Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN
Oleh : 1. Achmad Nasikhin A.
NIM : I0500008
2. Marjito
NIM : I0598036
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2006 Bab II Deskripsi Proses
23 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI SIKLOHEKSANOL DAN ASAM NITRAT KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN
Disusun Oleh : Achmad Nasikhin A. NIM. I 0500008 Marjito NIM. I0598036
Disetujui Dosen Pembimbing
Ir. Nunik Sri Wahjuni, MSi NIP. 132 258 054 Dipertahankan di depan tim penguji : 1. Ir. H. Rusdiansjah NIP. 131 571 615
1.________________
2. Fadilah, S.T, M.T NIP. 132 258 062
2.________________
Mengetahui a.n. Dekan FT UNS
Disahkan
Pembantu Dekan I,
Ketua Jurusan Teknik Kimia,
Ir. Paryanto, M.S. NIP. 131 569 244
Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si. NIP. 131 569 187
Bab II Deskripsi Proses
24 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
MOTTO
“Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.“
(QS. At-Taubah : 40)
“Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, engkaulah yang Maha Mendengar, Maha mengetahui.“
(QS. Al Insyirah : 5-6)
“Manusia yang paling baik adalah yang paling berguna bagi manusia yang lainnya.”
(Al Hadits)
“Bertanggungjawablah atas segala yang telah kamu lakukan saat hidup, karena kelak dirimu sendirilah yang akan dimintakan pertanggungjawaban.”
PERSEMBAHAN Kepada Allah SWT, Rabb Semesta Alam. Semoga apa yang telah kami kerjakan ini tercatat sebagai amal yang shalih dan turut memberatkan timbangan amal kami di akhirat kelak. Bab II Deskripsi Proses
25 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
UCAPAN TERIMA KASIHKU KEPADA · ·
·
·
·
· ·
·
Allah SWT atas segala kenikmatan, kekuatan, karunia, dan hidayah-Nya hingga selama 6 tahun ini bisa meniti hari-hari di Solo. Almarhum Ibu (ma’, semoga semua amal kebaikanku dapat bermanfaat untukmu), bapakku dan ibuku, saudara saudariku (mbak nur, mas muslih, didik, juwanti, rita, sudin, elin, arif), keponakanku (riska, yana, dan hafsah). Doel, mitra yang baik hati dan tidak sombong dan teman-teman yang secara khusus membantu terselesaikannya TA ini (Langgeng, Iwan, Deni, Sheira, Panggih, Aan, Bisri) Allah pasti akan membalas kebaikanmu padaku. Temen-teman yang membantu memberikan inspirasi sebelum pendadaran (langgeng, panggih, sugeng 01, nasikhin, aqom, sheira) Pak Pardi dan Bu mamik yang lebih dari sekedar Pak dan Ibu kost, anik (semoga anakmu jadi anak yang sholeh/sholehah, dan andi, Teman-teman di kost Abu Hurairah, ayo kita pesta bujang lagi, Pak Mraji, Pak Ir. Sugiatno, MT, segenap warga Pucangsawit RW02, tidak lupa adik-adik TPA semoga kamu semua menjadi anak-anak sholeh dan sholehah diberikan hidayah dan kekuatan sehingga dapat melewati ujian kehidupan. Dosen–dosen Teknik Kimia, Pak Bregas terimakasih atas nasehat-nasehatnya, Bu Sperisa terimakasih atas bimbingannya,Panguji TAku, Staf-staf Pengajaran. Laboran (mas rahmat, mbak ana, mbak ima, dan mbak deni (laboran baru) Teman-teman di TPA AL MUHAJIRIN, FORMALIM, HMTK. Bersama kalian semua, kuliah jadi jauh lebih bermakna. Segenap teman-teman angkatan 2000 (Apris, Arin, Yoyok, Nanda, Normen, Doel, Nasikhin, Anatri, Andi, Annais, Ari, Atun, BTJ, Sheira, Febri, Hendrik, Heni, Isak, Jaka, Iik, Lilik, Lukas, Aqom, Priscil, Molgi’, Mumu, Nida, Pambayun, Panggih, Puti, Sigit, Naldi, Sis, Nining, Tux, Yoto, Yulia) dan angkatan 1998-2005 Semua pihak yang selama ini pernah saya kenal, bagaimanapun Anda telah turut memberi warna selama 6 tahun ini
TSB Bab II Deskripsi Proses
26 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
DARI RAHMAN, TERIMA KASIH KEPADA :
·
Ayah ku atas semangat, dorongan dan uasaha kerasnya sehingga Insya Allah kuliah ku sebentar lagi selesai. Almarhum Ibu, semoga aku menjadi amal jariyah bagimu. mBak ku terimakasih untuk semuannya, mas Murod, keponakan ku Ridwan, bermain dengan mu membuat pusing TA sedikit terobati.
·
Keluarga besar mBah Mulyodihardjo, keluarga besar Ibu ku atas motivasinya.
·
Pak Be, Aba Hirr, Pak Kucing, TSB, akhirnya garis finish telah terlihat !!!!!!!!!!
·
Langgeng, Mirwan, Panggih, Ceria, Pambayun, atas bantuan konsultasi dan diskusinya. Bisri, A’an, Deni (juru ketik yang handal).
·
Semua “boloh Yoo” (Apris, Nanda, Arin, Langgeng, Anatri, Anna is, Nasikhin, Ari, Atun, BTJ, Heni, Febri, Prisil, Normen, mas Toming, Ceria, Hendrik, Isa, Jaka, Naldi, Iik, Lilik, Lukas, Aqom, Molgi’, Mumu, Sigit, Nida, Pambayun, Panggih, Puti, TSB, Sis, Nining, Tux’s, Yoto, Yulia) berusaha sampai akhir.
·
Saudara seperjuangan di FORMALIM (ayo koordinasi lagi), HMTK, AL ABROR Group, atas semua pelajaran yang tidak akan didapat di bangku kelas.
·
Dosen – dosen Teknik Kimia, Bu Sperisa terimakasih atas bimbingannya, Pak Bregas terimakasih atas nasehat - nasehatnya, Panguji TA ku, Staf - staf Pengajaran spesial Bu Pur, mBak Ana atas kunci Lab.nya untuk lembur penelitian (mas Wardi juga), mas Rahmat, mBak Ima.
·
Mas – mas dan mBak – mBak ’98 dan ’99, teman–teman angkatan ’01 – ’04 atas semua kenangan.
·
Semua pihak yang selama ini telah banyak membantu, karena barang siapa tidak berterima kasih pada manusia, maka hakikatnya ia tidak bersyukur pada ALLAH.
Bab II Deskripsi Proses
27 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
KATA PENGANTAR
Tulus syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT mengiringi terselesaikannya Tugas Akhir Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun, yang berarti segera berakhir pula studi kami di Teknik Kimia UNS. Atas pertolongan dan kemurahan-Nya sajalah, tugas akhir ini dapat terselesaikan. Tugas akhir ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar akademik Sarjana Teknik selama menempuh studi di Jurusan Teknik Kimia UNS. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si sebagai Ketua Jurusan Teknik Kimia UNS. 2. Ibu Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si, atas bimbingan dan arahan selama mengerjakan tugas akhir ini. 3. Segenap pihak yang membantu terselesaikannya tugas akhir ini yang tidak mungkn disebutkan satu persatu. Tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
Surakarta, 7 Oktober 2006 Penulis
Bab II Deskripsi Proses
28 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
DAFTAR ISI Halaman Judul.................................................................................................... i Lembar Pengesahan ........................................................................................... ii Motto dan Persembahan..................................................................................... iii Kata Pengantar ................................................................................................... vi Daftar Isi ............................................................................................................ vii Daftar Tabel ....................................................................................................... xi Daftar Gambar....................................................................................................xiii Intisari ................................................................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik ........................................... 1 1.2. Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik ................................ 4 1.3. Lokasi Pabrik ......................................................................... 8 1.4. Tinjauan Pustaka .................................................................. 11 1.4.1. Tinjauan Proses ........................................................ 11 1.4.2. Kegunaan Produk ..................................................... 14 1.4.3. Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk ..........
15 BAB II
DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk .................................... 22 2.1.1. Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku ............................ 22 2.1.2. Sifat Fisis dan Kimia Produk ..................................... 23 2.1.3. Sifat Fisis dan Kimia Bahan Pembantu .................... 24 2.2. Konsep Proses ...................................................................... 25 2.2.1. Dasar Reaksi ........................................................... 25 2.2.2. Mekanisme Reaksi ................................................... 26 2.2.3. Tinjauan Kinetika ...................................................... 27 2.2.4. Tinjauan Thermodinamika ....................................... 27 2.3
Diagram Alir Proses ............................................................. 33
Bab II Deskripsi Proses
29 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
2.3.1. Diagram Alir Proses ................................................ 33 2.3.2. Langkah Proses .......................................................... 33 2.4
Diagram Alir Neraca Massa dan Neraca Panas ................... 36 2.4.1. Neraca Massa Total.................................................... 36 2.4.2. Neraca Massa Komponen .......................................... 38 2.4.3. Neraca Panas .............................................................. 41
2.5. Tata Letak Pabrik dan Peralatan ............................................ 49 BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Penyimpanan N-Butanol............................................ 54 3.2. Tangki Penyimpanan Asam Akrilat ..................................... 55 3.3. Tangki Penyimpanan Asam Sulfat ........................................ 56 3.4
Tangki Penyimpanan MEHQ ................................................ 57
3.5. Tangki Penyimpanan N-Butil Akrilat ................................... 58 3.6. Reaktor 01 ............................................................................ 59 3.7. Reaktor 02 ............................................................................ 60 3.8. Dekanter ................................................................................. 61 3.9. Menara Distilasi ..................................................................... 62 3.10. Accumulator 01...................................................................... 63 3.11. Condensor 01 ......................................................................... 64 3.12. Reboiler 01............................................................................. 65 3.13. Heat Exchanger 1 ................................................................... 66 3.14. Heat Exchanger 2 ................................................................... 67 3.15. Heat Exchanger 3 ................................................................... 69 3.17. Pompa 01................................................................................ 70 3.18. Pompa 02................................................................................ 71 3.19. Pompa 03................................................................................ 72 3.20. Pompa 04................................................................................ 72 3.21. Pompa 05................................................................................ 73 3.22. Pompa 06................................................................................ 73 3.23. Pompa 07................................................................................ 74 3.24. Pompa 08................................................................................ 75 Bab II Deskripsi Proses
30 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
3.25. Pompa 09................................................................................ 76 3.26. Pompa 10 .............................................................................. 76 3.27. Ejector 01 ............................................................................. 77 BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1. Unit Pendukung Proses .......................................................... 79 4.1.1
Unit Pengadaan Air .................................................. 80 4.1.1.1 Air Pendingin ................................................. 82 4.1.1.2 Air Umpan Boiler .......................................... 84 4.1.1.3 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi................. 86 4.1.1.4 Air Pemadam Kebakaran ............................... 87
4.1.2. Unit Pengadaan Steam ............................................. 87 4.1.3
Unit Pengadaan Udara Tekan .................................. 88
4.1.4
Unit Pengolahan Limbah ........................................... 89
4.1.5
Unit Pengadaan Listrik ............................................. 90
4.1.6
Unit Pengadaan Bahan Bakar ................................... 91
4.2. Laboratorium.......................................................................... 92 4.2.1. Laboratorium Fisik dan Analitik................................ 92 4.2.2. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan .......... 94 BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1
Bentuk Perusahaan ............................................................... 95
5.2
Struktur Organisasi .............................................................. 96
5.3. Tugas dan Wewenang .......................................................... 98 5.3.1. Pemegang Saham .................................................... 98 5.3.2. Dewan Komisaris .................................................... 98 5.3.3. Dewan Direksi .......................................................... 99 5.3.4. Staf Ahli ..................................................................... 100 5.3.5. Penelitian dan Pengembangan (Litbang) ................... 100 5.3.6. Kepala Bagian .......................................................... 101 5.3.7
Kepala Seksi............................................................... 105
5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan ......................................... 107 5.5
Status Karyawan dan Sistem Upah ...................................... 110
Bab II Deskripsi Proses
31 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
5.6
Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji ............ 110 5.6.1. Penggolongan Jabatan ............................................. 110 5.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji ...................................... 111
5.7 BAB VI
Kesejahteraan Sosial Karyawan .......................................... 114
ANALISIS EKONOMI 6.1
Penaksiran Harga Peralatan ................................................ 116
6.2
Penentuan Total Capital Investment (TCI) .......................... 118 6.2.1. Modal Tetap / Fixed Capital (FC) ............................. 119 6.2.2. Modal Kerja / Working Capital (WC) ..................... 120
6.3
Biaya Produksi Total (TPC) ................................................. 120 6.3.1. Manufacturing Cost (MC) ....................................... 120 6.3.1.1. Direct Manufacturing Cost (DMC) ............. 120 6.3.1.2. Indirect Manufacturing Cost (IMC) ........... 121 6.3.1.3. Fixed Manufacturing Cost (FMC) ............. 121 6.3.2. General Expense (GE) ............................................. 122
6.4
Keuntungan (Profit) ............................................................. 122
6.5. Analisis Kelayakan .............................................................. 123 Daftar Pustaka .................................................................................................... xv Lampiran
Bab II Deskripsi Proses
32 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
DAFTAR TABEL Tabel 1.1
Data Impor N-Butil Akrilat Di Indonesia tahun 2000-2005
Tabel 1.2
Data Industri yang membutuhkan N-Butil Akrilat di dunia
Tabel 1.3
Data Kapasitas Produksi Pabrik N-Butil Akrilat
Tabel 2.1
Data Entalpi Pembentukan pada Suhu 298 K
Tabel 2.2
Data Energi Bebas Gibbs pada Suhu 298 K
Tabel 2.3
Neraca Massa Keseluruhan
Tabel 2.4
Neraca Massa pada Reaktor 01 (R-01)
Tabel 2.5
Neraca Massa pada Reaktor 02 (R-02)
Tabel 2.6
Neraca Massa pada Dekanter 01 (D-01)
Tabel 2.7
Neraca Massa pada Menara Distilasi 01 (MD-01)
Tabel 2.8
Neraca Panas pada Reaktor 01 (R-01)
Tabel 2.9
Neraca Panas pada Reaktor 02 (R-02)
Tabel 2.10
Neraca Panas pada Dekanter 01 (D-01)
Tabel 2.11
Neraca Panas pada Menara Distilasi 01 (MD-01)
Tabel 2.12
Neraca Panas Keseluruhan
Tabel 5.1
Jadwal Pembagian Kelompok Shift
Tabel 6.1
Indeks Harga Alat
Tabel 6.2
Modal Tetap
Tabel 6.3
Modal Kerja
Tabel 6.4
Direct Manufacturing Cost
Tabel 6.5
Indirect Manufacturing Cost
Tabel 6.6
Fixed manufacturing cost
Tabel 6.7
General Expense
Tabel 6.8
Analisis Kelayakan
Bab II Deskripsi Proses
33 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Grafik Impor N-Butil Akrilat Indonesia Tahun 2000-2005 Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif Gambar 2.2 Diagram Alir Kuantitatif Gambar 2.3 Diagram Alir Proses Gambar 2.4 Tata Letak Pabrik N-Butil Akrilat Gambar 2.5 Tata Letak Peralatan Proses Pabrik N-Butil Akrilat Gambar 4.1 Skema Penyediaan Air Gambar 4.2 Skema Pengolahan Limbah Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pabrik N-Butil Akrilat Gambar 6.1 Analisis Kelayakan
Bab II Deskripsi Proses
34 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
INTISARI Achmad Nasikhin A, Marjito 2006, Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan n-butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. N-Butil Akrilat dibuat dengan cara mereaksikan Asam Akrilat dan n-butanol dengan larutan katalis Asam sulfat pada suhu 80 oC dan tekanan 1 atm di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk. Perbandingan mol asam akrilat dengan n-butanol yang digunakan adalah 1 : 5. Konversi reaksi pembentukan n-butil akrilat dari asam akrilat adalah sebesar 90 % Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga untuk mempertahankan suhu reaktor digunakan pendingin. Pendingin yang digunakan adalah model koil dengan media pendingin berupa air. N-Butil Akrilat kemudian dipisahkan dari sisa-sisa bahan baku dan katalis meggunakan dekanter dan Menara Distilasi. N-Butil Akrilat kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan. Pabrik N-Butil Akrilat ini dirancang dengan kapasitas 60.000 ton/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan adalah Asam akrilat 98% sebanyak 36.141,269 ton/tahun, nbutanol 99% sebanyak 38.252,547 ton/tahun, katalis asam sulfat sebanyak 11.515,69 ton/tahun dan bahan inhibitor MEHQ sebanyak 80,361 ton/tahun. Produk yang dihasilkan berupa N-Butil Akrilat 99,5 % sebanyak 60.000 ton/tahun. Lokasi pabrik direncanakan di Cilegon, Banten dan dibangun di atas tanah dengan luas 30.000 m2. Pemilihan lokasi tersebut didasari pertimbangan penyediaan bahan baku, pemasaran, transportasi, tenaga kerja, dan ketersediaan sarana pendukung yang lain. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun dengan asumsi waktu shut down satu bulan. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit penyedia air, steam, udara tekan, tenaga listrik, bahan bakar dan unit pengolahan limbah. Kebutuhan air sebanyak 46,5 m3/hari diperoleh dengan cara mengolah air sungai Cidanau, steam sebesar 417,161 kg/hari, listrik sebesar 313,0567 kW dan kebutuhan bahan bakar (solar) sebanyak 52869,089 L/hari. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff, dengan pertimbangan kemudahan dalam mendapatkan modal, pengelolaan, dan prospek pengembangan yang lebih menguntungkan. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan nonshift. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 145 orang. Pabrik direncanakan mulai dibangun tahun 2012 dan bisa beroperasi pada awal tahun 2012. Modal tetap pabrik sebesar Rp. 324.661.798.850 sedangkan modal kerjanya sebesar Rp1.608.387.920.867, dan biaya produksi total per tahun adalah sebesar Rp. 6.269.621.293.236. Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa Keuntungan sebelum pajak Rp. 618.378.706.764, sesudah pajak Rp. 494.702.965.411. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 190,47 %, setelah pajak 152,37 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 0,5 tahun, setelah pajak 0,62 tahun. Break Event Point (BEP) 40,58 %, Shut Down Point (SDP) 36,80 % dan Discounted Cash Flow (DCF) 16,65 %.
Bab II Deskripsi Proses
35 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Dari hasil evaluasi ekonomi tersebut, pabrik N-Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan n-butanol kapasitas 60.000 ton/tahun dinilai layak untuk didirikan karena telah memenuhi standar persyaratan pendirian suatu pabrik.
DAFTAR PUSTAKA Aries,R.S. and Newton, R.D, 1955, Chemical Engineering Cost Estimation, McGraw Hill International Book Company, New York. Agra, S.W., 1992, Perpindahan Panas Konduksi dan Radiasi, PAU-Ilmu Teknik UGM, Yogyakarta. Badger, W.L. and Banchero, J.T. 1955. Introduction to Chemical Engineering. McGraw Hill Book Company, Tokyo. Branan, C.R., 1994, Rules of Thumb for Chemical Engineering, Gulf Publishing Company, Texas. Brown, G.G. 1978. Unit Operation. 3rd edtion. McGraw Hill International Book Company. Tokyo. Brownell, L.E. and Young, E.H, 1959, Process Equipment Design. 1st edtion, Wiley Eastern Limited, New York. Chopey, N.P., 1994, Handbook of Chemical Engineering Calculation, 2nd edition, McGraw Hill International Book Company, New York. Coulson, J. M. and Richardson, J.F., 1989, An Introduction to Chemical Engineering, Pergamon Press, Oxford. Geankoplis, C.J.and J.F. Richardson, 1983, Transport Process and Unit Operation, Allyn and Bacon Inc., Massachusetts. Kern, D.Q., 1965, Process Heat Transfer, McGraw Hill International Book Company, New York. Kirk, R.E. & Othmer, D. F. 1978. Encyclopedia of Chemical Technology. Vol 1, 3rd edition. A Wiley Interscience Publisher Inc., New York. Ludwig, E.E 1964, Design for Chemical and Petrochemical Plants, Volume II. Gulf Publishing Inc., Texas.
Bab II Deskripsi Proses
36 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
McAdams, W.H., 1954, Heat Transmission, McGraw-Hill Kogakusha Company Ltd., Tokyo. McCabe, W.I and Smith, J.C. 1987. Unit Operation of Chemical Engineering. 4th edition. McGraw Hill Book Company. Singapore. McKetta, J.J and Cunningham, D.F. 1983, Encyclopedia of Chemical Processing and Design. Vol 1, Marcel Pekker Inc, New York. Perry, R.H. and Green, D.W. 1984. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 6th edition. McGraw Hill Book Company, Singapore. Perry, R.H. and Green, D.W., 1999, Perry’s Chemical Engineer’s Handbook 7th edition, McGraw Hill Book Company, Singapore. Rase, Howard F, 1977, Chemical Reactor Design for Process Plant 3th edtion, John Willey and Sons Inc., Canada. Sherwood and Reid. 1981. Property of Gas and Liquids 3ed edtion. McGraw Hill International Book Company, Tokyo. Smith, J.M and Van Ness, H.C., 1975, Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics 3th edition. McGraw Hill International Book Co., New York. Timmerhauss, K.D. and Peters, M.S. 2003, Plant Design and Economics for Chemical Engineering 5th edtion, McGraw Hill International Book Company, New York. Treyball, R.E. 1985, Mass Transfer Operation 3rd edition, International Book Company, New York.
McGraw Hill
Yaws, C.L., 1999, Chemical Properties Handbook, McGraw Hill Company, New York. Wallas, S.M. 1988. Chemical Process Equipment (Selection and Design) 3th edition, Butterworths, United States of America.
www.the-innovation-group.com www.pupukkujang.com
INTISARI
Bab II Deskripsi Proses
37 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Achmad Nasikhin A, Marjito 2006, Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan n-butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Pabrik N-Butil Akrilat ini dirancang dengan kapasitas 60.000 ton/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan adalah Asam akrilat 98% sebanyak 36.141,269 ton/tahun, n-butanol 99% sebanyak 38.252,547 ton/tahun, katalis asam sulfat sebanyak 11.515,69 ton/tahun dan bahan inhibitor MEHQ sebanyak 80,361 ton/tahun. Produk yang dihasilkan berupa N-Butil Akrilat 99,5 % sebanyak 60.000 ton/tahun. 2 Lokasi pabrik direncanakan di Cilegon, Banten dan dibangun di atas tanah dengan luas 30.000 m . Pemilihan lokasi tersebut didasari pertimbangan penyediaan bahan baku, pemasaran, transportasi, tenaga kerja, dan ketersediaan sarana pendukung yang lain. Pabrik beroperasi selama 24 jam per hari dan 330 hari per tahun dengan asumsi waktu shut down satu bulan. N-Butil Akrilat dibuat dengan cara mereaksikan Asam Akrilat dan n-butanol dengan larutan katalis Asam sulfat pada suhu 80 o C dan tekanan 1 atm di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk. Perbandingan mol asam akrilat dengan n-butanol yang digunakan adalah 1 : 5. Konversi reaksi pembentukan n-butil akrilat dari asam akrilat adalah sebesar 90 % Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga untuk mempertahankan suhu reaktor digunakan pendingin. Pendingin yang digunakan adalah model koil dengan media pendingin berupa air. N-Butil Akrilat kemudian dipisahkan dari sisa-sisa bahan baku dan katalis meggunakan dekanter dan Menara Distilasi. N-Butil Akrilat kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan. Unit pendukung proses pabrik meliputi unit penyedia air, steam, udara tekan, tenaga listrik, bahan bakar dan unit pengolahan 3 limbah. Kebutuhan air sebanyak 46,5 m /hari diperoleh dengan cara mengolah air sungai Cidanau, steam sebesar 417,161 kg/hari, listrik sebesar 313,0567 kW dan kebutuhan bahan bakar (solar) sebanyak 52869,089 L/hari. Pabrik juga didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk. Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan struktur organisasi line and staff, dengan pertimbangan kemudahan dalam mendapatkan modal, pengelolaan, dan prospek pengembangan yang lebih menguntungkan. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift. Jumlah kebutuhan tenaga kerja sebanyak 145 orang. Pabrik direncanakan mulai dibangun tahun 2008 dan bisa beroperasi pada awal tahun 2010. Modal tetap pabrik sebesar Rp. 324.661.798.850 sedangkan modal kerjanya sebesar Rp1.608.387.920.867, dan biaya produksi total per tahun adalah sebesar Rp. 6.269.621.293.236. Evaluasi ekonomi menunjukkan bahwa keuntungan sebelum pajak Rp. 618.378.706.764 dan sesudah pajak Rp. 494.702.965.411. Percent Return on Investment (ROI) sebelum pajak 190,47 % dan setelah pajak 152,37 %. Pay Out Time (POT) sebelum pajak 0,5 tahun dan setelah pajak 0,62 tahun. Break Event Point (BEP) 40,58 %, Shut Down Point (SDP) 36,80 % dan Discounted Cash Flow (DCF) 16,65 %. Dari hasil evaluasi ekonomi tersebut, pabrik N-Butil Akrilat dari Asam Akrilat dan n-butanol kapasitas 60.000 ton/tahun dinilai layak untuk didirikan karena telah memenuhi standar persyaratan pendirian suatu pabrik.
KATA PENGANTAR Tulus syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT mengiringi terselesaikannya Tugas Akhir Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat dari
Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun, yang berarti segera berakhir pula studi kami di Teknik Kimia UNS. Atas pertolongan dan
kemurahan-Nya sajalah, tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Tugas akhir ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar akademik Sarjana Teknik selama menempuh studi di Jurusan Teknik Kimia
UNS. Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada :
4.
Ibu Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si sebagai Ketua Jurusan Teknik Kimia UNS.
5.
Ibu Ir. Nunik Sri Wahjuni, M.Si, atas bimbingan dan arahan selama mengerjakan tugas akhir ini.
6.
Bapak Adrian Nur, ST., MT. dan Bapak YC. Danarto, ST., MT. Selaku tim penguji tugas akhir.
7.
Segenap pihak yang membantu terselesaikannya tugas akhir ini yang tidak mungkn disebutkan satu persatu.
Bab II Deskripsi Proses
38 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tugas akhir ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat kami harapkan untuk
kesempurnaan tugas akhir ini.
Surakarta, 7 Oktober 2006
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...................................................................................................................................................................................................... i Lembar Pengesahan .............................................................................................................................................................................................. ii Motto dan Persembahan ........................................................................................................................................................................................ iii Kata Pengantar ...................................................................................................................................................................................................... vi Daftar Isi ............................................................................................................................................................................................................... vii Daftar Tabel .......................................................................................................................................................................................................... xi Daftar Gambar ......................................................................................................................................................................................................xiii Intisari................................................................................................................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
1.1.
Latar Belakang Pendirian Pabrik.......................................................................................................................... 1
1.2.
Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik ............................................................................................................... 4
1.3.
Lokasi Pabrik....................................................................................................................................................... 8
1.4.
Tinjauan Pustaka ................................................................................................................................................ 11 1.4.1.
Tinjauan Proses ............................................................................................................................ 11
1.4.2.
Kegunaan Produk ......................................................................................................................... 14
1.4.3.
Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku dan Produk ......... ..................................................................... 15
DESKRIPSI PROSES 2.1.
2.2.
2.3
Spesifikasi Bahan Baku dan Produk ................................................................................................................... 22 2.1.1.
Spesifikasi Bahan Baku Baku ........................................................................................................ 22
2.1.2.
Spesifikasi Produk.......................................................................................................................... 23
2.1.3.
Spesifikasi Bahan Pembantu ......................................................................................................... 24
Konsep Proses .................................................................................................................................................... 25 2.2.1.
Dasar Reaksi ................................................................................................................................ 25
2.2.2.
Mekanisme Reaksi ....................................................................................................................... 26
2.2.3.
Tinjauan Kinetika .......................................................................................................................... 27
2.2.4.
Tinjauan Thermodinamika ............................................................................................................ 27
Diagram Alir Proses ........................................................................................................................................... 33 2.3.1.
Bab II Deskripsi Proses
Diagram Alir Proses .................................................................................................................... 33
39 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
2.3.2. 2.4
2.5. BAB III
Langkah Proses .............................................................................................................................. 33
Diagram Alir Neraca Massa dan Neraca Panas .................................................................................................. 36 2.4.1.
Neraca Massa Total ........................................................................................................................ 36
2.4.2.
Neraca Massa Komponen ............................................................................................................... 38
2.4.3.
Neraca Panas .................................................................................................................................. 41
Tata Letak Pabrik dan Peralatan........................................................................................................................... 48
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1.
Tangki Penyimpanan N-Butanol .......................................................................................................................... 53
3.2.
Tangki Penyimpanan Asam Akrilat .................................................................................................................... 54
3.3.
Tangki Penyimpanan Asam Sulfat ...................................................................................................................... 55
3.4
Tangki Penyimpanan MEHQ .............................................................................................................................. 56
3.5.
Tangki Penyimpanan N-Butil Akrilat .................................................................................................................. 57
3.6.
Reaktor 01 ......................................................................................................................................................... 58
3.7.
Reaktor 02 ......................................................................................................................................................... 59
3.8.
Dekanter .............................................................................................................................................................. 60
3.9. Menara Distilasi .......................................................................................................................................................... 61
BAB IV
3.10.
Accumulator 01 ................................................................................................................................................... 62
3.11.
Condensor 01....................................................................................................................................................... 63
3.12.
Reboiler 01 .......................................................................................................................................................... 64
3.13.
Heat Exchanger 1................................................................................................................................................. 65
3.14.
Heat Exchanger 2................................................................................................................................................. 66
3.15.
Heat Exchanger 3................................................................................................................................................. 68
3.17.
Pompa 01............................................................................................................................................................. 70
3.18.
Pompa 02............................................................................................................................................................. 71
3.19.
Pompa 03............................................................................................................................................................. 72
3.20.
Pompa 04............................................................................................................................................................. 72
3.21.
Pompa 05............................................................................................................................................................. 73
3.22.
Pompa 06............................................................................................................................................................. 73
3.23.
Pompa 07............................................................................................................................................................. 74
3.24.
Pompa 08............................................................................................................................................................. 75
3.25.
Pompa 09............................................................................................................................................................. 75
3.26.
Pompa 10 ........................................................................................................................................................... 76
3.27.
Ejector 01 .......................................................................................................................................................... 77
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1.
Unit Pendukung Proses ........................................................................................................................................ 79 4.1.1
Unit Pengadaan Air ...................................................................................................................... 80 4.1.1.1 Air Pendingin...................................................................................................................... 82 4.1.1.2 Air Umpan Boiler .............................................................................................................. 84
Bab II Deskripsi Proses
40 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
4.1.1.3 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi ...................................................................................... 86 4.1.1.4 Air Pemadam Kebakaran .................................................................................................... 87
4.2.
BAB V
Unit Pengadaan Steam .................................................................................................................. 87
4.1.3
Unit Pengadaan Udara Tekan ....................................................................................................... 88
4.1.4
Unit Pengolahan Limbah ................................................................................................................ 89
4.1.5
Unit Pengadaan Listrik ................................................................................................................. 90
4.1.6
Unit Pengadaan Bahan Bakar ........................................................................................................ 91
Laboratorium ....................................................................................................................................................... 92 4.2.1.
Laboratorium Fisik dan Analitik..................................................................................................... 92
4.2.2.
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan ................................................................................ 94
MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1
Bentuk Perusahaan ............................................................................................................................................. 95
5.2
Struktur Organisasi ............................................................................................................................................ 96
5.3.
