BAB.
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG MASALAH
Sektor
pendidikan
merupakan potensi
yang
strategik
untuk pembangunan masa depan yang lebih baik. Dalam era ting
gal landas, pembangunan nasional diarahkan kepada pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya, oleh karena itu pembangunan
di
bidang pendidikan diarahkan untuk mempersiapkan manusia
yang
mampu membangun. Sehubungan dengan hal tersebut, tujuan
pen
didikan nasional dirumuskan sebagai berikut.
Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampiIan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (UUSPN No-2/1989)-
Perguruan tinggi merupakan bagian dari sistem pendidi
kan nasional,mempunyai fungsi dan peranan yang penting pembangunan nasional, karena pada saat ini bangsa
dalam
Indosensia
telah sampai pada tahap mempersiapkankemampuan untuk
tinggal
landas. Reran serta perguruan tinggi dalam pembangunan nasio
nal
diwujudkan dalam bentuk pelaksanaan
Tridarma
Perguruan
Tinggi, yang meliputi kegiatan-kegiatan pendidikan dan
peng-
ajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Universitas
Pasundan, merupakan salah satu
perguruan
tinggi swasta di Bandung yang didirikan pada tanggl 14 Novem ber
1960 oleh Yayasan Universitas Pasundan. Pada
saat
dirinya, Unpas memiliki dua Fakultas, masing-masing
ber-
Fakultas
Hukum dan Fakulas Sosial Politik. Fakultas Hukum terdiri dari
Jurusan Sosial
Hukum Perdata dan Hukum Pidana,
Fakultas
Politik terdiri dari Jurusan Administrasi Negara
Administrasi
Pada
yang
sedangkan
Niaga.
tahun
terdiri
dan
1961, dibuka kembali
Fakultas
dari Jurusan Teknologi Makanan
Teknologi
dan
Teknologi
Produksi yang kemudian berubah menjadi Jurusan Teknik
Indus-
tri. Jurusan Teknologi Makanan merupakan bidang studi baru di
indonesia, dan Unpas satu-satunya penyelenggara pendidikan di bidang tersebut.
Setelah UNPAS berjalan dua tahun serta telah dilakukan
evaluasi oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, maka lai
tanggal 11 November 1962, semua Fakultas
di
mu-
lingkungan
Unpas jurusannya dinyatakan memiliki status terdaftarPada tahun 1964, UNPAS kembali memperoleh
yang lebih tinggi dari pemerintah, yaitu dengan status dan
kepercayaan
diperolehnya
diakui untuk ijazah sarjana muda bagi Fakultas
Fakultas Sosial Politik- Sejak itu Unpas mengalami
kembangan
yang cukup pesat, sampai saat ini
Unpas
Hukum per-
memiliki
lima Fakultas dan 15 (lima belas) jurusan dengan status
yang
bervariasi dari mulai terdaftar, diakui dan disamakan.
Dalam
pendidikan misi
pelaksanaannya, UNPAS mengacu pada tujuan
tinggi, namun disamping itu,
Unpaspun
tujuan khusus, yaitu memadukan
dan
ilmu
umum
mengemban
pengetahuan,
teknologi, budaya serta agama secara harmonis,maka dalam ngembangkan
lembaga
misi tersebut. UNPAS dilengkapi
dengan
lembaga-
yang mempunyai warna khusus seperti Lembaga
tian, Lembaga Pengabdian pada Masyarakat, Lembaga
Peneli
Kebudayaan
dan Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syiar Islam Kedua
me-
(LPPSI).
