Tak Menunggu Lama, Pil KB Untuk Pria Akan Dihilirisasi UNAIR NEWS – Setelah menunggu kurang lebih lima tahun untuk hilirisasi, produk pil keluarga berencana (KB) untuk pria dari ekstrak tumbuhan Gandarusa (Justicia gendarussa) menemukan jawabannya. Temuan dari tim peneliti Universitas Airlangga itu akan dihilirisasi oleh PT. Harsen Laboratories. Kesepakatan itu tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani kedua belah pihak pada Rabu, (8/3), di Kantor Manajemen, UNAIR. “Satu dari ratusan produk milik peneliti UNAIR siap hilirisasi dan dikomersialkan. Mimpi pil KB untuk pria agar dikomersilkan segera terwujud,” ujar Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak. Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Rektor UNAIR dan Direktur Utama PT. Harsen Laboratories Haryoseno. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Direktur Pengembangan Teknologi Industri Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Dr. Eng, Hotmatua Daulay, M.Eng. Hotmatua menyambut baik kerjasama antara PT Harsen Laboratories dan UNAIR tersebut. “Kami dari Kemenristekdikti sejatinya senang dengan adanya kegiatan semacam ini. Selamat kepada UNAIR atas hilirisasi ini,” terang Hotmatua. Haryoseno selaku Dirut mengaku bangga ketika pihaknya ditunjuk untuk memproduksi pil dari ekstrak gandarusa ini. Pasalnya, pil KB untuk pria baru pertama kali ada di dunia. Menurutnya, ini adalah terobosan penting untuk diketahui dunia. “Kita ketahui bersama pertumbuhan penduduk di dunia semakin tinggi. Ini sungguh terobosan penting untuk diketahui dunia. Karena pria juga punya andil untuk program Keluarga Berencana (KB). Kami berharap proyek ini secepatnya bisa kita kerjakan,”
tegas Haryoseno. Ia juga berharap, dengan adanya pil KB untuk pria ini, kesejahteraan masyarakat yang diprogram melalui KB yang dicita-citakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) akan sukses terwujud. Segera Dikomersilkan Paling lama dalam satu setengah tahun ke depan, produk akan siap dipasarkan. Hal awal yang akan dilakukan adalah mendapatkan ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). “Nanti akan dipasarkan langsung ke Indonesia dan seluruh dunia. Ini pertama kali di dunia, belum ada sebelumnya. Sangat membanggakan bagi UNAIR, khususnya Indonesia,” kata Haryoseno. Wakil Rektor IV UNAIR Junaidi Khotib, Ph.D, mengatakan, penelitian ini akan mengubah paradigma sebelumnya tentang KB yang hanya dilakukan oleh perempuan. “Jadi ini paradigma baru. Kalau dulu yang dapat intervensi KB adalah para wanita, sekarang ini para pria juga bisa terlibat. Bagaimana penelitian ini akan mengubah paradigma itu, sehingga para pria yang melakukan KB,” ujar Wakil Rektor Bidang Kerjasama dan Bisnis itu. Pil KB untuk pria temuan Guru Besar bidang Farmakognosi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Prof. Dr. Bambang Prajogo, M.S., ini tidak memiliki efek samping. Justru, melalui uji klinik yang telah dilakukan, pria akan mendapatkan manfaat lain setelah mengkonsumsi obat ini. Seperti kebugaran dan meningkatkan stamina. Selain dihadiri pimpinan UNAIR dan PT Harsen Laboratories, tim dari BKKBN juga turut datang menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman. Rencananya, BKKBN akan membeli pil KB untuk pria dan dimanfaatkan untuk mensukseskan program KB di Indonesia.
(*) Penulis: Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S
FISIP Ajak Sivitas Tingkatkan Kualitas Penelitian UNAIR NEWS –
Dalam rangka mendorong kuantitas dan kualitas
penelitian oleh para dosen, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga menyelenggarakan kegiatan pelatihan penelitian, Senin (6/3). Kegiatan yang diikuti oleh para pengajar, mahasiswa jenjang master dan doktor itu dilangsungkan di Aula Adi Sukadana FISIP UNAIR. Sebanyak dua pembicara asal Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi hadir dalam acara pelatihan bertema “Strategi Peningkatan Kualitas Penelitian di Perguruan Tinggi”. Keduanya adalah Kepala Subdirektorat Riset Terapan Dra. Desmelita, M.Sc., dan Kepala Subdirektorat Peningkatan Kapasitas Riset Dr. Mustangimah. Acara tersebut dimoderatori oleh Guru Besar Sosiologi Gender FISIP UNAIR Prof. Dr. Emy Susanti, MA. Dalam sambutannya, Wakil Dekan I FISIP Prof. Dr. Budi Prasetyo, M.Si., menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas riset. “Tujuannya, agar para akademisi dan mahasiswa yang wajib melakukan publikasi ke jurnal bereputasi dan terakreditasi ini aktif melakukan penelitian baik di taraf nasional maupun internasional,” tutur Budi.
