)d-/'?k"l
-
"e
TELAAH KOMPOSISI ZAT GlZl JENlS BURGER D A N SUMBANGANNYA TERHADAP KECUKUPAN ENERGl DAN PRONTEIN SERTA IMPLIKASINYA PADA KONSUMEN BERDllT
Oleh
MARTINI MARKUM A. 25.1662
JURUSAN GIZl MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARSA FAKULTAS PERTANlAN lNSTlTUT PERTAMIAN BOGOR 1993
MARTINI MARKUM. Telaah Komposisi Zat Gizi Jenis Burger Dan Sumbangannya Terhadap Kecukupan Energi dan Protein Serta Implikasinya Pada Konsumen Berdiit. (Di bawah bimbingan Ahmad Sulaeman dan Mien K. Mahmud). Masyarakat di kota-kota besar khususnya Indonesia mulai gemar mengkonsumsi makanan siap santap (fast food), terutama makanan ala barat yang sekarang sedang trendy. Salah satu jenis makanan siap santap yang banyak digemari oleh semua kelompok umur adalah burger. Sampai saat ini posisi burger dan pengaruhnya terhadap status gizi dan kesehatan konsumen belum jelas, karena kandungan zat-zat tersebut diatas belum banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi zat gizi dari beberapa jenis burger dan sumbangannya terhadap total energi dan protein dari kecukupan yang dianjurkan serta berapa banyak makanan tersebut dapat dikonsumsi oleh masyarakat khususnya bagi konsumen yang berdiit. Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 1992 sampai Januari 1993, dengan bahan contoh burger yang d-iambil dari tiga perusahaan yaitu Burger King, Mc.Donaldfs dan Wendy's yang ada di Jakarta. Penelitian terdiri dari dua tahap yaitu penelitian pendahuluan dengan pengamatan ke tiga restoran yang memproduksi burger dan penelitian lanjutan dengan melakukan analisis zat gizi contoh burger dari tiga perusahaan. Pengambilan contoh dilakukan dengan mengambil secara acak tiga jenis burger yaitu Cheese burger, Beef burger dan Fish burqer dari ketiga perusahaan tersebut yang keseluruhannya berjumlah sembilan satuan contoh. Persiapan contoh dengan metode Quartering dan dianalisis masing-masing sebanyak dua gram. Hasil penimbangan contoh burger yang diteliti menunjukkan bahwa komposisi bahan makanan jenis burger per porsi tidak berbeda antara ketiga perusahaan. Perbedaan berat masing-masing burger tergantung dari variasi bahan makanan (daging/ikan atau keju) yang digunakan serta jumlah penambahan sayuran setiap porsinya. Kandungan zat gizi jenis burger yang dianalisis per 100 gram, rata-rata tidak menunjukkan perbedaan yang nyata pada cr = 0,05. Kandungan lemak berbeda sangat nyata (a = 0,Ol) terhadap jenis burger, sedangkan kandungan serat kasar sangat berbeda nyata antar perusahaan. Perbedaan kandungan zat gizi jenis burger per porsi tergantung dari berat masing-masing burger, yaitu jenis Fish burqer aaalah yang tertinggi kemudian menyusul Cheese burger dan yang terendah adalah Beef burger. Dari perhitungan analisis zat gizi makro dapat dinilai proporsi burger yaitu 17,6 persen protein, 42,5 persen
lemak dan 39,9 persen karbohidrat. Padahal suatu makanan dikatakan mempunyai proporsi seimbang apabila kandungan protein antara 10-15 persen, lemak 25-30 persen, dan karbohidrat 50-65 persen dari total energi. Hal ini berarti bahwa burger mempunyai kandungan protein dan lemak lebih tinggi daripada proporsi seimbanq dan kandunqan karbohidrat dibawah proporsi seimbang. Dengan demikian untuk memenuhi proporsi yang seimbanq perlu penambahan makanan sumber karbohidrat dari makanan lainnya. Rata-rata sumbangan energi, protein setiap porsi burger terhadap kecukupan laki-laki dan perempuan dewasa sebesar 334,9 Kalori, 14,7 gram protein. Padahal kecukupan laki-laki dewasa yanq dianjurkan adalah 2700 Kalori, 50 gram protein. Kecukupan perempuan dewasa 2100 Kalori dan 44 gram protein, dengan asumsi tiga kali makan sehari. Hal ini berarti bahwa kandungan enerqi burger belum memenuhi sepertiga kecukupan gizi yang dianjurkan untuk satu kali makan, sedangkan kandungan protein sudah memenuhi sepertiqa kecukupan yang dianjurkan. Harga per Kalori yang termurah dengan kandungan energi yang tingqi adalah Cheese burger (343,O K) dari produk Wendy Is seharga Rp 5,30, sedanqkan harga per gram protein yang termurah dengan kandungan protein yang tinggi adalah Cheese burger (14,6 g) dari produk Mc.Donaldls seharga Rp 126,70. Implikasi burger terhadap penderita penyakit adalah tergantung dari kebutuhan zat gizi konsumen yang berdiit. Disamping itu juga memperhatikan batasan zat .gizi yang boleh dikonsumsi. Hal ini penting karena kandungan protein dan lemak serta natrium burger yang diteliti cukup tinggi, yang akan berdampak terhadap beberapa penyakit apabila dikonsumsi lebih dari satu porsi dalam sehari. Konsumen keqemukan (obesitas) dan penyakit gula (diabetes mellitus) dapat menqkonsumsi semua jenis burger yang diteliti sebanyak satu porsi sehari, selain itu mengurangi jenis makanan yang tinqqi kandungan lemak dan karbohidrat serta memperbanyak konsumsi sayuran dan buah. Bagi konsumen penyakit ginjal hanya dapat mengkonsumsi jenis Beef burger dari produk Burger King dan Wendy's sebanyak satu porsi sehari, juqa memperhitungkan jumlah makanan sumber protein hewani dengan tanpa penambahan garam dapur. Pada konsumen penyakit jantung dapat mengkonsumsi jenis cheese burger dan Beef burqer yang diteliti sebanyak satu porsi sehari dan memperhitungkan kandungan lemak dari makanan lainnya. Untuk konsumen dengan penyakit hati (hepatitis) hanya dapat mengkonsumsi jenis Beef burqer dari produk Burger King sebanyak satu porsi sehari, dan menghindari makanan yang tinggi natrium.
TELAAH KOMPOSISI ZAT GIZI ENIS BURGER DAN SUMBANGANNYA TJZRHADAP KECUKWAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA IMPLKASINYA PADA KONSUMEN BERDLiT
Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Permian pada Fakultas Pertanian
Oleh MARTINI
MARKUM
A.25.1662
JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
: TELAAH KOMPOSISI ZAT GI21 JENIS BURGER DAN SUMBANGANNYA TERHADAP KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KONSUMEN BERDIIT Nama Mahasiswa : MARTINI MARKUM Nomor Pokok
: A.25.1662
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dr. Mien K. Mahmud NIP. 140022702
Ir. Ahmad Sulaeman, M.S. NIP. 131803658
rusan GMSK
asoetion, M.S.
Tanggal Lulus :
11 September 1993