ANALISIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) PADA STMIK PALCOMTECH PALEMBANG M.Fitriansyah Rahmat Hidayansyah Kriswara Wilantara Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak STMIK PalComTech Palembang telah menggunakan layanan jaringan Wireless Local Area Network (WLAN). WLAN yaitu sebuah jaringan dimana dapat dilakukan pertukaran data dan sumber daya antar komputer dalam satu gedung. Untuk mengetahui kinerja jaringan WLAN (Wireless Local Area Network Pada STMIK Palcomtech Palembang maka harus dilakukan sebuah analisis pengukuran parameter kinerja jaringan. QOS (Quality of Services) adalah kemampuan menjamin pengiriman arus data penting. Analisis kinerja jaringan WLAN (Wireless Local Area Network) di STMIK PalComTech Palembang menekankan pada proses monitoring dan pengukuran parameter jaringan pada infrastruktur jaringan seperti kecepatan akses dan kapasitas transmisi, dari titik pengiriman ke titik penerima yang menjadi tujutan, parameter yang digunakan Bandwidth, Throughput, Delay, Jitter dan Packet Loss. Wireless LAN pada STMIK PalComTech Palembang memiliki kehandalan yang cukup, perawatan dan ketersediaan jaringan bagus. Analisis kinerja jaringannya dilihat melalui Wireshark, Hasil Uptime dan Downtime tidak buruk, Ketersediaan perangkat lengkap dan terpenuhi sesuai kehandalannya dan perawatannya tidak sulit. Kata Kunci : WLAN (Wireless Local Area Network), Qos (Quality of Services), Bandwidth, Throughput, Delay, Packet Loss dan Jitter
PENDAHULUAN Saat ini kemajuan teknologi mengalami perkembangan semakin cepat. Salah satunya adalah bidang jaringan LAN tanpa kabel (Wireless LAN). Hal ini dipacu oleh pertumbuhan jumlah perangkat “mobile” seperti halnya laptop atau notebook, PDA, maupun telepon seluler (Built-in WLAN Access), serta permintaan kebutuhan akan akses informasi dan komunikasi yang lebih cepat serta praktis. Kemajuan dan kebutuhan inilah yang mendorong pengimplementasiannya di dalam suatu lembaga, sebagai alternatif penggunaan komputerkomputer jaringan LAN kabel (Wired LAN). Wireless LAN memberikan kemudahan dalam hal mobilitas user dan biaya murah dalam membangun dan merubah infrastruktur fisik LAN dan untuk instalasi awal, wireless LAN memang lebih banyak biaya tetapi ketika terjadi perubahan infrastruktur secara mendadak mampu terencana, tetapi lebih baik wireless LAN dalam hal waktu dibandingkan wired LAN. Untuk wireless LAN, perubahan infrastruktur membutuhkan pemindahan kabel dalam satu lantai maupun gedung bertingkat dan pemindahan barang lainnya yang mempersulit keadaan. User juga dapat berpindah posisi tanpa khawatir kehilangan koneksi dengan wireless LAN selama masih dalam cakupan area layanan. Di dunia pendidikan khususnya sekolah tinggi sudah menggunakan layanan internet agar client bisa menghubungkan komputer atau laptopnya dengan internet. Sekolah tinggi STMIK PalComTech termasuk yang sudah menggunakan layanan internet berbasis wireless LAN. Ada beberapa permasalahan yang harus dipecahkan, yaitu permasalahan performa dan administrasi, seperti manajemen user dan manajemen bandwidth, keamanan jaringan baik jaringan wireless maupun jaringan transisi dari kabel kejaringan wireless.
