TEKNIK KOLASE DALAM NOVEL TABULA RASA KARYA RATIH KUMALA Ike Restu Pratiwi 1 A. Syukur Ghazali 2 Ida Lestari2 E-mail:
[email protected] Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang Nomor 5
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan teknik kolase berdasarkan kajian struktural, meliputi (1) kolase bentuk teks, (2) kolase peristiwa, dan (3) fungsi kolase. Ketiga aspek itu ditemukan dengan cara identifikasi teks yaitu, mengadakan pengamatan secara seksama terhadap naskah cerita dan mempelajari sejumlah pustaka yang relevan dengan tujuan penelitian. Hasil penelitian kolase bentuk teks yaitu, puisi, iklan, SMS, e-mail, dan chatting. Kolase peristiwa yang ditemukan yaitu segmen peristiwa yang diceritakan kembali (flash back). Fungsi kolase adalah membangun struktur teks dan genre kolase. Kata kunci: teknik kolase, novel, tabula rasa Abstract: This study purpose to describe the collage technique based on structural studies, including (1) collage text, (2) collage of events, and (3) function collage. These three aspects were found by the identification of the text, make observations carefully the text of the story and learn a number of libraries that are relevant to the purpose of research. The results of the text is a collage, poetry, advertising, SMS, e-mail, and chat. Collage of events that found the segment retold events (flash back). Function is to build a collage of text structure and genre collage. Keywords: collage techniques, novel, tabula rasa
Genre sastra telah banyak dikenal oleh masyarakat, seperti puisi, pantun, dan prosa. Salah satu jenis sastra yang banyak beredar di masyarakat adalah prosa fiksi. Nurgiyantoro (1995:2) menjelaskan prosa dalam pengertian kesastraan juga disebut fiksi (fiction), teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse). Fiksi biasanya menceritakan tentang berbagai masalah kehidupan manusia dengan lingkungan dan sesama, selain itu fiksi adalah reaksi pengarang terhadap kehidupan, baik kehidupan pribadinya maupun orang lain. Fiksi biasanya menceritakan tentang berbagai masalah kehidupan manusia dengan lingkungan dan sesama, selain itu fiksi adalah reaksi pengarang terhadap kehidupan, baik kehidupan pribadinya maupun orang lain. Soedjarwo (2004:88) menyatakan roman, novel, novelet, dan cerpen tergolong prosa fiksi (prose fiction), prosa naratif (prose narrative) atau cerita rekaan. Sebenarnya, pengertian rekaan itu sudah terkandung dalam kata “cerita”, sebab sesungguhnya cerita itu bukan fakta, 1
Ike Restu Pratiwi adalah mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM). Artikel ini diangkat dari Skripsinya Sarjana Sastra, Program Sarjana Universias Negeri Malang (UM). 2 A. Syukur Ghazali dan Ida Lestari adalah Dosen Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang (UM).
meskipun kadang diyakini sebagai sungguh-sungguh terjadi. Novel adalah sebuah media yang digunakan penulis atau pengarang untuk menuangkan segala ide, pikiran, renungan, serta ungkapan perasaan terhadap kehidupan yang berupa kata maupun kalimat dan terangkai dalam suatu karangan prosa. Novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala, termasuk dalam jenis novel inkonvensional atau novel kontemporer. Novel inkonvensional adalah novel yang menyimpang dari kebiasaan penulisan novel pada umumnya. Pada umumnya, novel konvensional memiliki alur yang urut, dimulai dengan tahap pengenalan tokoh, tahapan konflik awal mulai muncul, tahapan konflik yang semakin menajam, tahapan klimaks atau tahapan puncak masalah, lalu tahapan antiklimaks yaitu tahapan konflik yang mulai menurun, dan tahapan yang terakhir adalah tahap penyelesaian yaitu tahapan konflik yang telah menemui penyelesaian. Novel inkonvensional memiliki alur yang berbeda dengan novel konvensional, tahapan alur yang meloncat-loncat adalah salah satu ciri novel inkonvensional. Pada novel inkonvensional, tahapan penyelesaian dapat muncul di awal atau di tengah cerita, sedangkan tahapan konflik bisa muncul di akhir cerita. Novel Tabula Rasa memiliki alur cerita yang tidak urut, dalam novel tersebut juga terdapat segmen puisi, e-mail, SMS, iklan, dan mantra, yang membuat novel ini berbeda dengan novel lainnya. Segmen dalam novel tersebut menjelaskan bahwa dalam sebuah cerita prosa tidak selalu dapat diceritakan dalam bentuk naratif, namun juga dapat diceritakan dengan menyelipkan bentuk-bentuk lain untuk mendukung cerita dalam novel. Dengan demikian, novel inkonvensional yang di dalamnya terdapat segmen bentuk lain dalam penulisannya dapat dikaji dengan pendekatan struktural. Depdikbud (2005:580) menyebutkan kata kolase bermakna “komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, teknik penyusunan karya sastra dengan cara menempelkan bahan-bahan, seperti ungkapan