Pelatihan tersebut menyinggung tentang fokus rencana induk riset nasional tahun 2015-2040. Dalam agenda riset nasional (ARN), terdapat sepuluh bidang penelitian. Salah satunya adalah kelompok sosial dan humaniora. Desmelita menyampaikan, bahwa tujuan penelitian adalah untuk membangun peradaban, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mencari solusi atas permasalahan. “Penelitian juga akan meningkatkan daya saing sumber daya manusia sekaligus mendidik para calon ilmuwan. Dengan penelitian, kita meneruskan estafet tradisi ilmiah kepada para penerus,” tutur Desmelita. Kelompok keilmuan sosial humaniora erat kaitannya dengan kelompok penelitian yang lain. Sayangnya, menurut Desmelita, penelitian di bidang sosial humaniora belum berhasil mengeksplor permasalahan. Diharapkan, pengajar aktif melakukan penelitian dan giat mempublikasi hasil risetnya. Penulis: Defrina Sukma S
Gandeng Mitra, FF UNAIR Siap Tingkatkan Hilirisasi Produk UNAIR NEWS – Upaya Universitas Airlangga untuk menjadi World Class University (WCU) telah dilakukan oleh berbagai pihak, diantaranya dilakukan oleh Fakultas Farmasi UNAIR. Untuk hal itu FF UNAIR mengandeng salah satu industri ternama dalam bidang kosmetik serta mendatangkan staff dari Direktorat Jendral Penguatan Inovasi Kemenristek Dikti. Kerja sama tersebut dilangsungkan dengan acara sosialisasi yang
berlangsung di Ruang Sidang lantai I FF (08/03). Acara tersebut juga menjadi bentuk tindak lanjut dari pencapaian Research Excellence dan menjadi pertemuan tiga bidang yang berbeda, yakni Instansi Pemerintahan, Perguruan Tinggi, dan juga Industri. “Dari pertemuan ini kami juga mengambil manfaat dengan melakukan kerja sama. Pihak pemerintahan dalam hal ini membawa dua misi, yakni sebagai jembatan penghubung perguruan tinggi dengan industri dan juga penilaian terhadap produk-produk yang layak diproduksi,” ujar Dewi Melani Hariyadi, S.Si., M.Phil., Ph.D., Apt., selaku Wakil Dekan III FF UNAIR. Dewi juga menambahkan bahwa dari pihak FF UNAIR sebenarnya sudah memiliki produk-produk yang layak untuk dipublikasikan. Pihaknya berharap bahwa di pihak industri bisa terus menjadi pendamping agar produk-produk FF UNAIR layak produksi dan bermanfaat bagi masyarakat. “Kita sendiri sudah menghasilkan produk yang siap hilirisasi. Misalnya, kosmetik yang berbahan dasar alam maupun sintesis, seperti lulur Sumenep,” jelasnya. “Kami juga sudah melakukan penelitan untuk menghasilkan obat tradisional, namun dalam pertemuan ini pihak industri masih berfokus pada kosmetik,” imbuhnya. Turut
pula
hadir
pada
acara
tersebut
ketua
Lembaga
Pengembangan Produk Akademik & Hak Kekayaan Intelektual (LPPAHAKI) Prof. Dr. Sukardiman, Apt., MS. Dalam acara tersebut ketua LPPA-HKI mempresentasikan produk-produk UNAIR yang sudah terdata.
