Table of content TUJUAN PEMBELAJARAN..................................................................................................................1 A. Jenis-Jenis Wireless Network....................................................................................................... 1 B. Dasar-Dasar Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN)........................................................1 C. Teknologi Mobile Wireless........................................................................................................... 7 D. Media-Media Transmisi Wireless...............................................................................................11 E. Alat Transmisi Wireless...............................................................................................................13 F. Cara Mengkonfigurasi Access Point............................................................................................18
TUJUAN PEMBELAJARAN 1. Mengenal jenis-jenis jaringan wireless 2. Mengenal dasar-dasar jaringan wireless Local Area Network 3. Mengenal teknologi mobile wireless 4. Mengenal media-media transmisi wireless
A. Jenis-Jenis Wireless Network Jaringan wireless merupakan jaringan
komputer
dengan
medium
gelombang sebagai pengganti kabel yang akan mengirim sinyalantara dua komputer atau lebih untuk bisa saling berkomunikasi. Pesatnya perkembangan jaringan wireless dapat dilihat dariperluasan dan penggunaan teknologi wireless itu sendiri. Berdasarkan jangkauan dan kebutuhannya, teknologi wireless terdiri dari: a. PAN (Personal Area Network), contoh : Bluetooth, Infrared dll dengan standar IEEE 802.15 b. WLAN (Wireless Local Area Network), contoh : WiFi dengan standar IEEE 802.11 c. MAN (Metropolitan Area Network), contoh : WIMAX dengan standar IEEE 802.16 d. WAN (Wide Area Network) e. Jaringan Cellular, (1G, 2G, 2.5G, 3G, 3.5G, 4G)
B. Dasar-Dasar Jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) Wireless Local Area Network (disingkat Wireless LAN atau WLAN) adalah jaringan komputer yang menggunakan frekuensi radio dan infrared sebagai media transmisi data. Wireless LAN sering di sebut sebagai jaringan nirkabel atau jaringan wireless.
1
1. Sejarah WLAN Proses komunikasi tanpa kabel ini dimulai dengan bermunculannya peralatan berbasis gelombang radio, seperti walkie talkie, remote control, cordless phone, ponsel, dan peralatan radio lainnya. Lalu adanya kebutuhan untuk menjadikan komputer sebagai barang yang mudah dibawa (mobile) dan mudah digabungkan dengan jaringan yang sudah ada. Hal-hal seperti ini akhirnya mendorong pengembangan teknologi wireless untuk jaringan komputer. Sejarah WLAN pertama dikembangkan pada tahun 1970-an, IBM mengerluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi infrared, kemudian perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF (radio frequency). Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, Federal Communication Commision (FCC) menetapkan pita Industrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 24002483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada
tahun
1990
WLAN
dapat
dipasarkan
dengan
produk
yang
menggunakan teknik spread spectrum pada pita ISM, frekuensi terlisensi 1819 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps. Pada tahun 2002, IEEE membuat spesifikasi baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps. Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.
2
Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi 802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (Multiple Input Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”. MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik, selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atau klien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai peralatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radio yang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps. 2. WIFI Wi-Fi adalah
singkatan
dari Wireles
Fidelity yaitu seperangkat
standar yang digunakan untuk komunikasi jaringan lokal tanpa kabel (Wireless Local Area Network-WLAN). Fungsinya menghubungkan jaringan dalam satu area lokal secara nirkabel. Hotspot adalah lokasi yang dilengkapi dengan perangkat WiFi sehingga dapat digunakan oleh orang-orang yang berada di lokasi tersebut untuk mengakses internet dengan menggunakan notebook/PDA yang sudah memiliki card WiFi. Keunggulan Jaringan Hotspot (Wi-Fi) menurut adalah sebagai berikut: a. Biaya Pemeliharaan murah b. Infrastruktur berdemensi kecil c. Pembangunannya cepat d.
Mudah dan murah untuk direlokasi
e. Mendukung Portabilitas
3
Kelemahan Jaringan Hotspot (Wi-Fi) menurut adalah sebagai berikut: a. Biaya Peralatan mahal b.
Delay yang sangat besar
c.
Kesulitan kareana masalah propagasi radio
d. Mudah untuk terinterferensi e. Kapasitas jaringan kecil f.
