Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
95
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES Unit pendukung proses atau yang lebih dikenal dengan sebutan utilitas merupakan bagian penting untuk proses produksi dalam pabrik. Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik aluminium oksida adalah: a. Unit pengadaan air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk pemenuhan kebutuhan air sebagai berikut : a. Air proses b. Air pendingin c. Air umpan boiler d. Air konsumsi umum dan sanitasi b. Unit Pengadaan Steam Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas coil reaktor . c. Unit pengolahan limbah Unit ini berfungsi untuk pengolahan limbah gas, cair dan padat. Limbah padat berupa limbah sisa reaktan yang tidak bereaksi dan limah domestik. limbah cair berupa air buangan sanitasi, air berminyak di proses dan air sisa utilitas. Limbah gas berupa gas CO, CO2, O2, H2O, CH4 dan N2.
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
96
d. Unit pengadaan udara tekan Unit ini bertugas untuk penyedia udara tekan sebagai kebutuhan instrumentasi pneumatic, penyediaan udara tekan di bengkel, dan kebutuhan umum lainmya. e. Unit pengadaan listrik Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Lisrik di-supply dari PLN dan dari generator cadangan bila listrik dari PLN mengalami gangguan. f. Unit pengadaan bahan bakar Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan Rotary Kiln, boiler untuk pembangkitan steam dan generator. 4.1.
Unit Pengadaan Air Unit pengadaan air bertujuan untuk menyediakan air yang akan
digunakan sebagai make up air umpan boiler, make up air pendingin dan make up air proses, serta air konsumsi dan sanitasi serta air pemadam kebakaran. Sumber air yang digunakan air yang diperoleh dari Sungai Kapuas yang memiliki debit aliran sebesar 522.500 liter/detik dan tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakannya air sungai sebagai make up air umpan boiler, make up air pendingin dan make up air proses, serta air konsumsi dan sanitasi serta air pemadam kebakaran adalah karena faktor-faktor sebagai berikut: a. Air sungai diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah.
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
97
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya. Air konsumsi dan sanitasi digunakan untuk kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan serta pemdam kebakaran. Air yang digunakan tersebut harus memenuhi beberapa syarat yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Syarat fisik :
Suhu di bawah suhu udara luar
Warna jernih
Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau
Syarat kimia :
Tidak mengandung zat organik
Tidak beracun
Syarat bakteriologis : 1.
Tidak mengandung bakteri–bakteri, terutama bakteri yang pathogen.
Pengolahan Air Konsumsi dan Sanitasi serta Pemadam kebakaran Fouling yang terjadi pada alat-alat penukar panas dapat dihindari dengan
diadakannya pengolahan air sungai. Pengolahan air untuk kebutuhan pabrik dilakukan secara fisis dan kimia. Pengolahan secara fisis adalah dengan screening dan secara kimia adalah dengan penambahan chlorine. Air dihisap dari sungai dengan pompa menuju bak pengendap (BU-01) untuk mengendapkan padatan berukuran besar. Air sungai kemudian dialirkan ke flokulator (FL-01). Di dalam flokulator (FL-01) ditambahkan larutan tawas 5%, dan larutan kapur 5%. Dari flokulator air sungai kemudian dialirkan ke dalam
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
98
clarifier (CL-01) untuk mengendapkan gumpalan partikel-partikel halus. Endapan kemudian dikeluarkan sebagai blowdown, melalui bagian bawah clarifier.
Air sungai kemudian dialirkan ke sand filter (SF-01) untuk
menghilangkan partikel-partikel yang masih lolos di clarifier. Setelah melalui sand filter, air sungai dicampur dengan klorin sebagai desinfektan di dalam bak utilitas (BU-02). Air sungai yang sudah bersih kemudian dialirkan ke bak penampung air bersih (TU-04). Dari bak penampung air bersih sebagian akan dialirkan ke unit demineralisasi sebagai make up air umpan boiler, make up air proses dan make up air pendingin dan sebagian lagi akan dialirkan ke bak penampung air sanitasi. Skema pengolahan air sungai ditunjukkan pada Gambar 4.1. 2.
