat orang lain yang lebih baik
TINDAKAN YANG LAYAK Pelatihan manajemen konflik/bentrok antar warga/kelompok warga Sosialisasi dampak negative kenakalan pemuda seperti minuman keras, perjudian dan perjinahan Sosialisasi dampak negative tindak pidana pencurian, penganiayaan dan pembunuhan Pengkaderan kelompok agama jadi qori dan qoriah Pelatihan manajemen kelompok nelayan Pelatihan manajemen kelompok usaha Pelatihan manajemen kelompok perempuan Pelatihan minat bakat kelompok pemuda Pelatihan manajemen kelompok pengawasan perikanan Pelatihan manajemen usaha dan keuangan Koperasi Nelayan Pelatihan manajemen usaha dan keuangan Koperasi Unit Desa Pelatihan pengelolaan kelompok pengolahan ikan Pelatihan kelompok pembudidaya ikan Pelatihan peternakan sapid an itik Simulasi Kelompok SISKAMLING Pelatihan konservasi untuk kelompok pengelola sumberdaya perikanan
Tabel 4. PENENTUAN PERINGKAT TINDAKAN No
1. 2.
TINDAKAN YANG LAYAK
PEMENUHAN KEBUTUHAN ORANG BANYAK
DUKUNGAN PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT Ya (8) Ya
DUKUNGAN POTENSI
JUMLAH NILAI
URUTAN PERINGKAT
Ya (4) Ya
20,0 21,0
13 12
Ya
Ya
30,0
1
Pelatihan manajemen konflik/bentrok antar warga/kelompok warga Ya (8) Sosialisasi dampak negative kenakalan pemuda seperti minuman keras, Ya perjudian dan perjinahan 3. Sosialisasi dampak negative tindak pidana pencurian, penganiayaan dan Ya pembunuhan 4. Pengkaderan kelompok agama jadi qori dan qoriah Ya 5. Pelatihan manajemen kelompok nelayan Ya 6. Pelatihan manajemen kelompok usaha Ya 7. Pelatihan manajemen kelompok perempuan Ya 8. Pelatihan minat bakat kelompok pemuda Ya 9. Pelatihan manajemen kelompok pengawasan perikanan Ya 10. Pelatihan manajemen usaha dan keuangan Koperasi Nelayan Ya 11. Pelatihan manajemen usaha dan keuangan Koperasi Unit Desa Ya 12. Pelatihan pengelolaan kelompok pengolahan ikan Ya 13. Pelatihan kelompok pembudidaya ikan Ya 14. Pelatihan peternakan sapid an itik Ya 15. Simulasi Kelompok SISKAMLING Ya 16. Pelatihan konservasi untuk kelompok pengelola sumberdaya perikanan Ya Keterangan : Jumlah peserta 20 orang. Terhadap penilaian pendapat/kepentingan 1 orang nilainya 0,5. Sehingga nilai tertinggi kolom = 30 atau ranking 1
Ya Ya 19,0 14 Ya Ya 17,0 16 Ya Ya 18,5 15 Ya Ya 21,5 11 Ya Ya 22,0 10 Ya Ya 29,5 2 Ya Ya 23,0 9 Ya Ya 24,0 8 Ya Ya 29,0 3 Ya Ya 28,0 4 Ya Ya 27,5 5 Ya Ya 26,0 6 Ya Ya 25,0 7 20 x 0,5 = 10. Dalam tabel ini jumlah nilai tertinggi 10 x 3
Tabel 5. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA No
PROGRAM KEGIATAN
TUJUAN KEGIATAN
LOKASI
8. 9.
10.
11.
12.
13. 14. 15. 16.
