TELAAH TERHADAP DAKWAH DAN POLITIK MUHAMMADIYAH PERIODE KEPEMIMPINAN KH. AR. FACHRUDDIN ·
Oleh Ora. ISMAH SALMAN, M.Hum NIP.: 150 096 770
Disusun
aan Disajikan Sebaga· L
poran Penelitian Individual agi Dosen AIN Syarif Hidayatwllah Jakarta ahun Anggaran 996/19 7
FAKULTAS DAKWAH IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1418 H -1998 M
Laporan Peneitian Individual
TE:lAAH TERHADAP DAK\NAH DAN POLITIK MUHAMMADIYAH PERIODE KEPEMIMPINAN KH. AR. FACHRUDDIN
Disusun tJan Disajikan Sebagai Laporan Penelitian Individual Bagi Dosen IAIN Syarif Hietayatullah Jakarta Tahun Anggaran 996/1997
SAMBUTAN DEKAN FAKULTAS DAKWAH IAIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
Bismillahirrahmannirrahiim
Saya menyambut baik dan menyampaikan penghargaan kepada Saudara Ora. Hj. lsmah Salman, M.Hum yang telah selesai melaksanakan penelitian individual tentang "TELMH T RRADAP DAKWAH DAN POLITIK MUHAMMADIYAH PERIODE KEPEMIMPINAN KH. AR. FACHRUDDIN" yang merupakan salah satu
penelitian ir aividual bagi Dosen Fakultas Dakwah IAIN Sy rif Hidayatullah Jakarta
t hun anggaran 1996/1997. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
menambah wawasan clan bahan pengembangan baik aspek l<.etembagaan
maupun materi bagi lembaga dakwah dan praktisi dakwah.
membutuh~a .
Jakarta,
Pebruari 1998
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, bahwa dengan taufiq dan hidayah-Nya hasil kerja ini dapat tetwujud. Meskipun dalam batas-batas kemampuan yang ada, pada akhirnya penelitian
tentang
"TELAAH
TERHADAP
DAKWAH
DAN
POLITIK
MUHAMMADIYAH PERIODE KEPEMIMPINAN KH. AR. FACHRUDDIN" dapat diselenggarakan dalam bentuk laporan penelitia ini. Meskipun hasil penelitian ini befumlah berada dalam batas kesempurnaan, namun diharapkan barangkali merupakan awal baik bagi kami untuk melakukan penelitian pada tahap-tahap berikutnya. Namun demikian yang ta!< mungkin dapat kami !up kan dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Kepala Pusat P2M IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
l<esempatan l<epada kami untuk melaksanakan peoelitian individual 2. DR. H. M. Yu an Yusuf sebagai kons ltan yang telah meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bi bing n dan arahan
epada l
melaksanakan peneHtian ini. De ikianlah, dengan harapan t'.tasil kerja 'ni bermanfaat dan dapat berdaya guna.
Semoga.
Jakarta, Januari 1998 Penulis
DAFTARISI
Persetujuan Pembimbing .................................................................................. . Kata Pengantar .. .............. ................ ... .. .. ... .... .. .. ..... ................ .. ..................... .....
ii
Daftar lsi .... ......... ....... ................. ...... ... .. .... ..... .. ................ .. ....... ... .. .. ..... .. ....... .....
iv
I : PENDAHULUAN ..... .. .. .......... ...................... .. ........ ........ ....... ..... .. .
1
A. Latar Belakang Masai ah .. ...... ............... ......... ....... ....... .......... .
1
8. Perumusan Masalah ......... ...... ... .. .. ..... ..... .. .. .... .. ... ... ....... .. .....
3
C. Landasan T eoritis dan Kerangka Berpikir ... .... ... ....... .. ... .... .. .
4
E. Metodologi . .............................................................................
5
BAB
,--~_ F.
8Ali3
BAE
BAB
W8ktu Penelitian ................................................ -..................
6
G. Sistematika Penulisan ...........................................................
6
JI : TIN.\JAUAN TENTANG MUH MMADIYAH ............. .... ................
8
A. Sejarah Kelatiir?n Muhamm diyah ........................ .. ........ .... .
0
B. b.andasan ldeologi Muhammadiyah ..................................... .
14
Ill: B OGRAFI KH. hR. ACHRUDDIN ..............................................
16
A. Riwayat Hidup KH. AR. Fachruddin .....................................
16
B. Pokok-pokok Pikiran AR. Facfiruddin .... .. ....... .. ..... .. ... ... .......
22
C'i
IV: STRATEGI DAKWAH DAN POLIT1K MUHAMMADIYAH PERIODE KEPEMIMPINAN KH . AR. FACHRUDDIN ................
27
A. Muhammadiyah Diantara Nilai Agama dan Moral Politik Suatu Tinjauan Dakwah ..... ........ .......... ...... .. ..... ... ... .. .. ..... .. ..
28
B. Telaah Terhadap Politi!< Muhammadiyah Periode ~
BAB
AR. Fachruddin ... ....... ......... .......... ........ ... .. .. ......... ....... ..
30
V : KESIMPULAN DAN PENUTUP ........ .. ....... ..... .. ... .. .. ......... ....... ...
35
A. Kesimpulan .. ........ .......... .. .. ..... .. .. ....... .. ..... ......... .. ..... ..... .... .. ..
35
8 . Penutup ... .. ... ................. .... ...... ......... .... ............ .. ....... .. ..... .. ...
36
DAFTAR PUSTAKA ............................... ............................................................ . LAMPIRAN-LAMPIRAN .... ..................................... ........................................ ..
SABI
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAl
Qur'an dan As-Sunnah. Muhammadiyah didirikan di Yogjakarta pada tanggal
8 Dzulhijjah ·1330 Hijriyah bertepatan dengan tanggal
8 Nopember 1912,
berkedudukalil di tempat kedudukan Pimpinan Pusat. Pe syarikatan ini berazaskan Pancasila. 1 Bahwa sesungguhnya ketuhanan itu adalah hak Allah semata-mata.
