36
3.1
BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Man Batudaa pada pelajaran Fisika khususnya pada materi perubahan wujud zat 3.1.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/1013 selama kurang lebih 2 bulan. 3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Populasi Penelitian Sugiyono (2012: 117) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Man Batudaa dengan sub populasi adalah siswa kelas X pada tahun pelajaran 2012/2013
yang berjumlah 91 siswa dan tersebar pada 4 kelas dengan jumlah
masing-masing dapat di lihat di bawah ini. Tabel 3: Sub populasi siswa kelas X Man Batudaa Kelas X Jumlah XA 20 B X 22 Cc 24 D X 25 Jumlah 91 Sumber: Absen siswa kelas X Man Batudaa tahun ajaran 2012/2013
37
3.2.2. Sampel Penelitian Sugiyono (20011: 121) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas yakni kelasXC dengan jumlah 25 siswa sebagai kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigatin (GI) dan Examples Non Examples dan kelas XD dengan jumlah siswa 24 siswa sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples. Kedua kelas ini di nilai homogen ditinjau dari kemampuan siswa, bahan ajar yang digunakan guru mengajar. 3.3
Variabel Penelitian
3.3.1 Variabel Bebas (X) Sugiyono (2012: 61) Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab berubahnya atau timbulnya variabel defenden (terikat). Variabel bebas dalam penelitian ini mengarah pada model pembelajaran yang akan digunakan. Dalam hal ini subyek yang akan dijadikan sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigatin (GI) dan Examples Non Examples dan Kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Examples Non Example. 3.3.2 Variabel Terikat (Y) Sugiyono (2012: 61) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian
38
ini yakni hasil belajar setelah proses pembelajaran. Hasil belajar siswa pada penelitian ini sebagai peningkatan pencapaian atau ketuntasan belajar siswa terhadap materi yang telah diberikan. 3.4
Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbedaan hasil belajar siswa, antara
siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Type Grouf Investigatin dan Examples Non Examples dengan siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples (sebagai kelas kontrol). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Dalam metode ini akan dilihat hubungan sebab akibat dari penggunaan perlakuan pada kelas eksperimen dan membandingkan hasilnya dengan kelas kontrol. 3.5
Teknik Pengumpulan Data
3.5.1 Instrumen Penelitian Arikunto (2005: 155) Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Alat ukur dalam penelitian dinamakan instrument. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes yang digunakan berbetuk uraian yang disesuaikan dengan kompotensi dasar, indikator hasil belajar, tujuan pembelajaran dan materi yang disajikan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah skor kemajuan belajar siswa yang diperoleh melalui tes. Tes-tes tersebut dapat berupa pretest pada awal kegiatan belajar mengajar dan pada akhir pemberian materi diadakannya postest.
39
3.5.2 Pengujian Validitas Tes Menurut Arikunto (2010: 101) validitas tes adalah tingkat suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya di ukur. Validitas merupakan syarat yang terpenting dalam suatu alat evaluasi. Dimana suatu teknik evaluasi dikatakan mempunyai validitas yang tinggi (disebut valid) jika teknik evaluasi (tes) itu dapat mengukur apa yang sebenarnya akan di ukur berdasarkan kritria tertentu. Tujuan pengujian validitas tes hasil belajar adalah untuk melihat apakah tes tersebut layak untuk digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini. Data yang digunakan untuk uji validitas ini merupakan data hasil uji coba. Untuk menghitung koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrument digunakan koefisien korelasi product moment (r) yang menggunakan rumus:
=
∑ ( ∑
(∑ )(∑ )
(∑ ) )( ∑
....................... (1) (∑ ) ) Arikunto, (2010: 171).