Pengolahan Air Umpan Boiler, Air Pendingin dan Air Proses Make up air umpan boiler, make up air pendingin dan make up air proses
harus memenuhi persyaratan tertentu agar tidak menimbulkan masalah-masalah seperti :
Pembentukan kerak pada peralatan proses
Terjadinya korosi pada peralatan proses
Pembentukan busa di atas permukaan dalam drum boiler Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai make up air umpan
boiler, make up air pendingin dan make up air proses meliputi :
BAB IV Unit Pendukung Proses
Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air Sungai
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
99
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
100
a. Kation Exchanger Kation exchanger berfungsi untuk mengikat ion-ion positif yang terlarut dalam air lunak. Alat ini berupa silinder tegak yang berisi tumpukan butir-butir resin penukar ion. Resin yang digunakan adalah jenis C300 dengan notasi RH2. Adapun reaksi yang terjadi dalam kation exchanger adalah: 2NaCl + RH2
RNa2 + 2 HCl
CaCO3 + RH2
RCa + H2CO3
BaCl2 + RH2
RBa + 2 HCl
Apabila resin
sudah
jenuh
maka pencucian dilakukan
dengan
menggunakan larutan H2SO4 2%. Reaksi yang terjadi pada waktu regenerasi adalah: RNa2 + H2SO4
RH2 + Na2SO4
RCa + H2SO4
RH2 + CaSO
RBa + H2SO4
RH2 + BaSO4
b. Anion Exchanger Alat ini hampir sama dengan kation exchanger namun memiliki fungsi yang berbeda yaitu mengikat ion-ion negatif yang ada dalam air lunak. Dan resin yang digunakan adalah jenis C - 500P dengan notasi R(OH)2. Reaksi yang terjadi di dalam anion exchanger adalah: R(OH)2 + 2 HCl
RCl2 + 2 H2O
R(OH)2 + H2SO4
RSO4 + 2 H2O
R(OH)2 + H2CO3
RCO3 + 2 H2O
Pencucian resin yang sudah jenuh digunakan larutan NaOH 4%. Reaksi yang terjadi saat regenerasi adalah:
BAB IV Unit Pendukung Proses
101
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun RCl2 + 2 NaOH
R(OH)2 + 2 NaCl
RSO4 + 2 NaOH
R(OH)2 + 2 Na2SO4
RCO3 + 2 NaOH
R(OH)2 + 2 Na2CO3
Untuk tahapan make up air umpan boiler terdapat tahapan lebih lanjut yaitu proses deaerasi. Proses deaerasi merupakan proses penghilangan gas - gas terlarut, terutama oksigen dan karbon dioksida dengan cara striping oleh steam. Oksigen terlarut dapat merusak baja. Gas – gas ini kemudian dibuang ke atmosfer. Ke dalam tangki dearator ini ditambahkan bahan-bahan kimia untuk menyempurnakan penghilangan gas-gas terlarut serta mencegah korosi dan kerak, antara lain: 1. Hidrazin (N2H4) Zat ini berfungsi untuk menghilangkan sisa-sisa gas terlarut terutama gas oksigen sehingga dapat mencegah korosi pada boiler. Adapun reaksi yang terjadi adalah: N2H4 (aq) + O2 (g)
N2 (g) + 2 H2O (l)
2. NaH2PO4 Zat ini berfungsi untuk mencegah timbulnya kerak dengan kadar 12 – 17 ppm. 3.
Kebutuhan air a. Kebutuhan air pendingin Tabel 4.1 Kebutuhan Air Pendingin No
Kode Alat
Alat
Jumlah Alat
1.
