TATA CARA BERWUDHU Shalat tidak sah tanpa wudhu, dan wudhu hendaknya menggunakan air yang yang suci, yakni air yang masih sungai.. berada dalam keadaan asli menurut penciptaannya, seperti air laut, air sumur, mata air dan air sungai Catatan : Air yang sedikit, apabila terkena najis maka menjadi najis. Adapun air yang banyak (kira-kira 210 liter) maka tidak berubah menjadi najis kecuali jika berubah warna, bau atau rasanya. Wudhu dimulai dengan membaca "basmalah". Disunatkan membasuh kedua telapak tangan pada setiap setiap kali berwudhu. Adapun bagi orang yang baru bangun dari tidur malam, maka harus membasuh keduanya sebanyak tiga kali. Makruh hukumnya menambah jumlah bilangan melebihi tiga kali dalam membasuh semua anggota wudhu
Kemudian wajib berkumur sekali, dan disunatkan melakukannya sebanyak tiga kali. Catatan : 1- Berkumur tidak cukup hanya dengan memasukkan air ke dalam mulut kemudian mengeluarkannya, akan tetapi harus menggerakkan air di dalam mulut. 2-Disunatkan bersiwak (menggosok gigi dengan siwak) saat berkumur.
Kemudian wajib memasukan air ke dalam hidung (Istinsyaq) sebanyak sekali. Disunatkan untuk melakukannya sebanyak tiga kali. kali. Catatan : Istinsyaq tidak cukup hanya dengan memasukkan air ke dalam hidung, tetapi ia harus memasukkan air ke dalam hidung dengan tarikan nafas lalu mengeluarkannya dengan nafas pula dan bukan dengan tangan. Yang wajib adalah sekali, dan disunnahkan melakukannya sebanyak tiga kali. Kemudian membasuh muka sebanyak sekali, ini adalah yang wajib, dan disunnahkan sebanyak tiga kali. Batasan wajah yang wajib dibasuh yaitu dari telinga sampai ke telinga, telinga, dan dari tempat tumbuhnya rambut di kepala sampai ke dagu . Catatan : Disunatkan menyela-nyelai jenggot jika tebal, dan diwajibkan, apabila janggutnya tipis Kemudian membasuh kedua tangan sebanyak sekali dari ujung jari hingga mencapai siku.Melakukannya sebanyak tiga kali adalah sunat. sunat. Catatan: Disunatkan mendahulukan yang kanan daripada yang kiri dengan menggosok-gosok keduanya.
Kemudian mengusap seluruh bagian kepala, lalu memasukkan kedua jari telunjuk ke lobang telinga dan dengan kedua ibu jari mengusap bagian belakang telinga. telinga. Semuanya dilakukan sebanyak sekali. sekali. Catatan : 1- Yang wajib di usap dari bagian kepala yaitu dari batas wajah sampai ke tengkuk 2-Tidak wajib mengusap bagian rambut yang terurai. 3-Mengusap permukaan kulit kepala jika tidak ada rambut. 4- Bagian antara rambut dan kedua telinga harus diusap .
Kemudian membasuh kedua kaki kaki termasuk kedua mata kaki. Ini wajib dilakukan sebanyak sekali. Dan sunat dilakukan sebanyak tiga kali. kali . Catatan : 1. Anggota wudhu ada empat, yaitu: - Berkumur, istinyaq serta membasuh wajah. -Mencuci kedua tangan. -Mengusap kepala dan kedua telinga. - Mencuci kedua kaki hingga mata kaki. Diwajibkan Tartib (berurutan) antara anggota wudhu. Mendahulukan bagian yang satu sebelum bagian yang lain membatalkan wudhu. 2. Dalam membasuh diharuskan Muwalat (berkesinambungan/ tidak mengakhirkan membasuh satu anggota sehingga anggota yang dibasuh sebelumnya menjadi kering), dan wudhu menjadi batal dengan meninggalkan basuhan pada sebagian anggota wudhu hingga anggota wudhu yang sebelumnya telah kering. "Aku bersaksi bahwa tidak 3. Setelah berwudhu disunatkan membaca doa :
ada tuhan yang hak selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusannya".
