JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017
PENTINGNYA LITERASI KEUANGAN BAGI PENGELOLAAN KEUANGAN PRIBADI Amanita Novi Yushita Staf Pengajar Jurusan Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
[email protected]
Abstrak : Pentingnya Literasi Keuangan Bagi Pengelolaan Keuangan Pribadi. Literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan), kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan (miss-management) seperti kesalahan penggunaan kredit, dan tidak adanya perencanaan keuangan. Literasi keuangan (financial literacy) yang kian mendapatkan perhatian di banyak negara maju semakin menyadarkan betapa kepada kita betapa pentingnya tingkat ‘melek’ keuangan. Di beberapa negara, literasi keuangan bahkan sudah dicanangkan menjadi program nasional. Hasil riset secara umum menunjukkan bahwa masih terjadi tingkat literasi keuangan yang rendah di negara-negara maju dan terlebih lagi di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia. Kondisi ini merupakan problem yang cukup serius mengingat literasi keuangan berpengaruh positif terhadap inklusi dan perilaku keuangan. Abstract: The Importance of Financial Literacy for Personal Financial Management. Financial literacy is a basic need for everyone to avoid financial problems. Financial difficulties are not just a function of income itself (low income), financial difficulties can also arise if missmanagement errors such as misuse of credit, and absence of financial planning. Nowadays, developed countries are more concern about financial and this situation realize us about the importance of level of financial literacy. In some countries, financial literacy has even been declared as a national program. The results of general research indicate that there is still a low level of financial literacy in developed countries and moreover in developing countries including Indonesia. This condition is a serious problem considering the financial literacy has a positive effect on inclusion and financial behavior. Kata kunci: literasi keuangan, pengelolaan keuangan
keuangan yang bervariasi menjadikan tiap
PENDAHULUAN Pelaksanaan meningkatkan
edukasi
dalam
lembaga berupaya untuk menyalurkan
pemahaman
tentang
berbagai produk dan jasa keuangan kepada
keuangan di masyarakat sangat diperlukan.
masyarakat
Dengan semakin pesatnya pembangunan
masyarakat luas dapat menentukan produk
dan
dan layanan jasa keuangan yang sesuai
pertumbuhan
ekonomi,
lembaga
secara
dengan
dalam kehidupan di masyarakat luas.
memahami dengan benar manfaat dan
Dengan
risiko, mengetahui hak dan kewajiban serta
berbagai
lembaga
11
masyarakat
Agar
keuangan mempunyai peran yang penting
adanya
kebutuhan,
menyeluruh.
harus
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 meyakini bahwa produk dan layanan jasa
memaksimalkan nilai waktu uang dan
keuangan yang dipilih dapat meningkatkan
keuntungan yang diperoleh oleh individu
kesejahteraan masyarakat.
akan semakin besar dan akan meningkatkan
Dengan
jumlah
penduduk
yang
taraf kehidupannya.
cukup banyak, Indonesia harus mampu
Misi penting dari program literasi
mempersiapkan diri dalam menghadapi
keuangan adalah untuk melakukan edukasi
persaingan global di era MEA. Salah satu
dibidang keuangan kepada masyarakat
cara
Indonesia agar dapat mengelola keuangan
dalam menyikapi keuangan adalah
bagaimana
individu
mengontrol
secara
cerdas,
sehingga
rendahnya
pengeluaran keuangan pribadinya. Ketika
pengetahuan tentang industri keuangan
pengeluaran terus menerus dan tidak
dapat diatasi dan masyarakat tidak mudah
terbatas jumlahnya yang mengakibatkan
tertipu pada produk-produk investasi yang
individu
mampu
menawarkan keuntungan tinggi dalam
ini
jangka pendek tanpa mempertimbangkan
sulit
atau
tidak
mengendalikankeuangan,
hal
menunjukkan bahwa individu memiliki
risikonya.
tingkat literasi keuangan yang buruk.
masyarakat tentang produk dan layanan
Literasi keuangan sangat berkaitan dengan
kesejahteraan
yang
Perlunya
ditawarkan
oleh
pemahaman
lembaga
jasa
individu.
keuangan, maka program strategi nasional
Pengetahuan keuangan dan ketrampilan
literasi keuangan mencanangkan tiga pilar
dalam mengelola keuangan pribadi sangat
utama. Pertama, mengedepankan program
penting dalam kehidupan sehari. Kesulitan
edukasi dan kampanye nasional literasi
keuangan
dari
keuangan. Kedua, berbentuk penguatan
(rendahnya
infrastruktur literasi keuangan. Ketiga,
pendapatan). Kesulitan keuangan juga
berbicara tentang pengembangan produk
dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam
dan layanan jasa keuangan yang terjangkau.
pengelolaan keuangan (missmanagement)
Penerapan ketiga pilar tersebut diharapkan
seperti kesalahan penggunaan kredit, dan
dapat mewujudkan masyarakat Indonesia
tidak
keuangan.
yang memiliki tingkat literasi keuangan
Keterbatasan finansial dapat menyebabkan
yang tinggi sehingga masyarakat dapat
stress, dan rendahnya kepercayaan diri.
memilih dan memanfaatkan produk jasa
Adanya pengetahuan keuangan dan literasi
keuangan
keuangan akan membantu individu dalam
kesejahteraan (OJK, 2013).
bukan
pendapatan
hanya
semata
adanya
perencanaan
fungsi
mengatur perencanaan keuangan pribadi, sehingga
individu
tersebut
bisa 12
guna
meningkatkan
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Melalui
program
yang baik mengenai pengelolaan keuangan
peningkatan tingkat literasi keuangan yang
menjadi jalan keluar dari beragam masalah,
dimulai sejak tahun 2013 oleh Otoritas Jasa
termasuk mengurangi angka kemiskinan.