Dimana rXY = Koefisien korelasi yang dicari X = Nilai Variabel 1 Y = Nilai Variabel 2 N = Jumlah responden/banyaknya subjek pemilik nilai. Dengan taraf nyata α = 0,05 dan kriteria interval kepercayaan 95%. Kriteria pengujiannya adalah suatu tes dikatakan valid jika rhitung > rdaftar . Tabel kritis nilai Product Moment dapat dilihat pada lampiran 7. Dengan membandingkan harga rhitung dengan harga rdaftar setiap item soal (Penghitungannya dapat dilihat pada lampiran 7) diperoleh bahwa rhitung > rdaftar
40
(0.444). Ini berarti terdapat beberapa item soal valid dan cukup baik sebagai alat pengumpul data. Koefisien validasi tersebut dapat dilihat pada tabel 4 berikut Tabel 4. Nilai validasi setiap item soal No Soal Koefisien Validasi Status validasi 1. 0.73486 Valid 2. 0.542479 Valid 3. 0.58719 Valid 4. 0.53196 Valid 5. 0.71859 Valid 6. 0.74973 Valid 7. 0.76582 Valid 8. 0.766081 Valid Dari hasil pengujian validitas diperoleh bahwa semua item tes valid pada tes hasil belajar dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini. 3.5.3 Pengujian Relaibitas Tes Reliabilitas adalah proporsi keragaman skor tes yang disebabkan oleh keragaman sistematis dalam populasi peserta tes. Reliabitas dapat diartikan sebagai sejauh mana keterpatan alat pengukuran yang digunakan sehingga di percaya dalam pengunaannya. Realibitas tes berhubungan dengan tingkat kesalahan tes. Semakin sedikit tingkat kesalahan dalam tes, maka tes tersebut semakin reliabel, suatu tes akan valid jika tes tersebut reliaabel. Reliabilitas tes ini dalam penelitian ini, di ukur dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach seperti pada persamaan berikit: t n si r1 ....................... (2) 1 2 n 1 st
(Arikunto, 2010: 180).
41
Dimana :
r11 = Reliabilitas instrumen K = Banyaknya butir soal ∑ = Jumlah varians skor tiap-tiap item 2 t = Varians total 1
= Bilangan konstan
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh reliabilitas tes r11 = 0.78, ini berarti bahwa tingkat reliabilitas tes tersebut tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tes tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data pada penelitian ini. Pengujian reliabilitas tes yang menggunakan rumus Alpha Cronbachtt melalui beberapa langkah – langkah sebagai berikut : a.
Menentukan varians setiap item soal X 2
12
( X )2 . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . (3) N N
(Arikunto, 2010:173) Hasil perhitungan varians seperti pada lampiran 7 dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 5. Nilai varians setiap item soal No Soal 1 2 3 4 5 6 7 8
Varians 1,09 0.93 8.36 1.02 0,77 2,4 8.72 14.62
42
b.
Menghitung reliabilitas tes Dari hasil perhitungan pada lampiran 7 diperoleh reliabilitas tes adalah 0,77862. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, tes reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data pada penelitian ini.
3.6
Teknik Analisis Data
3.6.1 Uji Normalitas Data Kenormalan data merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam analisis statistik. Untuk menguji normalitas data, apakah data hasil penelitian yang diperoleh terdistribusi normal atau tidak terdistribusi normal, digunakan pengujian statistik yaitu Chi- Kuadrat dengan persamaan: =∑
(
)
.......................... (4) (Arikunto, 2010: 312).