asing dan kutipan, biasanya dianggap tidak berhubungan satu dengan yang lain, cara menentukan naskah asli dengan membanding-bandingkan naskah yang ada”. Minderop (2005:155) menyatakan istilah kolase berasal dari bidang senirupa, yaitu teknik menempelkan potongan kertas, koran, tutup botol, karcis bus dan lainnya yang biasanya tak terpikirkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Pendekatan yang digunakan dalam menganalisis novel Tabula Rasa ini adalah pendekatan struktural. Pendekatan ini bertolak dari pandangan bahwa karya sastra merupakan karya seni yang bersifat otonom dan mandiri. Dikatakan demikian karena ditinjau dari sasaran hasil kajian yang berfokus pada analisis unsur intrinsik sebagai salah satu unsur pembentuk novel Tabula Rasa. Endraswara (2003:51) menjelaskan penelitian struktural dilakukan secara obyektif yaitu menekankan aspek intrinsik karya sastra. Keindahan teks sastra bergantung penggunaan bahasa yang khas dan relasi antar unsur yang mapan. Unsur-unsur itu tidak jauh berbeda dengan sebuah “artefak” (benda seni) yang bermakna. Artefak tersebut terdiri dari unsur dalam teks seperti ide, tema, plot, latar, watak, tokoh, gaya bahasa, dan sebagainya yang terjalin rapi. Jalinan antar unsur tersebut akan membentuk makna yang utuh pada sebuah teks. Berdasarkan latar belakang tersebut, diperoleh tujuan penelitian sebagai berikut: (1) mendeskripsikan bentuk teks kolase dan kolase segmen peristiwa, dan (2) mendeskripsikan fungsi kolase dalam novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala.
METODE Metode yang tepat dan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian yang berjudul “Teknik Kolase dalam Novel Tabula Rasa Karya Ratih Kumala” adalah metode penelitian kualitatif, sebagaimana yang didefinisikan oleh Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 2003:3) bahwa penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati. Metode ini menurut Aminuddin (1990:18) adalah metode yang bertujuan memberikan perolehan realitas yang diteliti sebagaimana adanya, sehingga tahap pendeskripsian dalam teks sastra diharapkan bertolak dari makna yang terkandung dalam teks sastra itu sendiri. Metode kualitatif sebagai metode penelitian mempunyai ciri utama, (1) latar alamiah sebagai sumber data, (2) penelitian kualitatif bersifat deskriptif, (3) lebih mengutamakan proses daripada hasil, (4) manusia sebagai alat (instrumen), (5) analisis cenderung bersifat induktif. Data penelitian ini adalah data verbal teks novel Tabula Rasa, yang berupa satuan kutipan yang meliputi data kolase peristiwa, seperti selipan peristiwa atau kejadian lain yang diselipkan dalam cerita yang berbeda namun, tetap berhubungan dengan selipan kisah tersebut. Data kolase bentuk, seperti segmen puisi, berita, undang-undang, SMS, dan komentar-komentar para tokoh cerita serta uraian-uraian yang membentuk paparan bahasa dalam wujud novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala. Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebuah novel karya Ratih Kumala yang berjudul Tabula Rasa dan telah menjadi juara ketiga dalam sayembara novel yang diadakan pada tahun 2003 oleh Dewan Kesenian Jakarta. Teknik pengumpulan data mempergunakan panduan pengumpulan data sesuai dengan tujuan penelitian. Panduan pengumpulan data merupakan instrumen penelitian guna mempermudah proses klasifikasi data. Pengumpulan data dilakukan dengan membaca secara komprehensif dan teliti novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala, menandai sumber data dengan memisahkan antara kolase bentuk teks puisi, e-mail, SMS, iklan, mantra, dan lain-lain, dengan kolase peristiwa, yaitu segmen peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya kemudian diceritakan kembali dalam cerita yang berbeda (flash back). Pada tahap analisis data, peneliti menggunakan panduan analisis data. Analisis data dilakukan dengan mengidentifikasi, mengrepresentasi dan menginterpretasi data berdasarkan indikator yang telah ditentukan. Data yang telah terkumpul kemudian ditafsirkan dan dianalisis. Analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Milles dan Huberman, 1992:16). Pada reduksi data peneliti melakukan pemilihan data berupa data tekstual yang berkaitan kolase bentuk, seperti puisi, e-mail, SMS, iklan, dan mantra, serta data tekstual yang berkaitan dengan kolase segmen peristiwa, yaitu peristiwa yang pernah terjadi kemudian diceritakan kembali dalam peristiwa yang berbeda, dan menganalisis masing-masing fungsi kolase tersebut. Data yang disajikan dalam bentuk teks naratif. Penyajian data adalah sekumpulan informasi yang tersusun untuk memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan dilakukan untuk meninjau ulang temuan data dan mengembangkan hasil temuan data.