Penulis: Akhmad Janni Editor: Nuri Hermawan
IKA FKG 2002: Revolusi Dokter Gigi di Era Generasi Baru UNAIR NEWS – Kegiatan Stovit Weekend Market and Seminar dengan tema “Revolusi Dokter Gigi di Era Generasi Baru” telah disiapkan matang-matang sejak bulan Juli tahun lalu. Acara yang diketuai oleh Dr. Taufan Bramantoro, drg., M.Kes., ini berlangsung selama dua hari, yakni pada hari Sabtu dan Minggu (04-05) Maret 2017. Taufan yang juga Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga, menjelaskan bahwa tujuan dari rangkaian acara ini untuk memberikan wawasan luas terkait dibutuhkannya kesadaran bagi teman-teman sejawat dokter gigi. “Kita perlu menyadari bahwa di masyarakat telah terjadi dinamika kebutuhan yang berkembang semakin pesat mengenai pelayanan kesehatan dan juga mengenai perilaku dan karakteristik masyarakat,” jelasnya. Di hari pertama, kegiatan ini di isi dengan bazaar, seminar alumni serta acara reuni alumni angkatan 2002 di malam harinya. Selanjutnya, di hari kedua dilaksanakan seminar nasional untuk dokter gigi. Banyak dokter gigi yang berkesempatan menjadi pembicara dalam acara tersebut dengan judul dan topik yang berbeda. Dekan FKG UNAIR Dr. R. Darmawan Setijanto, drg., M.Kes., juga membawakan sebuah topik yang tidak kalah menarik, yakni Dentalpreneur. Darmawan menjelaskan mengenai pentingnya kesanggupan dokter gigi untuk bisa menguasai ilmu Integrity Profesionalisme and Enterpreneur (IPE).
“Apabila terdapat dokter gigi yang tidak dapat menguasai IPE maka dipastikan dokter tersebut akan menjadi dokter gigi yang tidak beruntung,” terangnya. Di akhir wawancara, Taufan kembali menegaskan bahwa harapan dari acara tersebut nantinya dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang. Selain itu, ia juga berharap bahwa kegiatan mendatang bisa dikembangkan dengan beragam tema yang berbeda. “Dan pastinya terdapat peningkatan kepedulian dari dokter gigi untuk masyarakat agar berubah lebih maju dan mulai menyesuaikan dengan kondisi pasien di zaman serba canggih ini,” pungkasnya mengakhiri. Penulis : Ainul Fitriyah Editor
: Nuri Hermawan
FKG UNAIR Periksa Keadaan Gigi dan Mulut Masyarakat Bali UNAIR NEWS – Pengabdian terhadap masyarakat memang tak pandang jarak. Buktinya, para dokter gigi Departemen Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Airlangga telah melaksanakan acara bertajuk “Bakti Sosial Kesehatan Gigi Berbasis Penelitian di Desa Banjarangkan, Klungkung, Bali”. Kegiatan yang dilangsungkan pada Sabtu (25/2) tersebut juga melibatkan Ikatan Periodonsia Indonesia Komisariat Surabaya. Humas FKG UNAIR Shafira Kurnia Supandi, drg., Sp.Perio (K) yang turut serta dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa tujuan pelaksanaan bakti sosial tersebut adalah untuk
meningkatkan mutu dan cakupan status kesehatan gigi dan mulut agar optimal. Melalui kegiatan bakti sosial itu, masyarakat juga diharapkan mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut secara mandiri. “Kita harapkan, dengan adanya bakti sosial semacam ini, masyarakat secara mandiri bisa mengetahui kelainan-kelainan penyakit gigi dan mulut serta mampu mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya secara darurat,” tutur Shafira. Dalam bakti sosial tersebut, masyarakat diajak untuk menyerap pengetahuan dengan rangkaian kegiatan seperti penyuluhan kesehatan gigi dan mulut untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan gigi sederhana, pembersihan karang gigi, serta cek gula darah dan tekanan darah. Menurut Shafira, bakti sosial diikuti oleh pengajar dan 32 mahasiswa yang tengah menempuh Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis FKG UNAIR. Kegiatan ini menyasar seluruh warga desa setempat beserta ibu hamil. Kegiatan tersebut dihadiri sekitar 200 orang. Acara dibuka oleh ketua panitia Made Deby Artika, drg., MM., Ketua Departemen Periodonsia Dr. Chiquita Prahasanti, drg., Sp.Perio (K), dan Kepala Dinas Pemerintah Kabupaten Klungkung dr. Adi Swapatni. “Kami berharap agar acara bakti sosial ini dapat menjadi acara rutin tahunan sebagai bentuk pengabdian terhadap masyarakat dalam upaya menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tutur Shafira. Penulis: Defrina Sukma S
Ngobrol Bareng tentang UNAIR di SMAN 1 Denpasar UNAIR NEWS – Pendaftaran jalur SNMPTN resmi berakhir Selasa, 7 Maret 2017. Hal tersebut tidak menghentikan langkah tim Pusat Informasi dan Humas (PIH) untuk terus mensosialisasikan Universitas Airlanga (UNAIR) di salah satu SMAN favorit di Pulau Dewata, yaitu SMAN 1 Denpasar. Dalam kesempatan ini, tim PIH memberikan informasi yang lebih detail perihal jalur masuk ke UNAIR melalui jalur SBMPTN dan MANDIRI di kelas IPA dan IPS. Setelah pelaksanaan sosialisasi materi selesai, tim PIH secara personal memulai melakukan sharing dalam bentuk ngobrol bareng secara lebih mendekat kepada siswa untuk mendengar pertanyaan dan menjawab secara jelas dengan suasana yang lebih santai.
