Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri PENGARUH SUBSTITUSI KONSENTRAT OLEH HAY DAUN KALIANDRA DAN UMBI SINGKONG PADA RANSUM BERBASIS RUMPUT GAJAH DAN SILASE BIOMASSA JAGUNG TERHADAP POPULASI BAKTERI DAN PROTOZOA CAIRAN RUMEN SAPI PERAH (In Vitro) THE EFFECT OF CONCENTRATE SUBSTITUTION BY HAY OF CALIANDRA LEAF AND CASSAVA IN RATIONS BASED ELEPHANT GRASS AND BIOMASS CORN SILAGE ON BACTERIA AND PROTOZOA POPULATION OF RUMEN FLUID DAIRY CATTLE (In Vitro) Syaeful Bahri*, Ujang Hidayat Tanuwiria**, Atun Budiman** Universitas Padjadjaran *Alumni Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Tahun 2016 **Dosen Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran Jln. Raya Bandung-Sumedang Km 21 Jatinangor 45363 e-mail:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran pada tanggal 25 November-21 Desember 2015. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh substitusi konsentrat (K) oleh hay daun kaliandra (HDK) dan umbi singkong (US) pada ransum berbasis rumput gajah (RG) dan silase biomassa jagung (SBJ) terhadap populasi bakteri dan protozoa cairan rumen sapi perah (in vitro). Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri atas lima perlakuan dan empat kali ulangan. Adapun perlakuan adalah R1= 15% RG + 45% SBJ + 36% K + 4% HDK; R2= 15% RG + 45% SBJ + 34% K+ 4% HDK+ 2% US; R3= 15% RG + 45% SBJ + 32% K+ 4% HDK+ 4% US; R4= 15% RG + 45% SBJ + 30% K+ 8% HDK+ 2% US; R5= 15% RG + 45% SBJ + 28% K+ 8% HDK+ 4% US. Peubah yang diamati adalah populasi bakteri dan protozoa cairan rumen sapi perah in vitro. Data dianalisis dengan sidik ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan R1, R2, R3, R4, dan R5 satu sama lain memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap populasi bakteri dan protozoa cairan rumen sapi perah. Disimpulkan bahwa substitusi 20% oleh hay daun kaliandra dan 10% oleh umbi singkong tidak mempengaruhi populasi bakteri dan protozoa cairan rumen sapi perah. Kata kunci: hay daun kaliandra, umbi singkong, konsentrat, bakteri, protozoa, rumen, in vitro.
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri ABSTRACT This research was conducted in the Laboratory of Ruminant Nutrition and Feed Chemical, Faculty of Animal Husbandry, Padjadjaran University on 25 November to 21 December 2015. The purpose of this research was to determine the effect of concentrate substitution by hay of caliandra leaf and cassava in rations based elephant grass and biomass corn silage on bacteria and protozoa population of rumen fluid dairy cattle (in vitro). The research used the experimental method with Completely Randomized Design (CRD) consisting of five treatments and four replicates. The experimental is R1= 15% RG + 45% SBJ+ 36% K + 4% HDK; R2= 15% RG + 45% SBJ + 34% K + 4% HDK + 2% US; R3= 15% RG + 45% SBJ + 32% K + 4% HDK + 4% US; R4= 15% RG + 45% SBJ + 30% K + 8% HDK + 2% US; R5= 15% RG + 45% SBJ + 28% K + 8% HDK + 4% US. Variables measured is bacteria and protozoa population of rumen fluid dairy cattle in vitro. The data was analyzed by ANOVA and Duncan test. The results showed that the threatments of R1, R2, R3, R4, and R5 each other were not significantly (P>0.05) on bacteria and protozoa population of rumen fluid dairy cattle. It was concluded that the substitution of 20% by hay of caliandra leaf and 10% by cassava did not affect on bacteria and protozoa population of rumen fluid dairy cattle. Keywords: hay of caliandra leaf, cassava, concentrate, bacteria, protozoa, rumen, in vitro.
PENDAHULUAN Pakan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap produktivitas sapi perah. Hal ini disebabkan dalam pakan terdapat komponen zat makanan
umum digunakan sebagai pakan hijauan untuk sapi perah adalah rumput gajah (Pennisetum
hijauan dan konsentrat. Ransum untuk sapi perah umumnya terdiri atas campuran 60% pakan hijauan dan 40% pakan konsentrat.