TATA CARA SHALAT Apabila anda hendak melaksanakan shalat, maka ucapkanlah takbir (Allahu Akbar ) ketika anda telah berdiri sempurna. Imam mengeraskan bacaan takbiratul ihram ini dan takbir-takbir lainnya, agar terdengar oleh makmum yang berada di belakangnya. Adapun selain imam, mengucapkannya dengan pelan. Bersamaan dengan takbir, imam mengangkat kedua tangan dengan jari jemari merapat, hingga posisi kedua tangan sejajar dengan bahu, sedang makmum bertakbir setelah imam selesai bertakbir dengan sempurna Catatan : Bacaan yang rukun dan wajib harus diucapkan dengan suara sebatas yang dapat didengar oleh diri sendiri, meskipun dalam shalat sirr (shalat yang tidak dikeraskan bacaannya). Batasan jahr (bacaan keras) yang paling rendah adalah dapat di dengar orang lain. Dan batasan sirr (bacaan pelan) yang paling rendah adalah dapat di dengar oleh diri sendiri .
Dengan posisi tangan kanan memegang punggung telapak atau pergelangan tangan kiri, dan meletakkan keduanya di bawah dada. Sedangkan pandangan menatap ke arah tempat sujud. Kemudian membaca do'a iftitah sebagaimana disebutkan hadits, seperti : &'! "Subhanakallahumma Wa Bihamdika ,- # ( )'*+ '+ !" $% # Wa Tabaarakas muka Wa Ta’ala Jadduka Wa laa Ilaaha Ghairuka) “Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan memuji Engkau, maha berkah nama-Mu, maha tinggi keagungan-Mu, dan tiada tuhan yang haq selain Engkau". lalu membaca ta'awwudz (a'udzu billahi minasy syaithanirrajim) – lalu membaca basmalah. Semua itu dibaca dengan pelan. Kemudian membaca Surat Al-Fatihah. Makmum tidak wajib membaca pada rakaatrakaat yang dikeraskan bacaannya. Namun, disunatkan baginya membaca al-Fatihah ketika imam berhenti (diam) dari bacaannya dan ketika imam tidak mengeraskan bacaannya. Setelah itu membaca apa yang mudah baginya dari (ayat-ayat atau surat lain) dari Al-Qur'an. Imam mengeraskan bacaan pada Shalat Subuh dan dua rakaat pertama pada Shalat Maghrib dan Isya'. Adapun pada selain itu membacanya dengan pelan. Catatan: Disunatkan untuk membaca surat-surat sesuai dengan susunannya yang ada dalam mushaf. Dan sebaliknya adalah makruh. Namun haram hukumnya membalik susunan kalimat atau ayat dalam satu surat.
Kemudian bertakbir seraya mengangkat kedua tangan dan ruku', serta meletakkan kedua tangan pada kedua lutut seakan-akan menggenggamnya, sambil merentangkan jari jemarinya, dengan meratakan dan meluruskan punggungnya dan posisi kepala sama rata dengan punggung. Kemudian membaca : $ 0 1* / . '! sebanyak tiga kali. Dengan dapat ruku' dihitung mendapatkan satu rakaat. Catatan : Takbir dan "Sami'allahu Liman Hamidah" pada saat melakukan perpindahan dan bukan dilakukan sebelum atau sesudahnya. Dan ini dilakukan pada semua gerakan takbir dalam shalat, dan apabila dengan sengaja mengakhirkannya, maka menjadi batallah shalat.
4 Kemudian mengangkat kepala seraya mengucapkan : 7 5 6 dan mengangkat kedua '>" tangannya. Jika sudah I'tidal (berdiri tegak) membaca : ? @ : 0 8 '9' : ' 0. ; , <9 7 = E 3 ? @ : A B D * " ?F H ': ? @ : I C "Ya Rabb kami, hanya milik-Mu segala puji. (Aku memuji 5 : G
Mu) dengan pujian yang banyak, baik dan penuh dengan keberkahan di dalamnya. sepenuh langit dan bumi serta sepenuh apa saja yang Engkau kehendaki sesudah itu" Catatan: mengucapkan :
jika sudah sempurna berdiri dari ruku', dan tidak mengucapkannya di saat bangkit dari ruku.‘
Kemudian sujud seraya membaca takbir. Dengan posisi merenggangkan bagian atas lengannya dari sisi badannya, perut dari pahanya, dan paha dari betisnya. Lalu meletakkan kedua tangannya sejajar dengan pundaknya, sedang ujung kedua kakinya bersama jari jemari tangan dan kakinya mengarah ke arah kiblat. Terus mengucapkan : 2 3 / . '! sebanyak tiga kali.
