TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK GLYCERINE TRINITRATE DARI GLISERIN DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES BIAZZI KAPASITAS 10.000 TON / TAHUN
Oleh : Dwi Endah Cahyani
I 0502020
Wahyu Setyo Nugroho E P I 0502050
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2007
Halaman Pengesahan TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK GLYCERINE TRINITRATE DARI GLISERIN DAN ASAM NITRAT DENGAN PROSES BIAZZI KAPASITAS 10.000 TON / TAHUN Oleh : DWI ENDAH CAHYANI NIM. I 0502020 WAHYU SETYO NUGROHO EDY PURWANTO NIM. I 0502050
Dosen pembimbing
Sperisa Distantina, ST, MT NIP. 132 285 054
Dipertahankan di depan Tim Penguji : 1. Ir. Endah Retno D, MT
1. ......................................
NIP. 132 258 055 2. Bregas STS, ST, MT
2. ......................................
NIP. 132 243 335 Mengetahui
Disahkan
a.n. Dekan Fakultas Teknik
Ketua Jurusan
Pembantu Dekan I
Teknik Kimia
Ir. Noegroho Djarwanti, MT NIP. 131 415 237
Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si. NIP. 131 569 187
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah SWT, hanya karena rahmat dan hidayah-Nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik Glycerine Trinitrate dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas 10.000 Ton / tahun”. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan baik berupa dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu sudah sepantasnya penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Sperisa Distantina, S.T., M.T., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan dan bantuannya dalam penulisan tugas akhir. 2. Yc. Danarto , ST,MT, selaku Pembimbing Akademik. 3. Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia FT UNS. 4. Segenap Civitas Akademika, atas semua bantuannya. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
Surakarta,
Juli 2007
Wahyu Setyo Nugroho Edy Purwanto
DAFTAR ISI
Halaman Judul
i
Halaman Pengesahan
ii
Kata Pengantar
iii
Daftar Isi
iv
Daftar Tabel
xi
Daftar Gambar
xiv
Intisari
xv
BAB I PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang
1
1.2 Kapasitas Perancangan
3
1.2.1 Kebutuhan nitrogliserin
3
1.2.2 Ketersediaan Bahan Baku
5
1.2.3 Kapasitas minimum Pabrik Nitrogliserin
5
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik
6
1.3.1 Faktor Primer
6
1.3.2 Faktor Sekunder
7
1.4 Tinjauan Pustaka 1.4.1 Macam-macam Proses Nitrogliserin BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku
8 9 13 13 13
2.1.2 Spesifikasi Produk 2.2 Konsep Proses
14 15
2.2.1 Mekanisme Reaksi
15
2.2.2 Kondisi Operasi
15
2.3 Tinjauan Kinetika
15
2.4 Tinjauan Termodinamika
16
2.5 Langkah Proses
18
2.5.1 Tahap Penyiapan Bahan Baku
18
2.5.2 Tahap Reaksi Nitrasi Pembentukan Nitrogliserin
19
2.6 Diagram Alir
20
2.6.1 Diagram Alir Proses
21
2.6.2 Diagram Alir Kualitatif
22
2.6.3 Diagram Alir Kuantitatif
23
2.7 Neraca Massa dan Neraca Panas
24
2.7.1 Neraca Massa
24
2.7.2 Neraca Panas
25
2.8 Lay Out Pabrik dan Peralatan
29
2.8.1 Lay Out Pabrik
29
2.8.2 Lay Out Peralatan
33
BAB III SPESIFIKASI ALAT
35
3.1 Mixer-01
35
3.2 Mixer-02
36
3.3 Reaktor
37
3.4 Dekanter 01
38
3.5 Dekanter
39
3.6 Tangki Pencuci
40
3.7 Tangki Netraliser
41
3.8 Tangki Asam Sulfat
42
3.9 Tangki Asam Nitrat
43
3.10 Tangki Gliserol
44
3.11 Tangki Nitrogliserin
45
3.12 Tangki Brine Water
46
3.13 Cooler 1
47
3.14 Cooler 2
48
3.15 Cooler 3
50
3.16 Cooler 4
51
3.17 Pompa 1
52
3.18 Pompa 2
53
3.19 Pompa 3
54
3.20 Pompa 4
54
3.21 Pompa 5
55
3.22 Pompa 6
56
3.23 Pompa 7
56
3.24 Pompa 8
57
3.25 Pompa 9
58
3.26 Pompa 10
59
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1 Unit Pendukung Proses 4.1.1 Unit Pengadaan Air
60 60 61
4.1.1.1 Air Pendingin dan Pemadam Kebakaran
61
4.1.1.2 Air Proses
65
4.1.1.3 Air Umpan Boiler
65
4.1.1.4 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi
68
4.1.2 Unit Pengadaan Steam
75
4.1.3 Unit Pengadaan Udara Tekan
76
4.1.4 Unit Pengadaan Listrik
77
4.1.4.1 Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
78
4.1.4.2 Listrik untuk Penerangan
79
4.1.4.3 Listrik untuk AC
81
4.1.4.4 Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi
81
4.1.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar
82
4.1.6 Unit Refrigerasi
84
4.2 Laboratorium
85
4.2.1 Laboratorium Fisik
87
4.2.2 Laboratoruim Analitik
87
4.2.3 Laboratoruim Penelitian dan Pengenbangan
87
4.3 Unit Pengolahan Limbah
88
4.3.1 Limbah Cair
88
4.3.2 Limbah Gas
89
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN
90
5.1 Bentuk Perusahaan
90
5.2 Struktur Organisasi
91
5.3 Tugas dan Wewenang
95
5.3.1 Pemegang Saham
95
5.3.2 Dewan Komisaris
95
5.3.3 Dewan Direksi
96
5.3.4 Staf Ahli
97
5.3.5 Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
97
5.3.6 Kepala Bagian
98
5.3.7 Kepala Seksi
102
5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan
102
5.4.1 Karyawan Non-Shift
102
5.4.2 Karyawan Shift
103
5.5 Status Karyawan dan Sistem Upah
105
5.5.1 Karyawan Tetap
105
5.5.2 Karyawan Harian
105
5.5.3 Karyawan Borongan
105
5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji
105
5.6.1 Penggolongan Jabatan
105
5.6.2 Jumlah Karyawan dan Gaji
106
5.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan 5.7.1 Gaji Pokok
108 108
5.7.2 Tunjangan
108
5.7.3 Cuti
109
5.7.4 Pakaian Kerja
109
5.7.5 Pengobatan
109
5.7.6 Asuransi Tenaga Kerja (Astek)
109
5.8 Manajemen Perusahaan
109
5.8.1 Perencanaan Produksi
110
5.8.2 Pengendalian Produksi
111
BAB VI ANALISA EKONOMI
113
6.1 Penafsiran Harga Peralatan
118
6.2 Dasar Perhitungan
120
6.3 Penentuan Total Capital Investment (TCI)
120
6.4 Hasil Perhitungan
122
6.4.1 Fixed Capital Invesment (FCI)
122
6.4.2 Working Capital Investment (WCI)
123
6.4.3 Total Capital Investment (TCI)
123
6.4.4 Direct Manufacturing Cost (DMC)
123
6.4.5 Indirect Manufacturing Cost (IMC)
124
6.4.6 Fixed Manufacturing Cost (FMC)
124
6.4.7 Total Manufacturing Cost (TMC)
124
6.4.8 General Expense (GE)
125
6.4.9 Total Production Cost (TPC)
125
6.4.10 Analisa Kelayakan
126
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran A Data Sifat Fisis Bahan Lampiran B Neraca Massa Lampiran C Neraca Panas Lampiran D Perancangan Reaktor
DAFTAR TABEL Tabel 1.1Data impor nitrogliserin di Indonesia tahun 1997-2004
3
Tabel 1.2 Produsen nitrogliserin di dunia
5
Tabel 2.1 Harga ∆Hof masing-masing komponen
16
Tabel 2.2 Harga ∆Gof masing-masing komponen
17
Tabel 2.3 Neraca Massa Overall
24
Tabel 2.4 Neraca Panas di mixer M-01
25
Tabel 2.5 Neraca Panas di cooler HE-01
25
Tabel 2.6 Neraca Panas di cooler HE-02
26
Tabel 2.7 Neraca Panas di Reaktor
26
Tabel 2.8 Neraca Panas di Dekanter D-01
26
Tabel 2.9 Neraca Panas di cooler HE-03
27
Tabel 2.10 Neraca Panas di Tangki Pencuci
27
Tabel 2.11 Neraca Panas di Dekanter D-02
27
Tabel 2.12 Neraca Panas di Mixer-02
28
Tabel 2.13 Neraca Panas di cooler HE-04
28
Tabel 2.14 Neraca Panas di Tangki Netraliser
28
Tbael 3.1 Pipa Pemasukan dan Pengeluaran pada Reaktor
38
Tabel 4.1 Total Kebutuhan Air Tanah (make up)
70
Tabel 4.2 Kebutuhan Listrik Pabrik untuk proses dan utilitas
78
Tabel 4.3 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan
80
Tabel 4.4 Total Kebutuhan Listrik Pabrik
81
Tabel 5.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift
104
Tabel 5.2 Jumlah Karyawan Menurut Jabatan
106
Tabel 6.1 Indeks Harga Alat
118
Tabel 6.2 Fixed Capital Invesment
122
Tabel 6.3 Working Capital Investment
123
Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost
123
Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost
124
Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost
124
Tabel 6.7 General Expense
125
Tabel 6.8 Analisa Kelayakan
126
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Grafik Impor Nitrogliserin di Indonesia
4
Gambar 2.1 Diagram Alir Proses
21
Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif
22
Gambar 2.3 Diagram Alir Kuantitatif
23
Gambar 2.4 Tata Letak Peralatan Proses
31
Gambar 2.5 Tata Letak Pabrik
32
Gambar 4.1 Diagram Alir Pengolahan Air Laut
64
Gambar 4.2 Diagram Alir Pengolahan Air Tanah
68
Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pabrik Nitrogliserin
94
Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index
119
Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan
127
xv
INTISARI Dwi Endah Cahyani & Wahyu Setyo Nugroho Edy Purwanto, 2007, Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat Kapasitas 10.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Nitrogliserin banyak digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat penghilang rasa nyeri, militer, dan pertambangan sebagai propelant. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang pabrik nitrogliserin proses Biazzi dengan kapasitas 10.000 ton / tahun dengan bahan baku gliserin dan asam campuran (asam nitrat dan asam sulfat). Pabrik direncanakan berdiri di kawasan industri Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 2015. Reaksi pembentukan nitrogliserin dari gliserin melalui proses nitrasi di mana gliserin akan dinitrasi dengan asam nitrat. Hasil reaksi adalah nitrogliserin dan air. Reaksi berlangsung dalam reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) pada suhu 15 °C dan tekanan 1 atm yang dilengkapi dengan koil pendingin dan sistem isolasi. Konversi untuk reaksi ini adalah 95%. Tahapan proses meliputi penyiapan bahan baku gliserin dan asam campuran (asam nitrat dan asam sulfat), pembentukan nitrogliserin dalam reaktor, dan pemurnian produk. Pemurnian produk dilakukan oleh dekanter, tangki pencuci dan netraliser. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air, steam, udara tekan, tenaga listrik, dan bahan bakar. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan buangan pabrik bahan buangan pabrik berupa cairan dan gas. Limbah cair berasal dari hasil bawah decanter 1 dan hasil atas decanter 2, limbah ini dinetralkan dengan NaOH . Limbah gas yang berasal dari netraliser langsung dibuang langsung ke udara bebas . Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Dari hasil analisis ekonomi diperoleh, ROI (Return on Investment) sebelum dan sesudah pajak sebesar 71,17 % dan 60,49 %, POT (Pay Out Time) sebelum dan sesudah pajak selama 1,27 dan 1,47 tahun, BEP (Break Event Point) 45,33 %, dan SDP 35,35 %. Sedangkan DCF (Discounted Cash Flow) sebesar 27,91 %. Jadi dari segi ekonomi pabrik tersebut layak untuk didirikan.
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Pada suatu negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, sektor pembangunan di bidang industri merupakan suatu hal yang penting. Hal ini terbukti secara nyata dengan tumbuhnya berbagai macam industri, baik industri yang secara nyata menghasilkan produk untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk luar negeri (ekspor). Tumbuhnya suatu industri sudah tentu sangat membantu pemerintah, khususnya dalam hal ketenagakerjaan karena secara otomatis akan menurunkan tingginya angka pengangguran sehingga akan meningkatkan tingkat kesejahteraan hidup penduduk di sekitar wilayah industri pada khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Mulai tahun 1973, Indonesia mulai mengembangkan industri strategis yang mencakup industri senjata, industri dirgantara dan industri perkapalan. Namun industri tersebut saat ini mulai mati suri seiring dengan kesulitan bahan baku dan tenaga ahli serta kurangnya minat dari intelektual terutama di bidang industri persenjataan itu sendiri. Industri senjata baik yang berupa propelan maupun yang berwujud senjata api merupakan industri yang cukup strategis untuk kepentingan pertahanan negara. Jika sewaktu-waktu negara dalam keadaan perang, maka senjata sudah siap dan dapat digunakan sewaktu-waktu
BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Glycerol trinitrate atau dikenal dengan nama lain Nitrogliserin atau 1,2,3 propanotriol merupakan zat kimia yang mempunyai rumus molekul C3H5N3O9, dapat dihasilkan melalui proses nitrasi gliserin pada kondisi tertentu dengan menggunakan asam campuran berupa asam nitrat dan asam sulfat. Nitrogliserin merupakan salah satu bahan dasar dari propelant dari jenis double base. Campuran nitrogliserin dan nitroselulosa merupakan bahan yang umum digunakan dalam industri bahan peledak. Selain itu nitrogliserin juga digunakan dalam ilmu kedokteran, yaitu sebagai obat pereda rasa sakit dan mengurangi frekusensi serangan jantung (angina pectoris). Tablet nitrogliserin biasa larut di bawah lidah dalam 20 detik dan meredakan rasa sakit dalam 3 menit (Zaidar, 2003). Sampai saat ini kebutuhan bahan peledak masih diperoleh dari luar negeri termasuk nitrogliserin yang merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan propelant jenis double base. Hal ini disebabkan karena di Indonesia belum ada pabrik yang memproduksi nitrogliserin. Dengan tersedianya bahan baku pembuatan nitrogliserin di dalam negeri, maka perlu untuk melakukan studi pembuatan nitrogliserin dan pendirian pabrik nitrogliserin dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di dalam negeri, yang bertujuan unutk membantu pemerintah dalam memecahkan masalah ketergantungan dari luar negeri dalam pemenuhan kebutuhan bahan baku tersebut. Di sisi lain juga membantu industri itu sendiri di dalam pengembangan diri dalam berproduksi.
BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 1.2
Kapasitas Perancangan Dalam penentuan kapasitas rancangan pabrik diperlukan beberapa pertimbangan yaitu kebutuhan produk, ketersediaan bahan baku, dan kapasitas rancangan minimum. Pada prarancangan pabrik nitrogliserin ini direncanakan berdiri pada tahun 2015, berkapasitas 10.000 ton/tahun, dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Pabrik nitrogliserin di dunia saat ini memiliki kapasitas produksi antara 6.500-15.000 ton/tahun. (Lihat data pada tabel 1.2) 2. Kebutuhan dunia akan nitrogliserin semakin besar sehingga perlu didirikan plan baru.
1.2.1 Kebutuhan Nitrogliserin Berdasarkan data Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor, kebutuhan nitrogliserin di Indonesia cukup besar. Tabel 1.1 menyajikan data impor nitrogliserin di Indonesia dari tahun 1997-2004 Tabel 1.1 Data impor Nitrogliserin di Indonesian tahun 1997-2004 Tahun
Impor (kg/tahun)
1997
6160
1998
3694
1999
3745
2000
6030
2001
6442
2002
5597
2003
5550
2004
6077 (Biro Pusat Statistik)
BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Pada tabel 1.1 dapat dilihat impor nitrogliserin cenderung mengalami kenaikan seiring dengan kenaikan kebutuhan nitrogliserin di bidang militer dan medis. Dari data impor tabel 1.1 diatas, kemudian dilakukan regresi linier untuk mendapatkan tren kenaikan impor nitrogliserin dan untuk memperkirakan impor nitrogliserin pada tahun 2015 di Indonesia. Data impor dan regresi linier untuk data impor ditunjukkan dalam gambar 1.1. impor = 174,61.tahun + 4626,1
7000 kapasitas
6000 5000 4000 3000 2000 1000 0 0
2
4
6
8
10
tahun ke
Gambar 1.1 Grafik hubungan antara tahun dan impor Nitrogliserin Kenaikan impor nitrogliserin sesuai dengan persamaan garis lurus : Impor = 174,61.tahun + 4626,1 . Dari persamaan tersebut dapat dihitung besarnya impor nitrogliserin pada tahun 2015 adalah sebesar 7943,69 ton/tahun, sehingga perancangan pabrik ini berkapasitas 10.000 ton/tahun, kelebihan kapasitas produksi direncanakan akan diekspor
BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 1.2.2
Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku utama pembuatan Nitrogliserin adalah Gliserin dan asam nitrat. Kebutuhan Gliserin dapat dipenuhi dari PT Dover Chemical, Serang Jawa Barat yang berkapasitas 50.000 ton/tahun. Asam sulfat diperoleh dari PT Kanindo Success Chemical, Jakarta yang berkapasitas 48.000 ton/tahun. Asam Nitrat diperoleh dengan impor dari India melalui Pelabuhan Tanjung Priok.
1.2.3
Kapasitas Minimum Pabrik Nitrogliserin Kapasitas rancangan minimum pabrik nitrogliserin dapat diketahui dari data kapasitas pabrik nitrogliserin yang telah berdiri pada tabel 1.2. Tabel 1.2 Daftar pabrik produsen nitrogliserin di dunia Kapasitas Nama Perusahaan
Lokasi
ton/th
Biazzi SA
Swiss
15.000
Biazzi SA
Italia
6.500
Akzo Nobel
Afrika Selatan
8.000
Akzo Nobel
Italia
9.500
Copperhead Chemical
Amerika
10.000
Akzo Nobel
Swedia
12.500
Total
61.500
Rata - rata
10.250 (www.wikipedia.org)
Berdasarkan tabel 1.2, kapasitas pabrik nitrogliserin di dunia berkisar 6.500-15.000 ton/tahun, kapasitas rancangan minimum pabrik BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun nitrogliserin yang masih layak didirikan adalah 6.500 ton/tahun. Sehingga pemilihan kapasitas 10.000 ton/tahun masih layak karena masih dalam kisaran kapasitas pabrik yang telah beroperasi di dunia. 1.3
Pemilihan Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik yang tepat, ekonomis, dan menguntungkan dipengaruhi oleh banyak faktor. Idealnya, lokasi yang dipilih harus dapat memberikan kemungkinan memperluas atau memperbesar pabrik dan memberikan keuntungan untuk jangka panjang. Lokasi pabrik yang dipilih adalah daerah kawasan industri Tasikmalaya, dengan mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :
1.3.1
Faktor Primer
1.3.1.1 Bahan Baku Lokasi bahan baku sangat mempengaruhi kelangsungan hidup suatu pabrik. Lokasi pabrik harus dekat dengan sumber bahan baku. Bahan baku utama yaitu Gliserol diperoleh dari PT Dover Chemical, Serang Jawa Barat. Asam sulfat diperoleh dari PT Kanindo Success Chemical, Jakarta, sedang Asam Nitrat diperoleh dengan impor dari India yang didatangkan melalui Pelabuhan Tanjung Priok. 1.3.1.2 Pemasaran Pemasaran produk sebagian besar untuk mencukupi kebutuhan impor dalam negeri dengan prioritas utama pemasaran nitrogliserin antara lain bahan peledak, bidang militer, dan bidang kedokteran dan sebagian lagi untuk tujuan ekspor ke negara lain.
BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Pemasaran di dalam negeri dapat langsung diserap oleh PT Dahana sebagai pabrik pembuat dinamit dan bahan peledak lain. 1.3.1.3 Utilitas Utilitas yang dibutuhkan adalah keperluan tenaga listrik, air dan bahan bakar. Kebutuhan tenaga listrik sudah tersedia karena merupakan kawasan industri. Kebutuhan air dapat diambil dari air laut karena dekat dengan laut. Kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari Pertamina dan distributornya sebagai pemasok bahan bakar solar. 1.3.1.4 Tenaga Kerja Jawa berpenduduk padat sehingga penyediaan tenaga kerja kasar, menengah, dan ahli dapat terpenuhi dari masyarakat sekitar. 1.3.1.5 Transportasi dan Telekomunikasi Lokasi pabrik dekat dengan pelabuhan Cilacap sehingga mempermudah pemasokan bahan baku dan pemasaran produk baik untuk dalam negeri maupun luar negeri (ekspor). Transportasi lewat darat juga dapat dilakukan dengan mudah. Telekomunikasi di Jawa sangat baik dan berjalan dengan lancar. 1.3.2
Faktor Sekunder
1.3.2.1 Buangan Pabrik Buangan air pendingin yang berasal dari air laut dan air tanah bisa dialirkan kembali ke laut. Sedangkan limbah cair yang mengandung larutan kimia yang berasal dari dekanter-01 dan dekanter-02 diolah terlebih dahulu di WWTP (Waste Water Treatment Plant) sebelum dialirkan ke pembuangan. BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 1.3.2.2 Kebijakan Pemerintah Tasikmalaya Jawa Barat merupakan kawasan industri dan berada dalam teritorial negara Indonesia, sehingga kebijakan pemerintah dalam hal perijinan, lingkungan masyarakat sekitar, faktor sosial dan perluasan pabrik memungkinkan untuk berdirinya pabrik nitrogliserin. 1.3.2.3 Tanah dan Iklim Penentuan suatu kawasan industri terkait dengan masalah tanah, yaitu tidak rawan terhadap bahaya tanah longsor, gempa maupun banjir, jadi pemilihan lokasi pendirian pabrik di kawasan industri Tasikmalaya tepat, walaupun masih diperlukan kajian lebih lanjut tentang masalah tanah sebelum pabrik didirikan. Kondisi iklim di Tasikmalaya seperti iklim di Indonesia pada umumnya dan tidak membawa pengaruh yang besar terhadap jalannya proses produksi. 1.3.2.4 Keadaan Masyarakat Masyarakat Jawa merupakan campuran dari berbagai suku bangsa yang hidup saling berdampingan. Pembangunan pabrik di lokasi tersebut dipastikan akan mendapat sambutan baik dan dukungan dari masyarakat setempat, dan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat. 1.4
Tinjauan Pustaka Nitrogliserin (glycerine trinitrate) ditemukan oleh Sobrero pada tahun 1847. Nitroglycerin diproduksi secara besar-besaran pada tahun 1863, tetapi pada tahun 1866 dilarang untuk digunakan di beberapa negara. Pelarangan ini dapat diatasi oleh Alfred Nobel dengan adanya
BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun pengenalan dinamit, sehingga pengangkutan dan penggunaan Nitrogliserin dalam bentuk dinamit lebih aman. Nitrogliserin pada suhu biasa (suhu kamar) merupakan cairan tak berwarna. Nitrogliserin mudah larut dalam aceton, ethilene dichlorid, ethil eter, glacial acetic acid, nitrobenzene, chloroform dan metanol. Tetapi hanya sedikit larut dalam ethyl alkohol, propil alkohol, isopropil alkohol dan amyl alkohol. Proses pembuatan nitrogliserin yaitu nitrasi antara gliserin dan asam nitrat di dalam asam campuran yang terdiri dari asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4). Asam sulfat berguna untuk membuat ion nitric dan menyerap air yang terbentuk selama reaksi berlangsung. Karena reaksinya berlangsung secara eksotermis, maka untuk mempertahankan suhu reaksi panas yang timbul harus secepatnya dihilangkan. Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan Nitrogliserin adalah sebagai berikut : H 2 SO4 → C3H5O9 + 3 H2O C3H8O3 + 3 HNO3 ⎯⎯⎯
(Technical Manual : Military Explosive,1984) 1.4.1
Macam-Macam Proses Pembuatan Nitrogliserin
a. Proses Batch Pada proses batch, gliserol dengan kadar tinggi dilarutkan dalam larutan asam campuran yang terdiri dari 45-50% asam nitrat dan 50-55% asam sulfat. Sebanyak 6800 lb asam campuran digunakan untuk mereaksikan gliserol dalam tangki yang dilengkapi dengan pengaduk. Perbandingan berat antara asam dengan gliserol sebanyak 5,5 – 6,5. Jika gliserol terlalu BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun banyak
ditambahkan maka akan sulit untuk mengontrol suhu reaksi.