HASIL Hasil analisis data menunjukkan bahwa kolase bentuk teks dalam novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala yaitu, (1) puisi, (2) berita, (3) undang-undang, (4) iklan kematian, (5) mantra, (6) SMS, (7) e-mail, (8) chatting, dan (9) petunjuk penggunaan alat tes kehamilan. Kolase berbentuk puisi yaitu, puisi On Love karya Kahlil Gibran, dua puisi How Do I Love Thee karya Elizabeth Barett Browning dan Wilfred Owen, puisi The Dead karya Jones Very, dan puisi Spring In This Autumn Day. Berikut ini adalah paparan data kolase bentuk teks puisi. 1. Teknik kolase bentuk teks puisi a) puisi On Love karya Kahlil Gibran Then said Almitra, speak to us of love. ... ... Love has no other desire but to fulfill itself But if you love and must needs have desires, let these be your desires: To melt and be like a running brook that sings its melody to the night. To be wounded by your own understanding of love;... (TR, 2004: 27) b) puisi How Do I Love Thee karya Elizabeth Barett Browning How do I love thee? Let me count the ways. I love thee to the depth and breadth and height My soul can reach, when feeling out of sight For the ends of Being and ideal Grace...(TR, 2004: 62) c) puisi How Do I Love Thee karya karya Wilfred Owen I cannot woo thee as the lion his mate, With proud parade and fierce prestige of presence; Nor thy fleet fancy may I captive With pastoral attitutes in flowery pleasance Nor will I kneeling court thee with sedate And comfortable plans of husbandhood now file before thee as a candidate...(TR, 2004: 62) d) puisi The Dead karya Jones Very I see them crowd on crowd they walk the earth, Dry, leafless trees no Autumn wind laid bare; And in their nakedness find cause for mirth. And all unclad would winter's rudeness dare;...(TR, 2004: 101) e) puisi Spring In This Autumn Day will you spend a spring in this autumn day? where people go out with their coats and boots and pets start to grow their feathers and the afternoon always end by a cup of a tea to welcome the evening...(TR, 2004: 150) 2. Berita Kolase bentuk teks berita tentang peristiwa G-30-S/PKI, berisi tentang berita kejadian G-30-S/PKI di Indonesia yang melibatkan agen CIA dari Amerika. Berikut ini adalah paparan data berita tersebut. Kontroversi tentang peran CIA dalam peristiwa G-30-S/PKI hingga kini belum usai. Mander, Julius: Who’s Who in CIA. Mencatat 77 nama agen rahasia yang bertugas di Indonesia hingga tahun 1967. Saat itu Mander menjabat sebagai Dubes
AS untuk Indonesia. Suatu saat perpustakaan Lindon B. Johnson membuka dokumen hubungan Indonesia-AS di tahun 1965....(TR, 2004: 33)
3. Undang-undang Kolase bentuk teks UU tentang psikotropika, berisi tentang peraturan dan hukuman tentang penggunaan zat psikotropika. Berikut ini paparan data tentang UU No. 5 tahun 1977 tentang Psikotropika. BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintesis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku ...dst... (TR, 2004: 86-87)
4. Iklan kematian Kolase bentuk teks iklan kematian yang ada di harian Kompas. Iklan kematian tersebut berisi tentang kabar kematian Violet. Berikut ini adalah paparan data iklan kematian tersebut. Rest In Peace (RIP) Pulang ke Rumah Bapa “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman, telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN” (II TIMOTIUS 4 : 7) (TR, 2004: 100)
5. Mantra Kolase bentuk teks mantra berisi tentang mantra untuk mendapatkan cinta sejati. Raras menggunakan mantra ini untuk mendappatkan cinta Violet. Berikut ini adalah paparan data tentang mantra tersebut. Mantra Untuk Mendapatkan Cinta Sejati Bahan-bahan yang diperlukan: - 1 buah bantal yang cukup nyaman untuk duduk - 1 buah kertas berwarna merah digunting berbentuk hati - 7 buah peniti - 1 buah lilin merah (TR, 2004: 125)
6. SMS Kolase bentuk teks SMS antara tokoh Galih dan Dian. Galih mengabarkan pada Dian, bahwa ia telah memiliki pacar, yaitu Raras. Berikut ini adalah paparan data tentang SMS tersebut. 1/3/2002 10:01 Kak Galih-HP Aku sudah punya pacar. He he he.... (TR, 2004: 127)