K-01
Precipitator
12
Total laju alir air pendingin
BAB IV Unit Pendukung Proses
Kebutuhan Total
= 15.967.014,82 kg/jam
(kg/jam) 15.967.014,82
102
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Air pendingin diperoleh di cooling tower CT sebanyak 12 buah dengan debit sebesar 1311,04 m3/jam. Make-up air sejumlah 390.818,23 kg/jam perlu diumpankan ke cooling tower CT untuk penanggulangan kehilangan air di cooling tower CT karena penguapan, terbuang di drift, dan blow down. b. Kebutuhan air proses Tabel 4.2 Kebutuhan Air Proses
No
Kode Alat
Alat
1.
M-01
Mixer
2.
S-02
Washing Vibrating Screen
Jumlah
Kebutuhan Total
Alat
( kg/jam )
4
291.119,77
12
290,18
Total kebutuhan air proses = 291.409,96 kg/jam c. Kebutuhan air untuk pembangkitan steam Satu-satunya aktivitas pembangkitan steam terjadi di Boiler BO-01 dan BO-02, yang akan digunakan untuk suplai panas di Digester R-01. Laju alir steam yang dibutuhkan adalah sebesar 1.030.325,93 kg/jam. Nilai konsumsi spesifik steam untuk pabrik ini sebesar 8,16 kg steam per kg produk aluminium oksida Boiler feed water terdiri dari 20% make-up water dan 80% kondensat. Make-up water sebelum diumpankan ke boiler harus melalui proses treatment terlebih dahulu, sedangkan kondensat hanya dilewatkan ke ion exchanger dan deaerator sebelum
BAB IV Unit Pendukung Proses
103
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
diumpankan ke boiler. Kebutuhan make-up BFW (Boiler Feed Water) = 206.065,19 kg/jam. d. Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi Tabel 4.3 Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi No
Nama Unit
Kebutuhan ( kg/hari)
1.
Perkantoran
2.
Laboratorium
600
3.
Kantin
600
4.
Hydrant/Taman
1620
5.
Poliklinik
1.800
6.
Pemadam kebakaran
15.000
5.000
Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi = 24.620 kg/hari = 1.025,83 kg/jam Tabel 4.4 Rekapitulasi Kebutuhan Air No
Aspek
Kebutuhan (kg/jam)
1.
Make-up air pendingin
390.818,23
2.
Air proses
291.409,96
3.
Make-up boiler feed water
206.065,19
4.
Air konsumsi dan sanitasi umum Total
1.025,83 889.319,21
Total kebutuhan air dapat dilihat pada Tabel 4.4. Jadi, kebutuhan air netto sebesar 889.319,21 kg/jam, setara dengan 871.17 m3/jam. Kebutuhan tersebut mampu disuplai dari Sungai Kapuas yang memiliki debit air 522.500 liter/detik
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
104
(Informasi Kapuas, 2011). Nilai konsumsi spesifik air untuk pabrik ini sebesar 7,04 kg air per kilogram produk aluminium oksida. 4.2.
Unit Pengadaan Udara Tekan Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik Aluminium oksida ini
diperkirakan sebesar 200 m3/jam, tekanan 100 psi dan suhu udara 35 °C. Alat untuk penyediaan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air dalam udara dan tangki penyimpanan udara kering sementara. Nilai konsumsi spesifik udara tekan untuk pabrik ini sebesar 0,0016 m3 udara per kilogram produk aluminium oksida Spesifikasi kompresor yang dibutuhkan : Kode
: JC
Fungsi
: Memenuhi kebutuhan udara tekan
Jenis
: Single Stage Reciprocating Compressor
Jumlah
: 1 buah
Kapasitas
: 220 m3/jam
Tekanan suction
: 14,7 psi
Tekanan discharge
: 100 psi
Efisiensi
: 80 %
Daya kompresor
: 25 HP
Spesifikasi tangki udara tekan yang dibutuhkan : Kode
: TU-09
Fungsi
: Menampung Udara Tekan Selama 1 jam
Jenis
: Vertical Cylindrical Vessel with Torishperical head and
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
105
bottom Jumlah
: 1 buah
Kapasitas
: 29 m3
Tinggi:
: 5,31 m
Diameter
: 2,66 m
Tebal
: 0,02 m
Spesifikasi tangki udara tekan yang dibutuhkan : Kode
: TU-09
Fungsi
: Menyerap uap air yang terbawa udara
Jenis
: Vertical Cylindrical Vessel with Torishperical head and bottom
Jumlah
: 1 buah
Kapasitas
: 69,75 m3 silica gel
Tinggi:
: 7,08 m
Diameter
: 3,54 m
Tebal
: 0,02 m
4.3.
