KOMUNIKASIDAN INFORMATIKA DEPARTEMEN
DIREKTORATJENDERALPOS DAN TELEKOMUNIKASI JL. MEDANMERDEKABARAT17 JAKARTA10110
TEL: (021)3835931 3835939
FAX : (021)3860754 3860781 3844036
PERATURANDIREKTURJENDERALPOS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR: 175/DIRJEN/2007 TENTANG TEKNISALAT DAN PERANGKATTELEKOMUNIKASI PERSYARATAN ACTIVEDIGITAL DISTRIBUTION FRAME ATAU ACTIF DDF DENGANRAHMATTUHANYANG MAHA ESA D IR E K T U RJE N D ERALPOSDAN TELEKOMUNIKASI, M e n i m b a ng
a a . bahwadalam KeputusanMenteriNomor:KM.3Tahun2001 tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi menentukanbahwasetiapalat dan perangkattelekomunikasi wajib memenuhipersyaratan teknis; b . bahwa untuk melaksanakanketentuandalam Pasal 3 Peraturan
Menteri Nomor: KM.10 Tahun 2005 tentang SertifikasiAlat dan PerangkatTelekomunikasi, setiap pengujianalat dan perangkat telekomunikasi harus berdasarkan persyaratan teknis yang ditetapkanolehDirekturJenderal; bahwa berdasarkanpertimbangansebagaimanadimaksuddalam hurufa dan hurufb, perlumenetapkanPeraturanDirekturJenderal Pos dan Telekomunikasitentang PersyaratanTeknis Alat dan Perangkat TelekomunikasiActif Digital DistributionFrame atau Active DDF. Mengingat :
1 . U n d a n g -U n d ang RepublikIndonesia Nomor36 Tahun1999ten tang ( Lem bar an T e l e ko mu n i kasi Negar aRepublikIndonesia Tahun1 999 N o mo r 1 5 4 , Tam bahanLem bar anNegar a RepublikIndones i a N o m o r3 8 8 1 ) ;
2 . PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor 52 Tahun 2000 tentang PenyelenggaraanTelekomunikasi(Lembaran Negara R e p u b l i kIn d o nesia Tahun2000 Nom or 107,Tam bahanLembar an N e g a raR e p u blikIndonesia Nom or3980) ;
3 . PeraturanPemerintahRepublikIndonesiaNomor 53 Tahun 2000 tentang PenggunaanSpektrumFrekuensiRadio dan Orbit Satelit (LembaranNegara RepublikIndonesiaTahun 2000 Nomor 108, T a mb a h a nL e mbar anNegar aRepublikIndonesia Nomor3981) ; 4 . Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2005 tentang KedudukanTugas, Fungsi,SusunanOrganisasidan Tata KerjaKementerian NegaraRepublikIndonesia; 5 . PeraturanPresiden Republik IndonesiaNomor 10 Tahun 2005 tentangUnit Organisasidan Tugas Eselon I KementerianNegara RepublikIndonesiasebagaimanatelah diubah dengan Peraturan P re si d e nR e p ubliklndonesia Nomor15 Tahun2005; 6 . K e p u tu sa Me n nterPer i hubungan Nomor KM . 3 Tahun2001tentang Persyaratan TeknisAlat dan PerangkatTelekomunikasi; 7 . Peraturan Menteri PerhubunganNomor KM. 10 Tahun 2005 tentangSertifikasi Alatdan PerangkatTelekomunikasi; 8 . Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01/P/M.Kominfol4l2005 Tahun 2005 tentang Organisasidan Tata KerjaDepartemen Komunikasi dan Informatika; 9 . Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 03/P/M.Kominfo/5/2005 Tahun 2005 tentang PenyesuaianKata Sebutan pada Beberapa Keputusan/Peraturan Menteri P e rh u b u n g aynang MengaturMater iM uatanKhususdi BidangPos d a n T e l e ko munikasi; MEMUTUSKAN
M e n e t a p k an: P E R A T U R A ND IR EKTURJENDERALPOS DAN TELEKOMUNIKASI TENTANG PERSYARATAN TEKNIS ALAT DAN PERANGKAT TELEKOMUNIKASI ACTIVE DIGITAL DISTRIBUTION FRAME ATAU ACTIVEDDF. Pasal1 Alat dan perangkattelekomunikasiAcfive Digital DistributionFrame atau ActiveDDF wajibmemenuhipersyaratanteknissebagaimanatercantum dalamLampiranPeraturanini.