Bertuhan dan beriba ah juga tunduk dan taat kepada Allah adalah satusatunya yang wajib atas tiap-tiap makhluk, ter-Utama manusia. Muham madi~ah
merupakan ge akan Islam dan semenjak
a tahun dari
berdirinya telah mendapat pen akuan dari p merintah Hindia-Belanda, dengan surat kepu usan No. 18 tanggal 22 Agustus 1914, yang diubah an dis mpumakan enga11 surat kepu ttsan No. 40 tanggal 16 Agustus 1920, dan
juga disempurnakan lagi dalam surat keputusan No. 36 menyebutk:an : mensahkan berdirinya persyarikatan
uhammadiyah di Hindia-Belanda untuk
waktu 29 tahun sejak berdirinya, dan diberikan hak kerja melaksanakan misinya,
1
mengakui
bahwa
Muhammadiyah
berbadan
hukum
Barat
PP . Muhammadiyah, Mu.kaddimahAD/RT, (Yogjakartf4 PP. Muhanunacliyah, 1990),hal. 7
3
Muhammadiyah sekarang ini dalam kaitannya dengan bidang ketatanegaraan dan pemerintahan. Mengapa Muhammadiyah tidak pernah menjadi organisasi politik, apakah pilihan tersebut merupakan refleksi teologis, bahwa Islam tidak membawa
konsep negara tetapi konsep ummat, atau hal tersebut merupakan refleksi sosiologis bahwa kehidupan umat Indonesia yang pembangunannya justru tidal< strategis lewat jalur pelitik ? Jawaban erhadap kedua kemungkinan di
atas mudah diperoleh dari publikasi resmi Muhammadiyah atau dari tokohtokoh Muhar madiyah tidal< banyak mengemukakan pikiran-P.ikiran tentang politik. Unt k itu mungkin dapat dicari dari sejarah perkembangan pemikiran
Muham adiyah. B. PERUMUSAN MASACAH
Berangkat dari latar belakang tersebut, penuJi p~
masalahan y..§ng akan dirumusl< n sebagai berikut :
1. Bagaimana h bungan Muham adiya 1 dengan politik bila dilihat dari sisi
pemikirannya. 2. Bagaimana bentuk partisipasi MuhammadiyaH dalam kehidupan politik
nasional, ditengah desakan moral dan desakan kebutuhan politik. 3. Sejauhmana sumbangan pemikiran politik Muhammadiyah pada periode kepemimpinan KH. AR. Fachruddin terhadap dinamika Muhammadiyah.
4
C. LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR Penelitian ini didasarkan atas asumsi bahwa Muhammadiyah sebagai organisasi sosial keagamaan yang bergerak dibidang kemasyarakatan dan keagamaan yang merupakan pengikut Nabi SAW, merupakan tauladan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Djasman
al-Kindi
mengatakan,
masalah
hubungan
dengan politik sebenarny sa pai sekarang masi
Muhammadiyah
belum dapat diselesaikan
secara tuntas. Orang Muhammadiyah tidak mau dika
n tidak berpolitik,
dengan alas~n Islam dan dakwah tidak bisa dipisahkan denga politik. Hanya saja Muhammadiyah tidak melakuka.n politik praktis. Jika ditanya~an, apakah
politil< praktis itu, maka Muhammadiyah hanya mampu membe 'kan satu deskripsi tentang apa yang dilakukan Muhammadfyah sekarang ini dalam kaitannya dengan bidang ketataneg~aao dan pemerintah, Berdasarka pemikiran poloti
erangka tersebu
en liti n ini akan mencoba menelusuri
MuhammadiyaH pada periode kepemimpinan KH. AR.
Fa hruddin an impUkasinya dikala gan N/luhammadiyah. D. TUJUAN PENELtrlAN,- - Adapun tujuan-dari penelitian iniadalah sebagai berikut : 1. Dari segi formal instituter (praktis), adalah sebagai tugas penelitian individual bagi dosen-dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta; 2. Dari segi teoritis, tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan
pengetahuan pergerakan Muhammadiyah yang erat kaitannya dengan
5
masalah dal<Wah dan politik pada periode kepemimpinan KH. AR. Fachruddin; 3. Menyumbangkan
pemil
kepada
Muhammadiyah
dan
Lembaga
penelitian IAIN Jakarta, mengingat masih banyak karya-karya/tulisantulisan yang membahas tentang pemikiran politik Muhammadiys; !1 pada kepemimpinan KH. AR. Fachruddin. E. METODOLOGI Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan {library reasarch) yang termasuk model penelitian doktrin holistik yang dihubungkan dengan historical factual. Namun secara tematis, maka penelitian ini dapat dibagi kepada beberapa metode antara lain : 1 Pengumpulan data (telaah kepustakaaan);data yang telah dihimpun un uk penulisa
·ru
adalah betdasarkao dset ata
mengump~n
bahanwbahan yang ad
penentian kepustakaan, yaitu hubungann_ya dengan pokok
bahasan.
2. Metode nalisa aata; Data '/; ng telaH di impu
itu selanjutnya dianalisis
dengan cara atau metode berpil<-ir-sebagai berik t :
a. Metode Deduklif Yaitu metode berpikir, berangkat dari pengetahuan yang bersifat
umum dan bertitik tolak pada pengetahuan umum itu kita hendak menilai suatu yang khas. 4
4
Sutrisno Hadi, Metodologi Reseach, (Yogjakarta: UGM, 1990), cet. XXII.,hal. 42
6
b. Metode lnduktif Adalah metode berpikir, berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa~peristiwa
yang konkrit kemudian dari fakta atau peristiwa yang
konkrit itu ditarik generalisasi-generalisasi yang mempunyai sifat
um um. c. Metode Komperatif Yaitu membuat perbandingan antara pendapat satu pendapat yang
lainnya
diperoleh
dari
data tersebut.
dengan Diantara
perbandingan tersebut lalu dipilih salah satu yang diang ap paling falid
dan utama.
F. JANGKA
AKTU PENELITIAN
Jangka waRtu penelitian ini mengacu kepada jadual penelitian inciivi ual bag· dosen-dosen IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1996/1997, yaitu selama empat bulan yang dimulai dari bulan September 1997 sampai dengan
tanggal 15 Janua i 1998.
N Selanjutnya h sil penelitian ini disajika
dalam satu bentuk laporan
penelitian - !{arya ilmiah - dengan sistimatika sebagai berikut :
1. Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, landasan teoritis dan kerangka berpikir, tujuan penelitian, metodologi, jangka waktu dan sistimatika penulisan;
7
2. Bab II berisikan uraian tentang sejarah kelahiran Muhammadiyah dan landasan ideologi Muhammadiyah; 3. Bab Ill berisikan uraian tentang riwayat singkat KH. AR. Fachruddin; 4. Bab IV berisikan uraian tentang pemikiran politik Muhammadiyah periocfe KH. AR. Fachruddin, peran Muhammadiyah diantara moral agama dan politik Muhammadiyah periode KH. AR. Fachruddin; 5. Bab V merupakan kesimpwlan dan dalam penelitian im.
yang disajikan
9
Untuk mengetahui sejarah kelahiran Muhammadiyah, ada beberapa faktor mengapa Muhamadiyah itu lahir : 1. Faktor Subyektif Adalah suatu faktor yang berasal dari pribadi diri Muhammadiyah.
