1
Daftar Isi Table of Contents
Visi, Misi & Nilai Perseroan
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Vision, Mission & Value of the Company
Board of Commissioners’ Report
Board of Directors’ Report
03
05
Sekilas Toyota Astra Finance
Komposisi Pemegang Saham
Toyota Astra Finance at a Glance
Shareholders’ Composition
09 Peristiwa Penting & Penghargaan
Event Highlights & Awards
13
14
IDR243.4 bio
9.0%
IDR1,404 bio
10.45%
15
IDR265.3 bio
IDR1,551 bio
Laba Bersih
Net Income Jumlah Pendapatan
Total Income
2012
2013
Ikhtisar Keuangan
Jaringan Usaha
Sumber Daya Manusia
Financial Highlights
Business Networks
Human Resources
17 Tata Kelola Perusahaan
19
Good Corporate Governance
Pembahasan & Analisis Manajemen
I. Tanggung Jawab Perseroan
Management’ s Discussion & Analysis
Corporate Social Responsibility II. Laporan Komite Audit
Audit Committee’ s Report
24
20 62 72
Data Perseroan
Company Data Laporan Keuangan
Financial Statements
43 Panduan Umum: Harap diperhatikan petunjuk dalam membaca Laporan Tahunan ini, ‘Perseroan’ dan ‘Toyota Astra Finance’ mengacu pada PT Toyota Astra Financial Services.
General Use of Terms: For guidance when reading this Annual Report, please note the term of ‘ the Company’ and ‘ Toyota Astra Finance’ refer to PT Toyota Astra Financial Services.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
2 2
3
VISI Vision
Visi, Misi dan Nilai Perseroan Vision, Mission and Value of the Company
Menjadi pilihan utama dalam solusi pembiayaan kendaraan Toyota dengan pelayanan yang prima
To be the preferred financing solution for Toyota ownership through service excellence
MISI Mission
•
Memberi yang terbaik bagi pelanggan
To provide the best value to customers •
Menjadi mitra Toyota dalam mencapai keberhasilan jangka panjang
To be a partner of Toyota to achieve long term success •
Memberi manfaat yang berkelanjutan bagi Pemegang Saham
To provide a sustainable value creation to Shareholders •
Menjadi perusahaan pilihan untuk berkarya
To be an employer of choice •
Membawa kemakmuran bagi masyarakat
To share prosperity to community
Professionalism Peduli terhadap pengembangan kompetensi diri
NILAI Value
Be responsible to develop personal competency Good Relations Menghargai dan peduli terhadap orang lain
Respect and care for others Excellence Peduli untuk terus melakukan perbaikan
Care for continuous improvement Customer Focus Peduli dan bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan prima kepada pelanggan
Care and responsible to deliver service excellence to our customer
STANDAR PELAYANAN Service Standard
•
Care Perilaku siap membantu untuk memenangkan hati pelanggan
Service behaviour to win customer’ s heart •
Simple Peduli untuk memberikan proses yang sederhana dan akurat
Care to provide hassle free and accurate process •
Speed Peduli untuk memberikan kecepatan pelayanan melalui proses yang sinergi.
Care to deliver service excellence through synergized process
Laporan Annual Report Laporan Tahunan Tahunan || Annual Report Toyota Toyota Astra Astra Finance Finance 2013 2013
4 4
5
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Yoshimasa Ishii Presiden Komisaris
President Commissioner
Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat, Di 2013, telah terjadi banyak gejolak ekonomi di beberapa negara, termasuk Indonesia. Beberapa indikasi dan pengaruhnya terlihat dari melemahnya nilai tukar mata uang Rupiah, turunnya indeks pasar saham dan meningkatnya tingkat suku bunga Bank Indonesia serta cost of fund (biaya dari pendanaan) Perseroan. Kondisi ini merupakan tantangan serius bagi dunia usaha Indonesia dalam upaya untuk mempercepat pertumbuhannya dalam mendukung perkembangan perekonomian nasional. Namun demikian perekonomian Indonesia masih menunjukkan tingkat pertumbuhan diatas 5,7%. Dan kami bersyukur, ditengah berbagai tantangan tersebut, Toyota Astra Finance telah berhasil mencatat pencapaian yang baik di tahun 2013 dengan keberhasilan membukukan laba bersih sebesar Rp265,3 miliar meningkat 9.0% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp243,4 miliar. Saya percaya bahwa pencapaian kinerja yang positif sepanjang tahun 2013 tidak lepas dari fundamental Perseroan yang kokoh serta arahan strategis
yang dilaksanakan secara konsisten oleh Direksi, manajemen dan seluruh karyawan berdasarkan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Perseroan. Dengan memperhatikan pencapaian kinerja operasional Perseroan di 2013, Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi atas segala upaya yang telah dilaksanakan secara konsisten oleh Direksi untuk mengimplementasikan rencana kerja yang telah diajukan dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris telah secara konsisten melakukan hal-hal proaktif dalam menjalankan fungsifungsi dan peran dalam pengawasan, khususnya kebijakan Perseroan dengan memperhatikan hasil evaluasi dan rekomendasi Audit Komite sehingga kegiatan operasional Peseroan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG). Pada kesempatan ini, Dewan Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi kepada Komite Audit atas segala upaya dalam melaksanakan tugas-tugasnya, terutama dalam menelaah hasil audit auditor independen atas Laporan Keuangan Perseroan tahun 2013.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta tanggal 10 Juli 2013, Nomor 18, diputuskan bahwa Yoshimasa Ishii diangkat sebagai Presiden Komisaris menggantikan Takuo Sasaki. Dewan Komisaris dan Direksi berharap dapat melanjutkan upaya meraih kinerja yang lebih baik secara berkesinambungan, dengan tetap berkomitmen pada aspirasi bersama demi kepentingan Perseroan. Pada tahun 2014, Dewan Komisaris optimis akan prospek pertumbuhan ekonomi nasional di tengah gejolak dan tantangan global. Namun, Perseroan perlu mewaspadai kompetisi di jasa pembiayaan yang masih akan tinggi dan perubahan serta aturan baru yang diterapkan oleh pemerintah (Otoritas Jasa Keuangan). Untuk itu kami mengharapkan Direksi dapat mengelola usaha dengan strategi yang matang, dengan didukung intelijen bisnis, memastikan harga yang kompetitif, menyediakan sumber daya manusia yang mumpuni, pelayanan yang prima dan terus mempromosikan cost reduction program sebagai salah satu aktivitas Kaizen.
Laporan Dewan Komisaris | Board of Commissioners’ Report
Dear Stakeholders, In 2013, there was a lot of economic turmoil in several countries, including Indonesia. The indicators and impacts were clearly visible from the weakened of the Indonesian Rupiah currency exchange, stock market declined and the increased of Bank Indonesia interest rate as well as the Company’ s cost of fund. Such conditions pose significant challenges to Indonesian businesses to accelerate growth under the national economic development framework. However, the Indonesian economy still produced growth above 5.7%. Therefore, we were grateful that in the middle of such challenges, Toyota Astra Finance had recorded a good achievement in 2013 by successfully booking IDR265.3 billion in net profit, an increase of 9.0% from IDR243.4 billion from the previous year.
Atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan, para stakeholder, para pemegang saham, Direksi, seluruh karyawan atas dukungannya yang luar biasa di 2013. Dewan Komisaris pada kesempatan ini juga mengajak seluruh karyawan Perseroan di bawah pimpinan Manajemen untuk tetap berkomitmen dalam menghadapi tantangan yang semakin berat pada tahun-tahun mendatang, khususnya 2014. Dewan Komisaris pada kesempatan ini juga mengajak seluruh karyawan Perseroan di bawah pimpinan Manajemen untuk tetap berkomitmen dalam menghadapi tantangan yang semakin berat pada tahun-tahun mendatang, khususnya 2014.
I strongly believe that the Company’ s strong performance in 2013 was due to good Company fundamental strengths and strategic directions implemented consistently by the Board of Directors, management, and all employees based on the Company’ s principle. Taking into account the Company’ s operational performance in 2013, the Board of Commissioners recognize and support all the efforts enacted by the Board of Directors to consistently implement work plan that had been received and approved by the Board of Commissioners. During 2013, the Board of Commissioners consistently carried out proactive measures to supervise Company’ s policies by taking in to account evaluations and recommendations from Audit Committee, and thus ensuring operational activity aligned with the principles of Good Corporate Governance (GCG). In this regard, the Board of Commissioners is very pleased with the results of the Audit Committee in conducting their audit oversight tasks, especially in reviewing the audit results of the independent auditor on the Company’ s 2013 audited financial statements.
Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H., Notary in Jakarta dated 10 Juli 2013, Number 18, there was a change in the composition of the Board of Commissioners, by welcoming Mr. Yoshimasa Ishii replacing Mr.Takuo Sasaki as President Commissioner. The Board of Commissioners and the Board of Directors hope to continuously achieve better performance, while at the same time remain committed to the shared goals and aspirations for the best interests of the Company. In 2014, the Board of Commissioners remains optimistic for the national economic growth despite the global turmoil and challenges. However, the Company should remain vigilant regarding the severe competition in financing industry as well as amendment and new regulations which will be implemented by government (Indonesian Financial Services Authority). Therefore, we hope that the Board of Directors to manage the business with a clear strategy, incorporating business intelligence, ensuring competitive pricing, providing adequate human resources, excellent service, and continue the cost reduction programs as one of Kaizen’ s activities. On behalf of the Board of Commissioners, I would like to convey our sincere appreciation and thank all of our customers, stakeholders, shareholders, Board of Directors and our employees for their tremendous support in 2013. The Board of Commissioner would also like to take this opportunity to encourage all employees of this Company to stay committed to seek new and innovative solutions to best overcome the challenges in the future which will certainly be tougher in the coming years, especially in 2014. Maret / March 2014
Yoshimasa Ishii Presiden Komisaris
President Commissioner
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
6
7
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Dewan Komisaris Board of Commissioners
1. Harry Wiguna Komisaris Independen Independent
Commissioner 2. Yasuhiro Yomoda Komisaris
Commissioner 1.
2.
3.
4.
5.
3. Yoshimasa Ishii Presiden Komisaris
President Commissioner 4. Gunawan Geniusahardja Wakil Presiden Komisaris
Vice President Commissioner 5. Johnny Darmawan Danusasmita Komisaris
Commissioner
Laporan Annual Report Laporan Tahunan Tahunan || Annual Report Toyota Toyota Astra Astra Finance Finance 2013 2013
8
9
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Buntoro Muljono Presiden Direktur
President Director
ahun 2013 merupakan tahun yang cukup berat bagi Toyota Astra Finance dan perusahaan multifinance di Indonesia. Hal ini ditandai dengan adanya persaingan yang semakin ketat, kenaikan biaya operasional serta penurunan harga komoditas batubara, karet, dan sawit yang menyebabkan penurunan daya beli pelanggan dan terganggunya cash flow yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan loss, khususnya di daerah Sumatra dan Kalimantan.
T
Disamping itu terjadi kenaikan Upah Minimum Regional (“UMR”) yang signifikan menimbulkan guncangan pada iklim investasi di Indonesia. Pada pertengahan tahun 2013, pemerintah mengeluarkan kebijakan mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak yang berdampak pada kenaikan harga jual yang sebelumnya sebesar Rp4.500 menjadi Rp6.500 per liter dan mendorong kenaikan tingkat inflasi dan suku bunga. Ditambah perekonomian dunia yang masih tidak stabil yang mau tidak mau membawa dampak melambatnya pertumbuhan perekonomian Indonesia.
Sebuah tahun yang penuh dengan gejolak, tetapi puji syukur kepada Tuhan YME, karena berkat rahmat dan karuniaNya Toyota Astra Finance berhasil melewati tahun 2013 dengan baik. Menghadapi 2013, manajemen Perseroan kembali menetapkan berbagai upaya yang strategis. Memperkuat area operasional dengan membuka Cabang Karawang, Kediri, Bengkalis (Duri), dan Banjarmasin. Memasuki bisnis baru dan mengeluarkan produk baru, antara lain pembiayaan berdasarkan prinsip Syariah, pembiayaan mobil bekas merek Toyota dan pembiayaan forklift. Untuk menopang likuiditas pendanaan yang kompetitif sebagai antisipasi perkembangan penjualan Toyota di 2013, Perseroan mengandalkan fasilitas pinjaman dari berbagai bank internasional disamping terus aktif melakukan aksi korporasi untuk menggalang dana masyarakat melalui penerbitan Obligasi III di Semester I 2013 senilai Rp1.200.000 juta dengan peringkat yang diperoleh Perseroan dari PT Fitch Ratings Indonesia (“Fitch”) adalah (id)AAA Stable Outlook diikuti dengan penerbitan Obligasi Berkelanjutan I Tahap I di Semester I 2014 senilai Rp600 miliar.
Berkat kerjasama yang baik, kekompakan tim, strategi yang tepat dan eksekusi yang baik, sepanjang tahun 2013, Toyota Astra Finance telah membiayai 61.640 unit dengan total pembiayaan sebesar Rp9,37 triliun, meningkat dari 54.777 unit dengan total pembiayaan sebesar Rp8,3 triliun di 2012. Total laba bersih di 2013 adalah Rp265,3 miliar, meningkat dari Rp243,4 miliar di 2012. Kita telah menyelesaikan 3 (tiga) tahun fase pertama implementasi Triple Roadmap Strategy yang dicanangkan Astra International, yaitu “Strengthening the Foundation” menuju Long Term Vision Astra 2020 sebagai “Pride of the Nation”. Di 2014, kita memasuki fase kedua “Going to the Next Level”. Toyota Astra Finance adalah organisasi yang dinamis, sehingga perubahan adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari. Perubahan dibutuhkan agar kita tetap inovatif dan terus melakukan improvement. Tanpa inovasi dan improvement yang dilakukan secara berkesinambungan, kita akan sulit bersaing dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Laporan Direksi | Board of Directors’ Report
Pada bulan April 2013 telah diluncurkan Etios dan Agya pada September 2013 yang diharapkan sebagai salah satu penggerak penjualan Toyota, dan akan diikuti dengan peluncuran modelmodel baru lainnya seperti Altis dan Yaris di 2014. Model-model baru ini bersama dengan model lainnya akan memberikan peluang pembiayaan yang besar bagi kita. Berbagai indikator masih menunjukkan kondisi yang kondusif. Tingkat pertumbuhan Indonesia berada di 5,7% dan inflasi di level 8,4% juga merupakan sinyal positif. Akan tetapi kita tetap harus mewaspadai pengaruh buruk dari perekonomian dunia dan juga meningkatnya persaingan industri multifinance serta makin tingginya harapan dari customer akan pelayanan yang lebih baik.
Beranjak ke 2014, pada skala nasional, rupiah terdepresiasi akibat larinya modal asing sebagai dampak dari adanya rencana kebijakan pengurangan stimulus moneter Amerika Serikat. Selain itu defisit transaksi berjalan dan neraca perdagangan juga otomatis memberikan tekanan terhadap nilai tukar rupiah. Di 2014 negara kita akan menyelenggarakan pesta demokrasi untuk masa depan Bangsa yang lebih baik. Pemilu di satu sisi berdampak terhadap naiknya konsumsi, tetapi juga akan meningkatkan suhu politik. Namun, sebagai pelaku bisnis, kita harus tetap fokus pada pengembangan potensi dan seluruh sumber daya yang ada untuk memperbesar lingkaran pengaruh kita menghadapi ketidakpastian di 2014. Terlepas dari berbagai tantangan yang ada, saya ingin kita semua tetap optimis menghadapi 2014. Pasar mobil baru masih besar sekali sekitar 1,2 juta dan penjualan Toyota diprediksi mencapai 433.000 unit.
Peluang-peluang ini membuat Direksi meyakini bahwa di 2014 penjualan Toyota dan laba bersih Perseroan akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Lebih lanjut tentunya akan memberi kesempatan bagi Toyota Astra Finance untuk berkembang dan juga membuka kesempatan bagi karyawankaryawan yang berprestasi untuk mengembangkan diri dan menempati posisi yang lebih tinggi.
Untuk mencapai target tersebut dan terus membuat perusahaan maju dan berkembang (sustainable growth), Perseroan menekankan pada beberapa hal berikut: (i) pengembangan bisnis, baik existing maupun bisnis baru, sejalan dengan fase “Going to the Next Level”; (ii) meminimalisasi net losses (write off dan loss on repossession) dengan memperkuat proses akuisisi dan collection handling; (iii) cost efficiency dengan meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya disegala bidang dan diseluruh level; (iv) peningkatan service yang tercermin dalam implementasi motto kita: Care, Simple & Speed secara terus menerus; dan (v) sangat penting untuk memperkuat relationship dengan seluruh jajaran dealer dan distributor.
Perseroan akan melanjutkan kepedulian terhadap pengembangan program Tanggung Jawab Sosial (Corporate Social Responsibilities “CSR”). Perseroan percaya bahwa untuk dapat tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan diperlukan komitmen terhadap pelaksanaan CSR. Di 2014 kegiatan CSR Perseroan akan fokus pada pendidikan, lingkungan dan kesehatan serta implementasi Astra Green Company dapat secara konsisten dilaksanakan sebagai wujud kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar. Mewakili Direksi, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, pihak supervisi dan seluruh stakeholder yang telah mendukung kemajuan Perseroan, juga para pelanggan yang telah memberikan kepercayaan untuk terus bermitra demi kemajuan bersama, kami berharap layanan kami dapat memenuhi harapan. Sebagai penutup, saya mengucapkan terima kasih kepada segenap karyawan atas kerja dan komitmen dalam mengatasi berbagai tantangan di 2013. Bersama-sama, kita telah mencapai hasil yang baik, dan saya berharap dapat mencapai hasil yang lebih baik di 2014 dan tahun-tahun mendatang. Marilah kita menyatukan hati dan seluruh potensi yang kita miliki untuk terus tumbuh dan menjadi yang terbaik dengan terus mengimplementasikan value Perseroan (Professionalism, Good Relations, Excellence, Customer Focus) sebagai pemersatu seluruh karyawan dalam mewujudkan visi Toyota Astra Finance ”Menjadi Pilihan Utama dalam Solusi Pembiayaan Kendaraan Toyota dengan Pelayanan yang Prima”. Semoga Tuhan selalu bersama kita.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
10
11 2013 was a tough year for Toyota Astra Finance and all multi finance in Indonesia. This condition was due to tighter competition, the increase of operational cost and also the decrease of commodity price of coal, rubber and CPO that had caused the decline in purchasing power of customer and disruption of cash flow which lead to higher losses for us, especially in Sumatra and Kalimantan areas. Besides that, significant increase of Regional Minimum Wage give negative impact to investment climate in Indonesia. In the mid of 2013, the government decided to decrease gassoline subsidy which gave impact to gasoline price increased from Rp4,500 to Rp6,500 per litre and drive up inflation rate as well as interest rate. In addition unstable global economic condition lead to a slow national economic growth. A very tough year, but praise to the Almighty God, for it is with His goodness that Toyota Astra Finance had closed year 2013 with good performance. In 2013, the Company’ s management again implemented various strategies. The utmost was expanded and strengthened coverage area by opening Karawang, Kediri, Bengkalis (Duri) and Banjarmasin. Entered in to new business, Syariah Financing, Toyota used car financing and new product launching, Forklift Financing. In order to be able to have a competitive funding and to anticipate the increase of Toyota sales in 2013, the Company obtained loan facilities from various international bank; besides that the Company continuously active in corporate action through Bond III issuance in first semester 2013 amounted IDR1,200,000 million with rating (id)AAA Stable Outlook obtained from PT Fitch Ratings Indonesia (“ Fitch” ) followed by the issuance of Continuance Bond Issuance I Phase I in first Semester 2014 amounted IDR600 Mio. With the combination of cooperative spirit, good team work, right stategies and skillfull execution during 2013, Toyota Astra Finance have financed 61,640 units or equal to Rp9.37 trillion, increased from 54,777 units or equal to Rp8.3 trillion in 2012. Total net income in 2013 amounted Rp265.3 billion, increase from and Rp243.4 billion in 2012. We already finished the first 3 years of first phase implementation of Triple Roadmap Strategy initiated by Astra Inernational, We already finished the first 3 years of first phase implementation of Triple Roadmap
Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Strategy initiated by Astra Inernational, “ Strengthening the Foundation” to achieve Long Term Vision Astra 2020 as “ Pride of the Nation” . In 2014, we enter the second phase, “ Going to the Next Level” . Toyota Astra Finance is a dynamic organization, therefore change is something that we can not avoid. Change is needed to keep us innovative and continue to improve. Without innovation and continuous improvement it will be difficult for us to compete and deliver the best services for our customers. Moving forward to 2014, in national scale, rupiah has been depreciated due to the outflow of foreign capital as a result of plan policy to decrease US monetary stimulus. In addition, current account deficit and current trade deficit automatically gave pressure to rupiah exchange rate. The year 2014 is a political year; general election will impact to consumption increase, but on the other hand it will increase political tension. As a business player, we should keep focusing on potential development and resources to enlarge our circle of influence to face the uncertainty in 2014. Despite all the challenges that we might face, I want all of us to keep optimist for 2014. Automotive market is still promising, predicted to reach 1.2 million units and Toyota sales projected to achieve 433,000 units. On April 2013, Etios was launched and Agya on September 2013 to boost Toyota sales, followed by other new models such as Altis and Yaris in 2014. These new models along with the rest will give huge financing opportunity for us. Some indicators still show favourable economy conditions; economy growth of 5.7% and inflation at 8.4%. Nevertheless, it is best that we remain vigilant in the midst of possible negative effects of the world economy and also increasing competition in multi finance as well as high customer expectation towards our services. These opportunities make the Board of Directors believes that in 2014, Toyota’ s sales and profit will increase over the previous year. These conditions will open great opportunies for Toyota Astra Finance to grow and will give opportunities for high performing employee to be promoted to higher level. To achieve the target and maintain sustainable growth, the Company emphasize
to focus on: (i) to expand our business, current and existing, in line with Astra International’ s “ Going to the Next Level” phase; (ii) to minimize net losses (write off and loss on repossession) by strengthening acquisition process and collection handling; (iii) increase productivity to achieve cost efficiency in all aspects in all levels; (iv) service improvement by continuously implementing our motto: “ Care, Simple, Speed” ; (v) to strengthen our relationship with dealers and distributors at all level. The Company will continue its effort to develop Corporate Social Responsibilities (“ CSR” ) program. The Company believes that in order to continue grow and prosper it needs to commit CSR activities. In 2014, the Company’ s CSR will focus on education, health and environment, as well as the implementation of Astra Green Company as our commitment to people and society. On behalf of the Board of Directors, I would like to express our highest appreciation to the Shareholders, the Board of Commissioner, supervisory board and all stakeholders for their continued support throughout the year, also for our customer that entrust us by partnering with us, we hope that our services met your expectations. On a last note, I would like to extend my sincere gratitute to all employees for their hard work and commitment to overcome challenges in 2013. Together, we already achieved a good result, and I hope we can achieve more in 2014 and the years to come. Let us put our heart and potential together to grow and be the best by implementing Company values (Professionalism, Good Relations, Excellence, Customer Focus) to synergize us in achieving our vision “ to be the Preferred Financing Solution for Toyota Ownership through Service Excellence” . May God grant assistance in our future endeavours. Jakarta, Maret / March 2013
Buntoro Muljono Presiden Direktur
President Director
Direksi Board of Directors
1. Tetsuo Higuchi Direktur Keuangan dan Administrasi
3. Kazuo Noda Wakil Presiden Direktur
Finance and Administration Director
Vice President Director
2. Buntoro Muljono Presiden Direktur
President Director
4. Kurnadi Tandudjaja Direktur Pemasaran dan Operasional
Marketing and Operational Director
Laporan Laporan Tahunan Tahunan || Annual Annual Report Report Toyota Toyota Astra Astra Finance Finance 2013 2013
12
13 ahun 2006, PT Astra International Tbk (AI) dan Toyota Financial Services Corporation (TFSC) membeli saham PT KDLC Bancbali Finance, perseroan terbatas yang didirikan tahun 1994. Sejak tahun 2006 berganti nama menjadi PT Toyota Astra Financial Services. Perseroan mendapat ijin dari Departemen Keuangan di bidang usaha pembiayaan, meliputi pembiayaan konsumen, sewa guna usaha, anjak piutang dan kartu kredit. Perseroan mengutamakan pembiayaan kendaraan baru merek Toyota atau merek lainnya yang diproduksi oleh Toyota Motor Corporation dan/atau afiliasinya.
T
Toyota Astra Finance adalah sales finance company ke-31 dari TFSC yang beroperasi secara global di 35 negara. Sebagai bagian dari Toyota Value Chain, Toyota Astra Finance didirikan untuk mendukung penjualan produk Toyota melalui pembiayaan konsumen dan penyewaan untuk kepemilikan Toyota.
In 2006, PT Astra International Tbk (AI) and Toyota Financial Services Corporation (TFSC) purchased shares of PT KDLC Bancbali Finance, a limited liability company established in 1994. And since 2006, changed name into PT Toyota Astra Financial Services. The Company has licensed issued by the Ministry of Finance in financing business, comprising consumer financing, leasing, factoring and credit card. The Company focuses in financing Toyota new car or other vehicle brand which is produced by Toyota Motor Corporation and/or affiliations. Toyota Astra Finance is the 31st sales finance company of TFSC that operates globally in 35 countries and locations. As a part of Toyota Value Chain, Toyota Astra Finance was established to support Toyota sales through financing and leasing services.
Sekilas Toyota Astra Finance Toyota Astra Finance at a Glance
Toyota Astra Finance beroperasi sejak Mei 2006 mulai dari daerah DKI Jakarta, Jawa dan Bali. Tahun 2007, Toyota Astra Finance membuka Kantor Perwakilan di Semarang. Toyota Astra Finance terus mengembangkan usahanya dengan memperluas area coverage ke daerah Sumatera di 2008 dan daerah Kalimantan di 2009. Pada akhir tahun 2013 Toyota Astra Finance memiliki 27 Kantor Cabang dan 1 Kantor Perwakilan. Untuk terus memperluas bisnis, Pemegang Saham Perseroan meningkatkan jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp800 miliar di 2012. Sejak tahun 2011, Perseroan melakukan penerbitan Obligasi I dan disusul Obligasi II di tahun 2012 dan Obligasi III di tahun 2013, dimana Perseroan selalu melakukan pembayaran pokok dan bunga secara tepat waktu.
Toyota Astra Finance started operation since May 2006, starting from DKI Jakarta, Java and Bali area. In 2007, Toyota Astra Finance opened Representative Office in Semarang. Toyota Astra Finance continuously expanded its business by entering Sumatera area in 2008 and Kalimantan area in 2009. By the end of 2012 Toyota Astra Finance has 27 Branch Offices and 1 Representative Office. To support business expansion, the Company’ s Shareholders increased shares issued and fully paid reached Rp800 billion in 2012. Also in 2011, the Company issued Local Bond Toyota Astra Financial Services I and followed by Bond II in 2012 and Bond III in 2013, while the Company continue paying bond principle and interest on time.
Sektor Usaha Toyota Astra Finance telah melakukan pembiayaan ritel kendaraan baru Toyota melalui pelayanan yang cepat, mudah, serta berdaya saing tinggi. 1. Konsumen Vehicle Financing Produk ini dirancang untuk individu yang ingin membeli kendaraan untuk tujuan non-komersial. Perseroan menyediakan beragam produk pembiayaan konsumen untuk memenuhi berbagai kebutuhan dan gaya hidup customer. 2. Business Vehicle Financing Produk ini dirancang untuk bisnis yang membutuhkan pembiayaan untuk sejumlah besar kendaraan. 3. Vehicle Financial Leasing Produk ini dirancang untuk bisnis yang lebih mengutamakan pembiayaan sewa guna usaha untuk keperluan usaha.
Business Sector
Toyota Astra Finance has been engaging retail financing for new Toyota sales by providing fast, easy, and competitive services. 1.
Consumer Vehicle Financing This
product is customized for individuals who wish to purchase vehicles for non-commercial purposes. The Company provides various Consumer Financing products to suit different needs and lifestyles. 2.
Business Vehicle Financing
The product is suitable for businesses that need to finance large number of vehicle. 3.
Vehicle Financial Leasing
This product is intended for businesses, which prefer lease financing and is most suited for the financing of commercial vehicle for business purposes.
Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition
Sejak tahun 2006 hingga saat ini tidak terdapat perubahan dalam komposisi Pemegang Saham Perseroan. Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Since 2006 up to present, Shareholders’ composition of the Company remain the same. As of 31 December 2013, the Shareholders’ composition is as follows: Nilai Nominal Rp1.000 per Saham Keterangan
Modal Dasar
Nominal Value Rp1,000 per Share Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
Total Shares
Total Nominal Value (Rp)
2,000,000,000
%
Authorized Capital
2,000,000,000,000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: a. PT Astra International Tbk b. Toyota Financial Services Corporation Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Jumlah Saham dalam Portepel
Description
400,000,000
400,000,000,000
50
400,000,000
400,000,000,000
50
800,000,000
800,000,000,000
100
1,200,000,000
1,200,000,000,000
100
Shares Issued and Fully Paid: a. PT Astra International Tbk b. Toyota Financial Services Corporation Total of Shares Issued and Fully Paid Total Un-Issued Shares
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
14
15
Peristiwa Penting & Penghargaan Event Highlights & Awards
Serangkaian peristiwa penting mewarnai perjalanan Toyota Astra Finance sejak 2006 hingga 2013
A series of significant events that have been undertaken by Toyota Astra Finance since 2006 up to 2013.
Januari - Membuka Kantor Cabang Denpasar, Malang, Bogor
Mulai beroperasi dengan bendera PT Toyota Astra Financial Services
Juni - Membuka Kantor Cabang Bekasi Juli - Menerbitkan Samurai Bonds PT Toyota Astra Financial Services Japanese Yen Bonds Series A (2007) dan Series B (2007) masing-masing sebesar 4 miliar Yen Jepang, yang dijamin sepenuhnya oleh The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
September - Membuka Kantor Cabang Pekanbaru
November - Membuka kantor cabang Jakarta - Mega Plaza (kantor pusat) dan Bandung
Menutup tahun dengan penjualan mencapai 17.731 unit
Menutup tahun dengan penjualan mencapai 29.064 unit
2006
2007
2008
Oktober - Membuka Kantor Cabang DKI Jakarta - Pondok Indah, Surabaya dan DKI Jakarta - Mangga Dua
Started the operation under the name of PT Toyota Astra Financial Services October - Opened DKI Jakarta -
Pondok Indah, Surabaya and DKI Jakarta - Mangga Dua Branch Offices November - Opened DKI Jakarta -
Mega Plaza, and Bandung Branch Offices
Oktober - Membuka Kantor Cabang Balikpapan Menutup tahun dengan penjualan mencapai 31.542 unit Peringkat Pertama perusahaan pembiayaan terbaik kategori aset Rp2 - 5 Triliun dari Investor Magazine
2009
July - Issued Samurai Bonds of PT
September - Opened Pekanbaru
January - Opened Denpasar, Malang
Toyota Astra Financial Services Japanese Yen Bonds Series A (2007) and Series B (2007) each amounting to JPY 4 billion, which were guaranteed by The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Ltd.
Branch Offices
and Bogor Branch Offices
Closed the year with sales achievement of 29,064 units
June - Opened Bekasi Branch Offices October - Opened Balikpapan Branch
Offices Closed the year with sales achievement of 17,731 units
Closed the year with sales achievement of 31,542 units
The Best Multifinance Company for Asset Category Rp2-5 Trillion from Investor Magazine
Peristiwa Penting & Penghargaan | Event Highlights & Awards
Implementasi Way of Payment melalui PT Pos Indonesia (Persero) secara nasional Maret - Membuka Kantor Cabang Lampung Juni - Membuka Kantor Cabang Palembang dan Medan Agustus Meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp650 miliar
Juni - Menerbitkan Obligasi Toyota Astra Financial Services I Tahun 2011, dengan jumlah pokok sebesar Rp1,2 triliun Agustus - Membuka Kantor Cabang Tangerang
Menutup tahun dengan penjualan mencapai 46.593 unit
Menutup tahun dengan pencapaian penjualan sebesar 48.343 unit
Peringkat Kedua perusahaan pembiayaan terbaik kategori aset diatas Rp5 triliun dari Investor Magazine
Peringkat Pertama Perusahaan Pembiayaan Terbaik untuk Kategori Aset diatas Rp5 triliun dari Majalah Investor
2010 June - Opened Palembang and Medan
Branch Offices] Increased shares issued and fully paid into Rp650 billion
April - Membuka Kantor Kediri, Bengkalis (Duri) dan Karawang Januari - Membuka Kantor Cabang Padang April - Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi Rp800 miliar Juni - Membuka Kantor Cabang Cirebon, Jember, Batam, Jambi, Bengkulu dan Samarinda Menerbitkan Obligasi Toyota Astra Financial Services II Tahun 2012, dengan jumlah pokok sebesar Rp1,3 triliun Juli - Membuka Kantor Cabang Kelapa Gading Menutup tahun dengan penjualan mencapai 54.777 unit
2011 National Implementation Way of Payment through PT Pos Indonesia (Persero) March - Opened Lampung Branch
Memasarkan pembiayaan mobil bekas merk Toyota Juli - Memasarkan pembiayaan forklift September - Membuka Kantor Cabang Banjarmasin November - Memasarkan pembiayaan dengan prinsip Syariah. Desember - Menutup tahun dengan penjualan mencapai 61.640 unit
2012
2013
January - Opened Padang Branch
April - Opened Kediri, Bengkalis (Duri)
Office
and Karawang Branch Office
April - Increased shares issued and fully
Mei - Issuance of Bonds Toyota Astra
paid into Rp800 billion
Financial Services III Year 2013, with principle amount Rp1,200,000 million
Office Closed the year with sales achievement of 46,593 units
Mei - Menerbitkan Obligasi Toyota Astra Financial Services III Tahun 2013, dengan jumlah pokok sebesar Rp1.200.000 juta
June - Opened Cirebon, Jember, Batam, June - Issued Obligasi Toyota Astra
Financial Services I Tahun 2011, with principle amount Rp1.2 trillion August - Opened Tangerang Branch
Office Closed the year with sales achievement 48,343 units
Jambi, Bengkulu and Samarinda Branch Offices
Launching Toyota used car financing July - Launching forklift financing
Issued Obligasi Toyota Astra Financial Services II Year 2012, with principle amount Rp1.3 trillion
September - Opened Banjarmasin
July - Opened Kelapa Gading Branch
November - Launching financing based
Office
on Sharia principle
Closed the year with sales achievement 54,777 units
Desember - Closed the year with sales
Branch Office
achievement 61,640 units
Second Best Multifinance Company for Asset Category above Rp5 trillion from Investor Magazine
Achieved the Best Multifinance Company Award for Asset Category above Rp5 trillion from Investor Magazine
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
16
17
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Numerical notation in all tables and graphics is in English format.
Angka-angka pada seluruh tabel dan grafik menggunakan notasi bahasa Inggris.
2013
2012
2011
2010
2009
1,550,956 1,192,859 358,097 265,301
1,404,163 1,075,940 328,223 243,378
1,276,118 1,042,383 233,735 172,127
984,448 771,195 213,253 152,087
689,313 569,320 119,993 81,236
307,216 12,165,022 418,946 4,742 24,630 1,206,493 2,181 81,753 1,962 14,212,945
214,973 10,887,097 97,068 6,659 21,936 112,544 44,924 77,094 1,983 11,464,278
67,761 9,250,051 5,848 460 16,565 43,405 32,771 58,598 2,633 9,478,092
182,352 7,730,266 301 5,646 460 20,773 23,290 34,048 2,621 7,999,757
126,069 5,151,428 1,004 6,451 460 15,859 105,475 30,748 31,396 2,435 5,471,325
Cash and Cash Equivalent Consumer Financing Receivables - net Net Investment in Finance Lease - net Prepaid Expenses Prepaid Tax Other Receivables Derivatives Assets Deferred Tax Assets - net Fixed Assets - net Other Assets
99,667 209,545 86,543
183,317 176,452 78,637
68,354 142,931 85,884
114,649 100,458 43,231
56,165 87,925 90,057
12,559 7,587 14,092 9,435,926
12,915 6,819 45,959 7,176,367
9,289 5,659 153,398 5,813,218
12,372 4,711 193,687 5,686,864
7,843 3,664 159,629 4,119,892
2,587,221 35,334 12,488,474
497,412 1,898,805 29,438 10,106,121
990,908 1,196,430 16,542 8,482,613
983,544 15,289 7,154,805
406,150 16,148 4,947,473
Payable to Dealers Other Payables Accrued Expenses Taxes Payable Corporate Income Tax Other Taxes Derivatives Liabilities Borrowings Securities Issued Medium Term Notes (MTN)
Ekuitas Modal saham ditempatkan dan disetor penuh Saldo laba
800,000
800,000
650,000
650,000
500,000
Cadangan Wajib Belum ditentukan penggunaannya Akumulasi pendapatan komprehensif lainnya Jumlah ekuitas
2,000 888,640 33,831 1,724,471
2,000 656,186 (100,029) 1,358,157
2,000 417,627 (74,148) 995,479
2,000 245,500 (52,548) 844,952
2,000 93,413 (71,561) 523,852
14,212,945
11,464,278
9,478,092
7,999,757
5,471,325
dalam jutaan Rupiah Laporan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Beban Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Bersih Laporan Posisi Keuangan Kas dan setara kas Piutang pembiayaan konsumen - bersih Investasi Bersih dalam sewa pembiayaan Beban dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Piutang lain-lain Aset Derivatif Aset Pajak Tangguhan – bersih Asset Tetap – bersih Aset lain lain Jumlah Aset Liablitas Utang Penyalur kendaraan Utang lain-lain Akrual Utang Pajak Pajak Penghasilan Pajak Lain-lain Liabilitas derivatif Pinjaman Surat Berharga yang diterbitkan Medium Term Notes (MTN) Obligasi Imbalan kerja Jumlah Kewajiban
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Statement of Comprehensive Income
Rasio Keuangan Rasio Liabilitas terhadap Aset Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas
Income Total Expenses Income Before Tax Net Income Statement of Financial Position
Total Assets Liabilities
Bonds Employee Benefits Total Liabilities Equity
Analisa Rasio & Informasi Lain Profitabilitas Laba Sebelum Pajak Penghasilan/ Pendapatan (X) Pendapatan/ Jumlah Aset (X) Laba Bersih terhadap Pendapatan ROAA (%) ROAE (%)
in million of Rp
Share Capital Issued and Fully Paid Retained Earnings Statutory Reserves Unappropriated Accumulated other comprehensive income Total Equity Total Liabilities and Equity Ratio Analysis & Other Information Profitability
0.23 0.11 0.17 2.07 17.21
0.23 0.12 0.17 2.32 20.68
0.18 0.13 0.13 1.97 18.71
0.22 0.12 0.15 2.26 22.22
0.17 0.13 0.12 1.62 15.19
0.88 7.24
0.88 7.44
0.89 8.52
0.89 8.47
0.91 9.44
Income Before Tax/ Total Income (X) Total Income/ Total Assets (X) Net Income to Total Income ROAA (%) ROAE (%) Financial Ratios
Liabilities to Total Assets Ratio Liabilities to Total Equity Ratio
Bagan Ikhtisar Keuangan | Financial Highlights Diagram
Jumlah Pendapatan (Rp Miliar)
Laba Bersih (Rp Miliar)
Total Income (Rp Billion)
Net Income (Rp Billion) 265 250
1,600
1,404 1,276
1,400
200 172
1,200
152
984 150
1,000 800
243
1,551
689 100
600 400
81
50
200 2009
2010
2011
2012
2013
2009
Jumlah Aset (Rp Miliar)
2010
2011
2012
2013
Jumlah Ekuitas (Rp Miliar)
Total Assets (Rp Billion)
Total Equity (Rp Billion)
14,213
1,800
1,724
14,000 1,600 12,000 10,000
1,358
1,200
8,000
8,000 6,000
1,400
11,464 9,478
1,000
845
995
800
5,471
600 4,000
524
400 2,000
200 2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
18
Jaringan Usaha
19
Business Networks
Medan
Padang
Bengkalis (Duri)
Batam
Pekanbaru Samarinda
Jambi
Balikpapan
Palembang Banjarmasin Bengkulu DKI Jakarta - Mega Plaza DKI Jakarta - Mangga Dua DKI Jakarta - Kelapa Gading DKI Jakarta - Pondok Indah
Lampung Tangerang
Bekasi
Karawang
Bogor
Cirebon Semarang Bandung
Surabaya Jember Malang Kediri Denpasar
Kantor Cabang: Branch Offices 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Balikpapan Bandung Banjarmasin Batam Bekasi Bengkulu Bogor Cirebon Denpasar DKI Jakarta Kelapa Gading DKI Jakarta Mega Plaza
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
DKI Jakarta Mangga Dua DKI Jakarta Pondok Indah Bengkalis (Duri) Jambi Jember Karawang Kediri Lampung Malang Medan Padang
23. 24. 25. 26. 27.
Palembang Pekanbaru Samarinda Surabaya Tangerang
Kantor Perwakilan: Representative Office 1.
Semarang
Sumber Daya Manusia Human Resources
alam menjawab tantangan bisnis dan mendukung pertumbuhan bisnis Perseroan agar dapat memberikan pelayanan terbaik untuk pelanggan yang merupakan misi Perseroan: Perseroan melakukan perencanaan, pembuatan kebijakan stratejik, serta melaksanakan program untuk pengembangan SDM dan organisasi sesuai dengan target dan tujuan Perseroan.
D
Pada akhir 2013, jumlah karyawan Toyota Astra Finance mencapai 754 orang, meningkat 4,29% dibandingkan 723 orang di tahun sebelumnya. Pertumbuhan karyawan tersebut disertai dengan peningkatan kompetensi karyawan dan organisasi melalui beberapa program (adapun investasi yang dikeluarkan untuk seluruh program pengembangan karyawan selama 2013 kurang lebih adalah sebesar Rp1,1 miliar) yang akan dijelaskan dalam beberapa poin di bawah ini: 1.
2.
Peningkatan Produktivitas Karyawan Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan produktivitas karyawan melalui perbaikan proses bisnis dan pengembangan kompetensi. Diantaranya adalah standarisasi cabang, sentralisasi proses, optimalisasi tele-survey. Pengembangan Karyawan Dalam menunjang perbaikan kompetensi karyawan, terdapat beberapa program pengembangan karyawan yang telah dilakukan sebagai berikut: - Pelatihan front-liner agar mampu memberikan layanan lebih baik terhadap pelanggan sesuai dengan nilainilai Perseroan.
3.
4.
- Pengembangan Kepemimpinan untuk menunjang pertumbuhan organisasi yang berkesinambungan. Perseroan juga senantiasa mendorong kaderisasi yang mampu menjadi agen-agen perubahan; serta pelatihan kepemimpinan yang mengacu pada program Astra International (AI) dan Toyota Financial Services Corporation (TFSC) - Memperkuat penanaman nilai dan budaya Perseroan yang menjadi dasar keunggulan stratejik Perseroan Fokus pada Efektivitas Organisasi Mengembangkan kapasitas organisasi dengan senantiasa melakukan evaluasi terhadap proses bisnis dan struktur organisasi agar mampu lebih efektif dalam menjawab tantangan bisnis. Menjaga keharmonisan hubungan industrial Hubungan industrial yang harmonis dicapai melalui hubungan bipartit yang kondusif, komunikasi yang efektif antara karyawan dan manajemen serta kepatuhan kepada peraturan perundangundangan.
Kesejahteraan Karyawan Sistem remunerasi selalu mengacu pada perubahan peraturan perundang-undangan dengan tetap memperhatikan kompetisi di pasar, kemampuan Perseroan serta untuk memotivasi karyawan agar dapat berkontribusi sebaik mungkin.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
20
21
Sumber Daya Manusia Human Resources
In order to adapt to business challenges and to support business growth so that Company’ s mission to give the best service to customer can be delivered: the Company plans and executes strategic policies as well as invests in programs related to employees and organization development in line with Company’ s targets and objectives. By the end of 2013, Toyota Astra Finance had 754 employees, an increased of 4.29% compared to previous year with 723 employees. The manpower growth in number was ensured to be in line with the development of employees competencies and organization that were continuously enhanced through several programs (the total amount of investment for employee development in 2013 was around IDR1.1 billion) that will explained in subsequent paragraphs: 1. Increase Man Power Productivity The Company always puts efforts to increase employee productivity through business process improvements and competency development. Among those improvements are branch standardization, centralized process and tele-survey optimization. 2. Employee Development To enhance employee competency, there are several development programs that have been carried out as follows: - Front-liner development by training to enable employees delivering better service to customer according to Company values - Leadership development to build strong platform in creating more sustainable growth for Company.
The development involves promoting internal cadres as leaders who will embody the role of change agents and leadership training aligned to leadership program from Astra International (AI) and Toyota Financial Services Corporation (TFSC). - Strengthening the internalization of Company’ s values and culture that acts as the basis of the Company strategic advantage. 3. Focus on Organization Effectiveness Enlarge organization capacity by continuously evaluating business process and organization structure in order to be more effective in adapting to business challenges. 4. Maintain Synergy Industrial Relations Harmonious industrial relations are attained by a conducive bi-partite relationship, effective communication between employees and management, as well as compliance to prevailing government regulations. Employee Welfare
The remuneration system always refers to the latest government regulations and considers other important aspects such as market competitiveness, Company’ s ability and employee’ s motivation to ensure that employees will contribute to their best.
Sumber Daya Manusia | Human Resources
Pendidikan
2009
31 Desember / December 2010 2011 2012
2013
Education
SLTA
14
14
18
20
20
Senior High School
Diploma (D3)
86
216
119
117
117
Diploma
Sarjana (S1) & Pasca Sarjana (S2)
364
370
544
586
617
Under Graduate & Post Graduate
Jumlah
464
600
686
723
754
Total
2009
31 Desember / December 2010 2011 2012
2013
Manajemen
Management
6
4
4
4
4
Director
Manajerial
23
26
26
27
29
Manager
Supervisor
85
102
102
126
138
Supervisor
Staf
350
468
554
566
583
Staff
Jumlah
464
600
686
723
754
Total
2009
31 Desember / December 2010 2011 2012
2013
Direksi
Usia
Age
18 – 25 tahun
61
85
96
97
95
18-25 years old
26 – 35 tahun
360
471
538
558
563
26-35 years old
36 – 45 tahun
36
36
45
61
87
36-45 years old
46 – 55 tahun
5
8
6
6
8
46-55 years old
> 55 tahun
2
0
1
1
1
> 55 years old
413
600
686
723
754
Total
Jumlah
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
22
23
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance I. Tanggung Jawab Sosial Perseroan
39
Corporate Social Responsibility II. Laporan Komite Audit
43
Audit Committee’ s Report
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
24
25
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
enghadapi perkembangan industri pembiayaan yang semakin kompleks, Perseroan merasa perlu adanya suatu proses tata kelola yang terstruktur untuk mengelola aktivitas bisnis sehingga dapat terus berkembang secara berkelanjutan.
M
Perseroan berkomitmen melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance atau “GCG”). Sebagai emiten, Perseroan mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh otoritas bursa dan pasar modal, antara lain menerapkan keterbukaan dan akuntabilitas yang tercermin pada penunjukan Komisaris Independen dan Komite Audit. Perseroan juga senantiasa berpegang teguh pada prinsip kehati-hatian dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku,
Perseroan memiliki Pedoman Pelaksanaan Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (P4MN), melakukan sosialisasi pedoman tersebut kepada karyawan Perseroan yang terkait dan melakukan pelaporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebagaimana mestinya Tata Kelola Perusahaan I. II.
Rapat Umum Pemegang Saham Dewan Komisaris dan Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris III. Direksi IV. Komite Audit V. Unit Usaha Syariah VI. Manajemen Risiko VII. Audit Internal VIII. Auditor Independen IX. Kalender Keuangan X. Kepatuhan Hukum XI. Sekretaris Perusahaan
To face the more challenging multifinance industry, the Company feels it is very important to have a structural good governance process to manage its business to maintain sustainable growth.
The Company reporting to the Indonesian Financial Transaction Reports and Analysis Center (PPATK), as appropriate.
The Company has commitment to conduct Good Corporate Governance (“ GCG” ) principle. As a Bond issuer, the Company is obliged to comply with the provisions regulated by the stock exchange and capital market authorities by implementing openness and accountability through the appointment of Independent Commissioner and Audit Committee.
I. General Meeting of Shareholders II. Board of Commissioners and Committee established by the Board of Commissioners III. Board of Directors IV. Audit Committee V. Sharia Business Unit VI. Risk Management VII. Internal Audit VIII. Independent Auditor IX. Financial Calendar X. Legal Compliance XI. Corporate Secretary
The Company also continues to highly comply with the prudential principle in running the operational activities. Based on the prevailing regulation, the Company has stipulated the Guidance on Implementation of Know Your Customer and conducted socialization to all related Company’ s employees.
Corporate Governance
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
I. Rapat Umum Pemegang Saham Pada tanggal 12 April 2013, Perseroan mengadakan RUPS Tahunan untuk Tahun Buku 2012 yang memutuskan: 1 a. Memberikan persetujuan terhadap Laporan Tahunan, termasuk di dalamnya Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris. b. Memberikan pengesahan terhadap Laporan Keuangan. 2.
Membukukan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2012 sebesar Rp243.378 juta sebagai laba ditahan Perseroan.
3.
Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris untuk menunjuk salah satu kantor akuntan publik di Indonesia yang terafiliasi dengan salah satu dari empat besar Kantor Akuntan Publik Internasional untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2013 dan menetapkan jumlah honorariumnya.
4.
Menyetujui gaji dan tunjangan dari anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2013.
Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dikelola melalui struktur Dewan Komisaris dan Direksi.
I. General Meeting of Shareholders
On 12 April 2013, the Company held the Annual General Meeting of Shareholders for 2012 Financial Year with resolutions as follows: 1 a. To approve the Annual Report, which includes the Board of Commissioners Supervisory Duties Report. b. To ratify the Financial Report / Statements. 2. To book the appropriation of profit after tax of the 2012 Financial Year amounting Rp243,378 million as retained earnings of the Company. 3. To authorize the Board of Directors of the Company with the approval of the Board of Commissioners to appoint and determined the terms of the appointment, including but not limited to the honorarium, of one local independent auditor firm, which has an affiliation with one of the big four international independent auditor firms, to audit the Company’ s book and record for the 2013 Financial Year. 4. To determine the compensation for the member of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company for the 2013 Financial Year. To run its business, the Company is governed through the Board of Commissioners and the Board of Directors.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
26
27
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
II. Dewan Komisaris dan Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris Dewan Komisaris melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan dan atas jalannya pengurusan Perseroan oleh Direksi. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham. Semua tindakan Dewan Komisaris adalah berdasarkan keputusan yang disepakati bersama-sama sebagai suatu majelis. Sepanjang tahun 2013, Dewan Komisaris mengadakan rapat satu kali dengan tingkat kehadiran 100%. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati, S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 19 Juni 2012, Nomor 49, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: II. Board of Commissioners and Committee established by the Board of Commissioners
The Board of Commissioners provides oversight and supervision of the Board of Directors in running the business. All members of the Board of Commissioners are elected by the Shareholders through General Meeting of Shareholders (GMS). All decisions made by the Board of Commissioners are base on consensus as a board. In 2013, the Board of Commissioners held one meeting with 100% meeting attendance. Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 19 June 2012, Number 49, composition of the Board of Commissioners are as follow:
Jabatan Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Nama/Name Mr. Takuo Sasaki Mr. Gunawan Geniusahardja Mr. Yasuhiro Yomoda Mr. Johnny Darmawan Danusasmita Mr. Harry Wiguna
Position President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014.
Incumbent up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014.
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati, S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 10 Juli 2013, Nomor 18, susunan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 10 July 2013, Number 18, composition of the Board of Commissioners are as follows:
Jabatan Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Independen
Nama/Name Mr. Yoshimasa Ishii* Mr. Gunawan Geniusahardja Mr. Yasuhiro Yomoda Mr. Johnny Darmawan Danusasmita Mr. Harry Wiguna
Position President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014, *efektif menjabat sejak tangggal 1 Juli 2013
Up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014, *effective since 1 July 2013
Profil Dewan Komisaris dapat dilihat di halaman 65.
The Board of Commissioners’ profile can be seen on page 65.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris guna mendukung efektivitas fungsi pengawasan Dewan Komisaris.
Komite Audit Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit 1. Menelaah tingkat kecukupan dan efektivitas pengendalian internal Perseroan. 2. Menelaah tingkat kecukupan upaya manajemen dalam menindaklanjuti rekomendasi auditor internal dan eksternal. 3. Menelaah pelaksanaan fungsi audit internal, yaitu dengan melakukan penelaahan terhadap perencanaan, pelaksanaan, hasil dan efektivitas tindak lanjut hasil audit internal yang dilakukan. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 009/CommApp/Leg/IV/2012 tanggal 2 April 2012, susunan Audit Komite adalah sebagai berikut: Committee established by the Board of Commissioners Committee to support the effectiveness of supervisory function of the Board of Commissioners. Audit Committee
Role and Responsibility of Audit Committee 1. Review the level of adequacy and effectiveness of the Company’ s internal control mechanism. 2. Review the adequacy of measures taken by management to follow-up recommendation made by the internal and external auditor 3. Review the quality of internal audit function by evaluating the plan, performance, findings and effectiveness of progress of follow-up actions of internal audit findings Based on the Board of Commissioners Resolutions Number: 009/CommApp/Leg/IV/2012 dated 2 April 2012, composition of Committee Audit are as follows:
Jabatan
Nama / Name
Position
Ketua
Harry Wiguna
Chairman
Anggota
Candelario Tambis
Member
Anggota
Lindawati Gani
Member
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014.
Up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014.
III. Direksi Direksi bertanggung jawab terhadap rancangan strategi bisnis maupun sistem penerapan yang membawa keberhasilan bagi Perseroan dalam mencapai visi, misi, dan tujuannya. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Agar dapat melaksanakan fungsinya dengan efisien dan efektif, dalam pengelolaan sehari-hari anggota Direksi memiliki tugas dan tanggung jawab khusus seperti dapat dilihat dalam bagian struktur organisasi yang tercantum pada halaman 63 Laporan Tahunan ini. Dalam rangka memperkaya kompetensi profesional mereka secara berkelanjutan, jajaran Direksi Perseroan secara aktif turut berpartisipasi dalam serangkaian konferensi dari seminar yang terkait dengan bidangnya, baik di dalam maupun di luar negeri. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati, S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 30 April 2012, Nomor 86, susunan Direksi adalah sebagai berikut:
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
28
29
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
III. Board of Directors
The Board of Directors are responsible for business strategy plan and execution of the Company to achieve its vision, mission and aims. All members of the Board of Directors are elected and dismissed by the Shareholders through General Meeting of Shareholders (GMS). In order to improve the efficiency and effectiveness, in managing day-to-day operation each member of the Board of Directors has specific role and responsibility as can be seen in organisation structure on page 63 of this Annual Report. For continuous enrichment in their professional competency, the Board of Directors of the Company has actively participated in a series of conference from seminar related to his field of duty in the country as well as overseas. Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 30 April 2012, Number 86, composition of the Board of Directors are as follows:
Jabatan Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur
Nama/Name Mr. Buntoro Muljono Mr. Kazuo Noda Mr. Kurnadi Tandudjaja
Position President Director Vice President Director Director Director
Mr. Tetsuo Higuchi Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014
Incumbent up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014
Tidak terdapat perubahan anggota dalam komposisi Direksi selama tahun 2013. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati, S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 7 Februari 2014, Nomor 2, susunan Direksi adalah sebagai berikut:
No change in the composition of members of the Board of Directors during 2013. Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 7 February 2014, Number 2, composition of the Board of Directors are as follows:
Jabatan
Nama/Name
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur
Mr. Buntoro Muljono
Direktur
Mr. Naoki Tokuhisa* Mr. Kurnadi Tandudjaja Mr. Tetsuo Higuchi
Position President Director Vice President Director Director Director
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014 *efektif menjabat sejak tanggal 6 Februari 2014
Incumbent up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014 *effective since 6 February 2014
Sepanjang tahun 2013, Direksi telah mengadakan rapat direksi secara rutin dalam waktu tertentu. Profil Direksi per 31 Desember 2013 dapat dilihat di halaman 67.
In 2013, the Board of Directors has conducted several regular meetings in a certain period of time. The Board of Directors’ profile can be seen on page 67.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Remunerasi Dewan Komisarisdan Direksi diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan. Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tahun 2013 adalah sekitar Rp15,5 miliar. Remuneration of the Board of Commissioners and the Board of Directors
The General Meeting of Shareholders of the Company determines the total remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors; In 2013, remuneration for the Board of Commissioners and the Board of Directors amounted approximately IDR15.5 billion.
IV. Komite Audit Komite Audit merupakan suatu komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang secara khusus ditugaskan untuk memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam fungsi pengawasannya mengenai efektivitas atas Tata Kelola Perusahaan yang baik, pelaksanaan manajemen risiko, mekanisme pengendalian internal, keandalan laporan keuangan, serta kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku. Komite Audit memiliki Piagam Komite Audit. Berdasarkan Piagam Komite Audit tersebut, anggota Komite Audit terdiri dari sekurang-kurangnya satu orang Komisaris Independen dan dua orang anggota yang berasal dari luar Perseroan. Salah satu kriteria menjadi anggota Komite Audit adalah independen dan bebas dari benturan kepentingan. Disamping itu anggota Komite Audit diharapkan bersikap profesional dalam menjalankan tugas dan memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris. Di tahun 2013, Komite Audit menyelenggarakan 6 (enam) rapat, 2 (dua) diantaranya dihadiri oleh Ketua dan satu anggota; sementara 4 (empat) lainnya dengan tingkat kehadiran 100%. Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Sirkuler tanggal 2 April 2012, Nomor 009/CommApp/Leg/IV/2012, keanggotaan Komite Audit terdiri atas: Ketua : Harry Wiguna Anggota : Candelario Tambis Anggota : Lindawati Gani dengan masa jabatan terhitung efektif sejak tanggal 2 April 2012 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2014 Profil Komite Audit dapat dilihat di halaman 43 dan halaman 44.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
30
31
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
IV. Audit Committee
Established under the direction of the Board of Commissioners, the Audit Committee is in particular delegated to provide inputs to the Board of Commissioners with its supervisory duty concerning the effectiveness of Good Corporate Governance, the implementation of risk management, internal control mechanism, reliability of financial statements and compliance with the applicable law. The Audit Committee shall have an Audit Committee Charter. Based on this charter, the member of Audit Committee shall comprise minimum one Independent Commissioner and two members from outside the Company. One criteria of becoming a member of Audit Committee are independent and free from conflict of interest. In addition, member of Audit Committee shall be professional in performing their duty in providing advises to the Board of Commissioners. In 2013, the Board of Commissioners held 6 (six) meetings, two of them attended by Chairman and one member; while 4 (four) others with 100% meeting attendance. Based on the Board of Commissioners Resolutions dated 2 April 2012 Number: 009/ CommApp/Leg/IV/2012, the Audit Committee consists of: Chairman : Harry Wiguna Member : Candelario Tambis Lindawati Gani having term of office effective since 2 April 2012 up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders year 2014. The Audit Committee profile can be seen on page 43 and 44.
V. Unit Usaha Syariah Dengan makin berkembangnya industri pembiayaan Syariah, maka di November 2013 Perseroan memasarkan produk pembiayaan dengan prinsip Syariah. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati, S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 10 Desember 2012, Nomor 26, efektif per tanggal 28 November 2012 susunan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: Ketua : Hasanudin Anggota : Basri Bermanda Siti Ma’rifah Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014 Tugas, Wewenang dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah memiliki tugas, wewenang dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut: a. Menilai dan memastikan pemenuhan prinsip Syariah atas pedoman operasional dan produk pembiayaan Syariah yang dikeluarkan Perseroan. b. Mengawasi proses pengembangan produk pembiayaan Syariah baru yang akan dikeluarkan Perseroan agar sesuai dengan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN). c. Melakukan kajian berkala atas pemenuhan prinsip pembiayaan Syariah terhadap mekanisme pendanaan dan penyaluran dana serta jasa pelayanan pembiayaan dengan prinsip Syariah. d. Meminta data dan informasi terkait dengan kegiatan pembiayaan Syariah. e. Menyampaikan laporan hasil pengawasan Syariah. Laporan Kerja Dewan Pengawas Syariah Toyota Astra Finance (DPS) secara rutin melakukan pertemuan untuk melaksanakan tugas, khususnya memberikan konsultasi Syariah kepada Perseroan. Selain itu DPS juga mengadakan pertemuan rutin yang bertujuan sebagai sarana komunikasi sekaligus untuk membahas perkembangan dan permasalahan berkaitan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip Syariah.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Sepanjang tahun 2013, pengawasan DPS dilakukan terkait dengan: 1. Pembuatan produk pembiayaan dengan prinsip Syariah; 2. Pengembangan dan/atau pengembangan lanjutan atas produk pembiayaan dengan prinsip Syariah yang sudah ada. Pendapatan non halal dan penggunaannya Sepanjang tahun 2013, terkait dengan pelaksanaan pembiayaan dengan prinsip Syariah, tidak ada pendapatan non halal yang diperoleh Perseroan. Jumlah tuntutan hukum yang dihadapi dan upaya penyelesaiannya Sepanjang tahun 2013, terkait dengan pelaksanaan pembiayaan dengan prinsip Syariah, tidak terdapat tuntutan hukum yang signifikan yang dihadapi Perseroan. V.
Sharia Business Unit
Due to the increasing of Sharia financing industry, in November 2013 the Company launched financing product based on Sharia principle. Based on the Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 10 December 2012, Number 26, effective as of 28 November 2012, Sharia Supervisory Board consists of: Chairman : Hasanudin Member : Basri Bermanda Siti Ma’ rifah Up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders Meeting year 2014. Duties, Authorities and Responsibilities of Sharia Supervisory Board
Sharia Supervisory Board has the following duties, authorities and responsibilities: a. Assess and ensure compliance with Sharia principle of operational guideline and Sharia financing product issued by the Company. b. Oversee the new Sharia financing product development process in accordance with the rule of Dewan Syariah Nasional (DSN). c. Conduct review periodically for compliance with Sharia financing principle toward funding, fund distribution as well as Sharia financing services. d. Request data and information related to Sharia financing activity. e. Deliver report on Sharia supervision. Performance Report
Sharia Supervisory Board of Toyota Astra Finance (DPS) periodically meet to carry out task, in particular to provide Sharia consultacy to the Company. In addition, DPS regularly held meeting as means of communication to discuss progress and problems associated with the implementation of Sharia principles. During 2013, supervision of DPS covers:
1. Development of new financing product based on Sharia principle; 2. Enhancement and/or continuing enhancement of existing financing product based on Sharia principle. Non halal income and its utilization
During 2013, there was no non halal income recieved by the Company related to the implementation of financing based on Sharia principle. Number of Legal Lawsuits and its resolution
During 2013, there were no significant legal lawsuits toward the Company, related to the implementation of financing based on Sharia principle, VI.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
32
31
VI. Manajemen Risiko Dalam menghadapi tantangan industri pembiayaan yang kompetitif, Perseroan membangun kebijakan, sistem manajemen dan infrastruktur manajemen risiko yang baik untuk mendukung target bisnis yang bekesinambungan. Perseroan menerapkan manajemen risiko yang terintegrasi (ERM - Enterprise Risk Management) yang disesuaikan dengan kondisi Perseroan dan kondisi bisnis jasa keuangan saat ini – dengan tetap mempertimbangkan kemampuan Perseroan dalam mengelola risiko. Dalam implementasinya Perseroan melakukan identifikasi risiko yang dapat terjadi, melakukan tindakan antisipasi dan juga melakukan mitigasi yang diperlukan untuk meminimalkan risiko yang berdampak kepada bisnis. Perseroan melakukan pengendalian dan pengelolaan terhadap risiko-risiko yang berpotensi negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan : a. Risiko Pasar Perseroan menerapkan kebijakan risiko pasar, membangun sistem manajemen, mengawasi dan memitigasi risiko akibat perubahan (fluktuasi) terhadap suku bunga pinjaman dan nilai tukar (currency). Perseroan juga menerapkan kebijakan Asset Liabilities Management (ALM), serta melakukan evaluasi secara periodik agar optimal dan risiko dapat dikelola dengan baik. ALM ini menjadi panduan penting bagi Perseroan dalam menghadapi gejolak pasar keuangan.
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Perseroan menjaga likuiditas dengan cara mengelola aset dan hutang dengan sebaik-baiknya. Perseroan menjalin hubungan dengan berbagai bank dan pihak penyedia pinjaman, serta membangun alternatif pendanaan yang efektif, dengan cara memanfaatkan sumber-sumber dana dan instrumen keuangan yang sesuai dengan tujuan Perseroan. Perseroan menerbitkan Obligasi III di 2013 sebagai alternatif sumber pendanaan, untuk memanfaatkan pasar keuangan serta untuk memperkuat struktur keuangan Perseroan Disamping itu Perseroan juga menjajaki kemungkinan joint financing dengan salah satu bank, untuk memperkuat pembiayaan dan menyebar risiko pembiayaan. b. Risiko Kredit Perseroan menghadapi berbagai potensi penurunan kualitas aset, akibat risiko kredit yang muncul. Risiko ini dapat muncul akibat perubahan kondisi makro ekonomi serta menurunnya kemampuan bayar pelanggan. Perubahan ekonomi makro seperti penurunan harga komoditi, kenaikan harga BBM, dan kenaikan tingkat suku bunga. Kebijakan Pemerintah, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga merupakan hal penting dalam penyusunan kebijakan dan sistem manajemen kredit, antara lain kebijakan minimum uang muka dan pendaftaran fidusia.
Perseroan melakukan perbaikan pengelolaan kualitas portfolio. Perbaikan kebijakan dan proses akuisisi, membangun credit scoring, customer grading, survey system, dan capacity test. Penetrasi segment pelanggan yang lebih rendah, pertumbuhan penjualan segment komersial dan menurunnya harga komoditi mempengaruhi kualitas Account Receivable (AR). Perseroan membangun proses penagihan yang lebih efektif dan efisien untuk meminimalisasi risiko kredit. Perseroan membangun sistem AR Management yang terintergrasi. Penanganan yang lebih dini, terfokus dan konsisten untuk meminimalisasi kerugian. Melengkapi Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya pada bagian penagihan secara menyeluruh dan mengembangkan kualitas SDM di dalamnya. c. Risiko Operasional Dalam mengantisipasi risiko akibat bencana alam dan yang diakibatkan manusia, serta risiko lainnya, Perseroan membangun sistem manajemen untuk memitigasi risiko operasional, berupa Business Continuity Plan (BCP) dan Data Recovery Center (DRC) serta melakukan testing secara berkala. Perseroan juga membangun kepedulian (awareness) kepada seluruh karyawan mengenai pengelolaan risiko dalam Perseroan. Melakukan pemeriksaan mandiri (self assessment) secara berkala untuk mengevaluasi perubahan risiko yang terjadi dan melakukan mitigasi risiko di areanya masing-masing.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Risk Management
To face the challenges in competitive financing industry; the Company develops strong policies, management system and risk management infrastructure that will support Company to achieve its business target in sustainable manner. Company implements integrated Enterprise Risk Management (ERM) that is aligned with the Company condition and current financial services business condition – by still considering Company’ s ability in managing risks. In the implementation, the Company identifies potential risks, acts to anticipate, and develops necessary mitigation to minimize the business impact of such risks. Company controls and manages all risks that will potentially bring negative impacts to business activities: a. Market Risk
Company implements market risk policies, builds management systems, monitors and mitigates risks related to the fluctuation of loan interest rate and currency exchange rate. Company implements Asset Liabilities Management (ALM) and maintains periodic review to optimize risk management. The ALM is a very important guidance for the Company in dealing with the instability of financial market.
Company maintains liquidity by managing its assets and liabilities optimally. Company builds relationship with many banks and loan providers as well as develops effective funding alternative by utilizing other fund providers and financial instruments in line with Company’ s goal.
Company conducts improvement in managing portfolio quality. There are several enhancements including improvement of policies and process and acquisition process function; and develop credit scoring, customer grading, survey system and capacity test.
Company issued its Bond III in 2013 as an alternative funding to gain advantage from financial market as well as to strengthen the Company financial structure. In addition, Company is exploring the possibility in joint financing with bank to enhance financing ability and to diversify funding risk.
Penetration in low income segment customer, the growth of commercial vehicle sales and the declining price of commodity have significant influence towards the deteriorating quality of Company account receivables. As such, Company builds more integrated AR Management system. It involves earlier, more focused and consistent collection handling to minimize loss. Fulfilling manpower needs in collection function and upgrading their competencies have also been conducted.
b. Credit Risk
Company has to face various possibilities of declining asset quality due to credit risks. The associated risks may arise from the changes in macroeconomic condition and also decreasing payment capacity of customer. Macroeconomic changes such as declining price of commodity, increasing fuel price and interest rate. Government policies, Bank Indonesia, and Indonesian Financial Services Authority (OJK) act as important guidelines on how the Company develops policies and credit management systems, such as minimum down payment policy and the mandatory process of fiduciary registration.
c. Operational Risk
In anticipating the risks of natural disaster and human-caused problem as well as other risks, Company builds management system in response to mitigate the operational risks. Building BCP (Business Continuity Plan) and DRC (Data Recovery Center) as well conducting periodic testing. The Company raises employee awareness about risk management related Company’ s activities and business process. Doing regular self-assessment to evaluate changes in risks and mitigate the risks.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
34
35
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
VII. Audit Internal Sesuai Peraturan Nomor IX.1.7 lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 November 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Corporate Internal Audit (CIA) menjalankan fungsi audit internal di Perseroan. Head of CIA bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur. Audit Internal bertanggung jawab atas pengawasan internal dalam rangka mencari cara terbaik untuk melaksanakan sistem pengendalian agar aktivitas operasional efektif, efisien, dan sejalan dengan tujuan Perseroan. Rencana kerja audit dibuat oleh Head of CIA dan disampaikan kepada Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur untuk dimintakan persetujuan. Hasil audit, khususnya ringkasan dari temuan dan rekomendasi serta tindak lanjutnya secara triwulanan dilaporkan kepada Direksi, Dewan Komisaris, dan Komite Audit. CIA telah melakukan pengujian terhadap kepatuhan dan kecukupan penerapan sistem pengendalian internal atas aktivitas operasional Perseroan di 32 business unit (cabang-cabang dan aktivitas operasional lainnya). Fokus pengujian di tahun 2013 dititikberatkan pada pencegahan fraud baik internal maupun eksternal, serta memastikan kepatuhan aktivitas operasional terhadap peraturan dan kebijakan Perseroan.
Hasil pengujian berupa rekomendasi, diberikan kepada business unit untuk diterapkan agar bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan aktivitas operasional Perseroan. Disamping itu, di tahun 2013 CIA juga melakukan pengujian atas data-data pada saat implementasi sistem utama yang baru. Pengujian dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan yang signifikan atas data yang dipindahkan dari sistem yang lama ke sistem yang baru. Sepanjang tahun 2013, CIA telah melaksanakan program yang terdiri dari: Assurance dan Awareness Program 27 Kantor Cabang/Departemen Consultative Program 3 Departemen/proyek/aktivitas Investigative Program 2 Kantor Cabang Syafitri Diangkat sebagai CIA Head berdasarkan Surat Keputusan Direktur Nomor 011A/SK-DIR/IV/2011, tanggal 8 April 2011. Menjabat sebagai CIA Head sejak tahun 2011. Memulai karirnya di Astra Group pada tahun 1992 sampai dengan 1998 di PT Astra International, Tbk sebagai Akuntan, kemudian bekerja di beberapa perusahaan lain dan bergabung dengan Toyota Astra Finance sejak 2008. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntasi dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1991.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
VII. Internal Audit
Based on Bapepam-LK Regulation Number IX.1.7 appendix Number: Kep-496/BL/2008 dated 28 November 2008 regarding Internal Audit Establishment and Guidelines of Internal Audit Charter, Corporate Internal Audit (CIA) conducting internal audit function in the Company. Head of CIA directly responsible to the President Director and Vice President Director. Internal Audit is responsible for internal oversight in order to conduct control system to make sure operational activities run efficiently, effectively and aligned with the Company’ s goals. Audit work plan was made by Internal Audit, prior subject to approval from President Director and Vice President Director. Summary of findings and recommendations and follow-ups are reported quarterly to the Board of Directors, the Board of Commissioners and Audit Committee. Throughout 2013, CIA has conducted audit toward compliance and adequacy in the implementation of internal control system of operational activities for 32 business unit (including branch and other operational activities). In 2013, the audit focussed on fraud prevention, internal and external, as well as to assure compliance of operational activities with Company’ s regulation and policy.
Audit result in the form of recommendation provided business unit to be implemented in order to increase effectiveness and efficiency in conducting the Company’ s operational acitiviity. In addition, in 2013 CIA also conducting the test on the Company’ s database when implementing new core system. The testing was conducted in order to make sure that there was no significant error on data migration from previous system to new system. Throughout 2013, CIA has carried out the following programs: Assurance and Awareness Program 27 Branches/Departments Consultative Program 3 Departments/projects/activities Investigative Program 2 Branches Syafitri Appointed as Corporate Internal Audit Head based on Director Decree Number 011A/SKDIR/IV/2011, dated 8 April 2011. Served as CIA Head since 2011. She started her career in Astra Group since 1992 up to 1998 in PT Astra International, Tbk as Accountant, further she worked for several companies outside Astra and joined with Toyota Astra Finance since 2008. She graduated as Bachelor of Economic majoring Accounting from Padjajaran University in 1991.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
36
35
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
VIII. Auditor Independen Penunjukan auditor independen diputuskan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada 12 April 2013. Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers) ditunjuk sebagai auditor independen Perseroan. VIII. Independent Auditor
The Annual General Meeting of Shareholders held on 12 April 2013 appointed Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network) as the Company’ s independent auditor.
IX. Kalender Keuangan Kalender keuangan Perseroan terhitung efektif sejak tanggal 1 Januari 2013 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2013. IX. Financial Calendar
The Company’ s financial year effective from 1 January 2013 and end on 31 December 2013.
X. Kepatuhan Hukum Perseroan menjalankan bisnis sesuai dengan hukum dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Untuk itu Perseroan memiliki fungsi legal yang berfungsi menjaga kepentingan Perseroan dari sisi hukum serta menjaga bahwa kegiatan Perseroan berada pada koridor hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Per 31 Desember 2013, Perseroan tidak menghadapi kasus legal yang dapat membawa pengaruh material terhadap Perseroan. X. Legal Compliance
The Company conducts its business and operational based on prevailing law and regulation in Indonesia. The Company has legal function which serves to protect the legal interest of the Company and safeguard the Company’ s activities are within the law and regulation in Indonesia. The Company reported as of 31 December 2013, no legal cases that would materially affect the Company.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
XI. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan berperan penting dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan dan meningkatkan pelayanan Perseroan kepada para stakeholder serta memastikan kepatuhan Perseroan terhadap hukum serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memberikan informasi terkini bagi pemegang saham mengenai kinerja, prospek usaha dan aksi korporasi Perseroan. Tugas Sekretaris Perusahaan meliputi pendokumentasian catatan rapat-rapat Direksi, Dewan Komisaris, mengatur pelaksanaan Rapat Umum
XI. Corporate Secretary
The Corporate Secretary plays an important role in the implementation of Good Corporate Governance (GCG) and to increase the Company’ s services to its stakeholders as well as ensuring the Company’ s compliance with the law and regulation. The Corporate Secretary is responsible for providing updated information to the Company’ s shareholders in connection with the performance, business prospects and corporate action. The Corporate Secretary’ s role covering documentation of the Board of Directors meeting, the Board of Commissioners meeting, arrangement of Annual General Meeting of the Shareholders and Extraordinary General Meeting of the Shareholders. The Corporate Secretary is also responsible for the issuance of this Annual Report.
Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab terhadap penerbitan Laporan Tahunan ini. Cokro Vera Sekretaris Perusahaan Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tahun 2009. Memulai karirnya di Astra Group pada tahun 2001 di PT Astra Sedaya Finance, grup dari Astra Credit Companies, kemudian bergabung dengan Toyota Astra Finance sejak Juli 2006. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan Bandung pada tahun 2001.
Cokro Vera Corporate Secretary Served as Corporate Secretary since 2009. She started her career in Astra Group since 2001, in PT Astra Sedaya Finance – Group of Astra Credit Companies, and joined with Toyota Astra Finance since July 2006. She holds a law degree from the Faculty of Law, Parahyangan Catholic University Bandung in 2001.
35
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013 Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
38
39
I. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
ebagai strategi pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perseroan ‘Public Contribution Road Map’ yang menitik beratkan pada pendidikan, kesehatan, dan lingkungan, tahun 2013 Toyota Astra Finance beserta karyawannya kembali melaksanakan “TA CARE” yang dilaksanakan setiap cabang Perseroan terhadap sekolah asuh masing-masing cabang. TA CARE – Sekolah Asuh menitikberatkan pada proses daur ulang kertas bekas, dimana anak-anak sekolah asuh diajarkan bagaimana cara mendaur ulang kertas bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat dengan cara yang mengasyikkan untuk tingkat sekolah dasar.
S
Setiap kantor cabang menyiapkan materi ajar tentang proses daur ulang kertas yang disajikan dengan metode dan permainan yang interaktif yang bertujuan menarik perhatian penuh dari anak-anak. Lebih lanjut, Perseroan juga melakukan renovasi terhadap gedung sekolah yang rusak dan menyumbangkan berbagai sarana dan prasarana bagi sekolah untuk mendukung kegiatan belajar dan mengajar di sekolah. TA CARE - Healthy Lifestyle, Perseroan secara rutin menyelenggarakan program donor darah sebanyak 3 kali yaitu pada tanggal 23 April 2013, 20 Agustus 2013 dan 19 November 2013 yang seluruhnya diselenggarakan di Kantor Pusat Perseroan.
As a strategy for the implementation of Corporate Social Responsibility program ‘ Public Contribution Road Map’ which mainly focus on education, health and environment. In 2013 Toyota Astra Finance along with its employees run “ TA CARE” at each branch at their foster school. TA CARE - Foster School focusses on the process of recylcing used paper to become something useful in creative way at elementary school level. Every branch provided the teaching material of recycling used paper process which were presented with interactive methods and games to get full attention from foster’ s school children. Further, the Company also renovate damaged school buildings and donated various facilities and infrastructure for schools to support teaching and learning in schools. TA CARE – Healthy Lifestyle, the Company routinely conducted blood donation 3 times, on 23 April 2013, 20 August 2013 and 19 November 2013. All convened at Head Office of the Company.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
40 40
41
No.
I. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Corporate Social Responsibility
Kantor Cabang
Kegiatan
Nama Sekolah Asuh
Alamat
Tanggal Acara
Branch Office
Activities
Foster School’ s Name
Address
Date of Event
1
BALIKPAPAN
SDN 008 Samboja, Balikpapan
Sei. Saluang, Kec. Semboja, Kab. Kutakartanegara
05-10-2013
2
BANDUNG
SDN Ciburuy, Bandung
Jl. Moh. Toha, Gang Ciburuy Kav. 59, Bandung
17-10-2013
3
BATAM
SDN 007 Nongsa, Batam
Jl. Simp. PTK, Kp. Panau, Kabil, Kota Batam
19-10-2013
4
BEKASI
SDN Jati Kramat V, Bekasi
Jatikramat, Bekasi
23-10-2013
5
BENGKULU
Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah, Bengkulu
Jl. W. R. Supratman RT. 01, Kel. Kandang Limun, Kec. Muara Bangka Hulu, Bengkulu
02-11-2013
6
BOGOR
SDN Cikeas IV, Bogor
Kampung Cadas Ngampar, Sukaraja, Bogor
19-10-2013
Madrasah Darul Ulum, Jakarta
Jl. Raya Pancoran Barat III No. 60 RT/RW. 002/006, Mampang-Pancoran, Jakarta
03-10-2013
SDN 4 Dawuan, Cirebon
Tengah Tani, Cirebon
26-10-2013
SDN 4, Sukawana
Desa Balingkang, Kab.Bangli
05-10-2013
SDN 033
Jl. Mandiri Ujung Mandau, Kel. Air Jamban, Kec. Mandau, Kab. Bengkalis
19-10-2013
7 DKI JAKARTA MEGA PLAZA
8
CIREBON
9
DENPASAR
1. Mengajarkan anak-anak untuk peduli terhadap lingkungan; 2. Mengajarkan cara mendaur ulang kertas bekas sehingga dapat digunakan kembali; 3. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung agar menjadi stimulan anak untuk mendaur ulang kertas bekas.
10
DURI
11
JAMBI
SDN 176, Jambi
Kec. Kota Baru, Jambi
26-10-2013
12
JEMBER
SDN Kebonagung 02, Jember
Jl. Ikan Kakap No. 16, Jember
26-10-2013
13
KARAWANG
Madrasah Diniyah Miftahul Khoer, Karawang
Teluk Mungkal Tanjung Mekar Karawang
05-10-2013
14
KEDIRI
Madrasah Ibtidaiyah Miftahus Shibyan
Desa Putih Kec. Gampengrejo, Kab. Kediri
19-10-2013
15
KELAPA GADING
SD Yayasan Bintang Pancasila, Jakarta
Jl. Pedongkelan RT/RW. 006/015, Kel. Kayuputih, Kec. Pulogadung, Jakarta Timur
12-10-2013
16
LAMPUNG
Madrasah Ibtidaiyah Mathla’ul Anwar, Lampung
Jl. Laks. R. E. Martadinata Teluk Bone II SInar Laut, Kota Karang Teluk Berung Barat, Bandar Lampung
26-10-2013
17
MALANG
Madrasah Ibtidaiyah Al Istiqomah Tajinan
Desa Sumbersuko, Kec.Tajinan, Malang
05-10-2013
18
MANGGA DUA
SD Usaha Kemajuan
Jl. Industri VIII 8 RT 008/01, Jakarta
26-10-2013
19
MEDAN
SD Swasta Al-Washliyah 5, Medan
Jl. B. J. Hamid Km. 6,5 Medan
26-10-2013
20
PADANG
SDN 11 Piai Tangah Pauh, Padang
Piai Tengah Kec. Pauh Padang, Padang
12-10-2013
21
PALEMBANG
SDN 133, Palembang
Jl. Pendidikan, Kel. Sukarame, Palembang
05-10-2013
22
PEKANBARU
SDN 120, Rumbai Pesisir
Jl. Pesisir Ujung Rumbai, Pekanbaru
05-10-2013
23
PONDOK INDAH
SDN Pondok Cabe Udik 2, Jakarta
Jl. Gotong Royong RT/RW. 07/05, No. 34, Pd. Cabe Udik Pamulang, Tangerang Selatan
26-10-2013
24
SAMARINDA
SDN 009 Padat Karya, Samarinda
Jl. Padat Karya Pinang Seribu, Kel. Sempaja Utara, Samarinda
05-10-2013
25
SURABAYA
SDN Banyu Urip X/584, Surabaya
Jl. Simo Kwagean Gg Buntu Kidul 19, Surabaya
05-10-2013
26
TANGERANG
Madrasah Ibtidaiyah As-Syafiyah
Desa Kadusirung, Pagedangan, Tangerang
19-10-2013
1. Teaches the children to care about the environment; 2. Teaches how to recycle used paper so it can be reused; 3. Provides supporting facility to stimulate the Foster Schools children to recycle waste paper.
Tata Kelola Perusahaan | Good Corporate Governance
Tanggal 22-23 Juni 2013, Perseroan menyelenggarakan TA CARE - Go Green bersama-sama siswa SMA Suluh Jakarta dalam program penghijauan bumi dengan penanaman 1.000 pohon mangrove yang dibagi 500 pohon di Pulau Untung Jawa dan 500 pohon lagi di Pulau Rambut. Beberapa contoh kegiatan CSR Perseroan lainnya di tahun 2013 adalah pembagian daging hewan kurban bagi masyarakat yang kurang mampu dalam rangka perayaan hari raya Idul Adha dan pada tanggal 24 Desember 2013 mengajak anak asuh binaan Perseroan mengunjungi pabrik Astra Honda Motor dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan dari anak-anak asuh tersebut. Dana yang dialokasikan Perseroan untuk pelaksanaan CSR sepanjang tahun 2013 adalah sebesar Rp495.674.097.
On 22-23 June 2013, the Company conducted TA CARE - Go Green together with student of SMA Suluh Jakarta, by planting 1,000 mangrove trees in 2 separate area divided to 500 trees in Untung Jawa Island and 500 trees in Rambut Island. Other CSR activities of the Company in 2013 was distribution of hewan kurban to the need to celebrate eid al-Adha on 24 December 2013 took the foster children of the Company to visit Astra Honda Motor factory to broaden the horizon and knowledge of the foster children. The Company allocates budget with total amount IDR495,674,097 in implementing CSR during 2013.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
42 42
43
omite Audit PT Toyota Astra Financial Services dibentuk oleh dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.
K
Komite Audit menyajikan pembahasan yang independen atas laporan keuangan dan memastikan efektivitas pengendalian internal Perseroan serta kecukupan audit independen dan audit internal. Manajemen Perseroan bertanggung jawab atas pengendalian internal Perseroan dan pelaporan keuangan. Auditor independen bertanggung jawab atas pemeriksaan laporan keuangan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia guna menerbitkan laporan yang berisi opini atas laporan keuangan tersebut. Komite Audit memonitor dan melakukan pengawasan proses tersebut. Sebagai bagian dari proses pengawasan, Komite Audit bertemu secara teratur dengan manajemen, auditor independen dan audit internal.
Audit Committee of PT Toyota Astra Financial Services was established by and report to the Board of Commissioners. Audit Committee provide independent review of financial report and ensuring the effectiveness of the Company internal control and the adequacy of independent and internal audit. Management responsible for the Company’ s internal control and financial reporting. the Company’ s independent auditor responsible for auditing Company’ s annual financial statements in accordance with generally accepted auditing standards in Indonesia in order to issue opinion on those financial statements. Audit Committee monitors and oversees these processes.
II. Laporan Komite Audit Audit Committee’ s Report
Selama tahun 2013, Komite Audit telah mengadakan 6 (enam) kali pertemuan untuk menjalankan tanggung jawabnya. Berikut kegiatan Komite Audit di 2013: 1. Menelaah dan berdiskusi dengan manajemen mengenai laporan keuangan Perseroan setiap triwulan. 2. Menelaah dan berdiskusi dengan auditor internal Perseroan mengenai aktivitas audit selama tahun 2013 dan rencana audit tahun 2014. 3. Menelaah temuan-temuan penting dari audit internal dan membahas implementasi rekomendasinya. 4. Menelaah dan berdiskusi dengan auditor independen Tanudiredja, Wibisana & Rekan (anggota dari Pricewaterhouse Coopers) mengenai rencana audit dan implementasinya. 5. Menelaah dan berdiskusi dengan manajemen mengenai manajemen resiko Perseroan. 6. Menelaah dan berdiskusi dengan manajemen mengenai kepatuhan Perseroan pada hukum dan peraturan.
7. Melakukan 6 (enam) kali pertemuan dengan pihak manajemen, auditor internal dan auditor independen
During 2013, Audit Committee had conducted 6 (six) meetings to fulfill their responsibility. The following are Audit Committee activity in 2013: 1. Reviewed and discussed with management the Company’ s financial reports on a quarterly basis. 2. Reviewed and discussed with internal auditor about audit acitvities during 2013 and audit plan for 2014. 3. Reviewed significant findings from internal auditor and discussed the implementation of their recommendations. 4. Reviewed and discussed with independent auditor Tanudiredja, Wibisana & Rekan (member of Pricewaterhouse Coopers) on its audit service plan and implementation of the plan. 5. Reviewed and discussed with management regarding the Company’ s risk management. 6. Reviewed and discussed with management regarding the Company’ s legal and regulatory compliance. 7. Held 6 (six) meetings with management, independent auditor and internal auditor.
Based on reports, meeting with the Board of Directors and Internal Audit, Independent Auditor, Audit Committee conclude that the implementation of operational monitoring and reporting done by the Company are adequate and carried out in accordance with the rules of finance companies.
Berdasarkan laporan-laporan yang telah kami telaah, hasil pertemuan dengan Direksi, Internal Audit, dan Auditor Independen, Komite Audit berpendapat bahwa pelaksanaan pengawasan operasi dan pelaporan oleh Perseroan telah memadai dan dijalankan sesuai dengan kaidah perusahaan pembiayaan. Komite Audit Perseroan beranggotakan tiga orang yang seluruh anggotanya diangkat sejak Desember 2011. Keanggotaan Komite Audit terdiri atas: Ketua : Harry Wiguna Anggota : Candelario Tambis Anggota : Lindawati Gani
The Company’ s Audit Committee currently comprises three members, all of which were appointed in December 2011. The Audit Committee consists of: Chairman : Harry Wiguna Member : Candelario Tambis Member : Lindawati Gani Jakarta, Maret / March 2014
Hary Wiguna Ketua Komite Audit Audit Committee Chairman
Laporan Komite Audit | Audit Committee’ s Report
Candelario Tambis Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Anggota Komite Audit | Member of Audit Committee
Lindawati Gani Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Anggota Komite Audit | Member of Audit Committee
Saat ini menjabat antara lain sebagai Presiden Komisaris PT Ferrarimas Italindo (2004 - sekarang). Pernah menjabat berbagai posisi antara lain sebagai Anggota Komite Audit PT Delta Dunia Makmur Tbk (2010 - 2012), PT United Tractors Tbk (2009 - April 2013), PT Serasi Autoraya (2008 2012), PT Astra Agro Lestari Tbk (2007-2011), PT Astra Auto Parts Tbk (2008-2009), PT United Tractors Tbk (2001-2007), PT Astra Graphia Tbk (2001-2007); Executive Director PT Deutsche Morgan Grenfell Astra (1995-1998); Managing Director PT Astra Securities (1990-1996); Vice President Bank Universal (1993-1994); Executive Director PT Schroders I.M.I (1991-1993); Direktur PT Dhanatunggal Utama (1989-1990); dan Direktur Keuangan PT Gonpu Indonesia (1971-1982).
Saat ini menjabat antara lain sebagai Guru Besar Tetap (2011 - sekarang), dan dosen (1995 - sekarang) di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia.
Has been Member of Audit Committee of the Company since December 2011. Currently holds the position as President Commissioner of PT Ferrarimas Italindo (2004 - now). Has assumed various positions, Member of Audit Committee of PT Delta Dunia Makmur Tbk (2010 - 2012), PT United Tractors Tbk (2009 - April 2013), PT Serasi Autoraya (2009 - 2012), PT Astra Agro Lestari Tbk (20072011), PT Astra Auto Parts Tbk (2008-2009), PT United Tractors Tbk (2001-2007), PT Astra Graphia Tbk (2001-2007); Executive Director of PT Deutsche Morgan Grenfell Astra (1995-1998); Managing Director of PT Astra Securities (1990-1996); Vice President of Bank Universal (1993-1994); Executive Director of PT Schroders I.M.I (1991-1993); Director of PT Dhanatunggal Utama (1989-1990); and Finance Director of PT Gonpu Indonesia (19711982).
Di samping itu, beliau merupakan anggota Dewan Sertifikasi Akuntansi Profesional (DSAP) IAI (2013 – sekarang), anggota penguji Certified Professional Management Accountant (CPMA) (2006- sekarang), Bendahara Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) (2012-sekarang), anggota Panel Riset Centre of Excellence Southeast Asia, Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) (2012-sekarang). Sebelumnya pernah menjabat sebagai Sekretaris Program Studi Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (2003-2008) dan Ketua Program Studi Magister Akuntansi dan Pendidikan Profesi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (2008 - 2013).
Has been Member of Audit Committee of the Company since December 2011. Currently holds the position as a Full Professor (2011 - now) and Lecturer (1995 – now) at Faculty of Economics and Business, Universitas Indonesia. She also a member of Certification Board for Professional Accountants, Indonesian Institute of Accountants (DSAP IAI) since 2013; a member of the Examiners Board of the Certified Professional Management of Accountants (CPMA) since 2006, Treasurer of Management Board of the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) since 2012, a member of Research Panel Centre of Excellence Southeast Asia, Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) since 2012. She was the Vice Director of Master of Accounting Program FEUI (2003-2008) and the Director of Master of Accounting Program and Accounting Profession Education at FEUI (2008-2013) .
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
44
45
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis
Analisis Keuangan Analisis dan pembahasan manajemen di bawah ini, khususnya untuk bagianbagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011 dan 2010. Laporan ini diekstrak dari Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers) tertanggal 20 Februari 2014 dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Ikhtisar data keuangan penting Perseroan pada tangal dan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 diekstrak dari Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers) yang dalam laporannya tertanggal 19 Februari 2010 berisi pendapat wajar tanpa pengecualian.
Financial Analysis
The following analysis and review, especially those section concerning the Company’ s financial performance were prepared based on the Financial Statements of the Company for the dates and years ended 31 December 2013,2012, 2011 and 2010. The information were extracted from Financial Statements of the Company which was audited by Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network) dated 20 February 2014 with unqualified opinion. The Company key financial factors for the dates and years ended 31 December 2009 were extracted from the Company’ s Financial Statements audited by Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network) dated 19 February 2010 with unqualified opinion.
Beberapa akun dalam Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi Komprehensif Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013. Setelah tanggal 8 Maret 2010, Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers) bernama Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers).
Some accounts in the Statements of Financial Position and Statements of Comprehensive Income of the Company as at 31 December 2009 have been reclassified to conform to the disclosure of the Statements of Financial Position and Statements of Comprehensive Income dated and for the year ended on statements for the year ended 31 December 2013. After 8 March 2010, Kantor Akuntan Publik Haryanto Sahari & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network) has changed to Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (a member firm of PricewaterhouseCoopers global network).
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion &
Analysis
2012
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
Pendapatan
1,550,956
1,404,163
1,276,118
984,448
689,313
Income
Beban
1,192,859
1,075,940
1,042,383
771,195
569,320
Laba Sebelum Pajak Penghasilan
358,097
328,223
233,735
213,253
119,993
Laba Bersih
265,301
243,378
172,127
152,087
81,236
(dalam jutaan Rupiah)
Expenses Income Before Tax Net Income
Pendapatan Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen, pendapatan sewa pembiayaan, bunga dari bank dan lain-lain untuk Tahun Buku 2009 - 2013 dengan rincian sebagai berikut: Income
Company’ s income are generated from consumer financing income, administration income, and interest and penalty income. Detail for the year 2009 2013 with the detail as follows:
(in million of Rp)
2013
2012
2011
2010
2009
1,417,235
1,333,809
1,210,714
945,868
659,323
Sewa Pembiayaan
27,162
977
23
89
170
Bunga Bank
13,431
7,780
16,376
3,895
5,129
Lain-Lain
93,128
61,597
49,005
34,596
24,691
Miscellaneous
1,550,956
1,404,163
1,276,118
984,448
689,313
Total Income
(dalam jutaan Rupiah)
Pembiayaan Konsumen
Jumlah Pendapatan
Consumer Financing Finance Leases Interest Income
Pendapatan Pembiayaan Konsumen Pendapatan Pembiayaan Konsumen merupakan pendapatan bunga yang diterima dari konsumen sehubungan dengan perjanjian pembiayaan konsumen. Perseroan mengakui pendapatan pembiayaan konsumen dari amortisasi bunga tiap bulan berdasarkan tingkat bunga efektif. Pendapatan pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 mencapai Rp1.417.235 juta meningkat 6,25% sebesar Rp83.426 juta dibanding tahun 2012 yang berjumlah Rp1.333.809 juta. Peningkatan tersebut disebabkan karena adanya peningkatan pembiayaan baru kendaraan Toyota dari 54.777 unit pada tahun 2012 menjadi 61.640 unit pada tahun 2013 seiring dengan peningkatan penjualan kendaraan Toyota di Indonesia. Consumer Financing Income
Consumer Financing Income is generated from interest received from customers in connection with consumer financing agreements. The Company recognizes consumer financing income from amortized interest per month based on effective interest rate. Consumer financing income for the year ended 31 December 2013 reached Rp1,417,235 million, an increase of 6.25% amounted Rp83,426 million compared to 2012 amounted Rp1,333,809 million. The increase was due to the increasing of new financing of Toyota vehicle in 2013 from 54,777 units in 2012 to 61,640 units in 2012 in line with Toyota vehicle sales increase in Indonesia.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
46
47
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis
Beban Beban Perseroan berasal dari beban umum dan administrasi, beban bunga dan keuangan, beban penyisihan kerugian penurunan nilai, laba/(rugi) selisih kurs bersih dan lain-lain untuk tahun 2009 - 2013 dengan rincian sebagai berikut: Expenses
The Company’ s expenses consist of general and administrative, interest and financing charges, allowance for impairment losses, gain/(loss) on foreign exchange and miscellaneous. The details for 2009 - 2013 are as follows:
(dalam jutaan Rupiah)
2012
2012
2011
2010
2009
Umum dan Administrasi
260,769
249,906
202,696
173,180
136,442
Bunga dan Keuangan Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Laba / (Rugi) Selisih Kurs - Bersih Lain-Lain Jumlah Beban
(in million of Rp)
General and Administrative Interest and Financing Charges
796,553
726,530
714,157
546,992
408,515
87,109
76,668
99,789
41,642
23,577
w ance for Impairment Losses Allo
(11)
(28)
(266)
457
207
Gain / (Loss) on Foreign Exchange - Net
48,439
22,864
26,007
8,924
579
Miscellaneous
1,192,859
1,075,940
1,042,383
771,195
569,320
Total Expenses
Beban Umum dan Administrasi Beban umum dan administrasi Perseroan terutama terdiri dari beban gaji dan imbalan karyawan, iklan dan promosi, serta biaya-biaya operasional lainnnya. Beban umum dan administrasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 mencapai Rp260.769 juta meningkat sebesar Rp10.863 juta atau 4,35% dibanding tahun 2012 yang berjumlah Rp249.906 juta. Peningkatan tersebut terutama disebabkan peningkatan biaya gaji dan imbalan karyawan disebabkan karena penambahan cabang baru. General and Administrative Expenses
The Company’ s general and administrative expenses mostly consist of salary and employees benefits, advertising and promotion and other operating cost. General and administrative expenses for year ended 31 December 2013 reached Rp260,769 million increase of Rp10,863 million or 4.35% compared to year 2012 amounted Rp249,906 million. This increase was mainly contributed by an increase in salary and employee benefit as an effect of additional new branches.
Beban Bunga dan Keuangan Beban bunga dan keuangan Perseroan terutama terdiri dari bunga pinjaman bank, bunga surat berharga yang diterbitkan dan biaya-biaya bank lainnya. Beban bunga dan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 mencapai Rp796.553 juta, meningkat sebesar Rp70.023 juta atau 9,64% dibanding tahun 2012 yang berjumlah Rp726.530 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena meningkatnya bunga pinjaman bank dan obligasi akibat dari penambahan pinjaman bank dan penerbitan obligasi Perseroan yang dibutuhkan seiring dengan peningkatan jumlah unit pembiayaan baru kendaraan Toyota dari 54.777 unit pada tahun 2012 menjadi 61.640 unit pada tahun 2013. Interest and Financing Charges
The Company’ s interest and financing charges mostly consist of bank loan interest, interest on securities issued and other bank charges. Interest and financing charges for the year ended 31 December 2013 reached Rp796,553 million, with an increase Rp70,023 million or 9.64% compared to Rp726,530 million in 2012. This increase was mainly due to additional bank loans and the Company’ s bonds issuance which are necessary due to the increase in new financing of Toyota vehicle from 54,777 units in 2012 to 61,640 units in 2013.
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion &
Analysis
Beban Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut. Piutang ragu-ragu akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 150 hari atau pada saat piutang tersebut diputuskan tidak dapat ditagih. Pada tahun 2013 terdapat peningkatan terhadap beban penyisihan kerugian penurunan nilai yaitu menjadi Rp87.109 juta dari Rp76.668 juta pada tahun 2012 atau terjadi peningkatan sebesar 13,62%. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh peningkatan besarnya persentase penyisihan kerugian penurunan nilai dari 1,28% di 2012 menjadi 1,29% di 2013. Penambahan saldo akhir tahun penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp10.441 juta seiring dengan bertumbuhnya saldo pokok piutang pembiayaan konsumen dan investasi bersih dalam sewa pembiayaan sebesar Rp1.617.073 juta. Allowance for Impairment Losses Expenses
The Company assesses at each reporting date an objective evidence that if any financial asset are impaired. Impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset. Doubtful accounts are written off when they are overdue more than 150 days or when the debt is determined to be not collectible. In year 2013, the increase of allowance for impairment losses amounted Rp87,109 million from Rp76,668 million in 2012 or 13.62%. The increase was mainly due to increase in percentage of allowance for impairment losses from 1.28% in 2012 to 1.29% in 2013. The additional year end balance of allowance for impairment losses amounted Rp10,441 million in line with the increasing of principal balance of consumer financing receivables and net investment in finance lease of Rp1,617,073 million
Beban Lain-Lain Beban lain-lain merupakan kerugian atas penjualan jaminan kendaraan yang diambil alih. Beban lain-lain untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 mencapai Rp48.439 juta, meningkat sebesar 89,40% atau Rp25.575 juta dibanding dengan tahun 2012 yang berjumlah Rp22.864 juta. Kondisi tersebut disebabkan karena meningkatnya jumlah kerugian atas penjualan unit jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Miscellaneous Expense
Miscellaneous expense consists of losses from disposal of repossessed collateral vehicles. As of 31 December 2013, miscellaneous expenses reached Rp48,439 million, increase of 89.40% or Rp25,575 million compared to year 2012 amounted Rp22,864 million. The condition was due to the increase of number of losses from disposal of repossessed collateral vehicles.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
48
49
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis
Laba Bersih Laba bersih Perseroan merupakan laba sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan Perseroan. Rincian laba bersih Perseroan adalah sebagai berikut: Net Income
The Company’ s net income consists of income before tax less income tax expense. Details of the Company’ s net income are as follows:
(dalam jutaan Rupiah)
Laba Sebelum Pajak Penghasilan Pajak Penghasilan Laba Bersih
2013
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
358,097
328,223
233,735
213,253
119,993
Income Before Tax
92,796
84,845
61,608
61,166
38,757
Income Tax Expenses
265,301
243,378
172,127
152,087
81,236
Net Income
Aset Aset Perseroan menunjukan pertumbuhan sumber daya Perseroan yang cukup baik bersamaan dengan meningkatnya aktivitas pembiayaan konsumen. Rincian aset Perseroan dari 2009-2013 disajikan di tabel berikut ini: Assets
The Company’ s assets showed a good increase in resources together with an increase in consumer financing activities. Details of the Company’ s assets from 2009-2013 are shown in the following table:
(dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
2011
2010
2009
Laporan Posisi Keuangan Kas dan Setara Kas Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Investasi Bersih dalam Sewa Pembiayaan Beban Dibayar Dimuka Pajak Dibayar Dimuka Piutang Lain-Lain Aset Derivatif Aset Pajak Tangguhan - Bersih Aset Tetap - Bersih Aset Lain-Lain Jumlah Aset
(in million of Rp)
Statements of Financial Position Cash and Cash Equivalent
307,216
214,973
67,761
182,352
126,069
12,165,022
10,887,097
9,250,051
7,730,266
5,151,428
Consumer Financing Receivables - Net
418,946
97,068
-
301
1,004
Net Investment in Finance Lease - Net
4,742
6,659
5,848
5,646
6,451
Prepaid Expenses
-
-
460
460
460
Prepaid Tax
24,630
21,936
16,565
20,773
15,859
1,206,493
112,544
43,405
-
105,475
Derivatives Assets
Other Receivables
2,181
44,924
32,771
23,290
30,748
Deferred Tax Assets - Net
81,753
77,094
58,598
34,048
31,396
Fixed Assets - Net
1,962
1,983
2,633
2,621
2,435
Other Assets
14,212,945
11,464,278
9,478,092
7,999,757
5,471,325
Total Assets
Posisi aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp2.748.667 juta atau 23,98% dari Rp11.464.278 juta per 31 Desember 2012 menjadi Rp14.212.945 juta per 31 Desember 2013. Hal ini terutama disebabkan karena meningkatnya jumlah piutang pembiayaan konsumen seiring dengan meningkatnya jumlah pembiayaan baru kendaraan Toyota di tahun 2013.
Company’ s total asset position increased by Rp2,748,667 million or 23.98% from Rp11,464,278 million in 31 December 2012 and reached Rp14,212,945 million in 31 December 2013. This achievement is mainly due to the increase of consumer financing receivables in line with the increase of new financing of Toyota vehicle in 2013.
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion &
Analysis
Piutang Pembiayaan Konsumen - Bersih Dibandingkan tahun 2012, posisi piutang pembiayaan konsumen - bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami peningkatan sebesar 11,74% atau Rp1.277.925 juta menjadi Rp12.165.022 juta. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya jumlah unit pembiayaan baru kendaraan Toyota yang didanai oleh Perseroan di tahun 2013. Consumer Financing Receivables – Net
Compared to year 2012, the Company’ s consumer financing receivables - net as of 31 December 2013 showed an increase of 11.74% or Rp1,277,925 million to become Rp12,165,022 million. This achievement was mainly due to the increase new financing of Toyota vehicle funded by the Company during 2013.
Aset dan Liabilitas Derivatif Semua saldo aset dan liabilitas derivatif Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013, 2012, 2011, 2010, dan 2009 telah dicatat dan diungkapkan dalam Laporan Keuangan. Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap dalam rangka mengantisipasi fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing. Instrumen derivatif ini memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai berdasarkan PSAK 55 (Revisi 2011). Derivative Assets Liabilities
Total balance of derivatives assets and liabilities of the Company at 31 December 2013, 2012, 2011, 2010, and 2009 is already stated and declared in Financial Statements. The Company entered into cross currency swap and interest rate swap contract in order to mitigate the risk of fluctuation in interest rate and exchange rate from bank loans in foreign currency. These derivatives instruments qualified the criteria of hedge accounting based on SFAS 55 (Revised 2011).
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
50
51
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis
Liabilitas Liabilitas merupakan liabilitas yang harus dipenuhi oleh Perseroan kepada pihak bank, investor dan pihak ketiga lainnya sesuai dengan kesepakatan masing-masing. Tidak ada liabilitas Perseroan yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi oleh Perseroan. Rincian liabilitas Perseroan pada tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Liabilities
Liabilities are the Company’ s obligations to banks, investors and other third party in accordance with agreements made. There are no matured liabilities not yet paid by the Company. Details of the Company’ s liabilities from 2009-2013 can be seen in the following table:
(dalam jutaan Rupiah)
Utang Penyalur Kendaraan
2013
2012
2011
2010
2009
99,667
183,317
68,354
114,649
56,165
209,545
176,452
142,931
100,458
87,925
Akrual
86,543
78,637
85,884
43,231
90,057
Utang Pajak Pajak Penghasilan Pajak Lain-Lain
12,559 7,587
12,915 6,819
9,289 5,659
12,372 4,711
7,843 3,664
Liabilitas Derivatif
14,092
45,959
153,398
193,687
159,629
Pinjaman
9,435,926
7,176,367
5,813,218
5,686,864
4,119,892
Surat Berharga yang Diterbitkan Medium Term Notes (MTN) Obligasi
2,587,221
497,412 1,898,805
990,908 1,196,430
983,544 -
406,150
35,334
29,438
16,542
15,289
16,148
12,488,474
10,106,121
8,482,613
7,154,805
4,947,473
Utang Lain-Lain
Imbalan Kerja Jumlah Kewajiban
(in million of Rp) Payable to Dealers Other Payables Accrued Expenses Taxes Payable Corporate Income Tax Other Taxes Derivatives Laibilities Borrowings Deferred Tax Assets - Net Medium Term Notes (MTN) Bonds Employee Benefits Total Liabilities
Posisi kewajiban Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp12.488.474 juta mengalami peningkatan sebesar 23,57% atau Rp2.382.353 juta dibandingkan dengan 31 Desember 2012 yang berjumlah Rp10.106.121 juta. Hal ini terutama disebabkan oleh bertambahnya pinjaman bank dan surat berharga yang diterbitkan seiring dengan kebutuhan dana Perseroan untuk dapat melakukan pembiayaan baru kendaraan Toyota yang juga meningkat di tahun 2013.
The Company’ s liabilities as of 31 December 2013 reached Rp12,488,474 million, increased 23.57% or Rp2,382,353 million compared to 2012 amounted Rp10,106,121 million. This increase was mainly due to additional banks loans and securities issued in line with the Company’ s funding requirements to fund new financing of Toyota vehicle which also increased in 2013.
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion &
Analysis
Ekuitas Ekuitas Perseroan merupakan jumlah dari modal awal pada saat Perseroan didirikan dan modal tambahan (bila ada) serta saldo laba yang telah dihasilkan oleh Perseroan. Ekuitas Perseroan terdiri dari modal ditempatkan, disetor penuh serta saldo laba. Rincian jumlah ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2009, 2010, 2011, 2012 dan 2013 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Equity
The Company’ s equity are the cumulative of shared capital at the time the Company is established, additional paid in capital (if any) and the Company’ s retained earnings. The Company’ s equity consists of shares issued, fully paid and retained earnings as of 31 December 2009, 2010, 2011, 2012 and 2013 are shown in the following table:
(dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
800,000
800,000
650,000
650,000
500,000
Share Capital Issued and Fully Paid
Saldo Laba Cadangan Wajib Belum Dicadangkan
2,000 888,640
2,000 656,186
2,000 417,627
2,000 245,500
2,000 93,413
Retained Earnings Statutory Reserves Unappropriated
33,831
(100,029)
(74,148)
(52,548)
(71,561)
Accumulated Other Comprehensive Income
1,724,471
1,358,157
995,479
844,952
523,852
Total Equity
Akumulasi Pendapatan Komprehensif Lainnya Jumlah Ekuitas
Posisi ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah Rp1.724.471 juta meningkat 26,97% atau Rp366.314 juta dibandingkan posisi per 31 Desember 2012 sejumlah Rp1.358.157 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan laba Perseroan selama tahun 2013.
The Company’ s equity as of 31 December 2013 total Rp1,724,471 million, an increase of 26.97% or Rp366,314 million compared to 31 December 2012 amounted Rp1,358,157 million. This increase was mainly due to an increase in the Company’ s earnings during 2013.
Cash Flow
Arus Kas 31 December (dalam jutaan Rupiah)
2013
2012
2011
2010
2009
(in million of Rp)
Arus Kas Bersih digunakan untuk aktivitas Operasi
(1,445,177)
(1,334,883)
(1,254,326)
(2,438,237)
(1,028,807)
Net Cash Flows used in Operating Activities
Arus Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(16,879)
(29,504)
(35,483)
(12,659)
(13,438)
Net Cash Flows used in Investing Activities
1,554,288
1,511,571
1,174,952
2,507,636
1,036,359
Net Cash Flows Provided from Financing Activities
Arus Kas Bersih diperoleh dari aktivitas Pendanaan
53
| Annual Report Toyota Astra Finance 2013 Laporan Tahunan Pembahasan & Analisis Manajemen
Management’ s Discussion & Analysis
52
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion &
Analysis
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.445.177 juta, meningkat sebesar Rp110.294 juta atau 8,26% dibanding tahun 2012 yang berjumlah Rp1.334.883 juta. Hal ini terutama disebabkan karena adanya peningkatan terhadap pembiayaan konsumen. Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp16.879 juta, menurun sebesar 42,79% atau Rp12.625 juta dibanding tahun 2012 berjumlah Rp29.504 juta. Hal ini terutama disebabkan karena usaha Perseroan untuk memperkuat penyaluran kredit di area cakupan yang sudah ada dan seleksi yang lebih ketat dalam memperluas jaringan usaha. Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.554.288 juta atau meningkat sebesar Rp42.717 juta atau 2,83% dibanding dengan tahun 2012 yang berjumlah Rp1.511.571 juta. Hal ini terutama disebabkan terdapat penerimaan kas dari surat berharga yang diterbitkan yaitu Obligasi PT Toyota Astra Financial Services III Tahun 2013 sebesar Rp1.200.000 juta dan terdapat pelunasan pokok Obligasi PT Toyota Astra Financial Services I - Seri B, Obligasi PT Toyota Astra Financial Services II seri A dan MTN sebesar Rp1.010.000 juta.
Net cash flows used in the Company’ s operating activities for the year ended 31 December 2013 reached Rp1,445,177 million, an increase amounted Rp110,294 million or 8.26% compared to year 2012 amounted Rp1,334,883 million. This was mainly due to the increase of consumer financing. Net cash flows used in the Company’ s investing activities for the year ended 31 December 2013 reached Rp16,879 million, decreased 42.79% or Rp12,625 million compared to year 2012 amounted Rp29,504 million. This was mainly due to the effort of the Company to strengthen the credit disbursement in existing coverage area and tight selection in business network expansion
Net Cash flows provided by the Company’ s financing activities for the year ended 31 December 2013 reached Rp1,554,288 million or increase Rp42,717 million or 2.83% compared to year 2012 amounted Rp1,511,571 million. This was mainly due to the cash receivables obtained from securities issued as Obligasi PT Toyota Astra Financial Services III Tahun 2013 amounted Rp1,200,000 million and the Company fully paid the bonds principle of PT Toyota Astra Financial Services I - Serie B Bond, PT Toyota Astra Financial Services II - Serie A Bond, and MTN amounted Rp1,010,000 million.
55
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis
Kemampuan Bayar Hutang dan Tingkat Kolektibilitas Piutang Perseroan Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan telah dan selalu membuat perhitungan proyeksi arus kas secara efektif dan efisien, sehingga dana yang didapat Perseroan baik dari kegiatan operasional maupun dari pihak ketiga dapat selalu digunakan secara efektif dan efisien. Sampai dengan 31 Desember 2013, tidak ada hutang, baik pokok maupun bunga yang jatuh tempo yang Perseroan belum dan atau tidak mampu untuk dilunasi. Perseroan telah menyediakan dana pelunasan obligasi tersebut dalam bentuk collection dari kegiatan operasional dan fasilitas kredit yang siap untuk digunakan sewaktu-waktu. Jumlah ini cukup untuk memenuhi keperluan operasional, pelunasan hutang-hutang jatuh tempo dan keperluan ekspansi Perseroan. Di luar yang telah disebutkan di atas, Manajemen Perseroan memiliki kebijakan untuk terus dan selalu mengawasi ketersediaan dana dengan selalu mengawasi pergerakan arus kas, perkembangan bisnis dan usaha serta kegiatan operasional secara menyeluruh. Salah satu kebijakan yang diterapkan Perseroan diantaranya yaitu dengan menjaga porsi penggunaan fasilitas kredit, dari satu penyedia dana, maksimal sebesar 75%. The Company’s Debt Payable Ability and Account Receivable Collectability Level As a
financing company, the Company has and always makes the cash flow projection effectively and efficiently, so the funds obtained from the operational activities and third parties always can be used effectively and efficiently. As of 31 December 2013, there was no overdue payment obligation, principle or interest that Companies have not and/or not able to pay. The Company had provided enough funds to pay its bond obligation from collection funds from operational activities and credit facilities which were ready to be used at any time. This amount was sufficient to fulfill operational needs, debt repayment which already due and the necessity of expansion of the Company. Moreover, the management has policy to continuously monitor funds availability by monitoring cash flow movement, business development, and the whole operational activities. One of the Company policy implemented by the Company is to maintain the utilization portion of credit facility at the maximum of 75%.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
54
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion &
Analysis
Prospek Bisnis Prospek pertumbuhan industri otomotif diperkirakan akan terus berkembang hingga 16.13% di tahun 2016. Proyeksi tersebut dapat terlaksana dengan dukungan perusahaan pembiayaan yang kuat. Perseroan menerapkan pengendalian internal disemua fungsi yang dijalankan oleh manajemen dan seluruh karyawan dengan tujuan: • Agar semua proses operasional menjadi efektif dan efisien; • Memastikan Perseroan mematuhi ketentuan yang berlaku baik yang ditetapkan oleh pemerintah maupun internal Perseroan setelah diterapkan kebijaksanaan tentang uang muka minimum dan pendaftaran fidusia; • Untuk mencapai pertumbuhan Perseroan seperti yang diharapkan Pemegang Saham. Evaluasi risiko dilakukan setiap tahun untuk semua fungsi operasional dan fungsi support. Melalui proses ini dapat diketahui potensi risiko di masing-masing fungsi dan berdasarkan data tersebut ditetapkan mitigasi risiko untuk meminimalkan dampaknya. Untuk memastikan konsistensi dan standar kualitas yang sesuai dengan target Perseroan maka dipastikan bahwa semua fungsi telah memiliki Standar Prosedur Kerja (SOP) dan selanjutnya menetapkan tugas dan tanggung jawab untuk masingmasing fungsi. Memastikan bahwa semua peraturan baik dari pemerintah maupun internal Perseroan sudah terdistribusi dan tersosialisasi ke semua fungsi terkait. Menetapkan proses monitoring dan reporting yang efektif dan efisien di semua fungsi untuk memastikan pengendalian internal berjalan sebagaimana mestinya.
Business Prospects Prospect of automotive industry growth is predicted to increase up to 16.13% in 2016. This projection could be achieved with strong support from finance companies. The Company implement internal controls in all functions that are managed by management and all employees with following purposes: • •
All operational process run effectively and efficiently; Ensuring the Company comply to prevailing regulation, external and internal ater
the implementation of regulation regarding minimum down payment and fiduciary registration; •
Achieving the target of the Company growth to meet target as the
Shareholders expectation. Risk assessment is conducted annually for all operational functions and support functions. This process can identified the potential risks at each function, and based on the findings, risk mitigation can be applied to minimize the impact. In order to make sure the consistency and quality standards are align with the Company’ s target, it is necessary to ensure all functions already have Standard Operational Procedure (SOP) and to determine the role and responsibilities for each function. To ensure that all government regulation as well as internal policy were well distributed and socialized to all related functions. Determined the effective monitoring and reporting process are effectively and efficiently applied to all functions to make sure the internal control system is running properly.
57
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis
Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar Perkembangan penjualan kendaraan bermotor di Indonesia tumbuh dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir ini dan di akhir 2013 pasar otomotif nasional mencetak rekor baru dengan pertumbuhan mencapai 10.98%. Hal ini disebabkan antara lain karena: • Kondisi politik yang relatif stabil dan kondusif • Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara umum membaik • Meningkatnya kesejahteraan dan daya beli masyarakat • Kondisi transportasi umum yang belum memadai • Adanya dukungan dari lembaga pembiayaan Di tahun 2013, total penjualan mobil nasional mencapai 1.218.900 unit. Adapun pangsa pasar Toyota mencapai 35.72% dari total penjualan mobil nasional atau 435.430 unit, sehingga selama lebih dari 5 tahun terakhir Toyota konsisten memegang market share terbesar otomotif di Indonesia. Pertumbuhan dan prospek market share Toyota dan industri otomotif di Indonesia dapat dilihat pada grafik berikut ini: Marketing Strategy and Market Share
The sales of motor vehicle in Indonesia has grown rapidly in recent years and by the end of 2013 the national automotive market has achieved new record growth of 10.98% due to the following conditions: • • • • •
The favorable and stable politic condition The growth of Indonesia economic condition The increased of welfare and purchasing power of consumer The poor condition of oublic transportation Strong support from the financing institutions
In 2013, total national car sales reached 1,218,900 units. Toyota’ s market share reached 35.72% of total nationally sales or equal to 435,430 units, therefore over the last 5 years Toyota has been consistently become market leader in Indonesia automotive industry. Below is Indonesia’ s growth and prospect of Toyota market share & automotive industry:
45.00%
2,000,000 1,800,000 1,600,000
40.00% 39.0%
36.4% 37.7%
35.7%
35.00%
35.4%
1,400,000
30.00%
1,218,900
1,200,000 1,000,000
600,000
0
20.00%
745,465
15.00% 488,750 314,879
400,000 200,000
25.00%
890,569
800,000
Industri Otomotif
Automotive Market
1,098,331
400,122
435,430
Pasar Toyota
Toyota Market
10.00%
281,040
5.00%
190,706
Pangsa Pasar Toyota di Pasar Otomotif
0.00% 2009
2010
2011
2012
Market Share Toyota in Automotive Market
2013
Sumber : Toyota Astra Finance (14 Februari 2014)
Source : Toyota Astra Finance (14 February 2014)
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
56
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion &
Analysis
Pasar otomotif nasional diperkirakan masih akan terus mencetak rekor yang baru di tahun yang akan datang. Hal tersebut membuat Toyota membuka pabrik keduanya di Karawang di tahun 2013. Lebih lanjut Grup Toyota berencana meningkatkan investasi di Indonesia sampai dengan Rp13 triliun untuk jangka waktu 5 tahun mendatang dengan membuka 1 pabrik baru di Karawang. Di mana dengan adanya pembangunan pabrik baru ini, kapasitas produksi Toyota diperkirakan akan semakin bertambah setelah dibukanya pabrik kedua di Karawang. Selain itu juga adanya dukungan dari main dealer Toyota untuk mendukung penjualan dengan outlet sebanyak 250 outlet hingga tahun 2013. Untuk tahun 2014, kondisi akan semakin menantang namun pasar otomotif diperkirakan masih akan tumbuh berkisar 5% dari tahun sebelumnya. Peningkatan ini juga diharapkan akan berlaku untuk pangsa pasar Toyota di tahun 2014. Dengan adanya peluang yang sangat besar, maka Perseroan juga optimis meningkatkan total penjualan. Dengan peningkatan target penjualan yang cukup besar tersebut, Perseroan telah mempersiapkan strategi-strategi untuk mendukung pencapaian target penjualan 2014. Strategi yang telah dipersiapkan antara lain sebagai berikut: • Pembukaan cabang baru di area Kalimantan dan Sulawesi. • Persiapan untuk pembiayaan model-model baru kendaraan Toyota dengan paket-paket yang kompetitif. • Pembiayaan kendaraan bekas merek Toyota • Pembiayaan Toyota Forklift. • Pembiayaan Syariah. Dalam rangka mempertahankan pangsa pasar yang sudah tercipta dan menghadapi persaingan usaha di masa mendatang serta meraih peluang yang ada, Perseroan memiliki beberapa strategi pemasaran yaitu: • Membangun komunikasi dua arah yang baik dengan pelanggan melalui berbagai media teknologi komunikasi seperti contact service, website, mobile service dan e-touch point sehingga pelanggan lebih mudah dalam menjangkau Perseroan. • Menciptakan produk dan paket pembiayaan yang kompetitif, bekerjasama dengan Distributor dan Dealer Toyota untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. • Menciptakan produk pendukung yang inovatif dan memberikan nilai tambah lebih guna menghadirkan konsep “one-stop shopping” kepada pelanggan. • Memiliki sistem yang handal sehingga proses persetujuan kredit untuk pembiayaan dapat dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.
59
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis
National automotive market is projected to make new record in the coming years. Toyota already opened its second factory in Karawang in 2013. Moreover, Toyota Group set plan to increase the investment in Indonesia up to Rp13 trillion for the next 5 years and open 1 new factory in Karawang. With this increase, Toyota projected production capacity will increase. In addition, Toyota main dealer also support Toyota sales with 250 outlets by 2013. Automotive market in 2014 will be more challenging, but it is estimated to grow by 5% from previous year. The increasing also expected to apply in Toyota’ s market share in 2014. This enormous opportunity makes the Company optimist to increase total sales target. With the significant increase of sales target, the Company has several strategies to reach the sales target in 2014. Strategy that has been prepared are as follows: • • • • •
New branch opening in Kalimantan and Sulawesi Area. Preparation to finance new models of Toyota vehicles with competitive new packages. Toyota used car financing. Toyota Forklift financing. Sharia financing
In order to maintain market share and to deal with future business competition, as well as taking any opportunity, the Company has several marketing strategies, as follows: • Building two-way communication with customer through variety technologies
communication media such as the Company contact service, website, mobile service and e-touch point, so customer can easily communicate with the Company. • Creating competitive products and financing packages, in collaboration with the distributors and Toyota dealers to meet customer needs. • Creating innovative supporting products and increase value added in order to introduce the concept of “ one-stop shopping” to the customer. • Having a realibale system which directly connected to Toyota dealers for faster credit approval process.
Pengaruh Perubahan Peraturan Terhadap Perseroan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011, maka sejak tahun 2013, pengawasan perusahaan pembiayaan telah beralih dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke Otoritas Jasa Keuangan. Sepanjang tahun 2013 terdapat 2 (dua) peraturan baru yang mengatur hal terkait kegiatan usaha perusahaan pembiayaan, yaitu diantaranya: Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No.1/POJK.07/2013, tanggal 15 Maret 2013 tentang Perlindungan Konsumen dan POJK No.4/POJK.05/2013, tanggal 23 Desember 2013 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan bagi Pihak Utama pada Perusahaan Perasuransian, Dana Pensiun, Perusahaan Pembiayaan dan Perusahaan Penjaminan. Kedua POJK tersebut tidak memberikan pengaruh secara material terhadap kegiatan usaha Perseroan. Amendments on Regulations: Impacts to the Company
Based on Law Number 21 year 2011, since 2013, supervisory on finance company shifted form Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan to Otoritas Jasa Keuangan. During 2013, there were 2 (two) new regulations governed the activity of financing company, among others: Indonesia Financial Services Authority (“ OJK” ) Regulation (POJK) No.1/ POJK.07/2013, dated 15 March 2013 concerning Customer Protection and POJK No.4/ POJK.05/2013 dated 23 December 2013 concerning Fit and Proper Test for Main Party of Insurance Company, Pension Fund, Finance Company and Security Company . These new regulations had no material effect on the Company’ s business activity.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
58
Pembahasan & Analisis Manajemen | Management’ s Discussion &
Analysis
Kejadian Sesudah Tanggal Neraca Penerbitan Obligasi PT Toyota Astra Financial Services Dollar AS Seri Pertama (“Shogun Bonds”) Pada tanggal 4 Februari 2014, Perseroan menerbitkan Shogun Bonds PT Toyota Astra Financial Services Dollar AS Seri Pertama dengan jumlah pokok sebesar Dollar AS 50.000.000 yang dijamin sepenuhnya oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch. Pembayaran bunga dilakukan triwulanan dengan tingkat suku bunga sebesar 9,89% per tahun. Pembayaran pokok obligasi dilakukan secara penuh pada saat jatuh tempo pada tanggal 3 Februari 2017. Perseroan sudah melakukan lindung nilai atas obligasi yang diterbitkan dalam mata uang asing. Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services (“Obligasi Berkelanjutan I”) Pada tanggal 29 Januari 2014, Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) dalam rangka Penawaran Umum Berkelanjutan Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap I Tahun 2014 dengan jumlah pokok obligasi sebesar Rp600 miliar. Penawaran umum obligasi diatas telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan berdasarkan Surat No. 027/CommApp/Leg/X/2013 tanggal 1 November 2013. Obligasi Berkelanjutan I telah dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) berdasarkan Surat Keputusan No. S-65/D.04/2014 pada tanggal 6 Februari 2014. Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat yang dibuat oleh Linda Herawati, S.H, Notaris di Jakarta, tanggal 7 Februari 2014, Nomor 2 yang telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat tanggal 6 Maret 2014 No. AHU-AH.01.10-09100, susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Subsequent Events Issuance of PT Toyota Astra Financial Services US Dollar Bonds First Serie (“Shogun Bonds”)
On 4 February 2014, the Company issued PT Toyota Astra Financial Services US Dollar Bonds First Serie with total principal of US Dollar 50,000,000 which is fully guaranteed by Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch. Interest is paid on quarterly basis with interest rate 9.89% per annum. Bond principal will be paid in full on due date on 3 February 2017. The Company has hedged the bonds issued in foreign currency. Public Offering of Continuance Bond I Toyota Astra Financial Services (”Obligasi Berkelanjutan I”)
On 29 January 2014, the Company submitted a Registration Letter to the Indonesia Financial Services Authority (“ OJK” ) in relation to the Public Offering of Continuance Bond I Toyota Astra Financial Services with Fixed Interest Rate Phase I Year 2014 with total principal of Rp600 billion. The bond’ s public offering above has been approved by the Board of Commissioners of the Company based on Letter No.027/CommApp/Leg/X/2013 dated 1 November 2013. Continuance Bond I has became effective based on the Indonesia Financial Services Authority (“ OJK” ) Decision Letter No. S-65/D.04/2014 dated 6 February 2014. Based on Akta Pernyataan Keputusan Rapat made by Linda Herawati, S.H, Notary in Jakarta, dated 7 February 2014, Number 2, which had been accepted and registered in database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia based on Letter dated 6 March 2014 No. AHU-AH.01.10-09100, composition of the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company are as follows:
61
Pembahasan & Analisis Manajemen Management’ s Discussion & Analysis
Nama/Name
Jabatan
Position
Presiden Direktur Wakil Presiden Direktur Direktur Direktur
Mr. Buntoro Muljono Mr. Naoki Tokuhisa* Mr. Kurnadi Tandudjaja Mr. Tetsuo Higuchi
Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Komisaris
Mr. Yoshimasa Ishii Mr. Gunawan Geniusahardja Mr. Yasuhiro Yomoda Mr. Johnny Darmawan Danusasmita
Komisaris Independen
President Director Vice President Director Director Director President Commissioner Vice President Commissioner Commissioner
Mr. Harry Wiguna
Commissioner Independent Commissioner
Menjabat sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2014/
Up to the closing of Annual General Meeting of the Shareholders year 2014.
Naoki Tokuhisa Memulai karirnya sebagai Treasury Administration Division di Daiwa Bank (1990 - 2000); lalu bergabung dengan BMW Japan Finance Corporation sebagai Senior Treasurer (2000 - 2004); Senior Manager Sanyo Electric Credit Co. Ltd (2004 - 2007); dan Vice President Toyota Financial Services Corporation (2007 - 2010). Memperoleh gelar ‘Bachelor in Economics’ dari Seikei University pada tahun 1990.
Naoki Tokuhisa He started his career as Treasury Administration Division in Daiwa Bank (1990 - 2000); and joined as Senior Treasurer of BMW Japan Finance Corporation (2000 - 2004); Senior Manager of Sanyo Electric Credit Co. Ltd (2004 - 2007); and Vice President of Toyota Financial Services Corporation (2007 - 2010). He graduated as a Bachelor of Economics from Seikei University in 1990.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
60
61
Data Perseroan Company Data I. Struktur Organisasi
63
Organisation Structure II. Informasi Perseroan
64
Company Information III. Profil Dewan Komisaris
65
Board of Commissioners’ Profile IV. Profil Direksi
67
Board of Directors’ Profile V. Jaringan Operasional
Operational Networks
69
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
62
I. Struktur Organisasi
63
Organisation Structure
Board of Commissioners President Commissioner Yoshimasa Ishii Audit Committee
Sharia Supervisory Board Vice President Commissioner Gunawan Geniusahardja
Chairman Harry Wiguna
1. 2.
Members Candelario Tambis Lindawati Gani
Commissioner Yasuhiro Yomoda
Chairman Hasanudin
Commissioner Johnny Darmawan Danusasmita
1. 2.
Members Basri Bermanda Siti Ma’rifah
Independent Commissioner Harry Wiguna
Board of Directors President Director Buntoro Muljono Vice President Director Naoki Tokuhisa
Corporate Internal Audit Corporate Legal & Secretary Corporate Planning & Improvement
Human Resources Director Buntoro Muljono
Human Resources
Finance & Administration Director Tetsuo Higuchi
Risk Management
Board of Commissioners
Finance
Audit Commitee
IT & GA
Marketing & Operation Director Kurnadi Tandudjaja
Marketing
Corporate Function
Operation Area 1
Operation Area 2
Board of Directors
Operation Area 3
Operation Bussiness Development
Division
Sharia Business Unit (UUS)
Sharia
II. Informasi Perseroan Company Information
Dewan Komisaris . The Board of Commissioners Presiden Komisaris President Commissioner Wakil Presiden Komisaris Vice President Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Commissioner Komisaris Independen
: Yoshimasa Ishii : Gunawan Geniusahardja : Yasuhiro Yomoda : Johnny Darmawan Danusasmita : Harry Wiguna
Independent Commissioner
Direksi . The Board of Directors Presiden Direktur President Director Wakil Presiden Direktur Vice President Director Direktur Director Direktur Director
: Buntoro Muljono : Kazuo Noda* : Kurnadi Tandudjaja : Tetsuo Higuchi
* Digantikan oleh Naoki Tokuhisa efektif per 6 Februari 2014 / Replaced by Naoki Tokuhisa effective as of 6 February 2014
Komite Audit . Audit Committee Ketua/ Chairman Anggota/ Member
: Harry Wiguna : 1. Candelario Tambis 2. Lindawati Gani
Sekretaris Perusahaan
: Cokro Vera
[email protected]
Corporate Secretary
Alamat Perusahaan Registered Office
: Gedung Mega Plaza, Lantai 8 / Mega Plaza Building, 8th Floor Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. C-3, Jakarta 12920 Tel. (62-21) 5789 8999 | Fax. (62-21) 521 2920 Homepage: www.tafinance.com Email:
[email protected]
Auditor Independen/ Independent Auditor : Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers / a member firm of PricewaterhouseCoopers global network ) Jl. H.R. Rasuna Said, Kav. X-7 No. 6, Jakarta 12940 Tel. (62-21) 521 2901 | Fax. (62-21) 5290 5555 Homepage: www.pwc.com/id
Perusahaan Pemeringkat/ Rating Company : PT Fitch Ratings Indonesia Prudential Tower Indonesia 20 Fl, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 PT Pemeringkat Efek Indonesia Panin Tower - Senayan City, 17th Fl, Jl. Asia Afrika Lot. 19 - Jakarta 10270
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
64
65
III. Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile
Yoshimasa Ishii
Gunawan Geniusahardja
Warga Negara Jepang | Japan Citizenship Presiden Komisaris | President Commissioner
Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Wakil Presiden Komisaris | Vice President Commissioner
Menjabat sebagai Presiden Komisaris sejak tahun 2013.
Menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Perseroan sejak tahun 2010.
Bergabung dengan Grup Toyota sejak 1976 dan pernah menjabat berbagai jabatan di Toyota Motor Corporation (1976 - 2001); Managing Officer Toyota Motor Europe (20012005); Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation (2005 - 2010); Senior Managing Officer Toyota Motor Corporation (2010 2013).
Bergabung dengan Grup Astra sejak 1981 dan pernah menjabat berbagai jabatan di Astra Group, antara lain: Kepala Departemen Parts di Astra Motor Sales, Chief Executive Isuzu Sales Operation dan Daihatsu Sales Operation, dan Direktur PT Astra Daihatsu Motor.
Saat ini menjabat sebagai President & CEO Toyota Financial Services Corporation (2013– sekarang). Memperoleh gelar ‘Bachelor in Commerce and Management’ dari Hitotsubashi University pada tahun 1976.
Has been President Commissioner of the Company since 2013. Joined with Toyota Group since 1976 and has assumed various positions in Toyota Motor Corporation (1976 - 2001); Managing Officer of Toyota Motor Europe (2001 - 2005); Senior Managing Officer of Toyota Motor Corporation (2005 - 2010), Senior Managing Officer of Toyota Motor Corporation (2010 - 2013). Currently holds the position as President & CEO of Toyota Financial Services Corporation (2013 – now). He graduated as Bachelor of Commerce and Management from Hitotsubashi University in 1976.
Saat ini menjabat antara lain sebagai: Direktur PT Astra International Tbk dan Presiden Direktur PT Sedaya Multi Investama. Presiden Komisaris PT Federal International Finance, PT Astra Sedaya Finance dan PT Asuransi Astra Buana. Wakil Komisaris Utama PT Bank Permata Tbk, Komisaris PT Astra Agro Lestari Tbk, PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Graphia Tbk. Memperoleh gelar Sarjana Teknik (Insinyur) jurusan Teknik Mesin dari Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1981.
Has been Vice President Commissioner of the Company since 2010. Joined with Astra Group Companies since 1981 and has assumed various positions, among others: Parts Department Head of Astra Motor Sales, Chief Executive of Isuzu Sales Operation and Daihatsu Sales Operation, and Director of PT Astra Daihatsu Motor; Currently holds the position as Director of PT Astra International Tbk and President Director of PT Sedaya Multi Investama. President Commissioner of PT Federal International Finance, PT Astra Sedaya Finance, and PT Asuransi Astra Buana. Vice President Commissioner of PT Bank Permata Tbk. Commissioner of PT Astra Agro Lestari Tbk , PT Toyota Astra Motor and PT Astra Graphia Tbk . He graduated as a Bachelor of Engineering from Universitas Kristen Indonesia in 1981.
Profil Dewan Komisaris | Board of Commissioners’
Profile
Yasuhiro Yomoda
Johnny Darmawan Danusasmita
Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Komisaris Indipenden | Independent Commissioner
Warga Negara Jepang | Japan Citizenship Komisaris | Commissioner
Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Komisaris | Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak Desember 2011.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2012.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2008.
Memulai karirnya sebagai Treasury Manager di PT BT Lippo Leasing (1981 - 1989); Direktur PT Bina Tatalaksana Pacific (1989 - 1991), PT Prima Sekuritas Indonesia (1991 - 1995); Direktur Utama PT Sinarmas Sekuritas (1995 - 1999), Direktur Trading and Listing PT Bursa Efek Jakarta (1999 - 2002); Direktur Pencatatan PT Bursa Efek Jakarta (2002 - 2005); Komisaris PT Danareksa Finance (2005 - 2009), PT Danareksa Investment Management (2005 - 2008) dan PT Danareksa Sekuritas (2008 - 2009); Direktur Eksekutif PT Danareksa (Persero) (2005 - 2009); Komisaris Independen PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007 - 2010).
Bergabung dengan Toyota Group sejak 1978 dan pernah menjabat berbagai jabatan di Toyota Group sebagai berikut: Domestic Sales Division Head Toyota Motor Corporation (1978 - 1983); Manager Toyota Motor Corporation (1983 - 1999); Executive Managing Director Toyota Motor Thailand (2000 - 2002); General Manager Toyota Motor Corporation (2003 2011).
Memulai karirnya di PricewaterhouseCooper sebagai Senior Auditor (1975 - 1982) dan bergabung dengan Astra Group dengan jabatan sebagai Chief Executive di Toyota Sales Operation (2000 - 2002).
Harry Wiguna
Saat ini menjabat antara lain sebagai: Direktur Utama PT Eagle Capital (2009 - sekarang); Komisaris Utama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2010 – 2013); Komisaris Independen PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (2010 – sekarang); Komisaris Independen PT Golden Eagle Energy Tbk (2011 – sekarang); Anggota Komite Audit PT Astra International Tbk (2012 - sekarang). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1981.
Become Independent Commissioner of the Company since December 2011. Started his carrier as Treasury Manager of PT BT Lippo Leasing (1981 - 1989); Director of PT Bina Tatalaksana Pacific (1989 - 1991), PT Prima Sekuritas Indonesia (1991 - 1995); President Director of PT Sinarmas Sekuritas (1995 - 1999); Director of Trading and Listing of PT Bursa Efek Jakarta (1999 - 2002); Director of Listing of PT Bursa Efek Jakarta (2002 - 2005); Commissioner of PT Danareksa Finance (2005 - 2009), PT Danareksa Investment Management (2005 - 2008), and PT Danareksa Sekuritas (2008 - 2009); Executive Director of PT Danareksa (Persero) (2005 - 2009); and Independent Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2007 - 2010). Currently holds the position as: President Director of PT Eagle Capital (2009 - now); President Commissioner of PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (2010 – 2013); Independent Commissioner of PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (2010 – now); Independent Commissioner of PT Golden Eagle Energy Tbk (2011 – now); member of Audit Committee PT Astra International Tbk (2012 - now).
Saat ini menjabat sebagai Senior Vice President di Toyota Financial Services Corporation (2012 - sekarang). Memperoleh gelar ‘Bachelor in Sociology’ dari Hitotsubashi University pada tahun 1978.
Has been Commissioner of the Company since 2012. Joined with Toyota Group since 1978 and has assumed various positions in Toyota Group, as follows: Domestic Sales Division Head of Toyota Motor Corporation (1978 - 1983); Manager of Toyota Motor Corporation Manager (1983 - 1999); Executive Managing Director of Toyota Motor Thailand (2000 - 2002); General Manager of Toyota Motor Corporation (2003 - 2011). Currently holds the position as Senior Vice President of Toyota Financial Services Corporation (2012 now). He graduated as Bachelor of Sociology from Hitotsubashi University in 1978.
Saat ini menjabat antara lain sebagai: Presiden Komisaris PT Astra Otoparts (2010 - sekarang); Komisaris PT Intertel (2006 - sekarang), PT Astratel (2006 – sekarang), PT Suryaraya Prawira (2006 - sekarang), PT Brahmayasa Bahtera (2006 - sekarang), PT Serasi Auto Raya (2008 – sekarang) dan Bursa Efek Indonesia (2008 - sekarang); Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (2002 – sekarang); Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (2003 – sekarang); Direktur PT Astra International Tbk (2005 - sekarang); Wakil Ketua GAIKINDO (2007 - sekarang); Anggota Dewan Konsultatif Standard Akuntansi Keuangan IAI (2007 - sekarang); Ketua Komite Tetap di Kamar Dagang Indonesia (KADIN) (2010 - sekarang); Ketua Bidang Industri di Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) (2011 - sekarang).
Has been Commissioner of the Company since 2008 Started his carrier as Senior Auditor of PricewaterhouseCooper (1975 - 1982) and joined with Astra Group as Chief Executive of Toyota Sales Operation (2000 - 2002). Currently holds various positions as follows: as President Commissioner of PT Astra Otoparts (2010 - now); Commissioner of PT Intertel (2006 - now), PT Astratel (2006 – now), PT Suryaraya Prawira (2006 - now), PT Brahmayasa Bahtera (2006 - now), PT Serasi Auto Raya (2008 – now) dan Bursa Efek Indonesia (2008 - now); President Director of PT Toyota Astra Motor (2002 – now); Vice President Director of PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (2003 – now); Director of PT Astra International Tbk (2005 - sekarang); Vice Chairman of GAIKINDO (2007 - now); Member of Financial Accountant Standard Consultative Board of IAI (2007 - now); Chairman of Permanent Committee in Indonesian Chamber of Commerce and Industry (KADIN) (2010 – now); Chairman of Industrial in APINDO (2011 – now).
He graduated as Bachelor of Economic majoring Accounting from University of Indonesia in 1981. Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
66
67
IV. Profil Direksi Board of Directors’ Profile
Buntoro Muljono
Kazuo Noda
Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Presiden Direktur | President Director
Warga Negara Jepang | Japan Citizenship Wakil Presiden Direktur | Vice President Director
Menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2006.
Menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan sejak tahun 2011.
Bergabung dengan Grup Astra di PT United Tractors sebagai Management Trainee (1981 - 1983) dan Marketing Inventory Control (1983 - 1985); serta pernah menjabat berbagai jabatan di Astra Group, antara lain: General Manager PT Pandu Dayatama Patria (1985 - 1993); Direktur PT United Tractors Pandu Engineering (1993 - 1997); Corporate Finance General Manager PT United Tractors Tbk (1993 - 1999); Komisaris PT United Tractors Pandu Dayatama Patria (1999 - 2006); Direktur UT Heavy Industry (s) Pte Ltd (1997 - 2006), PT Berau Coal (1999 - 2002), PT United Tractors Tbk (1999 - 2006); Wakil Presiden Direktur PT Berau Coal (2003 - 2004).
Memulai karirnya sebagai Treasury Administration Division di Daiwa Bank (1990 - 2000); lalu bergabung dengan BMW Japan Finance Corporation Japan sebagai Senior Treasurer (2000 - 2004); Senior Manager Sanyo Electric Credit Co. Ltd Japan (2004 - 2007); dan Vice President Toyota Financial Services Corporation Japan (2007 - 2010).
Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro (1980) dan Sarjana Ekonomi (1986) dari Universitas Indonesia.
He started his career as Treasury Administration Division in Daiwa Bank (1990 - 2000); and joined as Senior Treasurer of BMW Japan Finance Corporation Japan (2000 - 2004); Senior Manager of Sanyo Electric Credit Co. Ltd Japan (2004 - 2007); and Vice President of Toyota Financial Services Corporation Japan (2007 - 2010).
Has been President Director of the Company since 2006. He joined Astra Group in PT United Tractors as Management Trainee (1981 - 1983) and Marketing Inventory Control (1983 1985); and has assumed various positions in General Manager of PT Pandu Dayatama Patria (1985 - 1993); Director PT United Tractors Pandu Engineering (1993 - 1997); Corporate Finance General Manager of PT United Tractors Tbk (1993 - 1999); Commissioner of PT United Tractors Pandu Dayatama Patria (1999 - 2006); Director UT Heavy Industry (s) Pte Ltd (1997 2006), PT Berau Coal (1999 - 2002), PT United Tractors Tbk (1999 - 2006); Vice President Director of PT Berau Coal (2003 - 2004). He graduated from Faculty of Electro Engineering (1980) and Faculty of Economy (1986) of University of Indonesia.
Memperoleh gelar Bachelor in Economics dari University of Seikei pada tahun 1990
Has been Vice President Director of the Company since 2011.
He graduated as a Bachelor of Economics from University of Seikei in 1990.
Profil Direksi | Board of Directors’
Profile
Kurnadi Tandudjaja
Tetsuo Higuchi
Warga Negara Indonesia | Indonesian Citizenship Direktur Pemasaran & Operasional | Marketing & Operational Director
Warga Negara Jepang | Japan Citizenship Direktur Keuangan & Administrasi | Finance & Administration Director
Menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Operasional Perseroan sejak tahun 2006.
Menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Administrasi Perseroan sejak tahun 2010.
Bergabung dengan Grup Astra di PT Astra International Tbk sebagai Salesman (1988 - 1989); Supervisor (1989 - 1991); Branch Manager (1991 - 2000); dan Deputy Operation Manager (2000 - 2002); Operation Manager (2002 - 2006).
Memulai karirnya sebagai karyawan di The Fuji Bank Ltd (1995 - 2002); lalu bergabung dengan The Mizuho Bank Ltd dengan jabatan terakhir sebagai Manager Derivatives and Foreign Exchange Division (2002 - 2006); dan Manager Corporate Planning Group Toyota Financial Services Corporation (2006 - 2009).
Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Pemasaran dari Universitas Indonusa Esa Unggul pada tahun 2003.
Memperoleh gelar ‘Master of Business Administration’ dari Hitotsubashi University pada tahun 2006.
Has been Marketing and Operational Director of the Company since 2006.
Has been Finance and Administration Director of the Company since 2010.
Joined in Astra Group as Salesman of PT Astra International (1988 - 1989); Supervisor (1989 - 1991); Branch Manager (1991 - 2000); Deputy Operation Manager (2000 - 2002); and Operation Manager (2002 - 2006).
Started his carrier as employee of The Fuji Bank Ltd (1995 2002); then joined with The Mizuho Bank, Ltd. with last position as Manager of Derivatives and Foreign Exchange Division (2002 - 2006); and Manager of Corporate Planning Group of Toyota Financial Services Corporation (2006 - 2009).
He graduated as Bachelor of Economic majoring Management from Indonusa Esa Unggul University in 2003.
He graduated as Master of Business Administration from Hitotsubashi University in 2006.
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
68
69
V. Jaringan Operasional Operational Networks
1.
Balikpapan Balikpapan Super Block, Blok E No.17 Jl. Jend. Sudirman Staal Kuda - Balikpapan 76114
8.
Cirebon Ruko Tuparev Superblok Sutan Raja, Blok C No.1 Jl. Tuparev No. 83 Desa Sutawinangun, Kec. Kedawung Cirebon 45131
2.
Bandung Jl. BKR No. 118 Bandung 40254
9.
Denpasar Komplek Pertokoan Kav. 2 Jl. Gatot Soebroto Barat Denpasar 80116
3.
Banjarmasin Gedung Asuransi Astra Buana Jl. A. Yani, KM.3,5, No. 66 Banjarmasin - Kalimantan Selatan 70369
14. DKI Jakarta - Kelapa Gading Komplek Kirana Boutique Office Blok E-1 No. 5 Jl. Boulevard Raya No.1, Kelapa Gading Jakarta 14240
4.
Batam KepriMall No.47 Jl. Jend. Sudirman, Simpang Kabil Sukajadi, Batam 29463
13. DKI Jakarta Mangga Dua Komplek Mangga Dua Square Blok F3-F5 Jakarta 14420
5.
Bekasi Bekasi Square No. 69 Jl. Ahmad Yani Pekayon - Bekasi Selatan 17148
12. DKI Jakarta Mega Plaza Gedung Mega Plaza, Lantai Dasar Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-3 Jakarta 12920
6.
Bengkulu Jl. S. Parman No. 18 B Kelurahan Tanah Patah Bengkulu 38224
11. DKI Jakarta Pondok Indah Plaza Pondok Indah 5 Blok D No.7 Jl. Margaguna Raya Jakarta 12310
7.
Bogor Jl. Pajajaran No. 84, Ruko IX Bogor 16143
10. Duri Jl. Jenderal Sudirman No.72E Duri - Sumatera 28884
Jaringan Operasional | Operational Network
15. Jambi Gd. Asuransi Astra Buana, Blok C No.11 Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro Sipin – Jambi 36135
22. Padang Gd. Asuransi Astra Buana Jl. Rasuna Said No. 83, Padang Baru Padang 25114
16. Jember Ruko Gajah Mada Square Blok A-12 Jl. Gajah Mada 301 Jember 68133
23. Palembang Gd. Asuransi Astra Buana Jl. Veteran No. 2 Palembang 30113
17. Karawang Ruko Grand Plaza unit No.7 Jl. Galuh Mas Raya Karawang Barat 41311
24. Pekanbaru Sudirman City Square Blok A6 Jl. Jend. Sudirman Tangkerang Selatan Pekanbaru 28282
18. Kediri Ruko Hayam Wuruk Trade Centre Blok D-2 Jl. Hayam Wuruk Kediri 64121
25. Samarinda Ruko Mall Lembuswana Blok D No.20 Jl. S. Parman Samarinda 75123
19. Lampung Komplek Ruko Jl. Jenderal Sudirman 66A Enggal - Bandar Lampung 35118
26. Surabaya Jl. Diponegoro No. 182 Surabaya 60264
20. Malang Jl. Letjen Sutoyo No.3A Malang 65141
27. Tangerang Tang City Business Park Blok E No.7 Jl. Jend. Sudirman No.1 Babakan - Tangerang 15117
21. Medan Jl. Sultan Iskandar Muda No.15B Medan Baru Medan 20154
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
70
71
Pernyataan Dewan Komisaris & Direksi Board of Commissioners & Directors’ Statement
Dewan Komisaris dan Direksi PT Toyota Astra Financial Services bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini yang ditandatangani pada tanggal 7 Maret 2014.
The Board of Commissioners and the Board of Directors of PT Toyota Astra Financial Services are fully responsible for the content of this Annual Report that was signed on 7 March 2014.
Komisaris Board of Commissioners
Yoshimasa Ishii
Gunawan Geniusahardja
Presiden Komisaris
Wakil Presiden Komisaris
President Commissioner
Vice President Commissioner
Yasuhiro Yomoda
Johnny Darmawan Danusasmita
Harry Wiguna
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Direktur Board of Directors
Buntoro Muljono
Naoki Tokuhisa
Presiden Direktur
Wakil Presiden Direktur
President Director
Vice President Director
Kurnadi Tandudjaja
Tetsuo Higuchi
Direktur
Direktur Director
Director
Laporan Tahunan | Annual Report Toyota Astra Finance 2013
72