teknologi DAN kemandirian bangsa Listyani Wijayanti Deputi KEPala Bppt Bidang Tab
OUTLINE PRESENTASI PENDAHULUAN PERMASALAHAN LITBANG TEKNOLOGI DI INDONESIA KONSEP KEMANDIRIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KAJIAN TEKNOLOGI OLEH BPPT HARAPAN KE DEPAN : SEBUAH USULAN
PENDAHULUAN
PENTAHAPAN PEMBANGUNAN DALAM RPJPN 2005 - 2025 RPJM 4 (2020-2024) RPJM 3 (2015-2019) RPJM 2 (2010-2014) RPJM 1 (2005-2009) Menata kembali NKRI, membangun Indonesia yang aman dan damai, yang adil dan demokratis, dengan tingkat kesejahteraan yang lebih baik.
Memantapkan penataan kembali NKRI, meningkatkan kualitas SDM, membangun kemampuan iptek, memperkuat daya saing perekonomian.
Memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan iptek.
Mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
PENGUATAN SISTEM INOVASI DALAM RANGKA MENDORONG PEREKONOMIAN YANG BERBASIS PENGETAHUAN
2025
Wawasan Ipteknas ”It is science alone that can solve the problems of hunger and poverty, of insanitation and illiteracy, of superstition and deadening of custom and tradition, of vast resources running to waste, or a rich country inhabited by starving poor... Who indeed could afford to ignore science today? At every turn we have to seek its aid... The future belongs to science and those who make friends with science.”. ”. (Jawaharlal Nehru,, India Perspective, August 2008) ”Hanya ilmu pengetahuan sajalah yang dapat memecahkan masalah-masalah kelaparan dan kemiskinan, insanitasi dan buta aksara, takhayul dan hilangnya adat istiadat, habisnya sumber daya, atau sebuah negeri kaya yang didiami oleh penduduk miskin…. Siapakah sesungguhnya yang sanggup mengabaikan iptek sekarang ini? Pada setiap kesempatan kita pasti membutuhkan bantuannya.... Masa depan ditentukan oleh iptek dan orang-orang yang bersahabat dengannya”.
BUDAYA IPTEKNAS Tanpa budaya ipteknas mandiri dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, maka SDM Indonesia hanya akan menjadi bangsa buruh dan kuli.
Dan sejarah akan menulis di sana antara Benua Asia dan Benua Australia, antara Lautan Teduh dan Lautan Indonesia, adalah hidup suatu bangsa yang mula-mula hidup sebagai bangsa, akhirnya hidup menjadi kuli di antara bangsa-bangsa, kembali menjadi : “ Een natie van koelies en een koelies onder natie “. Sungguh bisa jadi kenyataan, kenyataan, yang membuat bangsa Indonesia sebagai bangsa pencari upah belaka, belaka, bangsa sebagai pemakan upah di antara bangsabangsa-bangsa. bangsa. Bung Karno (16 Agustus 1963)
Statement Presiden Susilo Bambang Yudhoyono :
“Strategi untuk menjadi negara maju dengan memadukan pendekatan sumberdaya alam, iptek dan budaya“ Disampaikan pada acara Silaturrahim dng Akademi Ilmu Pengetahuan (AIPI) dan Masyarakat Ilmiah, Januari 2010
KRITERIA KEMANDIRIAN TEKNOLOGI ? Prasyarat
- Mengurangi ketergantungan impor teknologi - SDM unggul, - Lembaga Litbang Unggul, - Sistem Inovasi berjalan baik
SUMBER : KOMUNIKASI PRIBADI DENGAN DEPUTI III KEMENRISTEK
Produk Teknologi Unggul
- Meningkatkan daya saing produk nasional - Meningkatkan ekspor produk teknologi tinggi
PERMASALAHAN LITBANG TEKNOLOGI DI INDONESIA
PERMASALAHAN LITBANG TEKNOLOGI DI INDONESIA Kepercayaan terhadap teknologi lokal masih kurang. Link and match industri - institusi litbang belum terjalin optimal. Industri skala besar lebih mengandalkan teknologi impor. Pendanaan litbang relatif kecil. Kebijakan belum sepenuhnya mendukung dan belum sinergis.
