perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
TEKNIS BUDIDAYA DAN PERKAWINAN SILANG PADA TANAMAN MELON UNTUK MENGHASILKAN BEHIH HIBRIDA F-1 DI MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA), KARANGPANDAN, KARANGANYAR
TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Pertanian Di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Jurusan / Program Studi Agribisnis Hortikultura Dan Arsitektur Pertamanan
Disusun Oleh : FAJAR TRI HANDOKO H 3309004
PROGRAM DIPLOMA III FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca Laporan Tugas Akhir dengan Judul : TEKNIS BUDIDAYA DAN PERKAWINAN SILANG PADA TANAMAN MELON UNTUK MENGHASILKAN BEHIH HIBRIDA F-1 DI MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA), KARANGPANDAN, KARANGANYAR
Yang dipersiapkan dan disusun oleh : Fajar Tri Handoko H 33009004
Telah dipertahankan didepan dosen penguji pada tanggal : ................................. Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima.
Mengetahui Pembimbing
Penguji
Ir. Eddy Triharyanto,MP
Ir. Sugiharti Mulya H, MP NIP.196506261990032001
NIP.196002051986011001
Surakarta,
Juni 2012
Universitas Sebelas Maret Surakarta Fakultas Pertanian Dekan,
Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto. MS commit to user NIP. 195602251986011001 ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia–Nya penulis mampu menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini. Dalam menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir ini tentunya tidaklah lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Alloh subhanahuata’ala yang telah memberi kemudahan dalam setiap urusan. 2. Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Prof. Dr. Ir. Bambang Pudjiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Ir. Wartoyo, S.P. MS. selaku Koordinator Program D III Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Ir. Eddy Triharyanto, MP selaku Dosen Pembimbing Magang. 6. Semua pihak yang terkait di Perusahaan CV. Multi Global Agrindo (MGA) selaku tempat magang. 7. Kedua Orang tua dan kakak saudara penulis yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 8. Geng Pendekar dan Geng Ngapak Merah yang selalu memberi motivasi. 9. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu-persatu. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran yang menuju sempurnanya laporan ini senantiasa kami harapkan. Akhir kata, penulis mohon maaf bila dalam laporan ini terdapat katakata yang kurang berkenan. Harapan penulis, semoga laporan ini dapat bemanfaat bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca semua pada umumnya.
Surakarta,
Juni 2012
Penyusun commit to user iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN .........................................................................
ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................
iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................
iv
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
vi
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................
vii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
viii
I. PENDAHULUAN .....................................................................................
1
A. Latar Belakang ...................................................................................
1
B. Tujuan dan manfaat .............................................................................
4
1. Tujuan ..........................................................................................
4
2. Manfaat ........................................................................................
4
II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................
6
A. Tanaman Melon .................................................................................
6
B. Hibridisasi ...........................................................................................
10
III. METODOLOGI ........................................................................................
14
A. Tempat Dan Waktu Pelaksanaan ........................................................
14
1. Tempat Pelaksanaan Magang ........................................................
14
2. Waktu Pelaksanaan Magang .........................................................
14
B. Metode Pelaksanaan ............................................................................
16
1.
Metode Pengumpulan Data .........................................................
14
2.
Metode Analisis Data ..................................................................
16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................
18
A. Kondisi Umum Perusahaan ................................................................
18
1. Profil Perusahaan ..........................................................................
18
2. Lokasi Perusahaan .........................................................................
19
3. Visi dan misi perusahaan .............................................................. commit to user 4. Struktur organisasi ........................................................................
19
iv
20
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
B. Budidaya Melon Untuk Menghasilkan Benih .....................................
21
1. Persiapan Lahan ............................................................................
21
2. Pesemaian ......................................................................................
24
3. Penanaman/ Transplanting ............................................................
26
4. Pemeliharaan/ irigasi .....................................................................
28
5. Kastrasi / Casting ..........................................................................
34
6. Hibridisasi ....................................................................................
37
7. Pengendalian OPT .........................................................................
40
8. Panen ............................................................................................
46
9. Pasca Panen ...................................................................................
47
10. Proses Perbenihan .........................................................................
49
C. Pemasaran dan Analisis Usaha Tani ..................................................
50
V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................
55
A. Kesimpulan .........................................................................................
55
B. Saran ....................................................................................................
56
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... LAMPIRAN ....................................................................................................
commit to user v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1 biaya pengeluaran produksi usaha tani ..............................................
51
Tabel 2 biaya pengeluaran produksi usaha tani ..............................................
52
commit to user vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Sekunder Lampiran 2. Gambar
commit to user vii
TEKNIS BUDIDAYA DAN PERKAWINANSILANG PADA TANAMAN MELON (Cucumis Melo L.) UNTUK MENGHASILKAN BEHIH HIBRIDA F-1 DI MULTI GLOBAL AGRINDO (MGA), KARANGPANDAN, KARANGANYAR Fajar Tri Handoko 1 Ir. Eddy Triharyanto,MP2 dan Ir. Sugiharti Mulya H, MP 3 ABSTRAK 2012, Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah semusim yang berasal dari lembah persia, Mediternia. Dari daerah asalnya, melon kemudian menyebar ke Eropa dan Timur Tengah. Buah melon masuk ke Indonesia dan mulai dibudidayakan pada tahun 1970. pada saat itu, melon menjadi buah yang bergengsi tinggi dan sangat mahal. Namun , buah melon kini sudah bisa dinikmati semua kalangan. Bahkan, tanaman ini sudah dibudidayakan secara luas di Indonesia. Melon memiliki nilai ekonomi dan prospek yang cukup besar dalam pemasarannya namun memerlukan penanganan intensif dalam budidayanya. Salah satu kendala dalam produksi adalah ketersediaan benih. Hingga saat ini varietas melon yang beredar di Indonesia banyak diimport dari Taiwan, Thailand dan Jepang. Kontinuitas atau ketersediaan benih tersebut tidak terjamin. Hal ini menyebabkan upaya memproduksi benih melon dalam negeri menjadi perlu dilakukan. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas, diperlukan kerjasama antara sektor pertanian dan sektor industri untuk menciptakan suatu bentuk kegiatan usaha dalam produksi benih. Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman, Kastrasi dan hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap tanaman. Hibrida adalah generasi pertama (F1) dari persilangan sepasang atau lebih tetua galur silang dalam yang memiliki sifat unggul.Kegiatan magang mahasiswa ini dilakukan di institusi mitra dengan unit-unit kegiatan pertanian. Magang Mahasiswa di Multi Global Agrindo (MGA), Karangpandan, Karanganyar dirasakan penting. Di Multi Global Agrindo (MGA) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembenihan tanaman sayuran khususnya tanaman melon sebagai unggulan produk MGA. Kata Kunci : Capsicum annum .L 1
Mahasiswa Jurusan/Program Studi Diploma III Hortikultura dan Arsitektur Pertamanan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan NIM H 3309004 2 Dosen Pembimbing/Penguji I 3 Dosen Penguji II
TECHNICAL CULTURE AND MARRIAGE IN PLANTS CROSS MELON (Cucumis Melo L.) TO PRODUCE HYBRID SEED F-1 IN THE GLOBAL MULTI AGRINDO (MGA), KARANGPANDAN, KARANGANYAR Fajar Tri Handoko 1 Ir. Eddy Triharyanto,MP2 dan Ir. Sugiharti Mulya H, MP 3 2012. Melon (Cucumis melo L.) is a seasonal fruit that comes from the Persian valley, Mediternia. From the region of origin, melon and then spread to Europe and the Middle East. Melon fruit to Indonesia and cultivated in 1970. at that time, the melon into a prestigious high fruit and very expensive. However, melon fruit can now be enjoyed by all walks of life. In fact, this plant is widely cultivated in Indonesia. . Melon has economic value and prospects are quite large in marketing but require intensive treatment in cultivation. One of the constraints in the availability of seed production. Until now the melon varieties circulating in Indonesia, many imported from Taiwan, Thailand and Japan. Continuity or availability of seeds is not guaranteed. This led the effort to produce melon seeds in the country be necessary. To obtain high quality seed, required cooperation between the agricultural and industrial sectors to create a form of business activity in seed production. In the world of agriculture and plant breeding in the sub science in particular there is a call to castration and the hybridization of plants, Castration and hybridization is a technique used by the breeders who are trying to expand the scope of plant breeding to increase crop productivity of the exalted, Breeding is a systematic way to assemble the genetic diversity into a form useful to humans. Hybridization is a crossbreeding between different species on each plant. Hybrids are the first generation (F1) crosses a pair or more of the elders in the cross strains that have superior properties. .Activities of student interns is done in partner institutions with units of agricultural activities. Students intern in Multi Global Agrindo (MGA), Karangpandan, Karanganyar considered important. In Multi Global Agrindo (MGA) is a company engaged in the breeding of plants, especially vegetables, melon crops as a flagship product MGA.
Key words: Capsicum annum. L Students / Study Program Diploma of Horticulture and Landscape Architecture Faculty of Agriculture, University of March Surakarta with NIM H 3309004 2 Supervisor / Examiner I 3 Lecturer Examiner II
1 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah semusim yang berasal dari lembah persia, Mediternia. Dari daerah asalnya, melon kemudian menyebar ke Eropa dan Timur Tengah. Pada abat ke-14, Colubus membawa tanaman ini ke Amerika, yang kemudian banyak tumbuh di daerah California, Texas, dan Colorado. Selain Colombus, Bangsa Moor juga banyak berjasa mengembangkan tanaman ini. Melon kemudian mengalami perkembangan jenis di Jepang, Cina, India, Spanyol, dan Iran. Buah melon masuk ke Indonesia dan mulai dibudidayakan pada tahun 1970. pada saat itu, melon menjadi buah yang bergengsi tinggi dan sangat mahal. Konsumennya punterbatas, hanya kalangan yang tergolong ekonomi tinggi. Namun , buah yang mengandung banyak air kini sudah bisa dinikmati semua kalangan. Bahkan, tanaman ini sudah dibudidayakan secara luas di Indonesia. Melon merupakan buah-buahan semusim yang sudah lama berkembang sebagai komoditas agribisnis. Melon memiliki nilai ekonomi dan prospek yang cukup besar dalam pemasarannya namun memerlukan penanganan intensif dalam budidayanya. Komoditas ini diminati oleh masyarakat banyak dan mempunyai harga yang relatif tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Pada tahun 2003, luasan pertanaman melon di Indonesia adalah 3329 ha dengan produksi mencapai 70560 ton (Departemen Pertanian, 2004). Konsumsi buah melon diperkirakan meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan dan perubahan pola makan masyarakat Indonesia yang semakin membutuhkan buah segar sebagai salah satu menu gizi sehari-hari. Pada tahun 2005–2008 konsumsi buah melon akan meningkat mencapai 1.34–1.50 kg/kapita/tahun commit to user 1
perpustakaan.uns.ac.id
2 digilib.uns.ac.id
(Departemen Pertanian, 2004). Hal ini sangat mendukung pengembangan melon di Indonesia. Salah satu kendala dalam produksi adalah ketersediaan benih. Hingga saat ini varietas melon yang beredar di Indonesia banyak diimport dari Taiwan, Thailand dan Jepang. Kontinuitas atau ketersediaan benih tersebut tidak terjamin. Hal ini menyebabkan upaya memproduksi benih melon dalam negeri menjadi perlu dilakukan. Varietas yang dihasilkan harus unggul dan benihnya harus berkualitas, sehingga keberadaannya diharapkan dapat memsubstitusi benih impor dalam dunia pertanian, untuk mendapatkan produksi yang tinggi dan kualitas baik harus digunakan benih yang berkualitas. Untuk mendapatkan benih yang berkualitas, diperlukan kerjasama antara sektor pertanian dan sektor industri untuk menciptakan suatu bentuk kegiatan usaha dalam produksi benih. Kerja sama ini turut menyertakan para pemulia tanaman untuk menghasikan benih-benih tanaman sayuran dan buah-buahan yang memiliki sifat unggul dari segi genetik, adaptasi lingkungan, dan daya tahan terhadap hama. Sehingga tanaman yang dihasilkan produksi serta kualitasnya tinggi. Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman, Kastrasi dan hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia yaitu orang yang berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, kastrasi disini merupakan proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga pada tanaman untuk menghindari atau mencegah terjadinya penyerbukkan sendiri. Kastrasi digunakan agar tanaman itu tidak menyerbuk sendiri, jika suatu tanaman menyerbuk sendiri secara terus menerus mungkin dari filal juga tidak bisa optimal dalam hal produksinya. Pemuliaan adalah suatu cara yang sistematik merakit keragaman genetik menjadi suatu bentuk yang bermanfaat bagi manusia. Dalam commit user keanekaragaman genetik (plasma proses ini diperlukan bahan baku to berupa
3 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nutfah) yang tesedia di alam. Untuk pemuliaan tanaman dan hewan, peranan penelitian untuk mendapatkan bibit unggul adalah sangat penting. Hibridisasi merupakan suatu perkawinan silang antara berbagai jenis spesies pada setiap tanaman. Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pada peristiwa hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetik yang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Varietas unggul dihasilkan melalui suatu program pemuliaan tanaman. Perakitan varietas hibrida merupakan alternatif yang menjanjikan dalam upaya menghasilkan benih melon yang unggul. Melon hibrida memiliki keunggulan dalam hal keseragaman buah yang tinggi baik dalam bentuk maupun mutunya, daya tumbuh yang cepat serta memungkinkan diperoleh kombinasi karakter yang diinginkan pada satu tanaman. Hibrida adalah generasi pertama (F1) dari persilangan sepasang atau lebih tetua galur silang dalam yang memiliki sifat unggul. Keunggulan hibrida dikaitkan dengan peristiwa heterosis. Pemulia berusaha
memperolehnya
untuk
berbagai
macam
tanaman,
baik
menyerbuk silang maupun menyerbuk sendiri . sebagai peningkatan ketegaran (vigor) dan besar turunan (F1) melebihi kedua tetuanya, bila dua inbreed line disilangkan. Kegiatan magang mahasiswa ini dilakukan di institusi mitra dengan unit-unit kegiatan pertanian. Magang Mahasiswa di Multi Global Agrindo (MGA), Karangpandan, Karanganyar dirasakan penting. Di Multi Global Agrindo (MGA) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembenihan tanaman sayuran khususnya tanaman melon sebagai unggulan produk MGA. Praktek Magang ini bertujuan untuk mengetahui cara memproduksi benih unggul, khususnya buah melon (Cucumis melo L). Mahasiswa magang secara tepat akan belajar menekankan kedisiplinan, kewirausahaan, kemandirian, keprofesionalan commit to user dan menumbuhkan semangat berkarya di bidang pertanian.
