ASMA KAMILAT
www.ilmughaibindonesia.com
Page 1
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.
Saya awali ebook ini dengan memberikan sedikit ulasan tentang ilmu Tauhid yang menurut pengalaman saya , pemahaman ilmu tauhid adalah suatu keharusan dan sangat penting dalam keberhasilan dan mempercepat perjalanan spiritual kita.
TAUHID TAUHID yang akan saya bahas di dalam risalah kecil ini adalah 2 jenis Tauhid,yaitu :
TAUHID RUBUBIYAH TAUHID IBADAH
Tauhid Rububiyah Tauhid Rubibiyah adalah mengakui dan meyakini bahwa tiada tuhan selain Allah, ALLAH adalah tuhan kita dan Tuhan itu hanya 1 (satu), mengesakan Allah dalam hal mencipta, menguasai, pemberi rezeki dan mengatur Alam. Allah berfirman, “Allahlah yang menciptakan segala sesuatu.” (QS. Azumar:62) “Apakah ada pencipta selain Allah yang memberikan rezeki kepadamu dari langit dan bumi? Tidak ada illah (yang berhak disembah) selain Dia” (QS Fathir:3) “Mahasuci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” (QS.Al-Mulk:1) “Ingatlah, Bahwa menciptakan dan memerintah hanyalah haq Allah, Rabb semesta alam.” (QS. Al-A‟raf:54) Hal ini berarti siapa yang mengakui tauhid rububiyah untuk Allah, dengan mengimani tidak ada pencipta, pemberi rizki dan pengatur alam kecuali Allah, maka ia harus mengakui bahwa tidak ada yang berhak menerima ibadah dengan segala macamnya kecuali Allah Subhannahu wa Ta'ala . Dan itulah tauhid uluhiyah. Semua umat islam sudah bertauhid secara rububiyyah, saya tidak akan membahas Tauhid Rububiyah secara mendetail akan tetapi saya akan membahas Tauhid Ibadah agak lebih detil karena jenis Tauhid ini kebanyakan dari umat islam sudah mengetahuinya akan tetapi kurang memahaminya.
Tauhid Uluhiyah (Tauhid Ibadah) Tauhid Uluhiyah (Tauhid Ibadah) ialah mengesakan Allah dalam beribadah atau beribadah kepada Allah semata, kita tidak boleh, disamping beribadah kepada Allah juga beribadah www.ilmughaibindonesia.com
Page 2
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.
kepada selain-Nya, kita tidak boleh bertaqorrub (mendekatkan diri) kepada selain Allah sebagaimana kita betaqarrub kepada Allah. Tauhid uluhiyah, yaitu tauhid ibadah, karena ilah maknanya adalah ma'bud (yang disembah). Maka tidak ada yang diseru dalam do'a kecuali Allah, tidak ada yang dimintai pertolongan kecuali Dia, tidak ada yang boleh dijadikan tempat bergantung kecuali Dia, tidak boleh menyembelih kurban atau bernadzar kecuali untukNya, dan tidak boleh mengarahkan seluruh ibadah kecuali untukNya dan karenaNya semata. Jadi, tauhid rububiyah adalah bukti wajibnya tauhid uluhiyah. Karena itu seringkali Allah membantah orang yang mengingkari tauhid uluhiyah dengan tauhid rububiyah yang mereka akui dan yakini. Seperti firman Allah Subhannahu wa Ta'ala: "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui." (Al-Baqarah: 2122) Allah memerintahkan mereka bertauhid uluhiyah, yaitu menyembahNya dan beribadah kepadaNya. Dia menunjukkan dalil kepada mereka dengan tauhid rububiyah, yaitu penciptaanNya terhadap manusia dari yang pertama hingga yang terakhir, penciptaan langit dan bumi serta seisinya, penurunan hujan, penumbuhan tumbuh-tumbuhan, pengeluaran buah-buahan yang menjadi rizki bagi para hamba. Maka sangat tidak pantas bagi mereka jika menyekutukan Allah dengan yang lainNya, dari benda-benda atau pun orang-orang yang mereka sendiri mengetahui bahwa ia tidak bisa berbuat sesuatu pun dari hal-hal tersebut di atas dan lainnya. Maka jalan fitri untuk menetapkan tauhid uluhiyah adalah berdasarkan tauhid rububiyah. Karena manusia pertama kalinya sangat bergantung kepada asal kejadiannya, sumber kemanfaatan dan kemadha ratannya. Setelah itu berpindah kepada cara-cara ber-taqarrub kepadaNya, cara-cara yang bisa membuat ridhaNya dan yang menguatkan hubungan antara dirinya dengan Tuhannya. Maka tauhid rububiyah adalah pintu gerbang dari tauhid uluhiyah. Karena itu Allah berhujjah atas orang-orang musyrik dengan cara ini. Dia juga me merintahkan RasulNya untuk ber-hujjah atas mereka seperti itu. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: "Katakanlah: 'Kepunyaan siapakah bumi ini, dan semua yang ada padanya, jika kamu mengetahui?' Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak ingat?" Katakanlah: "Siapakah Yang Empunya langit yang tujuh dan Yang Empunya 'Arsy yang besar?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "Maka apakah kamu tidak bertakwa?" Katakanlah: "Siapakah yang di tanganNya berada kekuasaan atas segala sesuatu sedang Dia melindungi, tetapi ti dak ada yang dapat dilindungi dari (azab)Nya, jika kamu mengetahui?" Mereka akan menjawab: "Kepunyaan Allah." Katakanlah: "(Kalau demikian), maka dari jalan manakah kamu ditipu?" (Al-Mu'minun: 84-89)
www.ilmughaibindonesia.com
Page 3
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.