Kelahiran
gerakan
ini tidak dapat lepas dari
pribadi
pendirinya.
Pemahaman KH. Ahmad Dahlan tentang agama Islam yang mendalam dan luas merupal
110 KH. Ahmad Dahan yang tulus tersebut tidak terlepas dari kehidupan pr'badinya yang akan diur ikan secara singkat sebaFai berikut : KH. Ahmaa Qahlan lahir pada ta un 1868 di kampung Kauman Yogjakarta de11g
ama Mwhammasd Dai:wis ayahnya bernama KH. Abu
Bakar, imam dan khotib masjid besar Kauman Yogjakarta dan pernah diutus
oleh
Sri
Sultan
Hamengkubuwono
menghajikan almarhum Sri Sultan
VII
ke
Mekkah
Hamengkubuwono VI.
lbu
untuk dari
Muhammad Darwis bemama Siti Aminah binti KH. Ibrahim penghulu besar
10
di Yogjakarta. Dengan demikian jelas bahwa Muhammad Datwis dari segi ayah dan ibu dilahirk:an dan hidup dalam keluarga muslim yang taat. Adapun silsilah Muhammad Darwis adalah Muhammad darwis bin KH. Abu Bakar bin KH. Muhammad Sulaiman bin KH. Murtdla bin KH. llyas bin Demang Jurang Kapindo bin Demang Jurang Juru Sapisan bin Maulana Sulaiman (Ki Ageng Gribig) bin Maulana Fadhullah bin Maulana 'Ainul Yakin bin Maulana Ishak bin Maulana Malik lbr him.2 PendidikaQ Muhammad Darwis mula-mula diberikan oleh ayahnya, sejak usia kanak-kanak. Setelah dewasa dipelajarinya ilmu fiqh kepada Kl-I.
uhammad Shaleh dan ilmu nahwu sharaf kepada KH. Muhsin,
kedu nya adalah kakak ipar. Guru-gurunya yang lain adalah KH. Muhammad Nur dari Kauman dan KH. Abdul Hamid dari kampung
Lempu
an~n.
llmu ira'atul Qur'an dipelajar-inya dari Syekh Amien, dan
Sayid Bakri Batok. Tentang ii u fala < an hisab ia bergur Dahlan dari Semarang dan l<epada S ekh
kepada KH.
uhammad Japiil Jambek
yyat beli u mempelajari ilmu hadits. Bahasa melayu atau bahasa Indonesia dipelajarinya dari R. f\Jgabehi Sosro Soegondo, guru bahasa melayu (Indonesia) di Kweek School Gubernamen
2
M. Yusron Asrofie, Kyai Haji Ahmad Dahlan, Pemikiran dan Kepemimpinannya, lYogjakarta :
Opfset, 1983), hal. 21
11
(Pemerintah) di Yogjakarta bahkan ia belajar ilmu pengobatan terhadap gigitan binatang dari Syekh Hasan.3 Pada umur 15 tahun, ayahnya KH. Abu Bakar mengirimnya ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan melanjutkan pengkajiannya. Setelah sekitar 4 tahun di Mekkah ia kembali ke tanah air, dan melihat kenyataan bahwa praktek pelaksanaan Islam banyak yang tidak sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya. Hakekat kenyataan seperti itu, walaupun selain baru pulang dari luar negeri, tidak serta merta mencelanya, malah tetap mengaji serta berdiskusi mengenai hal itu kepada guru-guru yang lebih
tua. Semua murid KH. Ahmad Dahlan mengakui akan keahli nnya dan ketekunannya mendalami kandungan makna Al-Qur'an dan Sunnah dalam hal
ini
Musthafa
bi,
an ~ -kawan mengatakan, sebagaimana
ayat, beliau selidiki Je~ih dahulu secara mendalapi tiap-tiap ka1imat data
ayati tersebut satu persatu.4
Akhrinya beliau bertemu dengan Syel
3
Departemen Penerangan R.I., Siapa Yang Tidak Tahu Muhanunadiyalt, (Jakarta: Deppen R.I.. 1986), hal. 122 4 1v1ustafa Kamal, (dkk), op.cit., hal. 23
12
Pada waktu beliau kembali ke Mekkah disana telah terjadi banyak perubahan dan sedang berkembang aliran pembaharuan yang dipeiopori oleh Muhammad ibnu Abdul Wahab. KH. Ahmad Dahlan kemudian
mempelajari
buku-buku
tokoh-tokoh
pembaharu
tersebut
dan
berkesimpulan, bahwa penyebaran ajaran Islam harus dilaksanal
melaksanakan 1Cle-idenya yang kemudian yaitu
memperjuangka agar ajaran Islam dilaksanakan oleh umat Islam secara mumi, kemudian lahirlah Muhammadiyah.5
2. Faktor Obyektif Latar belakang ini merupakan keadaan dan kenyataan sos1al budaya maupun sosial keagamaan pada masa itu baik yang ada di Indonesia
maupun di luar negeri. a) Fal
ada awal abad kedua puluh keadaan u at Islam Indonesia ada ah sang
t lemah. Kemiskinan maupu 1 l\ebodo an ada pada umat Islam.
Dalam Bidang keagamaan, Musthafa Kamal, dan- kawan-kawan,
mengatakan : keti akmurnian Islam akibat pengaruh tradis1-tradisi yang bukan lslam.
6
Banyak seRali oid'ah dan khurafat yang merusak
5
TukiJ:an, Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam, Makalah, disampaikim dalam Pengkaderan Darul Arqam Daerah Pim . Daerah Muharnmadiyah, Badan Pendd. Kader, Kab. K.Progo, 16 Pebruari 1984. 6
Mustafa Kamal, (dkk), Muhamrnadivah ...op.cit., h.23
13
kemurnian aqidah dan ibadah dalam Islam dipraktekan serta menjadi kebiasaan l
2. Pendidil
oleh
pemerintah
kolonial
Belanda,
dengan
mengajarkan ilmu pengetahuan umum, tanpa memasul<
hanya
n pendidikan
agama. Sekalipun metode dan alat-alat pendidil
Dahlara
unsur-unsur ya
bailc dari kedua sistem yang ada. Maka didi ·kan sekolah
Muhammadiyah
ada tahun 1911 yang mengaja kan ilmu-ilmu umum dan
ilmu-ilmu I eagamaan dengan menggun~kan met de serta cara-cara l)aru. Dengan
berdirirtyasekolah
Mtthammadiyah
tersebut,
sebenarnya
Muhammadiyah tidak lagi memisahkan pelajaran agama dan pelajaran umum, l<arena Muhammadiyah meyakini bahwa semua pelajaran adalah perintah
agama.