Pasal2 Pelaksanaanpengujianalat dan perangkattelekomunikasi ActiveDigital Distribution Frame atau Active DDF wajib berpedoman pada persyaratanteknissebagaimanadimaksuddalam pasal 1. Pasal3 P e ra tu ra ni n i mu l aiber lakusejaktanggalditetapkan. Ditetapkandi P adatanggal
:JAKARTA : 31 Jul-i
D I R E KTU)
#^ r' i\. J
S AL I N ANPe ra tu ra ni n i d i sa mp a i kan kepada: 1. 2. 3. 4.
M e n t e rK i o mu n i ka si d a n In fo rmatika: SekditjenPostel; Para Direkturdi lingkunganDitjenPostel; Para KepalaUPT/DinasPostel;
2007
DAN TELEKOMUNIKASI
L
,rl{I
ISKANDAR
LAMPIRAN: PERATURANDIREKTURJENDERAL POS DAN TELEKOMUNIKASI NOMOR : 175/DIRJEN/2007 T A N GGAL: 31 JULI 2007 BAB I K ETENTUAN UMUM A.
R u a n gL i n g ku p singkatan, ini meliputiruanglingkup,definisi,konfigurasi, telekomunikasi Spesifikasi persyaratan elektris,penandaan operasional, dasar,persyaratan istilah,persyaratan dan persyaratan lulus uji dari Active Digital DistributionFrame yang selanjutnya disebutsebagaiActiveDDF.
B.
Definisi Active Digital DistributionFrame atau Active DDF yang dimaksud dalam spesifikasi ini adalahsuatu sistemintegrasiperangkatSDH MultiplexerdenganDDF.Sistemini 63 E1 kedalamSTM-1(opticalatauelectricd link) berfungsiuntukmengagregasikan
C.
Konfigurasi perangkatActiveDDF sepertipadagambar1. Konfigurasi
f€r
I
I lntertaeel-
i
'' ,' El lfiierlssc t_------*--j
Active ilsF 63
Gambar1. KonfigurasiAcfive DDF
Singkatan AC AIS ALS APS BER Bps
cMl dB dB/dec DDF f fc GO H HD83 Hz ITU Kbps kHz V M M mQ MO Mbps MLM mm2 MS NS
o&M P PCM pk-pk ppm SFP SLM SSU STEL STM T UI Uipp VAC VDC
: Alternating Current : Alarm lndicator Signal : Automatic LaserShutdown '.Automatic Protection Switching : Bit Error Rate : Bit per second : Code Mark lnversion : Decibel : Decibelper dec : Digital DistributionFrame : Frekuensi . Frequencyc : Giga Ohm : Humidity : High Density Bipolar 3 : Hertz Union- Telecomunication : lnternationalTelecommunication Standardization Sector : kilo bit per second : kilo Hertz : Volt : millie : Mega : mili Ohm : Mega Ohm : Mega bit per second : Multi LongitudinalMode : mili meter persegi : Mili second : Nano second : Operation& Maintenance : Power : Pulse Code Modulation : Peak to peak : Part per million '. SmallForm FactorPluggable : Single Longtudinal Mode : SynchronizationSupport Unit Telekomunikasi : Spesifikasi : Synchronous TransferMode :T e mp e ra tu r : Unit lnterval : Unit lntervalpeak to peak : Volt Alternating Current : Volt Direct Current
E.
S i m b ol %
o
u
ps psec
'c +
F.