[1]
Atas dasar pertimbangan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah tinggi STMIK PalComTech. Sekaligus untuk membahas serta mempelajari lebih mendalam lagi tentang memonitoring jaringan wireless. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk mengambil judul penelitian tentang Analisis Jaringan Wirelles Local Area Network (WLAN) pada STMIK PalComTech. LANDASAN TEORI Jaringan Komputer Menurut Sopandi (2010:2) Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Local Area Network Menurut Badrul (2012:13) Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali di gunakan untuk menghubungkan komputer pribadi dan workstation dalam suatu perusahaan atau pabrikpabrik untuk memakai bersama sumber daya dan saling bertukar informasi Client-server Menurut Syafrizal (2005:2) Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer webserver. Dan bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah serverjtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multiservice yaitu mail server, web server, file server,database server dan lainnya. Throughput Menurut Daryanto (2008:3) throughput adalah jumlah data persatuan waktu yang dikirim untuk suatu titik jaringan atau suatu titik ke titik jaringan yang lain. Sistem throughput atau jumlah throughput adalah jumlah rata-rata data yang dikirimkan untuk semua terminal pada sebuah jaringan. Open System Interconection (OSI) Menurut Lukas (2006:22) Model Open System Interconection (OSI) dikembangkan oleh International Standard Organization sebagai model untuk merancang komunikasi sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan protokol lainnya. OSI terdiri dari tujuh layer, dan standard OSI telah diterima di industri komunikasi yang mana dipakai untuk karakteristik, elektrik, dan prosedur dari perlengkapan komunikasi. Bandwidth Menurut Silitonga (2014:19) Bandwitdh merupakan lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwith yang berbeda.
[2]
Wireless Menurut Sopandi (2010:113) Wireless (Jaringan Nirkabel) adalah satu jaringan komunikasi antar komputer dengan menggunakan frekuensi radio. Sering disebut juga jaringan WiFi atau WLAN. Wireless Local Area Network Menurut Sofana (2013:330) Wireless Local Area Network merupakan salah satu jaringan komputer lokal yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data. Quality of Service Menurut Haryadi (2013:12) Kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan untuk yang lebih baik lagi bagi layanan traffic yang melewatinya. QOS merupakan sebuah sistem arsitektur end to end dan bukan merupakan sebuah feature yang dimiliki oleh jaringan. Wireless PCM-CIA Adapter Menurut Wahana (2010:6) Wireless PCM-CIA Adapter merupakan perangkat yang dapat dipasang pada notebook, pada slot PCM-CIA. Mode Jaringan Wi-Fi Menurut Waloeya (2012:12) Teknik optimasi wi-fi tidak dapat terlepas dari mode koneksi sebuah jaringan Wi-Fi. Teknik optimasi Wi-Fi pada dasarnya adalah sebuah cara dimana perangkat Wi-Fidapat terkoneksi secara efisiensi dan teratur sehingga kinerja dari masing-masing klien dapat bekerja secara efektif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Quality of Service(QoS) adalah kemampuan dari sebuah layanan untuk menjamin performansi dan merupakan parameter untuk mengukur kualitas dari sebuah layanan jaringan. Lembaga Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks (TIPHON) mendefinisikan QoS sebagai pengaruh performansi secara keseluruhan yang menentukan tingkat kepuasan pengguna layanan. Dengan menggunakan software atau tools Wireshark dan FileZilla, dapat diperoleh hasil data QoS seperti bandwidth, delay, packet loss, throughput, dan jitter. Delay adalah total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari suatu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya, sedangkan Packet Loss (error) adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu penyebab packet loss adalah antiran yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Adapun hasil pengujian delay yang dilakukan pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang, data hasil pengujian delay dapat dilihat pada tabel 1, 2, 3 dan 4 : Tabel 1. Nilai Delay Lantai 1 NO 1 2 3 4 5