14
b). Fsktor Obyektif Ekstern Faktor ini timbul dari pengaruh kebudayaan dan peradaban barat, terutama kebiasaan buruk mereka, banyak sekali merugikan Islam.
Tidak sedikit kaum terpelajar Indonesia terkena pengaruh buruk tersebut, seperti sikap acuh tak acuh, memusuhi dan menjauhi agama. Karena agama dipandang sebagai penghambat kemajuan, yang penting adalah ilmu dan teknologi yang dimiliki oleh barat, sehingga akan mendapat kemajuan sebagaimana negara barat. Sementara itu, giatnya kaum Kristen Katholik dengan usaha misi-misi keagamaannya, menyadarkan KH. Ahmad Dahlan untul< membangun sebagai organisasi yang kuat dan tertib, sehingga dengan organisasi tersebut
bisa
membagi
dan
melebihi
usaha-usaha
kristenisasi-
pengkristenan umat lslan di lndonesja. 7 B. LANDASAN IDEOLOGI MUHAMM DIV H Muhammadiyah sebagai s attt organisasi, memiliki sifat-sifat seperti
dapun unsut tttjuaA Muhammadiyah telah dirumuskan dalam anggaran dasar pasal
'5' yan berbunyi "Menegakkan dan menjunjung tinggi Agama
Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi
oleh Allah SWT". 8
7
Mustafa Kamal, (dkk), op.cit., hal. 25
8
PP. Muhammadiyah, Mugadimah ... op.cit., hal. 7
15
Tujuan persyarikatan tersebut merupakan titik tolak penyusunan landasan
idiil atau landasan cita-cita Muhammadiyah, yang teiwujudkan dalam "Keyakinan dan cita-cita hidup Muhamadiyah" Adapun landasan idiil Muhammadiyah memberikan gambaran tentang pandangan hidup, tujuan hidup dan cata atau metode bagaimana tujuan hidup Muhammadiyah itu bisa tercapai. Pandangan hidup Muhammadiyah ini akan memberikan corak tertent
sesuai dengan
eyakinan Muhammadiyah yaitu
bahwa hidup ma usia itu tidak terbatas hanya didunia dan akhirat yaitu merangkum kesatuan hidup jiwa dan raga, sedangkan untuk mencapai kedamaian kesejahteraan hidup jiwa dan raga baik didunia maupu akhirat. Selanjutnya untuk dapat memahami akan keyakinan dan cita- ita hidup Mu ammadiyah,
maka
kepribadian
dan
muqadimah
anggaran
d sar
Muhammadiyah merupakan bahan po ok yang dapat kandungannya.
eyakinan dan cita cita hidu , Muhammadiyah disyahkan oleh
Muktamar Muha rimadiyap ke
37 yang d1selengga akan pada tah
Yogjakarta. Dalam sidang Tanwir menjelaskan
uktama
n 1968 di
ke 37 berbagai
masalah yang akaR dijadik-an aca1'a muktamar, antara lain dibaHas tentang tajdid disegala bidang.
BABlll BIOGRAFI KH. AR. FACHRUDDIN
A. RIWAYAT SINGKAT KH. AR. FACHRUDDIN 1. Kehidupan KH. AR. Fachruddin T okoh yang penulis kemukakan ini lebih akrab dikenal dengan nama Pal<. AR. Tokoh ini dila irkan pada tanggal Bleberan, Kelurahan Babanaran, Kecamatan Galur, ~abupaten Adikarto Kulonprogo daerah Projo Pakualaman. Adap, n nama lengkap Pal< AR adalah Abdul Razzak, banyak temanteman kenalannya memanggil dengan Durajak atau Dul Rajak. Ayahnya bernama KH. Fachruddin atau KH. Imam Puro, nama mudanya Abdullah bin KH. Syahid. Adapun ibunya Nyai Fahruddin anak dari KH. Idris yang dahulu penghu u masjid Pakuala Pada usia 7i tahun yaitu tahu
kurC!flg ebih pada tahun 19 0-an. 1
1923. pak AR masuk Standaard School
Muhammadiyah Baasassaran, K cama n Danurejan, Yogjakarta, setah n
kemudian Pal< JL\R melangsungkan ldiitan bersama yang diadakan oleh Muhammadiyah Eiagian PKU bertempat di Pegulon masjid besar Kauman Yogjakarta. Karena l<einginannya mencari ilmu, mal(a pada tahun 1925 pak
AR
pindah
Muhammadiyah
1 Pak AR. Yogja,
sekolah Prenggan
di
Standaard
(sekarang
School
sebelah
(Sekolah
utan~
Satu Muhanarn 1414 H.,(tp), Yogjakarta, 1993, hal. 4
Masjid
Dasar) Perak)
17
Kotagede dan berhasil menamatkan sekolahnya pada tahun 1928 kemudian
pak AR
melajutkan
belajarnya
di
madrasah
Muallimin
Muhammadiyah tamansari, Petangpuluhan, Yogjakarta dan tamat pada tahun 1930.2
Setelah
menamatkan
belajarnya,
l<emudian
pulang
ke
tanah
kelahirannya Bleberan, untuk mengaji keagamaan pada ayahnya KH.
Fachruddin dan
KH
Abdullah
Rosy
. Adapun
kitab-kitab yang
dibahasnya antara lain Matan Taqrib, Syarah t qrib, Qotrul Ghaits, Jurumiya
dan lain-lain, sedang pada malam hari setiap habis maghrib
sampai kurang lebih jam 21 .00 WIT belajar di Madrasah Wustho Muhammadiyah Wonopeti, Sewugalur. 3 Dua tahun setelah ayahnya meninggal yaitu tahun 1932, pak AR belajar di Madrasah Darul Ulum Muhammadiyah di Wonopeti dan berhasil tamat pad
hun 1935, kemudian meneruskan Madrasah Tabligh School
(Madrasah Muballigh n Muhamadiya
II di Suranatan Yogja arta) tetapi
Muhammadiyah yang pada waktu i u ctiketuai oleh KH. Hisyam untuk memimpin Muhammadiyah Cabang Talangbalai Ogan llir Palembang, Sumatra Selatan.4
2
Ibid. !Qid. 4 Ibid.
