Kabar RMC November 2014
Hai, Mama dan Papa! Tanpa terasa, kita sudah memasuki triwulan terakhir di tahun 2014, yaitu bulan November. Untuk bulan ini, Kabar RMC akan mengangkat topik tentang perkembangan bahasa anak usia dini. Pertama, kita akan membahas tentang tahapan perkembangan bahasa anak usia dini. Kemudian, ada tipstips yang bisa Mama dan Papa lakukan di rumah untuk menstimulasi verbal anak. Selain itu, Kabar RMC juga akan menampilkan keseruan field trip kelas Adik-adik dan Bayi-bayi ke Lapangan Tenis Bulungan. Ngapain saja, ya mereka di sana?
Bahasa Ibu dalam Perkembangan Bahasa Bahasa merupakan salah satu aspek utama yang penting dalam perkembangan anak. Tentunya, anak tidak serta merta bisa lancar berbicara seiring bertambahnya usia. Saat anak masih berusia 0-12 bulan, mereka mengembangkan kemampuan bahasa dan berkomunikasi dengan merespon suara-suara di sekitar mereka. Kemampuan setiap anak untuk menyerap dan merespon pastinya berbeda-beda, tergantung dari penguasaan mereka terhadap stimulus bahasa tersebut. Penguasaan sebuah bahasa oleh seorang anak dimulai dengan perolehan bahasa pertama yang sering kali disebut bahasa Ibu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa Ibu adalah bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungannya. Nah, kenapa sih anak sebaiknya diajarkan bahasa Ibu terlebih dahulu daripada bahasa lainnya? Anak yang sejak kecil diajarkan bahasa Ibu akan lebih cepat memahami hal-hal konseptual dibandingkan anak yang sejak kecil dilatih berbicara bahasa asing. Saat berbicara, anak harus tahu hubungan konsep dengan kata itu. Misalnya, ketika menyebut piring, konsepnya adalah tempat untuk makan. Oleh karena itu, akan lebih mudah bagi anak untuk memahami konsep-konsep tersebut karena anak tidak bingung dengan banyak bahasa.
Tahukah Mama dan Papa? United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Hal ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberagaman budaya dan melestarikan bahasa nasional yang digunakan seluruh bangsa di dunia.
Apakah perkembangan bahasa anakku sudah sesuai dengan perkembangan anak seusianya? Supaya nggak penasaran lagi, berikut ini beberapa ciri perkembangan bahasa anak usia dini sesuai tahapannya:
Periode prelingual (usia anak 0-1 tahun): anak mengoceh untuk dapat berkomunikasi dengan orang tua, anak masih bersifat pasif saat menerima stimulus dari luar tapi anak akan menerima respon yang berbeda. Contoh: bayi akan senyum kepada orang yang dikenalnya dan menangis kepada orang yang tidak dikenal dan ditakutinya. Periode Lingual (usia antara 1-2,5 tahun): Anak sudah mampu membuat sebuah kalimat, satu atau dua kata dalam percakapannya dengan orang lain. Periode Diferensiasi (usia antara 2,5 - 5 tahun): Anak sudah memiliki kemampuan bahasa sesuai dengan peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Pembendaharaan kata-nya sudah berkembang secara baik dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.
Peran orang tua tentunya sangat penting bagi perkembangan sang buah hati. Untuk menstimulasi verbal anak, maka orang tua dapat melakukan hal-hal berikut ini: 1. Ajak ngobrol anak secara dua arah sesering mungkin. Walaupun anak belum mampu memberi respon, namun anak belajar untuk memahami kata-kata yang Anda ucapkan. 2. Jika anak ingin meminta sesuatu, hindari langsung memberikan apa yang Ia minta. Ajarkan anak untuk belajar mengucapkan kata tersebut, misalnya: “Susu. Kamu mau susu?” 3. Bacakan buku cerita pada Anak. Untuk anak usia dini, sebaiknya bacakan buku cerita berbahasa Ibu. Utamakan buku yang memiliki banyak gambar daripada tulisan agar anak dapat mengeksplorasi setiap gambar dan mengembangkan imajinasinya. 4. Ajak anak pergi ke tempat-tempat umum seperti kebun binatang, taman bunga, pasar agar anak dapat mengenal hal-hal lain di sekitarnya dan memperkaya kosakatanya.
Menstimulasi Verbal Anak
Field Trip Kelas Bayi-bayi dan Adik-adik Lapangan Tenis Bulungan, 26 & 28 September 2014
Ini dia keseruan Adik-adik dan Bayi-bayi saat melakukan kegiatan olahraga bersama keluarga di Lapangan Tenis Bulungan. Enggak cuma anak-anak saja yang mencoba beragam permainan seperti balap tas karung, tenis mini, dan kolam air bola. Orang tuanya juga ikutan, lho!
Tema term 3
Bayi-Bayi All About Me Early Talker & Outdoor Explorer
Adik-Adik All About Me A. Read and Talk & Me and My Family B. I Can Do It Myself – Friendly Toddler
Kakak-Kakak Me In The Community
Ada cara-cara tertentu untuk menggunakan dan memelihara sarana umum untuk kepentingan semua orang
Pre-Kindie
Me and The Universe Matters have characteristic and attributes that can be observed and described --- solid, liquid, gas
Resep Rolade kentang Bahan dadar: 5 sdm tepung terigu 2 sdm tepung sagu ¼ sdt garam Air secukupnya Bahan Isian: ¼ kg Kentang kukus (haluskan) ¼ kg daging giling 2 siung bawang putih(cincang halus) ½ sdt merica bubuk 1 bh bawang bombay Garam secukupnya
Cara membuat dadar: 1. Campur semua bahan dadar larutkan hingga halus 2. Goreng di atas teflon selebar teflon dan tipiskan Cara membuat isian: 1. Tumis bawang putih,merica, bawang bombay hingga layu lalu masukkan daging giling, setelah daging berubah warna angkat. 2. Lalu campurkan ke dalam kentang yang sudah di haluskan 3. Tata dadar di atas piring dan masukkan bahan isian di atas dadar ratakan. 4. Gulung lalu padatkan 5. Bungkus dengan aluminium foil lalu kukus 5‐10 menit 6. Angkat dan potong sesuai selera Cara membuat saus 1. Tumis bawang bombay dan bawang putiht lalu beri air secukupnya. Masukkan saus tiram dan terakhir masukkan larutan tepung maizena Sajikan selagi hangat...dan selamat menikmati
Saus: ½ bh bawang bombay(potong dadu) 2 siung bawang putih(cincang halus) 3 sdm saus tiram 1 sdm tepung maizena (larutkan dengan 1 sdm air) ½ sdt merica bubuk Garam secukupnya
Cikal Bincang-Bincang