lembaga yang terakhir merupakan warna khusus, di
mana
perguruan tinggi lain tidak memilikinyaFalsafah dasar yang dianut oleh UNPAS adalah mengakui
bahwa
kebahagian adalah rakhmat Allah SWT dan merupakan
hak
seluruh umat manusia- Oleh karena itu Unpas bermaksud membawa
kehidupan masyarakat. Indonesia kearah kebahagiaan yang dloi
oleh
Allah
SWT dengan
jalan
meningkatkan
masyarakat melalui pengembangan ilmu pengetahuan, seni
diri-
kehidupan
teknologi,
dan agama dalam keberadaannya selalu berlandaskan
pada
pancasila dan undang-undang dasar
tinggi
selain mengacu pada kebijakan-kebijakan pemerintah, juga
rujuk kepada rencana induk pengembangan (RIP)
RIP
periode
1987-1992, salah satu sasaran
dibuat.
utamanya
me-
Dalam
adalah
ingin meningkatkan produktivitas dengan tetap melakukan usaha peningkatan kualitas- Tema ini diangkat berdasarkan
permasa-
lahan permasalahan yang ada, yakni selalu rendahnya produktivitas baik secara kuantitas maupun kualitas- Hal ini disebab-
kan oleh berbagai faktor di antaranya, masih terbatasnya
rana
pendidikan, kurangnya tenaga pengajar tetap, dan
perlunya
ditingkatkan kemampuan profesional tenaga
sa-
masih
pengajar
tetap yang ada.
Langkah
masih
UNPAS pada lima tahun terakhir sekarang
tetap berupaya pada sekitar upaya
penambahan termasuk
kuantitatif,
yakni
sejumlah dosen tetap dan penambahan sarana
fisik
pembangunan fisik, sedangkan usaha peningkatan
mampuan profesional dosen belum ditangani secara dan
ini,
ke
frofesional
merata. Prioritas utama sebagaimana tercantum dalam
RIP
yang sedang berlaku, yaitu penambahan jumlah dosen dan penam bahan sarana fisik, maka realisasinya dengan mengangkat dosen
Yayasan
sesuai dengan kemampuan yang ada,
menerima
bantuan
dosen dari pemerintah (Kopertis) serta tetap memanfaatkan do sen
luar
biasa- Adapun penambahan sarana
fisik
mengadakan
alat-alat pendidikan dan membangun ruangan perkuliahan, laboratorium
serta penambahan sejumlah mebeler baik dengan
dana
sendiri ataupun menerima bantuan dari pemerintah. Dengan upa
ya
tersebut, khususnya penambahan jumlah dosen, maka
saat
ini
diharapkan
empat
jumlah dosen tetap hampir
mendekati
ditargetkan
jumlah
pada rencana, yaitu mencapai jumlah 146
puluh enam) orang yang seharusnya pada tercapai
171 (seratus tujuh puluh
sampai yang
(seratus
akhir satu)
rencana orang
dosen.
Untuk lebih jelasnya mengenai
proyeksi
perkembangan
jumlah dosen, dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut iniTABEL LI RENCANA PENAMBAHAN JUMLAH DOSEN TETAP UNTUK TAHUN 1987 - 1992 PERKEMBANGAN JUMLAH DOSEN TETAP
PROYEKSI
88/89
87/88
FAKULTAS
HUKUM
DS
MHS
DS
MHS
DS
MHS
DS
MHS
DS
MHS
17
1469
20
1510
24
1538
29
34
1567
27
1556 1653
32
1629
36
1729
30
1721 1898
15
SOSPOL
91/92
90/91
89/90
18
1781
1705
18
1734
1763
21
22 25
1678 1746
TEKNIK EKONOMI KEGURUAN
12
1646
15
1733
19
1801
24
1855
29
24
1521
27
1741
31
1941
36
2121
41
2287
JUMLAH
86 8151
101
8452
121
8704
146 8914
171
9037
Sumber 8 Rencana induk pengembangan (RIP) periode 1987-1992
Catatan.8
Rasio
dosen
tetap
dengan
mahasiswa
pada
tahun
1987/1988 adalah 1 : 95, diharapkan setelah adanya penambahan
jumlah dosen pada tahun 1991/1992 menjadi 1 : 50. Berdasarkan
tersebut,
proyeksi perkembangan jumlah dosen
maka target yang ingin dicapai
hampir
tetap
mendekati.