3
18
Pada tanggal 28 Ramadhan 1337 H/ 1 Desember ·1937 M, pak AR melangsungkan pernikahan dengan Siti Komariyah bin KH. Abu "Amar (pamannya).
Sampai
dengan
tahun
1943
pak
AR
memimpin
Muhammadiyah di daerah Palembang, selanjutnya pindah ke Kulonprogo lagi dan menjadi guru di madrasah Daru 'Ulum Muharnrnadiyah Wonopeti yang waktu itu diketuai oleh KH. Dawam Rozi. Selain mengajar pak AR
juga dijadikan a\Azacbo (Kepala Rukun
e ngga) Kelurahan Banaran
dengan Kuco (Kepala Desa) M. Saebani (Mangun Semedi) saudara tuannya.
ada waktu Indonesia merdeka 17 Agustus 19 5 pak AR ikut
bergerak pada Sadan Keamanan Rakyat (BKR), ikut bergerak pada angkatan perang sabil, juga di Hizbullah TNI Batalion 39 yang
ermarkas
di Wates Kulonprogo dengan pemimpin bataHon KH. Dawam Rozi. 5 Pada tahun 1949 pak AR
menjadi
.ejabat sebagai pengh lu
Kabupaten K lonprogo setahun. kemu ian dipindahkan di Kantor Jawatan Agama Daer h lstimewah Yogjakarta yang dipimpin oleh Prof. KH. Faried Ma'ruf.
ada tati n yang sama pak AR. Fachruddin diikut sertakan menjadi
Pimpinan Da rah Muhammadiya!-i J(otamady ·t951 diikut
Yogjakarta. Pada tahun
ertakan di Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogjakarta.
Karena prestasinya yang baik di organisasi rnaupun di instansi, maka pada tahun 1956 diangkat menjadi Kepala Kantor Penerangan Agama Daerah lstimewah Yogjakarta. Kemudian menjadi "Dzawil Qurba" dalam Pimpinan
5
Ibid., hal. 23
19
Pusat Muhammadiyah sejak tahun 1959 sampai menjadi anggota Pimpinan Pusat, kemudian menjadi ketua ke 10 Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 6 Pada tahun 1959 pak AR dipindahkan ke Semarang pada kantor sampai dengan tahun 1962, selanjutnya pada tahun yang sama pak AR
diangkat menjadi dosen lslamologi luar biasa pada Universitas Sultan Agung, FKIP Universitas-Oiponegoro dan Sekolah Tinggi Olah raga (STO) Semarang. Tahun 1964 pal< AR kembali ke Yogjakarta sebagai Kepala Penerang n Daerah lstimewah Yogjakarta dan pada tahun ang sama dia
berangkat menunailran ibadah haji yang pertama selaku
.P.H. dari
Muhammadiyah. Dan pada tahun 1972 pak AR mengakhiri kariernya
sebagai Kepala Penerangan dengan hak pensiun. Pak AR terpilih sebagaLPim inan Pusat-Mt.1hammadlyah setelah Fal
Pada sidang
anwir di Malrasa
ada
Muha madiyah ka1 ena
tahun 1969 pak AR disatikan
sebagai ketua dan diperkuat oleh Mu'tamar ke 38
i Makasar. Pak AR
secara berturut-turut dalam Muktamar ke 39, 40, 41 terpilih sebagai ketua
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. 7
6
M. Yunus Allis. d.kk., Kenalilah Pirnpinan Anda. Riwayat Hidup d.an Perjuangan Ketua-Ketua PP. Muhammadiyah, K.H. Ahmad Dahlan, Pak AR, (Yogjakarta: (tp)(tt),hal. 47 7 Buku Panduan Muk1:amar Muhammadiyah ke-42 di Yogjakarta
20
Figur pak AR adalah Kyai yang mengayomi, menyantuni dan "ngerengkuh" umat. Dengan gayanya, yang santun rendah hati serta diselingi humor, umat menjadi tertarik dengan ajaran Islam yang menyejukkan bahkan tidak hanya umat Islam saja, perneluk agama lainpLm menjadi tertarik kepada Islam yang disampaikan dengan gaya pak AR.
0
Sehingga pada tahun 1975 oleh Stasiun TVRI Yogjakarta, meskipun waktunya 20 men it pengajian pada ma lam Jum 'at pak AR diberi kepercayaan untuk mengisinya. Banyak penggemarnya dari pengajian tersebut, terutama dikalangan umat Islam yang masih awa
ada juga urnat
Kristia1 i yang gemar mendengarkannya, bahkan aoa yang secara lang ung menyatakan simpatik kepada pengajian tersebut akan tetapi saudara-saudara yang muslim yang membenci kepada pengajian beliau 9
juga banyak. Kegiatan ini berlangsung sampai tahun 1985.
2. Kualit s Keilmuan K1H. AR. Fachruddh Berdasar an urai n diseki ar ke 1idupann a, baik data
perjalanan
studi m upun ctalam perjalana kariernya, ma a terlihatlah k lau pak AR suda
berkecsimp1.mg dalam ber-Muhammadiyah dan
merupakan serang yang arif bijaksana baik dari segi keilmuan kelslamannya maupun dalam segi ang lainnya.
1984
3
Ibid.
9
Petikan Wawancara Supriyadi, di Gedung PP. Muhamrnadiyah, Yogjakarta,. Tanggal 9 Agustus
21
Dan kenyataan kualitas sebagai seorang yang telahkan Muhammadiyah
dinyatakan
pula
secara
langsung
oleh
dalam
keluarga
Muhammadiyah maupun yang lainnya. Meskipun pak AR tidak bergelar sarjana, akan tetapi tingkat ilmu ke-lslamannya tidak kalah dengan yang bergelar sarjana. Apalagi dalam memberikan materi ceramah dalam pengajiannya
yang
berbobot dan
bermutu
serta
kelebihan
dalam
pendekatannya baik deragan umat sebagai ob ek dakwah maupun dalam pendel
an Muha madiya ", dalam Pergumulan Pemikiran erupakan kumpulan dari makalah
dika ngan war-ga Muhamm diyah ya g disunting oleh Sukriyanto AR
dan Abdul Munir Mufkhan. 2. Satu r\nuharram tahun 1414 H., yang diberi kata pengantar oleh orang yang sama. Buku ini berisikan diantaranya riwayat hidup dan angkaangka sakti bagi pak AR.