WLAN Waktu Monitoring Pengujian 1 09.00 WIB Pengujian 2 10.00 WIB Pengujian 3 11.00 WIB Pengujian 4 12.00 WIB Pengujian 5 13.00 WIB Rata-rata
Packet 120.092 115.203 119.789 119.232 134.344
[3]
Dellay Ratarata (m/s) 59.428/sec 91.680/sec 122.386/sec 123.345/sec 117.708/sec 102.909/sec
TIPHON Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
Tabel 2. Nilai Delay Lantai 2 NO 1 2 3 4 5
WLAN Waktu Monitoring Pengujian 1 09.00 WIB Pengujian 2 10.00 WIB Pengujian 3 11.00 WIB Pengujian 4 12.00 WIB Pengujian 5 13.00 WIB Rata-rata
Packet 138.205 137.995 119.197 119.697 124.216
Dellay Ratarata (m/s) 123.464/sec 127.028/sec 126.560/sec 116.310/sec 169.789/sec 132.630/sec
TIPHON Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Bagus Sangat Bagus
Tabel 3. Nilai Delay Lantai 3 NO 1 2 3 4 5
WLAN Waktu Monitoring Pengujian 1 09.00 WIB Pengujian 2 10.00 WIB Pengujian 3 11.00 WIB Pengujian 4 12.00 WIB Pengujian 5 13.00 WIB Rata-rata
Packet 119.283 119.063 119.051 119.105 77.551
Dellay Ratarata (m/s) 131.336/sec 125.334/sec 130.483/sec 129.864/sec 117.759/sec 126.955/sec
TIPHON Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
Tabel 4. Nilai Delay Lantai 4 NO 1 2 3 4 5
WLAN Waktu Monitoring Pengujian 1 09.00 WIB Pengujian 2 10.00 WIB Pengujian 3 11.00 WIB Pengujian 4 12.00 WIB Pengujian 5 13.00 WIB Rata-rata
Packet 119.478 119.314 119.288 119.173 109.146
Dellay Ratarata (m/s) 119.921/sec 130.850/sec 130.293/sec 131.650/sec 124.325/sec 127.407/sec
Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
(126.955)
(127.407)
TIPHON
Dibawah ini gambar dari grafik pengujian Delay 140.000 120.000 100.000
(102.909)
(132.630)
80.000 60.000 40.000 20.000 0 Lantai 1
Lantai 2
Lantai 3
Gambar 1. Grafik Pengujian Delay
[4]
Lantai 4
Adapun pengujian terhadap packet loss pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang, data hasil pengujian packet loss dapat dilihat pada tabel 5, 6, 7 dan 8 : Tabel 5. Hasil Packet Loss Lantai 1
NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata-rata
Waktu 09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
Packet Loss (%) 0 0 0 0 0 0
TIPHON Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
Tabel 6. Hasil Packet Loss Lantai 2
NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata-rata
Waktu 09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
Packet Loss (%) 2 2 2 2 2 2
TIPHON Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
Tabel 7. Hasil Packet Loss Lantai 3 NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata-rata
Waktu 09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
Packet Loss (%) 2 0 2 2 2 2
TIPHON Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
Tabel 8. Hasil Packet Loss Lantai 4 NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata-rata
Waktu 09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
[5]
Packet Loss (%) 0 2 2 0 0 1
TIPHON Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus Sangat Bagus
Dibawah ini gambar dari grafik pengujian Packet Loss 2,5
(2 %)
(2 %)
2
1,5
1
(1 %)
0,5
(0 %) 0 Lantai 1
Lantai 2
Lantai3
Category 4
Gambar 2. grafik pengujian Packet Loss Pengujian Throughput Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth, karena throghput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix sementara throughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Cara pengujian throughput penulis menggunakan aplikasi Wireshark dan FileZilla. Adapun hasil pengujian throughput pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang, data hasil throughput dapat dilihat pada tabel 9, 10, 11 dan 12 : Tabel 9. Hasil Throughput Lantai 1 NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata - rata
Waktu
Throughput
09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