Unit Pengadaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik di pabrik ini dipenuhi oleh PLN dan oleh Natural
Gas Engine Generator Set apabila listrik dari PLN mengalami gangguan. Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari : 1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 2. Listrik untuk penerangan 3. Listrik untuk AC
BAB IV Unit Pendukung Proses
106
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun 4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 5. Listrik untuk alat-alat elektronik
Besarnya kebutuhan listrik masing–masing keperluan di atas dapat diperkirakan sebagai berikut : 1.
Listrik untuk keperluan proses dan utilitas Konsumsi listrik selama 1 hari untuk keperluan proses dan utilitas
sebagaimana yang ditampilkan di Tabel 4.6 adalah sebesar 398.757,73 kWh. Kebutuhan listrik lain yang tidak terdeskripsikan diperkirakan 10% dari kebutuhan listrik terhitung, sehingga kebutuhan listrik untuk 1 hari menjadi 438.633,5 kWh. Jadi, dalam 1 tahun operasi, kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas adalah sebesar 144.749.056,29 kWh. Tabel 4.5 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas Nama Alat
Jumlah
HP
Total HP
Total kW
Durasi/hari
Total
(Jam)
kWh
SR-01
2
450
900
1206,92
24
28.966,08
SR-02
8
310
2480
3325,73
24
79.817,63
S-01
4
30
120
160,92
24
3.862,14
S-02
12
30
360
482,77
24
11.586,43
M-01
4
40
160
214,56
24
5.149,52
R-01
4
30
120
160,92
24
3.862,14
F-01
4
16
64
85,83
24
2.059,81
K-01
12
60
720
965,54
24
23.172,86
FF-01
12
15
180
241,38
24
5.793,22
DD-01
1
1293
1293
1733,94
24
41.614,60
DD-02
1
476.4
476.4
638,86
24
15.332,71
JB-01
1
40
40
53,64
24
1.287,38
BAB IV Unit Pendukung Proses
107
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun Tabel 4.5 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas (lanjutan) Nama Alat
Jumlah
HP
Total
Total kW
HP
Durasi/hari
Total
(Jam)
kWh
C-01
2
25
50
67,05
24
1.676,28
C-02
4
1.5
6
8,05
24
209,20
C-03
4
15
60
80,46
24
2.172,46
C-04
4
1.5
6
8,05
24
225,29
C-05
4
1
4
5,36
24
7,78
C-06
12
2
24
32,18
24
965,54
C-07
12
1.5
18
24,14
24
748,29
C-08
2
15
30
40,23
24
1.287,38
C-09
1
15
15
20,12
24
663,81
C-10
4
20
80
107,28
24
3.647,58
J-01
1
1
1
1,34
24
32,18
J-02
8
150
1200
1609,23
24
38.621,43
J-03
12
15
180
241,38
24
5.793,22
J-04
12
25
300
402,31
24
9.655,36
JWT-01
2
25
50
67,05
24
1.609,23
JWT-02
2
25
50
67,05
24
1.609,23
JWT-03
1
60
60
80,46
24
1.931,07
JWT-04
2
7.5
15
20,12
24
482,77
JWT-05
1
1
1
1,34
24
32,18
JWT-06
2
5
10
13,41
24
321,85
JWT-07
1
125
125
167,63
24
4.023,07
JWT-08
1
30
30
40,23
24
965,54
JWT-09
1
10
10
13,41
24
321,85
JWT-10
1
15
15
20,12
24
482,77
JU-01
1
15
15
20,12
24
482,77
JU-02
12
200
2400
3.218,45
25
80.461,32
JC-01
1
25
25
33,53
24
804,61
BAB IV Unit Pendukung Proses
108
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Tabel 4.5 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas (lanjutan) Nama
Jumlah
Alat
Total
HP
HP
Total kW
Durasi/hari
Total
(Jam)
kWh
FL-01
8
5
40
53,64
24
1.287,38
JB-01
1
10
10
13,41
24
321,85
TE-01
12
40
480
643,69
24
15.448,57
11728,40
15728,04
Jumlah 2.