Walaupun jumlah dosen tetap sudah bertambah, tetapi pada
pe-
laksanaan penyelenggraraan pendidikan, Unpas belum dapat man diri.
laupun
Unpas
tidak
dimanfaatkan
masih tetap memanfaatkan dosen luar
sebanyak oleh
sebelumnya- Dosen
Unpas terdiri dari para
luar dosen
biasa
biasa
wa
yang
perguruan
to
tinggi
negeri, praktisi dan pegawai dari instansi lain yang
memiliki
hubungan dengan pembinaan suatu mata kuliah-
Jenis
pengajar yang berasal dari instansi lain dan praktisi, mereka adalah para pegawai Departemen Kehakiman yang turut
mengajar
pada Fakultas Hukum, sedangkan dari Praktisi adalah mereka yang memiliki kemampuan khusus dibidang tertentu, seperti me-
ngenai
kesenian dan kebudayaan, mereka dipercaya untuk
mem-
bina mata kuliah yang berhubungan dengan kesundaan (khususnya
membina
mata kuliah Ilmu Budaya Sunda). Mengenai jumlah
dan
komposisi dosen Unpas baik tetap maupun luar biasa, dapat dilihat pada tabel 1-2 berikut ini-
TABEL 1.2 JUMLAH DAN KOMPOSISI DOSEN TETAP DAN TIDAK TETAP PADA TAHUN 1992/1993
DOSEN GOL.
DOSEN G0L0N6AN
III
IV
FAKULTAS YAY
HUKUM SOSPOL EKONOMI TEKNIK KEGURUAN
JUMLAH
5 10
16
LB
JML
38
44 27
1
21 24
1
1
44
46 60
YAY
KOP
LB
J ML
10
30
45
6
38
67
4
58
80
—
19 6
KOP
-
2
13
11
81
105
8
28
67
103
3
2
55
52
74
274
400
14
6
182
25
202
Tabel 1.2 di atas, menunjukan jumlah dan komposisi do
sen Unpas. Ditinjau dari jenisnya, dosen Unpas dapat digolongkan atas tiga golongan yaitu s dosentetap Kopertis, dosen
tetap
Yayasan,
dan dosen luar biasa
(dosen
tidak
tetap)-
Ditinjau dari statusnya, maka dosen Unpas terdiri dari: dosen
tetap
dan
golongan
dosen
tidak tetap.
Apabila
dilihat
dan kepangkatannya, maka dosen UNPAS
dari
segi
terdiri
dari
dosen
senior yang memiliki golongan dan kepangkatan IV/a
atas,
dan dosen yunior yang memiliki golongan
11 I/a
ke
sampai
dengan III/d-
tidak
Berdasarkan tabel di atas pula, ternyata jumlah
dosen
tetap lebih besar dari pada jumlah dosen tetap,
yaitu
taerbanding antara 456 :146 atau 3 il> Dari sejumlah 456 orang dosen
tidak tetap, sebagian besar (274) orang
adalah
dosen
yunior. Demikian jumlah dan komposisi dosen UNPAS. Sejalan
dengan upaya penambahan jumlah
dosen
secara setahap-demi setahap, UNPAS melakukan upaya terhadap serta
dosen
melibatkan
ningkatkan
tetap yang ada melalui berbagai
kualitas
Pentingnyapeningkatan
sangat hari
kemampuan
pembinaan
berbagai
pihak dengan
programnya
tujuan
profesional
untuk
para
dirasakan mengingat tuntutan masyarakat yang ilmu
me
dosennya.
kualitas kemampuan profesional
semakin meningkat serta perkembangan
tetap,
dosen,
semakin
pengetahuan
dan teknologi yang semakin cepat.