2012
2013
BIAYA Sumber Rp
Ket
8
9
10
-
-
-
Ya
Ya
Desa Teluk Bogam
Pemuda dan pemudi
Pemuda dan pemudi
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Menambah pemahaman dan pengetahuan Menambah pengetahuan
Desa Teluk Bogam
Penduduk penganggu ran
Penduduk penganggur an
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Desa Teluk Bogam
5 Pok. Agama 5
5 Pok. Agama 5
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Menambah pengetahuan Menambah pengetahuan
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
15 Pok. Nelayan Pok.usaha 5 kelompok
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Pelatihan manajemen kelompok perempuan Pelatihan minat bakat kelompok pemuda Pelatihan manajemen kelompok pengawasan perikanan Pelatihan manajemen usaha dan keuangan Koperasi Nelayan Pelatihan manajemen usaha dan keuangan Koperasi Unit Desa Pelatihan pengelolaan kelompok pengolahan ikan Pelatihan kelompok pembudidaya ikan
Menambah pengetahuan Menambah pengetahuan Menambah pengetahuan
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
15 Pok. Nelayan Pok.usaha 5 kelompok 4 Pok perempuan 3 Pok. pemuda 1 Pokmaswa s
4 Pok perempuan 3 Pok. pemuda 1 Pokmaswas
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Menambah pengetahuan
Desa Teluk Bogam
1 Koperasi Nelayan
1 Koperasi Nelayan
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Menambah pengetahuan
Desa Teluk Bogam
1 KUD
1 KUD
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Menambah pengetahuan
Desa Teluk Bogam
3 Pok. pengolaha n
3 Pok. pengolahan
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Menambah pengetahuan
Desa Teluk Bogam
5 Pokdakan
5 Pokdakan
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Pelatihan peternakan sapid an itik Simulasi Kelompok SISKAMLING Pelatihan konservasi untuk kelompok pengelola sumberdaya perikanan
Menambah pengetahuan Menambah pengetahuan Menambah pengetahuan
Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam Desa Teluk Bogam
2 Pok. peternakan 8 Pok. Siskamling 1 Pok. pengelola SDI
2 Pok. peternakan 8 Pok. Siskamling 1 Pok. pengelola SDI
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
B
-
-
-
Ya
Ya
Ya
-
-
20.000.000
APBN
PDPT
Menambah pemahaman dan pengetahuan
7.
WAKTU PELAKSANAAN
7
4
Desa Teluk Bogam
6.
P
B
3
Kualitaspemec ahan masala
5.
SIFAT L R
6 Penduduk 315 KK
2
Pelatihan manajemen konflik/bentrok antar warga/kelompok warga Sosialisasi dampak negative kenakalan pemuda seperti minuman keras, perjudian dan perjinahan Sosialisasi dampak negative tindak pidana pencurian, penganiayaan dan pembunuhan Pengkaderan kelompok agama jadi qori dan qoriah Pelatihan manajemen kelompok nelayan Pelatihan manajemen kelompok usaha
4.
B
5 Penduduk 315 KK
1
3.
TARGET
2014 11 Ya
1.
2.
SASARA N
2015
2016
-
-
20.000.000
13 APBN
14 PDPT
12
KETERANGAN GAMBAR LP. BOLA desas
Puskesmas
Kantor Desa
SMK SMP
Rumah Pendudu SD
SDN SMP
Bukit
SMK
PLN
Surau TK
SD Masjid
P. M. TNH
RTVIII
Jl. Desa desas Jl. Kabupaten desas Jl. Propinsi desas
Rumah dinas puskesmas
Puskesmas
Pantai
Gedung
Bukit
Kantor Desa
RTVII RTVI
Surau
SPDN / BBM
RT.IV
PLN desas
RT.II
RT.III
G. RPT LAUT
RT. V
desas
Batas RT
desas RT.I
Tj. Penghujan
desas
Laut Jawa desas
Pangkalan Bun, Kepada :
Nomor Lampiran Perihal
: : 1 lembar : Mohon diberikan IUP /SP
Yth. Bupati Kotawaringin Barat Up. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ktw. Barat di PANGKALAN BUN
Bersama ini kami mohon kepada Bapak seperti perihal tersebut diatas, dengan data-data sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Nama Perusahaan/Perorangan Alamat Perusahaan/Perorangan Tempat/Lokasi Usaha Pemimpin Perusahaan/Perorangan Modal Usaha Akte Pendirian Perusahaan a. Notaris b. Tanggal c. Nomor : 7. Jenis Usaha a. Penangkapan b. Budidaya c. Pengumpulan dan Pengangkutan d. Pengolahan 8. Daerah Usaha 9. Alat yang digunakan 10. Banyaknya alat 11. Ukuran Mata Jaring 12. Kapal/Alat angkut yang digunakan 13. Pelabuhan Pangkalan 14. Pelabuhan Tujuan
: : : : : : : : : : : : : : : : : : :
Sebagai bahan kelengkapan permohonan ini, kami lampirkan sebanyak 2 (dua) rangka : 1. Foto Copy Kartu Tanda Pengenal 2. Meterai Rp. 6.000,- sebanyak 1 lembar Demikian disampaikan sebagai bahan pertimbangan selanjutnya.
Pemohon,
Mengetahui/Membenarkan