Keuangan (OJK), menunjukkan rendahnya
Semakin tinggi literasi keuangan akan
tingkat
memberikan dampak kesejahteraan.
melek
inisiatif
keuangan.
Berdasarkan
survei yang dilakukan oleh OJK pada tahun
Pengetahuan dan pemahaman tentang
2013, bahwa tingkat literasi keuangan
keuangan pribadi dibutuhkan individu agar
penduduk Indonesia dibagi menjadi empat
dapat membuat keputusan yang benar
bagian, yaitu: 1) Well literate (21,84%),
dalam
yakni
diperlukan setiap orang dapat secara
memmiliki
pengetahuan
dan
keuangan,
sehingga
keyakinan tentang lembaga jasa keuangan
optimal
serta produk jasa keuangan, termasuk fitur
instrumen serta produk-produk keuangan
manfaat dan risiko, hak dan kewajiban
yang
terkait produk dan jasa keuangan, serta
mengenai
memiliki
dalam
masalah serius dan menjadi tantangan besar
menggunakan produk dan jasa keuangan, 2)
bagi masyarakat di Indonesia. Edukasi
Sufficient literate (75,69 %), memiliki
financial adalah proses panjang yang
pengetahuan
tentang
memacu individu untuk memiliki rencana
lembaga jasa keuangan serta produk dan
keuangan di masa depan demi mendapatkan
jasa keuangan, termasuk fitur, manfaat dan
kesejahteraan sesuai dengan pola dan gaya
risiko, hak dan kewajiban terkait produk
hidup yang dijalani (Mendari dan Kewal,
dan jasa keuangan, 3) Less literate (2,06
2013).
keterampilan
dan
keyakinan
%), hanya memiliki pengetahuan tentang
menggunakan
mutlak
tepat.
Kurangnya
literasi
Literasi
instrumen-
pengetahuan
keuangan
keuangan
menjadi
merupakan
lembaga jasa keuangan, produk dan jasa
kebutuhan dasar bagi setiap orang agar
keuangan, dan 4) Not literate (0,41%), tidak
terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan
memiliki
keuangan
pengetahuan
dan
keyakinan
dapat
muncul
jika
terjadi
terhadap lembaga jasa keuangan serta
kesalahan dalam pengelolaan keuangan
produk dan jasa keuangan, serta tidak
(mismanagement).
memiliki
keuangan merupakan hal yang paling
keterampilan
dalam
menggunakan produk dan jasa keuangan.
pengetahuan
keuangan,
literasi
penting untuk mendapatkan kehidupan
Literasi keuangan dapat diartikan sebagai
Memiliki
yang
sejahtera.
Dengan
pengelolaan
yang
keuangan yang tepat yang ditunjang dengan
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan
literasi keuangan yang baik, maka taraf
(Lusari & Mitchell, 2007). Pemahaman
hidup 13
masyarakat
diharapkan
akan
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 meningkat, karena walau bagaimanapun
keuangan akan menciptakan efek berantai
tingginya tingkat penghasilan seseorang
pada tingkat penggunaan produk dan jasa
tapi tanpa pengelolaan keuangan yang
keuangan,
tepat, keamanan finansial pasti akan sulit
meningkatkan keuntungan dan mendorong
tercapai.
kepada
lembaga keuangan untuk berinovasi dalam
produk-produk
mengembangkan produk dan jasa keuangan
Kebutuhan
masyarakat
terhadap
edukasi
keuangan baik bank maupun nonbank
yang
kemudian
dapat
yang lebih bervariasi.
sangat mendesak agar masyarakat tidak
Menurut Giltman (2002), manajemen
mudah tertipu oleh pihak-pihak yang tidak
keuangan pribadi merupakan seni dan ilmu
bertanggungjawab.
literasi
mengelola sumber daya keuangan dari unit
keuangan dalam bentuk semua aspek
individu. Dengan demikian, manajemen
keuangan pribadi bukan karena untuk
keuangan pribadi mencakup dua unsur
mempersulit dalam menggunakan uang
yakni pengetahuan akan keuangan dan seni
yang mereka miliki, tetapi diharapkan
dalam mengelola. Mengapa seni dalam
individu dapat menikmati hidup dengan
mengelola itu menjadi sesuatu yang juga
menggunakan sumber daya keuangan yang
penting?
dimiliki dengan tepat.
(pengelolaan) membutuhkan kedisiplinan
Pentingnya
Karena
kegiatan
mengelola
Howell (1993) dalam Zahroh (2014)
dan menentukan prioritas yang berasal dari
menyatakan bahwa pengelolaan keuangan
pengontrolan diri. Pengontrolan diri akan
pribadi merupakan salah satu kompetensi
membantu anda untuk tetap bertahan pada
yang paling mendasar yang dibutuhkan
prinsip manajemen, yakni efesiensi dan
oleh masyarakat modern, karena pilihan
efektifitas. Efesiensi, yakni menggunakan
konsumen
akan
sumber-sumber dana secara optimal untuk
mempengaruhi keamanan keuangan dan
pencapaian tujuan manajemen keuangan
standar hidup seseorang. Masalah dalam
pribadi. Sedangkan efektifitas merujuk
pengelolaan
pada manajemen keuangan pribadi menuju
dari
hari
keuangan
ke
hari
pribadi
sering
dianggap remeh, sehingga orang cenderung
pada tujuan yang tepat.
belajar tentang keuangan pribadi melalui proses trial and error.