: Persen : Lebihkecildari : Lebihkecilsamadengan : Ohm : Micro : Microsecond : Microsecond : S a mp a di e n g a n : DerajatCelsius : Lebihkurang
lstilah AI S
Add/Drop Multiplexer : BER
Bit Rat CrossConnect Crosstalk Frame lnsertionLoss Jitter Multiplexing
ReturnLoss
Sinyal yang menggantikansinyal trafik bila suatu indikasialarm pemeliharaantertentu diaktifkanatau terjadigangguanyang menyebabkanputusnyasinyal trafik. Adalah unit multiplex SDH yang mempunyai fungsi drop/inserttributarydari sistem E1 ke dalam agregate dengankecepatanlebihtinggi(STM). Perbandinganbanyaknyadigit yang salah pada sisi jumlah total digityang diterima penerimadibandingkan padaselangwaktutertentu. Kecepatan bit-bit yang ditransmisikan,biasanya diekspresikan dalam bitsper second. Adalah multiplexSDH yang mempunyaifungsi cross connectantar tributarydari sistem E1 atau dari E1 ke agregatesistemSDH. Suatu keadaandimana sinyal suara dari saluranlain mempunyailevel tertentu (terdengar)pada saluran ya ngsedangdigunakan. Suatu siklus yang berurutandari beberapatime slot dimanaposisirelatiftiaps/ofdapatdikenali. Perbedaanlevel antara titik kirim dan titik terima setelahsuatu rangkaiandisisipkan(inserted)kedalam sirkit. Perubahansesaat yang tidak komulatifdari suatu significaninstantsinyaldigitalterhadapposisiidealnya. Adalah proses multiplex SDH yang berfungsi mengubah tributary dari sistem 2 Mbps, menjadi agregatedengankecepatanlebihtinggidan sebaliknya padaarahterima. Pengukurankesesuaianimpedansisuatu perangkat atau transmissionline dan impedansi pada titik terminasiReturn/oss merupakanrasio (dB) dari level sinyal kirim dengan level sinyal refleksi karena discontinuify impedansi.
SDH
:
STM
:
Tributary
:
Sekumpulanhierarkidari strukturdigitaltransportyang distandarkansebagai transport untuk payload yang telah disesuaikan dan cocok melaluijaringantransmisi fisik. Strukturinformasiyang digunakanuntuk mendukung Section Layer Connectionpada SDH. Berisi beban informasidan informasiSecfionOver Head (SOH)yang diorganisasikan dalam satu blok strukturframe yang d i ulangsetiap125m ikr odetik. Kanal-kanal digital 2 Mbps yang merupakan inpuUoutpuf sistemSTM. BAB II PERSYARATANDASAR
A.
Bahan Baku Bahanbaku yang dipergunakan harusmemenuhipersyaratan-persyaratan sebagai berikut: 1. 2. 3.
B.
yangkuatdan kokoh. Perangkatterbuatdari bahan-bahan Untuk system terminasi harus terbuat dari bahan yang memiliki sifat konduktivitas listriktinggi,tahanterhadapkorosidan kuat. Untukisolatorharusterbuatdaribahanyang memilikisifattahananisolasilistrik jamur . t i ng g i ku , a td a n ta h a nte rhadap perangkatterbuatdari bahanyang berkualitas Komponen-komponen tinggi.
Konstruksi perangkatharusmemenuhipersyaratan Konstruksi sebagaiberikut: 1.
B a g i a n -b a g i apne ra n g kathar usdibuatdalam bentukm odul,disusundengan baik,rapi,serasi,disusundalambentukframe/kabinet yang kompak.
2.
perangkatdilengkapi: Secarakeseluruhan . STM-1 Line lnterface o E1 lnterface o Ethernetlnterface101100(antarmukake O&M terminaf . SerialInterface(antarmukake O&M terminal) . Power Module . Alarm Sysfem . Cable Guide . Label Holder
3.
Mo d u lE l d a p a td i p a sa ngdenganmudahbaiksecar aindividum aupundal am grouptanpamengganggu systemoperasiperangkat(hotswappable).
4.
SistemterminasiuntukkawatE1 harusdapatdilakukandari sisi depandengan caratekansisip.
