PERTOBATAN SYED KAMRAN MIRZA
SYED KAMRAN MIRZA MENINGGALKAN ISLAM Versi pendek wawancara ini telah muncul di Front Page Magazine pada tanggal 02 January 2009. Tamu Wawancara Frontpage hari ini adalah Dr. Syed Kamran Mirza, penulis buku Roots of Islamic Terrorism (Akar Terorisme Islam) dan penulis lain dari Beyond Jihad (Perihal Jihad (yang Lebih Luas)) dan Leaving Islam-Apostates Speak Out (Meninggalkan Islam – Pernyataan para Murtadin). FP: Dr. Mirza, selamat datang di Wawancara Frontpage. Mirza: Terima kasih atas undangan wawancara di majalah Frontpage. FP: Mari kita mulai diskusi ini dengan latar belakang dan perjalanan hidupmu. Kau lahir dalam keluarga Muslim di Bangladesh dan bekerja sebagai dosen perguruan tinggi selama bertahun-tahun. Mohon ceritakan latar belakang Islam-mu dan bagaimana akhirnya kau murtad, apa konsekuensinya, dll. Mirza: Aku lahir di keluarga biasa Muslim di Bangladesh. Orangtuaku adalah Muslim taat dan bahasa asli mereka adalah Bengali. Di masa kanak², aku mengenyam pendidikan Islam dari jam 6 sampai 8 pagi di
Maktab (sekolah agama di mesjid) sebelum pergi ke sekolah biasa jam 10 pagi. Di Maktab aku belajar berbagai Sura/aturan²/tatacara ibadah untuk melakukan sholat 5 waktu, dan belajar membaca Qur‟an dalam bahasa Arab. Akan tetapi, aku tidak pernah memahami satu pun kata dalam Qur‟an atau Sura, dan hal ini sangat menjengkelkanku. Aku dulu bangga dan bahagia karena terlahir sebagai Muslim, karena para Mullah mengatakan Islam adalah kebenaran sejati dan agama terbaik di seluruh dunia. Qur‟an adalah firman Allah yang sempurna, dan Allah hanya cinta agama Islam dan semua agama lain salah dan jelek. Semua umat non-Muslim adalah kafir dan mereka semua akan masuk neraka. Di seluruh muka bumi, umat Muslim adalah umat yang terbaik, dan Allah hanya cinta Muslim. Hanya Muslim saja yang bakal masuk surga. Aku juga diajari oleh para Maulana dan Mullah bahwa suatu hari nanti seluruh dunia akan memeluk Islam, karena demikianlah rencana Allah. Meskipun para Mullah memberitahuku bahwa Allah mencintai Muslim, terutama yang taat, tapi aku tidak pernah melihat kenyataannya di dunia nyata. Jika Allah memang benar² mengasihi Muslim, maka mengapa Dia tidak melihat penderitaan Muslim miskin? Yang paling mengherankanku adalah kenyataan mengapa agama Islam dan kemiskinan selalu berjalan bergandengan tangan. Maksudku adalah, orang miskin selalu sangat relijius, sedangkan orang kaya kebanyakan adalah liberal dan tidak relijius. Sewaktu terjadi perjuangan kemerdekaan oleh masyarakat Bengali di tahun 1971, aku sangat terkejut ketika mengetahui 95% Islamis (imam² Islam – para mullah, maulana, Qari, Hafez, murid² Madrasah) malah mendukung Junta Militer Pakistan yang menindas usaha kemerdekaan masyarakat Bengali. Tentara Pakistan membunuhi pria, wanita, dan anak² Bengali, yang kebanyakan adalah umat Hindu, dalam jumlah ribuan per hari di seluruh negara. Para tentara itu membakari ribuan rumah, memperkosa ribuan wanita Bengali dan merampoki harta mereka dengan alasan menyelamatkan Islam. “Selamatkan Pakistan untuk menyelamatkan Islam,” begitulah slogan mereka. Para Mullah fanatik menangkapi wanita² muda Bengali (kebanyakan Hindu, tapi sebagian juga Muslim) dan menyerahkan mereka untuk jadi budak² seks para prajurit Pakistan yang sedang berjuang menyelamatkan Islam. Para Islamis dan Mullah mengatakan padaku, “Sudah merupakan tugas suci Muslim untuk membunuh kafir. Umat Hindu adalah kafir dan karenanya sudah jadi tugas kita untuk membunuh mereka!” Aku bertanya padanya apakah perintah itu tercantum untuk bunuh umat Hindu tercantum dalam Qur‟an atau hadis. Sang Mullah menjawab,”Iya!” Pada saat itu, aku tidak bisa memeriksa pernyataan sang Mullah karena aku tidak bisa bahasa Arab dan aku tak menemukan terjemahan Qur‟an dalam bahasa Bengali.