KAJIAN PUSTAKA
Selain manfaat untuk individu dan masyarakat,
literasi
keuangan
1. Pengertian Literasi Keuangan
juga
(Financial Literacy)
diperlukan untuk memajukan industri jasa
Keuangan
merupakan
aspek
keuangan karena masyarakat merupakan
penting yang melekat dalam kehidupan
pengguna utama jasa keuangan. Literasi
masyarakat luas. Pengetahuan keuangan 14
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 yang dimiliki dapat membantu individu
meningkatkan
dalam
keputusan-
bertujuan untuk mencapai kesejahteraan.
keputusan dalam menentukan produk-
Literasi keuangan sangat terkait dengan
produk
dapat
perilaku, kebiasaan dan pengaruh dari
keputusan
faktor eksternal. Sementara itu, Chen
tentang
dan Volpe (1998) mengartikan literasi
keuangan menjadi sangat penting bagi
keuangan sebagai pengetahuan untuk
individu
dalam
mengelola keuangan agar bisa hidup
membuat keputusan keuangan nantinya
lebih sejahtera di masa yang akan
(Margaretha dan Pambudhi, 2015). Jika
datang.
pengetahuan tentang keuangan yang
Financial
Literacy
mereka
Framework
(OECD
menentukan
finansial
yang
mengoptimalkan keuangannya.
Pengetahuan
agar
tidak
miliki
salah
kurang,
akan
taraf
hidupnya
Berdasarkan
PISA
dan
2012:
Assessment INFE,
2012)
mengakibatkan kerugian bagi individu
dirumuskan bahwa literasi keuangan
tersebut, baik sebagai akibat dari adanya
merupakan faktor yang fundamental
inflasi
untuk
maupun
penurunan
kondisi
pertumbuhan
kekonomi
dan
perekonomian di dalam maupun di luar
stabilitas keuangan. Dari sudut pandang
negeri. Kesalahpahaman menyebabkan
konsumen, literasi keuangan yang baik
banyak
akan
orang mengalami
keuangan,
sebagai
kerugian
akibat
dari
memunculkan
pembelanjaan
yang
keputusan
mengedepankan
pengeluaran yang boros dan konsumsi,
kualitas. Hal ini akan berakibat pada
tidak bijaksana dalam penggunaan kartu
kompetisi industri yang menjadi sehat
kredit, dan menghitung perbedaan antara
dan kompetisi akan mengedepankan
kredit konsumen dan pinjaman bank.
inovasi dalam barang dan jasa yang
Selain
pengetahuan
ditawarkan ke konsumen. Selain itu,
menyebabkan
dengan literasi keuangan yang baik juga
itu,
tentang
kurangnya keuangan
seseorang
sulit
untuk
melakukan
bisa
meminimalkan
terjadinya
investasi atau mengakses ke pasar
keputusan yang slah terhadap isu
keuangan.
ekonomi dan keuangan yang muncul.
Lusardi
(2014)
menyatakan
Dari sudut pandang penyedia jasa
bahwa literasi keuangan terdiri dari
keuangan, literasi keuangan yang baik
sejumlah kemampuan dan pengetahuan
akan
mengenai keuangan yang dimiliki oleh
memadai
seseorang untuk mampu mengelola atau
pemahaman risiko. Sedangkan dari
menggunakan sejumlah uang untuk
sudut pandang pemerintah, dengan 15
memberikan mengenai
informasi
yang
produk
serta
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 adanya literasi keuangan yang baik pada
berhubungan
masyarakat maka pemerintah dapat
dinamakan financial literacy. (Lusardi
memperoleh pemasukan pajak dengan
&
maksimal
melek keuangan sebagai pengetahuan
untuk
pengembangan
dengan
Mitchell,
2007)
mendefinisikan
infrastruktur dan fasilitas pelayanan
keuangan
publik.
mengaplikasikannya (knowledge Literasi
mencakup membedakan
dan
keuangan
kemampuan
untuk and
keuangan
adalah
ability) (jurnal monetery economic).
kemampuan
untuk
Finansial Literacy terjadi manakala
keuangan,
seorang individu yang cakap (literate)
pilihan
mambahas uang dan masalah keuangan
adalah
tanpa ketidaknyamanan, merencanakan
sekumpulan keahlian dan kemampuan
masa depan, dan menanggapi kompeten
yang membuat orang tersebut mampu
untuk
yang
memanfaatkan sumber daya yang ada
keuangan
untuk mencapai tujuan. Kecakapan
peristiwa
mempengaruhi sehari-hari,
kehidupan
keputusan
memiliki
(literacy) merupakan hal penting yang
Literasi
harus dimiliki untuk mencapai tujuan-
keuangan terjadi manakala seorang
tujuannya. Dengan demikian riset ini
individu memiliki sekumpulan keahlian
akan mengunakan definisi menurut
dan
(Chen & Volpe, 1998) karena lebih
secara
peristiwa
yang
di
ekonomi
termasuk
seseorang
umum.
kemampuan
yang
dapat
memanfaatkan sumber daya yang ada
menekankan pada
untuk
memahami konsep dasar dari ilmu
mencapai
keuangan
tujuan.