Disadari
pula
bahwa dosen
dalam
kehidupan
kampus,
merupakan kunci yang turut menentukan berhasil tidaknya gram
pendidikan yang dijalankan, oleh karena itu
rupakan
the
man behind the system dalam
mencapai
dosen
pro me
kualitas
yang diharapkan. Dalam kaitan ini Oteng Sutisna (1987)
dalam
bukunya Administrasi Pendidikan (Dasar tearitis untuk praktek
profesional) mengemukakan bahwa "kualitas program
pendidikan
taergantung tidak hanya pada konsep-konsep program, tapi
pada
person!1
inginan
untuk
pengajar yang mempunyai kesanggupan berprestasi". Tanpa personil yang
efektif, program pendidikan yang dibangun atas
juga
dan
ke~
cakap
dan
konsep-konsep
yang cerdas serta dirancang dengan telitipun belum dapat men-
jamin keberhasiIan - Jadi konsep yang baik, program yang rat
untuk menyelenggarakan pendidikan belum menjamin
akukeber
hasi Ian, akan tetapi yang paling penting adalah personil
pe-
ngajarnya cakap dan profesional- Kemampuan profesional
dise-
butkan sal ah satu syarat. yang hendaknya dimiliki oleh
setiap
dosen
sosial
disamping kemampuan lainnya seperti
kemampuan
dan kemampuan pribadi (Rochman Natawidjaja, 1980).
v Kemampuan
profseional sebetulnya sudah
mulai
dikem-
bangkan
sejak masa persiapan, yang dikenal dengan fase
didikan
(pre-service
Fakry
Gaffar
bangkan
education). Pada fase
ini
(1987), sumberdaya manusia dibina
pen
, menurut
dan
segenap potensinya seperti pengetahuannya,
dikemsikapnya
dan keterampilannya. Melalui lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) kemampuan-kemampuan tersebut. diintroduksi didesiminasikan
melalui suatu proses pendidikan
dan
dan
proses
belajar yang tepat- Selanjutnya fase peningkatan, di mana do sen
atau guru telah menghadapi dunia kerja yang
sebenarnya,
tersebut secara berangsur-angsur dimantapkan-
kemampuan
Dalam
dengan
memantapkan kemampuan tersebut dapat
berbagai
cara,
baik
melalui
dilakukan
secara
pengembangan
mandiri atau pengembangan oleh Universitas secara terlembaga.
Tujuan semua ini pada akhirnya bermuara pada peningkatan kua litas kemampuan kearah profesional-
B.
PERMASALAHAN
1-
Identif iJcasi Masalah
Berdasarkan
1.2
bagian
sedikit biasa-
data kuantitatif dosen UNPAS
terdahulu, menunjukan- bahwa
jumlahnya
dibandingkan
dosen
dengan
pada
tabel
tetap
lebih
jumlah
Dosen tetap yang berjumlah 146 (seratus
dosen
luar
empat
puluh
enam) sebagian besar (126 orang) adalah dosen yunior. Dilihat. dari segi pengalaman kerjanya berkisar antara 2 (dua)
sampai
6 (enam) tahunan, sedangkan golongannya terdiri dari golongan
11 I/a
sampai
dengan
Ill/d- Khusus bagi
mereka
yang
memiliki pengalaman kerja minimal dan baru menginjak
dan
golongan
banyak
tugasnya
ternyata
Dengan
yunior
mengundang keluhan dari para
seolah-olah
tersebut,
ternyata
oleh
dosen
seperti
tersebut,
mahasiswa.
Mahasiswa
kurang merasa yak in akan kemampuan
Keluhan
mahasiswa
kondisi dosen
pangkat
(mengajar)
yang telah diserahi tanggung jawab penuh
seniornya,
nya.