0.967 KB/sec 0.726 KB/sec 0.965 KB/sec 0.975 KB/sec 0.909 KB/sec 1.053 KB/sec
Tabel 10. Hasil Throughput Lantai 2 NO 1 2 3 4
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4
Waktu
Throughput
09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB
0.972 KB/sec 1.001 KB/sec 0.998 KB/sec 0.915 KB/sec
[6]
5
Pengujian 5 13.00 WIB Rata - rata
1.397 KB/sec 1.056 KB/sec
Tabel 11. Hasil Throughput Lantai 3 NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata - rata
Waktu
Throughput
09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
1.036 KB/sec 0.989 KB/sec 1.029 KB/sec 1.024 KB/sec 0.927 KB/sec 1.001 KB/sec
Tabel 12. Hasil Throughput Lantai 4 NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata - rata
Waktu
Throughput
09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
0.945 KB/sec 1.032 KB/sec 1.028 KB/sec 1.038 KB/sec 0.980 KB/sec 1.004 KB/sec
Dibawah ini gambar dari grafik pengujian Throughput 1.070
(1.056)
1.060 1.050
(1.053)
1.040 1.030 1.020 1.010
(1.001)
1.000
(1.004)
990 980 970 Lantai 1
Lantai 2
Lantai3
Lantai 4
Gambar 3. grafik pengujian Throughput Pengujian Jitter Jitter didefinisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu kedatangan paket. Banyak hal yang mempengaruhi jitter, diantaranya adalah peningkatan trafik secara tiba-tiba sehingga penyempitan bandwitdh dan menimbulkan antrian. Contoh dibawah ini kita [7]
mencoba mendapatkan nilai jitter dengan menggunakan tool FileZilla dengan mencoba koneksi keserveryang terhubung ke jaringan LAN STMIK PalComTech dengan menggunakan protokol FTP, data hasil pengujian jitter dapat dilihat pada table 13, 14, 15 dan 16 : Tabel 13. Hasil Jitter Lantai 1 NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata – rata
Waktu
Rata – rata (ms)
09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
2020.783/ms 1256.584/ms 978.783/ms 966.651/ms 1141.329/ms 1272.826/ms
Tabel 14. Hasil Jitter Lantai 2 NO 1 2 3 4 5
NO 1 2 3 4 5
WLAN Waktu Rata – rata (ms) Monitoring Pengujian 1 09.00 WIB 1119.391/ms Pengujian 2 10.00 WIB 1086.335/ms Pengujian 3 11.00 WIB 941.818/ms Pengujian 4 12.00 WIB 1029.124/ms Pengujian 5 13.00 WIB 731.591/ms Rata – rata 981.6518/ms Tabel 15. Hasil Jitter Lantai 3 WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata – rata
Waktu
Rata – rata (ms)
09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
908.225/ms 949.963/ms 912.388/ms 917.149/ms 658.554/ms 869.2558/ms
Tabel 16. Hasil Jitter Lantai 4 NO 1 2 3 4 5
WLAN Monitoring Pengujian 1 Pengujian 2 Pengujian 3 Pengujian 4 Pengujian 5 Rata – rata
Waktu
Rata – rata (ms)
09.00 WIB 10.00 WIB 11.00 WIB 12.00 WIB 13.00 WIB
996.310/ms 911.836/ms 915.534/ms 905.227/ms 877.910/ms 921.3634/ms
[8]
Dibawah ini gambar dari grafik pengujian Jitter 1400
(1272.826)
1200
(981.6518) (931.3634)
1000
(869.2558)
800 600 400 200 0 Lantai 1
Lantai 2
Lantai3
Lantai 4
Gambar 4. grafik pengujian Jitter Pembahasan Delay Dari hasil pengujian parameter delay diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 132.630/sec sedangkan nilai terendah 102.909/sec dan rata-rata nilai delay 122.475/sec dengan kategori sangat bagus menurut TIPHON. File yang di kirim memiliki waktu delay (ms) rata-rata (average) berada pada kisaran 120/sec, kecuali terkadang memiliki lonjakan delay yang cukup tinggi yaitu diatas 400 ms, hal ini dikarenakan pengaruh distorsi dan redaman. Pembahasan Packet Loss Dari hasi pengujian parameter packet loss diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 2% sedangkan nilai terendah 0% dan rata-rata persentase packet loss sekitar 1.25% dengan kategori sangat bagus menurut TIPHON. Faktor penyebab packet loss dapat terjadi karena adanya collision atau tabrakan/tumbukan antara data pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi-aplikasi yang ada pada jaringan WLAN di STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima, jika terjadi kongesti atau kelebihan beban dalam jaringan WLAN yang cukup