22
24
yang seharusnya manusia sebagao "pencipta" dan "pengendali" budaya dan teknologi malahan menjadi sub-ordinate terhadap sistem budaya dan tekonologi tersebut. Akibat lain dari hal tersebut di atas adalah terjadinya kecenderungan pemikiran materialistik, tersebut
pada
rasinalistik dan
gilirannya
akan
sekuralistik.
mendorong
Kecenderungan
terjadinya
paham
materialistisme, rasion Usme dan sekuralisme, al ini merupakan ancaman
yang cukup serius bagi kehidupan religius masyaraka Indonesia. Disisi lain persoalan yang dihadapi umat Islam adalah adanya masya akat yang semakin tergeser kepinggiran, dan hal ini kita mengenal
dengan nama kaum
'Dhu'afa.
Masyarakat seperti
ini sulit
untuk
menentukan jalan hidupnya, bahkan unt~k memenuhi sehari-has1inya terlalu tetrjaJ, bahkan
Muharnmadiyab mem·1a
SAW namRaknya Islam ini merupakan agama yang sangat m mperhatikan kaum dhu'afa seperti ungkapan pak AR dalam tu1lisanny~ sebagai berkut : "nampak Islam ini meru akan agaan a ya g sangat memperhatikan kaum dhu'afa. Bahkan Nabi sendiri selama hidupnya selalu bersamasama ka m dhu'af . ~- Al'lmad ahla ketika memperkenalkan Muhammadiyah pertama-tama, surat al-Ma'un yaitu su[at yang tegastegas berpihak kepada kaum dhu'afa (anak-anak yatim dan orangorang miskin) 11 Dari dua sisi persoalan pokok tersebut di atas, Muhammadiyah mulai sadar, nampak dakwah adalah suatu tugas dan kewajiban bagi setiap
11
AR. Fachruddin; Peningkatan Kualitas Kepernimpinan dan Gerakan dalam Muhammadiyah,
dalarn; Pergumulan Pernikiran dalam Muhamrnadivah, (Yogjakarta: Sipress, 19900, hal. 165
25
manusia. Sebagai khlalifah dimuka bumi ini dan sistem dakwah yang
dilakukan Muhammadiyah selama ini dikaji ulang untuk selanjutnya mencari sistem dakwah yang lebih cocok dengan masyarakat. Muhammadiyah rupanya segera perlu memiliki strategi dakwah untuk masa yang akan datang. Jil
masalah
ini,
maka
dakwah
yang
dibangun
oleh
Muhammadiyah selama int tidak akan ada artinya. Oleh karena itu dakwah
yang dilaksanakan selama bertahun-tahun akan dengan mudah dirusak oleh golongan lain yang menguasai informasi.
2. Pemiki an pal< AR tentang Rekayasa Politik Muhammadiyah Untuk Amar Ma'ruf Nahi Munkar Sebagai sarana untuk memperlancar
elaksanaan dakwah, maka
Muha madiyah memerl11kao "temaa" atau " itra panjang
dari
gerakan
M 1hammadiyah,
erja" sebagai tangan
dipegang
teguh
o eh
Muhammadiy h sesuai dengan Islam. Sesuai dengan (jndan -Undang ke-ormasan No. 8 tahun 1985, mengenai pemberlakuan Pa casila sebagai satu-satunya-azas dan juga muktamar ke 41 di Surakarta, bahwa Muhammad1yah dengan tegas menyebutkan azas Pancasila p aa bab II pasal 2 anggaran dasar Muhammadiyah, ini mendorong kepada Muhammadiyah agar bertambah sungguh-sungguh dalam memurnikan dan memperkokoh akidah lslamiyah
untuk itu Muhammadiyah harus mampu berhubungan dengan "siapa saja"
BABIV TELAAH TERHADAP DAKWAH DAN POLITIK MUHAMMADIYAH PERIODE KEPEMIMPINAN KH. AR. FACHRUDDIN
Sebelum menerangkan lebih jauh, al
tegas terhadap korupsi, mengajak masyarakat luas untuk mem rangi ketidak adil an, mengh·mbau pemerintah untuk terus menerus menggelindingkan proses demokrasi d n keterbukaan. Sedangkan Low Politics adalah politik ya g terlalu praktis berorientasikan ke-pada melakukan gerakan dan manuver politik memperebutkan kursi DPR
un,uk
mint:a bagian dilembag ertahankan atau
memperluas adanya >Jested-interest. M. Amin Rai mengungkapkan dalam buku : Moralitas Politik Muhammadiyah,
sebagai berikut : " ........ High Politics adalaQ.politik yang luhur, adilubung dan berdimensi moral etis. Sedangkan Low Politics adalah politik yang terlalu praktis dan seringkali cenderung nista"1
1
Amin Rais, Moralitas Politik Muhamrnadiyah, (Yogjakarta; Dinamika, 1995), hal. 43.
adalah mengalokasil
A. MUHAMMADIYAH DIANTARA NILA! AGAMA DAN MORAL POLITIK SUATU TINJAUAN DAKWAH Persyarikatan hasanah
Muhammadiyah
pemikiran
merupakan
l<e--lslaman.
