NASKAH PUBLIKASI HALAMAN JUDUL PRARANCANGAN PABRIK MALEIC ANHYDRIDE DARI n-BUTANA DAN UDARA KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Teknik Strata-1 pada Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Oleh : Aulia Firda Alfiana D 500 100 040
Dosen Pembimbing : Ir.Herry Purnama, M.T., Ph.D. Rois Fatoni, S.T., M.Sc., Ph.D.
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
INTISARI Maleic anhydride dibuat dengan cara mereaksikan n-butana dan udara pada suhu 390oC dan tekanan diatas atmosferis (2 atm) di dalam reaktor fixed bed multitube yang berisi katalis vanadium phosphorus oxide (VPO), reaksi yang terjadi merupakan reaksi eksotermis dan non adiabatis. Hasil samping dari reaksi tersebut adalah karbonmonoksida dan karbondioksiada. Pabrik maleic anhydride dengan bahan baku n-butana dan udara dengan kapasitas 25.000 ton per tahun direncanakan beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun. Kebutuhan n-butana untuk pabrik ini sebanyak 2.825,7339 kg/jam. Produk yang dihasilkan berupa maleic anhydride sebanyak 3.156,5657 kg/jam. Utilitas pendukung proses meliputi penyediaan air sebesar 10.884,5259 kg/jam yang diperoleh dari air sungai Mahakam, penyediaan saturated steam sebesar 17.676,9972 kg/jam yang diperoleh dari boiler. Kebutuhan bahan bakar solar baik unuk generator, boiler dan furnace sebesar 940,9311 kg/jam, kebutuhan udara tekan sebesar 2.884 kg/jam, kebutuhan listrik diperoleh dari PLN dan generator sebesar 840,6178 kW. Pabrik ini direncanakan berdiri di kawasan Bontang, Kalimantan Timur dengan luas tanah 13.956 m2 dan jumlah karyawan sebanyak 116 orang. Pabrik maleic anhydride direncanakan mulai dikonstruksi pada tahun 2020. Pabrik ini menggunakan modal tetap sebesar Rp 252.012.012.276 dan modal kerja sebesar Rp. 158.596.768.820. Dari analisis ekonomi terhadap pabrik ini menunjukkan keuntungan sebelum pajak Rp 116.506.567.516 per tahun setelah dipotong pajak 25 % keuntungan mencapai Rp 87.379.925.637. Percent Return On Investment (ROI) sebelum pajak 46,23% dan setelah pajak 34,67%. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 1,78 tahun dan setelah pajak 2,24 tahun. Break Even Point (BEP) sebesar 40,75%, dan Shut Down Point (SDP) sebesar 21,68 % dan Discounted Cash Flow (DCF) terhitung sebesar 42,80%. Dari data analisis kelayakan di atas disimpulkan, bahwa pabrik maleic anhydride dari nbutana dan udara dengan kapasitas 25.000 ton/tahun ini menguntungkan dan layak untuk didirikan.
Hal
A. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara
tersebut
sedikitnya
dikarenakan produsen
masih maleic
yang memiliki kekayaan Sumber
anhydride di kawasan negara-negara
Daya Alam (SDA) yang sangat
berkembang
melimpah.
Dengan
Sehingga
pada
era
khususnya
didirikan
pabrik
maleic
industrialisasi ini, diharapkan banyak
anhydride
didirikan industri pembuatan bahan
dalam
mentah yang diolah menjadi produk
menutupi kebutuhan impor, memacu
tertentu
perkembangan
dan
dapat
ketergantungan
mengurangi
impor
dari
luar
diharapkan
Asia.
negeri
menggunakan
kebutuhan
dapat
terpenuhi,
industri maleic
yang
anhydride
negeri. Industri pengolahan bahan
sebagai bahan baku maupun bahan
mentah
penolong
ini
diharapkan
dapat
membantu untuk menyerap tenaga
dan
dapat
melakukan
ekspor keluar negeri.
kerja dan menambah devisa negara serta
meningkatkan
masyarakat
kesejahteraan
Indonesia.