Tugas dan Wewenang ........................................................................................................................................ 98 5.3.1.
Pemegang Saham ........................................................................................................................ 98
5.3.2.
Dewan Komisaris ........................................................................................................................ 98
5.3.3.
Dewan Direksi .............................................................................................................................. 99
5.3.4.
Staf Ahli ......................................................................................................................................... 100
5.3.5.
Penelitian dan Pengembangan (Litbang)......................................................................................... 100
5.3.6.
Kepala Bagian .............................................................................................................................. 101
5.3.7
Kepala Seksi................................................................................................................................... 105
5.4.
Pembagian Jam Kerja Karyawan ........................................................................................................................ 107
5.5
Status Karyawan dan Sistem Upah ..................................................................................................................... 110
5.6
Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji ............................................................................................ 110
5.7 BAB VI
4.1.2.
5.6.1.
Penggolongan Jabatan ................................................................................................................. 110
5.6.2.
Jumlah Karyawan dan Gaji ........................................................................................................... 111
Kesejahteraan Sosial Karyawan ........................................................................................................................ 114
ANALISIS EKONOMI 6.1
Penaksiran Harga Peralatan ............................................................................................................................... 116
6.2
Penentuan Total Capital Investment (TCI) ......................................................................................................... 118
6.3
6.2.1.
Modal Tetap / Fixed Capital (FC) .................................................................................................. 119
6.2.2.
Modal Kerja / Working Capital (WC) ........................................................................................... 120
Biaya Produksi Total (TPC) ............................................................................................................................... 120 6.3.1.
Manufacturing Cost (MC)
........................................................................................................... 120
6.3.1.1. Direct Manufacturing Cost (DMC) .................................................................................. 120 6.3.1.2. Indirect Manufacturing Cost (IMC) ................................................................................. 121 6.3.1.3. Fixed Manufacturing Cost (FMC) ................................................................................... 121 6.3.2.
Bab II Deskripsi Proses
General Expense (GE) .................................................................................................................. 122
41 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
6.4
Keuntungan (Profit) ........................................................................................................................................... 122
6.5.
Analisis Kelayakan ............................................................................................................................................ 123
Daftar Pustaka....................................................................................................................................................................................................... xv Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Data Impor N-Butil Akrilat Di Indonesia tahun 2000-2005
Tabel 1.2
Data Kapasitas Produksi Pabrik N-Butil Akrilat
Tabel 2.1
Data Entalpi Pembentukan pada Suhu 298 K
Tabel 2.2
Data Energi Bebas Gibbs pada Suhu 298 K
Tabel 2.3
Neraca Massa Keseluruhan
Tabel 2.4
Neraca Massa pada Reaktor 01 (R-01)
Tabel 2.5
Neraca Massa pada Reaktor 02 (R-02)
Tabel 2.6
Neraca Massa pada Dekanter 01 (D-01)
Tabel 2.7
Neraca Massa pada Menara Distilasi 01 (MD-01)
Tabel 2.8
Neraca Panas pada Reaktor 01 (R-01)
Tabel 2.9
Neraca Panas pada Reaktor 02 (R-02)
Tabel 2.10
Neraca Panas pada Dekanter 01 (D-01)
Tabel 2.11
Neraca Panas pada Menara Distilasi 01 (MD-01)
Tabel 2.12
Neraca Panas Keseluruhan
Tabel 5.1
Jadwal Pembagian Kelompok Shift
Bab II Deskripsi Proses
42 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tabel 6.1
Indeks Harga Alat
Tabel 6.2
Modal Tetap
Tabel 6.3
Modal Kerja
Tabel 6.4
Direct Manufacturing Cost
Tabel 6.5
Indirect Manufacturing Cost
Tabel 6.6
Fixed manufacturing cost
Tabel 6.7
General Expense
Tabel 6.8
Analisis Kelayakan
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Grafik Impor N-Butil Akrilat Indonesia Tahun 2000-2005
Gambar 2.1
Diagram Alir Kualitatif
Gambar 2.2
Diagram Alir Kuantitatif
Gambar 2.3
Diagram Alir Proses
Gambar 2.4
Tata Letak Pabrik N-Butil Akrilat
Gambar 2.5
Tata Letak Peralatan Proses Pabrik N-Butil Akrilat
Gambar 4.1
Skema Penyediaan Air
Gambar 4.2
Skema Pengolahan Limbah
Gambar 5.1
Struktur Organisasi Pabrik N-Butil Akrilat
Gambar 6.1
Analisis Kelayakan
Bab II Deskripsi Proses
43 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
BAB I PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik
Perkembangan industri sebagai bagian dari usaha pembangunan ekonomi jangka panjang diarahkan untuk menciptakan struktur ekonomi
yang lebih kokoh dan seimbang yaitu struktur ekonomi dengan titik berat industri maju yang didukung oleh sektor-sektor lain yang tangguh. Seiring
dengan perkembangan industri tersebut, terjadi pula peningkatan pada kebutuhan bahan baku dan bahan pembantu.
Dengan berkembangnya peradaban manusia, dunia industri dituntut untuk dapat lebih meningkatkan teknologinya, baik dengan
penemuan-penemuan baru maupun pengembangan teknologi sebelumnya.
Industri kimia memegang peran penting dalam rangka turut meningkatkan kemajuan bangsa. Di Indonesia, industri kimia yang kini mulai
berkembang merupakan salah satu tulang punggung dalam mengisi dan menunjang pertumbuhan industri-industri lainnya. Dewasa ini industri kimia di
dalam negeri tumbuh dengan pesat. Salah satu Industri yang mempunyai kegunaan penting dan memiliki prospek cerah adalah polimer. Perkembangan
industri khususnya di bidang polimer sangat pesat mengingat kebutuhan akan bahan-bahan berbasis polimer sangat diperlukan baik bagi rumah tangga
maupun industri.
Untuk menghasilkan suatu produk polimer, tentunya diperlukan suatu bahan dasar yang memungkinkan sehingga bahan tersebut mampu
diolah menjadi produk polimer sesuai dengan yang kita inginkan. Salah satu bahan dasar pembuatan produk polimer adalah ester akrilat yang salah
satunya adalah N- butil akrilat.
Alasan Pemilihan Produk N-Butil akrilat adalah jenis ester akrilat yang paling banyak dipakai. N-butil akrylat mempunyai kelebihan dibanding berbagai
jenis macam ester akrilat yang lain yang lebih rendah misalnya methyl akrylat dan ethyl akrylat, karena n-butil akrilat korosifitasnya
lebih rendah sehingga penanganan dan penyimpanannya lebih mudah.
Bab II Deskripsi Proses
44 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
(UNEP PUBLICATIONS,2002)
Industri polimer cukup banyak di Indonesia, akan tetapi kebanyakan bahan bakunya masih didapatkan dari impor, sehingga adanya industri n-Butil Akrilat monomer sebagai bahan produk intermediet mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia. Disamping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, industri ini juga dipersiapkan mampu bersaing di pasar bebas untuk memenuhi kebutuhan dunia. Produksi N-butil akrilat ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan di Indonesia. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan N-butil akrilat di
Indonesia dilakukan dengan mengimpor dari luar negeri. Pendirian pabrik N-butil akrilat yang merupakan sub sektor industri padat modal dan padat
teknologi diharapkan dapat menstimulasi tumbuhnya industri-industri baru yang berhubungan dengan akrilat.
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, maka pabrik ini layak didirikan di Indonesia. Keuntungan pendirian pabrik N-butil akrilat antara
lain:
1.
Menghemat devisa negara, karena untuk memenuhi kebutuhan n-butil akrilat tidak harus mengimpor lagi, dan memberikan imbas positif
berupa menguatnya mata uang rupiah.
2.
Memenuhi kebutuhan n-butil akrilat dalam negeri, dan harganya juga akan lebih murah dari pada mengimpor, dengan demikian harga
produkpun juga akan lebih murah, sehingga akan memberikan andil untuk menekan laju inflasi.
3.
Meningkatkan devisa negara, karena selain untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sebagian produk juga bisa diekspor.
4.
Memacu tumbuhnya industri baru baik industri yang menghasilkan bahan baku bagi n-butil akrilat seperti asam akrilat, n-butanol, asam
sulfat, sodium hidroksida, propilen dan lain-lain, maupun industri-industri yang memanfaatkan n-butil akrilat sebagai bahan bakunya
terutama industri polimer.
5.
Membuka lapangan kerja baru dan mengurangi pengangguran bagi masyarakat , yang pada akhirnya akan meningkatkan GNP Indonesia.
1.2. Penentuan Kapasitas Rancangan Pabrik Ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan kapasitas pabrik n-Butil Akrilat. Penentuan kapasitas pabrik n-butil Akrilat dengan
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
Bab II Deskripsi Proses
45 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
1.
Kebutuhan/pemasaran produk dalam
Kebutuhan
n-butil akrilat selama ini dipenuhi dari import yang sebagian besar berasal dari negara Thailand, China dan Jepang.
Berdasarkan data Departemen Perindustrian dan Perdagangan, perkembangan import n-butil akrilat Indonesia dapat dilihat pada Tabel
1.1.
Tabel 1.1 Import n-butil akrilat di Indonesia tahun 2000-2004
Tahun
Impor (Kg)
2000
7.574.810
2001
8.888.190
2002
11.112.113
2003
15.430.074
2004
22.056.254
(www.dprindag.go.id, 2005)
Tabel 1.1. apabila diplotkan akan didapat grafik seperti pada Gambar 1.1.
2,50E+07 y = 3550477,2000x + 2360856,6000
Import (kg)
2,00E+07 1,50E+07 1,00E+07 5,00E+06 0,00E+00 0
1
2
3
4
5
6
Tahun ke-
Gambar 1.1. Grafik import n-Butil Akrilat dari tahun 2000-2004
Dari Gambar 1.1. di atas, bila dilakukan pendekatan regresi linier, akan diperoleh persamaan : y = 3.550.477,2 x + 2.360.856,6
Bab II Deskripsi Proses
46 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Dengan :
y = jumlah impor n-butil akrilat
(ton/tahun)
x = tahun ke -
Jadi untuk tahun 2010 (tahun ke-11) diperkirakan Indonesia membutuhkan
n-butil akrilat kurang lebih sebesar 43.517.060 ton/tahun.
Adapun pendirian pabrik n-butil akrilat juga akan diproyeksikan untuk ekspor ke luar negeri. Kebutuhan n-butil akrilat dunia dapat
diperkirakan berdasarkan kapasitas pabrik yang membutuhkan n-butil akrilat. Beberapa industri di dunia yang menggunakan n-butil
akrilat sebagai salah satu bahan bakunya dapat dilihat dalam tabel 1.2.
Tabel 1.2 Data Industri yang membutuhkan n-butil akrilat di dunia.
Perusahaan
Negara
Tongda Jizhuou
China
Kapasitas (Ton per Tahun)
20.000
(www.buyersguide.com)
Parchem Ltd.
Amerika Serikat
45.000
(www.kellysearch.com)
Huntsman Chemical
Australia
100.000
(www.chemlink.com)
2.
Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku pembuatan n-Butil Akrilat adalah asam akrilat dan n-butanol. N-Butanol diperoleh dari PT. Petro Oxo Nusantara, Gresik
Jawa Timur yang memiliki kapasitas produksi 150.000 ton per tahun. (www.cathca.com). Kebutuhan asam akrilat diperoleh dari PT.
Nishoku Tripolyta Acrylindo yang mempunyai kapasitas produksi 60.000 ton per tahun . Sedangkan kebutuhan asam Sulfat sebagai
katalis diperoleh dari PT Indo Lysaght yang mempunyai kapasitas produksi sebesar 30.000 ton per tahun
(Direktori Industri, 2000)
Untuk memproduksi n-butil akrilat dengan kapasitas 60.000 ton per tahun diperlukan bahan baku asam akrilat kira-kira sebanyak 38.000
ton per tahun, n-butanol kira-kira sebanyak 40.000 ton per tahun dan katalis asam sulfat sebanyak 12.000 ton per tahun. Sehingga dengan
kapasitas rancangan 60.000 ton per tahun diperkirakan bahan baku akan dapat terpenuhi dari kapasitas pabrik di atas.
3.
Kapasitas pabrik yang sudah ada
Penentuan kapasitas minimal berdasarkan pada kapasitas pabrik yang telah berproduksi dan layak untuk didirikan. Berikut ini adalah data
dari kapasitas beberapa pabrik n-butil akrilat di berbagai negara dan kapasitasnya yang telah berjalan. Ditunjukkan dalam Tabel 1.3
Tabel 1.3 Data kapasitas produksi pabrik n-Butil Akrilat.
Bab II Deskripsi Proses
47 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Perusahaan
Negara
BASF Belgium S.A./ N.V.
Belgia
Kapasitas (Ton per Tahun)
50.000
(www.buyersguide.com)
ABCR GmbH & Co. KG
Jerman
100.000
(www.buyersguide.com)
Dalian Guangrong Chemical Co.,Ltd
China
20.000
(www.kellysearch.com)
Thai MMA Co., Ltd
Thailand
15.000
Mitsubhisi Press Release 2005
Sedangkan di Indonesia sendiri sampai saat ini belum ada pabrik yang memproduksi n-butil akrilat.
Berdasarkan pertimbangan di atas maka diambil keputusan bahwa kapasitas pabrik yang akan didirikan sebesar 60.000 ton/tahun dengan
harapan dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga untuk kepentingan ekspor.
I.3. Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik sangat penting di dalam perancangan pabrik karena hal ini berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang akan dibangun. Pabrik n-Butil Akrilat ini direncanakan akan dibangun di Cilegon, Banten. Ada beberapa faktor yang harus diperhatikan untuk menentukan lokasi pabrik yang kita rancang agar secara teknis dan ekonomis menguntungkan. Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yaitu : 1.
Faktor Primer
a.
Ketersediaan bahan baku
Kriteria penilaian dititikberatkan pada kemudahan memperoleh bahan baku. Bahan baku utama yakni n-Butanol diperoleh dari PT.
Petro Oxo Nusantara yang berlokasi di Kawasan Industri Gresik, Jawa Timur. Sedangkan bahan baku asam akrilat diperoleh dari PT.
Nishoku Tripolyta Acrylindo yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat .
b.
Pemasaran produk
Bab II Deskripsi Proses
48 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Faktor yang perlu diperhatikan adalah letak wilayah pabrik yang membutuhkan n-butil akrilat dan jumlah kebutuhannya. Lokasi pabrik
di daerah Cilegon, Banten sangat strategis dengan adanya pelabuhan laut serta jalan-jalan darat sehingga daerah pemasaran produksi
dapat dijangkau.
c.
Sarana transportasi
Tersedianya jalan raya dan pelabuhan memudahkan dalam distribusi produk baik untuk kebutuhan dalam negeri maupun untuk tujuan
eksport. Dengan adanya fasilitas jalan raya, rel kereta api, dan pelabuhan laut yang memadai, maka pemilihan lokasi di Cilegon sangat
tepat.
d.
Tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang terampil mutlak diperlukan untuk menjalankan mesin-mesin produksi. Banten, khususnya Cilegon
merupakan kawasan industri yang sudah mapan. Untuk mendapatkan tenaga kerja ahli maupun tenaga kerja biasa dari daerah sekitar
industri cukup mudah.
e.
Penyediaan utilitas
Perlu diperhatikan sarana-sarana pendukung seperti tersedianya air, listrik, dan sarana lainnya sehingga proses produksi dapat berjalan
dengan baik. Cilegon dengan daerah pantai dialiri sungai Cidanau yang cukup besar sehingga kebutuhan air untuk proses produksi
maupun untuk karyawan akan mudah terpenuhi. Selain itu, sebagai suatu kawasan industri yang telah direncanakan dengan baik dan
tempat industri berskala besar (PT. Krakatau Steel dan PT. Chandra Asri Petrochemical Center), Cilegon telah mempunyai sarana-sarana
pendukung yang memadai.
2.
Faktor Sekunder
a.
Perluasan areal pabrik
Cilegon memiliki kemungkinan untuk perluasan pabrik karena masih mempunyai areal yang cukup luas. Hal ini perlu diperhatikan
karena dengan semakin meningkatnya permintaan produk akan menuntut adanya perluasan pabrik.
b.
Karakteristik lokasi
Karakteristik lokasi ini menyangkut iklim di daerah tersebut, kemungkinan terjadinya banjir, serta kondisi sosial masyarakatnya. Dalam
hal ini, Cilegon sebagai kawasan industri adalah daerah yang telah ditetapkan menjadi daerah industri sehingga pemerintah memberikan
kelonggaran hukum untuk mendirikan suatu pabrik di daerah tersebut.
c.
Kebijaksanaan pemerintah
Dalam hal ini, pendirian pabrik juga perlu memperhatikan beberapa faktor kepentingan yang terkait di dalamnya, kebijaksanaan
pengembangan industri, dan hubungannya dengan pemerataan kesempatan kerja, kesejahteraan, dan hasil-hasil pembangunan.
Bab II Deskripsi Proses
49 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Disamping itu, pabrik yang didirikan juga harus berwawasan lingkungan, artinya keberadaan pabrik tersebut tidak boleh mengganggu
atau merusak lingkungan sekitarnya.
d.
Kemasyarakatan
Dengan masyarakat yang akomodatif tehadap perkembangan industri dan tersedianya fasilitas umum untuk hidup bermasyarakat, maka
lokasi di Cilegon dirasa tepat.
Dari pertimbangan faktor-faktor di atas, maka dipilih daerah Cilegon, Propinsi Banten sebagai lokasi pendirian pabrik n-Butil Akrilat.
1.4. Tinjauan Pustaka
1.4.1.
Tinjauan Proses
N-Butil Akrilat yang mempunyai nama kimia Butil 2-propeonate, Acrylic acid butyl ester, merupakan suatu senyawa yang berupa
cairan tak berwarna dan sedikit berbahaya. Rumus molekulnya adalah C7H12O3, dengan berat molekul 128.17gram/mol
(www.Chemicalland 21.com, Mei 2006).
Ada beberapa proses yang dikenal dalam pembutan N-butil akrilat, yaitu :
1.
Proses Reppe
Bahan baku yang digunakan adalah Asetilen. Bahan ini direaksikan dengan CO dan senyawa alkohol dalam suasana asam. Reaksi berlangsung o pada suhu 40 C dan tekanan atmosfer.
Reaksi : 4C2H2 + 4C4H9OH + Ni(CO)4 + 2HCl → 4CH2=CHCOOC4H9 + H2 + NiCl2
Asetilen
n-Butanol
Nikel karbonil As.klorida
N-Butil Akrilat
Hidrgen Ni-klorid
Proses ini ditinggalkan karena kesulitan dalam penanganan toxic dan mahalnya Nikel karbonil.
2.
Proses Etilen Sianohidrin
Etilen Sianohidrin dibuat terlebih dahulu dari Etilen oksida dan HCN kemudian dihidrolisa menjadi asam akrilat menggunakan asam sulfat.
Produk ini selanjutnya direaksikan dengan alcohol membentuk ester akrilat.
Proses ini tidak digunakan lagi karena timbul masalah dalam penanganan HCN dan limbah NH4HSO4.
3.
Proses Goodrich (Ketene Process)
Pada proses ini bahan baku yang digunakan adalah asam akrilat yang di dehidrolisa membentuk Ketene. Ketene kemudian direaksikan dengan formaldehid membentuk β-propialaktone, senyawa ini kemudian direaksikan dengan alkohol membentuk ester akrilat.
Reaksi : -H2O
Bab II Deskripsi Proses
+CH3O
50 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
CH2CHCOOH
CH2=C=O
CH2-C=O
CH2-O
Asam Akrilat
b-propialaktone
Ketene
ROH CH2=CHCOOR + H2O H2SO4 Ester Akrilat
Proses ini tidak begitu lama digunakan karena melalui banyak tahapan reaksi dan produk antara β-propialaktone merupakan bahan beracun.
(Ullman’s, 1985)
4.
Proses Esterifikasi Asam akrilat
Pada proses ini Asam akrilat direaksikan dengan N-butanol dengan katalis Asam sulfat membentuk N-butil akrilat. Reaksi tersebut
berlangsung pada reaktor alir tangki berpengaduk.
Reaksi :
CH2=CHCOOH + C4H9OH
Asam akrilat
→
N-butanol
CH2=CHCOOC4H9 + H2O
N-butil akrilat
Air
(Groggins , 1983)
Berdasarkan keempat proses di atas, dipilih proses keempat yaitu proses esterifikasi asan akrilat dengan katalis asam sulfat dengan beberapa pertimbangan sebagai berikut :
1.4.2.
-
mudah dalam penanganan produk
-
katalis yang dipakai yaitu asam sulfat mudah didapat, murah serta mudah dalam penanganannya
-
tidak melalui proses yang panjang
-
secara ekonomis semua bahan bakunya murah
-
konversi hasilnya lebih besar
-
tidak menghasilkan produk samping yang berarti
Kegunaan Produk
Bab II Deskripsi Proses
51 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
N-butil akrilat monomer dipakai sebagai chemical intermediate pada produksi resin polimer (emulsion polymers). N-Butil akrilat juga
digunakan untuk menghasilkan homopolimer dan kopolimer bersama monomer-monomer yang lain misalnya asam akrilat dan garamnya, amida dan
ester; methakrilat, akrilonitril, asam maleat, ester, vinil asetat, vinil klorid, stiren, butadiene, unsaturated polyesters dan drying oils. Polimer dan
kopolimer ini digunakan dalam berbagai macam produk misalnya zat-zat pendispersi atau pelarut
(ECETOC, 1994).
N-Butil akrilat dipergunakan pula dalam industri pelapisan dan tinta, bahan perekat, seal, tekstil, plastik dan elastomer. Aplikasinya
dalam industri pelapisan antara lain pembentukan lateks, pendispersi terhadap air, dan dipakai pada pabrik peralatan otomotif original, serta dalam
refinishing material. Bahan-bahan perekat yang sensitif terhadap tekanan juga mengandung n-butil akrilat. Sebagai bahan perekat, n-butil akrilat
digunakan dalam industri-industri tekstil dan konstruksi. Produk-produk industri tekstil yang mengandung n-butil akrilat antara lain fiber, warp sizings,
thickener, dan back coat formulation (adhesives). Dalam industri plastik, n-butil akrilat merupakan bahan dasar bagi beberapa modifikasi PVC dan
molding atau extrusion additives.
(BAMM, 1993).
Komposisi pemakaian n-butil akrilat adalah sebagai berikut :
Penggunaan
Persen
Pelapisan cat
Bahan perekat/seal
44%
18%
Tekstil
Zat aditif plastik
15%
9%
Kertas
Lain-lain
5%
9% (UNEP PUBLICATIONS,2002)
1.4.3.
Sifat-sifat fisik dan kimia bahan baku dan produk
1.
Bahan Baku Utama Asam Akrilat
Bab II Deskripsi Proses
52 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Rumus Kimia
: C2H3COOH
Berat Molekul
: 72,0634 g/mol
Titik leleh
: 13 ºC
Titik Didih
: 141 ºC o : 380 C
Suhu kritis o Berat jenis (25 C)
: 1045 kg/m3
o Viskositas(25 C)
: 1,149 mPa.s
Panas penguapan pada 101.3 kPa
: 45,6 kJ/mol
Panas pembakaran
: 1376 kJ/mol
(Perry and Green, 1984)
Beberapa reaksi yang terjadi :
- Reaksi esterifikasi
Reaksi esterifikasi terjadi jika Asam akrilat direaksikan dengan suatu alkohol membentuk ester dari Asam akrilat dan air.
Reaksi :
CH2=CHCOOH +
ROH
As. Akrilat
→
Alkohol
CH2=CHCOOR + H2O
Ester
Air
- Reaksi addisi
Asam akrilat dapat diadisi dengan halogen, hydrogen, dan hydrogen sianida.
Reaksi :
CH2=CHCOOH +
HX
→
H2CX-CH2COOH
( Kirk & Othmer, 1982 )
N-Butanol
Rumus Kimia
: C4H9OH
Berat Molekul
: 74,1224 g/mol
Titik Leleh
: -79.9 ºC
Titik Didih
: 117 ºC
Berat jenis
: 810,5 kg/m3
Kelarutan dalam air pada 25 ºC
Bab II Deskripsi Proses
: 9,5 g / 100 g H2O
53 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Panas pembakaran
: 1376 kJ/mol
(Perry and Green, 1984)
Beberapa reaksi yang terjadi :
- Reaksi esterifikasi
Reaksi esterifikasi antara N-butanol dengan asam organik akan membentuk ester dan air.
Reaksi : →
C4H9OH + RCOOH
N-Butanol
RCOOC4H9 + H2O
Asam Organik
Ester
Air
- Reaksi subsitusi
Reaksi substitusi antara N-butanol dengan HCl dengan bantuan katalis ZnCl2 menghasilkan Butil klorida.
Reaksi :
C4H9OH
+
→
HCl
N-Butanol
C4H9 Cl
As.Klorida
+ H2O
Butil klorida
Air
(Fessenden&Fessenden, 1982)
2.
Produk : N-Butil Akrilat
Rumus Kimia
: C2H3COO C4H9
Berat Molekul
: 128,1706 g/mol
Titik Beku
: -64 ºC
Titik Didih
: 147 ºC
Berat jenis
: 901,5 kg/m3
Kelarutan dalam air pada 25 ºC
: 0,2 g / 100 g H2O
(www.chemicalland21.com, Mei 2006)
Beberapa reaksi yang terjadi :
1. 2CH2=CHCOOC4H9
+
H2S
→
N-butil akrilat
2. CH2=CHCOOC4H9
N-butil akrilat
+
S(CH2CH2COOC4H9)
merkaptan
NH3
amonia
→
3-alkoxythiopropionat
H2NCH2CH2COOC4H9
beta-aminopropionat
( Kirk & Othmer, 1982 )
Bab II Deskripsi Proses
54 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
3.
Bahan Pembantu
a.
Asam Sulfat
Rumus Kimia
: H2SO4
Berat Molekul
: 98,0734 g/mol
Titik leleh
: -38 ºC
Titik Didih
: 290 ºC
Berat jenis
: 1768,1 kg/m3
Kemurnian
: 93 %
Impuritas
: air
(Perry and Green, 1984)
Beberapa reaksi yang terjadi :
1. HO4S- + H+ → H2O4S Reaksi fase gas, ΔHRo 1282kJ/mol, ΔGRo 1251 kJ/mol 2. C12H26 + H2O4S → C12H26O3S + H2O Reaksi fase cair, ΔHRo 290 kJ/mol
3. C3H6 + H2O4S → C3H8O4S Reaksi fase cair, ΔHRo -38 kJ/mol (http://www.webbook.nist.gov)
b.
MEHQ (monomthyl ether of hydroquinone )
Rumus Kimia
: CH3OC6H4OH / C7H8O2
Berat Molekul
: 124,1390 g/mol
Titik Didih
: 243 ºC
Kemurnian
: 100 %
Bab II Deskripsi Proses
55 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Kenampakan
: Cair, berwarna putih atau merah muda pucat, dengan sedikit bau phenol
(Perry and Green, 1984)
Beberapa reaksi yang terjadi :
1. Br- + C7H8O2 → (Br- • C7H8O2) Reaksi fase gas, ΔHRo 87,9 kJ/mol. 2. C7H7O2- + H+ → C7H8O2 Reaksi fase gas, ΔHRo 1466 kJ/mol. (http://www.webbook.nist.gov)
1.4.4.
Tinjauan proses secara umum
Esterifikasi adalah reaksi antara asam karboksilat dengan alkohol dengan persamaan reaksi sebagai berikut :
+ O
H
R-C
O →
+ R'-OH
R
C
O-H
+ H2O O-R'
As. Karboksilat Alkohol Ester akrilat Air Reaksi esterifikasi ini adalah suatu reaksi substitusi gugus radikal organik dengan ion hidrogen yang berasal dari asam. Dengan putusnya
ikatan karbonil-oksigen atau ikatan alkyl oksigen, maka terbentuklah air.
Dalam hal ini ikatan yang terputus adalah ikatan C-O dari asam karboksilat dan bukan ikatan O-H dari asam atau C-O dari alkohol.
Reaksi esterifikasi ini dapat berjalan bila dalam suasana asam.
(Fessenden&Fessenden, 1982)
N-butil akrilat yang mempunyai nama lain 2 propenoic acid, butil ester; acrylic acid,n-butil ester; butil 2-propenoate merupakan suatu
senyawa yang berupa cairan tak berwarna dan sedikit berbahaya. Rumus molekulnya adalah C2H3COOC4H9, dengan berat molekul 128 g/mol.
(www.Chemicalland.com)
Reaksi pembentukan n-Butil Akrilat adalah reaksi esterifikasi yang merupakan reaksi tidak dapat balik, eksotermal dengan persamaan
reaksi : + O
Bab II Deskripsi Proses
H
O
56 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
CH2
CH-C
+ C4H9-OH
→
CH2 = CH-C
O-H
Asam akrilat
N-butanol
+ H2O
O- C4H9
N-butil akrilat
Air
Untuk mempercepat laju reaksi maka digunakan katalis yang merupakan pemberi suasana asam. Katalis yang diperlukan dalam reaksi ini adalah katalis
asam kuat, seperti asam sulfat, toluene sulfonic acid, dodecyl benzene sulfonic acid, ataupun campuran toluene sulfonic acid dan xylene sulfonic acid.
Katalis yang digunakan adalah asam sulfat karena harganya cukup murah dan kekuatan asamnya tinggi
( Kirk & Othmer, 1982 )
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1
Spesifikasi Bahan Baku dan Produk
2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku 1. Asam Akrilat Rumus molekul CH2== CH
: CH2=CHCOOH C
O OH
Kenampakan/ bau
: Cair dan bening (25 0C, 1 atm), bau menyengat
Stabilitas
: Dapat terbakar, stabil dengan inhibitor UV
Kemurnian
: 98 %
Inhibitor
: 20 ppm
Impuritas
: 2 % air (www.chemicalland21.com)
Bab II Deskripsi Proses
57 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
2. n-Butanol Rumus molekul
: CH3CH2CH2CH2(OH)
Kenampakan
: Cair tidak berwarna (25 0C, 1 atm), dengan bau alkohol yang menyengat
Stabilitas
: Stabil dalam kondisi biasa, dapat terbakar, kontak dengan
oksidator
kuat
dapat
menyebabkan
kebakaran atau ledakan. Kemurnian
: 99 %
Impuritas
: 1 % air (www.chemicalland21.com)
2.1.2
Spesifikasi Produk 1. n-Butil Akrilat Rumus molekul
: CH2=CHCOO(CH2)3CH3
Kenampakan
: Cair dan bening (25 0C, 1 atm)
Stabilitas
: Dapat terbakar, stabil dengan inhibitor atau dengan adanya kandungan oksigen terlarut.
Kemurnian
: 99,5 % (min)
Inhibitor
: 250 ppm MEHQ
Impuritas
: 0,5 % Asam akrilat
Bab II Deskripsi Proses
58 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
(www.Chemicalland21.com)
2.1.3
Spesifikasi Bahan Pembantu 1
Katalisator Asam Sulfat
Rumus molekul
: H2SO4
Kenampakan
: Cairan (25 0C, 1 atm)
Kemurnian
: 98 %
Impuritas
: 2 % air (www.Chemicalland21.com)
2. Inhibitor Methil Ether Hidroquinone ( MEHQ) Rumus molekul
: C7H8O2
Kenampakan
: Cair, putih atau merah muda pucat dengan sedikit bau phenol
Stabilitas
: Dapat terbakar, tidak boleh kontak dengan halogen dan oksidator.
Bab II Deskripsi Proses
59 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Toksikologi
: Berbahaya bagi pencernaan, menyebabkan iritasi pada kulit dan mata.
Kemurnian
: 100 % (www.ptcm.ox.ac.um/MSDS)
2.2.
Konsep Proses
2.2.1. Dasar Reaksi o Proses pembuatan n-Butil Akrilat berlangsung di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada kondisi suhu 80 C dan tekanan
1 atmosfir dengan bantuan katalis Asam sulfat dengan perbandingan asam Akrilat banding n-butanol adalah 1:5, perbandingan mol ( US Patent No
3.875.212 ). Digunakan reaktor alir tangki berpengaduk karena reaksi merupakan reaksi cair-cair dengan katalis cair dan produk cair, sehingga dengan
menggunakan RATB dengan dilengkapi koil diharapkan terjadi pengadukan sempurna sehingga reaksi dapat berjalan isothermal dan komposisi
campuran sama.
Reaksi antara Asam Akrilat dengan n-Butanol adalah suatu reaksi substitusi gugus radikal organik dengan ion hidrogen yang berasal dari asam. Dengan putusnya ikatan karbonil-oksigen atau ikatan alkyl oksigen, maka terbentuklah air. Reaksi yang terjadi :
CH3CH2CH2CH2(OH)+ H2C=CHCOOH
H2C=CHCOO(CH2)3CH3 + H2O
Reaksi di atas adalah reaksi esterifikasi antara alkohol dan asam dan merupakan reaksi yang berlangsung bolak-balik. 2.2.2. Mekanisme Reaksi
Esterifikasi Asam akrilat berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan deprotonasi. Oksigen Karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik menyerang karbon positif, dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud.
O Bab II Deskripsi Proses
OH
OH
OH
60 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
+
+
H
-H
R’OH
RC – OH
RC – OH
+
O
OH
RC – OH
RC – OH
R’O+ - H
R’O
OH
+
OH
+
-H
-H2O
-H
RC – OR’
RC
RC+
RC – +OH2
R’O
R’O
R’O
Mekanisme tersebut dapat diringkas sebagai berikut : O
OH
O
+ -H
RC – OH + R’OH
R – COH
RCOR’ + H2O
Asam Karboksilat
Ester OR
Dalam reaksi Esterifikasi ikatan yang terputus adalah ikatan C – O dari asam karboksilat bukan ikatan O – H dari asam atau ikatan C – O dari alkohol. ( Fessenden & Fessenden, 1986 ) 2.2.3. Tinjauan kinetika
Reaksi pembentukan n-butil Akrilat dari butanol dan asam Akrilat merupakan reaksi orde 2 total terhadap umpan. Dengan persamaan
reaksi :
CH3CH2CH2CH2(OH)+ H2C=CHCOOH
A
+
B
Dengan persamaan kecepatan reaksi :
(-rA ) = k C AC B Bab II Deskripsi Proses
H2C=CHCOO(CH2)3CH3 + H2O
C
+
D
61 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
(Levenspiel, 1975)
Dengan k merupakan konstanta kecepatan reaksi ke kanan dan C merupakan konsentrasi reaktan.
2.2.4. Tinjauan Termodinamika Reaksi pembentukan n-Butil Akrilat jika ditinjau secara termodinamika, dengan harga nilai ΔHf untuk tiap komponen ditunjukan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Harga ΔHf untuk tiap komponen Komponen
ΔHf ( kJ/mol )
Asam Akrilat
-336,307
n-Butanol
-274,535
n-Butil Akrilat
-395,131
Air
-285,84
(Carl L. Yaws, 1999)
Jika ∆HOR
= bernilai negatif maka reaksi eksotermis
Jika ∆HOR
= bernilai positif maka reaksi endotermis
∆HOR 298
= ∆HOf produk - ∆HOf reaktan
∆HOR 298
= ((-395,131)+(-285,84) ) – ((-336,307)+(-274,535)) = -70,129 J/mol.
Bab II Deskripsi Proses
62 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Harga ΔHR bernilai negatif berarti reaksi merupakan reaksi eksotermis. Sedangkan nilai ΔHR saat suhu operasi yaitu 80 oC nilai masih negatif yang berarti reaksi merupakan reaksi eksotermis. Sedang konstanta kesetimbangan reaksi pembentukan n-butil Akrilat dari Asam Akrilat dan n-Butanol dapat ditentukan berdasarkan
persamaan berikut :
d ln k DHr = dt RT 2
∆G = - RT ln K
(Smith, 1981)
dari penjabaran didapatkan:
ln
K1 DHr é 1 1 ù = ê - ú K2 R ë T2 T1 û
(Smith,
1981) Tabel 2.2. Harga ∆Gº untuk Beberapa Komponen Komponen
∆GO298 (kJ/mol)
Asam Akrilat
-223,00
n-Butanol
-150,30
n-Butil Akrilat
-286,06
Air
-228,59 (Carl L. Yaws, 1999)
∆GO total = ∆GO produk - ∆GO reaktan = ((-286,06)+(-228,59) – ((-223,00)+(-150,30)) = -25,230 kJ/mol ∆GO298
= -RT ln K298
- 25,230 kJ/mol = - ( 8.314*10-3kj/mol K) (298 K) (ln K298) K298 = 26.459,14 Bab II Deskripsi Proses
63 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
ln (K353/K298) = (∆HO298/R) (1/353 – 1/298) = (-70,129/8.314*10-3) (-0,00077838) = 4,41021 K353 = 2,174 . 1006 Harga K yang besar mengindikasikan reaksi pembentukan n-butil Akrilat bersifat searah (irreversible). Perhitungan konversi kesetimbangan (XAe) :
Dari reaksi pembuatan n-butil akrilat diperoleh persamaan :
K=
[C 2 H 3 COOC 4 H 9 ][H 2 O] [C 2 H 3 COOH][C 4 H 9 OH ]
K =
(C Ao ´ X Ae )(C Ao ´ X Ae ) C Ao (1 - X Ae )(C Bo - C Ao ´ X Ae )
dengan :
CAo
= konsentrasi asam akrilat mula-mula
CBo
= konsentrasi n-butanol mula-mula
CAo
= 1,6876
CBo
= 5 CAo
K
= 2,174 . 1006
diketahui:
Sehingga : 2
K =
K =
2
( C Ao X Ae ) C Ao (1 - X Ae )(5C Ao - C Ao X Ae )
C Ao X Ae
2
(1 - X Ae )(1 - 5 X Ae
Manipulasi persamaan diatas, diperoleh :
Bab II Deskripsi Proses
+ X Ae
2
)
64 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
2 K ( 1 - 5 XAe ) + XAe
2,174.10
2 ( 5 K – K XAe – Cao XAe ) = 0
06 2 06 06 2 ( 1 – 5XAe ) + XAe ( 5 x 2,174.10 – 2,174 . 10 XAe – 1,578 x XAe ) = 0
Setelah dilakukan perhitungan diperoleh harga XAe = 0,999988 karena harga XAe mendekati atau sama dengan 1, maka terbukti reaksi pembuatan n-
butil akrilat adalah reaksi irreversible.
Bab II Deskripsi Proses
65 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
2.3. Diagram Alir Proses 2.3.1. Diagram Alir Proses Diagram alir proses pembuatan n-butil akrilat dapat dilihat pada Gambar 2.3. 2.3.2. Langkah Proses Secara garis besar, proses pembuatan N-butil akrilat dari asam akrilat dan metanol dapat dikelompokkan menjadi tiga tahapan, yaitu : 1.
Unit Penyiapan Bahan Baku
2.
Unit Reaksi
3.
Unit Pemurnian Produk
1. Unit Penyiapan Bahan Baku Bahan baku yang dimaksud adalah asam akrilat dan n- butanol. Adapun penyiapan masing-masing bahan baku tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Penyiapan asam akrilat, asam sulfat dan MEHQ Bahan baku asam akrilat dan asam sulfat yang diperoleh dari PT. Nishoku Tripolyta Acrylindo dan PT. Indo Lysaght diangkut dengan truk tangki, untuk kemudian disimpan dalam tangki penyimpanan TP02 dan TP-03. Kapasitas penyimpanan 30 hari dan disimpan pada tekanan atmosferis dan suhu lingkungan. MEHQ disimpan dalam tanki penyimpanan TP-04 dengan kapasitas penyimpanan selama 4 bulan pada tekanan atmosferis dan suhu lingkungan. Asam akrilat, asam sulfat dan MEHQ dari TP-02, TP-03 dan TP-04 dipompa dengan
Bab II Deskripsi Proses
66 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
pompa P-02, P-03 dan P-04 ke reaktor R-01 dan melalui HE-01 untuk pemanasan sampai suhu 60oC. b. Penyiapan n-Butanol Bahan baku n-Butanol yang diperoleh dari PT. Petro Oxo Nusantara diangkut dengan truk tangki, untuk kemudian disimpan pada tangki penyimpanan TP-01. Kapasitas penyimpanan untuk 30 hari dan disimpan pada tekanan atmosferis dan suhu lingkungan. N-Butanol yang disimpan dalam TP-01 kemudian dipompa dengan pompa P-01 masuk ke reaktor R-01. Kedua arus bahan ini bersama dengan arus recycle dari menara distilasi kemudian masuk sebagai umpan rektor. 2. Unit Reaksi Campuran asam akrilat, asam sulfat, MEHQ, n-butanol dan arus recycle masuk ke reaktor R-01. Reaktor R-01 beroperasi pada suhu 80oC dan tekanan 1 atm. Di dalam reaktor terjadi reaksi esterifikasi asam akrilat dan n-butanol menjadi n-butil akrilat, dan reaksi yang terjadi adalah reaksi eksotermis. Keluar dari reaktor R-01 campuran yang telah bereaksi sebagian dialirkan ke reaktor R-02 untuk direaksikan lagi hingga mencapai konversi total 90 %. Reaktor yang digunakan adalah jenis reaktor alir tangki berpengaduk (RATB) yang dilengkapi dengan koil pendingin. Fungsi pengaduk untuk mencampur dua reaktan dan katalis. Reaktan diumpankan dari atas reaktor dan keluar dari bagian bawah reaktor. Sifat reaksi adalah eksotermis sehingga diperlukan pendingin untuk menjaga supaya suhu reaksi relatif konstan.
Bab II Deskripsi Proses
67 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Media pendingin yang digunakan adalah air yang dialirkan di dalam koil yang berada di dalam reaktor. 3. Unit Pemurnian Produk Produk reaktor terdiri atas n-butil akrilat, sisa asam akrilat yang tidak bereaksi, sisa butanol yang tidak bereaksi, air, MEHQ, dan asam sulfat. Campuran bersuhu 80 °C ini kemudian digunakan sebagai umpan dekanter dengan bantuan pompa (P-06). Di dalam dekanter (D-01), senyawa-senyawa organik (n-butil akrilat, nbutanol dan asam akrilat) dipisahkan dari senyawa-senyawa anorganik (air dan asam sulfat). Pemisahan ini dapat terjadi karena sifat dari n-butil akrilat n-nutanol dan asam akrilat yang sedikit larut dalam air. Hasil bawah dekanter yang berupa senyawa-senyawa anorganik langsung dialirkan ke unit pengolahan limbah dengan pompa (P-08). Di sisi lain, hasil atas dekanter yang berupa senyawa-senyawa organik diumpankan ke menara distilasi I dengan pompa (P-07) yang sebelumnya dipanaskan di heat exchanger III (HE-02) untuk pemurnian lebih lanjut. Kondisi operasi keluar dekanter adalah suhu 80oC dengan tekanan 1 atm. Pada menara distilasi (MD-01), n-butil akrilat akan terpisahkan pada bagian bawah menara sedangkan asam akrilat akan terpisahkan pada bagian atas menara. N-butil akrilat yang merupakan hasil bawah menara distilasi ditampung dalam tangki penyimpan produk (TP-05) setelah sebelumnya diturunkan suhunya dengan menggunakan heat exchanger I (HE-01) dan IV (HE-03). Produk N-butil akrilat ini disimpan pada kondisi cair tekanan 1 atm dan suhu sekitar 45 – 50 °C. Di sisi lain, asam akrilat dan n-butanol yang Bab II Deskripsi Proses
68 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
merupakan hasil atas dialirkan kembali (recycle) dengan bahan baku nbutanol untuk diumpankan kembali ke dalam reaktor.
2.4 Diagram Alir Neraca Massa 2.4.1 Neraca Massa Total
Arus (1)
Arus (2)
P
Arus (7)
R O Arus (3)
S E Arus (4)
S
Tabel 2.3 Neraca Massa Keseluruhan (Overall)
Bab II Deskripsi Proses
Arus (10)
69 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Masuk
Komponen
H2O
Arus (1)
Arus (2)
91,1539
C4H9OH
Keluar
Arus (3)
45,7880
Arus (4)
29,0800
150,7177
4648,4295
183,4130
C2H3COOC4H9
MEHQ
10,1467
H2SO4
1424,9213
4739,5834 4760,6848
Total
1454,0013
10.964,4162
10,1467
2.4.2 Neraca Massa Komponen Tabel 2.4 Neraca Massa pada Reaktor 01 (R-01)
22,5703
39,8724
7537,8788
8,6247
1,5220
1411,4830
13,4383
3389,0068
7575,4094
10.964,4162
(dalam kg/jam)
Bab II Deskripsi Proses
Arus (10)
1594,8960
4714,8968
C2H3COOH
Arus (7)
70 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Masuk Komponen
Keluar Arus (1)
H2O
Arus (2)
91,1539
C4H9OH
Arus (3)
45,7880
Arus (4)
29,0800
Arus (5)
164,9758
4714,8968
C2H3COOH
Arus (9)
1507,2659
19813,0609
4648,4295
C2H3COOC4H9
MEHQ
21003,1114
267,4122
1483,8533
396,7305
6177,2961
10,1467
H2SO4
10,1467
1424,9213
4739,5834 4760,6848
1454,0013
Total
31606,5956
1424,9213
10,1467
31606,5956
(dalam kg/jam)
Tabel 2.5 Neraca Massa pada Reaktor 02 (R-02) Masuk
Keluar
Arus (5)
Arus (6)
Komponen
Bab II Deskripsi Proses
71 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
H2O
1509,8889
1759,8717
21003,1080
19963,7786
C2H3COOH
1483,8541
473,3955
C2H3COOC4H9
6177,2992
7974,4817
MEHQ
10,1467
10,1467
H2SO4
1424,9213
1424,9213
C4H9OH
Total
31606,5956
31606,5956
(dalam kg/jam) Tabel 2.6 Neraca Massa pada Dekanter (D-01) Masuk
Keluar
Komponen Arus (6)
H2O
Arus (7)
Arus (8)
1759,8717
1594,8960
164,9758
19963,7786
150,7177
19813,0609
473,3955
183,4130
289,9825
7974,4817
39,8724
7934,6093
MEHQ
10,1467
8,6247
1,5220
H2SO4
1424,9213
1411,4830
13,4383
3389,0068
28217,5888
C4H9OH
C2H3COOH
C2H3COOC4H9
Total
31606,5956
31606,5956
(dalam kg/jam) Tabel 2.7 Neraca Massa pada Menara Distilasi (MD-01) Masuk
Keluar
Komponen Arus (8)
H2O
C4H9OH
C2H3COOH
C2H3COOC4H9
Bab II Deskripsi Proses
Arus (9)
Arus (10)
164,9758
164,9758
-
19813,0609
19813,0609
-
289,9825
267,4122
22,5703
7934,6093
396,7305
7537,8788
72 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
MEHQ
1,5220
-
1,5220
H2SO4
13,4383
-
13,4383
20642,1793
7575,4094
Total
28217,5888
28217,5888
(dalam kg/jam)
2.4.2 Neraca Panas Tabel 2.8 Neraca Panas pada Reaktor I (R-01) Masuk
Keluar
Komponen Umpan
Q reaksi
Arus (5)
H2O
160565,2658
347627,1550
C4H9OH
2981337,0965
2571969,1631
C2H3COOH
557882,1936
174867,6715
C2H3COOC4H9
45925,1341
715078,1775
MEHQ
1075,2572
1075,2572
Bab II Deskripsi Proses
Q pendingin
73 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
H2SO4
101253,9773
101253,9773
3159746,8441
3848036,9246
Total
3159746,8441
3095912,3669
3911871,4018
7007783,7687
3095912,3669
7007783,7687
(dalam kJ/kg)
Tabel 2.9 Neraca Panas pada Reaktor II (R-02) Masuk
Keluar
Komponen Arus (5)
Q reaksi
Arus (6)
H2O
347627,1550
405785,4341
C4H9OH
2571969,1631
2444696,4191
C2H3COOH
174867,6715
55788,2194
C2H3COOC4H9
715078,1775
923118,2731
MEHQ
1075,2572
1075,2572
H2SO4
101253,9773
101253,9773
1017910,9465
Total
Bab II Deskripsi Proses
3911871,4018
1017910,9465
Q pendingin
998064,7680
3931717,5802
998064,7680
74 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
4929782,3482
4929782,3482
(dalam kJ/kg)
Tabel 2.10 Neraca Panas pada Dekanter (D-01) Masuk
Keluar
Komponen Arus (6)
Arus (7)
Arus (8)
H2O
405785,4341
284049,8039
121735,6302
C4H9OH
2444696,4191
48893,9284
2395802,4907
C2H3COOH
55788,2194
22315,2877
33472,9316
C2H3COOC4H9
923118,2731
4615,5914
918502,6818
MEHQ
1075,2572
913,9687
161,2886
H2SO4
101253,9773
100241,4376
1012,5398
461030,0176
3470687,5626
Total
3931717,5802
3931717,5802
(dalam kJ/kg)
Bab II Deskripsi Proses
75 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tabel 2.11 Neraca Panas pada Menara Distilasi II (MD-02) Masuk
Keluar
Komponen Arus (8)
H2O
C4H9OH
Arus (11)
Arus (10)
7994,6257
9191,9162
525308,9271
604457,0228
7136,3537
7770,8433
3117,9073
348273,6191
20036,2925
2697202,8792
C2H3COOH
C2H3COOC4H9
Q reboiler
MEHQ
59,2155
481,6215
H2SO4
293,0240
2350,9872
31025575,99
3137007,43
Total
31026842,3832
34162583,4229
Q kondenser
30816528,67
642901,3558
2703153,395
30816528,67
34162583,4229
(dalam kJ/jam)
Bab II Deskripsi Proses
76 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tabel 2.12 Neraca Panas Keseluruhan (Overall) INPUT
kJ/jam
OUTPUT
kJ/jam
Q1
48276,40
Q7
438824,53
Q2
53267,35
Q10
77322,76
Q3
9817,61
QCd-01
30816528,67
Q4
94,93
Q pendingin reaktor
3095912,37
QHE4
485939,44
QRb-01
31025575,99
Q reaksi
3159746,84
QHE3
617748,65
TOTAL
34914527,77
1,038E+06
TOTAL
34914527,77
(dalam kJ/jam)
Bab II Deskripsi Proses
Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
C2H3COOH H2O H2SO4 H2O
30 oC 1 atm
H2O C4H9OH C2H3COOH C2H3COOC4H9
30 oC 1 atm MEHQ
83,74 oC 0,25 atm
o
30 C 1 atm
C4H9OH H2 O 30 oC 1 atm
60 oC 1 atm
76 oC 1 atm
Reaktor C2H3COOH + C4H9OH à C2H3COOC4H9 + H2O
H2 O C4H9OH C2H3COOH C2H3COOC4H9 H2SO4 MEHQ o
80 C 1 atm
Reaktor C2H3COOH + C4H9OH à C2H3COOC4H9 + H2O
H2O C4H9OH C2H3COOH C2H3COOC4H9 H2SO4 MEHQ
Dekanter
80 oC 1 atm 80 oC 1 atm
Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif
Bab II Deskripsi Proses
H2 O C4H9OH C2H3COOH C2H3COOC4H9 H2SO4 MEHQ 82,55 oC 0,25 atm
H2O C4H9OH C2H3COOH C2H3COOC4H9 H2SO4 MEHQ
102,66 oC 0,25 atm
MD C2H3COOH C2H3COOC4H9 H2SO4 MEHQ 50 oC 1 atm
78 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
C2 H 3COOH = 4648,4295 H 2O = 91,2658 4739,5834
H 2SO 4 = 1424,9213 H 2O = 29,0800 = 1454,0013
H2O C 4 H 9OH C 2 H 3COOH C 2 H 3COOC 4 H 9
MEHQ = 10,1467
C 4 H 9 OH H 2O
= 4714,8968 = 45,7880 = 4760,6848
= 164,9758 = 19813,0609 = 267,4122 = 396,7305 = 20642,1793
H 2O C 4H 9OH C 2H 3COOH C 2H 3COOC 4 H 9 MEHQ H 2SO 4
Reaktor
Reaktor
C 2H 3COOH + C 4H 9OH à C 2H 3COOC 4H 9 + H 2O
H 2O C 4H 9 OH C 2H 3 COOH C 2H 3 COOC 4H 9 MEHQ H 2SO 4
C2H 3COOH + C 4H 9OH à C2H 3COOC4H 9 + H 2O
o
80 C 1 atm = 1507,2659 = 21003,1114 = 1483,8533 = 6177,2961 = 10,1467 = 1424,9213 31606,5956
H 2O C 4H 9OH C 2H 3COOH C 2H 3COOC 4H 9 MEHQ H 2SO 4
= 1759,8717 = 19963,7786 = 473,3955 = 7974,4817 = 10,1467 = 1424,9213 31606,5956
Gambar 2.1 Diagram Alir Kualitatif
Bab II Deskripsi Proses
Dekanter
H2O C 4 H 9OH C 2 H 3COOH C 2 H 3COOC 4 H 9 MEHQ H 2 SO 4
= 164,9758 = 19813,0609 = 289,9825 = 7934,6093 = 1,5220 = 13,4383 28327,6691
83,51 o C 0,25 atm
= 1594,8960 = 150,7177 = 183,4130 = 39,8724 = 8,6247 = 1411,4830 3389,0068
MD
C 2 H 3COOH C 2 H 3COOC 4 H 9 MEHQ H 2 SO 4
= 22,5703 = 7537,8788 = 1,5220 = 13,4383 = 7575,4094
79 Prarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol Kapasitas 60.000 ton/tahun
Gambar PFD
Bab II Deskripsi Proses
1 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
2.5 Tata Letak Pabrik dan Peralatan Pada bagian ini dibahas lay out pabrik dan lay out peralatan proses. Lay out pabrik adalah tempat kedudukan dan bagian – bagian pabrik yang meliputi tempat bekerja karyawan, tempat peralatan, tempat penimbunan bahan baik bahan baku maupun produk, ditinjau dari hubungan satu dengan yang lainnya. Tata letak pabrik harus dirancang sedemikian rupa sehingga penggunaan area pabrik effisien dan kelancaran proses produksi dapat terjamin. Jadi dalam penentuan tata letak pabrik harus dipikirkan penempatan alat – alat produksi sehingga keamanan, keselamatan dan kenyamanan bagi karyawan dapat terpenuhi. Selain peralatan yang tercantum di dalam flow sheet process, beberapa bangunan lain seperti kantor, bengkel, poliklinik, laboratorium, kantin, pengendali kebakaran (fire safety), pos keamanan dan sebagainya hendaknya dapat ditempatkan pada bagian yang tidak mengganggu, ditinjau dari segi lalu lintas barang, kontrol, dan keamanan. Hal – hal yang harus diperhatikan dalam perancangan tata letak pabrik adalah : 1.
Daerah Proses Daerah proses adalah yang digunakan untuk menempatkan alat – alat yang berhubungan dengan proses produksi. Dimana daerah proses ini diletakkan pada daerah yang terpisah dari bagian lain agar lebih mudah dalam pengontrolan, transportasi bahan baku dan produk.
2.
Keamanan Keamanan terhadap kemungkinan adanya kebakaran, ledakan, asap atau gas beracun benar – benar diperhatikan di dalam tata letak pabrik. Untuk itu harus dilakukan penempatan alat – alat pengaman seperti hidran, penampung air yang cukup, penahan ledakan. Tangki penyimpanan bahan baku ataupun produk berbahaya, harus diletakkan pada tempat yang khusus serta perlu adanya jarak antara bangunan satu dengan yang lainnya guna memberikan pertolongan dan menyediakan jalan bagi karyawan untuk menyelamatkan diri.
3.
Luas Area yang Tersedia Harga tanah menjadi hal yang membatasi kemampuan penyediaan area. Pemakaian tempat sesuai dengan area yang tersedia. Jika harga tanah sangat tinggi, maka diperlukan efisiensi dalam pemakaian ruang hingga peralatan tertentu diletakkan diatas peralatan lain, ataupun lantai ruangan diatur sedemikian hingga agar menghemat tempat.
4.
Instalasi dan Utilitas Pemasangan dan distribusi yang baik dari udara, steam dan listrik akan membantu kemudahan kerja dan perawatannya. Penempatan yang tepat akan menjamin kelancaran operasi serta memudahkan perawatannya.
Secara garis besar, lay out pabrik dapat dibagi dalam beberapa daerah utama yaitu : 1.
Daerah administrasi atau perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol. Daerah administrasi merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendali proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual.
2.
Daerah Proses Merupakan daerah tempat alat – alat proses diletakkan dan proses berlangsung.
3.
Daerah Pergudangan Umum, Bengkel dan Garasi
4.
Daerah Utilitas Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan sarana pendukung dipusatkan.
Lampiran B – Neraca Masa
2 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Lay out peralatan proses adalah metoda untuk meletakkan alat-alat proses sehingga diperoleh kinerja yang efisien. Dalam menentukan lay out peralatan proses pada pabrik N-butil akrilat ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu : ·
Aliran bahan baku dan produk Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomis yang sangat besar serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi.
·
Aliran udara Aliran udara di dalam dan disekitar area proses perlu diperhatikan agar lancar. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada satu tempat yang dapat mengakibatkan akumulasi bahan kimia berbahaya yang membahayakan keselamatan kerja.
·
Cahaya Penerangan seluruh pabrik harus memenuhi pada tempat – tempat proses yang berbahaya atau berisiko tinggi perlu diberikan penerangan tambahan.
·
Lalu lintas manusia Dalam perancangan lay out peralatan perlu diperhatikan agar pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dengan cepat dan mudah, sehingga jika terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki, dan juga keamanan pekerja selama bekerja perlu diperhatikan.
·
Pertimbangan ekonomi Dalam perancangan alat proses perlu diusahakan agar dapat menekan biaya operasi, menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik yang akhirnya memberikan keuntungan dari segi ekonomi.
·
Jarak antar alat proses Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan yang tinggi sebaiknya dipisahkan dari alat proses lainnya, sehingga jika terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut tidak membahayakan alat – alat proses lainnya. Tata letak pabrik maupun peralatan proses dapat dilihat pada gambar 2.4 dan gambar 2.5.
Lampiran B – Neraca Masa
3 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Skala 1 : 300
Gambar 2.4 Tata Letak Peralatan Pabrik N-butil akrilat
Lampiran B – Neraca Masa
4 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
HE.01 TP.01
Skala: 1:200
TP.01 TP.01
TP.01
U
TP.01
TP.01
TP.03 TP.03
TP.04
HE.02
R.01
R.02
D-01
HE.03
MD.03
HE.04
Gambar 2.5 Tata Letak Peralatan Proses Pabrik N-Butil Akrilat
TP.05
TP-05
TP-05
TP-05
Kapasitas 60.000 ton/tahun
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
3.1. Tangki Penyimpanan N-Butanol
Kode
: TP-01
Fungsi
: Menyimpan bahan baku n-butanol selama satu bulan
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 3 buah
Lampiran B – Neraca Masa
5 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Kondisi penyimpanan ·
Suhu
:
30 ° C
·
Tekanan
:
1 atm
Kapasitas
3 : 5489,69 m
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 283 grade C.
Diameter
: 45 ft
Tinggi
: 42 ft
Tebal shell
§
Course 1
:
1,0625 inchi
§
Course 2
:
1,0000 inchi
§
Course 3
:
0.9375 inchi
§
Course 4
: 0.8750 inchi
§
Course 5
: 0.8125 inchi
§
Course 6
: 0.7500 inchi
§
Course 7
: 0.6875 inchi
Tebal head
: 0,5625 inch
Tinggi head
: 7,3067 ft
Tinggi total
: 49,3067 ft
3.2. Tangki Penyimpanan Asam Akrilat
Kode
: TP-02
Fungsi
: Menyimpan bahan baku asam Akrilat selama satu bulan
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 3 buah
Kondisi penyimpanan
Lampiran B – Neraca Masa
6 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
·
Suhu
:
30 ° C
·
Tekanan
:
1 atm
Kapasitas
3 : 4698,31 m
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 283 grade C.
Diameter
: 45 ft
Tinggi
: 36 ft
Tebal shell
§
Course 1
:
1,0625 inchi
§
Course 2
:
1,0000 inchi
§
Course 3
:
0.9375 inchi
§
Course 4
: 0.8750 inchi
§
Course 5
: 0.8125 inchi
§
Course 6
: 0.6875 inchi
Tebal head
: 0,5625 inch
Tinggi head
: 7,3067 ft
Tinggi total
: 43,3067 ft
3.3. Tangki Penyimpanan Asam Sulfat
Kode
: TP-03
Fungsi
: Menyimpan bahan baku asam sulfat selama satu bulan
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 2 buah
Kondisi penyimpanan ·
Suhu
Lampiran B – Neraca Masa
:
30 ° C
7 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
·
Tekanan
:
1 atm
Kapasitas
3 : 723,46 m
Bahan konstruksi
: Stainless steel SA 240 grade M.
Diameter
: 30 ft
Tinggi
: 18 ft
Tebal shell
§
Course 1
:
0,875 inchi
§
Course 2
:
0,8125 inchi
§
Course 3
:
0,6875 inchi
Tebal head
: 0,2500 inchi
Tinggi head
: 4,87115 ft
Tinggi total
: 22,87115 ft
3.4. Tangki Penyimpanan MEHQ
Kode
: TP-04
Fungsi
: Menyimpan bahan inhibitor MEHQ selama empat bulan
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 1 buah
Kondisi penyimpanan ·
Suhu
:
30 ° C
·
Tekanan
:
1 atm
Kapasitas
3 : 31,8259 m
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 283 grade C.
Diameter
: 10 ft
Lampiran B – Neraca Masa
8 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tinggi
: 18 ft
Tebal shell
§
Course 1
:
0,3125 inchi
Tebal head
: 0,1875 inch
Tinggi head
: 1,62 ft
Tinggi total
: 19,62
3.5. Tangki Penyimpanan n-Butil Akrilat
Kode
: TP-05
Fungsi
: Menyimpan produk n-butil Akrilat selama satu bulan
Tipe
: Tangki silinder tegak dengan dasar datar (flat bottom) dan bagian atas conical.
Jumlah
: 4 buah
Kondisi penyimpanan ·
Suhu
:
30 ° C
·
Tekanan
:
1 atm
Kapasitas
3 : 7810,66 m
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 283 grade C.
Diameter
: 70 ft
Tinggi
: 18 ft
Tebal shell
Tebal head
§
Course 1
:
1,3750 inchi
§
Course 2
:
1,2500 inchi
§
Course 3
:
1,1875 inchi
: 0,7500 inch
Lampiran B – Neraca Masa
9 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tinggi head
: 11,37 ft
Tinggi total
: 29,37 ft
3.6.