4 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan a) Tujuan umum kegiatan magang mahasiswa ini antara lain : 1. Untuk memperluas pengetahuan dan wawasan berfikir dalam ilmu yang lain sehingga dapat Membekali mahasiswa dalam terjun ke masyarakat setelah lulus. 2. Memberikan
pengetahuan
dan
pengalaman
praktis
kepada
mahasiswa dalam rangka kesiapan menghadapi dunia kerja yang mengarah pada kegiatan kewirausahaan, dan penciptaan lapangan kerja khususnya di sektor pertanian secara luas. 3. Mahasiswa memperoleh ketrampilan kerja dan pengalaman kerja yang praktis yaitu secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di bidang pertanian. 4.
Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi swasta, perusahaan dan masyarakat.
b) Tujuan khusus kegiatan magang ini antara lain: 1. Melihat dan memahami secara langsung upaya dan pengembangan agribisnis, khususnya pembenihan tanaman melon. 2. Mengetahui secara langsung proses pembenihan melon di CV. Multi Global Agrindo 3. Memperoleh ketrampilan dan pengalaman kerja dalam bidang pertanian khususnya pada produksi benih unggulan tanaman melon (Cucucmis melo L) yang dilakukan di CV. Multi Global Agrindo. 4. Menerapkan dengan membuka peluang untuk memperoleh pengalaman praktis di bidang pembenihan dan sebagai dasar pengembangan keilmuan tentang agribisnis khususnya tanaman melon.
commit to user
5 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Manfaat Manfaat yang dapat diperoleh dalam pelaksanaan magang di CV. Multi Global Agrindo Karanganyar adalah : a. Bagi
mahasiswa,
kegiatan
magang
ini
bermanfaat
untuk
memahami dan menambah wawasan tentang aplikasi pertanian di lapangan kerja. b. Bagi
Fakultas,
peningkatan
kegiatan
kompetensi
magang dan
ini
merupakan
ketrampilan
lulusan
strategi Fakultas
Pertanian UNS. c. Bagi CV. Multi Global Agrindo, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi hubungan kerjasama dalam hal pengembangan ilmu pertanian yang aplikatif dan teruji melalui penelitian-penelitian di bidang akademis.
commit to user
6 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
II. TINJAUAN PUSTAKA A.
Tanaman melon Melon (Cucumis melo L.) merupakan tanaman buah termasuk famili Cucurbitaceae, banyak yang menyebutkan buah melon berasal dari Lembah Panas Persia atau daerah Mediterania yang merupakan perbatasan antara Asia Barat dengan Eropa dan Afrika. Dan tanaman ini akhirnya tersebar luas ke Timur Tengah dan ke Eropa. Pada abad ke-14 melon dibawa ke Amerika oleh Colombus dan akhirnya ditanam luas di Colorado, California, dan Texas. Akhirnya melon tersebar keseluruh penjuru dunia terutama di daerah tropis dan subtropis termasuk Indonesia Melon merupakan buah-buahan semusim yang kini berkembang sebagai komoditas agribisnis. Melon memiliki nilai ekonomi dan prospek yang cukup besar dalam pemasarannya namun memerlukan penanganan intensif dalam budidayanya. Komoditas ini diminati oleh masyarakat banyak dan mempunyai harga yang relatif tinggi baik untuk pasar domestik maupun ekspor. Pada tahun 2003, luasan pertanaman melon di Indonesia adalah 3329 ha dengan produksi mencapai 70560 ton (Departemen Pertanian, 2004). Konsumsi buah melon diperkirakan meningkat, seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, meningkatnya pendapatan dan perubahan pola makan masyarakat Indonesia yang semakin membutuhkan buah segar sebagai salah satu menu gizi sehari-hari. Pada tahun 2005–2008 diperkirakan konsumsi buah melon akan meningkat mencapai 1.34–1.50 kg/kapita/tahun (Departemen Pertanian, 2004). Hal ini sangat mendukung pengembangan melon di Indonesia. Salah satu kendala dalam produksi adalah ketersediaan benih. Hingga saat ini varietas melon yang beredar di Indonesia harus diimport dari Taiwan, Thailand dan Jepang. Kontinuitas atau ketersediaan benih tersebut tidak terjamin. Hal ini menyebabkan upaya memproduksi benih melon dalam negeri menjadi perlu dilakukan. Varietas yang dihasilkan harus unggul dan benihnya harus berkualitas, sehingga keberadaannya diharapkan dapat memsubstitusi benih impor (Anonim, 2011). commit to user
6
7 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Tanah yang baik untuk budidaya tanaman melon ialah tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik untuk memudahkan akar tanaman melon berkembang. Tanaman melon tidak menyukai tanah yang terlalu basah. Tanaman melon akan tumbuh baik apabila pH-nya 5,8–7,2. Tanaman melon pada dasarnya membutuhkan air yang cukup banyak. Tetapi, sebaiknya air itu berasal dari irigasi, bukan dari air hujan. Tanaman Melon sangat memerlukan sinar matahari. Apabila tanaman Melon kurang mendapatkan sinar matahari pada awal pertumbuhannya, bisa mengalami etiolasi . sedangkan bagi tanaman Melon yang telah berbuah , kekurangan sinar matahari dapat menyebabkan buah melon rasanya kurang manis . Buah melon bervariasi dalam hal bentuk, ukuran, rasa ,warna, penampilan, penampakan, tergantung dari jenis varietas yang ditanam. Buah masak pada umur 75-120 hari, tergantung varietasnya, iklim, dan jenis tanah. Buah dapat dipanen jika telah terjadi rekahan pada pangkal buah. Khusus pada jenis Winter-melon
( seperti Honey Dew dan Casaba) tidak terjadi rekahan. Buah
yang telah tua dan masak , jika dipukul-pukul perlahan akan menimbulkan bunyi yang nyaring, karena daging buahnya sudah banyak mengandung gula, serta rongga didalam buah sudah cukup besar. Biji yang terdapat didalam berjumlah rata-rata 200-600 biji per buah, tergantung dari besar kecilnya ukuran buah . Melon termasuk tanaman yang tidak terlalu menuntut media semai yang khusus untuk pembibitannya. Medianya dapat dibuat dengan berbagai variasi, contohnya dengan mencampurkan tanah, pasir dan pupuk kandang atau kompos, asal perbandingannya sesuai misalnya 1:1:1. Untuk mendapatkan hasil bibit melon yang kekar dan sehat maka komposisi media semai yang tepat terdiri dari campuran tanah, pupuk kandang, pupuk SP-36 atau NPK ditambah dengan insektisida karbofuran. Bibit siap ditanam ketika berumur 10-14 hari. Akar tanaman diusahakan jangan sampai rusak, cetakan tanah dari polybag jangan sampai pecah atau hancur, karena dapat menyebabkan kelayuan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
8 digilib.uns.ac.id
Tanaman Melon mempunyai banyak cabang yang tumbuh pada ketiak daun. Dalam istilah biologi cabang ini disebut tunas lateral. Karena banyaknya cabang itu perlu dilakukan pemangkasan. Sebenarnya pada ketiak daun yang pertama , buah sudah dapat muncul. Tetapi, kualitas buah pada ketiak daun pertama sampai delapan, kurang baik ukuran buahnya kurang optimum. Kemungkinan, hal ini terjadi karena tanaman belum berdaun cukup untuk menghasilkan buah ( Tjahjadi, 1990). Penanaman merupakan kegiatan memindahkan bibit dari persemaian atau memindahkan benih dari gudang tempat penyimpanan langsung ke kebun. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar tanaman muda tidak rusak terutama pada akarnya. Sebelum bibit dipindahkan, tanah yang akan ditanami harus diperiksa apakah telah cukup basah atau belum. Dalam perlakuan transplanting waktu yang tepat merupakan salah satu hal yang penting saat melakukan pemindahan bibit. Dan waktu yang baik untuk pemindahan adalah pada pagi dan sore hari dimana intensitas matahari tidak tinggi. Hal ini untuk mejaga agar bibit tidak cepat layu atau kering ( Hendro, 2009). Lahan yang diguanakan produksi benih harus subur, berdrainase baik, dan cukup bebas dari gulma yang sulit dipisahkan dari benih yang akan diproduksi Pengelolaan Lahan sangat diperlukan dalam usaha dudidaya tanaman atau pertanian karena pengelolaan lahan yang kurang baik dapat membuat produksi atau produktivitas tanaman kurang baik dan semakin lama dapat semakin berkurang bahkan lahan bisa tidak produktif lagi. Faktor tanah memegang peranan penting berfungsi sebagai penyengga akar, reservoir air, zat-zat hara, dan udara.tanah dikatakan subur apabila dapat membrikan pertumbuhan dan perkembangan secara optimal pada tanaman Tanaman yang tumbuh kurang baik karena kekurangan air atau unsur hara bahkan serangan hama sekalipun seragam tidak diharapkan karena tidak menggambarkan pertumbuhan kurang normal. prinsip yang kedua adalah jumlah faktor-faktor yang dibutuhkan tanaman harus tersedia dalam jumlah optimum dan keadaan persaingan antara tanaman tetap di jaga atau commit to user
9 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
dihindarkan, bakal tanaman harus cukup normal dan tanaman selama pertumbuhan harus cukup bebas dari gangguan hama dan penyakit tanaman Pengairan atau irigasi yang teratur memungkinkan produksi benih di lingkungan yang paling sesuai untuk menghasilkan benih yang tinggi dan hal ini merupakan keuntungan utama bagi perusahaan benih. penggunaan pupuk sangat penting bagi prousen benih agar mendapatkan hasil yang maksimum. Ketepatan
pemupukan
sangat
penting
karena
menentukan
ketepatan
keserempakan waktu pembungaan. Dalam hal ini produsen benih harus bisa membedakan unsur-unsur yang memiliki peran spesifik dalam produksi benih dan hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang normal ( Qomara,1995). Kegiatan pengolahan lahan merupakan kegiatan untuk memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi gembur, aerasi dan drainase menjadi lebih baik serta membentuk bedengan–bedengan sebagai tempat tumbuh tanaman melon. Penggemburan tanah memberi peluang bagi benih untuk mengadakan kontak secara langsung dengan tanah agar benih dapat menyerap air, unsur hara, udara dan panas, sehingga kebutuhanya terpnuhi. Sifat fisis, kimia, biologis tanah berubah dengan adanya pengolahan tanah yang tepat. Pemupukan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam usaha peningkatan
hasil
produksi.Tujuan
pemupukan
adalah
menambahkan
persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh lebih subur sebagai konsekuensi terpenuhinya unsur hara yang diperlukannya ( Hasan, 2008). Tanaman melon yang sehat dan berproduksi optimal berasal dari bibit tanaman yang sehat, kuat dan terawat baik pada awalnya. Benih direndam kedalam larutan Furadam dan Atonik selama 2 (dua) jam. Benih yang baik berada di dasar air, dan benih yang kurang baik akan mengapung di atas permukaan air. Oleh sebab itu pembibitan merupakan kunci keberhasilan suatu agribisnis melon ( Setiadi, 1998). commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
10 digilib.uns.ac.id
B. Hibridisasi Kemurnian Varietas dari suatu benih pertanaman untuk menghasilkan benih tidak akan lebih baik daripada kemurnian benih yang ditanam, bahkan dapat ebih jelek. Penggunaan benih yang murni varietas dan bebas benih gulma merupakan langkah pertamadalam pengendalian mutu. Jika benih akan diberi sertifikat, maka sumber benih harus tertentu kelasnya dan diperiksa oleh BPSB. Mutu benih adalah halyang paling penting dalam usaha produksi benih. Produsen atau pedagang benih yang maju menggunkaan mutu sebagai suatu teknik kompetitif sebagaimana harga dan pelayanan. Mutu benih terdiri dari atribut sifat benih. Dipandang dari individu benih, sifat-sifat itu mencakup kebenaran varietas, viabilitas, vigor, kerusakan mekanis, infeksi penyakit, cakupan perawatan, ukuran, dan keragaman. Jika dipandang dari populasi benih yang membentuk kelompok (lot), sifat-sifat mutu mencakup kadar air, daya simpan, besaran kontaminan, keseragaman lot,potensi keragaan. Benih bermutu tinggi dalah benih yang murni genetis, dapat berkecambah, vigor, tidak rusak, bebas dari kontaminan, Lahan yang digunakan untuk produksi benih harus subur, berdrainase baik, cukup bebas dari gulma.lahan harus tidak ditanami sebelumnya dengan varietas yang berbeda atau lahan harus beda (Qomara, 1995). Hibridisasi disini dimaksudkan untuk dapat menyatukan sel kelamin dari tanaman tetua yang dikehendaki. Untuk itu perlu dilakukan cara tertentu yang berkaitan dengan sifat bungaan masaknya sel kelamin tersebut. Sifat bunga dapat dipelajari melalui biologi bunga. Agar supaya hibridisasi berhasil maka perlu diperhatikan beberapa hal, Diantaranya adalah emaskulasi. Persilangan dimulai dari pengambilan tepung sari dari bunga dan pekerjaan ini disebut dengan emaskulasi. Tepungsari diambil untuk
untuk mencegah tidak
terjadinya penyerbukan sendiri. Oleh karena itu pengambilan dilakukan sebelum kepalaputik masak, agar tidak memberi esempatan masuknyatepung sari yag tidak diinginkan ( soemarjono, 1986). Varietas unggul dihasilkan melalui suatu program pemuliaan tanaman. commit alternatif to user yang menjanjikan dalam upaya Perakitan varietas hibrida merupakan
11 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
menghasilkan benih melon yang unggul. Melon hibrida memiliki keunggulan dalam hal keseragaman buah yang tinggi baik dalam bentuk maupun mutunya, 2 daya tumbuh yang cepat serta memungkinkan diperoleh kombinasi karakter yang diinginkan pada satu tanaman. Hibrida adalah generasi pertama (F1) dari persilangan sepasang atau lebih tetua galur silang dalam yang memiliki sifat unggul. Keunggulan hibrida dikaitkan dengan peristiwa heterosis. Pemulia berusaha memperolehnya untuk berbagai macam tanaman, baik menyerbuk silang maupun menyerbuk sendiri . sebagai peningkatan ketegaran (vigor) dan besar turunan (F1) melebihi kedua tetuanya, bila dua inbreed line disilangkan. Heterosis dikelompokkan berdasarkan ekspresi, reproduktivitas dan adaptibilitas menjadi Pseudoheterosis dan Euheterosis (Suhendi , 1995). Persilangan
merupakan
salah
satu
teknik
untuk
memperbanyak