398.757,73
Listrik untuk penerangan
Penentuan besarnya konsumsi listrik untuk penerangan digunakan persamaan : L
dengan : L
a .F U .D
: Lumen per outlet
a
: Luas area, ft2
F
: foot candle yang diperlukan (Tabel I3 Perry 6th ed)
U
: Koefisien utilitas (Tabel I6 Perry 6th ed)
D
: Efisiensi lampu (Tabel I6 Perry 6th ed)
Jumlah lumen dan lampu yang dibutuhkan disajikan pada Tabel 4.6 dan 4.7 Tabel 4.6 Kebutuhan Lumen dan Lampu untuk Penerangan Luar Ruangan Bangunan
Luas, 2
m
F
U
D
Lumen
Jumlah lampu Metal Halide
Parkir
675
10
0,49
0,75
197.699,67
36
Proses
9.997
20
0,59
0,75
4.863.294.51
139
Utilitas
8.000
20
0,59
0,75
3.891.640.75
112
Tangki bahan baku
8.397
10
0,51
0,75
2.363.060,45
68
800
5
0,55
0,75
104.374,77
19
3.000
5
0,57
0,75
377.671,88
11
11.798.042,03
385
Jalan dan taman Area perluasan Jumlah
30.869
BAB IV Unit Pendukung Proses
109
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Tabel 4.7 Kebutuhan Lumen dan Lampu untuk Penerangan Dalam Ruangan Bangunan
Luas,
Jumlah lampu
F
U
D
20
20
0,42
0,75
13.668,13
5
Masjid
100
20
0,55
0,75
52.187,39
18
Kantin
80
20
0,51
0,75
45.024,41
16
Kantor Produksi
300
35
0,60
0,75
251.151,80
87
Poliklinik
300
20
0,56
0,75
153.766,41
54
Ruang kontrol
150
40
0,56
0,75
153.766,41
54
Laboratorium
120
40
0,56
0,75
123.013,13
43
Ruang generator
100
10
0,51
0,75
28.140,26
10
Bengkel
180
40
0,51
0,75
202.609,86
70
Garasi
600
10
0,51
0,75
168.841,55
59
Gudang
200
5
0,51
0,75
28.140,26
10
Pemadam
100
20
0,51
0,75
56.280,52
20
Kantor Pusat
500
10
0,51
0,75
140.701,29
49
300
20
0,42
0,75
205.021,88
71
Pos keamanan
Pusdiklat dan Perpustakaan Jumlah
m2
3.050
Lumen
fluorescent
1.622.313,2 8
566
Penerangan untuk area luar ruangan direncanakan menggunakan lampu lampu metal halide 70 Watt berbentuk double ended dan 400 Watt berbentuk elliptical, dengan lumen output tiap lampu adalah 5.500 lumen dan 35.000 lumen (www.unep.org). Berdasarkan data lumen spesifik lampu tersebut, diperoleh kebutuhan lampu metal halide seperti yang tercantum pada Tabel 4.6 Sementara itu, penerangan untuk area dalam ruangan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 36 Watt Satu buah lampu instant starting daylight 36 W mempunyai 2.900 lumen (www.unep.org). Berdasarkan data lumen spesifik lampu tersebut, diperoleh kebutuhan lampu fluorescent seperti yang tercantum pada Tabel 4.7.