"(Yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia; ..." (Al-An'am: 102)
Dia berdalil dengan tauhid rububiyah-Nya atas hakNya untuk disembah. Tauhid uluhiyah inilah yang menjadi tujuan dari penciptaan manusia. Allah Subhannahu wa Ta'ala berfirman: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu." (Adz-Dzariyat: 56) Seorang hamba tidaklah menjadi muwahhid hanya dengan mengakui tauhid rububiyah semata, tetapi ia harus mengakui tauhid uluhiyah serta mengamalkannya. Kalau tidak, maka sesungguhnya orang musyrik pun mengakui tauhid rububiyah, tetapi hal ini tidak membuat mereka masuk dalam Islam, bahkan Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam memerangi mereka. Mengesakan Allah dalam beribadah adalah INTI agama para Rasul yang di utus Allah untuk mendakwahkan agama islam kepada hambaNya. Allah berfirman , “Dan Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap umat seorang Rasul (yang menyeru), „Sembahlah Allah dan Jauhilah Taghut.‟ “(QS. AN-Nahl:36) “Dan tidaklah Kami mengutus seorang rasul pun sebelum engkau melainkan selalu Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada Illah (yang berhak di sembah) kecuali Aku, maka beribadahlah kalian kepada-Ku.” (QS. Al-Anbiya:25) Penyimpangan Tauhid jenis inilah yang menjadikan KAUM MUSYRIKIN menjadi orangorang sesat, barangsiapa tidak mengakui tauhid jenis ini maka dia musrik dan kafir walaupun mengakui Tauhid rububiyah, Nau’dzubillah..! Jadi, Mengesakan Allah dalam beribadah adalah agamananya para Rasul yang di utus oleh Allah kepada hamba-hambaNya. Maka Allah mengutus Nabi Muhammad S.A.W untuk memberitahukan kepada seluruh manusia bahwa segala bentuk TAQORRUB (pendekatan diri) dan I’TIQAD (kayakinan hati) semata-mata menjadi Haq Allah , tidak sedikitpun diberikan kepada selain Allah, tidak boleh seseorang memalingkan sedikit pun tujuan ibadahnya kepada selain Allah, baik kepada malaikat yang di dekatkan (kepada-Nya) ataupun nabi yang di utus , apalagi kepada selain keduanya. Pengakuan sifat Rububiyyah Allah tidak akan membawa manfaat kepada kita sedikitpun, Pengakuan itu hanya akan memberi manfaat jika disertai dengan pengakuan Sifat Uluhiyah Allah dan beribadah hanya kepada Allah. Ketahuilah bahwa pengakuan sifat rububiyah Allah mengharuskan adanya pengakuan terhadap sifat uluhiyah-Nya, sedangkan pengakuan terhadap sifat uluhiyah Allah telah mencakup pengakuan terhadap sifat rububiyah-Nya.
www.ilmughaibindonesia.com
Page 4
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.