Temperatur dijaga 10-20oC. Pengadukan dilakukan antara 50-60 menit. Setelah itu produk dipisahkan, dimana lapisan bawah yang berupa asam bekas dibuang dan bagian atas yang berupa nitrogliserin diambil untuk dinetralkan. Larutan 2-3% soda abu digunakan untuk menetralkan asam yang mungkin masih tersisa dalam nitrogliserin. Selanjutnya produk dicuci dengan air sampai air bebas alkali dan nitrogliserin netral. Konversi yang bisa diperoleh adalah 95 % (Technical Manual : Military Explosive, 1984).
b. Proses kontinyu 1. Proses Biazzi Proses Biazzi merupakan proses pembuatan Nitrogliserin yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan proses ini memiliki tingkat keamanan yang cukup baik, karena emulsi terdiri dari 3 bagian air dan nitrogliserin. Temperatur dijaga 10-20oC. Konversi yang dihasilkan 95%. Umpan asam campuran dengan perbandingan tertentu dimasukkan bersama gliserin ke dalam tangki nitrator. Karena adanya pengadukan, maka reaktan akan turun ke bawah dan terbawa turun melalui ruang tengah yang dibentuk oleh koil. Campuran kemudian naik kembali karena pusaran dan sebagian terbawa oleh aliran pipa menuju separator. Aliran campuran yang telah melalui koil, berlawanan arah dengan aliran garam pendingin yang disirkulasikan melalui koil. Karena pengaturan tersebut menjadikan rekasi berlangsung dengan cepat dan penyerapan panas juga berlangsung dengan cepat. BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Setelah meninggalkan separator pertama, asam akan dialirkan menujuseparator berikutnya, dimana produk nitrasi akan di-recover. Pada pemisahan, produk nitrasi akan secara kontinyu dialirkan dari separator pertama menuju tangki pencuci yang dilengkapi dengan impeller dan baffle. Air secara kontinyu ditambahkan ke dalamnya dan campuran mengalir ke separator selanjutnya. Produk nitrasi akan keluar dari bagian bawah separator dan dilakukan pencucian kedua dengan larutan soda ash. Jika produk nitrasi yang diinginkan dalam kemurnian tinggi, maka emulsi dari pencucian kedua, bersama dengan larutan soda ash, dikonduksikan dengan air pencuci secara berlawanan arah. Kemudian emulsi dilewatkan separator-separator yang disusun seri dan kemudian ditampung dalam tangki penyimpanan (Technical Manual : Military Explosive, 1984).
2. Proses Nobel Proses ini terdiri dari injector nitrator dan separator sentrifugal untuk memisahkan nitrogliserin dari asam keluar. Asam campuran yang digunakan dalam proses ini sekitar 1,7 bagian asam keluar dan satu bagian konvensional, 50% asam nitrat dan 50 asam sulfat. Campuran ini terdiri 27% asam nitrat dan 10% air. Gliserin mengalir ke dalam tangki injector dikontrol oleh asam melalui injector proses ini. Dan yang paling tidak disukai dari proses ini adalah proses berlangsung pada suhu tinggi, sekitar 45-50oC. Dalam injector panas reaksi menjaga temperatur fluida 45-50oC. Kontrol otomatis atau shutdown operasi akan dilakukan jika temperatur naik beberapa BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun derajat diatas ambang normal. Emulsi nitrogliserin-air masuk ke sistem pendinginan segera setelah meninggalkan injektor. Temperatur 45-50oC dijaga hanya untuk sekitar setengah detik. Selanjutnya selama 80-90 menit, campuran didinginkan hingga 15oC. Untuk selanjutnya selama 30 menit nitrogliserin dipisahkan dari asam keluar. Separator sentrifugal kontinyu bertugas memisahkan nitrogliserin dari asam keluar. Alat ini beroperasi pada 3200 rpm. Untuk unit dengan kapasitas 25000 liter per jam, jumlah nitrogliserin pada separator selama operasi hanya 3,5 kg (Technical Manual : Military Explosive, 1984). 1.4.1.1 Alasan Pemilihan Proses Dari beberapa macam proses pembuatan nitrogliserin, masing-masing terdapat kekurangan dan kelebihan masing-masing. Beberapa kelebihan proses kontinyu bila dibandingkan dengan proses batch : •
Produksi lebih cepat
•
Skala produksi lebih besar.
•
Kotrol proses lebih baik
•
Biaya karyawan (labor) lebih rendah
•
Lebih aman.
Sedangkan pada proses kontinyu sendiri ada 2 macam proses yaitu Proses Biazzi dan Proses Nobel, di mana masing-masing proses juga mempunyai kekurangan dan kelebihan. Pada proses Biazzi lebih banyak dipakai karena lebih aman karena suhu yang digunakan selama proses baik di reaktor maupun pada unit pemurniannya adalah rendah, antara 10-20oC. Konversi yang dihasilkan lebih besar yaitu 95%. Pada proses Nobel kurang disukai BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun karena suhu yang digunakan pada reaktor adalah tinggi yaitu sekitar 4550oC. Sedangkan pada proses pemurnian produk digunakan suhu 15 oC. Konversi yang diperoleh juga kecil, bisa dilihat pada uraian di atas bahwa untuk unit dengan kapasitas 25000 liter per jam, jumlah nitrogliserin pada separator selama operasi hanya 3,5 kg. 1.4.2 Kegunaan Produk Kegunaan Nitrogliserin yaitu: o Bahan dasar pembuatan propelant o Obat pereda rasa sakit dan mengurangi serangan jantung (angina pectoris) o Obat sakit pada hati. o Bahan peledak pada pertambangan. 1.4.3 Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku, Bahan Pembantu dan Produk Reaksi 1.4.3.1 Bahan Baku • Gliserol Sifat Fisis : Rumus Molekul
: C3H8O3
Berat Molekul
: 92,09 kg/kgmol
Fase Penyimpanan
: cair
Titik Didih (1 atm)
: 290oC
Titik Lebur(1 atm)
: 17,9oC
Densitas pada 0oC, 1atm
: 0,815 g/cm3
Panas pembentukan (25 oC)
: -582,8 kJ/mol
Energi Bebas pembentukan (25 oC)
: -448,49 kJ/mol BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Sifat Kimia (Griffin, 1927) : Jika direaksikan denga Sodium Acetate akan menghasilkan Triacetin dan Acetic Anhydrid Jika direaksikan dengan K2Cr2O dengan bantuan H2SO4 akan teroksidasi sempurna menghasilkan CO2 dan H2O. Jika direaksikan dengan HNO3 dengan bantuan H2SO4 akan menghasilkan Nitrogliserin dan air. • Asam Nitrat Sifat Fisis : Rumus Molekul
: HNO3
Berat molekul
: 63,02 kg/kgmol
Bentuk
: cair
Warna
: tidak berwarna
Titik Didih (1 atm)
: 78oC
Titik Beku (1 atm)
: -42oC
Densitas pada 20oC, 1atm
: 1,504 g/cm3
Viskositas (25 oC)
: 0,761 cp
Panas pembentukan (25 oC)
: -131,38 kJ/mol
Panas pencampuran (25 oC)
: 10,48 kJ/mol
Energi Bebas pembentukan (25 oC)
: -74,7 kJ/mol
BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Sifat Kimia (Fessenden, 1997) : Asam nitrat merupakan senyawa yang sangat berperan dalam proses nitrasi, yaitu sebagai nitrating agent. Komponen-komponen yang dinitrasi antara lain: Benzene Baik dengan bantuan asam sulfat ataupun tidak. Reaksinya : H 2 SO4 → C6H6NO2 + H2O C6H6 + HNO3 ⎯⎯⎯
C6H6 + HNO3 ⎯⎯ → C6H6NO2 + H2O Acetylene
→ (NO2)4C + CO2 + 4 H2O + 2 NO HC=CH + 6 HNO3 ⎯⎯ Gliserol H 2 SO4 → C3H5N3O9 + 3 H2O C3H8O3 + 3 HNO3 ⎯⎯⎯
1.4.3.2 Bahan Pembantu • Asam Sulfat Sifat Fisis : Rumus Molekul
: H2SO4
Berat molekul
: 98 kg/kgmol
Fase penyimpanan
: cair campuran
Warna
: kecoklatan
Densitas (0oC, 1 atm)
: 1,0074 g/cm3
Kemurnian
: 98% wt
Titik didih (1 atm)
: 338oC BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Titik lebur (1 atm)
: 10,49oC
Sifat Kimia (Fessenden, 1997) : Dengan basa membentuk garam dan air Dengan garam membentuk garam dan asam lain Merupakan elektrolit kuat, asam kuat, mempunyai senyawa kovalen Sempurna mengion menjadi H+ dan HSO4 –
• Natrium Karbonat Sifat Fisis : Rumus Molekul
: Na2CO3
Berat molekul
: 106
Titik Lebur
: 851 oC
Spesific Gravity (30 oC) : 2,533 g/cm3 Kelarutan (40 oC)
: 49, 7 gr /100 gr
Penampakan
: serbuk putih
Sifat Kimia (Fessenden, 1997) : SiO2 + Na2CO3 ⎯⎯ → NaO + SiO2 + CO2 Na2CO3 + Ca(OH)2 ⎯⎯ → 2 NaOH + CaCO3
→ CaCO3 + 2 NaCl Na2CO3 + CaCl2 ⎯⎯
• Aseton Sifat Fisis (Kirk & Othmer, 1999) : Rumus Molekul
: (CH3)2CO BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Berat molekul
: 58 g/gmol
Titik didih
: 56,29 oC
Titik beku
: -94,6 oC
Viskositas (20 oC)
: 0,32 cp
Sifat Kimia (Kirk & Othmer, 1999) : Dengan proses dehidrogenasi membentuk isopropil alkohol. Reaksi :
→ CH3CHOCH3 CH3COCH3 + H2 ⎯⎯ Dengan proses pirolisa akan membentuk etena. Reaksi :
→ HCH=C=O + CH4 CH3COCH3 ⎯⎯ Aseton dapat dikondensasi dengan asetilen membentuk 2 metil 3 butynediol, suatu intermediate unutk isoprene. Reaksi :
→ CH3C(CH3)2CCH3 CH3OCH3 + C2H2 ⎯⎯
1.4.3.3 Produk Reaksi • Nitrogliserin Sifat Fisis : Rumus Molekul
: C3H5N3O9
Berat Molekul
: 227,09 kg/kgmol
Fase Penyimpanan
: cairan BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Warna
: tak berwarna
Titik Didih (1 atm)
: 160oC
Titik Lebur(1 atm)
: 13,3oC
Spesific Grafity (15oC)
: 1,601
Panas pembentukan (25 oC)
: -270,9 kJ/mol
Energi Bebas pembentukan (25 oC)
: -97,9 kJ/mol
Sifat Kimia : Pada suhu 60 oC nitrogliserin akan terdekomposisi dengan reaksi dekomposisi sebagai berikut :
→ 3CO + 2CO2 + 6NO + 4H2O + H2CO 2C3H5N3O9 ⎯⎯ (Kirk & Othmer,1999) Nitrogliserin sedikit larut dalam air, tidak larut dalam CO2, akan tetapi mudah larut dalam kebanyakan pelarut organic, seperti methanol, etanol, aseton, dietil eter, kloroform, toluene, dan lain-lain. Dalam larutan alkali terutama alkali etanolat, nitrogliserin dapat terhidrolisis menjadi gliserol dan garam nitrat.
→ C3H8O3 + 3KNO3 C3H5N3O9 + 3KOH ⎯⎯
(Zaidar, 2003)
1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum Reaksi Nitrasi adalah proses terjadinya reaksikimia yang menjamin masuknya satu atau lebih gugus –NO2 ke dalam suatu molekul, yang reaktannya merupakan senyawa-senyawa organik. Reaksi nitrasi merupakan reaksi yang penting dalam industri kimia organik sintesis karena menghasilkan pelarut, zat warna, zat yang mudah meledak, farmasi BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun dan bahan intermediate yang berguna untuk pembuatan senyawa lain seperti amin. Reaksi nitrasi berlangsung dengan penggantian satu atau lebih gugus nitro (–NO2) menjadi molekul yang reaktif. Gugus nitro akan menyerang Carbon membentuk Nitroaromatik atau Nitroparafin. Jika menyerang Nitrogen membentuk Nitramin dan bila menyerang Oksigen membentuk Nitrat Ester. Pada proses nitrasi, masuknya gugus –NO2 ke dalam senyawa dapat terjadi dengan menggantikan kedudukan beberapa atom atau gugus yang ada dalam senyawa. Umumnya nitrasi gugus –NO2 menggantikan atom H. Reaksi nitrasi senyawa-senyawa aromatik dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut :
→ ArNO2 + H2O ArH + HNO3 ⎯⎯ Nitrating Agent merupakan reaktan elektrofilik, reaksi akan terjadi pada atom karbon dari cincin aromatik yang mempunyai densitas elektron terbesar. Reaksi nitrasi lebih sering dilakukan dengan menggunakan asam campuran yaitu asam nitrat dan asam sulfat. Asam sulfat merupakan katalis dalam reaksi nitrasi ini. Dengan adanya asam sulfat tersebut berfungsi sebagai dehydrating agent (penyerap air yang terbentuk dalam reaksi), mencegah reaksi balik dari produk, dan sebagai media asam di mana terjadi disosiasi asam nitrat menjadi spesies yang reaktif yaitu NO2+(Groggins, 1954). Nitrogliserin diproduksi dari bahan baku gliserol dan asam nitrat dengan bantuan asam sulfat . Nitrasi gliserol menjadi nitrogliserin dengan BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun asam campuran (asam nitrat dan asam sulfat) terjadi pada fase cair, sehingga reaktor yang digunakan adalah isothermal-non adiabatic continuous stirred tank reactor. Suhu reaksi adalah 15 oC dan tekanan operasi adalah 1 atm. Asam nitrat dicampur terlebih dahulu dengan asam nitrat sebelum direaksikan dengan gliserol untuk mempercepat disosiasi (pemecahan) asam nitrat menjadi ion nitrit (NO2+). Reaksi : H 2 SO4 → C3H5(ONO2)3 + 3 H2O CH3(OH)3 + 3 HNO3 ⎯⎯⎯
Konversi reaksi = 95%
BAB I Pendahuluan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku ♦ Gliserol −
Rumus Molekul
: C3H8O3
−
Berat Molekul
: 92,09 kg/kgmol
−
Fase Penyimpanan
: cair
−
Titik Didih(1 atm)
: 290oC
−
Titik Lebur(1 atm)
: 17,9oC
−
Densitas pada 0oC, 1atm
: 0,815 g/cm3
−
Kemurnian
: 99,8 % berat
−
Impuritas
: H2O (0,2% berat)
−
Kelarutan dalam air
: tak terhingga
♦ Asam Nitrat −
Rumus Molekul
: HNO3
−
Berat Molekul
: 63,02 kg/kgmol
−
Fase Penyimpanan
: cairan
−
Warna
: tidak berwarna
−
Titik Didih(1 atm)
: 78oC
−
Titik Beku (1 atm)
: -42oC
−
Densitas pada 20oC, 1atm
: 1,504 g/cm3
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun −
Viskositas (25 oC)
: 0,761 cp
−
Kemurnian
: 97 % berat
−
Impuritas
: H2O (3% berat)
−
Kelarutan dalam air
: tak terhingga
♦ Asam Sulfat −
Rumus Molekul
: H2SO4
−
Berat Molekul
: 98,08 kg/kgmol
−
Fase Penyimpanan
: cairan
−
Warna
: tidak berwarna
−
Titik Didih(1 atm)
: 340 oC
−
Titik Lebur(1 atm)
: 10,4 oC
−
Densitas pada 20oC, 1atm
: 1,84 g/cm3
−
Viskositas (25 oC)
: 0,45 cp
−
Kemurnian
: 98 % berat
−
Impuritas
: H2O (2% berat)
−
Kelarutan dalam air
: tak terhingga
2.1.2. Spesifikasi Produk ♦ Nitrogliserin −
Rumus Molekul
: C3H5N3O9
−
Berat Molekul
: 227,09 kg/kgmol
−
Fase Penyimpanan
: cairan
−
Warna
: tak berwarna
−
Titik Didih(1 atm)
: 160oC
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun −
Titik Lebur(1 atm)
: 13,3oC
−
Spesific Grafity (15oC)
: 1,601
−
Kemurnian
: 99 % berat
−
Impuritas
: 1 % berat
−
Kelarutan dalam air
: 0,18 gr per 1 liter pada suhu 15oC
2.2. Konsep Proses 2.2.1. Mekanisme Reaksi Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan nitrogliserin merupakan jenis reaksi nitrasi. Adapun reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : H 2 SO4 CH3(OH)3 + 3 HNO3 ⎯⎯⎯ → C3H5(ONO2)3 + 3 H2O
Mekanisme reaksinya analog seperti pada nitrasi nitrobenzen, sebagai berikut : 3HNO3
+
6 H2SO4
←⎯ → 3 NO2+ + 3H3O+ + 6 HSO4—
H2- C- OH H - C- OH
H2- C- OHNO2 +
3 NO2+
lambat ⎯⎯⎯ →
H - C- OHNO2
H2- C- OH
H2- C- OHNO2
H2- C- OHNO2
H2- C- ONO2
H - C- OHNO2
cepat + 3 HSO4— ⎯⎯⎯ → H - C- ONO2
H2- C- ONO2
H2- C- OHNO2 3H3O+
+
3 HSO4—
←⎯ →
H2- C- OH
3 H2SO4 +
3 H2O
H2- C- ONO2
H2- C- OH H - C- OH
+ 3 H2SO4
H 2 SO4 + 3HNO3 ⎯⎯⎯ →
H - C- ONO2
+
3 H2O
H2- C- ONO2 (Groggins, 1954)
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Pada proses pembuatan nitrogliserin safety (keamanan) merupakan hal yang paling utama. Hal ini mengingat sifat dasar nitrogliserin yang mudah meledak. Sehingga pada prarancangan pabrik ini digunakan proses Biazzi. Hal ini dikarenakan proses ini berlangsung pada suhu rendah (15oC) baik pada reaktor maupun proses pemisahannya. 2.2.2. Kondisi Operasi Pembuatan nitrogliserin dari gliserin dan asam nitrat dilakukan dalam reaktor Alir Tangki Berpengaduk dengan suhu 15 oC dan tekanan 1 atm. Reaksi berlangsung secara eksotermis, sehingga membutuhkan pendingin. Konversi pembentukan nitrogliserin adalah 95%.
2.3. Tinjauan Kinetika Proses nitrasi gliserin menjadi nitrogliserin merupakan reaksi eksotermis. Reaksi yang terjadi : H 2 SO4 CH3(OH)3 + 3 HNO3 ⎯⎯⎯ → C3H5(ONO2)3 + 3 H2O
A + 3B
C + 3D
-rA = k CA.CB3 Reaksi dijalankan pada konsentrasi asam nitrat (B) berlebih/excess 14,46% sehingga CB dapat dianggap konstan. Persamaan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut : -rA = k’. CA Dengan k’= k. CB
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2.4. Tinjauan Termodinamika Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan eksotermis atau endotermis maka diperlukan perhitungan panas pembentukan standar (∆Hfo) pada 1 atm dan 298oK. Tabel 2.1 Harga ∆Hof masing-masing komponen Komponen
Harga ∆Hof (Kj/mol)
Gliserol (C3H8O3)
-582,800
Asam nitrat (HNO3)
-131,380
NItrogliserin (C3H5N3O9)
-270,900
Air (H2O)
-241,814 (Yaws, 1999)
Pada proses pembentukan nitrogliserin terjadi reaksi sebagai berikut : H 2SO 4 C3H8O3 + 3 HNO3 ←⎯ ⎯ ⎯→ C3H5N3O9 + 3 H2O
∆Hof298 = ∆Hofproduk – ∆Hofreaktan = (∆Hof C3H5N3O9 +3.∆Hof H2O) − (∆Hof C3H8O3 +3.∆Hof HNO3) = [(-270,900+3(−241,814)) – (-582,800+ 3(-131,380)] = -19,402 kJ/mol Karena harga ∆H298 negatif, maka reaksi bersifat eksotermis. Harga ∆Gof masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel 2.2 sebagai berikut :
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Tabel 2.2 Harga ∆Gof masing-masing komponen Komponen
Harga ∆Gof (Kj/mol)
Gliserol (C3H8O3)
-448,490
Asam nitrat (HNO3)
-74,700
NItrogliserin (C3H5N3O9)
-97,900
Air (H2O)
-288,590 (Yaws, 1999)
Bila ditinjau dari energi bebas Gibbs diperoleh : ∆Gof298 = ∆Gofproduk – ∆Gofreaktan = (∆Gof C3H5N3O9 +3.∆Gof H2O) − (∆Gof C3H8O3 +3.∆Gof HNO3) = [(-97,900+3(-288,590)) – (-448,490+ 3(-74,700)] = - 291,080 kJ/mol ln Ko Ko
=-
= 1,0556 x 1051
− ∆H o ⎡ 1 1 ⎤ = − R ⎢⎣ T To ⎥⎦
K ln Ko
Dengan
−291080kJ / kmol ∆G =RT 8,314kJ / kmol.K .298K
(Smith & VanNess, 1987)
K
= konsanta kesetimbangan pada suhu tertentu
T
= suhu tertentu
∆Hf
= panas reaksi standar pada 298,15 K
Sedangkan harga ∆Hof masing-masing komponen pada suhu 298,15 K dapat dilihat pada Tabel 2.1. Pada suhu 15 oC (288,15 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
ln
K Ko
=
− ∆H o R
ln
K 1,0556.1051
=
19402 kJ/kmol ⎡ 1 1 ⎤ − ⎢ 8,314 kJ/kmol.K ⎣ 288,15 K 298,15 K ⎥⎦
⎡1 1 ⎤ ⎢ T − To ⎥ ⎦ ⎣
= 2,8674 x 1050 kJ/kmol
K
Karena harga K= k1/k2 besar, berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan harga k1 sehingga k2 diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu arah (irreversible).