Literasi
membantu
meningkatkan
kualitas
untuk
ekonomi
pelayanan
dan
kemampuan untuk
keuangan,
hingga
bagaimana menerapkannya
secara
keuangan dan memberikan kontribusi
tepat. Selain itu juga, definisi menurut
terhadap pertumbuhan ekonomi dan
Chen
pembangunan suatu negara. Semakin
aspek
meningkatnya kompleksitas ekonomi,
tabungan, asuransi dan investasi yang
kebutuhan
sesuai dengan pengelolaan keuangan
individu
dan
produk
keuangan, individu harus memiliki literasi
keuangan
untuk
yaitu
pengetahuan
umum,
pribadi.
mengatur
Tingkat
keuangan pribadinya.
keuangan
Proses belajar dapat diartikan sebagai pengetahuan individu
dan Volpe (1998) memiliki 4
literasi dari
keuangan
sudut
pandang
perorangan atau keluarga dapat memiliki
untuk
dampak
memahami sesuatu Pengetahuan yang
pada
kemampuan
untuk
memiliki tabungan jangka panjang yang 16
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 digunakan untuk memiliki aset (seperti
menyebabkan
tanah
pemenuhan
mampu mengatur keuangan dengan
pendidikan tinggi dan dana hari tua
baik, menghabiskan sejumlah uang
(pensiun) (Aribawa, 2016). Literasi
untuk membeli sesuatu yan gkurang
finansial
sebagai
diperlukan. Hal ini menyebabkan level
untuk
simpanan menjadi rendah dan tingkat
dan
pengembalian investasi pun sedikit.
mengevaluasi informasi yang relevan
Kesimpulan lainnya dari penelitian
untuk pengambilan keputusan dengan
tersebut antara lain tingkat kesadaran
memahami konsekuensi finansial yang
yang tinggi akan pengetahuan tentang
ditimbulkan (Carolynne L J Mason &
keuangan (financial literacy) membawa
Richard M S Wilson : 2000). Keputusan
pengaruh
positif
yang
sehari-hari
dan
atau
rumah),
didefinisikan
kemampuan
seseorang
mendapatkan,
memahami
berdasarkan
informasi
diakui
rumah
tangga
dalam
tidak
keputusan
mendorong
level
sebagai instrumen untuk mencapai hasil
tabungan yang lebih tinggi yang pada
yang diharapkan. Literasi keuangan
akhirnya meningkatkan kualitas hidup
hanya menjadikan seseorang mampu
dalam jangka panjang.
membuat
keputusan
informasi
yang
relevan.
Literasi
(2000), literasi keuangan adalah cara
keuangan
tidak
menjamin
bahwa
terbaik untuk mengajarkan konsumen
keputusan yang tepat yang dibuat,
tentang manfaat memiliki hubungan
karena
dengan lembaga keuangan diantaranya
seseorang
mengambil
berdasarkan
tidak
keputusan
Menurut Rohrke & Robinson
selalu
berdasarkan
adalah
pendanaan
rasional ekonomi (Carolynne L J Mason
kemampuan
& Richard M S Wilson : 2000).
keuangan
Penelitian
untuk yang
positif.
kredit,
membangun Sedangkan
dilakukan
menurut Hailwood (2007) financial
Navickas, Tadas, dan Emilia (2013)
literacy akan mempengaruhi bagaimana
menyatakan bahwa tanggung jawab
orang
perencanaan keuangan individu perlu
berinvestasi dan mengelola keuangan.
dilakukan
Lebih jauh, kecakapan finansial disini
sedini
yang
dan
mungkin,
karena
menabung,
kesalahan pengaturan keuangan akan
juga
sangat merugikan dan sulit diperbaiki di
kemampuan untuk memahami konsep
masa yang akan datang. Hasil penelitian
dasar dari ilmu ekonomi dan keuangan,
tersebut
sehingga bagaimana dapat menerapkan
menunjukkan
pengetahuan
keuangan
kurangnya yang
lebih
meminjam,
secara tepat. 17
menekankan
pada
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Literasi keuangan dibagi menjadi empat
aspek
yang
dari
tentang cara mendapatkan uang dan
pengetahuan keuangan dasar (basic
belum tahu dengan benar bagaimana
financial knowledge), simpanan dan
cara
pinjaman
menggunakannya.
(saving
proteksi
terdiri
di hari tuanya karena ia baru mengerti
and
(insurance),
borrowing),
dan
investasi
mengelola,
menyimpan
dan
2. Dimensi Financial Literacy
(Chen dan Volpe, 1998). Menurut MZ.
Financial
Zahriyan pengetahuan keuangan dasar
beberapa dimensi keuangan yang
(basic
harus
financial
mencakup aset,
knowledge)
pengeluaran,
hutang,
ekuitas,
Pengetahuan
dasar
berhubungan
dengan
yang
(1998)
dan
dimensi financial
ini
risiko. biasanya
pembiayaan
mempengaruhi
yang
perilaku
menyebutkan
meliputi
pengambilan
mencakup
dikuasai. Chen dan Volpe
pendapatan,
beberapa
literacy yang
pengetahuan
umum
keuangan, tabungan dan pinjaman,
keputusan dalam melakukan investasi atau
literacy
asuransi, serta investasi.
bisa
a. Pengetahuan umum tentang
seseorang
keuangan
dalam mengelola uang yang dimiliki.
Menurut S.P Wagland dan
Dalam hal keuangan, kecerdasan
S.
Taylor
(2009),
finansial ini meliputi 4 aspek yaitu
pengetahuan
bagaimana
keuangan
mencakup
bagaimana mengelola uang, bagaimana
pengetahuan
keuangan
menyimpan
pribadi, yakni bagaimana
mendapatkan
menggunakan
uang
dan
uang.
uang,
bagaimana
Dari
definisi
mengatur
tentang
pendapatan dan
sederhana ini, kita menjadi tahu bahwa
pengeluaran,
sebagian
memahami konsep dasar
besar
masyarakat
masih
serta
berkutat pada bagaimana mendapatkan
keuangan.
uang, belum memikirkan tiga aspek
keuangan
tersebut
lainnya. Apalagi, merekapun masih
mencakup
perhitungan
bersusah payah untuk mendapatkan
tingkat bunga sederhana,
uang yang hanya satu aspek tersebut.
bunga majemuk, pengaruh
Maka kitapun menjadi tahu bahwa
inflasi,
mengapa ada artis, olahragawan ataupun
nilai waktu uang, likuiditas
profesi
suatu aset, dan lain-lain.
lainnya
yang
pada
masa
kejayaannya kaya raya bisa jatuh miskin 18
Konsep
opportunity
dasar
cost,
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 b. Tabungan dan pinjaman
rekening
Menurut Garman dan Forgue
dan
pembebanan
fee suatu
(2010:376), tabungan adalah
transaksi tertentu untuk
akumulasi dana berlebih yang
penarikan deposito).
diperoleh
dengan
mengkonsumsi dari
sengaja
c. Asuransi
sedikit
Menurut
Dalam
Cammack
lebih
pendapatan.
Mehr
dan
(1980:16),
pemilihan tabungan, ada enam
asuransi merupakan suatu
faktor
alat
yang
perlu
untuk
mengurangi
dipertimbangkan (Kapoor, et
risiko
al., 2004:147), yaitu:
cara pengumpulan unit-unit
1) Tingkat
pengembalian
(persentase tabungan),
(perlu
jumlah
yang
untuk
membuat
agar
individu
dapat
kerugian
dipertimbangkan dengan
diperkirakan.
tingkat
pengembalian
kerugian
karena
dapat
memadai,
Kemudian, yang
dapat
itu
dipikul
diramalkan
mengurangi daya beli),
merata oleh mereka yang
3) pertimbangan pajak, 4) likuiditas
dengan
eksposur (exposure) dalam
kenaikan
2) inflasi
keuangan,
tergabung.
(kemudahan
d. Investasi
dalam
menarik
dana
Menurut
jangka
pendek
tanpa
Forgue
Garman
dan
(2010:376),
kerugian atau dibebani
investasi adalah menyimpan
fee),
atau
5) keamanan (ada tidaknya proteksi
uang
bank
mengalami
uang
agar bisa bekerja sehingga
terhadap
kehilangan
menempatkan
dapat menghasilkan uang
jika
yang lebih banyak. Cara yang
kesulitan keuangan, dan
sering
seseorang
6) pembatasan-pembatasan
digunakan dalam
berinvestasi yakni dengan
dan fee (penundaan atas
meletakkan uang ke dalam
pembayaran bunga yang
surat
dimasukkan
saham, obligasi dan reksa
dalam 19
berharga
termasuk
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 dana, atau dengan membeli
salah satunya turut dipengaruhi oleh
real estate.
Kontrol diri (Tangney, Baumeister & Boone 2004). Menurut
1. Mengelola Keuangan Pribadi Manajemen
keuangan
pribadi
mengelola
adalah seni dan ilmu mengelola sumber
Warsono
keuangan
pribadi
(2010), dapat
dilihat dari empat ranah yaitu:
daya (money) dari unit individual / 1. Penggunaan dana. Dari mana pun sumber dana yang dimiliki, yang menjadi persoalan adalah bagaimana cara mengalokasikan dana (penggunaan dana) tersebut untuk memenuhi kebutuhan secara tepat. Pengalokasian dana haruslah berdasarkan prioritas. Skala prioritas dibuat berdasarkan kebutuhan yang anda perlukan, namun harus memperhatikan presentase sehingga penggunaan dana tidak habis digunakan untuk konsumsi sehari-hari saja. Presentasi pengalokasian dana yakni 70% dapat digunakan untuk pemenuhan konsumsi sehari-hari, 20% untuk ditabung, dan 10% investasi. Karena 70% digunakan untuk konsumsi sehari-hari, maka diperlukan ketelitian dalam menghitung kebutuhan pribadi dalam keseharian, seperti makan, minum, rekreasi, kos, dan lainnya yang membantu anda pada tujuan pribadi. 70% ini haruslah tepat dan tidak berlebihan. 20% yang ditabung berguna untuk kebutuhan mendesak ataupun jika tidak digunakan, suatu saat dapat dipakai sebagai modal investasi. 10% yang digunakan untuk investasi dapat direncanakan dengan matang, sehingga investasi tersebut dapat mendatangkan keuntungan dimasa mendatang. Memang sangat kecil presentase untuk investasi, dikarenakan kebutuhan investasi bukanlah sesuatu yang utama dalam pengelolaan keuangan pribadi. 10%
rumah tangga (Gitman 2002). Dalam proses pengelolaan tersebut, maka tidak mudah
untuk
karena
terdapat
mengaplikasikannya beberapa
langkah
sistematis yang harus diikuti. Namun dengan
mengetahui
manajemen
keuangan pribadi, merupakan langkah awal untuk aplikasi yang tepat ketika mengelola uang pribadi. Hal ini didasari alasan bahwa segala sesuatu diawali dari kepala. Maksudnya adalah berpikir dahulu baru bertindak. Pengelolaan keuangan pribadi juga menunut adanya pola hidup yang memiliki prioritas. Nalarnya adalah kekuatan dari prioritas (the power of priority) berpengaruh juga pada tingkat kedisiplinan seseorang ketika mengelola uangnnya (Benson 2004). Membahas tentang kedisiplinan yang merupakan kesadaran diri untuk mematuhi aturan serta
kemampuan
menyesuaikan
diri
dirinya
untuk dengan
perubahan, maka secara eksplisit telah menyentuh kontrol diri (self control). Hal ini berpijak pada alasan bahwa sukses atau tidaknya seseorang juga 20
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 tersebut tidaklah langsung diinvestasikan jika anda memiliki rencana bisnis yang besar, namun dapat ditabung dulu sebagai tabungan modal investasi. Perlu diingat, bahwa untuk berinvestasi dibutuhkan perencanaan yang matang. 2. Penentuan sumber dana. Seseorang harus mampu mengetahui dan menentukan sumber dana. Sumber-sumber dana dapat berasal dari orang tua, donatur maupun beasiswa. Selain itu seseorang juga dapat menentukan sumber dananya sendiri. Sumber dana dapat juga diciptakan dari berbagai usaha. Dengan mampu menentukan sumber dana, maka seseorang mengetahui dan mencari sumber dana alternatif lain sebagai sumber pemasukan keuangan untuk dikelola. 3. Manajemen resiko. Selanjutnya seseorang juga haruslah memiliki proteksi yang baik untuk mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak tertuga. Kejadiankejadian tidak terduga itu seperti sakit, kebutuhan mendesak dan lainnya. Hal yang sering dilakukan dalam melakukan proteksi tersebut adalah dengan mengikuti asuransi. Yang dimaksud dengan manajemen resiko adalah pengelolaan terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko yang akan dihadapi. 4. Perencanaan masa depan. Masa depan merupakan hal yang akan dituju oleh setiap orang, untuk itu dibutuhkan suatu rencana yang matang dalam keuangan dalam menyongsong saat tersebut. Dengan merencanakan masa depan, maka anda juga menganalisa kebutuhankebutuhan dimasa depan, sehingga anda dapat menyiapkan investasi dari saat ini.
Selain empat ranah diatas, Senduk (2004) mengatakan bahwa manajemen keuangan pribadi meliputi keputusan tentang : 1. Membeli dan memiliki sebanyak mungkin harta produktif . Tentukan harta produktif yang yang ingin anda miliki. Harta produktif ini merupakan harta yang dapat menekan pengeluaran besar anda dalam kebutuhan sehari-hari. Seperti, jika anda mahasiswa maka memiliki komputer dan printer dapat mengurangi pengeluaran print dirental, dan lainnya. Harta produktif ini harus anda upayakan untuk miliki dengan cara membeli pada saat anda mendapatkan uang. Prioritaskan harta-harta produktif yang benar-benar mendukung aktivitas anda. 2. Mengatur pengeluaran anda. Atur pengeluaran anda dan jangan sampai anda mengalami defisit. Usahakan dalam pengaturan pengeluaran anda, sudah dipastikan pos-pos pengeluaran tetap sudah terakomodir. Pelajari dan biasakanlah diri anda untuk mengeluarkan uang secara bijak dan tidak boros. 3. Berhati-hati dengan hutang. Anda harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk berhutang, dan kapan saat yang tidak tepat tidak untuk berhutang. Banyak perusahaan dapat memanfaatkan hutang di bank sebagai modal usaha. Pada manajemen keuangan pribadi, jika anda mengalami defisit dan memaksa anda untuk berhutang, maka usahakanlah hutang tersebut tidak terlalu besar, dan mengganggu keuangan anda secara keseluruhan pada saat pengembalian hutang tersebut. 4. Sisihkan untuk masa depan. Rencanakan masa depan 21
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 anda secara sistematis. Karena dengan merencanakannya, anda dapat menyisihkan pemasukan anda sebagian untuk diinvestasikan bagi masa depan. Dengan membantu melakukan investasi masa depan dalam pengelolaan keuangan, maka anda mengurangi resiko untuk bergerak jauh dari masa depan yang anda inginkan. 5. Memiliki proteksi. Milikilah asuransi untuk melindungi anda dari berbagai bentuk resiko yang kemungkinan dapat terjadi. Jika anda belum memiliki penghasilan yang tetap, maka anda dapat membuka rekening tabungan dan menyisihkan uang anda sedikit dari pemasukan untuk ditabung sebagai anggaran proteksi pada resiko yang tidak anda harapkan.
kekayaan
yang
dibutuhkan
untuk
memenuhi kebutuhan saat ini maupun dimasa yang akan datang. Pengelolaan keuangan yang baik diukur dengan lima komponen dari kemampuan
seseorang
dalam
menganggarkan, menghemat uang, dan mengatur
pengeluaran
(Perry
dan
Morris, 2005). Lima komponen tersebut terdiri dari mampu membelanjakan uang seperlunya,
membayar
kewajiban
bulanan tepat waktu, merencanakan keuangan untuk keperluan masa depan, menabung, dan menyisihkan dana untuk diri sendiri maupun keluarga. Dari
Menurut Norma Yulianti dan
kelima komponen tersebut, pengaruh
Meliza Silvy (2013), dalam melakukan
yang paling besar terjadi pada mengatur
pengelolaan keuangan haruslah ada
pengeatur
perencanaan keuangan untuk mencapai
jangka
panjang.
besar terjadi pada sektor non makanan
Media
yang meliputi biaya pendidikan, biaya
pencapaian tujuan tersebut dapat melalui
listrik, telepon, asuransi, kesehatan dan
tabungan, investasi, atau pengalokasian
lain
dana. Dengan pengelolaan keuangan
sebagainya.
depan bagi anak.
terbatas. Parrota dan Johnson (1998)
Pengelolaan keuangan pribadi
manajemen
juga ditentukan oleh pengetahuan yang
keuangan pribadi dapat diartikan sebagai
dimiliki oleh setiap individu. Cummins
proses perencanaan, implementasi dan
(2009)
evaluasi keuangan yang dilakukan oleh individu
ataupun
keluarga,
akan
mampu
mengungkapkan
bahwa
kemampuan seseorang untuk mengelola
yang
keuangan menjadi salah satu faktor
diharapkan individu ataupun rumah tangga
pendidikan
pendidikan dan pembentukan masa
pada perilaku berkeinginan yang tidak
bahwa
Biaya
merupakan prioritas guna memenuhi
yang baik, maka tidak akan terjebak
menyatakan
Pengeluaran
yang terjadi dalam rumah tangga cukup
tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun
pengeluaran.
penting untuk mencapai sukses dalam
menciptakan
hidup, 22
sehingga
pengetahuan
akan
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 pengelolaan keuangan yang baik dan
kedua jaminan keuangan yang aman
benar menjadi penting bagi anggota
(secure) dan yang ketiga perencanaan
masyarakat
individu.
keuangan keluarga akan membantu
Penelitian yang dilakukan oleh Ida
secara efisien dan efektif meraih cita-
(2010)
cita finansial.
khususnya
menyatakan
pengetahuan
keuangan yang dimiliki oleh seseorang berpengaruh
terhadap
keuangan.
Hal
yang
Sembel, et al (2003) dalam Rita
pengelolaan sama
dan
juga
perencanaan keuangan perlu dilakukan
(2014) yang menyatakan bahwa terdapat yang
signifikan
oleh individu maupun keluarga, yaitu
antara
untuk
pengetahuan keuangan dengan perilaku keuangan
dimana
semakin
(2015)
menjelaskanbeberapa alasan mengapa
disampaikan dalam penelitian Andrew
hubungan
Santoso
melindungi diri sendiri dan
keluarga dari berbagai risiko yang
tinggi
berdampak secara finansial ( seperti
pengetahuan keuangan seseorang yang
kecelakaan, penyakit, kematian, dan
dimiliki akan cenderung lebih bijak
tuntutan hukum), mengurangi hutang-
dalam pengelolaan keuangannya.
hutang pribadi / keluarga, membiayai kehidupan saat tidak lagi berada dalam
2. Perencanaan Keuangan
rentang usia produktif, ini berkaitan
Senduk (2000) mendefinisikan
dengan naiknya tingkat ekspektasi hidup
perencanaan keuangan adalah proses
rata-rata manusia di suatu negara,
merencanakan tujuan-tujuan keuangan
membayar biaya-biaya yang diperlukan
jangka pendek maupun jangka panjang (Yohnson,
2004).
Wibawa
untuk membesarkan anak, menyediakan
(2003)
biaya pendidikan anak sampai ke
mengungkapkan manfaat perencanaan keuangan
tersebut
perencanaan menjanjikan
yang
pertama
keuangan
tidak
orang
menjadi
perguruan pernikahan,
langkah
perawatan yang bersifat jangka panjang, dan mewariskan kesejahteraan kepada generasi berikutnya.
bagi diri sendiri dan keluarga secara efektif
sesuai
kendaraan,
kita inginkan, membayar biaya-biaya
untuk
kondisi finansial masa depan terbaik
dan
membeli
biaya
masa pensiun dengan gaya hidup yang
mengendalikan diri dan menyediakan
efisien
membayar
membeli rumah, mampu menentukan
kaya
mendadak, akan tetapi lebih pada pendisiplinan
tinggi,
dengan
kemampuan finansial saat ini, yang 23
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Pentingnya
PENUTUP Dalam
menjalani
literasi
keuangan
kehidupan,
bagi individu bukan sekedar sebagai
kebahagiaan tidak selalu harus dicapai
ilmu pengetahuan ataupun teori saja,
melalui nilai kekayaan yang besar, karier
tetapi
yang sangat tinggi, dan sebagainya,
individu lebih bijaksana dan pandai
tetapi sebenarnya kebahagiaan dapat
dalam mengelola aset yang dimilikinya
dicapai melalui penerimaan atas keadaan
sehingga dapat memberikan timbal-
yang ada. Dengan memahami dan
balik
melaksanakan
keuangan
menyokong keuangan individu baik
pribadi, maka kita telah mengetahui
dalam jangka pendek maupun jangka
tujuan
panjang.
manajemen
tertinggi
dan
bagaimana
diharapkan
yang
dapat
bermanfaat
membuat
dalam
mencapainya. Pengelolaan keuangan pribadi
sangat
membantu
menjalani aktivitas
untuk
secara terencana
DAFTAR PUSTAKA
secara finansial. Literasi
keuangan
Andjani, Sari. 1991. Efektifitas Teknik Kontrol Diri pada Pengendalian Kemarahan. Jurnal Psikologi. Tahun ke XVIII Nomor 1.
adalah
kemampuan (kecakapan) seseorangan dalam membuat keputusan yang efektif berhubungan
dengan
Andrew, V. dan Linawati, N. 2014. “Hubungan Faktor Demografi dan Pengetahuan Keuangan Dengan Perilaku Keuangan Karyawan Swasta di Surabaya”. Finesta. Vol. 2 (2) : pp 35-39.
keuangannya.
Literasi keuangan membantu individu terhindar
dari
masalah
keuangan
terutama yang terjadi akibat kesalahan pengelolaan
keuangan.
Literasi
Aribawa, Dwitya. 2016. Pengaruh Literasi Keuangan terhadap Kinerja dan Keberlangsungan UMKM di Jawa Tengah. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 20 No.1, 1-13.
keuangan dalam bentuk pemahaman terhadap semua aspek keuangan pribadi bukan ditujukan untuk mempersulit atau
Chen, H & Volpe, RP. 1998. “An Analysis of Personal Financial Literacy among College Students.” Financial Services Review, 7(2), 107-128.
mengekang orang dalam menikmati hidup, tetapi justru dengan literasi keuangan, individu atau keluarga dapat menikmati mendayagunakan
hidup
dengan
Conceptualising Financial Literacy by. Carolynne L J Mason and Richard M S Wilson. Business School Research Series. Paper 2000: 7. ISBN 1 85901 168 3.
sumberdaya
keuangannya dengan tepat dalam rangka mencapai tujuan keuangan pribadinya.
24
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Conceptualising Financial Literacy by. Carolynne L J Mason and Richard M S Wilson. Business School Research Series. Paper 2000: 7. ISBN 1 85901 168 3.
Mendari, AS dan Kewal, SS. 2013. Tingkat Literasi Keuangan di Kalangan Mahasiswa STIE MUSI. Jurnal Economia. Vol. 9 No. 2. Hal 130-140.
Cummins M., Haskel J. H., & Jenkins S. 2009. “Financial Attitudes And Spanding Habits Of University Fresmen”. Journal Of Economics And Economic Education Research. Vol. 10 (1) : pp. 3-6.
MZ. Zahriyan. “ Pengaruh Literasi Keuangan dan Sikap terhadap Uang Pada Perilaku Pengelolaan Keuangan Keluarga eprints.perbanas.ac.id/312/1/ART IKEL%20ILMIAH.pdf
Dewi, MK., Khotimah, S., dan Puspasari, N. 2015. Telaah financial Literasi mahasiswa FEB Universitas Jenderal Soedirman: Suatu Implikasi Pembelajaran di Perguruan Tinggi.
Navickas, M ,Tadas G dan Emilia K, 2013, Influence on Financial Literacy on Management of Personal Finances in A Young Households, Lithuania . Norma Yulianti dan Meliza Silvy. 2013. “Sikap Pengelola Keuangan dan Perilaku Perencanaan Investasi Keluarga di Surabaya”. Journal of Business and Banking. Volume 3. No 1. Hal 57-68.
Gitman, L. 2004. Principle of Finance, (11th ed).(2002). Prentice Hall, New Jersey Hailwood, DWAK 2007, ‘Financial Literacy and its Role in Promoting a Sound Financial System’, Reserve Bank of New Zealand, Vol 70, No. 2.
OECD INFE. 2012. PISA 2012 Literacy assessment framework. [Report Paper] Otoritas Jasa Keuangan. 2013. OJK Perkuat Upaya Inklusi dan Perluasan Akses Keuangan Melalui Literasi Keuangan. Majalah OJK Edisi November. (Retrifed from: http://sikapiuangmu.ojk.go.id/pub lic/content/files/Majalah-OJK2.pdf.).
L. Giltman. 2004. “Princile of finance”. (11th ed) 2002. Prectice Hall : New Jersey Lusardi, A., & Mitchell, O. S. (2007). Baby Boomer Retirement Security: The Roles of Planning, Financial Literacy, and Housing Wealth. Journal of Monetary Economics, 54, 205-224.
Parrota, J. L. & Johnson, P. J. 1998. The Impact Of Financial Attitudes And Knowledge On Financial Management And Satisfaction Of Recently Married Individuals. Association for Financial Counseling and Planning Education.
Lusardi, A dan O.S. Mitchell. 2014. The Economic Importance of Financial Literacy: Theory and Evidence. Journal of Economic Literature 2014, 52(1), 5–44. Margaretha, Farah dan Pambudhi, RA. 2015. Tingkat Literasi Keuangan pada mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi. JMK. Vol 17 No. 1. Hal 76-85.
Perry, VG & Morris, M.D. 2015. “Who Is In Control? The Role and Income In Explaining Consumer 25
JURNAL NOMINAL / VOLUME VI NOMOR 1 / TAHUN 2017 Financial Behavior”. The Journal of Consumer Affairs, Vol.39, No 2, pp 299-313. Rita, MR dan Santoso, B. 2015. Literasi Keuangan dan Perencanaan Keuangan pada Dana Pendidikan Anak. Jurnal Ekonomi. Vol XX. No. 012. Hal 212-227. Rohrke, A, & Robinson, L 2000, ‘Guide to Financial Literacy Resources’, Journal of Financial Literacy. S. Senduk. 2004, “Siapa Bilang Jadi Karyawan Ngak Bisa Kaya; Lima Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya”, Elex Media Komputindo : Jakarta, Tangney, J. P, Baumeister, r. f. & Boone, A. L. 2004. High Self-Control Predicts Good Adjustment, Less Pathology, Better Grades, and Interpersonal Success. Journal of Personality 72:2, April 2004. Warsono. 2010. “Prinsip-Prinsip dan Praktik keuangan Pribadi”. Journal of Science, volume 13 Nomor 2 Juli-Desember 2010 Zahroh, Fatimatus. 2014. Menguji Tingkat Pengetahuan keuangan, Sikap Keuangan Pribadi, dan Perilaku Keuangan Pribadi Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Semester 3 dan Semester 7. Skripsi. FEB Undip.
26