Laporan Tahunan PKBL
2014 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Telkom
Pelopor Pertumbuhan Industri Kreatif
1
Metamorfosa
Industri Kreatif Indonesia
Telkom Indonesia
Mendorong lahirnya ide-ide digital kreatif agar terus berkembang dan bermetamorfosa menjadi mahakarya yang bernilai tinggi.
2
2014 Telkom pelopor pertumbuhan industri kreatif
Graha Merah Putih
Telkom Ada untuk Indonesia Nama Graha Merah Putih dipilih untuk Gedung Kantor Pusat Telkom di Jalan Japati No. 1 Bandung. Graha Merah Putih mencerminkan tekad Telkom untuk terus mengabdi bagi kemajuan Republik Indonesia. Warna merah dan putih menjadi warna dominan gedung berlantai delapan tersebut. Citra dan semangat baru tersebut, semakin mengukuhkan Telkom sebagai bagian dari kemajuan Indonesia. Telkom ada untuk Indonesia!
3
2014
Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk
Daftar Isi
TELKOM Pelopori Pemanfaatan Ekosistem Digital untuk UMK Masyarakat digital telah menjadi kecenderungan yang mendunia, dengan makin meluasnya akses serta penggunaan lingkungan konvergensi Perangkat-Jaringan-Aplikasi (Device-Network-Application/”DNA”) berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi dalam aktivitas sehari-hari: di rumah dan di tempat kerja, untuk edukasi atau berekreasi, maupun dalam berinteraksi dengan teman dan keluarga.
Batik Kayu Angkat Kesejahteraan Masyarakat Bantul Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyerap ratusan tenaga kerja dari warga setempat. Dusun ini dikenal sebagai sentra kerajinan batik kayu.
68 4
38
10
Creative Center Guna menajamkan bantuannya serta memastikan partisipasi Telkom dalam pengembangan industri kreatif digital tepat sasaran, Telkom, menggelar empat kelompok program, yakni Creative Center, Creative Camp, Digital Valley dan Digital Innovation Lounge atau DiLo.
www.telkompkbl.com
Financial Highlight
6
CEO Notes
9
Telkom Pelopori Pemanfaatan Ekosistem Digital Untuk UMK
10
Dewan Komisaris
14
Dewan Direksi
16
PKBL Berdayakan UMK Sejahterakan Masyarakat
18
Penyaluran Bantuan: Bangkitkan Kemandirian UMK
20
CDC Telkom : Perusahaan Tumbuh Masyarakat diberdayakan
28
Jajaran Manajemen Telkom CDC
30
48
Ninda Art Shop
Lestarikan Warisan Leluhur, Sejahterakan Perajin Lampung Tapis melambangkan kebanggaan masyarakat Lampung atas kemegahan dan kemakmuran Pulau Sumatera sebagai “Pulau Emas” atau “svarnadwipa” (Gold Island); sehingga seluruh motifnya disulam dengan benang emas yang melambangkan kemegahan.
Bhagaskarabronze.com 52
26
Target 20 DiLo
Wawancara SGM CDC Telkom berharap dalam waktu tidak lama akan semakin banyak produk kreatif nasional yang dihasilkan entrepreneur digital kita yang akan mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di mancanegara.
Konsisten Menerapkan Kepatuhan GCG
32
Fadillah Batik dan Tenun Sutera
36
Mashudi, Finalis Sosial Entrepreneur of The Year 2014
37
Taman Internet Umum
42
Batik Kayu Jakarta
45
Mendunia Berkat Lidah Buaya
46
Papua Art
47
Digital Corner Telkomsel
54
Telkom Group Peduli Pariwisata
60
Telkom Raih Grand Platinum Indonesia CSR Award 2014
72
Training & Workshop Program Social Responsibility Netherlands
74
Laporan Keuangan Audited
75
Tim Penyusun Laporan Tahunan PKBL 2014 TIM PENGAWAS: Direktur Human Capital Management PENANGGUNG JAWAB: Senior General Manager CDC NARA SUMBER: Para Senior Manager CDC TIM PENYUSUN: Supriyono, Achmad Wahyu, Endang Rusmana, Agus Mahfudin DESAIN: Eril Athalah Farisy FOTOGRAFER: Yeddy Hendrawan, Eril Athalah Farisy EDITOR: Yeddy Hendrawan
Untuk permintaan, pertanyaan, masukan dan komentar atas laporan ini dapat menghubungi: COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER Graha Merah Putih Telkom Lt. 6 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 Tel. (62-22) 4526141 Fax. (62-22) 4526130 email:
[email protected] www.telkompkbl.com
5
Financial Highlight
Bagaimana Dana PKBL
Disalurkan?
Telkom pada tahun 2014 telah menyalurkan dana sebesar Rp 494,53 milyar, yaitu Rp 411,72 milyar untuk Program Kemitraan dan Rp 82,80 milyar untuk Program Bina Lingkungan. Bantuan untuk Program Kemitraan tersebut telah diserap oleh 12.163 Mitra Binaan.
17%
Program Bina Lingkungan
2014
Rp 82,80 Milyar
Jumlah Mitra Binaan dari 2001 sampai dengan 2014:
105.572 MB
83%
Program Kemitraan Rp 411,72 Milyar
34 Provinsi, 8 Sektor Industri 6
Realisasi Penyaluran Program Kemitraan 2001 sampai dengan 2014:
Rp 2,39 Triliun Realisasi Penyaluran Program Bina Lingkungan 2003 sampai dengan 2014:
Rp 0,46 Triliun
Realisasi Program Bina Lingkungan 2014 Bantuan Korban Bencana Alam Rp 4,37 Milyar Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Rp 40,83 Milyar Pengembangan Fasilitas Kesehatan Masyarakat Rp 8,49 Milyar Pengembangan Fasilitas Umum Rp 9,43 Milyar Pembangunan dan Perbaikan Sarana Ibadah Rp 16,23 Milyar Pelestarian Lingkungan Rp 0,80 Milyar Pengentasan Kemiskinan Rp 1,04 Milyar
8
Realisasi Program Kemitraan 2014 Per Sektor
6.675 Perdagangan
Rp 206,22 Milyar
2.183
296
Rp 70,50 Milyar
2.116
Industri
Rp 9,75 Milyar
Perikanan
Jasa
222
Rp 70,27 Milyar
Rp 6,72 Milyar
Pertanian
203
Perkebunan
Rp 6,36 Milyar
428
Peternakan
Rp 14,83 Milyar
40
Sektor lain
Rp 11,77 Milyar
7
CEO Notes
8
Para pemangku kepentingan yang terhormat, Dalam kesempatan baik ini, kami dengan bangga melaporkan kinerja dan pencapaian Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) yang telah diselenggarakan oleh Telkom sepanjang tahun 2014. Pelaksanaan PKBL Telkom tahun 2014 serta pelaporannya dilandaskan pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-05/MBU/2007 dan disempurnakan melalui PER -08/MBU/2013, yang merupakan Perubahan Keempat PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN untuk Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Peran penting kami sebagai bagian dari elemen masyarakat telah lama disadari, hal ini terlihat pada Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Kami, pada tahun 2014, telah menyalurkan dana sebesar Rp 494,53 milyar, yaitu Rp 411,72 milyar untuk Program Kemitraan dan Rp 82,80 milyar untuk Program Bina Lingkungan. Bantuan untuk Program Kemitraan tersebut telah diserap oleh 12.163 Mitra Binaan. Sejak tahun 2001 Telkom telah menyalurkan bantuan Program Kemitraan sebesar Rp 2,39 triliun sedangkan untuk Program Bina Lingkungan, sejak 2003 sampai dengan 2014 kami telah berhasil menyalurkan bantuan sebesar Rp 0,46 triliun. Sementara jumlah Mitra Binaan yang telah menerima manfaat Program Kemitraan sekitar 105 ribu mitra binaan yang tersebar di seluruh Indonesia. Perlu kami sampaikan pula, dalam pelaksanaan PKBL ini, Telkom mendukung seluruh usaha menuju pengembangan industri kreatif digital, hal ini sejalan dengan salah satu misi kami, yakni sebagai pelopor kemajuan industri kreatif di Indonesia. Menyongsong diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Perusahaan juga memandang perlu menyiapkan para pelaku UMK Indonesia, oleh karena itu, pada 2014 perusahan telah mendirikan berbagai creative camp di seluruh Indonesia untuk membekali para pelaku UMK dalam pemanfaatan teknologi informasi. Pemberdayaan sosial masyarakat yang dilakukan melalui PKBL telah membawa dampak yang diharapkan, yaitu semakin harmonisnya hubungan Perusahaan dengan masyarakat. Hal ini terbukti bahwa kinerja perusahaan selalu tumbuh positif di atas rata-rata industri. Selain itu operasional perusahaan selama ini dapat berjalan dengan lancar dan bahkan mendapat dukungan dari masyarakat.
Pemberdayaan sosial masyarakat dan lingkungan serta pemberdayaan potensi usaha masyarakat akan terus dikembangkan, sehingga akan segera dapat dicapai masyarakat yang mandiri dan sejahtera yang pada gilirannya citra Perusahaan semakin meningkat dan keberlangsungan bisnis Perusahaan semakin terjamin. Kerja keras Perusahaan dalam pemberdayaan masyarakat telah mendapat apresiasi dengan diperolehnya berbagai penghargaan. Salah satu di antaranya penghargaan tersebut adalah Grand Platinum dalam forum Indonesian CSR Award 2014 yang diselenggarakan dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. Direksi mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran manajemen dan karyawan terkait atas dedikasi dan kerja keras mereka yang menunjang keberhasilan pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Tahun 2014. Dewan Direksi juga mengapresiasi para Mitra Binaan dan elemen masyarakat di seluruh daerah operasional Perusahaan yang telah ikut andil dalam keberhasilan program tersebut. Besar harapan kami bahwa seluruh bantuan dan pembekalan yang telah diberikan kepada masyarakat dapat menghasilkan dampak yang besar untuk menggerakkan roda perekonomian di daerah masingmasing, dan pada akhirnya berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia. Dengan penyampaian laporan ini, Perusahaan juga berharap agar semua pemangku kepentingan dapat memperoleh informasi yang transparan serta terinci terkait Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, dan dengan demikian dapat terus mendukung inisiatif Telkom untuk senantiasa membangun negeri melalui program pemberdayaan masyarakatnya.
Bandung, Februari 2015
Alex J. Sinaga Direktur Utama
9
Profil TELKOM
TELKOM Pelopori Pemanfaatan
Ekosistem Digital Indonesia
Untuk UMK
Masyarakat digital telah menjadi kecenderungan yang mendunia, dengan makin meluasnya akses serta penggunaan lingkungan konvergensi Perangkat-Jaringan-Aplikasi (DeviceNetwork-Application/DNA) berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi dalam aktivitas sehari-hari: di rumah dan di tempat kerja, untuk edukasi atau berekreasi, maupun dalam berinteraksi dengan teman dan keluarga.
10
Di Indonesia, pengembangan jaringan broadband serta pemerataan akses dan layanan telekomunikasi sebagai bagian dari gaya hidup digital juga merupakan komponen pembentuk konektivitas nasional, salah satu pilar dari Masterplan Percepatan & Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang telah dicanangkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Fokus PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) sepanjang tahun 2014 pada penyelenggaraan layanan Telekomunikasi, Informasi, Media, Edutainment dan Services (TIMES), termasuk pengembangan Indonesia Digital Network (IDN) tidak saja telah memberikan sumber-sumber pendapatan baru yang menunjang keberlanjutan pertumbuhan.
(full service network provider) terlengkap dan terluas di Nusantara. Telkom terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, Telkom mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Services). Sebagai perusahaan yang telah menjadi salah satu model korporasi terbaik di Indonesia, Telkom sebagai entitas bisnis menyadari bahwa keberlanjutan bisnisnya bergantung pada seberapa baik Telkom dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungannya.
Telkom ke depan, juga berperan mempelopori masyarakat digital di Indonesia, sekaligus berkontribusi nyata pada pembangunan masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara. Berada di Garda Depan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kerja keras Telkom semakin mengukuhkan posisinya sebagai penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi
Kontribusi Telkom terhadap lingkungan terutama dilakukan melalui Program Kemitraan berupa penyaluran pinjaman bergulir dan kegiatan lain untuk pemberdayaan sektor Usaha Mikro dan Kecil (UMK), serta Program Bina Lingkungan dalam rangka membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wifi Corner:
Internet Merata, Masyarakat Semakin Cerdas
Sebagai operator Telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom turut bertanggungjawab untuk dapat memberikan layanan telekomunikasi yang dibutuhkan masyarakat, terutama kebutuhan layanan internet.
Keberadaan wifi.id Corner sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dalam melaksanakan program pemerataan akses Internet. Namun juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan, kecerdasan
Sejalan dengan itu, untuk mempercepat pembangunan Internet Society, Telkom menyediakan ribuan titik lokasi wifi.id Corner, dengan kecepatan up to 100 Mbps. Fasilitas ini tersebar di ruang-ruang publik di seluruh Indonesia. Wifi.id Corner merupakan tempat yang disiapkan Telkom dan dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengakses internet. Tujuan pendirian wifi.id Corner adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang nantinya bisa menghadapi dunia yang berbasis digital dan internet.
dan kemudahan bangsa Indonesia, khususnya dalam berkomunikasi dan memanfaatkan teknologi informasi.
11
Visi dan Misi
12
Our Vision To Become a Leading Telecommunication, Information, Media, Edutainment & Services (TIMES) Player in the Region
Inisiatif Strategis Center of Excellence Focus on high growth/value
Our Mission
portfolio
To Provide “More for Less” TIMES Services.
Accelerate International
To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation.
Cost Transformation
Expansion
IDN Development (Id-Access, IdRing, Id-Con)
Corporate Culture: The New Telkom Way
IDS - Converged Service based
Basic Belief: Always The Best
IDP - Enabling Platform
Core Values: Solid, Speed, Smart
Key Behaviours: Imagine, Focus, Action
on Digital Ecosystem Solution
Ecosystem Development Execute Best Managed Parenting Style
Tiga Program Utama 1. Telkomsel : Maintain Double Digit Growth 2. IDN : Drive Digital Business 3. InEx : Stretch & Expand International Business
Manage Portfolio through BoE and CRO Enhance Synergy across Telkom Group
13
Dewan Komisaris DR. Hendri Saparini Komisaris Utama
Hendri Saparini sebelumnya adalah Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM/Kepala Badan Pengembangan UKM RI (20012002), Dosen Ekonomi Program Magister Manajemen UGM, MM-Fakultas Studi Pembangunan ITB, dan Program Doktor – Fakultas Ekonomi UMS, Konsultan Ekonomi di beberapa lembaga keuangan, Bank Indonesia serta
lembaga internasional, serta Managing Director ECONIT Advisory Group. Wanita kelahiran Kebumen 16 Juni 1964 ini menyelesaikan pendidikannya di Fakultas Ekonomi UGM Tahun 1988, S2 di International Development Policy – University of Tsukuba – Japan dan S3 International Political EconomyUniversitas Tsukuba, Jepang.
Imam Apriyanto Putro Komisaris
Hadiyanto
Komisaris
Imam Apriyanto Putro menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak April 2014. Sebelumnya pernah menjadi Komisaris PT. Semen Indonesia Tbk. Saat ini menjabat sebagai Sekretaris Kementerian BUMN. Meraih gelar sarjana dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Magister Manajemen dari Institut Bisnis Indonesia (IBI) Jakarta dan S3 manajemen SDM dari Universitas Negeri Jakarta.
Parikesit Suprapto Komisaris Hadiyanto menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak 11 Mei 2012. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara di Kementerian Keuangan RI. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Kepala Biro Hukum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan dan Alternate Executive Director World Bank. Di lingkungan korporasi, pernah menjabat Komisaris Utama PT Garuda Indonesia, Tbk (20072012) dan Komisaris Utama PT Bank Ekspor Indonesia (2007-2009). Hadiyanto meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Master of Law (LLM) dari Harvard University Law School, AS dan gelar doktor di bidang Ilmu Hukum dari Universitas Padjadjaran, Bandung.
14
Parikesit Suprapto menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak 11 Mei 2013. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Jasa, Kementerian BUMN (2010-2012), Deputi Bidang Usaha Industri Perbankan dan Pembiayaan, Kementerian BUMN (20082010) dan Penasihat Ahli Menteri Negara Koperasi dan UKM Bidang Usaha Kecil (2006-2008). Di lingkungan korporasi antara lain pernah menjabat sebagai Komisaris PT Indosat Tbk (2011-2012) dan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Parikesit Suprapto meraih gelar sarjana bidang Ekonomi Perusahaan dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri (1980), gelar Master di bidang Economic Development dari Indiana University, AS (1990) dan gelar doktor di bidang Development Economics dari University of Notre Dame, Indiana, AS (1995).
Johnny Swandi Sjam Komisaris Independen
Johnny Swandi Sjam menjabat sebagai Komisaris Independen Telkom sejak 1 Januari 2011. Saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komite Tetap Bidang Infrastruktur dan Jasa Telekomunikasi KADIN Indonesia. Sebelumnya Johnny Swandi Sjam pernah menjabat sebagai Komisaris PT INTI (20102011), Direktur Utama PT Indosat Tbk (20052007), Presiden Direktur Satelindo (20022003) dan beberapa jabatan penting lain di entitas anak usaha Indosat, seperti Sisindosat dan Intikom (1997-2002).
Johnny Swandi Sjam Memiliki gelar Diploma III bidang Ahli Teknik Komputer dari Institut Teknologi Bandung, Diploma IV bidang Manajemen Industri dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian, gelar Sarjana bidang Manajemen Informatika dari Universitas Gunadarma, Jakarta dan gelar Master di bidang Administrasi dan Kebijakan Bisnis dari Universitas Indonesia, Jakarta.
Virano Gazi Nasution Komisaris Independen
Virano Gazi Nasution menjabat Komisaris Independen Telkom sejak 11 Mei 2012. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Direktur Niaga PT Indonesia Comnet Plus, entitas anak usaha PT PLN (2009-2012), Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika
(2008-2009) dan Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk (2001-2005). Memiliki latar belakang pendidikan S1 di bidang System Engineering, University of Arizona dan gelar master di bidang Engineering Economic, Stanford University, USA.
Dolfie Othniel F. Palit Komisaris Independen
Dolfie Othniel Fredric Palit sebelumnya adalah Co Coordinator ICW (19992000), Direktur Pelaksana Yayasan Bumi Indonesia Hijau (2000-2003) dan Direktur
DES 2014
19
Eksekutif REKODE. Pria kelahiran Bintan- Kep. Riau, 27 Oktober 1968 ini menyelesaikan pendidikannya di Institut Teknologi Bandung, 1995.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014 menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, serta mengangkat secara resmi Alex J. Sinaga sebagai Direktur Utama Telkom.
RUPS LB diselenggarakan untuk menentukan pengganti Arief Yahya yang diangkat menjadi Menteri Pariwisata dalam Kabinet Kerja periode 2015-2019. Pergantian Direksi tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini.
15
Dewan Direksi Alex J. Sinaga Direktur Utama
Alex J. Sinaga sebelumnya mendapat penugasan sebagai Executive General Manager, Fixed Wireless Division Telkom (2002-2005), Senior Manager, Business Performance Regional II Jakarta (2002-2002), Executive General Manager Enterprise Services Division Telkom (2005-2007), Direktur Utama PT Multimedia Nusantara (2007-2012) dan Direktur Utama Telkomsel (2012 – 2014).
Pria kelahiran Pematang Siantar, 27 September 1961 ini menyelesaikan pendidikan S1 di Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1986 dan Master of Science in Telematics di University of Surrey, Guildford, United Kingdom, 1994.
Abdus Somad Arief
Direktur Network, IT & Solution
Indra Utoyo
Abdus Somad Arief sebelumnya mendapat penugasan sebagai Deputy Executive General Manager, Enterprise Service Division Telkom (2007-2008), Vice president Business Development, Enterprise & Wholesale Telkom, Executive General Manager Enterprise Services Division (20092012) dan Director of Network Telkomsel (2012 – 2014). Pria kelahiran Sidoarjo, 25 September 1963 ini menyelesaikan Diploma Degree, Electrical Engineering, ITB, 1988 dan Magister Degree, Information Technology & System, ITB 2000.
Direktur Innovation & Strategic Portfolio
Muhammad Awaluddin
Direktur Enterprise & Business Service Indra Utoyo menjabat sebagai Direktur Innovation & Strategic Portfolio Telkom. Meniti karir di Telkom sejak tahun 1986 di berbagai posisi, dengan jabatan terakhir sebagai Direktur IT, Solution & Supply (2007-2012). Meraih gelar Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (1985) dan gelar Master di bidang Communication & Signal Processing dari Imperial College, University of London, Inggris (1994).
16
Bergabung dengan Telkom sejak 1991, Awaluddin telah mendapatkan penugasan di berbagai tempat di Telkom, antara lain VP Public & Marketing Communications, Executive General Manager Divisi Regional I Sumatera, dan Executive General Manager Divisi Access. Sebelumnya Muhammad Awaluddin menjabat sebagai Direktur Utama PT. Infomedia Nusantara. Pria kelahiran Jakarta 15 Januari 1968 ini meraih gelar sarjana Teknik Elektro dari Universitas Sriwijaya (1990) dan meraih gelar Master di bidang Business Administration dari European University Antwerpen Belgia (1998).
Herdy Rosadi Harman
Honesti Basyir
Herdy Rosadi Harman sebelumnya VP Legal & Compliance Telkom (20062007), VP Regulatory Management Telkom (2007-2012) dan Director Human Capital Management Telkomsel (2012 – 2014). Pria kelahiran Bandung, 28 Juni 1963 ini menyelesaikan pendidikan Bachelor of Law di Universitas Padjadjaran, 1986, Master of Business dari Asian Institute Management Philippines dan Institute Management Bandung (Telkom University) 1993, dan Master of Law (LLM program) di Washington College of Law, DC USA, 1998.
Honesti Basyir telah mendapatkan berbagai penugasan, antara lain Assistant Vice President Business & Finance Analysis dan Project Controller-1 Project Management Office. Dia pernah menjabat sebagai Vice President of Strategic Business Development, Direktorat IT Solution & Strategic Portfolio. Pria kelahiran Padang 24 Juni 1968 ini meraih gelar sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (1992), serta S2 Corporate Finance dari Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (2004).
Direktur Human Capital Management
Direktur Wholesale & International Service
Dian Rachmawan
Direktur Consumer Service Dian Rachmawan, pria kelahiran Bandung 28 Juni 1968 ini sebelumnya adalah CEO Telekomunikasi Indonesia International (Hongkong) Limited (Telin HK). Dian Rachmawan menyelesaikan pendidikan S2 di Telecommunication Engineering, Bradford College, United Kingdom.
Heri Sunaryadi Direktur Keuangan
Heri Sunaryadi sebelumnya adalah President Director dan CEO PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) 2009 – 2013, dan Direktur Utama PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (2013 – 2014). Pria kelahiran Jember, 26 Juni 1965 ini menyelesaikan studi S1 di Fakultas Teknologi Pertanian – Institut Pertanian Bogor 1987.
17
Sekilas PKBL
PKBL:
Berdayakan UMK, Sejahterakan Masyarakat
Sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, Telkom memiliki dua tanggung jawab besar, pertama untuk meningkatkan profit dalam rangka meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dan deviden, sedangkan yang kedua adalah melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan.
18
Peran dan tanggung jawab sosial Telkom tersebut dilaksanakan salah satunya melalui Program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan atau lebih dikenal dengan sebutan PKBL (Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan), sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-05/MBU/2007, yang disempurnakan dengan PER-08/MBU/2013 Perihal Perubahan Keempat tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan. Program Kemitraan Program Kemitraan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil Mitra Binaan Telkom, agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar wilayah operasi Telkom. Hal tersebut diharapkan akan dapat mendukung kegiatan usaha Telkom maupun mitra bisnis. Sedangkan Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi Telkom yang bersifat hibah. Semangat Telkom dalam melaksanakan PKBL merupakan bentuk komitmen tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat. PKBL telah dilaksanakan Telkom sejak 2001, dimana setiap tahun terjadi peningkatan jumlah penyaluran dana untuk program ini. Banyak Mitra Binaan PKBL Telkom yang telah mandiri dan tangguh. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan pesatnya perkembangan usaha mereka. Saat ini banyak
mitra binaan telah melakukan aktivitas pemasaran tidak hanya menjangkau pasar dalam negeri tetapi juga hingga merambah ke luar negeri. Keberhasilan PKBL dalam mengelola para Mitra Binaan juga terlihat dengan berbagai penghargaan yang diperoleh. Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa keseriusan dan eksistensi PKBL telah diakui secara luas. Dengan memanfaatkan seluruh sektor, PKBL menghasilkan Mitra Binaan yang unggul dan sukses sehingga mampu memberikan hasil maksimal dan membuat masyarakat menjadi lebih kreatif dalam memenuhi kebutuhannya. Lebih dari itu mereka juga mampu untuk menghasilkan produk atau jasa yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Program Bina Lingkungan Program Bina Lingkungan Telkom dilaksanakan sejak tahun 2003. Program ini ditujukan untuk memberikan bantuan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi Perusahaan. Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan meliputi pemberian bantuan untuk korban bencana alam, bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan kesehatan masyarakat, bantuan prasarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam serta pengetasan kemiskinan. Bantuan Bina Lingkungan telah memberikan kontribusi besar bagi peningkatan kehidupan masyarakat serta kemajuan dalam bidang pendidikan. Selain itu program Bina Lingkungan juga telah menunjukkan keberadaannya dalam bidang kesehatan, keagamaan, prasarana umum dan pelestarian lingkungan, bantuan bencana alam dan pengentasan kemiskinan.
Pengembangan Sistem Informasi Manajemen PKBL Pada tahun 2014, Telkom telah mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKBL versi 2.0 yang berbasis Teknologi Informasi serta terintegrasi dengan Sistem Informasi Manajemen Telkom lainnya. Pogram ini bertujuan untuk membantu proses administrasi, evaluasi dan pelaporan PKBL serta menyajikan data PKBL secara akurat. Di sisi aplikasi, Telkom telah mengimplementasikan dua aplikasi yang akan menjamin kepastian proses bisnis sesuai dengan yang telah dibuat. Kedua aplikasi tersebut adalah: 1. SIM PKBL merupakan alat (tools) standar pengoperasian Pengelolaan PKBL sesuai dengan bisnis proses yang berlaku. Pemanfaatan aplikasi ini memberikan informasi secara real time bagi pengguna sehingga dapat meningkatkan kecepatan informasi yang mengalir untuk pengambilan keputusan. Selain itu SIM PKBL juga memiliki kontrol data untuk menjaga akurasi laporan manajemen, perencanaan dan pengendalian berdasarkan informasi yang akurat dan komprehensif.
2. SAP Keuangan merupakan aplikasi yang memiliki best practice dalam pengelolaan bisnis keuangan CDC sesuai dengan standar dunia. Telkom CDC menggunakan SAP sebagai aplikasi untuk mengelola keuangan. Integrasi data kedua aplikasi tersebut merupakan hal yang utama dalam penggunaan sistem informasi manajemen.
19
Realisasi PKBL 2014
Penyaluran Bantuan:
Bangkitkan Kemandirian UMK Realisasi kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) dilaksanakan sesuai dengan arah kebijakan Perusahaan. Adapun penyaluran dana PKBL Telkom tahun 2014 sebesar Rp. 494,53 milyar direalisasikan pada bidang Program Kemitraan senilai Rp. 411,72 milyar dan Program Bina Lingkungan senilai Rp. 82,80 milyar. Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tersebut dengan mempertimbangkan asas manfaat, keadilan, efisiensi, dan efektivitas serta sumber dana yang tersedia.
20
Realisasi Program Kemitraan Program Kemitraan adalah program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi masyarakat, melalui pemberian pinjaman kemitraan untuk modal kerja dan investasi. Selain itu melalui Program Kemitraan, Perusahaan juga memberikan bantuan pembinaan berupa kegiatan Pelatihan yang diharapkan akan meningkatkan kemampuan mitra binaan dalam berbagai aspek, kegiatan Promosi dan Pameran untuk memperkenalkan produk mitra binaan agar lebih dikenal khalayak umum, serta kegiatan Pemagangan untuk memberikan kesempatan kepada para mitra binaan saling bertukar informasi dan pengalaman dengan mitra binaan lainnya yang mempunyai usaha sejenis. Program Kemitraan bertujuan untuk meningkatkan kompetensi usaha mikro dan kecil (UMK) yang dijalankan masyarakat, sehingga menjadi usaha yang tangguh dan mandiri. Melalui program ini maka setiap UMK yang telah berkembang diharapkan juga bisa menyerap tenaga kerja dari masyarakat lokal, sehingga mereka mendapatkan penghasilan. Dengan demikian masyarakat sekitar yang tidak bisa bekerja di lingkungan Perusahaan, tetap bisa merasakan manfaat dari kehadiran Perusahaan. Penyaluran pinjaman kepada UMK sifatnya non-komersial. Adapun mekanisme penyalurannya dilakukan berdasarkan evaluasi atas persyaratan serta angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan usaha. Besaran Dana pinjaman yang disalurkan untuk kegiatan Program Kemitraan selama tiga tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Mitra Binaan:
Batik Kayu Mengubah Lahan Tandus
Penyaluran Pinjaman Tahun 2012 s.d 2014 (Rp milyar) No.
Tahun
Dana Tersalurkan
CAGR*
1
2014
396,42
235,4%
2
2013
118,19
(65,6%)
3
2012
343,87
13,6%
*Compound Annual Growth Rate
Penyaluran Pembinaan Tahun 2012 s.d 2014 (Rp milyar) No.
Tahun
Dana Tersalurkan
1
2014
15,30
2
2013
6,25
3
2012
9,99
Jumlah Mitra Penerima Dana Program Kemitraan 2012 s.d 2014 No.
Tahun
Mitra Binaan
1
2014
12.163
2
2013
3.975
3
2012
9.346
Tingkat Pengembalian Pinjaman 2012 s.d 2014 (Rp milyar) No.
Tahun
Rp
1
2014
201,50
2
2013
276,64
3
2012
308,23
Kegiatan penyaluran pinjaman kemitraan sudah dijalankan sejak tahun 2001. Total pinjaman kemitraan yang telah disalurkan sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp 2,39 triliun yang diberikan kepada 105.572 Mitra Binaan. Pembinaan terhadap Mitra Binaan dilakukan dalam bentuk hibah pendampingan (knowledge capital). Program pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada Mitra Binaan dilaksanakan bekerjasama dengan perguruan tinggi, maupun lembaga lain yang memiliki kompetensi dalam mengembangkan ilmu kewirausahaan dan motivasi berwirausaha. Perusahaan juga memberikan bantuan pembinaan berupa promosi dan pemasaran, dengan mengikutsertakan Mitra Binaan dalam berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar negeri. Selain mengikuti kegiatan pameran-pameran, Telkom juga membantu promosi produk Mitra Binaan dengan menyelenggarakan pameran di kantor-kantor Telkom yang potensial, seperti di Graha Merah Putih Kantor Pusat Telkom di Bandung.
Telkom membantu pengembangan kerajinan batik kayu di Desa Krebet, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta
Berbicara tentang Kabupaten Bantul di Yogyakarta, yang terbayang adalah tanah gersang berbatu-batu, dan panas terik. Namun siapa sangka dari daerah yang keras ini lahir, karya seni yang indah, yakni batik kayu.
Kegiatan pemagangan dan studi banding untuk para mitra binaan, juga dilakukan Perusahaan. Melalui kegiatan ini Mitra Binaan dapat saling menukar pengalaman dalam menjalankan usahanya, menumbuhkan ide-ide baru untuk dikembangkan serta menambah pengetahuan yang pada akhirnya akan meningkatkan usaha mitra binaan.
Telkom telah membantu pengembangan kerajinan batik kayu di Bantul tersebut, sehingga saat ini batik kayu Bantul terus berkembang dan kesejahteraan para perajin batik kayu pun pelan tapi pasti terangkat.
Dana pendampingan yang disalurkan untuk kegiatan pembinaan pada tahun 2014 sebesar Rp 15,30 milyar. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah dana yang disalurkan sebesar Rp 6,25 milyar, dan tahun 2012 sebanyak Rp 9,99 milyar.
21
Realisasi PKBL 2014
No
Jumlah
Wilayah Binaan
Realisasi Penyaluran (Rp Milyar)
Grafik Realisasi Penyaluran (Rp Milyar)
(MB)
1
Aceh
267
5,78
2
Sumatera Utara
545
15,87
3
Sumatera Barat
259
5,46
4
Sumatera Selatan
405
10,89
5
Riau Daratan
302
9,68
6
Riau Kepulauan
270
8,73
8,73
7
Jambi
222
8,26
8,26
8
Bengkulu
187
6,35
9
Lampung
191
5,55
10
Bangka Belitung
181
6,69
11
DKI Jakarta
678
25,66
12
Banten
300
10,33
13
Jawa Barat
2,810
74,01
14
Jawa Tengah
914
34,24
15
DI Yogyakarta
191
7,03
15,87 5,46 10,89 9,68
6,35 5,55 6,69 25,66 10,33 74,01 34,24 7,03 70,87
16
Jawa Timur/Madura
1,734
70,87
17
Kalimantan Timur
563
17,88
18
Kalimantan Barat
387
11,58
19
Kalimantan Tengah
281
8,53
20
Kalimantan Selatan
228
7,48
21
Kalimantan Utara
44
1,57
22
Bali
183
8,38
23
Nusa Tenggara Barat
115
4,65
4,65
24
Nusa Tenggara Timur
87
3,32
3,32
25
Sulawesi Selatan
199
4,38
4,38
26
Sulawesi Tengah
111
4,05
4,05
27
Sulawesi Tenggara
80
3,29
3,29
28
Sulawesi Utara
123
4,84
29
Sulawesi Barat
8
0,27
30
Gorontalo
97
3,80
31
Maluku
26
0,86
32
Maluku Utara
93
3,28
33
Papua Barat
0
0
34
Papua Timur
82
2,85
Mitra Binaan Per Sektor Usaha Tahun 2014 No.
