“ TAKALAR TERDEPAN DALAM PELAYANAN MENUJU MASYARAKAT SEJAHTERA, BERKEADILAN, BERIMAN DAN BERTAQWA”
dengan penjelasan sebagai berikut: Terdepan dalam pelayanan
:
Pemerintahan dalam
yang
terdepan
pelayanan
adalah
pemerintahan
yang
selalu
memberi jaminan pelayanan yang berkualitas
dan
memuaskan
kepada masyarakat. Masyarakat Sejahtera
:
Masyarakat
sejahtera
adalah
masyarakat yang merasa nyaman, sehat, bebas dari rasa tertekan dan ketakutan serta terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat. Berkeadilan
:
Masyarakat
berkeadilan
masyarakat
yang
mendapatkan
adalah
senantiasa
pelayanan
memuaskan mengakses
yang
dan
dapat
tanpa
dibeda-
bedakan. Beriman dan bertaqwa
:
Dimaksudkan untuk memberikan pegangan
bahwa
pembangunan berdasarkan
landasan senantiasa
nilai-nilai
agama,
moral dan etika. Konsistensi dalam proses menuju visi tersebut di atas, merupakan tindakan yang secara terus-menerus harus dijaga. Arah menuju tujuan tersebut dapat dideteksi melalui indikator makro yakni Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM
sebagai indikator komposit menggambarkan pencapaian kinerja pembangunan manusia secara keseluruhan. Kondisi saat ini, menunjukkan IPM Kabupaten Takalar sebesar 69,67 (data tahun 2011) yang tergolong dalam tingkat pembangunan manusia kelompok menengah dan berada pada urutan 23 dari 24 Kab./Kota di Sulawesi Selatan. Misi Misi adalah langkah-langkah, upaya atau kegiatan yang harus dilakukan agar visi yang telah ditetapkan dapat terwujud. Dalam mewujudkan Visi Pemerintah Kabupaten Takalar 2012-2017 tersebut, maka Misinya adalah: 1.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia Misi ini sangat sangat strategis dan sangat menentukan dalam mewujudkan rnasyarakat Takalar yang sejahtera, berkeadilan, beriman dan bertakwa. Upaya
ini
akan
ditempuh
dalam
seluruh
domain
penyelenggaraan
pendidikan. Tujuan yang ingin dicapai dalam misi ini adalah percepatan peningkatan Indeks pembangunan Manusia Takalar, sehingga bisa bersaing dengan Kab./Kota yang lain. 2.
Mewujudkan pemerintah yang bersih Salah satu misi pembangunan Pemerintah Kabupaten Takalar 2012-2017 adalah menciptakan tata pemerintahan yang bersih. Misi tersebut merupakan upaya untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik, antara lain: keterbukaan, akuntabilitas, efektifitas dan efisiensi, menjunjung tinggi supremasi hukum, dan membuka partisipasi masyarakat yang dapat menjamin kelancaran, keserasian dan keterpaduan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk itu diperlukan langkah-langkah kebijakan yang terarah pada perubahan kelembagaan dan sistem ketatalaksanaan; kualitas sumber daya manusia aparatur; dan sistem pengawasan dan pemeriksaan yang efektif.
3.
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
Filosofi otonomi daerah adalah mewujudkan kemandirian daerah di segala segi kehidupan, yang diukur melalui elemen Pendapatan Asli Daerah (PAD). Idealnya Pemerintah kab. Takalar mampu melaksanakan semua urusan pemerintahan dan pembangunan hanya bertumpu pada PAD. Untuk mendukung pembelanjaan daerah dalam rangka pelaksanaan berbagai program maka upaya yang dilakukan dapat berupa Program intensifikasi dan ekstensifikasi yang dimaksudkan untuk memecahkan permasalahan rendahnya tingkat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak yang berada di wilayah Kabupaten Takalar. Indikator keberhasilan program ini adalah berupa peningkatan pendapatan daerah dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah tanpa menimbulkan ekonomi biaya tinggi. Akan tetapi, kenyataan menunjukkan target PAD yang di canangkan oleh Pemerintah Kabupaten setiap tahunnya belum terpenuhi. Selama ini PAD bertumpu pada pajak dan retribusi daerah, padahal berdasarkan Undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah disebutkan bahwasanya Pendapatan Asli Daerah (PAD) bisa juga diperoleh dari hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Upaya untuk memaksimalkan PAD dari hasil perusahaan daerah bisa dilakukan dengan pemberdayaan BUMD yang dapat ditempuh melalui strategi: reformasi BUMD, restrukturisasi BUMD dan profitisasi BUMD. 4.