Para Mullah Bengali ini mendukung tentara Pakistan dengan sepenuh hati dan pikiran untuk membunuhi sesama bangsa sedarah Bengali untuk menyelamatkan Pakistan. Aku tidak mengerti apa hubungan Islam dengan perjuangan kemerdekaan negara Bengali. Sikap pengkhianatan para Mullah ini merupakan awal proses murtadku. Aku tidak kunjung mengerti mengapa para Muslim setelah membaca Qur‟an dan hadis (yang mereka sebut sebagai buku² Allah) berubah menjadi manusia berjiwa setan? Karenanya, aku segera melakukan penyelidikan tentang apa isi Qur‟an dan ahadis yang sanggup mengubah manusia menjadi bahkan lebih buas daripada singa kelaparan! Sejak hari itu, aku mulai membaca Qur‟an sedikit demi sedikit. Semakin banyak aku membacanya, semakin kaget pula diriku. Awalnya aku mencari pesan illahi, filosofi, sains, etika, moralitas, masalah sosial politik dalam Qur‟an. Tapi celaka! Qur‟an adalah buku yang tak berkronologi, tiada filosofi, tiada sains sama sekali (tapi banyak sains ngawur), perintah² yang bertentangan dengan etika dan moralitas, pengulangan yang terus-menerus, ajaran sosial dan politik kuno yang tidak dapat diterapkan lagi dalam standard jaman modern; dan di atas semuanya, Qur‟an adalah kumpulan tulisan² penuh takhayul. Aku juga mendapatkan bahwa Qur‟an itu buku yang penuh kebencian, kekejaman, ketidaketisan, dan yang terpenting adalah tiada hal illahi apapun di dalamnya. Aku tidak menemukan apapun dalam Qur‟an yang tidak mungkin dikatakan atau dipikirkan manusia di abad ke 7 M. Qur‟an sarat ayat² yang membangkitkan kebencian dan pembunuhan (contohnya adalah Q 5:51, 9:5, 3:85, 8:39, 9:29, 47:4, 2:191). Beberapa ayat² kebencian dalam Qur‟an dan Hadis yang paling mengganggu benakku akan kulafalkan di dalam bagian wawancara selanjutnya. Guru agamaku ketika masih kanak² (dia bernama Huzur Shaheb, yang adalah Mullah yang mengajarku Islam) selalu mengatakan padaku bahwa Islam adalah satu²nya agama pilihan Allah dan agama terdamai di seluruh dunia. Sekarang aku tidak mengerti bagaimana Allah memerintahkan umatnya untuk membunuh umat lain! Kesimpulanku adalah Qur‟an itu dibuat oleh manusia, sama seperti kitab² suci lain sebelum jaman Islam; dan aku lalu menyadari bahwa Nabi Muhammad mengarang Qur‟an demi kebutuhan dan ambisi pribadinya saja. Selain membuat ayat² yang menghalalkan keinginannya, dia pun juga mencontek dari berbagai kitab suci lain seperti Alkitab, kitab suci Zoroastria, dongeng² rakyat. Qur‟an penuh dengan berbagai dongeng dan khayalan masyarakat Arab kuno. Di saat itulah aku benar² meninggalkan Islam sama sekali, dan jadi humanis sekuler. Bagiku, semua manusia adalah sama; dan aku tidak membedakan agama apapun. Pada akhirnya, aku menyadari bahwa idenditas agama ternyata tidak penting sama sekali bagi manusia. Aku kutip pernyataan terkenal ini: “Agama adalah penghinaan bagi kehormatan manusia. Dengan atau
tanpa agama, kita akan tetap memiliki orang² baik yang melakukan hal² yang baik dan orang² jahat yang melakukan hal² yang jahat. Tapi agama bisa membuat orang baik² melakukan hal² yang jahat.” [pernyataan ahli fisika pemenang penghargaan Nobel bernama Steven Weiberger] FP: Bagaimana pendapatmu tentang pembantaian mengerikan Mumbai baru² ini? Mirza: Pembataain Mumbai (Bombay) merupakan bagian dari program jihadi global yang dilakukan para Islamis. Horor teror Mumbai, dan juga terorisme Islam yang banyak terjadi di berbagai bagian dunia (baik di negara² Muslim atau non-Muslim) merupakan bagian dari misi jihad Islam dunia yang