Tantangan dan Praktik Kepatuhan Pertamina
Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Pertamina (Persero)
KPK, International Business Integrity Conference (IBIC) 2016
Jakarta, 17 November 2016
Visi Misi Pertamina
Visi Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia
Misi Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara terintegrasi, berdasarkan prinsipprinsip komersial yang kuat
1
Tantangan – Umum Harga Minyak Dunia Mengalami Penurunan sekitar 59% dalam Kurun Waktu Hampir 2 Tahun Terakhir Brent & ICP monthly prices
US$/bbl
ICP
120
Brent ICP Forecast
110
Brent Forecast
100
90 -59% 80 70 60
50
40 2 30 Jan 14
Jan 15
J FMAM J J A S O N D 16
2
Tantangan Sektor Hulu (1) Produksi migas menurun dari 2,6 menjadi 2,2 mmboepd selama 13 tahun terakhir
Pada tahun 2025, tanpa penambahan kapasitas kilang dalam negeri, maka Indonesia harus mengimpor hampir ~70% kebutuhan BBM nya
3
Tantangan Sektor Hulu (2) Porsi Hulu Pertamina di Dalam Negeri Sangat Rendah dibandingkan dengan BUMN Migas Negara Lain
Produksi Minyak dan Gas di Dalam Negeri 2, 2016 Kboepd
Saudi Arabia
11,872 13.583
China
5.639
2.144
Algeria
2.341
Brasil Malaysia Indonesia
858
525
875
1.652
451
614
40 13.622
99
6.090
93 78
2.759
528
82
2.869
1.733
50
2.177 Produksi NOC
1 National Oil Company 2 Total working interest untuk produksi migas
Porsi NOC %)
24 Produksi Non-NOC 4
Tantangan Sektor Hulu (3) Hingga 2025, Indonesia memerlukan investasi US$ 70 bn untuk pengembangan sektor hulu Pertamina.
5
Tantangan Sektor Hilir Hingga 2025, Indonesia memerlukan investasi US$ 45-55 bn untuk meningkatkan kehandalan & ketersediaan infrastruktur Hilir Migas Nasional guna mengantisipasi pertumbuhan demand
6
Prioritas Strategis Visi Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia Mewujudkan Kemandirian Energi Nasional
1
2
3
4
5
Pengembangan Sektor Hulu
Efisiensi di Semua Lini
Peningkatan Kapasitas Kilang dan Petrokimia
Pengembangan Infrastruktur dan Marketing
Perbaikan Struktur Keuangan
•
Upgrade Kilang (Refinery Development Master Plan)
•
Penekanan Losses di Semua Lini dengan Sistem yang Didukung Teknologi dan Otomasi
Pembangunan Kilang Kilang Baru (Grass Root Refinery Project)
•
Revitalisasi dan Integrasi Kilang Swasta
•
Procurement Excellence yang tersentralisasi
•
•
Pengembangan Produk inovatif dengan Keragaman Pilihan
Streamlining FungsiFungsi Korporasi
•
• Peningkatan Eksplorasi • Operational Excellence
•
• Optimasi Pengembangan Lapangan • Pengambilalihan Secara Selektif BlokBlok Yang Akan Habis Masa Kontraknya • Ekspansi dan Pengembangan AsetAset Internasional • Akselerasi Pengembangan Geothermal, Energi Baru dan Terbarukan
•
Reformasi Pengadaan Minyak Mentah dan Produk Minyak melalui ISC yang Berkelas Dunia
Sentralisasi Marketing
•
Peningkatan Infrastruktur Gas Nasional
•
Penyelesaian Piutang Negara kepada Pertamina
•
Pengadaan LNG dan Komersialisasi Gas
•
Penyelarasan Strategi Pembiayaan Jangka Pendek dan Panjang
•
Marketing Infrastructure Master Plan
•
•
Marketing Go International
Pengelolaan Perencanaan dan Evaluasi Investasi
•
Optimalisasi Aset-Aset Non Produktif
•
Restrukturasi Anak Perusahaan
•
Manajemen Kas
•
Terpenuhinya Aspirasi dalam Revisi UU Migas
• Digitalisasi Teknologi Marketing • Marketing & Operation Excellence
•
Kemitraan Inovatif
Tata Nilai Perusahaan (Clean, Competitive, Confident, Customer Focus, Commercial, Capable) Good Corporate Governance: Spirit Satu Pertamina Research & Technology Center Budaya Health – Safety – Security – Environment
7
Pertamina Clean Tantangan Masih banyak laporan pelanggaran etika bisnis
Praktik
1. Pernyataan COC 2. Pernyataan COI
3. Pengisian Gratifikasi 4. Sosialisasi GCG 5. Pengisian LHKPN 6. Whistleblowing System
Sekali dalam setahun, setiap Insan Pertamina wajib mengikuti sosialisasi GCG, membuat pernyataan COC, COI, mengisi gratifikasi, dan LHKPN.