11 I/a, dalam menjalankan
baru
tidak
saja
profesional-
datang
dari
sebagai peserta didik, melainkan datang juga
dari
10
mereka lakukan belum
para dosen yunior. Mereka merasakan, bahwa dalam
me
tugas akademik masih memiliki banyak kekurangan
dan
mantap. Dengan kata lain, terdapat kesenjangan
tuntutan kemampuan yang seharusnya dimiliki dengan
para
dosen
merasa
yunior yang dimiliki. Oleh karena
tertarik untuk. mengadakan suatu
antara
kemampuan
itu,
penelitian
penulis mengenai
kegiatan pembinaan kemampuan profesional dosen yunior UNPAS-
2-
PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan
dirumuskan
identifikasi masalah di atas, maka
masalah pokok yang menjadi fokus
dapat
penelitian
dan
pembahasan tesis ini sebagai berikut-
Bagaimana kegiatan pembinaan kemampuan profesional dosen yunior UNPAS dilaksanakan ?
Untuk
lebih mengarahkan penelitian ini, maka
rumusan
umum penelitian di atas dirinci ke dalam rumusan masalah yang lebih
khusus
dalam
bentuk
pertanyaan
penelitian
sebagai
berkut.
(1) Aspek-aspek
apakah yang dibina dari dosen yunior UNPAS ?
(2) Apa tujuan dari kegiatan pembinaan tersebut ?
(3) Bagaimana bentuk pembinaan tersebut dilakukan?
(4)
Bagaimana
kecenderungan
kemampuan
profesional
yunior UNPAS setelah mengikuti program pembinaan?
dosen
11
C-
DEFINISI
tesisi
Agar tidak terjadi kesalah pahaman di dalam
memahami
ini,
beberapa
definisi
masalah
ISTILAH
terlebih
istilah
dahulu
penulis
yang penting dan
kemukakan
berkaitan
penelitian- Untuk lebih jelasnya
dengan
mengenai
pokok
istilah-
istilah tersebut, didefinisikan sebagai berikut1.Profesi,
adalah suatu jabatan atau
pekerjaan
yang
memerlukan keakhlian dari para anggotanya. Pekerjaan tersebut
tidak
dapat
miliki
dilakukan oleh sembarang orang yang
tidak
keakhlian. Keakhliannya diperoleh melalui suatu
didikan
atau
latihan pra-jabatan sebelum
seseorang
me pen
menja
lankan profesinya atau menjalani in-service training
setelah
ia menjalani profesinya.
2- Profesional, adalah penampilan seseorang dalam
me
lakukan pekerjaannya sesuai dengan profesinya. Bila seseorang
dalam menjalankan pekerjaannya belum atau tidak sesuai dengan tuntutan profesinya, maka dikatakan tidak profesional3- Profesionalisasi, adalah proses peningkatan
fikasi
atau
kemampuan para anggota profesi
dalam
Kuali-
mencapai
kriteria yang standar dalam penampilan sebagai anggota profe si .
4secara
dan
Tugas Pokok, adalah suatu sasaran yang
umum yang dibebankan kepada seseorang
dinyatakan
untuk
sebagai landasan dalam menyelenggarakan kegiatan
jutnya.
dicapai
selan-
12
5-
Kemampuan, adalah penampilan seorang
melakukan
ngan
dalam
tugas akademik sebatas kesanggupannya, sesuai
penetahuan,
olehnya.
dosen
keterampilan dan
pengalaman
yang
de
diper
Kemampuan yang dimiliki ini dapat menunjukkan
teria profesional atau sebaliknya bergantung pada
kri-
kesesuaian
antara penampilan dengan standar atau kriteria tuntutan tugas
yang
telah ditetapkan. Bila penampilannya dalam
melakukakan
tugas akademik sesuai dengan kriteria tuntutan dosen
tersebut
tugas,
maka
dapat dikatakan profesional, bila belum
se
suai, artinya dosen belum dapat dikatakan profesional dan ma
sih
perlu ditingkatkan (profesionalisasi) sehingga
kriteria
yang
telah ditentukan dan
dosen
mencapai
dinyatakan
pro
fesional atau memiliki kemampuan profesional.