Catatan : Wajib bersujud di atas tujuh anggota sujud, yaitu: ujung jari jemari kedua kaki, kedua lutut, kedua telapak tangan, dan dahi bersama hidung. Shalat menjadi batal jika sengaja meninggalkan sujud di atas sebagian anggota tersebut kecuali bila ada uzur.
Kemudian mengangkat kepala seraya bertakbir lalu duduk. Duduk di antara dua sujud ada dua cara: 1. Duduk iftirasy, yaitu membentangkan kaki kiri dan dudukdi atasnya sambiI menegakkan telapak kaki kanan danjari jemarinya 2. Menegakkan kedua kaki, sedang jari jemarinya ke arahkiblatdan duduk bertumpu di atas tumitnya. Lalu mengucapkan, (M KL- J) tiga kali. Boleh menambahkan do'a, N>7 .N.> O N>8 ' P Q P R "Dan rahmatilah aku,cukupkanlah & N>S T N>* 8 PU ( aku,anqkatlah derajatku, berlkanlah akurezekf berilatiakupertolongan, berilah aku petunjuk, anugerahkanlah aku kesehatan, dan ampunilah aku." Kemudian sujud yang kedua sebagaimana sujud yang pertama. Setelah itu, mengangkat kepala seraya bertakbir, dan berdiri tegakdi atas kedua telapakkakinya, untukmelakukan rakaat kedua sebagaimana rakaat pertama. Catatan: membaca SuratAI-Fatihah waktunya adalah ketika berdiri. Jika membacanya sebelum berada pada posisi berdiri dengan sempurna, maka harusmengulanginya dari awal setelah berada pada posisi berdiri sempurna, jika tidak maka shalatnya batal.
Apabila telah menyelesaikan dua rakaat, dudukuntuktasyahhud awal dengan dudukiftirasy. Seraya meletakkan tangan kiri pada paha kiri dan tangan kanan pada paha kanan, dengan menggenggam jari manis danjari kelingking tangan kanan, serta menggabungkan ibu jari dengan jari tengah seperti membentuk lingkaran, dan memberi isyaratdengan jari telunjuk, Y 0 % _ [D sambil membaca tasyahhud: V + '9K " \ 7 0. W A % X 0 ! A' N] > '^ ] ,A' , ,a `' 2 '>0 % _ [D ='X b "Segala penghormatan, pengagungan dan pujian hanyalah milik Allah. Semoga keselamatan aiasmu wahai Nabi, juga anugerah dan berkahNya. Semoga keselamatan atas kami dan atas segenap hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak adaTuhan yang berhak disembah . Kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya." Kemudian berdiri kembali pada shalat tiga dan empat rakaat dengan bertakbir seraya mengangkat kedua tangannya. Lalu menyelesaikan rakaat yang tersisa sebagaimana sebelumnya, hanya saja tidak mengeraskan bacaan, dan cukup membaca Surat Al-Fatihah.
Kemudian duduk untuk tasyahhud akhir - apabila shalatnya tiga atau empat raka'at - dengan posisi tawarruk. Duduk tawarruk ada tiga cara, semuanyashahih (benar). 1- Membentangkan kaki kiri dan mengeluarkan telapaknya di bawah betis kaki kanan, seraya menegakkan telapak kaki kanan sedang pantatnya menyentuh tanah. 2- Seperti cara pertama, tetapi kaki kanan dibentangkan. 3- Seperti cara pertama pula, tetapi kaki kiri diletakkan antara betis dan pahanya. dan tidak dilakukan kecuali pada duduk terakhir dari shalat yang mempunyai Y) dua tasyahhud. Setelah itu membaca tasyahhud: VcccA' .0W A % X 0! A'
Kemudian membaca shalawat kepada Nabi shallalahu a'laihi wa sallam : E E 2 E 2 ' " $ % , g 0h g 07 & $0Q K" de $0 Q K " 2 G 9' " B 9 E de 2 $0 QK " 2 G 0 % f B 9 de 2 2 @. f $ % 2 "Ya Allah Anugerahkanlah rahmat atas Muhammad s.a.w dan keluarganya, g 0h g 07 & ,$0 Q K " de sebagaimana Engkau telah menganugerahkan rahmat kepada Ibrahim dan keluarganya, sesungguhnya Engkau MahaTerpuji dan Maha Mulia. YaAllah berkahilah Muhammad beserta keluarganya sebagaimana Engkau telah memberkahi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia". UDisunatkan untuk membaca do'a-do'a yang ada dasar tuntunannya, seperti : j ,' > J j 5: '" i "Ya Allah Aku berlindung kepada Engk~iU dari siksa Jahannamdan cd' ( l0D 6 \ >Y 8 ,A B 6 '0 ! 6 \ >Y 8 ,U k J siksa kubur, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kehidupan dan kematian serta dari kejahatan fitnah Dajjal".