Seperti
B. PERANCANGAN KAPASITAS Dalam menentukan kapasitas
diketahui bahwa negara Indonesia merupakan salah satu penghasil gas
perancangan
pabrik
diperlukan
alam. Sebagian besar gas alam yang
beberapa faktor-faktor yang harus
telah diolah diekspor ke luar negeri.
dipertimbangkan, antara lain:
Karena itu perlu dipikirkan upaya
- Kebutuhan pasar
peningkatan
- Kapasitas minimum pabrik
kegunaan
gas
alam
untuk kepentingan dalam negeri.
- Ketersediaan bahan baku
Salah satu industri kimia yang
Semakin besar kapasitas produksi
merupakan
maka
sektor
industri
yang
kemungkinan
keuntungan
mengolah gas alam yaitu n-butana
juga akan semakin besar. Kapasitas
menjadi maleic anhydride.
perancangan pabrik nantinya akan
Seiring meningkatnya
dengan kebutuhan
semakin maleic
anhydride, maka pendirian pabrik akan membawa dampak yang positif.
mempengaruhi perhitungan secara teknis maupun ekonomis.
C. KONSEP REAKSI
D. TINJAUAN KINETIKA
Secara umum dasar reaksi
Secara
umum,
derajat
dari pembentukan maleic anhydride
kelangsungan suatu reaksi dapat
adalah reaksi oksidasi butana yang
ditentukan oleh konstanta kecepatan
memiliki reaksi utama dan reaksi
reaksi, orde (m+n) dan tekanan
samping sebagai berikut:
parsial gas (Pa). Dengan reaksi yang
Reaksi utama:
terjadi pada pembentukan maleic
C4H10 + 3 ½ O2 C4H2O3 + 4 H2O
anhydride sebagai berikut:
Reaksi samping:
C4H10 + 3 ½ O2 C4H2O3 + 4 H2O
C4H10 + 4 ½ O2 4 CO + 5 H2O
C4H10 + 4 ½ O2 4 CO + 5 H2O
C4H10 + 6 ½ O2 4 CO2 + 5 H2O
C4H10 + 6 ½ O2 4 CO2 + 5 H2O
Dalam
pembuatan
maleic
anhydride yang diperoleh melalui
Maka diperoleh persamaan kecepatan reaksi sebagai berikut:
proses oksidasi n-butana dengan
(
)
menggunakan
bed
(
)
multitube dalam fase gas, diperoleh
(
)
konversi
maleic
(
)
anhydride sebesar 85%, dengan yeild
(
)
(
)
reaktor
butana
fixed
menjadi
50-60% dan selektivitasnya 65-75% (Kirk Othmer, edisi 4, vol. 15). Reaksi
yang
pembentukan merupakan
terjadi maleic
reaksi
ditunjukkan oleh
pada
dengan: k 1, 2, 3 : konstanta laju reaksi (kmol/ kg katalis s Pa)
anhydride eksotermis,
r 1, 2, 3 : laju reaksi (kmol/ kg katalis s Pa)
HoR sebesar -
1239350 kJ/kmol. Dari data tersebut menunjukan
terjadinya
pelepasan
panas,
k diss
(Pa -1)
proses sehingga
k sorpt : konstanta adsorpsi (Pa -1)
dibutuhkan pendingin untuk menjaga kondisi reaktor, adapun pendingin yang digunakan dowtherm A.
: konstanta dissosiasi
dan diperoleh konstanta kecepatan reaksi
pada
pembuatan
maleic
anhydride dengan proses oksidasi
vaporizer yang berupa gas butana
butana sebagai berikut:
kemudian di furnace bersama udara,
-5
k1 : 9,66 x 10 kmol/ kg katalis s Pa
untuk dinaikkan suhunya menjadi
k2 : 1,72 x 10 -5 kmol/ kg katalis s Pa
390oC yang selanjutnya masuk ke
k3: 2,21 x 10 -5 kmol/ kg katalis s Pa
reaktor untuk proses sintesa maleic
k diss : 0,11 x 10 -5 Pa -1
anhydride.
k sorpt : 0,42 x 10 -5 Pa -1
Tahap
sintesa
maleic
anhydride dengan mereaksikan nE. DESKRIPSI PROSES
butana dan oksigen berlangsung pada
Langkah proses pembuatan
kondisi operasi reaksi 390oC tekanan
maleic anhydride dengan oksidasi
diatas atmosferis (2 atm) didalam
butana terbagi menjadi 3 tahap,
reaktor fixed bed multitube dan
yaitu:
katalis vanadium phosphorous oxide
1.