5.
L/nk STM-1 dapat menggunakanelectrical(coaxial)atau optical SFP interface. BAB III OPERASIONAL PERSYARATAN
A.
Power Supply Perangkatharusdapatbekerjabaikdengancatuaninput,sebagaiberikut:
B.
1.
teganganarus searah,maka perangkatharusdapat Dalamhal menggunakan beroperasipada tegangan-43,2 s/d -55,2 VDC dengantegangannominal48VDC.
2.
teganganAC, makadapatberoperasipadategangan Dalamhal menggunakan n o mi n a2l 2 OV A C |5 0H z.
3.
Untuk menghindariadanya gangguan operasionalyang disebabkantidak berfungsinya sistemcatuanutama,maka perangkatharus dilengkapidengan perangkatcatuancadangansebagaibackup.
Alarm Mempunyai fasilitasindikatoralarmminimaluntukmendeteksi: 1. 2. 3. 4. 5. a.
C.
Gangguanpada salah satuinputpowerport Tidakditerimanya sinyal2 MbpsatauSTM-1 MenerimaAIS 2 Mbpsdaristasiunlawan AlarmuntukBER 10-3padainput2 Mbps Dilengkapi dengangeneratorAIS untuksinyal2 Mbpsdan STM-1 Tidakterjadisinkronisasi.
Clock lnbrtacing denganbeberapasumberclock denganurutan Perangkatdapat disinkronisasikan sebagaiberikut: 1. 2. 3.
ExfernalSSU Externalsinyal STM-1/ine Externalsinyaltributary2 Mbps
4. D
lnternalclock (free running)
fdentifikasiKanal El Pada Frame STM-1 Setiapkanal2 MbpspadasusunanframeSTM-1harusmudahdiidentifikasi.
E.
Cross Connect dan MultiPlexing Cross connect harus bisa dilaksanakanantar level E1 pada mode unidirectional dari levelE1 ke levelSTM-1. maupunbidirectionaldan fungsiMultiplexing
F.
Add Drop Multiplexer Add drop multiptexerharus dapat dilakukandari level STM-1 ke level E1 dan arah sebaliknya.
G.
Switch Over Perangkatharusmemilikikemampuanswitchover otomatis(APS)dari kanalutama (level STM-1) ke kanal redudansi/proteksibila pada kanal utama mengalami gangguan.Lamawaktuswitchovertidakbolehlebihdari 50 ms.
H.
KetahananTerhadapKondisi Lingkungan secaranormalpadakondisilingkungan: Perangkatharusmampuberoperasi 1. Suhu:50C
A.
SistemTerminasiE1 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tahanankontakterminalsisi masukanmaksimum2,5 mO (stng/econtact). Kinerja kontak terminal harus dapat menyalurkan/ melewatkan data minimalsampaidengan2 Mbps. dengankecepatan lmpedansikontakterminal120Qt10o/o. Redaman(lnsertionLoss)kontakterminalmaksimum0,2 dB. antarkontakterminalmaksimum-50 Db Redamanbicarasilang(Crossfa/k) Lossyangterjadipadaterminalmaksimum18 dB. Echo Loss/Return T a h a n a ni so l a siko n ta kter m inalm inimum50 GO padategangan100VDC.
B.
KetahananTerhadapKemampuanPemakaianUlang tidak lebihdari 2 mQ, PerubahantahanankontakterminalkawatE1 perubahannya setelahdilakukanpasangcabutsebanyak100 kaliatas uratkabelE1.
C.
PersyaratanElektris Port lntertace Broadband 1.