7. E-mail Kolase bentuk teks e-mail, berisi percakapan antara Galih dan Dian, Anatoli dan Galih, serta Galih dan Raras. Berikut ini adalah paparan data tentang e-mail tersebut. Date: Sun, 24 Nov 2002 From: “Andika Galih Praditama”
Subject: – To: “Raras Dhamar Wulan”
Ras... (TR, 2004: 164-168)
8. Chatting Kolase bentuk teks chatting berisi tentang percakapan via Yahoo Messager antara tokoh Raras yang berada di Yogyakarta dan Argus yang berada di Kanada. Berikut ini adalah paparan data tentang chatting tersebut. r_dhamar2000: Halo, kukira kamu tidak on-line. Kupikir kamu sedang tidur. scarface_ca: Memang tadi aku tidur. Sekarang di sini sekitar jam 3 pagi. Di sana jam berapa? r_dhamar2000: Sekarang di sini jam 2 siang.
9. Petunjuk penggunaan alat tes kehamilan Kolase bentuk teks petunjuk penggunaan alat tes kehamilan, berisi tentang aturan pemakaian alat tes kehamilan yang diguanakan oleh tokoh Raras. Berikut ini adalah paparan data tentang petunjuk penggunaan alat tes kehamilan tersebut. Petunjuk Pemakaian Tampung sampel urine segar (urine pertama di pagi hari setelah bangun tidur) dalam wadah yang bersih dan kering.(TR, 2004:169)
Kolase segmen peristiwa yang ada dalam novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala adalah selipan peristiwa ketika Galih melihat seorang gadis melukis di Red Square dan selipan peristiwa Galih dan ayahnya antre di Mausoleum, peristiwa ketika Raras membaca mengenang kisah cintanya bersama Violet, peristiwa Galih dan Krasnaya berjanji bertemu di Gorky Park, peristiwa tentang tempat pertemuan pertama Galih dan Krasnaya di Red Square, peristiwa Galih mencintai Krasnaya dan Raras dan mereka sama-sama memiliki hobi melukis, peristiwa tentang cerita ‘Hoccus Poccus’, peristiwa Violet ketagihan narkoba, peristiwa Violet yang meninggal di usia muda. Fungsi kolase dibagi menjadi 2, yaitu fungsi internal dan fungsi ekternal. Fungsi internal kolase adalah membangun struktur teks dan cerita. Fungsi eksternal adalah untuk membangun genre (genre kolase) agar memiliki kesan dan dampak tertentu kepada pembaca. PEMBAHASAN Zaidan, Rustapa, dan Haniah (1984:105) menjelaskan kolase sebagai teknik penyusunan karya sastra dengan cara menempelkan bahan-bahan, seperti alusi, ungkapan asing dan kutipan, biasanya dianggap tidak ada hubungan satu sama lain. Depdikbud,
(2005: 580) menyebutkan kata kolase bermakna komposisi artistik yang dibuat dari berbagai bahan, teknik penyusunan karya sastra dengan cara menempelkan bahan-bahan, seperti ungkapan asing dan kutipan, biasanya dianggap tidak berhubungan satu dengan yang lain, cara menentukan naskah asli dengan membanding-bandingkan naskah yang ada. Minderop (2005:155) menyatakan istilah kolase berasal dari bidang senirupa, yaitu teknik menempelkan potongan kertas, koran, tutup botol, karcis bus dan lainnya yang biasanya tak terpikirkan adanya hubungan yang satu dengan yang lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya 9 kolase bentuk teks, 8 kolase segmen peristiwa, dan 4 fungsi kolase. Jenis kolase bentuk dalam penelitian ini berupa puisi, e-mail, undang-undang, iklan kematian, mantra, SMS, berita, chatting, dan petunjuk penggunaan alat tes kehamilan. Macam kolase bentuk teks puisi yang ditemukan yaitu, puisi On Love karya Kahlil Gibran, dua puisi How Do I Love Thee karya Elizabeth Barett Browning dan Wilfred Owen, puisi The Dead