variasi/keragaman genetik dari suatu populasi tanaman.keragaman genetic tentu sangat penting sebagai salah satu upaya untuk mempermudah seleksi yang akan dilakukan oleh para pemulia tanaman. ketika persilangan dilakukan maka terjadi segregasi pada gamet tetua jantan dan betina. tanaman menyerbuk sendiri (autogami) yang memiliki bunga sempurna (hermaprhodit/banci) karena putik dan benangsari terletak dalam satu bunga. Dalam dunia pertanian dan dalam sub ilmu pemuliaan tanaman khususnya ada yang di namakan dengan kastrasi dan hibridisasi tanaman, Kastrasi dan hibridisasi adalah teknik yang digunakan oleh para pemulia ( orang yang berusaha untuk memperbanyak tanaman dalam lingkup pemuliaan tanaman ) untuk meningkatkan produktifitas dari tanaman yang dimuliakan, kastrasi ini adalah proses untuk menghilangkan kelamin jantan dari suatu bunga, untung saja hanya bunga, tidak terbayangkan kalau hal ini terjadi pada manusia.Yang mempunyai tujuan untuk memperoleh organisme dengan sifat-sifat yang diinginkan dan dapat berfariasi jenisnya. Pada peristiwa hibridisasi akan memperoleh kombinasi genetik yang diperoleh melalui persilangan dua atau lebih tetua yang berbeda genotipnya. Emaskulasi atau sering disebut kastrasi commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
12 digilib.uns.ac.id
merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan. Banyak kita jumpai percobaan persilangan dalam kajian ilmu genétika menghasilkan keturunan yang tidak sesuai dengan Hukum Mendel. Pemuliaan tanaman yang dikembangbiakan secara vegetatif dapat ditempuh melalui hibridisasi. Oleh karena kita perlu membuat variasi, maka dilakukan . Dengan jalan ini akan diperoleh sumber variabilitas atau klon-klon baru yang sangat luas variabilitasnya dan menjadi sumber penyeleksian klon baru. Berbeda dengan tanaman yang menyerbuk sendiri, dalam tanaman yang diperbanyak dengan jalan aseksual karena sifatnya heterozigot maka segregasi terjadi pada F1 (Purwadi, 2011). Menurut Alvarez (1998), melon memiliki nilai heterosis yang kecil. Oleh karena nilai heterosis yang kecil maka keunggulan utama yang diperoleh dalam perakitan varietas hibrida lebih diarahkan pada keseragaman tanaman, keseragaman buah yang tinggi serta adanya kombinasi karakter yang diinginkan pada satu tanaman . Melalui varietas hibrida dapat dilakukan juga proteksi benih secara biologis. Selain itu menurut Robinson (2000) karakter ketahanan terhadap penyakit dikendalikan oleh gen dominan sehingga varietas melon hibrida yang tahan hama dan penyakit dapat dibentuk secara cepat dibandingkan varietas bersari bebas (open pollinated cultivar) (Anonim,2012). Kastarasi adalah mengebiri bunga atas emaskulasi yaitu membuang benangsari yang masih muda atau belum masak dari sebuah bunga atau kuncup bunga dari induk betina. Pada umumnya kastrasi dilakukan satu atau dua hari sesaat bunga itu mekar. Sehubungan dengan itu maka pertumbuhan kuncup bunga perlu dipelajari atau diamati secara sesksama. Kastrasi adalah pengambilan kotak sari (bunga jantan) dengan sebgaja agar tidak terjadi persilangan sendiri. Katrasi dilakukan pada saat bunga jantan mulai muncul tetapi belum pecah. Kotak sari yang belum pecah biasanya telah commitdan to user menyembul di dua sisi bunga betina berwarna putih, sedangkan kotak sari
perpustakaan.uns.ac.id
13 digilib.uns.ac.id
yang sudah pecah berwarna krem coklat kehitaman. Saat yang paling baik melakukan persilangan buatan dalah pada saat bunga betina mekar ½ sampai ¾ bagian dan kepala putik berwarna putih. Pada saat itu , bunga jantan (benang sari) pada tandan tersebut belum masak atau pecah (wawan, 2002). Beberapa cara persilangan buatan yang bisa dilakukan adalah: 1. Tanadan bunga yang telah dikastrasi diserbuki tepung sari dengan dengan menggunaka , kuas. Tepung sari bisa dalam keadaan kering atau basah, kemudian dioleskan pada epala putik. 2. Tandan bunga yang telah reseptif ditempelkan pada tandan bunga yang telah mekar dan tepungsarinya telah pecah. 3. Tandan bunga yang masih reseptif tetapi belum pecah kotak sarinya diolesi bnga jantan yang kotak sarinya telah pecah (Wawan,2002). Penyerbukan sendiri dan penyerbukan bersilang yang berlanjut dengan pembuahan akan menghasilkan komposisi genetik keturunan yang berbeda. Pada tanaman penyerbuk sendiri yang berlanjut dengan pembuahan secara terus-menerus, populasi generasi-generasi berikutnya cenderung mempunyai tingkat homozigot yang semakin besar, jadi populasi tanaman cenderung merupakan kumpulan suatu lini murni. Sedangkan pada tanaman penyerbuk silang dikenal adanya perkawinan acak. Perkawinan acak merupakan suatu perkawinan dimana setiap individu dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk kawin dengan individu lain dalam populasi tersebut.. Pada umumnya maksud dari penyerbukan silang adalah untuk memperoleh jenis-jenis tanaman batu yang memiliki sifat-sifat : 1. Tumbuhnya tanaman lebih cepat, dapat lekas menjadi besar dan lebih kuat. 5. Hasilnya dapat dipungut dalam waktu yang lebih pendek. 3. Produksinya setiap tahun tetap baik atau lebih tinggi.
.
4. Kualitas hasil yang diperoleh lebih baik.
.
5. Tanaman lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit
.
6. Tanaman dapat tumbuh baik di berbagai daerah.
.
7. Bentuk dan warna bunga lebih menarik (Anonim, 2011) commit to user
14 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III. METODOLOGI
A. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN 1. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan magang dilaksanakan di Di CV. Multi Global Agrindo (MGA), Karangpandan, Karangayar. 2. Waktu Pelaksanaan Adapun pelaksanaan magang ini dilaksanakan selama 1 bulan yaitu dari tanggal 16 januari- 18 februari 2012. B. METODE PELAKSANAAN 1. Pengumpulan Data Penentuan lokasi praktikum ini dilakukan dengan cara sengaja (purposive). Metode ini biasa digunakan untuk penentuan lokasi yang akan dikunjungi, dengan mempertimbangkan topik bahasan yang bersangkutan dengan laporan yang akan dikerjakan. Multi Global Agrindo (MGA), Karangpandan, Karanganyar sengaja dipilih sebagai lokasi praktikum untuk mengetahui proses pembenihan benih melon hibrida F-1. Dalam pengumpulan data dalam penulisan ini ada dua jenis data yang di pakai. Jenis data yang di pakai yaitu jenis data primer dan jenis data sekunder. Data primer adalah adat yang dikumpulkan peneliti secara langsung dengan observasi dan wawancara ke obyek penelitian. Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan pertanyaan kepada narasumber mengenai permasalahan yang sedang dibahas. Kemudian praktikan melakukan diskusi dengan narasumber dari lembaga atau perusahaan yang dikunjungi dengan melakukan tanya jawab dan membahas topik bahasan. Pada praktikum kali ini praktikan membuat pertanyaan mengenai teknik budidaya dan perkawinan silang pada tanaman melon yang ada di Multi Global Agrindo (MGA), Karangpandan, Karanganyar yang akan di ajukan dan dijawab ke salah satu karyawan perusahaan. commit to user 14
perpustakaan.uns.ac.id
15 digilib.uns.ac.id
Adapun daftar pertanyaan yang telah diajukan: 1. Jenis varietas dan keunggulan tanaman yang dibudidayakan? 2. Tujuan dan kegunaan dari persilangan tanaman melon? 3. Hasil dan perbedaan benih hibrida F-1 dengan benih yang lain? 4. Bagaimana teknis melakukan hibridisasi F-1 yang baik? Observasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung mengenai bagaimana proses produksi dan aktivitas karyawan yang bekerja pada perusahaan yang dikunjungi segala aktivitas atau obyek yang berhubungan dengan materi magang. Penulis melakukan metode observasi untuk mengetahui bagaimana teknik budidaya dan perkawinan silang pada tanaman melon Multi Global Agrindo (MGA). Adapun hal yang di amati oleh peserta magang: 1. Jenis melon yang akan dilakukan persilangan. 2. Umur saat tanaman melon dilakukan persilangan. 3. Indukan jantan dan betina yang baik. 4. Teknik saat persilangan tanaman melon. 5. Hasil dari persilangan tanaman melon. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dari pihak lain. metode pengumpulan data dengan cara mencari data – data yang berhubungan dengan topik dan bahasan melalui buku – buku referensi atau browsing internet. Penulis mendapatkan data dengan cara mengutip data laporan maupun dokumen dari lembaga atau instansi yang ada hubungannya dengan penelitian. Penulis menggunakan metode ini untuk mempermudah dalam menyusun laporan dan dapat digunakan sebagai pembanding antara teori dengan keadaan sebenarnya di tempat praktikum. Adapun data sekunder sebagai pendukung yang diperlukan adalah: 1. Letak lokasi lahan produksi di CV. Multi Global Agrindo ( MGA) 2. Keadaan geografis lokasi lahan di CV. Multi Global Agrindo ( MGA) 3. Data statistik perolehan hasil produksi pembenihan melon 4. Daerah pemasaran benih CV. Multi Global Agrindo (MGA). commit to user
16 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2.Metode Analisis Data Metode dasar yang digunakan dalam pelaksanaan magang ini adalah diskriptif analisis. Diskriptif analisis digunakan untuk menjelaskan hasil yang diperoleh, cara pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan objek atau subjek pada saat sekarang berdasarkan fakta – fakta yang tampak sebagaimana adanya kemudian dianalisis. Dalam banyak kasus hasilnya hanya digunakan untuk menyediakan ringkasan dari apa yang telah dikumpulkan (misalnya, berapa banyak suka atau tidak suka produk) tanpa membuat pernyataan apakah hasil yang tahan terhadap evaluasi statistik. Untuk pengumpulan data kualitatif, di mana analisis dapat terdiri dari interpretasi peneliti sendiri tentang apa yang telah dipelajari, informasi dapat dikodekan atau diringkas ke dalam kelompok kategori (Anonim, 2010). Analisis kualitatif yaitu menggali
informasi dari brosur
perusahaan, artikel,dan internet. Selain itu juga dilakukan observasi langsung di perusahaan terkait serta menggabungkan dengan rata-rata hasil wawancara peserta. Tujuannya adalah untuk mendapat banyak perspektif tentang suatu organisasi perusahaan (Wahjono, 2006). Setelah data terkumpul lengkap , langkah berikut yang di lakukan adalah menganalisis data. Data yang di peroleh disempurnakan melalui seleksi data yang berguna, data yang relevan dan mereview informasi data yang terkumpul Metode analisis data yang di gunakan adalah analisis kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode kualitatif adalah salah satu cara kegiatan evaluasi yang menghasilkan data deskriptif analitif yaitu apa yang dinyatakan responden secara tertulis dan juga perilaku yang nyata , yang di amati dan di pelajari secara utuh. Data yang diperoleh dianalisis secara deskripsi dengan tabulasi dan dijelaskan .
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 18
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Umum Perusahaan 1. Profil Perusahaan CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi benih atau disebut juga sebagai breeding. CV. MGA sendiri berdiri secara resmi pada tahun 1998. Bapak Mulyono Herlambang adalah pemilik sekaligus direktur dari perusahaan ini. Untuk mendirikan suatu perusahaan pembenihan ini bukanlah suatu hal yang mudah dan instan namun melalui proses yang lama dan sulit yang dilakukan oleh bapak mulyono herlambang. Adapun dengan tahapan yang dilakukan oleh bapak Mulyono yaitu pada tahun 1980-1981 melakukan proses pembelajaran plant breeding di Yae Nogei dan Oiska Internasional di Jepang. Kemudian pada tahun 1986 melakukan
lanjutan proses pembelajaran research and development di
Taiwan Agriculture Research Institute (TARI) diTaiwan. Setelah itu p ada tahun 1993-2003 melakukan kegiatan Star Plant Breeding Seed Production dan pemasaran (dalam dan luar negeri). Kemudian pada tahun 1998 barulah Bediri CV. Multi Global Agrindo (MGA). Pada tahun 2004 CV. MGA sudah malakukan kegiatan Seed Production dan pada tahun 2005-sekarang terus melakukan Pengembangan pasar. CV. MGA berlokasi di daerah Karangpandan, Karanganyar. Saat ini CV. MGA menguasai luas lahan ±10 Ha yang terdiri dari lahan sewa ±7 Ha dan lahan milik sendiri ±3 Ha. Lahan yang di miliki oleh CV. MGA tersebar di daerah Karanganyar yaitu berada di daerah Jetis, Salam, Puntuk, Bangsri, Karangpandan, Singit, Bulan dan Bolong. Lahan yang ada tersebut ditanami jenis tanaman seperti bligo, cabai, melon, terung, semangka dan lain-lain. Saat ini produksi benih yang dilakukan oleh CV. MGA sudah merambah pasar dalam negeri dan pasar luar negeri khususnya Negara Jepang. Maka tidak heran jika CV. MGA banyak mendapatkan banyak penghargaan salah satunya adalah adanya Penghargaan Pada Acara commit to user Maju Melon pada tahun 2001, Apresiasi Penerapan Teknologi Budidaya 18
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 19
Penghargaan Kalpataru Oleh Presiden Abdulrahman Wahid di Istana Negara pada tahun 2001, Piagam Penghargaan Atas Prestasi dan Prakarsa Dalam Upaya Pengembangan Ketahanan Pangan Melalui Pengambangan Agribisnis Pangan pada tahun 2003, Penghargaan Pada Acara Apresiasi Penerapan Budidaya Maju Melon pada tahun 2003 dan Penghargaan Pemenang
3
UKM
/
Masyarakat
Yang
Telah
Menemukan
/
MengembangkanTeknologi yaitu pada tahun 2004. 2. Lokasi Perusahaan CV. Multi Global Agrindo (MGA) beralamatkan di Jl. SoloTawangmangu KM 30 Karangpandan, Karanganyar yang memiliki udara yang sejuk. Tempat ini memiliki kemiringan tanah ±150 dengan suhu udara yang berubah – ubah yaitu sekitar ± 240-310 C. 3. Visi dan Misi a. Visi MGA pelopor Breeding di Indonesia untuk meghasilkan benih unggul hybrid F1 bermutu tinggi untuk memenuhi pasar dalam dan luar negeri.
Diharapkan
dengan
benih
MGA
yang
produksi/pendapatan petani akan meningkat. b. Misi - Pengumpulan plasma nutfah dari seluruh dunia. - Pembentuk seed bank. - Melaksanakan Research and Develudment (R&D). - Uji multi lokasi di dalam dan di luar negeri. - Produksi benih hybrid unggul bermutu tinggi. - Pemasaran benih dalam dan luar negeri - Kemitraan dengan pelaku agribisnis dan pemerintah. - Peningkatan SDM dan kesejahteraan karyawan.
commit to user
baik
maka
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 20
4. Struktur Organisasi Direktur
Bag.
Bag.
Bag.
Bag.
Bag.
