BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Aplikasi Text-to-Speech ( TTS ) merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk
mengkonversikan tulisan / teks ke dalam bentuk ucapan dengan menggunakan pemodelan bahasa natural manusia. Dengan adanya aplikasi TTS yang handal, berbagai kebutuhan informasi dapat terpenuhi dengan mudah. Salah satu kegunaan dari aplikasi TTS ialah memudahkan para pengguna untuk mempelajari cara pengucapan suatu bahasa dengan tepat. Aplikasi TTS berbahasa Indonesia sangat dibutuhkan mengingat perannya sebagai sarana pembelajaran yang baik untuk mengetahui pengucapan kata dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Akan tetapi dalam membuat suatu aplikasi TTS yang handal memiliki beberapa permasalahan umum. Permasalahan
umum
pada
pembuatan
aplikasi
TTS
disebabkan
oleh
Karakteristik dari bahasa natural yang dinamis dan kreatif, permasalahan ini bertambah karena pada setiap bahasa natural terdapat penulisan kata yang sama dengan arti dan cara artikulasi yang berbeda (homograf) . Bertentangan dengan karakteristik bahasa natural yang dinamis dan kreatif, banyak aplikasi TTS termasuk didalamnya IndoTTS (aplikasi yang dibuat dan dipublikasikan pertama kali di indonesia oleh Arry Akhmad Arman, dosen Universitas Institut Teknologi Bandung, pada tahun 2000) menggunakan rule based system pada pengenalan fonem (pengucapan). Karakteristik rule based system yang statis, detil dan
1
2 tidak adaptif terhadap perubahan merupakan karakteristik yang kurang sesuai pada tahap ini. Oleh karena itu penggunaan backpropagation pada pengenalan fonem sebagai salah satu solusi, perlu untuk dipertimbangkan. Karakteristik backpropagation ini memberikan fitur–fitur yang tidak dimiliki oleh rule based system, sebagai contoh : •
tidak diperlukan adanya aturan
•
dapat mengadopsi perubahan
Dengan adanya fitur–fitur tersebut dalam pengenalan fonem, aplikasi tersebut dapat melakukan pembelajaran sendiri untuk mengenali pengucapan kata yang baru tanpa harus melakukan perubahan aturan; terlebih lagi aplikasi tersebut mampu mengatasi banyak pengucapan kata–kata baru tanpa melakukan perubahaan terlebih dahulu. Permasalahan lain ialah adanya beberapa kata yang memiliki cara pengucapan berbeda (homograf). Suatu kata yang bersifat homograf akan memiliki cara pengucapan yang berbeda pada kategori sintaksis yang berbeda. Sebagai contoh, kata ”apel” akan diucapkan berbeda jika memiliki kategori sintaksis nomina (kata benda) atau verba (kata kerja). Perlakuan khusus terhadap pengucapan kata homograf merupakan salah satu fitur yang harus hadir dalam suatu aplikasi TTS, oleh karena itu penulis menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menggunakan metode N-Grams.
1.2
Ruang lingkup Mengingat banyaknya modul yang harus dikerjakan untuk dapat menciptakan
sebuah aplikasi TTS yang lengkap, penulis membatasi ruang lingkup sistem ini, berikut adalah keterangannya:
3 •
Aplikasi ini terbatas hanya pada input teks yang dimasukkan oleh pengguna, format input merupakan teks, gambar atau format lainnya tidak didukung oleh aplikasi ini.
•
Penggunaan intonasi sesuai dengan nada/dialek yang telah dibuat oleh penulis.
•
Penggunaan aplikasi ini hanya terbatas pada pengucapan Bahasa Indonesia yang benar pada input kata berbahasa Indonesia, apabila user memasukkan bahasa Inggris maka akan diucapkan sesuai pelafalan Bahasa Indonesia apabila kata tersebut belum dimasukkan ke dalam data training.
•
Data input yang digunakan dalam training akan dibatasi menggunakan kata-kata dalam kehidupan sehari-hari saja dengan melihat kebutuhan aplikasi yaitu sebagai sebuah aplikasi yang akan mencontohkan bagaimana mengucapkan kosakata Bahasa Indonesia dengan benar.
1.3
Tujuan dan Manfaat Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menganalisis dan merancang sebuah
aplikasi TTS yang menggunakan bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan neural menggunakan metode back-propagation pada pemecahan kata menjadi fonem dan proses pengenalan kontekstual dengan metode n-gram. Diharapkan dengan penggunaan metode ini akan menciptakan aplikasi TTS yang lebih handal. Berikut merupakan beberapa manfaat dari penelitian tugas akhir ini: •
Metode neural mampu mengenali pengucapan yang tepat pada kata-kata yang belum dikenali.