2.5. Langkah Proses Secara garis besar, langkah proses pembuatan Nitrogliserin dapat dibagi menjadi 3 tahap utama : 1. Tahap penyiapan bahan baku 2. Tahap reaksi 3. Tahap pemurnian produk
2.5.1. Tahap Penyiapan Bahan Baku Pada tahap ini bertujuan untuk menyiapkan Gliserin dan asam campuran yang berupa campuran asam nitrat dan asam sulfat sebelum direaksikan dalam reaktor. Bahan baku gliserin diperoleh dipasaran dengan kemurnian sekitar 99.8 %. Tahap penyiapan bahan baku meliputi : 1. Asam sulfat dan asam nitrat dari tangki penyimpan (T-01 dan T-02) dialirkan menuju mixer 1 (M-01) untuk dilakukan pencampuran. Hal ini
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun dilakukan untuk mendapatkan larutan asam campuran dan untuk memecah asam nitrat menjadi ion nitrit. Adapun perbandingan berat yang dipakai untuk mendapatkan larutan asam campuran adalah berat asam sulfat : berat asam nitrat = 60:40 (Technical Manual : Military Explosive, 1984). 2. Mengalirkan gliserol dari tangki penyimpan (T-03) dan larutan asam campuran dari mixer 1 (M-01) ke dalam reaktor dengan terlebih dahulu didinginkan dengan pendingin (HE-01 dan HE-02) sampai suhu operasi reaktor pada15oC. Media pendingin yang digunakan pada HE adalah cooling brine yang berupa 30 % CaCl2 dengan pertimbangan bahwa cooling brine bisa untuk pendinginan sampai suhu rendah (sub nol). Range suhu untuk pendinginan cooling brine CaCl2 : -40 s/d 20 oC (Kern, 1950). 2.5.2. Tahap Reaksi Nitrasi Pembentukan Nitrogliserin Adapun reaksi yang terjadi di reaktor adalah : H 2 SO4 CH3(OH)3 + 3 HNO3 ⎯⎯⎯ → C3H5(ONO2)3 + 3 H2O
Konversi di reaktor adalah 95 % dan reaksi berlangsung pada suhu 15oC dan tekanan 1 atm. Reaktor menggunakan pendingin koil dengan media pendingin cooling brine 30 % CaCl2 . Reaktor juga dilengkapi dengan isolasi jenis polyurethane untuk menjaga suhu di dinding reaktor dan mencegah panas masuk dari udara. 2.5.3. Tahap Pemurnian Produk Nitrogliserin hasil reaksi, gliserin sisa, air dan asam bekas keluar dari reaktor menuju dekanter D-01 untuk dipisahkan dari asam bekas berdasarkan kelarutan dan perbedaan densitas. Nitrogliserin mempunyai
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun densitas lebih ringan berada di lapisan atas dipompa menuju tangki pencuci TP untuk dicuci dengan air yang sebelumnya telah didinginkan dengan HE-04 (media pendingin adalah cooling brine). Asam bekas dalam dekanter D-01 mempunyai densitas lebih besar berada pada lapisan bawah, dipompa menuju unit pengolahan limbah. Nitrogliserin dari tangki pencuci TP dipompa menuju dekanter D-02 untuk dipisahkan. Nitrogliserin berada pada lapisan bawah dipompa menuju tangki netralisasi TN untuk dinetralkan dengan larutan natrium karbonat. Natrium karbonat dilarukan dengan air di mixer M-02 hingga konsentrasi 5% berat. Sebelum digunakan di tangki netralisasi didinginkan dengan HE-04 (media pendingin yang digunakan adalah cooling brine). Dari tangki netralisasi, nitrogliserin dialirkan ke tangki penyimpanan, kemudian menuju unit packaging. Pada unit packaging, Nitrogliserin dicampur dengan aseton dengan perbandingan 30 % berat aseton dan 70 % berat Nitrogliserin. Masing-masing alat pada pemurnian produk dilengkapi dengan isolasi jenis polyurethane untuk menjaga pada suhu 15 oC. 2.6. Diagram alir 2.6.1. Diagram Alir Proses (dapat dilihat di halaman berikutnya) 2.6.2. Diagram Alir Kualitatif (dapat dilihat di halaman berikutnya) 2.6.3. Diagram Alir Kuantitatif (dapat dilihat di halaman berikutnya)
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Gambar 2.2
Diagram Alir Kualitatif
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Gambar 2.3
Diagram Alir Kuantitatif (kg/jam
BAB II Desskripsi Proses ***
D M R HE TP TN P T-01 T-02 T-03 T-04 T-05 W-2 FIC LIC LI TIC ILIC
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komponen H2SO4 HNO3 C3H8O3 CO2 H2O C3H5N3O9 Na2CO3 Na2SO4 NaNO3 Jumlah
1
2 1283.1725
3 1924.7587 1283.1725
39.6859
78.9667
1924.7587
4
534.6552
Nomor Arus (kg/jam) 8 9 19.2475 2.4041 0.2672
5 1924.7587 240.4125 26.7328
6 1905.5112 238.0084 26.4656
7 19.2475 2.4041 0.2672
378.2051 1252.5145
374.4232 0.5170
3.7821 1251.9975
10 19.0549 2.3801 0.2647
11 0.1927 0.0240 0.0027
654.7346 0.9035
6.6134 1251.0943
12
13
14
15
16
4.6279
0.0047
4.6232
11.2802 1251.0943
0.2282
0.2282
0.0027 0.0948
39.2808
1964.0395
1322.8584
3286.8979
Gambar
1.0713
535.7265
3822.6236
2544.9254
1277.6984
657.5659
657.5659
661.3480 1251.9975
1935.2643
677.3378
1257.9271
0.0948
4.8561
0.2329
4.6232
0.2788 0.0324 1262.6884
Diagram Alir Proses Pembuatan Glycerin Trinitrate dari Gliserin dan Asam Nitrat
Keterangan Gambar : : Dekanter : Mixer : Reaktor : Heat exchanger : Tangki Pencuci : Tangki Netralisasi : Pompa : Tangki Asam Sulfat : Tangki Asam nitrat : Tangki Gliserin : Tangki Nitrogliserin : Tangki Aseton : Packaging System Instrument : : Flow Indicator Controller : Level Indicator Controller : Level Indicator : Temperature Indicator Controller : Interface Level Indicator Controller : Nomor Arus : Suhu, °C : Tekanan, atm
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2.7
Neraca Massa dan Neraca Panas Produk
: Nitrogliserin 99 %
Kapasitas perancangan
: 10.000 ton/tahun
Waktu operasi selama 1 tahun
: 330 hari
Waktu operasi selama 1 hari
: 24 jam
2.7.1 Neraca Massa Diagram alir neraca massa sistem tabel Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan
: kg Tabel 2.3 Neraca Massa Overall input
Komponen
Arus
Arus
Arus
Arus
Arus
Arus
Arus
Arus
Arus
Arus
1
2
4
8
14
15
6
10
12
16
H2SO4 HNO3
output
1924,7587 1283,1725
C 3 H8 O3
534,6552
1905,5111
19,0551
238,0084
2,3801
26,4655
0,2647
CO2 H2 O
0,0027 0,0948
39,2808
39,6859
1,0713
657,5712
0,0047
4,6232
C3H8N3O9 Na2CO3
374,4238
654,7397
11,2802
0,5167
0,9035
1251,0943
0,2282
Na2SO4
0,2788
NaNO3
0,0324 1964,0395
Total
1322,8584
535,7265
4485,0517
657,5712
0,2329
4,6232
2544,9248
677,3431
0,0948
4485,0518
BAB II Desskripsi Proses ***
1262,6884
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2.7.2 Neraca Panas Basis perhitungan
: 1 jam operasi
Satuan
: kJ
2.7.2.1 Neraca panas di Mixer – 01 Tabel 2.4 Neraca panas di Mixer – 01 Komponen Q masuk
input
output
4822,5663
-
125950,1873
-
Q keluar
-
4822,5663
Q pendingin
-
125950,1873
130772,7536
130772,7536
Q pencampuran
Total
2.7.2.2 Neraca panas di Cooler HE-01 Tabel 2.5 Neraca panas di HE-01 Komponen
input
output
Q masuk arus 3
4822,5663
-
Q keluar arus 3
-
-11515,6846
Q pendingin
-
16338,2509
4822,5663
4822,5663
Total
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2.7.2.3 Neraca Panas di Cooler HE-02 Tabel 2.6 Neraca panas di HE-02 Komponen
input
output
Q masuk arus 4
7652,0498
-
Q keluar arus 4
-
-15225,7760
Q pendingin
-
22877,8258
7652,0498
7652,0498
Total
2.7.2.4 Neraca Panas di Reaktor Tabel 2.7 Neraca panas di Reaktor Komponen
input
Q masuk reaktor
-26777,1663
-
Q keluar reaktor
-
-17878,4221
Q reaksi standar
-45227,1040
Q pendingin Total
output
-
-54125,8482
-72004,2703
-72004,2703
2.7.2.5 Neraca Panas Dekanter D-01 Tabel 2.8 Neraca panas di Dekanter 01 Komponen
input
Q masuk
-17878,4221
-
Q keluar fase atas
-
-11136,2073
Q keluar fase bawah
-
-6742,2148
-17878,4221
-17878,4221
Total
output
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2.7.2.6 Neraca Panas Cooler HE-03 Tabel 2.9 Neraca panas di HE-03 Komponen
input
output
Q masuk
14022,8635
-
Q keluar
-
-28076,2215
Q pendingin
-
42099,0851
14022,8635
14022,8635
Total
2.7.2.7 Neraca Panas Tangki Pencuci Tabel 2.10 Neraca panas di Tangki Pencuci Komponen
input
Q masuk arus 7
-11136,2073
-
Q keluar arus 8
-28076,2215
-
-
-39212,4288
-39212,4288
-39212,4288
Q pendingin Total
output
2.7.2.8 Neraca Panas Dekanter D-02 Tabel 2.11 Neraca panas di Dekanter 02 Komponen
input
Q masuk
-39212,4288
-
Q keluar fase atas
-
-27870,8219
Q keluar fase bawah
-
-11341,6049
-39212,4288
-39212,4288
Total
output
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2.7.2.9 Neraca panas Mixer-02 Tabel 2.12 Neraca panas di Mixer – 02 Komponen Q masuk
input
output
99,4023
-
6042,9137
-
Q keluar
-
99,4023
Q pendingin
-
6042,9137
6124,3160
6124,3160
Q pelarutan
Total
2.7.2.10
Neraca Panas di Cooler HE-04
Tabel 2.13 Neraca panas di HE-04 Komponen
input
output
Q masuk arus 13
99,4023
-
Q keluar arus 13
-
-198,8196
Q pendingin
-
298,2219
99,4023
99,4023
Total
2.7.2.11
Neraca Panas di Tangki Netraliser
Tabel 2.14 Neraca panas di Tangki Netraliser Komponen
input
Q masuk arus 11
-11341,6045
-
Q masuk arus 13
-198,8196
-
-
-11547,2246
Q keluar Q reaksi standar Q pendingin Total
output
-1801,9995 -
-1795,1990
-13342,4236
-13342,4236
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2.8
Lay Out Pabrik dan Peralatan
2.8.1
Lay Out Pabrik Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja para pekerja serta keselamatan proses. Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah (Vilbrant & Dryden, 1959) : 1.
Pabrik
nitrogliserin
ini
merupakan
pabrik
baru
(bukan
pengembangan), sehingga penentuan lay out tidak dibatasi oleh bangunan yang ada. 2.
Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa depan.
3.
Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan, maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari asap atau gas beracun.
4.
Sistim kontruksi yang direncanakan adalah out door untuk menekan biaya bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia memungkinkan konstruksi secara out door.
5.
Harga tanah amat tinggi sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian dan pengaturan ruangan / lahan.
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberap bagian utama, yaitu : a.
Daerah administrasi / perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol Merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang dijual.
b.
Daerah proses Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses berlangsung.
c.
Daerah penyimpanan bahan baku dan produk. Merupakan daerah untuk tangki bahab baku dab produk.
d.
Daerah gudang, bengkel dan garasi. Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses.
e.
Daerah utilitas Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses berlangsung dipusatkan.
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
U Tangki Asam Sulfat
Mixer-01 Dekanter-01
Dekanter-02
Tangki Asam Nitrat
Tangki Netralisasi
HE-01 Reaktor
Tangki Pencuci HE-04
HE-02 Tangki Gliserol HE-03
Mixer-02
Tangki Nitrogliserin
Skala = 1: 500 Gambar 2. 4 Layout Alat Proses
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Jalan Raya
1
2 3
9
8
7
5
Skala = 1 : 6500 4
11
10
Keterangan :
6
1. Pos keamanan 2. Parkir 3. Kantor 4. Garasi
12
5. Bengkel
13
6. Pemadam kebakaran 7. Poliklinik 8. Kantin 9. Musholla 10. Laboratorium
15 11. Gudang
14 12. Area tangki bahan baku
17
13. Area proses 14. Area produk 15. Control room 16. Area perluasan
18
19 17. Area utilitas
16
18. Pengolahan limbah 19. Pembangkit listrik
20
20. Pengolahan air laut dan pompa pemadam kebakaran dengan air laut
Laut
Gambar 2.5 Tata letak pabrik
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2.8.2
Lay out peralatan Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out peralatan proses pada pabrik nitrogliserin, antara lain (Vilbrant & Dryden, 1959) : 1.
Aliran bahan baku dan produk Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi.
2.
Aliran udara Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja.
3.
Cahaya Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan.
4.
Lalu lintas manusia Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki. Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga diprioritaskan.
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 5.
Pertimbangan ekonomi Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik.
6.
Jarak antar alat proses Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat dieliminir. Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa
sehingga : -
Kelancaran proses produksi dapat terjamin
-
Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia
-
Biaya kapital handling menjadi rendah dan dapat menghemat pengeluaran untuk kapital yang kurang penting
-
Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan produktifitas kerja disamping keamanan yang terjadi
BAB II Desskripsi Proses ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT
3.1
Mixer-01 Kode
: M-01
Fungsi
: Mencampur asam sulfat dan asam nitrat
Tipe
: Silinder tegak, head and bottom torisperical
Jumlah
: 1 buah
Kondisi operasi •
Tekanan
: 1 atm
•
Suhu umpan
: 30 °C
Dimensi tangki
:
Diameter
: 1,1493 m
Tinggi
: 1,1493 m
Tebal shell
: 0,1875 in (0,47625 cm)
Dimensi head
:
Tebal
: 0,1875 in (0,47625 cm)
Tinggi
: 0,2462 m
Pengaduk Jenis
: : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan baffle
Diameter
: 0,3831 m
Panjang blade : 0,09577 m Jumlah
:2 BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Kecepatan
: 82,8299 rpm
Tenaga motor : 0,5 HP
3.2
Mixer 02 Kode
: M-02
Fungsi
: Melarutkan Na2CO3 dalam air
Tipe
: Silinder tegak, head and bottom torisperical
Jumlah
: 1 buah
Kondisi operasi •
Tekanan
: 1 atm
•
Suhu umpan
: 30 °C
Dimensi tangki
:
Diameter
: 1,0604 m
Tinggi
: 1,0604 m
Tebal shell
: 0,1875 in (0,47625 cm)
Dimensi head
:
Tebal
: 0,25 in (0,635 cm)
Tinggi
: 0,2274 m
Pengaduk Jenis
: : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan baffle
Diameter
: 0,3535 m
Panjang blade : 0,08837 m Jumlah
:1 BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Kecepatan
: 65,8441 rpm
Tenaga motor : 0,5 HP
3.3
Reaktor Kode
: R-01
Fungsi
: Sebagai tempat terjadinya reaksi gliserin dan asam campuran menjadi nitrogliserin
Tipe
: Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)
Kondisi operasi
: P = 1 atm, T = 15 oC
Bahan Konstruksi
: Stainless steel SA 333 grade C
Jumlah
: 1 buah
Volume
: 641,2388 ft3 = 18,1535 m3
Tinggi cairan
: 13,8097 ft
= 4,2092 m
Tinggi total
: 17,7316 ft
= 5,4046 m
Diameter
: 7,4193 ft
= 2,2614 m
Tinggi head
: 1,4465 ft
= 0,4409 m
Tebal shell
: 0,25 in
= 0,0064 m
Tebal head
: 0,3125 in
= 0,0079 m
Pengaduk
Jenis Pengaduk : Turbin enam flat blade dengan empat baffle
Diameter
: 2,4731 ft = 0,7538 m
Kecepatan
: 253,4927 rpm
Daya
: 60 HP BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Pendingin
Jenis
: pendingin koil
Pendingin
: cooling brine
Jumlah lilitan : 37
Pipa Koil
:
-
IPS
: 1,5 in
-
OD
: 1,9 in
-
SN
: 40
-
ID
: 1,61 in
Tinggi koil
Diameter helix : 1,5830 m
Volume koil
: 0,0086 m3
Konstruksi
: Stainless steel SA 333 grade C
: 3,5712m
Tabel 3.1 Pipa pemasukan dan pengeluaran pada reaktor
3.4
Komponen
IPS
SN
ID (in)
OD (in) Flow area (in2)
Gliserol
1,5
40
1,5
1,9
1,76
Asam Campuran
1,5
40
1,5
1,9
1,76
Produk Nitrogliserin
1,5
40
1,5
1,9
1,76
Pendingin
2
40
2,067
2,38
3,35
Dekanter 01 Fungsi
: Memisahkan fase asam dari produk nitrogliserin
Tipe
: Continuous gravity decanter BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Jumlah
: 1 buah
Kondisi operasi
: T = 15 °C P = 1 atm
3.5
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 283 grade C
Diameter
: 1,1367 m
Panjang
: 3,4101 m
Panjang head
: 0,2477 m
Tebal shell
: 0,1875 in
Tebal head
: 0,25 in
Dekanter 02 Fungsi
: Memisahkan fase air dari produk nitrogliserin
Tipe
: Continuous gravity decanter
Jumlah
: 1 buah
Kondisi operasi
: T = 15 °C P = 1 atm
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 283 grade C
Diameter
: 0,5431 m
Panjang
: 1,6293 m
Panjang head
: 0,1502 m
Tebal shell
: 0,1875 in
Tebal head
: 0,1875 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 3.6
Tangki Pencuci Kode
: TP
Fungsi
: Mencuci sisa asam dan gliserol yang masih terikut dalam produk nitrogliserin dengan menggunakan air.
Tipe
: Silinder tegak, head and bottom torisperical
Bahan Konstruksi
: Stainless steel SA 333 grade C
Jumlah
: 1 buah
Kondisi operasi •
Tekanan
: 1 atm
•
Suhu umpan
: 15 °C
Dimensi tangki
:
Diameter
: 1,1632 m
Tinggi
: 1,1632 m
Tebal shell
: 0,1875 in (0,47625 cm)
Dimensi head
:
Tebal
: 0,25 in (0,635 cm)
Tinggi
: 0,3254 m
Pengaduk Jenis
: : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan baffle
Diameter
: 0,5377 m
Panjang blade : 0,1344 m Jumlah
:2 BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Kecepatan
: 277,6574 rpm
Tenaga motor : 60 HP
3.7
Tangki Netraliser Kode
: TN
Fungsi
: Netralisasi sisa asam yang masih terikut dalam produk nitrogliserin dengan menggunkan larutan Na2CO3
Tipe
: Silinder tegak, head and bottom torisperical
Bahan Konstruksi
: Stainless steel SA 333 grade C
Jumlah
: 1 buah
Kondisi operasi •
Tekanan
: 1 atm
•
Suhu umpan
: 15 °C
Dimensi tangki
:
Diameter
: 1,3429 m
Tinggi
: 1,3429 m
Tebal shell
: 0,1875 in (0,47625 cm)
Dimensi head
:
Tebal
: 0,25 in (0,635 cm)
Tinggi
: 0,2821 m
Pengaduk Jenis
: : flade blade turbine impellers dengan 6 blade dan baffle BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Diameter
: 0,4476 m
Panjang blade : 0,1119 m Jumlah
:2
Kecepatan
: 296,5424 rpm
Tenaga motor : 30 HP
3.8
Tangki Asam Sulfat Kode
: T-01
Fungsi
: Menyimpan asam sulfat selama 1 minggu
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 1 buah
Kondisi penyimpanan • Suhu
: 30 ° C
• Tekanan
: 1 atm
Kapasitas
: 220,122 m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167 Diameter
: 6,096 m
Tinggi
: 9,144 m
Tebal shell
Course 1 : 0,4375 in
Course 2 : 0,4375 in
Course 3 : 0,375 in BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.9
Course 4 : 0,375 in
Course 5 : 0,3125 in
Tebal head
: 0,3125 in
Tinggi head
: 1,1088 m
Tinggi total
: 10,2529 m
Tangki Asam Nitrat Kode
: T-02
Fungsi
: Menyimpan asam nitrat selama 1 minggu
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 1 buah
Kondisi penyimpanan • Suhu
: 30 ° C
• Tekanan
: 1 atm
Kapasitas
: 180,202 m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167 Diameter
: 6,0961 m
Tinggi
: 7,3153 m
Tebal shell
Course 1 : 0,375 in
Course 2 : 0,375 in
Course 3 : 0,3125 in BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.10
Course 4 : 0,3125 in
Tebal head
: 0,3125 in
Tinggi head
: 1,1088 m
Tinggi total
: 8,4241 m
Tangki Gliserol Kode
: T-03
Fungsi
: Menyimpan liserol selama 1 minggu
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 1 buah
Kondisi penyimpanan • Suhu
: 30 ° C
• Tekanan
: 1 atm
Kapasitas
: 86,179 m3
Bahan konstruksi : Carbon steel SA 283 Diameter
: 4,5721 m
Tinggi
: 5,4865 m
Tebal shell
Course 1 : 0,375 in
Course 2 : 0,375 in
Course 3 : 0,3125 in
Tebal head
: 0,3125 in BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.11
Tinggi head
: 0,8316 m
Tinggi total
: 6,3181 m
Tangki Nitrogliserin Kode
: T-04
Fungsi
: Menyimpan nitrogliserin selama 1 minggu
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 1 buah
Kondisi penyimpanan • Suhu
: 15 ° C
• Tekanan
: 1 atm
Kapasitas
: 140,814 m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167 Diameter
: 4,5721 m
Tinggi
: 9,1441 m
Tebal shell
Course 1 : 0,3125 in
Course 2 : 0,3125 in
Course 3 : 0,3125 in
Course 4 : 0,25 in
Course 5 : 0,25 in
Tebal head
: 0,25 in BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.12
Tinggi head
: 0,8316 m
Tinggi total
: 9,9757 m
Tangki Acetone Kode
: T-05
Fungsi
: Menyimpan Aceton selama 1 minggu
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 1 buah
Kondisi penyimpanan • Suhu
: 35 ° C
• Tekanan
: 1 atm
Kapasitas
: 220,122 m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167 Diameter
: 4,5721 m
Tinggi
: 10,9729 m
Tebal shell
Course 1 : 0,375 in
Course 2 : 0,375 in
Course 3 : 0,375 in
Course 4 : 0,3125 in
Course 5 : 0,3125 in
Course 6 : 0,25 in BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.13
Tebal head
: 0,3125 in
Tinggi head
: 0,8316 m
Tinggi total
: 11,8046 m
Tangki Brine Water Kode
: T-06
Fungsi
: Menampung brine water sebagai media pendingin reaktor dan HE
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 1 buah
Kondisi penyimpanan • Suhu
: 15 ° C
• Tekanan
: 1 atm
Kapasitas
: 132, m3
Bahan konstruksi : Stainless steel SA 167 Diameter
: 3,0480 m
Tinggi
: 9,1440 m
Tebal shell
Course 1 : 0,25 in
Course 2 : 0,25 in
Course 3 : 0,25 in
Course 4 : 0,25 in BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.14
Course 5 : 0,25 in
Tebal head
: 0,25 in
Tinggi head
: 0,5544 m
Tinggi total
: 9,6985 m
Cooler 1 Kode
: HE-01
Fungsi
: mendinginkan mixed acid dari Mixer-01 sebelum masuk reactor dari 30 oC sampai 15 oC
Jenis
: double pipe heat exchanger
Jumlah
: 1 buah
Beban panas
: 14.271,5643 kJ/jam
Luas area transfer
: 17,5158 ft2
Inner Pipe
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Fluida
: brine water
IPS
: 1,5 in
SN
: 40
ID
: 1,61 in
OD
: 1,90 in
Panjang hair pin : 48 ft
Jumlah hair pin
: 2 buah
∆P
: 0,0696 psi
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Annulus
3.15
Bahan konstruksi : Cast Steel
Fluida
: asam campuran
IPS
: 2,5 in
SN
: 40
ID
: 2,469 in
OD
: 2,88 in
∆P
: 6,1892 psi
Uc
: 19,0549 Btu/hr.ft2.oF
Ud
: 15,1204 Btu/hr.ft2.oF
Rd
: 0,0137 hr.ft2.oF/Btu
Rd required
: 0,003 hr.ft2.oF/Btu
Cooler 2 Kode
: HE-02
Fungsi
: mendinginkan gliserol sebelum masuk reaktor dari 30 oC sampai 15 oC
Jenis
: double pipe heat exchanger
Jumlah
: 1 buah
Beban panas
: 61.092,7869 kJ/jam
Luas area transfer
: 32,7429 ft2
Inner Pipe
Bahan konstruksi : Carbon Steel
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Fluida
: brine water
IPS
: 1,25 in
SN
: 40
ID
: 1,38 in
OD
: 1,66 in
Panjang hair pin : 96 ft
Jumlah hair pin
: 4 buah
∆P
: 5,4841 psi
Annulus
Bahan konstruksi : Cast Steel
Fluida
: gliserol
IPS
: 2 in
SN
: 40
ID
: 2,067 in
OD
: 2,38 in
∆P
: 2,5814 psi
Uc
: 42,6396 Btu/hr.ft2.oF
Ud
: 29,6409 Btu/hr.ft2.oF
Rd
: 0,0103 hr.ft2.oF/Btu
Rd required
: 0,001 hr.ft2.oF/Btu
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 3.16
Cooler 3 Kode
: HE-03
Fungsi
: mendinginkan air sebelum masuk tangki pencuci dari 30 oC sampai 15 oC
Jenis
: double pipe heat exchanger
Jumlah
: 1 buah
Beban panas
: 55.238,5356 kJ/jam
Luas area transfer
: 11,9912 ft2
Inner Pipe
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Fluida
: brine water
IPS
: 1 in
SN
: 40
ID
: 1,049 in
OD
: 1,32 in
Panjang hair pin : 48 ft
Jumlah hair pin
: 2 buah
∆P
: 7,1464 psi
Annulus
Bahan konstruksi : Cast Steel
Fluida
: air
IPS
: 1,5 in
SN
: 40
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.17
ID
: 1,61 in
OD
: 1,90 in
∆P
: 4,4371 psi
Uc
: 102,9365 Btu/hr.ft2.oF
Ud
: 67,7768 Btu/hr.ft2.oF
Rd
: 0,005 hr.ft2.oF/Btu
Rd required
: 0,001 hr.ft2.oF/Btu
Cooler 4 Kode
: HE-04
Fungsi
: mendinginkan campuran soda ash dari mixer 02 sebelum masuk tangki netralisasi
dari 30 oC
sampai 15 oC Jenis
: double pipe heat exchanger
Jumlah
: 1 buah
Beban panas
: 132.115,4696 kJ/jam
Luas area transfer
: 73,1867 ft2
Inner Pipe
Bahan konstruksi : Carbon Steel
Fluida
: brine water
IPS
: 2 in
SN
: 40
ID
: 2,067 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
OD
Panjang hair pin : 120 ft
Jumlah hair pin
: 5 buah
∆P
: 3,4773 psi
: 2,38 in
Annulus
3.18
Bahan konstruksi : Cast Steel
Fluida
: gliserol
IPS
: 3 in
SN
: 40
ID
: 3,068 in
OD
: 3,5 in
∆P
: 0,000035 psi
Uc
: 37,9634 Btu/hr.ft2.oF
Ud
: 35,8628 Btu/hr.ft2.oF
Rd
: 0,0015 hr.ft2.oF/Btu
Rd required
: 0,001 hr.ft2.oF/Btu
Pompa 01 Kode
: P-01
Fungsi
: mengalirkan asam sulfat dari tangki penyimpan ke mixer-01
Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1 BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Kapasitas
: 5,7534 m3/jam
Daya motor
: 5,0 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 9,9348 m
Pipa :
3.19
IPS
: 0,25 in
SN
: 40
ID
: 0,364 in
OD
: 0,540 in
Pompa 02 Kode
: P-02
Fungsi
: mengalirkan asam nitrat dari tangki penyimpan ke mixer-01
Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 4,6910 m3/jam
Daya motor
: 5,0 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 9,,9636 m
Pipa : IPS
: 0,125 in
SN
: 40
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.20
ID
: 0,269 in
OD
: 0,405 in
Pompa 03 Kode
: P-03
Fungsi
: mengalirkan asam campuran dari mixer 01 ke reaktor
Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 11,3278 m3/jam
Daya motor
: 7,5 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 20,5736 m
Pipa :
3.21
IPS
: 0,25 in
SN
: 40
ID
: 0,364 in
OD
: 0,54 in
Pompa 04 Kode
: P-04
Fungsi
: mengalirkan gliserol dari tangki penyimpan ke reaktor
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 2,2639 m3/jam
Daya motor
: 5,0 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 11,2848 m
Pipa :
3.22
IPS
: 0,375 in
SN
: 40
ID
: 0,493 in
OD
: 0,675 in
Pompa 05 Kode
: P-05
Fungsi
: mengalirkan arus dari reaktor ke dekanter 01
Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 12,3929 m3/jam
Daya motor
: 5,0 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 8,9202 m
Pipa : IPS
: 0,375 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
3.23
SN
: 40
ID
: 0,493 in
OD
: 0,675 in
Pompa 06 Kode
: P-06
Fungsi
: mengalirkan arus atas dekanter 01 ke tangki pencuci
Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 4,2146 m3/jam
Daya motor
: 2,0 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 9,9561 m
Pipa :
3.24
IPS
: 1 in
SN
: 40
ID
: 1,049 in
OD
: 1,32 in
Pompa 07 Kode
: P-07
Fungsi
:
mengalirkan
arus
dari
tangki
pencuci
ke
dekanter 02
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 7,2533 m3/jam
Daya motor
: 0,5 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 7,1560 m
Pipa :
3.25
IPS
: 1,25 in
SN
: 40
ID
: 1,38 in
OD
: 1,66 in
Pompa 08 Kode
: P-08
Fungsi
: mengalirkan arus bawah dekanter 02 ke tangki netraliser
Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 4,1618 m3/jam
Daya motor
: 1,0 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 6,6002 m
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Pipa :
3.26
IPS
: 1 in
SN
: 40
ID
: 1,049 in
OD
: 1,32 in
Pompa 09 Kode
: P-09
Fungsi
: mengalirkan arus dari tangki netraliser ke tangki penyimpan nitrogliserin.
Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 4,1829 m3/jam
Daya motor
: 3,0 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 6,3170 m
Pipa : IPS
: 1 in
SN
: 40
ID
: 1,049 in
OD
: 1,32 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 3.27
Pompa 10 Kode
: P-10
Fungsi
: mengalirkan asam sulfat dari tangki penyimpan ke mixer-01
Jenis
: centrifugal pump
Jumlah
:1
Kapasitas
: 6,3745 m3/jam
Daya motor
: 0,5 HP
NPSH required
:3m
NPSH available
: 9,5376 m
Pipa : IPS
: 1,25 in
SN
: 40
ID
: 1,38 in
OD
: 1,66 in
BAB III Spesifikasi Alat ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
4.1
Unit Pendukung Proses Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan bagian penting untuk penunjang proses produksi dalam pabrik. Utilitas di pabrik nitrogliserin yang dirancang antara lain meliputi unit pengadaan air, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, unit pengadaan bahan bakar dan unit refrigerasi. 1. Unit Pengadaan Air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut : a. Air pendingin dan pemadam kebakaran b. Air proses (pencuci sisa asam dan gliserol di tangki pencuci serta air pelarut Na2CO3 untuk netraslisasi asam) c. Air konsumsi umum dan sanitasi Sumber air berasal dari air laut dan air tanah. 2. Unit Pengadaan Udara Tekan Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel dan untuk kebutuhan umum yang lain.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 3. Unit Pengadaan Listrik Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Listrik disupplay dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan. 4. Unit Pengadaan Bahan Bakar Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan generator. 5. Unit Refrigerasi Unit ini bertugas untuk untuk menyuplai pendingin yang berupa cooling brine dengan suhu -5oC.
4.1.1
Unit Pengadaan Air
4.1.1.1 Air Pendingin dan Pemadam Kebakaran Air pendingin yang digunakan dibagi menjadi 2 yaitu air pendingin yang berasal dari cooling brine (CaCl2 dilarutkan dalam air tanah hingga konsentrasi 30% berat) dan dari air laut. Cooling brine digunakan sebagai pendingin pada reaktor dan heat exchanger, sedangkan yang dari air laut digunakan pada condenser refrigerasi. Kedua jenis air pendingin ini tidak memerlukan cooling tower. Cooling brine setelah digunakan untuk pendingin reaktor dan heat exchanger dilakukan proses pendinginan di sistem refrigerasi sehingga bisa digunakan kembali. Air laut langsung dialirkan ke saluran pembuangan air setelah digunakan sebagai media BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun pendingin. Air tanah untuk pelarut CaCl2 dipompa bersama dengan air tanah untuk kebutuhan pelarut Na2CO3, air umpan boiler dan air konsumsi umum dan sanitasi dengan menggunakan pompa berdaya 10 HP. Kemudian diolah terlebih dahulu sesuai keperluannya. Air laut diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Selain sebagai media pendingin, air laut juga digunakan sebagai air pemadam kebakaran. Air pendingin yang dibutuhkan tidak terlalu besar karena hanya digunakan pada condenser refrigerasi sebagai media pendingin Amonia. Alasan digunakannya air laut sebagai media pendingin dan pemadam kebakaran adalah karena faktor - faktor sebagai berikut : a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi d. Tidak terdekomposisi e. Tidak dibutuhkan cooling tower, karena langsung dibuang lagi ke laut Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai pendingin adalah : a. Partikel-partikel besar / mikroba (organisme laut dan konstituen lain) b. Partikel-partikel kecil / mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme laut) yang dapat menyebabkan fouling pada alat heat exchanger Kebutuhan air pendingin dari air laut yang digunakan sebesar 8693,2269 kg/jam ( 8,7330m3/jam).
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat – alat penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air laut. Pengolahan dilakukan secara fisis (screening) dan kimia (penambahan Chlorine). Tahapan pengolahan air laut adalah : Air laut dihisap dari bak suction / basin yang langsung berada di pinggir laut dengan menggunakan pompa menuju strainer. Dalam pengoperasian digunakan 2 buah pompa (1 service dan 1 stand by) untuk air pendingin sedangkan untuk air pemadam digunakan 2 buah pompa yang dalam keadaan stand by semua. Sebelum masuk pompa, air dilewatkan pada traveling screen untuk menyaring partikel dengan ukuran besar. Di dalam basin diinjeksikan sodium hipoklorit NaOCl secara kontinyu untuk menjaga kandungan klorin minimum 1 ppm. Klorin berguna untuk mencegah pertumbuhan ganggang, kerang laut dan binatang (organisme) air laut lainnya. Injeksi klorin dilakukan dengan 2 cara yaitu injeksi kontinyu di basin dan intermitten di pipa pengaliran yang menuju area proses. Strainer yang digunakan mempunyai saringan stainless steel 0,4 mm, fungsinya untuk menyaring partikel dengan ukuran kecil. Dari strainer, air langsung mengalir menuju area proses. Diagram pengolahan air pendingin dan pemadam dari air laut sebagai berikut :
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Gambar 4.1 Diagram alir pengolahan air laut Sodium hipoklorit (NaOCl) dihasilkan dari proses elektrolisa air laut. Sistem pembuatan hipoklorit (Chloropac) terdiri dari dua buah komponen utama yaitu sel-sel pembangkit dan penyedia tegangan. Sel-sel pembangkit terdiri dari pipa-pipa yang dialiri air laut dan sel-sel penyedia tegangan menghasilkan arus DC sehingga proses elektrolisa dapat terjadi. Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1,7 ppm. Untuk kondisi normal jika digunakan klorin 1 ppm maka residual klorin sebanyak 0,05 ppm, kandungan klorin sebesar ini tidak menyebabkan korosi pada pipa (Powell, hal. 508). Untuk memompakan air laut dan mengatasi penurunan tekanan pada perpipaan dan di peralatan, digunakan jenis pompa centrifugal 1 stage dengan daya motor tiap pompa 2 HP, sedangkan untuk air pemadam
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun kebakaran disediakan pompa dengan daya motor tiap pompa 11 HP, dengan kapasitas masing-masing 550 gpm. 4.1.1.2 Air tanah untuk kebutuhan air proses, keperluan umum dan sanitasi Untuk kebutuhan air proses, air keperluan umum dan sanitasi sumber yang digunakan adalah air yang diambil dari dalam tanah. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air proses adalah : a. Kesadahan (hardness), yang dapat menyebabkan kerak b. Adanya zat besi, yang dapat menimbulkan korosi Pengolahan air tanah untuk kebutuhan air proses sama dengan pengolahan air untuk konsumsi umum dan sanitasi. Skema pengolahannya dapat dilihat pada gambar 4.2. Air proses dalam perancangan pabrik nitrogliserin ini digunakan sebagai pencuci sisa asam dan gliserol pada tangki pencuci serta untuk melarutkan Na2CO3. Jumlah kebutuhan air tanah untuk keperluan ini adalah sebesar 1423,9756 kg/jam (1,4326 m3/jam).
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
Gambar 4.2 Diagram alir pengolahan air tanah 4.1.1.3 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi juga berasal dari air tanah. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Syarat fisik : a. Suhu di bawah suhu udara luar b. Warna jernih c. Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Syarat kimia : a. Tidak mengandung zat organik b. Tidak beracun Syarat bakteriologis : Tidak mengandung bakteri – bakteri, terutama bakteri yang pathogen. (Raymond D, 1999) Jumlah air tanah untuk air konsumsi dan sanitasi
= 815,8798 kg/jam = 0,8208 m3/jam
Tahap pengolahan air konsumsi umum dan sanitasi : Rangkaian proses pengolahan air konsumsi umum dan sanitasi menjadi 1 bagian dengan proses pengolahan air umpan boiler, hanya saja setelah melalui proses penyaringan di Iron Removal Filter, air untuk konsumsi umum selanjutnya diinjeksi larutan calsium hipoklorit untuk mematikan kandungan biologis air. Konsentrasi calsium hipoklorit dijaga sekitar 0,2 – 0,5 ppm. Untuk menjaga pH air minum, ditambah larutan Ca(OH)2 sehingga pH-nya sekitar 6,8 – 7,0. Skema pengolahan dapat dilihat di gambar 4.2.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Tabel 4.1 Total Kebutuhan Air Tanah (make up air) Jumlah kebutuhan Jenis air m3/jam
kg/jam Air konsumsi dan sanitasi
802,6267
0,8075
Air pencuci sisa asam
657,5660
0,6616
0,2282
0,0002
1460,4210
1,4693
Air pelarut Na2CO3 Total
Untuk keamanan dipakai 10 % berlebih, maka : Total kebutuhan
= 1606,4630 kg/jam = 1,6162 m3/jam
Untuk memompakan air tanah dengan jumlah di atas dan untuk mengatasi perbedaan tekanan karena beda elevasi dan penurunan tekanan pada perpipaan, digunakan pompa jenis Single Stage Centrifugal dengan daya motor 7,5 HP. Perancangan alat – alat yang diperlukan untuk pengolahan air tanah meliputi : 1. Aerator Spesifikasi : Fungsi : Menghilangkan
gas-gas
terlarut
dalam
air
dan
mengoksidasi besi agar mudah mengendap dengan cara menghembuskan udara ke air Jenis
: Tangki silinder horisontal dengan torispherical head Dari bagian atas dihembuskan udara dari sebuah fan
Jumlah : 1 BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C Kondisi operasi : P
= 7 atm
T
= 35 oC
:D
= 0,7 m
Dimensi
H
=2m
Tebal shell Head
= 0,3125 in
: Tebal head = 0,4375 in Panjang head = 0,1922 m
2. Iron Removal Filter Spesifikasi : Fungsi
: Menyaring endapan besi yang lolos dari surge aerator
Jenis
: Tangki silinder tegak dengan torispherical head
Jumlah
:1
Bahan konstruksi : Low-alloy steel SA-202 grade A Kondisi operasi : P
= 7 atm
T
= 35 oC
Resin
: Manganese dioxide
Dimensi
:D
=1m
H
=1m
Tebal shell Head
= 0,3155 in
: Tebal head = 0,4135 in Tinggi head = 0,2478 m
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 3. Tangki Penyimpan air proses konsumsi umum Spesifikasi : Kode
: TU-02
Fungsi : Menyimpan air proses, umpan boiler dan konsumsi umum keluar dari IRF Tipe
: Tangki silinder tegak dengan flat bottom dan conical roof
Kapasitas
: 945 bbl (150,2456 m3)
Jumlah
:1
Kondisi penyimpanan
:P
= 1 atm
T
= 35oC
Bahan konstruksi : Carbon steel SA-283 grade C Dimensi
:D
= 15 ft (4,5720 m)
H
= 30 ft (9,1440 m)
Tebal shell = course 1
= 0,25 in (0,65 cm)
course 2
= 0,25 in (0,65 cm)
course 3
= 0,25 in (0,65 cm)
course 4
= 0,1875 in (0,476 cm)
course 5
= 0,1875 in (0,476 cm)
Bottom & roof
: Tebal bottom = 0,25 in (0,65 cm) Tebal roof
= 0,1875 in (0,476 cm)
Tinggi roof = 3,2002 ft (0,9754 m)
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 4.1.2
Unit Pengadaan Udara Tekan Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik nitrogliserin ini diperkirakan sebesar 200 m3/jam, tekanan 100 psi dan suhu 35oC. Alat untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai maksimal 84 ppm. Spesifikasi Kompresor yang dibutuhkan :
4.1.3
Kode
: KU-01
Fungsi
: Memenuhi kebutuhan udara tekan
Jenis
: Single Stage Reciprocating Compressor
Jumlah
: 1 buah
Kapasitas
: 200 m3/jam
Tekanan suction
: 1 atm (14,7 psi)
Tekanan discharge
: 100 psi (6,8027 atm)
Suhu udara
: 35 oC
Efisiensi
: 80 %
Daya kompresor
: 15 HP
Unit Pengadaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik di pabrik nitrogliserin ini dipenuhi oleh PLN dan generator pabrik. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Generator yang digunakan adalah generator arus bolak–balik karena : a. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar b. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari : 1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 2. Listrik untuk penerangan 3. Listrik untuk AC 4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi Besarnya kebutuhan listrik masing–masing keperluan di atas dapat diperkirakan sebagai berikut : 4.1.3.1 Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas Kebutuhan
listrik
untuk
keperluan
proses
dan
keperluan
pengolahan air diperkirakan sebagai berikut : Tabel 4.2 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas Nama Alat
service
HP
Total HP
P-01
1
5
5
P-02
1
5
5
P-03
1
7,5
7,5
P-04
1
5
5
P-05
1
5
5
P-06
1
2
2
P-07
1
0,5
0,5
P-08
1
1
1
P-09
1
3
3
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Nama Alat
service
HP
Total HP
P-10
1
0,5
0,5
PU-01
1
2
2
PU-02
1
5
5
PU-03
1
3
3
PU-04
1
2
2
PU-05
1
2
2
PU-06
1
2
2
PU-07
1
15
15
PU-08
1
10
10
KU-01
1
15
15
Pengaduk Mixer-01
1
1
1
Pengaduk Mixer-02
1
1
1
Pengaduk Reaktor
1
60
60
Pengaduk Tangki Pencuci
1
60
60
Pengaduk Tangki Netralisasi
1
30
30
Jumlah
242,5
Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan utilitas sebesar 242,5 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang tidak terdiskripsikan sebesar ± 10 % dari total kebutuhan. Maka total kebutuhan listrik adalah 266,75 HP atau sebesar 198,9155 kW. 4.1.4.2 Listrik untuk Penerangan Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan : L=
dengan :
a.F U .D
L
: Lumen per outlet
a
: Luas area, ft2 BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun F
: foot candle yang diperlukan (tabel 13 Perry 3th ed)
U
: Koefisien utilitas (tabel 16 Perry 3th ed)
D
: efisiensi lampu (tabel 16 Perry 3th ed)
Tabel 4.3 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan Bangunan
Luas, m2
Luas, ft2
F
U
D
F/U.D
Lumen
20
0,5 0,75 53,3333
17221,8378
Pos keamanan
30
322,9095
Parkir
400
4305,4595
10 0,49 0,75 27,2109
117155,3593
Musholla
100
1076,3649
20 0,55 0,75 48,4848
52187,3873
Kantin
50
538,1824
10 0,51 0,75 26,1438
14070,1289
Kantor
1000
10763,6486
30 0,60 0,75 66,6667
717576,5760
Poliklinik
75
807,2736
20 0,56 0,75 47,6190
38441,6023
Ruang kontrol
300
3229,0946
35 0,60 0,75 77,7778
251151,8016
Laboratorium
300
3229,0946
35 0,60 0,75 77,7778
251151,8016
Proses
3000
32290,9459
10 0,59 0,75 22,5989
729738,8908
Utilitas
2000
21527,2973
10 0,59 0,75 22,5989
486492,5939
Bengkel
200
2152,7297
10 0,53 0,75 25,1572
54156,7227
Gudang
400
4305,4595
5 0,53 0,75 12,5786
54156,7227
Power Plant
200
2152,7297
10 0,53 0,75 25,1572
54156,7227
Garasi
100
1076,3649
10 0,51 0,75 26,1438
28140,2579
Jalan dan taman
700
7534,5540
5 0,55 0,75 12,1212
91327,9279
Area perluasan
1000
10763,6486
5 0,57 0,75 11,6959
125890,6274
Jumlah
9855
106075,7573
3083016,9609
Jumlah lumen : ∗ untuk penerangan dalam bangunan
= 2.865.798,4057 lumen
∗ untuk penerangan bagian luar ruangan
= 217.218,4057 lumen
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt dimana satu buah lampu instant starting daylight 40 W mempunyai 1.920 lumen (Tabel 18 Perry 3th ed.). Jadi jumlah lampu dalam ruangan
=
2.865.798, 4057 1920
= 1493 buah Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100 Watt, dimana lumen output tiap lampu adalah 3.000 lumen (Perry 3th ed.). Jadi jumlah lampu luar ruangan
=
217.218,5552 3000
= 72 buah Total daya penerangan
= ( 40 W x 1493 + 100 W x 72 ) = 66.944,75196 W = 66,9448 kW
4.1.3.3 Listrik untuk AC Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 15.000 Watt atau 15 kW 4.1.3.4 Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar 10.000 Watt atau 10 kW.
Tabel 4.4 Total Kebutuhan Listrik Pabrik No.
Kebutuhan Listrik
Tenaga listrik, kW
1.
Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
191,1229
2.
Listrik untuk keperluan penerangan
66,9448
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun No.
Kebutuhan Listrik
Tenaga listrik, kW
3.
Listrik untuk AC
15
4.