diumumkan oleh Osama bin Laden (OBL) di tahun 1998. Para teroris Muslim ini sedang melakukan jihad global sambil menyebut berbagai nama kelompok Islam mereka, dan ini merupakan teknik tipuan mereka yang tidak disadari pihak kafir barat. Seringkali pihak Pemerintahan dan media Barat tidak mengerti teka-teki berbagai nama kelompok Islam dan apa hubungannya satu sama lain. Sebenarnya usaha mereka untuk mengerti adalah salah dan sia² belaka. Tidak peduli apapun nama organisasi Islam tersebut, semuanya merupakan bagian dari organisasi Jihad Islam modern di bawah Al-Qaeda – dan apa yang mereka lakukan erat hubungannya dengan Islam dan ajaran Qur‟an. Coba perhatikan analogi berikut: Jihad Islam (terorisme) adalah pohon besar yang beracun. Al-Qaeda adalah batang pohon utamanya yang tumbuh berakar di tanah subur (Islam dan Qur‟an) dan berbagai ratusan teroris dengan berbagai nama hanyalah cabang atau ranting dari pohon yang sama. Menciptakan nama baru atau berkali-kali mengganti nama adalah teknik tipuan Islamiah (sama halnya seperti penyakit yang menyebabkan organisme mengalami mutasi) untuk membuat kafir barat yang bodoh jadi kebingungan. Para teroris Islam ini semuanya berhubungan dengan pokok batang pohon (al-Qaeda) berancun ini dan tujuan mereka semua pun sama: untuk menghancurkan demokrasi barat, menghancurkan kebudayaan dan cara hidup barat dan menggantinya dengan kebudayaan dan Syariah Islam yang serupa dengan Taliban Afghanistan dan Saudi Arabia – yang telah disetujui oleh Allah di jaman 7 M. Penyangkalan dan penipuan: Muslim pada umumnya menyangkal ada orang Muslim yang terlibat dalam terorisme Islam di seluruh dunia. Muslim pada umumnya dan Muslim kaffah pada khususnya menyebarkan teori konspirasi aneh yang menyalahkan Amerika, Israel, dan India tentang pembantaian Mumbai. Sampai hari ini, sekitar 95% Muslim percaya bahwa 9/11 adalah konspirasi Amerika-Yahudi yang bertujuan menghancurkan Islam yang damai. Muslim bisa saja mengutuk terorisme, tapi mereka tidak akan pernah mengutuk nama gang dan identitas teroris Islam dan mereka selalu saja mengarang-ngarang teori konspirasi dan
tidak percaya sama sekali akan laporan media barat. Terlebih penting lagi, Muslim pada umumnya tidak pernah mengutuk terorisme Islam dengan sepenuh hati. Titik. Para teroris Islam terus saja dapat persetujuan diam² dari jutaan Muslim dan Islamis yang munafik. Muslim kaffah (terutama yang di negara² Arab, Pakistan, dll) punya dua muka: pada media Barat, mereka mengaku mengutuk terorisme; sedangkan diantara golongan Muslim sendiri, mereka menyerukan Jihad Islam yang adalah sama persis dengan terorisme Islma. Muslim memang diijinkan Allah untuk berdusta demi kesuksesan Islam. Inilah yang kita sebut sebagai taqiyya untuk mengibuli orang barat kafir. Aku tidak suka mengatakan hal ini, tapi tampaknya para Islamis sukses besar dalam melakukan dusta ini. Jika kita kembali ke sejarah awal Islam di Arabia, Persia, dan negara² Afrika Utara, kita bisa melihat dengan jelas bahwa terorisme memang terjadi dalam nama Islam, dan hal ini disebut Ghuzawah Islamiah (penyerangan tiba² terhadap musuh) – serangan ini sama persis dengan yang dilakukan teroris Muslim di jaman modern. Nabi Islam melakukan setidaknya 90 lebih Ghuzawah di abad ke 7 M guna mendirikan agamanya, dengan cara membunuh, menyiksa, dan memutilasi puluhan ribu orang² pagan tak berdosa. FP: Siapa sih musuh² utama Islam? Mirza: Semua manusia non-Muslim adalah musuh² utama Islam. Ini termasuk: semua kafir (Hindu, animis, politheis, Budhis) dan semua orang² ahli kitab (Kristen dan Yahudi). Bagis Jihadis Islam modern (yang dimulai oleh OBL dan Al-Qaeda di tahun 1998), pihak Barat dipandang sebagai musuh utama, terutama Israel dan AS. Islam itu memang kepercayaan yang paling anti toleransi di dunia! Muslim tidak pernah menghormati agama lain selain Islam (Q 3:85). Dasar mantra Islam adalah „Kalima Tyyaba‟ yang menyatakan, “Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah RasulNya.” Pesan Islam yang utama adalah: Allah adalah satu²nya pencipta langit dan bumi dan Muslim adalah satu²nya umatNya yang paling sah dan benar. Orang² lain (Yahudi, Kristen, Hindu, dll) semuanya adalah kafir dan dibenci Allah. Karenanya, Muslim tidak menerima Tuhan atau Tuhan² lainnya, titik. Itulah sebabnya Muslim kaffah tidak mampu menghormati kepercayaan atau agama lain, bahkan mereka punya minat sangat besar menghancurkan segala kepercayaan/agama lain dan mendirikan Islam sebagai satu²nya agama di bumi yang hanya dimiliki Allah saja. Setidaknya begitulah yang dipercayai Muslim² kaffah seperti para jihadis Al-Qaeda di bawah pimpinan OBL dan juga Muslim umumnya yang mudah ditipu. Islam adalah satu²nya kepercayaan yang melarang penerapan agama lain di daerahnya. Saudi Arabia yang merupakan pusat Islam,
tidak pernah mengijinkan agama lain selain Islam untuk diterapkan di tanahnya. Sebaliknya, Saudi Arabia menghabiskan trilyunan dollar uang minyaknya untuk menyebarkan Islam ke seluruh dunia, termasuk AS, tanpa halangan apapun. Ingat ya, sikap atoleransi ini bukanlah hasil dari “pikiran radikal” Muslim seperti yang diduga para Barat kafir, tapi sikap itu benar² merupakan sifat asli Islam seperti yang telah ditetapkan dalam Qur‟an dan Sunnah. Sikap atoleransi ini merupakan alasan mendasar utama mengapa sang Nabi Islam menyelenggarakan peperangan terhadap para pagan dan dia terus mengobarkan setidaknya 78 peperangan dan membunuh puluhan ribu kafir pagan Arab. Apakah yang Dimaksud dengan Terorisme Islam? Terorisme Islam merupakan perintah Illahi bagi Muslim kaffah, dan mereka dengan bangga melakukannya tanpa ragu. Para Muslim kaffah tentunya tidak menyebut hal ini sebagai terrorisme, tapi sebagai Jihad Islam (Ghuzawahs) melawan kafir Barat. Membunuh kafir merupakan perintah suci illahi bagi setiap Muslim kafah yang dinyatakan berulangkali oleh Allah (dalam Qur‟an) dan Muslim yang bersedia melakukan hal ini akan diberi upah surgawi setelah mati. Muslim yang membaca Qur‟an dan mengerti maknanya juga percaya akan „rencana global‟ Islam dan perintah illahi untuk menyebarkan Islam (din-e-Islam) ke seluruh umat manusia di bumi. 9/11 yang terjadi di tanah Amerika adalah karena terorisme Islam, yang lalu berakibat terjadinya perang Afghanistan dan Irak. Jangan lupa akan hal itu. Islam adalah satu²nya agama yang membagi dunia dalam dua kelompok: 1. Tanah Perang “Darul harb” (wilayah milik kafir); dan 2. Tanah Damai “Darul Islam” (wilayah Muslim) Islam menuntut Muslim di tanah damai (semua negara² Islam) untuk memerangi seluruh tanah Perang sampai kafir tunduk menyerang dan berdamai (memeluk Islam). Terorisme (yang disebut Muslim sebagai Jihad) terus dilakukan di seluruh dunia untuk memperlemah kekuatan ekonomi dan moral kafir² Barat. Ingat ya bahwa serangan terorisme 9/11 dilakukan untuk menghancurkan ekonomi AS! *** *Translator: by Adadeh
Sumber: http://indonesia.faithfreedom.org/forum/syed-kamran-mirza-murtadt30566/
*Info: Menembus blokir website www.newipnow.com