Sektor Usaha
MB
Penyaluran (Rp Milyar)
1
Industri
2.183
70,50
2
Perdagangan
6.675
206,22
3
Pertanian
222
6,72
4
Peternakan
428
14,83
5
Perkebunan
203
6,36
6
Perikanan
296
9,75
7
Jasa
2.116
70,27
8
Lainnya
Jumlah
22
5,78
40
11,77
12.163
396,42
Tingkat kolektibilitas tahun 2014
Efektivitas penyaluran dana tahun 2014
82,02%
82,52%
17,88 11,58 8,53 7,48 1,57 8,38
4,84 0,27 3,80 0,86 3,28 0 2,85
Penyaluran Bantuan Program Kemitraan per Sektor Usaha 2014 (Rp Milyar) Lainnya
3%
Industri
Jasa
18%
18%
Perikanan
2%
Perkebunan
1% Peternakan
4% Pertanian
2%
Perdagangan
52%
Penyaluran Program Bina Lingkungan Tahun 2012 -2014 (Rp Milyar) No.
Jenis Bantuan
2014
2013
2012
4,37
1,47
1,41
40,83
20,96
19,96
8,49
5,37
7,80
Bantuan Bina Lingkungan BUMN Pembina : 1
Bantuan Korban Bencana Alam
2
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
3
Pengembangan Fasilitas kesehatan masyarakat
4
Pengembangan Fasilitas Umum
5
Pembangunan dan Perbaikan Sarana Ibadah
6 7 8
Beban Operasional
9,43
5,54
6,19
16,23
13,28
7,21
Pelestarian Lingkungan
0,80
0,50
0,96
Pengentasan Kemiskinan
1,04
6,63
-
Sub Total Bantuan Bina Lingkungan BUMN Pembina (CAGR) Compound Annual Growth Rate (%)
1,62
2,01
2,17
82,80
55,76
45,69
48,49%
22,04%
(2,88)%
-
-
48,62
82,80
55,76
94,31
Bantuan Bina Lingkungan BUMN Peduli * Total Penyaluran Bina Lingkungan
* Sejak tahun 2013 program bantuan BUMN Peduli telah dihapus sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013.
Penyaluran Program Bina Lingkungan 2014 Berdasarkan Objek Bantuan (Rp Milyar)
40,83
16,23 9,43
8,49 4,37
Bantuan Korban Bencana Alam
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
Pengembangan Fasilitas kesehatan masyarakat
Pengembangan Fasilitas Umum
Pembangunan dan Perbaikan Sarana Ibadah
0,80
1,04
Pelestarian Lingkungan
Pengentasan Kemiskinan
Penyaluran Program Bina Lingkungan pada tahun 2014 terbesar diserap untuk Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan, disusul oleh sektor Pembangunan dan Perbaikan Sarana ibadah. Terkait dengan akan diberlakukannya Masyarakat Ekonomi Asean pada tahun 2015, Telkom juga memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan kualitas sumber daya manusia.
Program Bina Lingkungan Komitmen Perusahaan dalam pemenuhan aspek sosial terkait pelaksanaan tanggung jawab sosial adalah keterlibatan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama masyarakat di sekitar lokasi kantor-kantor Telkom berada. Hal tersebut diwujudkan Perusahaan dalam bentuk pelaksanaan Program Bina Lingkungan, yakni program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat dan peningkatan kualitas hidup. Saat ini Telkom mengalokasikan 50 persen anggaran Bina Lingkungan untuk mendukung kegiatan yang berkaitan dengan Information & Communication Technology (ICT), yang meliputi program bantuan pelatihan sekaligus peningkatan sarana internet untuk sekolah-sekolah, terutama di wilayahwilayah tertinggal dan terpencil.
Pelaksanaan Program Bina Lingkungan sudah dijalankan Perusahaan sejak tahun 2003. Kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat dikategorikan dalam program strategis dan program responsif dalam bentuk pemberian bantuan yang sifatnya insidental, memenuhi kebutuhan sesaat, ataupun tanggap darurat. Khusus untuk tahun 2014, dari semua objek bantuan Program Bina Lingkungan, Perusahaan memprioritaskan pemberian bantuan di bidang pendidikan dan kesehatan dan pengembangan creative camp untuk menumbuhkan industri kreatif. Namun demikian Perusahaan tidak mengesampingkan program bina lingkungan di bidang lainnya.
23
Realisasi PKBL 2014
Telkom Peduli Bantu Korban Bencana Alam
Telkom selalu hadir di lokasi bencana alam sebagai bagian dari Program Bina Lingkungan.
Awal 2014 Indonesia dikejutkan oleh bencana banjir bandang di Manado Sulawesi Utara. Bencana yang datang tiba-tiba itu sempat menghentikan kegiatan masyarakat. Telkom peduli terhadap nasib penduduk Manado yang terpaksa harus menanggung derita akibat bencana alam itu. Salah satu bentuk kepedulian itu adalah pendirian Posko Telkom Care yang siaga 24 jam di lokasi-lokasi yang paling parah terkena banjir. Selain menyediakan layanan telekomunikasi gratis, Telkom Group juga telah menyiapkan bantuan tanggap darurat lainnya untuk meringankan penderitaan warga Manado berupa makanan dan minuman cepat saji, nasi bungkus, obat-obatan, makanan ringan, selimut, kain sarung dan lain-lain yang sangat dibutuhkan oleh para pengungsi. Sementara itu dalam waktu hampir bersamaan terjadi pula bencana alam meletusnya Gunung Sinabung di wilayah Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatera Utara, Telkom Group pun melanjutkan bantuan untuk pengungsi bencana Gunung Sinabung. Pada 13 Januari 2014, Telkom telah menyerahkan bantuan berupa sembako dan obat-obatan. Bantuan tersebut merupakan bentuk kepedulian Telkom Group sebagai upaya untuk meringankan beban para pengungsi yang mengalami kesulitan pangan dan obat-
24
obatan. Di lokasi pengungsian, Telkom juga telah mendirikan ‘Posko Telkomsel Peduli’ dan ‘Tim Posko Tanggap Bencana’ untuk membantu meringankan beban warga masyarakat dan memberikan solusi bagi warga sekitar yang memerlukan layanan telekomunikasi. Langkah antisipatif yang telah dilakukan oleh Telkom Group pasca erupsi Gunung Sinabung, antara lain membuka “Posko Layanan Terpadu” di sekitar wilayah bencana, tepatnya di Gedung Jambur Sempakata Kabanjahe, Gedung KWK GBKP Berastagi dan Gedung GBKP di Tugu Bambu Runcing Kabanjahe. Masyarakat yang memerlukan layanan telekomunikasi berupa kartu perdana, isi ulang pulsa (MKIOS), charger handphone, akses internet melalui wifi atau modem, maupun layanan komunikasi suara (telepon), dapat datang langsung ke posko tersebut untuk memperoleh layanan telekomunikasi secara gratis. Di tempat lain, seperti Banjir Jakarta dan Pantura, dan lokasi-lokasi yang tertimpa bencana, kepedulian Telkom sebagai wujud Bina Lingkungan senantiasa hadir meringankan beban masyarakat yang tertimpa musibah.
•
Bantuan Korban Bencana Alam Bantuan kepada korban bencana alam ditujukan untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi korban. Pada tahun 2014, Perusahaan memberikan bantuan untuk korban bencana alam, antara lain bencana asap di Propinsi Riau Daratan dan bencana Gunung Kelud. Total bantuan penanggulangan bencana alam sebesar Rp 4,37 Milyar.
•
Pada tahun 2014 kegiatan pengembangan prasarana dan sarana umum telah menggunakan dana sebesar Rp 9,43 Milyar. Bantuan diantaranya dalam bentuk penyediaan bus pariwisata di kota Bandung dan Semarang serta penyediaan wifi.id corner di berbagai kota. •
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat menjadi perhatian utama Perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan Program Bina Lingkungan ini. Hal tersebut didasarkan pada pertimbangan, bahwa pendidikan merupakan salah satu pondasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang tahun 2014, Perusahaan telah menyalurkan dana untuk bidang pendidikan dan pelatihan sebesar Rp 40,83 Milyar.
•
•
Kegiatan penanaman pohon tak hanya menjadikan lingkungan di sekitar wilayah kerja perusahaan menjadi lebih hijau. Keberadaan pepohonan yang ditanam juga bisa memberikan daya dukung lahan dan meningkatkan kemampuan lahan sebagai daerah resapan air.
Bantuan Fasilitas Kesehatan Masyarakat Bantuan bidang kesehatan selama tahun 2014 diproritaskan pada kegiatan yang bisa mendukung peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Bantuan yang diberikan diwujudkan dalam bentuk pengobatan gratis, khitanan massal, bantuan sarana kesehatan, perbaikan bangunan fisik lembaga kesehatan, perbaikan sarana umum untuk kesehatan, dan sebagainya. Pada tahun 2014, realisasi bantuan program bidang kesehatan sebesar Rp 8,49 Milyar. Bantuan Fasilitas Umum
Bantuan Pelestarian Lingkungan Dalam upaya mewujudkan lingkungan yang ramah, Telkom juga melaksanakan kegiatan penanaman pohon, terutama pada lahan-lahan kritis dan tandus. Jumlah bantuan yang disalurkan sebesar Rp 0,80 Milyar.
Bantuan diberikan antara lain dalam bentuk pendirian Digital Valley di tiga kota, yakni di Bandung, Yogyakarta dan Jakarta; Broadband Learning Center di beberapa kota dan Program “Sertifikasi untuk Bangsa untuk lulusan SMK” serta Pelatihan Guru “Bagimu Kupersembahkan”. •
Pembangunan dan Perbaikan Sarana Ibadah Selain pembangunan sarana dan prasarana umum, Perusahaan juga memberikan bantuan untuk pembangunan dan perbaikan sarana ibadah yang sudah ada. Total biaya yang disediakan untuk kegiatan ini mencapai Rp 16,23 Milyar digunakan untuk berbagai bentuk perbaikan maupun pembangunan sarana ibadah di seluruh wilayah kerja Telkom.
•
Bantuan Pengentasan Kemiskinan Pada tahun 2014, Telkom telah menyalurkan Bantuan Pengentasan Kemiskinan sebesar Rp 1,04 Milyar. Bantuan ini diharapkan dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat miskin baik di perkotaan maupun di pedesaan. Bantuan diberikan kepada masyarakat miskin di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Malang, dan untuk pemberdayaan perempuan di Jakarta Selatan.
Manfaat langsung lain yang bisa dirasakan masyarakat dari keberadaan Perusahaan, adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur maupun sarana/ prasarana yang diperuntukkan bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini dijalankan melalui Program Bina Lingkungan.
Bandung Digital Valley (www.bandungdigital valley.com) salah satu inisiatif Telkom terhadap pengembangan industri kreatif digital.
25
Interview
SGM CDC Telkom: Nur Hassim Rusdi
20 TA R G E T
DIGITAL LOUNGE
26
2012
2013
2014
BDV
JDV
JakDiva
Bandung Digital Valley
Jogja Digital Valley
Jakarta Digital Valley
“Telkom mendukung perkembangan industri kreatif di Indonesia,” ujar Nur Hassim Rusdi, Senior General Manager Communty Development Center Telkom (SGM CDC). Potensi industri kreatif digital di Indonesia sangat besar. “Kita bantu wujudkan kehadiran Digital Valley yang didukung Telkom hadir di tiga kota dan didukung dengan 20 Digital Innovation Lounge (DiLo) di 20 kota dalam waktu dekat ini.”
Telkom berharap dalam waktu tidak lama lagi akan semakin banyak lagi produk kreatif nasional yang dihasilkan entrepreneur digital kita yang akan mampu bersaing dan mengharumkan nama bangsa di mancanegara. Berikut pembicaraan dengan Nur Hassim Rusdi mengenai kiprah Telkom Group membantu pengembangan industri kreatif sebagai salah satu kegiatan Bina Lingkungan dan bagaimana langkah Telkom melaksanakan tanggung jawab sosialnya melalui PKBL. Apa kontribusi PKBL bagi Perusahaan? Selain untuk membantu para pelaku usaha mikro dan kecil agar bisa bankable dan sebagai perwujudan tanggung jawab sosial kepada lingkungan, kontribusi PKBL utamanya bagi kami adalah membangun brand image. Paling tidak masyarakat tahu apa itu Telkom beserta anak-anak usahanya. Melalui PKBL, akan terbangun interaksi yang kuat antara masyarakat dengan perusahaan. Masyarakat juga merasakan manfaat keberadaan Telkom. Semakin dikenalnya Telkom oleh masyarakat, akan memotivasi Telkom sebagai korporasi untuk terus meningkatkan culture value serta meningkatkan kualitas pelayanan kepada customer. Sejauh mana aktivitas PKBL Telkom saat ini? Pertama, saya ingin memotret dulu PKBL Telkom yang sudah berjalan seperti apa? Sepanjang tahun 2014 kami telah mencurahkan perhatian kepada pengembangan industri kreatif berbasis digital. Telkom saat ini telah membangun dua digital valley, masing-masing di Bandung dan Yogyakarta. Sebentar lagi Jakarta menyusul. Perhatian kepada pengembangan industri kreatif berbasis digital belum pernah dilakukan oleh BUMN lain. Tentu saja bantuan kepada UMK lain tetap kami perhatikan. Selain itu ICT merupakan core business Telkom, jadi memang kami harus masuk ke sana, antara lain dengan mendampingi start up (perusahaan rintisan) industri kreatif. Kedua saya ingin menyoroti tingkat pengembalian yang tinggi. Kita pantau terus NPL (Non Performing Loan). Alhamdulillah hingga saat ini relatif lancar. Kolektabilitasnya tinggi, mencapai di atas 80 persen! Keberhasilan itu, tentu tidak terlepas dari pembinaan ataupun pendampingan yang kami lakukan dan bagaimana manajemen memonitor penggunaan bantuan di lapangan. Apa strategi untuk mencapai prestasi itu? Kita sentuh hatinya. Pada saat penyaluran PK, kita harus selalu mengingatkan kepada penerima, bahwa pinjaman yang kami berikan ini adalah dana bergulir, bagian dari amanah. Apabila pengembaliannya macet maka dana tidak bisa bergulir dan tidak ada multiplier effect kepada calon penerima berikutnya.
Program-program utama apa saja yang sedang ataupun akan dilaksanakan sekarang dalam rangka pelaksanaan misi CDC Telkom? Saat ini kami mengalokasikan 50 persen anggaran Bina Lingkungan untuk mendukung kegiatan yang berkaitan dengan Information & Communication Technology (ICT), yang meliputi program pelatihan sekaligus peningkatan sarana internet untuk sekolah-sekolah, terutama di wilayah-wilayah tertinggal dan terpencil. Sedangkan alokasi dana 50 persen anggaran Bina Lingkungan untuk mendukung program mandatory Kementrian BUMN, berupa terbentuknya 216 komunitas desa miskin binaan Telkom sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya. Guna meningkatkan pemanfaatan ICT, kami memberikan bantuan sarana pelatihan internet bagi komunitas melalui program Broadband Learning Center. Lalu juga progam bantuan revitalisasi taman digital di 58 Witel, berupa perbaikan tamantaman kota yang dilengkapi dengan sarana akses wifi. Bagaimana kiat dan upaya penting dan strategis yang ditempuh baik dalam jangka pendek dan jangka panjang untuk mensukseskan program-program CDC Telkom? Kiat-kiat dan strategi dalam mensukseskan Program CDC tentunya harus selalu berpedoman pada prinsip PKBL, antara lain Accountability , yakni sasaran yang akan dicapai jelas, pelaksanaannya dapat dipertanggungjawabkan secara manfaat dan pengelolaan dananya, sehingga pengelolaannya dapat terlaksana secara efisien dan efektif. Pengelolaan PKBL juga harus Independent, artinya pengelolaan PKBL dilaksanakan secara profesional tanpa benturan kepentingan serta pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Lalu juga pengelolaan PKBL harus memperhatikan prinsip Fairness , artinya memberikan perlakuan yang sama kepada masyarakat dalam pembinaan lingkungan dan tidak mengarah untuk memberikan keuntungan kepada pihak tertentu dengan cara dan alasan apa pun. Semua proses pengambilan keputusan dalam melakukan evaluasi dan penetapan secara terbuka bagi masyarakat yang berminat terhadap PKBL harus transparan (Transparancy). Prinsip transparan ini selalu kami pegang teguh. Dan terakhir yang tidak kalah pentingnya, dalam pengelolaan PKBL kita harus berprinsip Responsibility atau kesesuaian dalam tanggungjawab pengelolaan PKBL terhadap peraturan yang berlaku.
27
Sekilas CDC
CDC Telkom: Perusahaan Tumbuh,
Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Telkom telah terlibat secara aktif mengembangkan PKBL melalui Unit Community Development Center (CDC). Telkom CDC sebagai unit yang mendukung bisnis utama Telkom memiliki posisi strategis dalam hal pemberdayaan komunitas. Pada posisi strategis tersebut, CDC mengemban dua peran, yakni sebagai pemegang mandat pelaksanaan PKBL dan sebagai salah satu pelaksana Program Corporate Social Responsibility (CSR).
Dalam perjalanannya, sesuai dengan Peraturan Direksi Nomor 202.06/r.00/PS150/COP-B0400000/2012 tentang Organisasi Divisi Telkom Barat/Timur tanggal 19 Desember 2012, bahwa Organisasi CD Area berpindah kendali dari CDC ke Divisi Telkom Barat/Timur di bawah organisasi Witel masing-masing.
Berawal dari PUKK Secara historis, CDC berawal dari adanya Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) pada tahun 2001. Seiring dengan perubahan regulasi dan tuntutan bisnis yang berkembang, pada tahun 2003 PUKK berubah menjadi Community Development Center melalui Keputusan Direksi Nomor: 61/PS150/CTG-10/2003 tentang Pembentukan Organisasi Pusat Pengelola PKBL.
Sejak tahun2003 hingga saat ini, CDC terus melakukan transformasi baik dalam paradigma, pengelolaan organisasi, ruang lingkup tugas maupun wewenang dan tanggung jawabnya. Salah satu perubahan adalah dalam hal pengelolaan CSR. Pengelolaan CSR yang sebelumnya berada di CDC, sesuai Keputusan Direksi Nomor: KD. 18/PS180/COP-B0030000/2009 tanggal 12 Juni 2009 tentang Tambahan Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (CDC), terhitung mulai 1 Maret 2013 berdasarkan Nota Dinas Direktur Human Capital & General Affair (HCGA) No. C.Tel.47/UM000/ COP-B000000/2013 tanggal 15 Maret 2013 tentang Pengalihan Pengelolaan CSR ke HCGA, maka pengelolaan kegiatan CSR dialihkan kepada HCCA.
Keputusan Direksi ini kemudian diperbarui melalui Keputusan Direksi Nomor KD. 12/PS150/ COP-B00030000/2008 tanggal 5 Pebruari 2008 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan atau Community Development Center.
28
Masyarakat Diberdayakan
Perubahan tersebut bertujuan untuk memudahkan sinergitas pembangunan reputasi dan image perusahaan. Visi dan Misi CDC CDC memiliki visi sebagai “Leader Implementasi Program Community Development di Kawasan Asia”. Sedangkan misinya, “Memberikan dukungan terbaik bagi bisnis korporasi dalam bidang CSR melalui PKBL ” dan “ Menjadi pengelola PKBL terbaik di Indonesia.” Berdasarkan visi dan misi CDC, tujuan strategis yang ingin dicapai adalah mendukung Program Utama Telkom Group Tahun 2014 (yakni Telkomsel tumbuh dua digit, Indonesia Digital Network dan Ekspansi Internasional), Membuat program fenomenal dan Membuat Program Siar CSR melalui PKBL. Program Strategis CDC Sebagai unit yang diserahi tanggung jawab mengelola PKBL, CDC telah menetapkan Program strategis, yakni: 1.
2. 3.
Prioritas alokasi sumber daya yang dimiliki disalurkan pada ruang lingkup pendidikan/pelatihan (40%), Bantuan sarana ibadah (30%), Bantuan Bencana Alam dan Pelestarian Alam (20%), Bantuan lain-lain (10%); Melalui Sinergi Program CSR/PKBL dengan Unit Business dan Subsidiaries; Pengelolaan dan Pengembangan CSR/PKBL berdasarkan 3 pilar utama, yakni People, Prosess & IT System.
Program strategis tersebut merupakan wujud nyata CDC bersinergi dengan unit bisnis lain, anak perusahaan beserta afiliasinya dalam mendukung bisnis Telkom Group, sehingga memberikan hasil terbaik bagi Keberlanjutan Bisnis (Sustainable Business) dan Reputasi Perusahaan (Corporate Reputation). Kemudahaan Akses Informasi Melalui Website PKBL Berawal dari berpikir mega, bahwa Telkom harus memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia, maka digagaslah suatu inisiatif untuk mengantarkan para mitra binaan Telkom agar mampu bersaing di kancah global. Kepedulian ini diwujudkan dalam penyediaan media komunikasi dan informasi sekaligus edukasi bagi para mitra binaan dan masyarakat di seluruh Indonesia.
Media berformat website ini dapat diakses melalui www.telkompkbl.com. Konten yang disediakan meliputi laporan kegiatan PKBL, laporan tahunan dan informasi lain seputar pengelolaan PKBL. Melalui situs ini para pemangku kepentingan dimungkinkan untuk menggali informasi lebih dalam sekaligus bertukar pengalaman mengenai pengelolaan usaha kecil. Kebersamaan dalam berbagi pengalaman dan informasi ini tentunya diarahkan pada penciptaan peluang untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha para mitra binaan Telkom. Masyarakat luas dapat mengetahui berbagai aktivitas perusahaan dalam bentuk pemberian dana bantuan pada berbagai kebutuhan sosial masyarakat sekitar perusahaan. Selain ditujukan untuk kepentingan para Mitra Binaan dan stakeholder perusahaan, keberadaan website PKBL ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan dalam mewujudkan Good Corporate Governance, utamanya dalam hal keterbukaan informasi dan pertanggungjawaban pengelolaan kepada Publik. Landasan Hukum Sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Telkom mempunyai kewajiban untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dalam bentuk PKBL. Adapun landasan hukum PKBL sebagai berikut: •
Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN.
•
UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN tanggal 19 Juni 2003.
•
Peraturan Menteri Negara BUMN No : Per-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.
•
SE-14/MBU/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan Melalui Kerjasama penyaluran.
•
Peraturan Menteri Negara BUMN No : Per-08/MBU/ 2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan keempat atas PER.05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Lingkungan.
29
JAJARAN MANAJEMEN TELKOM CDC 1. Nur Hassim Rusdi SGM CDC
2. Susilo B. Utomo SM Keuangan
4. Hery Susanto SM Bina Lingkungan
Nur Hassim Rusdi (Senior General Manager Community Development Center) Nur Hassim Rusdi dilahirkan di Bandung, pada 5 Agustus 1960. Nur Hassim Rusdi menyelesaikan pendidikan S1-nya di Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung. Gelar Magister Manajemen (S2) diperoleh di Unpad. Sebelumnya Nur Hassim Rusdi menjabat sebagai Vice President Customer Relationship di Divisi Enterprise Telkom dan Coordinator Group of Leadership Telkom Corporate University dan berbagai penugasan jabatan lainnya terutama di Divisi Enterprise Telkom.
Susilo Budi Utomo dilahirkan di Semarang, 19 Januari 1964. Sebelum menjabat sebagai Senior Manajer Bidang Keuangan di Unit CDC, Susilo Budi Utomo menjabat Manajer Akutansi pada unit CDC, sesuai latar belakang pendidikan pada jurusan akutansi Sekolah Tinggi Akutansi Negara (S1) dan Universitas Gajah Mada (S2).
Hery Susanto menjabat sebagai Senior Manajer Bina Lingkungan sejak bulan Agustus 2014. Hery Susanto sebelumnya menjabat sebagai Manager Sekretariat CDC Telkom. Hery Susanto adalah lulusan Sekolah Tinggi Teknik Telekomunikasi pada tahun 1997, lalu dilanjutkan ke Program Pasca Sarjana IPWI pada 2001.
3. Haris Widjanarko SM Prandal
5. Harmon Yero SM Kemitraan
Haris Widjarnako menyelesaikan pendidikan di Jurusan Teknik Industri, Istitut Teknologi Bandung (S1) dan University of Miami Jurusan Business Administration. Haris Widjanarko yang dilahirkan di Solo, 19 Juli 1965 ini sebelumnya menjabat sebagai Assistant Vice President Wide Process Management & Support dan berbagai penugasan lain di Telkom.
Harmon Yero dilahirkan di Medan pada 15 Desember 1958. Sebelum menjabat sebagai Senior Manager Bidang Kemitraan, Harmon Yero menjabat sebagai Manager Community Development Area Telkom CDC Jakarta. Adapun pendidikan S1-nya di Academi Accounting Jayabaya dan Universitas Pancasila Jurusan Ekonomi Manajemen.
Dari kiri ke kanan: Harmon Yero, Susilo B. Utomo, Nur Hassim Rusdi, Haris Widjanarko, Hery Susanto
30
STRUKTUR ORGANISASI TELKOM CDC DIVISI REGIONAL
UNIT BISNIS
SGM CDC
SM HR MANAGER SEKRETARIAT
Mgr. CD Regional
SM BINA LINGKUNGAN
SM KEMITRAAN
SM KEUANGAN
SM PRANDAL
Mgr. Distribusi & Pembinaan
Mgr. Distribusi
Mgr. Anggaran
Mgr. Pranbang
Mgr. Evaluasi & Analisa
Mgr. Analisa, Evaluasi & Administrasi
Mgr. Perbendaharaan
Mgr. Performansi
Mgr. Akuntansi
Mgr. SISFO
Mgr. Piutang
Peta Operasional CDC
1 2
1 2
7 3
4
5
Sumatera
CD REGIONAL 2
DKI Jakarta Banten Botabek
3
CD REGIONAL 3
4
CD REGIONAL 4
5
6
CD REGIONAL 1
Jawa Barat dan sebagian Banten
Jawa Tengah dan Yogyakarta
CD REGIONAL 5
Jawa Timur dan Madura
6
CD REGIONAL 6
7
CD REGIONAL 7
Kalimantan
Sulawesi Bali NTB NTT Maluku Papua
31
Tata Kelola PKBL
Konsisten Menerapkan Kepatuhan
GCG
Penerapan praktik-praktik GCG merupakan satu langkah penting untuk meningkatkan dan memaksimalkan nilai Perusahaan, mendorong pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan efisien dengan cara meningkatkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, dapat dipercaya, bertanggung jawab dan adil sehingga dapat memenuhi kewajiban secara baik kepada seluruh pemangku kepentingan.
Telkom sebagai perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah berkewajiban memenuhi Tata Kelola Pengelolaannya (Good Corporate Governance/ GCG). Demikian pula dalam pengelolaan PKBL Telkom tunduk kepada prinsip-prinsip GCG, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Nomor PER05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, setiap BUMN Pembina wajib menyusun dan menyampaikan laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan kepada Menteri/Pemegang Saham dengan tembusan kepada Komisaris/Dewan Pengawas.
Struktur Tata Kelola (Good Corporate Governance) PKBL Telkom
Pembuatan dan penyampaian Laporan Tahunan kegiatan PKBL juga merupakan tangung jawab atas pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah disetujui dan disahkan pada tahun berjalan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) baik RUPS Tahunan (RUPST) maupun RUPS Luar Biasa (RUPSLB) bertindak sebagai lembaga yang memiliki wewenang tertinggi dalam organisasi tata kelola perusahaan sekaligus merupakan forum utama bagi para pemegang saham untuk menggunakan hak dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan. RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali sedangkan RUPSLB dapat dilaksanakan setiap saat sesuai dengan kebutuhan.
Setiap tahun, Telkom mengevaluasi efektivitas setiap penerapan kebijakan. Pada saat yang sama, Telkom juga menjamin pengawasan terhadap pelaksanaan GCG dilakukan secara independen dan menyeluruh untuk mencapai target efisiensi di seluruh lini organisasi sekaligus menjaga integritas perusahaan di mata otoritas dan publik secara luas Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Setiap tahun RUPS mengesahkan Laporan Tahunan PKBL sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquite at de charge) kepada Direksi dan membebaskan Dewan Komisaris atas pengawasan pengelolaan PKBL tahun buku yang ditelaah oleh Auditor. Tata Kelola PKBL Telkom senantiasa memperbaiki struktur maupun prosedur pelaksanaan GCG dan memastikan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, independensi dan kewajaran di setiap lini perusahaan. Hal ini bertujuan untuk memitigasi potensi risiko benturan kepentingan dalam pelaksanaan tugas, fungsi serta tanggung jawab baik di tingkat Dewan Komisaris, Direksi,manajemen maupun karyawan. Secara internal, struktur maupun prosedur pelaksanaan GCG diatur dalam Keputusan Direksi tentang Pedoman Pengelolaan GCG No.29/2007 dan No.602/2011 yang memuat kerangka kerja operasional terpadu untuk memastikan agar setiap transaksi yang dilakukan baik internal maupun eksternal, telah sesuai dengan etika maupun praktik tata kelola perusahaan yang baik dan benar. 32
Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang melakukan pengawasan terhadap tindakan pengelolaan perusahaan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif kepada pemegang saham. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh pemegang saham melalui mekanisme RUPS. Setiap anggota Dewan Komisaris memiliki masa jabatan selama 5 (lima) tahun yang dimulai sejak tanggal pengangkatan, kecuali jika akhir masa jabatan jatuh bukan pada hari kerja. Jika hal itu terjadi, maka akhir masa jabatan jatuh pada hari berikutnya. Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris •
Melakukan pengawasan terhadap pengelolaan perusahaan yang dijalankan oleh Direksi, termasuk perencanaan dan pengembangan, operasi
Diagram Tata Kelola (Good Corporate Governance) PKBL Telkom
RUPS:
Mengesahkan Laporan Tahunan PKBL sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquite at de charge) kepada Direksi dan membebaskan Dewan Komisaris atas pengawasan pengelolaan PKBL tahun buku yang ditelaah oleh Auditor.
Laporan Pertanggungjawaban
Dewan Komisaris
Salah satu wewenang dan tanggung jawab DeKom adalah memastikan program pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan telah diterapkan dan dipelihara dengan baik sesuai peraturan yang berlaku
Direksi
Penugasan Pengelolaan
Dalam pengelolaan PKBL Direksi berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan PKBL kepada Menteri/ Pemegang Saham dengan tembusan kepada Dewan Komisaris
Pengelolaan PKBL
Penugasan Pengawasan
Komite Audit
Komite Audit menjalankan tugas berdasarkan Keputusan
Penugasan Audit
General Audit PKBL
Sebelum melakukan General Audit PKBL, pihak KAP wajib menyampaikan Rencana Audit kepada Komite Audit sebagai pemberi kerja
Melakukan Audit
• Laporan Keuangan • Laporan Tahunan PKBL
Penugasan Pengawasan
Pengelolaan PKBL TELKOM [Community Development Center]
Diagram ini mengacu kepada: Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN, UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN tanggal 19 Juni 2003, Peraturan Menteri Negara BUMN No: Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, Surat Edaran No. SE-14/MBU/2008 tanggal 30 Juni 2008 tentang Optimalisasi Dana Program Kemitraan Melalui Kerjasama penyaluran, Peraturan Menteri Negara BUMN No : Per-08/MBU/ 2013 tanggal 10 September 2013 tentang Perubahan keempat atas PER.05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
dan anggaran, kepatuhan terhadap Anggaran Dasar perusahaan dan pelaksanaan mandat dan keputusan RUPS. Dewan Komisaris tidak berwenang untuk menjalankan maupun mengelola perusahaan, kecuali dalam situasi apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara karena suatu sebab. •
Memberikan saran dan pendapat kepada RUPST mengenai pelaporan keuangan tahunan, rencana pengembangan perusahaan, penunjukan kantor akuntan publik sebagai auditor dan hal-hal penting serta strategis lainnya terkait dengan aksi korporasi perusahaan.
•
Melakukan evaluasi atas rencana kerja dan anggaran perusahaan, mengikuti perkembangan perusahaan, dan melakukan koordinasi dengan Direksi jika ada gejala yang menunjukkan perusahaan sedang dalam masalah sehingga Direksi dapat segera mengumumkannya kepada para pemegang saham serta memberikan rekomendasi untuk langkahlangkah perbaikan yang harus ditempuh.
•
Memastikan program pelaksanaan tata kelola perusahaan telah diterapkan dan terpelihara dengan baik sesuai peraturan yang berlaku.
Terkait dengan PKBL salah satu wewenang dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah “memastikan program pelaksanaan tata kelola Perusahaan telah diterapkan dan dipelihara dengan baik sesuai peraturan yang berlaku”. Dewan Komisaris menugaskan Komite Audit untuk “memastikan program pelaksanaan tata kelola Perusahaan telah diterapkan dan dipelihara dengan baik sesuai peraturan yang berlaku”. Komite Audit menjalankan tugas berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris. Direksi Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan dalam RUPS. Untuk dapat dipilih, calon Direktur harus diajukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Setiap Direktur Telkom memiliki masa jabatan selama lima tahun yang dimulai sejak tanggal pengangkatan, kecuali jika masa jabatan akhir jatuh bukan pada hari kerja. Jika hal itu terjadi, maka masa akhir jabatan jatuh pada hari berikutnya. Pemegang saham dalam RUPST atau RUPSLB berhak untuk memberhentikan anggota Direksi pada setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir.