lama, buffer akan penuh dan data baru tidak akan diterima, hal inilah yang bisa menyebabkan packet loss. Pembahasan Throughput Dari hasil pengujian parameter throughput diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 1.056 KB sedangkan nilai terendah 1.001 KB dan rata-rata nilai throughput1.028 KB. Faktor-faktor seperti redaman, gangguan sinyal yang melewati access point antar ruangan dan juga kapasitas bandwidth yang disediakan masing-masing WLAN yang juga mempengaruhi hasil pengukuran ini. Pembahasan Jitter Berdasarkan hasil pengukuran terhadap skema perangkat jaringan WLAN pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang di dapat hasil nilai tertinggi yaitu 1272.826/ms sedangkan nilai terendah 869.255/sec dan dari nilai rata-rata jitter 1013.774/milisecond (ms).
[9]
Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai jitter diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengelolaan data, rute yang berbeda, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket diakhir perjalanan jitter. Jitter umumnya disebut variasi delay, karena berhubungan erat dengan latency yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada transimisi data dalam jaringan. Hasil analisis dan faktor yang mempengaruhi nilai QoS Dari hasil pengukuran analisa jaringan WLANyang dilakukan di STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang bahwa jaringan di STMIK PalComTech memiliki kualitas yang sangat bagus dan jarang sekali terjadi turunnya nilai QoS. Adapun hasil analisa yang telah dilaksanakan pengukuran terhadap empat parameter QoS yang terdiri dari delay, packet loss, throughput, dan jitter serta faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil pengukuran antara WLAN seperti tabel di bawah ini, berikut perbandingan parameter QoS : Table 17. Perbandingan Parameter QoS No 1 2 3 4
WLAN Monitoring Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Rata – rata
Delay 102.909/sec 132.630/sec 126.955/sec 127.407/sec 122.475/sec
Packet Loss (%) 0 2 2 1 1.25 %
Throughput
Jitter
1.053KB/sec 1.056KB/sec 1.001KB/sec 1.004KB/sec 1.028KB/sec
1272.826/ms 981.651/ms 869.255/ms 921.363/ms 1013.774/ms
Dibawah ini grafik Parameter QoS perlantai 1400
1272,826
1200 1056 981,651
1053 1000
1004 921,363
1001 869,255
800 600 400 200 102.909 0 0 Lantai 1 Delay (/sec)
132,631
126,955 2
127,407
2
Lantai 2
Lantai 3
Packet Loss (%)
Throughput (KB/sec)
1 Lantai 4 Jitter (/ms)
Gambar 5. grafik Parameter QoS perlantai Berdasarkan penelitian terdahulu yang kami kutip terdapat persamaan dan perbedaan, persamaan terdapat pada faktor penyebab yang mempengaruhi hasil pengujian parameter QoS yang terdiri dari throgphut, delay, packet loss, dan jitter sangat berpengaruh terhadap
[10]
kinerja jaringan WLAN, begitu juga dengan kapasitas bandwidth berpengaruh terhadap nilai QoS. Telah dijelaskan dari penelitian sebelumnya pada faktor penyebab yang mempengaruhi hasil pengujian parameter QoS delayyaitu terdapat lonjakan nilai delay yang cukup tinggi yaitu diatas 400 ms, hal ini dikarenakan pengaruh distorsi dan redaman. Pada packet loss faktor penyebab yang terjadi karena adanya collision atau tabrakan/tumbukan antara data pada jaringan, umumnya perangkat jaringan meiliki buffer utuk menampung data yang diterima. Dari hasil pengujian througphut faktor seperti redaman yang mempengaruhi hasil pengukuran. Dan variasi dalam panjang antrian, dalam pengolahan data dan rute yang berbeda yang sering mempengaruhi nilai jitter. Adapun beberapa faktor perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu, perbedaannya terdapat pada parameter yang diukur, jika penelitian terdahulu melakukan pengujian tiga parameter yaitu bandwidth,delay, dan packet lossmaka penelitian yang penulis lakuakan empat parameter yaitu throgphut, delay, packet loss, dan jitter. Kemudian tools yang digunakan penelitian terdahulu yaitu menggunakan tools Axence NetToolsmaka penulis menggunakan tools Wireshark dan FileZilla.