RND
Adminitras
Pemasaran
Bangwas
Produksi
i kasi
kasi
kasi
kasi
kasi
kasi
kasi
kasi
kasi
kasi
kasi
kasi
TK
TK
TK
TK
TK
TK
TK
TK
TK
TK
TK
TK
Gambar 1. Struktur Organisasi CV. MGA
5. Prinsip CV. Multi Global Agrindo a. Mengambil keputusan manajerial. b. Proses pekerjaan yang benar dan menghasilkan yang benar. c. Mengatur beban kerja. d. Memecahkan masalah yang ada dengan segera. e. Standar kerja adalah ukuran kemapuan staf/karyawan. f. Operasional pengendalian. g. Menggunakan teknologi yang handal. h.Mengembangkan pemimpin yang benar–benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofi perusahaan i. Membentuk tim khusus untuk mencegah persoalan. j. Menghormati jaringan mitra kerja, menghormati teman kerja. k. Efisiensi–efektifitas. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 21
B. Budidaya Melon ( Cucumis melo L) untuk menghasilkan benih F-1 Dari kegiatan magang yang dilakukan di CV. Multi Global Agrindo (MGA) oleh penulis, maka dapat dijelaskan tentang cara budidaya melon (Cucumis melo L) untuk mendapatkan benih melon unggul. Cara budidaya melon tersebut diawali dari proses pembibitan sampai dengan penyeleksian benih melon untuk kemudian dijadikan sebagai komoditas melon unggul. Budidaya tanaman melon ini melalui beberapa proses yaitu : 1. Persiapan Lahan Pengelolaan Lahan sangat diperlukan dalam usaha dudidaya tanaman atau pertanian karena pengelolaan lahan yang kurang baik dapat membuat produksi atau produktivitas tanaman kurang baik dan semakin lama dapat semakin berkurang bahkan lahan bisa tidak produktif lagi. Faktor tanah memegang peranan penting berfungsi sebagai penyengga akar, reservoir air, zat-zat hara, dan udara.tanah dikatakan subur apabila dapat membrikan pertumbuhan
dan
perkembangan
secara
optimal
pada
tanaman
( Tjahjadi, 2000). Lahan yang diguanakan produksi benih harus subur, berdrainase baik, dan cukup bebas dari gulma yang sulit dipisahkan dari benih yang akan diproduksi ( Qomara,1995). Tanaman yang tumbuh kurang baik karena kekurangan air atau unsur hara bahkan serangan hama sekalipun seragam tidak diharapkan karena tidak menggambarkan pertumbuhan kurang normal. prinsip yang kedua adalah jumlah faktor-faktor yang dibutuhkan tanaman harus tersedia dalam jumlah optimum dan keadaan persaingan antara tanaman tetap di jaga atau dihindarkan, bakal tanaman harus cukup normal dan tanaman selama pertumbuhan harus cukup bebas dari gangguan hama dan penyakit tanaman Disamping itu pengelolaan lahan yang kurang baik juga dapat mengurangi tingkat kesuburan tanah. Hal ini juga berakibat pada produksi tanaman yang dihasilkan akan berkurang. Tanah yang kurang subur akan menjadi subur dan produktif apabila tanah tersebut telah dikelola dengan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 22
baik dan benar menurut kaidah, cara tanam dan pola tanam yang diterapkan oleh para petani didaerah tersebut. Kegiatan
pengolahan
lahan
merupakan
kegiatan
untuk
memperbaiki struktur tanah sehingga tanah menjadi gembur, aerasi dan drainase menjadi lebih baik serta membentuk bedengan–bedengan sebagai tempat tumbuh tanaman melon. Penggemburan tanah memberi peluang bagi benih untuk mengadakan kontak secara langsung dengan tanah agar benih dapat menyerap air, unsur hara, udara dan panas, sehingga kebutuhanya terpnuhi. Sifat fisis, kimia, biologis tanah berubah dengan adanya pengolahan tanah yang tepat ( Hasan, 2008).
Pengolahan tanah ini
dilakukan dengan tujuan agar pertumbuhan dan produksi tanaman menjadi optimal. Pengolahan lahan diawali dengan pembersihan sisa tanaman yang berada pada lahan tersebut untuk kemudian dilakukan pembajakan tanahnya supaya tanah tersebut menjadi gembur. Pada saat pembajakan menggunakan mesin pembajak agar lebih efektif dan efisien. Untuk mempermudah dalam pembajakan maka lahan dialiri air. Setelah tanah dibajak maka tanah dibiarkan beberapa hari agar mikrobia atau gas yang dapat merugikan tanaman dapat hilang. Pengolahan tanah pada dataran sedang yang ditanami melon. Tanah yang akan ditanami perlu dicangkul, dibajak atau ditraktor. Maksud pembajakan tanah adalah untuk membalik tanah dan menggemburkan tanah. Dengan pembajakan tanah diperoleh beberapa manfaat antara lain: a. Pertukaran udara dalam tanah menjadi lebih baik, gas-gas racun hilang. Sering disebut erasi menjadi baik. b. Penyakit berkurang karena terkena sinar matahari. c. Hama mati, terkena cangkul dan terkena sinar matahari d. Gulma akan mati karena tertimbun tanah . e. Dikemudian hari akar tanaman mudah menembus tanah yang gembur. f. Air mudah meresap kebawah sehingga tidak mudah tergenag air, g. Memudahkan penanaman dan pemupukan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 23
h. Jasad renik (mikroorganisme) yang aerob tumbuh dengan baik, sehingga bisa menyuburkan tanah. Misalnya bakteri Azotobacter. Pengolahan tanah bertujuan untuk memperbaiki struktur dan porositas tanah sehingga peredaran air dan udara menjadi optimal. Pengolahan tanah dilakukan secara sempurna yaitu pembajakan 2 kali dan penyisiran satu kali. Setelah pengolahan tanah (7-14) hari, dibuat bedengan dengan tujuan memudahkan pembuangan air hujan yang berlebihan, mempermudah pemeliharaan, mempermudah meresapnya air hujan atau air pengairan, serta menghindari tanah terinjak-injak sehingga menjadi padat. Ukuran bedengan yang baik yaitu lebar 110 - 120 cm, dengan tinggi 20 - 30 cm, panjang disesuaikan dengan keadaan lahan, serta jarak antara bedengan 40 - 50 cm. Tinggi dan lebar parit ini disesuaikan dengan keadaan musim pada saat penanaman. Pada musim penghujan tinggi bedengan ±50 cm hal ini ditujukan agar perakaran tanaman tidak terendam air sewaktu hujan turun. Hal yang dilakukan setelah bedengan tersebut jadi adalah pemasangan mulsa plastik hitam perak dan pembuatan lubang tanam Untuk mempermudah dalam membuat bedengan yang rapi maka digunakan alat bantu berupa tali raffia yang dipasang sesuai dengan ukuran. Kemudian cara membuat bedengan yaitu dengan menggali jarak antar bedeng dan menimbunkan tanah galianya ke bedengan yang akan dibuat. Setelah bedengan siap maka untuk selanjutnya dilakukan penambahan pupuk kandang, dolomit (untuk menurunkan keasaman tanah) dan pupuk kimia dengan dosis pupuk kandang yaitu 1 ton/500m2, dolomit 1 kw/500m2 dan pupuk kimia Za 24 kg/500m2, SP36 21 kg/500m2, KCl 10 kg/500m2. Pemberian dolomit, Za, SP36, KCl ini dilakukan dengan cara menaburkan bahan campuran ini diatas tanah kemudian menutup dan mencampur kembali dengan tanah. Setelah pemberian pupuk selesai maka dilakukan penimbunan tanah agar bedengan yang dibuat menjadi sempurna. Pemasangan mulsa dilakukan pada saat panas terik matahari, hal ini bertujuan agar mulsa memuai commit dan to user sehingga rapat menutup bedengan tanah dalam keadaan basah. Setelah
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 24
itu untuk mengancing mulsa tersebut digunakan pasak penjepit dari bambu (sindik) dan dikaitkan di sisi – sisi bedengan agar mulsa tidak terlepas. Setelah mulsa terpasang maka dilanjutkan dengan pembuatan lubang tanam pada mulsa dengan menggunakan alat pelubang yang berisi arang dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan untuk membakar mulsa sesuai dengan lingkaran yang berdiameter 10 cm dengan jarak tanam 70x60 cm. Kegiatan pembuatan lubang tanam ini dilakukan satu minggu sebelum dilakukan penanaman. Produksi benih akan maksimum pada kerapatan tanaman yang optimum. Kerapatan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mengurangi hasil produksi. Kegiatan selanjutnya setelah pembuatan lubang tanam adalah pemasangan lanjaran setinggi 2,1 m pada setiap lubang tanam. Bagian lanjaran yang masuk kedalam tanah ± 20 cm. Cara pemasangan lanjaran dengan menggunakan system “H” atau lanjaran utama dipasang secata tegak lurus vertikal, tidak secara silang. Hal ini dikarenakan agar mudah dalam perawatan tanaman. Kemudian pada ketinggian 60 cm ajir dipasang ajir secara horizontal sebagai penguat dan sekaligus untuk menggantung buah melon yang sudah besar. Metode ini mempunyai kekurangan yaitu boros dalam penggunaan ajir disbanding dengan system silang. Pemasangan ajir ini lebih baik dipasang sebelum tanaman ditransplanting atau setelah transplanting segera dipasang. Karena jika pemasangan ajir terlambat maka akar tanaman akan cepat tumbuh sehingga kemungkinan terputusnya akar oleh ajir cukup besar yang mana akan dapat menjadikan tanaman stress. 2. Pesemaian Perhatian perlu diberikan pada penyiapan bedengan semai, prosedur semai, dan mutu benih yang disemai (Qomara 1995). Penyemaian adalah cara untuk pembibitan suatu tanaman di tempat khusus atau dapat juga disebut dengan cara menanam tidak langsung. Dengan sistem penyemaian maka akan memudahkan menyeleksi bibit tanaman yang seragam, mempermudah pemeliharan karena dilakukan pada lahan yang sempit dan commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 25
memperpendek waktu tumbuh di lahan sehingga mempercepat pemeliharaan di lahan yang akan mengurangi biaya pemeliharaan. Pelaksanaan persemaian khususnya untuk tanaman memiliki beberapa keuntungan, dengan penyemaian dimaksudkan untuk mengurangi tingkat stress tanaman yang masih baru, biji tanaman yang baru berkecambah masih sangat rawan terjadi kerusakan akibat faktor eksternal, semisal hujan, cahaya matahari berlebihan, suhu tinggi dan lainya. Selain itu biji-biji yang halus dapat dipelihara atau ditanam pada areal yang lebih sempit sehingga pengawasan maupun pemeliharaanya dapat lebih cermat dan terjamin. Dengan demikian memungkinkan bibit dapat tumbuh dengan baik sehingga didapatkan benih yang bermutu. Dengan adanya persemaian ini, dapat dilakukan pemilihan bibit yang baik dan seragam dengan panen yang dapat dilakukan secara serempak dengan mutu yang baik. Keuntungan yang lain yang dapat diperoleh dengan persemaian adalah masa tumbuh tanaman di lapang dapat diperpendek sehingga masa tumbuh tanaman dalam satu siklus tertentu dapat diusahakan dengan jenis tanaman yang berbeda. Disamping itu jika benih langsung ditanam pada lahan jika terjadi kematian pada benih atau tidak tumbuh maka akan mudah untuk di tanam sulam, karena jika kembali menanam lagi dengan biji maka nanti akan terjadi kompetisi baik hara , air, cahaya yang mana nanti akan menurunkan produktifitas tanaman dan pasca panen pun tidak serentak. Proses perkecambahan tanaman melon dipengaruhi oleh faktorfaktor lingkungan, diantaranya adalah air, suhu , oksigen, atau sedikit cahaya. Air merupakan syarat esensial untuk perkecambahan. Jumlah air yang dibutuhkan bervariasi sedikit banyaknya pada setiap species yang berbeda. Untuk benih melon kebutuhan air tidak terlalu basah. kondisi kelewat basah sangat merugikan karena dapat mengganggu aerasi dan menyebabkan kebusukan. Pengaruh suhu pada perkecambahan juga bervariasi tergantung spesiesnya. Pada umunya laju perkecambahan naik commit to user perkecambahan tertinggi dapat dengan naiknya suhu, meskipun persentase
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 26
diperoleh pada suhu rendah secara relatif. Demikian halnya dengan pengaruh oksigen dan cahaya, keduanya mempunyai peran yang penting dalam respirasi. Viabilitas benih atau kemampuan benih berkecambah pada keadaan optimum dan vigor benih atau kemampuan benih berkecambah pada kondisi minimum juga sangat mempengaruhi perkecambahan benih. Bahan tanam yang digunakan dalam budidaya tanaman melon (Cucumis melo L) berasal dari benih. Benih tersebut kemudian digunakan sebagai bahan tanam yang didahului dengan proses pembibitan. Pembibitan melon, diawali dengan pemeraman benih. Benih melon direndam dengan air hangat selama dua jam. Setelah itu benih dikecambahkan dengan diletakan diatas kertas yang basah kurang lebih selama 2 hari. Pada saat pengecambahan kondisi kertas harus tetap dalam kondisi lembab. Setelah benih tersebut tumbuh akar saat berumur 2 hari maka bibit siap dipindahkan ke polybag kecil. Akar kecambah dimasukan kedalam media persemaian dalam pososisi tegak. Hal ini bertujuan agar perakaran pada bibit tanaman melon dapat berkembang. lembaga jangan sampai tertanam dalam meia karena hal ini dapat mengakibatkan kebusukan ( Thajhadi, 2000). Media tanam yang digunakan untuk transplanting tanaman melon ini adalah tanah : pupuk kandang : arang sekam dengan perbandingan 2:1:1. Setelah tanaman berusia 10 hari di tempat transplanting maka bibit melon kemudian dapat dipindahkan ke lahan. Pemindahan bibit melon ini sebelumnya diberi perlakuan yaitu 4 hari sebelum pemindahan ke lahan tanaman diberi furadan dan 2 hari sebelum dipindah ke lahan maka bibit melon tersebut disemprot dengan fungisida dan insektisida. Setelah semua perlakuan tersebut dilakukan maka bibit tanaman melon dapat dipindahkan ke lahan. 3. Penanaman/ Transplanting Penanaman merupakan kegiatan memindahkan bibit dari persemaian atau memindahkan benih dari gudang tempat penyimpanan langsung ke kebun. Pekerjaan ini perlu dilakukan dengan hati-hati agar tanaman muda tidak rusak terutama pada akarnya. Sebelum bibit dipindahkan, tanah yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 27
akan ditanami harus diperiksa apakah telah cukup basah atau belum ( Hendro, 2009). Pemindahan tanaman ini sangat penting dalam teknik budidaya jenis-jenis tanaman sayur dan buah . Hal ini karena sebagian besar tanaman hortikultura baik itu sayuran, buah-buahan maupun tanaman hias menghendaki adanya perlakuan (treatment) berupa persemaian sebelum tanaman tersebut di tanam pada media tanam yang disediakan. Lamanya bibit tanaman dalam persemaian sangat tergantung dari jenis tanaman yang dibudidayakan. Dalam perlakuan transplanting waktu yang tepat merupakan salah satu hal yang penting saat melakukan pemindahan bibit. Dan waktu yang baik untuk pemindahan adalah pada pagi dan sore hari dimana intensitas matahari tidak tinggi. Hal ini untuk mejaga agar bibit tidak cepat layu atau kering ( Anonim, 2011). Dalam pelaksanaan transplanting, bibit
yang disemai akan
mengalami proses kerusakan terutama pada sistem perakarannya. Hal ini erat kaitannya dengan proses absorbsi dengan transpirasi yang berlangsung secara bersamaan dimana saat pemindahan, tanaman akan berhenti mengabsorbsi air sementara di lain pihak proses transpirasi tetap berlangsung. Dengan demikian akan terjadi reduksi air di dalam bibit tanaman
oleh
sebab
itu
sebelum
melakukan
transplanting
harus