Dua Pilihan Bangsa Dua pilihan bangsa menuju Negara Industri Pilihan 1 Impor Teknologi
Ketergantungan Teknologi
Nilai Tambah Kecil - Pertumbuhan ekonomi - Penyerapan tenaga kerja - SDM rapuh - Brain drain - Ketergantungan asing - Posisi negara lemah
Negara Industri
Jalan Pintas Transfer Teknologi
IPTEKNAS
PARINAS
Pilihan 2 Kemandirian IPTEKNAS
Nilai Tambah Besar - Pertumbuhan ekonomi - Penyerapan tenaga kerja - SDM berkualitas - Keunggulan teknologi - Ketahanan nasional - Posisi negara kuat
KONSEP KEMANDIRIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
Jalan Pintas Transfer Teknologi ~ Technology Self Reliance ~ Indonesia Technology Self Reliance
- Pendekatan bertahap - Dukungan oleh kebijakan pemerintah dan keuangan
Nth Step ……….. 1st Step
“Niteni, Niroake, Nambahake” Ki Hadjar Dewantoro
Teknologi Transfer
- Turnkey project
Menuju Penguasaan & Kemandirian IPTEKNAS Positive Feed--Back Feed
Automatic Reinforcement
Transfer of Technology
Trigger
IPTEK DASAR
IPTEKNAS Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Penciptaan Peluang Pasar bagi IPTEKNAS Knowledge Society
Knowledge Worker
IPTEK TERAPAN
INDUSTRI
Peluang Pasar bagi Iptek Dasar
Peluang Pasar bagi Iptek Terapan
SDM Berkualitas dan Kreatif - Math., Physic - Chem., Bio. - Econ., Social
- Pendidikan - Litbang
Government Support
SISTEM INOVASI NASIONAL Demand Konsumen (end-use demand) Producen (intermediate demand)
SisDik , Litbang
Sistem Politik Pemerintah Pemerintahan
Sistem Industri
Pendidikan & Pelatihan Profesional Pendidikan lanjutan, Litbang & Kerekayasaan (R,D,E) (R,D,E)
Kebijakan Ristek
Perusahaan Intermediasi Institusi Riset
UKM
NTBC
Pemerintah R, D, E Standar & Norma
Dukungan Inovasi & Bisnis
Perbankan Modal Ventura
HaKI dan Informasi
Special Supra- and Infra- structure
Framework Conditions Kebijakan di berbagai level : Internasional , Nasional, Provinsi Kabupaten • • • • • •
Kebijakan ekonomi Kebijakan ekonomi makro Kebijakan Keuangan Kebijakan Fiskal Kebijakan Perpajakan Kebijakan Perdagangan Kebijakan Kompetitif
Kebijakan Industri Kebijakan Promosi & Investasi
Kebijakan Finansial Infrastruktur Umum & Dasar
Natural Endowment
Kebudayaan • Attitude and Values • Keterbukaan utk belajar dan melakukan perubahan • Inovasi dan kewirausahaan • Mobility
) NTBC= New Technology Based Company
TANTANGAN DAN PELUANG Peluang
STRATEGI
1. Sumberdaya Hayati
Riset dan Teknologi
TANTANGAN
Kebijakan
Pendidikan
2. SDM 3. Fasilitas
1.
4. Jejaring 5. Pendanaan 6. dll
Triple Helix ABG
Konsep ABG di Indonesia Paradigma baru ABG : alignment & engagement A
G
B
Alignment
Engagement
G menyediakan insentif, teknologi, regulasi, promosi hasil teknologi
G fasilitasi dialog interaktif antara A and B membangun program kemitraan yg konkrit
Catatan: Beberapa isu kebijakan penting terkait ABG meningkatkan keterkaitan di dalam sistem, meningkatkan kapasitas terabsorbsi, meningkatkan koordinasi kebijakan secara horizontal maupun vertikal.
5 Pertanyaan terkait ABG 2) Faktor2 yang menyebabkan engagement?
1) Bagaimana interaksi diinisiasikan, tantangan2 yg dihadapi?
A
G
3) Bagaimana kontribusi masing2 pihak (investasi, pasar, penelusuran/ delivery, desain, regulasi, dll) ?
B
Paradigma baru ABG :
alignment & engagement 5) Adakah resistensi dari tiap pihak?
4) Nilai-nilai apa yang diciptakan dan kepada siapa?
SOLUSI PERMASALAHAN : SEBUAH PEMIKIRAN
Konsep Sinergi A(cademician), B(usiness) dan G(overnment) : pengembangan teknologi dari awal harus melibatkan pihak pengguna dan pembuat regulasi.
Pengembangan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas UKM.
Fokus pengembangan teknologi pada bidang tertentu namun teknologi strategis (seperti teknologi hankam) seyogyanya negara yang melakukannya.