PENUTUP Dari hasil analisa jaringan Wireless Local Area Network (WLAN) menggunakan metode pengukuran Quality Of Service (QoS) di STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang didapatkan kesimpulan, Quality Of Service jaringan WLAN yang terdiri dari packet loss, throughput, delay, jitterdan bandwidth untuk pengukuran dari client terhadap server berpengaruh terhadap QoS jaringan WLAN pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang terutama pada traffic atau intranet untuk tiap-tiap perangkat hardware dan software.Setelah dilakukannya pengukuran terhadap jarigan WLANdi STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang dapat disimpulkan bahwa dari tinggi rendahnya pengukuran parameter throughputdengan nilai tertinggi 1.056 KB dan terendah 1.001 KB, delaydengan nilai tertinggi 132.630/sec dan terendah 102.909/sec, jitter dengan nilai tertinggi 1272.826/ms dan terendah 869.255/ms, dan packet lossdengan nilai tertinggi 2% dan terendah 0%.Hal ini disebabkan oleh karena pengukuran ini dilakukan pada saat traffic sibuk yaitu antara pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Mengurangi beban trafik dalam jaringan, karena jaringan yang telah terbebani lebih dari 50% alokasi total seluruh bandwidth yang tersedia akan mengakibatkan pengaruh yang cukup signifikan terhadap delay serta pemakaian jaringan melebihi total bandwidth akan mengakibatkan terjadinya packet loss.Mengatasi faktor-faktor yang bisa menyebabkan turunnya nilai QoS seperti untuk mengatasi redaman pada media transmisi yang digunakan, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal, untuk mengurangi nilai distorsi dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dan menjaukan media transmisi dari medan listrik dan menggunakan kabel yang terisolasi untuk menghindari noise. DAFTAR PUSTAKA Badrul, Muhammad. 2012. Teknik Komputer Jaringan. Jakarta Timur: Inti Prima Promosindo. Daryanto. 2008. Teknik Jaringan Komputer. Yogyakarta: Alfabeta.
[11]
Haryadi, Sigit. 2013. Telecommunication Service and Experiance. ITB Bandung: CV. Lantif Safari Media. Lukas. 2006. Teknik Digital, Mikroprosesor dan Mikrokomputer. Bandung: Penerbit Informatika Silitonga, Parasian & Morina, Irene Sri.2014. Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan Kampus dengan Menggunakan Microtic Routerboard.(Jurnal TIMES, Volume III, No. 2, 2014: 19-24). Sofana, Iwan. 2011. Teori dan Model Praktikum Jaringan Komputer. Bandung: Modula. Sopandi, Dede. 2010. Installasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Penerbit INFORMATIKA. Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Wahana Komputer. 2010. Tips Jitu Optimasi Jaringan Wi-Fi. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Waloeya, Yohan Jati. 2012. Computer Networking. Yogyakarta: CV. Andi Offset.
[12]