Tim PIH I Wayan Putra Radityawan (kanan) bersama salah satu siswa di Denpasar. Para siswa terlihat antusias mengikuti sosialisasi. Harapannya, dengan ngobrol bareng ini siswa lebih merasa yakin terhadap pilihan di Universitas Airlangga. Tim PIH juga mengupayakan dengan ngobrol bareng ini siswa lebih paham dan mengetahui strategi yang dapat digunakan dan dipersiapkan untuk dapat mengikuti tes penerimaan mahasiswa baru di
Universitas Airlangga (UNAIR). Salah satu siswa yang bernama Dedy Mahendra bertanya perihal UKT (Uang Kuliah Tunggal) di Fakultas Kedoktern Gigi. Tim PIH menjawab dengan detail perihal UKT dan berusaha meyakinkan siswa agar tidak terlalu mempermasalahkan perihal pembiayaan di UNAIR nantinya. Karena, UNAIR merupakan salah satu PTN yang menawarkan beasiswa terbanyak di Indonesia, Pihak Rektorat UNAIR sendiri selalu menekankan bahwa persoalan finansial bukan penghambat siswa untuk berkuliah di Universitas Airlangga.
Tim PIH Hedy Diah Syahputri (kiri) bersama para pengajar di SMAN 1 Denpasar Siswa lainnya yang bernama Melinda bertanya perihal peluang yang dimiliki untuk dapat masuk Fakultas Kedokteran, Tim PIH menjawabnya dengan menampilkan angka keketatan dari tahuntahun sebelumnya dan kuota yang ditetapkan UNAIR tahun ini. “Ngobrol bareng ini penting untuk memberi gambaran tentang UNAIR pada para siswa,” kata Guru BK SMAN 1 Denpasar Dra. Pande Nyoman Supeni.
Salah satu sudut SMAN 1 Denpasar yang menjadi salah satu sekolah favorit di Ibu Kota Bali itu. Dia menyatakan, banyak siswa yang melakukan konsultasi di BK, akan tetapi sebagian siswa masih belum banyak yang yakin dengan pilihannya. Harapannya, dengan ngobrol bareng ini, semakin memantapkan siswa dalam memilih PTN khususnya, UNAIR. Mengingat, alumni dari SMAN 1 Denpasar banyak yang merupakan bagian dari civitas akademika kampus Airlangga. Penulis dan Fotografer Diah Syahputri Editor
: I Wayan Putra Radityawan dan Hedy
: Rio F. Rachman
IOP Gelar Sharing dengan Erasmus+
Session
UNAIR NEWS – International Office and Partnership (IOP) Universitas Airlangga bekerja sama dengan Universitas Masaryk, Ceko, menyelenggarakan sharing session (sesi informasi) tentang program pertukaran mahasiswa Erasmus+ yang dihadiri sekitar 65 orang dari berbagai fakultas. Acara tersebut dilangsungkan pada Selasa (28/2) di Aula Kahuripan 301, Kampus C UNAIR. Acara yang berlangsung selama dua jam dihadiri oleh dua pembicara. Yakni, Astria Okta selaku pengurus divisi Outbond Mobility IOP UNAIR, dan Zuzana Pelankova selaku peserta program Erasmus+ dari Universitas Masaryk. Dalam acara tersebut, Astria menyebutkan ada beberapa keuntungan dan jenis
program pertukaran mahasiswa yang bisa diikuti oleh mahasiswa UNAIR. Para mahasiswa bisa mengikuti program pertukaran mahasiswa ke universitas tujuan baik yang sedang memiliki kerja sama maupun tidak dengan UNAIR. “Bila di sini ada teman-teman mahasiswa yang ingin mendapatkan informasi dan membutuhkan bantuan terkait program pertukaran mahasiswa, kami di IOP akan siap memfasilitasi apa yang dibutuhkan,” tutur Astria. Sementara itu, Zuzana membagikan kisah dan informasi umum mengenai Universitas Masaryk dan kehidupan mahasiswa di Brno, suatu kota di Ceko. Zuzana mengatakan, bahwa ia mendapatkan banyak pengalaman