BAB IV Unit Pendukung Proses
110
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Total daya penerangan yang dibutuhkan untuk penyalaan seluruh lampu secara bersamaan adalah sebesar 156,23 kW. Tabel 4.8 Konsumsi Listrik untuk Penerangan Selama 1 Hari
Bangunan Pos keamanan
Jumlah lampu
Daya listrik
Durasi pemakaian
Konsumsi
per lampu
lampu untuk 1
listrik untuk
(Watt)
hari (jam)
1 hari (kWh)
5
36
24
4,32
Parkir
36
70
12
30,24
Masjid
18
36
12
7,78
Kantin
16
36
12
6,91
Kantor Produksi
87
36
12
37,58
54 54 43 139 112 10 70 59 10 20
36 36 36 400 400 36 36 36 36 36
24 24 24 24 24 24 12 12 12 12
46,66 46,66 37,15 1334,40 1075,20 8,64 30,24 25,49 4,32 8,64
68
400
24
652,80
49 19
36 70
12 12
21,17 15,96
71
36
16
40,90
11 951
400
12
52,80 3.487,85
Poliklinik Ruang kontrol Laboratorium Proses Utilitas Ruang generator Bengkel Garasi Gudang Pemadam Tangki bahan baku Kantor Pusat Jalan dan taman Pusdiklat dan Perpus Area perluasan Jumlah
Perhitungan konsumsi listrik untuk penerangan selama 1 hari didasarkan pada data di Tabel 4.8 Dengan mempertimbangkan durasi pemakaian lampu setiap harinya, diperoleh nilai konsumsi listrik untuk 1 hari sebesar 3.487,85 kWh. Jadi, dalam 1 tahun operasi, kebutuhan listrik untuk penerangan adalah sebesar 1.150.989,4 kWh.
BAB IV Unit Pendukung Proses
111
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun 3.
Listrik untuk Air Conditioner (AC) Listrik untuk AC diperkirakan menggunakan daya sebesar 15.000 Watt
atau 15 kW yang beroperasi selama 24 jam dalam 1 hari. Jadi, kebutuhan listrik untuk AC selama 1 hari adalah 360 kWh, setara dengan 131.400 kWh untuk pemakaian selama 1 tahun. 4.
Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi diperkirakan menggunakan
daya sebesar 10.000 Watt atau 10 kW yang beroperasi selama 24 jam dalam 1 hari. Jadi, kebutuhan listrik untuk laboratorium dan instrumentasi selama 1 hari adalah 240 kWh, setara dengan 79.200 kWh untuk pemakaian selama 1 tahun operasi. 5.
Total kebutuhan listrik pabrik Total kebutuhan listrik pabrik selama 1 tahun disajikan pada Tabel 4.9.
Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa konsumsi listrik spesifik untuk pabrik ini adalah sebesar 0,16 kW/kg produk. Tabel 4.9 Total Konsumsi Listrik Pabrik Selama 1 Tahun No.
Kebutuhan Listrik
1.
Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
2.
Listrik untuk keperluan penerangan
3.
Listrik untuk AC
4.
Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi
Konsumsi listrik, kWh 143.974.085,02 1.150.989,84 131.400,00
Total
79.200,00 148.166.649,09
Kapasitas pembangkitan listrik yang dibutuhkan adalah 15.915,97 kW, yang terdiri dari 15.734,75 kW untuk kebutuhan proses dan utilitas, 156,23 kW
BAB IV Unit Pendukung Proses
112
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
untuk kebutuhan penerangan, 15 kW untuk AC, dan 10 kW untuk laboratorium dan instrumentasi. Sumber listrik utama diperoleh dari PLN sebesar 16 MW, sebagai cadangan sumber listrik generator mempunyai efisiensi 80%, sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai output 19.852,74 kW. Dipilih menggunakan generator 20.200 kW. Spesifikasi generator yang diperlukan :
4.4.