Keamanan/kerahasiaan data kurang terjamin
Standarisasi Wifi Beberapa Standar wireless LAN : a. IEEE 802.11 Standar asli WLAN menetapkan tingkat perpindahan data yang paling lambat dalam teknologi transmisi light-based dan RF. b. IEEE 802.11b Mendeskripsikan tentang beberapa transfer data yang lebih cepat dan lebih bersifat terbatas dalam lingkup teknologi transmisi. c. IEEE 802.11a Gambaran tentang pengiriman data lebih cepat dibandingkan (tetapi kurang sesuai dengan) IEEE 802.11b, dan menggunakan 5GHZ frekuensi band UNII. d. IEEE 802.11g Syarat
yang paling terbaru berdasar pada 802.11 standard
yang
menjelaskantransfer data sama dengan cepatnya seperti IEEE 802.11a, dan sesuai dengan 802.11b yang memungkinkan untuk lebih murah.
Topologi Wifi Secara teori pada jaringan wireless ada dua topologi yang dapat di bentuk. Topologi yang dimaksud yaitu topologi ad-Hoc dan infrastruktur. Berikut ini penjelasan singkatnya: a. Topologi ad-hoc sama seperti topologi pada jaringan peer-to-peer, yang artinya jaringan yang dibangun hanya menggunakan komponen wireless
4
device tanpa menggunakan access point sebagi penghubung. Setiap host cukup memiliki transmitter dan receiver wireless untuk berkomunikasi secara langsung satu sama lain. Kekurangan dari mode ini adalah komputer tidak bisa berkomunikasi dengan komputer pada jaringan yang menggunakan kabel. Selain itu, daerah jangkauan pada mode ini terbatas pada jarak antara kedua komputer tersebut.
Gambar 1. topologi Ad-hoc b. Topologi infrastruktur. Pada topologi ini membutuhkan sebuah access point (AP) sebagai media penghubung. Client sebagai anggota jaringan harus melelui access point terlebih dahulu sebelum dapat berhubungan dengan client lain atau server. Pada mode infrastruktur access point berfungsi untuk melayani komunikasi utama pada jaringan wireless. Access point mentransmisikan data pada PC dengan jangkauan tertentu pada suatu daerah. Penambahan dan pengaturan letak access point dapat memperluas jangkauan dari WLAN.
Gambar topologi infrastuktur
5
3. WIMAX WIMAX adalah
(Worldwide
salah
Interoperability
satu teknologi
akses
for
Microwave
nirkabel
dengan
Access) pita
lebar
(broadband wireless access (BWA)) yang memiliki kecepatan transfer data yang tinggi (Max 75 Mbps) dengan jangkauan yang luas (Max 50km) dibandingkan dengan WiFi. WIMAX merupakan teknologi BWA yang mengacu pada standar IEEE 802.16. 4. Wireless Wide Area Networks (WWAN) Wireless
Wide
Area
Networks
(WWAN),
teknologi
WWAN
memungkinkan pengguna untuk membangun koneksi nirkabel melalui jaringan publik maupun privat. Koneksi ini dapat dibuat mencakup suatu daerah yang sangat luas, seperti kota atau negara, melalui penggunaan beberapa diselenggarakan
antena
atau
juga
sistem
satelit
yang
oleh penyelenggara jasa telekomunikasinya. Teknologi
WWAN saat ini dikenal dengan sistem 2G (second generation). Inti dari sistem
2G
ini
termasuk
di
dalamnya
Global
System
for Mobile
Communications (GSM), Cellular Digital Packet Data (CDPD) dan juga Code Division Multiple Access (CDMA). Lalu berkembang menjadi 3G, lalu maju lagi 3,5G yang sudah mendukung High-speed Downlink Packet
Access
(HSUPA)
(HSDPA)
sekarang
mencapai sistem mempunyai berinteraksi
internet
High-speed
Uplink Packet
teknologi
berkembang
sampai
(fourth
generation)
yang
4G
nomor
dan
IP
v6
dilengkapi dengan
telephony
yang
berbasis
Access
pesat akan
sudah langsung
kemampuan
untuk
Session Initiation
Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM, TDMA, EDGE, CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, bluetooth dan selular.