Coba kita lihat apa yang sekarang terjadi di sekitar kita sekarang ini , banyak pencinta ilmu hikmah yang tanpa di sadarinya telah menjauhi Tauhid ibadah karena secara tidak sadar telah mempunyai ITIQAD dan NIAT yang terlihat benar akan tetapi pada hakikatnya menjauhkan mereka dari memurnikan Tauhid Ibadah. Pada dasarnya salah satu sifat manusia adalah opportunis yaitu hanya mau melakukan sesuatu apabila ada ganjarannya atau ada sesuatu yang akan menguntungkan dirinya. Contohnya dalam beribadah,sebagian besar dari umat islam beribadah dengan bermacammacam -itiqad, kebanyakan adalah karena menginginkan sesuatu , ada udang di balik batu, baik itu materi maupun non-materi, contohnya beribadah karena kepingin masuk surga dan takut neraka (yang beritiqad jenis ini aja kayaknya sudah jarang…) atau karena ada masalah, karena takut akan sesuatu, karena menginginkan sesuatu manfaat , ada yang terpaksa karena dia keturunan kyai, karena pengen sakti, karena pengen bayar hutang, karena pengen punya kemampuan tenaga dalam, karena pengen kaya, kepengen bisa ini dan itu dan lain sebagainya. Walaupun apa yang kita amalkan adalah Asmaul Husna, Ayat-Ayat atau surah-surah Alquran, Hizib-hizib Auliyya dan lain sebagainya APABILA berniat beribadah karena ada sesuatu keinginan selain daripada beribadah karena ALLAH maka jenis ibadah ini malah jauh dari mengakui sifat Uluhiyyah Allah, ibadah yang model begini malah bukan mendapat RahmatNya Allah, memang betul, bahwa mereka mendapatkan apa yang di inginkannya karena itu memang di Izinkan oleh Allah akan tetapi belum tentu di rahmatiNya. Ada beberapa kesaksian-kesaksian dan malah ada beberapa buku yang menceritakan bahwa banyak individu yang mengamalkan Asmaul Husna, Ayat-Ayat atau surah-surah Alquran, Hizib-hizib Auliyya dengan di awali dengan Itiqad dan keinginan tertentu, walaupun keinginan mereka berhasil terwujud akan tetapi malah kehidupannya tidak barokah, malah mempunyai khodam Jin muslim atau Jin Kafir, dan akhirnya kalangan-kalangan tertentu menuduh bahwa amalan-amalan tersebut malah mengundang jin atau khodam tanpa mengetahui sebab asalnya kenapa terjadi demikian. Itu semua terjadi karena di sebabkan Itiqad dan niatnya sudah jauh dari pada ber-Tauhid Ibadah, mereka telah merebut hak-haknya Allah karena beribadah untuk tercapai sesuatu keinginan dan bukan beribadah IKHLAS untuk Allah. Saya yakin anda tidak akan ikut mendaftar menjadi peserta pengisian ilmu ASMA KAMILAT kalau tidak karena tertarik dengan manfaat dan khasiat dari ASMA KAMILAT ini. Anda akan kurang tertarik apabila manfaat mengamalkan ASMA KAMILAT hanya untuk memperkuat tauhid ibadah kita, betul kan? He he he Nah disinilah letaknya salahnya kita saudara-saudara ku se-agama yang saya cintai....., Niat kita mengamalkan zikir atau wirid tertentu sudah di awali dengan niat yang tidak ikhlas beribadah untuk Allah akan tetapi beribadah dengan mengharapkan akan manfaat dan khasiat –nya. Apakah anda Bingung sekarang? Padahal kita kan mengamalkan zikir, wirid dari Asmaul Husna, ayat-ayat dan surah-surah alquran, shalawat, Asma-Asma, hizib-hizib Auliyya kok www.ilmughaibindonesia.com
Page 5
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.