•COC : Code of Conduct •COI : Conflict of Interest
8
Kepatuhan - GCG Pertamina (1)
Pedoman CoC
9
Kepatuhan - GCG Pertamina (2)
CoC Online
GCG Training Online
CoI Online
Gratifikasi Online
10
Kepatuhan - GCG Pertamina (3)
LHKPN Online
Variasi Sosialisasi GCG
WBS
Mobile GCG Training
11
Penanganan WBS Pertamina
Tahun 2013 2014 2015
Surat Surat Demosi Teguran Peringatan 4 0 15 19
9 0 6 15
0 2 22 24
PHK
Total
0 3 8 11
13 5 51 69
12
Score GCG Peningkatan tata kelola perusahaan yang baik, dapat dilihat dalam pencapaian skor GCG dengan menggunakan parameter Kementerian BUMN, dimana skor yang dicapai oleh Pertamina tiap tahunnya selalu naik
13
Cumulative Financial Impact Progress 140% Total Financial: 2.485
US$ 2.485 Miliar
2.485
(US$ Juta) 1.780 1.635
1.690
116%
182%
172%
442%
140%
539
100%
126%
978 697 483 190 221
257 Target Target Realisasi BTP Okt Okt 2016 2016 2016
118
215
1. Sentralisasi 2. Efisiensi Procurement Pengadaan Non Hydro Hydro Efisiensi Peningk. Margin Kilang Top up RKAP -MORE
83
143
3. Roll out PTKAM 0.2
440 143 143
109
4. MORE
Target Oktober 2016
553
5. Inisiatif Efisiensi Hulu
6. Inisiatif Efisiensi Direktorat
7. Inisiatif Efisiensi Pengolahan
Realisasi 14
Penanganan Losses s/d Oktober 2016 Juta US$ Pemasaran Pengolahan
530,59 231,49
299,10
5
4,68
-71%
4 244,15
3
124,57
2
119,58 201 4
Juta Barrel
201 5
1
76,97 38.49 38,48
-56% 1,95
3,11 1,54
2,73 1,57
0
YTD Oktober 2016
2014
0,41
2015
-40% 0,34 0,17
Supply Losses (%)
2014
2015
Pemasaran Pengolahan
YTD Oktober 2016
1,46 0,81 0,65
YTD Oktober 2016
Back Up Slides
Tata Nilai Pertamina Clean
Competitive
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan integritas. Berpedoman pada azas azas tata kelola korporasi yang baik.
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya sadar biaya dan menghargai kinerja.
Customer Focus Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Commercial Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersial, mengambil keputusan berdasarkan prinsipprinsip bisnis yang sehat.
Confident Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
Capable Dikelola oleh Pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen dalam membangun kemampuan riset dan pengembangan.
