NILAI TAMBAH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PERINGKAT SURAT UTANG PERUSAHAAN
Syarifah Ratih Kartika Sari Siti Suharni Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka Madiun
ABSTRACT The aims of this research at examining the influence of corporate social responsibilityon bond rating in companies listed in Indonesian Stock Exchange. This study also investigates leverage as control variable. The population of this research is all of non-financial companies. The samples of this research are 27 companies, which selected by purposive sampling method. This research data were colected from Annual Report and also Bond Market Directory from 2009 until 2012. By using multiple regression analysis as the research method and the result from this research show that influence between corporate social responsibilityon bond rating is positive and leverage is negative. Keywords:
CorporateSocialResponsibility,BondRating,Non-Financial
Companies Data availability: Annual Report and Bond Market Directory
PENDAHULUAN Penelitian mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya disingkat menjadi CSR) telah banyak dilakukan di Indonesia, baik yang dikaitkan dengan nilai perusahaan (Beardsell, 2008; Murwaningsari, 2009; Rahmawati dan Putri, 2011), Earning Response Coefficient (Yoseva dan Ludovicus, 2007), manajemen laba (Hsiang, Chung, Feng, 2007; Prior, Jordi dan Josep, 2008; Erika, Chris dan Steven, 2011), dan penelitian terkait faktor-
faktor yang melatar belakangi dilakukannya CSR (Anggraini, 2006). Namun belum ada penelitian yang menguji pengaruh CSR terhadap peringkat credit rating (surat utang perusahaan). Berdasarkan penelitian terdahulu yang penulis kemukakan dimaksudkan
diatas untuk
maka,
penelitian
memperluas
ini
penelitian
terdahulu dengan melakukan studi pengaruh CSR terhadap peringkat surat utang perusahaan.
58
FORUM AKADEMIKA CSR di Indonesia diatur dalam UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat 1 Undang-Undang tersebut menyebutkan bahwa ”Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/ atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan”. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pasal 15
(b) menyatakan bahwa ”setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”. Belkaoui & Karpik (1989) meneliti hubungan antara (1) pengungkapan informasi sosial dengan kinerja sosial, (2) pengungkapan informasi sosial dengan kinerja ekonomi (atas dasar variabel pasar dan akuntansi), (3) kinerja sosial dengan kinerja ekonomi. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perusahaan yang mengungkapkan informasi sosial (1) menunjukkan keikutsertaaanya dalam kegiatan sosial, (2) memiliki risiko sistematis dan tingkat leverage yang rendah, dan (3) cenderung merupakan perusahaan yang berskala besar. Basamalah dan Jermias (2005) menyatakan bahwa salah satu alasan manajemen melakukan pelaporan sosial adalah untuk alasan strategis. Hampir semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sudah mengungkapkan informasi mengenai CSR dalam laporan tahunannya dalam kadar
yang
beragam.
Perusahaan
akan
mengungkapkan suatu informasi jika informasi tersebut akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal tersebut
menunjukkan
bahwa
CSR
memiliki
dampak yang relevan kinerja ekonomi bisnis karena CSR dapat menciptakan image yang positif bagiperusahaan
dari
pihak
eksternalnya
(Damayanti, 2012).
Menurut Brigham dan Houston (1999) salah satu faktor yang mempengaruhi peringkat surat utang perusahaan adalah faktor-faktor lingkungan dan tanggungjawab
produk. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Attig et al., (2013) bahwa masing-masing komponen CSR yang berhubungan dengan pemangku kepentingan utama (yaitu, hubungan masyarakat, keragaman, hubungan dengan karyawan, kinerja lingkungan, dan karakteristik produk) berpengaruh besar dalam menentukan peringkat surat utang perusahaan. Secara keseluruhan, kami kinerja CSR memberikan informasi non keuangan yang penting bagi lembaga pemeringkat dalam mengevaluasi peringkat surat utang perusahaan. Ketentuan Bapepam SK-024/ LGL/ BES/ XI/ 2004 tanggal 25 November 2004 yang menyatakan bahwa hasil pemeringkatan Efek dari lembaga pemeringkat Efek yang terdaftar di Bapepam sekurang-kurangnya BBB- (investment grade). Penelitian ini penting dengan alasan investor memerlukan informasi peringkat surat utang perusahaan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengambil keputusan investasi. Menurut Foster (1986) pemeringkatan utang perusahaan adalah sebagai berikut. Sumberinformasi atas kemampuan perusahaan dalam menaati ketepatan waktupembayaran kembali pokok utang dan tingkat bunga yang dipinjam serta sumber informasi tambahan terhadap keuangan dan representasi manajemen lainnya. Ketika peringkat utangperusahaan ditetapkan, hal itu merupakan reputasi perusahaan yang berupa risiko. Peringkat merupakan insentifbagi perusahaan yang bersangkutan, mengenai kelengkapan dan ketepatan waktu laporan keuangan dan datalain yang mendasari penentuan peringkat.