33
Tata Kelola PKBL
Lingkup dan Tugas Utama Direksi Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, secara garis besar tanggung jawab utama Direksi adalah memimpin dan mengelola operasional perusahaan serta mengendalikan dan mengelola aset-aset dengan pengawasan dari Dewan Komisaris. Direksi juga berhak untuk mengambil tindakan untuk dan atas nama Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan, atas hal atau kejadian apapun, dengan pihak lain. Salah satu tugas Direksi yang diberikan oleh Dewan Komisaris adalah melaksanakan PKBL. Direksi sebagai pengelola PKBL berkewajiban menyampaikan laporan pelaksanaan PKBL kepada Menteri/Pemegang Saham dengan tembusan kepada Dewan Komisaris. Adapun pelaksanaan PKBL dilakukan oleh Unit Community Development Center (CDC). CDC setiap tahun melaporkan kegiatan PKBL dalam bentuk Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan PKBL kepada RUPS sebagai laporan pertanggung jawaban Direksi. Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris Komite Audit menjalankan tugas berdasarkan mandat Audit Committee Charter yang ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris. Audit Committee Charter dievaluasi secara berkala dan apabila diperlukan dilakukan amandemen untuk memastikan kepatuhan Perusahaan terhadap peraturan OJK dan SEC serta peraturan terkait lainnya. Pada bulan Desember 2012, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) – sekarang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Keputusan No. Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang
34
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit menggantikan Keputusan Bapepam-LK No.Kep-29/ PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang hal yang sama. Peraturan baru ini dimaksudkan untuk meningkatkan independensi, peran dan kewenangan Komite Audit dalam membantu tugas dan fungsi pengawasan Dewan Komisaris emiten atau perusahaan publik. Audit Committee Charter telah dimutakhirkan sejalan dengan peraturan baru tersebut dan Audit Committee Charter yang baru ditetapkan yang baru ditetapkan dengan Keputusan Dewan Komisaris No.07/ KEP/DK/ 2013 tanggal 22 Juli 2013. General Audit PKBL Sebelum melakukan General Audit PKBL, Pihak Kantor Akuntan Publik (KAP) wajib menyampaikan Rencana Audit kepada Komite Audit sebagai pemberi kerja. Rencana Audit adalah dokumen-dokumen yang memuat jadwal, waktu, ruang lingkup, metodologi, lokasi dan personal dalam pelaksanaan audit di CDC selaku objek audit (auditee). Ruang lingkup standar pemerikasaan KAP harus mendapatkan opini terhadap kewajaran pencatatan keuangan dan kepatuhan kepada hukum, peraturan, kontrak dan penyaluran bantuan yang berlaku bagi PKBL CDC Telkom. Laporan General Audit PKBL dimaksudkan memberikan informasi bagi Komite Audit, Manajemen dan Dewan Komisaris. Namun apabila laporan tersebut merupakan catatan publik, maka distribusinya tidak dibatasi.
Pengelolaan PKBL Telkom sebagai perusahaan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Pemerintah (Badan Usaha Milik Negara) berkewajiban memenuhi Tata Kelola Pengelolaannya (Good Corporate Governance). Di dalam PER-05/ MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, setiap BUMN Pembina wajib menyusun dan menyampaikan laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan kepada Menteri/Pemegang Saham dengan tembusan kepada Komisaris/Dewan Pengawas. Pembuatan dan penyampaian Laporan Tahunan atas kegiatan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (PKBL) juga merupakan tangung jawab Telkom atas pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran (RKA) yang telah disetujui dan disahkan pada tahun berjalan. Penyusunan dan pengesahan laporan Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.Telkom sebagai BUMN Pembina wajib menyusun laporan pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Adapun Laporan pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan terdiri dari Laporan Triwulanan dan Laporan Tahunan. Laporan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan tersebut disampaikan secara terpisah dari Laporan Berkala dan Laporan Tahunan Telkom. Direksi Telkom wajib menyampaikan laporan pelaksanaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan kepada Menteri/Pemegang Saham dengan tembusan kepada Komisaris/Dewan Pengawas, Paling lambat enam bulan setelah berakhirnya tahun anggaran yang bersangkutan.
Menteri/RUPS mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Pengesahan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab (acquite at de charge) kepada Direksi dan Komisaris/Dewan Pengawas atas pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan, sejauh tindakan tersebut ternyata dalam Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang telah diaudit oleh Auditor. Metode Program Kemitraan Metode penyaluran PKBL dilakukan melalui Community Development (CD) Regional dan mengacu pada struktur organisasi CDC beserta jenis programnya. Berdasarkan struktur orgnisasi dan program, penyaluran bantuan Program Kemitraan dilaksanakan melalui dua metode penyaluran, yaitu Penyaluran Aktif dan Penyaluran Proaktif. Penyaluran Aktif adalah penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan proposal yang disampaikan oleh calon Mitra Binaan. Sedangkan Penyaluran Proaktif, adalah penyaluran bantuan dilakukan berdasarkan aktivitas pencarian calon Mitra Binaan oleh Telkom. Adapun penyaluran program Bina Lingkungan dilaksanakan baik melalui CDC Pusat dan CDC Regional. Penyaluran dilakukan melalui penyaluran aktif atau secara langsung berdasarkan proposal yang disampaikan oleh calon objek bantuan; Penyaluran proaktif, dilakukan berdasarkan aktivitas pencarian calon objek bantuan oleh Telkom dan penyaluran melalui Program BUMN Peduli, yaitu penyaluran Program Bina Lingkungan yang dilakukan bersama-sama dengan BUMN lain.
35
MITRA CDC
Fadillah Batik & Tenun Sutera Menenun Mimpi Menuju Sukses
Mendengar kota Garut tentu yang pertama terlintas di kepala adalah penganan khasnya, dodol Garut. Namun ternyata, Garut tidak hanya sekedar dikenal dari dodolnya saja. Masih banyak keunikan dan produk khas dari kota ini yang banyak diburu orang. Salah satunya adalah tenun sutera ala Garut. Garut memang sudah lama terkenal sebagai daerah penghasil sutra, mulai dari bahan sutera hingga tenun sutera. Motif khas tenun Garut berbentuk geometris dan bunga-bunga berukuran besar. Walaupun hampir semua wilayah di Indonesia mempunyai kain tenun sebagai hasil kerajinan khas daerah, namun setiap daerah mempunyai keunikan sendiri dalam pembuatan motif tenun. Khusus di Garut bahkan dapat ditemui Kampung Tenun Garut yang sempat diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI pada 2012 silam. Keunikan tenun sutera Garut ini juga yang akhirnya memicut hati Firdaus Fadilah untuk mulai membangun bisnis tenun sutera. Berbekal dari pengalaman menjalani bisnis yang sama di keluarganya, Firdaus yang kala itu masih berusia 20 tahun memberanikan untuk membangun sendiri usahanya, mulai dari bisnis batik dan tenun sutera secara kecil-kecilan. Darah bisnis sebenarnya sudah mengalir di tubuh Firdaus. Ibunya, Wiwin Lidaeni, adalah pemilik Viere Sutera Alam, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang tenun sutera Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM). Wiwin memang sejak awal telah mempersiapkan Firdaus untuk belajar membangun usaha secara mandiri tanpa bantuan orang tua. Memulai usahanya di tahun 2013 lalu, Firdaus mendapatkan modal
36
pinjaman sebesar Rp. 40 juta dari Telkom. Sebagai mitra binaan, ia akhirnya mampu untuk mengolah modal untuk memproduksi kain tenun sutera serta batik sutera sebanyak kurang lebih 200 meter setiap bulannya. Bahan baku berupa benang mentah sutera didatangkan Firdaus dari Cina untuk kemudian diproses hingga menjadi kain. Memang sebagian besar penenun sutera alam Garut masih mengandalkan pasokan bahan baku yang didatangkan dari Cina karena keterbatasan bahan baku. Perkebunan murbai yang ada saat ini ternyata belum mampu memenuhi permintaan benang sutera yang begitu besar dari pasar. Kain-kain tenun hasil produksi Firdaus kemudian diberi label Fadillah Batik & Tenun Sutera untuk kemudian dipasarkan melalui social media. Omzet yang didapat dari bisnis ini dalam setahunnya bisa mencapai lebih dari puluhan juta. Optimis dengan perkembangan bisnisnya ke depan, Firdaus berniat untuk membuka outlet di Bandung dengan pertimbangan pasar yang cukup menjanjikan di kota ini. Ia juga berencana untuk membuka jalur pemasaran baru melalui situs tersendiri yang akan segera direalisasikannya dalam waktu dekat. “Membangun usaha kuncinya adalah selalu gigih dan jangan pernah putus asa. Kunci sukses ini merupakan pesan dari orang tua yang selalu saya ingat dan terapkan. Lakukan bisnis dengan jujur, dari hal terkecil hingga suatu saat akan menjadi besar,” terang Firdaus. Lebih lanjut Firdaus berbagi pengalaman bahwa untuk bisa sukses kita harus mampu untuk mengemban amanah dan kepercayaan konsumen. Harapan dan cita-cita Firdaus untuk bisa memasarkan produknya sampai ke mancanegara terpatri dalam tenunan kainkainnya.
MITRA CDC
Kemasan produk Ramayana Agro Mandiri yang tidak kalah dengan produk perusahaan lain.
Mashudi Ramayana Agro Mandiri Finalis Social Entrepreneur of The Year 2014 Ramayana Agro Mandiri merupakan contoh terbaik Mitra Binaan yang berhasil. Perusahaan ini didirikan oleh Mashudi pada tahun 2005 di Batu, Malang dengan modal awal hanya sebesar 5,5 juta rupiah. Gagasan mendirikan perusahaan ini, awalnya untuk memanfaatkan bahan baku lokal daerah, berupa buah apel yang diolah menjadi keripik. “Tidak banyak bisa dilakukan dengan segala keterbatasan dan impian yang besar tersebut,” cerita Mashudi pendiri sekaligus pemilik Ramayana Agro Mandiri. “Sampai dengan tahun keempat perusahaan terus menerus mengalami krisis permodalan,” kisahnya. “Komitmen dan tekad yang kuat untuk mewujudkan mimpi kami inilah yang terus menerus memotivasi untuk terus menjalankan dan mengembangkan usaha ini,” ujar Mashudi. Momentum itu akhirnya mulai terwujud ketika pada tahun 2009 tim Community Development Sub Area/Witel Malang “menemukan” Mashudi. Melihat kesungguhan Mashudi dalam upaya mengembangkan usahanya itulah, maka Telkom Malang tertarik menjadikan Ramayana Agro Mandiri menjadi Mitra Binaan dengan memberikan bantuan permodalan. Bantuan permodalan dari Telkom ini oleh Mashudi diinvestasikan pada
beberapa alat produksi yang dapat menunjang efektivitas dan efisiensi proses produksi sehingga dapat menghasilkan produk dengan kualitas tinggi. “Bukan hanya dalam wujud bantuan permodalan yang diberikan oleh Telkom, kami juga mendapat dukungan pembinaan baik dalam bentuk pelatihan, promosi maupun pameran yang secara langsung memacu kami untuk dapat membangun dan memperluas pangsa pasar,” ujar Mashudi mengenai peran Telkom dalam membantu pengembangan usahanya. Setelah menjadi Mitra Binaan dan mendapat berbagai pembinaan, saat ini Ramayana Agro Mandiri telah berkembang pesat dari hanya memiliki dua produk di awal berdirinya menjadi 24 produk khas kota Malang, diantaranya keripik apel, keripik nangka, keripik salak, keripik rambutan, keripik mangga, keripik lengkeng, keripik pepaya, keripik bengkoang, keripik kesemek dan keripik jamur tiram dengan brand “Ramayana Fruit”.
mimpinya yang lain, yaitu menjadikan perusahaannya sebagai inspirasi dan motivasi bagi UMKM lain agar dapat tumbuh dan berkembang. Berbagai kemajuan dan prestasi berhasil diraih Mashudi dan Ramayana Agro Mandiri, yang akhirnya mengantarkannya menjadi salah seorang dari tiga finalis Social Entrepreneur of The Year 2014 dari EY (Ernst & Young). Mashudi berhasil menyisihkan entrepreneur lain dari seluruh Indonesia. Meskipun belum berhasil menjadikan Mashudi dan Ramayana Agro Mandiri memperoleh penghargaan yang sangat prestisius sebagai Social Entrepreneur of The Year 2014 dari lembaga yang sangat kredibel, tetapi hal ini telah menunjukkan bahwa upaya yang telah dilakukan Telkom melalui Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan telah berjalan sesuai dengan tujuan yang telah dicanangkan, yakni menjadikan mitra binaan mandiri dan tangguh. (Susilo B. Utomo).
Dengan proses produksi yang terkontrol sangat baik, Mashudi dapat meningkatkan kapasitas produksinya menjadi 12 ton apel per bulan. Keberhasilan ini semakin mendorong Mashudi untuk segera mewujudkan
37
Bina Lingkungan
Creative Center :
Persembahan Telkom untuk Komunitas Industri Kreatif Tahun 2014 sudah dicanangkan Telkom sebagai tahun bagi pengembangan industri kreatif. Langkah ini dirasa perlu dilakukan karena potensi industri kreatif digital di Indonesia sangat besar. Sebagai perusahaan yang memiliki portofolio TIMES (Tellecommunication, Informations, Edutainment & Services), Telkom berada di garis depan pengembangan industri kreatif digital. Mempercepat terwujudnya industri kreatif digital yang tangguh serta kreatif dan inovatif, Telkom melalui unit CDC memasukkan program pengembangan industri kreatif digital sebagai program bina lingkungan. Guna menajamkan bantuannya serta memastikan partisipasi Telkom dalam pengembangan industri kreatif digital ini tepat sasaran, Telkom, menggelar empat kelompok program, yakni Creative Center, Creative Camp, Digital Valley dan Digital Innovation Lounge atau DiLo.
38
Creative Center Creative Center adalah wadah bagi pengembangan/proses inkubasi para talenta-talenta atau kumpulan talenta yang berbentuk start up digital creative yang memiliki beragam kreativitas/produk untuk dibina sedemikian rupa sehingga kelak bisa menjadi entrepreneur-entrepreneur yang tangguh. Bobotnya Creativity 50% dan Commerce 50%. Fasilitas inkubasi yang diberikan di Creative Center meliputi: Working Facility, Funding, Mentoring, serta Market Access.
Digital Valley Digital Valley adalah nama tempat dibangun Creative Center, saat ini ada 3 Creative Center yaitu Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley, Jakarta Digital Valley.
Creative Camp Creative Camp merupakan fasilitas yang dibangun sebagai pusat‐pusat interaksi untuk anak‐anak muda yang memiliki minat masuk ke bidang kreatif digital dan menumbuhkan lebih banyak lagi bibit digitalpreneur di tanah air. Creative Camp dibangun di berbagai kota di Indonesia sebagai simpul awal penumbuhan bibit-bibit kreatif digital di seluruh Indonesia. Bobotnya, Creativity 80% Commerce 20%. Fasilitas yang diberikan di Creative Camp meliputi: Working Facility, dan Program Mentoring sebagai bekal untuk masuk ke proses inkubasi.
DiLO DiLO (Digital Innovation Lounge) adalah nama tempat dimana dibangun Creative Camp, saat ini ada 10 DiLO, yaitu Jakarta, Surabaya, Solo, Malang, Balikpapan, Medan, Makassar, Bogor, Tangerang, Bandung.
39
Bina Lingkungan
Jogja Digital Valley Tempat Kumpul Anak Muda Kreatif
Jogja Digital Valley (JDV) merupakan inkubator bisnis ICT kedua yang dikembangkan oleh Telkom setelah Bandung Digital Valley. JDV untuk melengkapi ekosistem kreatif digital dan bertujuan untuk meningkatkan akselerasi jumlah pengembang untuk games, edutainment, music, animation dan software services khususnya di kota Yogyakarta dan sekitarnya.
JDV menjadi wadah yang sangat strategis bagi potential individual developer dan startup companies yang memasok creative content untuk IT product dan service yang akan ditawarkan secara aktif ke IT market yang sedang booming saat ini salah satunya melalui jaringan distribusi online dan offline yang dimiliki Telkom di seluruh Indonesia dan negara lain. Sebagai sebuah pusat sumber daya, JDV didukung oleh berbagai kompetensi yang dibangun dari komunitas-komunitas yang ada. Aspek pendanaan bagi perusahaan pemula (start-up companies) juga akan didukung melalui program inkubasi. Dalam jangka panjang JDV mempunyai misi untuk mendorong dan mempercepat swasembada
ICT khususnya aplikasi dan konten sehingga diharapkan ke depan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas akan terpenuhi oleh pengembang dalam negeri, selain itu kita juga mulai dapat tampil di regional dan internasional. Jogja Digital Valley merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan Telkom. Telkom Indonesia ada untuk memberikan yang terbaik bagi Bangsa Indonesia, bahkan bagi semesta alam. Dengan dasar pemikiran Mega inilah, Telkom berupaya untuk membuat berbagai program yang memberikan kontribusi bagi perkembangan masyarakat Indonesia dan merupakan solusi nyata bagi kemajuan Bangsa Indonesia. Peresmian Jogja Digital
Jakarta Digital Valley The JakDiva
40
Valley yang berlokasi di Jl. Kartini No. 7 Yogyakarta dilakukan pada 21 Agustus 2013 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono X disaksikan oleh Direktur Utama Telkom Arief Yahya, Direktur Innovation & Strategic Portfolio Indra Utoyo, dan Direktur Enterprise and Business Service, Muhammad Awaluddin.
Menpar Resmikan Jakarta Digital Valley Plt Dirut Telkom Indra Utoyo dan Menteri Pariwisata Arief Yahya melakukan peresmian Jakarta Digital Valley (JakDiva) di Menara Multimedia Jakarta, Selasa (25/11). Langkah ini merupakan bentuk dukungan untuk industri digital kreatif yang terus berkembang di Indonesia. Dalam kesempatan tersebut hadir jajaran direksi Telkom, Harry Waluyo Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Media, Desain, dan IPTEK, serta ratusan start up lokal.
Dalam kesempatan peluncuran Jakarta Digital Valley tersebut, Menteri Pariwisata Arief Yahya yang sebelumnya menjabat sebagai Dirut Telkom yang juga penggagas Digital Valley dan DiLo, mengatakan, “Pemerintah sangat mendukung munculnya pusat-pusat Digital Valley di kotakota besar di Indonesia karena hal tersebut sejalan dengan visi Pemerintah yang ingin mengembangkan industri kreatif sebagai salah satu sumber devisa.”
Bandung Digital Valley Building Strong Digitalpreneur
Sebagai salah satu upaya menumbuhkan lebih banyak lagi pelaku industri kreatif digital lokal yang berkualitas, Telkom mendirikan Bandung Digital Valley (BDV). BDV diharapkan dapat menjadi penghubung antara kreator dengan dunia industri dan juga antara kreator dengan pemodal (venture capital). Selain itu juga disediakan fasilitas pendukung pengembangan dan komersialisasi. Kota Bandung dipilih dengan pertimbangan banyaknya potensi manusia kreatif dan perguruan tinggi di kota tersebut. Seluruh fasilitas BDV dibangun oleh Telkom kemudian selanjutnya pengelolaannya dilakukan oleh Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI). Program BDV yang telah dilaksanakan di antaranya inkubasi (6 bulan) dan coaching clinic baik bisnis maupun teknik. Selanjutnya mempertemukan start up yang memiliki produk atau prototipe dengan pasar atau pemodal. Bandung Digital Valley juga memberikan edukasi dan advokasi bagi seluruh pengembang, baik kompetensi teknis maupun kompetensi bisnis sehingga setiap pengembang aplikasi dapat mengkomersialisasikan hasil inovasinya secara terencana dan tepat sasaran.
Sasaran jangka panjang Bandung Digital Valley mendorong dan mempercepat swasembada Information and Communication Technology (ICT), khususnya aplikasi dan konten. Hal ini kedepannya diharapkan seluruh kebutuhan aplikasi dan konten mayoritas terpenuhi oleh pengembang dalam negeri, selain itu Indonesia bisa unjuk prestasi pada bidang industri kreatif digital di kawasan regional dan internasional. Sasaran jangka pendek Bandung Digital Valley memberikan advokasi/ bimbingan baik dari segi teknis dan bisnis dalam pengembangan solusi berbasis konten dan aplikasi yang dapat bermanfaat, baik bagi masyarakat maupun industri. Advokasi teknis akan diberikan dalam bentuk pembelajaran
maupun asistensi dalam melakukan pengembangan aplikasi, sosialisasi terhadap trend yang berkembang, melakukan uji laboratorium dan lain-lain. Bandung Digital Valley membawa para teknopreneur dan teknoventura ke dalam sebuah platform kerjasama yang saling menguntungkan. Kerjasama ini merupakan bentuk investasi jangka panjang bagi kelangsungan bisnis ICT di Indonesia yang diharapkan akan menjadi sentra-sentra bisnis besar di masa depan. Bandung Digital Valley juga didukung oleh
puluhan local companies, institusi pendidikan dan mitra global. Telkom mengajak semua pihak untuk mendukung BDV agar dapat menumbuh kembangkan industri kreatif digital nasional.
41
Bina Lingkungan
Taman Internet Umum Mengacu pada Peraturan Perusahaan No.PD.701/r.00/PR.000/ COP-A3000000/2014 Tentang Pengelolaan Telkom Corporate Social Responsibility, Telkom melaksanakan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan maupun berbagai inisiatif CSR terkait dengan pengembangan kehidupan kemasyarakatan (community development). 42
Sasaran dari program-program ini adalah kegiatan ekonomi masyarakat, baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan bisnis utama Telkom, dengan tujuan untuk membangun hubungan harmonis dengan masyarakat dan sekaligus memberi kontribusi nyata untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera. Kegiatan lain yang dijalankan dan berhubungan dengan perluasan akses masyarakat untuk menjangkau fasilitas TIMES adalah pemberian bantuan akses internet. diantaranya melalui pendirian Taman Internet Umum. Peran Taman Internet Umum saat ini adalah sebagai tempat pengenalan dan mengakses internet dan tempat bagi para pelaku UMK, khususnya yang menjadi mitra binaan Telkom, dengan memberikan pelatihan cara membuat blog untuk memasarkan produkproduknya melalui internet secara online. Taman Internet Umum dibangun pada sejumlah lokasi antara lain di Banda Aceh, Aceh Besar, Lubuk Linggau, Pekan Baru, Yogyakarta, Klaten, Salatiga, Kendal, Jepara, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Pontianak, Kapuas Hulu, Kendari, Tana Toraja dan Abepura.
43
World Heritage Batik Kayu
The Story of Rama & Shinta Dikisahkan di sebuah negeri bernama Mantili ada seorang puteri nan cantik jelita bernama Dewi Shinta. Dia seorang puteri raja negeri Mantili yaitu Prabu Janaka. Suatu hari sang Prabu mengadakan sayembara untuk mendapatkan sang Pangeran bagi puteri tercintanya yaitu Shinta, dan akhirnya sayembara mencabut busur panah dewa wisnu itu dimenangkan oleh Putera Mahkota Kerajaan Ayodya, yang bernama Raden Rama Wijaya. Dikisahkan Raja Alengkadiraja, yaitu Prabu Rahwana, juga menginginkan Dewi Shinta. Dengan berbagai taktik dan strategi, akhirnya Rahwana berhasil menculik Dewi Shinta ke Alengkardirja. Mengetahui Shinta diculik, Rama dibantu adiknya Lesmana dan Hanoman mengejar Rahwana hingga ke Alengkadirja. Setelah pertempuran yang dahsyat dengan kekalahan dipihak Alengka maka Rama dengan bebas dapat memasuki istana dan mencari sang istri tercinta. Dengan diantar oleh Hanuman menuju ke taman Argasoka menemui Shinta, akan tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah ternoda selama Shinta berada di kerajaan Alengka. Maka Rama meminta bukti kesuciannya, yaitu dengan melakukan bakar diri. Karena kebenaran kesucian Shinta dan pertolongan Dewa Api, Shinta selamat dari api. Dengan demikian terbuktilah bahwa Shinta masih suci dan akhirnya Rama menerima kembali Shinta dengan perasaan haru dan bahagia. Dan akhinya mereka kembali ke istana Ayodya dan memimpin Negara itu.
44
MITRA CDC
Batik Kayu Jakarta Menembus Pasar Eropa
Kerajinan batik umumnya dituangkan di atas kain. Namun di tangan pria asal Bantul Yogyakarta ini, kayu dijadikan media untuk menuangkan motif batik yang beragam dan indah.
“Kayu yang bagus digunakan untuk hiasan batik adalah jati dan mahoni. Tapi, kalau keduanya tidak ada, maka kayu sengon juga bagus dijadikan kerajinan batik kayu,” jelas Catur
Catur Sugiyono yang membatik kayu bersama lebih dari 30 orang rekannya ini memang mengkhususkan diri pada batik kayu, menamakan diri dengan Catur Batik Wood.
Harga kerajinan kayu tersebut, papar dia, sudah cukup murah namun keindahannya bernilai tinggi, terutama jika dijadikan penghias ruangan di rumah atau kantor. Patung bertema Rama dan Shinta, menurut Catur adalah produk yang paling banyak dipilih pelanggannya.
Batik-batik kayu yang dihasilkan menggunakan aneka warna. Selain batik kayu, ada juga sandal batik, pigura batik, cermin batik, topeng batik, congklak batik, gelang batik dan lainnya. “Produk yang kami hasilkan sudah banyak ragamnya,” kata Catur Sugiyono saat ditemui di sanggarnya. Ia mengatakan keahliannya membatik didapatkannya secara otodidak. Semua kayu, jelas Catur, pada dasarnya bisa dibatik. Namun ada kayu-kayu yang tidak bisa digunakan karena kualitas kayunya yang rapuh dan mudah patah, misalnya kayu akasia.
Dia memberikan contoh, untuk batik kayu gantungan kunci, dijual dengan harga Rp 5 ribu. Sedangkan tongkat batik kayu seharga Rp 50 ribu dan topi batik kayu dijual dengan harga Rp 90 ribu. Karya-karya batik kayu ini tak hanya beredar di Indonesia. Sejumlah negara seperti Malaysia dan India juga sudah menjadi tujuan ekspor produk asal Yogyakarta ini. Catur berterima kasih kepada Telkom, pasalnya sebagai Mitra Binaan, ia sangat terbantu, terutama dalam hal permodalan dan pemasaran.
“Berkat bantuan pinjaman dari Telkom, saya tidak terlalu pusing apabila ada pesanan yang cukup besar, karena saya mempunyai modal yang cukup untuk membeli bahan baku dan membayar karyawan,” jelas Catur tentang manfaat menjadi Mitra Binaan Telkom. Catur mengatakan, usaha kerajinan batik kayu memiliki prospek yang baik. Kehadiran perumahan dan hotel-hotel di Jakarta dan Indonesia telah meningkatkan permintaan kerajinan batik kayu. “Mereka menyukai batik kayu karena sangat cocok sebagai elemen dekorasi ruangan yang eksoktik,” jelas Catur Sugiyono Seiring usahanya yang terus berkembang, Catur berharap Telkom terus mendukung perkembangan usaha kerajinan batik kayu-nya. “Saya berterima kasih kepada Telkom yang telah membantu perkembangan usaha kecil ini,” pungkasnya
45
MITRA CDC
Mendunia Berkat Lidah Buaya
Semua orang tentunya mengenal tanaman lidah buaya atau dikenal dengan Aloe Vera. Tanaman ini tumbuh subur di iklim Indonesia dan sangat mudah ditemukan di berbagai penjuru negeri. Siapa sangka, lidah buaya ini telah mengantar Sunani, seorang pelaku UMK asal Pontianak, menjadi eksportir sukses produk kuliner berbasis lidah buaya. Berawal dari kegemarannya untuk berkreasi di bidang kuliner, Sunani (41) mencoba membuat jelly dan dodol yang berbahan dasar lidah buaya pada tahun 2004. Lidah buaya ini memang banyak dibudidayakan di kota Pontianak, terutama untuk jenis Aloevera chinensis. Berlimpahnya bahan baku ini cepat ditangkap oleh Sunani sebagai peluang bisnis. Berbekal kelihaiannya dalam mengolah makanan, Sunani mulai memasarkan jelly dan dodol lidah buaya yang diberi label Isunvera ke pusat oleh-oleh Pontianak. Kerja keras dan keuletan dalam memasarkan produk dari mulut ke mulut akhirnya membuahkan hasil. Isunvera hasil olahannya sudah diliput oleh berbagai media cetak dan elektronik negeri, sebut saja Metro TV. Mengingat animo pasar yang sangat menjanjikan, Sunani mencoba untuk menjadi mitra binaan Telkom pada
46
tahun 2008 untuk dapat memperbesar skala usahanya. Dengan bermodalkan pinjaman dari CDC Telkom sebesar kurang lebih Rp 50 juta, Sunani berhasil menembus pasar dunia dengan mengekspor Isunvera ke Malaysia, Brunai, Singapura, dan Pakistan. “Untuk penjualan dalam negeri, produk kami telah masuk ke beberapa supermarket. Sementara untuk ekspor sudah merambah ke berbagai negara, misalnya Singapura, setiap bulannya kami bisa memperoleh omzet mencapai ratusan juta rupiah,” papar Sunani. Untuk mengatasi ketersediaan bahan baku, selain mengandalkan dari kebunnya yang seluas 1 hektar, Sunani juga membina para petani lidah buaya di Pontianak yang bersedia
menanami lahannya dengan lidah buaya. Saat ini ia dibantu oleh sekitar 35 pekerja yang berasal dari daerah sekitarnya. Hasilnya, Sunani mampu memproduksi lidah buaya sehari lebih dari satu ton. “Tidak hanya sekedar kerja keras yang bisa mengantarkan usaha saya hingga seperti ini. Namun juga berkat bantuan Telkom yang akhirnya mampu mewujudkan suksesnya usaha yang saya jalani hingga saat ini,” papar Sunani mengapresiasi peran Telkom dibalik kesuksesan usahanya. Setelah berhasil memasarkan produk lidah buaya hasil olahannya, kini Sunani mulai melirik ke agrowisata sebagai pengembangan bisnis berikutnya. Ia selalu berharap hasil yang dicapainya dapat juga dirasakan oleh masyarkat sekitarnya.
MITRA CDC
Papua Art
Ukiran Kayu Goes International
Pulau di ujung timur Indonesia, Papua memiliki keindahan yang tersohor di kalangan wisatawan macanegara. Keindahannya meliputi bawah laut, daratan,hingga ke puncak gunung. Pesona alamnya mengagumkan begitu juga budayanya.
Jayapura, yang terletak di Papua Timur, adalah titik awal bagi para wisatawan yang ingin melakukan petualangan di tanah Papua. Dari sinilah kita bisa memulai perjalanan ke Lembah Baliem atau melihat keindahan Danau Sentani dan budaya Papua. Papua tidak akan pernah habis untuk dijelajahi. Budaya dari tiap suku dan keindahan alamnya yang masih natural menjadi pesona dari Timur Indonesia. Salah satu tujuan wisata yang dikunjungi turis lokal ataupun luar negeri adalah Pasar Hamadi. Para pedagang di pasar Hamadi menawarkan beraneka ragam kerajinan asal Papua. Souvenir yang dijual seperti hasil kerajinan tangan dan pernak-pernik Papua yang berasal dari daerah Wamena, Sentani dan perbatasan Papua New Guniea. Rahayu, Mitra Binaan Telkom CDC ini membuka usaha toko souvenir dan kerajingan tangan dan batik dengan motif papua. Aneka gambar Cendrawasih, tifa, sampai motif kapak batu. Simbol ceceka dan buaya pun juga banyak ditemukan di desain batik. Papua Art itulah namanya terletak di
Galery Papua Art yang berlokasi di Pasar Hamadi, Jalan Perikanan merupakan salah satu toko souvenir dan kerajinan tangan yang sering dikunjungi turis lokal ataupun luar negeri. Salah satu kerajinan tangan yang menarik wisatawan di Galery-nya adalah kerajinan patungpatung kayu bermotif Asmat yang dipahat dengan kualitas yang sangat halus. Lalu ada tifa yang dibuat oleh penduduk Sentani dan Suku Asmat yang harganya bisa mencapai Rp 1.500.000. Selain itu Papua Art juga menjual kerajinan kulit kayu dan topi cendrawasih serta pernak-pernik yang berciri khas budaya Papua seperti kalung, gelang bahkan cincin. “Kebanyakan pace dan mace dari Jawa yang datang ke toko saya suka sekali dengan koteka dan tas noken, mereka bilang itu punya saya
barang itu unik,” ujar Rahayu dengan logat khas Papua yang kental. Untuk koteka dan noken, Papua Art menjual kerajinan tersebut dari harga Rp 50.000 sampai dengan Rp150.000. Sedangkan untuk lukisan kulit kayu dengan motif burung cendrawasih ditawarkannya dengan kisaran harga Rp. 40.000 – Rp 50.000 untuk ukuran kecil dan sedang, sementara untuk ukuran besar bisa mencapai harga Rp 1.000.000. Rahayu menjadi Mitra Binaan Telkom sejak tahun 2013. Semenjak menjadi Mitra Binaan Telkom ia banyak mendapatkan ilmu dan pembinaan bagaimana mengelola usaha. Dengan bekal pembinaan yang ia dapat dari Telkom, omset usaha tiap bulan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. “Saya jadi tahu bagaimana cara berdagang yang benar,” ujarnya. Ia berharap Telkom Papua dapat menjadi duta pariwisata mengenalkan potensi keindahan alam dan kerajinan khas Papua. Menurutnya Telkom itu sangat luas terbentang dari Sabang sampai Merauke. Semakin banyak turis yang datang tentuanya akan banyak rejeki yang ia dapat. Hanya satu kalimat yang ia ingin ucapkan atas bantuan dan binaan Telkom CDC yaitu “Terima kasih Telkom,” katanya dengan senyum. 47
MITRA CDC
Ninda Art Shop
Lestarikan Warisan Leluhur, Sejahterakan Perajin Lampung Tapis melambangkan kebanggaan masyarakat Lampung atas kemegahan dan kemakmuran Pulau Sumatera sebagai “Pulau Emas” atau “Svarnadwipa” (Gold Island); sehingga seluruh motifnya disulam dengan benang emas yang melambangkan kemegahan. Di tangan Ninda Art Shop, Tapis menjadi lebih berharga! 48
49
N
inda Art Shop, merupakan Sanggar Kerajinan Khas Lampung, yang berkonsentrasi pada pengembangan kain tenun tradisional Lampung, seperti Kain Tenun, Sulam Tangan, Batik, dan produk turunannya. Ninda Art Shop yang dipimpin Hj. Nurlela ini telah menekuni kerajinan khas Lampung terutama Tapis, lebih dari 2 dasawarsa. Selama itu Ninda Art Shop telah sukses melakukan usaha reproduksi berbasiskan ekonomi kreatif. Ninda Art Shop mendedikasikan diri pada upaya penemuan kembali berbagai motif dan jenis Kain Tenun dan Sulam, yaitu Tapis, Kain Inuh, Sulam Usus serta kain khas Lampung lainnya yang hilang, dengan komitmen menghadirkannya kepada masyarakat dunia. Menurut Hj. Nurlela, khususnya Kain Tenun, yaitu Kain Tapis terdapat tidak kurang dari 200-an motif yang dahulu pernah dikenal, kini tidak lebih dari 30 motif dan jenis Tapis saja yang masih dikenal dan diproduksi, 10 diantaranya juga telah dinyatakan langka dan nyaris punah.