karya Jones Very, dan puisi Spring In This Autumn Day. Kolase bentuk teks email yang ditemukan yaitu, percakapan antara Galih dan Dian, Anatoli dan Galih, serta Galih dan Raras. Kolase bentuk teks undang-undang yang ditemukan yaitu, UU No. 5 tahun 1977 tentang Psikotropika. Kolase bentuk teks iklan yang ditemukan yaitu, iklan kematian Violet di harian Kompas. Kolase bentuk teks mantra yang ditemukan yaitu, mantra untuk mendapatkan cinta sejati. Kolase bentuk teks SMS yang ditemukan yaitu, SMS antara tokoh Galih dan Dian. Kolase bentuk berita yang ditemukan yaitu, berita peristiwa G-30-S/PKI, berisi berita kejadian G-30-S/PKI di Indonesia yang melibatkan agen CIA dari Amerika. Kolase berbentuk chatting yang ditemukan yaitu, percakapan antara Argus dan Raras. Kolase bentuk terakhir yang ditemukan berupa petunjuk penggunaan alat tes kehamilan. Kolase Bentuk Teks Puisi On Love karya Kahlil Gibran tersebut merupakan segmen kolase bentuk teks puisi dalam novel. Dikatakan sebagai segmen kolase bentuk teks karena puisi tersebut berada diantara unsur intrinsik alur dan tokoh. Unsur intrinsik alur terlihat dalam A1, A2, dan A3 yang diberi tanda dengan garis bawah. Unsur intrinsik tokoh terlihat dalam T1 yang menyebutkan tokoh Raras sedang membaca puisi On Love. Segmen kolase bentuk teks puisi nampak pada B1. Minderop (2005:155) menjelaskan bahwa dalam kesusastraan, teknik kolase menghasilkan cerita yang sarat dengan kutipan dari karya sastra lain dengan alusi atau ungkapan asing yang biasanya dianggap tidak ada hubungan antara satu dengan yang lainnya. Sisipan ada kalanya menyiratkan sesuatu tentang kelanjutan cerita, tetapi seringkali terasa sebgai lanturan yang terlalu jauh. Puisi On Love sebagai segmen diantara dua teknik penceritaan yang terputus dengan bentuk yang berbeda. Keberadaan puisi tersebut sebagai segmen yang menyatukan dua cerita yang terjadi sebelum dan sesudahnya, membuktikan adanya kolase bentuk teks.Puisi yang berjudul “On Love” karya Kahlil Gibran tersebut menceritakan tentang memahami makna cinta yang tak hanya dapat memberi kebahagiaan, namun juga kesedihan bagi yang sedang merasakan cinta. Kahlil Gibran menggambarkan dalam puisinya tersebut, bahwa cinta tidak memiliki keinginan lain, kecuali untuk memenuhi dirinya sendiri. Hal tersebut berarti bahwa ketika seseorang merasakan cinta, ia tidak membutuhkan hal apa pun lagi kecuali memenuhi keinginan cinta tersebut. Puisi “On Love” tersebut dibaca oleh tokoh Raras. Pada saat Raras berada di kampus UGM Yogyakarta, dia sedang bersantai sambil membaca “The Prophet” yang berisi kumpulan puisi karya Kahlil Gibran. Raras pun membaca salah satu puisi Gibran yang berjudul “On Love” dan menghayati setiap makna dibalik puisi tersebut. Ketika Raras sedang melamun sambil membaca puisi tersebut, tiba-tiba Galih menyapa Raras. Galih adalah dosen di kampus Raras, meskipun Galih tidak mengajar di kelas Raras, namun ia tahu Galih. Berikut ini adalah kutipan peristiwa tersebut. “Lagi asyik ya?” Sedikit tersentak, dilihatnya seorang laki-laki berdiri di belakangnya. Orang yang ia tahu. Dosennya, Pak Galih. Ia tidak mengajar di kelas Raras, tapi Raras tahu Pak Galih....(TR, 2004:27)
Pada saat itulah menjadi awal perkenalan Galih dan Raras. Galih pun berbincang-bincang sejenak bersama Raras. Ia menanyakan nama Raras dan menyakan tentang buku yang sedang dibaca Raras. Saat Galih akan kembali ke
ruang dosen, ia sempat berjanji akan meminjamkan buku “Sang Alkemis” pada Raras. Berikut ini adalah kutipan peristiwa tersebut. “Pernah baca ‘Sang Alkemis’? Novelnya Paulo Coelho” “Belum,” jawab Raras. Pertanyaan singkat yang membawa dia pada penasaran. “Bagus, Pak?” lanjut Raras bertanya.... “....Kalau kamu mau pinjam ‘Sang Alkemis’, saya bisa bawakan bukunya besok.” (TR, 2004:28-29) Aku berpamitan setelah berjanji untuk membawakan novel ‘Sang Alkemis’ besok, aku beruntung pikiranku jalan. Waktu yang singkat tak kusia-siakan. Paling tidak ada alasan untuk bertemu di waktu berikutnya. (TR, 2004:30)