malah jadi tidak membawa keberkahan pada diri kita dan keluarga? Padahal jelas amalanamalan itu adalah baik dan agung....? Saya ingatkan sekali lagi segala sesuatu itu harus di awali dengan itiqad dan niat yang ikhlas beribadah untuk Allah, yang hebat itu bukan zikir, wirid dari Asmaul Husna, ayat-ayat dan surah-surah alquran, shalawat, asma-asma, hizib-hizib Auliyya – Nya akan tetapi yang berkuasa dan yang mempunyai kekuatan itu adalah ALLAH. Amalan-amalan tidak akan memberikan kekuatan ,manfaat dan keberkahan pada diri pengamalnya APABILA tidak ada Ridho dan Rahmat Allah. Jadikanlah Pengamalan zikir dan wirid kita ini sebagai bentuk pemurnian Tauhid Ibadah kita, awalilah dengan Niat Ikhlas untuk beribadah karena Allah, untuk Allah dan hanya mengharapkan limpahan izin, Ridho dan rahmatNya, niat itu harus di ucapkan di mulut dan juga di ucapkan di hati , sebagaimana kita berniat apabila hendak Shalat Fardhu, Niat hendak berpuasa, Niat hendak berwudhu, Hendak mandi junub saja kita harus berniat APALAGI apabila kita hendak berzikir dan wirid ...!! masa tidak di awali dengan niat......he he he Apabila telah berniat lanjutkanlah dengan zikir dan wirid kita dengan pikiran hanya tertuju pada Allah semata sampai kita selesai zikir dan wiridnya, setelah selesai berzikir atau wirid, tutuplah dengan Pujian pada Allah, Shalawat Nabi, dan ucapkan lah terima kasih dan rasa syukur kita atas ni’mat dan karunia Allah yang selalu di limpahkan kepada kita dan keluarga kita, maka Insya Allah kita sudah memenuhi HAK-nya Allah. Setelah itu barulah kita ber-Do’a kepada Allah akan semua hajat-hajat kita, keinginan kita baik itu untuk hajat duniawi atau akhirat, berdoalah sepuas-puas hati kita kepada Allah, Adukan semua permasalah kita kepada Allah, bermunajatlah secara bersungguh-sungguh dengak keyakinan penuh bahwa doa kita pasti di kabulakan oleh Allah. Nah sekarang anda pasti sudah faham, kita tidak boleh mencampuradukan HAK nya Allah, waktunya berzikir maka berzkirlah karena Allah, beribadahlah karena Allah dan waktunya berdoa, berdoalah kepada Allah, jadi jangan di campuradukan....Faham kan?! Kalau anda sudah memahami dan juga menerapkan kepada semua jenis ibadah kita, Insya Allah kita akan mendapatkan limpahan rahmat Allah yaitu berupa pahala di dunia sebagai bonus yaitu berupa “Kemustajaban Do’a” !
“Beribadah-lah dengan Ikhlas karena Allah, Untuk Allah, Demi Allah, Semata-mata karena Allah, karena cinta dan sayang kita pada Allah , hanya mengharapan Ridho Allah, Rahmat Allah BUKAN beribadah karena sebab Ilmu,bukan karena manfaat dan khasiat ini dan itu, dan juga bukan karena takut masuk Neraka dan bukan pula karena kepingin masuk Surga”
Walaupun kita beribadah 24 jam sehari seumur hidup kita tanpa henti, Pahala ibadah kita masih sangat sedikit untuk layak masuk Surga, hanya dengan Rahmat Allah sajalah yang
www.ilmughaibindonesia.com
Page 6
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.
membuat kita bisa masuk Surga, tanpa RahmatNya jangan harap kita bisa masuk surga dengan hanya mengandalkan dan berbangga dengan bekal ibadah kita.
ASMA KAMILAT ASMA KAMILAT adalah gabungan Ismul Adzom dan Shalawat Khusus yang di ciptakan oleh seorang Sheikh besar di zamannya dan di tulis dalam salah satu kitab hikmah yang disusun oleh beliau, Asma ini termasuk Asma Mujarrob karena sudah banyak di buktikan keberkesanannya kalau pengamalnya menjalankan wiridnya secara ikhlas karena Allah dan secara istiqomah.