50
Tapis: Kain Adiluhung Tapis sendiri merupakan pakaian bawahan (wearing) dalam bentuk kain sarung (sinjang) bagi kaum perempuan elit masyarakat adat Lampung; khususnya Lampung “Pepadun”, sebutan masyarakat yang bermukin di pedalaman Lampung (The Land Society). Tapis merupakan karya adiluhung dari budaya Tenun dan sulam yang dimiliki Lampung. Dahulu kala prosesnya dimulai dengan memintal benang pada alat yang disebut “Ibul”. Bahan dasar benang dipilih dari kapas berkualitas baik. Kemudian kapas diratakan dengan ketebalan sesuai dengan besar kecil benang yang dikehendaki, sambil dikipas-kipas. Selanjutnya kapas dipilin hingga menyerupai tali, baru setelahnya dipintal dengan alat pintal, hingga menjadi benang. Proses selanjutnya pencelupan warna dengan getah-getah dedaunan dan kulit pohon serta beberapa jenis rempah. Untuk selanjutnya dijemur di bawah sinar matahari guna pengeringan.
MITRA CDC
Adapun bahan dasar kain Tapis diproduksi dengan alat tenun tradisional yang disebut Pattak, Pattek, Pattagh. Dari aktivitas menenunnya sendiri disebut Mattak, Mattek, atau Mattagh. Benang-benang yang telah jadi disusun dalam bentuk lajuran-lajuran yang terdiri dari warna-warna pokok (seperti merah, hitam, kuning). Benang-benang dalam posisi lajur disusun menurun warna, secara berulang-ulang atau berlapis-lapis. Proses penyusunan ber-“lapis” inilah, yang ditengarai menjadi asal sebutan kain “Tapis”, karena berasal dari kata “lapis”, “napis” atau “apis” . Kemudian dimulailah proses penenunan (Mattagh) yang jalin-menjalin dengan benang-benang horisontal yang digulung pada alat bernama “ibul”. Lama proses Mattagh ini memakan waktu hingga 3 bulan untuk menyelesaikan satu bahan kain sarung Tapis, yang menghabiskan paling tidak sepanjang 300 meter benang.
meski juga memasarkan kerajinan jenis lain. Produk kerajinan yang berbahan dasar kain, adalah Kain Tapis, Kain Kapal atau Tampan dan Kain Sulam Usus. Ketiga kerajinan khas Lampung itu, kini diaplikasikan pada banyak media kerajinan turunannya. Menurut Hj. Nurlela pihaknya merasa diuntungkan menjadi Mitra Binaan Telkom. Selain mendapat bantuan permodalan juga Ia sering diikutsertakan dalam pelatihan maupun pameran. Menurutnya, hal tersebut sangat membantu dirinya dalam mengembangkan usahanya. Berkembangnya usaha Ninda Art Shop ternyata juga berimbas positif kepada para perajin Lampung lainnya. Keluarga besar Ninda Art Shop saat ini membina dan didukung penuh oleh tidak kurang dari 800 perajin yang terdiri dari 570 perajin tetap dan sekitar 230 perajin musiman yang tersebar di berbagai daerah se-Propinsi Lampung.
Setelah selesai bahan kain Tapis, maka mulailah tahan ketiga, yaitu “Cucuk”, atau sulam motif dengan tangan menggunakan benang emas atau benang berwarna. Mula-mula bahan kain Tapis di bentang persegi panjang pada alat yang disebut “Tekang”. Kemudian pola motif dibuat sketsanya, terutama motif yang rumit. Sedangkan untuk motif klasik seperti “pucuk rebung”, “gunung tali” atau “limar” biasanya disulam tanpa pola sketsa, karena alur benang benang tenun telah dibuat untuk motif-motif wajib ini. Sebagai produk adibusana (fashion stye), kini kain Tapis diproduksi beserta selendangnya, meski pada awalnya tanpa selendang. Lama waktu pengerjaan kain Tapis antara 2 hingga 6 bulan bergantung jenis dan kerumitan motifnya. Secara umum, kini tipe penyulaman (Cucuk) motif Tapis terdiri dari dua cara, yaitu Cucuk Krui dan Cucuk Abung. Tipe Cucuk Krui dengan menggunakan benang emas “plintir”, sedangkan Cucuk Abung menggunakan benang tanpa plintir. Mengangkat Para Perajin Lampung Ninda Art Shop sendiri menyajikan kepada Anda semua jenis Tapis Tuha atau Tapis Tohow (Classic Design), biasa juga disebut dengan nama Tapis Antik; Tapis Cantik, yang merupakan motif khusus keluarga, disulam untuk kalangan terbatas dan tertentu, dapat pula mengkombinasikan motif populer dan klasik; Tapis Plesir, yang diperuntukkan bagi masyarakat umum; juga Tapis Abung. Kini juga telah disediakan produk turunannya, yaitu Tapis Bordir dan Tapis Prada.
NINDA art shop
Ninda Art Shop telah memproduksi sendiri kerajinan khas Lampung terutama yang berbahan dasar kain,
http://www.najmaninda.com
Jl. Jendral Sudirman, Pahoman, Bandar Lampung (Samping SMPN 23) Mobile: 0813 6905 1501 Email:
[email protected]
51
MITRA CDC
Bhagaskarabronze.com
Melestarikan Warisan Majapahit Mengumpulkan Dollar Bhagaskarabronze.com, sebuah industri kerajinan perunggu terbesar dan terlengkap di Trowulan, Mojokerto Jawa Timur. Trowulan sendiri dikenal bekas pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit. Di sana, Anda akan mendapatkan berbagai macam desain kerajinan logam yang sangat variatif mulai dari klasik, minimalis, kontemporer/modern dengan harga yang bagus, karena di sanalah patung-patung logam itu diproduksi. “Industri kami telah dirintis sejak tahun 1960 dan diperkuat dengan para art designer yang skill art-nya telah terakreditasi secara nasional, sehingga apresiasi dan cita rasa terhadap seni tidak perlu ditanyakan lagi,” ujar Supriyadi pemilik Bhagaskarabronze.com. Supriyadi yang lahir di Mojokerto pada Desember 1972 ini, aktivitas kesehariannya adalah sebagai pengusaha kerajinan cor patung kuningan. Melalui inovasi produk yang senantiasa mengikuti perkembangan jaman dan layanan terbaik untuk konsumen, Bhagaskarabronze.com secara konsisten akan terus melestarikan peninggalan kebudayaan Majapahit sebagai sumber inspirasi dan menyebarkan produk seni tersebut ke seluruh dunia. Patung Logam Dunia Patung Logam Mojokerto memang cukup dikenal di berbagai pelosok tanah air bahkan sampai mancanegara. Tidak sedikit devisa yang masuk dari ekspor hasil cor Patung Trowulan. Dibalik kesuksesan tersebut salah satunya tidak terlepas dari tokoh Ketua Koperasi Pengusaha Patung Ganesha, yang juga pemilik Bhagaskara Bronze, Supriyadi. Tokoh yang rendah hati dan ramah ini, saat ini memegang beberapa posisi penting di berbagai lembaga, di antaranya Ketua Koperasi Industri cor Patung kuningan (Kopinkra) GANESHA (2005 - 2008), Ketua Program Pengembangan Industri Kawasan (PPEK) Desa Bejijong Trowulan (2007 - 2009) dan Sekretaris Lembaga desa Wisata Gajah MadaDesa Bejijong (2007 - 2009). Berbagai Prestasi dan penghargaan yang telah diraih Supriyadi, antara lain Juara II tingkat Nasional pembuatan replika sejarah Kementerian Negara Seni dan Budaya di Jakarta (1999), Juara II tingkat Nasional Inovasi Bisnis Pemuda, Penyelenggara Kementerian Pemuda dan Olah raga di Jakarta (2005), Predikat 10 besar Pemuda berprestasi Indonesia dari Kementerian Pemuda dan Olah raga (2007), Juara I sentra IKM berprestasi Jawa Timur, oleh Pemrov Jatim Dan JTV (2007) dan Juara I Produk Seni terbaik dalam Pameran Produk Budaya Indonesia yang diselenggarakan oleh Aburizal Bakrie (2007). Bapak satu anak dari hasil perkawinannya dengan Dewi ini, juga aktif mengikuti pelatihan, kursus dan seminar yang dilakukan oleh berbagai penyelenggara baik Pemerintah, BUMN, maupun Swasta. Mulai dari pelatihan Manajemen Produksi sampai Pelatihan e-commerce dan desain web.
52
Bagi Supriyadi, bisnis bukanlah pencarian keuntungan semata melainkan pencarian jatidiri dan kehidupan. Juga bukan melulu bersifat finansial, tapi yang lebih utama adalah eksistensialnya agar hidup semakin bisa dinikmati. Itulah prinsipnya dalam berbisnis. Tak heran, jika ia selalu berkeinginan mengajak rekan-rekan sekampungnya agar juga bisa sukses seperti dirinya. Ia, misalnya, tidak segan mengajarkan keahliannya dalam bidang cor logam kepada pemudapemuda di kampungnya. “Semakin banyak yang menekuni kerajinan cor logam, semakin baik. Ini akan membuat kampung ini semakin maju,” cetusnya. Hal tersebut dibuktikan dengan merekrut pemuda kampung Trowulan untuk bekerja di bengkel kerjanya. Saat ini tidak kurang dari sepuluh pemuda menjadi anak buahnya. Mitra Binaan unggulan ini berkeinginan kelak para pegawainya itu bisa memiliki bengker kerja cor logam sendiri. Saat ini produk patung logamnya tidak sulit dipasarkan. Sejak bergabung dengan Telkom sebagai Mitra Binaan, ia mengaku wawasannya semakin luas. “Berkat pelatihanpelatihan marketing dan teknologi informasi yang diselenggarakan Telkom, kini pasar saya tidak melulu di Indonesia, tetapi sudah ke mancanegara,” ungkap Supriyadi. Sanggar Bhagaskara. com kini melayani pemesanan berbagai kerajinan logam untuk segmen pelanggan korporasi, institusi, residensial maupun perorangan Meski sudah sukses, Supriyadi masih memiliki banyak impian. Bersama istrinya yang lulusan sekolah karawitan, ia sedang menyelesaikan pembangunan sanggar seni khas Trowulan. Ia juga tengah mengembangkan batik khas Trowulan, yang menurutnya belum pernah dikembangkan orang lain.
BHAGASKARA BRONZE Jl. Kebudayaan 3 Desa Bejijong Kecamatan Trowulan Kota / Kabupaten Mojokerto Telp 0321.494864 fax. 0321.494900 Website : www.bhagaskarabronze.com Email :
[email protected]
53
Bina Lingkungan
“us, omniatu santus sum quate volum faccaborro tore soluptat faccupt atestis quisNimaio volum
Digital Corner Telkomsel: Pojok Digital Sarat Edukasi Pagi masih menunjukan pukul 10.00 WIB. Namun aktivitas di ruangan Digital Corner Universitas Islam Riau (UIR) sudah ramai. Mahasiswa memadati ruangan berbentuk segi empat tersebut. Hampir setiap hari kuliah ramai. Biasanya ramai saat pagi dan sore hari. Digital Corner ini memang tidak pernah kosong. Digital Corner merupakan pojok digital yang disediakan Telkomsel, terletak di samping Rektorat UIR. Di ruangan ini, tersedia akses wifi@id kecepatan 10 Mbps dan empat anjungan komputer. Mahasiswa bisa melakukan akses internet, kuliah online serta pengalaman dunia digital lainnya. Layaknya pojok digital, mereka bisa menikmati akses internet senyaman mungkin. Karpet merah sebagai alas lantai mengharuskan pengunjung buka alas kaki sehingga dipastikan ruangan selalu bersih. Larangan merokok disajikan dengan memberikan AC di dalam ruangan kaca tersebut.
54
“Kalau bicara kenyamanan, nyaman di sini di Digital Corner. Selain sejuk, tidak bising,” ujar Sudarmin, mahasiswa Fisipol UIR, yang pagi itu sudah sibuk mencari informasi untuk tugas yang diberikan dosennya. “Bagus, karena bisa membantu saat buat tugas kuliah. Tidak khawatir jaringan lelet,”ujar Edy Suwarno, mahasiswa Teknik Informatika ditanya pendapatnya mengenai kehadiran Digital Corner di kampusnya. Memang, hanya ada empat unit komputer yang tersedia. Namun, mahasiswa yang ingin berselancar bisa membawa laptop sendiri. Digital Corner UIR menyediakan sekitar 20 colokan listrik. Mahasiswa pengguna laptop, tidak perlu khawatir kehabisan daya baterai karena bisa akses internet sambil isi ulang. Edy termasuk rutin ke Digital Corner. Bisa dipastikan hampir tiap hari.
Lusliana: Upaya Telkomsel menghadirkan ekosistem digital Di UIR, digital corner hadir dengan konsep edukasi. Selain akses internet, dan aktivitas perkuliahan, di sini mahasiswa juga mendapatkan experience dunia digital. “Experience dunia digital, edukasinya lebih banyak bersifat aplikatif. Seperti memperkenalkan berbagai judul buku online yang bisa diakses mahasiswa. Juga dikenalkan berbagai kemudahan, seperti aplikasi yang bisa diperoleh melalui potongan pulsa,” ujar Lusliana dari Telkomsel Riau Daratan (Ridar).
Terutama saat pergantian jam kuliah. Minimal dirinya mengakses internet sekitar satu jam. Bila waktu luang lebih lama, bisa hingga lima jam.
Digital Corner. Alasannya di situ lebih nyaman.
Meskipun duduk di lantai sudah biasa bagi mahasiswa saat mengoperasikan laptop, di Digital Corner, mahasiswa tidak harus seperti itu. Sejumlah kursi, meja dan televisi layar datar disediakan layaknya di sebuah cafe.
Kehadiran Digital Corner, ibarat udara segar bagi pengguna internet di UIR. Meskipun sudah memiliki bandwith internal atau disebut Hotspot UIR, sebelum ada digital corner, namun tingginya jumlah mahasiswa belum sanggup mengcover semuanya. Jumlah mahasiswa aktif lebih 23 ribu orang, saat ini mahasiswa memiliki tiga alternatif penggunaan hotspot.
Di bagian dinding menghadap ke jalan, terdapat meja dan kursi panjang. Pandangan luas ke arah depan bisa merilekskan mata. Saat letih melihat dekat, melihat jauh menjadi penstabil otot mata. Ruangan berpendingin udara dan sajian air mineral gratis menambah kenyamanan Digital Corner.
“Dengan jumlah mahasiswa lebih 23 ribu, kita punya bandwith terbatas. Adanya digital corner menggunakan wifi@id, membuat kita sangat terbantu. Mahasiswa bisa punya alternatif lain. Bila lambat, bisa beralih hotspot lain tanpa harus berpindah tempat,” kata Hendra Gunawan, Staf Ahli Bidang IT UIR.
Diakui Sudarmin, sejak kehadiran Digital Corner, dia dan mahasiswa lain memiliki alternatif akses internet. Meskipun di fakultasnya terdapat jaringan Wifi, namun diakuinya banyak mahasiswa lebih memilih duduk di
Berdasarkan data mahasiswa, lanjut Gunawan, pengguna Telkomsel di UIR sangat tinggi. Sekitar 80 persen mahasiswa merupakan pelanggan Telkomsel.
55
Wifi.id Corner
Persembahan Telkom untuk Indonesia Cerdas Akses internet kecepatan tinggi hingga 100 Mbps bukan lagi impian. Saat ini Telkom mempersembahkan inovasi berupa layanan wifi.id Corner di ribuan titik di berbagai kota di seluruh Nusantara. Hal ini merupakan bentuk edukasi dan penetrasi internet kecepatan tinggi di Indonesia. Kehadiran internet berkecepatan tinggi memang ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan. Sehingga kehadiran wifi corner bagaikan air sejuk di tengah kebutuhan Internet yang semakin tinggi. Sebagai bagian dari program Bina Lingkungan, CDC Telkom menghadirkan ribuan titik wifi.id Corner, Internet super cepat itu diletakkan di lokasi-lokasi strategis, seperti kampus, taman, bandara, dan café.
Layanan wifi diharapkan dapat memberikan kemudahan masyarakat yang ingin menggunakan layanan internet. Apalagi, saat kemudahan akses, masih menjadi masalah bagi pengguna internet di Indonesia.
Guna meningkatkan kenyamanan, CDC Telkom membangun tempat-tempat khusus untuk menikmati Wifi.id Corner, ada yang berupa shelter, tenda, kursi dan meja sederhana, ada juga ruangan khusus yang berpendingin udara. Namun apa pun bentuknya, masyarakat kini semakin terbantu dalam mengakses internet cepat.
Sampai dengan tahun 2015, ditargetkan tak kurang dari 1 juta wifi akan terpasang di Indonesia. Dengan adanya layanan internet berkecepatan super itu, masyarakat akan puas melakukan penelusuran di dunia maya dan melakukan berbagai aktivitas produktif.
Keberadaan wifi.id Corner ini diharapkan juga menambah kemudahan masyarakat dalam melakukan akses internet broadband. Selain di Warung Taman, ribuan titik wifi.id Corner juga disebar di berbagai kota.
wifi.id corner
Pontianak Wifi.id Corner Pontianak: Sebagai kota yang sedang bergerak menuju kota modern, Pontianak tidak mau ketinggalan dalam perkembangan dunia. Kehadiran wifi.id corner di tempat-tempat strategis Pontianak sangat membantu masyarakat mengakses informasi-informasi mutakhir. Setiap hari seluruh wifi.id yang ada di kota itu selalu ramai.
wifi.id corner
Papua
Wifi.id Corner Papua: Meski belum seramai kota lain, wifi. id Papua telah menjadi salah satu titik sentral masyarakat Papua dalam bersosialiasi. Penempatan yang tepat dan suasana yang nyaman wifi.id Papua telah menjadi perekat sosial bagi masyarakat di Jayapura.
56
wifi.id corner
Banjarmasin Wifi.id Banjarmasin: Banjarmasin merupakan salah satu kota di Pulau Kalimantan yang paling ramai. Derap pembangunan di kota ini tidak kalah dibanding kota-kota di Pulau Jawa. Keinginan masyarakat untuk bergabung dalam globalisasi cukup tinggi. Ini terbukti wifi.id corner yang disediakan Telkom di berbagai titik Banjarmasin tak pernah sepi pengunjunng.
wifi.id corner
Pekanbaru Wifi.id Corner Pekanbaru: Selain memiliki Wifi.id Corner yang terkesan mewah di Kampus Universitas Islam Riau, kota Pekanbaru memiliki beberapa wifi.id corner yang tak kalah nyaman. Sekolah-sekolah maupun kampus di Pekanbaru sudah banyak yang dilengkapi wifi.id corner.
wifi.id corner
LOOP Cafe Kawula Bandung dapat dengan mudah mengakses internet cepat sambil bersosialiasi , main skateboard dan mengenal produk-produk Telkom Group di Loop Station & Cafe. Loop Cafe yang berada di Jalan Diponegoro ini merupakan salah satu kontribusi Telkom terhadap komunitas anak muda Bandung yang terkenal kreatif dan aktif.
57
Liputan Telkom Group Semarang Sumbang Bis Tingkat Kepada Pemkot Semarang Tepat di Hari Ulang Tahun ke 467 Kota Semarang Hendrar Prihadi mewakili masyarakat Semarang menerima sumbangan sebuah bus tingkat dari Telkomsel sebagai bentuk bantuan CSR Telkom Group. Pemberian sumbangan ini diserahkan pada saat pelaksanaan upacara HUT Kota Semarang di halaman kantor Walikota Semarang kawasan Jalan Pemuda. GM Witel Semarang Riyanto Utomo bersama GM Sales & Customer Care
Telkomsel Jateng & DIY Rukmono Cahyadi menyerahkan secara simbolis maket (miniatur) bus tingkat wisata kepada Walikota Semarang, Hendrar Prihadi dihadapan tamu undangan dan peserta upacara. Dalam kesempatan ini Walikota Semarang menyatakan bahwa sumbangan bus tingkat pariwisata ini bagi masyarakat Semarang di saat ulang tahunnya yang ke 467 ini sangatlah monumental dan istimewa.
Puluhan Siswa SMK di Medan Terima Bantuan Telkom Group Telkom Group melalui Plt Walikota Medan H. T Dzulmi Eldin S menyerahkan bantuan pada Tiga puluh Kepala Sekolah SMK se-Kota Medan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional di lapangan Merdeka, Medan. Hadir dalam acara ini Manager Community Development Telkom Area Sumatera, Suteki dan Head of Corporate Communications Sumatera Division Telkomsel Hadi Sucipto. Suteki menjelaskan, bantuan Telkom Group ini masingmasing berupa 1 set kompor ramah lingkungan, lampu hemat energi dan aksesoris kendaraan berbahan bakar gas. Selain itu, para prajurit dari Bintara Pembina Desa (Babinsa) akan memberikan pelatihan jika SMK yang menerima bantuan program Bina Lingkungan ini berminat untuk mengembangkan produk dimaksud. Dikatakan, hal ini dimaksudkan agar mereka dapat mentransfer ilmu dan keterampilan yang telah dimiliki
sebagai salah satu partisipasi para prajurit Babinsa memberikan solusi kepada masyarakat. Bantuan program Bina Lingkungan yang menyasar komunitas pendidikan ini merupakan tindak lanjut Telkom Group Medan mendukung pelatihan produk hemat energi yang digelar pertama kali dan diikuti para Babinsa dan Kodim 0201/BS Kota Medan.
Witel Jabar Tengah Hijaukan Bantaran Hulu Cikapundung Sebagai bentuk dan wujud kepedulian Telkom terhadap lingkungan, Witel Jabar Tengah (Bandung) menggelar program penghijauan melalui penanaman batang pohon mahoni dan sawo di bantaran hulu Sungai Cikapundung kawasan Kecamatan Coblong hingga Cidadap Kota Bandung, 11 April 2014. Dalam kegiatan ini Witel Bandung didukungan penuh Unit CD Area-3 Jawa Barat dan menggandeng Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Suaka Sungai & Lingkungan Indonesia. Acara ini dihadiri GM Witel Bandung Soendojo Adi, Manager CD Area-3 Jawa Barat M. Atang Suwanda, R, beberapa Senior LeaderWitel Jabar tengah, Sekretaris Daerah Kota Bandung Erick Hanafiah, Ketua Umum SSLI M. Firdaus. A, para Ketua Rukun Warga dari dua Kecamatan, KODIM 0618/ BS, BPLH Kota Bandung, Dinas Pertamanan, Polrestabes Bandung, Dishut Jawa Barat Siswoyo, serta Organisasi Sosial Kemasyarakatan dan Profesional (Orsosmasminal) Bandung. 58
Puluhan MB CDC Bandung dapat bekalan manajemen keuangan
Sebagai bentuk kesungguhan dan kesinambungan dalam melakukan pembinaan serta pengembangan sektor usaha mikro kecil (UMK), sebanyak 30 Mitra Binaan (MB) CD Area-3 Jawa Barat dari kawasan Kota Bandung dan sekitarnya mengikuti pelatihan Manajemen Keuangan dan Manajemen Biaya yang dimentori praktisi keuangan dari Wienthari Pratama Entrepreneurship Center, digelar selama 2 hari di Speedyroom Gedung Kantor Witel Jabar Tengah jalan Supratman Bandung, Selasa (24/6). Pembukaan pelatihan dilakukan oleh Manager CD Area3 Jawa Barat yang diwakili Officer CD Sub-Area Bandung Bambang Irianto didampingi para instruktur dan Direktur Wienthari Pratama Sri Suriati Utari, SH.
TelkomGroup Serahkan Bantuan Dampak Bencana Asap Riau
Telkom Group Riau Daratan menyalurkan bantuan berbentuk natura untuk tenaga outsourcing lokasi kerja kantor Telkom Group Ridar di halaman parkir kantor Witel Ridar Pekanbaru. Bantuan ini diserahkan sebagai bentuk kepedulian atas bencana asap akibat pembakaran hutan yang terjadi di kota Pekanbaru dan sejumlah daerah lainnya di Riau Para tenaga outsorce yang menerima bantuan yaitu dari Telkomsel, cleaning service dan security, Infomedia, sales force, POJ Ridar-1, POJ Ridar-2 dan tenaga OMJ Infratel. Jumlah total bantuan yang diberikan adalah 475 paket yang terdiri dari 59 paket untuk tenaga outsourcing Kandatel Dumai, 37 paket untuk Kandatel Indragiri, dan 379 paket untuk tenaga di Telkom Group lokasi Pekanbaru.
Paket bantuan secara simbolis diserahkan kepada Agus Saptono (GSD), Rahman (Security), Hendri Fauzal (POJ-1), Yanthi (Cleaning Service) dan Jefriar (driver Telkomsel) dan diserahkan langsung oleh GM Witel Ridar Gunung Pahala Tumpal Simaremare didampingi para Senior Leader Telkom Group Ridar. Gunung Pahala Tumpal Simaremare mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu program Bina Lingkungan (BL) CSR Telkom dan sebagai tindak lanjut dari implementasi Good Corporate Citizienship. “Semoga dengan adanya bantuan ini dapat mengurangi beban penderitaan tenaga outsourcing Telkom Group Ridar yang terkena imbas bencana kabut asap. Pemberian ini jangan dilihat dari sisi nilai harganya tapi mari kita syukuri,” ujarnya.
Gunung Simaremare juga mengajak para tenaga outsourcing untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas kita sehari-hari dan untuk berikan yang terbaik untuk TelkomGroup. Hal itu dilakukan karena TelkomGroup itu perusahaan Merah Putih milik bangsa Indonesia. “Jadi penghasilan yang kita peroleh, diberikan kepada pemerintah dan juga disisihkan untuk masyarakat, seperti kegiatan pemberian bantuan pada hari ini dan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah,” tambahnya. Gunung Simaremare pada kegiatan ini didampingi seluruh Manager Unit Witel Ridar Pekanbaru, dan Senior Leader Telkomsel serta Officer-1 Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) Witel Ridar, Adlin.
Telkom Group Permudah TKI di Macau Berkomunikasi pendapatan tahun lalu sebesar Rp 82,96 triliun. Sementara itu, pada JanuariJuni 2014, Telkom sudah memperoleh pendapatan Rp 43,54 triliun atau naik 8,4% dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 40,16 triliun.
Telkom menargetkan ekspansi internasional dapat berkontribusi 10% terhadap nilai perseroan yang sebesar Rp 300 triliun pada tahun 2015. “Untuk 2014 saja kami menargetkan pendapatan internasional sebesar 4% dari total pendapatan,” kata Direktur Utama Telkom Arief Yahya di Macau Fisherman’s Wharf, Minggu (12/10). Arief Yahya bersama Direktur Wholesale & International Service Telkom Ririek Adriansyah berada di Macau untuk meluncurkan Kartu As 2in1 Macau. Operator telekomunikasi pelat merah ini menargetkan, sepanjang 2014 mampu meraih pendapatan Rp 91,25 triliun, atau naik 10% dari
Dikatakan Arief Yahya, pihaknya mengincar pendapatan dari bisnis internasional yang dikelola PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) sebesar Rp 5 triliun pada tahun 2015. “Kami menargetkan kontribusi ekspansi internasional sekitar 5% dari target pendapatan Rp 100 triliun pada tahun 2015,” jelas Arief. Selain mengandalkan bisnis domestik, Telkom melalui Telin terus berusaha menuntaskan target ekspansi internasional ke-10 negara pada tahun ini. Ekspansi paling baru adalah peluncuran layanan kartu As 2in1 di Macau. DCTM dikenal sebagai salah satu operator besar di Macau. Telkom melihat
Macau sebagai market extension dari Hong Kong sehingga dalam melakukan ekspansi ini, Telkom menggunakan platform yang sudah ada dan dikelola oleh Telin Hong Kong. “Kami menargetkan 7.000 hingga 10.000 pelanggan Kartu As 2in1 Macau,” ungkap Ririek. Menurut Ririek, warga negara Indonesia yang bekerja di Macau mencapai 7.000 orang dengan Average Revenue Per User (ARPU) sekitar MOP 300 atau setara dengan Rp 450.000 per bulan. Selain mengincar tenaga kerja Indonesia (TKI), operator telekomunikasi pelat merah ini membidik pengunjung Macau asal Indonesia. Jika menelepon dari Macau ke Indonesia, maka pengguna hanya dikenakan MOP 1,3 atau Rp 1.950 per menit. Jika telepon datang dari keluarga di Indonesia, maka pelanggan Macau hanya dikenakan biaya airtime MOP 1,2 atau Rp 1.800 per menit.
59
Liputan
BANDROS Telkom Group Peduli Pariwisata Bandros merupakan kepanjangan dari Bandung Tour on The Bus adalah bus tingkat di Kota Bandung yang disediakan oleh pemerintah Kota Bandung bagi wisatawan yang hendak berkeliling kota Bandung. Nama “Bandros” sendiri bisa berarti nama jajanan khas Bandung. Bus Bandros diresmikan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil, bertepatan dengan malam tahun baru 2014. Bus wisata ini melayani para wisatawan di kota Bandung. Bandros merupakan bentuk Program Bina Lingkungan dari Telkom melalui Telkomsel yang bekerjasama dengan pemerintah kota Bandung. Bus berkapasitas kurang lebih 30 orang ini dimaksimalkan di lantai dua, sementara di lantai satu hanya ada 6 kursi bulat, kursi panjang, lalu ada balkon di luar yang bisa dipakai turis untuk berdiri. Keberadaan Bandros sebagai bus wisata yang bertingkat diawali dengan rencana dari Walikota Bandung Ridwan Kamil ketika dirinya baru terpilih menjadi Walikota pada tahun 2013 lalu untuk meningkatkan sektor pariwisata. Rencananya, bus itu akan berada di setiap hotel guna mengantar para wisatawan ke tempat-tempat wisata yang ada di kota Bandung dan sekitarnya Selain mengantar para wisatawan ke tempat-tempat wisata yang ada di Bandung, bus wisata yang dirancang dengan nyaman dan menarik ini diharapkan
60
Telkom Group bekerjasama dengan Pemerintah Kota Bandung mengoperasikan Bus Pariwisata Bandros (Bandung Tour on Bus) yang melayani wisatawan berkeliling Kota Bandung secara gratis. Bus ini adalah bentuk aktivitas Bina Lingkungan Telkom Group dalam mendukung kemajuan pariwisata Bandung, di mana salah satu indikator kota wisata berskala dunia adalah hadirnya fasilitas angkutan yang menjadi daya tarik kunjungan wisatawan.
Tertarik naik
Bandros?
bisa mengurangi penggunaan mobil pribadi sehingga bisa mengurangi kemacetan yang terjadi di kota Bandung. Rencana ini kemudian mendapat sambutan dari Telkomsel yang bersedia mendanai unit-unit pertama dari bus wisata di Kota Bandung melalui program Corporate Social Responsibility. Salah satu fasilitas yang disediakan di dalam bus adalah alat GPS agar wisatawan mengetahui posisinya sedang berada dimana. Selain GPS, bus ini juga dilengkapi dengan pusat data dan informasi sehingga memudahkan wisatawan mengakses seluk beluk Kota Bandung. Bus ini juga dapat digunakan secara gratis asal wisatawan dapat menunjukkan struk belanja di Kota Bandung, Secara fisik, Bandros memiliki panjang 747 cm dan tinggi 315 cm serta lebar 210 cm. Di tingkat bawah, ada sejumlah kursi bulat dan kursi panjang dengan kapasitas 12 orang dan mampu memuat 20 penumpang berdiri sedangkan di tingkat atas, tersedia 24 kursi penumpang. Sopir dan kondektur Bandros diberi seragam dengan desain khusus sehingga membuat wisatawan semakin tertarik menggunakan bus ini.
Ini jadwal operasionalnya:
Jam Operasional Bus Bandros Bus Bandros beroperasi setiap hari Sabtu s.d Kamis mulai pukul 10.00 – 15.00 Harga dan Lokasi Tempat Pembelian Tiket Untuk sementara ini tiket dapat dibeli di Halte Bus Bandros yang terletak di depan Taman Kandaga Puspa (Belakang Gedung Sate) seharga Rp. 10.000 dan untuk anak-anak di bawah umur 5 tahun tidak dikenakan biaya. Rute Perjalanan Bus Bandros Rute perjalanan Bus Bandros ini cukup panjang, dengan durasi 30-45 menit (apabila tidak ada kendala) kita bisa mengelilingi jalan-jalan di Kota Bandung. Rute perjalanan dimulai dari Taman Pustaka Bunga (Halte) – Jl. Supratman – Dipenogoro – Gedung Sate – Sulanjana – Ir. H. Juanda (Dago) – Ganesha – Tamansari – Ir. H. Juanda – Diponegoro – Cilamaya – Ciliwung dan kembali ke Taman Pustaka Bunga.
Telkom dan Unpad Dirikan Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis UMK Telkom bersama Unpad mendirikan Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis (PPIB) untuk mendukung pengembangan UMK.