ketika ia mengikuti pertukaran saat studi sarjana dan master. Ia lantas mendorong para mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman dengan mengikuti berbagai program pertukaran mahasiswa. Menurutnya, pengalaman yang didapat saat mengikuti pertukaran mahasiswa adalah sebuah cerita yang tak terlupakan. Setelah pemaparan, ada pula sesi tanya jawab dan kuis antara pemateri dan peserta. Para peserta cukup antusias dalam menjawab kuis yang diberikan Zuzana, apalagi pemateri Erasmus+ itu membawa banyak hadiah bagi peserta yang bisa memberikan jawaban dengan benar. Salah satu peserta yang juga mahasiswa asal Fakultas Hukum, Hach Dini, menyampaikan respon positifnya terkait acara sesi berbagi. Dini menginginkan agar IOP lebih banyak menggelar acara serupa yang menghadirkan pemateri dari berbagai universitas. “Saya berharap agar IOP bisa menyelenggarakan lebih banyak lagi acara serupa dan dilaksanakan di kampus B,” tutur Dini. Penulis: Astria Okta Editor: Defrina Sukma S
Gandeng BNI dan OCBC Gelar Workshop Mempersiapkan Diri Memasuki Dunia Kerja UNAIR NEWS – Pusat Pembinaan Karir dan Kewirausahaan (PPKK) Universitas Airlangga bekerjasama dengan Bank BNI dan OCBC mengadakan workshop di Ruang Soetandyo Wignyosoebroto Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Selasa (7/3). bertajuk Mempersiapkan Diri Memasuki Dunia Kerja itu dengan maksud memberikan bekal bagi mahasiswa sebelum dunia kerja.
Fakultas Workshop diadakan memasuki
Sebagai bekal untuk mahasiswa, serangkaian materi diberikan pada workshop yang berlangsung dua hari itu. Salah satunya tentang “Mindset Entrepreneur” yang disampaiakn oleh Dr. Elly Munadziroh selaku Ketua PPKK UNAIR. Mengingat pentingnya performa saat interview kerja, Korbid. Kerjasama PPKK UNAIR Dr. Intan Innayatun Suparna, M.Hum., S.H. menyampaian materi “Tampil Smart Saat Interview”. Sedangkan Christiyani Prastyowati dari Human Capital Relationship Management OCBC menyampaikan perihal “Our Challengers”. Selain itu, ada juga materi “Menembus Wawancara secara Efektif dan Strategis” yang disampaikan oleh Tjarda Muchtar AVP Sistem Modal Manusia BNI Jakarta. Acara dihari pertama ditutup dengan sharing dan berbagi pengalaman oleh jajaran alumni FISIP. Di hari kedua, mahasiswa dibekali dengan cara menulis lamaran kerja, menulis Curriculum Vitae (CV), dan juga Role Play
Assesmen. Workshop dihadiri oleh tak kurang dari 300 peserta. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan tugas akhir atau menunggu untuk diwisuda. Workshop ini menjadi agenda rutin PPKK berbentuk roadshow ke fakultasfakultas di lingkungan UNAIR. Elly dalam sambutannya mengatakan, agenda rutin ini menjadi bekal bagi mahasiswa untuk bersaing dengan lulusan perguruan tinggi lain. “Serangkaian kegiatan ini diadakan karena mendekati wisuda, dan sebagai bekal bagi mahasiswa UNAIR untuk bersaing dengan lulusan lain ketika memasuki dunia kerja. Kalau kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan kalah dengan perguruan tinggi lain,” ujar Elly. Turut hadir dan membuka acara Wakil Dekan I FISIP Prof. Dr. Budi Prasetyo, Msi. “Ketika sudah lulus, jangan selalu berorientasi kerja, namun juga bisa menjadi wirausahawan,” ungkapnya. (*) Penulis : Akhmad Janni Editor
: Binti Q. Masruroh