Koordinasi lintas sektor ditingkatkan.
KAJIAN TEKNOLOGI OLEH BPPT Pengembangan teknologi di BPPT : Pangan-Kesehatan, Energi, Informasi, Hankam, Transportasi, Material, Nano Teknologi, Rancang Bangun
RUANG LINGKUP PERAN BPPT BPPT
• Litbang Pangan – – – –
Pengembangan benih unggul ikan; Pengembangan Slow Release Fertilizer; Pengembangan Pupuk Hayati; Pengembangan Pakan Ternak;
Nila sebagai sumber Protein
Pengembangan Ikan Nila • Pembibitan ikan nila (Oreochromis nilaticus). • Pakan rekombinan untuk pertumbuhan ikan. • Vaksin DNA Streptococcus utk ikan nila. Prototipe vaksin ikan
Pengembangan Produk Ramah Lingkungan
Pengembangan Pangan Fungsional
Pangan Darurat
Minuman kesehatan anti kolesterol
Pengembangan Tanaman Industri (Sawit Sawit,, SAGU dan Karet Karet)) Proyek Minyak Sawit: Sawit: Pengembangan teknologi plantlet untuk meningkatkan kualitas minyak sawit
Perkebunan Sagu: Sagu Pengembangan bibit secara ex vitro
Proyek Karet Alami: Alami: Pengembangan teknologi plantlet Penyakit Jamur akar putih Perbaikan genetika
Pengembangan Obat Alami
Proses ekstraksi Bioprospeksi: Pengumpulan sampel
Formulasi Tanaman Obat Indonesia
Uji in vitro & in vivo
Obat alami
Eksplorasi Biota Laut
Mikrob potensial
Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Irian Jaya Mitra : MicroBiopharm of Japan Corp. (Japan)
Koleksi mikroba
LITBANG TEKNOLOGI ENERGI
LITBANG TEKNOLOGI INFORMASI
TVdigital
Software perisalah
Smart card
E-government
SIAK
LITBANG TEKNOLOGI HANKAM
Pesawat nir awak “PUNA”
Pesawat nir awak “SRITI”
Panser
LITBANG TEKNOLOGI TRANSPORTASI
WISE
MODEL N-219
LITBANG TEKNOLOGI MATERIAL
Hydroxyapatite
Reaktor bio-hydrogen
LITBANG TEKNOLOGI NANO 1. Nanokomposit Nanoclay-Polimer untuk Pengemas Unggul 2. Nanokomposit Lapisan (cat) Tahan Gores 3. Nanofiller Karet Ban Kendaraan 4. Teknologi Nano untuk energi alternatif 5. Teknologi Nano untuk kesehatan dan kosmetika : nano vit A, nano enkapsulasi insulin, nano herbal
LITBANG RANCANG BANGUN PERALATAN INDUSTRI
PIPA APUNG
PABRIK BIODISEL
HARAPAN KE DEPAN : SEBUAH USULAN
HARAPAN KE DEPAN : SEBUAH USULAN Dalam konteks Sains dan Teknologi di Alam Melayu maka :
1. Teknologi tidak akan diberikan secara cuma-cuma, sehingga menjadi langkah strategis apabila ada aksi ke depan untuk merebut penguasaan teknologi yang saat ini masih dikuasai bangsa Barat. 2. Kerjasama antar instusi litbang dan Perguruan Tinggi rumpun Melayu mutlak segera dilakukan dalam rangka menguasai teknologi hasil karya yang unggul, sehingga kemandirian teknologi di ranah Melayu segera dapat terwujud.
HARAPAN KE DEPAN : SEBUAH USULAN Dalam konteks Sains dan Teknologi di Alam Melayu dan Visi Universitas YARSI maka : 1. Melalui kerjasama antar universitas dan institusi litbang, Universitas YARSI diharapkan mampu menghasilkan konsep dan ilmu yang digali dari sumber Al Qur’an dan Hadits, sehingga ke depan akan lahir ilmu dan teori psikologi islami, ekonomi islami, kedokteran islami dan hukum islami yang dapat dioperasionalkan di tataran praktis. 2. Kerjasama antara Universitas YARSI dengan lembaga litbang di dalam dan luar negeri hendaklah segera dapat diwujudkan, agar Universitas YARSI mampu mewujudkan visinya dalam waktu tidak terlalu lama.
if you are planning for a year, sow rice; if you are planning for a decade, plant trees; if you are planning for a lifetime, educate people. (Chinese Proverbs)