1. Bismillahir Rohamaanir Rahiim 2. Ilahi Anta Maqshudi Wa Ridhooka Mathluubi 3. Niat Hamba beribadah dengan berzikir ikhlas untuk-Mu ya Allah, karenaMU Ya Allah, Ya Allah limpahkanlah ke-izinanMu, ke-ridhoanMU dan rahmat-Mu kepada hamba dan keluarga hamba di dunia dan akhirat. (Niat ini di ucap kan di mulut dan di niatkan di hati – seperti niat hendak Shalat), Al-Faatihah 1x Tawasul: (i)
Bi Barakati Wa Bi Mu’jizati Wa Bi Sirrulloh Nuurun Nubuwah Wa Natawassholu Alaika Ya Allah Ila Nabiyyil Musthofa Muhammadin Rasulullah S.A.W. – Al-Faatihah 11x
(ii)
Bi Barakati Wa Bi Mu’jizati Wa Natawassholu Alaika Ya Allah Ila Saidina Malaikat Jibrail, Wa Saidina Mikaail, Wa Saidina Israafiil Wa Saidina ‘Izraaiil – Al-Faatihah 1x
(iii)
Bi Barakati Wa Bi Karamati Wa Natawassholu Alaika Ya Allah Ila Saidina Abu Bakar As-Siddiq, Wa Saidina ‘Umar Ibnul Khatthob, Wa Saidina Uthman Bin ‘Affan Wa Saidina ‘Ali Bin Abi Tholib
– Al-
Faatihah 1x (iv)
Bi Barakati Wa Bi Karamati Wa Natawassholu Alaika Ya Allah Ila Sulthoonil Auliyaa’ Sheikh Abdul Qodir Al-Jilaani – Al-Faatihah 1x
(v)
Bi Barakati Wa Bi Karamati Wa Natawassholu Alaika Ya Allah Ila Syeikh Al-Ustadz Al-Kabir Abu Hayyillah Al-Marzuqi – Al-Faatihah (Kemudian hadiah Al-Faatihah 125x kepada Syeikh Al-Ustadz Al-Kabir
www.ilmughaibindonesia.com
Page 7
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.
Abu Hayyillah Al-Marzuqi ketika Asma Kamilat ini diamalkan buat pertama kali sahaja, selanjutnya Al-Fatihahnya 1x). (vi)
Ila Hadhroti Khushuson Ila Man Ajazani Wa Ajazahu – Al-Faatihah 1x.
1. Al-Ikhlas (3x) 2. Al-Falaq (1x) 3. An-Naas (1x) 4. Ayatul Kursy (3x) 5. Shahadah (11x) 6. Solawat (100x) 7. Istighfar (100x) 8. La Hawla Wala Quwwata Illah Billahil ‘Aliyil ‘Azhiim (11x) 9. Baca Asma Kamilat 10. Bismillahirrohmanirrohim
ُ احف ُ ِارحِي ُم َيا َمل ِيظ َياقُ ُّدوسُ َيا َق ِوىُّ َيا َشدِي ُد َ ك َي َ ارحْ َمنُ َب َ اربِّ َي َ َي َاللَا ُ َي اركْ َعلَـى َس ِّي ِد َنا م َُح َّم ٍد َو َعلَـى َ َيا َذا ا ْلقُوَّ ِة ا ْل َمتِينُ اَللَّ ُه َّم ِ صلِّى َو َسلِّ ْم َو َب ك َ ِصالَ ًة َكا ِملَ ًة لَ ِن َها َي َة لِ َك َمالِ َها َك َمالَ ِن َها َي َة لِ َك َمال َ آلِ ِه Ya Allahu Ya Rabbi Ya Rahmanu Ya Rahimu Ya Maliku Ya Hafizu Ya Quddusu Ya Qawiyyu Ya Tsadidu Ya Dzal Quwwatil Matinu Allahumma salli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammaddin wa ‘ala alihi sholatan kamilatan la nihayata li kamaliha kamala nihayata li kamalik Tutup Zikir kita dengan bersujud dan ucapankan syukur dan terima kasih kepada Allah atas semua ni’mat yang selalu di limpahkan kepada kita dan keluarga, --Tamat Zikir IkhlasSetelah itu silahkan anda memanjatkan Do’a seluruh hajat dunia atau akhirat
Cara Pengamalan (Selama 7 Malam tanpa Putus) 1. Baca Asma Kamilat 7x setelah ba’da Shalat Fardhu 2. Baca Asma Kamilat 100x/313x/1000x setelah Shalat Malam
www.ilmughaibindonesia.com
Page 8
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.
Kunci Penggunaan : 1. 2. 3. 4. 5.
Shahadat 1x Istigar 3x Shalawat 3x ASMA KAMILAT 1x/3x (Tahan Napas) Ya Allah Ya Rabbi Ya Rohman Ya Rohim, Dengan Izin, Ridho dan RahmatMU Hamba mohon ...........(Maksud), Lahaola wa la quwata illa bilahil ‘aliyil ‘Adzim, Birohamtika ya arhamar rohimin 1x (Kalau bisa tahan napas)
www.ilmughaibindonesia.com
Page 9
Dilarang keras memperlihatkan atau mengijazahkan ASMA KAMILAT ini tanpa seizing Bapak Febrian, kalau anda melanggar dengan segaja maka kelimuan ASMA KAMILAT akan tidak akan berfungsi sebagaimana mestinya, Bi Idznillah.