memperhatikan kondisi lahan dan bibit tanaman. Sebaiknya tanah yang akan ditananami harus cukup air atau cukup basah / belum dan bibit yang akan ditanam harus cukup umur atau sehat. Selain itu setelah dilakukan transplating tanaman muda dari persemaian perlu diberi perlindungan sementara dari sinar matahari yang terik sehingga mencegah terjadinya banyak penguapan pada tanaman muda. Penanaman bibit tanaman ini dilahan dilakukan pada pagi hari dan sore hari untuk menghindari stres akibat terkena sinar matahari. Sebelum penanaman tanaman melon dilakukan maka dilakukan perendaman tanah disekitar bedengan “dileb” agar bedengan basah. Setelah itu sebelum tanam, to user media pada bibit disiramcommit sampai basah dan diberi tekanan dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 28
menggenggam media polibag semainya agar media tidak pecah saat polibag dibuka dan setelah itu bibit ditanam pada lubang tanaman pada bedengan sedalam 3-5 cm dengan posisi bibit dalam keadaan tegak dan bagian bibit tidak menyentuh mulsa plastik yang digunakan. Setelah selesai penanaman maka bibit yang sudah ditanam disiram untuk mengurangi tingkat kelayuan. 4. Pemeliharaan a. Pengairan Air merupakan unsur yang sangat penting bagi makluk hidup termasuk juga tanaman melon. Pengairan atau irigasi yang teratur memungkinkan produksi benih di lingkungan yang paling sesuai untuk menghasilkan benih yang tinggi dan hal ini merupakan keuntungan utama bagi perusahaan benih ( Qomara, 1995). Air berfungsi sebagai sarana transportasi unsur hara yang digunakan untuk proses fotosintesis. Air berperan melarutkan unsur hara dalam tanah. Selain itu air juga berperan untuk mengatur suhu tubuh tanaman yaitu dalam proses transpirasi. Pengairan pada pemeliharaan tanaman melon dilakukan pada saat mulai tanam, pembungaan sampai panen dilakukan dengan jumlah, cara dan waktu yang tepat. Tujuan dari pengairan ini sendiri adalah agar tanaman tercukupi kebutuhan airnya sehingga pertumbuhan dan produksinya berjalan secara optimal ( Hasan, 2008). Pengairan pada tanaman melon ini dilakukan secara rutin. Pengairan dilakukan dengan penggenangan parit pada bedengan ataupun menyiram langsung pada setiap lubang tanam dengan menggunakan gayung. Irigasi normal harus dilakukan selama fase pembibitan dan periode pertumbuhan vegetaif yang berakhir dengan inisiasi bunga. Periode ini menentukan potensi hasil benih. Pada awal tanam sampai berumur 2 minggu penyiraman dilakukan setiap hari atau 2 hari sekali pada waktu pagi dan sore hari kecuali pada musim hujan penyiraman dilakukan jarang. Tetapi penyiraman ini tidak boleh dilakukan terlalu basah karena dapat menyebabkan kebusukan pada akar tanaman. Pengairan dikurangi saat commit user berumur 25 HST. Pada fase ini terjadi pembentukan bunga yaitu to sekitar
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 29
penyiraman cukup dilakukan 2 kali seminggu, tergantung dari kebasahan tanah tempat menanam melon tersebut karena jika tanah terlalu basah akibat disiram terlalu banyak maka dapat menyebabkan tepungsari terlalu basah, sehingga penyerbukan tidak sempurna dan mengakibatkan bunga rontok serta mengalami kebusukan akar. Pada saat pembentukan dan mulai terjadi pembesaran buah pengairan dilakukan 5 hari sekali sampai dengan terjadinya tahap pembentukan jala (net), penyiraman dilakukan dengan cara menggenangi parit antar bedengan hingga mencapai 2/3 tinggi bedengan lubang tanam. Selanjutnya untuk penyiraman saat pematangan buah yaitu setelah tanaman berumur 55 hari, maka penyiraman dikurangi atau dapat pula dihentikan sampai pada saat panen, tergantung dengan tingkat kebasahan tanah agar produksi benih menjadi optimal. b. Penyulaman Salah satu keuntungan penyemaian indirect seeding adalah bisa dilakukan penyulaman. Penyulaman adalah suatu kegiatan mengganti tanaman yang telah ditanam ke lahan dengan tanaman yang baru yang sama jenisnya karena tanaman yang ditanam sebelumnya mengalami kematian. Penyulaman tanaman ini dilakukan maksimal sampai 5 hari setelah tanam. Hal tersebut disebabkan karena apabila penyulaman dilakukan setelah 5 HST maka pertumbuhan tanaman melon menjadi tidak seragam. Penyulaman tanaman melon ini sebaiknya dilakukan pada pagi ataupun pada sore hari dengan tujuan untuk menghindari stress pada tanaman melon. c. Sanitasi Suatu usaha pertanian pada hakikatnya merusak suatu lingkungan alami, tetapi tidak bertindak tersendiri selalu berusaha untuk menekan sekecil-kecilnya gangguan keseimbangan alami tersebut. Masalah itu tetap ada apabila terjadi perubahan ekosistem alami menjadi ekosistem buatan, semisal usaha dibidang pertanian ( Hasan, 2008).
didalam budidaya
tanaman tidak luput dari gulma. Gulma ialah segala tanamn yang tidak usermengganggu kelangsungan hidup dikehendaki keberadaanyacommit karena to dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 30
dari tanaman yang di budidayakan. Maka daripada itu perlu dilakukan suatu tindakan untuk menghilangkan tanaman pengganggu tersebut. Sanitasi adalah kegiatan menjaga kebersihan kebun dengan cara membersihkan area pertanaman dari gulma dan kotoran yang lain. Sanitasi kebun ini dilakukan dengan cara mencabut/membersihkan gulma yang tumbuh disekitar tanaman utama dengan cara mencabut ataupun mencangkulnya. Pencabutan gulma yang tumbuh ini dilakukan sampai dengan perakarannya, hal ini diharapkan agar tanaman gulma ini tidak tumbuh lagi. Gulma yang tumbuh pada parit bedengan minimal dibersihkan setiap seminggu sekali sedangkan gulma yang tumbuh pada lubang tanam dibersihkan minimal 3 hari sekali. Sanitasi kebun ini haruslah dilakukan secara intensif agar tanaman melon dapat tumbuh dengan optimal. d. Pemupukan Pemupukan merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan dalam usaha peningkatan hasil produksi.
Tujuan pemupukan adalah
menambahkan persediaan unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh lebih subur sebagai konsekuensi terpenuhinya unsur hara yang diperlukannya ( Hasan, 2008).
Pemupukan yang
dilaksanakan secara tepat atau rasional dan tak berlebihan dapat menjamin tercapai hasil produksi yang benar-benar maksimal jika faktor-faktor yang lain seperti terkendalinya hama penyakit maupun sistem pengairan yang dilakukan turut mendukung proses produksi. Yang dimaksud dengan pemupukan adalah menambah zat essential yang dibutuhkan oleh tanaman, yang mana di alam tersedia dalam jumlah yang terbatas atau tanaman tersebut tidak mampu mensistesis unsur yang terkandung di alam.penggunaan pupuk sangat penting bagi prousen benih agar mendapatkan hasil yang maksimum. Ketepatan pemupukan sangat penting karena menentukan ketepatan keserempakan waktu pembungaan. Dalam hal ini produsen benih harus bisa membedakan unsur-unsur yang commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 31
memiliki peran spesifik dalam produksi benih dan hara yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman yang normal (Qomara, 1995). Kandungan unsur hara yang diperlukan tanaman yang terdapat hara mikro dan makro. Untuk mengatasi kekurangan unsur hara pada tanaman maka perlu dipupuk. Pemupukan merupakan faktor yang cukup berpengaruh terhadap pertumbuhan suatu tanaman. Unsur-unsur serta komposisi yang ada pada pupuk perlu diperhatikan karena dengan ketepatan jumlah pupuk serta jenis pupuk maka optimalisasi serta kualitas yang tinggi akan diperoleh. Pemilihan pupuk yang akan diberikanpun harus diperhatikan, hal ini berkaitan dengan mudah atau sulitnya pupuk tersebut diserap oleh tanah dan nantinya oleh akar. Ada beberapa macam cara pemupukan diantaranya pemupukan yang dilakukan lewat daun yang disebut pupuk daun, dan juga pupuk akar yaitu pemupukan yang dilakukan lewat akar. Pemupukan merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. (Terra, 2006). Pada saat pengolahan lahan tanah sudah diberi pupuk dasar berupa pupuk kandang dan pupuk majemuk NPK . Setelah dilakukan transplanting maka pupuk tersebut akan berkurang ketersediaan haranya kaerna telah diserap oleh tanaman. Maka daripada itu perlu dilakukan sebuah pemupukan susulan. Pemupukan pada tanaman melon bertujuan untuk memberikan atau melengkapi nutrisi pada tanaman untuk menjamin pertumbuhan tanaman secara optimal dan menghasilkan produk dengan mutu yang baik. Pemupukan pada tanaman melon (pupuk susulan) ini diberikan setiap minggu yaitu pada 7 HST pemupukan berupa pupuk NPK dengan konsentrasi 20 gr/lt sebanyak 200 ml larutan pupuk/tanaman. Pada pengocoran pertama ini konsentrasi pupuk rendah, karena tanaman masih muda sehingga apabila diberikan konsentrasi pupuk yang tinggi maka akan terjadi plasmolisis yang ditandai seperti daun terbakar. Pada 14 HST berupa pupuk NPK konsentrasi 40 gr/lt sebanyak 200 commit userHST yaitu pada saat menjelang ml larutan pupuk/tanaman, padato 21
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 32
pembungaan yaitu diberikan pupuk sususlan NPK dengan konsentrasi 20 gr/lt sebanyak 200 ml larutan pupuk/tanaman selanjutnya untuk 28 HST setelah pembungaan maka konsentrasi pupuk NPK yang diberikan adalah 20 gr/lt sebanyak 200 ml larutan pupuk/tanaman. Sedangkan untuk pupuk KNO3 diberikan pada saat tanaman berumur 45 HST dengan konsentrasi 1 gr/lt air sebanyak 200 ml larutan/tanaman. Pemberian pupuk susulan pada tanaman melon ini diberikan dengan cara dilarutkan dalam air dan disiramkan disekitar tanaman. Selain dengan pengocoran pemberian pupuk juga diberikan lewat daun. Pada umumya penyemprotannya adalah memalui daun karena di daun terdapat stomata, dengan demikian akan mudah diserap oleh tanaman. Pemupukan melalui daun ini dilakukan pada pagi antara jam 10.00- 11.00 atau siang jam 14.00- 15.00
karena pada waktu inilah
stomata akan terbuka secara maksimal. Jika pada waktu siang terik matahari maka stomata akan tertutup. Selain itu jika pada waktu pagi hari udara masih lembab sehingga daun terdapat embun maka jika dilakukan pemupukan maka akan merubah konsentrasi pupuk. Pemupukan lewat daun biasanya menggunakan pupuk cair, adapun pupuk yang digunakan adalah pupuk daun bayfolan dan atonik dengan cara disemprotkan. Pupuk daun pada umumnya diberikan bagi pupuk yang mengandung unsur mikro seperti Fe, Cu, dan Mn dan lainya. Daun merupakan tempat terjadinya fotosintesis pada tanaman itu sendiri dan oksigen. Pemupukan tanaman lewat daun diharapkan lebih efektif karena disamping penyerapan unsur haranya lebih cepat juga bisa menghindari kejenuhan pada tanah serta dapat memenuhi kebutuhan unsur hara mikro dari tanah yang terbatas. e. Rompes dan Pengikatan Pemangkasan tanaman merupakan usaha yang dilakukan para petani untuk mendapatkan bentuk tajuk tanaman yang ideal atau untuk mendapatkan hasil tanaman yang berbuah lebih banyak terlepas dari baik commit to user tidaknya mutu buah tersebut. Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 33
jumlah tunas dan pucuk batang agar pertumbuhan buahnya maksimal. Selain itu, pemangkasan juga berguna untuk mengurangi gangguan hama dan penyakit. Pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara lain adalah Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) pada tanaman (plant regulator). Contoh zat pengatur tumbuh itu antara lain adalah auksin. Auksin dibentuk di koleoptil atau ujung batang dan akar yang berfungsi pada pemanjangan tunas apikal (tunas pertama yang tumbuh cepat), akibat dari dominansi apikal, yaitu terhambatnya pertumbuhan tunas lateral (tunas ketiak daun). Untuk itu pemangkasan tunas lateral perlu dilakukan agar tunas apikal dapat tumbuh. Tanaman melon mempunyai banyak cabang yang tumbuh disetiap ketiak daun. Dalam istilah biologis disebut tunas lateral. Karena banyaknya cabang itu maka perlu dilakukan pemangkasan ( Thahjadi, 2000) Perompesan merupakan kegiatan memangkas ataupun membuang cabang–cabang yang tidak produktif. Tujuan dari perompesan itu sendiri adalah agar proses produksi berlangsung
maksimal, mengurangi
kelembapan dalam tajuk tanaman sehingga akan mengurangi resiko terserangnya hama penyakit dan perompesan ini juga digunakan sebagai perangsang pertumbuhan tunas–tunas produktif. Sebelum dilakukan perompesan, batang tanaman melon sebelumnya diikatkan pada lanjaran yaitu pada saat tanaman melon berumur 12 HST atau setelah tanaman memiliki 5 daun. Pengikatan tanaman melon dilakukan dengan cara mengikatkan batang tanaman melon pada ajir dengan menggunakan tali rafia. Pengikatan tanaman ini dilakukan setiap 4 hari sekali sampai ikatan mencapai ujung lanjaran. Sedangkan untuk perompesan, dilakukan sampai pada ruas ke 9 dan diatas ruas 12, perompesan ini dilakukan dengan cara memotong cabang yang tumbuh pada ruas–ruas tersebut dengan menyisakan 1 helai daun. Sedangkan cabang pada ruas ke 10–12 dibiarkan tumbuh yang mana akan dilakukan kohai (persilangan) sebagai tempat commit to user calon buah yang akan dibesarkan.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 34
Selanjutnya setelah buah dari cabang ke 9–11 tumbuh sebesar bola pimpong maka dipilih satu buah yang paling baik (tidak cacat, bentuknya bagus) untuk kemudian dipelihara sampai besar, untuk buah yang lain dipotong. Setelah dipilih satu buah melon untuk dipelihara maka selanjutnyadilakukan pengikatan buah untuk menghindari patahnya tangkai buah seta menghindari kontak dengan tanah. Bekas daun ataupun buah hasil perompesan itu tidak dibuang sembarangan. Hasil dari rompesan tersebut dikumpulkan pada satu tempat untuk kemudian ditimbun pada satu tempat yang telah disediakan. 5. Kastrasi / Casting Casting / Emaskulasi merupakan pengambilan tepung sari pada kelamin jantan agar tidak terjadi penyerbukan sendiri. Dalam proses pengambilan tepung sari tersebut dilakukan pada saat sebelum kepala putik masak agar lebih menjaga dan memperkecil kemungkinan terjadinya penyerbukan ( Soemarjono, 1986) . Proses ini biasa disebut dengan istilah kastrasi. Sel kelamin jantan sengaja dihilangkan pada bunga betina agar tidak terjadi proses penyerbukan dalam satu spesies, karena akan dilakukan perkawinan silang dengan menggunakan sel kelamin jantan yang telah disiapkan dari jenis melon lain. Casting dilakukan pada saat bunga sudah masak tetapi belum sampai mekar. Karena apabila sampai mekar maka dikhawatirkan sudah ada kumbang yang menghinggapinya dan membawa serbuk sari, sehingga keturunan yang dihasilkan juga tidak jelas. Maka jika bunga sudah mekar maka bunga langsung dibuang dan dilakukan casting pada ruas diatasnya. Pada saat kastrasi ini harus dilakukan dengan cermat, serbuk sari berwarna tersisa maka ada kemungkinan akan terjadi penyerbukan serumah sehingga buah yang akan dihasilkan juga tidak sesuai yang diharapkan. Hal ini dikarenakan tidak ada pendonor gen dari jenis tanaman lain. Selain itu pada saat membersihkan serbuk sari yang terletak pada bunga betina juga harus hati- hati karena disitui juga ada kepala putik, jika terlalu keras dalam commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 35
