Ditjen SDPPI – Kementerian Kominfo
TANTANGAN INDONESIA PADA ERA BROADBAND ICT
DR.Ir. ISMAIL, MT. Direktur Jenderal SDPPI Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI)
Kementerian Komunikasi dan Informatika
2016
2
3
KONDISI SAAT INI Penetrasi & Teledensitas
Perbandingan Harga
JumlahDensitas Tetap 8.4 juta Telepon Bergerak 223 juta Pelanggan 70 juta Internet Pengguna 130 juta Pita Lebar
17 juta
200
3% 150 90 % 3 % 100 52 %
50
7%
0
Akses telepon bergerak mendominasi dibandingkan dengan tetap dimana bergerak mampu mencapai densitas 90% dari jumlah penduduk Indonesia
Pengguna & pelanggan
Indeks Pemanfaatan TIK 4
Sum
3
Jawa Kal
2.9 2.3 2.07 2.18 1.92
2.22
2
Sul
VSAT
Serat Optik Nirkabel
Bali-Nus
1
Mal-Pa
0
Harga layanan di jawa dan bali-nusra masih lebih murah dibandingkan dengan di luar jawa dan bali-nusra
Jangkauan Akses ke kota lebih besar daripada ke desa khususnya ke rumah, gedung, dan sarana publik lainnya
Akses
Jangkauan Akses Pitalebar ke Populasi, Rumah, Gedung 100% 80% 60% 40% Kota 20% Desa 0%
Sum
Jawa
Kal
Sul
Maluku dan Papua belum ada satupun kota/kab yang terjangkau pita lebar sedangkan jawa sudah hampir semuanya
Backhaul Backbone
Jangkauan Backhaul/bone pitalebar ke Kota Kab 99%
100%
80%
72%
71%
72%
70%
60% 40% 20%
0%
0%
Sumber : RPI 2014
Bali-Nus Mal-Pa
Pemanfaatan TIK lebih tinggi di Jawa dibandingkan diluar jawa
Sum
Jawa
Kal
Sul
Bali-Nus Mal-Pa
ARAH DAN FOKUS PEMBANGUNAN KOMINFO RENSTRA 2015 - 2019
6
TARGET 2013 - 2019
7
BROADBAND EKOSISTEM Network Fixed Broadband • Backbone • Akses Mobile Broadband • Core • Akses (BTS)
Device
Application
Cellulair Device Computer Device Broadcasting Device
Mobile Apps Fixed Computer Apps Broadcasting Apps
8
Ditjen SDPPI – Kementerian Kominfo
KRISIS NETWORK (INFRASRUKTUR)
Infrastuktur Broadband (Pitalebar) Adalah akses berkecepatan sangat tinggi yaitu 2 Mbps untuk akses tetap (fixed) dan 1 Mbps untuk akses bergerak (mobile), sedangkan kecepatan akses tulang punggung (backbone) mencapai orde ratusan Gbps
Kondisi Mobile Connection
Kondisi Broadband
4 KRISIS TIK DI INDONESIA Krisis Network (Infrastruktur) Krisis Spektrum Frekuensi Krisis Device (perangkat) Dalam Negeri Krisis Aplikasi (OTT) Nasional Krisis SDM Nasional
12
Hambatan dalam Mencapai Target (Jawa & Luar Jawa) 3 KARAKTERISTIK WILAYAH
KELAYAKAN SECARA KOMERSIAL
DORONGAN REGULASI
1. Daerah Padat (Jawa, Bali)
LAYAK KOMERSIAL Efisiensi dapat dicapai, operator terus membangun
Berjalan dengan sendirinya karena Persaingan sehat
2. Sangat luas & populasi rendah (atau terpencil)
TIDAK LAYAK KOMERSIAL Efisiensi tidak dapat dicapai, program USO/KPUT
Program nonkomersial, perlu kebijakan yang meng-insentif
3. Luas & populasi rendah (sebagian besar Indonesia)
KURANG LAYAK Biaya besar tetapi utilisasi rendah & tidak efisien
Diperlukan kebijakan Costsharing agar Layak
Dibiayai dengan iuran USO dari para operator yang sekitar 2 Trilliun/tahun. Aturannya perlu diperkuat untuk mempercepat pemerataan infrastruktur.
13
Peta Site Operator Telekomunikasi Seluler
Sumber : Konsolidasi laporan operator selular LKO dan data SIMF diolah, Data 2015 Coverage Operator Selular menjadi basis cakupan Infrastruktur Mobile Broadband Nasional 14
Palapa Ring (Semua Ibukota Kabupaten/Kota Sudah Terhubung Broadband Pada Tahun 2019)
15
Krisis Spektrum Terhadap Biaya Pembangunan Jaringan Untuk mengatasi “krisis spektrum“ yang diakibatkan trafik mobile broadband, ada tiga solusi: • menambah bandwidth spektrum • meningkatkan spektrum efisiensi dengan meng-upgrade teknologi • menambah jumlah tower Source : Author
Terkait masalah trafik yang terus meningkat. Semakin besar spektrum frekuensi yang dapat dialokasikan untuk mobile broadband akan menghemat lebih banyak biaya Capex dan Opex.
16
Ditjen SDPPI – Kementerian Kominfo
KRISIS DEVICE (PERANGKAT) DALAM NEGERI
KRISIS PERANGKAT TIK DALAM NEGERI 1 2
Perangkat TIK semakin beragam, interaktif, dan aplikatif Perangkat memiliki nilai strategis yang tinggi untuk mewujudkan NAWACITA Kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi Menciptakan lapangan kerja Meningkatkan produktifitas
Kebijakan TKDN perlu lebih fleksibel dan efektif
3
Inovasi perangkat TIK sangat tinggi, dalam satu bulan terdapat berbagai macam varian perangkat
4
Ekspetasi konsumen pada perangkat sangat tinggi, menghendaki perangkat yang bisa apa aja dengan harga terjangkau
5
18
Ditjen SDPPI – Kementerian Kominfo
KRISIS APLIKASI (OTT) NASIONAL
Isu-isu strategis Penggunaan OTT Asing sangat dominan di Indonesia Perlu langkah pengaturan level playing field yang adil (perpajakan, perizinan, perlindungan data dll) Dukungan start-up lokal
20
Ditjen SDPPI – Kementerian Kominfo
KRISIS SDM NASIONAL
Isu-isu strategis Pemberlakuan AFTA, NAFTA dll memudahkan SDM ICT asing bekerja di Indonesia Diperlukan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) untuk semua level (top, medium dan engineer level) Dukungan Riset-riset strategis untuk mendapatkan peran dalam pengembangan teknologi ke depan (5G, IoT dll) 22