PersyaratanElektrisE1 (2 Mbps)Port lnterface
Bit rate: 2048 kbps t 50 ppm (t 102.4bps) Ko d e :H D B 3 Bentukpulsa:mengacupadaGambar2 lmpedansisaluran:120 -resisfive(balance) "mar K' :3V t 0,3V T e g a n g a np u n ca kn o mi n al "space":0 V t 0,3 V Teganganpuncak Lebarpulsa:244 ns + 25 ns amplitudopulsa positifdan negatifpada pusat intervalpulsa: Perbandingan 0.95 1.05 lebarpulsapositifdan negatifpadasetengahamplitudonominal: Perbandingan i. 0,95 1,05 pada antarmukatrafik: mengacupada j Jitter maksimumyang diperbolehkan T a b e l1 . k. Persyaratanminimumuntuktoleransijitter dan wanderinput 2 Mbps:mengacu padaGambar3 dan Tabel2. l. Persyaratanmaksimumjitter mapping2 Mbpsport mengacupada Tabel3. m. Persyaratanmaksimumjitter kombinasipada inpuf STM-1 dan oupuf 2Mbps mengacupadaTabel4. n. Strukturframe'.satu frame terdiri dari 32 time slot. Time slot 16 berisi signalling dan multiframe alignment word/signal, time slot 0 untuk alarm dan frame alignmentsinyal. o. Return/oss pada port outPut: 1. >6 dB padafreq 51 KHz s/d 102 KHz 2. >8 dB pada freq 102 KHzsld 3072 KHz p. Spesifikasipadaport-portinput: Redamansaluran harus beradadalam range 0 sampai dengan 6 dB pada frekuensi1024 kHz q. Return/oss padaporl inPut: 1. >12 dB padafreq 51 KHz sld 102KHz 2. >18 dB pada freq 102 KHzsld 2048 KHz 3. >14 dB pada freq 2048 KHz s/d 3072 KHz a. b. c. d. e. f. g. h.
('144+ 151
\" = ltl0lt
trt ttr tlt
lt tr! rrr llt
rlr rlr rl rll
rl
l"---#A*---t
: Nrrmin*trpulse
- 251 i.1.4-f frrr
(I't4 i l.t4 s.t+ tt lr:++ +
rrr rrr rr
Tl gl ag4*,??
N C I T E - V c o r r e s p c n d tr a t h e n a r n i n r l p e a kv a l u e ,
Gambar2. BentukPulsaAntarmuka2048Kbps(Figure15/G.703) padaAntarmukaTrafik(Tabel Tabel1. JitterMaksimumyangDiperbolehkan 1tG.823 lnterface 2048 kbps
Me asurement bandwidth, -3 dB frequencies(Hz)
Peak-to-peak amplitude (Uloo)
20 to 100k
1 6
1 8 k t o 1 0 0k
0.2
h
t8 sR lt] lrk-pk Phas* I Anrplitudc (lr!r{t {1"13 rl.{tt8
\
{t.1
t\: I
L,nitInt*n'lls 1l_llppr
il. I
0,rlr te-{{E l.l*-fift5
Tl3154S&99
o.{x}l 0.1 0,tnt6,$ {J,l,ll
l,*l
lL1 2{}
I 0tJ{} 1fl00{n l4{JD 1Slltil l{Xri!lt)
Frr-qlenrv{Hz.l
Gambar3. Batas Toleransi Jitter dan Wander lnput 2048 Kbps (Figure 131G.8231 abel2. Toleransl Jitter dan Wander lnput 2048 Kbps (Tabel 16/G.823 Frequency Requirement f (Hz\ be ak-to-peak phase amplitude) 12u < f <4.88m 1 8u s -' 4.88mcfs10m 0 , 0 8 8f u s 1 0m < fs 1 , 6 7 8 , 8u s -' 1 , 6 7
Tabel 3. Maksimum Jitter Mapping yang Diperbolehkanpada Antarmuka Trafik abel 15-3/G.783 lntefface 2048 kbos
FiIter Cha racferistrbs(Hz) 18kto100k
Peak-to-peak amplitude (Uloo)
0.075
Tabel4. MaksimumJitter Kombinasiyang Diperbolehkanpada Antarmuka rafik (Tabel 15-4lG.783 lnterface 2048 kbps
Filter characteristics(Hz)
2 0t o 1 0 0k 1 8k t o 1 0 0k
Peak-to-peak amplitude
(utpp) 0.4 0.075
2.
