Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah
Oleh : Juwariyah BP3K garum
1. Syarat Tumbuh
Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat tumbuh yang sesuai tanaman ini. Syarat tumbuh tanaman kubis adalah:
Jenis Tanah Kubis dapat ditanam hampir di semua jenis tanah. Tanah yang ideal untuk kubis adalah andosol dengan tekstur liat berpasir dengan kandungan bahan organik tinggi (>1%)
Drainase baik dan tidak tergenang
pH tanah antara 4.3-6,5 dan yang optimal adalah pada pH 5,5 - 6,5
Suhu optimal antara 15-25oC dan untuk membuat benih suhu optimal adalah 4-10oC
Sinar matahari cukup, kira-kira 6 jam sehari
Kadar air tanah 60-100%
Curah hujan di atas 2.500 mm/tahun.
2. Persemaian
Ukuran persemaian dibuat lebar 1,2 m dan panjang yang disesuaikan dengan panjang lahan.
Letak persemaian harus dekat dengan sumber air untuk memudahkan penyiraman
Tanah dicangkul atau dibersihkan dari gulma, demikian juga yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah harus berkisar 30-40 cm.
Tanah diberikan kompos organik atau pupuk kandang yang telah matang dengan dosis 2 kg/m2 dengan pengadukan yang rata, setelah terlebih dahulu diberikan Trychoderma
Bedengan persemaian yang dibuat mempunyai ketinggian 20-30 cm atau tidak akan tergenang dengan air bila turun hujan lebat.
Persemaian diberi atap untuk menghindari cahaya matahari langsung dan curah hujan yang tinggi. Atap dibuat miring 30-35o menghadap ke timur dengan ketinggian 60-70 cm
Calon benih perlu diamankan dengan memagarinya dari organisme pengganggu tanaman, paling baik dengan kain till yang tembus cahaya
Bila tanah dalam keadaan kering (musim kemarau), daerah persemaian harus disiram sekali sehari saat sore namun jangan terlalu basah
Pengendalian hama sangat perlu dilakukan terutama terhadap serangan semut sebelum tanam. Tanaman yang telah diserang penyakit harus segera dicabut.
3. Penanaman Pola Pertanian Organik
Sebelum dilakukan penanaman, kegiatan yang perlu dilakukan adalah:
Pergiliran Tanaman Untuk memutus daur hidup hama seperti ulat, petani dianjurkan untuk menghindari penanaman kubis dan tanaman sefamili secara terus menerus dalam satu tahun. Lahan perlu dibiarkan kosong atau ditanami tanaman lain selama 3-4 bulan.
Pengolahan Tanah Konservasi Dengan cara ini pengolahan tanah dilakukan dengan bajak biasa atau lebih baik lagi dengan cangkul, agar sumber OPT dapat dikurangi dan menciptakan tata udara (aerase) yang baik. Untuk mencegah erosi dibuat bedengan dengan ketinggian 15 cm, dan saluran air untuk menghindari genangan saat hujan. Bedengan berukuran lebar 1,2 m dan tinggi 30 cm, sementara panjang bergantung pada panjang lahan. Bedengan tidak perlu dibuat menghadap arah mata angin tertentu. Jarak antarbedengan dibuat 40 cm.
Varietas Biasanya yang banyak digunakan di daerah sentra produksi adalah KR 2000, Grand 11, dan Meteor.
Jarak Tanam Jarak tanam yang dibutuhkan tanaman kubis adalah 30 x 40 cm. Cara tanam yang dibuat adalah model segi empat.
Pupuk Organik Pupuk dasar merupakan pupuk yang sangat mutlak dibutuhkan oleh tanaman kubis, agar pertumbuhannya baik. Pupuk dasar yang diberikan terdiri dari 2 macam, yaitu pupuk kandang dan kompos organik. Pemberian pupuk ini harus rata di permukaan tanah sehingga pertumbuhan tanaman juga akan rata.
Cara tanam
Buat lobang dan isi dengan air. Jangan berikan pestisida sama sekali.
Ambil bibit dari persemaian dan jaga agar akar serabut tidak banyak rusak.
Tanam bibit sebatas leher akar lalu tutup lubang seperlunya
Siram bibit dengan gembor
Perawatan Tanaman
Siram tanaman secukupnya setiap sore
Singkirkan tanaman yang mati
Lakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk buatan dengan kandungan pupuk 15% dari dosis anjuran dan seluruhnya diberikan pada saat tanaman telah berumur 30-35 hari
Sebelum pemupukan, bersihkan sekitar tanaman dari gulma dan gemburkan tanah
Perhatikan kondisi perakaran agar tetap sehat sehingga pertumbuhan tanaman tidak terganggu
Lakukan pengendalian OPT dengan cara yang alami. Cara-cara yang dapat dipakai misalnya penambahan agen hayati (trychoderma), EM4 atau sejenisnya dan penambahan musuh alami. Pengendalian lain yang diperbolehkan adalah dengan cara mekanis, misalnya memotong, meijit, dan membakar). Pengendalian OPT dengan pestisida tidak dianjurkan kecuali amat terpaksa dan hanya sebanyak ambang batas penggunaannya atau 10% dari anjuran yang ada. Musuh alami yang kini dikembangkan untuk memberantas hama adalah Angitia cerophaga graf dan sejenisnya.
FASE PRA PEMBENTUKAN KROP (0 - 49 HARI )
- Penyiraman dilakukan tiap hari pada pagi atau sore hari
- Pemupukan susulan dilakukan pada umur 28 hari dengan dosis 50 kg/ha Urea, 175 kg/ha ZA dan 100 kg/ha KCl
- Penyiangan (penggemburan dan pembubunan tanah) dilakukan pada umur 2 dan 4 minggu
- Perempelan cabang atau tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin supaya pembentukan bunga optimal
- Hama yang menyerang pada fase ini antara lain Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.), Ulat daun kubis (Plutella xylostella L.), Ulat krop kubis (Crocidolomia binotalis Zell.), Ulat krop bergaris (Hellula undalis F.)
- Lakukan pengamatan tiap minggu sekali terhadap hama-hama tersebut mulai kubis umur 13 hari. Populasi tertinggi terjadi pada awal musim kemarau
- Cara pengendalian; kumpulkan dan musnah secara mekanik, sanitasi lingkungan.
- Tanaman muda yang mati karena penyakit rebah kecambah (Rhizoctonia solani Kuhn.) dicabut, kemudian disulam dengan tanaman baru yang sehat
FASE PEMBENTUKAN CROP ( 50 - 90 HARI )
- Penyiangan secara manual dengan tangan perlu dilakukan sampai kira-kira satu minggu sebelum panen
- Lakukan pengamatan lebih intensif terhadap hama yang merusak berat pada fase ini yaitu; Ulat Daun Kubis (P. xylostella) dan Ulat krop kubis (C. binotalis), biasanya Pebruari Maret
- Serangan hama menjelang panen tidak perlu dikendalikan (secara kimia)
PANEN DAN PASCA PANEN
- Kubis dipanen setelah berumur 81- 105 hari
- Ciri-ciri kubis siap panen bila tepi daun krop terluar pada bagian atas krop sudah melengkung ke luar dan berwarna agak ungu, krop bagian dalam sudah padat.
- Pada saat panen diikursertakan dua helai daun hijau untuk melindungi krop
- Jangan sampai terjadi memar atau luka
- Amati penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora) dan Busuk Hitam (Xanthomonas camprestris)
- Daun-daun kubis yang terinfeksi harus dibuang.