Meningkatkan kesejahteraan rakyat Meningkatnya kesejahteraan rakyat, selain tercermin dalam meningkatnya mutu
pendidikan
meningkatnya
dan
kesehatan
perekonomian
masyarakat,
masyarakat
juga
yang
terlihat ditandai
dengan dengan
meningkatnya pendapatan dan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
Salah
satu
upaya
untuk
meningkatkan
ekonomi
dan
kesejahteraan masyarakat, yaitu melalui program ekonomi kerakyatan dengan memberdayakan, usaha mikro, kecil dan menengah. Selain itu, pemerintah daerah bertanggung jawab terhadap kebijakan pembangunan yang diambil sehingga tercipta iklim usaha yang sehat,
kondusif dan dapat
menarik minat pihak investor untuk menanamkan
modalnya. Karna selama ini terkadang Investor hanya dipandang sebagai calon objek pajak daerah, padahal para investor ini juga adalah pencipta lapangan
kerja
yang
akan
membantu
pemerintah
daerah
dalam
meningkatkan keseimbangan perekonomian daerah. 5.
Meningkatkan penghayatan nilai keagamaan Salah satu visi pemerintah Kab. Takalar 2012-2017 adalah mewujudkan Masyarakat
Takalar
yang
beriman
dan
bertakwa.
Meningkatkan
penghayatan nilai keagamaan merupakan salah satu bentuk upaya nyata yang wajib dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten sebagai konsekuensi dari visi tersebut. Pilihan untuk menetapkan rumusan Visi dan misi Pemerintah Kabupaten Takalar seperti tersebut di atas, tentunya didasari oleh pertimbangan yang amat matang dengan menggali nilai-nilai filosofis yang berakar dari budaya dan kehidupan masyarakat Takalar, yaitu budaya Makassar yang sangat identik dengan masyarakat religius. Peningkatan penghayatan nilai keagamaan masyarakat, harus dilakukan secara terpadu dengan bidang kehidupan masyarakat lainnya, sehingga tidak terjadi dikotomi dan kesenjangan antara nilai-nilai keagamaan dengan realitas masyarakat. Kegiatan-kegiatan penghayatan nilai keagamaan harus dilakukan melalui berbagai macam metode media, cara dan sarana. Misi pembangunan Kabupaten Takalar sebagaimana dijelaskan di atas, dilaksanakan dengan mengacu kepada nilai budaya lokal yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat Kabupaten Takalar. Nilai dimaksud adalah : a. Akkareso Tojeng Tojeng Nilai ini dimaksudkan bahwa upaya pembangunan daerah hanya dapat berhasil menuju kemandirian, jika dilakukan dengan ” kerja keras ” atau bersungguhsungguh dengan cara yang ”profesional”. b. Assamaturu, Sipammaling malingi
Nilai tersebut mengisyaratkan bahwa sumber kekuatan adalah kesepakatan bersama.
Segala
sesuatu
yang
akan
dilaksanakan,
khususnya
yang
menyangkut hajat hidup orang banyak , harus diputuskan dan disepakati secara bersama, karena hal tersebut yang akan mendorong setiap orang untuk bergerak secara bersama. c. Sipakatau, Sipakainga’ dan Sipakalabbiri’ Nilai ini mengedepankan saling memanusiakan, menghormati dan saling memuliakan akan eksistensi dan jati diri setiap anggota atau kelompok masyarakat. Di samping itu, nilai ini juga amat mementingkan semangat saling introspeksi dan saling mengingatkan. Berdasarkan nilai tersebut, setiap anggota masyarakat akan merasa diapresiasi setiap untuk keterlibatannya dalam pembangunan daerah. d. Siri’ na Pacce Nilai ini membentuk rasa harga diri yang lahir dari kesadaran bahwa harga diri tersebut hanya dapat dijaga jika terbina sikap saling menghormati, saling menghargai, saling mengayomi. Dalam konteks pembangunan, nilai ini dapat diartikan bahwa pemerintah bersama masyarakat akan merasa “malu” jika gagal membangun daerah dan masyarakatnya. Oleh karena itu, setiap komponen masyarakat harus saling mendukung dan bahu membahu untuk mewujudkan pembangunan yang dicita-citakan. e. Toddopuli Nilai ini membentuk keteguhan, konsistensi dalam sikap dan tindakan dengan senantiasa mengantisipasi segala tantangan dan hambatan, serta tanggap atas perkembangan, tuntutan, dan kecenderungan arah pembangunan daerah. f. Akkontutojeng Agau Bajik
Nilai
ini
mengisyaratkan
pentingnya
kesamaan
antara
ucapan
dan
prilaku/perbuatan. Nilai ini selanjutnya membentuk kejujuran keteladanan, kebenaran dan kepercayaan yang sangat dibutuhkan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Sasaran Dan Tujuan Tujuan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1-5 tahun dengan mengacu visi dan misi serta didasarkan isu dan analisis strategis. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. Sasaran merupakan hasil yang ingin dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan.