perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit pengadaan air (air proses, air pendingin, air konsumsi, dan air sanitasi), unit pengadaan listrik, unit pengadaan udara tekan, dan unit pengadaan bahan bakar.
Unit pengadaan air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air guna memenuhi kebutuhan air yang meliputi air pendingin, air proses, air make up umpan boiler, air konsumsi, dan sanitasi (Kebutuhan air sebanyak 11.016,99 m3/hari ).
Unit pengadaan listrik Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, keperluan pengolahan air, peralatan-peralatan elektronik atau listrik AC, maupun untuk penerangan. Listrik disuplai dari Kaltim Daya Mandiri (KDM) dan dari generator sebagai cadangan bila terjadi masalah pasokan listrik (Kebutuhan listrik total dari KDM dan generator sebanyak 166,41 kW).
Unit pengadaan udara tekan Unit ini bertugas menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi alat kontrol (Kebutuhan udara tekan sebanyak 44,85 m3/jam).
commit to user
35
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Unit pengadaan steam dan bahan bakar Unit ini bertugas menyediakan steam untuk keperluan proses. Serta menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan boiler dan generator (Kebutuhan steam sebanyak 7857,14 kg/jam, bahan bakar batubara sebanyak 774,68 kg/jam dan bahan bakar IDO sebanyak 17,95 L/jam).
Laboratorium Unit ini bertugas menganalisis bahan baku, proses, dan produk agar sesuai dengan ketentuan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Unit ini bertugas mencegah bahaya yang mungkin terjadi pada saat proses berlangsung.
IV.1
Unit Pengadaan Air Pengadaan air untuk pabrik ini berasal dari Laut dan PT. Kaltim Industrial
Estate. Air laut digunakan sebagai media pendingin pada condenser dan cooler. Tahapan pengolahan air laut hanya meliputi penyaringan partikel ukuran besar menggunakaan travelling screen, penyaringan partikel ukuran kecil dengan melewatkan air laut dalam strainer yang memiliki saringan stainless steel. Serta penambahan klorin pada bak penampung untuk membunuh mikroorganisme. Air dari PT. Kaltim Industrial Estate melewati pengolahan sebelum digunakan untuk umpan boiler, air konsumsi, dan air sanitasi. Tahapan pengolahan air dari PT. Kaltim Industrial Estate terlihat pada Gambar IV.1. Jumlah kebutuhan total air pendingin pada condenser dan cooler sebesar commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10965,12 m3/hari sedangkan kebutuhan air make up umpan boiler 37,7 m3/hari. Air konsumsi dan sanitasi diambil dari tangki penyimpanan sebesar 14,17 m3/hari. Penyediaan air disuplai oleh 9 buah single stage centrifugal pump dengan bahan konstruksi commercial steel dan total daya 12,6769 kW efisiensi 80%.
Air Sanitasi Tangki Penampung Air dari KIE
Sand filter
Anion Exchanger
Bak Penampung Kation Exchanger Deaerator
Gambar IV.1 Pengolahan Air Proses dan Sanitasi
IV.2
Unit Pengadaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik di pabrik ini dipenuhi oleh Kaltim Daya Mandiri
(KDM) dan generator menggunakan bahan bakar Industrial Diesel Oil (IDO) dengan daya listrik 80 kW. Kebutuhan listrik yang disuplai KDM meliputi kebutuhan listrik rumah tangga dan AC sebesar 126,48 kW. Kebutuhan listrik yang disuplai generator meliputi kebutuhan proses, utilitas, laboratorium, dan instrumentasi sebesar 76,26 kW. Oleh karena itu, kebutuhan total listrik pabrik sebesar 166,41 kW dan kebutuhan listrik spesifik 21,97 kWh/ton produk. Kebutuhan listrik unit proses dan utilitas ditampilkan pada Tabel IV.1 dan kebutuhan pabrik total dapat dilihat pada Tabel commit to userIV.2.