Tipe
: Natural Gas Engine Generator Set MAN 51/60 G
Kapasitas
: 20.220 kW
Engine speed
: 500/514 rpm
Frekuensi
: 50/60 Hz
Efisiensi
: 80%
Jumlah
: 1 buah
Laju alir gas
: 1497,07 kg/jam
Unit Pengadaan Bahan Bakar Pada pabrik Aluminium oksida ini, bahan
bakar dibutuhkan untuk
pembangkitan steam di boiler, penyediaan panas di Rotary Kiln dan penyediaan listrik dalam Generator. Jenis bahan bakar yang digunakan adalah gas alam. Suplai gas alam berasal dari PT Pertamina EP. Gas alam yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut (www.engineeringtoolbox.com): Heating Value
: 22.000 BTU/lb
Densitas
: 0,67 lb/scf
BAB IV Unit Pendukung Proses
113
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Boiler dan Rotary Kiln yang membutuhkan suplai gas alam ditampilkan pada Tabel 4.10. Total kebutuhan gas alam di pabrik aluminium oksida ini adalah sebesar 36.153,54 kg/jam. Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsumsi bahan bakar spesifik untuk pabrik ini sebesar 0,29 kg gas alam / kg produk. Tabel 4.10 Kebutuhan Bahan Bakar
No.
Kode alat
Keterangan
1.
DD-01
Penyuplai panas di DD-01
2.
BO-01
3. 4.
Kebutuhan bahan
energi total
bakar total
(BTU/jam)
(kg/jam)
239.405.321,8
4.936,02
Penyuplai steam di R-01
846.472.518
14.860,24
BO-02
Penyuplai steam di R-01
846.472.518
14.860,24
Genset
Penyuplai Listrik
68.993.755,76
1497.07
1.753.479.601
36.153,54
Total 4.5.
Kebutuhan
Unit Pengolahan Limbah Limbah hasil dari pabrik aluminium oksida ini adalah limbah padat,
limbah cair, dan limbah gas. Semuanya harus diolah terlebih dahulu ke unit pengolahan limbah sebelum dibuang ke lingkungan. 1.
Pengolahan Limbah Padat
Limbah Sisa Reaktan Limbah padat yang dihasilkan pabrik aluminium oksida adalah sisa
mineral bauksit yang tidak bereaksi. Limbah padatan ini akan langsung dibuang ke disposal area. Kadang-kadang netralisasi sebagian atau sepenuhnya dilakukan dan dapat dicapai dengan menggunakan asam (asam sulfur atau asam klorida), karbon dioksida, sulfur dioksida, air laut atau garam berkonsetrasi (Virotec Processes).
BAB IV Unit Pendukung Proses
114
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
Limbah Domestik Limbah padat yang dihasilkan berasal dari limbah domestik dan
IPAL. Limbah
domestik
berupa
sampah-sampah
dari
keperluan
sehari-hari seperti kertas dan plastik, sampah tersebut ditampung di dalam bak penampungan dan selanjutnya dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir. 2.
Pengolahan Limbah cair Limbah cair yang dihasilkan oleh pabrik ini antara lain limbah buangan sanitasi, air berminyak dari alat-alat proses dan air limbah proses. a. Air buangan sanitasi Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik dikumpulkan dan diolah dalam unit stabilisasi dengan lumpur aktif, aerasi, dan penambahan desinfektan Ca-hypochlorite. b. Air berminyak dari alat proses Air berminyak berasal dari buangan pelumas pada pompa dan alat lainnya. Proses pemisahan dilakukan berdasarkan perbedaan berat jenisnya. Minyak di lapisan atas dialirkan ke penampungan minyak dan selanjutnya dibakar dalam tungku pembakar. Sedangkan air di lapisan bawah dialirkan ke penampungan akhir dan selanjutnya dibuang. c. Air sisa utilitas Limbah air sisa regenerasi dari unit penukar ion dan unit demineralisasi dinetralkan dalam kolam penetralan. Penetralan dilakukan dengan menggunakan larutan H2SO4 jika pH buangannya
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
115
lebih dari 7 dan dengan menggunakan larutan NaOH jika pH buangannya kurang dari 7. Air yang netral dialirkan ke kolam penampungan akhir bersama-sama dengan aliran air dari pengolahan yang lain. 3.