Oleh
bagian dari daya kreatif itu
perkembangan
Muhammadiyah adalah sebuah dinamika dan mekanisme hubungan antara
daya kreatif intelektual muslim dengan pasang surutnya gelombang persoalan hidupnya tlengan nilai dan kaidah ajaran Islam. Kelahiran dan kemajuan Muhammadiyah mencerminkan suatu kerangka berpikir yang rasional dan
metodologis yang berupa pola sikap dan tinda
jdid mengendalikan suatu mata rantai
istoris Cfan dialog antara di ensi normatif (wa~yu Allah) dengan
dimensi obyektif 1mat yan
merupakan daya krea ifnya. Mata rantai dialogis
tersebut mendorong dinamika sejarah yang senantiasa oerkembang dan berubah. Aktivitas dakwah bagi Muhammadiyah adalah merupakan upaya kreatif mengatasi berbagai persoalan kehidupan masa depan Muhammadiyah juga
2
M. Din Syamsudclin, Muhammadivah Kini clan Esok, (Jakarta: Panjin1as, 1990), hal. 168
29
umat Islam adalah akan ditentukan oleh kemampuan sejauhmana dapat
memberikan
jawaban
kesediaannya
terhadap
menerima
dan
persoalan mengelolah
dan sikap
tantangan, kritis
disiplin
para
warga
Muhammadiyah. Maka sudah waktunya disadari bahwa Muhamadiyah sebagai organisasi sosial kemasyaral
melalui berbagai aspek aktivitas Muhammadiyah dalam bidang
ta ligh, pendidikan, sosial-ekonomi dan politik yang d1selenggarakan dalam ran ka berupa pengembangan potensi
umat
khususnya potensi warga
Muhammadiyah ang berdimensi pengen bangan masyarakat. Menghadapi
tantangan
demi
tanlan an,
adalah
keharusan
bagi
persyarikatan Mufiammatliyah untuk menata kembali strategi dakwahnya, dal m arti beronentasi emasa dep n.-atau keakandatangan. Dalam konteks.ini Din Syamsudin mengatakan : "Agalmya Muhammadiyah perlu mengembangan berbagai bentuk dan tipologi dakwah dengan memberikan penekanan pada : Pertama, pendayagunaan media-massa, guna menciptakan citra yang positif tentang Islam, bisa disebutkan sebagai dakwah Ii al-shi'ar (dakwah untuk syiar), dakwah dalam bentuk ini dimaksudkan untuk menciptakan suasana kondsif bagi terselenggaranya proses dakwah itu sendiri. Kedua, pengembangan
30
peranan politik yang signifikan sebagai aktualisasi dari amar ma'ruf nahi 3 munkar, bisa disebut dakwah bi al-Siyasah (dakwah dengan politik). Keserbawajahan organisasi Muhammadiyah sebagai persyarikatan dan organisasi yang bergerak dibidang dakwah, menyentuh pada semua bi dang, dalam hat ini tak luput pula dimensi bidang politik. Keterlibatan Muhammadiyah dalam politik disini perlu sedini mungkin dijelaskan bahwa politik yang dimaksudkan bukan dalam arti politik praktis yakni keterlibatan pemilihan um um dan peiwakilan CUle bag a legislatif, politik seperti ini dapat juga dinamakan politik konstitusional yang biasanya dibedakan dengan politik alokatif.
B. l"ELAAH TERHAOAP POLITIK MUHAMMADIYAH PERIODE KH. AR.
Pada tahun 1982 merupakan tahun
jian bagi gerakan Muhammadiyah
termasuk cprmas yang lainnya, ~arena pada tahun itu diajuk nnya ke DPR tentang
r-eneaRa
undang-undanf;)
organisasi
kemasyarakatan
yang
mengandung pokok persoalan menjadik n Pane sila sebagai satu-satunya
azas bagi sefuruh organisasi kema yarakatan. Bagi peJsyarikatan Muhammadiyah mengandung a1ti dihilangkannya azas Islam dari anggaran dasar organisasi yang sudah barang tentu membawa konsekwensi perubahan sifat gerak dan tujuan. Dikalangan Islam, baik kelembagaan maupun perorangan memberikan penentangan yang keras terhadap rencana undang-undang ini, menurut
3
M. Din Syamsuddin, Ibid., hal. X
31
mereka, dijadikannya Pancasila sebagai
"Azas tunggal"
mengandung
ancaman terhadap keberagamaan umat Islam dan pada selajutnya terhadap eksistensi Islam itu sendiri di Indonesia. Penentangan itu tampakkan dalam berbagai forum-forum ilmiah dan keagamaan. Muhammadiyah mengambil langkah dengan sangat hati-hati dalam menghadapi protes politik inL Kehatian-hatian tersebut tampak dalam cara Muhammadiyah memberika respon sejak pemerintah memberi isyarat bahwa
sebuah
undang-undang
keormasan
akan
diajukan
l<:e
hingga
DPR
menetapkan penerimaan Pancasila sebagai azas oranisasi dal m muktamar
Sebag i agenda sistematik dalam pemikiran politik, pemerintaH setelah berhasil memberikan penerapan "Azas Tunggal Pancasila" bagi seluruh organisasi
kekuatan
politik
beru12aY.a
untuk memb
akukannya
bagi
organisasi kemasyarakatan. 4 Muhammadiyah memberikan tanggap>an terhadap undang terse ut dengan
diadakann~a sidan
Tanwir
rencana
undang-
Muhammadi~ah
pada
bulan Mei 1983. =FentaRg permas ahatan ini Muhammadiyah mengambil kesimpulan antara lain :
1. Muhammadiyah setuju memasukl(an Pancasila dalam anggaran dasar Muhammadiyah dengan tidak merubah azas islam yang ada sekarang.
4
Lukman Harun, Muharnmadiyah dan Azas Pancasila. (Jakarta: Panjimas, 1986), ha.I. 33
32 2. Masalah tersebut adalah masalah nasional yang dihadapi oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara nasional. Oleh karena itu Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah dan lain-lain tidak dibenarkan untuk mengeluarkan pendapat ataupun mengambil sil
"Azas Tunggal" tersebut. 3. Pembahasannya akan dilakul\:an dalam muktamar ke 41 yang akan
datang. 5 Dengan demikian Muhammadiyah cukup tanggap yakni segera mencari informasi mengenai issu tersebut dan segera membahasnya melalui forumforum yang berskala nasional, dengan melibatkan unsur Pimpinan Wilayah Muhammadiyah diseluruh Indonesia.