Reaktor 01
Kode
: R-01
Fungsi
: Mereaksikan n-Butanol dan Asam Akrilat dengan katalis Asam Sulfat
Tipe
: Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Bahan Konstruksi
: Stainless Steel SA-240 Grade 316
Jumlah
: 1 buah
Kapasitas
: 16,1734 m3
Kondisi Operasi ·
Suhu
O = 80 C
·
Tekanan
= 1 atm
·
Waktu tinggal
= 20,7744 menit
·
Diameter
: 2,1758 m
·
Tinggi
: 4,3517 m
·
Tebal shell
: 0,2500 in
·
Jenis head
: Torispherical Dished Head
·
Tebal head
: 0,25 in
Dimensi reaktor
Koil Pendingin ·
Jenis koil
: Single Helix
·
Diameter
: 1,4143 m
·
Panjang koil
·
Jarak antara koil
·
Jumlah lilitan
Pengaduk
Lampiran B – Neraca Masa
: 102,062 m
: 0,1905 m
: 23 lilitan
10 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
·
Jenis pengaduk
: Turbine with 6 blades and four
bafles
3.7.
·
Diameter impeller
·
Jarak impeller dengan bottom: 0,72528 m
·
Lebar baffle
·
Motor
: 0,72528 m
: 0,21758 m
: 11 Hp
Reaktor 02
Kode
: R-02
Fungsi
: Mereaksikan n-Butanol dan Asam Akrilat dengan katalis Asam Sulfat
Tipe
: Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
Bahan Konstruksi
: Stainless Steel SA-240 Grade 316
Jumlah
: 1 buah
Kapasitas
: 16,1734 m3
Kondisi Operasi ·
Suhu
O = 80 C
·
Tekanan
= 1 atm
·
Waktu tinggal
= 20,7744 menit
·
Diameter
: 2,1758 m
·
Tinggi
: 4,3517 m
·
Tebal shell
: 0,2500 in
·
Jenis head
: Torispherical Dished Head
·
Tebal head
: 0,2500 in
Dimensi reaktor
Koil Pemanas ·
Jenis koil
: Single Helix
·
Diameter
: 1,4143 m
Lampiran B – Neraca Masa
11 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
·
Panjang koil
·
Jarak antara koil
·
Jumlah lilitan
·
Jenis pengaduk
: 40,1483 m
: 0,1905 m
: 11 lilitan
Pengaduk
: Turbine with 6 blades and four
bafles
3.8.
·
Diameter impeller
·
Jarak impeller dengan bottom: 0,72528m
·
Lebar baffle
·
Motor
: 0,72528 m
: 0,21758 m
: 11 Hp
Dekanter (D-01)
Kode
: D-01 Fungsi
: Memisahkan fase anorganik (asam sulfat dan air) dari fase
organik (asam akrilat, n-butanol dan n-butil akrilat) Tipe
: Horizontal, Cylindrical Vessel
Jumlah
: 1 buah
Kondisi operasi ·
Tekanan
·
Suhu
: 80 °C
·
Waktu pisah
: 7 menit 9 detik
: 1 atm
Spesifikasi :
Diameter shell
= 1,33 m
Panjang shell
= 3,99 m
Tebal shell
= 3/16 in.
Tipe head
= Torisperical Dished Head
Panjang head
= 0,13 m
Lampiran B – Neraca Masa
12 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tebal head
Bahan Konstruksi
3.9.
= 3/16 in.
: Stainlees Steel SA 240 Grade 316
Menara Distilasi (MD-01)
Kode
: MD-01
Fungsi
: Memisahkan Asam Akrilat, n-butanol dari produk untuk direcycle reaktor 01 (R-01).
Tipe
: Packing dengan kondensor total dan reboiler total
Jumlah
: 1 buah
Kondisi operasi ·
Tekanan Operasi: 0,25 atm
·
Suhu distilat
: 82,74 °C
·
Suhu bottom
: 102,66 °C
·
Suhu umpan
: 83,51 °C
Jenis packing
: Intalox sadles
Ukuran Packing
: 75 mm
Bahan packing
: ceramic
Feed masuk
: 16,12 m dari bawah
Dimensi menara
atas
·
Diameter kolom
: 3,2460 m
·
Tebal shell
: 0,1875 in
Diameter menara bawah ·
Diameter kolom
: 3,7840 m
·
Tebal shell
: 0,1875 in
Tinggi menara
Bahan Konstruksi
3.10.
: 32,23 m
: Stainlees Steel SA 240 Grade 316
ACCUMULATOR 01
Lampiran B – Neraca Masa
13 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Kode
: AC- 01
Fungsi
: Menampung hasil atas manara distilasi MD 01
Tipe
: Horisontal Drum dengan Torisperical Head
Bahan Konstruksi
: Carbon Steel SA 283 Grade C
Jumlah
: 1 buah
Kondisi Operasi ·
Suhu
O = 81,3035 C
·
Tekanan
= 0,25 atm
·
Waktu tinggal
= 30 menit
·
Diameter
: 2,4932 m
·
Panjang
: 7,4797 m
·
Tebal dinding
: 0,1875 in
·
Tebal head
: 0,1875 in
Dimensi
3.11.
KONDENSOR 01
Kode
:
CD-01
Fungsi
:
Mengkondensasikan hasil atas Menara Distilasi MD-01
Tipe
:
Shell and Tube Heat Exchanger
Jumlah
:
1 buah
Spesifikasi ·
Beban
·
Luas area transfer
·
Susunan
·
Shell
:
:
30816528,670 Kj/jam
2 96,8392 m
:
triangular pitch
§
Fluida
:
Hasil atas Menara Distilasi MD-01
§
Suhu
:
o 82,74 C
Lampiran B – Neraca Masa
14 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
·
§
Kapasitas
: 49886,0368 kg/jam
§
Dimeter
:
0,9906 m
§
Bahan konstruksi
:
Cast Steel
§
Fluida
:
Air pendingin
§
Suhu
:
30 °C
§
Kapasitas
:
§
Dimensi :
ID : 0,532 in
Tube
733726,8731 kg/jam
OD : 0,75 in BWG : 12
L : 1,2192 m n : 290
Bahan konstruksi
3.12.
:
Cast Steel
REBOILER 01
Kode
:
RB-01
Fungsi
:
Menguapkan sebagian hasil bawah Menara Distilasi MD-01.
Tipe
:
Ketle Reboiler
Jumlah
:
1
Spesifikasi ·
Beban
·
Luas area transfer
·
Susunan
·
Shell
·
:
:
31025575,99 Kj/jam
2 136,7269 m
:
triangular pitch
§
Fluida
:
Hasil bawah Menra Distilasi MD 01
§
Suhu
:
o 102,66 C
§
Kapasitas
: 99458,1307 kg/jam
§
Dimeter
:
0,9398 m
§
Bahan konstruksi
:
Carbon Steel
Tube
Lampiran B – Neraca Masa
15 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
§
Fluida
:
Steam
§
Suhu
:
176,67 °C
§
Kapasitas
:
§
Dimensi :
ID : 0,782 in
15314,05774 kg/jam
OD : 1 in
BWG : 12
L : 2,7432 m n : 60
Bahan konstruksi
3.13.
:
Cast Steel
HEAT EXCHANGER 1
Kode
: HE-01
Fungsi
:
Tipe
:
Memanaskan umpan asam akrilat, asam sulfat dan MEHQ dari Tangki TP-02, TP-03 dan TP-04
Double pipe
Spesifikasi ·
Beban
:
374177,61 Kj/jam
·
Luas area transfer
:
2 5,393 m
·
Hairpin
·
·
§
Jumlah hairpin
:
4
§
Panjang
:
2,4384 m
Pipa Luar (Annulus)
§
Fluida
:
Fluida dingin, umpan masuk reaktor
§
Suhu masuk
:
30°C
§
Suhu keluar
: 60 °C
§
Kapasitas
:
6277,4395 kg/jam
§
Pressure drop
:
2,263
§
Bahan konstruksi
:
Stainless steel
:
Fluida panas (produk / hasil bawah MD-01)
Pipa dalam (inner pipe)
§
Fluida
Lampiran B – Neraca Masa
16 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
§
Suhu masuk
:
102,66°C
§
Suhu keluar
: 80,16 °C
§
Kapasitas
:
7575,7576 Kg/jam
§
Pressure drop
:
0,08
§
Bahan konstruksi
:
Carbon steel
·
Clean Overall Coefficient (Uc)
: 524,50
·
Dirt Overall Coefficient (Ud)
: 73,30
·
Dirt Factor (Rd)
: 0,0117
·
Rd required
: 0,001
3.14.
HEAT EXCHANGER 2
Kode
: HE-03
Fungsi
:
Memanaskan umpan masuk MD-01
Tipe
:
Double pipe
Spesifikasi ·
Beban
:
218213,34 Kj/jam
·
Luas area transfer
:
2 2,0225 m
·
Hairpin
·
§
Jumlah hairpin
:
2
§
Panjang
:
1,8288 m
Pipa Luar (Annulus)
§
Fluida
:
Fluida panas, saturated steam
§
Suhu masuk
:
177 °C
§
Suhu keluar
: 177 °C
§
Kapasitas
:
Lampiran B – Neraca Masa
113,6331 kg/jam
17 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
·
§
Pressure drop
:
0,001
§
Bahan konstruksi
:
Stainless steel
Pipa dalam (inner pipe)
§
Fluida
:
Fluida dingin, umpan MD
§
Suhu masuk
:
80 °C
§
Suhu keluar
: 83,51 °C
§
Kapasitas
:
20751,9115 Kg/jam
§
Pressure drop
:
0,38
§
Bahan konstruksi
:
Stainless steel
·
Clean Overall Coefficient (Uc)
: 184,79
·
Dirt Overall Coefficient (Ud)
: 58,48
·
Dirt Factor (Rd)
: 0,0117
·
Rd required
: 0,001
3.15.
HEAT EXCHANGER 3
Kode
:
HE 04
Fungsi
:
Mendinginkan hasil bawah Menara Distilasi MD –01 dari HE-01 sebelum disimpan di Tangki TP
05
Tipe
:
Double pipe
Jumlah
:
1
Spesifikasi ·
Beban
·
Luas area transfer
·
Hairpin
·
:
:
485939,44 Kj/jam 2 6,7410 m
§
Jumlah hairpin
:
§
Panjang
: 3,048 m
Pipa Luar (Annulus)
Lampiran B – Neraca Masa
4
18 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
·
§
Fluida
:
Fluida panas, hasil bawah Menara Distilasi MD-01
§
Suhu masuk
:
80,16 °C
§
Suhu keluar
: 50 °C
§
Kapasitas
: 7575,7576 kg/jam
§
Pressure drop
:
1,647
§
Bahan konstruksi
:
Stainless steel
Pipa dalam (inner pipe)
§
Fluida
:
Fluida dingin, air pendingin
§
Suhu masuk
:
35 °C
§
Suhu keluar
: 45 °C
§
Kapasitas
:
9661,14 Kg/jam
§
Pressure drop
:
0,18
§
Bahan konstruksi
:
Carbon steel
·
Clean Overall Coefficient (Uc)
: 245,62
·
Dirt Overall Coefficient (Ud)
: 149,02
·
Dirt Factor (Rd)
: 0,0026
·
Rd required
: 0,001
3.16.
POMPA 01
Kode
: P-01
Fungsi
: Memompa bahan baku n-Butanol dari Tangki TP-01 ke reaktor
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 268
Kapasitas
3 : 5,9515 m /j
Daya pompa
: 0,75 KW
Pipa yang digunakan
Lampiran B – Neraca Masa
19 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
3.17.
§
D nominal size
:
6 in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
: 6,065 in
§
OD
:
6,625 in
POMPA 02
Kode
: P-02
Fungsi
: Memompa bahan baku Asam Akrilat dari Tangki TP-02 ke reaktor
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 268
Kapasitas
3 : 5,6230 m /j
Daya pompa
: 0,75 KW
Pipa yang digunakan
3.18.
§
D nominal size
:
2 1/5 in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
2,469 in
§
OD
:
2,88 in
POMPA 03
Kode
: P-03
Fungsi
: Memompa bahan baku Asam Sulfat dari Tangki TP-03 ke reaktor
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Stainless steel SA 213
Kapasitas
3 : 1,7917 m /j
Daya pompa
: 0,75 KW
Lampiran B – Neraca Masa
20 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Pipa yang digunakan
3.19.
§
D nominal size
:
2 ½ in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
2,469 in
§
OD
:
2,88 in
POMPA 04
Kode
: P-04
Fungsi
: Memompa bahan baku MEHQ dari Tangki TP-04 ke reaktor
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Carbon steel SA 268
Kapasitas
3 : 5,6230 m /j
Daya pompa
: 0,75 KW
Pipa yang digunakan
3.20.
§
D nominal size
:
2 1/2 in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
2,469 in
§
OD
:
2,88 in
POMPA 05
Kode
: P-05
Fungsi
: Memompa produk Reaktor R-01 ke Reaktor R-02
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Stainless steel SA 213
Kapasitas
3 : 38,9497 m /j
Lampiran B – Neraca Masa
21 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Daya pompa
: 0,75 HP
Pipa yang digunakan
3.21.
§
D nominal size
:
6 in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
6,065 in
§
OD
:
6,625 in
POMPA 06
Kode
: P-06
Fungsi
: Memompa produk Reaktor R-02 ke dekanter
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Stainless steel SA 213
Kapasitas
3 : 38,9497 m /j
Daya pompa
: 0,75 KW
Pipa yang digunakan
3.22.
§
D nominal size
:
6 in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
6,065 in
§
OD
:
6,625 in
POMPA 07
Kode
: P-07
Fungsi
: Memompa produk ringan Dekanter ke Menara Distilasi MD-01
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Stainless steel SA 213
Kapasitas
3 : 4,1993 m /j
Lampiran B – Neraca Masa
22 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Daya pompa
: 0,75 KW
Pipa yang digunakan
3.23.
§
D nominal size
:
1 ¼ in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
1,38 in
§
OD
:
1,66 in
POMPA 08
Kode
: P-08
Fungsi
: Memompa produk berat Dekanter ke IPAL
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Stainless steel SA 213
Kapasitas
3 : 3,1682 m /j
Daya pompa
: 0,75 KW
Pipa yang digunakan
3.24.
§
D nominal size
:
3/4 in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
0,824 in
§
OD
:
1,05 in
POMPA 09
Kode
: P-09
Fungsi
: Memompa produk akumulator ke MD-01 dan Reaktor R-01
Tipe
: Centrifugal pump
Lampiran B – Neraca Masa
23 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Carbom steel SA 268
Kapasitas
3 : 65,0101 m /j
Daya pompa
: 1,5 KW
Pipa yang digunakan
3.25.
§
D nominal size
:
6 in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
6,065 in
§
OD
: 6,625 in
POMPA 10
Kode
: P-10
Fungsi
: Memompa hasil bawah menara distilasi MD-01 ke tangki produk TP-05
Tipe
: Centrifugal pump
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Stainless steel SA 213
Kapasitas
3 : 538,9242 m /j
Daya pompa
: 1,50 KW
Pipa yang digunakan
3.26.
§
D nominal size
:
1 1/4 in
§
No. Schedule
:
40
§
ID
:
1,66 in
§
OD
:
1,442 in
EJECTOR Ej-01
Lampiran B – Neraca Masa
24 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Kode
: Ej-01
Fungsi
: Menjaga kondisi operasi Menara Distilasi MD-01 tetap vakum.
Tipe
: Steam Jet Ejector
Jumlah
: 1 buah
Bahan konstruksi
: Carbom steel SA 268
P Steam
: 125 psig
Kebutuhan Steam
: 180 lbm/jam
Diameter
: 2 inch
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
4.1. Unit Pendukung Proses
Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan unit penunjang proses produksi yang merupakan bagian
penting untuk menunjang berlangsungnya proses suatu pabrik. Utilitas di pabrik N-Butil Akrilat dirancang antara lain meliputi unit pengadaaan air, unit
pengadaan steam, unit pengadaan udara tekan, unit pengadaan listrik, unit pengadaan bahan bakar dan unit pengolahan limbah.
1.
Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air sungai untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut : a.
Air pendingin
b.
Air umpan boiler
c.
Air konsumsi umum dan sanitasi
d.
Air pemadam kebakaran
2. Unit pengadaan steam Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk alat–alat heat exchanger dan reboiler
Lampiran B – Neraca Masa
25 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
3.
Unit pengadaan udara tekan.
Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic ,untuk penyediaan udara tekan di bengkel, dan
untuk keperluan back wash.
4.
Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, peralatan utilitas, peralatan elektronik atau listrik, AC, maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan dari generator sebagai cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan. 5. Unit pengadaaan bahan bakar. Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan generator. 6.
Unit pengolahan limbah
Unit ini bertugas untuk pengolahan bahan-bahan buangan atau hasil samping reaksi contohnya : Air, Asam Sulfat, Asam akrilat, N-Butil Akrilat, nButanol, dan MEHQ.
4.1.1. Unit Pengadaan Air Air yang berasal dari sungai pada umumnya belum memenuhi persyaratan yang diperlukan, biasanya mengandung lumpur atau padatan
serta material penyebab foaming, oksigen bebas dan kadang mengandung asam, sehingga harus menjalani proses pengolahan terlebih dahulu. Tahapan
pengolahan air sungai menjadi air baku meliputi :
1. Penyaringan awal, pada bagian suction pompa dipasang screen ukuran 4 mesh, penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan benda-benda besar yang mungkin terikut oleh air, jika tidak dilakukan penyaringan dikhawatirkan akan terjadi penyumbatan sistem pemipaan dan kerusakan impeller pada pompa.
Lampiran B – Neraca Masa
26 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
2. Pengendapan, merupakan proses mekanis untuk memisahkan padatanpadatan atau lumpur yang terdapat di dalam air dengan menggunakan gaya gravitasi, pada bak pengandapan dilengkapi dengan penyekat yang berfungsi untuk memisahkan padatan atau lumpur yang telah jatuh sehingga tidak terikut oleh aliran air. 3. Aerasi, merupakan proses mekanis penghembusan air dengan udara. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan besi yang terlarut dalam air. Terjadi proses oksidasi yang menjadikan besi terlarut menjadi endapan yang tidak larut. Proses aerasi dilakukan dalam suatu unit yang disebut aerator. Untuk menaikkan pH air ditambahakan NaOH sehingga air pada keadaan netral. Pada waktu penghisapan air dari bak pengendapan ke aerator, dilakukan penginjeksian : a.
Alum, yang berfungsi sebagai flokulan.
b.
Kalsium hipoklorit yang berfungsi sebagai disinfektan. Konsentrasi
kalsium hipoklorit dijaga sekitar 0,8 – 1 ppm.
Aerator ini sekaligus berfungsi sebagai clarifier untuk mengendapkan floc-floc yang terbentuk. Lumpur yang diendapkan di blow down,
sedangkan air keluar dari bagian atas.
4. Filtrasi, Air ini dilewatkan melalui sand filter (pada tangki penyaring), untuk menyaring partikel-partikel kotoran halus yang masih ada. Kemudian air tersebut ditampung dalam tangki penampungan TU-01. Dari sini, air mengalami perlakuan didasarkan pada penggunaannya.
Lampiran B – Neraca Masa
27 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Skema pengolahan air ditunjukan pada gambar 4.1 Jumlah air sungai yang dibutuhkan sebagai media pendingin, kebutuhan umpan air boiler dan sanitasi adalah sebesar 24181,66 kg/jam atau 24,3285 m3/jam. Air Sungai
Bak Pengendapan
Air Umpan Boiler
Aerator
Ion Exchanger
Filter Sand
TU-01
Air Pendingin dan Air Konsumssi umum dan sanitasi
Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air 4.1.1.1. Air pendingin Air yang telah mengalami tahap pengolahan air awal dipompa ke unit penyediaan air pendingin untuk digunakan sebagai air pendingin.
Alasan digunakannya air sebagai media pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :
a.
Air dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
b.
Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
c.
Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi.
d.
Tidak terdekomposisi.
Air pendingin ini digunakan sebagai pendingin pada kondensor, heat exchanger dan cooler. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pengolahan air pendingin :
a.
kesadahan (hardness), yang dapat menyebabkan kerak.
b.
Adanya zat besi, yang dapat menimbulkan korosi.
Disini air pendingin dari tangki penampungan air pendingin dipompa ke cooler dan condenser, setelah terjadi transfer panas air
didinginkan kembali dengan menggunakan cooling tower. Pada saat pendinginan di cooling tower terjadi penguapan sehingga diperlukan make up 3 water sebesar 16,5812 m /jam.
Lampiran B – Neraca Masa
28 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Spesifikasi lengkap cooling tower :
1.
Tipe
: Inducted Draft Cooling Tower
2.
Jumlah
: 1 buah
3.
Jumlah air yang didinginkan
3 : 847,5910 m /jam
4.
Tenaga fan
: 2,92 KW
5.
Tenaga motor
: 4,75 KW
6. Jumlah fan
: 3 buah
4.1.1.2. Air umpan boiler
Untuk kebutuhan umpan boiler air yang digunakan air yang kualitasnya lebih baik dari pada air untuk pendingin. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler adalah sebagai berikut :
a.
Kandungan zat yang dapat menyebabkan korosi.
Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung larutan-larutan asam dan gas-gas yang terlarut.
b.
Kandungan zat yang menyebabkan kerak (scale forming ).
Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan yang biasanya berupa garam-garam karbonat dan silikat.
c.
Kandungan zat yang menyebabkan pembusaan ( foaming ).
Air yang digunakan pada proses pemanasan bisa menyebabkan foaming pada boiler karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat
yang tidak larut dalam jumlah besar. Efek pembusaan terjadi pada alkalinitas tinggi dan adanya gas CO2.
Ø Jumlah air sebagai umpan boiler 3 Jumlah air yang digunakan adalah sebesar 17381,714 kg/jam atau laju alir sebanyak 17,487 m /jam. Jumlah air ini digunakan hanya
pada awal start up pabrik, untuk kebutuhan selanjutnya hanya air make up saja yang diperlukan. Jumlah air untuk keperluan make up air umpan boiler 3 adalah sebesar 3476,343 kg/jam atau laju alir 3,49745 m /jam. Air umpan boiler biasanya digunakan lagi setelah digunakan dan terkondensasi.
Ø
Pengolahan air sebagai umpan boiler.
Air yang telah mengalami pengolahan tahap awal yang ditampung dalam TU-01 perlu mengalami pengolahan lebih lanjut agar dapat
digunakan sebagai air umpan boiler. Tahapan pengolahan air menjadi air umpan boiler meliputi :
Lampiran B – Neraca Masa
29 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
a.
Demineralisasi, merupakan unit penukar ion atau ion exchanger untuk menghilangkan kesadahan pada air yang akan memungkinkan + terjadinya kerak pada boiler. Kesadahan ini umumnya disebabkan adanya ion Ca
+ dan Mg . Proses ini dilakukan dengan ion
+ + exchanger yang berisi natrium resin (NaR), selama proses pelunakan ion Ca dan Mg dalam air diikat oleh natrium resin membentuk + CaR2 dan MgR2, dan digantikan oleh ion Na . Setelah digunakan untuk jangka waktu tertentu maka daya serap NaR akan turun
sehingga perlu diaktifkan lagi dengan menggunakan larutan NaCl, dan CaCl2 dan MgCl2 yang terbentuk dibuang. Sehingga perlu
digunakan 2 buah ion exchanger, agar pada saat salah satu diregenerasi ion exchanger lainya digunakan untuk proses.
b. Deaerator, merupakan unit untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut terutama O2 yang dapat menyebabkan korosi dan CO2 yang dapat
menyebabkan foaming. Proses deaerasi dilakukan dengan cara: ·
Menambahkan Na2SO3 untuk mengikat O2 yang masih terlarut.
·
Dengan pemanasan awal, sehingga diharapkan kelarutan gas-gas dalam air akan berkurang.
4.1.1.3. Air konsumsi umum dan sanitasi Air dari TU-01 yang telah mengalami pengolahan tahap awal dipompa ke unit penyediaan air konsumsi umumdan sanitasi. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Syarat fisik:
a.
suhu di bawah suhu udara luar
b.
warna jernih
c.
tidak mempunyai rasa dan tidak berbau.
Syarat kimia:
a.
tidak mengandung zat organik maupun anorganik
b.
tidak beracun
Lampiran B – Neraca Masa
30 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Syarat bakteriologis :
Tidak mengandung bakteri-bakteri, terutama bakteri yang patogen.
Ø Jumlah air untuk konsumsi dan sanitasi Jumlah yang dibutuhkan adalah sebesar 1925,81 kg/jam atau laju alir sebesar 1,9375 m3/jam. Ø Pengolahan air untuk konsumsi dan sanitasi. Ke dalam air dari tangki TU-01 yang telah mengalami pengolahan air tahap awal selanjutnya diinjeksikan larutan kalsium hipoklorit untuk mematikan kandungan biologis air. Konsentrasi kalsium hipoklorit dijaga sekitar 0,8–1,0 ppm. Untuk menjaga pH air minum, ditambah larutan Ca(OH)2 sehingga pHnya sekitar 6,8 – 7,0.
4.1.1.4. Unit Penyediaan Air Pemadam Kebakaran. Air untuk keperluan pemadam kebakaran diambil dari unit penyediaan air pendingin, karena kebutuhan air pemadam kebakaran merupakan suatu kebutuhan yang tak terduga namun harus selalu siap. Air diambil dari kolam penampungan air pendingin dan dari tangki air pendingin yang dihubungkan ke hydrant di sekitar areal pabrik untuk mencegah kebakaran.
4.1.2. Unit Pengadaan Steam Steam yang diproduksi pada pabrik n-N-Butil Akrilat ini digunakan untuk memenuhi kebutuha, reboiler, heat exchanger dan ejector. Untuk
Lampiran B – Neraca Masa
31 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
memenuhi kebutuhan steam digunakan boiler. Kebutuhan steam pada pabrik n-N-Butil Akrilat ini adalah Tekanan
= 9,160 atm
Suhu
= 177 oC
Jumlah
= 15801,56 kg/jam
Untuk menjaga kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi, jumlah steam dilebihkan sebanyak 20 %. Jadi jumlah steam yang dibutuhkan adalah sebanyak 17381,71 kg/jam. Ø Boiler yang dibutuhkan. Spesifikasi Boiler
:
1. Tipe
: Fire Tube Boiler
2. Jumlah
: 2 buah
3. Heating surface : 6334,48 ft2 4. Rate of steam
: 19159,9 lb/jam
5. Tekanan steam : 9,160 atm 6. Bahan bakar
: Solar
4.1.1.3. Unit Pengadaan Udara Tekan Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik N-Butil Akrilat ini diperkirakan sebesar 200 m3/jam, tekanan 124 psi dan suhu 30 °C. Alat untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan pendingin untuk mengkondensasikan air yang masih terikut dan water trap
Lampiran B – Neraca Masa
32 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai diperoleh kandungan air maksimal 84 ppm. Ø Kompresor yang dibutuhkan Kapasitas
: 200 m3/jam
Tekanan suction
: 1 atm
Tekanan discharge: 6,8027 atm Suhu udara
: 30 °C
Jenis
: Single Stage Reciprocating Compressor
Efisiensi
: 80 %
Daya kompresor
: 24 HP
Jumlah
: 1 buah
4.1.1.4. Unit Pengadaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik di pabrik n-N-Butil Akrilat ini dipenuhi oleh PLN dan generator pabrik, hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan : 1. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar. 2. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan dengan transformer. Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari : 1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
= 132,269 kW
2. Listrik untuk penerangan
= 93,176 kW
Lampiran B – Neraca Masa
33 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
3. Listrik untuk AC
= 15 kW
4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi.
= 10 kW
Jumlah kebutuhan listrik total
= 313,0567 kW
Jumlah kebutuhan listrik sebesar ini disuplai oleh PLN. Jika diasumsikan kapasitas generator = 75 % dari kapasitas total sehingga spesifikasi generator yang dibutuhkan untuk menyuplai kebutuhan listrik diatas jika terjadi gangguan listrik dari PLN adalah sebagai berikut : Tipe
: AC generator
Kapasitas
: 400 kW
Tegangan
: 220/380 volt
Efisiensi
: 80 %
Jumlah
: 1 buah
Bahan bakar : Solar
4.1.1.5. Unit Pengadaan Bahan Bakar Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar pada boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah solar yang diperoleh dari Pertamina dan distributornya. Pemilihan bahan bakar cair tersebut didasarkan pada alasan : 1. mudah didapat 2. pasokan terjamin 3. mudah dalam penyimpanan Sifat fisik solar adalah sebagai berikut : Lampiran B – Neraca Masa
34 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
-
Heating Value : 18.800 Btu/lb
-
Specific gravity : 0,8691
-
Efisiensi
: 80 %
Ø Kebutuhan bahan bakar 1. Untuk Boiler
= 1225 L/jam
2. Untuk Generator
= 47,3084 L/jam
Total kebutuhan
= 1272,3 L/jam
= 52869,089 L/hari
4.1.1.6. Unit Pengolahan Limbah
Limbah cair yang dibuang masih mengandung Asam Sulfat, Asam akrilat dan n-butanol dalam jumlah cukup besar, sehingga sebelum
dibuang ke lingkungan perlu dinetralkan terlebih dahulu dengan menggunakan NaOH dan diendapkan, air yang dipisahkan dapat dibuang ke
lingkungan . Kemudian limbah yang mengandung n-butanol dan asam
akrilat direaksikan dengan bahan lumpur aktif di dalam sebuah bak, selanjutnya hasil keluaran dari bak lumpur aktif dialirkan ke bak
pengendap untuk memisahkan limbah yang sudah diolah dengan lumpur aktif yang terikut, kemudian lumpur aktif yang terendapkan dipompa kembali
ke bak lumpur aktif.
Skema pengolahan limbah yang digunakan di pabrik n-N-Butil Akrilat dapat dilihat pada Gambar 4.2.
Bak Penampung
Bak Lumpur Aktif
Limbah Sanitasi
Bak Penampung
Bak Pengendapan
Gambar 4.2 Skema Pengolahan Limbah
4.2. Laboratorium
Laboratorium merupakan bagian yang sangat penting dalam menunjang kelancaran proses produksi dan menjaga mutu produk. Dengan
data yang diperoleh dari laboratorium maka proses produksi akan selalu dapat dikontrol dan dijaga mutu produk sesuai dengan spesifikasi yang
diharapkan. Disamping itu juga berperan dalam pengendalian pencemaran lingkungan.
Laboratorium berada dibawah bidang produksi yang mempunyai tugas pokok antara lain :
1.
Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk.
Lampiran B – Neraca Masa
35 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
2.
Sebagai pengontrol terhadap proses produksi dengan melakukan analisa terhadap pencemaran lingkungan.
3.
Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler dan lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan non shift :
1.
Kelompok shift
Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa–analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya,
kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi menjadi 4 shift. Masing-masing shift
bekerja selama 8 jam.
2.
Kelompok non shift
Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang
diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di
laboratorium utama dengan tugas antara lain :
a.
menyediakan reagen kimia untuk analisa laboratorium
b.
melakukan analisa bahan buangan penyebab polusi
c.
melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi.
Dalam melaksanakan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi :
4.2.1.
a.
Laboratorium fisik
b.
Laboratorium analitik
c.
Laboratorium penelitian dan pengembangan
Laboratorium Fisik dan Analitik
Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifat-sifat bahan baku dan produk. Pengamatan yang dilakukan
yaitu antara lain :
-
specific gravity,dengan menggunakan hidrometer
-
viskositas, dengan menggunakan viskometer
-
kandungan air, dengan menggunakan water content tester
-
kandungan MEHQ, dengan menggunakan spectofotometri UV
Lampiran B – Neraca Masa
36 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
4.2.2.
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan
Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, contohnya perlindungan terhadap lingkungan. Disamping mengadakan
penelitian rutin, laboratorium ini juga mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya penelitian terhadap produk di unit tertentu
yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku.