6- Kemampuan profesional, merujuk pada penampilan
do
sen dalam melakukan tugas akademiknya sesuai dengan ketentuan
yang telah ditentukan- Kriteria yang dijadikan ukuran umum
dan
konseptual
pembahasan (PBTE) f
mengenai
meliputi
dikemukakan oleh
Performance
Fakry
Based
secara
Gaffar
Teacher
"content knowledge, behavior
dalam
Education skills,
dan
human relations skills".
Content knowledge adalah materi pengetahuan yang harus
dimiliki
oleh guru/dosen, sedangkan behavior
skills
adalah
keterampilan teknis yang diperlukan dalam fungsi mengajarHuman
rampilan
relations skills menyangkut
dalam
hubungan manusiawi, yang
keterampilan-kete-
dalam
pelaksanaan
13
fungsi mengajar hubungan ini dibina dengan manusia
binaannya
(murid/mahasiswa).
relations
Beliau menjelaskan bahwa human
biasanya selalu diuraikan dalam kerangka suatu sistem nilai tertentu dan biasanya bersifat abstrak serta sukar untuk
di
bina.
Secara lebih khusus, mengenai kriteria kemampuan
pro
fesional ini dijabarkan ke dalam 10 kompetensi atau kemampuan
dasar yang harus dimiliki oleh setiap guru
yaitu
(Depdikbud,1986),
: kemampuan menguasai landasan pendidikan,
menguasai
buku pelajaran, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas, mengelola interaksi belajar mengajar, menggunakan
me
dia dan sumber belajar, menilai hasil belajar murid, mengenai
fungsi
dan program bimbingan dan penyuluhan serta memahami
prinsip-prinsip dan hasil penelitian untuk kepentingan
peng-
ajaran dan mengenai serta menyelenggarakan administrasi
pen
didikan. Ketentuan lain yang merupakan suatu kriteria
puan profesional, khususnya bagi tenaga pengajar guruan
tinggi, merujuk pada keputusan Menteri
kemam
pada
per
Pendayagunaan
Aparatur Negara yang tertuang pada keputusan no.059/1987, pasal
3 ayat 1 sampai dengan 5 mengenai tugas
pokok
dosen
(secara lebih jelas terlampir).
Dari beberapa konsep di atas, dapat dijelaskan kembali
bahwa
dosen memiliki kemampuan secara profesional,
bila
mampu melakukan tugas akademiknya sesuai dengan tuntutan
ia
tu
gas yang telah ditentukan- Tugas-tugas dosen sehubungan de-
14
ngan
hal di atas, dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok
kegiatan sebagai berikut- Pertama, kemampuan profesional
da
lam
ini
melakukan pendidikan dan pengajaran. Tugas
mencakup
kegiatan-kegiatans
(merumuskan
membuat
persiapan
pertama
pengajaran
tujuan pengajaran, mendeskripsikan materi
peng
ajaran, mendisain kegiatan belajar mengajar, menentukan media dan
sumber belajar serta mendisain instrumen evaluasi),
lakukan
proses belajar mengajar (menyampaikan materi
me
penga
jaran, memjimpin dan membimbing kegiatan belajar, mengatur suasana
belajar, menetapkan urutan kegiatan belajar dan
meng-
gunakan
waktu), dan melakukan evaluasi (menyusun soal,
berikan
skor
dan mentransformasikan
skor
menjadi
mem
nilai)-
Kedua, kemampuan profesional dalam melakukan penelitian, maka hendaknya
dosen mampu melakukannya secara cermat dan
akurat
melalui tahap-tahap sesuai dengan kaidah yang berlaku-
Dalam
hal
dalam
ini Rochman Natawidjaja (1980) menjelaskan bahwa,
melakukan (1)
penelitian hendaknya melalui tiga
menyusun rancangan penelitian, (2)
tahapan,
yakni
melaksanakan
opera-
sional penelitian, dan (3) melaporkan hasil penelitian.