Wakil Menteri Pariwisata & Industri kreatif (Wamen Parekraf ) Sapta Nirwandar meresmikan Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis (PPIB) Unpad-Telkom yang berada di Kampus Lembaga Management Fakultas Ekonomi, Universitas Padjadjaran, Jalan Cimandiri, Bandung pada 9 September 2014 lalu. Usai peresmian Sapta meninjau langsung ruang PPIB Unpad-Telkom itu bersama Rektor Unpad Prof. Ganjar Kurnia, Direktur Utama Telkom, Arief Yahya, Direktur Enterprise & Business Services, Muhammad Awaluddin dan Direktur Innovation & Strategic Portfolio Indra Utoyo. Pendirian Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis Telkom–LMFE Unpad merupakan kelanjutan dari penandatangan Perjanjian Kerja Sama yang dilakukan Ketua Laboratorium Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Pengkajian Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpad Aldrin Herwany, Ph.D., dengan Executive General Manager Divisi Business Service Telkom, Yusron Hariyadi. Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis Telkom – LMFE Unpad merupakan pusat pelayanan bagi pelanggan UMK yang diselenggarakan
oleh Telkom Divisi Business Service yang bekerja sama dengan Universitas Padjadjaran dalam memenuhi kebutuhan jasa layanan Telkom dan Telkom Group melalui berbagai aktivitas atau program pembinaan dan pengembangan UMK secara terpadu. Pusat Pengkajian Inkubasi Bisnis adalah bagian dari sinergi Academic, Business, Government, dan Community didirikan sebagai tempat pengkajian, pelatihan, pembinaan, pendampingan usaha dan advokasi bisnis. Di pusat pengkajian Bisnis Telkom-Unpad terdapat aplikasi-aplikasi sistem informasi untuk UMKM, diantaranya BosToko (aplikasi toko), e-Pharmacy (aplikasi apoteker), e-Hotel, dan aplikasi bisnis lainnya solusi dari Telkom. Melalui PPIB tersebut, Telkom dan Unpad berkomitmen untuk meningkatkan aktivitas pengkajian, kompetensi, daya saing dan pemberdayaan UMK melalui penyediaan solusi ICT sebagai business center; Menyediakan fasilitas pembinaan UMK yang meliputi workshop, training dan advokasi dalam bidang bisnis, pemasaran, keuangan, desain dan produksi; Menyediakan sarana pengembangan di
bidang desain kreatif dan industri IT kreatif yang selaras dengan sumber daya Unpad dan ekosistemnya Arief Yahya mengatakan, Pusat Inkubasi yang merupakan sinergi Unpad-Telkom tersebut merupakan tempat pembinaan UMKM akan segera dibangun tahun ini di Bandung. Selain itu Arief Yahya mengatakan di Digital Valley Bandung dan Jogja Digital Valley tengah dikembangkan 30 ide kreatif yang akan dikomersilkan secara baik. Menurut Arief Yahya, Telkom terus mendorong pelaku UMK, salah satunya dengan mendirikan PPIB. Tempat ini, akan berisi pengkajian, pelatihan, pembinaan, pendampingan usaha dan advokasi. “Selain dengan Unpad, kami juga sudah kerja sama dengan ITB mendirikan Telkom UMK Center,” ujar Arief Yahya. Pusat inkubasi bisnis tersebut, kata Arief, akan menjadi tempat implementasi hasil pengkajian dan studi dari dosen maupun para ahli di PPIB. Setiap pelaku UMK akan mendapat satu tempat khusus dan mendapat pembinaan secara intensif.
61
MITRA CDC
Walidi
Kerajinan Miniatur Jogja
Miniatur atau replika sepeda ontel yang biasa dijual di galeri-galeri seni atau di pinggiran Jalan Malioboro, masih menjadi favorit pelancong yang datang Yogyakarta. Namun siapa sangka jika miniatur sepeda ontel adalah hasil buah karya para perajin home industri dengan handmade. “Walidi Pengrajin Kuningan” adalah nama perusahaan rumah tangga yang memproduksi miniatur barang-barang bernilai seni, seperti sepeda ontel, setrika logam, kereta andong atau meriam Belanda. Berbekal potret atau gambar, kemudian perajin membuat malnya dan membuat minatur persis seperti benda aslinya dengan skala ukuran. Pemilik Walidi Cor Kuningan adalah Heri Suryono, yang tinggal di Jalan Gadjah Mada Pujiwinatan PA I/47 Gg. Gotong Royong, Yogyakarta. Heri atau biasa dipanggil Pakcunk, mewarisi perusahaan kakeknya yang piawai dalam hal kerajinan cor logam. “Bisnis miniatur cor kuningan ini memasuki generasi ketiga. Nama workshop ini diambil dari nama kakek saya Walidi,” kata Ryas, putri Heri yang
62
kini diserahi tanggung jawab mengelola bisnis cor logam kuningan tersebut. Saat ini produk Walidi telah merambah ke berbagai negara di Eropa Timur, Malaysia, Prancis dan Italia. Selain pembeli yang langsung melakukan transaksi di tempat, Walidi Cor kuningan juga menerima pesanan melalui telepon dan internet. Namun pesanan eceran juga tetap akan dilayani dengan baik. Menurut Ryas, usahanya semakin berkembang sejak Telkom turun tangan membantu permodalan usahanya. “Sebagai Mitra Binaan, kami merasa sangat terbantu,” katanya. Berkat bantuan dari Telkom ia bisa memenuhi pesanan dari para pelanggannya. “Sebelumnya meski pesanan banyak kami tidak bisa memenuhinya, karena kekurangan modal,” tambahnya. Saat ini tidak kurang dari 15 kepala keluarga dapat merasakan manfaat bisnis cor kuningannya sebagai mitra kerjanya. Memang, salah satu dampak positif dari kemajuan usaha Walidi adalah pemberdayaan masyarakat sekitar. Sejumlah pemuda dikaryakan untuk
membuat miniatur benda dari bahan cor kuningan. Setiap hari, Walidi Cor Kuningan mampu memproduksi puluhan miniatur. Pemberdaaan masyarakat sekitar menjadi kunci sukses bisnis Walidi. “Namun produksi kita lebih tergantung pesanan. Berapa pesannya, kami layani,” kata Ryas. Menurut Ryas produknya tidak terbatas pada miniatur-miniatur yang dipajang di rumah yang merangkap bengkel kerja dan toko, pihaknya juga menerima pesanan dengan desain khusus, seperti merchandiser atau souvenir khusus dari hotel-hotel di Yogyakarta. Kini Walidi Cor Kuningan setiap bulannya mampu memproduksi kerajinan miniatur rata-rata 1.000-1.500 unit, dan semuanya berdasarkan pesanan. Sebuah sepeda miniatur ukuran besar dijual dengan harga Rp 65 ribu dan ukuran lebih kecil dengan harga Rp 45 ribu. Sedangkan setrika logam mini dijual Rp 22.500 sementara becak mini dihargai Rp 100 ribu.
BLC Telkom - KPLI Klaten
Wujudkan Klaten Go Online Pemerintah Kabupaten Klaten serius dalam mengembangkan teknologi informasi (TI), bersama Telkom Regional Klaten dan Komunitas Pengguna Linux Indonesia (KPLI), membuat konsep Klaten Go Online. Program ini akan mensinergikan wilayah Kabupaten Klaten koneksi yang terintegrasi dengan sistem informasi. Salah satu program Klaten Go Online adalah pendirian pusat pelatihan internet atau Broadband Learning Center (BLC) oleh Bupati Klaten, H. Sunarno, SE., M.Hum., pada 16 Juli 2013. BLC ini beralamatkan di Jalan Sri Gading No. 07 Klaten, Jawa Tengah. BLC Klaten sendiri merupakan pusat pelatihan internet yang memanfaatkan Gedung Rumah Dinas Pemerintah Kabupaten Klaten yang dimodifikasi dan dilengkapi dengan fasilitas internet bantuan Telkom, serta instruktur pelatihan dari KPLI. Berbagai lapisan masyarakat mulai dari pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum dapat menikmati pelatihan di BLC secara gratis. Koordinator KPLI Klaten yang juga sebagai Koordinator BLC, Suro Dhemit memaparkan bahwa dengan adanya Pusat Pelatihan Komputer Gratis di Klaten ini masyarakat Klaten akan semakin maju dan dapat membawa produk lokal agar lebih dikenal, dan BLC Telkom - KPLI Klaten ini adalah satu-satunya media atau wadah yang dapat masyarakat Klaten gunakan untuk belajar internet serta didalamnya. Hingga sat ini sudah ratusan masyarakat Klaten memperoleh pelatihan broadband. Mereka terdiri dari mahasiswa dan pelajar, para guru, pegawan negeri sipil maupun ibu-ibu rumah tangga. Selain sebagai Pusat Pelatihan Internet, BLC Telkom - KPLI Klaten ini juga sudah menggandeng beberapa instansi baik pemerintah, swasta bahkan masyarakat UMK untuk bersama-sama membangun Klaten menuju #KlatenGoOnline, salah satunya dengan mengadakan pelatihan-pelatihan serta kerjasama lebih lanjut. Telkom berharap agar BLC Klaten dapat mendorong peningkatan pengetahuan masyarakat tentang teknologi informasi dan mendukung masyarakat Klaten memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan perekonomian. Bagi masyarakat yang menginginkan pelatihan gratis bisa datang ke BLC Klaten tanpa sungkan. Semoga dengan keberadaan BLC Klaten bisa mendorong pemanfaatan internet untuk hal positif dan produktif bagi masyarakat Klaten.
Diharapkan dengan adanya BLC Telkom - KPLI Klaten ini Kabupaten Klaten menjadi lebih dikenal dan dapat mewujudkan visi misinya untuk Klaten Go Online. Klaten Go Online adalah bentuk kegiatan untuk mewujudkan spirit membangun masyarakat yang cerdas dan melek IT dengan memberikan pelatihan internet dan komputer serta menyediakan layanan jaringan internet dengan harga murah bagi masyarakat hingga ke pelosok desa. Diharapkan dengan mengoptimalkan penggunaan internet dan komputer ini, akan dapat menaikan taraf hidup masyarakat sehingga akan mendongkrak pendapatan asli daerah.
Suro Dhemit meyakini bahwa dengan adanya Pusat Pelatihan Komputer Gratis di Klaten ini, masyarakat Klaten akan semakin maju dan dapat membawa produk lokal agar lebih dikenal
63
Bina Lingkungan
Monesa
Motoris Internet Desa Belajar Internet Lewat Sepeda Motor Banyak jalan untuk mensosialisasikan internet, salah satunya dengan monesa atau motoris internet desa. Employee Volunteer Program ini berhasil memperkenalkan internet di desa-desa Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
64
Melalui program “Indonesia Digital Network”, Telkom berkeinginan untuk mengatasi kesenjangan dan memudahkan akses digital di seluruh Indonesia. Pada intinya, Indonesia Digital network ini bertujuan untuk mewujudkan Indonesia yang produktif dan kompetitif sehinga diharapkan nantinya seluruh masyarakat di Indonesia terutama di daerah-daerah terpencil, desa tertinggal, desa dengan tingkat penerimaan informasi yang rendah, dapat turut serta menggunakan Internet untuk memperoleh informasi dari berbagai dunia dengan cepat.
Salah satu program untuk mengatasi kesenjangan digital tersebut adalah Monesa alias Motoris Internet Desa. Program ini berlangsung di daerah Sumedang, Jawa Barat. Monesa sendiri merupakan program untuk masyarakat desa agar mereka bisa menggunakan Internet sebagai edukasi untuk memajukan desa masing-masing. Pemberian sosialisasi Internet diberikan oleh para sukarelaswan yang berasal dari kalangan mahasiswa. Mahasiswa diharapkan bisa menjebatani kekurang tahuan warga tentang Internet, sehingga pada akhirnya masyarakat di desa bisa memanfaat Internet sebagai salah satu bahan kajian memajukan desa.
Pemakaian motor ditujukan agar mahasiswa yang akan memberikan sosialisasi tentang penggunaan Internet dapat menjangkau desadesa yang terpelosok.
Sosialisasi Internet melalui Monesa dilakukan oleh mahasiswa yang mengendarai motor. Sepeda motor tersebut didesain secara unik sehingga menimbulkan kesan berbeda pada masyarakat. Pemakaian motor ditujukan agar mahasiswa yang akan memberikan sosialisasi tentang penggunaan Internet dapat menjangkau desa-desa yang terpelosok. Program Monesa ditujukan terutama kepada pelajar, petani, para remaja desa, kantor pemerintahan desa. Bagi petani sendiri Internet dapat digunakan sebagai salah satu media pemasaran. Salah satu contohnya, pemasaran Tahu Sumedang. Internet memang tepat untuk memasarkan Tahu Sumedang karena Internet tidak hanya mencakup lokal tapi produk yang dipasarkan melalui Internet dapat menyebar luas hingga daerah lain. Sebagai salah satu Program Bina Lingkungan CDC Regional III Jawa Barat, Monesa juga memiliki tujuan untuk mencerdaskan anak-anak bangsa dengan perkembangan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi berupa Internet. Program yang merupakan bagian dari “Broadband Learning Centre” ini bertujuan untuk membangun Indonesia cerdas dengan menghadirkan akses wifi. Program Monesa telah berhasil memperkenalkan Internet di desa-desa di Kabupaten Sumedang, diharapkan para penduduk desa, khususnya para pemudanya dapat terus mengembangkan Internet untuk kemajuan bersama.
Sosialisasi Internet melalui Monesa dilakukan oleh mahasiswa yang mengendarai motor. Sepeda motor tersebut didesain secara unik sehingga menimbulkan kesan berbeda pada masyarakat. Monesa juga memiliki tujuan untuk mencerdaskan anakanak bangsa dengan perkembangan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi berupa Internet.
65
MITRA CDC
Sasirangan Membawa Shedma Ke Brunei
K
alimantan Selatan merupakan salah satu daerah yang mempunyai keanekaragaman, baik bahasa, adat istiadat, ragam budaya, suku dan ras. Namun suku dan budaya Banjat merupakan unsur yang dominan, sehingga cara dan ragam pakaian pun banyak dipengaruhi budaya Banjar. Kekayaan budaya tersebut salah satunya adalah pakaian dengan motif sasirangan. Menyadari potensi budaya yang luar biasa itu, Hairiah warga kota Banjarmasin, tergerak untuk membuat dan melestarikan kain sasirangan. Menurutnya, jika dikelola secara baik bisnis kain sasirangan memiliki prospek yang baik untuk berkembang. Maka, dengan modal satu mesin jahit pada tahun 2000, ia pun memulai bisnis sasaringan. Bersama Telkom Shedma sasirangan sudah melanglang buana ke mana-mana bahkan ke Brunei Darussalam.
66
Berkat ketekunan, Hairiah yang dibantu istri tercinta menggeluti bisnis tersebut. Seiring dengan berkembangnya usaha, terpikirlah untuk membuat sebuah “brand” agar mudah dikenal para calon pembeli. Berdasar hasil renungan, kajian dan diskusi keluarga maka lahirlah nama “Shedma Sasirangan”. “Shedma” merupakan singkatan dari nama keluarga, yaitu “Syahrani, Hairiah, Erina Wahyu Wardhani, Devia Rahayu Maharani dan Maulidina Ismayani”.
juga mendapat Rencananya ia ingin membuat semacam kesempatan sentra kain sasirangan, untuk sehingga jika ada menambah pesanan yang besar keterampilan, kelompoknya dapat berupa memenuhinya. pelatihan ekspor yang merupakan kerjasama antara Telkom dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI). Pelatihan ini berlangsung empat tahap.
Sejak menggunakan merek Shedma, pesanan pun mengalir. Sayangnya, tidak semua pesanan dapat ia penuhi. Masalahnya, modal untuk membeli bahan baku kurang. Untungnya, kesulitan Shedma diketahui oleh CDC Telkom Area Banjarmasin. Pada 28 Maret 2012 Ia pun memperoleh bantuan pinjaman modal sebesar Rp 30 juta.
Bersama Telkom juga, Shedma sasirangan sudah melanglang buana ke manamana bahkan ke Brunei Darussalam. “Pameran sangat perlu,” ujar Hairiah mengenai manfaat keikutsertaannya dalam pameran yang difasilitasi Telkom. “Berkat ikut dalam berbagai pameran di luar Kalimatan Selatan, saya banyak memperoleh pesanan,” tambah Hairiah.
Setelah pinjaman lunas, Shedma kembali memperolah bantuan untuk Tahap II, sebesar Rp 45 juta. Selain bantuan permodalan, ia
Berkat pendampingan dari CDC Telkom, usaha Shedma Sasirangan
terus berkembang. Saat ini ia mengaku, mulai kesulitan memenuhi pesanan. Permasalahannya bukan di permodalan tetapi sumber daya manusia yang kurang. “Saya mengajak tetangga untuk belajar membuat kain sasirangan,” ujar Hairiah. Rencananya ia ingin membuat semacam sentra kain sasirangan, sehingga jika ada pesanan yang besar kelompoknya dapat memenuhinya. Hairiah berkeinginan sukses yang ia raih dapat juga dinikmati oleh orangorang di sekitarnya. Harapan Hairiah, Telkom juga dapat memberikan bantuan permodalan kepada para tetangga maupun orang lain yang ingin menekuni kerajinan Sasirangan. “Jika saya sukses, maka orang lain pun harus sukses!” harap Hairiah.
67
MITRA CDC
Batik Kayu Angkat Kesejahteraan Masyarakat Bantul
Dusun Krebet, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menyerap ratusan tenaga kerja dari warga setempat. Dusun ini dikenal sebagai sentra kerajinan batik kayu.
K
ondisi fisik Dusun Krebet tergolong masih pedalaman, disepanjang jalan menuju Desa Wisata Krebet terdapat hutan pohon jati dan semak belukar. Kondisi jalannya juga tidak terlalu baik karena pada dasarnya Dusun Krebet berada di bukit kapur yang tekstur tanahnya mudah ambles. Jadi walaupun berulang kali jalan di aspal tapi tetap saja akan ambles kembali. “Keberadaan sentra kerajinan ini perlu terus dipertahankan, karena sampai saat ini mampu memberikan pekerjaan kepada sebanyak 400 warga sekitar,” kata Ketua Koperasi para perajin “Sido Katon” Krebet, Bantul, Riyadi.
68
Riyadi juga sebagai perajin batik kayu mengatakan, ratusan tenaga kerja tersebut terwadahi dalam sebanyak 48 sanggar yang tersebar di sentra ini, sanggar-sanggar tersebut terdapat di rumah penduduk masing-masing. “Hampir semua warganya, baik laki-laki maupun perempuan bekerja pada sektor usaha kerajinan batik kayu ini, bahkan sektor kerajinan ini mampu menjadi mata pencaharian warga setempat,” katanya. Ia mengatakan, diakui keberadaan sentra kerajinan ini pasang surut namun dalam mempertahankan usaha masing-masing para perajin memanfaatkan koperasi yang menyediakan pinjaman.
Menurut Riyadi, permasalahan yang dihadapi para perajin adalah masalah klasik, yakni permodalan. Sebagai ketua koperasi ia tahu benar hal tersebut. “Biasanya para perajin pinjam dana untuk membeli bahan baku, menambah modal untuk mengembangkan usaha dan juga untuk keperluan perlengkapan guna memproduksi kerajinan,” katanya. Riyadi sendiri, merasa beruntung menjadi mitra binaan Telkom. Ia sudah tiga kali memperoleh bantuan. “Alhamdulillah saya sangat terbantu dengan adanya bantuan dari Telkom. Saya sekarang bisa lebih mantap memajukan usaha kerajinan batik kayu ini,” terang Riyadi. Bantuan yang telah ia terima, selain permodalan juga pelatihan dan pameran.
Menurutnya hal itu sangat bermanfaat. Saat ini boleh dibilang usaha Riyadi paling moncer dibandingkan rekan-rekannya di Dusun Krebet. Ilmu yang diperoleh dari pelatihan tersebut, “ditularkan” lagi kepada perajin anggota koperasi. Saat ini toko dan bengkel kerjanya “Sanggar Ragil 212 Handycraft” sudah menjadi tujuan wisata wisatawan yang berkunjung ke Bantul. Dengan dibantu 40 orang karyawan, Ragil Handicraft memproduksi batik kayu mulai dari barang mentah sampai tahap finishing atau barang jadi. Ragil Handicraft juga memiliki barangbarang produksi unggulan yang cukup diminati diantaranya : Topeng, Wayang dan berbagai macam Souvenir.
Untuk daerah pemasarannya, Ragil Handicraft sudah merambah wilayah Bali, Jakarta, Sumatra, Kalimantan, Surabaya, Bandung dan kota-kota besar lainya. Menurut dia, keberadaan sanggar tersebut siap menghasilkan berbagai barang kerajinan kayu diantaranya topeng, gelang, hiasan dinding dan asesoris rumah yang dikemas dalam motif batik. “Sentra kerajinan batik media kayu di dusun Krebet ini secara tidak langsung juga telah mendukung upaya kraton Yogyakarta dalam melestarikan motif batik klasik,” katanya. Desa Krebet sendiri kini dijadikan Desa Wisata Binaan Telkom untuk menunjukan bahwa kemajuan Dusun Krebet tidak terlepas dari peran Telkom.
Krebet, Desa Wisata Binaan Telkom Gapura penada Desa Wisata itu dibangun sebanyak 3 tempat bertujuan untuk mempercantik Desa wisata Krebet sentra batik kayu binaan Telkom.
Perajin kayu di Desa Wisata Krebet, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pantas berbangga, karena desa kebanggaan mereka teleh dihias dengan gapura yang menunjukkan desa mereka sebagai Desa Wisata unggulan di DIY. Dengan adanya gapura penunjuk keberadaan desa wisata itu, Desa Krebet kini tambah sering mendapat kunjungan wisatawan, sehingga kerajinan khas Desa Krebet lebih laku dibeli wisatawan. Gapura penada Desa Wisata itu dibangun sebanyak 3 tempat bertujuan untuk mempercantik Desa wisata Krebet sentra batik kayu binaan Telkom. Pembangunan Gapura ini dibiayai oleh Telkom Indonesia dan biaya swadaya masyarakat Paguyuban Perajin Krebet (P2K). Dana yang digunakan untuk membangun 3 Gapura
tersebut Rp 123.785.500,00 berasal dari Telkom Indonesia Rp 75.000.000,00 dan sisanya dari swadaya masyarakat P2K sebesar Rp. 48.785.500,00. Peresmian dilakukan oleh Firdaus Kuswandi dari Telkom DIY yang dalam kesempatan tersebut mengharapkan semoga dengan dibangunnya Gapura ini Desa Wisata Krebet dapat lebih dikenal masyarakat luas bahkan sampai mancanegara sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan usaha kerajinan Batik Kayu lebih maju.
69
Program Kemitraan CDC Gelar Pameran
Pahlawan Ekonomi 2014 Dalam rangka memperingati HUT ke-158 Telkom dan Hari Pahlawan tahun 2014 ini yang jatuh tepat pada tanggal 10 November 2014, CDC Telkom menggelar “Pameran Pahlawan Ekonomi Indonesia, Mitra Binaan PT. Telkom”. Pameran berlangsung selama lima hari 10 s.d 14 November 2014 di lobby Graha Merah Putih Telkom, Jalan Japati 1 Bandung. Tidak kurang dari 41 mitra binaan berpartisipasi dalam pameran promosi ini. Vice President Human Relations Policy Telkom, Sofyan Rohidi yang mewakili Direktur Human Capital Management dalam sambutannya mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta pameran. Ia berharap seluruh peserta dapat dimudahkan, dilancarkan dan diberikan sukses dalam pameran ini. Selain pameran kegiatan dalam rangka menyambut Hari Jadi Telkom ke-158 dan Hari Pahlawan sekaligus untuk memajukan mitra binaan tersebut, juga diisi dengan pelatihan dan konsultasi seputar perkembangan UMK kepada seluruh peserta yang merupakan Mitra Binaan terbaik dari seluruh Divre. CDC bekerjasama dengan Unpad juga menyelenggarakan konsultasi baik dalam bidang produksi, marketing, maupun packaging, ujarnya. Menurut Manager Distribusi dan Pembinaan CDC Telkom, Suparjiman kegiatan ini merupakan wujud dari pembinaan CDC terhadap Mitra Binaan. “Pembinaan bisa dalam bentuk pameran, pelatihan, maupun pendampingan. Dari kegiatan ini diharapkan dapat memperkenalkan
70
produk Mitra Binaan Telkom yang ada di daerah agar dapat dikenal ditingkat Nasional dan dapat berkembang dengan baik,” katanya. Suparjiman juga menjelaskan mengenai pelatihan yang akan dilaksanakan untuk para Mitra Binaan unggulan Telkom yang mengikuti Pameran Pahlawan Ekonomi Indonesia ini, diantaranya pelatihan dalam bidang akuntansi (pembukuan sederhana), marketing dan online marketing. Ia berharap Mitra Binaan Telkom dapat menggunakan fasilitas online untuk kegiatan ekspor dan impor.
Wujudkan Generasi Emas Indonesia, Telkom Gelar Program CSR
“IndiLearning Bagimu Guru Kupersembahkan” Dukungan Telkom terhadap pengenalan ICT kepada komunitas guru bertujuan untuk mengakomodasi minat dan ketertarikan masyarakat terhadap industri kreatif digital. Telkom berkomitmen untuk terus menciptakan masyarakat Indonesia yang melek teknologi dan mampu menjadikan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai sarana untuk meningkatkan daya saing global. Salah satu perwujudan komitmen tersebut adalah program “IndiLearning Bagimu Guru Kupersembahkan” yang diselenggarakan bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia demi mendukung sosialisasi Kurikulum 2013. Melalui program ini Telkom berharap agar guru-guru di Indonesia mampu menjadi fasilitator kegiatan belajar mengajar yang berkualitas sehingga mampu meningkatkan daya saing generasi muda penerus bangsa. Tahun 2014, Telkom menggelar kegiatan IndiLearning Bagimu Guru Kupersembahkan (BGK) dengan mengangkat tema “IndiLearning Guru untuk Generasi Emas Indonesia”. Tema ini diangkat demi mendukung sosialisasi Kurikulum 2013 yang bertekad mewujudkan Generasi Emas Indonesia. IndiLearning BGK 2014 diselenggarakan di 8 kota besar di Indonesia, antara lain Jakarta, Medan, Palembang, Surabaya, Banjarmasin, Jayapura, Singaraja dan Makassar. Materi yang disampaikan saat pelatihan meliputi pengenalan WiFi.Id, sosialisasi
penerapan kurikulum 2013, pembelajaran abad 21 (bekerjasama dengan Intel selaku penyedia modul pelatihan), integrasi teknologi & praktik terbaik pembelajaran inovatif, pemanfaatan media sosial untuk pembelajaran dan public speaking. Di samping itu juga, Telkom berupaya menumbuhkan industri kreatif digital melalui penyediaan fasilitasfasilitas pendukung seperti Broadband Learning Center di 61 Kota di Indonesia yang memberikan pelatihan TIK bagi siswa dan guru dengan sertifikasi internasional, bekerjasama dengan Intel. Melalui program ini, Telkom menargetkan 50.000 Master Trainer guru sampai tahun 2015. Selain itu, Telkom juga membangun Creative Centers di 20 titik di seluruh Indonesia serta Creative Camps yaitu Bandung Digital Valley, Jogja Digital Valley dan Jakarta Digital Valley. Dukungan Telkom terhadap pengenalan ICT kepada komunitas guru bertujuan untuk mengakomodasi minat dan ketertarikan masyarakat terhadap industri digital kreatif dan mendukung kegiatan para pelaku industri digital kreatif di Indonesia serta mempersiapkan kualitas generasi muda untuk bersaing secara global, terutama dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015.
71
Penghargaan
Telkom Terdepan dalam Program Pemberdayaan Masyarakat
Telkom Raih Grand Platinum Indonesia CSR Award 2014 Program IndiSchool berhasil meraih penghargaan pada ajang Indonesian CSR Award (ICA) 2014. Penghargaan ini diberikan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD) bekerja sama dengan Badan Sertifikasi Nasional (BSN) dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Pada ICA Award 2014 tersebut PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk memperoleh penghargaan Grand Platinum. Predikat tersebut menunjukkan Telkom meraih platinum, emas, dan perak terbanyak dibanding perusahaan lain. Program IndiSchool yang mengusung tema “IndiSchool Sebagai Bakti Negeri Telkom dalam Penyediaan Teknologi Akses Internet Bagi Sekolah-Sekolah di Seluruh Indonesia” berhasil meraih penghargaan Platinum untuk bidang Community Involvement dan Development. Indonesian CSR Award 2014 yang diselenggarakan pada Jumat, 29 November 2014 ini diresmikan oleh Menteri Sosial, Dra. Khofifah Indar Parawansa. Penilaian ICA 2014 mengacu kepada tata kelola, ketenagakerjaan dan operasi, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, serta keberlanjutan perusahaan. Tim juri menyeleksi
72
peserta peraih award berdasarkan program CSR masingmasing perusahaan mengacu penerapan ISO 26000 SR. Indonesia CSR Award CFCD sendiri telah mendapat pengakuan dari lembaga HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) Kementerian Hukum dan HAM RI sehingga diakui secara hukum. Peserta ICA 2014 tidak hanya perusahaan tetapi juga lembaga. Penilaian mengacu kepada tata kelola, ketenagakerjaan dan operasi, perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, serta keberlanjutan yang seluruhnya sudah diatur di dalam ISO 26000 SR. Peserta ICA 2014 diantaranya berasal dari perusahaan pertambangan dan energi, pertanian dan agroindustri, industri dan manufaktur, jasa perbankan dan telematika, infrastruktur dan konstruksi, industri media, organisasi nirlaba.
Penghargaan CSR Award 2014 menunjukkan kiprah Telkom dalam memberdayakan masyarakat telah diakui sebagai yang terdepan dan paling inovatif. Kiri: Trophy Grand Platinum CSR Awards 2014 berhasil diraih Telkom
Dari sebanyak 37 perusahaan dan lembaga yang lolos tim seleksi terdapat 149 program yang garis besarnya mulai dari pemberdayaan masyarakat, peningkatan kualitas SDM, layanan kesehatan, peningkatan ekonomi serta lingkunggan. Terkait dengan peran Telkom dalam pemberdayaan masyarakat Telkom juga memperoleh berbagai penghargaan, antara lain: • 5th CMO Asia Awards for Excellence in Branding & Marketing 2014. Telkom berhasil meraih penghargaan Sustainable Marketing Excellence Award melalui program Indonesia Digital School (IndiSchool) dan Effective Use of Marketing Communication Award melalui program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur). • Social Business Innovation Award 2014 sebagai Best Suistanable Business Innovation Company in Green Telecommunication Technology dan Best Green CEO 2014 . • Penghargaan Most Innovative Companies dan Most Inspirational CEO dalam acara Mens Obsession Award 2014 & Mens Obsession Decade 2004-2014. Telkom memperoleh penghargaan sebagai Most Innovative Companies karena inovasi yang telah dihasilkan dan memberikan dampak yang positif bagi operasional perusahaan. • Social Business Innovation Award 2014 sebagai Best Suistanable Business Innovation Company in Green Telecommunication Technology dan Best Green CEO 2014
Senior Genaral Manager CDC Nur Hassim Rusdi (kanan) terpilih sebagai Terbaik I dalam Indonesia CSR Award CFCD yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for Community Development (CFCD). Penghargaan tersebut menunjukkan kesungguhan Telkom dalam program pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, melalui dukungan CDC Telkom beberapa Mitra Binaan juga telah memperoleh penghargaan, antara lain Mitra Binaan “Kube Angin Mammiri Makassar” melalui Kerajinan Serat Lontar memperoleh penghargaan Platnum pada ajang “Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat 2014” yang diselenggarakan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat”. Berbagai penghargaan tersebut menunjukkan kiprah Telkom dalam memberdayakan masyarakat telah diakui sebagai yang terdepan dan paling inovatif.
73
Benchmarking
Training & Workshop Program Social Responsibility Netherlands
Guna mempelajari konsep, sistem, dan implementasi pengelolaan CSR di Netherlands, CDC Telkom mengikuti benchmark ke Negeri Belanda. Benchmark tersebut diselenggarakan terutama mempelajari penerapan CSR/PKBL baik dari sisi regulasi pemerintah, lembaga-lembaga non pemerintah, asosiasi, pelaku industri hulu, pelaku industri pengolahan, dan pelaku industri hilir, serta institusi pendidikan yang fokus pada ilmu-ilmu terapan pendukung industri yang kompetitif. “Benchmark ini membandingkan kelebihan dan kekurangan sistem pengelolaan UMKM yang ada di Negeri Belanda dan di Indonesia serta mempelajari kemungkinan implementasi,” ujar Nur Hassim Rusdi, Senior General Manager CDC Telkom. Benchmark tersebut diselenggarakan pada Juni 2014. Kegiatan ini berupa pelatihan, workshop serta studi komparasi seputar manajemen efektif pengelolaan, pembinaan, regulasi serta pendampingan dalam program CSR melalui
SGM CDC Nur Hassim Rusdi (kiri) dan Senior Manager Prandal Haris Widjanarko (tengah) mewakili Telkom mengikuti benchmark di Negeri Belanda.
74
kunjungan ke beberapa perusahaan, UMK, koperasi dan asosiasi. Khususnya yang bergerak di bidang usaha pangan, peternakan, holtikultura. Termasuk di dalam kegiatan ini kunjungan dan presentasi dari Kementerian Luar Negeri Belanda dan Kedutaan Besar Indonesia untuk Belanda. Seluruh peserta kegiatan Training Workshop & Benchmarking CSR dan SME’s ini berasal dari utusan perusahaan dan atau koperasi dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara. Mayoritas peserta adalah mereka yang in charge di bidang CSR/PKBL/ CDC (Community Development Center). Jumlah total peserta 17 orang. Melalui benchmark tersebut, CDC Telkom ingin memperolah potret dalam implementasi pembinaan dan pendampingan pelaku-pelaku koperasi dan UMKM sebagai salah satu sasaran program CSR perusahaan. Seperti diketahui, Netherlands (negeri Belanda) memiliki sejarah panjang dalam hal keberhasilan implementasi CSR yang diantaranya diwujudkan melalui pembinaan pelaku usaha kecil menengah dan koperasi. Termasuk di dalamnya upaya-upaya pelestarian lingkungan. Sebagai contoh, bermula dari kumpulan para peternak sapi perah, Friesland Campina menjadi koperasi raksasa dan memiliki peran strategis dalam sistem perekonomian nasional Belanda. Potret keberhasilan itulah yang patut menjadi benchmark bagi para pelaku CSR dalam implementasi pembinaan dan pendampingan pelaku-pelaku koperasi dan UMKM sebagai salah satu sasaran program CSR perusahaan.