Pengolahan Limbah gas Limbah gas berasal dari Thickener (F-01) berupa uap air yang langsung dibuang ke lingkungan dan gas hasil pembakaran keluaran Rotary Kiln (DD-01) berupa CO, CO2, O2, H2O, CH4 dan N2. Gas tersebut dibakar pada Flaring System. Alasan mengapa gas-gas hidrokarbon perlu dibakar terlebih dahulu sebelum dipaparkan ke atmosfer adalah sebagai berikut: a. Gas hidrokarbon ringan (metana dan etana) merupakan gas yang tidak beracun, namun sangat reaktif dan mudah teroksidasi. Apabila terkena nyala api maka akan memicu pembakaran dan ledakan. b. Gas hidrokarbon ringan memiliki efek rumah kaca yang jauh lebih berbahaya daripada gas CO. Efek yang ditimbulkan dapat dirasakan dalam waktu yang lebih singkat dari pada gas CO2 sehingga sangat perlu dilakukan pembakaran terlebih dahulu pada gas hidrokarbon ringan
4.6.
Laboratorium Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk
memperoleh data–data yang diperlukan. Data–data tersebut digunakan untuk
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
116
evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian mutu. Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik pada hakikatnya dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk. Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi. Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang mempunyai tugas pokok antara lain : a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler, dan lain-lain yang berkaitan langsung dengan proses produksi Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan non-shift. 1. Kelompok shift Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa–analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
117
menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi menjadi 3 shift. Masing–masing shift bekerja selama 8 jam. 2. Kelompok non-shift Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas antara lain: b. Menyediakan reagent kimia untuk analisa laboratorium c. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi d. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu
kelancaran
produksi Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi : 1. Laboratorium fisik 2. Laboratorium analitik 3. Laboratorium penelitian dan pengembangan a. Laboratorium Fisik dan Analitik Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifatsifat bahan baku dan produk. 1. Analisa bahan baku Pengukuran komposisi menggunakan Gas Chromatography dan UV-Vis Spectrophotometry (UV-VIS), Atomic Absorption Spectrophotometer
BAB IV Unit Pendukung Proses
118
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
(AAS), dan karakterisasi bauksit menggunakan X-Ray Difraction (XRD), X-Ray Flouresence (XRF), dan Fourier Transform InfraRed (FTIR) 2. Analisa produk Analisa spesifikasi produk menggunakan Gas Chromatography dan UVVis Spectrophotometry (UV-VIS), Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS), dan karakterisasi material Aluminium oksida yang terbentuk menggunakan X-Ray Difraction (XRD), X-Ray Flouresence (XRF), dan Fourier Transform InfraRed (FTIR) b. Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya :
Diversifikasi produk
Perlindungan terhadap lingkungan Disamping
mengadakan
penelitian
rutin,
laboratorium
ini
juga
mengadakan penelitian yang sifatnya tidak rutin, misalnya penelitian terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku. c. Analisa Air Air yang dianalisis antara lain: 1. Air proses 2. Air pendingin 3. Air konsumsi umum dan sanitasi 4. Air umpan boiler 5. Air limbah
BAB IV Unit Pendukung Proses
Prarancangan Pabrik Aluminium Oksida dari Bauksit dengan Proses Bayer Kapasitas 1.000.000 Ton / Tahun
119
Parameter yang diujiantara lain warna, pH, kandungan klorin, tingkat kekeruhan, total kesadahan, jumlah padatan, total alkalinitas, sulfat, silika, dan konduktivitas air. Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium analisa air ini antara lain:
pH meter, digunakan untuk mengetahui tingkat keasaman/kebasaan air.
Spektrofotometer, digunakan untuk mengetahui konsentrasi suatu senyawa terlarut dalam air.
Spectroscopy, digunakan untuk mengetahui kadar silika, sulfat, hidrazin, turbiditas, kadar fosfat, dan kadar sulfat.
Peralatan titrasi, untuk mengetahui jumlah kandungan klorida, kesadahan dan alkalinitas.
Conductivity meter, untuk mengetahui konduktivitas suatu zat yang terlarut dalam air.
BAB IV Unit Pendukung Proses