Kolase berbentuk puisi dimaksudkan untuk memperjelas tokoh Raras yang sedang jatuh cinta kepada Violet, sahabatnya sendiri. Raras membaca puisi “On Love” tersebut sambil membayangkan kisah cintanya sendiri yang yang tragis. Raras yang telah lama memendam perasaan cinta pada Violet, tak pernah sempat menyatakan perasaanya. Violet meninggal karena over dosis obat-obatan terlarang. Ia sempat di rawat di pusat rehabilitasi obat-obatan terlarang dan sembuh, namun beberapa waktu kemudian Violet kecanduan lagi hingga akhirnya meninggal dunia. Raras yang sangat mencintai Violet, merasa sangat kehilangan dan tidak dapat melupakan Violet. Raras selalu mengenang Violet dengan membaca puisi yang dapat mengingatkannya akan sosok Violet, salah satunya adalah puisi “On Love” karya Kahlil Gibran. Segmen e-mail yang dikirim oleh Galih kepada Raras tersebut berisi tentang Galih yang sedang mencari keberadaan Raras. e-mail tersebut sengaja tidak dibalas oleh Raras karena ia tidak ingin Galih mengetahui keberadaannya. Raras pergi ke Kanada selama beberapa bulan setelah ia menyerahkan lukisannya yang berjudul ‘Mengapa Ia Gundul dalam Semi?’ kepada Galih. Raras pergi ke Kanada untuk menenangkan diri dan menemui sahabatnya yang bermukim di Kanada yaitu Zack dan Argus. Raras cuti dari kampus dan mengganti nomer HP yang biasa digunakannya. Di Kanada, Raras tinggal bersama Argus, mereka telah lama berkenalan dan menjalin komunikasi lewat jaringan internet. Pada saat Raras membaca e-mail dari Galih, Argus pun ikut membaca email tersebut. Argus menyuruh Raras agar membalas e-mail dari Galih, ia juga mengatakan pada Raras bahwa Galih membutuhkan penjelasan dan mengingatkan Raras bahwa ia telah menghilang dari Galih selama hampir 2 bulan. Berikut ini adalah kutipan peristiwa tersebut. “For God sake, Raras, just reply his e-mails! He deserves some explanation.” (Balas saja e-mailnya, kenapa sih?) kata Argus. “...” aku diam saja, masih membaca ulang satu-satu e-mail Pak Galih. Sepuluh email... “You really didn’t tell him where you were, did you?” (Kamu benar-benar nggak bilang sama dia keberadaanmu sekarang, ya?) “...” aku masih diam saja. “It almost two months, you know.” (Hampir dua bulan lho.) “I know,” jawabku singkat. (TR, 2004: 168)
Segmen undang-undang tentang psikotropika tersebut dibaca secara tidak sengaja oleh Violet ketika ia sedang mencari jepit rambut di lacinya. Violet adalah pengguna obat-obatan terlarang. Suatu hari Violet mengalami over dosis akibat mengkonsumsi obat-obatan terlarang dengan berlebihan. Violet bahkan melukai dirinya sendiri agar rasa sakit yang ia rasakan berkurang karena ia tidak dapat mengkonsumsi obat-obatan terlarang tersebut. Raras dan keluarga Violet
membawa Violet ke pusat rehabilitasi obat-obatan terlarang. Violet membenci tempat rehabilitasi itu meskipun sudah sebulan ia dirawat ditempat tersebut. Pusat rehabilitasi tersebut dihuni oleh orang-orang pengguna obat-obatan terlarang dengn kondisi-kondisi tertentu. Pasien yang ada di pusat rehabilitasi tersebut ditempatkan di bangsal-bangsal yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi pasien pada saat pertama kali datang ke pusat rehabilitasi. Segmen iklan kematian Violet tersebut dibaca oleh Raras untuk mengenang Violet. Pada saat membaca iklan kematian tersebut, Raras sedang berada dalam kamar kost Violet sendirian. Iklan kematian tersebut dibuat oleh keluarga Violet untuk mengabarkan pada saudara-saudaranya yang jauh tentang meninggalnya Violet dan dapat memberikan penghormatan yang terakhir. Raras yang pada saat itu baru saja kehilangan orang yang sangat dicintainya, yaitu Violet. Dia mendatangi kamar kost Violet yang ada di Yogyakarta. Segmen mantra untuk mendapatkan cinta sejati adalah mantra yang digunakan Raras untuk mendapatkan cinta Violet. Raras yang sangat mencintai Violet namun hanya dapat menyembunyikan perasaannya tersebut. Suatu hari ketika Raras dan Violet sedang berbicang-bincang sambil bercanda di kamar kos Raras, Raras merasa pada saat itu is sangat jatuh cinta kepada Violet. Raras memperhatikan semua tingkah Violet, terutama ketika Violet tertawa, Raras menyukai tawa Violet. Pada saat Raras berbincang-bincang dengan Violet, ia menceritakan tentang ikan Sandager pada Violet. Raras pada malam harinya mencoba mempraktekkan mantra untuk mendapatkan cinta Violet.