Laporan Keuangan Audited
75
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2014 AND FOR THE YEAR THEN ENDED WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Daftar Isi
Table of Contents Halaman/ Page
Surat Pernyataan SGM CDC
SGM CDC Statement
Laporan Auditor Independen
Independent Auditors’ Report
Laporan Posisi Keuangan..............................................
1
.................................. Statement of Financial Position
Laporan Aktivitas...........................................................
2
............................................... Statement of Activities
Laporan Arus Kas .........................................................
3
........................................... Statement of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan ................................... 4 - 39 .............................. Notes to the Financial Statements
************************
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah) 31 Desember 2014/ December 31, 2014
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION December 31, 2014 (Expressed in Rupiah)
Catatan/ Notes
31 Desember 2013/ December 31, 2013
ASET
ASSETS
Kas dan Setara Kas Pinjaman kepada BUMN Pembina atau Lembaga Penyalur Lain setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp11.607.929.078 (2013: Rp9.903.074.425) Pinjaman kepada Mitra Binaan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp93.864.820.863 (2013: Rp69.770.078.111) Piutang Lain-lain Aset Tetap Tidak Berfungsi Pinjaman Bermasalah setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp77.773.183.407 (2013: Rp72.944.546.016)
164.471.231.080
JUMLAH ASET
587.655.626.946
2b,4
10.486.580.000
2c,2d,5
412.697.815.866 -
2c,2d,6a,6b 7 8
-
2f,9
389.596.651.528
238.476.339.062 847.074.512 -
Cash and Cash Equivalents Loan to other Foster SOE or Distributing Partners net of allowance for impairment losses of Rp11,607,929,078 (2013 : Rp9,903,074,425) Loan to Foster Partners net of allowance for impairment losses of Rp93,864,820,863 (2013 : Rp69,770,078,111) Other Receivable Fixed Asset Not in Use
-
Troubled Loan net of allowance for impairment losses of Rp77,773,183,407 (2013: Rp72,944,546,016)
630.940.971.245
TOTAL ASSETS
2.020.906.143
LIABILITAS DAN ASET NETO
LIABILITIES AND NET ASSETS
LIABILITAS
LIABILITIES
Beban Masih Harus Dibayar Angsuran Belum Teridentifikasi Kelebihan Pembayaran Angsuran Utang Lain-lain
879.175.000 121.047.323 1.313.285.449 467.720.000
JUMLAH LIABILITAS
2.781.227.772
2g,10 2h,11 2i,12 2j,13
69.537.340 1.362.567.881 38.719.938.616
Accrued Expenses Unidentified Installments Overpayment of Installments Other Payables
40.152.043.837
TOTAL LIABILITIES
590.788.927.408
NET ASSETS Unrestricted Net Assets
ASET NETO Aset Neto Tidak Terikat
584.874.399.174
JUMLAH ASET NETO
584.874.399.174
590.788.927.408
TOTAL NET ASSETS
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET NETO
587.655.626.946
630.940.971.245
TOTAL LIABILITIES AND NET ASSETS
2k,14
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements taken as a whole.
1
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) LAPORAN AKTIVITAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) STATEMENT OF ACTIVITIES For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, Catatan/ Notes
2014 PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT PENDAPATAN Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Pendapatan Bunga Program Kemitraan
2013
38.881.631.441
15
25.744.298.886
9.656.400.307
16a
6.205.444.730
7.139.747.899 5.238.893.226
16b 17
2.479.657.037 1.764.980.478
CHANGES IN UNRESTRICTED NET ASSETS REVENUE Loan Administration Service Income Interest Income on Partnership Program Community Development Program Other Income
60.916.672.873
36.194.381.131
Total
Aset Neto Terikat - Berakhir Waktu
-
1.296.680.112
Net Assets - Time Expired
Jumlah
-
1.296.680.112
Total
JUMLAH PENDAPATAN
60.916.672.873
37.491.061.243
TOTAL REVENUE
BEBAN Dana Pembinaan Kemitraan
15.294.716.793
18
6.257.727.393
5.101.507.680
19 20
6.341.748.386
Beban Administrasi dan Umum Kerugian Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman, neto Beban Sewa
12.985.184.323
21
9.978.083.286
30.628.234.796 2.821.557.515
6e 22
17.354.852.442 2.159.411.924
EXPENSES Fostering Partnership Funds Community Development Funds Distribution Empowerment Expenses General and Administration Expenses Allowance for Impairment of Loan, net Rent Expenses
JUMLAH BEBAN
66.831.201.107
42.091.823.431
TOTAL EXPENSES
Program Bina Lingkungan Pendapatan Lain-Lain Jumlah
Penyaluran Dana Bina Lingkungan Beban Pembinaan
PENURUNAN ASET NETO TIDAK TERIKAT TAHUN BERJALAN PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER Aset Neto Terikat - Terbebaskan
(1.296.680.112)
DECREASE IN UNRESTRICTED NET ASSETS FOR THE YEAR CHANGES IN RESTRICTED NET ASSETS CHANGES IN TEMPORARYRESTRICTED NET ASSETS Restricted Net Assets - Released
-
(1.296.680.112)
DECREASE IN RESTRICTED NET ASSETS FOR THE YEAR
(5.914.528.234)
(5.897.442.300)
(5.914.528.234)
-
PENURUNAN ASET NETO TERIKAT TAHUN BERJALAN PENURUNAN ASET NETO TAHUN BERJALAN
(4.600.762.188)
14
ASET NETO AWAL TAHUN
590.788.927.408
596.686.369.708
DECREASE IN NET ASSETS FOR THE YEAR NET ASSETS AT BEGINNING OF YEAR
ASET NETO AKHIR TAHUN
584.874.399.174
590.788.927.408
NET ASSETS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements taken as a whole.
2
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) LAPORAN ARUS KAS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014 (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) STATEMENT OF CASH FLOWS For the Year Ended December 31, 2014 (Expressed in Rupiah)
Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014 AKTIVITAS OPERASI Penurunan aset neto tahun berjalan Penyesuaian Kerugian penyisihan penurunan nilai pinjaman, neto Pendapatan lain- lain
2013
(5.914.528.235)
30.628.234.796 (1.825.352.893)
(5.897.442.300)
OPERATING ACTIVITIES Decrease in net assets for the year
17.354.852.442 -
Adjustments Allowance for Impairment of Loan, net Other income
Perubahan aset dan liabilitas Pinjaman kepada BUMN Pembina Lain/ Lembaga Penyalur Pinjaman kepada Mitra Binaan Piutang lain - lain Uang Muka Beban masih harus dibayar Angsuran belum teridentifikasi Kelebihan pembayaran angsuran Utang lain - lain
(8.345.175.617) (203.144.856.947) 847.074.513 879.175.000 51.509.983 (49.282.432) (38.252.218.616)
21.899.304.113 126.299.008.357 43.290.111 320.100.000 (303.003.336) (330.638.797) 44.047.155 38.719.938.616
KAS NETO (DIGUNAKAN UNTUK)/ DITERIMA DARI AKTIVITAS OPERASI
(225.125.420.448)
198.149.456.361
NET CASH FLOWS (USED TO)/ PROVIDED BY OPERATING ACTIVITIES
Change in asset and liability Loan to other Foster SOE/ Distributing Partners Loan to Fosters Partners Other receivable Advance Accrued expense Unidentified installment Overpayment of installment Other receivable
AKTIVITAS PENDANAAN Aset Neto Terikat Berakhir Pembatasan
-
1.296.680.112
FINANCING ACTIVITIES Expired Restricted Net Assets
KAS NETO DITERIMA DARI AKTIVITAS PENDANAAN
-
1.296.680.112
NET CASH FLOWS PROVIDED BY FINANCING ACTIVITIES
(PENURUNAN)/ KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS
(225.125.420.448)
199.446.136.473
(DECREASE)/INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
389.596.651.528
190.150.515.055
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
164.471.231.080
389.596.651.528
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements taken as a whole.
3
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 1.
INFORMASI MENGENAI DEVELOPMENT CENTER a.
UNIT
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
COMMUNITY
1.
Pendirian dan Informasi Umum
INFORMATION OF DEVELOPMENT CENTER UNIT a.
COMMUNITY
Establishment and General Information
Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center) (“CDC”) didirikan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (BUMN Pembina) melalui Keputusan Direksi No. 61/ PS150/ CTG-10/ 2003 tentang Pembentukan Organisasi Pusat Pengelola Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan. Keputusan Direksi ini telah berubah beberapa kali. Keputusan Direksi ini terakhir kali diubah melalui Keputusan Direksi No. KD. 12/ PS150/ COP-B0030000/2008 tanggal 5 Februari 2008 tentang Organisasi Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center).
Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center) (“CDC”) was established by Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Foster SOE”) based on Decree of the Directors No. 61/PS150/CTG-10/2003 regarding Establishment of Organization of Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center). This Decree of the Directors has been ammended several times. The latest amendment was under Decree of the Directors No. KD. 12/PS150/COPB0030000/ 2008 dated February 5, 2008 regarding Organization of Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development Center).
CDC didirikan sebagai implementasi dari Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) No. KEP-236/ MBU/ 2003 tanggal 17 Juni 2003 tentang Program Kemitraan BUMN dan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Keputusan Menteri BUMN tersebut didasarkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No. 19 Tahun 2003 tentang penyisihan laba untuk pembinaan usaha kecil/ koperasi serta pembinaan masyarakat.
CDC was established as an implementation from the Decree of Minister of State-Owned Enterprises (“SOE”) No. KEP-236/MBU/2003 dated June 17, 2003 regarding SOE Partnership Program and Community Development Program. The Decree of Minister SOE was based on The Law of Republic of Indonesia No. 19 Tahun 2003 regarding allowance from profit to develop small business/ cooperative and community development.
Pada tanggal 27 April 2007, Kementerian BUMN memberlakukan PER-05/ MBU/ 2007 menggantikan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-236/MBU/2003. Sebagai implementasi dari PER-05/MBU/2007, Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mengeluarkan Keputusan Direksi No. KD. 30/ PR000/ COP - B0030000/ 2007 tanggal 6 Juni 2007 tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang kemudian diubah dengan Keputusan Direksi No. KD.21/ PR000/ COPB0030000/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
On April 27, 2007, Ministry of SOE issued PER-05/MBU/2007 replacing the Decree of Minister of SOE No. KEP-236/MBU/2003. As an implementation of PER-05/MBU/2007, the Directors of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk issued Decree of the Directors No. KD. 30/PR000/COP-B0030000/2007 dated June 6, 2007 regarding Management of Partnership Program and Community Development Program which has been amended by Decree of the Directors No. KD.21/PR0000/COP-B0030000/2010 dated April 19, 2010 regarding Management of Partnership Program and Community Development Program.
4
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 1.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
INFORMASI MENGENAI UNIT COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER (lanjutan) a.
b.
1.
Pendirian dan Informasi Umum (lanjutan)
INFORMATION OF COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER UNIT (continued) a. Establishment (continued)
and
General
Information
PER-05/MBU/2007 telah diubah beberapa kali dan perubahan yang terakhir pada tanggal 10 September 2013, Kementerian BUMN mengeluarkan PER-08/MBU/2013 tentang perubahan keempat atas Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan.
PER-05/MBU/2007 has been amended for several times and the last amendment was on September 10, 2013, Minister of SOE issued PER-08/MBU/2013 regarding the fourth amendment of regulation of Ministry of SOE No. PER-05/MBU/2007 regarding SOE Partnership Program with Small Business and Community Development Program.
CDC Pusat berdomisili di Kantor Pusat Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”), Jl Japati No. 1 Bandung. Community Development (“CD”) Area dan CD Sub Area berdomisili di Kantor Divisi Regional (“Divre”) dan Kantor Daerah (“Kandatel”) Telkom yang tersebar di seluruh Indonesia.
Head office of CDC is domiciled in Head office of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”), Jl Japati No. 1 Bandung. Community Development (“CD”) Area and CD Sub Area is domiciled in Regional Division Office (“Divre”) and Regional Office (“Kandatel”) Telkom which spread all over Indonesia.
Kegiatan Utama
b.
Primary Activities
Kegiatan utama yang dilakukan CDC dalam program kemitraan dan program bina lingkungan (“PKBL”) meliputi kegiatan sebagai berikut:
The primary activities of CDC in Partnership Program and Community Development Program (“PKBL”) include the following activities:
1)
1) Distribution of funds to finance working capital loans and or purchase of fixed assets to increase production and sales.
2)
3)
Penyaluran dana pinjaman untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap dalam rangka meningkatkan produksi dan penjualan. Penyaluran dana pinjaman khusus untuk membiayai kebutuhan dana dalam pelaksanaan kegiatan usaha Mitra Binaan yang bersifat jangka pendek dalam rangka memenuhi pesanan dari rekanan usaha Mitra Binaan. Pembinaan, pendidikan, promosi atau pameran dan hal - hal lain yang menyangkut peningkatan produktivitas Mitra Binaan serta untuk pengkajian/ pelatihan. Besarnya dana tersebut bersifat hibah dan ditetapkan maksimal 20% dari dana Program Kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan.
2) Specific short term loan disbursements to finance the funding requirements for the operations of the Foster Partners to fulfill orders from the business partner of the Foster Partners. 3)...Empowerment, education, promotion or exhibition and other activities which relate to the improvement of productivity of Foster Partners and for learning/training. The amount of these funds are considered as grants and set at a maximum of 20% from the Partnership Program fund disbursed during the year.
5
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 1.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
INFORMASI MENGENAI UNIT COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER (lanjutan) b.
Kegiatan Utama (lanjutan) 4)
5) 6) c.
1.
INFORMATION OF COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER UNIT (continued) b.
Pemberian bantuan dana bina lingkungan yang digunakan untuk tujuan yang memberikan manfaat kepada masyarakat di wilayah usaha dalam bentuk bantuan untuk: a. Korban bencana alam b. Pendidikan dan/atau pelatihan c. Peningkatan kesehatan d. Pengembangan prasarana dan/atau sarana umum e. Sarana ibadah f. Pelestarian alam g. Sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan Pengawasan (monitoring) kegiatan usaha Mitra Binaan. Pelaporan kegiatan PKBL.
4) Community development donation funds is used for purposes that benefit the community in the areas of business in the form of assistance for: a. Natural disaster victims b. Education and/or training c. Health improvement d.1.Developing infrastructure and / or public facilities e. Places of worship f. . Nature Conservation g. Civil society in order for poverty alleviation 5) Monitoring of the operations of Foster Partners. 6) Reporting of PKBL acitivities.
Sumber Dana
c.
Sumber dana CDC adalah berasal dari anggaran yang diperhitungkan sebagai biaya Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebagai BUMN Pembina dan hasil pengembangan dana program. d.
Primary Activities (continued)
Funding Resources Source of CDC’s funding is derived from budget which has been decided as part of Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk expenses as Fosters SOE and fund development program.
Susunan Pengelola
d.
Susunan Pengelola CDC pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Management Structure Management Structure of CDC as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Senior General Manager CDC
2013
Nur Hassim Rusdi Nur Hassim Rusdi
CDC Senior General Manager
Pengelola Fungsi Dukungan: Senior Manager Perencanaan dan Pengendalian Haris Widjanarko Haris Widjanarko Senior Manager Keuangan Susilo Budi Utomo Susilo Budi Utomo Senior Manager Program Kemitraan Harmon Yero Harmon Yero Senior Manager Program Bina Lingkungan Hery Susanto Asep Hermawan
Supporting Management: Senior Manager of Planning and Controlling Senior Manager of Finance
6
Senior Manager of Partnership Program Senior Manager of Community Development Program
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 1.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
INFORMASI MENGENAI UNIT COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER (lanjutan) d.
1.
Susunan Pengelola
INFORMATION OF COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER UNIT (continued) d.
Management Structure
Jumlah pengelola untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Number of employees as of December 31, 2014 and 2013 is as follows:
31 Desember/December 31, 2014 CDC Pusat
e.
2013 32
31
CDC Corporate
Seluruh pegawai adalah pegawai yang memperoleh gaji dan manfaat lainnya dari Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (“Telkom”) sehingga masalah penerapan Imbalan Kerja (PSAK No. 24) dilaksanakan dan menjadi beban Telkom.
All employees are employees who earn salaries and other benefits from the Company (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk ("Telkom") so that the application of Employee Benefits (PSAK No. 24) is implemented by and charged to Telkom.
Pemotongan dan penyetoran atas Pajak Penghasilan Pasal 21 atas pegawai Telkom yang ditempatkan di CDC dilakukan oleh Telkom.
Tax witholding payment for income tax Article 21 of Telkom employee who is assigned at CDC are performed by Telkom.
Otorisasi Penerbitan Laporan Keuangan
e. Authorization of the Issuance of Financial Statement
Laporan keuangan telah diselesaikan dan disahkan untuk diterbitkan oleh Pengelola CDC pada tanggal 11 Februari 2015. 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN
AKUNTANSI
The financial statements were completed and authorized for issuance by CDC Management on February 11, 2015.
YANG
2.
SUMMARY POLICIES
OF
SIGNIFICANT
ACCOUNTING
Kebijakan akuntansi signifikan dan diterapkan dalam menyusun laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The significant accounting principles which are applied consistently in the preparation of the financial statements for the years ended December 31, 2014 and 2013 are follows:
a.
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia.
Basis of Statements
Preparation
of
Financial
The financial statement is prepared based on Non - Publicly Accountable Entities Financial Accounting Standards (SAK ETAP) that was issued by The Financial Accounting Standard Board - Indonesian Institute of accountants.
7
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) a.
b.
Dasar Penyusunan (lanjutan)
AKUNTANSI Laporan
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Keuangan
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued)
ACCOUNTING
a.
of
Financial
Penerapan SAK ETAP atas penyusunan laporan keuangan didasarkan pada Surat Edaran Menteri Negara BUMN Nomor: SE02/MBU/Wk/2012 tanggal 23 Februari 2012 tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang berlaku mulai tahun 2012.
The implementation of this SAK - ETAP in the preparation of the Financial statement is based on Minister of State-Owned Enterprises (“SOE”) Circular No. SE02/MBU/Wk/2012 dated February 23, 2012 Concerning Determination Guidance of Accounting Standard for Partnership Program and Community Development that applied since 2012.
Laporan keuangan disusun dengan dasar akrual, kecuali untuk beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi terkait.
The financial statements have been prepared on the accrual basis, except for certain accounts that prepared based on other measurement as explained in related accounting policy.
Laporan arus kas yang disajikan dengan menggunakan metode tidak langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows are presented using the indirect method, presenting cash receipt and payment and cash equivalents that are classified in operating, investing and financing activities.
Tahun buku CDC 31 Desember.
-
The financial reporting period of CDC is January 1 - December 31.
Mata uang yang digunakan pada laporan keuangan adalah Rupiah yang juga merupakan mata uang fungsionalnya.
Amounts in the financial statements are presented in Rupiah which also represents its functional currency.
adalah
1
Januari
Kas dan Setara Kas
b.
Kas dan setara kas terdiri atas kas dan bank, dan semua deposito berjangka yang tidak dibatasi penggunaannya, yang jatuh tempo dalam tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan. c.
Basis of Preparation Statements (continued)
Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and unrestricted time deposits with maturities of three months or less since placement date.
Pinjaman
c.
Pinjaman pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai. Penyisihan penurunan nilai dibentuk berdasarkan evaluasi Pengurus terhadap tingkat ketertagihan saldo pinjaman.
Loan Initially loan are measured based on fair values and subsequently measured at amortized cost, after deducted by allowance for impairment losses. The allowance for impairment are based on Management’s evaluation on the collectibility of these loan.
8
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
AKUNTANSI
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Pinjaman (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Loan (continued)
Pinjaman kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pembina Lain/ Lembaga Penyalur merupakan pinjaman yang diberikan kepada unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL)/ Lembaga Penyalur lain sebagai bentuk sinergi antar unit PKBL.
Loan to other Foster SOE Distribution Partners are loans given to Partnership Program and Community Development (PKBL) unit / other Distributing Partners as synergy form among PKBLs units.
Pinjaman kepada mitra binaan dicatat sebagai pinjaman sebesar pokok pinjaman yang diberikan dan jasa administrasi pinjaman yang telah jatuh tempo sesuai dengan kontrak. Pendapatan jasa administrasi pinjaman dicatat sebagai pinjaman kepada mitra binaan dan pendapatan secara akrual untuk pinjaman yang berkualitas lancar dan kurang lancar.
Loan to Foster Partners are recognized in the amount of principal and administration service income earned as agreed in the contract. Administration service income are recorded as loan to Foster Partners and as revenues on accrual basis for loans classified as current and substandard loan.
Pinjaman kepada Mitra Binaan dan BUMN Pembina Lain/Lembaga Penyalur disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan pada kelompok aset lancar sebesar jumlah yang diharapkan dapat ditagih dari Mitra Binaan walaupun pengembalian pinjaman yang disepakati akan diterima melebihi satu tahun setelah akhir periode pelaporan.
Loan to Foster Partners and Other Foster SOE/ Distributing Partners are presented in Statement of Financial Position as a current asset at its realizable value although the agreed repayment of loan may be more than 1 year after reporting period.
Penggolongan kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut:
The classification of loan based on its collectibility are as follows:
i.
Lancar adalah pembayaran angsuran pokok dan jasa administrasi pinjaman dilakukan tepat waktu atau terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi yaitu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
i.
Current represents principal installment and administration service income payment are paid on time or those late payments of maximum 30 days from the agreed payment date.
ii.
Kurang Lancar apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 30 (tiga puluh) hari dan belum melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
ii.
Substandard when late payment of principal and/or administration service income payment are between 30 days and 180 days from the agreed payment date.
iii.
Diragukan apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari dan belum melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
iii.
Doubtful when late payment of principal and/or administration service income payment are between 180 and 270 days from the agreed payment date.
9
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) c.
d.
AKUNTANSI
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Pinjaman (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c.
Loan (continued)
Penggolongan kualitas pinjaman ditetapkan sebagai berikut: (lanjutan)
The classification of loan based on its collectibility are as follows: (continued)
iv. Macet apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan/atau jasa administrasi pinjaman yang telah melampaui 270 (dua ratus tujuh puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
iv.
Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman
d.
Loss when late payment of principal and/ or administration service income payment over 270 days from the agreed payment date.
Allowance for Impairment of Loan
Penyisihan pinjaman merupakan penyisihan atas pinjaman yang mungkin tidak tertagih. Penyisihan penurunan nilai pinjaman dibentuk berdasarkan taksiran Pengelola terhadap tingkat ketertagihan saldo pinjaman.
Allowance for impairment of loan represents allowance for doubtful loan. This allowance is calculated based on the Management’s estimation of their collectibility.
CDC pertama kali menentukan apakah terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas pinjaman yang signifikan secara individual atau secara kolektif untuk penerimaan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika CDC menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka CDC memasukkan piutang tersebut ke dalam kelompok pinjaman yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif.
CDC firstly determines whether there is objective evidence that there are impairment, individually for significat loan and collectively for loan which are insignificant. If CDC decides that there is no objective evidence of individual impairment, regardless those loan are significant or insignificant, CDC classifies these loan as having similar credit risk characteristics and determining the impairment collectively.
Penyisihan pinjaman dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih yaitu secara kolektif berdasarkan prosentase tertentu tingkat ketertagihan (collection) data historis yang ada (minimal 2 tahun). Pinjaman yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Allowance for impairment of loan is calculated based on estimated uncollectible loss, which is done collectively based on specific percentage of available historical collectibility rate (2 years of historical data at minimum). Loan which are impaired individually and of that losses are recognised, are not included on the collective impairment evaluation.
10
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) e.
AKUNTANSI
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Aset Tetap
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) e.
Aset tetap diakui berdasarkan harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat aset tetap dengan tarif penyusutan sebagai berikut:
Komputer Inventaris kantor
f.
g.
Fixed Asset Fixed asset is recognized at their historical costs less accumulated depreciation and loss from impairment. Fixed asset is depreciated using straight-line method based on the estimated useful life and depreciation rate as follow:
Tarif Penyusutan/ Depreciation Rate
Jenis Aset
ACCOUNTING
Masa Manfaat/ Useful Life
50% 50%
Asset type 2 2
Computer Office equipment
Aset tetap yang sudah tidak dapat digunakan atau dioperasikan karena rusak atau sebab lain diklasifikasikan sebagai aset tetap tidak berfungsi.
Fixed assets that can not be used or operated due to damaged or other reasons are classified as fixed assets not in use.
Seluruh aset tetap dalam kondisi tidak dapat digunakan. Dengan demikian, aset tetap tersebut diklasifikasikan ke dalam aset tetap tidak berfungsi (Catatan 8).
All fixed assets are not in use. Therefore, such fixed assets classified as fixed assets not in use (Note 8).
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai buku bersih aset tetap adalah nihil
As of December 31, 2014 and 2013, net book value of fixed asset is zero
Pinjaman Bermasalah
f.
Troubled Loan
Pinjaman bermasalah merupakan pinjaman pinjaman macet yang telah diupayakan pemulihannya dengan penjadwalan kembali (rescheduling) dan peninjauan kembali persyaratan (reconditioning), namun tidak terpulihkan. Pinjaman bermasalah disajikan sebesar nilai pokok pinjaman dengan besarnya alokasi penyisihan sebesar 100% dari saldo pinjaman bermasalah dan dikelompokkan sebagai aset tidak lancar.
Troubled loan represent loss loan which has been attempted to be recovered by rescheduling and reconditioning and found as unrecovered. Troubled loan will be represented at loan principal value with 100% of allowance of impairment from troubled loan balance and will be classified as non-current asset.
Tata cara bermasalah Menteri.
The procedures to write-off these troubled loan adhere to Regulation of Ministry.
penghapusbukuan mengacu kepada
pinjaman Peraturan
Beban Masih Harus Dibayar
g.
Beban masih harus dibayar adalah beban yang masih harus dibayar CDC yang timbul karena diterimanya jasa/ prestasi yang merupakan beban tahun berjalan tetapi belum dibayar sampai dengan akhir periode akuntansi.
Accrued Expenses Accrued expenses are expenses that have to be paid by CDC which occur due to service received in the current period but no payment has been made until end of accounting period.
11
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) h.
AKUNTANSI
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Angsuran Belum Teridentifikasi
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (continued) h.
Angsuran belum teridentifikasi adalah penerimaan angsuran yang belum dapat diidentifikasi nama Mitra Binaannya sampai dengan akhir periode pelaporan. Angsuran yang belum dapat diidentifikasi diakui sebagai kewajiban pada saat angsuran tersebut diterima dan disajikan sebagai liabilitas jangka pendek. i.
j.
Kelebihan Pembayaran Angsuran
i.
Overpayment of Installments
Kelebihan pembayaran angsuran adalah penerimaan angsuran yang melebihi saldo pinjaman kepada mitra binaan. Kelebihan pembayaran angsuran diakui sebagai liabilitas pada saat setoran diterima. Kelebihan pembayaran angsuran disajikan sebagai liabilitas jangka pendek.
Overpayment of installments represents repayment from foster partners which exceeds its loan balance. This overpayment is recognized as liability when the installment is received. The overpayment is presented as current liabilities.
Kelebihan pembayaran angsuran setiap Mitra Binaan yang besarnya kurang dari Rp50.000 diakui sebagai Pendapatan Lain-lain Program Kemitraan, sesuai dengan Keputusan Direksi Nomor: KD.21/PR000/COP-B0030000/2010 tanggal 19 April 2010 tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan.
Overpayment of installment from each Foster Partners which is less than Rp50,000 is recognises as Partnership Program Other Income, based on Decree of the Director Number: KD.21/PR000/COP-B0030000/2010 dated on April 19, 2010 regarding Management of Partnership Program and Community Development Program.
Utang Lain-lain
j. Other Payables Other payables are recognized when transactions occur or when contract are completed. Other payables is recognized based on transaction amount or contracts.
Aset Neto
k. Net Assets
Aset neto diklasifikasikan menjadi aset bersih terikat dan aset bersih tidak terikat. Aset bersih terikat adalah aset yang penggunaannya dibatasi untuk program tertentu yang tidak dapat digunakan untuk kegiatan lainnya. Aset bersih tidak terikat adalah aset yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu. l.
Unidentified Installments Unidentified installments are installments received in which the Foster Partners is unidentifiable until end of reporting period. Unidentifed installment is recognized as liability when the installment is received and presented as current liabilities.
Utang lain - lain diakui pada saat terjadinya transaksi atau saat perjanjian kontrak. Utang lain-lain dicatat sebesar nilai transaksi atau perjanjian kontrak k.
ACCOUNTING
Net assets are classified into restricted net assets and unrestricted net assets. Restricted net assets represent assets that can only be utilized limited to spesific program purpose. Unrestricted net assets represent assets that can be utilized without being limited for specific purposes.
Pendapatan dan Beban
l.
Revenue and Expense
Pendapatan
Revenue
Pendapatan diakui dalam laporan aktivitas berdasarkan basis akrual.
Revenue is recognized in the statement of activities based on accrual basis.
12
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (lanjutan) l.
AKUNTANSI
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
YANG
2.
Pendapatan dan Beban (lanjutan)
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l.
Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman
Loan Administration Service Income
Pendapatan jasa administrasi pinjaman diukur dan dicatat sebesar nilai yang telah jatuh tempo sesuai dengan kontrak untuk pinjaman dengan status lancar dan kurang lancar.
Administration service income is measured and recognized as incurred as stated in the contract for current and substandard loan.
Pendapatan bunga
Interest income
Pendapatan bunga diakui secara akrual. Pendapatan bunga diukur dan dicatat sebesar nilai yang telah ditentukan.
Interest income is recognized based on accrual basis. Interest income is measured and recorded based on stipulated amount determined.
Beban
Expense
Beban diakui pada saat terjadinya, kecuali untuk dana pembinaan kemitraan dan penyaluran bina lingkungan.
Expense is recognised as incurred, except for fostering partnership funds and community development distribution.
Dana pembinaan kemitraan dan penyaluran bina lingkungan diakui saat penyaluran dana tersebut.
Fostering partnership funds and community development funds are recognized when the funds are distributed
m. Perpajakan
m. Taxation
Pajak yang muncul dari seluruh transaksi yang terjadi di CDC menjadi beban CDC dan dilaporkan atas nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. 3.
PENGGUNAAN DAN ASUMSI a.
Revenue and Expense (continued)
PERTIMBANGAN,
Tax transactions in relation to CDC are charged to CDC and reported by Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
ESTIMASI
3.
Pertimbangan
ACCOUNTING JUDGEMENTS, AND ASSUMPTION a.
ESTIMATION,
Judgements
Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi CDC, Pengelola telah membuat pertimbangan - pertimbangan berikut ini, yang terpisah dari estimasi dan asumsi, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah yang dicatat dalam laporan keuangan:
In the implementation process of CDC’s accounting policies, Management has prepared these judgements, separated from estimation and assumption, which have the significant impact to the amounts are recognized in the financial statements:
Implementasi PER-08/MBU/2013
The implementation of PER-08/MBU/2013
Sehubungan dengan penerapan PER08/MBU/2013 yang telah diungkapkan dalam Catatan 1a, sejak 1 Januari 2013, CDC tidak lagi mencatat alokasi laba dari BUMN pembina untuk program PKBL dan beban penyaluran bina lingkungan serta beban operasional yang terkait dengan penyaluran dana bina lingkungan tersebut dalam Laporan Aktivitas (Catatan 19).
In relation to the implementation of PER08/MBU/2013 as disclosed in Note 1a, effective January 1, 2013, CDC is no longer recognized income allocation from the Foster SOE and expenses related to the distribution of community development fund and operational expenses related to the distribution of community development fund at the Statements of Activities (Note 19)
13
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI (lanjutan) a.
b.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
ESTIMASI
3.
Pertimbangan (lanjutan)
ACCOUNTING JUDGEMENTS, AND ASSUMPTION (continued) a.
ESTIMATION,
Judgements (continued)
Penentuan mata uang fungsional
The determination of functional currency
Mata uang fungsional CDC adalah mata uang dari lingkungan ekonomi primer di mana CDC beroperasi. Mata uang tersebut adalah mata uang yang mempengaruhi pendapatan dan beban dari jasa yang diberikan. CDC menentukan bahwa mata uang fungsionalnya adalah Rupiah.
CDC’s functional currency is currencies from premier economic environment where CDC operates. The related currency is currency that gives influence to revenues and expenses from services given. CDC determines that their functional currency is Rupiah.
Penyisihan penurunan nilai pinjaman
Allowance for impairment of loan
Apabila terdapat bukti objektif bahwa rugi penurunan nilai telah terjadi atas pinjaman, CDC mengestimasi penyisihan untuk kerugian penurunan nilai atas pinjaman yang secara khusus diidentifikasi sebagai pinjaman yang kemungkinan tidak dapat ditagih. Tingkat penyisihan ditelaah oleh Pengelola dengan dasar faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat tertagihnya pinjaman tersebut.
If there is objective evidence that losses because of impairment has incurred on loan, CDC estimates an allowance for impairment loss of those loan specifically identified as uncollectible. The allowance examined by Management based several factors influencing of loan collectibility.
CDC menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk tetapi tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan CDC dengan mitra binaan dan status kredit pelanggan berdasarkan kualitas pinjaman (Catatan 5, 6 dan 9).