Un
tuk kepentingan menganalisis kemampuan profesional dalam
ke
giatan
penelitian, maka garis-garis besar kemampuan di
dirinci
lebih lanjut. menjadi butir-butir
berikut. Merancang penelitian terdiri dari (memilih
muskan
kemampuan
atas
sebagai
kegiatan-kegiatan
topik, membatasi masalah, merumuskan tujuan,
hipotesis atau pertanyaan penelitian, menentukan
meru
po-
15
pulasi dan sampel, memilih metoda, teknik
serta membuat ins-
trumen penelitian). Kemampuan dalam melakukan operasional pe nelitian
terdiri
pengorganisasian
dari kegiatan-kegiatan
pengumpulan
data dan pengolahan data, sedangkan
puan dalam melaporkan hasil penelitian terdiri dari
data,
kemam menyusun
kerangka laporan, menyusun bahan dan menggunakan bahan
ruju-
kan -
Ketiga,
kemampuan
dalam
melakukan
pengabdian
pada
masyarakat, yaitu kemampuan dalam menghayati bidang ilmu yang dimiliki, mengkomunikasikan kepada masyarakat dengan berbagai
metoda
yang
dipahami
masyarakat.
serta
mengapl ikasikannya
dalam bentuk nyata guna kepentingan masyarakat.
7- Kemampuan mengajar, adalah kesanggupan dosen dalam menyusun
rencana
pengajaran,
menampilkan
menjelaskan materi, memberi respons terhadap aksi membimbing serta berinteraksi dengan mahasiswa dan
pengajaran,
mahasiswa, melakukan
evaluasi hasil belajar-
8- Kemampuan dosen
sional
meneliti, adalah
kesanggupan seorang
dalam menyusun rancangan penelitian, melakukan
penelitian
dan melaporkan
hasil
penelitian
opera
secara
maksimal sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian yang berlaku-
9. Kemampuan
adalah
melakukan pengabdian pada
masyarakat,
kesanggupan dosen dalam mengadakan pendekatan
kepada
masyarakat, menyusun materi penyuluhan dan mengkomunikasikan
nya kepada masyarakat. dengan menggunakan berbagai metoda, se-
hingga dapat dipahami oleh masyarakat. 10-
untuk
Pembinaan, adalah semua kegiatan
meningkatkan
jalankan
kemampuan
individu
yang
dalam
dirancang
rangka
tugasnya secara efektif. Dalam hal ini
men
William
Castetter (1981) menjelaskan bahwa "Development includes
activities
designed
to increase an
individual
the level at which they are performed".
ever
binaan
ini dapat dilakukan oleh lembaga
pendekatan
all
ability
perform assignments effectively, whatever the role and
to
what
Kegiatan
dengan
B.
pem
menggunakan
formal, ataupun dapat pula dilakukan secara
man
diri dengan menggunakan informal sebagaimana dikemukakan oleh Castetter
sebagai
berikut, "Development, is focused
on
kinds of activities: (l)those specifically planned and
nistrated
by
the
school system
(formal
two
admi
approaches),
and
(2)those initiated by personnel (informal approaches)".
11.
ruan
Dosen yunior, adalah tenaga pengajar pada
tinggi
hingga Ill/b ten
yang memiliki golongan
dan
pergu
kepangkatan
11 I/a
dan menduduki jabatan fungsional sebagai
asis-
ahli madya dan asisten ahli- Dalam
menjalan
fungsinya,
dosen tersebut membantu tugas-tugas dosen senior dalam
mela
kukan
dosen
tridarma perguruan tinggi, atau ditugaskan oleh
senior untuk menyelenggarakan kegiatan-kegiatan tersebut. atas tanggung
dalam
jawab dosen senior. Dengan demikian,
menjalankan
fungsinya masih bergantung
dosen
kepada
yunior
dosen
senior sebagai pembinanya, oleh karena itu mereka disebut yu-
17
nior atau asisten.