Kebutuhan
pakan hijauan
dapat dipenuhi oleh berbagai sumber pakan
hijauan
baik
berupa
rumput-
rumputan maupun hijauan yang diperoleh dari tanaman pangan. Jenis rumput yang
sedangkan
hijauan yang diperoleh dari tanaman pangan adalah biomassa jagung.
untuk memenuhi kebutuhan produktivitas sapi perah. Pakan sapi perah terdiri atas
purpureum),
Biomassa jagung merupakan bagian aerial
tanaman
(termasuk
jagung
bagian
buah)
pertumbuhan tertentu Upaya
untuk
penggunaan dilakukan
keseluruhan pada
(100-110 hari).
memperpanjang
biomassa dengan
fase
masa
jagung
dapat
pembuatan
silase.
Penggunaan silase biomassa jagung tidak bisa
diberikan
100%
sebagai
pakan
sumber serat dalam ransum sapi perah,
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri sehingga
penggunaannya
dicampur
memanfaatkan
bahan
pakan
yang
dengan pakan hijauan yang lain seperti
memiliki kualitas yang baik seperti daun
rumput lapang atau rumput gajah. Silase
kaliandra
biomassa jagung memiliki kandungan gizi
sebagai
yang lebih tinggi dibandingkan dengan
singkong (Manihot esculenta) sebagai
rumput
sumber karbohidrat mudah dicerna dan
gajah
pemberian
sehingga
silase
persentase
biomassa
jagung
(Calliandra sumber
calothyrsus)
protein,
dan
umbi
sumber energi.
bersama dengan rumput gajah dapat
Pemanfaatan daun kaliandra sebagai
diberikan dengan imbangan lebih besar.
bahan
Berdasarkan hasil prelium didapatkan
berkembang di kalangan peternak, hal ini
dengan pemberian 45% silase biomassa
disebabkan
jagung, 15% rumput lapang, dan 40%
pembatas pemanfaatannya yaitu zat anti
konsentrat
terbaik
nutrisi berupa tanin. Walaupun tanin
terhadap ekosistem rumen (Tanuwiria,
bersifat merugikan, hal ini tidak akan
dkk., 2015).
berpengaruh bila pemberiannya berkisar
menunjukan
Penyediaan
pakan
hasil
konsentrat
pakan
ternak
karena
masih
kurang
adanya
faktor
30–40% dalam ransum. Daun kaliandra
biasanya didapatkan dengan membeli
memiliki
hasil buatan pabrik pakan yang harganya
berkisar
kini relatif mahal dengan kualitas yang
kaliandra sebagai bahan pakan tentu saja
masih belum memenuhi harapan karena
sebaiknya melalui pengolahan terlebih
masih terdapatnya bahan pakan penyusun
dahulu,
konsentrat yang kualitasnya tidak sesuai
memberikan keuntungan terutama dari
standar. Seperti halnya konsentrat yang
cara pemberian pada ternak lebih praktis.
dijual di KSU Tandangsari memiliki
Cara pengolahan yang umum dilakukan
kandungan protein kasar 14% dengan
adalah pengeringan dengan cara diangin-
harga Rp. 2.750,00.
anginkan.
Konsentrat yang
kandungan 20-25%.
karena
protein
kasar
Penyediaan
daun
dengan
Pengeringan
cara
dengan
ini
cara
diberikan pada ternak sapi perah laktasi
diangin-anginkan (hay) merupakan salah
minimal mempunyai kandungan PK 16%
satu
dan TDN 70% (SNI, 2009). Biaya
memperpanjang nilai kegunaan dari daun
penyediaan
kaliandra.
konsentrat
yang
besar
menyebabkan dilakukan upaya alternatif
alternatif
pengawetan
untuk
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri Bahan
pakan
untuk
terdiri atas bakteri, protozoa dan jamur.
menggantikan konsentrat adalah umbi
Populasi bakteri dan protozoa akan tinggi
singkong (Manihot esculenta) yang sangat
di dalam rumen ketika pakan yang
potensial sebagai sumber karbohidrat
diberikan memiliki kualitas yang baik.
mudah
Berdasarkan
dicerna
lainnya
dan
sumber
energi.
uraian
latar
belakang
Potensi produksi tanaman umbi singkong
tersebut, maka penulis tertarik melakukan
yang terus meningkat memungkinkan
penelitian mengenai pengaruh substitusi
pemanfaatannya sebagai pakan ternak
konsentrat oleh hay daun kaliandra dan
semakin luas. Hal ini disebabkan karena
umbi singkong pada ransum berbasis
tanaman umbi singkong mudah tumbuh di
rumput gajah dan silase biomassa jagung
segala kondisi tanah dan pada waktu
terhadap populasi bakteri dan protozoa
musim
cairan rumen sapi perah (in vitro).
panen
harganya
murah.
Kandungan nutrisi dalam umbi singkong terutama
proteinnya
sangat
rendah,
BAHAN DAN METODE
sehingga penggunaannya dalam ransum
Bahan penelitian yang digunakan
harus diimbangi dengan bahan pakan yang
terdiri dari rumput gajah, silase biomassa
memiliki kandungan protein lebih tinggi
jagung, konsentrat, hay daun kaliandra,
seperti daun kaliandra. Pemanfaatan umbi
umbi singkong, molases, cairan rumen
singkong dalam bentuk tepung paling
sapi perah betina FH, saliva buatan, gas
banyak digunakan sebagai bahan pakan
karbondioksida (CO2), NaCl fisiologis,
konsentrat.
aquadest, dan alkohol.
Pemenuhan kebutuhan pakan pada
Penelitian
dasarnya adalah pemenuhan kebutuhan
menggunakan
nutrien untuk ternak. Kebutuhan nutrien
dengan menggunakan Rancangan Acak
ternak
Lengkap (RAL).
ruminansia
sebagian
besar
yang metode
dilakukan eksperimental
Percobaan terdiri atas
memenuhi terlebih dahulu kebutuhan
lima perlakuan yang diulang sebanyak
mikroba
empat kali.
dalam
rumen
untuk
dapat
Ransum umum sapi perah
dimanfaatkan oleh ternak. Jumlah dan
terdiri atas campuran 15% rumput gajah
kualitas nutrien dalam pakan sangat
(RG), 45% silase biomassa jagung (SBJ),
berpengaruh
dan
pada
aktivitas
populasi
mikroba rumen. Populasi mikroba rumen
40%
pakan
konsentrat
(K).
Sedangkan bahan pensubstitusi konsentrat
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri terdiri atas hay daun kaliandra (HDK) dan
RG + 45% SBJ + 28% K+ 8% HDK+ 4%
umbi singkong (US). Ransum perlakuan
US. Peubah yang diamati adalah populasi
terdiri atas: R1= 15% RG + 45% SBJ +
bakteri dan protozoa cairan rumen sapi
36% K + 4% HDK; R2= 15% RG + 45%
perah in vitro.
SBJ + 34% K+ 4% HDK+ 2% US; R3=
sidik ragam dan uji jarak berganda
15% RG + 45% SBJ + 32% K+ 4%
Duncan.
HDK+ 4% US; R4= 15% RG + 45% SBJ
penelitian disajikan pada Tabel 1.
Data dianalisis dengan
Kandungan
nutrien
ransum
+ 30% K+ 8% HDK+ 2% US; R5= 15% Tabel 1. Kandungan Nutrien Ransum Penelitian No
Kandungan Nutrien
1 2 3 4 5 6 7
Bahan Kering Abu Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen Total Digestible Nutrient
Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5 ---------------------%-------------------81,74 81,74 81,74 81,12 81,12 8,85 8,88 8,90 8,76 8,78 13,11 12,82 12,52 13,12 12,83 5,04 4,88 4,72 4,61 4,45 21,76 21,66 21,56 21,69 21,59 51,23 51,76 52,29 51,82 52,35 67,63 67,52 67,41 67,30 67,19
HASIL DAN PEMBAHAHASAN Rataan hasil penelitian mengenai pengaruh substitusi konsentrat oleh hay daun kaliandra (HDK) dan umbi singkong
(RG) dan silase biomassa jagung (SBJ) terhadap populasi bakteri dan protozoa cairan rumen sapi perah (in vitro) disajikan pada Tabel 2.
(US) pada ransum berbasis rumput gajah Tabel 2. Rataan Populasi Bakteri dan Protozoa Cairan Rumen Sapi Perah In Vitro Peubah yang Diamati Populasi Bakteri Populasi Protozoa
Perlakuan R1 R2 R3 R4 R5 9 ….…………………x 10 sel/mililiter cairan rumen……………… 2,20ab 2,85ab 5,20b 2,53ab 1,43a 6 ….…………………x 10 sel/mililiter cairan rumen……………… 0,98a 1,03a 1,13a 1,00a 1,15a
Keterangan: R1 = 15% RG + 45% SBJ + 36% K+ 4% HDK R2 = 15% RG + 45% SBJ + 34% K+ 4% HDK+ 2% US R3 = 15% RG + 45% SBJ + 32% K+ 4% HDK+ 4% US R4 = 15% RG + 45% SBJ + 30% K+ 8% HDK+ 2% US R5 = 15% RG + 45% SBJ + 28% K+ 8% HDK+ 4% US
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri Pengaruh Perlakuan terhadap Populasi
Berdasarkan Tabel 2, populasi bakteri rumen pada perlakuan R3 lebih tinggi dari
Bakteri Berdasarkan menunjukkan menghasilkan
data
2
pada perlakuan R5 (5,20 vs 1,43 x109
perlakuan
sel/mililiter cairan rumen). Hal ini diduga
Tabel
bahwa populasi
bakteri
yang
karena
peningkatan
pemberian
HDK
bervariasi antara 1,43 dan 5,20 x 109
dalam ransum sebesar 4%. Ransum
sel/mililiter cairan rumen.
Populasi ini
perlakuan R3 mengandung 4% HDK
termasuk normal dimana bakteri di dalam
sedangkan perlakuan R5 mengandung 8%
rumen berkisar 109-1011 sel/mililiter cairan
HDK. Kedua ransum perlakuan tersebut
rumen (McDonald, 1988). Hal ini sejalan
sama-sama mengandung 4% US. Dengan
pula dengan pernyataan dari Yokoyama
demikian
dan Johnson (1988) bahwa populasi
perbedaan populasi bakteri rumen diduga
mikroba rumen dan proporsi spesiesnya
efek dari tingkat penggunaan HDK yang
tidak tetap tetapi dalam keadaan yang
berbeda. Hal ini terkait dengan zat anti
berubah-ubah,
akan
nutrisi dari HDK yaitu tanin yang dapat
mencapai suatu keseimbangan baru sesuai
mempengaruhi populasi bakteri. Menurut
dengan perubahan makanan.
Tangendjaja dkk., (1998) kandungan tanin
perubahan
ini
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05)
terhadap
Demikian
pula
populasi
faktor
penyebab
terjadinya
daun kaliandra antara 1,5% dan 11,3%. Muslim dkk., (2014) menyatakan
Bakteri.
bahwa bakteri rumen mampu hidup atau
Duncan
toleran terhadap konsentrasi tanin dalam
menunjukkan bahwa populasi bakteri
ransum sampai 2%. Pada perlakuan R3
perlakuan R5 lebih rendah (P<0,05) dari
yaitu ransum yang mengandung 4% HDK
pada populasi bakteri perlakuan R1,
mengandung
sedangkan
pada
sedangkan perlakuan R5 yaitu ransum
perlakuan R1, R2, R3, dan R4 satu sama
yang mengandung 8% HDK mengandung
lain
tanin sebesar 0,9%. Secara umum semua
hasil
populasi
uji
bakteri
berbeda tidak nyata (P>0,05).
tanin
ransum
dan R5 satu sama lain berbeda tidak nyata
berkisar 0,45% sampai 0,9% masih berada
(P>0,05).
di bawah batas toleransi 2% menurut dkk
mengandung
0,45%,
Demikian pula antara perlakuan R1, R2, R4
Muslim
perlakuan
sebesar
(2014),
namun
tanin
hasil
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri penelitian ini menunjukkan bahwa kadar
HDK dalam ransum sebanyak 8%, tetapi
tanin
diikuti oleh penambahan US
0,9%
dalam
ransum
sudah
sebanyak
memberikan respon menurunkan populasi
2% lebih rendah dari pada ransum
bakteri seperti yang terjadi pada ransum
perlakuan R5 yaitu 4%. Umbi singkong
perlakuan R5.
merupakan sumber karbohidrat mudah
Hal ini diduga karena tanin dan
dicerna berupa pati, yang mana di dalam
bakteri saling berinteraksi, tanin mengikat
rumen akan didegradasi oleh mikroba
protein yang banyak terdapat pada sel
menjadi VFA yang mengarah ke asam
bakteri sehingga berdampak terhadap
propionat.
menurunnya Berdasarkan
populasi pernyataan
bakteri.
Tanin asal HDK tidak saja akan
dkk.,
berikatan dengan protein ransum tetapi
Barry
(1986) bahwa kemampuan tanin untuk
juga
bereaksi
disebabkan
karbohidrat yang berasal dari US. Hal ini
karena adanya sejumlah gugus fungsional
sejalan dengan pernyataan Goldstein dan
yang dapat membentuk ikatan kompleks
Swain (1991) bahwa tanin tidak hanya
yang sangat kuat dengan protein, sehingga
mengikat
dapat menghambat kerja beberapa enzim
mempengaruhi metabolisme karbohidrat
serta
protein
dengan mengikat pati sehingga sukar
dengan aktivitas enzimatik. Protein yang
dicerna oleh enzim amilase. Berdasarkan
berikatan dengan tanin tidak hanya protein
hal tersebut, diduga pada perlakuan R4 dan
mikroba tetapi juga protein ransum.
R5 karena terjadi kenaikan kandungan
dengan
protein
menurunkan
kecernaan
Dapat dilihat pula pada Tabel 2 bahwa
peningkatan
kandungan
tanin
dengan
karbohidrat
protein,
terutama
tetapi
juga
tanin dari HDK, maka tanin tersebut juga mengikat karbohidrat dari US sehingga
terjadi juga pada perlakuan R4 yaitu
menyebabkan
ransum yang mengandung 8% HDK sama
populasi bakteri. Namun pada perlakuan
seperti perlakuan R5.
R5 dikarenakan adanya penambahan US
Namun populasi
terjadinya
bakteri pada perlakuan R4 menunjukkan
sebanyak
berbeda tidak nyata (P>0,05) dengan
karbohidrat mudah dicerna lebih tinggi
populasi bakteri pada perlakuan R1, R2
dibandingkan pada perlakuan R4 sehingga
dan R3.
Hal ini diduga karena pada
pada perlakuan R5 tanin dari HDK lebih
perlakuan
R4
banyak
walaupun
mengandung
2%,
mengikat
maka
penurunan
ketersediaan
karbohidrat
dan
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri menyebabkan
semakin
menurunnya
populasi bakteri.
ransum kaya akan pati dan gula-gula sederhana yang dalam analisis proksimat pati dan gula-gula sederhana termasuk ke
Pengaruh Perlakuan terhadap Populasi Protozoa
pernyataan dari Tyas (2009) bahwa BETN
Berdasarkan
data
Tabel
2
menunjukkan bahwa populasi protozoa cairan rumen pada berbagai perlakuan bervariasi antara 0,98 dan 1,15 x 106 sel/mililiter
cairan
rumen.
Menurut
McDonald dkk., (2002), populasi protozoa sekitar 105-106 sel/mililiter cairan rumen. Secara umum populasi protozoa pada penelitian ini berada pada kisaran normal. Ogimoto dan Imai (1981) menyatakan bahwa
populasi
tergantung
pada
protozoa jenis
sangat
ransum
yang
dikonsumsi. Selain itu, Dehority (2004) menyatakan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi populasi protozoa rumen yaitu kurangnya asupan nutrien dan kondisi pH rumen. Hasil analisis ragam menunjukkan berpengaruh
bahwa tidak
nyata
perlakuan (P>0,05)
terhadap populasi protozoa. Demikian pula hasil uji Duncan menunjukkan bahwa populasi protozoa antar perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05). Hasil
dalam komponen BETN. Berdasarkan
yang tidak berbeda nyata
terhadap populasi protozoa dipengaruhi oleh nutrien yang terkandung dalam ransum, protozoa lebih cepat tumbuh pada
merupakan karbohidrat mudah dicerna yang banyak mengandung gula dan pati, dimana zat tersebut sangat dibutuhkan oleh protozoa. Protozoa mencerna zat pati dan gula untuk memenuhi kebutuhan hidupnya (Sutardi, 2001). BETN
pada
Kandungan
masing-masing
ransum
perlakuan menunjukkan persentase yang tidak jauh berbeda (Tabel 1), sehingga diduga akan memberikan kesempatan yang sama bagi protozoa rumen dalam memanfaatkan nutrien tersebut untuk pertumbuhannya, sehingga pertumbuhan populasi protozoa dari tiap perlakuan tidak mengalami perbedaan yang nyata. Hal ini diduga substitusi US terhadap konsentrat
tidak
menyebabkan
meningkatnya populasi protozoa, hal ini mengiindikasikan
bahwa
kandungan
BETN atau karbohidrat mudah dicerna dalam dengan
konsentrat yang
Penambahan
kualitasnya
terdapat US
akan
dalam
setara US.
menaikan
kandungan BETN tetapi kenaikan ini dianggap relatif kecil, hal ini terlihat pada
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri kandungan BETN setiap perlakuan yang relatif sama.
Dore dan Gouet (1991) menyatakan bahwa peranan protozoa cukup penting
Kandungan
nutrien
dalam
setiap
dalam
mempertahankan
rumen.
cepat
dapat
ransum perlakuan diduga cukup untuk
Protozoa
memenuhi
perkembangan
memanfaatkan karbohidrat yang mudah
protozoa tanpa harus memangsa bakteri,
difermentasi untuk kebutuhan hidupnya
hal ini dibuktikan dengan populasi bakteri
dan
tidak berkurang. Berdasarkan pernyataan
memperlambat laju konversi karbohidrat
Arora
umum
fermentabel menjadi asam laktat oleh
bakteri,
bakteri rumen, sehingga pH rumen dapat
kebutuhan
(1989)
makanan
bahwa
protozoa
secara adalah
sehingga populasi protozoa bergantung
dengan
pH
memberikan
keuntungan
untuk
dikontrol.
pada jumlah bakteri yang terdapat di dalam cairan rumen. ransum
berserat
proteinnya,
Pada pemberian
dan
rendah
kehadiran
memberikan
efek
negatif
KESIMPULAN
kadar
Substitusi konsentrat oleh hay daun
protozoa
kaliandra dan umbi singkong pada ransum
terhadap
berbasis rumput gajah dan silase biomassa
pertumbuhan ternak. Hal ini karena
jagung
protozoa
untuk
terhadap populasi bakteri dan protozoa
tidak
cairan rumen sapi perah. Secara kuantitatif
diperoleh makanan berupa karbohidrat
populasi bakteri dan protozoa cairan
yang mudah difermentasi. Selain itu juga
rumen sapi perah pada substitusi 10%
diduga tanin dari hay daun kaliandra dan
sampai 20% konsentrat oleh hay daun
HCN
tidak
kaliandra dan substitusi 10% konsentrat
dan
oleh umbi singkong menunjukkan hasil
memangsa
kelangsungan
dari
mengganggu menghalangi
bakteri
hidupnya
umbi aktivitas
akibat
singkong protozoa
pemanfaatan
nutrien
tidak
memberikan
pengaruh
yang paling baik.
terutama protein dan BETN oleh protozoa untuk kelangsungan hidupnya. Sehingga hal ini menyebabkan populasi protozoa
SARAN Berdasarkan
hasil
penelitian,
tidak mengalami perbedaan yang nyata
substitusi 10% sampai 20% konsentrat
(P>0,05).
oleh hay daun kaliandra dan substitusi 10% konsentrat oleh umbi singkong
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri menunjukkan hasil yang paling baik, maka perlu dilakukan kajian penerapan secara langsung pada ternak (in vivo) untuk mendapatkan data yang sesuai
Goldstein, J. L., and T. Swain. 1991. The Inhibition of Enzymes by Tannin. Phytochemistry. An International J. Plant Biochemistry 1(1): 185 – 192.
dengan kondisi di lapangan.
UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan
terima
kasih
penulis
sampaikan kepada BOPTN Universitas Padjadjaran yang telah memberikan dana bantuan
penelitian
melalui
Dore, J. and P. H. Gouet. 1991. Microbial Interaction in the Rumen. In: Jouany, ed. Rumen Microbial Metabolism and Ruminant Digestion. INRA, Paris. pp. 71-88.
penelitian
unggulan perguruan tinggi (PUPT) tahun 2015 yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. H. Ujang Hidayat Tanuwiria, M.Si.
DAFTAR PUSTAKA Arora, S .P . 1989. Pencernaan Mikroba pada Ruminansia. Diterjemahkan oleh R. Murwani. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Barry, T. N ., T. R. Manley, and S. J Duncan. 1986. The Role of Condensed Tannins in the Nutritive Value of Lotus pendunculatus for sheep 4 Sites of Carbohydrate and Protein Digestion as Influenced Reactive Protein Concentration. Br. J. Nut. 55-123-137. Dehority, B. A. 2004. In Vitro Determination of Generation Times for Entodinium exigum, Ophryoscolex purkynjei and Eudiplodinium maggii. Journal of Eukaryotic Microbiology. 51: 333-338.
McDonald. P., R. A. Edwards, and J. F. D. Greenhalgh. 1988. Animal Nutrition. 4th ed. John Willey and Sons Inc., New York. p. 96−105. __________________. 2002. Animal Nutrition. 6th ed. Longman Scientific and Technical, New York. Muslim, G., J. E. Sihombing, S. Fauziah, A. Abrar, dan A. Fariani. 2014. Aktivitas Proporsi Berbagai Cairan Rumen dalam Mengatasi Tannin dengan Tehnik In Vitro. Jurnal Peternakan Sriwijaya. ISSN 23031093.Vol. 3 No: 1 pp. 25-36. Ogimoto, K. and S. Imai. 1981. Atlas of Rumen Microbiology. Japan Societies Press, Tokyo. Standar Nasional Indonesia (SNI). 2009. Pakan Konsentrat Sapi Perah. Badan Standar Nasional, Jakarta. Sutardi, T. 2001. Revitalisasi Peternakan Sapi Perah melalui Penggunaan Ransum Berbasis Limbah Perkebunan dan Suplemen Mineral Organik. Laporan Akhir RUT VIII. 1 IPB. Bogor. Tangendjaja, B., E. Wina, and B. Palmer. 1998. Free and Bound Tannin Analysis in Legume Forage. In:
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri Brooker, ed. Tannins in Livestock and Human Nutrition. ACIAR.
Peternakan Universitas Padjadjaran. Sumedang.
Tanuwiria, U.H., A. Budiman, dan D. S. Tasripin. 2015. Upaya Meningkatkan Produksi Susu Sapi Perah melalui Pemberian Hay Daun Kaliandra dan Umbi Singkong pada Ransum Berbasis Silase Biomas Jagung. Laporan Tahunan Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi. Fakultas
Tyas, W. 2009. Kinerja Pencernaan dan Efisiensi Penggunaan Energi pada Sapi Peranakan Ongole (PO) yang Diberi Pakan Limbah Kubis Dengan Suplemen Mineral Zn dan Alginat. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Diponegoro, Semarang.
Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra………………..Syaeful Bahri LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING DAN PERNYATAAN PENULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama
: Syaeful Bahri
NPM
: 200110120159
Judul Skripsi : Pengaruh Substitusi Konsentrat oleh Hay Daun Kaliandra dan Umbi Singkong pada Ransum Berbasis Rumput Gajah dan Silase Biomassa Jagung terhadap Populasi Bakteri dan Protozoa Cairan Rumen Sapi Perah (In Vitro) Menyatakan bahwa tulisan dalam artikel ilmiah ini merupakan hasil penelitian penulis, data dan tulisan ini bukan hasil karya orang lain, ditulis dengan kaidah-kaidah ilmiah dan belum pernah dipublikasikan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya-sebenarnya, tanpa tekanan dari pihak manapun. Penulis bersedia menanggung konsekuensi hukum apabila ditemukan kesalahan dalam pernyataan ini. Dibuat di Sumedang, Mei 2016 Menyetujui: Pembimbing Utama,
Prof. Dr. Ir. H. Ujang Hidayat T, M.Si Pembimbing Anggota,
Ir. Atun Budiman, M.Si
Penulis,
Syaeful Bahri