Listrik untuk laboratoriun dan instrumentasi
10
Total
283,0677
Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai efisiensi 80 %, sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai output sebesar 353,8346 kW. Dipilih menggunakan generator dengan daya 400 kW, sehingga masih tersedia cadangan daya sebesar 46,1654 kW. Spesifikasi Generator yang diperlukan : Kode
: GU-01
Fungsi
: Memenuhi kebutuhan listrik
Jenis
: AC generator
Jumlah
: 1 buah
Kapasitas
: 400 kW
Tegangan
: 220/360 Volt
Efisiensi
: 80 %
Bahan bakar
: solar
Kebutuhan bahan bakar
: 47,3084 L/jam
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 4.1.5
Unit Pengadaan Bahan Bakar Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah solar. Solar diperoleh dari Pertamina dan distributornya. Pemilihan solar sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan : 1. Mudah didapat 2. Kesetimbangan terjamin 3. Mudah dalam penyimpanan Bahan bakar solar yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut : Heating value
: 18.800 Btu/lb
Efisiensi bahan bakar : 80 % Specific gravity
: 0,8691
Densitas
: 54,31875 lb/ft3
Kebutuhan bahan bakar dapat diperkirakan sebagai berikut : Bahan bakar =
Kapasitas alat eff . ρ . h
a. Kebutuhan bahan bakar untuk generator Kapasitas generator
= 400 kW = 1.364.861,6372 Btu/jam
Kebutuhan bahan bakar = 47,3084 L/jam Untuk menyimpan kebutuhan bahan bakar solar selama 1 bulan, dirancang tangki penyimpan bahan bakar dengan spesifikasi sebagai berikut : BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Kode
: TU-01
Fungsi
: Menyimpan bahan bakar solar selama 1 bulan
Tipe tangki
: Silinder tegak dengan flat bottom dan conical roof
Kapasitas
: 250 bbl
Jumlah
:3
Kondisi penyimpanan : P
= 1 atm
T
= 30oC
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA-283 grade C
Dimensi
:D
= 10 ft (3,0480 m)
H
= 18 ft (5,4865 m)
Tebal shell
= course 1
= 0,375 in
course 2
= 0,375 in
course 3
= 0,3125 in
Tebal bottom = 0,375 in Tebal roof
= 0,3125 in
Tinggi roof = 0,7973 ft 4.1.6
Unit Refrigerasi Untuk unit ini digunakan pendingin berupa amonia cair dengan suhu masuk -12oC. Dipilihnya amonia untuk refrigeran adalah karena zat ini memiliki suhu yang rendah dan murah. Unit ini bertugas untuk mendinginkan sampai suhu -5 oC. Adapun beban unit ini adalah 192,83 ton refrigeran(1 ton refrigeran = 12.000 BTU/jam). Unit ini terdiri dari Heat Exchanger, kompresor, kondensor dan expantion valve.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 4.2
Laboratorium Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk memperoleh data – data yang diperlukan. Data – data tersebut digunakan untuk evaluasi unit – unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian mutu. Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik pada hakekatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk. Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi. Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang mempunyai tugas pokok antara lain : a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler, dan lain – lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan nonshift. 1. Kelompok shift Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa – analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi menjadi 4 shift. Masing – masing shift bekerja selama 8 jam. 2. Kelompok non shift Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas antara lain : a. Menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi : 1. Laboratorium fisik 2. Laboratorium analitik 3. Laboratorium penelitian dan pengembangan
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 4.2.1
Laboratorium Fisik Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifat – sifat bahan baku dan produk. Pengamatan yang dilakukan yaitu antara lain : ∗ Densitas ∗ Viskositas ∗ Kemurnian ∗ Warna
4.2.2
Laboratorium Analitik Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan produk mengenai sifat – sifat kimianya. Analisa yang dilakukan antara lain : » Analisa komposisi produk utama » Analisa komposisi produk samping » Analisa komposisi bahan baku
4.2.3
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya : Diversifikasi produk Perlindungan terhadap lingkungan Disamping
mengadakan
penelitian
rutin,
laboratorium
ini
juga
mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya penelitian
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna mendapatkan alternative lain terhadap penggunaan bahan baku. Alat analisa penting yang digunakan antara lain : 1. Water content tester, untuk menganalisa kadar air. 2. Hidrometer, untuk mengukur specific gravity. 3. Viscometer, untuk mengukur viskositas produk. 4. Infra Red Spectrofotometer (IRS), untuk menganalisa kandungan minyak dalam air. 4.3
Unit Pengolahan Limbah
4.3.1
Limbah cair Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik ini antara lain limbah buangan sanitasi, air berminyak dari alat-alat proses dan air limbah proses. a. Air buangan sanitasi Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan menggunakan Lumpur aktif, aerasi, dan penambahan desinfektan Ca-hypochlorite. b. Air berminyak dari alat proses Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lainnya. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak di lapisan atas dialirkan ke penampungan minyak dan selanjutnya dibakar dalam tungku pembakar. Sedangkan air di lapisan bawah dialirkan ke penampungan akhir dan selanjutnya dibuang.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun c. Air limbah proses Limbah air sisa proses merupakan limbah cair yang dihasilkan dari proses produksi, misalnya limbah yang keluar dari dekanter D-01 dan dekanter D-02. Limbah ini dinetralkan dalam kolam penetralan dengan larutan NaOH. Selanjutnya diolah seperti pengolahan limbah pada umumnya, yakni melewati tahap koagulasi, flokulasi, flotasi dan filtrasi. 4.3.2
Limbah gas Limbah gas berasal dari output tangki netralisasi yang berupa CO2. Gas tersebut langsung dibuang ke udara bebas.
BAB IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1
Bentuk Perusahaan Bentuk perusahaan yang direncanakan pada Prarancangan Pabrik Nitrogliserin ini adalah Perseroan Terbatas. Perseroan Terbatas merupakan bentuk perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham, dimana tiap sekutu turut mengambil bagian sebanyak satu saham atau lebih. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan dari perusahaan atau perseroan terbatas tersebut dan orang yang memiliki saham berarti telah menyetorkan modal ke perusahaan, yang berarti pula ikut memiliki perusahaan.
Dalam
perseroan
terbatas,
pemegang
saham
hanya
bertanggung jawab menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam tiap saham. Pabrik Nitrogliserin yang akan didirikan mempunyai : » Bentuk perusahaan
: Perseroan Terbatas (PT)
» Lapangan Usaha
: Industri Nitrogliserin
» Lokasi Perusahaan
: Tasikmalaya
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan atas beberapa faktor, antara lain: 1. Mudah mendapatkan modal dengan cara menjual saham di pasar modal atau perjanjian tertutup dan meminta pinjaman dari pihak yang berkepentingan seperti badan usaha atau perseorangan. BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2. Tanggung jawab pemegang saham bersifat terbatas, artinya kelancaran produksi hanya akan ditangani oleh direksi beserta karyawan sehingga gangguan dari luar dapat dibatasi. 3. Kelangsungan
hidup
perusahaan
lebih
terjamin
karena
tidak
terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi berserta stafnya, dan karyawan perusahaan. 4. Efisiensi dari manajemen Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman. 5. Lapangan usaha lebih luas Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya. 6. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris. (Djoko, 2003) 5.2
Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, antara lain:
Pendelegasian wewenang
Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
Pembagian tugas kerja yang jelas
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
Sistem kontrol atas kerja yang telah dilaksanakan
Organisasi perusahaan yang fleksibel (Djoko, 2003) Dengan berpedoman terhadap azas-azas tersebut, maka dipilih
organisasi kerja berdasarkan Sistem Line and Staff. Pada sistem ini, garis wewenang lebih sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli kepada tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan. Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi garis dan staff ini, yaitu: 1. Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 2. Sebagai staff, yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit operasional. (Djoko, 2003) Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, sedangkan dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya diwakili oleh Dewan Komisaris, sementara itu tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur Keuangan-Umum. Direktur Produksi membawahi bidang produksi dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi bidang pemasaran, keuangan, dan administrasi. Kedua direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi dan masing-masing seksi akan membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing - masing seksi (Gunawan, 2003). Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut : a. Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya b. Penempatan tenaga kerja yang tepat BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun c. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen perusahaan yang lebih efisien.
Kasi Pemasaran
Kasi Pembelian
Kasi Keamanan
Kasi Humas
Kasi Personalia
Kasi Keuangan
Kasi Administrasi
Kasi Utilitas
Kasi Pemeliharaan
Kasi Laboratorium
Kasi Pengendalian
Kasi Proses
Struktur organisasi pabrik nitrogliserin sebagai berikut :
Gambar 5.1 Struktur organisasi pabrik nitrogliserin
5.3
Tugas dan Wewenang
5.3.1
Pemegang Saham Pemegang Saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Para pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk perseroan terbatas adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RPUS). Pada RPUS tersebut para pemegang saham berwenang : BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris 2. Mengangkat dan memberhentikan Direksi 3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan (Gunawan, 2003) 5.3.2
Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham. Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi : ∗ Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan pemasaran ∗ Mengawasi tugas - tugas direksi ∗ Membantu direksi dalam tugas - tugas penting (Gunawan, 2003)
5.3.3
Dewan Direksi Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama membawahi direktur produksi dan direktur keuanganumum.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Tugas direktur umum antara lain : 1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada pemegang saham. 2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan konsumen. 3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat pemegang saham. 4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur produksi) dan bagian keuangan dan umum (direktur keuangan dan umum). Tugas dari direktur produksi antara lain : 1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik, dan rekayasa produksi. 2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala - kepala bagian yang menjadi bawahannya. Tugas dari direktur keuangan antara lain: 1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran, keuangan, dan pelayanan umum. 2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala - kepala bagian yang menjadi bawahannya. (Djoko , 2003)
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 5.3.4
Staf Ahli Staf ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Tugas dan wewenang staf ahli meliputi : 1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan. 2. Memberi masukan-masukan dalam perencanaan dan pengembangan perusahaan. 3. Memberi saran-saran dalam bidang hukum.
5.3.5
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Litbang terdiri dari tenaga-tenaga ahli sebagai pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi. Litbang membawahi 2 departemen, yaitu : -
Departemen Penelitian
-
Departemen Pengembangan Tugas dan wewenangnya meliputi :
1. Memperbaiki mutu produksi 2. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi 3. Meningkatkan efisiensi perusahaan di berbagai bidang
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 5.3.6
Kepala Bagian Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada direktur Utama. Kepala bagian terdiri dari: 1. Kepala Bagian Produksi Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang mutu dan kelancaran produksi. Kepala bagian produksi membawahi seksi proses, seksi pengendalian, dan seksi laboratorium. Tugas seksi proses antara lain : a. Mengawasi jalannya proses produksi b. Menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang tidak diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang. Tugas seksi pengendalian : Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan mengurangi potensi bahaya yang ada. Tugas seksi laboratorium, antara lain: a. Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu b. Mengawasi dan menganalisa mutu produksi BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun c.
Mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan buangan pabrik
2. Kepala Bagian Teknik Tugas kepala bagian teknik, antara lain: a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan dan utilitas b. Mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya Kepala Bagian teknik membawahi seksi pemeliharaan, seksi utilitas, dan seksi keselamatan kerja-penanggulangan kebakaran. Tugas seksi pemeliharaan, antara lain : a. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik b. Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik Tugas seksi utilitas, antara lain : Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan proses, air, steam, dan tenaga listrik. Tugas seksi keselamatan kerja antara lain : a. Mengatur, menyediakan, dan mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja b. Melindungi pabrik dari bahaya kebakaran 3. Kepala Bagian Keuangan Kepala bagian keuangan ini bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan dan membawahi 2 seksi, yaitu seksi administrasi dan seksi keuangan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Tugas seksi administrasi : Menyelenggarakan pencatatan utang piutang, administrasi persediaan kantor dan pembukuan, serta masalah perpajakan. Tugas seksi keuangan antara lain : a. Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang, dan membuat ramalan tentang keuangan masa depan b. Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan (Djoko, 2003) 4. Kepala Bagian Pemasaran Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang bahan baku dan pemasaran hasil produksi, serta membawahi 2 seksi yaitu seksi pembelian dan seksi pemasaran.Tugas seksi pembelian, antara lain : a. Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan perusahaan dalam kaitannya dengan proses produksi b. Mengetahui harga pasar dan mutu bahan baku serta mengatur keluar masuknya bahan dan alat dari gudang. Tugas seksi pemasaran : a. Merencanakan strategi penjualan hasil produksi b. Mengatur distribusi hasil produksi
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 5. Kepala Bagian Umum Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan. Membawahi 3 seksi, yaitu seksi personalia, seksi humas, dan seksi keamanan. Seksi personalia bertugas : a. Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik mungkin antara pekerja, pekerjaan, dan lingkungannya supaya tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya. b. Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja yang tenang dan dinamis. c.
Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
Seksi humas bertugas : Mengatur hubungan antar perusahaan dengan masyarakat di luar lingkungan perusahaan. Seksi Keamanan bertugas : a. Mengawasi keluar masuknya orang - orang baik karyawan maupun bukan karyawan di lingkungan pabrik. b. Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan c. Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern perusahaan. (Masud, 1989) BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 5.3.7
Kepala Seksi Kepala seksi adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab kepada kepala bagian masing-masing sesuai dengan seksinya.
5.4
Pembagian Jam Kerja Karyawan Pabrik nitrogliserin direncakan beroperasi 330 hari dalam satu tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perawatan, perbaikan, shutdown. Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu :
5.4.1
Karyawan non shift Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah direktur, staf ahli, kepala bagian, kepala seksi serta karyawan yang berada di kantor. Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dengan pembagian kerja sebagai berikut : Jam kerja : •
Hari Senin – Kamis
: Jam 07.00 – 16.00 BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun •
Hari Jum’at
: Jam 07.00 – 17.00
Jam Istirahat :
5.4.2
•
Hari Senin – Kamis
: Jam 12.00 – 13.00
•
Hari Jum’at
: Jam 11.00 – 13.00
Karyawan Shift Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan shift ini adalah operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian gedung dan bagian-bagian yang harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan pabrik. Para karyawan shift akan bekerja secara bergantian selama 24 jam dengan pengaturan sebagai berikut : Shift Pagi
: Jam 07.00 – 15.00
Shift Sore
: Jam 15.00 – 23.00
Shift Malam
: Jam 23.00 – 07.00
Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi 4 regu (A/B/C/D) dimana tiga regu bekerja dan satu regu istirahat serta dikenakan secara bergantian. Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, regu yang masuk tetap harus masuk.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Tabel 5.1 Jadwal pembagian kelompok shift Tgl
1
2
3
4
Pagi
D
D
A
A
B
B
C
C
C
D
Sore
C
C
D
D
A
A
B
B
B
C
Malam B
B
C
C
D
D
A
A
A
B
Off
A
A
B
B
C
C
D
D
D
A
Tgl
11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Pagi
D
A
A
B
B
B
C
C
D
D
Sore
C
D
D
A
A
A
B
B
C
C
Malam B
C
C
D
D
D
A
A
B
B
Off
A
B
B
C
C
C
D
D
A
A
Tgl
21 22 23 24 25 26 27 28
Pagi
A
A
A
B
B
C
C
D
Sore
D
D
D
A
A
B
B
C
Malam C
C
C
D
D
A
A
B
B
B
B
C
C
D
D
A
Off
5
6
7
8
9 10
Jadwal untuk tanggal selanjutnya berulang ke susunan awal. Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan para karyawannya dan akan secara langsung mempengaruhi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada seluruh karyawan perusahaan dikenakan absensi. Disamping itu masalah absensi digunakan oleh pimpinan perusahaan sebagai salah satu dasar dalam mengembangkan karier para karyawan di dalam perusahaan. (Djoko , 2003)
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 5.5
Status Karyawan dan Sistem Upah Pada pabrik ini sistem upah karyawan berbeda-beda tergantung pada status, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian. Menurut status karyawan dapat dibagi menjadi tiga golongan, yaitu :
5.5.1 Karyawan Tetap Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan (SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian, dan masa kerjanya. 5.5.2
Karyawan Harian Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan.
5.5.3
Karyawan Borongan Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan. (Masud, 1989)
5.6
Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji
5.6.1
Penggolongan Jabatan 1. Direktur Utama
: Sarjana Ekonomi / Teknik / Hukum
2. Direktur produksi
: Sarjana Teknik Kimia
3. Direktur Keuangan Dan Umum : Sarjana Ekonomi 4. Kepala Bagian Produksi
: Sarjana Teknik Kimia
5. Kepala Bagian Teknik
: Sarjana Teknik Kimia / Mesin / Elektro BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
5.6.2
6. Kepala Bagian Pemasaran
: Sarjana Ekonomi / Teknik Kimia
7. Kepala Bagian Keuangan
: Sarjana Ekonomi
8. Kepala Bagian Umum
: Sarjana Ekonomi/Hukum
9. Kepala Seksi
: Sarjana Muda
10. Operator
: D3 atau STM
11. Sekretaris
: Sarjana atau D3 Sekretaris
12. Tenaga Kesehatan
: Dokter atau Perawat
13. Sopir, Keamanan, Pesuruh
: SLTA / Sederajat
Jumlah Karyawan dan Gaji Jumlah Karyawan harus ditentukan dengan tepat, sehingga semua pekerjaan dapat diselenggarakan dengan baik dan efektif. Tabel 5.2 Jumlah Karyawan Menurut Jabatan No.
Jabatan
Jumlah
1
Direktur Utama
1
2
Direktur Produksi dan Teknik
1
3
Direktur Keuangan dan Umum
1
4
Staff Ahli
4
5
Litbang
4
6
Sekretaris
4
7
Kepala Bagian Produksi
1
8
Kepala Bagian Teknik
1
9
Kepala Bagian Pemasaran
1
10
Kepala Bagian Umum
1
11
Kepala Bagian Keuangan
1
12
Kepala Seksi Proses
1 BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun No.
Jabatan
Jumlah
13
Kepala Seksi Pengendalian
1
14
Kepala Seksi Laboratorium
1
15
Kepala Seksi Pemasaran
1
16
Kepala Seksi Pembelian
1
17
Kepala Seksi pemeliharaan
1
18
Kepala Seksi Utilitas
1
19
Kepala Seksi K3
1
20
Kepala Seksi Administrasi
1
21
Kepala Seksi Keuangan
1
22
Kepala Seksi Personalia
1
23
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat
1
24
Kepala Seksi Keamanan
1
25
Karyawan Proses
28
26
Karyawan Pengendalian
10
27
Karyawan Laboratorium
5
28
Karyawan Pemasaran
3
29
Karyawan Pembelian
4
30
Karyawan Pemeliharaan
4
31
Karyawan Utilitas
10
32
Karyawan K3
5
33
Karyawan Administrasi
5
34
Karyawan Keuangan
5
35
Karyawan Personalia
4
36
Karyawan Hubungan Masyarakat
5
37
Karyawan Keamanan
10
38
Dokter
2
39
Perawat
2
40
Sopir
5
41
Pesuruh
8 BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun No. 42
Jabatan
Jumlah
Cleaning Service
4
Total
178
Perincian Golongan dan Gaji Karyawan Gol.
Jabatan
Kualifikasi
I.
Direktur Utama
Rp. 30.000.000,00
S1/S2/S3
II.
Direktur
Rp. 20.000.000,00
S1/S2
III.
Staff Ahli
Rp. 9.000.000,00
S1/S2
IV.
Kepala Bagian
Rp. 9.000.000,00
S1
V.
Kepala Seksi
Rp. 7.000.000,00
S1
VI.
Sekertaris
Rp. 3.500.000,00
S1/D3
Rp. 800.000-3.500.000
SLTA/D1/D3
VII. Karyawan Biasa
5.7
Gaji/Bulan
Kesejahteraan Sosial Karyawan Kesejahteraan sosial yang diberikan oleh perusahaan pada para karyawan, antara lain:
5.7.1
Gaji Pokok Diberikan berdasarkan golongan karyawan yang bersangkutan.
5.7.2 Tunjangan Berupa tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang oleh karyawan dan tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di luar jam kerja berdasarkan jam lembur.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 5.7.3 Cuti Cuti tahunan yang diberikan kepada karyawan selama 12 hari dalam 1 tahun. Cuti sakit diberikan kepada karyawan yang menderita sakit berdasarkan keterangan dokter. 5.7.4 Pakaian Kerja Diberikan kepada setiap karyawan setiap tahun sejumlah tiga pasang. 5.7.5 Pengobatan Bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Bagi karyawan yang menderita sakit tidak diakibatkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijakan perusahaan. 5.7.6 Asuransi Tenaga Kerja (Astek) Astek diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih dari 10 orang atau dengan gaji karyawan lebih besar dari Rp. 1.000.000,00 per bulan. (Masud, 1989) 5.8
Manajemen Perusahaan Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari manajemen perusahaan yang fungsi utamanya adalah menyelenggarakan semua kegiatan untuk memproses bahan baku menjadi produk dengan mengatur penggunaan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga proses produksi berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Manajemen produksi meliputi manajemen perancangan dan pengendalian produksi. Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi mengusahakan perolehan kualitas produk sesuai target dalam jangka waktu tertentu. Dengan meningkatnya kegiatan produksi maka selayaknya diikuti dengan kegiatan perencanaan dan pengendalian agar penyimpangan produksi dapat dihindari. Perencanaan sangat erat kaitannya dengan pengendalian dimana perencanaan merupakan tolak ukur bagi kegiatan operasional sehingga penyimpangan yang terjadi dapat diketahui dan selanjutnya dikembalikan pada arah yang sesuai.
5.8.1
Perencanaan Produksi Dalam menyusun rencana produksi secara garis besar ada direktur keuangan dan umum. Hal yang perlu dipertimbangkan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan pabrik sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang menyangkut kemampuan pasar terhadap jumlah produk yang dihasilkan. 1. Kemampuan Pabrik Pada umumnya kemampuan pabrik ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain : » Bahan Baku Dengan pemakaian yang memenuhi kualitas dan kuantitas, maka akan mencapai jumlah produk yang diinginkan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun » Tenaga kerja Kurang terampilnya tenaga kerja akan menimbulkan kerugian, sehingga diperlukan pelatihan agar kemampuan kerja sesuai dengan yang diinginkan. » Peralatan Dipengaruhi oleh keandalan dan kemampuan mesin yaitu jam kerja efektif dan beban yang diterima. 2. Kemampuan Pasar Dapat dibagi menjadi 2 kemungkinan, yaitu : ∗ Kemampuan pasar lebih besar dibandingkan kemampuan pabrik, maka rencana produksi disusun secara maksimal. ∗ Kemampuan pasar lebih kecil dari kemampuan pabrik.
5.8.2
Pengendalian Produksi Setelah perencanaan produksi disusun dan proses produksi dijalankan, perlu adanya pengawasan dan pengendalian produksi agar proses berjalan baik. Kegiatan proses produksi diharapkan menghasilkan produk dengan mutu sesuai dengan standard dan jumlah produk sesuai dengan rencana dalam jangka waktu sesuai jadwal. a. Pengendalian Kualitas Penyimpangan kualitas terjadi karena mutu bahan baku tidak baik, kerusakan alat, dan penyimpangan operasi. Hal-hal tersebut dapat diketahui dari monitor atau hasil analisis laboratorium.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun b. Pengendalian Kuantitas Penyimpangan kuantitas terjadi karena kesalahan operator, kerusakan mesin, keterlambatan bahan baku serta perbaikan alat yang terlalu lama. Penyimpangan perlu diketahui penyebabnya, baru dilakukan evaluasi. Kemudian dari evaluasi tersebut diambil tindakan seperlunya dan diadakan perencanaan kembali dengan keadaan yang ada. c. Pengendalian Waktu Untuk mencapai kuantitas tertentu perlu adanya waktu tertentu pula. d. Pengendalian Bahan Proses Bila ingin dicapai kapasitas produksi yang diinginkan maka bahan proses harus mencukupi sehingga diperlukan pengendalian bahan proses agar tidak terjadi kekurangan.
BAB V Manajemen Perusahaan ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun BAB VI ANALISA EKONOMI
Pada perancangan pabrik nitrogliserin ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini dapat menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dari perancangan ini adalah estimasi harga dari alat - alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk estimasi analisa ekonomi, dimana analisa ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan / estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan, dan terjadinya titik impas. Selain itu analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan. Untuk itu pada perancangan pabrik nitrogliserin ini, kelayakan investasi modal dalam sebuah pabrik dapat diperkirakan dan dianalisa yaitu : 1. Profitability adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan. Profitability = Total penjualan produk - Total biaya produksi (Donald, 1989) 2. Percent Profit on Sales (% POS) adalah rasio keuntungan dengan harga penjualan produk yang digunakan untuk mengetahui besarnya tingkat keuntungan yang diperoleh. BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
POS =
Profit x 100% Harga jual produk
(Donald, 1989) 3. Percent Return 0n Investment (% ROI) adalah rasio keuntungan tahunan dengan mengukur kemampuan perusahaan dalam mengembalikan modal investasi. ROI membandingkan laba rata - rata terhadap Fixed Capital Investment. Prb
=
Pb ra IF
Pra
=
Pa ra IF
Prb = % ROI sebelum pajak Pra = % ROI setelah pajak Pb
= Keuntungan sebelum pajak
Pa
= Keuntungan setelah pajak
ra
= Annual production rate
IF
= Fixed Capital Investment (Aries-Newton, 1955)
4. Pay Out Time (POT) adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh.
D D
=
IF Pb ra + 0,1 I F
= Pay Out time, tahun
Pb = Keuntungan sebelum pajak BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun ra
= Annual production rate
IF
= Fixed Capital Investment (Aries-Newton, 1955)
5. Break Even Point (BEP) adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Suatu keadaan dimana pabrik tidak mendapatkan keuntungan namun tidak menderita kerugian.
ra
=
(Fa + 0,3 R a ) Z Sa - Va - 0,7 R a
ra
= Annual production rate
Fa
= Annual fixed expense at max production
Ra
= Annual regulated expense at max production
Sa
= Annual sales value at max production
Va
= Annual variable expense at max production
Z
= Annual max production (Peters & Timmerhaus, 2003)
6. Shut Down Point (SDP) adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus tutup.
ra
=
0,3 R a Z Sa - Va - 0,7 R a
(Peters & Timmerhaus, 2003) BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
7. Discounted Cash Flow (DCF) Discounted Cash Flow dibuat dengan mempertimbangkan nilai uang yang berubah terhadap waktu dan dirasakan atas investasi yang tak kembali pada akhir tahun selama umur pabrik. DCF biasanya satu setengah kali bunga pinjaman bank. Umur pabrik (n)
=
FCI - SV Depresiasi
(FC + WC) (1 + i)n = (WC + SV) +
[(1 + i)
n −1
+ (1 + i )
n−2
]
+ ..... + 1 x c
dengan cara coba ralat diperoleh nilai i = % (Peters & Timmerhaus, 2003)
Untuk meninjau faktor - faktor di atas perlu dilakukan penafsiran terhadap beberapa faktor yaitu : 1. Penafsiran modal industri (Total Capital Investment) Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran - pengeluaran yang diperlukan untuk fasilitas - fasilitas produktif dan untuk menjalankannya. Capital Investment meliputi : •
Fixed Capital Investment (Modal tetap) adalah investasi yang digunakan untuk mendirikan fasilitas produksi dan pembantunya.