Tahap penyiapan bahan baku
(VPO). Konversi butana menjadi
2.
Tahap
maleic
anhydride
sebesar
85%,
dengan
yeild
50-60%
dan
sintesa
maleic
anhydride 3.
Tahap
pemurnian
dan
recovery Tahap
selektivitasnya
65-75%.
Karena
reaksi yang berlangsung merupakan yaitu
reaksi eksotermis, maka dibutuhkan
penyiapan bahan baku, bahan baku
pendingin untuk menjaga reaksi,
yang berupa LPG butana yang
adapun pendingin yang digunakan
disimpan dalam tangki dalam bentuk
ialah dowtherm A. Produk yang
cair dengan kondisi operasi 19,27 oC
dihasilkan reaktor berupa campuran
tekanan 2 atm, kemudian dialirkan
gas dengan suhu 376,603 oC dengan
menuju vaporizer untuk menguapkan
tekanan 1,76 atm. Produk yang telah
bahan baku butana sehingga fasenya
terbentuk lalu dialirkan ke absorber
berubah menjadi gas.
untuk proses pemurnian.
Udara lingkungan terlebih dengan
pertama
yang dinaikan
dahulu
diambil
tekanannya
menjadi
kompresor.
dari
2
atm
Keluaran
Proses
pemurnian
maleic
anhydride melalui 3 alat, yaitu dengan
absorber,
stripper
1
kemudian stripper 2. Tahap ini
bertujuan untuk memisahkan maleic
mengandung
anhydride dengan produk samping.
anhydride dan 0,5% air.
Campuran gas yang keluar
99,5%
Sedangkan
hasil
absorber
menjadi 1,1 atm dengan expander,
samping dan sedikit produk serta
kemudian didinginkan dengan cooler
bahan yang tidak bereaksi seperti n-
(Co-01) untuk dialirkan ke absorber
butana kemudian di-recycle. Proses
(AB-01)
recycle
bagian
bawah,
sedangkan penjerap yaitu dibuthyl
berupa
atas
dari reaktor diturunkan tekanannya
melalui
yang
maleic
n-butana
ini
produk
dilakukan
dengan chiller dan separator.
phalate lewat melalui bagian atas. Keduanya
dikontakkan
secara
F. SPESIFIKASI ALAT UTAMA
langsung, dimana campuran gas yang berisikan maleic anhydride akan dijerap
oleh
dibuthyl
phtalate.
PROSES 1. Absorber
Maleic anhydride, dibuthyl phtalate
Kode
: AB-01
dan air keluar sebagai hasil bawah
Fungsi
: Menyerap
absorber yang kemudian dialirkan
maleic anhydride hasil reaksi
menuju stripper 1. Dalam stripper 1
dari reaktor
terjadi
Tipe
: Packed tower
maleic anhydride dengan penjerap.
Jumlah
: 1 buah
Penjerap yang keluar melalui bagian
Bahan konstruksi: Carbon steel
bawah akan di recycle kembali ke
SA-283 grade C
absorber dan hasil atas yang kaya
Kapasitas
akan maleic anhydride akan lanjut ke
kg/jam
stripper 2. Stripper 2 digunakan
Kondisi operasi
untuk memurnikan larutan maleic
Suhu
: 250 oC
anhydride dengan air dan sedikit
Tekanan
: 1,08 atm
dibuthyl
Tinggi packing : 7,53 m
proses
pemisahan
phtalate
dari
antara
hasil
pemisahan di stripper 1. Diharapkan
Jenis packing
produk
ring
keluaran
stripper
2
: 94.871,0680
: Rasching
Diameter menara: 4,64 m
Tinggi menara : 9,72 m Tebal shell
: 0,01 m
3. Reaktor
Tebal head
: 0,01 m
Kode
: R-01
Harga
: US$
Fungsi
: Mereaksikan
704.493,62
n-butana
dengan
oksigen