PersyaratanElektrisSTM-1(155520kbps)Port lnterface a. b. c. d. e. f. g. h.
i. j k. l.
Bit rate:155520kbpst 20 ppm (t 3111 bps) K o d e :C MI Bentukpulsa:mengacupadaGambar4 dan Gambar5 lmpedansisaluran:75Q resistive(unbalance) Teganganpeak-to-peak:1 t 0,1 V. Lebarpulsanominal6,43ns. Waktu naik amplitudoantara 10o/odan 90% yang diukur dari amplitudo tetap:<2 ns Transitiontiming tolerance(mengacupada nilai utama 50% titik amplitudo dari negative transitions): + 0,1 ns 1. Negativetransitions: 2. Positive transitionspada unit interualboundaries:+ 0,5 ns 3, Positive transitionspada mid-interval:+ 0,35 ns pada antarmukatrafikmengacupada Jittermaksimumyang diperbolehkan Table5 Persyaratanminimumuntuk ToleranceJitter dan wanderinput 155520kbps mengacupadaTable6 dan Gambar6 Return/oss pada port outpuf: >15 dB padafrekuensi8 MHz sld 240 MHz Spesifikasipadaport input: 78 MHz. 1 . R e d a ma nma ksi m umsalur an12,7dB padafr ekuensi 2. Return/oss : 15 dB padafrekuensi8 MHz s/d 240 MHz
[.6il tr.55 050 ff.45 tr.4u
N*rurr*l Eero lcr.el {nctc l)
I*r'rdrrai lirrlric
0 05 fl "t''oi
J.I;*1.--y 1 - J . l l : u t
1
I
-Cr.,C 0
-fi "r5 -0.59 -0.55 -0 fi0
Nsgaliv$ tmnSttton$
Fositlvs transitisns
Note 1. The maximum "steady sfafe" amplitude should not exceed the 0.55 V limit, overshootsand other transientsare permittedinto dottedarea. Note2. All measurementsusing fhese masks,should use capacitorcoupling> 0.011tFto the input of oscilloscope. Gambar4. Bentuk Pulsa 1 pada port inbrtace STM-1
T = 6.{3:r:
Iorurrr;rl
li. -1:'rr.;'-"-
t.
tJ J,1*<
U
l*i;cl
irar;'3ri
-,l d,j
*45
-n,5s ,l 5{, "lr 6i
Gambar5. BentukPulsa0 padaport intertaceSTM-1 padalnErtaceJaringan(Tabel Tabef5. JitterMaksimumyangDiperbolehkan 1tG.82 lntefface STM-1e STM-1
Measurement bandwidth, -3 dB frequencies(Hz)
Peak-to-peak amplitude
500 k to 1.3M
1.5
(utpp) 0.075
65kto1.3M
1.5
5 0 0k t o 1 . 3M 65kto1.3M
0.15
Tabel 6. Batasan Toleransi Jitter lnput STM-1(Tabel 3/G 82s) Frequency t (Hz)
Requirement (Peak-Peak)
10
38.9Ul (0.25us)
19.3m
750 f-1 ps
68.7
7 5 0f - 1 p s
500k
1 . 5U l -1 9 . 8 x 1 0 3f u l
65k
0 . 1 5U l
3.
PersyaratanElektrisJitteruntukLevelSTM a.
Jitter Generation Pada tipe A SDH regeneration berdasarkan hirarki 2048 kbps,jitter padaoutputSTM-1maksimum0,01 Ul rms maksimumyang diperbolehkan bila tidak adajitter di inputSTM-1.
b.