CDC uses judgements based on available facts and situations, including but not limited to, CDC’s period of relationship with foster partners and foster partner’s credit status based on collectibility of loans (Notes 5, 6 and 9).
Estimasi dan Asumsi
b.
Estimations and Assumptions
Penyisihan penurunan nilai pinjaman
Allowance for impairment of loan
CDC menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta - fakta terbaik yang tersedia untuk mengakui penyisihan secara individu atas pelanggan terhadap jumlah yang jatuh tempo untuk menurunkan pinjaman individu jumlah yang diharapkan dapat ditagih. Pencadangan secara individu ini ditelaah jika terdapat informasi tambahan yang diterima yang mempengaruhi jumlah yang diestimasikan.
CDC uses judgement based on best facts available to recognize indiviual allowance for customers to adjust the individual loan to its realizable amount. This individual allowance will be assessed if there is additional information received which affect the estimated amount.
14
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 3.
PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI (lanjutan) b.
4.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
ESTIMASI
3.
Estimasi dan Asumsi (lanjutan)
ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATIONS AND ASSUMPTIONS (continued) b.
Estimations and Assumptions (continued)
Penyisihan penurunan nilai pinjaman (lanjutan)
Allowance for impairment of loan (continued)
CDC juga meneliti penyisihan penurunan nilai secara kolektif terhadap risiko kredit debitur mereka yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik kredit yang sama, yang meskipun tidak diidentifikasi secara spesifik memerlukan cadangan tertentu, memiliki risiko yang lebih besar tidak tertagih dibandingkan dengan pinjaman yang diberikan kepada debitur. Penyisihan penurunan nilai pinjaman dihitung berdasarkan kajian nilai terkini dan historis tingkat ketertagihan dari pinjaman. Penyisihan pinjaman dihitung berdasarkan estimasi kerugian yang tidak dapat ditagih yaitu secara kolektif berdasarkan prosentase tertentu tingkat ketertagihan (collection) data historis yang ada (minimal 2 tahun). Penyisihan ini disesuaikan secara berkala untuk mencerminkan hasil aktual dan estimasi (Catatan 5, 6 dan 9).
CDC also assesses the allowance for impairment loss collectively, grouped by the same credit risks, regardless requires individually identified of allowance, have a higher risk of uncollectibility compared to loan given to other debtors. Allowance for impairment of loan is measured based on the evaluation of current value and historical rate of loan collectibility. Allowance for impairment of loan is recognised based on the the estimation of uncollectible amount,which is done collectively based on a specific percentage of the two-year-minimum historical rate of loan collectibility. This allowance is adjusted periodically to reflect actual result and estimation (Notes 5, 6 and 9).
KAS DAN SETARA KAS
4.
CASH AND CASH EQUIVALENT
31 Desember/December 31, 2014 Program Kemitraan Kas di Bank: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Deposito: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bank Mega Tbk
Jumlah Kas dan Setara Kas Program Kemitraan
2013
45.607.574.684 12.060.256.011
11.491.035.151 14.105.716.905
57.667.830.695
25.596.752.056
15.000.000.000 15.000.000.000 -
85.000.000.000 10.000.000.000 50.000.000.000 40.000.000.000 40.000.000.000 25.000.000.000
30.000.000.000
250.000.000.000
87.667.830.695
275.596.752.056
15
Partnership Program Cash in Bank: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Deposit: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Tbk PT Bank Mega Tbk
Total Cash and Cash Equivalent Partnership Program
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 4.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
4.
CASH AND CASH EQUIVALENT (continued)
31 Desember/December 31, 2014 Program Bina Lingkungan Kas di Bank: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
2013
21.107.186.145 696.214.240
6.307.532.267 2.692.367.205
21.803.400.385
8.999.899.472
35.000.000.000 20.000.000.000 -
50.000.000.000 30.000.000.000 25.000.000.000
55.000.000.000
105.000.000.000
Jumlah Kas dan Setara Kas Bina Lingkungan
76.803.400.385
113.999.899.472
Total Cash and Cash Equivalent of Community Development
Jumlah Kas dan Setara Kas
164.471.231.080
389.596.651.528
Total Cash and Cash Equivalent
Deposito: PT PT PT PT
Bank Danamon Tbk Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Bank Mandiri (Persero) Tbk
Tingkat suku bunga atas deposito berjangka pada 31 Desember 2014 mulai dari 4,05% sampai dengan 10,5% per tahun (2013: mulai dari 4,15% sampai dengan 8,5%) dan akan jatuh tempo pada Januari 2015. 5.
Community Development Program Cash in Bank : PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PINJAMAN KEPADA BUMN LAIN/LEMBAGA PENYALUR
Deposit : PT Bank Danamon Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Time deposit’s interest rate for December 31, 2014 ranged from 4.05% to 10.5% per annum (2013: ranging 4.15% to 8.5%) and will be due on January 2015.
PEMBINA
5.
LOAN TO OTHER FOSTER SOE/ DISTRIBUTING PARTNERS
31 Desember/December 31, 2014 Bank UMKM Jatim PT Sang Hyang Seri (Persero) Baitul Maal wat Tamwil Hidayah PT Garam (Persero) Penyisihan penurunan nilai pinjaman Penilaian individual Penilaian kolektif
Jumlah
2013
10.600.000.000 9.687.740.363 1.806.768.715 -
7.862.356.568 1.915.800.000 2.145.824.000
22.094.509.078
11.923.980.568
(11.494.509.078) (113.420.000)
(9.778.187.468) (124.886.957)
(11.607.929.078)
(9.903.074.425)
10.486.580.000
2.020.906.143
16
Bank UMKM Jatim PT Sang Hyang Seri (Persero) Baitul Maal wat Tamwil Hidayah PT Garam (Persero) Allowance for impairment of loan Individual assessment Collective assessment
Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 5.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
PINJAMAN KEPADA BUMN PEMBINA LAIN/LEMBAGA PENYALUR (lanjutan)
5.
Mutasi penyisihan penurunan nilai pinjaman adalah sebagai berikut:
LOAN TO OTHER FOSTER SOE/ DISTRIBUTING PARTNERS (continued) Movement the allowance for impairment of loan are as follows:
31 Desember/December 31, 2014 Saldo awal Penambahan - Neto (Catatan 6e)
2013
9.903.074.425 1.704.854.653
1.951.530.533 7.951.543.892
11.607.929.078
9.903.074.425
Beginning balance Additions - Net (Notes 6e)
Manajemen berpendapat bahwa saldo penyisihan penurunan nilai pinjaman cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya pinjaman.
Management believes that, the balance of allowance for impairment of loan is adequate to cover losses from uncollectible loan.
Bank UMKM Jatim
Bank UMKM Jatim
Pada tanggal 14 November 2014, CDC menandatangani perjanjian No. Tel.529/ HK810/ CDC - A1010000/ 2014 dengan PT Bank BPR Jatim Bank UMKM Jawa Timur (“Bank UMKM Jatim”) dan PT Finnet Indonesia untuk penyaluran dana Program Kemitraan yang akan disalurkan melalui Bank UMKM Jatim. PT Finnet Indonesia menyediakan akun virtual yang digunakan sebagai media pembayaran bagi mitra binaan. Perjanjian berlaku selama 2 tahun, mulai dari November 2014 dan berakhir pada November 2016. Nilai pinjaman sejumlah Rp10.000.000.000 dan telah disalurkan seluruhnya oleh CDC kepada Bank UMKM Jatim pada bulan Desember 2014. Saldo pinjaman per 31 Desember 2014 adalah Rp10.600.000.000
On November 14, 2014, CDC entered into an agreement No. Tel.529/ HK810/ CDC - A1010000/ 2014 with PT Bank BPR Jatim Bank UMKM Jawa Timur (Bank UMKM Jatim) and PT Finnet Indonesia for the distribution of Partnership Program funds, which all will be distributed by PT Bank UMKM Jatim. PT Finnet Indonesia provides the virtual accounts for media of payment for each foster partner. This contract is valid for 2 years, starting from November 2014 until November 2016. The loan of Rp10,000,000,000 has been fully distributed by CDC to Bank UMKM Jatim on December 2014. The balance of this loan as at December 31, 2014 is Rp10,600,000,000.
PT Sang Hyang Seri (Persero)
PT Sang Hyang Seri (Persero)
Pada tanggal 27 Maret 2012, CDC menandatangani perjanjian nomor 332/ HK840/ CDC - A1050000/2012 dengan PT Sang Hyang Seri (Persero) (“SHS”) untuk penyaluran dana Program Kemitraan kepada para petani, yang disalurkan melalui SHS. Dalam perjanjian, SHS bertindak sebagai avalist (penjamin). Perjanjian berlaku selama 36 bulan, mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2015, dengan nilai plafon penyaluran pinjaman sebesar Rp17.000.000.000 yang telah disalurkan seluruhnya pada tahun 2012.
On March 27, 2012, CDC signed a contract number 332/HK840/CDC-A1050000/2012 with PT Sang Hyang Seri (Persero) (“SHS”) for the distribution of Partnership Program funds to farmers which will be distributed by SHS. In agreement, SHS acts as an avalist (guarantor). This contract is valid for 36 months, starting in 2012 to 2015, with funds distribution limit amounted Rp17,000,000,000 which have been fully disbursed in 2012.
17
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 5.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
PINJAMAN KEPADA BUMN PEMBINA LAIN/LEMBAGA PENYALUR (lanjutan)
5.
LOAN TO OTHER FOSTER SOE/ DISTRIBUTING PARTNERS (continued)
PT Sang Hyang Seri (Persero) (lanjutan)
PT Sang Hyang Seri (Persero) (continued)
Pada tanggal 1 Desember 2014, CDC dan SHS sepakat untuk mengadakan perubahan terhadap perjanjian tersebut. Pokok perubahan yang dilakukan adalah: - Tidak ada pengenaan denda atas keterlambatan pembayaran setelah tanggal 1 November 2013. Denda yang diakui hingga tanggal 31 Oktober 2013 adalah sebesar Rp1.825.325.895. - Masa berlaku pinjaman menjadi 36 bulan hingga bulan Oktober 2017.
On December 1, 2014, CDC and SHS agreed to amend the contract. The amendmend points are: - Elimination of penalty arise from payment delay after November 1, 2013. Penalty charged which has been recognized until October 31, 2013 is amounting Rp1,825,325,895. - Term of agreement is extended to be 36 months until October 2017.
Per 31 Desember 2014 saldo pinjaman beserta denda yang harus dibayar oleh SHS sebesar Rp9.687.740.363 (2013: Rp7.862.387.468) yang akan diangsur sebesar Rp200.000.000 Rp370.000.000 per bulan mulai dari November 2014 sampai dengan Oktober 2017.
As of December 31, 2014, loan and penalties balances by SHS was Rp9,687,740,363 (2013: Rp7,862,387,468) of which will be installed of Rp200,000,000 - Rp370,000,000 per month started from November 2014 to October 2017.
Baitul Maal Wat Tamwil Hidayah (BMT Hidayah)
Baitul Maal Wat Tamwil Hidayah (BMT Hidayah)
Pada tanggal 27 September 2011, CDC menandatangani perjanjian nomor K.Tel.821/ HK810/CDC-A1050000/2011 dengan Baitul Maal Wat Tamwil Hidayah (BMT Hidayah) untuk penyaluran dana program kemitraan kepada komunitas konveksi batik dan pengrajin lidi, yang disalurkan melalui BMT Hidayah. Perjanjian berlaku selama 2 tahun, mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, dengan nilai plafon penyaluran pinjaman sebesar Rp2.200.000.000. Dalam perjanjian, BMT Hidayah yang bertindak sebagai avalist (penjamin) bersedia menjamin pengembalian pinjaman dengan coverage ratio minimal 50% dari nilai plafon penyaluran pinjaman atau sebesar Rp1.100.000.000. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam surat pernyataan pengikatan penjaminan tanggal 6 Oktober 2011, BMT Hidayah menjaminkan sebidang tanah atas nama Drs Muhammad Hery Ngatiri, S.Ag sebagai Ketua BMT Hidayah yang berlokasi di Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon Kota 2 Surakarta seluas 91 M . Sampai dengan 31 Desember 2014, jumlah pinjaman yang sudah disalurkan sebesar Rp2.200.000.000. Saldo pinjaman per 31 Desember 2014 adalah Rp1.806.768.715 (2013: Rp1.915.800.000) yang telah jatuh tempo pada November 2013.
On September 27, 2011, CDC signed a contract No. K.Tel.821/CDC-A1050000/2011 with Baitul Maal Wat Tamwil Hidayah (BMT Hidayah) for the distribution of Partnership Program funds for batik garment communities and broom stick craftsmen. These fund were distributed through BMT Hidayah. The contract was valid for 2 years, from 2011 to 2013, with a maximum amount to be distributed of Rp2,200,000,000. In was agreed that, BMT Hidayah, who acts as a guarantor, guarantees the repayment of, at a minimum, 50% from the maximum amount to be distributed, or Rp1,100,000,000. In the collateral letter dated October 6, 2011, BMT Hidayah pledged a parcel of land owned by Drs Muhammad Hery Ngatiri. S.Ag (the Chairman of BMT Hidayah in Kelurahan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Surakarta) with an area of 91 sqm. Until December 31, 2014, the funds which have been distributed is Rp2,200,000,000. The balance of this loan as at December 31, 2014 is Rp1,806,768,715 (2013: Rp1,915,800,000) which was due to be paid on November 2013.
18
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 5.
6.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
PINJAMAN KEPADA BUMN PEMBINA LAIN/LEMBAGA PENYALUR (lanjutan)
5.
LOAN TO OTHER FOSTER SOE/ DISTRIBUTING PARTNERS (continued)
PT Garam (Persero)
PT Garam (Persero)
Pada tanggal 11 Maret 2011, CDC menandatangani perjanjian nomor K. Tel. 105/ HK810/CDC-A1010000/2011 dengan PT Garam (Persero) untuk penyaluran dana Program Kemitraan kepada para petani garam yang disalurkan melalui PT Garam (Persero) dengan nilai plafon penyaluran pinjaman sebesar Rp5.000.000.000. PT Garam (Persero) bertindak sebagai avalist (penjamin). Perjanjian ini berlaku selama 24 bulan dan akan jatuh tempo pada Februari 2013. Pada tanggal 26 Juni 2012, dilakukan amandemen terhadap perjanjian kerjasama nomor K.Tel. 105/HK810/CDC A1010000/2011. Pokok perubahan adalah penambahan nilai plafon penyaluran pinjaman dari Rp5.000.000.000 menjadi Rp10.000.000.000 dan perubahan jangka waktu perjanjian menjadi sampai dengan Juli 2014 atau saat pembayaran terakhir.
On March 11, 2011, CDC signed a contract number K. Tel. 105/ HK810/ CDC-A1010000/ 2011 with PT Garam (Persero) for the distribution of Partnership Program funds to salt farmers. which will be distributed by PT Garam (Persero) with a maximum amount to be distributed amounted Rp5,000,000,000. PT Garam (Persero) acts as an avalist (guarantor). This contract is valid for 24 months and due in February 2013. On June 26, 2012, this contract was an amended by contract No K.Tel. 105/HK810/CDC - A1010000/2011. The main amendment is additional of distribution limit from Rp5,000,000,000 to Rp10,000,000,000 and changes the contract period to July 2014 or until the settlement of final payment.
Pada tanggal 27 Agustus 2013 dilakukan amandemen kedua terhadap perjanjian kerjasama nomor K.Tel. 105/ HK810/ CDC - A1010000/2011. Pokok perubahan adalah merubah pembayaran cicilan pokok pada bulan Oktober 2013 hingga Juni 2014 dari sebesar Rp233.334.000 menjadi sebesar Rp295.834.000 dan bulan Juli 2014 dari sebesar Rp233.318.000 menjadi sebesar Rp295.820.000. Pada tanggal 24 Desember 2014 pinjaman ini telah dilunasi.
On August 27, 2013, there was second amendmend to the contract no K.Tel. 105/ HK810/ CDC - A1010000/ 2011. The main amendmend was for payment of principals installment for period October 2013 to June 2014 were changed from Rp233,334,000 to Rp295,834,000 and for July 2014 was changed from Rp233,318,000 to Rp295,820,000. On December 24, 2014 this loan has been fully settled.
PINJAMAN KEPADA MITRA BINAAN a.
6.
Pinjaman Kepada Mitra Binaan Menurut Community Development (CD) Area
LOAN TO FOSTER PARTNERS a.
Loan to Foster Partners Classified by Community Development (CD) Area
31 Desember/December 31, 2014
2013
Pinjaman kepada Mitra Binaan
Loan to Foster Partners
CD Area I Sumatera 118.344.350.433 CD Area II DKI Jakarta & Banten 71.913.682.894 CD Area III Jabar 71.361.969.771 CD Area IV Jateng & DIY 51.091.489.742 CD Area V Jatim & Madura 76.791.470.846 CD Area VI Kalimantan 53.011.559.882 CD Area VII Kawasan Timur Indonesia 64.048.113.161
77.576.451.266 40.927.182.678 33.775.922.171 35.294.916.459 42.717.000.523 32.734.041.285 45.220.902.791
CD Area I Sumatera CD Area II DKI Jakarta & Banten CD Area III Jabar CD Area IV Jateng & DIY CD Area V Jatim & Madura CD Area VI Kalimantan CD Area VII Kawasan Timur Indonesia
Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman
506.562.636.729 (93.864.820.863)
308.246.417.173 (69.770.078.111)
Total Allowance for Impairment of Loan
Jumlah Pinjaman kepada Mitra Binaan - Neto
412.697.815.866
238.476.339.062
Total Loan to Foster Partners - Net
19
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 6.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
PINJAMAN KEPADA MITRA BINAAN (lanjutan) b.
6.
Pinjaman kepada Mitra Binaan Menurut Sektor
LOAN TO FOSTER PARTNERS (continued) b.
Loan to Foster Partners Classified by Sector
31 Desember/December 31, 2014
2013
Pinjaman kepada Mitra Binaan
Loan to Foster Partners
Perdagangan Jasa Industri Peternakan Perikanan Pertanian Perkebunan Lainnya
260.536.906.022 94.585.494.743 93.167.857.336 21.275.133.231 15.848.898.783 9.404.501.501 8.309.374.775 3.434.470.338
150.111.167.411 60.233.832.076 55.966.887.192 13.051.866.620 11.586.480.970 5.641.487.583 4.524.709.496 7.129.985.825
Trading Service Industry Farming Fishing Agriculture Plantation Others
Jumlah Penyisihan Penurunan Nilai Pinjaman
506.562.636.729 (93.864.820.863)
308.246.417.173 (69.770.078.111)
Total Allowance for Impairment of Loan
Jumlah Pinjaman kepada Mitra Binaan - Neto
412.697.815.866
238.476.339.062
Total Loan to Foster Partners - Net
Manajemen berpendapat bahwa saldo penyisihan penurunan nilai pinjaman cukup untuk menutup kerugian atas tidak tertagihnya pinjaman.
Management believes that, the balance of allowance for impairment of loan is adequate to cover losses from the uncollectible loan.
c. Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman
c.
Besarnya prosentase pendapatan jasa administrasi pinjaman program kemitraan terhitung sejak tahun buku 2008 berdasarkan pada ketentuan pasal 12 ayat (2) Peraturan Menteri BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tanggal 17 April 2007 sebesar 6% (enam persen) per tahun dari pokok pinjaman. d.
Loan Administration Service Income Since 2008, the percentage of administration service income of loan for partnership program was based on the Decree on article 12 (2) of The Regulation of SOE Ministries No: PER05/MBU/2007 dated April 17, 2007, which is 6% per annum from the principal of the loan.
Penyisihan Pinjaman Kepada Mitra Binaan
d.
Mutasi penyisihan penurunan nilai pinjaman adalah sebagai berikut:
Allowance for Impairment of Loan to Foster Partners Movement of allowance for impairment of loan is as follow:
31 Desember/December 31, 2014 Saldo awal Penambahan - Neto Reklasifikasi sebagai bermasalah
2013
69.770.078.111 28.923.380.143 (4.828.637.391)
75.398.596.364 9.403.308.550 (15.031.826.803)
93.864.820.863
69.770.078.111
20
Beginning balance Additional - Net Reclassification as troubled loan
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 6.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
PINJAMAN KEPADA MITRA BINAAN (lanjutan) e.
Alokasi Penyisihan Pinjaman
Penurunan
6.
Nilai
LOAN TO FOSTER PARTNERS (continued) e.
Allocation of Allowance for Impairment of Loan
31 Desember 2014/December 31, 2014
Kualitas Pinjaman
Umur Pinjaman (dari jatuh tempo)/ Loan Aging (from maturity date)
Saldo Pinjaman/ Loan Balance
Beban/ (Pemulihan) Penyisihan 2014 Expense / (Recovery) Allowance 2014
Akumulasi Penyisihan 2014/ Accumulated Allowance 2014
% Penyisihan/ Allowance %
_
BUMN Pembina lain/ Lembaga Penyalur Dinilai secara individual Macet
11.494.509.078
100%
11.494.509.078
1.591.434.653
Loss Collective assessment
< 30 hari/ < 30 days
Sub Jumlah
10.600.000.000
1,07%
22.094.509.078
113.420.000
113.420.000
Current
11.607.929.078
1.704.854.653
Sub total
Mitra Binaan Dinilai secara kolektif Lancar
_
Individual assessment > 270 hari/ > 270 days
Dinilai secara kolektif Lancar
Loan Quality Other Foster SOE/ Distributing Partners
Foster Partners Collective assessment < 30 hari/ < 30 days
392.449.804.275
1,07%
4.199.212.905
2.551.241.616
> 30 hari < 180 hari/ >30 days < 180 days
19.931.559.504
6,37%
1.269.640.340
(2.114.105.611)
Substandard
Diragukan
> 180 hari < 270 hari/ > 180 days < 270 days
6.822.294.024
15,20%
1.036.988.692
(2.011.896.927)
Doubtful
Macet
> 270 hari/ > 270 days
87.358.978.926
100,00%
87.358.978.926
25.669.503.674
Loss
93.864.820.863
24.094.742.752
Sub total
77.773.183.407
4.828.637.391
Troubled
183.245.933.348
30.628.234.796
Total
Kurang lancar
Sub Jumlah
506.562.636.729
Bermasalah
77.773.183.407
Jumlah
100,00%
606.430.329.214
Current
31 Desember 2013/December 31, 2013
Kualitas Pinjaman
Umur Pinjaman (dari jatuh tempo)/ Loan Aging (from maturity date)
Saldo Pinjaman/ Loan Balance
Beban/ (Pemulihan) Penyisihan 2013 Expense / (Recovery) Allowance 2013
Akumulasi Penyisihan 2013/ Accumulated Allowance 2013
% Penyisihan/ Allowance %
BUMN Pembina lain/ Lembaga Penyalur Dinilai secara individual
-
-
-
Macet
> 270 hari/ > 270 days
9.778.187.468
100%
9.778.187.468
> 30 hari < 180 hari/ >30 days < 180 days
Sub Jumlah
(149.230.533) 7.975.887.468
Doubtful Loss Collective assessment
2.145.824.000
5.82%
11.924.011.468
124.886.957
124.886.957
9.903.074.425
7.951.543.892
Mitra Binaan Dinilai secara kolektif Lancar
_
Individual assessment
> 180 hari < 270 hari/ > 180 days < 270 days
Kurang lancar
Loan Quality Other Foster SOE/ Distributing Partners
Diragukan
Dinilai secara kolektif
_
Substandard Sub total Foster Partners Collective assessment
< 30 hari/ < 30 days
169.893.947.348
0.97%
1.647.971.289
> 30 hari < 180 hari/ >30 days < 180 days
58.139.964.774
5.82%
3.383.745.951
1.561.726.481
Substandard
Diragukan
> 180 hari < 270 hari/ > 180 days < 270 days
18.522.998.900
16.46%
3.048.885.619
1.915.683.895
Doubtful
Macet
> 270 hari/ > 270 days
61.689.475.252
100%
61.689.475.252
(8.692.294.472)
Loss
69.770.078.111
(5.628.518.253)
Sub total
72.944.546.016
15.031.826.803
Troubled
152.617.698.552
17.354.852.442
Total
Kurang lancar
Sub Jumlah Bermasalah Jumlah
308.246.386.274 72.944.546.016 393.114.943.758
21
100%
(413.634.157)
Current
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 7.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
PIUTANG LAIN-LAIN
7.
OTHER RECEIVABLES
31 Desember/December 31, 2014 Piutang Bantuan Bina Lingkungan
2013 -
847.074.512
-
847.074.512
Pada tanggal 31 Desember 2013, Piutang Bantuan Bina Lingkungan merupakan piutang atas pembayaran bantuan yang tidak sepenuhnya terealisasi untuk kegiatan terkait program bina lingkungan. 8.
Receivable of Community Development Donation
As of December 31, 2013, Receivables of Community Development Funds are receivable from donation which was not fully realized related to community development program.
ASET TETAP TIDAK BERFUNGSI
8.
Mutasi Tahun 2014
FIXED ASSET NOT IN USE Movement 2014
Saldo Awal 1 Jan 2014/ Beginning Balance Jan 1, 2014
Penambahan/ Addition
Saldo Akhir 31 Des 2014/ Ending Balance Dec 31, 2014
Pengurangan/ Disposal
Harga Perolehan Komputer Inventaris Kantor
29.862.600 54.054.050
-
-
29.862.600 54.054.050
Jumlah Harga Perolehan
83.916.650
-
-
83.916.650
Total Acquisition Cost
Acquisition Cost Computer Office Equipment
Akumulasi Penyusutan Komputer Inventaris Kantor
(29.862.600) (54.054.050)
-
-
(29.862.600) (54.054.050)
Accumulated Depreciation Computer Office Equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
(83.916.650)
-
-
(83.916.650)
Total Accumulated Depreciation
-
-
Nilai Buku
-
Mutasi Tahun 2013
-
Book Value
Movement 2013 Saldo Awal 1 Jan 2013/ Beginning Balance Jan 1, 2013
Penambahan/ Addition
Saldo Akhir 31 Des 2013/ Ending Balance Dec 31, 2013
Pengurangan/ Disposal
Harga Perolehan Komputer Inventaris Kantor
29.862.600 54.054.050
-
-
29.862.600 54.054.050
Jumlah Harga Perolehan
83.916.650
-
-
83.916.650
Total Acquisition Cost
Acquisition Cost Computer Office Equipment
Akumulasi Penyusutan Komputer Inventaris Kantor
(29.862.600) (54.054.050)
-
-
(29.862.600) (54.054.050)
Accumulated Depreciation Computer Office Equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan
(83.916.650)
-
-
(83.916.650)
Total Accumulated Depreciation
-
-
Nilai Buku
-
Terkait dengan aset tetap yang nilai bukunya telah nihil tersebut di atas, SGM CDC telah mengirim Surat kepada Kementerian BUMN dengan Nomor: Tel.243/ KU710/ CDC - A1000000/ 2012 tanggal 19 November 2012, perihal Permohonan Ijin Penghapusan Aset Tetap Unit PKBL Telkom tersebut. Namun demikian sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan belum diperoleh izin penghapusan tersebut.
-
Book Value
In relation to fixed assets with nil book value, SGM CDC sent Letter Number: Tel. 243/KU710/CDCA1000000/2012 dated November 19, 2012 to the Ministry of SOE requesting for Approval to write-off PKBL Telkom Unit’s fixed asset. However, until the completion date of the financial statement, this approval has not been received.
22
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 9.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
PINJAMAN BERMASALAH
9.
Pinjaman mitra binaan bermasalah pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan CD Area adalah sebagai berikut:
TROUBLED LOAN Troubled loan from foster partners as at December 31, 2014 and 2013 by CD Area is as follow:
31 Desember/December 31, 2014
2013
CD Area I Sumatera CD Area II DKI Jakarta & Banten CD Area III Jabar CD Area IV Jateng & DIY CD Area V Jatim & Madura CD Area VI Kalimantan CD Area VII Kawasan Timur Indonesia
18.388.793.403 8.185.349.337 9.756.027.306 6.386.473.495 6.556.899.010 8.700.797.226 19.798.843.630
Jumlah Penyisihan Pinjaman Bermasalah
77.773.183.407 (77.773.183.407)
Jumlah Pinjaman Bermasalah - Neto
18.633.265.489 4.885.386.329 10.387.157.281 6.145.179.542 5.425.838.908 6.795.448.259 20.672.270.208
CD Area I Sumatera CD Area II DKI Jakarta & Banten CD Area III Jabar CD Area IV Jateng & DIY CD Area V Jatim & Madura CD Area VI Kalimantan CD Area VII Kawasan Timur Indonesia
72.944.546.016 Total (72.944.546.016) Allowance for Impairment of Troubled Loan
-
-
Troubled Loan Distribution - Net
Terkait dengan pinjaman mitra binaan bermasalah tersebut, CDC telah mengusulkan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk dihapusbukukan yaitu sebesar Rp2.027.201.023 merupakan saldo pinjaman program kemitraan atas nama 253 Mitra Binaan di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) yang terkena musibah bencana alam gempa bumi dan tsunami bulan Desember 2004 melalui surat sebagai berikut:
In relation to such troubled loan from foster partners, CDC has proposed to Ministry of StateOwned Enterprises (SOE) to write-off Rp2,027,201,023 which represents loan of partnership program for 253 Foster Partners in Nangroe Aceh Darussalam (NAD) who suffered earthquake and tsunami on December 2004 through the letters, as follows:
1)
Surat dari Kadivre I Sumatera yang ditujukan kepada PT Pupuk Iskandar Muda/Koordinator BUMN Pembina Provinsi NAD No. Tel. 807/ UM 550/RE1-123/2005 tanggal 22 Agustus 2005 perihal Usulan Penghapusan Pinjaman MB di NAD.
1)
Letter from Kadivre I Sumatera that was sent to PT Pupuk Iskandar Muda/Koordinator SOE Pembina Provinsi NAD No. Tel. 807/UM 550/RE1-123/2005 dated August 22, 2005 regarding Foster Partners Loan Write-off Proposal in NAD.
2)
Surat dari Deputy Kadivre I Sumatera yang ditujukan kepada Koordinator BUMN Pembina PUK Provinsi Nusantara - PT Perkebunan Nusantara No. Tel.901/UM 550/RE1-123/2005 tanggal 22 Desember 2005 perihal Konfirmasi Usulan Penghapusan Pinjaman Mitra Binaan di NAD.
2)
Letter from Deputy Kadivre I Sumatera that is sent to the Foster SOE Coordinator of PUK Provinsi Nusantara - PT Perkebunan Nusantara No. Tel. 901/UM 550/RE1-123/ 2005 dated December 22, 2005 regarding the Confirmation of Foster Partners Loan Writeoff Proposal in NAD.
3)
Surat Kapus Telkom CDC yang ditujukan kepada Asisten Deputi Urusan Informasi dan Administrasi..Kekayaan..BUMN..No. Tel.125/P R000/CDC-00/2006 tanggal 10 Februari 2006 perihal Data Penghapusan Pinjaman Mitra Binaan di NAD.
3)
Letter from Head Office Telkom CDC which is sent to the Deputy Assistant for Information and SOE’s Administration Asset No. Tel. 125/ PR000/CDC-00/2006 dated February 10, 2006 regarding Foster Partners Loan Write off Data in NAD.
23
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah) 9.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
PINJAMAN BERMASALAH (lanjutan)
9.
TROUBLED LOAN (continued)
Melalui Surat dari Senior General Manager CDC No. Tel 790/ UM.550/ CDC.00000001/ 2011 tanggal 12 September 2011 yang ditujukan kepada Asisten Deputi Pembinaan PKBL perihal Usulan Penghapusan Pinjaman Bermasalah Mitra Binaan TCDC, CDC mengajukan usulan penghapusan pinjaman bermasalah untuk 4.327 mitra binaan senilai Rp34.978.803.737. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari pengajuan yang sebelumnya diajukan.
Through Letter from Senior General Manager CDC No. Tel 790/ UM.550/ CDC.0000001/ 2011 dated September 12, 2011 which was addressed to the Deputy Assistant Fostering PKBL regarding Troubled Loan Foster Partners TCDC Write-off proposal, CDC proposed the write-off of troubled loan for 4,327 Foster Partners amounted to Rp34,978,803,737. This amount represents the accumulation from previous proposal.
Melalui Surat dari PGS Senior General Manager CDC No. Tel 573/UM.550/ CDC-A100000/2013 tanggal 23 Oktober 2013 yang ditujukan kepada Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN, CDC kembali mengajukan usulan penghapusan pinjaman bermasalah untuk 3.541 mitra binaan senilai Rp26.182.641.326. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari pinjaman mitra binaan periode tahun mulai dari Januari 2011 hingga Desember 2012.
Through Letter from Senior General Manager CDC No. Tel 573/UM.550/CDC-A100000/2013 dated October 23, 2013 which was addressed to the Deputy Restructuring and Strategic Planning of SOE, CDC re-propose loan writing off for troubled loan for 3,541 foster partners amounted to Rp26,182,641,326. This amount represents the accumulation from previous foster partner’s loan since January 2011 until December 2012.
Kemudian, melalui Surat dari PGS Senior General Manager CDC No. Tel 630/PS.370/ CDCA1000000/2014 tanggal 30 Desember 2014 yang ditujukan kepada Deputi Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis BUMN, CDC kembali mengajukan usulan penghapusan pinjaman bermasalah untuk 2.602 mitra binaan senilai Rp18.714.804.819. Jumlah tersebut merupakan penambahan dari pinjaman mitra binaan periode tahun 2003 hingga Desember 2013.
Thereafter, through Letter from Temporary Senior General Manager CDC No. Tel 630/PS.370/ CDCA1000000/2014 dated December 30, 2014 which was addressed to the Deputy Restructuring and Strategic Planning of SOE, CDC re-propose loan writing off for troubled loan for 2,602 foster partners amounted to Rp18,714,804,816. This amount represents the accumulation from previous foster partner’s loan since 2003 until December 2013.
Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pengajuan atas penghapusbukuan pinjaman bermasalah belum memperoleh persetujuan dari Kementerian BUMN.