menjadi maleic anhydride Kapasitas
2. Furnace Kode
: Fn-01
kg/jam
Fungsi
: menaikkan
Tipe
: 91.733,5031
: Fixed bed
suhu umpan masuk reaktor dari
multitube
30 oC sampai 390 oC
Jumlah
Kapasitas
Bahan konstruksi : Stainless
: 91.733,5031
kg/jam Tipe
: 1 buah
steel : box type
Kondisi operasi : Suhu
: 390 oC
Tekanan
: 2 atm
Beban panas furnace:
Fase reaksi
: gas-gas
25.018.840,52 Btu/jam
Dimensi
:
Bahan bakar
: solar
Diameter shell : 1,93 m
Bahan bakar
:781,0881
Tinggi shell
: 0,01 m
Tebal head
: 0,32 m
Kondisi operasi Tekanan
: 2 atm
kg/jam NPS
:6
Volume reaktor :15,69 m3
OD
: 0,1683 m
Tinggi reaktor : 5,39 m
ID
: 0,1023 m
Katalis
:
Sch
: 40
Nama
: Vanadium
Lebar
: 6,096 m
Phosphorous Oxide
Tinggi
: 7,62 m
Bentuk
: pellet
Volume
: 544,775 m3
Ukuran
: 0,004 m
Tinggi stack
: 8,5607 m
Tebal isolasi
: 0,01 m
Harga
: US$
Harga
: US$
1.516.782,92
97.648,67
Tipe
: Vertikal
Separator Flash Drum
4. Separator Kode
: Sp-01
Jumlah
: 1 buah
Fungsi
: Memisahkan
Bahan konstruksi: Carbon steel
gas cair keluaran chiller 01
SA-283 grade C
Kapasitas
Kondisi operasi :
: 86.427,4150
Suhu
: -134 oC
Tekanan
: 1 atm
Separator Flash Drum
Dimensi
:
Jumlah
Diameter
: 5,78 m
Bahan konstruksi: Carbon steel
Tinggi
: 13,33 m
SA-283 grade C
Volume
: 354,15 m3
Tebal shell
: 0,31 m
kg/jam Tipe
: Vertikal
: 1 buah
Kondisi operasi : o
Suhu
: 16,32 C
Tebal head
: 0,31 m
Tekanan
: 1 atm
Harga
: US$
Dimensi
:
664.827,96
Diameter
: 3,18 m
Tinggi
: 7,51 m
Volume
: 58,95 m
Tebal shell
6. Stripper 3
Kode
: S-01
: 0,25 m
Fungsi
: memisahkan
Tebal head
: 0,25 m
dibutyl phthalate dari maleic
Harga
: US$
anhydride
647.184,31
Kapasitas
: 10.075,2660
kg/jam 5. Separator
Tipe
: Packed tower : 1 buah
Kode
: Sp-02
Jumlah
Fungsi
: Memisahkan
Bahan konstruksi: Carbon steel
gas cair keluaran chiller 02
SA-283 grade C
Kapasitas
Kondisi operasi :
kg/jam
: 84.795,8020
Suhu
: 107 oC
Tekanan
1 atm
Tinggi packing : 1,79 m Jenis packing
: Berl saddle
G. ANALISIS EKONOMI
Diameter menara: 1,72 m
Analisa ekonomi berfungsi
Tinggi menara : 3,58 m
untuk mengetahui apakah pabrik
Tebal shell
: 0,02 m
yang
Tebal head
: 0,01 m
menguntungkan atau tidak dan layak
Harga
: US$
atau tidak jika didirikan berdasarkan
137.841,44
akan
didirikan
dapat
evaluasi ekonominya. Berdasarkan evaluasi
7. Stripper
dilakukan
ekonomi pabrik
yang
telah
direncanakan
Kode
: S-02
beroperasi selama 330 hari pertahun
Fungsi
: memurnikan
dengan jumlah karyawan 116 orang,
maleic anhydride
modal
Kapasitas
Rp.252.012.012.276
: 6.953,3888
kg/jam
Modal
tetap
sebesar per
kerja
tahun. sebesar
Tipe
: packed tower
Rp.158.596.765.820
Jumlah
: 1 buah
Setelah dipotong pajak keuntungan
per
tahun.
Bahan konstruksi: Carbon steel
mencapai
SA-283 grade C
tahun. Percent return on investment
Kondisi operasi :
Rp.87.379.925.637
per
(ROI) sebelum pajak sebesar 46,23% o
Suhu
: 106 C
dan sesudah pajak sebesar 34,67%.