37
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.1 Kebutuhan Listrik untuk Proses dan Utilitas No
Alat
Daya (kW)
1
P-01
3,728
2
P-02
14,914
3
P-03
0,373
4
P-04
7,460
5
P-05
0,373
6
PU-01
6,711
7
PU-02
2,610
8
PWT-03
0,373
9
PWT-04
0,373
10
PWT-05
0,373
11
PWT-06
0,746
12
PWT-07
0,373
13
PWT-08
0,373
14
PU-09
0,746
15
KU-01
2,983
Jumlah
Keterangan : P PU
42,505
= Pompa proses = Pompa utilitas
PWT = Pompa water treatment KU
= Kompresor utilitas
Diperkirakan kebutuhan listrik alat-alat tidak terdeskripsikan dan antisipasi kejadian tidak terduga adalah 20% dari kebutuhan total. Maka kebutuhan daya listrik alat proses adalah 51,01 kW.
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.2 Total Kebutuhan Daya Listrik Pabrik Kebutuhan Listrik
Daya (kW)
Persentase
Listrik untuk keperluan proses dan utilitas
51,01
30,65 %
Listrik untuk keperluan penerangan
90,40
54,33 %
Listrik untuk AC
15,00
9,01 %
Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi
10,00
6,01 %
166,41
100 %
Jumlah
Unit Pengadaan Udara Tekan Udara tekan digunakan untuk pengendalian proses pada kran 22 buah control valve dengan kebutuhan udara tekan per valve 1,699 m3/jam (rule of thumb dalam www.epa.gov). Total kebutuhan udara tekan sebesar 44,85 m3/jam dengan kebutuhan spesifik 5,92 m3/ton produk. Udara tekan pada tekanan 4,05 bar dan suhu 303,15 K disediakan oleh kompresor dengan tipe single stage reciprocating compressor kapasitas 37,38 m3/jam dan efisiensi 80% maka kebutuhan daya listrik sebesar 2,98 kW.
Unit Pengadaan Steam dan Bahan Bakar Pemenuhan kebutuhan steam yaitu menggunakan boiler tipe fire tube boiler dengan bahan bakar batubara. Steam yang dihasilkan adalah superheated steam dengan suhu 422,04 K dan tekanan 4,14 bar. Kebutuhan steam total adalah 7857,14 kg/jam. Kebutuhan spesifik steam sebesar 1037,14 kg/ton produk. Spesifikasi boiler tercantum pada Tabel IV.3.
commit to user
39
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel IV.3 Spesifikasi Boiler Spesifikasi
Keterangan
Tipe
Fire tube boiler
Jumlah
1
Tekanan, bar
4,14
Suhu, K
422,04
Kapasitas, kg/jam Heating surface, m
7857,14 2
4295,99
Kebutuhan bahan bakar, kg/jam
774,68
Unit Laboratorium Dalam tugasnya laboratorium dibagi menjadi: 1. Laboratorium análisis bahan baku dan produk 2. Laboratorium penguji kualitas air 3. Laboratorium penelitian dan pengembangan Laboratorium Analisis Bahan Baku dan Produk 1.
Analisis bahan baku Bahan baku metanol dan isobutilena meliputi specific gravity, viskositas, densitas, dan kemurnian. Alat análisis yang digunakan yaitu: -
Hidrometer, untuk pengukuran specific gravity
-
Viscometer, untuk pengukutan viskositas produk
-
Spektrofotometer UV-VIS, untuk analisis kemurnian.
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id
2.
digilib.uns.ac.id
Analisis produk Analisis produk metil tersier butil eter (MTBE) dengan alat análisis High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Alat ini berguna mengetahui komposisi produk.
3.
Analisis sampling pada proses Alat analisis yang digunakan yaitu High Performance Liquid Chromatography (HPLC) yang berguna mengetahui komposisi cairan yang keluar/masuk suatu alat proses.
Laboratorium Penguji Kualitas Air Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap kualitas air, yaitu: 1.
Air pendingin meliputi
: pH dan kekeruhan
2.
Air sanitasi meliputi
: pH, kekeruhan, dan warna
3.