Bukti empiris adanya pengaruh CSR terhadap credit rating pada kasus di luar Indonesia dilakukan oleh Attig, Sadok, Omrane dan Jungwon (2013). Di Indonesia penelitian serupa belum pernah dilakukan. Berdasarkan temuan di atas, dapat dirumuskan pertanyaan riset sebagai berikut ini.
Syarifah Ratih Kartika Sari; Siti Suharni 1. 2.
Bagaimana praktik pengungkapan CSR di Indonesia? Apakah terdapat pengaruh CSR terhadap peringkat surat utang perusahaan?
TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
59
pemeringkat memberikan informasi yang belum diketahui oleh publik (Lutfi dan Purnamasari, 2004). Peringkat surat utang perusahaan diharapkan dapat menjadi signal kondisi keuangan perusahaan dan menggambarkan kemungkinan yang terjadi terkait dengan utang yang dimiliki.
Teori yang menjelaskan tentang pengaruh CSR terhadap credit rating adalah teori signal. B. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Peringkat Surat Utang Teori tersebut akan penulis paparkan sebagai Perusahaan berikut. Surat utang perusahaan yang A. TeoriSignal diterbitkan akan mendapatkan penilaian Teori signal menjelaskan alasan peringkat secara berkala yang dilakukan perusahaan untuk memberikan oleh lembaga pemeringkat. Standar informasi laporan keuangan pada pihak dan Poor’s (2009), menyatakan bahwa eksternal (Wolk, Teraney dan Dodd, peringkat utang perusahaan adalah 2001). Dorongan tersebut disebabkan penilaian terkait risiko kredit perusahaan karena terdapat asimetri informasi emiten dan surat utang perusahaan. Dapat antara perusahaan dan pihak luar, maka disimpulkan bahwa peringkat surat utang perusahaan mempunyai kepentingan untuk perusahaan adalah suatu skala penilaian memberikan informasi kepada pihak-pihak yang menunjukkan kemampuan suatu lain yang berkepentingan terkait informasi emiten dalam memenuhi kewajiban tertentu. Asimetri informasi akan terjadi finansialnya secara tepat waktu. Di jika manajemen perusahaan tidak secara Indonesia lembaga pemeringkat yang penuh menyampaikan semua informasi diberi otoritas oleh Bapepam untuk yang diperolehnya tentang hal-hal yang melakukan evaluasi surat utang perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan ke adalah PT Pemeringkat Efek Indonesia pasar modal, sehingga jika manajemen (PEFINDO) dan PT Kasnic Credit Rating menyampaikan suatu informasi ke pasar, Indonesia (KCRI). Proses pemeringkatan maka umumnya pasar akan merespon didasarkan pada kinerja keuangan dan informasi tersebut sebagai suatu signal kinerja non keuangan. terhadap adanya suatu peristiwa (event) Faktor-faktor yang mempengaruhi tertentu yang dapat mempengaruhi peringkat surat utang perusahaan menurut nilai perusahaan, yang tercermin dari Brigham dan Houston (1999) salah perubahan harga dan volume perdagangan satunya adalah faktor-faktor lingkungan yang terjadi (Baridwan dan Budiarto, dan tanggungjawab produk. Poddi (2009) 1999). Perusahaan dapat memberikan mengkonfirmasi bukti empiris bahwa informasi yang terkait dengan surat utang CSR meningkatkan kinerja perusahaan. perusahaan misalnya peringkat surat Perusahaan akan mengungkapkan utang perusahaan. Peringkat surat utang suatu informasi jika informasi tersebut perusahaan yang diterbitkan oleh lembaga
60
FORUM AKADEMIKA akan meningkatkan nilai perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa CSR memiliki dampak yang relevan kinerja ekonomi bisnis karena CSR dapat menciptakan image yang positif bagiperusahaan dari pihak eksternalnya (Damayanti, 2012).
berbeda dari informasi lain yang dianggap
Dengan menerapkan CSR, diharapkan
perusahaan melalui tiga saluran antara lain:
perusahaan akan memperoleh legitimasi
(1) dengan meningkatkan hubungan dengan
sosial
kekuatan
para pemangku kepentingan perusahaan yang
panjang
pada gilirannya meningkatkan keberlanjutan
memberikan
jangka panjang perusahaan, (2) dengan
dan
memaksimalkan
keuangannya (Kiroyan,
dalam
2006).
jangka
Investor
oleh
lembaga
tersebut
dinilai
pemeringkat.