Alat analisa penting yang digunakan antara lain :
1.
Water content tester, untuk menganalisa kadar air.
2.
Hydrometer, untuk mengukur specific gravity.
3.
Viscometer, untuk mengukur viskositas.
4.
Atomic Absorbtion Spectrophotometer (AAS), untuk menganalisa kadar bahan baku dan produk.
BAB V
MANAJEMEN PERUSAHAAN
5.1. Bentuk Perusahaan
Pabrik n-butil akrilat yang akan didirikan direncanakan mempunyai : ·
Bentuk
·
Lapangan usaha
: Industri n-butil akrilat
·
Lokasi perusahaan
: Cilegon, Banten
: Perseroan Terbatas (PT)
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa faktor berikut :
1.
Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham perusahaan kepada publik.
2.
Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran produksi hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan.
3.
Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan
adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
4.
Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak berpengaruh dengan berhentinya:
a.
pemegang saham
Lampiran B – Neraca Masa
37 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
5.
b.
direksi beserta stafnya
c.
karyawan perusahaan.
Efisiensi segi manajemen
Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai dewan 95
komisaris dan direktur utama yang cukup cakap dan berpengalaman. 6.
Lapangan usaha lebih luas
Suatu Perseroan Terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas usahanya.
5.2. Struktur Organisasi
Salah satu faktor yang menunjang kemajuan perusahaan adalah struktur organisasi yang terdapat dan dipergunakan oleh perusahaan
tersebut. Untuk mendapatkan suatu sistem yang terbaik, maka perlu diperhatikan beberapa pedoman antara lain : ·
Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
·
Pendelegasian wewenang
·
Pembagian tugas kerja yang jelas
·
Kesatuan perintah dan tanggung jawab
·
Sistem pengontrol atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
·
Organisasi perusahaan yang fleksibel
Dengan berpedoman pada pedoman tersebut maka dipilih struktur organisasi yang baik yaitu sistim line and staff. Pada sistem ini garis kekuasaan lebih
sederhana dan praktis. Demikian pula kebaikan dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem, organisasi fungsional, sehingga
seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Sedangkan untuk mencapai kelancaran produksi maka perlu dibentuk staf
ahli yang terdiri dari orang-orang ahli di bidangnya. Staf ahli akan memberi bantuan pemikiran dan nasehat kepada tingkat pengawas, demi tercapainya
tujuan perusahaan.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi garis dan staf ini, yaitu:
1.
Sebagai garis atau lini yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
Lampiran B – Neraca Masa
38 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
2.
Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada
unit operasional.
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya diwakili oleh dewan komisaris, sedangkan tugas
untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh direktur utama dibantu oleh direktur produksi dan teknik, direktur keuangan dan umum, selain itu
masih terdapat staff ahli dan litbang yang berada langsung dibawah (bertanggung jawab langsung) direktur utama. Direktur produksi dan teknik
membawahi bidang produksi, dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi bidang keuangan dan umum., dan direktur pemasaran
dan logistik membawahi bidang pemasaran dan logistik. Direktur-direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab
membawahi atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Masing-masing kepala bagian
membawahi beberapa seksi dan masing-masing seksi akan membawahi beberapa karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan
perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing-masing seksi. Bagan
struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 5.1
5.3. Tugas dan Wewenang
5.3.1.Pemegang Saham
Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan
tersebut. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk PT (Perseroan Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada
RUPS tersebut para pemegang saham berwenang: ·
Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris
·
Mengangkat dan memberhentikan direktur
·
Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung-rugi tahunan dari perusahaan.
5.3.2.Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham, sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada
pemilik saham.
Tugas-tugas dewan komisaris meliputi: ·
Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target perusahaan, alokasi sumber-sumber dana dan pengarahan
pemasaran. ·
Mengawasi tugas-tugas direksi
Lampiran B – Neraca Masa
39 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
·
Membantu direksi dalam tugas-tugas penting.
5.3.3.Dewan Direksi
Direktur utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya
perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab terhadap dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijaksanaan yang diambil sebagai pimpinan
perusahaan. Direktur utama membawahi direktur produksi dan teknik dan direktur keuangan dan umum. ·
Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggungjawabkan pekerjaannya pada pemegang saham pada akhir jabatannya.
·
Menjaga stabilitas organisasi perusahaan dan membuat kontinuitas hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, konsumen dan
karyawan. ·
Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat umum pemegang saham.
·
Mengkoordinasikan kerja sama dengan direktur produksi dan teknik dan direktur keuangan dan umum.
Tugas direktur produksi dan teknik: ·
Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik dan pemasaran.
·
Mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Tugas direktur keuangan dan umum: ·
Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang keuangan, logistik dan pelayanan umum.
·
Mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.
Tugas direktur pemasaran: ·
Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran.
·
Mengkoordinasikan, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala-kepala bagian yang menjadi bawahannya.
5.3.4. Staf Ahli
Staf ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan tugasnya baik yang berhubungan dengan
teknik maupun administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Tugas dan wewenang staf ahli : ·
Memberikan nasehat dan saran dalam perencanaan pengembangan perusahaan.
·
Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
·
Memberikan saran-saran dalam bidang hukum.
5.3.5.Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Lampiran B – Neraca Masa
40 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Penelitian dan pengembangan terdiri dari ahli-ahli atau sarjana-sarjana sebagai pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi.
Litbang membawahi 2 (dua) departemen:
1.
Departemen penelitian
2.
Departemen pengembangan
Tugas dan wewenang Litbang: ·
Mempertinggi mutu suatu produk
·
Memperbaiki proses dari pabrik / perencanaan alat untuk pengembangan produksi
·
Mempertinggi efisiensi kerja
5.3.6. Kepala Bagian
Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinasi, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya
sesuai dengan garis-garis yang diberikan oleh perusahaan. Kepala bagian bertanggung jawab kepada direktur utama yang terdiri dari:
a. Kepala bagian produksi. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang mutu dan kelancaran produksi.
Kepala bagian produksi membawahi:
1.
2.
Seksi proses, bertugas: ·
Mengawasi jalannya proses dan produksi
·
Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang mengalami kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang berwenang.
Seksi pengendalian, bertugas: ·
3.
Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan kerja dan mengurangi potensi bahaya yang ada.
Seksi laboratorium, bertugas: ·
Mengawasi dan menganalisis mutu bahan baku dan bahan pembantu
·
Mengawasi dan menganalisis mutu produksi
·
Mengawasi hal-hal tentang buangan pabrik
b. Kepala bagian teknik Bertanggung jawab kepada direktur produksi dan teknik dalam bidang pemeliharaan peralatan dan utilitas.
Kepala bagian teknik membawahi:
1.
Seksi pemeliharaan, bertugas:
Lampiran B – Neraca Masa
41 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
2.
·
Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
·
Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
Seksi utilitas ·
Melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan proses, kebutuhan uap, air dan tenaga listrik.
c. Kepala bagian keuangan Kepala bagian keuangan bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan.
Kepala bagian keuangan membawahi :
1.
Seksi administrasi, yang bertugas : ·
2.
Menyelenggarakan pencatatan hutang piutang, administrasi persediaan kantor dan pembukuan serta masalah pajak.
Seksi kas, yang bertugas : ·
Menghitung penguanaan uang perusahaan, mengamankan uang dan membuat prediksi keuangan masa depan.
·
Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan.
d. Kepala bagian umum Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang personalia, hubungan masyarakat dan keamanan.
Kepala bagian umum membawahi :
1.
Seksi personalia, dengan tugas : ·
Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang baik antara pekerja dan pekerjaannya serta lingkungannya supaya tidak
terjadi pemborosan waktu dan biaya.
2.
·
Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja yang dinamis.
·
Melaksanakan hal-hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan.
Seksi humas, yang bertugas : ·
3.
Mengatur hubungan perusahaan dengan masyarakat luar.
Seksi keamanan, yang bertugas : ·
Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas yang ada di perusahaan.
·
Mengawasi keluar masuknya orang-orang, baik karyawan maupun yang bukan dari lingkungan perusahaan.
·
Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern perusahaan.
e. Kepala bagian logistik, bertugas :
Lampiran B – Neraca Masa
42 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Bertanggungjawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang logistik.
Seksi logistik, bertugas: ·
Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan perusahaan.
·
Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta mengatur keluar masuknya bahan dan alat dari gudang.
f. Kepala bagian pemasaran Bertanggung jawab kepada direktur pemasaran dalam bidang pemasaran hasil produksi.
Kepala bagian ini membawahi :
1.
2.
Seksi pemasaran, bertugas: ·
Merencanakan strategi penjualan hasil produksi
·
Mengatur distribusi barang dari gudang
Seksi pengembangan pemasaran, bertugas : ·
Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan pengembangan pemasaran.
5.3.7. Kepala Seksi
Merupakan pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing,
agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab terhadap kepala bagian
masing-masing sesuai dengan seksinya.
Struktur organisasi perusahaan dapat dilihat pada gambar 5.1
Lampiran B – Neraca Masa
43 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Lampiran B – Neraca Masa
44 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
5.4. Pembagian Jam Kerja Karyawan.
Pabrik n-butil akrilat direncanakan beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa
hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan dan perawatan (shut down pabrik). Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam
dua golongan, yaitu :
1.
Karyawan non shift / harian.
Karyawan non shift adalah para karyawan yang tidak menangani proses. Yang termasuk karyawan harian adalah direktur, staf ahli,
kepala bagian, kepala seksi serta bawahan yang ada di kantor. Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 6 hari dengan jadwal
jam kerja sebagai berikut :
jam kerja : ·
Hari senin – jumat
: jam 07.30 – 15.30
·
Hari sabtu
: jam 08.00 – 12.00
jam istirahat: ·
2.
Hari senin – jum’at
: jam 11.30 – 12.30
Karyawan shift
Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses produksi atau mangatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang
mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan shift antara lain: operator produksi, sebagian dari
bagian teknik, laboratorium dan bagian-bagian keamanan.
Para karyawan shift akan bekerja bergantian sehari semalam, dengan pengaturan sebagai berikut: ·
shift pagi
: jam 07.00 – 15.00
·
shift sore
: jam 15.00 – 23.00
·
shift malam
: jam 23.00 – 07.00
Untuk karyawan shift ini dibagi dalam 4 regu (A, B, C, D) dimana 3 regu bekerja dan 1 regu istirahat dan dikenakan secara bergantian. Tiap
regu akan mendapat giliran 3 hari kerja dan 1 hari libur tiap-tiap shift dan masuk lagi untuk shift berikutnya. Jumlah karyawan shift sebanyak 56 orang.
Tiap regu terdiri dari 14 orang karyawan. Jadwal pembagian kelompok shift dapat dilihat pada Tabel 5.1.
Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan karyawannya. Untuk itu kepada seluruh karyawan
diberlakukan absensi dan masalah absensi ini akan digunakan pimpinan perusahaan sebagai dasar dalam mengembangkan karier para karyawan dalam
perusahaan.
Lampiran B – Neraca Masa
45 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Lampiran B – Neraca Masa
46 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Lampiran B – Neraca Masa
Keterangan: Jadwal untuk hari selanjutnya berulang ke susunan awal
Tabel 5.1 Jadwal pembagian kelompok shift
Kapasitas 60.000 ton/tahun
47 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
5.5. Status Karyawan dan Sistem Upah
Pada pabrik n-butil akrilat ini sistim upah karyawan berbeda-beda tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab dan
keahlian.
Menurut statusnya karyawan dibagi menjadi 3 golongan sebagai berikut :
1.
Karyawan tetap
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan Surat Keputusan (SK) direksi dan mendapat gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian dan masa kerja. 2.
Karyawan harian
Yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa Surat Keputusan (SK) direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan. 3.
Karyawan borongan
Yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu perusahaan.
5.6. Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji 5.6.1. Penggolongan Jabatan
1.
Direktur utama
: S-1 semua jurusan
2.
Direktur produksi
: S-1 Teknik Kimia
3.
Direktur keuangan dan umum
: S-1 Ekonomi
4.
Direktur pemasaran dan logistik
: S-1 Ekonomi
5.
Kepala bagian produksi
: S-1 Teknik Kimia
6.
Kepala bagian teknik
7.
Kepala bagian keuangan
8.
Kepala bagian umum
9.
Kepala bagian pemasaran
10.
Kepala bagian logstik
: S-1 Teknik Kimia
11.
Kepala seksi
: ahli madya
12.
Operator
: STM/SLTA/SMU
13.
Sekretaris
: Akademi Sekretaris
14.
Dokter
Lampiran B – Neraca Masa
: S-1 Teknik Mesin
: S-1 Ekonomi
: S-1 Hukum
: S-1 Teknik Kimia/Ekonomi
: S-1 Kedokteran
48 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
15.
Perawat
: Sekolah Perawat
16.
Lain-lain
: SMP/sederajat
5.6.2. Jumlah Karyawan dan Gaji
Jumlah karyawan harus ditentukan secara tepat sehingga semua pekerjaan yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan efisien. Perincian
jumlah karyawan adalah :
1.
Direktur utama
2.
Direktur produksi dan teknik
1 orang
3.
Direktur keuangan dan umum
1 orang
4.
Staf ahli
1 orang
5.
Litbang
2 orang
6.
Sekretaris
3 orang
7.
Kepala bagian produksi
1 orang
8.
Kepala bagian teknik
1 orang
9.
Kepala bagian umum
1 orang
10.
Kepala bagian keuangan
1 orang
11.
Kepala bagian pemasaran
1 orang
12.
Kepala bagian logistik
13.
Kepala seksi proses
1 orang
14.
Kepala seksi pengendalian
1 orang
15.
Kepala seksi laboratorium
1 orang
16.
Kepala seksi pemeliharaan
1 orang
17.
Kepala seksi utilitas
1 orang
18.
Kepala seksi administrasi
1 orang
19.
Kepala seksi kas
1 orang
20.
Kepala seksi personalia
21.
Kepala seksi humas
22.
Kepala seksi keamanan
Lampiran B – Neraca Masa
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
1 orang
49 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
23.
Kepala seksi penjualan
1 orang
24.
Kepala seksi pengembangan pemasaran
1 orang
25.
Kepala seksi logistik
1 orang
26.
Karyawan proses
20 orang
27.
Karyawan pengendalian
8 orang
28.
Karyawan laboratorium
29.
Karyawan pemeliharaan
5 orang
30.
Karyawan utilitas
8 orang
31.
Karyawan administrasi
32.
Karyawan kas
33.
Karyawan personalia
34.
Karyawan humas
35.
Karyawan keamanan
36.
Karyawan penjualan
5 orang
37.
Karyawan pengembangan pemasaran
5 orang
38.
Karyawan logistik
5 orang
39.
Dokter
1 orang
40.
Perawat
3 orang
41.
Sopir
42.
Pesuruh
4 orang
TOTAL
145 orang
8 orang
5 orang
5 orang
7 orang
5 orang
20 orang
3 orang
Adapun besarnya gaji karyawan tiap bulan adalah :
1.
Direktur utama
S1
Rp. 20.000.000
2.
Direktur
S1
Rp. 15.000.000
3.
Litbang dan staf ahli
S1
Rp. 6.000.000-Rp. 7.000.000
4.
Kepala bagian
S1
Rp. 8.000.000
5.
Kepala seksi
Lampiran B – Neraca Masa
S1/D3
Rp. 3.500.000-Rp.5.000.000
50 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
6.
Karyawan biasa
SLTA/D1/D3 Rp. 750.000-Rp 3.000.000
5.7. Kesejahteraan Sosial Karyawan
Kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara lain:
1.
2.
3.
Tunjangan ·
Gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan karyawan yang bersangkutan dan bonus bagi karyawan berprestasi.
·
Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang karyawan
·
Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di luar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
Cuti ·
Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam 1 tahun
·
Cuti sakit diberikan pada karyawan yang menderita sakit berdasarkan keterangan dokter.
Pakaian kerja
Pakaian kerja diberikan pada setiap karyawan sejumlah 3 pasang untuk setiap tahunnya
4.
Pengobatan
a.
Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh kerja ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-
undang yang berlaku
b.
Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan
perusahaan.
BAB VI
ANALISA EKONOMI
Pada perancangan pabrik N-Butil Akrilat ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk
mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini dapat menguntungkan atau tidak. Yang terpenting dari perancangan ini
Lampiran B – Neraca Masa
51 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
adalah estimasi harga dari alat – alat, karena harga ini dipakai sebagai dasar untuk melakukan analisa ekonomi. Analisa
ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraaan/estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam suatu kegiatan produksi
suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang diperoleh, lamanya modal investasi dapat
dikembalikan dan terjadinya titik impas . Selain itu analisa ekonomi dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang
akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak.
Untuk itu pada perancangan pabrik N-Butil Akrilat ini, kelayakan investasi modal yang akan dianalisa meliputi
:
a.
Profitability
Adalah selisih antara total penjualan produk dengan total biaya produksi yang dikeluarkan
b.
% Return of Investement (ROI)
Adalah persen keuntungan jika dibandingkan dengan investasi (modal).
c.
Pay Out Time (POT)
Adalah waktu yang diperlukan untuk mengembalikan investasi (modal).
d.
Break Even Point (BEP)
Adalah Titik (kapasitas) dimana suatu proses produksi tidak mengalami kerugian dan juga tidak mengalami keuntungan. e.
Shut Down Point (SDP)
Adalah titik dimana pabrik tersebut mengalami kerugian sebesar fixed cost. f.
Discounted Cash Flow (DCF)
Untuk meninjau faktor-faktor tersebut di atas perlu diadakan penaksiran terhadap beberapa faktor, yaitu :
Lampiran B – Neraca Masa
52 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
I.
Penaksiran modal industri (Total Capital Investment) yang terdiri atas : a. Modal Tetap b. Modal Kerja
II.
Penentuan Biaya Produksi Total (TPC) a. Manufacturing cost b. General Expense
III.
Total pendapatan penjualan produk N-Butil Akrilat Yaitu keuntungan yang di dapat selama satu periode produksi.
6.1
Penaksiran Harga Peralatan
Harga peralatan pabrik bisa diperkirakan dengan metode yang dikonversikan dengan keadaan yang ada sekarang
ini. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga.
Penentuan harga dengan indeks dilakukan untuk alat dengan kapasitas yang sama dan jenis yang sama namun berbeda tahunnya. Tabel 6.1. Indeks harga alat Cost Index, tahun
Chemical Engineering Plant Index
1991
361.3
1992
358.2
1993
359.2
1994
368.1
1995
381.1
1996
381.7
1997
386.5
Lampiran B – Neraca Masa
53 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
1998
389.5
1999
390.6
2000
394.1
2001
394.3
2002
390.4
Sumber : Peters Timmerhause, 2003 Ex = Ey.
Nx Ny
Dengan :
6.2
Ex
: Harga pembelian pada tahun 2012
Ey
: Harga pembelian pada tahun 2002
Nx
: Indeks harga pada tahun 2012
Ny
: Indeks harga 2002
Penentuan Total Capital Investment (TCI)
Asumsi-asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam analisa ekonomi :
1.
Pembangunan fisik pabrik akan dilaksanakan pada tahun 2012 dengan masa konstruksi dan instalasi selama 2
tahun dan pabrik dapat beroperasi secara komersial pada awal tahun 2014.
2.
Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu.
3.
Kapasitas produksi adalah 60.000 ton/tahun.
4.
Jumlah hari kerja adalah 330 hari per tahun
5.
Modal kerja yang diperhitungkan selama 1 bulan.
6.
Shut down pabrik dilaksanakan selama 35 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik.
7.
Umur alat-alat pabrik diperkirakan 10 tahun kecuali alat-alat tertentu (umur pompa adalah 5 tahun).
Lampiran B – Neraca Masa
54 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
8.
Nilai rongsokan (salvage value) 0 % dari FCI
9.
Situasi pasar, biaya dll diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi.
10. Upah buruh asing US$ 20 per manhour
11. Upah buruh lokal Rp. 20.000,00 permanhour
12. Perbandingan jumlah tenaga asing : lokal = 5 % : 95 %
13. Harga produk N-Butil Akrilat US$ 6.38 / kg
Harga bahan baku: n-Butanol US$ 0.55 / kg
Harga bahan baku: Asam akrilat US$ 2.07 / kg
Harga katalis: Asam Sulfat US$ 0,07 / kg
Harga inhibitor: MEHQ US$ 0,85 / kg
14. Kurs dollar yang dipakai, 1 US $ = Rp. 10.000,00
6.2.1
Modal Tetap (Fixed Capital Invesment)
Tabel 6.2. Modal Tetap No.
Jenis
1.
Harga pembelian peralatan
2.
Instalasi alat-alat
3.
Harga US $
Harga (Rp)
7.489.295,95
823.822,44
1.119.828.724
Pemipaan
1.572.751,94
16.850.914.125
4.
Instrumentasi
1.797.430,79
2.563.821.882
5.
Isolasi
224.678,85
564.580.598
6.
Listrik
674.036,55
3.370.182.735
7.
Bangunan
3.370.182,73
0
Lampiran B – Neraca Masa
55 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
8.
Tanah & Perbaikan lahan
748.939,50
2.700.000.000
9.
Utilitas
223.250,26
9.254.738.259
10.
Engineering&Construction
5.646.292,15
2.614.524.761
11.
Contractor’s fee
1.411.573,04
522.904.952
12.
Contingency
2.823.146,08
1.307.262.380
Fixed Capital Invesment (FCI) Total Fixed Capital Investment (FCI)
6.2.2
28.600.586,28
38.655.936.056,54
=Rp. 324.661.798.850
Modal Kerja ( Working Capital Invesment )
Tabel 6.3. Modal Kerja No.
Jenis
1.
Persediaan Bahan baku
2.
Harga US $
Harga (Rp)
9.271.385,67
0
Persediaan Bahan dalam proses
10.463.045,16
0
3.
Persediaan Produk
41.852.180,63
0
4.
Extended Credit
57.400.000
0
5.
Available Cash
41.852.180,63
8.5953.375.616
Working Capital Investment (WCI)
160.838.792.09
20.145.095.137
Total Working Capital Investment (WCI)
Lampiran B – Neraca Masa
= Rp 1.608.387.920.867
56 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
TOTAL CAPITAL INVESMENT( TCI ) TCI
= FCI + WCI = Rp.
324.661.798.850
+
Rp.
1.608.387.920.867
= Rp. 1.933.049.719.737
6.3
Biaya Produksi Total (Total Production Cost)
6.3.1
Manufacturing Cost
6.3.1.1 Direct Manufacturing Cost Tabel 6.4. Direct Manufacturing Cost No.
Jenis
1.
Harga Bahan Baku
2.
Harga US $
Harga (Rp)
111.256.628,01
0
Gaji Pegawai
0
3.780.000.000
3.
Supervisi
0
1.200.000.000
4.
Maintenance
973.985,40
0
5.
Plant Supplies
146.097,81
0
6.
Royalty & Patent
6.886.000
0
Lampiran B – Neraca Masa
57 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
7.
Utilitas
Total Direct Manufacturing Cost (DMC)
Total Direct Manufacturing Cost (DMC)
0
2.892.382.545.871
119.262.711,22
2.897.362.545.871
= Rp. 4.085.027.259.921
6.3.1.1 Indirect Manufacturing Cost Tabel 6.5. Indirect Manufacturing Cost No.
Jenis
Harga US $
Harga (Rp)
1.
Payroll Overhead
0
567.000.000
2.
Laboratory
0
378.000.000
3.
Plant Over Head
0
1.890.000.000
4.
Packaging & Shipping
89.544.000
0
89.544.000
2.835.000.000
Total Indirect Manufacturing Cost (IMC)
Total Indirect Manufacturing Cost (IMC) = Rp. 898.275.000.000
Fixed Manufacturing Cost Tabel 6.6. Fixed Manufacturing Cost No.
Jenis
Harga (Rp)
Harga US $
1.
Depresiasi
0
32.466.179.885
2.
Property Tax
0
3.246.617.989
3.
Asuransi
0
3.246.617.989
0
38.959.415.863
Total Fixed Manufacturing Cost (FMC)
Total Fixed Manufacturing Cost (FMC) Lampiran B – Neraca Masa
= Rp 38.959.415.863
58 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Total Manufacturing Cost (TMC) = DMC + IMC + FMC = Rp. 4.085.027.259.921 + Rp.
898.275.000.000 +
Rp 38.959.415.863 = Rp. 5.022.261.675.784
General Expense Tabel 6.7. General Expense No.
Jenis
Harga US $
Harga (Rp)
1.
Administrasi
0
5.326.800.000
2.
Sales
0
753.339.251.368
3.
Riset
0
401.780.934.063
4.
Finance
0
86.912.632.021
0
1.247.359.617.452
General Expense (GE)
General Expense (GE)
= Rp 1.247.359.617.452
Biaya Produksi Total (TPC) = TMC + GE = Rp. 5.022.261.675.784 + Rp 1.247.359.617.452 = Rp. 6.269.621.293.236 6.4
Keuntungan (Profit)
Penjualan selama 1 tahun : N-Butil Akrilat
= Rp. 6.888.000.000.000
Total Penjualan
= Rp. 6.888.000.000.000
Biaya Produksi Total
Lampiran B – Neraca Masa
= Rp. 6.269.621.293.236
59 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Keuntungan Sebelum Pajak = Rp. 618.378.706.764 Pajak 20 %
= Rp. 123.675.741.353
Keuntungan Setelah Pajak = Rp. 494.702.965.411 6.5
Analisa Kelayakan
1.
% Return of Investmen (% ROI)
=
Keuntungan Sebelum Pajak x100% FCI
=
Rp.618.378.706.764 x100% Rp. 324.661.798.850
ROI sebelum pajak
= 190,47 %
Keuntungan Setelah Pajak x100% FCI
ROI setelah pajak =
=
Rp. 123.675.741.353 x100% Rp. 324.661.798.850
= 152,37 % 2.
Pay Out Time (POT)
POT sebelum pajak
=
=
FCI Keuntungan Sebelum Pajak + Depresiasi Rp. 324.661.798.850 Rp. 618.378.706.764 + Rp32.466.179.885
= 0,50 tahun POT setelah pajak
Lampiran B – Neraca Masa
=
FCI Keuntungan Setelah Pajak + Depresiasi
60 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
=
Rp. 324.661.798.850 Rp. 494.702.956.411 + Rp.32.466.179.885
= 0,62 tahun
3.
Break Even point (BEP)
-
Fixed manufacturing cost (Fa)
Fa
-
-
Rp. 38.959.415.862
Variabel Cost (Va) Raw material
Rp 1.112.566.280.128
Packaging and transport
Rp. 895.440.000.000
Utilities
Rp. 2.892.380.147.733
Royalti
Rp.
Total
Rp 4.969.266.427.861
68.880.000.000
Regulated Cost (Ra) Labor
Rp.
3.780.000.000
Payroll Overhead
Rp
567.000.000
Supervisi
Rp.
1.200.000.000
Laboratorium
Rp.
378.000.000
General Expense
Rp. 1.247.359.617.451
Maintenance
Rp.
9.739.853.966
Plant Supplies
Rp.
1.460.978.095
Plant Overhead
Rp.
1.065.000.000
Total
Lampiran B – Neraca Masa
Rp. 1.266.375.449.512
61 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
BEP = =
Fa + 0 . 3 Ra x100 % Sa - Va - 0 . 7 Ra
Rp.38.989.415.682 + 0,3xRp.1.266.375.449.512 Rp.6.888.000.000.000 - Rp.4.969.266.427.861 - 0,7 xRp. 1.266.375.449.512
= 40,58 %
4.
Shut Down Point (SDP)
SDP = =
0 . 3 Ra x100 % Sa - Va - 0 . 7 Ra 0,3xRp.1.266.375.449.512 Rp. 6.888.000.000.000 - Rp.4.969.266.427.861 - 0,7Rp.2.266.375.449.512
= 36,80 %
5.
Discounted Cash Flow (DCF)
Umur pabrik (n) = 10 tahun
FC I
= Rp 324.661.798.850
WC
= Rp. 1.608.387.920.887
SV
= 0
C
= Keuntungan setelah pajak + depresiasi
= Rp. 494.702.965.412 + Rp.32.466.179.885
= Rp. 527.169.145.297 n n-1 n-2 (FCI + WC) (1 + i) = Wc + Sv + C {(1+i) + (1+i) + …+ (1+i) + 1}
Dengan trial and error diperoleh i = 16,65
Lampiran B – Neraca Masa
62 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tabel 6.8. Kelayakan Ekonomi Hasil
Kelayakan
Prarancangan ROI
Untuk high risk, minimum 32-48
- Sebelum pajak
190,47 %
- Setelah pajak
152,37 %
POT
Maksimum 2 tahun
- Sebelum pajak
0,50 tahun
- Setelah pajak
0,62 tahun
BEP
40,58 %
SDP
36,80 %
DCF
16,65 %
Lampiran B – Neraca Masa
%.
40-60 %
6%
63 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Dari analisa ekonomi yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa pendirian pabrik N-Butil Akrilat
dengan kapasitas 60.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.
800
700
Nilai x Rp 1.000.000.000
600
Error!
Ra
500 Sa
400 BEP
300
SDP Va
200
100
0 0
10
20
30
40 50 60 kapasitas (%)
70
80
90
100
Gambar 6.1 Grafik Analisis Kelayakan Ekonomi
Keterangan : Fa
=
Fixed manufacturing cost
Va
=
Variabel cost
Ra
=
Regulated cost
Sa
=
Penjualan ( sales )
SDP
=
Shut down point
BEP
=
Break even point
Lampiran B – Neraca Masa
Fa
64 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
DAFTAR PUSTAKA
Aries,R.S. and Newton, R.D. 1955. Chemical Engineering Cost Estimation. McGraw Hill International Book Company. New York ed Brown, G.G. 1978. Unit Operation. 3 edtions. McGraw Hill International Book Company. Tokyo st Brownell, L.E. and Young, E.H. 1959. Process Equipment Design. 1 edtions. John Wiley & Sons Inc. New York
Coulson, J.M. and Richardson, J.F. 1983. An Introduction to Chemical Engineering. Allyn and Bacon Inc. Massachusets
Evans, F.C. 1994. Equipment Design Handbook for Refineries and Chemical Plants. Gulf Publishing Inc. Houston
Geankoplis, C.J.and J.F. Richardson. Design Transport Process and Unit Operation. 1989. Pegamon Press. Singapore
Kern, D.Q. 1983. Process Heat Transfer. McGraw Hill International Book Company. Tokyo rd Kirk, R.E. & Othmer, D. F. 1983. Encyclopedia of Chemical Technology. Vol…3
edition. A Wiley Interscience Publisher Inc. New York
nd Levenspiel, O. 1972. Chemical Reaction Engineering. 2
edition. John Wiley and Sons Inc. Singapore th
Mc Cabe, W.I and Smith, J.C. 1985. Unit Operation of Chemical Engineering. 4
edition. McGraw Hill Book Company. Singapore
th Morrison, R.T. and Boyd, R.N. , 1983, Organic Chemistry ,4
Edition, Allyn and Bacon Inc. Singapore th
Perry, R.H. and Green, D.W. 1984. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook. 3
edition. McGraw Hill Book Company. Singapore th
Perry, R.H. and Green, D.W. 1984. Perry’s Chemical Engineer’s Handbook. 7
edition. McGraw Hill Book Company. Singapore
ed Rase, Howard F. 1981. Chemical Reactor Design for Process Plant. 3
edtions. McGraw Hill International Book Company. Tokyo ed
Sauselein, Theodore B. 1981. Boiler Operaotor’s Exam Preparation Guide. 3
edtions. McGraw Hill International Book Company. Tokyo
ed Sherwood and Reid. 1981. Property of Gas and Liquids. 3
edtions. McGraw Hill International Book Company. Tokyo th
Smith, J.M and Van Ness, H.C. 1987. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics. 4
edition. McGraw Hill International Book Company.