Dimana: = Harga Chi kuadrat yang dicari = Frekuensi yang ada (frekuensi observasi atau frekuensi sesuai dengan keadaan) = Frekuensi yang diharapkan, sesuai dengan teori 2 2 hitung < tabel (data terdistribusi normal) 2 2 > hitung tabel (data tidak terdistribusi normal) Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan dengan Chi kuadrat ( 2) dengan Chi kuadrat ( 2) yang diambil dari daftar nilai kritis uji Chi kuadrat ( 2). Kriterianya adalah : H0 :
2
Ha :
2
<
2
>
2
daftar
daftar
: Data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol berdistribusi normal. : Data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen atau kelas kontrol berdistribusi tidak normal
43
Tabel 6. Uji Normalitas Data Hasil Belaja Kelas
Jenis Test Pretest
Eksperiment
Posttest Pretest Posttest
Kontrol
Hitung 10,875
Tabel 11,07
4.58464 4.48432 7,08016
11,07 11,07 11,07
Dari hasil perhitungan diperoleh
hitung
Keterangan Normal Normal Normal Normal
untuk kelas eksperimen saol pretest
sebesar 10,87 dan posttest 4.58464. Sedangkan untuk kelas kontrol diperoleh soal pretest 4.48432dan posttest 7,08016. Pada teraf nyata = 0,05 diperoleh
Tabel
=
11,07. Maka hasil ini menunjukkan bahwa data skor tes hasil belajar siswa untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal χ 2hitung ≤ χ 2tabel dapat dilihat pada lampiran 9. 3.6.2 Pengujian Homogenitas Varians Pengujian homogenitas bertujuan untuk mengetahui keseragaman kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai subyek penelitian. Homogenitas instrumen pada penelitian ini diuji dengan menggunakan uji Bartleth (Arikunto, 2010: 364). Uji Bartleth statistik chi-kuadrat dihitung dengan menggunakan persamaan 4 berikut.
2 X hitung ln 10 B ni 1 log S i2 .......................(5)
S2
( ( ni 1) S i2
( n 1) B (log S ) ( n
...................................(6)
i
2
Dimana:
i
1)
ni = Ukuran sampel Si2 = Varians i = Menyatakan kelas
...................................(7)
(Sudjana, 2005: 263)
44
Dengan In 10 = 2,3026, disebut logaritma asli dari bilangan 10. Kriteria ≤
pengujian normalitas data ini adalah tolak H0 jika (
)(
)
(
)(
),
dengan
diperoleh dari daftar distribusi nilai persentil untuk dk = (k-1) dan taraf
= 0,05. Dalam hal lainnya H0 diterima. (Sudjana, 2005: 273). Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa nyata = 0,05
diperoleh
Tabel
sebesar 4,832 Pada taraf
5,991. Hal ini artinya varians data populasi
tergolong homogen. Untuk pengujian homogenitas varians data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 10. Dengan taraf nyata , kita tolak hipotesis Ho jika 2
2 (1 )(k 1), di
mana 2 (1 )(k 1) didapat dari daftar distribusi chi-kuadrat dengan peluang (1- ) dan dk = (k-1). H0 : 1 = 2 : Populasi mempunyai varians yang homogen Ha : 1 2 : Populasi mempunyai varians yang tidak homogen Jika harga X2 hitung lebih kecil atau sama dengan harga X2 tabel, maka H0 diterima, dan jika X2 hitung lebih besar dari harga X2 tabel, maka H0 ditolak. 3.6.3 Uji Hipotesis Setelah pengujian normalitas data dilakukan, maka selanjutnya dilaksanakan pengujian hipotesis, pengujian hipotesis bertujuan untuk membandingkan hasil belajar siswa pada dua kelas sebagai objek penelitian. Pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilakukan secara statistic dengan menggunakan statistic
45
uji t. Statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesis yaitu dengan menggunakan persamaan 5 berikut.
t S
Dimana: t = X1= X 2= n1 = n2=
X1 X2 .......................(5) 1 1 1 n1 n2
Nilai hitung Nilai-rata-rata kelas eksperimen Nilai-rata-rata kelas kontrol Jumlah responden kelas eksperimen Jumlah responden kelas kontrol
Sudjana (2005: 239) Dengan menggunakan rumus statistika uji t, diperoleh t hitung > t tabel = 3,83 > 2,00. Dengan kata lain t hitung berada diluar daerah penerimaan hipotesis, penelitian ini menolak hipotesis Ho (Ho ditolak) yang berarti menerima hipotesis (H1) yaitu terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang menerapkan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigatin dan Examples Non Examples dengan hasil belajar yang menerapkan Model Pembelajaran Examples Non Examples. Lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 12. Ho :
H1 :
: tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa antara kelas yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigatin dan Examples Non Examples dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples. : terdapat perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar siswa antara kelas menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigatin dan Examples Non Examples dengan kelas yang menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples
46