4 •
Menjadi sarana bagi orang asing yang ingin mempelajari cara pengucapan katakata dalam Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
•
Membantu penelitian lebih lanjut mengenai aplikasi TTS berbahasa Indonesia yang hingga saat ini masih terus dikembangkan.
1.4
Metodologi Berikut adalah tiga Metodologi penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan skripsi ini: •
Metode Pengumpulan data Untuk dapat melakukan proses backpropagation tentu saja membutuhkan datadata yang cukup banyak untuk training. Dalam penggenerasian fonem, penulis mendapatkan data mengenai kata-kata dalam Bahasa Indonesia melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada data-data yang dibutuhkan dalam pengenalan konteks, penulis mengumpulkan berbagai variasi kalimat yang dibuat dengan kombinasi kata-kata yang benar.
•
Metode Perancangan Dari hasil analisa dan studi pustaka yang diperoleh, kemudian dibuat sebuah rancangan sistem TTS yang dapat menerapkan metode jaringan saraf tiruan back-propagation. Rancangan ini berguna untuk mempermudah penulis melakukan langkah-langkah pengerjaan aplikasi serta mempermudah pembaca untuk mempelajari cara kerja dari aplikasi penulis. Rancangan yang diberikan berupa diagram dan penjelasan serta langkah-langkah pengerjaan aplikasi dalam bentuk pseudocode yang akan dipaparkan lebih lanjut pada bab 3.
5 •
Metode Pengujian Pengujian dilakukan terhadap kinerja sistem aplikasi dalam melakukan fungsinya. Pengujian dilakukan dengan membandingkan hasil output TTS yang menggunakan metode neural dengan fonem yang diketahui benar dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pada pengenalan konteks akan diuji dengan memasukkan berbagai kalimat yang tidak terdapat pada data training yang dimiliki.
1.5
Sistematika Penulisan
BAB 1
PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang penulisan, ruang lingkup, tujuan dan manfaat, metodologi, serta sistematika penulisan laporan. Latar belakang penulisan menjelaskan perkembangan TTS hingga saat ini serta permasalahan yang ada serta hubungannya dengan IS. Ruang lingkup berupa batasan-batasan yang penulis berikan dalam pengerjaan aplikasi ini sehingga apa yang tercantum merupakan apa saja yang penulis kerjakan dan tidak melewati batasan tersebut. Tujuan dan manfaat menjelaskan tujuan dari dilakukannya penelitian ini dan apa saja manfaat yang akan diperoleh apabila penelitian ini dapat selesai. Metodologi menjelaskan apa saja metode penelitian yang digunakan dalam pengerjaan aplikasi ini seperti metode pengumpulan data yang digunakan dan metode perancangan yang
6 digunakan. Sistematika penulisan laporan menjelaskan tentang babbab yang ada secara ringkas. BAB 2
LANDASAN TEORI Bab ini membahas mengenai teori-teori dasar dan teori-teori pendukung yang relevan dengan materi yang dibahas. Teori dasar akan dijelaskan mengenai ruang lingkup teori IS secara luas, kemudian akan menjelaskan lebih rinci lagi mengenai JST. Setelah itu, penjelasan teori akan berlanjut ke cara kerja sistem TTS. Teori-teori khusus pada bab ini ialah mengenai pengembangan lebih lanjut dari teori-teori dasar tersebut dalam hubungannya dengan aplikasi TTS.
BAB 3
PERANCANGAN APLIKASI Bab ini membahas perancangan algoritma dan aplikasi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini. Akan dijelaskan mengenai objek penelitian dan data-data yang perlu dikumpulkan sebagai input. Setelah itu dijelaskan bagaimana data-data tersebut diproses di dalam algoritma yang digunakan sehingga mengeluarkan output yang diinginkan.
BAB 4
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini berisi implementasi dan evaluasi dari pengimplementasian aplikasi. Akan dijelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan dari aplikasi yang dibuat dan perbandingannya dengan metode lain yang telah diketahui. Akan diuraikan mengenai jawaban dari permasalahan yang diberikan pada bab awal.
7 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan yang diambil disertai dengan saran-saran untuk
keperluan
pengembangan
yang
lebih
lanjut.