Tokyo
ed Timmerhauss, K.D. and Peters, M.S. 1991. Plant Design and Economics for Chemical Engineering.3
edtions. McGraw Hill International Book
Company. Singapore ed Treyball, R.E. 1978. Mass Transfer Operation. 2 edition. McGraw Hill International Book Company. Singapore
Ulrich, G.D 1984. A Guide To Chemical Engineering Process Design and Economics. John Wiley and Sons Inc. Kanada th Vilbrandt, F.C and Dryden, C.E. 1959. Chemical Engineering Plant Design. 4 Tokyo
Lampiran B – Neraca Masa
edition. McGraw Hill International Book Company. Kogakusha ltd.
65 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun ed Wallas, S.M. 1988. Chemical Process Equipment (Selection and Design). 3
editions. Butterworths. United States of America
Winarto, F.G., 1986, Air Untuk industri pangan, P.T. Gramedia, Jakarta
Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. McGraw Hill Company. New York
www. Chemistrystore.com , 2003, The chemistrystore.com Inc., Florida
www. Ccr.com.cn, 2003, Annual export import data.
www. Eng-tips.com, 2003.
NERACA MASSA PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL DENGAN KATALIS ASAM SULFAT
Kapasitas produksi
= 60.000 ton/tahun
Basis
`
1 tahun
= 1 jam operasi = 330 hari
Kemurnian produk
= 99,5 % berat ( minimal )
Konversi
= 90 %
Kapasitas prarancangan
= 60.000
ton 1thn 1hari 1000kg x x x thn 330hari 24 jam 1ton
Lampiran B – Neraca Masa
66 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
= 7575,4094
Nama
kg jam Simbol
BM (kg/kmol)
Air
H2O
Rumus Kimia
A
18,0152
N-Butanol
C4H9OH
B
74,1224
Asam Akrilat
C2H3COOH
N-Butil Akrilat
C2H3COOC4H9
Asam Sulfat
H2SO4
AS
98,0734
Mono metil eter of hiroquinone
MEHQ
MEHQ
124,1390
AA
72,0634
NBA
128,1706
NERACA MASSA DI REAKTOR
A B
(9)
A
AA
AA
NBA MEHQ
(1)
A
AS A
(6) (2)
A B
AA
(3)
NBA
Reaktor
AS
MEHQ
MEHQ
Arus 1
B
AS
(4)
: Merupakan umpan fresh feed Asam Akrilat yang mengandung
AA dan A. Arus 2
: Merupakan umpan fresh feed N-Butanol yang mengandung B dan A.
Arus 3
: Merupakan umpan fresh feed Asam Sulfat yang mengandung AS dan A
Arus 4
: Merupakan umpan fresh feed MEHQ yang mengandung MEHQ.
Arus 6
: Merupakan Produk keluar reaktor yang terdiri dari A, B, AA,
NBA, SA, dan MEHQ. Asumsi Kandungan NBA dalam produk
= 7575,4094 kg/jam x 99,5% = 7537,8788 kg/jam = 58,8113 kmol / jam
Perbandingan Asam Akrilat / N-Butanol
=5
Konversi 90 %
Reaksi:
Asam Akrilat
+
N-Butanol
N-Butil Akrilat + Air
mula
65,6915
328,4577
3,0953
38,7114
bereaksi
59,1224
59,1224
59,1224
59,1224
Lampiran B – Neraca Masa
67 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
akhir
6,5691
269,3353
62,2177
Dari US Patent 3.875.212 (1975), untuk dapat menjalankan reaksi tersebut diatas membutuhkan katalis Asam Sulfat sebanyak 5 % dari bahan baku yang masuk reaktor. Asam Sulfat yang dibutuhkan
=
5 x(65,6915 x72,0634 + 328,4577 x74,1224 ) 100 = 1454,0013 kg/jam
Asam Sulfat yang digunakan
= 98 % berat
Neraca Massa Reaktor a.
Neraca Massa A A(6)
= A ( 1 ) + A(2) + A(3) + Areaksi + Arecycle = Adalam Asam Akrilat + Adalam n-butanol +A dalam Asam Sulfat + AReaksi + Arecycle = (2/98)4472,0257 + (1/99)4781,5684 + (2/100)1454,0013 + 1065,1015 + 528,7483 = 1762,4944 kg/jam = 97,8337 kmol/jam
b.
Neraca Massa B B(6) = B(2) + BReaksi + Brecycle = 64,5091 kmol/jam + -59,1224 kmol/jam + 263,9486 kmol/jam = 269,3353 kmol/jam = 19.963,7786 kg/jam
c.
Neraca Massa AA AA(7) = AA(1) + AAReaksi + AArecycle = 62,0568 kmol/jam + -59,1224 kmol/jam + 3,6347 kmol/jam = 6,5692 kmol/jam = 473,3955 kg/jam
d. Neraca Massa NBA NBA(6)
= NBAReaksi + NBArecycle = 59,1224 kmol/jam + 3,0953 kmol/jam = 62,2117 kmol/jam = 7974,4817 kg/jam
d.
Neraca Massa SA SA(6) = SA(3) = SAfresh feed = 14,5291 kmol/jam = 1424,9213 kg/jam
e.
Neraca Massa MEHQ MEHQ(6)
= MEHQ(4) = MEHQfresh feed = 0,0817 kmol/jam = 10,1467 kg/jam
Dengan menyusun program komputer dapat diperoleh volum dan jumlah reactor yang optimum, yaitu 2 reaktor dengan konversi pada reaktor pertama 0,6865509 dan masuk reaktor kedua sampai konversi 0,9.
Lampiran B – Neraca Masa
97,8338
68 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Neraca Massa Reaktor R-01 Tabel 1. Neraca Massa Reaktor R-01 Komponen
Input (kg/jam) Arus (1)
A
Arus (2)
91,1539
Arus (3)
45,7880
B
Output (5) kg/jam Arus (4)
Arus (9)
29,0800
164,9758
4714,8968
AA
19813,0609
4648,4295
1507,2659 21003,1114
-
267,4122
1483,8533
NBA
-
396,7305
6177,2961
MEHQ
10,1467
10,1467
1424,9213
-
1424,9213
1454,0013
10,1467
AS Total
4739,5834 4760,6848
20.642,1794
31606,5956
Neraca Massa Reaktor R-02 Tabel 2. Neraca Massa Reaktor R-02 Komponen
Input (5)
Output (6)
kg/jam
kg/jam
A
1507,2659
1759,8717
B
21003,1114
19963,7786
AA
1483,8533
473,3955
NBA
6177,2961
7974,4817
MEHQ
10,1467
AS
1424,9213
Total
31606,5956
10,1467 1424,9213 31606,5956
NERACA MASSA DECANTER A A
(6)
(8)
B
AA
Decanter
AA
B
NBA
NBA
MEHQ A
MEHQ AS
(7)
B AA
Data Kelarutan masing-masing dalam 100 g H2O : 1.
N-Butil akrilat
= 2,5 g
2.
N-Butanol
= 9,5 g
3.
Asam Akrilat
4.
Asam Sulfat
5.
MEHQ
NBA MEHQ AS
= 11,5 g = 87,5 g
Kelarutan air dalam H2SO4 (kg air/100kgH2SO4):
Lampiran B – Neraca Masa
= 0,7 g 87,5
AS
31606,5956
69 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Diinginkan : 99% H2SO4 ke bawah, sehingga: H2SO4 (7)
=
99
kg kg H2O
99
kg
100
kg H2O
=
1411,4830
kg/jam
H2SO4 (6)
-
H2SO4 (7)
=
1424,9213
- 1411,4830
=
13,4383
kg/jam
87,5
kg
=
H2SO4 (8)
H2O (7)
=
=
kg H2SO4
87,5
kg
100
kg H2SO4
=
=
1594,8960
kg/jam
H2O (6)
-
H2O (7)
=
1759,8717
-1594,8960
=
164,9758
C4H9OH (7) =
kg/jam
9,5
kg
=
= C4H9OH (8) =
C2H3COOOH (7)
kgH2O
9,5
kg
100
kgH2O
150,7177
kg/jam
C4H9OH (6) -
19963,7786 - 150,7177
=
19813,0609 kg/jam
=
11,5
kg 100
=
C2H3COOOH (8)
=
C2H3COOC4H9 (7)
kg/jam
1411,4830
kg/jam
x
1594,8960
kg/jam
x
H2O (7)
x
1411,4830
x
H2O (7)
1411,4830
kg/jam
H2SO4 (7)
H2O (7)
C4H9OH (7)
=
=
1424,9213
x
x
100
H2SO4 (6)
x
x
100 =
H2O (8)
x
100
11,5
kg
100
kgH2O
183,4130
kg/jam
kgH2O kg/jam
C2H3COOOH (6)-C2H3COOOH (7) =
473,3955
- 183,4130
=
289,9825
kg/jam
=
2,5
kg
=
=
100
kgH2O
2,5
gr NBA
x
100
gr H2O
39,8724
kg/jam
C2H3COOC4H9 (8) MEHQ (7) =
MEHQ (8) =
=
7934,6093
0,7
kg
=
7974,4817
kg/jam x
100
kgH2O
=
0,7
kg
=
8,6247
10,1467
-
H2O (7)
x
1411,4830
kg/jam
kg/jam
8,6247
= Tabel 3. Neraca Massa Decanter Komponen
Lampiran B – Neraca Masa
Input (6)
Output(kg/jam)
70 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
kg/jam
Hasil Bawah(7)
Hasil Atas (8)
A
1759,8717
1594,8960
164,9758
B
19963,7786
150,7177
19813,0609
473,3955
183,4130
289,9825
7974,4817
39,8724
7934,6093
AA NBA MEHQ AS
10,1467
8,6247
1,5220
1424,9213
1411,4830
13,4383
3389,0068
28217,5888
Total 31606,5956
31606,5956
NERACA MASSA MENARA DISTILASI MD A B (9)
AA NBA
A B AA
(8)
NBA MD
MEHQ
AA
AS
NBA (10)
MEHQ AS
Komponen LK : Asam Akrilat Komponen HK : N-Butil Akrilat Diinginkan 1. 92,22 % mol Asam Akrilat terikut distilat 2. 95% mol N-Butil Akrilat terikut botom
Neraca massa disekitar Menara Distilasi a.
Neraca Massa AA AA(9) = 0,9222 x AA(8) = 0,9222 x 3,9415 kmol/jam = 3,6347 kmol/jam = 261,9297 kg/jam AA(10)
= AA(8) – AA(9) = 3,9415 – 3,6347 kmol/jam = 0,3068 kmol/jam = 22,1076 kg/jam
b.
Neraca Massa NBA NBA(10)
= 0,95 NBA(8) = 0,95 x 61,9066 kmol/jam = 58,8113 kmol/jam = 7537,8788 kg/jam
NBA(9)
= NBA(8) - NBA(10) = 61,9066 - 58,8113 kmol/jam = 3, 0953 kmol/jam = 396,7305 kg/jam
Lampiran B – Neraca Masa
71 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tabel 4. Neraca Massa Menara Distilasi MD Komponen
Input (8)
Output(kg/jam)
kg/jam
Distilat(9)
Bottom(10)
A
164,9758
164,9758
B
19813,0609
19813,0609
-
289,9825
267,4122
22,5703
7934,6093
396,7305
7537,8788
1,5220
-
1,5220
13,4383
-
13,4383
20642,1793
7575,4094
AA NBA MEHQ AS Total
28217,5888
Lampiran B – Neraca Masa
28217,5888
-
72 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
NERACA MASSA KESELURUHAN KOMPONEN
INPUT (kg/jam) Arus (1)
H2O
Arus (2) 91,2658
C4H9OH C2H3COOH
Arus (3)
Arus (4)
48,2987
Total
29,0800
Arus (7) 168,6445
4714,8968
4714,8968
4648,4295
4648,4295
C2H3COOC4H9 MEHQ
10,1467
H2SO4
10,1467
1424,9213
1424,9213 10964,4162
LAMPIRAN NERACA PANAS PRARANCANGAN PABRIK BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL DENGAN KATALIS ASAM SULFAT
Lampiran B – Neraca Masa
73 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
1.
NERACA PANAS REAKTOR o Menghitung Panas Reaksi Pada 298 K
a.
Panas reaksi : (298 K) DHf DHf DHf DHf
0 asam akrilat = - 336,23
kJ/mol
n-butanol
kJ/mol
0 = - 274,6
0 n-butil akrilat = - 395,05
kJ/mol
air
= - 285,84
0 kJ/mol (Carl L Yaws, 1999)
DHR
0
= DHf
0
produk - DHf
0 reaktan
= (- 395,05 - 285,84) - (- 336,23 - 274,6) = - 70,06 kJ/mol Harga DHR b.
0 negatif berarti reaksi esterifikasi ini bersifat eksotermis.
Neraca Panas Reaktor R-01
T1= 388 K
T2= 388 K
DH1
DH2
ΔHR 298 K
Reaktor bekerja secara isotermal pada suhu 388 K
Referensi : Entalpi cairan pada 298 K = 0 Menghitung enthalpi umpan ( ΔH1 ) Komponen
m (kmol/jam)
ΔH ( kJ/jam )
298
ò
388
Cp dT kJ/kmol
Air
11,4484
-6779,4533
-77614,2169
Butanol
59,1930
-15120,6175
-895034,8903
Butil Akrilat
4,4562
-27141,5071
-120947,1698
Asam Akrilat
88,7895
-16526,3533
-1467366,9550
Lampiran B – Neraca Masa
74 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Asam Sulfat
2,6088
-13118,5985
-34223,9385
Hidroquinone
0,0188
-21826,5720
-411,4033
Total
-2595598,5743
Menghitung entalpi produk reaktor R-01 ( ΔH2 ) Komponen
m (kmol/jam)
ΔH ( kJ/jam )
388
ò Cp
dT kJ/kmol
298
Air
53,5873
6779,4533
363292,4985
Butanol
17,0542
15120,6175
257869,6658
Butil Akrilat
46,5950
27141,5071
1264658,705
Asam Akrilat
46,6507
16526,3533
770965,6526
Asam Sulfat
2,6088
13118,5985
34223,9385
Hidroquinone
0,0188
21826,5720
411,4033
Total
2691421,861
Panas reaksi Butanol yang bereaksi sebesar 42,1388 kmol/jam 0 DHR
= 42,1388 kmol/jam x 43,86 kJ/mol = 1848209,376 kJ/jam
Panas yang hilang ke lingkungan
: 13701,3858 kJ/jam
Panas yang ditambahkan
o : ΔH1 + ΔHR + ΔH2 + Panas yang hilang : 1957734,0489 kJ.jam Keterangan
Panas yang dibawa umpan
Input (kJ/jam)
Output (kJ/jam)
2595598,5734
Panas yang dibawa produk
2691421,8610
Panas reaksi
1848209,3760
Panas yang hilang ke lingkungan
Panas yang ditambahkan koil
1957734,0489
Total
c.
13701.3858
Neraca Panas Reaktor R-02
Lampiran B – Neraca Masa
4553332,621
4553332,621
75 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
T1= 388 K
T2= 388 K
DH1
DH2
ΔHR 298 K
Reaktor bekerja secara isotermal pada suhu 388 K
Referensi : Entalpi cairan pada 298 K = 0 Menghitung enthalpi umpan ( ΔH1 ) Komponen
m (kmol/jam)
ΔH ( kJ/jam )
298
ò Cp
dT
388
kJ/kmol
Air
53,5873
-6779,4533
-363292,4953
Butanol
17,0542
-15120,6175
-257869,6658
Butil Akrilat
46,5950
-27141,5071
-1264658,705
Asam Akrilat
46,6507
-16526,3533
-770965,6526
Asam Sulfat
2,6088
-13118,5985
-34223,9385
Hidroquinone
0,0188
-21826,5720
-411,4033
Total
-2691421,861
Menghitung entalpi produk reaktor R-02 ( ΔH2 ) Komponen
m (kmol/jam)
ò
298
Air
ΔH ( kJ/jam )
388
Cp dT
kJ/kmol
64,7222
6779,4533
438780,8579
5,9193
15120,6175
89503,4890
Butil Akrilat
57,7299
27141,5071
1566875,981
Asam Akrilat
35,5158
16526,3533
586946,9385
Asam Sulfat
2,6088
13118,5985
34223,9385
Hidroquinone
0,0188
21826,5720
411,4033
Butanol
Total
2716742,453
Panas reaksi Butanol yang bereaksi sebesar 11,1349 kmol/jam 0 DHR
= 11,1349 kmol/jam x 43,86 kJ/mol = 488375,5969 kJ/jam
Panas yang hilang ke lingkungan
: 13701,3858 kJ/jam
Lampiran B – Neraca Masa
76 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun o : ΔH1 + ΔHR + ΔH2 + Panas yang hilang
Panas yang ditambahkan
: 527397.5738 kJ/jam Keterangan
Input (kJ/jam)
Panas yang dibawa umpan
Output (kJ/jam)
2691421,8610
Panas yang dibawa produk
2716742,452
Panas reaksi
488375,5963
Panas yang hilang ke lingkungan
13701.3858
Panas yang ditambahkan koil
527397,5738 Total
2.
3218819,435
NERACA PANAS MENARA DISTILASI MD-01, MD-02, MD-03 a.
Neraca Panas di Kondenser Neraca Massa di Sekitar condenser
V, Y1
QC
V
=L
+D
Dengan R =
L0 D
= 2,3587
V
= ( R + 1) D = 3,3587 D
Neraca Panas di sekitar condenser V.HV + QC = L0h0 + D hD
L0
D, XD
(R+1)DHV + QC = (R+1)DhD QC
Lampiran B – Neraca Masa
= (R+1)(hD-HV)D
3218819,435
77 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Dimana :
R = 2.3587 D = 46,733 kmol/jam
b.
Menentukan Kondisi Distilat
Distilat berada pada kondisi buble point, ΣY=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat: Kondisi Distilat :
P = 0,17 atm T = 343,5862 K Komponen
Po
ki
Xi
Air
0,3136
1,8447
0,4616
0,8516
Butanol
0,1359
0,7998
0,0422
0,0337
Butil Akrilat
0,0397
0,2335
0,4829
0,1127
AsamAkrilat
0,0237
0,1394
0.0132
0,0018
Asam Sulfat
8,26E-6
4,86E-5
0
0
MEHQ
4,02E-5
0,0002
0
0
1,0000
0,9999
Total
c.
Yi
Menentukan Kondisi Vapor
Vapor berada pada kondisi dew point, ΣX=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat:
Kondisi Distilat :
P = 0,17 atm T = 363,7136 K Komponen
Po
ki
Yi
Air
0,7076
4,1573
0,4616
0,1111
Butanol
0,3433
2,0199
0,0422
0,0209
Butil Akrilat
0,0984
0,5790
0,4829
0,8340
AsamAkrilat
0,0658
0,3874
0.0132
0,0340
Asam Sulfat
4,55E-5
0,0002
0
0
0,0001
0,0008
0
0
1,0000
1,0000
MEHQ Total
d.
Xi
Menentukan Entalpi Distilat
Suhu Distilat pada buble point,
T = 343,5862 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
Komponen
343, 5862
ò CpdT
298
Lampiran B – Neraca Masa
Xi kj/kmol
ΔH
78 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Air
3429,1555
0,4616
1583,0495
Butanol
7464,0505
0,0422
315,1437
Butil Akrilat
13424,7155
0,4829
6483,3371
Asam Akrilat
8169,4054
0.0132
107,7867
Asam Sulfat
6524,4951
0
0
10821,9457
0
0
MEHQ Total
8489,3171
Entalpi distilat ( hD )
= 8489,3171 kJ/kmol = 8,4893 MJ/kmol
e.
Menentukan Entalpi Vapor
Suhu Vapor pada dew point,
T = 363,7136 K
Referensi : Entalpi uap pada
T = 298 K
Komponen
363, 7136
ò CpdT
ΔH
Yi kj/kmol
298 Air
1837,2082
0,4616
848,1363
Butanol
7962,9152
0,0422
336,2078
Butil Akrilat
19999,9816
0,4829
9658,7987
Asam Akrilat
6803,5161
0.0132
89,7652
Asam Sulfat
5697,3780
0
0
MEHQ
9592,3985
0
0
Total
f.
10932,9082
Menentukan Panas Kondensasi Komponen
Hvap(kJ/mol)
Yi
Hvap(kJ/mol)
Air
40.8235
0.4616
18.85
Butanol
46.7024
0.0422
1.97
Butil Akrilat
44.0867
0.4829
21.29
Asam Akrilat
36.0898
0.0131
0.48
Asam Sulfat
42.0086
0
0.00
MEHQ
66.4860
0
0.00
Total
Lampiran B – Neraca Masa
42.59
79 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
HV
= 10932,9082 kJ/kmol + 42,59 kJ/mol = 52,53 MJ/kmol
g.
Menentukan Beban Kondensor
QC = ( R+1) ( hD-HV ) D = ( 3,3587 ) ( 8,4893-52.53 ) MJ/kmol 46,733 Kmol/jam = -7076,7741 MJ/jam h.
Menentukan Entalpi Umpan
Suhu Umpan pada buble point,
T = 348.5977 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
348 , 5977
Komponen
ò CpdT
ΔH
Xi kj/kmol
298 Air
3805,5933
0,3565
1356,7874
Butanol
8306,8885
0,0326
270,8661
Butil Akrilat
14938,3862
0,3926
5864,8341
Asam Akrilat
9092,5687
0,2037
1852,9916
Asam Sulfat
7257,8789
0,0143
104,3010
12041,9997
0,0001
1,2503
MEHQ Total
9451,0307
Entalpi umpan ( hF )
= 9451,0307 kJ/kmol = 9,4510 MJ/kmol
i.
Menentukan Kondisi Bottom
Hasil bawah berada pada kondisi buble point, ΣY=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat: Kondisi Bottom :
P = 0,17 atm T = 343,5862 K Komponen
Po
ki
X
Air
1.5463
9.0963
4.27E-16
3.88E-15
Butanol
0.8269
4.8642
3.85E-12
1.87E-11
Butil Akrilat
0.2349
1.3822
0.0862
0.1191
Asam Akrilat
0.1761
1.0360
0.8502
0.8808
Asam Sulfat
0.0002
0.0014
0.0631
9.06E-05
MEHQ
0.0004
0.0027
0.0004
1.23E-06
Lampiran B – Neraca Masa
Y
80 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Total
j.
1
1.000
Menentukan Entalpi Bottom
Suhu Bottom pada buble point,
T = 385,8655 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
348 , 5977
ò CpdT
Xi
ΔH
kj/kmol
298
Komponen Air
6617.2908
4.27E-16
2.82E-12
Butanol
14742.1328
3.85E-12
5.68E-08
Butil Akrilat
26465.5781
0.0862
2281.5353
Asam Akrilat
16115.3924
0.8502
13701.7210
Asam Sulfat
12797.0984
0.0631
807.6333
MEHQ
21288.0043
0.0004
9.7068
Total
Entalpi Bottom
16790.8897
= 16790,8897 kJ/kmol = 16,7909 MJ/kmol
Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi : FhF + QC + QR = DhD + BhB Dengan:
F
= 60,5121 kmol/jam
D
= 46,7330 kmol/jam
B
= 13,7807 kmol/jam
QC
= -7076,7741 MJ/jam
hD
= 8489,3171 kJ/kmol
hB
= 16790,8897 kJ/kmol
hF
= 9451,0307 kJ/kmol
Sehingga didapat QR
= 7123994,335 kJ/jam = 7123,9943 MJ/jam
Resume Neraca Panas Menara Distilasi MD-01, MD-02, MD-03 Keterangan
Lampiran B – Neraca Masa
Input (kJ/jam)
Output (kJ/jam)
81 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Panas yang dibawa umpan
571901,8661
Panas yang dibawa destilat
396732,0034
Panas yang dibawa bottom
231390,125
Panas pada kondensor
3.
7067774,0733
Panas pada reboiler
7123994,335
Total
7695896,201
7695896,201
NERACA PANAS MENARA DISTILASI MD-04, MD-05 a.
Neraca Panas di Kondenser Neraca Massa di Sekitar condenser
V, Y1
V
=L
+D
Dengan R =
L0 D
= 1,2199
V
= ( R + 1) D = 2,2199 D
Neraca Panas di sekitar condenser
QC
V.HV + QC = L0h0 + D hD L0
D, XD
(R+1)DHV + QC = (R+1)DhD QC Dimana :
= (R+1)(hD-HV)D R = 1,2199 D = 62,5888 kmol/jam
b.
Menentukan Kondisi Distilat
Distilat berada pada kondisi buble point, ΣY=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat: Kondisi Distilat :
P = 0,17 atm T = 341,5673 K
Komponen
Po
ki
X
Air
0.2873
1.6900
0.5170
0.8738
Butanol
0.1229
0.7232
0.0472
0.0342
Butil Akrilat
0.0359
0.2116
0.4327
0.0915
Asam Akrilat
0.0212
0.1248
0.0029
0.0004
Total
c.
Menentukan Kondisi Vapor
Lampiran B – Neraca Masa
Y
1,0000
1,0000
82 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Vapor berada pada kondisi dew point, ΣX=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat:
Kondisi Distilat :
P = 0,17 atm T = 361,2732 K
Komponen
Po
ki
Y
Air
0.6439
3.7881
0.5170
0.1364
Butanol
0.3090
1.8179
0.0472
0.0260
Butil Akrilat
0.0887
0.5220
0.4327
0.8289
Asam Akrilat
0.0585
0.3446
0.0029
0.0085
Total
d.
X
1,0000
1.0000
Menentukan Entalpi Distilat
Suhu Distilat pada buble point,
T = 341,5673 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
341, 5673
ò CpdT
kJ/kmol
298
Komponen
Xi
ΔH(kj)
Air
3277.5432
0.5170
1694.6279
Butanol
7125.8738
0.04728
336.9624
Butil Akrilat
12817.1839
0.4327
5546.1907
Asam Akrilat
7798.8983
0.0029
23.0492
Total
7600.8304
Entalpi distilat ( hD )
= 7600,8304 kJ/kmol = 7,6008 MJ/kmol
e.
Menentukan Entalpi Vapor
Suhu Vapor pada dew point,
T = 324,5830 K
Referensi : Entalpi uap pada
T = 298 K
324 , 5830
ò CpdT
Komponen
kJ/kmol
298
Yi
ΔH(kj)
Air
767.192839
0.5170
396.6710
Butanol
3075.535519
0.0472
145.4333
Butil Akrilat
7804.278193
0.4327
3377.0300
Asam Akrilat
2607.979195
0.00295
7.7077
Total
Lampiran B – Neraca Masa
3926.8422
83 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
f.
Menentukan Panas Kondensasi Komponen
Hvap(kJ/mol)
Yi
Hvap(kJ/mol)
Air
40.9104
0.5170
21.1524
Butanol
46.8386
0.04728
2.2148
Butil Akrilat
44.1613
0.4327
19.1092
Asam Akrilat
36.1367
0.0029
0.1068
Total
HV
42.5833
= 3926,8422 kJ/kmol + 42,5833 kJ/mol = 46,5102 MJ/kmol
g.
Menentukan Beban Kondensor
QC = ( R+1) ( hD-HV ) D = ( 2,2199 ) ( 7,6008-46,5102 ) MJ/kmol 62,5888 Kmol/jam = -5406,2050 MJ/jam
h.
Menentukan Entalpi Umpan
Suhu Umpan pada buble point,
T = 343,5862 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
343, 5862
ò CpdT
kj/kmol
298
Komponen
Yi
Air
3429.1555
0.4616
1583.0495
Butanol
7464.0505
0.0422
315.1437
Butil Akrilat
13424.7154
0.4829
6483.3371
Asam Akrilat
8169.4053
0.0131
107.7867
Total
8489.3171
Entalpi umpan ( hF )
= 8489,3171 kJ/kmol = 8,4893 MJ/kmol
i.
ΔH(kj/kmol)
Menentukan Kondisi Bottom
Hasil bawah berada pada kondisi buble point, ΣY=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat: Kondisi Bottom :
P = 0,17 atm T = 377,9761 K
Lampiran B – Neraca Masa
84 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Komponen
Po
Ki
X
Air
1.1842
6.9659
5.19E-07
3.6E-06
Butanol
0.6139
3.6115
8.56E-06
3.0E-05
Butil Akrilat
0.1748
1.0282
0.9015
0.9270
Asam Akrilat
0.1260
0.7412
0.0985
0.0730
Total
j.
Y
1,0000
1,0000
Menentukan Entalpi Bottom
Suhu Bottom pada buble point,
T = 377,9761 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
377 , 9761
ò CpdT
kJ/kmol
298
Komponen
Xi
ΔH(kJ/kmol)
Air
6019.2637
5.19E-07
0.0031
Butanol
13353.1453
8.56E-06
0.1143
Butil Akrilat
23982.8449
0.9015
21619.9917
Asam Akrilat
14604.8688
0.0985
1438.7776
Total Entalpi Bottom
23058.8868 = 23058,8868 kJ/kmol = 23,0589 MJ/kmol
Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi : FhF + QC + QR = DhD + BhB Dengan:
F
= 70,0996 kmol/jam
D
= 62,5888 kmol/jam
B
= 7,5107 kmol/jam
QC
= -5406,2050 MJ/jam
hD
= 7600,8304 kJ/kmol
hB
= 23058,8868 kJ/kmol
hF
= 8489,3171 kJ/kmol
Sehingga didapat QR
= 5460024,36 kJ/jam = 5460,02436 MJ/jam
Resume Neraca Panas Menara Distilasi MD-04, MD-05 Keterangan
Panas yang dibawa umpan
Lampiran B – Neraca Masa
Input (kJ/jam)
595098,0051
Output (kJ/jam)
85 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Panas yang dibawa destilat
475727,328
Panas yang dibawa bottom
173189,981
Panas pada kondensor
5406205,054
Panas pada reboiler
5460024,36
Total
4.
6055122,3651
6055122,3651
NERACA PANAS MENARA DISTILASI MD-06 a.
Neraca Panas di Kondenser Neraca Massa di Sekitar condenser
V, Y1
V
=L
+D
Dengan R =
L0 D
= 2,0086
V
= ( R + 1) D = 3,0086 D
Neraca Panas di sekitar condenser
QC
V.HV + QC = L0h0 + D hD L0
D, XD
(R+1)DHV + QC = (R+1)DhD QC Dimana :
= (R+1)(hD-HV)D R = 3,0086 D = 71,5938 kmol/jam
b.
Menentukan Kondisi Distilat
Distilat berada pada kondisi buble point, ΣY=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat: Kondisi Distilat :
P = 0,25 atm T = 339,8096 K
Komponen
Po
Ki
X
Air
0.2659
1.0638
0.9038
0.9615
Butanol
0.1125
0.4500
0.0810
0.03646
Butil Akrilat
0.0329
0.1319
0.0151
0.0019
Asam Akrilat
0.0192
0.0770
8.54E-06
Total
c.
Y
6.58E-07 1
Menentukan Kondisi Vapor
Vapor berada pada kondisi dew point, ΣX=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat:
Kondisi Distilat :
P = 0,25 atm T = 343,7945 K
Lampiran B – Neraca Masa
0.9999
86 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Komponen
Po
Ki
Y
Air
0.3164
1.2657
0.9038
0.7140
Butanol
0.1373
0.5495
0.0810
0.1474
Butil Akrilat
0.0400
0.1603
0.0151
0.0943
Asam Akrilat
0.0239
0.0958
8.54E-06
Total
d.