Jitter Output Jitter maksimum yang diperbolehkanpada antarmuka trafik STM-1 mengacupadaTabel7. Tabel 7. ParamelerToleranceJitter (Tabe 15-1tG.783 Reference
43 (Ulpp)
Aq (Ulpp)
F2 (kHz)
fs (kHz)
STM-1
1.5
0.15
6.5
65
Table 31G.825Figure 1tG.825
STM-1e
1.5
0.075
3.3
65
Table41G.825Figure 2tG.825
STM /evel
Jitter Transfer. Jitter transfersebagaifungsi regeneratorharus memenuhiGambar6, jika diberikaninput jitter sinusoidalsesuai Gambar 7 dengan parameterpada tipe A di Tabel 8. Bila SDH regeneratormemenuhijitter transferuntuktipe sebagairegeneratortipe B. B, dikfasifikasikan ifiter g#n
Frequsrtcit a +
G.783) Gambar6. Jittertransfer(Figure15-11
Input;rtts m$lrtp*
$lme = -!$ dg/&
t
tl
Frequsel€.y
{
Gambar 7. Jitter ToleranceMask (Figure 15-21G.783) Tabel 8. ParamelerTransferJitter(Tabel9-1lG.958 STM /evel(fype)
srM-1 (A) sTM-1 (B)
fc $Hz) l2n
30
P (dB)
0.1 0.1
d. ToleransiJitterlnput Toleransi /tfer adalah jika pada input STM-1 diberikan jitter bentuk sinusoidal beramplitudo peak-to-peak tertentu, mengakibatkanoptical powerpenaltysebesar1dB padaperangkatoptik. 1)
Untuk SDH /ine terminaldan regeneratoryang digunakanpada line systemtermasukregeneratortipe A, harus bisa memberitoleransi bila diberikanjitter inputsesuaiGambarB denganparametersesuai Tabel9 di bawah.
2)
Untuk SDH /rne terminaldan regeneratoryang digunakanpada line sysfem, khusus yang menggunakanregeneratortipe B, atau line system tanpa regenerator, harus bisa memberi toleransi bila diberikanjitter inpuf sesuai Gambar 8 dengan parametersesuai Tabel10 di bawah
I
ITF+II
'
.J
c- t ftF--nl
{ fi
; .2 I.S€*S0 -:d
*-
.'. 1.0€'01,.-.,".^"".*I {:,E-i,t I 0E-{l
l.SE 0l
I 0E'-3"i l CIf,-,3J 1 SE*i]-{ l 0E.*6
1 ilEr{,:
Frequeoc','{Ha}
STM-1(Figure1l G.825) Gambar8. JitterTolerance abel 9. Jitter Generati ionuntukSTM-
abel9- 6 1G.783
Measurementband (-3 dB frequencies) lnterface
/ow-pass(MHz) {0 dB/dec
hlgh-pass(kHz) STM-1optical
Peak-peak amplitude
(ut)
0.5
,l
').
0.30
65
1.3
0.10
abel 10. ParamelerTransferJitteruntukSTM-1(Tabel15-2| G.783 STM /evel
f t (kHz)
sTM-1(A)
1.3 0.3
srM-1(B)
/c (kHz)
/H (kHz)
P (dB)
42n
1300 1300
0.1
0.1
BAB V ANTARMUKAOPTIK PERSYARATAN
A.
KlasifikasiAntarmukaOptik BerdasarkanAplikasinya Sesuaidengantabelberikut: abel 1 . KlasifikasiAntarmukaOptrk Aplikasi Panjang Gelombang Nominal(nm) Jenisfiber Jarak(km) STM-1
B.
lntra Otfice(l) 1310
Inter Office Shorf-haul(S) 1550 1310
<2
Rec. Rec. G.652 G.652 - 15
L-1
s-1.1
Rec. G.652
s-1.2
Lonq-haul(L\ 1310 1550 Rec.G.652 Rec.G.654
Rec.G.653
-40
-80
L-1.1
L-1.2 | L-1.3
AntarmukaOptik dari STM-1 a.