Cumulative Financial Impact Progress Total target finansial BTP Korporat 2016 US$ 1.635 Juta. Terdapat kenaikan target di bulan Oktober-Desember karena tambahan inisiatif dari Efisiensi Pengolahan dan Optimalisasi Operasional. Total pencapaian finansial per 31 Oktober 2016 sebesar US$ 2.485 Juta dari kontribusi berikut : 1. Sentralisasi Procurement Non Hydro. Berasal dari negosiasi kontrak, re-negosiasi kontrak existing, optimasi inventory, maupun dari sentralisasi material. Terdapat 120 Juta dari efisiensi untuk sentralisasi procurement dari APH Hulu dan 56 Juta dengan Inisiatif efisiensi Pengolahan yang sudah dikurangi pada perhitungan efisiensi konsolidasi 2. Efisiensi Pengadaan Hydro. Berasal dari dari selisih Alpha RKAP dan realisasi untuk aktifitas pengadaan crude serta product ke ISC 3. Efisiensi Pengadaan Hydro. Berasal dari efisiensi yang didapatkan dari selisih Nilai Losses Ytd. Bulan berjalan tahun 2016 dengan 2015 4. MORE. Berasal dari meningkatnya volume penjualan pertalite sebesar 244, kemudian 100.63 sebagian besar dari optimalisasi tonase kapal dan bunker shipping, sisanya sekitar 60.56 dari efisiensi pengendalian losses Dit. Pemasaran yang sudah dikurangi pada perhitungan efisiensi losses konsolidasi 5. Inisiatif Efisiensi Hulu. Berasal dari Optimalisasi biaya operasi Anak Perusahaan di bidang Hulu (Realisasi September 2016 vs target October 2016) 6. Inisiatif Efisiensi Direktorat. Efisiensi didapat dari Pemotongan anggaran ABO seluruh Direktorat di Kantor Pusat 7. Inisiatif Efisiensi Pengolahan. Efisiensi didapatkan dari 14.7 dari efisiensi energi, 58.3 dari top up revenue berupa optimalisasi bottom products dan pemanfaatan SF serta 480.3 dari pengembangan produk dan optimalisasi operasi dengan efisiensi supply losses yang sudah dikurangi pada perhitungan efisiensi konsolidasi
Pertamina 2025
1. Produksi minyak dan gas; 2. Semua penjualan gas (LNG, gas pipa, LPG, CNG, jargas, dan gas hasil regasifikasi); 3. Tidak termasuk Geothermal, Pertamina berkontribusi pada kapasitas proyek, Equity share Pertamina akan ditentukan; 4 . Produk meliputi Premium, Solar dan Pertamax; 5. Base case CAPEX dimodelkan untuk 20 hari, tambahan CAPEX diperlukan untuk mencapai 30 hari; 6. Hingga tahun 2019 Keterangan Gas, Energi Baru & Terbarukan : (1) Volume gas sold dihitung berdasarkan pertumbuhan demand 7% per tahun (ref. ESDM); (2) Post Holding Migas: Pembangunan jalur pipa gas diasumsikan memiliki rata-rata 800Km/th (Pertamina 4000km + PGN 6000km @2025); (3) Target pembangunan jargas dari pemerintah 200.000 SR/th. (ref. Nawacita Presiden RI); (4) Bisnis CNG (SPBG) terkendala pada akuisisi lahan yang sulit, harga jual yang tidak ekonomis serta distribusi converter kit yang belum memadai.
Pertamina Upstream Assets International business development to complement domestic operations 2015 asset in 3 countries, 2016 additional 2 countries on production in Nigeria and Gabon, 7 countries on development and exploration assets in Namibia, Tanzania, Myanmar, Canada, Italy, France, and Colombia.
Wajib Lapor LHKPN Pertamina
Total Wajib Lapor: 1.982
1.223
759 Korporat Anak Perusahaan
Wajib Lapor LHKPN Pertamina
1223
1400
1082
1200 1000
759 Wajib Lapor
800
Realisasi 600
422
400 200 0 Persero
Anak Perusahaan
Total Wajib Lapor: 1.982 Realisasi per Oktober 2016: 1.504 (76%)
Boundary KPI Boundary KPI GCG Compliance terdiri atas 5 (lima) item yang meliputi: Pernyataan COC
P
Pernyataan COI
1. 2. 3. 4. 5.
P
embobotan untuk Wajib Lapor LHKPN Item Pengisian COC Pengisian COI Sosialisasi GCG Pengisian LHKPN Pengisian Gratifikasi
Pengisian Gratifikasi
Sosialisasi GCG
embobotan untuk non Wajib Lapor LHKPN
Bobot 15% 15% 20% 20% 30% 100%
Pengisian LHKPN
Item 1. 2. 3. 4.
Pengisian COC Pengisian COI Sosialisasi GCG Pengisian Gratifikasi
Bobot 20% 20% 30% 30% 100%
Target minimum yang harus dicapai tahun 2015 adalah 87%