membersihkan maka kepala putik akan rusak dan akhirnya persilangan tanaman akan gagal tidak terjadi penyerbukan. Setelah serbuk sari dihilangkan maka dilakukan kegiatan penutupan dengan menggunakan kertas minyak pada bunga betina melon yang belum mekar dan siap disilangkan. Tujuan pembungkusan dengan kertas minyak ini adalah agar bunga tidak dihinggapi oleh serangga yang dihawatirkan membawa serbuk sari yang tidak diketahui asal usulnya sehigga terjadi penyarbukan yang tidak diinginkan. Selain itu juga agar tidak terkena air, apabila terkena air maka tingkat keberhasilan persilangan juga kecil karena bunga terjadi kerusakan. Casting pada tanaman melon ini dilakukan pada siang sampai sore hari, tujuannnya pemilihan waktu ini adalah untuk memudahkan pemilihan bunga yang siap mekar pada keesokan harinya. Selain itu juga untuk mengefisienkan waktu karena di waktu paginya akan dilakukan kohai. Setelah dikasting pada sore hari maka keesokan harinya harus segera dilakukan kohai , karena jika terlalu lama maka bunga betina akan mengalami kerusakan. Casting dilakukan kurang lebih selama satu bulan karena kemasakan sel kelamin bunga tidak sama. Untuk mengetahui waktu pelaksanaan kasting maka setiap melakukanya diberi benang yang berwarna berbeda-beda yaitu dengan benang warna kuning, merah, hitam, putih dengan interval waktu 5 hari setiap masing-masing warna. Setelah dicasting maka jumlah bunga betina yang dicasting dihitung. Cara menghitung jumlah bunga yang dikastrasi yaitu dengan menghitung jumlah kertas yang digunakan untuk membungkus bunga tersebut. Hal ini dilakukan agar lebih efektif dan efisien dalam menggunakan bunga jantan. Bunga jantan yang dipetik menyesuaiakan jumlah bunga yang di kastrasi dengan melebihkan sedikit sebagai cadangan. 6. Hibridisasi / Kohe Kohe / hibridisasi adalah kata yang berasal dari bahasa jepang yaitu suatu kegiatan memasukan sel kelamin jantan dengan bantuan manusia secara commit tobunga user jantan dan bunga betina dari sengaja. kegiatan menyerbukkan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 36
tanaman melon yang telah disiapkan yang berasal dari tanaman berbeda sehingga tercipta hasil/buah yang hybrid yang mempunyai sifat yang telah dikehendakinya (Suhendi , 1995). Kohe pada tanaman melon ini dilakukan pada pagi hari yaitu pada saat pukul 7 sampai pukul 10. Hal tersebut disebabkan karena pada pukul 10 lebih maka bunga yang telah mengalami perlakuan casting tersebut sudah layu jadi tidak akan maksimal jika dilakukan kohe. Disamping itu bunga jantan harus segera dipetik pada waktu pagi hari. Hal ini dikarenakan apabila sudah terlalu siang maka bunga jantan akan segera mekar , jika bunga sudah mekar maka maka tepung sari yang berada pada bunga jantan akan hilang tertiup angin atau dibawa serangga. setelah bunga jantan dipetik maka harus segera dilakukan kohai (hibridisasi) dengan bunga betina indukan. Apabila setelah bunga jantan dipetik tidak segera dilakukan kohai maka tepungsari bunga jantan akan mengalami kerusakan sehingga prosentase kegagalan persilangan cukup besar. Kohai dilakukan dengan mengoleskan bunga jantan dengan bunga betina. Untuk satu bunga betina membutuhan satu buinga jantan. Setelah tepung sari menempel pada putik maka buna betina tersebut harus segera dibungkus lagi denga kertas minyak. Tujuan pembungkusan ini sama dengan casting yaitu agar tidak dihinggapi serangga yang dapat mengakibatkan penyerbukan dengan tepungsari lain yang tidak diinginkan, selain itu juga untuk melindungi dari air hujan yang dapat menghilangkan tepungsari yang menempel pada bunga betina. Penyerbukan sering mengalami kegagalan bila dilakukan pada saat kondisi lingkungan yang tidak mendukung atau dilakukan pada saat serbuk sari atau kepala putik dalam keadaan belum matang oleh karena itu saat penyerbukan yang tepat merupakan faktor penting yang harus diperhatikan agar penyerbukan berhasil dengan baik. Untuk melakukan penyerbukan harus dipilih waktu yang tepat dan tidak boleh terlambat dimana pada saat itu putik maupun serbuk sari dalam keadaan segar, sehat, telah matang, dan cuaca commit to userbaik. Waktu yang baik untuk mendukung proses persarian dengan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 37
penyerbukan adalah jam 05.00 pagi (sebelum bunga mekar, karena jika bunga telah mekar ditakutkan sudah mengalami penyerbukan sendiri pada bunga yang dijadikan induk jantan). Dari hasil persilangan diperoleh hasil yaitu penggabungan dua sifat unggul tanaman yang berbeda. Untuk indukan betina dipilih tanaman yang mempunyai sifat yang kuat secara fisik. Indukan betina mempunyai batang kuat, tahan terhadap organisme pengganggu tanaman, dan jumlah yang banyak baik buah maupun biji yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan indukan betina adalah sebagai wadah dalam persilanggan sehingga tanaman ini yang digunakan sebagai produksi buah, karena indukan jantan tidak dibuahkan. Sifat ukuran buah pada Indukan betina tidak terlalu penting karenaakan mendapatkan donor gen dari parental yang lebih baik sifatnya. Sedangkan untuk indukan jantan jumlah tanaman yang dibudidayakan lebih sediikit, hal ini dikarenakan yang diambil hanya bunga jantanya saja. Agar bunga jantan terus berkembang bunga jantanya maka bunga betina harus dibuang semuanya. Bunga betina dibuang agar tanaman tidak tidak melakukan penyerbukan, sebab jika terjadi pembuahan maka tanaman hanya akan menghasilkan bunga jantan sedikit saja. Apaila hal ini terjadi maka indukan jantan tidak akan mampu untuk mencukupi kebutuhan untuk kohai (hibridisasi). Maka daripada itu agar indukan jantan selalu siap dan cukup mampu untuk memenuhi kebutuhan untuk kohai bunga jantan dihilangkan sehingga tanaman akan terus berbunga. Untuk indukan bunga jantan tanaman dipilih yang mempunyai sifat buahnya besar dan bentuknya yang agak loncong ( untuk melon varietas MAI 116). Gen pada indukan jantan akan lebih dominan terhadap hasil produktifitas buah yaitu terutama bentuk fisik buah, ukuran dan rasa. Sedangkan indukan betina lebih dominan ke kondisi fisik tanaman yaitu batang kuat, tahan terhadap OPT, dan jumlah bunga yang dihasilkan banyak. Didalam memperoleh indukan baik tanaman jantan maupun betina tidaklah mudah, perlu dilakukan percobaan penelitian berulang-ulang. Dalam to user waktu yang sangat lama sekali menemukan varietas tanamancommit baru diperlukan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 38
hingga bertahun-tahun. Untuk menemukan melon varietas MAI 116 dilakukan penelitian dan pengembangan atau yang biasa disebut R & D ( Risert and Development) dibutuhkan waktu hingga 6 tahun dengan melakukan lebih dari 10 kali masa tanam. R & D ( risert and development) ini dilakukan dengan cara melakukan pemuliaan tanaman system galur. Jadi dalam melakukan R & D dilakukan budidaya tanaman dari berbagai varietas tanaman yang berbeda. Setiap jenis tanamn diberi patok nomer yang berbeda beda untuk mempermudah dalam melakukan penelitian . maka daripada itu dalam R & D sangat diperlukan kehati-hatian dan kecermatan tinggi, karena jika salah dalam memasang patok nomer atau salah dalam melakukan transplanting tanaman maka hasilnya juga akan berbeda dan R & D harus di ulang dari awal semuanya. Dalam melakukan R & D patok galur dibagi menjadi dua yaitu yang berupa huruf yaitu merupakan sebagai tanaman control dari berbagai macam varietas yang digunakan untuk pembanding. Huruf yang digunakan diambil dari huruf paling depan dari suatu varietas atau merk tanaman lain. Sedang yang kedua adalah galur patok berupa angka. Patok yang berupa anggka ini adalah tanaman yang dilakukan pemulian. Setiap 1 nomor galur patok biasanya terdiri dari 10 tanaman namun juga bisa kurang atau tergantung hasil penelitian sebelumnya. Dari nomor galur patok satu dengan yang lainya sudah berbeda varietas tanaman. Pada masa tanam pertama hingga kelima dilakukan perlakuan penyerbukan secara selfing( penyerbukan sendiri). Ketika bunga sudah mulai muncul maka bunga harus segera dibungkus dengan kertas minyak. Hal ini dilakukan agar ketika bunga mekar dan sudah masak secara fisiologis bunga tidak terjadi penyerbukan silang dengan varietas yang lain. Hal ini untuk menghindari semisal penyerbukan dengan bantuan serangga ataupun dengan bantuan angin. jika dalam R & D dalam satu galur nomor patok terdapat 1 jenis tanaman yang mempunyai sifat berbeda maka tanaman tersebut sudah commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 39
terkontaminasi dengan varietas lain dan hal ini pada kondisi tertentu bisa saja menjadikan penelitian harus diulang kembali. Pada pemuliaan tanaman system seleksi galur murni ini maka akan ditemukan kemurnian varietas tanaman yang sesungguhnya, jadi bisa diketahui asal mula atau nenek moyang dari varietas tersebut. Pada saat penanaman tahap pertama dilakukan penanaman dari berbagai macam jenis tanaman melon yang berbeda. Untuk mendapatkan bahan tanamam tersebut di ambilkan buah melon dari berbagai macam varietas bahkan dari luar negri dalam yang bentuk buah. Jika bahan tersebut diperoleh dari plasmanutfah perusahaan lain maka hal tersebut melanggar hukum dan bisa dikenakan sangsi. Setelah penanaman tahap pertama tanaman tumbuh dan berkembang maka dipilih 2 tanaman yang paling kuat dan paling bagus setiap satu nomor patoknya yang mana akan ditanam kembali ke galur selanjutnya atau pada masa tanam selanjutnya. Tanaman yang terpilih diberi tanda agar tidak keliru dengan tanaman yang lain. tanaman yang diberi tanda akan diambil bijinya untuk ditanam lagi sedang yang lainya tidak digunakan lagi. Adapun yang dipenilaian tanaman yang baik dilakukan pengukuran baik dari lebar batang, panjang tangkai daun, lebar daun, umur tanaman, diameter buah, dan lainya. Pada tahap penanaman tahap kedua dilakukan penanaman dengan benih dari tahap pertama. Kemudian seperti tahap pertama dari beberapa tanaman tersebut dipilih dua tanaman yang paling baik untuk dilakukan penanaman pada tahap generasi kedua. Proses penggaluran tersebut terus dilakukan hingga kurang lebih tiga kali pada saat itu biasanya sudah ditemukan varietas tanaman yang murni. Dan pada tahap generasi ke lima sudah diperoleh varietas baru yang unggul. Namun perlu diketahui walaupun sudah diketahui asal mula tanaman tersebut tidaklah kuat baik secara fisik maupun fisiologis, maka daripada itu terus dilakukan berbagai macam persilangan. Setelah ditemukan varietas yang baru maka dilakukan uji pendahuluan. commit to user Uji pendahuluan biasanya pada generasi keturunan ke 6 sampai keturunan ke
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 40
8. Pada uji pendahuluan tersebut hasil produksi yang ditanam harus seragam, jika hasil produksi tidak seragam atau terdapat tanaman yang tidak seragam maka R & D harus diulang lagi bahkan bisa saja diulang dari awal lagi. dari hasi produksi tersebut kemudian dipilih lagi dua tanaman yang paling baik yang mana akan ditanam lagi untuk pengujian lanjutan biasanya dilakukan pada keturunan ke 9 sampai keturunan ke 11. Dari tahap penanaman ini jika hasil produksi tanaman seragam maka dipilih lagi dua tanaman yang baik lagi untuk ditanam . pada keturunan ke 12 inilah baru ditemukan varietas baru. Untuk mendapatkan sertifikasi benih maka dilakukan pengujian dibawah pengawasan Badan Penelitian Sertifikasi Benih ( BPSB). Untuk sertifikasi benih di cek oleh BPSB dengan syarat harus mempunyai minimal 5 hektar lahan. Kemudian dilakukan uji multi lokasi. Lokasi pembenihan minimal terdiri dari 8 tempat dan dua musim. Kemudian untuk pelepasan varietas dilakukan oleh Badan Benih Nasional (BBN). BBN adalah tim penilai pelepasan varietas. Kemudian setelah itu setelah dilakukan pelepasan varietas BBN pelepasan varietas juga dilakukan oleh menteri pertanian. 7. Pengendalian OPT Di
dalam
pertumbuhannya
kehidupan
tanaman
maupun
tumbuhan
didalam
sering mengalami gangguan baik dari pengaruh luar
maupun dari pengaruh dalam tubuh tanaman itu sendiri. Gangguan itu bervariasi dan bermacam-macam tergantung dari penyebab kerusakannya. Penyebab kerusakan ini dapat terjadi dari pengaruh ekosistem yang tidak cocok bagi tanaman itu untuk hidup maupun gangguan dari organisme lain sehingga habitatnya kurang memungkinkan tanaman itu untuk berkembang biak maupun dalam melakukan aktivitas metabolisnya secara optimal bahkan tidak bisa menyelesaikan daur hidupnya ( Hasan , 2002). Budidaya tanaman pertanian sering diganggu atau dirusak oleh organisme pengganggu tanaman yang secara ekonomis sangat merugikan petani. Terlebih komoditas tanaman melon adalah salah satu tanaman yang sangat riskan terhadap hama penyakit, maka tidak jarang petani yang ragu user dan takut untuk berbudayacommit melon.to Organisme pengganggu tanaman ini
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 41
dikenal sebagai hama tanaman, penyakit tanaman, dan gulma (tumbuhan pengganggu). Hama merupakan kelompok Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang selalu menimbulkan masalah pada sistem budidaya tanaman. Dengan adanya serangan hama akan berakibat pada berkurangnya produksi dan akan menurunkan kualitas komoditas. Untuk menghindari kerugian akibat serangan OPT, tanaman perlu dilindungi dengan cara mengendalikan OPT tersebut. Dengan usaha pengendalian, populasi dari OPT tersebut akan tehambat sehingga jumlahnya dapat berkurang dan tingkat kerusakan yang disebabkan oleh OPT dapat ditekan serendah mungkin sehingga secara ekonomis tidak merugikan. Dalam upaya untuk melindungi tanaman dari gangguan OPT harus mempertimbangkan faktor-faktor teknis, ekonomi, ekologi, dan sosial (Hasan, 2002). Disamping itu kita harus mengetahui ciri-ciri morfologi binatang hama yang menyerang, dan mengidentifikasi hama dan patogen tersebut sampai tingkat ordonya. Pertimbangan lain yang harus di perhatikan adalah mengetahui gejala kerusakan, tanda penyakit yang ditimbulkan, serta jenis atau macam patogen yang menyerang. Pengendalian OPT dilakukan cara mencegah penyebaran OPT yang menyerang tanaman. Pengendalian OPT ini dilakukan secara kultur teknis, kimiawi, mekanik ataupun fisik. Pengendalian OPT dengan cara kimiawi dilakukan apabila serangan OPT tersebut sudah sangan serius dan tidak dapat dikendalikan dengan pengendalian kultur teknis, fisik ataupun mekanis. OPT yang menyerang tanaman melon ini disebabkan oleh serangan hama, penyakit dan dapat pula disebabkan oleh defisiensi unsur hara. 1) OPT yang berupa hama yang sering menyerang tanaman melon. a) Lalat Buah Lalat buah tidak merusak buah. Tetapi meletakan telurnya pada buah nelon baik yang masih muda, tua, maupun buah yang sudah ditempatkan pada gudang penyimpanan. Telur tersebut kemudian akan menjadi larva yang akan merusak buah dengan cara menggrogotinya. commit to user Gejala yang ditimbulkan yaitu buah yang terserang berwarna kehitaman