12-
Dosen
Senior, adalah tenaga pengajar
pada
per
guruan tinggi yang memiliki golongan kepangkatan IV ke
atas,
dan memiliki jabatan fungsional Lektor hingga Guru besar- Da lam
melaksanakan fungsinya secara mandiri, dari mulai
kukan
tugas
mengajar, meneliti dan pengabdian
pada
mela
masya
rakat. Tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya, menurut ke
putusan pasal
Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara
no-59/1987,
3, ayat 3, 4 dan 5, tentang tugas pokok dosen,
adalah
membina tenaga pengajar (dosen) yang lebih muda- Tugas inilah hingga ia menempatkan diri sebagai dosen senior.
D.
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1-
TUJUAN PENELITIAN
Secara
umum
penelitian
ini
bertujuan
untuk
mengidentifikasi, mendeskripsikan dan menganalisis pelaksana
an pembinaan dosen yunior UNPAS yang dilakukan oleh Dosen se nior,
pimpinan Fakultas dan pimpinan
diperoleh annya
Universitas,
gambaran nyata tentang permasalahan
guna
meningkatkan
dayaguna
dan
sehingga
dan
pemecah-
hasilguna
kegiatan
pembinaan dosen yunior di Universitas Pasundan Bandung. Secara
khusus, penelitian ini bertujuan untuk
deskripsikan dan menganalisis tentang : aspek-aspek yang bina
dari
aspek-aspek
dosen
yunior UNPAS,
tujuan
pembinaan
tersebut, bentuk kegiatan pembinaan
men
di
terhadap
serta
men-
18
deskripsikan dan menganalisis tentang kemampuan dosen UNPAS
yang
telah
memperoleh atau
mengikuti
yunior
program
pem
binaan.
2-MANFAAT PENELITIAN
Secara
memberikan
teoritik
sumbangan
administrasi
penelitian
ini
diharapkan
bagi upaya pengembangan
pendidikan,
khususnya
dalam
dapat
wawasan
ilmu
mengembangkan
administrasi personil perguruan tinggi-
Secara bermanfaat
praktis
bagi
penelitian
perguruan
ini
tinggi
diharapkan
dalam
dapat
merencanakan
dan
melaksanakan kegiatan pembinaan sumberdaya manusia, khususnya
bagi
pemantapan kegiatan pembinaan dosen yunior
dosen
senior,
pimpinan Fakultas
serta
mempunyai
nilai terapan
dan bagi
pimpinan
UNPAS
oleh
Universitas
pelaksanaan
pembinaan
dosen di perguruan tinggi swasta (PTS) lainnya-
E-
KERANBKA BERFIKIR
Gambar
1.
di bawah ini merupakan
Kerangka
berfikir
penelitian yang menunjukkan bahwa kegiatan pembinaan yang di lakukan baik oleh lembaga maupun pengembangan secara mandiri, diawali dengan menentukan
juan jutnya
aspek-aspek yang akan dibina,
pembinaan serta bagaimana bentuk bagaimana kecendrungan kemampuan
pembinaannya. dosen yunior
tu
Selandalam
19
melakukan tugas-tugasnya> Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat
pada diagram/gambar di bawah ini-
PEMBINA
fr
KEGIATAN PEMBINAAN
f
HASIL
ASPEK YANG DIBINA
Berbagai penguasaan
TUJUAN PEMBINAAN
LEMBAGA
Peningkatan kemam puan profesional. Khusus: Peningkatan aspek-aspek tertentuUmum:
Jurusan Fakultas
Universitas
BENTUK PEMBINAAN:
-Pembinaan dosen yunior oleh
dosen
senior.
-Penataran, seminar,dis kusi «
-Studi
lanjut
-Pengemb- secara mandiri
GAMBAR 1.
KERANGKA BERPIKIR
PENAMPILAN KEMAMPUAN DA LAM MELAKSA NAKAN TUGAS.