Informasi
berpengaruh
terhadap
penilaian peringkat surat utang perusahaan. Kegiatan CSR dapat meningkatkan peringkat kredit suatu perusahaan dengan mengurangi risiko financial distress yang diderita
penghargaan kepada perusahaan-perusahaan
melakukan
yang terlibat dalam CSR secara positif, hal
memberikan
tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan
tersebut merupakan perusahaan yang efisien
yang
menggunakan
melakukan
tindakan
sosial
yang
bertanggung jawab merupakan perusahaan
kegiatan
CSR
perusahaan
sinyal
bahwa
perusahaan
sumber
daya
internal
untuk meningkatkan kinerja keuangan, dan
memiliki kesehatan keuangan yang baik (Saurabh
dan
Sachin,
2013).
(3) dengan melakukan CSR perusahaan mengurangi kemungkinan untuk menanggung biaya akibat penyimpangan perilaku secara sosial. Attiig et al., (2013) menyatakan bahwa lembaga pemeringkat utang memberikan penilaian yang lebih tinggi untuk perusahaan dengan kinerja social yang baik. Penelitian ini akan menganalisis pengaruh CSR terhadap peringkat surat utang perusahaan dari perusahaan. Untuk membuktikan tindakan manajemen tersebut maka hipotesisnya adalah sebagai berikut.
Dengan
melakukan CSR, walaupun biaya sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan bertambah akan tetapi
hal
tersebut
tidak
merugikan
perusahaan karena diikuti dengan penjualan dan profit yang semakin meningkan akibat dari
kepercayaan
masyarakat
kepada
perusahaan yang bersangkutan. Damayanti (2011) mengkonfirmasi bukti empiris bahwa CSR berpengaruh postif terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi aktivitas CSR
perusahaan,
maka
akan
semakin
meningkatkan nilai perusahaan.
H1: CSR berpengaruh positif terhadap
Penelitian Sharfman dan Fernando (2008) mengkonfirmasi bahwa
perusahaan
bukti
empiris
dengan
kinerja
lingkungan yang baik memperoleh imbal hasil obligasi yang lebih tinggi. Menz (2010) yang memberikan bukti adanya hubungan positif antara CSR dan obligasi di Eropa.Attig et al., (2013) menyatakan bahwa informasi dari kegiatan CSR
perolehan peringkat surat utang perusahaan.
METODE PENELITIAN A.
Metode Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh surat utang perusahaan perusahaan yang terdaftar
Syarifah Ratih Kartika Sari; Siti Suharni pada
OTC-FIS
Bursa
Efek
Indonesia,
Pengukuran CSR yang akan di gunakan dalam penelitian ini mengacu pada instrumen yang digunakan oleh Sembiring (2005), yang mengelompokkan informasi CSR ke dalam kategori: Lingkungan, Energi, Tenaga Kerja, Produk, Keterlibatan Masyarakat, dan Umum. Total item CSR berkisar antara 63 sampai dengan 78, tergantung dari je nis industri perusahaan. Checklist CSR Disclosures items dalam instrumen penelitian diberi nilai 1 jika diungkapkan, dan nilai 0 jika tidak diungkapkan. Skor dari setiap item dijumlahkan untuk memperoleh keseluruhan skor untuk setiap perusahaan dengan rumus sebagai berikut:
diterbitkan (emisi) pada tahun 2008 sampai dengan 2012. Periode tersebut dipilih karena CSR di Indonesia diatur dalam UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu database laporan keuangan perusahaan sektor non finansial yang tersedia database Bursa Efek Indonesia yang tersedia secara pada pojok bursa serta database peringkat surat utang perusahaan perusahaan yang terdaftar Indonesia
pada yang
OTC-FIS
Bursa
dipublikasikan
Efek dalam
Indonesia Bond Market Directory tahun 2009-2013 yang tersedia di BEI Surabaya. Perusahaan
sektor
finansial
61
tidak
dimasukkan ke dalam sampel dimaksudkan untuk mengurangi bias yang ditimbulkan dari perbedaan jenis perusahaan terkait dengan aktivitas utamanya.
Sampel diambildengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria antara lain sebagai berikut:
1. 2.
3.
4.
perusahaan yang termasuk dalam industri non finansial, perusahaan yang melakukan emisi surat utang perusahaan dan hasil peringkatnya dipublikasikan oleh BEI tahun 2009-2013, perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan audit lengkap selama periode pengamatan, dan tidak termasuk perusahaan dalam daftar de-listing dan dihentikan perdagangannya oleh Bapepam.