ShorfHaul (lntra Office) Sesuaidengantabelberikut: 12. Persvaratanlntra Office dan Shott Haul STM-1 Tabef a Unit
Digitalsignal NormalBit Rate Applicationcode Operatingwavelengthrange Transmitterat referencepoint S Sourcetype Spectralcharacteristics: - maximum RMS width (o) - maximum -20 dB width minimum side mode suppressionratio Meanlaunchedpower: - maximum - minimum Minimum extinctionratio OpticalpathbetweenS and R Attenuationrangeo) Maximumdispersion
kBitls nm
Values STM-1accordingto RecommendationG.707 1 5 55 2 0 l-1 1260",-1360 MLM
nm nm dB
o2
s-1.2
s-1.1
580 1261"t-1360 1430-1576 1430-1 MLM ,:
MLM
SLM
,:
i
30
dBm dBm dB
-8 -15 8.2
-8 -15 8.2
dB ps/nm
0-7 18
0-12 96
8 x
2
0-12
2s6
|
run
Minimumoptical return loss of cable plant at S, includingany connectors Maximum d iscretereflectance betweenS and R Receiverat referencepoint R Minimumsensitivitf) Minimumoverload Maximumoptical path penalty Maximumreflectanceof receiver, measuredat R
b.
dB
NA
NA
NA
dB
NA
NA
NA
dBm dBm dB dB
-23 -8
-28 -8
-28
I
1 NA
1 NA
_R
NA
Long Haul STM-1 Sesuaidengantabelberikut: Tabel 1 3 . Pers
atan Unit
Digitalsignal NormalBit Rate Applicationcode Operating wavelength range
kBitls
nm
Transmitterat referencepornf S Sourcetype Spectralcharacteristics: - maximum RMS width (o) - maximum -20 dB width minimumsidemode suppressionratio Meanlaunchedpower: - maximum - minimum Minimum extinction ratio Opticalpath between S and R Attenuationrangeo) Maximumdispersion Minimumoptical return loss of cable plant at S, includingany connectors Maximumdiscrete reflectancebetween S and R Receiverat referencepoint R Minimumsensitivitf) Minimumoverload Maximumopticalpath penalty Maximumreflectanceof receiver. measured atR
Haul STM-1
Values STM-1accordingto RecommendationG.707 1 5 55 2 0 L-1.1 L-1.2 L-1.3 1534148014801263")-1360 1566/ 1580 1580 1523-1577 MLM
nm nm dB
SL M
SLM
1 30
; 30
MLM
SLM
3?5
:
1 30
dBm dBm dB
n -5 10
0 -5 10
0 -{ 1(
dB ps/n m
10-28 NA
10-28
dB
10-28 246 NA | I NA
dB
dBm dBm dB dB
246t2s6 |I I
20
NA
NA
-25
NA
-34
-34 -10 1 -25
-34 -10 1 NA
- t u
1 NA
run
BAB VI PENANDAAN 1.
Pe n a nd a a np e ra n g ka t mi n i m al m encantumkanmer ek, tipe, nom or ser i , v er s i software,pabrikpembuat.Termasuknomorseri pada interfacemodul.
2.
P e n a nd a a n syste mte rmi n a sikabelE1 minimalsebagai- ber ikut: a. b.
No mo ru ru tte rmi n adl a n penam aantitiksambung. N o mo ru ru t mo d u l .
BAB VII L U L U SU J I PerangkatActiveDDF dinyatakanlulusuji apabilamemenuhiketentuan-ketentuan seperti t e r c a n t u md a l a msp e si fi ka si ini.
Ditetapkandi P adatanggal
JAKARTA 31 Juli.
2007
D IR E K T U RJENDERALPOS DAN TELEKOMUNIKASI
#RS
w#9
/ftrn UF ISKANDAR
DAFTARPUSTAKA TelekomunikasiIndonesia Tbk. PT, 2005 SIEL T-029-2005 Versi 3 ; Spesifrkasi TelekomunikasiPerangkatMultiplex SDH,Bandung. TelekomunikasiIndonesia Tbk. PT, 2003 SIEL L-016-2002 V 1 : Spesifrkasi TelekomunikasiDigital Distribution Frame untuk Twisted Pair Cable (DDF-Pair Cable), Ba n d u n g . TelekomunikasilndonesiaTbk. PT, 2007 SIEL T-079-2007Versi 1.0 : DistributionFrame, Bandung.
Actif Digital