X
8.91E-05
1,0000
1,0000
Menentukan Entalpi Distilat
Suhu Distilat pada buble point,
T = 339,8096 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
339 ,8096
ò CpdT
kJ/kmol
298
Komponen
Xi
ΔH(kj/kmol)
Air
3145.5562
0.9038
2843.0626
Butanol
6832.0738
0.0810
553.57098
Butil Akrilat
12289.2912
0.0151
185.95605
Asam Akrilat
7476.9758
8.54E-06
0.0638812
1,0000
3582,6535
Total Entalpi distilat ( hD )
= 3582,6535 kJ/kmol = 3,5826 MJ/kmol
e.
Menentukan Entalpi Vapor
Suhu Vapor pada dew point,
T = 324,5830 K
Referensi : Entalpi uap pada
T = 298 K
324 , 5830
ò CpdT
Komponen
kJ/kmol
298
ΔH(kj/kmol)
Air
767.192839
0,9038
639,4145
Butanol
3075.535519
0.0810
249,1962
Butil Akrilat
7804.278193
0.0151
118,0908
Asam Akrilat
2607.979195
8.54E-06
0,0222
Total f.
Yi
1,0000
1060,7248
Menentukan Panas Kondensasi Komponen
Hvap(kJ/mol)
Yi
Air
40.9858
0.9038
37.0444
Butanol
46.9566
0.0810
3.8046
Lampiran B – Neraca Masa
Hvap(kJ/mol)
87 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Butil Akrilat
44.2259
0.01513
0.6692
Asam Akrilat
36.1774
8.54E-06
0.0003
Total
HV
41.5186
= 1060,7248 kJ/kmol + 41,5186 kJ/mol = 42,5794 MJ/kmol
g.
Menentukan Beban Kondensor
QC = ( R+1) ( hD-HV ) D = ( 3,0085 ) ( 3,5826-42,5794) MJ/kmol 71,5938 Kmol/jam = -8399,6746 MJ/jam
h.
Menentukan Entalpi Umpan
Suhu Umpan pada buble point,
T = 350,5163 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
350 , 5163
ò CpdT
kJ/kmol
298
Komponen
ΔH(kj/kmol)
Xi
Air
3949.7544
0.5170
2042.1895
Butanol
8630.8574
0.0472
408.1288
Butil Akrilat
15520.01433
0.4327
6715.7466
Asam Akrilat
9447.2931
0.0029
27.9209
Total
9193.986
Entalpi umpan ( hF )
= 9093,986 kJ/kmol = 9,0939 MJ/kmol
i.
Menentukan Kondisi Bottom
Hasil bawah berada pada kondisi buble point, ΣY=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat: Kondisi Bottom :
P = 0,25 atm T = 387,4288 K
Komponen
Po
ki
X
Air
1.6275
6.5102
0.00024
0.0015
Butanol
0.8752
3.5011
0.0022
0.0077
Butil Akrilat
0.2486
0.9947
0.9906
0.9854
Lampiran B – Neraca Masa
Y
88 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Asam Akrilat
0.1877
0.7511
0.0068
Total
j.
0.0051 1
1
Menentukan Entalpi Bottom
Suhu Bottom pada buble point,
T = 387,4288 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
350 , 5163
ò CpdT
kJ/kmol
298
Komponen
Xi
ΔH(kj/kmol)
Air
6736.0451
0.00024
1.6537
Butanol
15019.2266
0.0022
33.1828
Butil Akrilat
26960.4607
0.9906
26708.442
Asam Akrilat
16416.2907
0.0068
113.1547
Total
26856.434
Entalpi Bottom
= 26856,434 kJ/kmol = 26,8564 MJ/kmol
Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi : FhF + QC + QR = DhD + BhB Dengan:
F
= 125,1777 kmol/jam
D
= 71,5938 kmol/jam
B
= 53.5838 kmol/jam
QC
= -8399,6746 MJ/jam
hD
= 3582,6534 kJ/kmol
hB
= 26856,4337 kJ/kmol
hF
= 9193,9859 kJ/kmol
Sehingga didapat QR
= 8944359,952 kJ/jam = 8944,3599 MJ/jam
Resume Neraca Panas Menara Distilasi MD-06 Keterangan
Panas yang dibawa umpan
Input (kJ/jam)
Output (kJ/jam)
1150882,245
Panas yang dibawa destilat
256495,9786
Panas yang dibawa bottom
1439071,6
Lampiran B – Neraca Masa
89 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Panas pada kondensor
8399674,615
Panas pada reboiler
8944359,952
Total
5.
10095242,1974
10095242,1974
NERACA PANAS MENARA DISTILASI MD-07 a.
Neraca Panas di Kondenser Neraca Massa di Sekitar condenser
V, Y1
V
=L
+D
Dengan R =
L0 D
= 1,0773
V
= ( R + 1) D = 2,0773 D
Neraca Panas di sekitar condenser
QC
V.HV + QC = L0h0 + D hD L0
D, XD
(R+1)DHV + QC = (R+1)DhD QC Dimana :
= (R+1)(hD-HV)D R = 2,0773 D = 58,3631 kmol/jam
b.
Menentukan Kondisi Distilat
Distilat berada pada kondisi buble point, ΣY=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat: Kondisi Distilat :
P = 0,25 atm T = 338,4448 K
Komponen
Po
ki
Yi
Air
0.2503
1.0013
0.9979
0.9991
Butanol
0.1049
0.4197
0.0020
0.0008
Butil Akrilat
0.0308
0.1233
0.0002
0.0000
Asam Akrilat
0.0179
0.0714
0.0000
0.0000
Total
c.
Xi
1.0000
1.0000
Menentukan Kondisi Vapor
Vapor berada pada kondisi dew point, ΣX=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat:
Kondisi Distilat :
P = 0,25 atm T = 338,5021 K Komponen
Lampiran B – Neraca Masa
Po
ki
Y
X
90 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Air
0.2510
1.0039
0.9979
0.9940
Butanol
0.1052
0.4210
0.0020
0.0047
Butil Akrilat
0.0309
0.1237
0.0002
0.0012
Asam Akrilat
0.0179
0.0716
0.0000
0.0000
Total
d.
1.0000
1.0000
Menentukan Entalpi Distilat
Suhu Distilat pada buble point,
T = 338,4448 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
338 , 4448
ò CpdT
kJ/kmol
298
Komponen
Xi
ΔH(kj/kmol)
Air
3043.0771
0.9979
3036.5582
Butanol
6604.3448
0.0020
13.1286
Butil Akrilat
11880.0620
0.0002
1.8336
Asam Akrilat
7227.4309
0.0000
0.0000
Total
3051.5204
Entalpi distilat ( hD )
= 3582,6535 kJ/kmol = 3,5826 MJ/kmol
e.
Menentukan Entalpi Vapor
Suhu Vapor pada dew point,
T = 338,5021 K
Referensi : Entalpi uap pada
T = 298 K
338 , 5021
ò CpdT
Komponen
kJ/kmol
298
ΔH(kj/kmol)
Air
1156.5833
0.9979
1154.1057
Butanol
4765.6741
0.0020
9.4735
Butil Akrilat
12048.2963
0.0002
1.8596
Asam Akrilat
4053.0975
0.0000
0.0000
Total
f.
Yi
1165.4388
Menentukan Panas Kondensasi Komponen
Lampiran B – Neraca Masa
Hvap(kJ/mol)
Yi
Hvap(kJ/mol)
91 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Air
41.0442
0.9979
40.9563
Butanol
47.0478
0.0020
0.0935
Butil Akrilat
44.2759
0.0002
0.0068
Asam Akrilat
36.2089
0.0000
0.0000
Total
HV
41.0567
= 1165,4388 kJ/kmol + 41,0567 kJ/mol = 42,2221 MJ/kmol
g.
Menentukan Beban Kondensor
QC = ( R+1) ( hD-HV ) D = ( 2,0773 ) ( 3,0515-42,2221) MJ/kmol 58,3631 Kmol/jam = -4749,0405 MJ/jam
h.
Menentukan Entalpi Umpan
Suhu Umpan pada buble point,
T = 339,8096 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
339 ,8096
ò CpdT
kJ/kmol
298
Komponen
Xi
Air
3145.5572
0.9038
2843.0633
Butanol
6832.0758
0.0810
553.5711
Butil Akrilat
12289.2947
0.0151
185.9561
Asam Akrilat
7476.9779
0.0000
0.0639
Total
3582.6545
Entalpi umpan ( hF )
= 3582,6545 kJ/kmol = 3,5826 MJ/kmol
i.
ΔH(kj)
Menentukan Kondisi Bottom
Hasil bawah berada pada kondisi buble point, ΣY=1, dengan menggunakan persamaan antoine didapat: Kondisi Bottom :
P = 0,25 atm T = 346,9806 K
Lampiran B – Neraca Masa
92 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Komponen
Po
ki
X
Air
0.3624
1.4496
0.4891
0.7090
Butanol
0.1605
0.6420
0.4297
0.2758
Butil Akrilat
0.0467
0.1867
0.0812
0.0152
Asam Akrilat
0.0284
0.1137
0.0000
0.0000
Total
j.
Y
1.0000
1.0000
Menentukan Entalpi Bottom
Suhu Bottom pada buble point,
T = 346,9806 K
Referensi : Entalpi cairan pada
T = 298 K
346 , 9806
ò CpdT
kJ/kmol
298
Komponen
Xi
air (LK)
3684.1031
0.4891
1801.8257
butanol (HK)
8034.3798
0.4297
3452.1626
but. Met.
14449.0601
0.0812
1173.2454
as. Met.
8794.1344
0.0000
0.4066
as Sul
Entalpi Bottom
6427.6402
= 6427,6402 kJ/kmol = 6,4276 MJ/kmol
Neraca Panas di sekitar Menara Distilasi : FhF + QC + QR = DhD + BhB Dengan:
ΔH(kj/kmol)
F
= 71,5939 kmol/jam
D
= 58,3631 kmol/jam
B
= 13,2307 kmol/jam
QC
= -4749,0405 MJ/jam
hD
= 3051,5204 kJ/kmol
hB
= 6427,6402 kJ/kmol
hF
= 3582,6545 kJ/kmol
Sehingga didapat QR
= 4755683,0530 kJ/jam = 4755,6830 MJ/jam
Resume Neraca Panas Menara Distilasi MD-06
Lampiran B – Neraca Masa
93 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Keterangan
Input (kJ/jam)
Panas yang dibawa umpan
Output (kJ/jam)
256496,0499
Panas yang dibawa destilat
178096,277
Panas yang dibawa bottom
85042,354
Panas pada kondensor
4749040,472
Panas pada reboiler
4755683,053
Total
6.
5012179,1029
5012179,1029
NERACA PANAS EVAPORATOR EV-01 UMPAN
KOMPONEN
(kg/hr)
HASIL ATAS (kmol/hr)
(kg/hr)
HASIL BAWAH
(kmol/hr)
(kg/hr)
(kmol/hr)
Butil Akrilat
258.04
1.82
232.24
1.64
25.80
0.18
Asam Akrilat
1541.32
17.92
1387.19
16.13
154.13
1.79
Asam Sulfat
130.37
1.33
0.00
0.00
130.37
1.33
1.19
0.01
0.00
0.00
1.19
0.01
1930.93
21.08
1619.43
17.77
311.50
3.31
MEHQ Total Hasil atas pada kondisi uap jenuh, ΣX=1, Kondisi operasi
T
= 387,1491 P Komponen
= 0,19 atm Yi
Ki
xi = yi/Ki
Butil Akrilat
0.0921
1.296009959
0.071033073
Asam Akrilat
0.9079
0.97736595
0.92896671
Asam Sulfat
0.0000
0.001409214
0
MEHQ
0.0000
0.002592169
0
Total
1.0000
Suhu Umpan
:
ΔHV 385,8655 Butil Akrilat
= 5,40 kJ/mol
ΔHV 385,8655 Asam Akrilat
= 4,50 kJ/mol
Maka panas untuk menguapkan ( Q1 )
0.999999782
T = 385,8655 K
= 81478,6878kJ/jam
Panas Untuk menaikan Suhu :
387 ,1491
ò CpdT kJ/kmol
KOMPONEN
Lampiran B – Neraca Masa
kmol/jam
385 ,8655
387 ,1491 m
ò CpdT
385 ,8655
94 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Butil Akrilat
1.8172
97.49805631
177.1750
Asam Akrilat
17.9223
227.4650135
4076.7067
Asam Sulfat
1.3303
406.2571402
540.4610
MEHQ
0.0096
247.0172886
2.3743
Total
4796.7269
Panas untuk menaikan suhu ( Q2 )
= 4796,7269 kJ/jam
Panas total yang ditambahkan
= Q1 + Q2 = 81478,6878 kJ/jam + 4796,7269 kJ/jam = 86275,4048
Keterangan
Input (kJ/jam)
Output (kJ/jam)
Panas untuk Penguapan
81478,6878
Panas untuk menaikan suhu
4796,7269
Panas yang ditambahkan
86275,4048
Total
7.
86275,4048
86275,4048
NERACA PANAS VAPORIZER V-01 a.
Preheating
Memanaskan umpan,
Tin
= 347,6078 K Tout
= 350,5163 K
350 , 5163
ò CpdT
Komponen
kmol/hr
350 , 5163 kJ/kmol
347 , 6078
m
ò CpdT
347 , 6078
Air
68.26118872
218.5304204
14917.14627
Butanol
6.523762471
490.8387807
3202.115617
Butil Akrilat
79.650996
881.2563197
70192.9436
Asam Akrilat
0.591780112
537.464066
318.0605452
Total
Lampiran B – Neraca Masa
155.0277273
88630.26603
95 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Panas untuk memenaskan umpan ( Q1)
b.
= 88630,26603 kJ/jam
Vaporizing
Panas untuk menguapkan, pada suhu
= 364,0247 K
Komponen
kmol/hr
Hvap
Q
Air
64.7221588
39.9202038
2583.721769
Butanol
5.91930124
45.2721323
267.9793888
Butil Akrilat
54.1663083
43.3063119
2345.743038
Asam Akrilat
0.36995633
35.6016121
13.17104168
Total
125.177725
5210615.238
Panas untuk manaikan suhu hasil cair pada suhu 364,0247 K Komponen
kmol/hr
Cpdt
mCpdT
Air
3.539029908
1016.262791
3596.584411
Butanol
0.604461229
2302.378432
1391.698497
Butil Akrilat
25.48468774
4129.948496
105250.4478
Asam Akrilat
0.221823784
2518.183249
558.5929384
Total
29.85000266
110797.3236
Panas pada bagian Vaporizing = 5321412,5614 kJ/jam
Panas ditambahkan pada vaporizing
= Q1 + Q2 =(88630,266+5321412,5614) kJ/jam = 5410468,8495 kJ/jam
Keterangan
Input (kJ/jam)
Panas untuk Penguapan
Output (kJ/jam)
5321412,5614
Panas untuk menaikan suhu
88630,266
Panas yang ditambahkan
5410468,8495
Total
Lampiran B – Neraca Masa
5410468,8495
5410468,8495
96 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
REAKTOR
Kode
:
Tugas
:
R-01 dan R-02 Mereaksikan Asam Akrilat sebanyak 4733,95542 kg/jam dan n-Butanol sebanyak 24346,07145 kg/jam menjadi n-Butil Akrilat dengan katalisator Asam Sulfat sebanyak 1424.92132 kg/jam
Jenis Alat
:
Alasan Pemilihan :
Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) 1.
Reaksi dijalankan dalam kondisi Isothermal sehingga suhu dan komposisi campuran yang harus selalu sama dapat dipenuhi dengan pemakaian reactor RATB karena adanya pengadukan.
2.
reaksi dijalankan dalam kondisi cair sehingga memungkinkan penggunaan jenis reactor RATB. 0
Kondisi Operasi
:
Isotermal pada suhu 80
C dan tekanan 1 atm
Reaksi : H2SO4
CH2=CHCOOH + C4H9OH
CH2CHCOOC4H9 + H2O
Reaksi di atas adalah reaksi esterifikasi antara alkohol dan asam dan merupakan reaksi yang berlangsung bolak-balik.
Konstanta Kesetimbangan Reaksi Konstanta kesetimbangan reaksi pembentukan n-Butil
Akrilat dari Asam Akrilat dan Butanol dapat di tentukan berdasarkan
persamaan berikut :
d ln k DHr = dt RT 2 ∆G = - RT ln K
(Smith, 1981)
dari penjabaran didapatkan:
ln
K1 DHr é 1 1 ù = ê - ú K2 R ë T2 T1 û
(Smith,
1981) Tabel 1. Harga ∆Gº untuk Beberapa Komponen Komponen N-Butanol
Lampiran B – Neraca Masa
∆GO298 (kJ/mol) -150,30
97 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Asam Akrilat
-223,00
N-Butil Akrilat
-286,06
Air
-228,59 (Carl L. Yaws, 1999)
∆GO total
= ∆GO produk - ∆GO reaktan = ((-286,06)+(-228,59) – ((-223,00)+(-150,30)) = -25,230 kJ/mol
∆GO298
= -RT ln K298
- 25,230 kJ/mol = - ( 8.314*10-3 kj/mol K) (298 K) (ln K298) K298 ln (K353/K298)
= 26.459,14 = (∆HO298/R) (1/353 – 1/298) = (-70,129/8.314*10-3) (-0,00077838) = 4,41021
K353
= 2,174 . 1006
Karena harga K yang besar maka reaksi pembentukan n-Butil Akrilat dapat dianggap bersifat searah (irreversible).
Konstanta Kecepatan Reaksi Nilai konstanta kecepatan berdasarkan US Patent no 3,875,212 diperoleh nilai k = 0.01254L/gmol menit 0 T = 80 C P = 1 atm Perbandingan umpan
: Nbutanol / asam Akrilat = 5 (% mol)
Katalis (H2SO4)
: 5 % (massa) x umpan reaktan masuk reactor
Menentukan Kondisi Operasi reaktor 1.
Neraca Massa Overall di sekitar Reaktor R-01 dan R-02 Dari perhitungan neraca massa diperoleh :
Lampiran B – Neraca Masa
98 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Komponen
Input (kg/jam)
Output (6) kg/jam
Arus (1)
Arus (2)
Arus (3)
Arus (4)
Arus (9)
A
91,2658
48,2987
29,0800
528,7483
1762,4944
B
-
4781,5684
-
19564,503
19963,7786
AA
4472,0257
-
-
-
261,9297
473,3955
NBA
-
-
-
-
396,7305
7974,4817
MEHQ
-
-
-
10,1467
-
10,1467
AS
-
-
1424,9213
-
-
1424,9213
Total
4563,2915
4829,8671
1454,0013
10,1467
20751,9115 31609,2182
31609,2182
2.
P operasi
= 1 atm
T operasi
o = 80 C
Menghitung FA0, Fi, FV dan CA0 a.)
Kecepatan umpan asam akrilat (FA0, kgmol/jam)
b.)
FA0
= 65,6915 kgmol/jam
FA0
= 0,0182 kgmol/detik
Kecepatan umpan volumetrik (Fi, kg/jam)
F FV = å- (1-i T TC ) n r = A.B r i Densitas (gr/cc atau kg/liter)
Komponen
BM
A
B
n Tc
H2O
18,0152
0,3471
0,2740
0,2857
647,1
C4H9OH
74,1224
0,2689
0,2667
0,2457
562,9
C2H3COOH
72,0634
0,3465
0,2582
0,3070
615,0
C2H3COOC4H9
128,1706
0,2995
0,2584
0,3084
598,0
MEHQ
124,139
0,3630
0,2652
0,1345
758,0
H2SO4
98,0734
0,4217
0,1936
0,2857
925,0
ρ, kg/liter
Fi / ρ
xi
xi / ρ
H2O
0,9755
714,9126
0,0221
0,0226
C4H9OH
0,7584
32100,1738
0,7702
1,0155
C2H3COOH
0,9819
4821,3310
0,1498
0,1525
Komponen
Lampiran B – Neraca Masa
99 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
C2H3COOC4H9
0,8368
474,1262
0,0126
0,0150
MEHQ
1,2294
8,2536
0,0003
0,0003
H2SO4
1,7645
807,5501
0,0451
0,0255
Fv
= 38926,3473 liter/jam
ρ camp = 0,8120 kg/liter c.)
Konsentrasi Asam Akrilat mula-mula (CA0, kgmol/liter)
FA0 = FV .C A0 ¾ ¾® C A0 = CA0
FA0 FV
= 0,00169 kgmol/liter = 1,6876 gmol/liter
3.
Menghitung Volume Reaktor a.)
Persamaan reaksi kimia Dari US Patent no 3,875,212 diperoleh nilai k = 0,01254 L/gmol.menit Reaksi yang terjadi : H2SO4 CH2=CHCOOH + C4H9OH
CH2CHCOOC4H9 + H2O
Sehingga persamaan reaksi kimia pembentukan n-butyl akrilat : Dianggap reaksi elementer
(-rA ) = k C A C B Skema reaktor menghitung
-rA
:
CA0, FA0 CB0 R
-rA, τ , CA, V
CA, FA Jika :
C A = C Ao (1 - X A ) C B = C Bo - C Ao X A Maka
- rA = k .C A0 (1 - X A ).(C B 0 - C A0 X A ) Dengan: CA0
= konsentrasi asam akrilat mula-mula (mol/liter)
Lampiran B – Neraca Masa
100 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
CB0
= konsentrasi n-butanol mula-mula (mol/liter)
FA0
= molar flowrate asam akrilat masuk (mol/detik)
FA
= molar flowrate asam akrilat keluar (mol/detik)
V
= volume reaktor (liter)
-rA
= kecepatan reaksi (mol/liter.detik)
τ
= waktu tinggal (detik)
CA
= konsentrasi akhir asam akrilat (mol/liter)
CB
= konsentrasi akhir n-butanol (mol/liter)
XA
= konversi asam akrilat menjadi n-butyl akrilat
Kondisi operasi : P operasi
= 1 atm
T operasi
o = 80 C
CA0
= 1,6876 gmol/liter
CB0
= 5 x CA0
k
= 0,01254 L/gmol.menit = 0,7524 L/gmoljam
XA
= 0,9
Sehingga persamaan -rA menjadi :
( - rA ) = k C A0 (1 - x A ) C A0 (5 - x A ) ( - rA ) = k (C A0 ) 2 (1 - x A ) (5 - x A ) diperoleh : -rA
b.)
= 0,8785 mol/liter detik
Neraca Massa RATB Neraca massa asam akrilat di sekitar RATB :
Rin - Rout - Rreaksi = Racc
FV .C A0 - FV .C A - (- rA ).V = 0 V C .X = t = A0 A FV (- rA ) V
=
C A0 . X A .Fv - rA
= 1,6876 gmol/liter x 0,9 x 38926,3473 liter/jam 0,8785 mol/liter detik = 67295,77 liter
Lampiran B – Neraca Masa
101 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
τ
= 1,73 jam = 1 jam 44 menit
Dari Tabel 8.8 Rase (1987) tidak dapat digunakan dengan satu vessel sehingga dilakukan optimasi untuk menentukan jumlah reaktor yang digunakan.
Optimasi Jumlah Reaktor Tujuan
: menentukan jumlah reaktor dan volum yang optimum.
Langkah-langkah : 1.
Menentukan jumlah reaktor (N) dan konversi akhir yang diinginkan
2.
Trial waktu tinggal (t)
3.
Hitung xi sampai xN dengan persamaan (1)
4.
Bila xN terhitung nilainya sama dengan xN diinginkan maka trial waktu tinggal (t) benar. Jika tidak, kembali trial waktu tinggal (t) dari tahap no.2
5.
Hitung volume tiap reaktor,
V = t . Fv
6.
Hitung volume total reaktor,
Vt = N.V
7.
Hitung konstanta harga total reaktor, dengan
H = N.K
K = V 0, 6 , karena jumlah reaktor yang dipakai berdasarkan harga total reaktor yang harganya dipengaruhi oleh volume
reaktor (six tenth factor)
Dengan algoritma di atas maka dapat disusun program optimasi reaktor. Dari hasil optimasi didapat hasil sebagai berikut : Tabel Hasil Perhitungan Optimasi Reaktor ========================================================== JUMLAH
VOL TIAP
REAKTOR
REAKTOR
VOL TOTAL REAKTOR
(M3)
WAKTU TINGGAL
(M3)
(JAM)
HARGA REAKTOR (RP*KONSTANTA)
========================================================== 1
67.29577
67.29577
1.73
15.33656
13.45246
26.90491
0.34624
12.93565
8.248267
24.74480
0.18374
13.26711
5.00535
20.02142
3.60262
18.01310
XA( 1 ) = .8999999 2 XA( 1 ) = .6865509 XA( 2 ) = .8999997 3 XA( 1 ) = .5417956 XA( 2 ) = .7867266 XA( 3 ) = .899999 4
0.12345
13.93440
XA( 1 ) = .4455003 XA( 2 ) = .6886155 XA( 3 ) = .8238915 XA( 4 ) = .8999977 5 XA( 1 ) = .3777865
Lampiran B – Neraca Masa
0.09257
14.65462
(BUAH)
102 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
XA( 2 ) = .6089177 XA( 3 ) = .752629 XA( 4 ) = .8429034 XA( 5 ) = .89998
Konversi dan Jumlah Reaktor Asumsi yang digunakan : §
Reaksi berlangsung secara isotermal
§
Pengadukan berjalan sempurna, sehingga kondisi di dalam reaktor seragam
§
Sifat fisis cairan dalam reaktor tetap
§
Reaksi berjalan steady state
Reaksi :
k A
+
B
(-rA ) = k C A C B (-rA ) = k C A 0 (1 - x A )(C B 0 - C A 0 x A ) ( - rA ) = k C A0 (1 - x A ) C A0 (5 - x A ) ( - rA ) = k (C A0 ) 2 (1 - x A ) (5 - x A )
Lampiran B – Neraca Masa
C
+
D
103 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Fv.Ci-1
Fv.Ci
i+1
i
Neraca Massa Asam Akrilat (A) pada reaktor ke – i : Fv.Ci-1 – Fv.Ci – (-rA)i.V
=0
V C i -1 - C i = Fv (- rA ) t= =
=
C i -1 - C i (- rA ) C 0 ( x i - x i -1 ) k C 0 (1 - x i )(5 - x i ) 2
( x i - x i -1 ) k C 0 (1 - x i )(5 - x i )
k C 0t (5 - 6 x i + x i ) = x i - x i -1 2
Diperoleh,
xi =
(6 kC 0t + 1) ± (6 kC 0t + 1) 2 - 4( kC 0t )(5kC 0t + x i -1 ) 2 kC 0t
Konversi optimum ditentukan dengan mencari konversi optimum pada single reaktor, di mana dipilih konversi sebesar 0,9 dengan waktu tinggal 1.73 jam. Dengan algoritma di atas maka dapat disusun program optimasi reaktor. Dari hasil optimasi didapat hasil sebagai berikut :
Lampiran B – Neraca Masa
104 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Tabel Hasil Perhitungan Optimasi Reaktor
=============================================================
JUMLAH
VOL TIAP
VOL TOTAL
WAKTU
REAKTOR
REAKTOR
REAKTOR
TINGGAL
(BUAH)
(M3)
(M3)
(JAM)
HARGA REAKTOR
(RP*KONSTANTA)
============================================================= 1
67.30682
67.30682
1.73
15.33656
22.45246
44.90491
0.34624
12.93565
11.91493
35.74480
0.18374
13.26711
8.00535
32.02142
0.12345
13.93440
6.00262
30.01310
0.09257
14.65462
XA( 1 ) = .9 2 XA( 1 ) = .6865509 XA( 2 ) = .8999999 3 XA( 1 ) = .5417906 XA( 2 ) = .7867266 XA( 3 ) = .899999 4 XA( 1 ) = .4455003 XA( 2 ) = .6886155 XA( 3 ) = .8238915 XA( 4 ) = .8999977 5 XA( 1 ) = .3777865 XA( 2 ) = .6089177 XA( 3 ) = .752629 XA( 4 ) = .8429036 XA( 5 ) = .89998
Atau dinyatakan dalam grafik :
Lampiran B – Neraca Masa
105 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Hubungan Volum dan Jumlah Reaktor
Volum Total, Liter
80000 60000 40000 20000 0 0
1
2
3 4 Jumlah Reaktor
5
6
Gambar 1 Grafik Hubungan Jumlah Reaktor dan Volum Total Reaktor
Hubungan Jumlah Reaktor dan Waktu tinggal
Waktu tinggal, menit
2 1.5 1 0.5 0 0
1
2
3 4 Jumlah Reaktor
5
Gambar 2. Grafik Hubungan Jumlah Reaktor dan Waktu Tinggal
Faktor hargar
Hubunganan Jumlah Reaktor dan Faktor Harga 16 15 14 13 12 0
1
2
3
4
Jumlah Reaktor Gambar 3. Grafik Hubungan Jumlah Reaktor dan Faktor Harga
Dari grafik didapat jumlah reaktor yang optimum adalah 2 (dua) pada konversi 90%. Volume masing-masing reaktor adalah 22.45246 m3.= 45817.83 liter Konversi reaktor pertama : XA1 = 0.6865509 = 0.69
Konversi reaktor kedua :
Lampiran B – Neraca Masa
5
6
6
106 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
XA2 =0.8999999 = 0.90
Neraca Massa Reaktor Umpan Reaktor R-01 dalam kg/jam
Tabel . Umpan Reaktor R-01 Komponen
TP-01
TP-02
TP-03
H2O
45.6
96.6
29.1
C4H9OH
TP-03
Recycle MD-01
Total
529.2
700.5 19564.5
24346.1
268.812
4733.9554
396.7305
396.7305
4781.6 4472.0257
C2H3COOH C2H3COOC4H9
10.1475
MEHQ
10.1475
1424.9213
H2SO4 4517.6586
Total
4878.1658
1424.9213
1454.0013
10.1475
31612.3363
20759.2275
Neraca Massa Reaktor Overall Tabel . Neraca Massa Overall Reaktor Neraca Massa Reaktor R-01 Tabel 5. Neraca Massa Reaktor R-01
komponen
BM
Input(kmol)
Reaksi (kmol)
Output (kmol)
Input(kg/hr)
H2O
18.0152
38.88440
45.10104
83.98543
700.51018
C4H9OH
74.1224
328.45768
-45.10104
283.35664
24346.07145
Reaksi (kg/hr)
Input (Arus 5) Komponen
Output(kg/hr
812.50419
1513.01437
-3342.99705
21003.07440
Output (Arus 6)
BM
kgmol/jam
kg/jam
kgmol/jam
kg/jam
H2O
18.0152
38.88440
700.51018
98.00678
1765.61172
C4H9OH
74.1224
328.45768
24346.07145
269.33530
19963.77859
C2H3COOH
72.0634
65.69154
4733.95542
6.56915
473.39554
C2H3COOC4H9
128.1706
3.09533
396.73046
62.21771
7974.48166
MEHQ
124.139
0.08174
10.14749
0.08174
10.14749
H2SO4
98.0734
14.52913
1424.92132
14.52913
1424.92132
450.73982
31612.33632
450.73982
31612.33632
Jumlah C2H3COOH
72.0634
65.69154
Lampiran B – Neraca Masa
-45.10104
20.59050
4733.95542
-3250.13402
1483.82140
107 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
C2H3COOC4H9
128.1706
3.09533
45.10104
MEHQ H2SO4
124.139
0.08174
0.00000
98.0734
14.52913
0.00000
Total
450.73982
0.00000
48.19637
396.73046
5780.62688
0.08174
10.14749
0.00000
10.14749
14.52913
1424.92132
0.00000
1424.92132
450.73982
31612.33632
0.00000
Neraca Massa Reaktor R-02
Tabel 5. Neraca Massa Reaktor R-02 komponen
BM
Input(kmol)
Reaksi (kmol)
Output
Input(kg/hr)
Reaksi (kg/hr)
Output(kg/hr
H2O
18.0152
83.98543
14.02135
98.00678
1513.01437
252.59735
1765.611723
C4H9OH
74.1224
283.35664
-14.02135
269.33530
21003.07440
-1039.296
19963.77859
C2H3COOH
72.0634
20.59050
-14.02135
6.56915
1483.82140
-1010.426
473.3955417
C2H3COOC4H9
128.1706
48.19637
14.02135
62.21771
6177.35734
1797.1243
7974.481659
MEHQ
124.139
0.08174
0.00000
0.08174
10.14749
0.00000
10.14749033
H2SO4
98.0734
14.52913
0.00000
14.52913
1424.92132
0.00000
1424.921316
450.73982
0.00000
450.73982
31612.33632
0.00000
31612.33632
Total
NERACA PANAS REAKTOR Tujun = Menentukan jumlah panas yang harus diambil pendingin sehingga reaktor beroperasi secara isotermal Neraca Panas : panas masuk -panas keluar - panas reaksi + Q = 0 delHreaktan -delHproduk - delHreaksi standar + Q = 0 Suhu operasi = 80 C = 353,15 K dan P= 1 atm
Lampiran B – Neraca Masa
6177.35734
31612.33632
108 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
DHReaktan reaktan
produk
80 C
80 C
DHReaktan DHProduk
reaktan
produk
25 C
25 C
D H Reaksi Standar
Panas Reaksi pada
25 C
(Dari NIST.GOV)
DHf as.akrlt =
-336.23
kJ/mol
DHf butanol =
-274.6
DHf n-but akr
=
-395.05
DHf air
=
-285.84
kJ/mol
DHreaksi
= DHf produk =
-70.06
-
kJ/mol kJ/mol
DHf reaktan kJ/mol
= -16.8144 kcal/mol
Harga DHr negatif berarti reaksi esterifikasi ini bersifat eksotermis Sehingga dibutuhkan pendingin untuk menyerap panas
Menghitung Cp dengan menggunakan persamaan : 2 3 Cp = A + BT + CT + DT (kJ/kmol K) cp dalam J/mol.K, T dalam K, Tref = 25 °C=298 K Komponen
A
B
C
D
92.0530
-0.0400
-2.110E-04
5.347E-07
C4H9OH
83.8770
0.5663
-1.721E-03
2.278E-06
C2H3COOH
-18.2420
1.2106
-3.116E-03
3.141E-06
C2H3COOC4H9
101.2390
1.1519
-3.241E-03
3.946E-06
MEHQ
30.6130
1.2814
-2.728E-03
2.320E-06
26.0040
0.7034
-1.386E-03
5.347E-07
H2O
H2SO4 (Sumber : yaws (1999))
Lampiran B – Neraca Masa
109 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
8.
o Menghitung Panas Reaksi standar Pada 298 K
o Panas rekasi standar pada suhu 25 C ( 298 K) reaksi yang terjadi : C4H9OH +
C2H3COOH ----------->
C2H3COOC4H9
+
H2O
Enthalpi pembentukan (ΔHf) komponen pada 25 °C (298 K): H2O
=
-285.84
Joule/gmol
C4H9OH
=
-274.60
Joule/gmol
C2H3COOH
=
-336.23
Joule/gmol
C2H3COOC4H9
=
-395.05
Joule/gmol
MEHQ
=
0
Joule/gmol
H2SO4
=
0
Joule/gmol
Panas rekasi standar pada suhu 298 K ( DHf 298 ) DHf298 =
9.