Untuk selanjutnya datam muktamar ke 41 mengatakan, bahwa penerimaan azas Pancasil
di Surakarta pak AR
adalah bagaikan memak:ai
"helam" (topi pengaman) bagi pengendara s peda motor. 6 Tiga
ta un setelah pengesah n u dang-unaang keorma an, lol:>i
Muhammadiyah me
apat tantangan
diajukannya kepada DPR Rene na
b ru pada tahun
1988 dengan
ndang-Undang tent ng Pendidika111
Nasional, hal ini mendapat perhatian khusus dari Muhammadiyah, disamping karena organisasi Muhammadiyah bergerak dalam jumlah yang cukup banyak dibidang pendidikan, juga menurut pandangan Muhammadiyah RUU-PN
5
Lukman Harun, op.cit., hal. 38 Rusli Karim, (ed), Kata Pengantar dalam : Muhammadiyah dalam Kritik dan IZomentar, (Jakarta: Rajawali, 1986), hal. ix. 6
34
DPR membicarakan masalah tersebut sebaiknya pemerintah maupun DPR memberikan i'nasukan-masukan guna kesempumaan RUU-PN. Seperti
lobi
yang
dilakul<:an
Muhammadiyah
dalam
rangka
penyempurnaan RUU-PN ini ditujukan kepada pemerintah dan DPR. Disa mping pertemuan dengan beberapa pejabat terkait secara formal. Dan juga pertemuan PP. Muhammadiyah dengan beberapa pejabat yang akhirnya dial
rb r.~Qa i
Pimpinan Fraksi di
DPR. 8 butir dalam pokok-pokok pikiran maupun sumbangan pemikiran Muhammadiyah tertampung dalam undang-undang yan bernama
undang-undang
tentang
Sistem
Pendidikan
kemudian asional. 9
Demikianlah pemikiran politik Muhammadiyah dalam kegiatan lobyying denga11-p_emerintah maupun dengan DPR sehiAg§la RUU-PN ini disahkan. Bila kita i gin mengungkap $ecara tu tas tentang peran an pemikiran politik Muhammadiyah dalam berb gai kebijakan pemeri tah masih
banyak ang dapat di ahas an disimak eperti Rencana Undang-Undang clan lain-lain
sebenarnya Muhammadiyah senanf1asa
tanggap akan hal tersebut yang l<esemuanya terjadi masa kepemimpinan KH. AR. Fachruddin sampai akhir tahun 1990-an.
3
9
Din Syarnsuddin, op. cit., hal. 200 Din Syarnsuddin, op. cit., hal. 202
BABV KESIMPULAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN Dari
pembahasan
dimuka
pada
bab-bab
terdahulu
tentang
Muhammadiyah pada periode kepemimpinan KH. AR. Fachruddin (sebuah telaah pemikiran politi
Muhammadiyah). maka dapat diambil kesimpulan
antara lain sebagai berikut : Muhammadiyah adalah organisasi kemasyarakatan yang berdiri sebagai reaksi te hadap keactaan lingkungan yang kacau dalam menja ankan syari'at Islam dan untuk mengimbangi Kristenisasi dari kaum Nasrani. Maka KH. Ahmad Dahlan mempelopori berdirinya Muhamadiyah pada tangg I 18
Nopember 19 2 di Kaurpa Yogjals:_§_rtaJ
TerliHat Rada periode kepemimpinan KH. AR. Fachruddin I< ususnya pada periode terakhi , merupakan periode "pendalaman l<epribadian" yaitu periode Memuha madiya l\'.an orang Muhammadiyah. Hal ini dilakukan beliau a alah untuk mempersia~kan dan meninjau k mE>ali ap yang setama ini telah dan sedang dil<erjakan. Muhammadiyah
meskipun
sebagai
organisasi
kemasyarakat
tidak
menjalankan politik praktis sebagaimana halnya partai-partai politik yang ada, akan tetapi Muhammadiyah cukup menjadi l<ekuatan "politik" dan mewarnai politik, dalam aktivitas dakwah amar ma'ruf nahi munkar dan Muhammadiyah
36
tidak pernah lepas dengan apa yang dinamakan politik, karena pengertian merupakan bagian atau sub sistem dari arti dakwah lslamiyah secara luas. hanya politik disini mengalokasikan nilai-nilai Islam melalui organisasi Muhammadiyah ke dalam kerangl
sebuah proses dan konsensus bersama didalam ber-Muhamadiyah. Muhammadiyah memfungsikan anggota untuk mengadakan lobi-lobi politik dengan aparatterkait unttt< mengadakan 'Clialog ide" maupun "dialog konsep",
agar menghasilkan sebagaimana yang diharapkan oleh persyaril\:atan Muhammadiyah.
B. PENU"fUP Demikianlah bahasan tentang Muhammadiyah pada peri de KH. AR. Fachruddin ini penulis sajikan dengan segala kekurangannya. Dan semoga bermanfaat_b'(lgi yang
er.nbutut)kanoya. Amiin.
38
_ _ _ 6, No. 13 Th.78. 1 - 15 Juli 1993 Majalah Editor, No. 15/Th.IV/22 Desember 1992 Majalah Mimbar Ulama, No. 142 Thn XIV Majalah Tempo No. 49 Th. XVIII - 4 Pebruari 1989 Majalah Tempo No. 17 Th. XIX 24 Juni 1989 D
Miriam Budiardja, Dasar-Dasar llmu Politik, PT. Gramedia, Jakarta ; 1977 Mukti Ali, Abdullah, Prof, g , Alam Pikiran Islam Modern dan Modem Islamic Thought in Indonesia, Penerbit Nida, Yogjakarta, 971 __ , lnterprestasi tentang Amalan Muhammadiyah, Pimpinan Pemuda Daerah Jakarta · 1958 Mulkhan, Abdul Munir, Pemikiran KH. Ahmad Dahlan Dalam Presfektif Perubahan Sosial, Bumi Aksara cet. I Jakarta ; 1990 Mustafa Kamal (dkk), Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, PT. Persatuan, cet. VI. Yogjakarta ; 1983
Pak AR, Yo ·a, Satu Muharram 1414 H, (to), Yogjakart ; 1993
I
-
r
Panduan Muktarnar Muhammagjya ke-42 d' Yogjakarta · 1990 PP. Muhammadiyah, Himpunan P usan Tarjih,
i
-..-' Kepribadian Muhammadiya _..,...._, Muqadimah Anggaran Dasa Ramlan Surbaki, Memahami llmu Politik, PT. Grasindo, Jakarta; 1986 Rusli Karim (ed), Muhammadiyah dalam Kritil< dan Komentar, Jakarta ; 1986 Shaleh Harun dan Abdul Munir Mulkhan, Latar Belakang Ummat Islam Menerima Pancasila Sebagai Azas Tunggal , Aquarius, Yogjakarta ; 1985 Sujaranto, (dkk), Muhammadiyah dan Tantangan Masa Depan lntelektual, PT. Tiara Wacana, Yogjakarta; 1991
Dialog
39
Sukriyanto, AR dan Abdul Munir Mulkhan, (penyunting), Pergumulan Pemikiran dalam Muhammadiyah, Sipress, cet. I, Yogjakarta ; 1990
Sutrisno Hadi, Prof. Ors, MA, Metodologi Reseach, Yayasan Penerbit Psikologi UGM, cet, XXll, Yogjakarta; 1990
v
:'\,/