Air umpan boiler meliputi
: pH dan kadar logam
Alat análisis yang digunakan: -
pH meter digunakan untuk análisis pH (mengetahui tingkat keasaman dan kebasaan air)
-
Turbiditymeter digunakan untuk análisis turbiditas (mengetahui tingkat kekeruhan air)
-
Atomic Absorption Spectrofotometer (AAS), untuk analisis logam berat.
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Bagian ini bertujuan mengadakan penelitian dan pengembangan, misalnya: -
Diversifikasi produk
-
Perlindungan terhadap lingkungan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dalam suatu lingkungan pabrik, keselamatan kerja harus mendapat perhatian karena menyangkut keselamatan manusia dan kelancaran kerja. Dengan memperhatikan keselamatan kerja yang baik dan teratur, dapat meningkatkan konsentrasi pekerja sehingga pada akhirnya produktifitas kerja meningkat pula. Usaha dalam menjaga keselamatan kerja juga ditujukan pada peralatan pabrik. Bahaya yang mungkin terjadi dalam proses produksi meliputi bahaya kebakaran, mekanik, listrik, dan bahaya terhadap kesehatan manusia. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan pencegahan terhadap bahaya yang mungkin terjadi. Langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Pencegahan bahaya kebakaran Pencegahan bahaya kebakaran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a. Memasang pipa air melingkar (water hydrant) diseluruh areal pabrik. b. Memasang alat pemadam kebakaran yang mudah dijangkau di setiap tempat rawan ledakan dan kebakaran, terutama di sekitar alat-alat proses bertekanan dan bersuhu tinggi. c. Pemasangan alat-alat listrik harus ditata sedemikian rupa sehingga tidak
commit to user
berdekatan dengan sumber panas.
42
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
d. Memasang plakat-plakat, slogan-slogan atau standard operational procedures (SOP) pada setiap proses yang menerangkan bahaya dari proses atau alat yang bersangkutan.
Pencegahan bahaya mekanik Bahaya mekanik disebabkan oleh pengerjaan konstruksi bangunan atau alat proses yang tidak memenuhi syarat. Hal-hal yang harus diperhatikan guna mencegah atau mengurangi terjadinya bahaya ini adalah: a. Perancangan alat harus sesuai dengan aturan yang berlaku termasuk pemilihan bahan konstruksi dan pertimbangan faktor korosi.
b. Pemasangan alat-alat pengendali atau indikator yang sesuai pada alatalat proses.
Pencegahan bahaya listrik Pencegahan bahaya listrik yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: a. Semua bagian pabrik harus diberi penerangan yang cukup.
b. Peralatan yang penting seperti switcher dan transformator diletakkan ditempat yang aman dan tersendiri.
Pencegahan bahaya terhadap kesehatan manusia Pencegahan bahaya terhadap kesehatan manusia dilakukan perusahaan melalui metode yaitu perusahaan akan mengadakan semacam pelatihan atau penyuluhan pada seluruh karyawan terutama karyawan baru agar sosialisasi K3 lebih efektif tercipta di lingkungan kerja. Pelatihan atau penyuluhan K3 akan berbeda bagi setiap karyawan tergantung pada bagian mana dia bekerja. Apabila operator proses, karyawan wajib mengetahui
commit to user cara-cara pemakaian alat pelindung (masker, topi, safety belt, sepatu,
43
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sarung tangan, dll) dan mengetahui bahaya-bahaya yang akan terjadi mulai dari tangki bahan sampai tangki storage. Sedangkan karyawan gudang wajib mengetahui prosedur penggunaan kendaraan pengangkut sampai cara penyusunan kemasan produk. Karyawan harus mengetahui fungsi alat-alat pelindung yang digunakan, berikut merupakan fungsi dari beberapa alat pelindung yang wajib digunakan karyawan pabrik: a. Masker dan sarung tangan guna mencegah kontak langsung bahaya cairan bahan kimia yang dapat berbahaya bagi kesehatan. b. Topi dan sepatu khusus guna mencegah bahaya barang jatuh dan terantuk barang keras.
commit to user
44