B. Definisi Operasional dan Pengukuran
Variabel 1. Variabel Independen penelitian ini adalah CSR
Keterangan: CSRIj : C o r p o r a t e S o c i a l Responsibility Disclosure Index perusahaan j n j :jumlah item untuk perusahaan j, n ∑Xij : dummy variabel: 1 = jika item i diungkapkan; 0 = jika itemi tidak diungkapkan 2.
Variabel Dependen penelitian ini adalah Peringkat Surat Utang Perusahaan Peringkat surat utang perusahaan yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat berupa skala huruf, sehingga agar dapat digunakan dalam permodelan
62
FORUM AKADEMIKA dan diolah maka dilakukan mekanisme konversi peringkat ke dalam bentuk angka. Pengukuran peringkat surat utang perusahaan menggunakan interpretasi dari penelitian Gu dan Zhao (2006) yang menggunakan kode 19 sampai dengan 1 dengan maksud bobot yang tinggi lebih merepresentasikan peringkat yang lebih tinggi. Tabel 1 Skala Peringkat Surat utang perusahaan
Peringkat Surat utang perusahaan
Skala
AAA AA+ AA AAA+ A ABBB+ BBB+ BBBBB+ BB BBB+ B BCCC+ CCC+ CCCD
19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 0
3.
Variabel Kontrol Variabel kontrol digunakan untuk melengkapi atau mengontrol hubungan kausalnya supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang lebih baik. Variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian ini adalah Leverage. Variabel leverage adalah rasio utang total terhadap aset. Utang total adalah jumlah dari utang lancar ditambah utang jangka panjang perusahaan. Proksi ini digunakan dalam penelitian Demirtas et al. (2006) dan Caton et al. (2008). Perusahaan yang memiliki tingkat leverage tinggi mendapatkan peringkat surat utang perusahaan yang rendah karena memiliki kemungkinan yang besar untuk bangkrut.
C. Analisis Data Data yang telah diperoleh selanjutnya akan diolah menjadi data variabel agar siap dilakukan pengujian hipotesis. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer program Statistical Package for Social Science (SPSS) 18.0.
Pengujian pengaruh CSR terhadap peringkat surat utang perusahaan menggunakan cross-sectional regressions, merujuk pada penelitian Demirtas et al. (2006) dan Caton et al. (2008). Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah leverage dan ukuran penerbitan. Persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Credit Ratings = α + β1CSD + β2LEV + ε
HASIL DAN PEMBAHASAN Bagian ini memaparkan deskripsi data, pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian dengan menggunakan analisis regresi berganda.
Syarifah Ratih Kartika Sari; Siti Suharni A.
Hasil Pengumpulan Data
2.
1.
Deskripsi Sampel Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan penerbit obligasi yang telah diaudit. Berdasarkan data yang diperoleh, sebagian perusahaan tidak menyajikan secara lengkap informasi yang dibutuhkan pada penelitian ini.
Laporan tahunan yang berhasil diunduh
124
Laporan tahunan data tidak lengkap
94
Data Outlier
3
Sample
27
Sumber: Hasil Pengolahan Data pengambilan
dilakukan
dengan
sampling.
Perusahaan
sampel
penelitian
sampel
metode
purposive
yang
adalah
menjadi
pemerintah
daerah yang memenuhi beberapa kriteria tertentu. Berdasarkan teknik pengambilan sampel
tersebutlaporan
tahunan
yang
berhasil diunduh sebanyak 124. Namun karena Indonesian Bond Market Directory tahun 2012-2013 tidak dapat diakses maka hanya terkumpul sebanyak 30 laporan tahunan yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel pada penelitian ini. Sampel dengan data outlier sebanyak 3 laporan tahunan.
Statistik Deskriptif Pada tabel 3 disajikan statistik deskriptif untuk variabel independen yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini Tabel 3 Statistik Deskriptif Peringkat surat utang perusahaan (n=27)
MEAN MAX Rating 13,1419
Tabel 2 Sampel Penelitian
Teknik
63
MIN 0
Sumber: Hasil Pengolahan Data Berdasarkan tabel 3 di atas, nilai maksimum peringkat surat utang perusahaan yang diterbitkan (emisi) tahun2009-2012 berada pada level 19. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa peringkat surat utang perusahaan yang diterbitkan berada pada level AAA yaitu peringkat surat utang perusahaan Bank BRI tahun 2011. Peringkat surat utang perusahaan PT Indah Kiat Pulp and Peper Tbk tahun 2010, PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk tahun 2011, dan PT Smartfren Telecom Tbk tahun 2011 memperoleh peringkat D. Peringkat tersebut meupakan nilai terendah yang diberikan oleh lembaga pemeringkat atau merupakan nilai minimum dengan skor 0. Nilai rata-rata peringkat surat utang perusahaan yang listing di Indonesia berada pada level 13,14 atau berada pada peringkat A-. Tabel 4 memaparkan statistik deskriptif variabel independen yang meliputi variabel penungkapan CSR dan Leverage.
64
FORUM AKADEMIKA
sebesar 61 dari total 76 item pengungkapan. Hasil tersebut menunjukkan jumlah
Tabel 4 Statistik Deskriptif Variabel Independen (n=27)
CSR
MEAN
MAX
MIN
26,333
61,00
11,00
Sumber: Hasil Pengolahan Data Pengukuran CSR dalam penelitian ini dikelompokkan ke dalam kategori:
pengungkapan tertinggi dari praktik pengungkapan CSR di Indonesia yang dilakukan oleh PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk tahun 2011. Sedang nilai minimum menunjukkan nilai 11,00. Pengungkapan dengan nilai minimum tersebut dilakukan oleh PT Adira Dinamika Multifinance Tbk tahun 2010.
Lingkungan, Energi, Tenaga Kerja, Produk, B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Keterlibatan Masyarakat, dan Umum. 1. Uji Hipotesis Hasil statistik deskriptif Variabel CSR a. Koefisien Determinasi yang diukur dengan total pengungkapan 2 Koefisien determinasi (R ) mengukur CSR dalam laporan tahunan perusahaan seberapa jauh kemampuan model menunjukkan nilai rata-rata ssebesar 26,33 yang dibentuk dalam menerangkan menunjukkan bahwa pengungkapan CSR variasi variabel dependen. Adapun yang dilakukan oleh perusahaan yang besarnya nilai koefisien determinasi terdaftar di BEI kurang dari separo total ditunjukan pada tabel 8 sebagai item pengungkapan. Nilai maksimum berikut. Tabel 5 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Model
R
1
0,7642
R Square a
0,412
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
0,363
4,54573
Sumber : Hasil Pengolahan Data b. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan nilai adjusted 2 R sebesar 0,363 atau 36,3%. Hasil ini menunjukkan bahwa 36,3% perubahan peringkat surat utang perusahaan dipengaruhi oleh variabel pengungkapan CSR dan leverage, sedangkan sisanya, yaitu 63,7% dipengaruhi oleh faktor lain di luar model penelitian.
Nilai F Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen secara bersama dapat berpengaruh terhadap variabel dependen (goodness of fit model). Untuk pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Uji F (F test). Adapun hasil pengujian secara simultan adalah sebagai berikut.
65
Syarifah Ratih Kartika Sari; Siti Suharni Tabel 6 Hasil Analisis Nilai F Model
Sum of Squares
Df
Mean Square
1 Regression
347,479
2
173,740
Residual
495,928
24
20,664
Total 843,407 Sumber : Hasil Pengolahan Data
F
Sig.
8,408
a
0,002
26
Nilai F regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Pada tabel 9 nilai F menunjukkan nilai sebesar 8,408 dengan signifikansi sebesar 0.002. Nilai F memberikan hasil yang signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
pengungkapan CSR dan leverage berpengaruh terhadap peringkat surat utang perusahaan. c.
Nilai t Hasil pengujian hipotesis secara parsial (Nilai t) dan besarnya nilai signifikansi dapat dilihat pada tabel
9 sebagai berikut.
Tabel 7 Hasil Analisis Regresi Berganda
Model
B
T
Sig.
(Constant)
6,388
2,357
0,027
CSR
0,292
2,846
0,009*
LEVERAGE
-0,037
-4,082
0,000*
Sumber : Hasil Pengolahan Data Keterangan: * signifikan secara statistik pada 0,1 Hasil output SPSS menunjukkan nilai probabilitas untuk variabel pengungkapan CSR adalah 0,009. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Nilai beta sebesar 0,292 menunjukkan pengaruh positif pengungkapan CSR terhadap perolehan peringkat surat utang perusahaan. Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap perolehan peringkat surat utang perusahaan, sehingga
Implikasi kesimpulan tersebut menunjukkan bahwa pengungkapan CSR merupakan salah satu factor yang dipertimbangkan oleh lembaga pemeringkat dalam memberikan peringkat surat utang perusahaan. Masing-masing komponen Corporate Social Responsibility yang berhubungan dengan pemangku kepentingan utama yaitu, hubungan masyarakat, keragaman, hubungan dengan karyawan, kinerja lingkungan, dan karakteristik produk berpengaruh
dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.
besar dalam menentukan peringkat
66
FORUM AKADEMIKA surat utang perusahaan. Secara keseluruhan, kinerja CSR memberikan informasi non keuangan yang penting bagi lembaga pemeringkat dalam mengevaluasi peringkat surat utang perusahaan. Adanya pengaruh positif membuktikan bahwa kegiatan CSR dapat mengurangi risiko financial distress yang diderita perusahaan. Perusahaan yang melakukan CSR cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan para pemangku kepentingan perusahaan sehingga meningkatkan keberlanjutan jangka panjang perusahaan, dengan melakukan kegiatan CSR perusahaan memberikan sinyal bahwa perusahaan tersebut mempunyai tata kelola yang baik dalam menggunakan sumber daya internal untuk meningkatkan kinerja keuangan, dan dengan melakukan CSR perusahaan mengurangi kemungkinan untuk menanggung biaya akibat penyimpangan perilaku secara sosial. Ketiga alasan tersebut pada gilirannya meningkatkan peringkat utang suatu perusahaan. Hasil tersebut mendukung penelitian Attig et al., (2013). Hasil output SPSS menunjukkan nilai probabilitas untuk variabel kontrol yaitu Leverage adalah 0,000. Nilai probabilitas tersebut lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05. Nilai beta 0,037 menunjukkan pengaruh negatif. Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel Leverage berpengaruh negatif terhadap perolehan peringkat surat utang perusahaan. Perusahaan dengan kemampuan pendanaan rendah cenderung akan menerbitkan lebih banyak utang. Mittoo dan Zhang (2010) berpendapat bahwa terdapat peningkatan yang signifikan variabel leverage yang terjadi pada perusahaan-perusahaan
tersebutdi pasar obligasi Kanada.Jika perusahaan mendapatkan perolehan peringkat surat utang pada level rating upgrade memilih untuk menghindari menerbitkan utang tambahan dengan harapan mengamankan rating upgrade tersebut dan memperoleh manfaat dari penurunan biaya pinjaman. Perusahaan dengan perolehan peringkat downgrade juga dapat memilih untuk menghindari peningkatan pengaruh karena takut akan memicu penurunan rating. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung memperoleh peringkat obligasi yang rendah karena semakin tinggi tingkat utang perusahaan maka semakin besar kewajiban finansial yang menjadi beban perusahaandalam melunasi pokok dan Bungan pinjaman. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kisgen (2009) dan Attig et al., (2013).
KESIMPULAN Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap perolehan peringkat surat utang perusahaan. Hasil pengujian regresi berganda pada 27 laporan tahunanperusahaan yang menjadi sampel penelitian menunjukkan bahwa variabel pengungkapan CSR berpengaruh positif terhadap perolehan peringkat surat utang perusahaan. Adanya pengaruh positif tersebut membuktikan bahwa kegiatan CSR dapat mengurangi risiko financial distress yang diderita perusahaan. Hasil tersebut mendukung penelitian Attig et al., (2013). Hasil output SPSS untuk variabel kontrol yaitu Leverage menunjukkan pengaruh signifikan negatif terhadap perolehan peringkat surat utang perusahaan. Hasil penelitian ini menunjukkan konsistensi dengan penelitian Kisgen (2009) dan Attig et al., (2013).
Syarifah Ratih Kartika Sari; Siti Suharni
67
DAFTAR PUSTAKA Belkaoui, Ahmed and Philip G. Karpik ( 1 9 8 9),Determinantsofthe Corporate Decision to Disclose Sosial Information. Accounting, Auditing and Accountability Journal. Vol. 2, No. 1, p. 36- 51. Beardsell, Julie (2008),The influence of CSR disclosure on corporate governance and company performance, Swiss Management Center, Working Paper. ISSN 1662-761X.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston (1999),“Fundamentals of Financial Management.” South Wastern. Caton, Gary L.; Chiraphol N. Chiyachantana; Chua Choong Tze; dan Jeremy Goh (2008), “Earnings Management Surruonding Seasoned Bond Offerings: Do Managers Fool Rating Agencies and the Bond Market?” Journal of Economic Literature. Damayanti (2012),Kinerja Korporasi Dan Optimalisasi Pengelolaan Corporate Social Responsibility (CSR), Jurnal Ilmiah Administrasi Publik dan Pembangunan, Vol.3, No.2. Demirtas, K. Ozgur; Aloke Ghosh; Kimberly J. Rodgers; dan Jonathan Sokibin (2006), “Initial Credit Ratings and Earning Management.” Journal of Economic Literature. Diego Prior, Jordi Surroca and Josep A. Tribó (2008),Corporate Governance: An international Review, 2008, Vol. 16, No 3. Erica Yip, Chris van Staden and Steven Cahan (2011),Corporate Social Responsibility Reporting and Earnings Management: The Role of Political Costs,JELAAFBJ | Volume 5, no. 3,.
Etty Murwaningsari (2009),HubunganCorporate Governance, Corporate Social Responsibilities danCorporate Financial Performance Dalam Satu Continuum,Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, Vol. 11, No. 1.
Foster, George (1986), “Financial Statement Analysis.” Second Edition. New Jersey: Prentice-Hall. Fr. Reni. Retno Anggraini (2006),Pengungkapan
Informasi Sosial dan Faktor-F a k t o r y a n g M e m p e n g a r u h i Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada PerusahaanPerusahaan yang terdaftar Bursa EfekJakarta),Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Ghozali, Imam (2009), “Ekonometrika: Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS 17.”
Semarang: BPUNDIP. Gu, Zhaoyang dan Janet Yinqing Zhao (2006), “Accruals, Income Smoothing and Bond Ratings.” Journal of Economic Literature. Hill, Charles W.L. and Thomas M. Jones (1992), Stakeholder-Agency Theory. Journal of Management Studies. Vol. 29, No. 2, p. 131-154. Hsiang-Lin Chih, Chung-Hua Shen, FengChing Kang (2007),Corporate Social Responsibility, Investor Protection, and Earnings Management: Some International Evidence, Journal of Business Ethics. 79:179–198
68
FORUM AKADEMIKA Kiroyan,
Noke (2006),Good Corporate Governance (GCG) dan Corporate Social Responsibility (CSR) Adakah Kaitan di Antara Keduanya? Economics Business Accounting Review.
Kisgen, D.J. (2009), “Do Firms Target Credit Ratings or Leverage Levels?” Journal of Financial and Quantitative Analysis, Vol44, No. 6,p. 1323-1344.
Saurabh
Mishra • Sachin B. Modi (2008),Positive and Negative Corporate Social Responsibility, Financial Leverage, and Idiosyncratic Risk, Journal Bussiness Ethics.
Sembiring, Eddy Rismanda (2005), Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial: Study Empiris pada Perusahaan yang Tercatat Di Bursa Efek Jakarta, Simposium Nasional Akuntansi VIII.
Mittoo, U.R., dan Zhang, Z. (2010), “Bond Market Access, Credit Quality, and Capital Structure: Canadian Evidence,” Financial Review,Vol 45, No. 3,p. 579-602. Poddi, Laura & Vergalli, Sergio (2009),Does Corporate Social Responsibility Affect The Performance of Firm? Http:// SSRN.com/ Rahmawati dan Putri Septia Dianita (2011),Analysis of the Effect of Corporate Social Responsibility on Financial Performance With Earnings Management as a Moderating Variabel,
Journal of Modern Accounting and Auditing. Vol. 7, No. 10.
Wolk, H. I.; M. G. Tearney dan J. L. Dodd (2001), “Accounting Theory. A Conceptual and Institutional Approaach.” South-Wastern College th Publishing. 5 Edition. Yosefa, Sayekti Ludovicus Sensi Wondabio (2007),Pengaruh CSR Disclosure Te rh a d a p E a r n i n g R e s p o n s e Coefficient. Simposium Nasional Akuntansi X. Makasar.
Syarifah Ratih Kartika Sari; Siti Suharni
LAMPIRAN
3.
Kategori Checklist Item Pengungkapan Informasi CSR (Total 76)
4.
LINGKUNGAN 1. Pengendalian polusi kegiatan operasi; pengeluran riset & pengembangan untuk pengurangan polusi 2. pernyataan yg menunjukkan bahwa operasi perusahaan tidak mengakibatkan polusi atau memenuhi ketentuan hukum dan peraturan polusi 3. Pernyataan yg menunjukkan bahwa polusi operasi telah atau akan dikurangi 4. Pencegahan atau perbaikan kerusakan lingkungan akibat pengolahan sumber alam, misalnya, reklamasi daratan atau reboisasi 5. Konservasi sumber alam, misalnya mendaur ulang kaca, besi , minyak, air dan kertas 6. Penggunaan material daur ulang 7. Menerima penghargaan berkaitan dengan program lingkungan yang dibuat perusahaan 8. Merancang fasilitas yang harmonis dengan lingkungan 9. Kontribusi dalam seni yang bertujuan untuk memperindah lingkungan 10. Kontribusi dalam pemugaran bangungan sejarah 11. Pengolahan limbah 12. Mempelajari dampak lingkungan untuk mem onitor dampak lingkungan perusahaan 13. Perlindungan lingkungan hidup ENERGI 1. Menggunakan energi secarea lebih efisien dalam kegiatan operasi 2. Memanfaatkan barang bekas untuk memproduksi energi
69
Penghematan energi sebagai hasil produk daur ulang membahas upaya perusahaan dalam mengurangi konsumi energi
5.
Peningkatan efisiensi energi dari produk
6.
riset yang mengarah pada peningkatan efisiensi energi dari produk Kebijakan energi perusahaan
7.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN TENAGA KERJA 1. Mengurangi polusi, iritasi, atau risik dalam lingkungan kerja 2. Mempromosikan keselamatan tenaga kerja dan kesehatan fisik atau mental 3. Statistik kecelakaan kerja 4. Mentaati peraturan standar kesehatan dan keselamatan kerja 5. Menerima penghargaan berkaitan dengan keselamatan kerja 6. Menetapkan suatu komite keselamatan kerja 7. Melaksanakan riset untuk meningkatkan keselamatan kerja 8. Pelayanan kesehatan tenaga kerja LAIN-LAIN TENAGA KERJA 1. Perekrutan atau memanfaatkan tenaga kerja wanita/orang cacat 2. Persentase/jumlah tenaga kerja wanita/ orang cacat dalam tingkat managerial 3. Tujuan penggunaan tenaga kerja wanita/ orang cacat dalam pekerjaan 4. Program untuk kemajuan tenaga kerja wanita/orang cacat 5. Pelatihan tenaga kerja melalui program tertentu di tempat kerja 6. Memberi bantuan keuangan pada tenaga kerja dalam bidang pendidikan 7. Mendirikan suatu pusat pelatihan tenaga kerja
FORUM AKADEMIKA 8.
70
Bantuan atau bimbingan untuk tenaga 4. Produk memenuhi standar keselamatan kerja yang dalam proses mengundurkan 5. membuat produk lebih aman untuk diri atau yang telah membuat kesalahan konsumen 9. Perencanaan kepemilikan rumah karyawan 6. melaksanakan riset atas tingkat 10. Fasilitas untuk aktivitas rekreasi keselamatan produk perusahaan 11. Presentase gaji untuk pensiun peningkatan kebersihan/kesehatan dalam 12. Kebijakan penggajian dalam perusahaan pengolahan dan penyiapan produk 13. Jumlah tenaga kerja dalam perusahaan 7. informasi atas keselamatan produk 14. Tingkatan managerial yang ada perusahaan 15. Disposisi staff – dimana staff ditempatkan 8. informasi mutu produk yg dicerminkan 16. Jumlah staff, masa kerja dan kelompok dalam penerimaan penghargaan usia mereka 9. informasi yg dapat diverifikasi bahwa 17. Statistik tenaga kerja, misal: penjualan mutu produk telah meningkat (misalnya per tenaga kerja ISO 9000) 18. Kualifikasi tenaga kerja yang direkrut 19. Rencana kepemilikan saham oleh tenaga KETERLIBATAN MASYARAKAT kerja 1. Sumbangan tunai, produk, pelayanan 20. Rencana pembagian keuntungan lain untuk mendukung aktivitas masy, 21. Informasi hub manajemen dengan tenaga pendidikan & seni kerja dlm meningkatkan kepuasan & 2. tenaga kerja paruh waktu dari motivasi kerja mahasiswa/ pelajar 22. Informasi stabilitas pekerjaan tenaga 3. Sebagai sponsor untuk proyek kesehatan kerja & masa depan peruahaan masyarakat 23. Laporan tenaga kerja yg terpisah 4. Membantu riset medis 24. Hubungan perusahaan dgn serikat buruh 5. sponsor untuk konferensi pendidikan, 25. Gangguan dan aksi tenaga kerja seminar atau pameran seni 26. Informasi bagaimana aksi tenaga kerja 6. membiayai program beasiswa dinegosiasikan 7. membuka fasilitas perusahaan untuk 27. Kondisi kerja secara umum masyarakat 28. Re - organisasi perusahaan yang 8. sponsor kampanye nasional mendukung
29.
mempengaruhi tenaga kerja Statistik perputaran tenaga kerja
PRODUK 1. pengembangan produk perusahaan, termasuk pengemasannya 2. Gambaran pengeluaran riset dan pengembangan produk 3. informasi proyek riset perusahaan untuk memperbaiki produk
pengembangan industri lokal UMUM 1. tujuan/kebijakan perusahaan secara umum berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat informasi berhubungan dengan tanggung jawab social perusahaan selain yang disebutkan di atas