•
Working Capital (Modal Kerja)
BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun adalah bagian yang diperlukan untuk menjalankan usaha atau modal dalam operasi dari suatu pabrik selama waktu tertentu dalam harga lancar. 2. Penentuan biaya produksi total (Production Costs), yang terdiri dari : a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs) Manufacturing Cost merupakan jumlah direct, indirect, dan fixed manufacturing cost yang bersangkutan dengan produk. •
Direct Manufacturing Cost Direct Manufacturing Cost merupakan pengeluaran yang bersangkutan langsung dalam pembuatan produk.
•
Indirect Manufacturing Cost Indirect Manufacturing Cost adalah pengeluaran sabagai akibat tidak langsung dan bukan langsung dari operasi pabrik.
•
Fixed Manufacturing Cost Fixed Manufacturing Cost merupakan harga yang berkenaan dengan fixed capital dan pengeluaran yang bersangkutan dimana harganya tetap, tidak tergantung waktu maupun tingkat produksi
b. Biaya pengeluaran Umum (General Expense) General Expense adalah pengeluaran yang tidak berkaitan dengan produksi tetapi berhubungan dengan operasional perusahaan secara umum 3. Total Pendapatan penjualan produk nitrogliserin Yaitu keuntungan yang didapat selama satu periode produksi.
BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
6.1
Penafsiran Harga Peralatan Harga peralatan proses tiap alat tergantung pada kondisi ekonomi yang sedang terjadi. Untuk mengetahui harga peralatan yang pasti setiap tahun sangat sulit sehingga diperlukan suatu metoda atau cara untuk memperkirakan harga suatu alat dari data peralatan serupa tahun-tahun sebelumnya. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga. Tabel 6.1 Indeks Harga Alat Cost Indeks tahun
Chemical Engineering Plant Index
1991
361,3
1992
358,2
1993
359,2
1994
368,1
1995
381,1
1996
381,7
1997
386,5
1998
389,5
1999
390,6
2000
394,1
2001
394,3
2002
390,4
Sumber : Tabel 6-2 Peters & Timmerhaus, ed.5, 2003 BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
395
Indeks Harga
394 393 Harga = 0.55 Tahun - 708.22 392 391 390 389 1998
1999
2000
2001
2002
Tahun
Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan least square sehingga didapatkan persamaan berikut: Y = 0,55X – 708,22 Tahun 2015 adalah tahun ke 13, sehingga indeks tahun 2015 adalah 446. Harga alat dan yang lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2015) dan dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan : Ex
= Ey .
Nx Ny
Ex
= Harga pembelian pada tahun 2015
Ey
= Harga pembelian pada tahun 2007
(Peters & Timmerhaus, 2003)
BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
6.2
Nx
= Indeks harga pada tahun 2015
Ny
= Indeks harga pada tahun 2007
Dasar Perhitungan Kapasitas produksi
: 10.000 ton/tahun
Satu tahun operasi
: 330 hari
Pabrik didirikan
: 2015
Harga bahan baku Gliserin
: US $ 1.444 / kg
Harga bahan baku asam nitrat : US $ 0.5 / kg Harga bahan baku asam sulfat: US $ 0.78 / kg
6.3
Harga Na2CO3
: US $ 0.23 / kg
Harga produk nitrogliserin
: US $ 6 / kg (Technical grade)
Penentuan Total Capital Investment (TCI) Asumsi - asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi : 1. Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2015 dengan masa konstruksi dan instalasi selama 2 tahun dan pabrik dapat beroperasi secara komersial pada awal tahun 2017 2. Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu 3. Kapasitas produksi adalah 10.000 ton/tahun 4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun 5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 30 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 6. Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan 7. Umur alat - alat pabrik diperkirakan 10 tahun kecuali alat - alat tertentu (umur pompa dan tangki adalah 5 tahun) 8. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah nol 9. Situasi pasar, biaya dan lain - lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi 10. Upah buruh asing US $ 40 per manhour 11. Upah buruh lokal Rp. 30.000,00 per manhour 12. Satu manhour asing = 3 manhour Indonesia 13. Kurs rupiah yang dipakai Rp. 9500,00
6.4
Hasil Perhitungan
6.4.1 Fixed Capital Invesment (FCI) Tabel 6.2 Fixed Capital Invesment No
Jenis
US $
Rp.
Total Rp.
1.
Harga pembelian peralatan
903,898
-
8.587.034.129
2.
Instalasi alat-alat
80,975
439.578.000
1.208.839.501
3.
Pemipaan
314,902
535.012.698
3.526.585.199
4.
Instrumentasi
156,166
82.420.875
1.565.996.626
5.
Isolasi
72,312
72.299.013
759.261.744
6.
Listrik
64,266
72.299.013
682.824.013
7.
Bangunan
192,797
-
1.831.575.001
8.
Tanah & Perbaikan lahan
96,399
10.000.000.000
10.915.787.500
BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun No
US $
Rp.
Total Rp.
Utilitas
3,262,165
-
30.990.565.895
Physical Plant Cost
5,143,880
11.201.609.599
60.068.469.608
10. Engineering & Construction
1,028,776
2.240.321.920
12.013.693.922
Direct Plant Cost
6,172,656
13.441.931.519
72.082.163.529
617,266
1.344.193.152
7.208.216.353
12. Contingency
1,543,164
2.016.289.728
16.676.347.730
Fixed Capital Invesment (FCI)
8,333,086
16.802.414.399
95.966.727.613
9.
Jenis
11. Contractor’s fee
6.4.2 Working Capital Investment (WCI) Tabel 6.3 Working Capital Investment No.
Jenis
US $
Rp.
Total Rp.
2,334,515
-
22.177.895.010
791,004
400.879.854
7.915.415.530
1.
Persediaan Bahan baku
2.
Persediaan Bahan dalam proses
3.
Persediaan Produk
3,164,015
1.603.519.418
31.661.662.119
4.
Extended Credit
5,000,000
-
47.500.000.000
5.
Available Cash
3,164,015
1.603.519.418
31.661.662.119
14,453,549
3.607.918.690 140.916.634.779
Working Capital Investment (WCI)
6.4.3 Total Capital Investment (TCI) TCI
= FCI + WCI = Rp 236.883.362.392,00
BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
6.4.4 Direct Manufacturing Cost (DMC) Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost No.
Jenis
US $
Rp.
Total Rp.
12,952,423
-
123.048.017.512
1.
Harga Bahan Baku
2.
Gaji Pegawai
-
3.612.000.000
3.612.000.000
3.
Supervisi
-
1.632.000.000
1.632.000.000
4.
Maintenance
583,316
1.176.169.008
6.717.670.933
5.
Plant Supplies
87,497
176.425.351
1.007.650.640
6.
Royalty & Patent
1200000
-
1.1400.000.000
7.
Utilitas
5.404.524.783
5.404.524.783
12.001.119.142
152.821.863.868
Direct Manufacturing Cost
14,823,236
6.4.5 Indirect Manufacturing Cost (IMC) Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost No.
Jenis
US $
Rp.
Total Rp.
1.
Payroll Overhead
-
722.400.000
722.400.000
2.
Laboratory
-
722.400.000
722.400.000
3.
Plant Overhead
-
3.612.000.000
3.612.000.000
4.
Packaging & Shipping
22,061,643
-
209585606976
Indirect Manufacturing Cost
22,061,643
5.056.800.000
214.642.406.976
BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
6.4.6 Fixed Manufacturing Cost (FMC) Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost No.
US $
Jenis
Rp.
Total Rp.
1.
Depresiasi
833,309
1.680.241.440
9.596.672.761
2.
Property Tax
166,662
336.048.288
1.919.334.552
3.
Asuransi
83,331
168.024.144
959.667.276
1,083,301
2.184.313.872
12.475.674.590
Fixed Manufacturing Cost
6.4.7 Total Manufacturing Cost (TMC) TMC = DMC + IMC + FMC = Rp. 379.939.945.434,00
6.4.8 General Expense (GE) Tabel 6.7 General Expense No.
Jenis
US $
Rp.
Total Rp.
-
2.811.200.000
2.811.200.000
1.
Administrasi
2.
Sales
9,492,045
4810558254
94.984.986.358
3.
Research
1,822,473
923.627.185
18.237.117.381
4.
Finance
1,653,682
780.852.229
16.490.831.668
12,968,200
9.326.237.667
132.524.135.407
General Expense (GE)
6.4.9 Total Production Cost (TPC) BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun TPC
= TMC + GE
= Rp. 512.464.080.841,00 6.4.10 Analisa Kelayakan Tabel 6.8 Analisa Kelayakan No. Keterangan 1.
2.
Perhitungan
Batasan
ROI sebelum pajak
70,56%
min 44 %
ROI setelah pajak
59,98%
Persen Return On Investment (% ROI)
Pay Out Time (POT), tahun POT sebelum pajak
1,24
POT setelah pajak
1,43
3.
Break Even Point (BEP)
45,98%
4.
Shut Down Point (SDP)
36,03
5.
Discounted Cash Flow (DCF)
27,26%
max 2 tahun
40 - 60 %
min 6,5 %
KESIMPULAN Dari analisa ekonomi yang dilakukan dapat dihitung : 1. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak sebesar 70,56% 2. Pay Out Time (POT) sebelum pajak selama 1,24 tahun 3. Break Event Point (BEP) sebesar 45,98 % 4. Shut Down Point (SDP) sebesar 36,03 % 5. Discounted Cash Flow (DCF) sebesar 27,26 %
BAB VI Analisa Ekonomi ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Jadi, pabrik nitrogliserin dari gliserin dan asam nitrat dengan proses Biazzi kapasitas 10.000 ton / tahun layak untuk didirikan.
Grafik hasil analisa ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut :
700.0000
600.0000
Jumlah Uang (USD)
500.0000
400.0000
300.0000
200.0000
100.0000
0.0000 0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Kapasitas Produksi
Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan
BAB VI Analisa Ekonomi ***
DAFTAR PUSTAKA
Aries, R.S., & Newton, R.D., 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, McGraw-Hill Book Company, New York BPS, 1997-2002, Statistik Perdagangan Luar Negeri Indonesia Impor, vol.II, CV Wendy Putri Lestarindo, Jakarta Branan, C.R., 1994, Rules of Thumb for Chemical Engineers, Gulf Publishing Company, Houston Brownell, L.E., Young, E.H., 1959, Process Equipment Design Vessel Design, Michigan Coulson, J. M. and Richardson, J.F., 1983, An Introduction to Chemical Engineering, Allyn and Bacon Inc., Massachusets. Djoko, P., 2003, Komunikasi Bisnis, edisi 2, Erlangga, Jakarta Donald, E.G., 1989, Chemical Engineering Economics, Van Nostrond, New York Everett, B.W., Herbert, B.L., 1998, Steam Plant Operation, 7th edition, Mc Graw Hill, USA. Fessenden, R.J., & Fessenden, J.S., 1997, Kimia Organik Jilid 1, Edisis 3, Eralangga, Jakarta Geankoplis, C.J., 1983, Transport Processes and Unit Operations, 2nd ed., Allyn and Bacon Inc., Boston Griffin, R.C., 1927, Technical Method of Analysis, 2nd ed, Mc Graw Hill Book Company, New York
Groggins, P.H., 1954, Unit Process in Organic Synthesis, 5th ed, Mc Graw Hill Book Company, Tokyo. Gunawan, W., 2003, Tanggung Jawab Direksi atas Kepailitan Perseroan, Raja Grafindo Persada, Jakarta Holman, J.P., 1994, Perpindahan Kalor, Erlangga, Jakarta Kern, D.Q., 1950, Process Heat Transfer, McGraw Hill International Book Company, Singapura Kirk, R.E., & Othmer, V.R., 1999, Encyclopedia of Chemical Technology, John Wiley & Sons Inc., New York Ludwig, E.E., 1965, Applied Process Design for Chemical and Petrochemical Plants, volume 3, Gulf Publishing Company, Houston Perry, R.H., & Green, D., 1999, Perry’s Chemical Engineers’ Handbook, 7th ed., McGraw Hill Companies Inc., USA. Peters, M.S., Timmerhaus, K.D., & West, R.E., 2003, Plant Design and Economics for Chemical Engineers, 5th ed., Mc-Graw Hill, New York. Powell, S.T., 1954, Water Conditioning for Industry, 1st ed., McGraw-Hill Book Company Inc., New York. Raymond, D.L., 1999, Water Quality and Treatment, 5th ed., Mc Graw Hill, USA Smith, J.M., Van Ness, H.C., & Abbot, M.M., 1987, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics,
5th ed, McGraw-Hill Book Company
Inc., New York. Rase, H.F., & Holmes, J.R., 1977, Chemical Reactor Design for Process Plant, vol 2 : Principles and Techniques, John Wiley & Sons Inc., Kanada
US Department of Army, 1984, Military Explosive, Washington DC, USA Vilbrandt, F.C., & Dryden, C.E., 1959, Chemical Engineering Plant Design, 4th ed., McGraw-Hill Book Company, Japan Walas, S.M., 1988, Chemical Process Equipment, 3rd ed., Butterworths series in chemical engineering, USA Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Companies Inc., USA Zaidar, E, 2003, Nitrogliserin Dapat Digunakan Sebagai Peledak, Jurusan Kimia, FMIPA Universitas Sumatera Utara www.wikipedia.org
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun LAMPIRAN A DATA SIFAT FISIS BAHAN 1. Heat capacity of liquid Cp = A+ BT + CT2 + DT3 komponen A
( cp = J/mol.K dan T = K) B
C
D
C3H8O3
132,145
8,6007E-01 -1,9745E-03
HNO3
214,480
H2SO4
26,004
7,0337E-01 -1,3856E-03
1,0342E-06
H2O
92,053
-3,995E-02 -2,1103E-04
5,3469E-07
C3H5N3O9
104,87
6,5944E-01 -1,6508E-03 -1,7649E-06
Na2CO3
51,234
1,3088E-02
Na2SO4 NaNO3
-7,6762E-01
1,8607E-06
1,4970E-03 -3,0208E-07
2,3359E-05
0
233,520
-9,5276E-03 -3,4665E-05
1,5771E-08
69,087
3,8570E-02 -4,1570E-05
1,3878E-08
2. Heat capacity of gas Cp = A+ BT + CT2 + DT3 + ET4 komponen
A
B
CO2
27,437 0,042315
( cp = J/mol.K dan T=K) C
D
-1,956E-05
E 3,997E-09
-2,9872E-13
3. Vapor Pressure Log P = A + B/T + C Log T + DT + ET2 komponen C3H8O3
A
B
( P=mmHg dan T=K)
C
D
E
-62,7929
-3658,5
-6,2839 -5,1940E-02
2,2830E-05
HNO3
71,7653
-4192,4
-22,769 -4,5988E-07
1,1856E-05
H2SO4
2,0582
-4192,4
3,2578 -1,1224E-03
5,5371E-07
H2O
29,8605
-3152,2
-7,3037
2,4247E-09
1,8090E-06
C3H5N3O9
42,9395
-6208,7
-10,088 -1,1927E-03
8,8162E-07
Na2CO3
-48,277
-1934
Na2SO4
2,2687
-15051
-17
2,9604E-11
3,9325E-07
3,5005 -1,2712E-03
1,7716E-07
Data Sifat Fisis Bahan***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun NaNO3
-2,2303
-8201,9
CO2
35.0187
-1511.9
3,8990 -2,3458E-03 -11.335
0.0093383
3,9325E-07 7.7626E-10
4. Density of liquid ρ = A.B -(1-(T/Tc))^n
(ρ=g/ml dan T=K)
komponen A
B
n
Tc
C3H8O3
0,34908
0,24902
0,1541
723
HNO3
0,43471
0,2311
0,1917
520
H2SO4
0,42169
0,19356
0,2857
925
0,3471
0,274
0,28571
647,13
0,54197
0,27886
0,29995
680
Na2CO3
0,4683
0,3
0,2857
3592,23
Na2SO4
0,26141
0,1
0,28571
3700
NaNO3
0,22127
0,10591
0,37527
3400
CO2
0,42169
0,2616
0,2903
304,19
H2O C3H5N3O9
5. Entalphy of formation Hf = kJ/mol komponen
Hf 298 K
C3H8O3
-582,800
HNO3
-131,380
H2SO4
-735,130
H2O
-241,814
C3H5N3O9
-270,900
Na2CO3
-469,415
Na2SO4
-1389,510
NaNO3
-447,480
CO2
-395,0184
Data Sifat Fisis Bahan***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 6. Gibbs formation Gf =KJ/mol komponen
Gf 298 K
C3H8O3
-448,490
HNO3
-74,700
H2O
-288,590
C3H5N3O9
-97,900
7. Viscosity of liquid Log µ = A + B/T + CT + DT2 komponen A C3H8O3
(µ liquid=centipoise dan T=K)
B
C
D
-18,2152
4230,5
2,8705E-02
-1,8348E+02
HNO3
-3,5221
729,48
3,9634E-03
-2,2372E-06
H2SO4
-18,7045
3496,2
3,3080E-02
-1,7018E-05
H2O
-10,2158
1792,5
1,7730E-02
-1,2631E-05
C3H5N3O9
-30,0495
5606,2
5,2649E-02
-3,2609E-05
Na2CO3
-18,3286
1791,5
5,4022E-02
-4,8473E-05
Na2SO4
11,2905
-0,0046
-6,7848E-03
-9,2443E-07
-17,9151
1460,5
0,073127
-0,0001123
CO2
Data Sifat Fisis Bahan***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA MASSA
Kapasitas produksi = 10.000 ton/th 1 tahun produksi = 330 hari Jadi, kapasitas produksi per jam = 1262,6263 kg/jam Produk: o Nitrogliserin = ±99% berat o Impuritas berupa H2O, Gliserol dan garam-garam Na2SO4 dan HNO3 = ± 1% KOMPONEN C3H8O3 H2O H2SO4 HNO3 C3H5N3O9 Na2CO3 Na2SO4 NaNO3 CO2
BM (kg/kgmol) 92,09 18,02 98,08 63,02 227,09 106 142,05 85,01 44,01 Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun
1. Memperkirakan kebutuhan umpan Gliserol dan Asam Campuran H 2 SO4 Reaksi : C3H8O3 + 3HNO3 ⎯⎯⎯ → C3H5N3O9 + 3H2O E A + 3B ⎯⎯ → C + 3D
Dengan : A = C3H8O3 B = HNO3 C = C3H5N3O9 D = H2O E = H2SO4 Diinginkan : 99,9% Nitrogliserin yang masuk D-01 dapat terpisah di fase atas. 99,9% Nitrogliserin yang masuk D-02 dapat terpisah di fase bawah. •
Nitrogliserin di arus 16 : C16
= 0,99 . 1262,6263 kg/jam = 1250 kg/jam
•
Nitrogliserin di arus 11 : C11
•
•
= C16 = 1250 kg/jam
Nitrogliserin di arus 9 : C11
= 99,9 %. C9
C9
=
C11 1250kg / jam = = 1251,2513 kg/jam 99,9% 99,9%
Nitrogliserin di arus 10 : C10= C9 - C11 = (1251,2513 – 1250 )kg/jam = 1,2513 kg/jam
•
Nitrogliserin di arus 7 : C7
•
= C9
= 1251,2513 kg/jam
Nitrogliserin di arus 5 : C7
= 99,9 %. C5
C5
=
C7 1251, 2513kg / jam = = 1252,5038 kg/jam 99,9% 99,9% Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun •
Nitrogliserin di arus 6 : C6= C5 – C7 = (1252,5038 – 1251,2513 )kg/jam = 1,2525 kg/jam
•
Neraca massa Nitrogliserin di seluruh alat : Input – output + reaksi = acc 0 – (C6 + C10 + C16 ) + C hasil reaksi = 0 C hasil reaksi = C6 + C10 + C16 = (1,2525 + 1,2513 + 1250) kg/jam = 1252,5038 kg/jam
•
Kebutuhan gliserol (A) Kebutuhan A =
Aumpan kemurnian
=
534, 6552kg / jam = 535,7265 kg/jam 0,998
H2O impuritas = (535,7265 – 534,6552) kg/jam = 1,0713 kg/jam •
Kebutuhan HNO3 dan H2SO4 Perbandingan massa asam campuran dan gliserol = 6 : 1 (Technical Manual : Military Explosive) Sehingga, umpan asam campuran
= gliserol umpan . 6 = 534,6552 kg/jam . 6 = 3207,9312 kg/jam
Perbandingan HNO3 : H2SO4 = 0,4 : 0,6 Maka; =>>HNO3 umpan
= 0,4 (3207,9312) kg/jam
= 1283,1725 kg/jam Kebutuhan HNO3 =
HNO3umpan 1283,1725kg / jam = kemurnian 0,97 =1322,8582 kg/jam
H2O impuritas
= (1322,8582 - 1283,1725) kg/jam = 39,6859 kg/jam
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun =>>H2SO4 umpan
= 0,6 (3207,9312) kg/jam = 1924,7587 kg/jam
Kebutuhan H2SO4 =
H 2 SO4 umpan 1924, 7587 kg / jam = kemurnian 0,98
=1964,0395 kg/jam H2O impuritas
= (1964,0395 – 1924,7587) kg/jam = 39,2808 kg/jam
2. Neraca Massa Mixer-01 Komponen masuk Mixer-01 Arus 2 : H2SO4 H2O Arus 1: HNO3 H2O jumlah
Massa (kg/jam)
Komponen keluar Mixer-01 (Arus 3) H2SO4 1924,7587 HNO3 39,2808 H2O
Massa (kg/jam) 1924,7587 1283,1725 78,9667
1283,1725 39,6859 3286,8979 jumlah
3286,8979
3. Neraca Massa Reaktor C3H8O3 +
3 HNO3
534,6552
Mula-mula (kmol)
H 2 SO4 ⎯⎯ ⎯→
C3H5N3O9 +
3 H2O
1283,1725
-
-
5,8058
20,3614
-
-
Reaksi (kmol)
5,5155
16,5465
5,5155
16,5465
Sisa (kmol)
0,2903
3,8149
5,5155
16,5465
26,7328
240,4125
1252,5145
298,1679
Mula-mula (kg)
Sisa (kg)
H2O masuk reactor
= H2O dari mixer-01 + H2O impuritas Gliserol = (78,9667 + 1,0713) kg/jam = 80,0380 kg/jam.
H2O hasil reaksi = 16,5465 kmol/jam = 298,1679 kg/jam Rasio mol umpan = Excess HNO3
=
5,8058 1 mol C 3 H 8O 3 = = 20,3614 3,5 mol HNO 3 20,3164 − 17, 4174 × 100% 20,3164
= 14,46 % Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun H2O keluar reactor
= H2O masuk reactor + H2O hasil reaksi = (80,0373 + 298,1679) kg/jam. = 378,2059 kg/jam
Komponen masuk
Massa (kg/jam)
Reaktor Arus 3 :
Komponen keluar
Massa
Reaktor (Arus 5)
(kg/jam)
C3H5N3O9
1252,5145
H2SO4
1924,7587 C3H8O3
HNO3
1283,1725 H2SO4
1924,7587
78,9667 HNO3
240,4125
H2O Arus 4 :
26,7328
H2O
C3H803
378,2059
534,6552
H2O
1,0713
jumlah
3822,6244 jumlah
3822,6244
4. Neraca massa Dekanter-01 Fase ringan merupakan fase berat, sedangkan fase berat merupakan fase asam yang terdiri dari C3H8O3, HNO3,H2SO4, dan H2O. Asumsi yang diambil : Fase asam masih terikut di fase ringan sebanyak 1% dari fase asam di umpan decanter. Data kelarutan gliserin dalam air : 1,38 x 103 ppm (berat)
Komponen
Input (Arus 5) (Kg/j)
(Yaws,C.L.)