Segmen SMS (Short Message Service) antara Galih yang berada di Yogyakarta dan Dian yang berada di Jakarta, berisikan tentang Galih yang mengabarkan pada Dian bahwa Galih telah memiliki pacar. Dian yang tidak percaya pada SMS yang dikirim Galih akhirnya membalas SMS tersebut dan berkata pada Galih bahwa kali ini ia tidak akan tertipu oleh lelucon Galih, apalagi hari itu bertepatan dengan April mop. April mop adalah hari ketika seseorang dapat berbohong atau membuat lelucon tanpa dianggap bersalah. Galih yang mendapatkan balasan SMS dari Dian seperti itu, akhirnya menjelaskan pada Dian, bahwa ia lupa kalau hari tersebut adalah April mop. Galih juga menjelaskan bahwa ia tidak sedang berbohong pada Dian. Galih pun berjanji akan mengirimkan foto Raras lewat e-mail kepada Dian untuk membuktikan bahwa Galih telah memiliki pacar. Berikut ini adalah kutipan peristiwa tersebut. Pesan dibaca. Diingat-ingatnya sekarang tanggal berapa. Tanggal 1 April. Dasar! Muka badak, aku nggak akan terjebak lagi, katanya dalam hati. Sanksi akan pernyataan kakaknya. Ia memencet tombol-tombol lagi, memilih menu ‘write message’ di telepon genggamnya. Layar telah siap sedia mengirimkan pesan. (TR, 2004:127)
Segmen berita tentang keterlibatan CIA dalam peristiwa G-30-S/PKI tersebut adalah latar belakang beberapa warga Rusia yang tergabung dalam kelompok tertentu sangat membenci Amerika. Rusia adalah negara yang sempat menganut paham komunis. Amerika adalah negara yang anti dengan paham komunis, karena Amerika adalah negara multiculture yang bertentangan dengan paham komunis. Segmen percakapan lewat Yahoo Messenger tersebut terjadi antara Argus dan Raras. Pada saat itu Argus sedang berada di Kanada dan Raras berada di Yogyakarta. Raras dan Argus sudah sering berbicang-bincang lewat dunia maya. Pada saat Argus dan Raras benbincang-bincang lewat Yahoo Messenger, Argus
sedang bersama Zack di sebuah apartemen. Zack adalah kekasih Argus, mereka adalah pasangan gay atau homo. Pada hari itu Zack dan Argus sedang merayakan promosi jabatan Zack. Argus terbangun pukul 03.00 pagi dan menyalakan komputernya. Segmen petunjuk pemakaian alat tes kehamilan (TR, 2004: 169), pada saat Raras berada di Kanada, suatu pagi Raras bangun lebih pagi dari biasanya. Raras bangun pukul 05.00 pagi dan mengguanakan alat tes kehamilan yang dibeli Raras sebelum ia berangkat ke Kanada. Raras tertidur ketika menunggu hasil alat tes kehamilannya menunjukkan hasil. Pada saat Raras masih berada di Yogjakarta, ia memang sempat melakukan hubungan badan bersama Galih, namun Raras masih belum mengetahui tentang kehamilannya ketika ia masih di Yogyakarta. Argus membangunkan Raras yang tadi sempat tertidur setelah mengguanakan alat tes kehamilan, Argus mengatakan pada Raras bahwa ia telah positif hamil. Kolase Segmen Peritiwa dan Fungsi Teknik Kolase Beberapa penjelasan diatas selain merupakan kolase bentuk juga sudah mengandung kolase peristiwa dan fungsi kolase. Contoh dari kolase peristiwa adalah selipan peristiwa ketika Galih melihat seorang gadis melukis di Red Square dan selipan peristiwa Galih dan ayahnya antre di Mausoleum. Sedangkan contoh fungsi kolase sangat jelas terlihat ketika Raras membaca puisi The Dead karya Jones Very. Fungsi kolase yang menunjukkan perasaan tokoh nampak ketika Raras merasa kehilangan orang yang dicintainya. Fungsi kolase dibagi menjadi 2, yaitu fungsi internal dan fungsi ekternal. Fungsi internal kolase adalah membangun struktur teks dan cerita. Fungsi eksternal adalah untuk membangun genre (genre prosa dengan kolase) agar memiliki kesan dan dampak tertentu kepada pembaca. Kolase segmen peristiwa yang ditemukan