Kemudian mengucapkan salam, dengan menoleh ke kanan seraya mengucapkan:
\7 $m0% _[D
, kemudian bersalam
ke arah kiri. Setelah salam kemudian
membaca do'a-do'a yang ada tuntunannya ketika ia duduk di tempat shalatnya.
ILMU MENUNTUT PENGAMALAN Wahai saudaraku, muslim dan muslimah!
Ilmu yang tidak diamalkan, dicela oleh Allah, Rasul Nya dan kaum mukminin. Allah berfirman : l|{zyxwvutsrqponmlkm
"Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tiada kamu kerjakan." (Ash-Shaf. 2-3) * Abu Hurairah berkata: "Perumpamaan Perumpamaan ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan di jalan Allah". Allah * Al-Fudhail 0 berkata: "Seorang Seorang alim masih dianggap bodoh atas apa yang ia ketahui, sampai ia mengamalkannya". mengamalkannya * Malik bin Dinar 0 berkata: "Anda Anda jumpai seseorang yang tidak pernah keliru sedikitpun dalam kekeliruan". bicara, namun seluruh perbuatannya tidak lepas dari kekeliruan
Allah telah memberikan kemudahan bagi Anda untuk membaca kitab yang bermanfaat ini. Sekarang tinggallah hasil dari apa yang telah anda baca, yakni mengamalkan kandungannya. Anda telah membaca beberapa ayat dari Al-Qur`an disertai tafsirnya, maka berusahalah dengan sungguh-sungguh untuk mengamalkan apa yang telah Anda ketahui dari makna ayatayat ini. Sungguh, para shahabat Nabi mempelajari Al-Qur`an dari Rasulullah sepuluh ayat, maka mereka tidak menambah lagi sepuluh ayat lain sehingga mereka mengetahui tentang ilmu dan amal yang terkandung di dalamnya. Mereka mengatakan: "Maka kami mengetahui ilmu dan pengamalannya". Sebagaimana hal itu dianjurkan oleh syariat. Ibnu Abbas dalam menafsirkan firman Allah l ih g m : "Mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya," (Al-Baqarah: 121). ia berkata: yakni mengikutinya dengan sebenarbenarnya. Al-Fudhail berkata, "Sesungguhnya Al-Qur`an diturunkan hanyalah untuk diamalkan, maka orang-orang menjadikan bacaannya sebagai pengamalan". Anda pun telah membaca beberapa hadits dari Nabi , maka segeralah anda memenuhi dan mengamalkannya. Sungguh para shalihin dari umat ini, mereka tidak mempelajari sesuatu kecuali berlomba-lomba untuk menerapkan dan mendakwahkannya, sebagai bentuk pelaksanaan sabda Rasulullah : >Y('n8 n> $mYn0o 'n: $Y*WYn 'n: n>: +pn8 K:p" $m+K: i 1 "Jika aku perintahkan kepadamu tentang sesuatu maka lakukanlah sesuai dengan kemampuanmu, dan apa yang aku larang kepadamu maka tinggalkanlah". Dan karena takut kepada siksa Allah yang pedih, sebagaimana firman Allah Ta'ala : lhg fedcba`_ ~}m " Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih" (An-Nur: 63) Di antara contoh tentang hal ini : Ummul mukminin Ummu Habibah > meriwayatkan hadits : >q E 2 r Gn \n g 0 " 5n s n N >" \% 0 _E r \ * 9 t u N Y>v 2 f 5 : "Siapa saja shalat dua belas rakaat dalam sehari semalam, maka akan dibangunkan untuknya dengan shalat-shalat itu rumah di surga". Ummul Habibah berkata : "Aku pun tidak pernah meninggalkannya, semenjak aku mendengarnya dari Rasulullah ". % 0 G 0 0 8 w ?g F E $% D : xE K : y] ' Ibnu Umar