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 42
dan keras. Timbul bercak bulat, membusuk dan berlubang kecil, buah akan mengalami kerusakan kemudian rontok. Pengendalian : Kultur teknis Yaitu dengan cara sanitasi lingkungan yaitu melakukan pemusnahan buah melon yang terserang lalat buah. Buah melon yang terserang lalat buah dikumpulkan pada suatu tempat kemudian dibungkus dengan plastik rapat dan ditimbun pada tanah sedalam 1 meter. Fisik atau mekanik: Pencegahan serangan lalat buah ini dengan cara penggunaan perangkap yang terbuat dari botol plastik yang telah di lumuri dengan metil eugenol. Pada metil eugenol ini akan menarik perhatian dari lalat jantan sehingga masuk kedalam perangkap dan tidak bisa keluar. b) Trips Penyakit ini menyerang pada pucuk daun atau bunga. Daun yang terserang terbentuk menjadi keriting. Gejala yang ditimbulkan daun muda dan tunas menjadi keriting, tanaman menjadi kerdil. Penyebab dari hama ini adalah Thrips parvispinus Karny. Pengendalian : Kultur teknis Melakukan sanitasi lingkungan dengan cara memusnahkan sisa– sisa tanaman dan inang lain disekitar tanaman melon. Kimiawi Penggunaan insektisida berbahan aktif seperti marsal, dimetoate, sipermetrin, tetasipaermetrin. Penyemprotan dilakukan 3-4 hari sekali. c) Kumbang Daun Gejala yang ditimbulkan terdapat luka bekas serangan berupa keratan pada daun. Pada stadium larva hama menyerang perakaran sampai pangkal batang. Kerusakan pada akar atau pangkal batang dapat menyebabkan tanaman menjadi layu. Penyebab dari serangan commit femoralis to user Motschulsky. hama ini adalah Aulacophora
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 43
Pengendalian : Kultur teknis Melakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang tidak satu famili yaitu, melakukan sanitasi kebun dengan membesihkan gulma di sekitar tanaman melon, melakukan pengolahan tanah secara sempurna sehingga pupa atau telur hama yang berada di dalam tanam dapat mati. Fisik atau mekanik Mencabut kemudian membakar tanaman melon yang sudah terserang hama ini secara serius. Kimiawi Mengendalikan serangan hama ini dengan cara penggunaan pestisida berbahan aktif seperti profenofos, diafentiuron, metidation. d) Ulat Perusak Daun Gejala : daun–daun yang terserang menjadi meranggas hingga tinggal tulang
daunnya,
kadang–kadang
merusak
bunga
sehingga
menggagalkan pembentukan buah, bahkan jika tanaman melon sudah berbuah ulat ini akan menggerogoti kulit buahnya. Penyebab seranggan hama ini adalah Palpita sp dan Spodoptera litura. Pengendalian : Kultur teknis Pemangkasan cabang–cabang sekunder sehingga hanya batang tama yang dipelihara, dengan pemangkasan ini aerasi dilingkungan menjadi lancar dan serangan ulat menjadi lebih mudah terkendali. Fisik atau mekanik Pengendalian dengan mengguanakan alat perangkap yang diberi metyl eugenol untuk Spodoptera litura seperti halnya pada perangkap lalat buah. Kimiawi Pengendaliannya dengan menggunakan pestisida berbahan aktif seperti betasiflitrin. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 44
f) Tungau Gejala : pada daun terdapat luka nekrotis berupa titik–titikkuning yang makin lama makin menghitam kemudian daun yang terserang melengkung dan terpelintir. Pada bagian bawah daun yang terserang akan terlihat sekumpulan hama yang tampak seperti titik–titik merah dan kuning. Penyebab dari serangan hama ini adalah Tetranycus cinnabarinus boisduval. Pengendalian : Kultur teknis Sanitasi kebun dengan membersihkan gulma disekitar tanaman melon. Fisik atau mekanis Tanaman yang terserang berat dicabut untuk kemudian dibakar. Kimiawi Penggunaan akarisida berbahan aktif propargit. Xl 2) OPT yang berupa penyakit yang sering menyerang tanaman melon. a) CMV ( cucumic mozaik virus) Gejala : terjadi klorosis pada anak tulang daun muda dan menyebar keseluruh bagian tanaman hingga tampak menguning, daun mengeriting ke atas menebal dengan ukuran yang mengecil, pertumbuhan terhambat atau kerdil. Pengendalian : Kultur teknis Melakukan sanitasi di sekitar tanaman melon agar tidak menjadi inang bagi virus tersebut. Fisik atau mekanis Melakukan pemusnahan bagi tanaman yang terserang penyakit tersebut dengan cara dibakar. b) Penyakit Busuk Buah Gejala : serangan yang terjadi pada batang ditandai dengan bercak user coklat kebasahan commit yang to memanjang. Serangan serius dapat
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 45
menyebabkan mati layu. Daun yang terserang seperti tersiram air panas kemudian akan meluas. Serangan pada buah ditandai dengan bercak kebasah–basahan yang menjadi coklatkehitaman dan lunak, makin lama bercak menjadi berkerut danmengendap, pada bagian buah yang busuk akan diselimuti kumpulan cendawan putih. Penyebab dari penyakit ini adalah Phytophythora nicotianae. Pengendalian : Kultur teknis Rotasi tanaman dengan tanaman yang bukan sefamili. Fisik atau mekanis Pemangkasan daun atau cabang yang berlebihan untuk mengurangi kelembaban disekitar tanah. Ataupun dengan mencabut tanaman yang terserang untuk kemudian dibakar. c) Penyakit Busuk Pangkal Akar Gejala : pangkal batang yang terserang mula–mula seperti tercelup minyak kemudian keluar lendir berwarna coklat kemudian tanaman mengalami kelayuan dan kematian. Daun tanaman yang terserang akan mengering dan apabila diremas seperti kerupuk. Penyebab dari penyakit ini adalah Mycosphaerella melonis Passerini. Pengendalian : Kultur teknis Melakukan sanitasi pada kebun dan sekitar tanaman melon yang ada. Fisik atau mekanis Tanaman melon yang terserang penyakit ini dikumpulkan pada suatu tempat untuk kemudian dibakar. Kimiawi Penyemprotan dengan menggunakan fungisida berbahan aktif Cu, thiram atau mancozeb. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 46
d) Embun bulu (down mildew) Gejala : serangan pada tanaman melon dimulai dengan adanya bercak berwarna kuning muda yang dibatasi oleh urat-urat daun sehingga terkesan menjadi bercak bersudut, semakin lama bercak tersebut berubah warna menjadi kecoklatan. Apabila daun yang terserang dibalik maka akan terlihat kumpulan konidia dan konidiofor cendawan berwarna kelabu. Penyebab dari penyakit ini adalah Pseudoperenospora cubensis Barkely et Curtis. Pengendalian : Kultur teknis Pemilihan lokasi penanaman yang jauh dari tanaman sefamili. Fisik atau mekanis Daun yang terserang segera dipotong atau dipangkas untuk kemudian dibakar. Kimiawi Melakukan penyemprotan dengan fungisida barbahan aktif seperti Simoksanil atau mancozeb. 8. Panen Seperti halnya pemeliharaan tanaman, pemanenan juga merupakan faktor yang penting dalam produksi benih. Waktu panen dan metoe panen harus dilaksanakan sedemikian hingga viabilitas benih tidak dipengaruhi negatif ( Qomara , 1995). Panen pada melon varietas MAI 116 dilakukan pada pagi hari saat tanaman melon tersebut berumur 65 hari setelah persemaian. Waktu panen tersebut diperuntukkan untuk melon
yang
dikonsumsi,
sedangkan
untuk
melon
yang
akan
dipergunakan benihnya maka waktu panen dilebihkan 5–10 hari dari waktu panen untuk konsumsi. Waktu panen harus disesuaikan agar benih benar-benar masak, yang biasanya ditunjkan oleh kadar air atau keragaanya. Jika panen terlalu dini, benih akan menjadi keriput ketika dikeringkan. Benih commit user demikian walaupun tinggi daya tokecambahnya pada saat panen , tetapi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 47
cepat mundur dipenyimpanan, disamping itu banyak yang hilang saat pembersihan. Maka daripada itu cara memanen yang dilakukan adalah dengan membiarkanya mengering dilapangan dengan cara lain sebelum dirontok ( Qomara, 1995) . Panen juga dapat dilakukan berdasarkan kenampakan fisik dari melon tersebut, kenampakan tersebut misalnya jaring pada kulit buah telah terbentuk dengan sempurna, tebal dan merata, adanya retakan yang terjadi pada pangkal tangkai buah, terjadi perubahan warna kulit buah, kulit buah terasa lebih halus tidak berbulu, munculnya aroma buah melon yang khas, daun dan tangkai buah mulai berwarna kuning. Pemanenan melon dilakukan dengan cara memotong tangkai buah dengan mengggunakan pisau dan disisakan 2-3 cm atau membentuk huruf T dan diletakkan miring agar getah tanaman melon ini tidak menetes, pemotongan tangkai buah harus dilakukan secara hati–hati agar buah tidak rusak dan setelah hal tersebut dilakukan maka buah dipindah ke tempat penampungan/gudang. Buah melon dilakukan pemetikan pada pagi atau sore hari, hal ini akan mendapatkan hasil produktivitas yang lebih baik ika dibanding pemanenan pada siang hari. Pemanenan yang dilakukan pada siang hari akan terjadi prosses fotosintesa, sehingga zat gula yang ada pada buah tidak maksimum selain itu juga terjadi proses transpirasi sehingga kadar air buah akan berkurang. Buah melon yang sudah dipetik , tidak boleh ditumpuk satu sama lain. Tempat penyimpanan buah tidak boleh lembab, sebaiknya kering, sejuk, dan angin leluasa keluar masuk. Busuk yang busuk sebaiknya di isahkan dengan buah yang lainya yang masih segar. 9. Pasca Panen Kegiatan pasca panen dilakukan setelah pemanenan. Kegiatan Buah melon yang sudah dipanen tersebut kemudian disortasi berdasarkan keadaannya masing – masing yaitu buah melon yang sehat, layu dan busuk ( Thahjadi,2000). Kegiatan sortasi dilakukan dengan memilih buah commit to user melon yang buahnya mulus, jaring tebal dan merata, bentuknya normal,
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 48
tidak terdapat luka, tidak terserang penyakit, tidak ada cacat fisik maupun mikrobiologis bagi buah yang sehat. Untuk buah yang layu dapat dilihat dari keadaaan tangkai buahnya yang menunjukkan kelayuan/dalam keadaan kering. Sedangkan untuk buah yang busuk adalah buah yang telah mengalami kebusukan dan sudah terjatuh dari tangkainya. Tahapan selanjutnya adalah kegiatan pengkelasan berdasarkan berat, bentuk, jala, ukuran tebal dan kadar gula. Untuk pengkelasan berat yaitu melon yang memiliki berat 1,5 kg termasuk dalam kelas A, melon yang memiliki berat 1-1,5 kg termasuk dalam kelas B dan yang memiliki berat kurang dari 1 kg termasuk dalam kelas C. Selanjutnya setalah dilakukan pengkelasan berat adalah pengkelasan bentuk yaitu buah melon dikelompokkan berdasarkan bentuk bulat, lonjong dan oval atau tidak termasuk ketiganya. Sedangkan untuk pengkelasan berdasarkan jala adalah berdasarkan jala yang ada pada melon tersebut yaitu melon tersebut terdapat jala tebal, tipis, banyak dan sedikitnya jala. Setelah semua dilakukan maka selanjutnya adalah pembelahan buah untuk diukur ketebalan buah dan kadar gula. Pengukuran ketebalan buah dengan menggunakan penggaris untuk kemudian diukur tinggi buah, lebar buah, tebal samping dan tebal bawah buah melon dan untuk pengukuran kadar gula dilakukan dengan menggunakan refraktrometer dan kemudian diukur biasanya dengan menggunakan satuan OBrik. Setelah semuanya selesai maka dilakukan pengolahan benih yang diawali dengan pemberian label berdasarkan keadaan buah dan dilakukan pengkerukan benih untuk kemudian dicuci/dibersihkan, direndam dengan fungisida dan bakterisida kemudian dikeringkan. Sebelum dibelah buah melon disimpang terlebih dahulu dan tidak langsung dibelah. Buah melon disimpang di gudang penyimpanan selama beberapa hari. Penyimpanan dilakukan sampai kemampuan buah itu bertahan, semakin lama buah bertahan maka benih yang dihasilkanpun commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 49
akan semakin baiak. Adapun tujuan penyimpanan ini agar zat lendir atau caiaran yang didalam buah dapat diserap biji terlebih dahulu. 10. Proses Perbenihan a. Kemurnian Pengujian kemurnian benih dilakukan dengan cara menyisihkan benih yang benar–benar tidak tercampur dengan benih lain yaitu benih dari tanaman lain, biji–bijian herba, kotoran atau benda mati. Setelah dikelompokkan maka selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan riset penanaman tanaman melon, untuk diuji keseragaman tanaman tersebut di lahan dan kemudian diamati pertumbuhannya apakah sudah seragam atau belum. Keseragaman tersebut dapat meliputi bentuk buah dan keadaan tanaman. Apabila keseragaman tersebut sudah terpenuhi (85%) maka benih melon yang dihasilkan dari tanaman tesebut dapat diproduksi untuk kemudian dipasarkan. b. Daya Tumbuh Tes daya tumbuh di tujukan untuk mengetahui kemampuan tumbuh benih yaitu kemampuan tumbuh normal benih untuk berkecambah pada lingkungan yang telah disediakan. Pengujian daya tumbuh ini dilakukan pada suatu bok yang alasnya telah diberi Koran yang telah dibasahi air, selanjutnya benih melon diletakkan diatas koran dan disebarkan secara merata agar tidak terjadi penumpukan. Setelah selesai maka dilakukan penutupan benih melon tersebut dengan kertas koran yang telah dibasahi air dan untuk menjaga kelembannya maka bok yang digunakan tersebut dibungkus dengan plastik hitam sebanyak 5 lapis dan diletakkan pada almari yang diberi lampu neon 25 watt. Setelah semua perlakuan tersebut dilakukan maka untuk mengetahui daya tumbuhnya maka setelah 3 atau 4 hari bok tersebut dibuka dan dihitung benih yang telah berkecambah. Apabila benih tersebut berkecambah lebih dari 85% maka benih tersebut baik dan layak digunakan/dipasarkan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 50
c. Sertifikasi Benih Sertifikasi benih adalah suatu kegiatan dalam program produksi benih unggul atau yang berkwalitas tinggi dari varietas yang genetis unggul yang selalu dipelihara dan dipertanggungjawabkan. Sertifikasi benih dilakukan oleh BPSB (Badan Pengawasan dan Sertifikasi Benih) Jawa Tengah. Tes yang dilakukan untuk sertifikasi ini adalah uji kadar air, daya tumbuh, vigor dan kemurnian benih. Setelah dilakukan tes tersebut maka selanjutnya dilakukan tes kelayakan. Yaitu dengan melakukan percobaan penanaman tanaman melon pada 3 area yang berbeda (berbeda daerah). Apabila tanaman melon tersebut dapat tumbuh dengan baik maka oleh BPSB akan menyatakan melon tersebut layak dipasarkan dan memperoleh sertifikat.