Until the completion date of the financial statement, the proposal to write-off for the troubled loan has not been approved by the Ministry of SOE.
10. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
10. ACCRUED EXPENSES
Beban masih harus dibayar merupakan beban atas jasa pekerjaan survei opini dan CSR Index untuk tahun 2014 yang dilakukan oleh PT Infomedia Nusantara, pihak berelasi.
Accrued expenses represent expense for opinion survey and CSR Index engagement for the year 2014 provided by PT Infomedia Nusantara, a related party.
11. ANGSURAN BELUM TERIDENTIFIKASI
11. UNIDENTIFIED INSTALLMENTS 31 Desember/December 31, 2014
2013
Saldo Awal Teridentifikasi selama tahun berjalan Angsuran tahun berjalan yang belum teridentifikasi
69.537.340 (67.290.018)
400.176.137 (363.756.989)
118.800.001
33.118.192
Beginning Balance Identified during the year Unidentified Installment during the year
Saldo Akhir
121.047.323
69.537.340
Ending Balance
24
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
12. KELEBIHAN PEMBAYARAN ANGSURAN
12. OVERPAYMENT OF INSTALLMENTS 31 Desember/December 31, 2014
2013
Saldo Awal Restitusi tahun berjalan Kelebihan pembayaran angsuran tahun berjalan
1.362.567.881 (117.219.154) 67.936.722
119.217.120
Beginning Balance Refund during the year Overpayment of installment payment during the year
Saldo Akhir
1.313.285.449
1.362.567.881
Ending Balance
13. UTANG LAIN - LAIN
1.318.520.726 (75.169.965)
13. OTHER PAYABLE
Rincian utang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Detail of other payable as of December 31, 2014 and 2013 are as follows:
31 Desember/December 31, 2014
2013
PT Pins Indonesia Perusahaan Perseroan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Program bantuan bina lingkungan
467.720.000
1.776.527.500
-
32.143.411.116 4.800.000.000
PT Pins Indonesia Perusahaan Perseroan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Community development program
Saldo Akhir
467.720.000
38.719.938.616
Ending Balance
Perusahaan Perseroan Indonesia Tbk
PT
Telekomunikasi
Perusahaan Perseroan Indonesia Tbk
PT
Telekomunikasi
Berdasarkan Keputusan Komisaris PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk No. 14/KEP/DK/2013/RHS tanggal 13 Desember 2013, besaran Dana Program Kemitraan dan Dana Bina Lingkungan untuk tahun 2014 adalah sebagai berikut:
Based on Commisioners of PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk Decree No. 14/KEP/DK/2013/RHS dated December 13, 2013, the amount of Partnership and Community Development Programs Funds for 2014 is as follow:
a) b)
a) b)
Program kemitraan sebesar Rp 0; Program bina lingkungan Rp82.816.774.026
sebesar
Sehingga total alokasi dana dari BUMN Pembina adalah sebesar Rp82.816.774.026. Dari total alokasi dana tersebut, sebesar Rp32.143.411.116 merupakan sisa dana alokasi untuk penyaluran bina lingkungan tahun 2013. Sisa dana alokasi tahun 2014 sebesar Rp50.673.362.910 telah diterima oleh CDC pada bulan Agustus dan Oktober 2014.
Partnership program amounting Rp 0; Community development program amounting Rp82,816,774,026
The total of funds allocation from the Foster SOE was Rp82,816,774,026. From total fund allocation, partial amount by Rp32,143,411,116 represents remaining fund allocation for community development distribution for the year 2013. The remaining fund for 2014 allocation by Rp50,673,362,910 has been received by CDC in August and October 2014.
25
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan)
13. OTHER PAYABLE (continued)
Objek Bantuan Bina Lingkungan
Community Development Donation Object
Per 31 Desember 2013, CDC Telkom memiliki komitmen untuk mendukung proyek perbaikan masjid Daarul Ihsan sebesar Rp5.300.000.000 yang beralamat di komplek Telkom University Bandung. Di tahun 2013, CDC Telkom telah menyalurkan dana sebesar Rp500.000.000.
As of December 31, 2013, CDC Telkom has commitment to support renovation work for Daarul Ihsan mosque amounted to Rp5,300,000,000 which was located in Telkom University area, Bandung. In 2013, CDC Telkom has distributed fund amounted Rp500,000,000.
Pada 28 Oktober 2014, sisa dana sebesar Rp4.800.000.000 telah sepenuhnya didistribusikan.
On October 28, 2014, the remaining balance of Rp4,800,000,000 has been fully distributed.
14. ASET NETO
14. NET ASSETS 31 Desember/December 31, 2014
2013
Aset Neto Tidak Terikat Aset Neto Terikat
584.874.399.174 -
590.788.927.408 -
Unrestricted Net Assets Restricted Net Assets
Jumlah
584.874.399.174
590.788.927.408
Total
Mutasi Aset Neto
Movement of Net Asset
31 Desember/December 31, 2014
2013
Aset Neto Tidak Terikat
Unrestricted Net Asset
Aset Neto Tidak Terikat - Awal Tahun Penurunan Aset Neto Tidak Terikat
590.788.927.408 (5.914.528.234)
596.686.369.708 (5.897.442.300)
Aset Neto Tidak Terikat - Akhir Tahun
584.874.399.174
590.788.927.408
Unrestricted Net Asset - Beginning of Year Decrease in Unrestricted Net Asset profit Unrestricted Net Asset - End of Year
Aset Neto Terikat Aset Neto Terikat - Awal Tahun Penurunan Aset Neto Terikat
-
Aset Neto Terikat - Akhir Tahun
-
-
Restricted Net Asset - End of Year
584.874.399.174
590.788.927.408
Total Net Asset
-
1.296.680.112
-
(1.296.680.112)
Jumlah Aset Neto Aset Neto Terikat Aset Neto Terikat - Awal Tahun Aset Neto Terikat Terbebaskan: Pemenuhan program (penyaluran BUMN Peduli) Aset Neto Terikat - Akhir Tahun
-
26
1.296.680.112 (1.296.680.112)
-
Restricted Net Asset Restricted Net Asset - Beginning of Year Decrease in Restricted Net Asset
Restricted Net Asset Restricted Net Asset - Beginning of Year Restricted Net Asset - Released : Realization of program (distribution of SOE Care) Restricted Net Asset - End of Year
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
15. PENDAPATAN JASA ADMINISTRASI PINJAMAN PROGRAM KEMITRAAN
15. LOAN ADMINISTRATION SERVICE INCOME FROM PARTNERSHIP PROGRAM
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014 CDC Pusat CD Area I Sumatera CD Area II DKI Jakarta & Banten CD Area III Jabar CD Area IV Jateng & DIY CD Area V Jatim & Madura CD Area VI Kalimantan CD Area VII Kawasan Timur Indonesia Jumlah
2013
175.000.000 9.030.618.752 4.909.470.238 4.680.382.353 4.840.556.914 5.444.853.683 4.906.855.318 4.893.894.183
1.091.000.000 6.249.525.886 3.165.958.253 3.024.457.083 2.041.795.516 3.429.108.128 3.048.058.438 3.694.395.582
Center of CDC CD Area I Sumatera CD Area II DKI Jakarta & Banten CD Area III Jabar CD Area IV Jateng & DIY CD Area V Jatim & Madura CD Area VI Kalimantan CD Area VII Kawasan Timur Indonesia
38.881.631.441
25.744.298.886
Total
16. PENDAPATAN BUNGA a.
16. INTEREST INCOME
Program Kemitraan
a.
Partnership Program
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
b.
2013
Deposito Jasa Giro
8.519.569.257 1.136.831.050
4.326.643.585 1.878.801.145
Deposits Current Account
Jumlah
9.656.400.307
6.205.444.730
Total
Bina Lingkungan
b.
Community Development
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
2013
Deposito Jasa Giro
6.667.017.261 472.730.638
1.731.567.757 748.089.280
Deposits Current Account
Jumlah
7.139.747.899
2.479.657.037
Total
17. PENDAPATAN LAIN-LAIN
17. OTHER INCOME Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
2013
Bina Lingkungan Program Kemitraan
3.413.540.333 1.825.352.893
1.762.230.478 2.750.000
Community Development Partnership Program
Jumlah
5.238.893.226
1.764.980.478
Total
27
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
18. DANA PEMBINAAN KEMITRAAN
18. FOSTERING PARTNERSHIP FUNDS Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014 Pelatihan Pameran/Promosi Pengembangan Jumlah
2013
7.449.581.566 6.691.314.477 1.153.820.750
2.896.288.361 3.361.439.032 -
Training Exhibition/ Promotion Development
15.294.716.793
6.257.727.393
Total
19. PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN
19. COMMUNITY DISTRIBUTION
DEVELOPMENT
FUNDS
Efektif 1 Januari 2013, terkait dengan implementasi PER-08/MBU/2013, CDC tidak lagi mencatat penyaluran dana bina lingkungan sebagai beban CDC (Catatan 3a).
Effective January 1, 2013, in relation to the implementation of PER-08/MBU/2013, CDC has no longer recognized community development funds distribution as expense of CDC (Note 3a).
Selama tahun 2014 dan 2013, CDC atas nama dan untuk kepentingan Grup Telkom, telah melakukan penyaluran program bina lingkungan untuk berbagai kegiatan. Penyaluran bina lingkungan dan beban operasional yang tidak termasuk ke dalam laporan keuangan CDC adalah sebagai berikut:
During 2014 and 2013, CDC on behalf of and for the benefit of Telkom Group has distributed community development programs funds. community development distribution and its operational expense which are not included in CDC’s financial statements as are follows:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014 Bantuan Bina Lingkungan Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan Bantuan Sarana Ibadah Bantuan Pengembangan Prasarana dan/atau Sarana Umum Bantuan Peningkatan Kesehatan Bantuan Korban Bencana Alam Bantuan Pengentasan Kemiskinan Bantuan Pelestarian Alam Jumlah Program Bantuan Bina Lingkungan Beban Operasional Jumlah
2013
40.826.871.147 16.232.115.500
20.957.555.610 13.282.108.000
9.432.252.116 8.488.050.000 4.367.923.213 1.043.670.000 795.937.000
5.544.070.100 5.371.843.275 1.466.214.381 6.631.253.377 498.411.000
Community Development Donation Education and/or Training Donation Religion Facility Donation Improvement for Facility and/or Public Facility Donation Healthcare Improvement Donation Nature Disaster Victims Donation Poverty Donation Natural Preservation Donation
81.186.818.976
53.751.455.743
Total Community Development Program
1.617.955.050
2.013.012.759
Operational Expense
82.804.774.026
55.764.468.502
Total
28
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
20. BEBAN PEMBINAAN
20. EMPOWERMENT EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014
2013
Beban Monitoring Mitra Binaan Beban Penagihan Pinjaman Beban Survei Calon Mitra Binaan
2.734.882.824 1.387.296.323 979.328.533
3.679.039.586 2.042.996.048 619.712.752
Foster Partners Monitoring Expenses Loan Collection Expenses Foster Partners Survey Expenses
Jumlah
5.101.507.680
6.341.748.386
Total
21. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM
21. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014 Program Kemitraan
2013
12.985.184.323
9.978.083.286
Efektif 1 Januari 2013, terkait dengan implementasi PER-08/MBU/2013, CDC tidak lagi mencatat beban administrasi dan umum atas program bina lingkungan sebagai beban CDC (Catatan 3a).
Partnership Program
Effective January 1, 2013, in relation to the implementation of PER-08/MBU/2013, CDC has no longer recognized general and administration expenses of community development program as expense of CDC (Note 3a).
22. BEBAN SEWA
22. RENT EXPENSES Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31,
2014 Program Kemitraan
23. TRANSAKSI BERELASI
2013
2.821.557.515
DAN SALDO DENGAN PIHAK
2.159.411.924
23. TRANSACTIONS AND RELATED PARTIES
Hubungan dan sifat saldo akun/ transaksi dengan pihak - pihak berelasi adalah sebagai berikut:
`
Hubungan/ Relation
Partnership Program
BALANCES
WITH
The relationship and nature of account balances/ transactions with related parties were as follows:
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
Transaksi/ Transaction
BUMN Pembina/ Foster SOE
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Pengalokasian pendapatan program bina lingkungan /Income allocation for community development program
Entitas sepengendali PT Telekomunikasi Indonesia Tbk / Under common control of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Graha Sarana Duta
Penyedia jasa fitting out ruangan/ Room fitting out provider
29
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
23. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
`
Hubungan/ Relation
23. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
Pihak-pihak berelasi/ Related parties
WITH
Transaksi/ Transaction
Entitas sepengendali PT Telekomunikasi Indonesia Tbk / Under common control of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Infomedia Nusantara
Penyedia jasa survei opini dan CSR Index/ Opinion Survey and CSR Index service provider
Entitas sepengendali PT Telekomunikasi Indonesia Tbk / Under common control of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Pins Indonesia
Penyedia perangkat CPE (Customer Premises Equipment)/ CPE (Customer Premises Equipment) Provider
Entitas sepengendali PT Telekomunikasi Indonesia Tbk / Under common control of PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Metra Digital Media
Penyedia bantuan dana pelatihan Internet 2014/ Fund provider for Internet training program
Perusahaan dibawah entitas sepengendali oleh Pemerintah/ Entity under common control of the Government
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Penyedia dana untuk transaksi operasional/ Funding company for operational transaction
Perusahaan dibawah entitas sepengendali oleh Pemerintah/ Entity under common control of the Government
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Penyedia dana untuk transaksi operasional/ Funding company for operational transaction
Perusahaan dibawah entitas sepengendali oleh Pemerintah/ Entity under common control of the Government
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Penyedia dana untuk transaksi operasional/ Funding company for operational transaction
Perusahaan dibawah entitas sepengendali oleh Pemerintah/ Entity under common control of the Government
PT Sang Hyang Seri (Persero)
BUMN Penyalur lain/ Other Foster SOE
Perusahaan dibawah entitas sepengendali oleh Pemerintah/ Entity under common control of the Government
PT Garam (Persero)
BUMN Penyalur lain/ Other Foster SOE
Rincian akun dan transaksi signifikan dengan pihak - pihak berelasi adalah sebagai berikut:
The details of accounts and significant transactions with related parties are as follows:
30
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
23. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
23. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
31 Desember/December 31, 2014
2013
Aset Kas dan Setara Kas (Catatan 4) Program Kemitraan Kas di bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Deposito PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Program Bina Lingkungan Kas di bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Deposito PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Jumlah kas dan setara kas pada pihak afiliasi
Assets Cash and Cash Equivalents (Note 4)
45.607.574.684
11.491.035.151
12.060.256.011
14.105.716.905
15.000.000.000
85.000.000.000
15.000.000.000
10.000.000.000
-
50.000.000.000
-
40.000.000.000
87.667.830.695
210.596.752.056
21.107.186.145
6.307.532.267
696.214.240
2.692.367.205
20.000.000.000 -
25.000.000.000
-
30.000.000.000
Community Development Program Cash in banks PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Time deposit PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
41.803.400.385
63.999.899.472
Total cash and cash equivalent in affiliated parties
Pinjaman kepada BUMN Pembina Lain/ Lembaga Penyalur (Catatan 5) PT Sang Hyang Seri (Persero) PT Garam (Persero)
Partnership Program Cash in banks PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Time deposit PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Loan to Other Foster SOE or Distributing Partners (Note 5) 9.687.740.363 -
7.862.356.568 2.145.824.000
9.687.740.363
10.008.180.568
Total loan
Jumlah aset pada pihak afiliasi
139.158.971.443
284.604.832.096
Total assets in affiliated parties
Jumlah aset
587.655.626.946
630.940.971.245
Total assets
24%
45%
As percentage to total assets
Jumlah pinjaman
Sebagai prosentase terhadap jumlah aset
31
PT Sang Hyang Seri (Persero) PT Garam (Persero)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
23. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
23. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
31 Desember/December 31, 2014
2013
Liabilitas Biaya yang masih harus dibayar (Catatan 10) PT Infomedia Nusantara
879.175.000
-
Liabilities Accrued Expenses (Note 10) PT Infomedia Nusantara
Jumlah biaya yang masih harus dibayar
879.175.000
-
Total accrued expenses
467.720.000
1.776.527.500
-
32.143.411.116
Other Payable (Note 13) PT Pins Indonesia Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
467.720.000
33.919.938.616
Total other payable
Jumlah liabilitas pihak afiliasi
1.346.895.000
33.919.938.616
Total liabilities in afffiliated parties
Jumlah liabilitas
2.781.227.772
40.152.043.837
Total liabilities
48%
85%
As percentage to total liabilities
Utang lain- lain (Catatan 13) PT Pins Indonesia Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Jumlah utang lain-lain
Sebagai prosentase terhadap jumlah liabilitas
31 Desember/December 31, 2014
2013
Beban Program Kemitraan
Expenses Partnership Program
PT Infomedia Nusantara PT Metra Digital Media
3.012.460.332 -
2.598.585.360 61.352.500
PT Infomedia Nusantara PT Metra Digital Media
Jumlah
3.012.460.332
2.659.937.860
Total
Program Bina Lingkungan PT Metra Digital Media PT Graha Sarana Duta PT Pins Indonesia
Community Development Program 7.026.189.000 2.520.184.600 811.701.660
891.000.000 633.077.500
PT Metra Digital Media PT Graha Sarana Duta PT Pins Indonesia
10.358.075.260
1.524.077.500
Total
Jumlah beban operasional pihak afiliasi
13.370.535.592
4.184.015.360
Total operational expense in affiliated parties
Jumlah beban
66.831.201.107
42.091.823.431
Total expense
20%
10%
As percentage to total expense
Jumlah
Sebagai prosentase terhadap jumlah beban
32
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
23. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)
23. TRANSACTIONS AND BALANCES RELATED PARTIES (continued)
WITH
31 Desember/December 31, 2014
2013
Pendapatan Program Kemitraan
Revenue Partnership Program
Pendapatan Bunga Deposito PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri Jumlah
Revenue from Deposits 1.817.315.161 1.297.932.329
580.114.997 2.052.130.216
1.071.511.114
274.633.333
851.506.849 483.231.461
748.849.315 56.991.531
5.521.496.914
3.712.719.392
Pendapatan Jasa Giro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Jumlah
2.208.843.267
1.824.443.693
30.934.296
110.706.364
1.897.321
-
2.241.674.884
1.935.150.057
Jumlah
Total
Revenue from Deposits 1.846.301.369
-
559.999.997
116.666.676
323.008.492 138.564.383 -
339.195.236 860.005.877 23.013.698
2.867.874.241
1.338.881.487
Pendapatan Jasa Giro PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Community Development Program
Pendapatan Bunga Deposito
Jumlah
Total Revenue from Current Account
Program Bina Lingkungan
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri Syariah
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri Syariah Total Revenue from Current Account
471.380.116
-
1.350.522
46.748.956
-
740.604
472.730.638
47.489.560
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Total
Jumlah pendapatan pada pihak afiliasi
11.103.776.677
7.034.240.496
Total revenues from affiliated parties
Jumlah pendapatan
60.916.672.873
37.491.061.243
Total revenue
18%
19%
As percentage to total revenue
Sebagai prosentase terhadap jumlah pendapatan
33
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
24. PEMBATASAN PENGGUNAAN DANA
24. RESTRICTED FUND USAGE
Kep.100/MBU/2002
Kep.100/MBU/2002
Program Kemitraan
Partnership Program
a. Penilaian Efektivitas
a. Effectivity Performance
Penilaian kinerja program kemitraan dan bina lingkungan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. Kep.100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002 mencakup Program Kemitraan dengan Indikator Tingkat Efektivitas penyaluran dan Tingkat Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman.
The performance evaluation of partnership and community development program is based on the Minister of SOE Decree No. Kep.100/ MBU/ 2002 dated June 4, 2012 regarding The Effectiveness Indicator of Partnership Program Loan Distribution and the Collectibility of the Loan Repayments.
Tingkat efektivitas penyaluran dana dihitung dengan cara membagi jumlah dana yang disalurkan dengan jumlah dana yang tersedia. Jumlah dana yang disalurkan adalah seluruh dana yang disalurkan kepada usaha kecil dan koperasi dalam tahun yang bersangkutan yang terdiri dari pinjaman modal kerja. Sedangkan jumlah dana yang tersedia terdiri dari saldo awal periode ditambah dengan pengembalian pinjaman (pokok ditambah bunga) dan pendapatan bunga dari program kemitraan.
The effectiveness of loan distribution is calculated by dividing the amount of distributed funds by the amount of the utilizable funds. Amount of distributed funds represents all current year funds distribution to small enterprise businesses and cooperation. The funds are distributed as working capital loans. Utilizable funds is calculated by adding the beginning balance with loan repayments (principal and the interest repayments) and with interest income from partnership program.
Tabel skor tingkat penyerapan dana
Score of funds absorbtion table
Penyerapan % Skor
>90 3
85 s.d 90 2
80 s.d 85 1
<80 0
% of absorbtion Score
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014 Distribusi dana Jumlah Dana yang Disalurkan (Catatan 24) Dana Pembinaan Kemitraan (Catatan 18, 24)
396.422.510.000 15.294.716.793
Fund distribution Distribution of Funds (Note 24) Fostering Partnership Funds (Note 18, 24)
411.717.226.793 Dana yang tersedia Saldo awal (Catatan 4) Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan (Catatan 24) Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman (Catatan 24)
275.596.752.056 201.503.156.976 21.817.204.599
Fund available Beginning balance (Note 4) Loan Repayments from Foster Partners (Note 24) Loan Administration Service Income (Note 24)
498.917.113.631 Tingkat efektivitas penyaluran (prosentase distribusi dana terhadap dana yang tersedia)
82,52%
Skor tingkat efektivitas penyaluran pinjaman
1
34
Level of the effectiveness of the loan distribution (percentage of fund distribution to available fund) Score of level of the effectiveness of the loan distribution
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
24. PEMBATASAN PENGGUNAAN DANA (lanjutan)
24. RESTRICTED FUND USAGE (continued)
Kep.100/MBU/2002 (lanjutan)
Kep.100/MBU/2002 (continued)
Program Kemitraan (lanjutan)
Partnership Program (continued)
b. Tingkat Kolektibilitas Penyaluran Pinjaman
b. Collectibility level of the Loan Distribution
Indikator lain dalam penilaian kinerja program kemitraan dan bina lingkungan yaitu tingkat kolektabilitas pengembalian pinjaman yang mana memberi indikasi kemungkinan tertagihnya suatu pinjaman. Tingkat kolektabilitas pengembalian pinjaman merupakan perbandingan antara rata-rata tertimbang kolektibilitas pinjaman terhadap jumlah pinjaman yang disalurkan (saldo pinjaman). Rata-rata tertimbang kolektabilitas pinjaman adalah perkalian antara bobot kolektabilitas dengan saldo pinjaman berdasarkan kualitas pinjaman (lancar: 100%, kurang lancar: 75%, ragu-ragu: 25% dan macet: 0%).
Another performance indicator of partnership and community development program is the collectibility of repayments which indicates the probability of a loan to be fully paid. The collectibility level is calculated by comparing the weighted average collectibility funds with distributed funds. Weighted average funds is the result of multiplying the collectibility weightage with the balance of each quality of the loan (e.g: current: 100%, substandard: 75%, doubtful: 25% and troubled: 0%)
Skor tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman adalah sebagai berikut:
Score of loan repayments collectibility level is as follows:
Tingkat Pengembalian (%) Skor
>70 3
40 s.d 70 2
Rata - rata tertimbang kolektibilitas pinjaman per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut: Saldo pinjaman (Catatan 6e) (tidak diaudit)/ Kualitas Loan balance Pinjaman (Note 6e) (unaudited) Lancar 2.062.633.306.861 Kurang Lancar 139.914.897.364 Diragukan 45.023.490.226 Macet 408.957.880.408 Jumlah 2.656.529.574.859 Tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman (prosentase jumlah ratarata tertimbang kolektibilitas pinjaman terhadap saldo pinjaman yang disalurkan) Nilai tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman
10 s.d 40 1
<10 0
% of Collectibility Level Score
Weighted average amount of the collectibility of the loan as of December 31, 2014 is as follows: Jumlah rata-rata tertimbang/ Weighted Average Amount
%
100% 75% 25% 0% 82,02%
3
Loan Quality
2.062.633.306.861 Current 104.936.173.023 Substandard 11.255.872.557 Doubtful Troubled 2.178.825.352.441 Total Loan repayment collectibility level (percentage of weighted average loan collectibility to loan distribution)
Score of repayments collectibility level
35
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
24. PEMBATASAN PENGGUNAAN DANA (lanjutan)
24. RESTRICTED FUND USAGE (continued)
PER-05/ MBU/ 2007
PER-05/ MBU/ 2007
Program Kemitraan
Partnership Program
a. Prosentase dana pembinaan terhadap dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan (lanjutan)
a. The percentage of fostering partnership funds to current year funds distribution for partnership program (continued)
PER-05/MBU/2007 pasal 11 ayat 1.c.1 menyatakan bahwa besarnya dana pembinaan yang terdiri dari biaya pendidikan, pemasaran, promosi dan hal lain-lain besarnya maksimal sebesar 20% (dua puluh persen) dari dana program kemitraan yang disalurkan pada tahun berjalan. Ketentuan ini belum pernah direvisi.
PER-05/MBU/2007 clause 11 verse 1.c.1 specified that the amount of fostering partnership funds which consists of education, marketing, promotion expense, etc is 20% at a maximum of the partnership program distribution during the year. This regulation has never been revised.
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, prosentase beban dana pembinaan terhadap penyaluran program kemitraan adalah sebagai berikut:
For the year ended December 31, 2014, the percentage of fostering partnership funds to current year partnership program funds distribution is as follow:
Tahun yang berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014
Dana pembinaan kemitraan (Catatan 18, 24) Penyaluran program kemitraan (Catatan 24)
15.294.716.793 396.422.510.000
Prosentase dana pembinaan kemitraan terhadap dana program kemitraan yang disalurkan
b.
4%
Fostering partnership funds (Note 18, 24) Partnership distribution (Note 24) Percentage of fostering partnership funds to partnership funds distribution
Prosentase beban operasional terhadap pendapatan jasa administrasi pinjaman/ margin/ bagi hasil, bunga deposito dan/ atau jasa giro
b. The percentage of operational expenses to administration service income/ margin/ shared income, interest from deposit and/ or current account
PER-05/MBU/2007 pasal 14 ayat 2 menyatakan bahwa besarnya beban pembinaan yang terdiri dari biaya pendidikan, pemasaran, promosi dan lain - lain besarnya maksimal sebesar pendapatan jasa administrasi pinjaman dan pendapatan bunga. Ketentuan ini belum pernah direvisi.
PER-05/MBU/2007 clause 14 verse 2 stated that the amount of empowerment expense which consists of education expense, selling, promotion, etc is at a maximum of the loan administration service income and interest income during the year. This regulation has never been revised.
36
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
24. PEMBATASAN PENGGUNAAN DANA (lanjutan)
24. RESTRICTED FUND USAGE (continued)
PER-05/MBU/2007 (lanjutan)
PER-05/MBU/2007 (continued)
Program Kemitraan (lanjutan)
Partnership Program (continued)
b. Prosentase beban operasional terhadap pendapatan jasa administrasi pinjaman/ margin/ bagi hasil, bunga deposito dan/ atau jasa giro (lanjutan)
b.
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, prosentase beban operasional terhadap pendapatan jasa administrasi, bunga deposito dan jasa giro adalah sebagai berikut:
The percentage of operational expenses to administration service income/ margin/ shared income, interest from deposit and/ or current account (continued) For the year ended December 31, 2014, the percentage of operational expenses to administration service income, income from deposit, and income from current account is as follow:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014
Beban operasional Beban pembinaan (Catatan 20) Beban administrasi dan umum (Catatan 21) Beban sewa (Catatan 22)
5.101.507.680 12.985.184.323 2.821.557.515
Operational expenses Empowerment expense (Note 20) General and administrative expense (Note 21) Rent expense (Note 22)
20.908.249.518 Pendapatan jasa administrasi pinjaman dan pendapatan bunga Pendapatan jasa administrasi pinjaman (Catatan 15) Pendapatan bunga - program kemitraan (Catatan 16a)
38.881.631.441 9.656.400.307
Loan administration service income and interest income Loan administration service income (Note 15) Interest income - partnership program (Note 16a)
48.538.031.748 Prosentase beban operasional terhadap pendapatan jasa administrasi pinjaman atau jasa giro
43%
The percentage of operational expenses to administration service income or current account
Program Bina Lingkungan
Community Development Program
PER-05/MBU/2007 pasal 15 ayat 2 menyatakan bahwa besarnya beban operasional maksimal sebesar 5% dari dana program bina lingkungan BUMN Pembina yang telah disalurkan pada tahun berjalan. Ketentuan ini belum pernah direvisi.
PER-05/MBU/2007 clause 14 verse 2 specified that the amount of operational expenses incurred is 5% at a maximum of the current year Foster SOE community development funds distribution. This regulation has never been revised.
37
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
24. PEMBATASAN PENGGUNAAN DANA (lanjutan)
24. RESTRICTED FUND USAGE (continued)
PER-05/MBU/2007 (lanjutan)
PER-05/MBU/2007 (continued)
Program Bina Lingkungan (lanjutan)
Community Development Program (continued)
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, prosentase beban operasional terhadap penyaluran dana program bina lingkungan BUMN Pembina yang telah disalurkan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut:
For the year ended December 31, 2014, the percentage of operational expenses to current year Foster’s SOE funds which has been distributed is as follow:
Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/ Year ended December 31, 2014
Beban penyaluran program bina lingkungan (Catatan 19) Beban operasional Beban survei Beban administrasi dan umum Beban sewa
81.186.818.976
Community development distribution expense (Note 19)
777.329.727 643.710.323 196.915.000
Operational expenses Survey expense General and administrative expense Rent expense
1.617.955.050 Prosentase beban operasional terhadap beban penyaluran program bina lingkungan
2%
38
Percentage of operational expense to community development distribution expense
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 Desember 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal tersebut (Disajikan dalam Rupiah)
PERUSAHAAN PERSEROAN (PERSERO) PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK PUSAT PENGELOLAAN PROGRAM KEMITRAAN DAN PROGRAM BINA LINGKUNGAN (COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS December 31, 2014 and Year then Ended (Expressed in Rupiah)
24. PEMBATASAN PENGGUNAAN DANA (lanjutan)
24. RESTRICTED FUND USAGE (continued)
Laporan Arus Kas - Metode Langsung
Statement of Cash Flows - Direct Method Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year Ended December 31, 2014
AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Dana BUMN Pembina Pengembalian Pinjaman Mitra Binaan Angsuran Belum Teridentifikasi Pembayaran Utang Pendapatan Jasa Administrasi Pinjaman Pendapatan Bunga Penyaluran Pinjaman Dana Pembinaan Kemitraan Pengembalian Piutang Lain-lain Penyaluran Bina Lingkungan Beban Pembinaan Beban Administrasi dan Umum Pembayaran Beban Sewa Restitusi kepada Mitra Binaan KAS NETO (DIGUNAKAN UNTUK)/ DITERIMA DARI AKTIVITAS OPERASI
2013 OPERATING ACTIVITIES Fund Received from Foster SOE Loan Repayments from Foster Partners Unidentified Installments Payable Payment
82.804.774.026 201.503.156.976 51.509.983 (38.252.218.616 )
87.907.879.618 276.649.534.632 33.118.192 -
21.817.204.599 16.796.148.204 (396.422.510.000) (15.294.716.793) 4.822.298.871
24.150.468.197 8.685.101.767 (118.190.585.000) (6.257.727.393) 1.808.270.591
(81.186.818.976) (5.101.507.680) (13.723.964.373) (2.821.557.515) (117.219.154)
(55.766.174.585) (6.644.751.722) (11.898.521.046) (2.251.986.924) (75.169.965)
(225.125.420.448)
198.149.456.361
NET CASH FLOWS (USED TO)/ PROVIDED BY OPERATING ACTIVITIES
Loan Administration Service Income Interest Income Loan Distribution Fostering Partnership Funds Repayment of Other Receivables Community Development Fund Distribution Empowerment Expenses General and Administration Expenses Payment of Rent Expenses Refund to Foster Partners
AKTIVITAS PENDANAAN Aset Neto Terikat Berakhir Pembatasan
-
1.296.680.112
FINANCING ACTIVITIES Expired Restricted Net Assets
KAS NETO DITERIMA DARI AKTIVITAS PENDANAAN
-
1.296.680.112
NET CASH FLOWS PROVIDED BY FINANCING ACTIVITIES
(225.125.420.448)
199.446.136.473
(DECREASE)/INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
389.596.651.528
190.150.515.055
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
164.471.231.080
389.596.651.528
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
(PENURUNAN)/ KENAIKAN KAS DAN SETARA KAS
25. KOMITMEN
25. COMMITMENT
Pada tanggal 27 September 2011, CDC menandatangani perjanjian No. K. Tel. 820/ HK810/ CDC-A1050000/ 2011 dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) untuk penyediaan jasa pelatihan oleh PNM kepada Kelompok Mitra Binaan, dimana pelatihan tersebut bernama "Capacity Building". Perjanjian berlaku selama 2 tahun hingga 27 September 2013, dengan nilai jasa dalam perjanjian maksimal sebesar Rp576 juta. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan, pekerjaan ini belum dilakukan oleh PNM dan belum ada perpanjangan perjanjian.
On September 27, 2011, CDC signed an agreement No. K. Tel. 820/HK810/CDC-A1050000/ 2011 with PT Permodalan Nasional Madani (PNM) for providing training services by PNM to Foster Partners Group, named “Capacity Building”. The agreement is valid for 2 years up to 2013, with a maximum service value amounted Rp576 million. Until the completion date of financial statement, this services has not yet to be performed by PNM and no agreement extension.
39
Laporan Tahunan PKBL 2014 PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
COMMUNITY DEVELOPMENT CENTER Graha Merah Putih Telkom Lt. 6 Jl. Japati No. 1 Bandung 40133 Tel. (62-22) 4526141 Fax. (62-22) 4526130 email:
[email protected] www.telkompkbl.com