meriwayatkan hadits : > \g " Ym : Y 0 f aY : 3 "Tidaklah hak bagi seorang muslim mempunyai sesuatu yang dapat diwasiatkan menginap selama tiga malam kecuali wasiatnya tertulis di sisinya". Kemudian Ibnu Umar berkata : "Tidaklah lewat bagiku satu malam semenjak aku mendengar Rasulullah mengatakan hal itu, melainkan wasiatku ada di sisiku". Imam Ahmad 0 berkata : "Aku tidak menulis suatu hadits kecuali aku telah mengamalkannya, sehingga pernah aku mendapati hadits bahwa Nabi berbekam dan memberikan kepada Abu Thaibah uang satu dinar, maka aku pun memberikan kepada tukang
bekam uang satu dinar ketika aku berbekam". Imam Al-Bukhari 0 berkata : "Aku tidak pernah melakukan ghibah terhadap seorangpun setelah aku mendengar bahwa ghibah itu haram. Sungguh, aku berharap berjumpa dengan Allah dan Dia tidak menghisabku bahwa aku telah melakukan ghibah terhadap seseorang". d z ` 5 : * >n { , tE [f @ . 9 K" ` | K m \ e KS 5 : 4 n Dinyatakan dalam hadits : A \>q . "Siapa membaca ayat kursi setiap usai shalat, tidak ada yang mencegahnya masuk ke surga kecuali ia mati". Ibnul Qayyim 0 berkata : "Telah sampai kepadaku bahwa Syaikhul Islam berkata, "Aku tidak pernah meninggalkannya setiap usai shalat kecuali karena lupa atau sebab lainnya". Setelah ilmu dan amal, maka harus berdakwah dengan adanya nikmat yang telah Allah karuniakan kepada anda, dan janganlah anda menahan diri dari ganjaran dan orang lain dari ( @n E z 2n d ` 5 : b5 "Siapa saja menunjukkan pada kebaikan. Nabi bersabda : n%'8 Kn < : n% 8 ,n
kebaikan, maka baginya seperti pahala orang yang melakukan kebaikan itu". Sabdanya pula : nn %# eKn nk $n n: $ 9,n n% * + 5n nz 6"Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya ". Dan sabdanya : \nne nn Nnn.> nn }%. " 7 "Sampaikan dariku walau hanya satu ayat". Semakin banyak anda menebarkan kebaikan,
maka semakin banyak dan besar pula pahala anda, dan kebaikan itu akan terus mengalir pahalanya bagi anda ketika masih hidup dan sesudah mati. Rasulullah bersabda : E E ( \E S nf 5: : \vE [v 5: % > 4W k & 'D &~ A' : i 8"Jika L Y > E $n% \n ' n n E l'nf n n" 4n
manusia mati maka putuslah amalnya kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya".
Perhatian: Perhatian: Kita membaca Surat Al-Fatihah lebih dari tujuh belas kali dalam sehari semalam. Dalam bacaan itu kita memohon perlindungan dari, "jalan orang-orang yang dimurkai (Yahudi)" dan "jalan mereka yang sesat (Nasrani)." Kemudian kita meniru dan menyerupai mereka dalam perbuatan mereka. Kita meninggalkan belajar untuk beramal atas dasar kebodohan, maka kita serupa dengan orang-orang Nasrani yang sesat. Atau kita belajar dan tidak mengamalkannya, maka kita serupa dengan orang-orang Yahudi yang dimurkai. Kami memohon kepada Allah, semoga menganugerahi kepada kami dan Anda ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan kekasih kita Muhammad beserta keluarga dan para shahabatnya. 1 HR. Al-Bukhari dan Muslim
2 HR. Muslim
3 HR. Muslim
4 HR. As-Sunan Al-Kubra
5 HR. Muslim
6 HR. Bukhari
7 HR. Bukhari
8 HR. Muslim