DHf produk - DHf reaktan =
{ DHf C2H3COOC4H9 + 2DHf H2O } - { DHf C2H3COOH + DHf C4H9OH }
=
{ -865205 - 2*241800 + 82100 } - { -294801 - 2*135100 }
=
-70.0600
J/gmol
=
-70.0600
kJ/kgmol
( eksothermis )
Neraca Panas Reaktor R-01
T1= 353 K
T2= 353 K
DH1
DH2
ΔHR 298 K
Reaktor bekerja secara isotermal pada suhu 353 K
Referensi : Entalpi cairan pada 298 K = 0 Menghitung enthalpi umpan ( ΔH1 )
komponen
BM
Input(kmol)
Cpdt(80-25)
ΔH1=mCpdt
H2O
18.0152
38.88439674
4061.261027
157919.6851
C4H9OH
74.1224
328.4576787
8881.894593
2917326.481
C2H3COOH
72.0634
65.69153574
8309.718587
545878.1756
C2H3COOC4H9
128.1706
3.095331242
14517.90117
44937.71305
MEHQ
124.139
0.081742968
12873.50795
1052.318751
Lampiran B – Neraca Masa
110 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
H2SO4
98.0734
14.52913141
6825.067332
Total
99162.30014 3766276.6733
Menghitung entalpi produk reaktor R-01 ( ΔH2 ) komponen
BM
Output(kmol)
Cpdt(25-80)
ΔH2=mCpdt
H2O
18.0152
83.985433
-4061.261027
-341086.7659
C4H9OH
74.1224
283.3566425
-8881.894593
-2516743.831
C2H3COOH
72.0634
20.59049949
-8309.718587
-171101.2563
C2H3COOC4H9
128.1706
48.1963675
-14517.90117
-699710.1
MEHQ
124.139
0.081742968
-12873.50795
-1052.318751
H2SO4
98.0734
14.52913141
-6825.067332
-99162.30014
Total
ΔH =
-3828856.572
ΔH Reaktan + ΔHReaksi + ΔH Produk
= -3222358.4987
kJ/jam
Panas yang harus ditambahkan = 3222358.499
kJ/jam = 3054206.553 Btu/jam
10.
Neraca Panas Reaktor R-02
T1= 353 K
T2= 353 K
DH1
DH2
ΔHR 298 K
Reaktor bekerja secara isotermal pada suhu 353 K
Referensi : Entalpi cairan pada 298 K = 0 Menghitung enthalpi umpan ( ΔH1 ) komponen
BM
Input(kmol)
Cpdt
mCpdt
H2O
18.0152
83.985433
4061.261027
341086.7659
C4H9OH
74.1224
283.3566425
8881.894593
2516743.831
C2H3COOH
72.0634
20.59049949
8309.718587
171101.2563
C2H3COOC4H9
128.1706
48.1963675
14517.90117
699710.1
MEHQ
124.139
0.081742968
-12873.50795
-1052.318751
H2SO4
98.0734
14.52913141
6825.067332
99162.30014
Total
3826751.934
Menghitung entalpi produk reaktor R-02 ( ΔH2 ) komponen
BM
Lampiran B – Neraca Masa
Output(kmol)
Cpdt
mCpdt
111 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
H2O
18.0152
98.00677891
-4061.261027
-398031.1116
C4H9OH
74.1224
269.3352966
-8881.894593
-2392207.714
C2H3COOH
72.0634
6.569153574
-8309.718587
-54587.81756
C2H3COOC4H9
128.1706
62.21771341
-14517.90117
-903270.6142
MEHQ
124.139
0.081742968
-12873.50795
-1052.318751
98.0734
14.52913141
-6825.067332
-99162.30014
H2SO4
Total
-3848311.876
ΔH Reaktan + ΔHReaksi + ΔH Produk
H=
= -1003895.437
kJ/jam
Panas yang harus ditambahkan = -1003895.437
kJ/jam = -951509.2819 Btu/jam
PERANCANGAN REAKTOR R-01 Dari data sebelumnya diketahui : Volum cairan
=
22908.915
Liter
Waktu Tinggal
=
20.9574
menit
Konversi
=
0.6865578
Neraca Massa : komponen
BM
Input(kmol)
H2O
18.0152
38.88440
45.10104
83.98543
700.51018
812.50419
1513.01437
C4H9OH
74.1224
328.45768
-45.10104
283.35664
24346.07145
-3342.99705
21003.07440
C2H3COOH
72.0634
65.69154
-45.10104
20.59050
4733.95542
-3250.13402
1483.82140
C2H3COOC4H9
128.1706
3.09533
45.10104
48.19637
396.73046
5780.62688
6177.35734
MEHQ
124.139
0.08174
0.00000
0.08174
10.14749
0.00000
10.14749
H2SO4
98.0734
14.52913
0.00000
14.52913
1424.92132
0.00000
1424.92132
Total
Reaksi (kmol)
450.73982
Output (kmol)
450.73982
Menentukan & Cek Volum Reaktor Flow Rate Flow rate
Komponen H2O C4H9OH C2H3COOH C2H3COOC4H9 MEHQ H2SO4
ρ 0.975493784
718.1083016
24346.07145
0.758440486
32100.17383
4733.95542
0.836761382
5657.47359
396.73046
0.981877282
404.0530012
10.14749
1.229373101
8.254199091
1424.92132
1.764498936
807.5501138
31612.33632 Volum Volum ops
= =
Volum
700.51018
Flow rate*Waktu tinggal
22965.28068 Liter
Lampiran B – Neraca Masa
39695.61304
Input(kg/hr)
31612.33632
Reaksi (kg/hr)
0.00000
Output(kg/hr
31612.33632
112 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
22.96528068 m^3 811.0112333 ft^3 6066.785331 gallon 144.4472697 barrel Over Desig 20%: Volume R-01 =
27558.33681 Liter 27.55833681 m^3 973.2134799 ft^3 7280.142397 gallon 173.3367237 barrel
A.
Menghitung Dimensi Utama Reaktor
1. Menentukan diameter (IDs) dan tinggi reaktor (H) Bentuk :
Silinder tegak dengan alas dan head "torisperical dished head"
Alasan :
1. Pengeluaran mudah 2. Jenis head ini dapat digunakan hingga tekanan 200 psi
Volume cairan = 22965.28068 liter = 811.0112333 ft^3 = 6066.785331 gallon P Operasi
= 1 atm
Diambil over design 20%, sehingga : V design
= 27558.33681
liter = 973.2134799
= 7280.142397
gallon
ft^3
(dari Rase,Tabel 8.8 bisa digunakan 1 buah tangki ) P design
=
1.2
atm
= 17.64
psi
3 V head
=
0.000049 IDs 3
Dengan V
=
volume head, ft
IDs
=
diameter tangki, ft
H
=
Vreaktor
=
(Brownell, eq.5.11)
2D (Vol. < 400 bbl)
V silinder + 2 V head =
2 3 1/4. π.IDs . 2 IDs + 2 *0.000049 IDs
=
3 3 1.57 IDs + 0.000098 IDs
973.2134799 =
1.570098
IDs
IDs
=
8.5263
H
=
17.0526 ft = 204.6311258 in =
3
2.Menentukan tebal reaktor Tebal dinding reaktor
Lampiran B – Neraca Masa
ft
=
102.3155629 in = 5.1976
2.5988 m
m
113 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
t
= p*ri/(f*E-0.6*p) + c
(Brownell, eq.13.1)
dengan :
perancangan, psia ri = jari-jari dalam reaktor, in f = maximum allowable stress , psia E = effisiensi pengelasan c = corrosion allowance , in Dipilih bahan konstruksi Stainless Steel SA 240 Grade316 karena tahan korosi H2SO4
Maka P
=
17.64
psia
f
=
17900
psia
E
=
0.8
ri
=
51.68
inch
c
=
0.12500
inch
inch
0.479320259 cm
Sehingga diperoleh : t shell = 0.18871
=
Dari Brownell p.90, dipilih / digunakan tebal standar 1/4 : t shell
=
ODshell =
0.25
inch
IDs + 2.ts
=
=
=
8.567963573
0.635
cm
102.8155629 in =2.611515297 m ft
Tebal alas dan head reaktor untuk head jenis torisperical : t = p*rc*W/((2*f*E)-(0.2*p)) + c dengan :
(Brownell,eq.7.77)
W = stress-intensification factor for torispherical dished heads rc = radius of crown,in
Asumsi : OD head =
ID shell + 2*tshell
=
102.8155629 in
Dipakai standar OD =
108 in
(Brownell, p.90)
Dari tabel 5.7 Brownell untuk : OD = 108 t = 0.375 icr = 6.5 r=
102
in in in
W = 1/4(3+((r/icr)^0.5)) =
1.7403
in
(Brownell, p.90 ) (Brownell, eq. 7.76)
in
Lampiran B – Neraca Masa
p = tekanan
114 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Sehingga t =
0.2343485
in
Dari Brownell p.90, dipilih / digunakan tebal standar 1/4 : t head
= 0.25
in
=
0.635
cm
3.Menentukan tinggi reaktor Untuk tebal head 0,25 in maka standard straight flange (sf) = 1.5-3 in Dipilih
sf = icr =
2
in
6.5
in
Dari gambar : BC = r - icr =
95.5 in
AB = (IDs/2)-icr = 44.65778144 in AC = (BC^2-AB^2)^0.5 b
=
= r - AC =
17.58476 in
Tinggi head (OA) =
t head+b+sf =
84.41523889 in
19.83476 in
= 0.50380 m
Tinggi reaktor total = H + 2*OA =
244.300648 in
=
Menghitung Dimensi Pengaduk dan Daya Pengaduk 1. Menentukan dimensi pengaduk V cairan
Fv
=
=
22965.28
liter
=
6066.79
38929.5437 liter/jam
Lampiran B – Neraca Masa
galon
20.35839 ft
= 6.20524 m
115 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
=
171.4203
galon/min
Menghitung viscositas cairan dalam reaktor / Arus(6) : T operasi
=
80
°C =
P operasi
=
1.20
atm
353.15
Kelvin
Ln( m ) = A + B / T + C.T + D.T 2
Persamaan viskositas cairan :
Komponen
A
B
C
D
H2O
-10.2058
1792.50
0.0177
-1.26E-05
C4H9OH
-5.3970
1325.60
0.0062
-5.51E-06
C2H3COOH
-15.9215
2440.00
0.0344
-2.77E-05
C2H3COOC4H9
-6.9308
1170.00
0.0135
-1.23E-05
MEHQ
-16.2546
3320.80
0.0271
-1.72E-05
H2SO4
-18.7045
3496.62
0.0331
-1.70E-05
(Sumber: Carl. L. Yaws (1999)) Arus(5), kg/jam
xi
µ, cP
xi / µ
H2O
1513.0144
0.0479
0.6415
0.0746
C4H9OH
21003.0744
0.6644
0.8758
0.7586
C2H3COOH
1483.8214
0.0469
0.7272
0.0645
C2H3COOC4H9
6177.3573
0.1954
0.6810
0.2870
MEHQ
10.1475
0.0003
1.7850
0.0002
H2SO4
1424.9213
0.0451
2.1309
0.0212
Komponen
31612.3363
1.2061
µ campuran
=
1 / Σ (xi/µ)
µ campuran
=
0.8291
cP =
5.574E-04
lbm/ft.s
Dari volume cairan dan viskositas cairan, dari fig. 8.4 dan Tabel 8.3 Rase diperoleh jenis pengaduk yang dapat
digunakan adalah jenis flat
turbin yang dilengkapi dengan baffle. Alasan pemilihan jenis impeller : 1. Range viskositas pengaduk jenis ini sesuai dengan viskositas bahan di reaktor
(Rase, fig. 8.4)
2. Baffle dapat memperbaiki transfer panas di dalam reaktor Jenis ; Turbin dengan 6 blade dan 4 baffle Pertimbangan : ** Pengaduk jenis ini bisa digunakan untuk kapasitas > 2000 galon (volume reaktor =
7280.142397 galon
** Untuk Nre>10000 sebaiknya digunakan baffle (4 baffle atau lebih) (Perry, 7th ed.) Dari Brown p.507, untuk turbin dengan 6 blade diperoleh persamaan ;
Lampiran B – Neraca Masa
Dt/Di =
3
116 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Zi/Di =
0.75-1.30
w/Dt =
0.1
L/Di
0.25
=
Zi=Di=1.0
dengan, Di = diameter pengaduk Dt = diameter dalam reaktor Zi = jarak pengaduk dari dasar reaktor w = lebar baffle L = panjang blade sehingga : Dt =
8.5263
ft
=
2.59882
m
=
102.3156 in
Di =
2.8421
ft
=
0.86627
m
=
34.1052 in
Zi =
2.8421
ft
=
0.86627
m
=
34.1052 in
L =
0.7105
ft
=
0.21657
m
=
8.5263
w =
0.8526
ft
=
0.25988
m
=
10.2316 in
in
Tinggi cairan (z) dicari dengan persamaan ; V cairan
=
811.0112 ft^3
1/4*3.14^Dt^2*z+0.000049*(Dt/12)^3 =
z
57.06772507 z + =
14.21138
ft
1.75766E-05 =
4.33163 m
=170.5365787
in
2.Menghitung daya pengaduk (P) Persamaan kecepatan pengadukan : WELH/2*Di = (3.14*Di*N/600)^2
(Rase, eq. 8.8)
dengan : WELH = water equivalent liquid height, ft Di = diameter pengaduk, ft N = kecepatan pengadukan, rpm Densitas campuran dalam reaktor pada 80 C : xi/ρi
komponen
xi(kg/j)
H2O
0.04786
0.975493784
0.04906389
C4H9OH
0.66439
0.758440486
0.87600134
C2H3COOH
0.04694
0.836761382
0.0560949
C2H3COOC4H9
0.19541
0.981877282
0.19901642
MEHQ
0.00032
1.229373101
0.00026111
H2SO4
0.04507
1.764498936
0.02554541
Total
1.00000
Densitas campuran
densitas (g/cm^3)
1.20598
= 829.19904 kg/m^3 =
Densitas air pada 80 C Specific gravity
=
60.81228
lb/ft^3
=
0.85126
Lampiran B – Neraca Masa
51.76690
lb/ft^3
117 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
WELH = z x specific gravity
=
12.09754147 ft
Jumlah turbin = WELH / D
=
1.418850599
N =
=
2
=
600(WELH/2*Di)^0.5/(3.14*Di)
98.08359
rpm
= 1.63473 rps
= 5885.015609
rpj
Bilangan Reynold ;
N RE = NRe
N .Di2 . r m
=
1226424.17
Fig. 8.8 Rase, diperoleh harga Np = 5.5 Besarnya daya yang dibutuhkan untuk pengadukan ;
æ r ö æ N ö æ Di ö dengan P :=P 3,52.10 . N P .ç ÷.ç ÷ .ç ÷ è 62,4 ø è 60 ø è 12 ø dens = densitas, lb/ft^3 3
(Rase, fig.8.8)
5
= daya, hp - 3
N
= kecepatan putar, rpm
Di
= diameter pengaduk, in
maka, P =
13.01081
hp
Efisiensi motor = 85 %, sehingga daya aktual yang dibutuhkan : P=
15.3068315 = 16
hp
Jadi daya yang dibutuhkan untuk pengadukan sebesar 16
hp
3. Cek : V cairan + V pengaduk harus < V vessel V cairan
=
22965.28
liter =
1401341.43 in3
V vessel
=
27558.34
liter =
1681609.71 in3
Diamt Pengaduk
=
34.11
in
Tinggi pengaduk
=
8.53
in
Tebal pengaduk
=
1/4 in
=
Dia. Shaft
4
in
Misal :
=
0.25
in
a. Volume daun pengaduk V
=
3.P.L.T
V
=
218.09
in3
karena digunakan 2 buah pengaduk, maka : 436.19
in3
Lampiran B – Neraca Masa
V
=
118 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
b. Volume shaft Tinggi shaft =
tinggi vessel - tinggi pengaduk dari dasar vessel =
170.53
in 2
V
V
=
1/4 π D t
=
2141.81
3 in
Dengan demikian, V pengaduk =
V daun pengaduk + V shaft
=
2577.99
in3
V vessel
>
V pengaduk + V cairan
1681609.71 >
1403919.42
V pengaduk + V cairan tidak melebihi V vessel.
Menentukan lubang pemasukan dan pengeluaran, dan manhole 1. Menentukan lubang pemasukan 0.45 Di opt
=
3.9 × Q
×ρ
0.13
Dengan Q
= debit aliran ,
ft3/s
ρ
= densitas,
3 lb/ft
Di opt = diameter pipa optimum, in Pipa pemasukan reaktan - Umpan asam akrilat (fresh feed) Kecepatan massa =
4359.8918
kg/jam =
Densitas(ρ)
=
836.7614
kg/m3
Debit ( Q )
=
F/ ρ
9611.7544
=
184.0021
ft3/jam
=
0.0511
ft3/s
maka diameter pipa optimum =
1.7109
in
dipakai diameter pipa standar IPS =
2.0000
SN
40
=
in
OD =
2.880
in
ID
2.469
in
=
=
Lampiran B – Neraca Masa
9611.7544 =
lb/jam 52.24
lb/ft3
52.24
lb/ft3
lb/jam
119 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
- Umpan n-butanol (fresh feed) Kecepatan massa =
4829.3032
kg/jam =
Densitas(ρ)
=
758.4405
kg/m3
Debit ( Q )
=
F/ ρ
10646.6120 lb/jam
=
=
224.8598
ft3/jam
=
0.0625
ft3/s
10646.6120 lb/jam =
47.35
lb/ft3
47.3478
lb/ft3
maka diameter pipa optimum Di opt =
3.9 x 0.0330.45 x 65.170.13
=
1.8487
in
dipakai diameter pipa standar IPS =
2
SN
40
=
in
OD =
2.880
in
ID
2.469
in
=
- Umpan Asam sulfat (fresh feed) Kecepatan massa =
1564.8654
kg/jam =
Densitas(ρ)
=
1764.4989
kg/m3
Debit ( Q )
=
F/ ρ
3449.8796
=
=
31.3187
ft3/jam
=
0.0087
ft3/s
3449.8796
lb/jam
=
110.15
lb/ft3
110.1538
lb/ft3
lb/jam
maka diameter pipa optimum Di opt =
3.9 x 0.01950.45 x 59.450.13
=
0.8498
in
dipakai diameter pipa standar IPS =
1
SN
40
=
in
OD =
1.050
in
ID
0.824
in
=
- Umpan dari recycle komponen
massa
C4H9OH
22152.1332
Lampiran B – Neraca Masa
ρ ( gr/cc)
Xi 0.9436
0.7584
Xi/ρ 1.2442
120 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
C2H3COOC4H9
1323.5294
0.0564
0.9819
0.0000
0.0000
0.9755
H2O
23475.6626
0.0574 0.0000 768.2974
Kecepatan massa = 23475.6626
kg/jam = 51754.1062
lb/jam
Densitas(ρ)
= 768.2974
kg/m3
lb/ft3
Debit ( Q )
=
F/ ρ
= 47.96 =
51754.1062 lb/jam 47.9631
=
1079.0393
ft3/jam
=
0.2997
ft3/s
lb/ft3
maka diameter pipa optimum 0.45 Di opt =
3.9 x 0.0588
=
3.7507
0.13 x 46.44
in
dipakai diameter pipa standar IPS =
4
SN
40
=
in
OD =
6.625
in
ID
6.065
in
=
- Pipa keluaran komponen
C4H9OH
ρ ( gr/cc)
Xi
massa
H2O
Xi/ρ
1233.4725
0.0359
0.9755
0.0368
22552.0187
0.6571
0.7584
0.8663
104.7399
0.0031
0.8368
0.0036
8899.2606
0.2593
0.9819
0.2641
1533.5681
0.0447
1.7645
C2H3COOH C2H3COOC4H9 H2SO4
34323.0598
Kecepatan massa =
34323.0598 kg/jam =
Densitas(ρ)
835.9856
kg/m3
F/ ρ
75668.1212 lb/jam
=
Debit ( Q )
=
=
=
1449.8931
ft3/jam
=
0.4027
ft3/s
maka diameter pipa optimum Di opt =
3.9 x 0.164960.45 x 520.13
=
4.3313
in
dipakai diameter pipa standar IPS =
5
SN
40
=
in
Lampiran B – Neraca Masa
0.0253 835.9856
75668.1212 lb/jam =
52.19
lb/ft3
52.1888
lb/ft3
121 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
OD =
8.625
in
ID
7.981
in
=
3. Man Hole Dipilih Diameter Standart D
24
inchi
t
0.25
inchi
]
1
3
2
4
1
Motor Pengaduk
2
Lubang Pemasukan Butanol
3
Lubang Pemasukan Asam Metakrilat danAsam Sulfat
4
Lubang pemasukan air pendingin
5
Lubang Pengeluaran air pendingin
6
Man Hole
7
Koil pendingin
8
Bafle
9
Pengaduk
10
Penyangga Koil
11
Lubang Pengeluaran Hasil
6
7
Lampiran B – Neraca Masa
122 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
Menghitung tebal isolasi dinding Reaktor Isolator yang digunakan asbestos dengan ε Suhu isolator bagian luar T3
= 45
= 0.93
oC =
113 oF = 573 R
oC =
86 oF
Suhu udara luar Tu
= 30
Suhu film tf =
T3 + Tu = 2
= 546
R
113 + 86 99.5 2
=
oF = 559.5
R
Sifat fisis udara pada tf : ρ =
0.0719
3 lb/ft
cp =
0.2406
o BTU/lb F
ω =
0.0467
lb/hr ft
k =
0.0152
2 o BTU/ (hr ft ) ( F/ft)
Asumsi : Sifat – sifat fisis udara tetap Di sekeliling reaktor terjadi konveksi bebas Koefisien panas radiasi (hr) :
0,173 e hr = =
4 4 æ æ T3 ö - æ Ta ö ö÷ çç ç 100 ÷ø çè 100 ÷ø ÷ èè ø (T3 - Ta )
1.127825956 BTU/ (hr ft2 ) oF/ft)
Untuk konveksi bebas digunakan pendekatan
Lampiran B – Neraca Masa
=
(
) (
)
4 4 ö 0,173 x0.93æç 573 - 546 100 100 ÷ø è (573 - 546)
123 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun 3 X = ψ L Δt
(MC Adams, fig 7-7)
Hubungan persamaan dimensional (X) dan Koefisien panas konveksi (hc) udara pada tekanan atmosfer o hc (BTU/ hr ft F )
X 9 12 10 - 10
0,19 (td – ts)
1/3
4 9 10 - 10
0,29 ((td – ts) / L)
0,25
(MC Adams, p.7-5a,7-5b) Δt = 27oF, ψ Fig 7-8 Mc Adam pada tf = 559,50R adalah :
1.20E+06
L = tinggi total reaktor = X1 =
20.35838733 ft 3
ψ L1 Δt =
1,2.106 x 8,79541783 x 27
= 2.73E+11 hc = 0,19 (td – ts)1/3 = 0,19 ( 27 )1/3 = hc + hr =
0.57
BTU/ (hr ft2) (oF/ft)
1.697825956 BTU/ (hr ft2) (oF/ft)
Penentuan tebal isolasi dilakukan dengan cara coba – coba
Dinding reaktor
R1 = jari – jari dalam reaktor = 4.263148453 ft R2 = jari – jari luar reaktor
= 4.283981787 ft
R3 = jari – jari reaktor setelah diisolasi, ft T1 = suhu dinding dalam reaktor
= 239
oF
T3 = suhu dinding luar reactor
= Tw = 113
oF
Tu = suhu udara luar
=
86 oF
Tf = suhu film
=
99.5 oF
Lampiran B – Neraca Masa
124 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
k1 = konduktivitas dinding rektor = 26 BTU/ (hr ft2) (oF/ft) k2 = konduktivitas panas isolator
= 0.111
(Kern tabel 2)
BTU/ (hr ft2) (oF/ft)
(Kern tabel 2)
Pada dinding reaktor berlaku persamaan :
2p L(T1 - Tw ) R ln 3 1 R1 R2 + + k1 k2 (hr + hc ) R3
ln R2
Qloss =
1 Q loss = Pada keadaan ajeg :
( hr + hc )p 2 R3 L(Tw - Tu ) Qloss Q1loss = 2pL 2pL
(T1 - Tw ) = ( hr + hc ) R3 (Tw - Tu) R R ln 2 ln 3 1 R1 R2 + + k1 k2 ( hc + hr ) R3
Trial R3 didapat
= 4.85731374
Tebal isolasi =
ft = 0.573331953 ft
= 6.879983438 in = 17.47515793 cm
kiri
kanan
kiri-kanan
111.3327098
111.3327902
-0.000080
Tebal IsolatorDiambil = 7 inchi maka R3 =
4.86731512 ft
Trial Tw sehingga Qloss=Q1loss Trial Tw = 101.6539151 oF = 38.69661949
hr
= 1.093447783 BTU/ (hr ft2) (oF/ft)
dt
= 15.65391508
X1
= 1.59E+11
hc
= 0.475292826 BTU/ (hr ft2) (oF/ft)
hr+hc
= 1.568740609 BTU/ (hr ft2) (oF/ft)
Qloss Q1loss = 2pL 2pL
Lampiran B – Neraca Masa
C = 561.6539151 R
125 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
kiri
kanan
kiri-kanan
119.4155661
119.5263278
-0.110761671
Q yang hilang pada dinding reaktor = 15281.52138
Btu/jam
Menentukan Panas yang Hilang Pada Head
(hr + hc ) A(Tw - Tu )
Q=
A= Luas Silinder Dengan R=R3 = 74.38897534 ft2 Q = 2x
(hr + hc ) A(Tw - Tu )
= 3653.53006 Btu/jam
Total Panas Yang Hilang dari Isolator Q loss = Qloss dari dinding + Qloss Dari Head = 18935.05144 Btu/jam
PERANCANGAN REAKTOR R-02 1.
Menentukan Volum Reaktor R-02. Volume reaktor R-02, sama dengan reaktor R-01
2.
Menghitung Dimensi Utama Reaktor R-02. Dimensi utama R-02, sama dengan reaktor R-01
3.
Menghitung Dimensi dan Daya Pengaduk a. Menghitung Dimensi Pengaduk Dimensi pengaduk reaktor R-02 sama dengan reaktor R-01.
b. Menghitung Daya Pengaduk (P) perhitungan identik dengan R-01 dan diperoleh : no
Keterangan
R-01
R-02
DESIGN REAKTOR 3 1
volume reaktor, ft
973.2134799
973.2134799
2
diameter reaktor (D), ft
8.5263
8.5263
3
tinggi reaktor (H), ft
17.0526
17.0526
4
Tebal dinding reaktor, in
0.25
0.25
5
Tebal alas dan head reaktor, in
0.25
0.25
6
Tinggi head, in
19.83476
19.83476
7
Tinggi Total, ft
20.35839
20.35839
Lampiran B – Neraca Masa
126 BPrarancangan Pabrik N-Butil Akrilat Dari Asam Akrilat dan N-Butanol
Kapasitas 60.000 ton/tahun
AGIGATOR 1
Jenis AGIGATOR
2
diameter pengaduk, ft
8.5263
8.5263
3
jarak pengaduk dari dasar reaktor, ft
2.8421
2.8421
4
lebar baffle, ft
0.8526
0.8526
5
panjang blade, ft
0.7105
0.7105
6
Tinggi cairan, ft
14.21138
14.21138
51.76690
52.43764
60.81228
60.81228
0.85126
0.86229
12.09754147
12.28169888
2
2
0.00056
0.00055
7
Turbin dengan 6 blade dan 4 baffle
Densitas campuran, lb/ft3
Turbin dengan 6 blade dan 4 baffle
O 8
Densitas air pada 80 C, lb/ft3
9
Specific gravity
10
WELH, ft
11
Jumlah turbin
12
Viskositas campuran, lb / ft s
13
Bilangan Reynold
1226424.17
1266728.57
14
daya MOTOR, hp
16
16
Lampiran B – Neraca Masa