yaitu, segmen peristiwa ketika Galih melihat seorang gadis melukis di Red Square dan segmen peristiwa Galih dan ayahnya antre di Mausoleum, peristiwa ketika Raras membaca mengenang kisah cintanya bersama Violet, peristiwa Galih dan Krasnaya berjanji bertemu di Gorky Park, peristiwa tentang tempat pertemuan pertama Galih dan Krasnaya di Red Square, peristiwa Galih mencintai Krasnaya dan Raras dan mereka samasama memiliki hobi melukis, peristiwa tentang cerita ‘Hoccus Poccus’, peristiwa Violet ketagihan narkoba, peristiwa Violet yang meninggal di usia muda. PENUTUP Kesimpulan Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang ingin dicapai maka diperoleh dua kesimpulan, yaitu (1) kolase bentuk teks yang ada di dalam novel Tabula Rasa karya Ratih Kumala adalah puisi, berita, undang-undang, iklan kematian, mantra, SMS, e-mail, chatting, dan petunjuk penggunaan alat tes kehamilan. Kolase segmen peristiwa dalam novel Tabula Rasa misalnya, segmen peristiwa Raras mengenang cintanya pada Violet adalah salah satu contoh peristiwa yang pernah terjadi sebelumnya lalu diceritakan kembali pada peristiwa yang terjadi saat ini (flash back), dan (2) Fungsi kolase dibagi menjadi 2, yaitu fungsi internal dan fungsi ekternal. Fungsi internal kolase adalah membangun struktur teks dan cerita. Fungsi eksternal adalah untuk membangun genre (genre prosa dengan kolase) agar memiliki kesan dan dampak tertentu kepada pembaca.
Saran Berdasarkan simpulan telah diperoleh kolase bentuk teks, yaitu segmen teks puisi, berita, iklan, SMS, e-mail dan chatting. Kolase segmen peristiwa, yaitu segmen peristiwa Raras mengenang cintanya pada Violet, segmen peristiwa Galih bertemu Krasnaya di Gorky Park, dan lain-lain. Segmen peristiwa tersebut adalah peristiwa yang pernah terjadi lalu diceritakan kembali dalam kisah yang berbeda (flash back). Fungsi teknik kolase dibagi menjadi dua, yaitu fungsi internal dan eksternal. Hasil penelitian teknik kolase dilakukan dengan pendekatan objektif. Pada peneliti lanjutan disarankan untuk menggunakan pendekatan yang berbeda, misalnya pendekatan pragmatik sehingga mendapatkan hasil penelitian yang baru dan berbeda. Adapun kepada pengajar Sastra Indonesia disarankan untuk menggunakan hasil penelitian ini dalam pengajaran sastra bahwa dalam sebuah prosa tidak selalu berbentuk naratif tetapi ada juga yang menggunakan segmen dalam bentuk lain, seperti puisi, berita, undang-undang, iklan kematian, mantra, SMS, e-mail, dan lain sebagainya. DAFTAR RUJUKAN Aminuddin. 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif: dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Yayasan Asih Asah Asuh. Depdikbud. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Endraswara, S. 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogjakarta: Pustaka Widyatama. Miles, M. B. dan A. M. Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press.). Minderop, A. 2005. Metode Karakterisasi Telaah Fiksi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Moleong, L. J. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Nurgiyantoro, B. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pers. Soedjarwo. 2004. Sastra Indonesia Kesatuan dalam Keberagaman. Semarang: CV. Aneka Ilmu. Zaidan, Rustapa, dan Haniah. 1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka.
Artikel oleh Ike Restu Pratiwi ini telah diperiksa dan disetujui pada..................................2012
Dewan Penguji
Dr. Mudjianto, M. Pd NIP 19500319 197603 1 001
Pembimbing I
Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M. Pd NIP. 19501222 197603 1 008
Pembimbing II
Dra. Hj. Ida Lestari, M. Si NIP. 19540828 198203 2 003