Tekanan
: 1 atm
Pay out time (POT) sebelum pajak
Tinggi packing : 1,82 m
sebesar 1,78 tahun dan setelah pajak
Jenis packing
2,24 tahun. Break event point (BEP)
: Berl saddle
Diameter menara: 2,11 m
sebesar 40,75%, shut down point
Tinggi menara : 3,79 m
(SDP) sebesar 21,68%, discounted
Tebal shell
: 0,02 m
cash flow (DCF) sebesar 42,80%.
Tebal head
: 0,02 m
Hasil ini dapat ditunjukkan dalam
Harga
: US$
gambar 1.
108.586,37
Gambar 1. Grafik hasil analisis eknomi pabrik maleic anhydride
H. KESIMPULAN 1. Keuntungan sebelum pajak Rp.
116.506.567.516
per
4. BEP
(Break Even Point)
adalah 40,75 % dan SDP
tahun
(Shut Down Point) adalah
Keuntungan setelah pajak Rp.
21,68 %. BEP untuk pabrik
87.379.925.637 per tahun
kimia
2. ROI (Return On Investment) sebelum pajak 46,23 %
pada
umumnya
berkisar antara 40 % - 60 %. 5. DCF (Discounted Cash Flow)
ROI (Return On Investment)
adalah 42,80 %.
sesudah pajak 34,67 %
DCF yang dapat diterima
ROI (Return On Investment)
harus lebih besar dari bunga
sebelum pajak untuk pabrik
pinjaman di bank.
beresiko tinggi minimal 44%. 3. POT (Pay Out Time) sebelum
Dari data hasil perhitungan
pajak 1,78 tahun
analisis ekonomi di atas dapat
POT (Pay Out Time) sesudah
disimpulkan bahwa pabrik maleic
pajak 2,24 tahun
anhydride layak untuk didirikan.
POT (Pay Out Time) sebelum pajak untuk pabrik beresiko tinggi maksimal 2 tahun.
DAFTAR PUSTAKA Anonim. (2010, September). Chemical Engineering Plant Cost Index. Dipetik July 2014, dari http://goliath.ecnext.com Anonim. (2014, July). Matche. Dipetik July 2014, dari http://www.matche.com Anonim. (2011, April 1). Perbedaan LPG, LNG dan Gas Alam. Dipetik May 6, 2014, dari http://teknikmesinunbb.blogspot. com Aries, R., & Newton, R. (1955). Chemical Engineerring Cost Estimation. New York: Mc Graw Hill Book Co. Bird, R., Stewart, W., & Lightfoot, E. (1960). Transport Phenomena. New York: John Wiley and Sons. Brown, G. G. (1978). Unit Operation. New York: John Wiley and Sons. Brownell, L., & Young, E. (1979). Process Equipment Design. New York: John Wiley and Sons.
Hill Internasional Company.
Book
Krick, R., & Othmer, D. (1978). Encycloepedia of Chemical Technology. New York: A Willey Interscience Publication. Ludwig, E. (1964). Applied Process Design for Chemical and Petrochmical Plant. Boston: Gulf Publishing Company. Perry, R. G. (1997). Perry's Chemical Engineer's Handbook. New York: Mc Graw-HillBook Company. Peter, M., & Timmerhaus, K. (2003). Plant Design and Economic for Chemical Engineering. New York: Mc Graw Hill Internasional Book Company. Schneider, A., Emig, G., & Hoffmann, H. (1987). Kinectics Investigation and Reactor Simulation for The Catalityc Gas-Phase Oxidation of nButana to Maleic Anhydride.
Coulson, J., & Richardson, J. (1983). Chemical Engineering Design. Oxford: Pergason Press.
Smith, J., & Van Ness, H. (1975). Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics. Tokyo: Mc Graw Hill Kogakusha.
Kern, D. (1950). Process Heat Transfer. New York: Mc Graw
Statistika, B. P. (2012, Desember). Statistika Perdagangan Luar
Negeri Indonesia. Dipetik April 2013, dari http://bps.co.id Sukandar, D. (2011, March 18). Perseroan Terbatas. Dipetik April 2014, dari http://hukum.kompasiana.com Treybal, R. (1980). Mass Trasfer Operation. Tokyo: Mc Graw Hill Kogakusha.
Ulrich, G. (1954). A Guide to Chemical Enguneering Process Design and Economics. Canada: John Wiley and Sons. Yaws, C. (1979). Thermodynamic and Physical Properti Data. Singapore: Mc Graw Hill Book Co.