6
Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled. Semua sistem ini dipakai dalam perangkat mobile phone sebagai standar jaringannya
C. Teknologi Mobile Wireless 5. TEKNOLOGI GENERASI AWAL / ZERO GENERATION (0G) Generasi awal (0G) atau Mobile radio telephone ini merupakan teknologi telepon selular modern permulaan, dimana menggunakan jaringan gelombang radio khusus dengan jangkauan jaringan yang terbatas dan dapat terhubung dengan jaringan telepon umum biasa. Biasa pada mobil dan truk agar dapat berkomunikasi. Mobile radio telephone ini dikenal dengan nama dagang WCCs (Wireline Common Carriers), RCCs (Radio Common Carriers), and two-way radio dealers. Prinsipnya seperti jaringan komunikasi Polisi atau Taxi (walkie-talkie), hanya saja Mobile radio telephone ini mempunyai nomor telepon tersendiri dan terhubung dengan jaringannya tersendiri. Kemampuan teknologi 0 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja dan merupakan teknologi awal komunikasi bergerak (mobile) yang di implementasikan dan di komersilakan. Kelemahannya adalah metoda transmisinya masih half-duplex meski pada perkembangannya mendukung full-duplex, jumlah pelangan dan jangkauan jaringannya sangat terbatas, tidak mendukung komunikasi data, oleh karena itu generaasi 0G tidak dapat bertahan lama. 6. TEKNOLOGI GENERASI PERTAMA (1G) Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada era 80-an dan masih menggunakan sistem analog. Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-
7
masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri (prinsipnya seperti pada stasiun radio dimana satu stasiun radio hanya menggunakan satu frekuensi untuk siarannya). Kemampuan teknologi 1 G ini hanya dapat bisa melayani komunikasi suara saja tidak dapat melayani komunikasi data dalam kecepatan tinggi dan besar. Kelemahan teknologi 1 G adalah kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, penggunaan spektrum frekuensi yang boros karena satu pengguna menggunakan satu buah kanal frekuensi, dan suara tidak jernih. 7. TEKNOLOGI GENERASI KEDUA (2G) Teknologi generasi kedua muncul karena tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik. Generasi 2G sudah menggunakan teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA) dalam teknik komunikasinya. Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS (Short Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter), voice mail, call waiting, dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. Suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih, karena berbasis digital, maka sebelum dikirim sinyal suara analog diubah menjadi sinyal digital. Tenaga yang diperlukan untuk sinyal sedikit sehingga dapat menghemat baterai, sehingga handset dapat dipakai lebih lama dan ukuran baterai bisa lebih kecil.
8
Kelemahan teknologi 2 G adalah kecepatan transfer data masih rendah, tidak efisien untuk trafik rendah, jangkauan jaringan masih terbatas dan sangat tergantung oleh adanya BTS (cell Tower). 8. TEKNOLOGI GENERASI DUA SETENGAH (2.5G): GPRS Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama dalam platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya untuk aplikasi data. Untuk yang berbasis GSM teknologi 2.5G di implementasikan dalam GPRS (General Packet Radio Services) dan WiDEN, sedangkan yang berbasis CDMA diimplementasikan dalam CDMA2000 1x. 9. TEKNOLOGI GENERASI 2.75G: EDGE Pada dasarnya sama dengan 2.5G, bedanya adalah kecepatan maksimalnya yaitu 384 kbps. 10. TEKNOLOGI GENERASI KETIGA (3G): UMTS Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui para ahli dan pelaku bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia. 3G (Third Generation) sebagai teknologi yang berfungsi mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki, mempunyai kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner). Kemampuan teknologi 3G yaitu memiliki kecepatan transfer data cepat (144kbps-2Mbps) sehingga dapat melayani layanan data broadband seperti internet, video on demand, music on demand, games on demand, dan on demand lain yang memungkinkan kita dapat memilih program musik, video, atau game semudah memilih channel di TV. Kecepatan setinggi itu juga mampu melayani video conference dan video streaming lainnya. Kelebihan 3G dari generasi-genersi sebelumnya yaitu kualitas suara yang lebih bagus, keamanan yang terjamin, kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area
9
access, support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melakukan call (telepon) ke tujuan yang berbeda, infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed users, roaming nasional dan internasional, bisa menangani packet-and circuitswitched service termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga high data rate communication services dan asymmetric data transmission, efiensi spektrum yang bagus, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas, support untuk multiple cell layer, co-existance and interconnection dengan satellite-based services, mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu. Kelemahan Teknologi 3G adalah memerlukan Kontrol Daya “Ideal” dan belum mencukupinya kecepatan transfer data dalam melayani layanan multimedia yang memerlukan kecepatan yang mumpuni. 11. TEKNOLOGI GENERASI TIGA SETENGAH (3.5G): 3G+, HSDPA Teknologi 3.5 G atau disebut juga super 3G merupakan peningkatan dari teknologi 3G, terutama dalam peningkatan kecepatan transfer data yang lebih dari teknologi 3G (>2 Mbps) sehingga dapat melayani komunikasi multimedia seperti akses internet dan video sharing. 12. TEKNOLOGI GENERASI KEEMPAT (4G) FOURTH GENERATION): LTE Teknologi fourth generation (4G) adalah teknologi yang baru memasuki tahap uji coba. Salah satunya oleh Jepang dimana pihak NTT DoCoMo, perusahaan ponsel di Jepang, memanfaatkan tenaga hingga 900 orang insinyur ahli untuk mewujudkan teknologi generasi ke 4. Motivasi Teknologi 4G untuk mendukung service multimedia Interaktif, telekonfrensi, Wireless Intenet, bandwidth yang lebar, bit rates lebih besar dari 3G, global mobility, Service Portability, Low-cost service, dan skalabilitas untuk jaringan mobile.
10
Teknologi yang baru dalam 4G adalah sepenuhnya untuk jaringan packet-switched, semua komponen jaringan digital, bandwidth yang besar untuk mendukung multimedia service dengan biaya yang murah ( Sampai 100 Mbps), dan jaringan keamanan data yang kuat. Teknologi yang digunakan untuk teknologi 4G, kemungkinan teknologi yang diadaptasi adalah MIMO-OFDM (Multi Input Multi Output – Orthogonal Frequency Modulation). OFDM merupakan suatu teknik transmisi multi carrier (banyak frekuensi). Dimana tiap frekuensi adalah orthogonal satu sama lain, sehingga terjadinya overlapping tidak akan menyebabkan interferensi. Dan di sisi lain teknik MIMO dapat membuat kanal paralel independen dalam spatial domain untuk mengirimkan data stream yang beragam.
Teknik
MIMO
bisa
memperbesar
kapasitas
kanal
tanpa
mengurangi bandwidth yang ada. Jumlah antena yang dipergunakan pada bagian pemancar 2 sedangkan pada bagian penerima 4. MIMO dapat mencapai kecepatan transfer data sampai 59,52 Mb.
D. Media-Media Transmisi Wireless 13. Gelombang Mikro Gelombang mikro (microwave) merupakan bentuk gelombang radio yang beroperasi pada frekuensi tinggi (dalam satuan gigahertz), yang meliputi kawasan UHF, SHF dan EHF. Gelombang mikro banyak digunakan pada sistem jaringan MAN, warnet dan penyedia layanan internet (ISP). Keuntungan menggunakan gelombang mikro adalah akuisisi antar menara tidak begitu dibutuhkan, dapat membawa jumlah data yang besar, biaya murah karena setiap tower antena tidak memerlukan lahan yang luas, frekuensi tinggi atau gelombang pendek karena hanya membutuhkan antena yang kecil. Kelemahan gelombang mikro adalah rentan terhadap cuaca seperti hujan dan mudah terpengaruh pesawat terbang yang melintas di atasnya.
11
14. Satelit Satelit adalah media transmisi yang fungsi utamanya menerima sinyal dari stasiun bumi dan meneruskannya ke stasiun bumi lain. Satelit yang mengorbit pada ketinggian 36.000 km di atas bumi memiliki angular orbital velocity yang sama dengan orbital velocity bumi. Hal ini menyebabkan posisi satelit akan relatif stasioner terhadap bumi (geostationary), apabila satelit tersebut
mengorbit
di
atas
khatulistiwa.
Pada
prinsipnya,
dengan
menempatkan tiga buah satelit geostationary pada posisi yang tepat dapat menjangkau seluruh permukaan bumi. Keuntungan
satelit
adalah
lebih
murah
dibandingkan
dengan
menggelar kabel antar benua, dapat menjangkau permukaan bumi yang luas, termasuk daerah terpencil dengan populasi rendah, meningkatnya trafik telekomunikasi antar benua membuat sistem satelit cukup menarik secara komersial. Kekurangannya
satelit
adalah
keterbatasan
teknologi
untuk
penggunaan antena satelit dengan ukuran yang besar, biaya investasi dan asuransi satelit yang masih mahal, atmospheric losses yang besar untuk frekuensi di atas 30 GHz membatasi penggunaan frequency carrier. 15. Inframerah Inframerah biasa digunakan untuk komunikasi jarak dekat, dengan kecepatan 4 Mbps. Dalam penggunaannya untuk pengendalian jarak jauh, misalnya remote control pada televisi serta alat elektronik lainnya. Keuntungan inframerah adalah kebal terhadap interferensi radio dan elekromagnetik, inframerah mudah dibuat dan murah, instalasi mudah, mudah dipindah-pindah, keamanan lebih tinggi daripada gelombang radio. Kelemahan inframerah adalah jarak terbatas, tidak dapat menembus dinding, harus ada lintasan lurus dari pengirim dan penerima, tidak dapat digunakan di luar ruangan karena akan terganggu oleh cahaya matahari.
12
E.
Alat Transmisi Wireless 16. Access Point Wireless Access Point adalah perangkat keras yang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar lainnya. Wireless Access point umumnya dihubungkan ke router melalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, printer yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan. Digunakan untuk melakukan pengaturan lalulintas jaringan dari mobile radio ke jaringan kabel atau dari backbone jaringan wireless client/server. Biasanya berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan radio based, berupa receiver dan transmiter yang akan terkoneksi dengan LAN kabel atau broadband ethernet.
13
a. Wireless Router Sebagai penghubung (access point) untuk jaringan Local bisa berfungsi memforward IP di luar dalam jaringan Local. Sebagai contoh kita mempunyai IP 192.168.0.1 untuk jaringan Local kita, sedangkan kita ingin jaringan 192.168.0.1 kita tidak tersentuh oleh orang luar dari jaringan local itu. Nah dari wireless router itu kita bisa setting sebagai contoh menjadi IP 10.50.10.xxx.
1) Omni Antenna: Ada yang bisa dicopot (detachable antenna) ada juga yang fixed (non-detachable antenna), biasanya menggunakan konektor RP-SMA atau RP-TNC. 2) Power Transformer: Saluran DC Power Supply 3) LAN Port: (wired) bisa dipakai untuk koneksi ke setiap desktop komputer, print server, network-attached storage, dll. 4) Internet Port: menggunakan konektor RJ45 yang terhubung ke Internet via Cable / DSL Modem. 5) Reset Button: untuk mengatur ulang router ke setelan pabrik
14
17. Peralatan Pendukung a. Kabel Pigtail atau kabel jumper dan konektor
Alat ini diperlukan
untuk menghubungkan antara antena eksternal
dengan access point. Pada kedua ujung kabel terdapat konektor dimana type konektor disesuaikan dengan konektor yang melekat pada access point. Kebanyakan Pigtail di pasaran adalah : RP- SMA to N-Type Male dan RP-TNC to N- Type Male. b. Antena Eksternal
15
Digunakan untuk meningkatkan jarak jangkau wireless LAN. Antena bawaan AP dilepas kemudian dengan pigtail, RF out AP dihubungkan ke Antena eksternal. Meskipun ketika membeli access dilengkapi
antena
omni,
namun
belum
cukup,
point sudah karena
hanya
berkekuatan sekitar 3-5dB. Untuk memperluas area jangkauannya, di perlukan
antena Omni eksternal,
yang rata-rata berkekuatan 15dB.
Antena Omni ini memiliki pancaran atau radiasi 360 derajat, jadi dapat menjangkau client dari arah mana saja. c. Power Over Ethernet (POE) Cable
16
Agar kabel listrik tetap menyala saat access point diaktifkan maka diperlukan alat yang dinamakan POE, POE ini fungsinya
mengalirkan
listrik melalui kabel ethernet atau kabel UTP/STP. d. Kabel UTP/STP
17
Untuk menghubungkan antara access point dengan jaringan kabel pada LAN lokal,
bisa ditancapkan ke komputer Gateway/Router atau ke
Hub/Switch. Pilih kabel UTP/STP yang berkualitas guna meningkatkan kualitas arus listrik yang dilewatkan melalui POE.
F.