Output (Kg/j) Atas (Arus 7)
Bawah (Arus 6)
26,7328
0,2673
26,4655
H2SO4
1924,7587
19,2476
1905,5111
HNO3
240,4125
2,4041
238,0084
H2O
378,2059
3,7821
374,4238
1252,5145
1251,9978
0,5167
C3H8O3
C3H5N3O9
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Total
3822,6244
1277,6989
2544,9255
5. Neraca Massa Tangki Pencuci Asumsi yang diambil : Air pencuci yang digunakan adalah 30:1 terhadap massa asam dan gliserol yang akan dicuci. Massa H2O pencuci = massa C3H8O3 + massa H2SO4 + massa HNO3 Komposisi masuk dan keluar Tangki Pencuci berdasarkan neraca massa: Komponen masuk tangki Massa (kg/jam)
Arus 7: C3H8O3
Komponen keluar
Massa
tangki (Arus 9)
(kg/jam)
C3H8O3
0,2673
0,2673 H2SO4
19,2476
H2SO4
19,2476 HNO3
2,4041
HNO3
2,4041 H2O
H2O
3,7821 C3H5N3O9
C3H5N3O9
661,3533 1251,9978
1251,9978
Arus 8 : H2O jumlah
657,5712 1935,2701 jumlah
1935,2701
6. Neraca Massa Dekanter-02 Fase ringan merupakan fase air yang terdiri dari H2O, C3H8O3, HNO3, dan H2SO4, , sedangkan fase berat merupakan fase Nitrogliserin. Asumsi yang diambil :
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Fase air masih terikut di fase berat sebanyak 1% dari fase air di umpan decanter. Data kelarutan gliserin dalam air : 1,38 x 103 ppm (berat)
(Yaws,C.L.)
Komposisi masuk dan keluar Dekanter 02 berdasarkan neraca massa: Komponen
Output(Kg/j)
Input (Arus 9) (Kg/j)
Atas (Arus10)
Bawah (Arus 11)
C3H8O3
0,2673
0,2647
0,0027
H2SO4
19,2476
19,0551
0,1925
HNO3
2,4041
2,3801
0,0240
661,3533
654,7397
6,6135
C3H5N3O9
1251,9978
0,9035
1251,0943
Total
1935,2701
677,3431
1257,9270
H2O
7. Neraca Massa Mixer-02 Na2CO3 98% berat, akan dilarutkan dalam air sehingga konsentrasinya menjadi 5% berat. Na2CO3 yang akan dilarutkan dihitung sesuai dengan kebutuhan untuk netralisasi H2SO4 dan HNO3 di Tangki Netraliser. Kebutuhan Na2CO3 untuk netralisasi asam sulfat (kgmol) Na2CO3 + H2SO4 Na2SO4 + Mula-mula Reaksi Sisa
0,00196242 0,00196242 0
0,00196242 0,00196242 0
0 0,00196242 0,00196242
Mula-mula Reaksi Sisa
Kebutuhan Na2CO3 untuk netralisasi asam nitrat (kgmol) Na2CO3 + 2HNO3 2NaNO3 + 0,000190743 0,000381486 0 0,000190743 0,000381486 0,000381486 0 0 0,000381486
H2O + 0 0,00196242 0,00196242
CO2 0 0,0019624 0,0019624
H2O +
CO2 0 0,0001907 0,0001907
0 0,000190743 0,000190743
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Mol Na2CO3 yang dibutuhkan untuk netralisasi H2SO4 dan HNO3 = 0,001962 +0,0001907 = 0,002153 kmol = 0,002153 kmol * 106 kg/kmol = 0,2282 kg H2O impurities dalam Na2CO3 = 0,02 * (100/98 * 0,2282) = 0,004658 kg Air sebagai pelarut Na2CO3 = (0,95 * (100/5 * 0,2282)) – 0,004658 = 4,6232 kg Komposisi masuk dan keluar Mixer berdasarkan neraca massa: Komponen masuk tangki
Massa (kg/jam)
Komponen keluar
Massa
tangki
(kg/jam)
Arus 14:
Arus 13:
Na2CO3
0,2282 Na2CO3
0,2282
H2O
0,0047 H2O
4,6279
Arus 15: H2O
4,6232
jumlah
4,8561 jumlah
4,8561
8. Neraca Massa Tangki Netraliser
Kebutuhan Na2CO3 untuk netralisasi asam sulfat (kgmol) Na2CO3 + H2SO4 Na2SO4 + 0,00196242 0,00196242 0
0 0,00196242 0,00196242
H2O
+
Mula-mula Reaksi Sisa
0,00196242 0,00196242 0
0 0,00196242 0,00196242
Mula-mula Reaksi Sisa
Kebutuhan Na2CO3 untuk netralisasi asam nitrat (kgmol) Na2CO3 + 2HNO3 2NaNO3 + H2O + 0,000190743 0,000381486 0 0 0,000190743 0,000381486 0,000381486 0,000190743 0 0 0,000381486 0,000190743
CO2 0 0,0019624 0,0019624
CO2 0 0,0001907 0,0001907
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun CO2 terbentuk
= (0,001962+0,0001907 )kmol
= 0,0021527 kmol
= 0,09474 kg Na2SO4 terbentuk = 0,001962 kmol
= 0,2788 kg
NaNO3 terbentuk = 0,0003815 kmol
= 0,0324 kg
Komposisi masuk dan keluar Tangki Netraliser berdasarkan neraca massa: Komponen masuk tangki
Massa (kg/jam)
Arus 11:
Komponen keluar
Massa
tangki
(kg/jam)
Arus 16:
C3H8O3
0,0027 C3H8O3
0,0027
H2SO4
0,1925 Na2SO4
0,2788
HNO3
0,0240 NaNO3
0,0324
H2O
6,6135 H2O
C3H5N3O9
1251,0943 C3H5N3O9
Arus 13 :
1251,0943
Arus 12:
H2O
4,6279 CO2
Na2CO3
0,2282
jumlah
11,2802
0,0948
1262,7831 jumlah
1262,7831
Perhitungan Neraca Maassa ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun LAMPIRAN C PERHITUNGAN NERACA PANAS Satuan
= KJoule
T referensi
= 25oC = 298.15 K
Basis
= 1 jam operasi
1. Neraca panas Mixer 01 Panas Masuk Umpan dari tangki T-01 : T masuk = 30 oC komponen H2SO4 H2O
kg 1924,7857
n (kmol) 19,6247
∫ Cp dT -414,8704
Q -8141,6858
39,2808
2,1798
384,2808
837,6725 -7304,0133
Total Panas masuk dari T-01 = -7304,0133 kJ Umpan dari tangki T-02 T masuk = 30 oC komponen HNO3 H2O
kg 1283,1725
n (kmol) 20,3614
∫ Cp dT 554,0039
Q 11280,2683
39,6859
2,2023
384,2808
846,3113 12126,5796
Total Panas masuk dari T-02 = 12126,5796 kJ Panas Pencampuran Komponen masuk = 39,0387 % massa HNO3 58,5589 % massa H2SO4 2,4024 % massa H2O Total asam = 97,5976 % massa HNO3 bebas air
=
% HNO3 × 100% %totalasam
=
39, 0378% × 100% 97,5976%
= 39,9997 % ≅ 40 %
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Jumlah total asam = 3207,9582 kg
= 7072,2646
Dari grafik Entalpi vs Asam Campuran (%) pada fig. 4-5 Groggins diperoleh H32F = -5,8 Btu/lb Cp = 0,42 Btu/lb.F Maka entalpi pada T = 30 oC = 86 F ∆H pencampuran = m. H32F + m.Cp.∆T = (H32F + Cp.∆T) .m = (-5,8 Btu/lb + 0,42 Btu/lb.F.(86-32)F).7072,2646 lb = 119379,8273 Btu . 252,16 kal/Btu = 30102817,2402 kal = 125950187,3332 J = 125950,1873 kJ Panas Keluar T = 30 oC komponen H2SO4 HNO3 H2O
kg 1924,7857 1283,1725
n (kmol) 19,6247 20,3614
∫ Cp dT -414,8704 554,0039
Q -8141,6858 11280,2683
78,9667
4,3822
384,2808
1683,9838 4822,5663
Total Panas keluar = 4822,5663 kJ
2. Neraca Panas heat exchanger 01
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Panas masuk T masuk = 30 oC komponen H2SO4 HNO3 H2O
kg 1924,7857 1283,1725
n (kmol) 19,6247 20,3614
∫ Cp dT -414,8704 554,0039
Q -8141,6858 11280,2683
78,9667
4,3822
384,2808
1683,9838 4822,5663
kg 1924,7857 1283,1725
n (kmol) 19,6247 20,3614
∫ Cp dT -1104,9791 731,4642
Q -22498,8698 14354,7296
78,9667
4,3822
769,3779
-3371,5444 -11515,6846
Total Panas masuk = 4882,5663 kJ Panas keluar T masuk = 15 oC komponen H2SO4 HNO3 H2O
Total Total panas keluar = -11515,6846 kJ Pendingin Fluida : Cooling Brine Q pendingin
= Qin – Qout = 4822,5663 – (-11515,6846) = 16338,2509 kJ
3. Neraca Panas heat exchanger 02
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Panas masuk T masuk = 30 oC komponen C3H8O3 H2O
kg 534,6552
n (kmol) 5,8058
∫ Cp dT 1314,0708
Q 7629,2190
0,0595
384,2808
22,8457 7652,0647
kg 534,6552
n (kmol) 5,8058
∫ Cp dT -2614,6426
Q -15180,0659
1,0713
0,0595
-769,3779
-45,7400 -15225,8058
1,0713 Total Panas masuk = 7652,0647 kJ Panas keluar T masuk = 15 oC komponen C3H8O3 H2O
Total Total panas keluar = -15225,8058 kJ Pendingin Fluida : Cooling Brine Q pendingin
= Qin – Qout = 7652,0647 – (-15225,8058) = 22877,8706 kJ
4. Neraca Panas Reaktor Panas masuk T masuk = 15 oC Umpan dari output heat exchanger 01 komponen H2SO4 HNO3 H2O
kg 1924,7857 1283,1725
n (kmol) 19,6247 20,3614
∫ Cp dT -1104,9791 731,4642
Q -22498,8698 14354,7296
78,9667 4,3822 769,3779 -3371,5444 Total -11515,6846 Panas masuk umpan dari heat exchanger HE 01 = -11515,6846 KJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Umpan dari output heat exchanger 02 komponen C3H8O3 H2O
kg 534,6552
n (kmol) 5,8058
∫ Cp dT -2614,6426
1,0713
0,0595
-769,3779
Total Panas masuk umpan dari heat exchanger HE 02
Q -15180,0659 -45,7400 -15225,8058 = -15225,8058 KJ
Panas reaksi komponen C3H8O3 H2SO4 HNO3 C3H5N3O9 H2O
∆Hf 298 (kJ/mol) -582,8 -732,13 -135,1 -270,9
∆Hf 298 (kJ/kmol) -582800 -732130 -135100 -270900
-241,8
-241800
Total Reaksi C3H8O3 + 3HNO3
H 2 SO4 ⎯⎯⎯ →
C3H5N3O9
+
3H2O
∆Hf298 = m gliserol bereaksi (∆H produk - ∆H reaktan) = m gliserol masuk . konversi ((HfC3H5N3O9 +3. Hf H2O ) – (HfC3H8O3+3.Hf HNO3)) = 5,8058 . 0,95. [(-270900+3.(-241800))-( -582800+3.(-135100))] = -45227,1040 kJ Panas keluar T = 15 oC komponen C3H8O3 H2SO4
kg 26,7328
n (kmol) 0,2903
∫ Cp dT -2614,3693
Q -758,9251
1924,7587
19,6244
-769,3973
-16148,1680
240,4125
3,8149
729,5288
14316,5460
1252,5145
5,5155
-1104,9311
-4215,1578
378,2051 20,9881 Total Panas keluar reactor = -17878,4221 kJ
-2007,5643
-11072,4224 -17878,4221
HNO3 C3H5N3O9 H2O
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Qin + Qreaksi = Qout + Qpendingin Q pendingin = Qin + Qreaksi – Qout = -11515,6846 +(-15225,8058)+ (-45227,1040)–(-17878,4221) = -54125,8482 kJ
5. Neraca Panas Dekanter 01 Panas masuk T masuk = 15 oC komponen C3H8O3 H2SO4 HNO3 C3H5N3O9 H2O
kg 26,7328
n (kmol) 0,2903
∫ Cp dT -2614,3693
Q -758,9251
1924,7587
19,6244
-769,3973
-16148,1680
240,4125
3,8149
729,5288
14316,5460
1252,5145
5,5155
-1104,9311
-4215,1578
378,2051
20,9881
-2007,5643
-11072,4224 -17878,4221
Total Panas masuk Dekanter 01 = -17878,4221 kJ Panas Keluar Fase Atas T =15 oC komponen C3H8O3 H2SO4 HNO3 C3H5N3O9 H2O
kg 0,2673
n (kmol) 0,0029
∫ Cp dT -2614,3693
Q -7,5885
19,1476
0,1962
729,5288
143,1656
2,4041
0,0381
-1104,9311
-42,1511
1251,9978
5,5132
-2007,5643
-11068,1495
3,7821
0,2099
-769,3973
-161,4838 -11136,2073
Total Panas keluar fase atas Dekanter 01 = -11136,2073 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Panas Keluar Fase Bawah T =15 oC komponen C3H8O3 H2SO4
kg 26,4655
n (kmol) 0,2874
∫ Cp dT -2614,3693
Q -751,3366
1905,5111
19,4281
729,5288
14173,3805
238,0084
3,7767
-1104,9311
-4173,0067
0,5167
0,0023
-2007,5643
-4,5678
374,4230
20,7782
-769,3973
-15986,6842 -6742,2148
HNO3 C3H5N3O9 H2O
Total Panas keluar fase bawah Dekanter 01 = -6742,2148 kJ
Total panas keluar Dekanter 01 = -11136,2073 + (-6742,2148) = -17878,4221 kJ
6. Neraca Panas heat exchanger 03
Panas masuk T masuk = 30 oC komponen H2O
kg
n (kmol)
657,5712 36,4912 Total Panas masuk = 14022,8635 kJ
∫ Cp dT 384,2808
Q 14022,8635 14022,8635
Panas keluar T masuk = 15 oC komponen H2O
kg
n (kmol)
657,5712 36,4912 Total Total panas keluar = -28076,2215 kJ
∫ Cp dT -769,3973
Q -28076,2215 -28076,2215
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Pendingin Fluida : Cooling Brine Q pendingin
= Qin – Qout = 14022,8635 - (-28076,2215) = 42099,0851 kJ
7. Neraca Panas Tangki Pencuci Panas masuk T masuk = 15 oC Umpan dari fase atas Dekanter 01: komponen C3H8O3 H2SO4 HNO3 C3H5N3O9 H2O
kg 0,2673
n (kmol) 0,0029
∫ Cp dT -2614,3693
Q -7,5885
19,1476
0,1962
729,5288
143,1656
2,4041
0,0381
-1104,9311
-42,1511
1251,9978
5,5132
-2007,5643
-11068,1495
3,7821
0,2099
-769,3973
-161,4838 -11136,2073
Total
Panas masuk dari umpan fase atas Dekanter 01 = -11136,2073 kJ Umpan dari output heat exchanger 03: komponen H2O
kg 657,5712
n (kmol) 36,4912
∫ Cp dT
Q
-769,3973
-28076,2215 Total -28076,2215 Panas masuk dari output heat exchanger 03 = -28076,2215 kJ Panas masuk total = -11136,2073 + -28076,2215 = -39212,4288 kJ Panas keluar T = 15 oC komponen C3H8O3 H2SO4 HNO3
kg 0,2673
n (kmol) 0,0029
∫ Cp dT -2614,3693
Q -7,5885
19,1476
0,1962
729,5288
143,1656
2,4041
0,0381
-1104,9311
-42,1511
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun C3H5N3O9
1251,9978
5,5132
-2007,5643
-11068,1495
661,3533
36,7011
-769,3973
-28237,7053 -39212,4288
kg 0,2673
n (kmol) 0,0029
∫ Cp dT -2614,3693
Q -7,5885
19,1476
0,1962
729,5288
143,1656
2,4041
0,0381
-1104,9311
-42,1511
1251,9978
5,5132
-2007,5643
-11068,1495
661,3533 36,7011 -769,3973 Total Panas masuk Dekanter 02 = -39212,4288 Kj
-28237,7053 -39212,4288
H2O Total
8. Neraca Panas Dekanter 02 Panas masuk T masuk = 15 oC komponen C3H8O3 H2SO4 HNO3 C3H5N3O9 H2O
Panas Keluar Fase Atas T =15 oC komponen C3H8O3 H2SO4
kg 0,2646
n (kmol) 0,0029
∫ Cp dT -2614,3693
Q -7,5118
19,0551
0,1943
729,5288
141,7338
HNO3
2,3801
0,0378
-1104,9311
-41,7301
C3H5N3O9
0,9035
0,0040
-2007,5643
-7,9877
654,7397
36,3341
-769,3973
-27955,3262 -27870,8219
H2O
Total Panas keluar fase atas Dekanter 02 = -27870,8219 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Panas Keluar Fase Bawah T =15 oC komponen C3H8O3 H2SO4
kg 0,0027
n (kmol) 2,9029E-05
∫ Cp dT -2614,3693
Q -0,0759
0,1925
0,0020
729,5288
1,4317
HNO3
0,0024
0,0004
-1104,9311
-0,4215
1251,0943
5,5092
-2007,5643
-11060,1618
6,6135
0,3670
-769,3973
-282,3770 -11341,6045
C3H5N3O9 H2O
Total Panas keluar fase bawah Dekanter 02 = -11341,6045 kJ
Total panas keluar Dekanter 02 = -27870,8219 + (-11341,6045) = -39212,4288 kJ 9. Neraca Panas mixer 02 Panas Masuk T masuk = 15 oC Panas masuk arus 14 : komponen Na2CO3
kg
n (kmol)
∫ Cp dT
0,2282
0,0025
286,3816
0,7097
H2O
0,0047
0,0003
384,2871
0,1002 0,8099
Total Panas masuk dari arus 14 = 0,8099 kJ
Q
Panas masuk arus 15 : komponen H2O
kg
n (kmol)
∫ Cp dT
4,6232 0,2566 Total Panas masuk dari arus 15 = 98,5925 kJ
384,2871
Q 98,5925 98,5925
Total panas masuk = 0,8099 + 98,5925 = 99,4023 kJ Panas Pelarutan Panas Pelarutan
= 5,57 kkal/gmol
(Perry table 2-224)
= 23304,8800 kJ/kmol = 6042,9137 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Panas keluar T masuk = 15 oC komponen Na2CO3
kg
n (kmol)
∫ Cp dT
Q
0,2282
0,0025
286,3816
0,7097
4,6279 Total Panas keluar = 99,4023 Kj
0,2568
384,2871
98,6927 99,4023
H2O
Q pendingin : Qc = (Qin + Q pelarutan) – Q output = 99,4023 + 6042,9137- 99,4023 = 6042,9137 Kj
10. Neraca Panas heat exchanger 04
Panas Masuk T masuk = 30 oC komponen Na2CO3
kg
n (kmol)
∫ Cp dT
Q
0,2282
0,0025
286,3816
0,7097
4,6279 Total Panas masuk = 99,4023 kJ
0,2568
384,2871
98,6927 99,4023
n (kmol) 0,0025
∫ Cp dT -570,7834
Q -1,2290
0,2568
-769,3779
-197,5906 -198,8196
H2O
Panas Keluar T = 15 oC komponen Na2CO3 H2O
kg 0,2282
4,6279 Total Panas keluar = -198,8196 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Pendingin Fluida : Cooling Brine Q pendingin
= Qin – Qout = 99,4023 - (-198,8196) = 298,2219 kJ
11. Neraca Panas Tangki Netraliser Panas Masuk T masuk = 15 oC Panas masuk umpan dari fase bawah Dekanter 02: komponen C3H8O3 H2SO4
kg 0,0027
n (kmol) 2,9029E-05
∫ Cp dT -2614,3693
Q -0,0759
0,1925
0,0020
729,5288
1,4317
HNO3
0,0024
0,0004
-1104,9311
-0,4215
1251,0943
5,5092
-2007,5643
-11060,1618
6,6135
0,3670
-769,3973
kg 0,2282
n (kmol) 0,0025
∫ Cp dT -570,7834
Q -1,2290
4,6279
0,2568
-769,3779
-197,5906 -198,8196
C3H5N3O9 H2O
-282,3770 Total -11341,6045 Panas masuk umpan dari Fase bawah Dekanter 02 = -11341,6045 kJ Panas masuk dari Mixer 02: komponen Na2CO3 H2O
Total Panas masuk dari Mixer 02 = -198,8196 Kj Panas masuk total = -11341,6045 + -198,8196 = -11540,4241 kJ Panas Reaksi Na2CO3 +
H2SO4
Na2SO4 +
H2O
Na2CO3 +
2HNO3
2NaNO3 +
H2O +
+
CO2
…..(rx1)
CO2
…..(rx2)
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun KOMPONEN Na2CO3 H2SO4 HNO3 Na2SO4 NaNO3 H2O CO2
∆Hf 298 (KJ/mol) -469,4150 -735,1300 -135,1000 -1389,5100 -447,4800 -241,8000 -395,0184
Reaksi 1: ∆Hr298 = m Na2CO3 (∆H produk - ∆H reaktan) = m Na2CO3((HfNa2SO4 + Hf H2O+HfCO2) – (HfNa2CO3+Hf H2SO4)) Mol Na2CO3 = 0,002 kmol = 2 mol ∆Hr298=2.[(-1389,5100+(-1389,5100)+(-395,0184))-(-469,4150+(-735,1300))] = -1643,5668 Kj Reaksi 2: ∆Hr298 = m Na2CO3 (∆H produk - ∆H reaktan) = m Na2CO3((2HfNaNO3 + Hf H2O+HfCO2 ) – (HfNa2CO3+2.HfHNO3)) Mol Na2CO3 = 0,0002 kmol = 0,2 mol ∆Hr298=0,2[(2.(-447,4800)+(-1389,5100)+( -395,0184))-( -469,4150+2.(-735,1300))] = -158,4327 Kj ∆Hr total = -1643,5668 + (-158,4327) = -1801,9995 kJ Panas Keluar T = 15 oC Fase cair komponen C3H8O3 Na2SO4
kg 0,0027
n (kmol) 2,9029E-05
∫ Cp dT -2614,3693
Q -0,0759
0,2788
0,0020
-769,3973
-481,6293
NaNO3
0,0324
0,0004
-2281,4398
-4,4772
1251,0943
5,5092
-2007,5643
-0,2944
11,2802
0,6260
-769,3973
-11060,1618 -11546,6385
C3H5N3O9 H2O Total
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Fase Gas komponen CO2
kg
n (kmol)
∫ Cp dT
Q
0,0948
0,0022
-272,2257
-0,5862
Total panas keluar = -11546,6385 + (-0,5862) = -11547,2246 kJ ∆H pendingin
= ∆Hreaktan + ∆Hr298 + ∆Hproduk = -11540,4241 + (-1801,9995) + -11547,2246 = -1795,1990 kJ
Perhitungan Neraca Panas ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun LAMPIRAN D PERHITUNGAN REAKTOR * Kode alat
:R
* Fungsi
: Mereaksikan Gliserol (C3H8O3) dan asam campuran menjadi Nitrogliserin (C3H5N3O9)
* Jenis : tangki alir berpengaduk
* Konversi reaksi = x = 0,95 * kondisi operasi : T : 15oC P : 1 atm * Data-data yang ingin dihitung : 1. Neraca Massa 2. Dimensi Reaktor 3. Dimensi pengaduk 4. Kecepatan Pengadukan 5. Daya pengadukan 6. Merancang Koil Pendingin 7. Isolasi Reaktor Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 1. Menghitung Neraca Massa Komponen masuk