C. Pemasaran dan Analisis Usaha Tani Melon 1. Pemasaran Pemasaran adalah usaha untuk menjual produk yang telah ada kepada masyarakat. Setiap produk yang diproduksi oleh CV. MGA memiliki harga yang berbeda – beda. Untuk penjualan produk benih melon, semua jenis benih melon memiliki harga yang sama. Penjualan produk benih melon di CV. MGA dipasarkan dengan harga Rp 110.000,00 setiap 500 biji yang setara dengan 18 gr. Pemasaran produk – produk MGA yang berupa benih melon ini mencakup wilayah dalam dan luar negeri. Pemasaran daerah luar negeri meliputi negara Jepang sedangkan untuk pemasaran dalam negeri meliputi pulau Jawa yaitu daerah Sragen, Yogyakarta, Sleman, Kulonprogo, Wates, Jepara, Purwodadi, Grobogan, Wonogiri, Purworejo, Jetis, Sukabumi, Ponorogo, Magetan, Ngawi, Banyuwangi, Madiun, Bekasi dan Cirebon. Sedangkan untuk pemasaran di luar pulau Jawa masih dalam masa perintisan. Sehingga permintaan produk benih di luar Pulau Jawa belum sebanyak di Pulau Jawa. Pemasaran yang dilakukan oleh CV. MGA dilakukan oleh sales – sales yang juga bertugas user sebagai penyuluh lapang.commit Sales totersebut mempromosikan produknya
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 51
sekaligus mempraktekkan secara langsung cara penanaman, pemeliharaan sekaligus menunjukkan hasil yang didapatkan apabila petani menggunakan produk benih yang berasal dari CV. MGA. Apabila hasil panen yang didapatkan baik maka banyak petani yang akan menggunakan produk tersebut tetapi begitu pula dengan sebaliknya.
2. Analisis Usaha Tani Table 1. Biaya Pengeluaran Produksi Usaha Tani Benih Melon/500m2 NO
Ket
1
Gudang Produksi Sewa lahan Mesin pengering Sealer Cangkul Traktor Gembor Ember Arit Gunting Pisau
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 15
Satuan
Kebutuhan
Harga (Rp)
satuan
500.000.000 Ha
Tangki sprayer Timbangan Lanjaran Karung benih Tong benih Total Biaya tetap
Sub Total (Rp)
Umur (Bulan)
Penyusutan
500.000.000
240
2.083.300
0,05 1
12.000.000 200.000.000
600.000 200.000.000
24 240
100.000 8.333.300
1 4 1 3 3 3 4 3
5.000.000 70.000 20.000.000 30.000 15.000 25.000 10.000 5.000
5.000.000 280.000 20.000.000 90.000 45.000 75.000 40.000 15.000
120 24 60 24 24 48 60 60
166.600 47.000 1.333.000 15.000 7.500 6.250 2.700 1.000
2
75.000
150.000
30
20.000
2 1600 25 1
300.000 250 1.250 95.000
600.000 400.000 31.250 95.000
60 12 12 60
40.000 140.000 10.500 6.400
Total (Rp)
Biaya
13.562.450
Sumber : Laporan CV. MGA Keterangan: 1. Proses perbenihan melon dari awal produksi pengolahan lahan hingga penanganan pasca panen selama 4 bulan. 2. Biaya penyusutan diperoleh dari sub total kebutuhan di bagi umur peralatan kemudian dikalikan masa / umur melon selama satu musim yaitu 4 bulan. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 52
Tabel 2. Biaya Variabel Produksi Benih Melon/500 m2 No Keterangan
1
2 3
Tenaga kerja Pengolahan Tanah Bajak Membuat Bedengan Buat saluran Encer Pupuk Pasang Mulsa Pesemaian Semai Perawatan Angkut Bibit Tanam Penanaman Pasang Lanjaran Pemeliharaan Sulam Pengairan Penyiangan Menali Rompes Kouhai Gantung Buah Pupuk Susulan Spray Pagar Gubuk Jaga Panen Pemanenan Prosesing Benih Gaji Supervisior Benih Melon Pupuk Kandang
Satuan
Kebutuhan Harga satuan (Rp)
Sub Total kebutuhan Biaya (Rp) (Rp)
HOK HOK
1 18
30.000 25.000
30.000 450.000
HOK HOK HOK
10 5 5
25.000 25.000 20.000
250.000 125.000 100.000
955.000
HOK HOK HOK
2 8 2
20.000 20.000 25.000
40.000 160.000 50.000
250.000
HOK HOK
4 8
20.000 20.000
80.000 160.000
240.000
HOK HOK HOK HOK HOK HOK HOK HOK
2 8 9 13 13 24 6 5
20.000 25.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000 20.000
40.000 200.000 180.000 260.000 260.000 480.000 120.000 100.000
HOK HOK HOK HOK
9 3 2 10
20.000 25.000 25.000 25.000
180.000 75.000 50.000 250.000
3.195.000
HOK HOK
3 10
25.000 20.000
75.000 200.000
275.000 220.000
HOK
70
30.000
2.100.000
Pack
2
200.000
400.000
commit 1 to user 200.000
200.000
Truk
400.000
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 53
ZA Kg SP36 Kg KCL Kg NPK Kg 4 Pestisida Furadan Kg Daconil Kg Antracol Kg Dithane Lt Trebon Lt Marsal Lt Mulsa Kg 5 Rafia Kg 6 Perekat Lt 7 Kertas kohai Lembar 8 Klip, Benang, 9 Isi Klip Pack 10 Kemasan HOK 11 Resaller Gaji HOK 12 karyawan 13 Sampel lapang Total Biaya Variabel Sumber : Laporan CV. MGA
39 25 12 15
4.000 4.500 9.500 9.200
156.000 112.000 114.000 138.000
720.500
1 1 0,5 1 1 1 12 7 0,5 3000
21.000 130.000 96.000 95.000 120.000 115.000 26.500 12.500 50.000 20
21.000 130.000 48.000 95.000 120.000 115.000 318.000 87.500 25.000 60.000 67.500
529.000 318.000 87.500 25.000 60.000 67.500
500 90 70
2.000 25.000 30.000
100.000 2.250.000 2.100.000
20.000.000
20.000.000
PENGHITUNGAN ANALISAUSAHA TANI MELON Harga Produk = Rp 110.000/saset Berat 1 saset = 18 gr Produksi Total = 9 kg = 9.000 gr Produksibarang = produksiTotal : Berat saset =9.000 : 18 = 500 saset Biaya Variabel per unit = Rp. 31.792.500 : 500 = Rp. 63.585,00 a. Biaya Total
= Biaya Tetap + Biaya Variabel = Rp. 13.562.450+ Rp. 31.792.500 commit to user = Rp. 45.354.950,00
31.792.500
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 54
b. Penerimaan
= Harga x Produksi Barang = Rp. 110.000 x 500 = Rp. 55.000.000
c. Keuntungan
= Penerimaan – Biaya Total = Rp . 55.000.000 – Rp. 7.952.250 = Rp. 47.047.750
d. BEP ( rupiah ) = = = = Rp. 32.291.547,00 = Rp. 32.291.500,00 BEP ( unit)
= = = = 292,23 unit = 292 unit
e. R/C Ratio
= total penerimaan : biaya total = Rp. 55.000.000,00 : Rp. 45.354.950,00 = 1,2
R/C Ratio (Reveneu Cost Ratio) adalah cara mengukur kelayakan suatu usaha tani dilihat dari keuntungan yang diperoleh , yaitu dengan cara membandingkan antara penerimaan penjualan dengan total biaya yang dikeluarkan. Apabila R/C ratio lebih dari 1 maka usaha tersebut dinyatakan untung. Semakin besar R/C ratio maka keuntungan semakin besar pula. Dari hasil analisis usaha tani yang dilakukan pada perusahaan perbenihan melon CV. Multi Global Agrindo diperoleh data bahwa perusahaan layak dijalankan, karena perusahaan mengalami keuntungan. Setiap 1 rupiah yang dikeluarkan perusahaan maka akan mendapatkan penerimaan 1,2 rupiah. commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 55
V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil magang yang telah dilakukan, penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1. CV. Multi Global Agrindo (MGA) adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi benih yang beralamatkan di Jl. Solo-Tawangmangu KM 30, Karangpandan, Karanganyar. 3.Proses untuk produksi benih diawali dengan proses budidaya tanaman melon untuk kemudian diambil benihnya, proses budidaya tersebut meliputi persiapan lahan, pesemaian, penanaman dengan jarak tanam 70x60 cm, pemeliharaan, panen yang dilakukan pada umur 70 HST untuk yang berdaging putih serta 75 HST untuk yang berdaging kuning dan pasca panen yang meliputi sortasi, pengkelasan serta pengolahan benih. 4.Pemeliharaan tanaman melon meliputi pengairan, penyulaman, sanitasi, pemupukan, rompes, casting, kohe dan pengendalian OPT. Penyulaman dilakukan untuk mengganti tanaman yang mati dan dilakukan maksimal 5 hari setelah tanam.Sanitasi dilakukan seminggu sekali pada parit bedengan dan pada lubang tanam dilakukan 3 hari sekali. Perompesan dilakukan sampai ruas ke 9 dan di atas ruas ke 12, hal ini dikarenakan pada ruas 10-12 merupakan tempat pertumbuhan calon buah. 5.Casting adalah kegiatan mengambil serbuk sari dalam bunga dan dilakukan penutupan dengan menggunakan kertas minyak pada bunga betina melon yang belum mekar dan siapndisilangkan. Casting dilakukan pada pukul 12 siang sampai sore hari. 6.Kohe adalah kegiatan menyerbukkan bunga jantan dan bunga betina dari tanaman melon yang telah disiapkan yang berasal dari tanaman berbeda sehingga tercipta hasil/buah yang hibrid. Dilakukan pada pukul 7 sampai pukul 10 pagi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id 56
B. Saran Dari kesimpulan yang telah diperoleh maka saran yang dapat disampaikan yaitu : 1.Sebaiknya
CV.
Multi
Global
Agrindo
lebih
banyak
mengadakan
pengumpulan tepung sari untuk disimpan sebagai indukan jantan, sehingga budidaya untuk produksi saat hibridisasi lebih efektif dan efisien . 2.Sebaiknya riset tanaman untuk menghasilkan benih unggulan ini dilakukan pada semua jenis tanaman hortikultura, untuk meningkatkan kwalitas benih yang ada di Indonesia. 3.Pemasaran benih produksi CV. Multi Global Agrindo sebaiknya diperluas dengan memberikan sampel produk dan pendampingan kepada petani agar benih ini lebih cepat dikenal oleh petani.
commit to user