Cara Mengkonfigurasi Access Point
Kali ini, jenis access point yang akan digunakan Access Point dengan merk Linksys. Caranya adalah sebagai berikut: 1. Hubungkan AP dengan sumber listrik dengan menggunakan kabel adaptor. Setelah terhubung, lampu indikator pada AP akan menyala.
18
19
2. Reset Access Point (AP), dengan cara meng-klik tombol reset yang ada pada AP selama 30 detik sampai lampu pada AP mati dan kemudian menyala kembali.
3. Kemudian, cari network conection yang bernama sesuai dengan AP yang digunakan (linksys), lalu klik connect untuk menghubungkan PC dengan AP. Lihat Gambar 1.
20
4. Lalu, atur networknya agar satu network dengan network AP. Klik kanan pada icon sinyal di Notification Area Icon, kemudian pilih Open Network and Sharing Center
5. Akan muncul tampilan Network and Sharing Center. Kemudian pilih, change adapter settings
6. Akan muncul tampilan jendela Network Connections. Pilih Wi-Fi untuk mengatur network agar berada pada network yang sama dengan AP. Bisa double-klik atau klik kanan kemudian pilih properties.
21
22
7. Akan muncul kotak dialog seperti Gambar 5, kemudian pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4). Bisa double-klik atau klik properties.
8. Lalu pilih Use the following IP address agar IP address dapat diisi secara manual. Isi IP Address yang satu network dengan Access Point Linksys (default IP Address: 192.168.1.245; dapat di lihat di kemasan AP, ataupun di fisik AP). Kemudian isi subnet mask sesuai kelas nya, dan klik ok.
23
9. Setelah itu, buka browser dan ketikan IP address default dari AP (192.168.1.245) pada Address bar. Dan akan muncul kotak dialog yang meminta Username dan Password untuk masuk ke pengaturan konfigurasi Access Point Linksys ini (default username:
, password: admin; dapat dilihat di kemasan atau fisik dari AP). Kemudian klik Log In.
24
10. Setelah login akan muncul tampilan seperti Gambar 8. Ini adalah tampilan setup AP Linksys. Pilih Configuration Type nya, untuk menentukan bagaimana IP address akan diambil, ada Static IP atau DHCP.
25
11. Lalu pada tab wireless, pilih sub tab Basic Wireless Settings. Disana kita dapat mengatur standarisasi pada wireless di Mode, ada mode b, g, atau mixed. Kemudian SSID, yaitu nama network nya, channel, dan lain sebagainya. Network Name (SSID) adalah nama yang akan tampil ketika jaringan terbaca di perangkat.
12. Kemudian pada wireless sub tab security, kita dapat mengatur jenis security yang kita inginkan.
26
27
13. Misalnya, kita pilih jenis security WPA2-Personal. Akan diminta memasukan passphrase, ini adalah password ketika AP kita akan diakses orang lain.
14. Kemudian pada sub tab wireless MAC Filter, kita dapat memfilter MAC address mana saja yang kita izinkan atau yang tidak diizinkan untuk mengakses AP.
28
15. Pada tab Status, kita dapat melihat status AP yang telah kita setting.
16. Setelah selesai menyeting AP, kemudian klik save setting yang ada pada bagian bawah kotak dialog. Dan pastikan AP terhubung pada jaringan internet dengan menghubungkan AP dengan kabel LAN yang terhubung dengan internet. 17. Untuk dapat terhubung dengan AP, buka jaringan Wi-Fi yang terbaca oleh perangkat (seperti langkah nomor 3) kemudian cari nama jaringan sesuai dengan nama SSID yang diatur sebelumnya. Kemudian masukkan password yang telah anda atur sebelumnya, dan tunggu hingga perangkat terhubung dengan AP.
29
30
Referensi Arief, M. R. (2007). Teknologi Jaringan Tanpa Kabel (Wireless). Yogyakarta: STMIK AMIKOM Yogyakarta. Junita, R. (2013). Infrastuktur Jaringan WiFi (Wireless Fidelity) Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Palemnbang: Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bina Darma Palembang . Soemarwanto, D. (2008). Jaringan Komputer dan Pemanfaatannya. PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DA NKOMUNIKASI PENDIDIKAN. Utara, R. U. (n.d.). Retrieved from http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16956/4/Chapter%20II.pdf Modul 8 Praktikum Jaringan Komputer 2014
31