Massa (kg/jam)
Komponen keluar
Massa
Reaktor
(kg/jam)
Reaktor Arus dari Mixer-01 :
C3H5N3O9
1252,5145
H2SO4
1924,7587 C3H8O3
HNO3
1283,1725 H2SO4
1924,7587
78,9667 HNO3
240,4125
H2O Arus dari tangki Gliserol : C3H803
H2O
378,2059
534,6552
H2O jumlah
26,7328
1,0713 3822,6244 jumlah
3822,6244
Densitas campuran = 1,6025844 kg/L = 1602,5844 kg/m3 =100,0460 lb/ft3 2. Menghitung Dimensi Reaktor Jenis Alat : Reaktor berbentuk tangki silinder tegak dengan head dan bottom torispherical dished head yang dilengkapi dengan pengaduk, dengan pertimbangan: -
tekanan operasi 15-200 psia
-
Konstruksi sederhana dan harga lebih ekonomis
Bahan reaktor dipilih dari stainless steel SA 333 grade C karena bahan ini tahan terhadap larutan yang bersifat korosif, dengan data-data : -
Allowable stress, f=13800 psia
-
Efisiensi pengelasan, E= 0.8
-
Corrosion allowance, C= 0.125
(appendix D Brownell, 1959) ♦ Mencari harga konstanta kecepatan reaksi
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Data pada reactor Batch (Technical Manual : Military Explosive): Rasio berat umpan =
C 3H 8O3 1 = AsamCampuran 6
Asam campuran terdiri dari asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4). Rasio berat asam campuran = 40 % HNO3 : 60 % H2SO4. Konversi = 95 %. Waktu reaksi = 60 menit. Asam campuran yang diumpankan = 6800 lb. H 2 SO4 C3H8O3 + 3HNO3 ⎯⎯⎯ → C3H5N3O9 + 3H2O
Misal : C3H8O3
=A
HNO3
=B
C3H5N3O9
=C
H2O
=D
CA = CA0 (1 – XA) CB = CB0 – CA0.XA Persamaan kecepatan reaksi : Karena asam nitrat (HNO3) berlebih/excess 14,46% , maka CB dianggap konstan, sehingga persamaan kecepatan reaksinya adalah : -rA = k. CA Dari Neraca Massa A pada reaktor Batch, dapat diperoleh persamaan untuk menghitung konstanta kecepatan reaksi :
t0 = CA0 t = CA input – output – reaksi = akumulasi 0
- 0
- rA.V = −
dC A .V dt Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Di mana –rA = k. CA Maka : −
dC A = k. CA dt
; CA= mol A/ volume
dC A = k .C A0 .(1 − X A ) dt d (C A0 (1 − X A )) − = k .C A0 .(1 − X A ) dt dX A C A0 = k .C A0 .(1 − X A ) dt −
XA
∫ 0
t
dX A = k .∫ dt (1 − X A ) 0
− ln(1 − X A ) ]0 A = k .t X
⎛ 1 ⎞ ln ⎜ ⎟ = k .t ⎝ 1− X A ⎠ ⎛ 1 ⎞ ln ⎜ ⎟ = k .60 ⎝ 1 − 0,95 ⎠ k = 0,04993 /menit = 2,9958 /jam ♦ Menghitung Volume Perancangan Dari Neraca Massa A dalam RATB :
input – output – reaksi = akumulasi FA0
- FA
Dengan:
- rA.V = 0 XA =
FA0 − FA = konversi FA0
FA0 = FV .C A0
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun FA0 = molar rate = FV = flow rate =
molA waktu
volume waktu
Maka:
V=
FA0 − FA −rA
FA0 . XA −rA C A0 .Fv. X A = k .C A0 .(1 − X A )
V=
=
Fv. X A k (1 − X A )
Fv =
massa 3822, 6244kg / jam = = 2385, 2716 L / jam densitas 1, 6026kg / L
Maka : 2385, 2716 L / jam.0,95 2,9958 / jam(1 − 0,95) = 15127,8959 L
V=
= 15,1278929m3 = 534,3657 ft 3 ♦ Menghitung Diameter dan Tinggi Reaktor Volume bahan = 15,1278929 m3 Over design= 20 % Volume perancangan reactor = volume + Over design = 1,2 * 15,1278929 m3 = 18,1535 m3 = 641,2388 ft3 Volume head atau bottom
= 0.000049 * D3
(volume head dalam ft3 dan diameter(D) tangki dalam ft) Dipilih H = 2D Volume reaktor= Volume head + Volume bottom + Volume Vessel 641,2388 ft3 = 2 * 0.000049 * D3 + 0.25 *3.14 * D3 Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun D
= 7,4193 ft
= 89,0316 in = 2,2614 m
H
= 14,8386 ft = 178,0632 in = 4,5228 m
♦ Menghitung tebal vessel, head dan bottom •
Menghitung tebal vessel t=
P × ri +C fE − 0.6 P
dengan
t
= tebal vessel, in
P
= tekanan alat
rI
= jari-jari dalam tangki, in
dari data fisis bahan konstruksi tangki, tebal vessel dapat dihitung. P = tekanan perancangan = 1,2 atm = 17,64 psi. t=
17, 64 * (89, 0316 / 2) + 0,125 (13800 * 0,8) − (0, 6 *17, 64)
t = 0,2027 in dipilih tebal vessel standar 1/4 in atau 0,25 in •
Menghitung tebal head atau bottom t=
p⋅r⋅w +C 2 ⋅ f ⋅ E − 0 .2 ⋅ p
dengan
t
= Tebal head, in
p
= Tekanan total = tekanan hidrostatik + tekanan alat
r
= jari-jari dalam tangki, in
w
= stress-intensification for torispherical dished head
⎛ ⎛ r ⎞0.5 ⎞ ⎟ w = 0.25 ⋅ ⎜ 3 + ⎜ ⎜ ⎝ icr ⎟⎠ ⎟ ⎠ ⎝ dengan
r
= jari-jari crown
icr
= inside corner radius
harga dari r dan icr dapat diketahui dari tabel 5.7 Brownell. OD head = Diameter vessel + 2 tebal tangki = 89,0316 in + 2* 0,25 in Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun = 89,5316 in dengan nilai OD tersebut diambil nilai OD, r dan icr sebagai berikut: OD
= 90 in
r
= 90 in
icr
= 5,5 in
⎛ ⎛ 90 ⎞0,5 ⎞ w = 0, 25 * ⎜ 3 + ⎜ ⎟ ⎜ ⎝ 5,5 ⎟⎠ ⎟ ⎝ ⎠ w = 1.7613 t=
17, 64 * (89, 0316 / 2) *1, 7613 + 0,125 2 *13800 * 0,8 − 0.2 *17, 64
t = 0,2632 in dipilih tebal standar
=3/16 in
= 0,3125 in
♦ Menghitung Tinggi total dari reaktor OD
b
OA
icr B
sf
A
rC
th
ID a
C
•
Menghitung tinggi dari head Untuk tebal head 1/4 in, standard stright flange(sf) = 1,5-3 dipilih sf = 2 in dari persamaan di fig 5.8 Brownell : BC = r – icr
= 90 in – 5,5 in
= 94,5 in
AB= (ID/2) – icr
= (89,0316/2) in – 5,5 in
= 39,0158 in
(84,5) 2 + (39, 0158) 2
= 74,9534 in
AC =
(BC )2 + ( AB )2
=
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun b
= r – AC
= 90 in - 74,9534 in
Tinggi head OA
= tebal head + b + sf
= 15,0466 in
= ( 0,3125 + 15,0466 + 2) in = 17,3591 in = 0,4409 m •
Menghitung tinggi total reaktor Tinggi total tangki = tinggi vessel + 2 tinggi head = 4,5228 m + 2* 0,4409 m = 5,4046 m
3. Menghitung dimensi Pengaduk Volume cairan
= 15,1279 m3
Viskositas campuran
= 5,8378 cp
Jenis Pengaduk
= Turbin dengan 6 blade dan 4 baffle
=0,058378 poise
Pertimbangan : −
Pemilihan jenis pengaduk turbin, karena range viskositas memenuhi.
−
(Rase)
Pemilihan menggunakan turbin karena selain sesuai untuk NRe yang besar, juga untuk mencegah vorteks dan memperbaiki transfer panas di reactor.
(Rase)
Dari halaman 507 Brown, untuk turbin dengan 6 blade diperoleh persamaan: Dt/Di
=3
Zi/Di
= 0.75 – 3
W/Dt
= 0.1
L/Di
= 0.25
Dengan
Dt
= diameter tangki
Di
= diameter impeler
Zi
= jarak pengaduk dari dasar bottom
L
= panjang blade
W
= lebar baffle
diambil Zi/Di = 1
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Maka
Dt
= 2,2614 m
Di
= Dt/3
= (2,2614/3) m
Zi
= Di
= 0,7538 m
L
= 0,25*Di
= 0,25*0,7538 m
= 0,1885 m
W
= 0,1*Dt
= 0,1*2,2614 m
= 0,2261 m
= 0,7538 m
4. Menghitung Kecepatan Pengadukan WELH ⎛ 3.14 ⋅ Di ⋅ N ⎞ dari pers. 8.8 Rase : =⎜ ⎟ 2 Di 600 ⎝ ⎠
dengan
2
WELH = water equivalent Liquid Height = Tinggi larutan dalam tangki * spesific gravity larutan N
= kecepatan putar pengaduk, rpm
Menghitung tinggi cairan dalam vessel: Volume cairan
= 15,1279 m3
Volume bottom
= 0,000049*Dt2 = 0,000049*(2,2614)2 = 2,5058.10-4 m3
Volume cairan dalam vessel
= Volume cairan – volume bottom = 15,1279 m3 – 2,5058.10-4 m3 = 15,1276 m3
Tinggi cairan dalam vessel= =
volumecairandalamvessel 0.25 ⋅ π ⋅ Dt 2
15,1276 0, 25 * 3,14 * (2, 2614) 2
= 3,7683 m Tinggi cairan dalam tangki= Tinggi bottom + Tinggi cairan dalam vessel = 0,4409 m + 3,7683 m = 4,2092 m Spesific gravity larutan
= 1,5459
Maka WELH
= Tinggi larutan dalam tangki * spesific gravity larutan = 4,2092 m * 1,5459 Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun = 6,2070 m Jumlah turbin
= WELH/Dt = 6,2070 m / 2,2614 m = 2,7448 buah = 3 buah
N=
600.(WELH / 2.Di )0,5 π .Di
=
600 * (6, 2070 / 2 * 0, 7538)0,5 3,14 * 0, 7538
= 253,4927 rpm = 0,4776 m/s
5. Menghitung Daya Motor Pengaduk 3
⎛ ρ ⎞ ⎛ N ⎞ ⎛ Di ⎞ P = 3.52 ⋅ 10 − 3 × Np × ⎜ ⎟×⎜ ⎟ ×⎜ ⎟ ⎝ 62.4 ⎠ ⎝ 60 ⎠ ⎝ 12 ⎠
Dengan
5
Np
= koefisien pengadukan, fungsi bilangan Reynold
ρ
= densitas larutan, lb/ft3
N
= kecepatan pengadukan, rpm
Di
= diameter impeler, in
P
= daya, HP
Nre larutan
= =
ρ⋅N ⋅D viskositas
1602,5844*0,4776*2,2614 0,058378
= 11025,3414 Dengan harga Re tersebut didapat harga Np = 5.5 (fig. 8.8 Rase) Sehingga daya pengaduk, 3
⎛ 100, 0460 ⎞ ⎛ 253, 4927 ⎞ ⎛ 0, 7538 × 39,37 ⎞ P = 3.52 ⋅ 10−3 × 5,5 × ⎜ ⎟×⎜ ⎟ ×⎜ ⎟ 60 12 ⎝ 62.4 ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
5
= 46,5760 Hp Asumsi effisiensi motor 85%, Perancangan
= 54,7952 Hp
Dipilih motor dengan daya 60 Hp Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 6. Merancang Koil Pendingin ♦ Kebutuhan pendingin Digunakan pendingin berupa Brine Water CaCl2 30% karena pendinginan dibawah suhu kamar Kondisi operasi isotermal Jumlah panas yang diserap berdasarkan perhitungan Neraca Panas Q
= 5412,8271
kJoule/jam
= 5148,4068
Btu/jam
T operasi
= 15 oC = 288,15 oK = 59 oF
Pendingin
= brine water (CaCl2 30%)
Suhu masuk t1
= -5 oC = 268,15 oK =
Suhu keluar t2
=
23 oF
2 oC = 275,15 oK = 35,6 oF
Sifat fisis brine water (CaCl2 30%) pada suhu rata-rata (29,3 oF = -1,5 oC) Cp
= 0,71
Btu/lbm.F
ρ
= 69,4948 lbm/ft3
µ
= 10,1695 lbm/ft.jam = 4,2.10-3 kg/m.s
k
= 0,32
Btu/jam.ft.F
Jumlah brine yang dibutuhkan M brine =
=
Q Cp .(t 2 − t1 )
5148,4068 Btu/jam 0,71 Btu/lbm . F .(36,5 − 23) F
= 5762,1738
lbm/jam
= 2625,4842
kg/jam
= 0,7293
kg/s
Volume pendingin yang diperlukan = 2,35859432 m3/jam = 0,0231
ft3/s
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun ♦ ∆t Log Mean Temperature Difference (LMTD) ∆t LMTD
=
(T − t 2 ) - (T − t 1 ) ⎛ T - t2 ⎞ ⎟⎟ ln ⎜⎜ ⎝ T - t1 ⎠
= 61,2491 oF = 16,2495 oC ♦ Pipa koil pendingin Ukuran pipa koil
: 1,5 – 2,5 in
Dipilih IPS
(Perry, 1999 , hal 11.20)
= 1,5 in
Spesifikasi pipa koil :
(Kern, 1983, hal 844)
Diameter pipa luar (OD) = 1,9 in = 0,04826 m Schedule Number (SN)
= 40
Diameter dalam (ID)
= 1,61 in = 0,0409 m
Flow area per pipe (ao) =
2,04 in2 = 0,002685 m2
Surface area per linier ft (Ao) = 0,498 ft2/ft = 0,1494 m2/m Susunan koil : helix Diameter helix (DH)
= 0,7 – 0,8 IDReaktor Dipilih DH
(Rase, 1977, hal 361)
= 0,7 IDr
IDr = 2,2614 m DH = 1,5830 m = 5,1935 ft Jarak antar lilitan (l)
= 1 – 1,5 OD Dipilih l l
(Perry, 1999)
= 1 x OD
= 0,04826 m
♦ Koefisien transfer panas dalam koil Digunakan data air pendingin 1
hi.ID ID ⎤ ⎡ = 0,027. Re 0,8 . Pr 3 .⎢1 + 3,5 k DH ⎥⎦ ⎣
(Kern, 1983,
hal 103) Dengan hi
=
koefisien transfer panas konveksi dalam koil,
Btu/jam.ft2.F
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun ID = diameter dalam koil, ft k
= konduktifitas panas air, Btu/jam,ft.F
DH = diameter helix, ft Re = bilangan Reynold Pr = bilangan Prandtl Re
Pr
=
Gt . ID µ
Gt =
m pendingin
Re =
271,6309 kg/m s s . 0,0409 m = 2644,7793 4,2.10 −3 kg/m . s
ao
=
0 , 7293 kg/ s = 271,6309 kg/m2.s 0, 002685 m 2
0,71 Btu/lbm . F . 10,1695 lbm/ft . jam ⎡ Cp . µ ⎤ = = ⎢ ⎥ 0,32 Btu/jam . ft . F ⎣ k ⎦ air = 22,5636 1
hi
= 0,027.
k ID ⎤ ⎡ . Re 0,8 . Pr 3 .⎢1 + 3,5 ID DH ⎥⎦ ⎣
= 108,5198
Btu/jam.ft2.oF
= 0,1472
kKal/s.m2.oC
♦ Koefisien transfer panas dalam koil dilihat dari luar hio = hi
ID OD
= 108,5198
1,61 in 1,9 in
= 91,9563
Btu/jam.ft2.oF
= 0,1247
kKal/s.m2.oC
♦ Koefisien konveksi di luar koil Digunakan data fluida di dalam reaktor ho
⎛ ρ .N .D 2 ⎞ ⎟⎟ = 0,17.⎜⎜ µ ⎝ ⎠
0.67
⎛ Cp.µ ⎞ .⎜ ⎟ ⎝ k ⎠
0 , 37
⎛ µc ⎞ ⎟⎟ .⎜⎜ µ ⎝ w⎠
c
(Rase, 1977, hal 664)
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Dengan ho k
= koefisien konveksi di luar koil, kKal/m2.s.oC
= konduktifitas panas cairan, kKal/m.s.oC
OD = diameter luar pipa koil, m D = Diameter impeler, m ρ
= densitas cairan, kg/m3
µc = viskositas cairan, kg/m.s µw = viskositas air, kg/m.s Cp = panas spesifik cairan, kKal/kg.oC C = exp(-0,202 x ln µ – 0,357 = 0,31283 ho
= 3,7095
kKal/m2.s.oC
= 2734,6308
Btu/jam.ft2.oF
♦ Koefisien transfer panas keseluruhan (Uc) Uc
=
hio . ho hio + ho
=
91,9563 Btu/jam . ft 2 . F . 2734,6308 Btu/jam . ft 2 . F 91,9563 + 2734,6308 Btu/jam . ft 2 . F
= 88,9647
Btu/jam.ft2.oF
= 0,1207
kKal/s.m2.oC
♦ Koefisien transfer panas keseluruhan saat kotor (Ud) Uc . hd Uc + hd
Ud
=
hd
= 1/Rd
(Kern, 1950, pers. 6.10)
Rd = dirt factor/ fouling factor Rd = 0,001
(Kern, 1950, tabel 12)
hd = 1000 Btu/jam.ft2.oF Ud
88,9647 Btu/jam . ft 2 . F x 1000 Btu/jam . ft 2 . F = 88,9647 + 1000 Btu/jam . ft 2 . F = 72,3264
Btu/jam.ft2.oF
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Ud brine water – zat organik adalah 40-100 Btu/jam.ft2.oF, sehingga Ud memenuhi. ♦ Luas kontak perpindahan panas At
=
Q Ud . ∆TLMTD
=
51548,4068 Btu/jam 72,3264 Btu/jam . ft 2 . F x 61,2491 F
= 11,6364
ft2
= 0,8713
m2
♦ Panjang koil Lc
=
0,8713 m 2 At = a" 0,1494 m 2 /m
= 4,6694
m
♦ Jumlah koil (Nt) Nt
=
1,8477 m 2 At At = = A koil π .OD.Ao π.0,04826 m.0,1494 m 2 /m
= 36,3642 Untuk perancangan dipilih jumlah koil (Nt) = 37 lilitan ♦ Tinggi Koil dan volume koil Hc
= Nt x (OD+l) = 37 x (0.04826 + 0,04826 m) = 3,5712
Vc
m
= ¼.π.(ODkoil)2 x Lc = ¼.π.( 0,04826 m)2 x 4,6694 m = 0,0085
m3
Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun 7. Menghitung Tebal Isolasi Reaktor Isolator yang digunakan adalah jenis Polyurethane (range suhu -300 s.d 200 F) dengan data- data sebagai berikut : Emisivitas = e = 0,9300 k isolasi = 0,2595 W/m.C
(fig11.65 Perry) ∆x
R1 R2 Ta R3
T1
T2
T3
∆x = tebal isolasi R1 = jari-jari dalam tangki
= 1,1307 m
R2 = jari-jari luar tangki
= 1,3807 m
R3 = jari-jari tangki setelah diisolasi T1 = suhu dinding dalam tangki
= 15 °C = 288,15 K
T2 = suhu dinding luar tangki T3 = suhu isolator bagian luar (kita inginkan)
= 20 °C = 293,15 K
Ta = suhu udara luar
= 35 °C = 308,15 K
k1 = konduktivitas dinding tangki
= 49,8633 W/m.°C
k2 = konduktivitas panas isolator
= 0,2595 W/m.°C (Daftar A-2 JP Hollman)
Suhu film = Tf
= (T3 + Ta)/2 = (20 + 35)/2 = 27,5 °C = 300,65 K
β = 1/ Tf = 1/27,5
= 0,0364°C-1
∆T = Tf – T3 = 27,5 – 20 = 7,5 °C Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Sifat fisis udara pada Tf : ρ
=1,1743 kg/m3
Cp = 1005,7052 J/kg.°C k
= 0,0263 W/m.°C
µ = 1,8194 . 10-5 kg/m.s
Mencari koefisien perpindahan panas konveksi (hc) •
Bilangan Grasshof l 3 .ρ 2 .β .g .∆t Gr = 2
µ
•
Bilangan Prandtl
Pr = •
cp.l k
Bilangan Rayleigh
Ray = Gr.Pr Bila :
0.25
Ray 104 – 109
⎛ ∆t ⎞ hc = 0.29. ⎜ ⎟ ⎝ L⎠
Ray 109 - 1015
hc = 0.19.(∆t )1/ 3
(Mc Adams, 1958)
L = tinggi tangki = 5,4046 m Dari data- data yang sudah diketahui diperoleh : Gr
= 1,7013. 1012
Pr
= 0,7074
Ray
= 1,2036.1012
hc
= 0,3719 W/m2 °C
Menghitung tebal isolasi (∆x) dengan cara trial & error Panas konveksi (qc) qc = hc. A. (Ta – T3)
………........(1)
A = Л. D. L
………........(2)
D = diameter tangki hingga ke isolator = 2. R2 +2. ∆x
………........(3) Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun L = 5,4046 m Panas konduksi (qk) pada dinding dalam tangki hingga dinding luar tangki qc = qk
= 302,1461 W
………........(4)
Panas konduksi pada silinder, dengan arah konduksi radial keluar:
r1 = jari-jari dalam reaktor r2 = jari-jari luar reaktor r3 = jari-jari isolasi reaktor qk = -k.Ar.
dT dr
di mana Ar = 2. π .r.L misal kita tinjau panas konduksi lapis 1 dan lapis 2 : kondisi batas :
r = r1
T = T1
r = r2
T = T2
dr 2 −2.π .k1 .L ∫r r = T∫ qk 1 1
r2
T
−2.π .k1 .L (T2 − T1 ) qk 2.π .k1 .L ln r 2 = (T1 − T2 ) r1 qk 2.π .k1 .L(T1 − T2 ) qk = ln r 2 r1 ln r ]r1 = r2
Tahanan termal : Rth =
ln r 2
r1 2.π .k1.L
Panas konduksi pada lapis 2 dan lapis 3 diperoleh dengan cara yang sama. Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun qk =
2.π .k2 .L(T2 − T3 ) ln r 3 r2
Tahanan termal : Rth =
ln r 3
r2 2.π .k2 .L
Panas konduksi keseluruhan arah konduksi radial ke dalam: Arah
isolasi
adalah
dari
dinding
luar
ke
dinding
dalam,
untuk
melindungi/mencegah panas dari udara luar masuk ke reaktor.
ln r 2
ln r 3
r1 2.π .k1.L
Qk =
r2 2.π .k2 .L
∆Tmenyeluruh ∑ Rth (Holman,J.P.,1994) 2π L(T3 − T1 )
qk = ln
R2
R1
k1
+
ln
R3
………........(5) R2
k2
∆x = R3 – R2
…….…........(6) Algoritma : Trial ∆x pers.(3) diperoleh D pera(2) diperoleh A pers (1) diperoleh qc
Not OK
pers (4) diperoleh qk pers (5) diperoleh R3 pers (6) diperoleh ∆x
OK Perhitungan Reaktor ***
*** Prarancangan Pabrik Nitrogliserin
dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi kapasitas 10.000 ton/tahun Dengan perhitungan excel diperoleh ∆x = 0,214990 m = 21,4990 cm
Menghitung persen panas yang bisa dicegah masuk oleh isolator % panas yang bisa dicegah oleh isolator = •
Menghitung T2 qc = qk =
2.π .k1 .L(T2 − T1 ) ln r 2 r1
302,1461 =
T2 •
Panas masuk dengan isolasi Panas masuk tanpa isolasi
2.π .89,8633.(T2 − 288,15) 1,1307 ln( ) 1,3807
= 288,1857 K
Menghitung panas konveksi qc
= hc. A. (Ta – T2)
A
= Л. D. L
D
= diameter luar reaktor = 2. R2 = 2,7614 m
L
= 5,4046 m
hc
= 0,3719 W/m2 °C
qc
= 0,3719 . 3,14. 2,7614. 5,4046 (308,15 - 288,1857) = 347,9602 W
•
% panas yang bisa dicegah oleh isolator
=
302,1461 × 100% 347,9602
= 87 %
Perhitungan Reaktor ***
0.03175 m
3,5712 m
5,4046 m 0.03175 m